P E N G A R U H E C O N O M I C VA LU E A D D E D (E V A), M ARK E T VA LU E
A D D E D (M V A) D A N A R US K AS O P E R ASI T E R H A D A P R E TURN SA H A M P E R USA H A A N L Q-45
O leh RAHM A DONA H 24076102
PR O G R A M SA RJ A N A A L I H J E N IS M A N A J E M E N DEPART E M EN M ANAJE M EN F A K U L T AS E K O N O M I D A N M A N A JE M E N I NST I T U T P E R T A N I A N B O G O R BOGOR 2010
R IN G K ASA N Rahma Dona. H24076102. Pengaruh Economic Value Added (EVA), Market Value Added (MVA) Dan Arus Kas Operasi Terhadap Return Saham Perusahaan LQ-45. Di bawah bimbingan W ita Juwita E rmawati. Proses jual beli saham di pasar modal merupakan salah satu sarana untuk mengatasi permasalahan likuiditas perusahaan sekaligus sebagai salah satu sarana investasi bagi pihak-pihak yang mempunyai kelebihan dana. Salah satu instrumen utama dalam menganalisis kondisi fundamental perusahaan adalah informasi keuangan, karena didalamnya mencerminkan kondisi kesehatan serta prospek perusahaan pada masa yang akan datang. Investasi pada pasar modal termasuk dalam kategori investasi yang likuiditasnya tinggi serta convertible (mudah dikonversikan) sehingga penting bagi emiten untuk memperhatikan kepentingan pemilik modal yaitu dengan memaksimalkan nilai perusahaan. Karena nilai perusahaan merupakan ukuran keberhasilan atas fungsi-fungsi keuangan. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana pengaruh nilai EVA, MVA dan Arus Kas Operasi terhadap return saham pada 33 perusahaan indek LQ-45 Periode Agustus 2009-Januari 2010 di BEI. Sedangkan untuk para investor dapat dijadikan rekomendasi dalam melakukan investasi. Data yang digunakan adalah laporan keuangan tahun 2009. Metode statistik linier berganda digunakan untuk pengolahan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan melihat signifikansi pengaruh dari variabel independen (EVA, MVA dan arus kas operasi) terhadap variabel dependennya ( return saham). Dengan cara menghitung nilai-nilai EVA, MVA, arus kas operasi dan return saham kemudian didapat hasil simultan dari metode pengolahan statistik dengan software SPSS. Dari hasil penelitian persamaan regresi yang diperoleh, diketahui EVA mempunyai koefisien regresi bernilai positif 0,122, artinya apabila terjadi perubahan variabel EVA sebesar 1% akan menaikkan return saham sebesar 12,2%. Koefisien regresi MVA bernilai negatif 0,227, artinya apabila terjadi perubahan variabel MVA sebesar 1% maka akan menurunkan nilai return saham sebesar 22,7%. Koefisien regresi AKO bernilai positif 0,221, artinya apabila terjadi perubahan variabel AKO sebesar 1% maka akan menaikkan return saham sebesar 22,1%. Berdasarkan hasil penelitian ini arus kas operasi menjadi tolok ukur yang lebih signifikan dibandingkan EVA dan MVA. Perhitungan dan uji statistik yang dilakukan mempengaruhi keputusan hipotesis maka didapat hasil hipotesis yaitu tolak +R+Rȕ1 ȕ2 ȕ3 = 0, yang artinya berpengaruh positif tetapi tidak signifikan karena daerah penerimaan Ho tidak mendekati nilai pengaruh yang besar. Dengan kata lain EVA, MVA dan arus kas operasi memiliki pengaruh yang tidak kuat atau tidak signifikan dalam memepengaruhi return saham. Hal ini dapat menjadi pertimbangan investor untuk melihat faktor variabel lain dalam mengambil keputusan dalam berinvestasi saham.
PE N G A R U H E CO N O MI C VAL U E AD D E D (E V A), MARK E T VAL U E
AD D E D (M V A) D A N A R US K AS O P E R ASI T E R H A D A P RE T URN SA H A M PE R USA H A A N L Q-45
S K R IPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SA RJ A N A E K O N O M I pada Program Sarjana Alih Jenis Manajemen Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor
O leh : RAHM A DONA H 24076102
PR O G R A M SA RJ A N A A L I H J E N IS M A N A JE M E N D E PA R T E M E N M A N A J E M E N F A K U L T AS E K O N O M I D A N M A N A J E M E N I NST I T U T PE R T A N I A N B O G O R BOGOR 2010
Judul Skripsi : Pengaruh Economic Value Added (EVA), Market Value Added (MVA) dan Arus Kas Operasi Terhadap Return Saham Perusahaan LQ-45 Nama
: Rahma Dona
NIM
: H24076102
Menyetujui, Pembimbing
(W ita Juwita E rmawati, S. T P, M M ) NIP. 19750907 200501 2 001
Mengetahui, Ketua Departemen Manajemen
(D r. I r. Jono M . M unandar, Msc) NIP. 19610123 198601 1 002
Tanggal Lulus :
R I W A Y A T H I D UP Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 22 Februari 1986. Penulis merupakan putri ke dua dari tiga bersaudara dari pasangan Bapak Adonis dan Ibu Novi Lastria. Penulis memulai pendidikan pada tahun 1991 di TK Islam Al-Azhar Kemandoran Jakarta Selatan dan melanjutkan pendidikan dasar di SD Islam AlAzhar Kemandoran Jakarta Selatan dan lulus pada tahun 1998. Pendidikan tingkat menengah pertama diselesaikan pada tahun 2001 di MTsN Padang Japang. Pendidikan tingkat menengah atas diselesaikan pada tahun 2004 di SMU 1 Limbanang, Sumatera Barat. Penulis menyelesaikan pendidikan Diploma III tahun 2007 pada Program Studi Teknologi Infomasi Kelautan, Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, IPB. Pada tahun yang sama, penulis melanjutkan kuliah di Program Sarjana Alih Jenis Manajemen, Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, IPB. Selama perkuliahan penulis aktif dalam organisasi Himpunan Mahasiswa Ilmu dan Teknologi Kelautan Indonesia (HIMITEKINDO) sebagai Sekretaris Umum BPH Periode 2005-2007 dan sebagai Manajer Agric Basketball Team sejak tahun 2008. Penulis juga aktif sebagai panitia pada berbagai kegiatan kampus. Dan sejak Oktober 2009 tercatat sebagai Asisten Direktur di sebuah perusahaan konsultan yang bergerak di bidang lingkungan hidup.
iv
K A T A PE N G A N T A R
Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayahNya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul ´3HQga ruh Economic V alue A dded (E V A), M arket V alue A dded (M V A) dan A rus K as O perasi T erhadap Return Saham Perusahaan L Q-´. Skripsi ini disusun sebagai syarat kelulusan untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Sarjana Alih Jenis Manajemen, Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, IPB. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah limpahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangan, kritik dan saran yang membangun sangat diharapakan untuk penyempurnaan skripsi ini. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
Bogor, November 2010
Penulis
v
U C A PA N T E R I M A K ASI H
Penyusunan skripsi ini banyak dibantu oleh berbagai pihak yang telah memberikan inspirasi, motivasi dan fasilitas yang sangat berharga, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Allah SWT, Subhanallah atas semua atas semua kehidupan, rezeki dan kesehatan yang telah diberikan kepada penulis. 2. Ibu Wita Juwita Ermawati, STP, MM, selaku Dosen Pembimbing yang selalu sabar memberikan arahan dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini. 3. Ibu / Bapak Dosen, selaku Dosen Penguji. 4. Mama, Bapak, Abang Ipul dan Ali yang selalu memberikan dukungan doa dan kasih sayang yang tidak pernah ada habisnya. 5. Sahabat-sahabatku yang selalu menyemangati, mengingatkan dan mendukung penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 6. Seluruh rekan-rekan TEK 41 yang masih selalu menjaga silaturahmi dan menjadi keluarga kedua bagi penulis. 7. Semua staf PT. Efektifika Informasi Lingkungan, atas dukungan serta saran, dan terimakasih kepada Ibu Dra. Era Meiwanti M.Sc yang penuh akan toleransi dan nasehat-nasehat berharga. 8. Agric Basketball IPB, banyak pengalaman berharga yang di dapat dari kebersamaan dan selalu ada kegembiraan bila berkumpul dengan kalian.
Semangat kita pasti bisa!! 9. Semua staf sekretariat Program Sarjana Alih Jenis Manajemen.
vi
D A F T A R ISI Halaman R I N G K ASA N R I W A Y A T H I D UP ........................................................................................ iv K A T A PE N G A N T A R .................................................................................... v U C A PA N T E R I M A K ASI H .......................................................................... vi D A F T A R ISI .................................................................................................. vii D A F T A R T A B E L .......................................................................................... ix D A F T A R G A M B A R ...................................................................................... x D A F T A R L A M PI R A N .................................................................................. xi I.
PE N D A H U L U A N ............................................................................... 1.1. Latar Belakang .................................................................................. 1.2. Perumusan Masalah ........................................................................... 1.3. Tujuan Penelitian ............................................................................... 1.4. Manfaat Penelitian ............................................................................. 1.5. Ruang Lingkup Penelitian .................................................................
1 1 4 5 5 5
I I.
T I NJ A U A N PUS T A K A 2.1. Return saham ...................................................................................... 2.2. Indeks LQ-45 ..................................................................................... 2.3. Economic Value Added ....................................................................... 2.3.1. Keunggulan EVA ..................................................................... 2.3.2. Kelemahan EVA ...................................................................... 2.4. Market Value Added ........................................................................... 2.5. Arus Kas Operasi ............................................................................... 2.6. Penelitian terdahulu ............................................................................
6 7 8 9 10 10 11 12
M E T O D E PE N E L I T I A N 3.1. Kerangka Pemikiran ............................................................................ 3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................... 3.3. Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data .......................................... 3.4. Metode Pengolahan dan Analisis Data ................................................. 3.4.1. Perhitungan menggunakan EVA dan MVA ................................. 3.4.2. Analisis Regresi Linier Berganda ................................................ 3.4.3. Pengujian Hipotesis ....................................................................
14 15 16 19 19 23 26
H ASI L D A N PE M B A H ASA N 4.1. Data Penelitian .................................................................................... 4.2. Hasil Perhitungan Variabel Dependen dan Variabel Independen .......... 4.3. Hasil Analisis dan Pengujian Hipotesis ................................................ 4.3.1. Analisis Statistik Deskriptif ........................................................
27 27 30 30
I I I.
IV.
vii
4.3.2. Pengujian asumsi klasik .............................................................. 31 4.3.3. Pengujian Hipotesis .................................................................... 35 4.3.4. Pembahasan Hasil Uji Statistik .................................................. 37 K ESI M PU L A N D A N SA R A N D A F T A R PUS T A K A
viii
DAFTAR TABEL
No
H alaman
1. Penelitian Terdahulu .................................................................................. 12 2. Kriteria Sampel Perusahaan........................................................................ 17 3. Sampel Perusahaan .................................................................................... 18 4. Hasil Perhitungan EVA, MVA, AKO dan Return Saham Tahun 2009 ........ 27 5. Statistik Deskriptif Variabel Penelitian ....................................................... 30 6. Hasil Pengujian Multikolinearitas............................................................... 34 7. Koefisien Korelasi Antar variabel ............................................................. 34 8. Hasil Pengujian Autokorelasi ..................................................................... 35 9. Hasil Uji-t ................................................................................................. 36 10. Hasil Uji-F ................................................................................................. 37
ix
DAFTAR GAMBAR
No
H alaman
1. Grafik Kinerja Saham LQ-45 dan Nilai Transaksi tahun 2009«««««2 2. Kerangka Pemikiran Penelitian..«««««««««««««««« 15 3. Grafik Distribusi Normalitas«««««««««««««««««« 32 4. Grafik Scatterplot Uji Heteroskesdastisitas««««««««««««.. 33 5. .XUYD3HQHULPDDQ+R«««««««««««««««««««« 37
x
D A F T A R L A M PI R A N
No
H alaman
1. &RQWRK/DSRUDQ.HXDQJDQ««««««««««««««««««2 2. 5LQJNDVDQ3HUKLWXQJDQ(9$««««««««««««««««« 3. Ringkasan Perhitungan 09$««««««««««««««««« 4. Ringkasan Perhitungan Return Saham..««««««««««««« 46 5. Hasil Perhitungan Transformasi Return 6DKDP«««««««««««7 6. +DVLO3HUKLWXQJDQ7UDQVIRUPDVL(9$«««««««««««««« 7. +DVLO3HUKLWXQJDQ7UDQVIRUPDVL09$«««««««««««««« 8. Hasil 3HUKLWXQJDQ7UDQVIRUPDVL$.2«««««««««««««« 9. *UDILN1RUPDOLWDV««««««««««««««««««««««
xi
I.
PE N D A H U L U A N
1.1. L atar Belakang Proses jual beli saham di pasar modal merupakan salah satu sarana untuk mengatasi permasalahan likuiditas perusahaan sekaligus sebagai salah satu sarana investasi bagi pihak-pihak yang mempunyai kelebihan dana. Salah satu instrumen utama dalam menganalisis kondisi fundamental perusahaan adalah informasi keuangan, karena didalamnya mencerminkan kondisi kesehatan serta prospek perusahaan pada masa yang akan datang. Investasi pada pasar modal termasuk dalam kategori investasi yang likuiditasnya tinggi serta convertible (mudah dikonversikan) sehingga penting bagi emiten untuk memperhatikan kepentingan pemilik modal yaitu dengan memaksimalkan nilai perusahaan. Karena nilai perusahaan merupakan ukuran keberhasilan atas fungsi-fungsi keuangan. Setelah krisis moneter 1998, lambat laun perekonomian di Indonesia mengalami kemajuan, hal ini dapat dilihat dari grafik pada Gambar 1 meningkatnya minat masyarakat untuk berinvestasi dalam bentuk aktiva tetap, saham, obligasi, maupun reksadana. Walaupun sebagian besar masih didominasi oleh investor asing, perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia yang dilakukan oleh investor lokal mengalami peningkatan. Informasi-informasi mengenai saham dan kinerja keuangan suatu perusahaan terlebih dahulu harus diketahui investor sebelum melakukan investasi, sehingga dapat mengambil keputusan pemilihan perusahaan yang tepat dan memiliki kinerja paling baik di masa yang akan datang. Informasi yang paling sederhana dan mudah dipahami oleh masyarakat adalah informasi akuntansi dalam bentuk laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan setiap tahunnya. Meskipun telah digunakan secara luas oleh investor sebagai salah satu dasar dalam pengambilan keputusan investasi karena nilainya tercantum dalam laporan keuangan, penggunaan analisis rasio keuangan sebagai alat pengukur akuntansi konvensional memiliki kelemahan utama, yaitu
2
mengabaikan adanya biaya modal sehingga sulit untuk mengetahui apakah suatu perusahaan telah berhasil menciptakan suatu nilai atau tidak. Untuk mengatasi kelemahan tersebut, Kini banyak perusahaan yang menggunakan konsep baru \DQJ GL SHUNHQDONDQ ROHK
Economic Value Added (EVA) yang mencoba mengukur nilai tambah ( Value Creation) yang dihasilkan suatu perusahaan dengan cara mengurangi beban biaya modal ( cost of capital ) yang timbul sebagai akibat investasi yang dilakukan. EVA merupakan indikator tentang adanya penciptaan nilai dari suatu investasi (Tunggal, 2001).
Sumber: www.britama.com
Gambar 1. Grafik Kinerja Saham LQ-45 dan Nilai Transaksi tahun 2009 Penggunaan metode EVA membuat perusahaan lebih memfokuskan perhatian pada usaha penciptaan nilai perusahaan. Pengertian nilai diartikan sebagai nilai daya guna maupun benefit yang dinikmati oleh stakeholder (karyawan, investor, pemilik, pelanggan). Perhitungan EVA ( Economic
Value Added) cukup rumit dan nilainya tidak tercantum dalam laporan keuangan perusahaan sehingga hanya investor yang benar-benar mengerti konsep EVA ( Economic Value Added) ini yang akan menggunakannya sebagai dasar dalam keputusan investasi, sehingga metode EVA relatif sulit
3
diterapkan karena memerlukan perhitungan atas biaya yang kompleks. Namun bagi perusahaan yang listed di pasar modal mungkin akan lebih mudah menghitungnya, daripada perusahaan yang belum go public di pasar modal. Selain menggunakan EVA terdapat satu metode lagi yang dapat digunakan untuk melihat pengaruh return saham yaitu market value added (MVA). MVA adalah selisih antara nilai perusahaan (termasuk ekuitas dan hutang) dengan modal keseluruhan yang diinvestasikan dalam perusahaan (Sutojo, 2003). EVA secara teoritis dan empiris memiliki korelasi yang erat dengan setiap perubahan dan penciptaan nilai MVA pada pasar modal. Oleh karena itu
investasi
jangka
panjang.
Sedangkan
arus
kas
pendanaan/pembiayaan berasal dari inflow yaitu penerbitan saham baru dan penerbitan hutang jangka panjang, outflow yaitu pembayaran deviden, penarikan kembali saham dan pembayaran hutang jangka panjang. Investor
4
dapat melihat kemampuan perusahaan membayar dividen dari informasi arus kas tersebut (www.slideshare.net). Bila perusahaan mampu mengelola dana investor dengan baik dengan memperoleh laba sebesar-besarnya, maka akan menarik perhatian dan meningkatkan permintaan investor yang mengharapkan adanya dividen yang dibagikan dari laba tersebut. Adanya laba yang besar menunjukkan perusahaan mampu menciptakan nilai bagi pemegang saham. Terciptanya nilai bagi pemegang saham akan direspon dengan meningkatnya permintaan saham yang akhirnya menaikkan harga saham. Dengan demikian kinerja yang positif akan memberi pengaruh yang positif bagi return saham. Investor harus tepat dalam mengambil keputusan untuk berinvestasi saham. Dalam penelitian ini saham yang akan digunakan adalah saham perusahaan yang tergabung dalam indeks LQ-45 di Bursa Efek Indonesia. LQ-45 adalah kumpulan 45 saham-saham yang mempunyai likuiditas yang tinggi atau sering ditransaksikan dan biasanya manajer investasi akan menempatkan dananya pada saham-saham yang termasuk dalam LQ-45 untuk mengurangi resiko likuiditas. Saham-saham yang termasuk dalam LQ45 terus dipantau dan setiap 6 bulan akan diadakan review (awal Februari dan Agustus). Hasil pemeringkatan yang dilakukan oleh BEI untuk EVA terhadap 45 perusahaan yang tergabung dalam LQ-45 juga mendorong peneliti untuk melakukan penelitian ini, serta beberapa penelian terdahulu yang memberikan kesimpulan tidak terdapatnya pengaruh yang nyata dari varibelvariabel yang ingin di teliti. Hasil pemeringkatan menunjukkan masih banyak perusahaan yang belum mampu menciptakan nilai bagi pemegang saham. Sementara itu IHSG mengalami pertumbuhan yang didorong dengan kinerja perusahaan yang cukup baik. Peneliti tertarik untuk meneliti apakah ada pengaruh EVA, MVA dan Arus Kas Operasi terhadap return yang diterima pemegang saham.
5
1.2. Perumusan M asalah Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah economic
value added, market value added dan arus kas operasi berpengaruh terhadap return saham baik secara simultan maupun parsial. 1.3.
T ujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk : 1.
Menganalisis nilai economic value added, market value added, arus kas operasi dan return saham pada perusahaan LQ-45 periode Agustus 2009 ± Januari 2010, data tahun 2009.
2.
Menguji pengaruh economic value added, market value added dan arus kas operasi terhadap return saham.
1.4. M anfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat: 1.
Bagi Perusahaan, penelitian ini bersifat sebagai bahan informasi bagi perusahaan dalam mengelola modal kerja secara efektif dan efisien sehingga tujuan perusahaan dalam memperoleh laba dan meningkatkan perkembangan perusahaan dapat tercapai.
2.
Bagi Investor, salah satu sumber masukan informasi untuk mengambil keputusan dalam kebijakan berinvestasi pada saham LQ-45.
3.
Bagi peneliti selanjutnya, menjadi referensi dan dasar pengembangan penelitian sejenis selanjutnya.
1.5. Ruang L ingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis pengaruh economic
value added, market value added dan arus kas operasi pada perusahaan indeks LQ-45 periode Agustus 2009 ± Januari 2010 terhadap return saham. Laporan keuangan yang digunakan adalah periode laporan keuangan tahun 2009 yang sudah masuk di Bursa Efek Indonesia.
I I.
T I NJ A U A N PUS T A K A
2.1. Return Saham Tingkat keuntungan ( return) merupakan rasio antara pendapatan investasi selama beberapa periode dengan jumlah dana yang diinvestasikan. Pada umumnya investor mengharapkan keuntungan yang tinggi dengan resiko kerugian yang sekecil mungkin, sehingga para investor berusaha menentukan tingkat keuntungan investasi yang optimal dengan menentukan konsep investasi yang memadai. Konsep ini penting karena tingkat keuntungan yang diharapkan dapat diukur. Dalam hal ini tingkat keuntungan dihitung berdasarkan selisih antara capital gain dan capital loss. Rata-rata
return saham biasanya dihitung dengan mengurangkan harga saham periode tertentu dengan harga saham periode sebelumnya dibagi dengan harga saham sebelumnya (www.bi.co.id).
Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Return dapat berupa return realisasi yang sudah terjadi dan return ekspektasi yang belum terjadi namun diharapkan dapat terjadi di masa mendatang. Return realisasi (Realized Return) merupakan return yang telah terjadi. Return realisasi penting karena digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja perusahaan dan dihitung berdasarkan data hitoris. return ekspektasi ( Expected Return) adalah return yang diharapkan akan diperoleh oleh investor dimasa mendatang. Berbeda dengan return realisasi yang sifatnya sudah terjadi,
return ekspektasi sifatnya belum terjadi (Hartono, 2003). Komponen return meliputi: 1.
Capital Gain ( loss) merupakan keuntungan (kerugian) bagi investor yang diperoleh dari kelebihan harga jual (harga beli) diatas harga beli (harga jual) yang keduanya terjadi di pasar sekunder.
2.
Yield merupakan pendapatan atau aliran kas yang diterima investor secara periodik, misalnya berupa deviden atau bunga. Yield dinyatakan dalam presentase dari modal yang ditanamkan (Halim dalam Hakim, 2006).
7
Menurut Marshal (2009), Return realisasi ( realize return) dapat diukur dengan 3 cara: a)
Return Total (total return), yaitu return keseluruhan dari suatu investasi dalam suatu periode yang tertentu. Return total terdiri dari
capital gain ( loss) dan yield. b)
Return Relatif ( relative return) yaitu return total return ditambah 1.
c)
Return Kumulatif ( cumulative return) yaitu untuk mengukur akumulasi return dari return awal.
2.2. Indeks L Q-45
LQ-45 adalah kumpulan 45 saham-saham yang mempunyai likuiditas yang tinggi atau sering ditransaksikan dan biasanya manajer investasi akan menempatkan dananya pada saham-saham yang termasuk dalam LQ-45 untuk mengurangi resiko likuiditas. LQ-45 juga dianggap sebagai
benchmark untuk menilai suatu kinerja investasi berbasis pasar modal (www.google.com). Saham-saham pada indeks LQ-45 harus memenuhi kriteria dan melewati seleksi utama sebagai berikut: 1. Masuk dalam ranking 60 besar dari total transaksi saham di pasar reguler (rata-rata nilai transaksi selama 12 bulan terakhir) 2.
Ranking berdasarkan kapitalisasi pasar (rata-rata kapitalisasi pasar selama 23 bulan terakhir)
3.
Telah tercatat di BEI minimum 3 bulan.
4. Keadaan keuangan perusahaan dan prospek pertumbuhannya, frekuensi dan jumlah hari perdagangan transaksi pasar reguler. Saham-saham yang termasuk dalam LQ-45 terus dipantau dan setiap 6 bulan akan diadakan review (awal Februari dan Agustus). Apabila ada saham yang sudah tidak masuk kriteria, maka akan diganti dengan saham lain yang memenuhi syarat. Pemilihan saham-saham LQ-45 harus wajar, oleh karena itu BEI mempunyai komite penasehat yang terdiri dari para ahli di BAPEPAM (Badan Pengawas Pasar Modal), Universitas dan profesional di bidang pasar modal.
8
2.3. Economic Value Added
EVA ( Economic Value Added) adalah ukuran nilai tambah ekonomis (value creation) yang dihasilkan perusahaan sebagai akibat dari aktifitas atau strategi manajemen. EVA yang positif menandakan perusahaan berhasil menciptakan nilai bagi pemilik modal karena perusahaan mampu menghasilkan tingkat penghasilan yang melebihi tingkat biaya modalnya. Hal ini sejalan dengan tujuan untuk memaksimalkan nilai perusahaan. Sebaliknya EVA yang negatif menunjukkan bahwa nilai perusahaan menurun karena tingkat pengembalian lebih rendah daripada biaya modalnya (Marshal, 2009). Adanya EVA ( Economic Value Added) menjadi relevan untuk mengukur kinerja berdasarkan nilai (value) ekonomis yang dihasilkan oleh suatu perusahaan. Dengan adanya EVA, maka pemilik perusahaan akan memberikan imbalan ( reward) aktivitas yang menambah nilai dan membuang fasilitas yang merusak atau mengurangi nilai keseluruhan suatu perusahaan dan membantu manajemen dalam hal menetapkan tujuan
internal ( internal goal setting) perusahaan untuk implikasi jangka panjang dan bukan jangka pendek saja. Dalam hal investasi, EVA memberikan pedoman untuk keputusan penerimaan suatu proyek ( capital budgeting
decision), dalam hal mengevaluasi kinerja rutin ( performance assessment) manajemen, EVA membantu tercapainya aktivitas yang value added (Hakim, 2006). Suatu sistem pengukuran kinerja dalam perusahaan harus dapat membedakan aktivitas yang value added dengan aktivitas yang non value
added. Pembagian ini diperlukan sehingga manjemen organisasi dapat fokus untuk mengurangi biaya-biaya yang timbul akibat aktivitas yang tidak menambah nilai. Dengan mengkomunikasikan secara awal bahwa tujuan perusahaan adalah memaksimalkan nilai bukan laba, sehingga para manajer menjadi lebih terfokus pada penciptaan nilai dan bukan mengejar laba besar (Young 2¶%\UQH, 2001).
9
2.3.1. K eunggulan E V A EVA
adalah
nilai
tambah
ekonomis
yang
diciptakan
perusahaan dari kegiatan atau strateginya selama periode tertentu. Prinsip EVA memberikan sistem pengukuran yang baik untuk menilai suatu kinerja dan prestasi keuangan manajemen perusahaan karena EVA berhubungan langsung dengan nilai pasar sebuah perusahaan. Pihak manajemen perusahaan dapat melakukan banyak hal untuk menciptakan nilai tambah, tetapi pada prinsipnya EVA akan meningkat jika manajemen melakukan satu dari tiga hal berikut ini (Steward dalam Lisa, 1993) : 1. Meningkatkan laba operasi tanpa adanya tambahan modal. 2. Menginvestasikan modal baru ke dalam project yang mendapat
return lebih besar dari biaya modal yang ada. 3. Menarik modal dari aktivitas-aktivitas usaha yang tidak menguntungkan. Meningkatnya laba operasi tanpa adanya tambahan modal berarti manajemen dapat menggunakan aktiva perusahaan secara efisien untuk mendapatkan keuntungan yang optimal. Keunggulan EVA sebagai alat pengukuran kinerja keuangan perusahaan meliputi (Govindarajan dalam Marshal, 2009) : 1. Dengan EVA seluruh unit usaha memiliki sasaran laba yang sama untuk perbandingan investasi. 2. Dengan meningkatnya EVA maka investasi-investasi akan menghasilkan laba di atas biaya modal sehingga akan lebih menarik para manajer untuk berinvestasi dalam perusahaan tersebut. 3. Adanya tingkat suku bunga yang berbeda dapat digunakan untuk jenis aset yang berbeda pula. 4. EVA memiliki korelasi positif yang lebih kuat tehadap perubahanperubahan nilai pasar perusahaan. Keunggulan EVA yaitu EVA memfokuskan penilaiannya pada nilai tambah dengan memperhatikan beban biaya modal sebagai
10
konsekuensi investasi. Dengan diperhitungkannya biaya modal maka dapat diketahui apakah perusahaan dapat menciptakan nilai tambah atau tidak. Kelebihan EVA yang lain adalah dapat digunakan secara mandiri tanpa memerlukan data pembanding (Mirza dalam Hakim, 2006). 2.3.2. K elemahan E V A Disamping beberapa keunggulan di atas, EVA juga memiliki kelemahan yaitu EVA hanya menggambarkan penciptaan nilai pada suatu periode tahun tertentu. Padahal nilai perusahaan merupakan akumulasi EVA selama umur perusahaan. Sehingga suatu perusahaan mempunyai nilai EVA pada periode tertentu positif tetapi nilai perusahaan tersebut rendah karena nilai EVA di masa lalunya negatif (Utama dalam Dewi, 2002). Kelemahan
EVA
menurut
Mirza
(1997),
yaitu
dalam
perhitungan biaya modalnya EVA relatif sulit karena memerlukan data yang lebih banyak dan dianalisa secara lebih mendalam. Dengan demikian secara tidak langsung mendorong para eksekutif untuk berfikir dan bertindak seperti para pemegang saham, yaitu memilih tingkat
investasi
yang
meningkatkan
return
tingkat
dan
meminimumkan tingkat biaya modal ( cost of capital ) sehingga nilai perusahaan dapat maksimum. 2.4.
Market Value Added Sasaran
utama
memaksimalkan
dari
kekayaan
kebanyakan pemegang
perusahaan saham.
adalah
Sasaran
ini
untuk tentu
menguntungkan pemegang saham. MVA sama dengan nilai perusahaan dikurang dengan nilai buku modal. Dalam Tunggal (2008), MVA menyatakan seberapa besar kemakmuran yang diciptakan atau dihilangkan oleh perusahaan. MVA menunjukkan berapa besar kekayaan atau keuntungan yang mampu dihasilkan perusahaan bagi pemegang saham, apabila ia menjual sahamnya pada saat itu. Dalam Houston (2006) MVA dihitung dengan rumus:
11
MVA = Nilai pasar saham ± Ekuitas modal yang diberikan oleh pemegang saham««««««««««««««««« MVA = (saham beredar) (harga saham) ± total ekuitas saham biasa««««««««««««««««««««« 2.5. A rus K as O perasi
Informasi arus kas berguna untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas. Laporan arus kas melaporkan arus kas selama periode tertentu dan diklasifikasikan menurut aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Aktivitas operasi meliputi segala transaksi dan kejadian yang masuk dalam ketentuan laba bersih (Mubarok, 2009) Jumlah arus kas yang berasal dari aktivitas operasi merupakan indikator yang menentukan apakah operasi perusahaan dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan, membayar deviden, dan melakukan arus kas investasi tanpa mengandalkan sumber pendanaan dari luar. Informasi mengenai unsur arus kas historis bersama dengan informasi lain, berguna dalam memprediksi arus kas operasi masa depan. Informasi dalam laporan arus kas dapat membantu para pemegang saham, kreditor, pihak lainnya untuk menilai hal-hal berikut (Kieso dalam Widyakusumah, 2007) : a. Kemampuan entitas untuk menghasilkan arus kas di masa depan. b. Kemampuan
perusahaan
membayar
deviden
dan
memenuhi
kewajibannya. c. Penyebab perbedaan antara laba bersih dan arus kas bersih dari kegiatan operasi. d. Transaksi investasi dan pembiayaan yang melibatkan kas dan non kas dalam suatu periode. Pemegang saham dapat melihat kemampuan perusahaan untuk membayar dividen atas saham yang dipegangnya serta dapat memprediksi arus kas operasi perusahaan di masa mendatang. Hal ini berarti juga dapat memprediksi kemampuan perusahaan membayar dividen di masa depan.
12
2.6. Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 1 berikut ini: T abel 1. Penelitian T erdahulu Peneliti (T ahun) Widyakusuma (2007)
Hakim (2006)
Marshal (2009)
Purnama (2009)
Judul Penelitian Pengaruh Economic Value Added, Residual Income, Operating Cashflow dan Operating Income Terhadap Return Saham.
V ariabel
K esimpulan
Dependen = return saham Independen = EVA, Residual Income (RI), Operating Cashflow (CFO) dan Operating Income (OI)
Secara statistik, EVA tidak memiliki pengaruh yang paling timggi dibandingkan dengan variabel RI, CFO dan OI, tetapi bukan berarti bahwa variabel EVA tidak mempunyai pengaruh sama sekali, hanya saja pengaruh yang timbul oleh variabel ini masih relatif kecil. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa metode ROA memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Return Saham, sedangkan metode EVA tidak memiliki pengaruh.
Perbandingan Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Metode EVA, ROA, dan Pengaruhnya Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Tergabung Dalam Indeks LQ-45 Di Bursa Efek Jakarta. Pengaruh Economic Value Added, Market Value Added Terhadap Return Saham.
Dependen = Return Saham Independen = EVA dan Return On Asset (ROA)
Analisis Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Indeks LQ-45
ROA industry, intensitas modal tertimbang dan leverage keuangan tertimbang
Dependen = Return Saham Independen = EVA dan MVA
EVA dan MVA secara simultan tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return saham. Kinerja perusahaan setiap perusahaan berdasarkan rataan R eturn on Total Asset (ROA) / Return on Investment (ROI) dalam 5 tahun terakhir, perusahaan yang berada pada posisi tertinggi dengan nilai sebesar 0,301 adalah perusahaan PT. Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk (BNBR)
13 Lanjutan Tabel 1
Peneliti (T ahun) Mubarok (2009)
Judul Penelitian Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Metode Economic Value added (Studi Kasus Perusahaan Otomotif Go Publik)
V ariabel EVA, Arus Kas Operasi dan earning
K esimpulan dengan nilai 13,565 Dua perusahaan yang diteliti mempunyai nilai EVA yang positif dan negatif. Peningkatan ini dipengaruhi oleh biaya modal yang negatif, sehingga menambah pada nilai EVA.
I I I. M E T O D E PE N E L I T I A N
3.1. K erangka Pemiki ran Investasi saham adalah untuk mendapatkan keuntungan berupa dividen atau keuntungan lain yaitu capital gain. Investasi saham juga mengandung resiko. Resiko dan return mempunyai hubungan positif, semakin tinggi resiko semakin tinggi return yang dihasilkan, begitu pula sebaliknya (Hartono, 2003). Pemegang saham perlu melakukan analisis
kinerja
terhadap
perusahaan
terlebih dahulu
untuk
menentukan kebijakan investasinya, sehingga dapat mengambil keputusan investasi sesuai dengan return yang diharapkannya (expected return) dan resiko yang ia toleransi. Pemegang saham dapat memanfaatkan laporan keuangan sebagai sumber informasi untuk menilai kinerja perusahaan. EVA dan MVA yang diperkenalkan
EVA positif
berarti perusahaan telah
mampu
menciptakan nilai bagi pemegang saham. Nilai bagi pemegang saham adalah keuntungan yang ia peroleh dari investasi saham itu. Kemampuan perusahaan untuk menciptakan nilai pemegang saham akan berdampak pada permintaan saham. Permintaan saham akan meningkatkan harga saham yang berarti akan menciptakan return bagi pemegang saham. Perhitungan kinerja melalui EVA perusahaan akan berusaha menghasilkan laba yang sebesar-besarnya di atas biaya modal. Laba di atas biaya modal menunjukkan keberhasilan perusahaan menciptakan nilai bagi pemegang saham yang berharap adanya pembagian dividen. MVA menunjukkan berapa besar kekayaan yang diciptakan oleh perusahaan. MVA positif menunjukkan kemampuan perusahaan menciptakan kekayaan bagi pemegang saham. Value added yang semakin besar maka potensi keuntungan juga semakin tinggi.
15! ! !
Meningkatnya nilai MVA maka potensi akan keuntungan pemegang juga makin tinggi. Kemampuan perusahaan menghasilkan kas untuk melunasi pinjaman dan membayar dividen kepada pemegang saham merupakan indikator dari Arus Kas Operasi (AKO). Adanya arus kas operasi yang tersedia, menunjukkan tersedianya kas untuk membayar dividen. Bagi investor yang melakukan investasi jangka panjang, dividen yang ia dapatkan merupakan return atau investasi yang ia lakukan. Dari uraian di atas maka kerangka konseptualnya dapat dilihat pada Gambar 2 berikut ini: Aktivitas Perusahaan Indeks LQ-45
Pasar Modal
Laporan Keuangan:
Economic Value Added
x
Neraca
x
Laporan Rugi Laba,
x
Laporan Arus Kas
Market Value Added Return Saham
Arus Kas Operasi Keputusan Investasi Calon Investor
Gambar 2. Kerangka Pemikiran Penelitian 3.2. Lokasi dan W aktu Penelitian Penelitian dilakukan pada perusahaan yang tergabung dalam saham Indeks LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode Agustus 2009 sampai Januari 2010 dengan menggunakan data laporan keuangan tahun 2009. Kegiatan penelitian ini dilakukan pada Juli-September 2010.
16! ! !
3.3. Jenis Data dan M etode Pengumpulan Data Data yang digunakan adalah data sekunder yang di dapat dari eksternal perusahaan. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi atas data sekunder berupa laporan keuangan masing-masing perusahaan. Data dalam penelitian ini diperoleh dari situs resmi www.idx.co.id, www.finance.co.id dan www.bi.go.id untuk memperoleh data Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Jenis data dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data yang dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data (Kuncoro, 2003). Data yang digunakan yaitu laporan keuangan tahunan dari setiap perusahaan yang merupakan sampel penelitian tahun 2009, SBI dan harga saham. Data yang dibutuhkan dalam penelitian adalah: 1. Neraca, 2. Laporan laba rugi, 3. Laporan arus kas, 4. Catatan atas laporan keuangan, 5. SBI, 6. Harga saham. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian asosiatif kausal yaitu penelitian yang bertujuan untuk menganalisis pengaruh antara satu variabel dengan variabel lain. Hubungan antar variabelnya bersifat kausalitas. Desain Kausal berguna untuk mengukur hubungan-hubungan antara variabel riset atau berguna untuk menganalisis bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lain (Umar, 2003). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang signifikan antara
economic value added, market value added dan arus kas operasi terhadap return saham. Variabel yang diteliti adalah Economic Value
Added (EVA), Market Value Added (MVA) dan Arus Kas Operasi (AKO) sebagai variabel independen (X) diduga mempunyai
17! ! !
hubungan yang signifikan terhadap return saham sebagai variabel dependen (Y). Menurut Sugiyono (2005), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesiPSXODQQ\D´3RSXODVLGDODPSHQHOLWLDQLQL adalah perusahaan yang masuk dalam indeks LQ-45 bursa Efek Indonesia periode Agustus 2009 sampai Januari 2010 yaitu sebanyak 45 perusahaan. Sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2005). Teknik penentuan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan metode purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dengan beberapa kriteria tertentu. Adapun kriteria yang ditentukan oleh penulis adalah: 1) Perusahaan tersebut masuk dalam indeks LQ-45 di BEI periode Agustus 2009 ± Januari 2010, 2) Perusahaan tersebut telah melaporkan laporan keuangannya ke Bursa Efek Indonesia. 3) Perusahaan tersebut melaporkan keuangannya dalam mata uang rupiah. Berdasarkan
kriteria
tersebut,
penulis
menetapkan
45
perusahaan sebagai sampel perusahaan yang masuk dalam indeks LQ-45. Daftar nama perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini akan disajikan dalam Tabel 2 berikut ini: Sampel yang diolah adalah sampel perusahaan LQ-45 yang memenuhi kriteria: T abel 2. K riteria Sampel Perusahaan No. 1.
K riteria Sampel Perusahaan yang sudah tergabung dalam indeks LQ-45 di BEI periode Agustus 2009 ± Januari
Jumlah Perusahaan 45
18! ! Lanjutan Tabel 2 ! !
No.
K riteria Sampel
Jumlah Perusahaan
2010. 2.
Perusahaan belum masuk indeks LQ-45 sebelum
(8)
Agustus 2009 3.
Perusahaan yang melaporkan laporan
(4)
keuangannya tidak dalam mata uang rupiah Jumlah sampel
33
T abel 3. Sampel Perusahaan No
K ode
Nama Perusahaan
1
ADRO
PT Adaro Energy Tbk
2
ANTM
PT Aneka Tambang Tbk
3
AALI
PT Astra Agro Lestari Tbk
4
ASII
PT Astra International Tbk
5
UNSP
PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk
6
BBCA
PT Bank Central Asia Tbk
7
BDMN
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
8
BMRI
PT Bank Mandiri Tbk
9
BBNI
PT Bank Negara Indonesia Tbk
10
PNBN
PT Bank Pan Indonesia Tbk
11
BBRI
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk
12
BLTA
PT Berlian Laju Tanker Tbk
13
BISI
PT Bisi International Tbk
14
ELSA
PT Elnusa Tbk
15
INDY
PT Indika Energy Tbk
16
ISAT
PT Indosat Tbk
17
JSMR
PT Jasa Marga Tbk
18
KLBF
PT Kalbe Farma Tbk
19
LPKR
PT Lippo Karawaci Tbk
20
MIRA
PT Mitra Rajasa Tbk
21
PGAS
PT Perusahaan Gas Negara Tbk
22
LSIP
PT PP London Sumatra Indonesia Tbk
19! ! !
Lanjutan Tabel 3 No
K ode
Nama Perusahaan
23
SGRO
PT Sampoerna Agro Tbk
24
SMGR
PT Semen Gresik Tbk
25
PTBA
PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk
26
TLKM
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk
27
TINS
PT Timah Tbk
28
TRUB
PT Truba Alam Manunggal Engineering Tbk
29
UNVR
PT Unilever Indonesia Tbk
30
UNTR
PT United Tractors Tbk
31
SMCB
PT Holcim Indonesia Tbk
32
GGRM
PT Gudang Garam Tbk
33
ELTY
PT Bakrieland Development Tbk
Sumber: www.idx.co.id
3.4.
M etode Pengolahan dan A nalisis Data
3.4.1. Perhitungan menggunakan E V A dan M V A EVA dapat dihitung dengan rumus : EVA = NOPAT ± Capital charges«««««««««««««««) Unsur ±unsur EVA antara lain NOPAT dan cost capital . Laba Operasi Sesudah Pajak (NOPAT/ Net Operation Profit After Tax) merupakan sejumlah laba perusahaan yang akan dihasilkan jika perusahaan tersebut tidak memiliki utang dan tidak memiliki aset. NOPAT dapat dihitung dengan rumus: NOPAT = EBIT ( 1-Tarif Pajak)«««««««««««««««) Biaya modal ( capital charges) adalah aliran kas yang dibutuhkan untuk mengganti dana para investor atas resiko dari modal yang ditanamkannya. (Tunggal, 2008). Formulanya adalah:
Capital charges = WACC x Invested capital««««««««««) 1. Biaya modal rata-rata (WACC) WACC atau biaya modal rata-rata tertimbang adalah biaya ekuitas dan biaya utang dikalikan persentase ekuitas dan hutang dalam struktur
20! ! !
modal perusahaan. Dalam Houston (2006), WACC dihitung dengan rumus: WACC = WdKd (1-T) + WpsKps + WesKes..........................................(4) a. Biaya Utang Menurut Young (2001), biaya utang adalah tingkat sebelum pajak yang dibayar perusahaan kepada pemberi pinjamannya. Jika perusahaan memiliki beberapa sumber pembiayaan utang, masingmasing dengan tingkat berbeda, biaya utang yang digunakan dalam rumus WACC adalah suatu rata-rata tertimbang. Tingkat pajak korporasi penting untuk tujuan WACC karena pembayaran bunga adalah dapat memotong pajak. Brigham dan Houston (2006), biaya utang setelah pajak, Kd (1-T), digunakan untuk menghitung rata-rata tertimbang biaya modal, dan merupakan tingkat suku bunga utang, Kd dikurangi pajak yang terjadi, karena bunga adalah pengurang pajak. Cara ini dirumuskan dengan: Kt = Kd (1-T)««««««««««««««««««««) Alasan menggunakan biaya utang setelah pajak dalam menghitung rata-rata tertimbang biaya modal adalah karena nilai perusahaan yang ingin dimaksimalkan akan bergantung pada arus kas setelah pajak, karena bunga adalah biaya yang dapat dikurangkan, bunga akan memberikan pengurangan pajak yang mengurangi biaya utang bersih. b. Biaya Ekuitas Menurut Husnan (1993), Capital Asset Pricing Model (CAPM) merupakan modal yang menggambarkan hubungan antara resiko dengan tingkat pengembalian yang diharapkan. Rumus yang digunakan adalah: E (R) = Rf ȕ>(5m) - Rf]««««««««««««««) E (R) adalah harapan pengembalian dari aktiva beresiko manapun, Rf adalah pengembalian atas aktiva bebas risiko, dan E (Rm) adalah harapan SHQJHPEDOLDQDWDVSDVDUVDKDPȕPHUXSDNDQ
21! ! !
ukuran yang berasal dari hubungan antara tingkat keuntungan suatu saham dengan pasar. Risiko ini berasal dari beberapa faktor fundamental perusahaan dan karakteristik pasar saham perusahaan. ȕ GDSDW GLKLWXQJ GHQJan pendekatan regresi yang dirumuskan sebagai berikut: «««««««««««««) n = Jumlah observasi x = Tingkat portofolio pasar (R m) y = Tingkat keuntungan saham individu (Ri) Ri dihitung dengan menjumlahkan nilai return pasar selama 1 tahun sedangkan Rm dengan menjumlahkan tingkat keuntungan pasar:
Ri Rm
Pit Pit 1 D t !͙͙͙͙͙͙͙͙͙͙͙͙͙͙͙͙͙͙͙͙͙͙͙͙͙͘͘;8"!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! Pit I IH S G t IH S G t 1 IH S G t 1 ͙͙͙͙͙͙͙͙͙͙͙͙͙͙͙͙͙͙͙͙͙͙͙͙(9)
Market risk premium (Rm ± Rf) merupakan selisih antara return pasar dengan return bebas resiko yang artinya investor akan memiliki tambahan sebesar risk premium atau dengan kata lain
market risk premium sebagai faktor tambahan resiko perusahaan. Penentuan tingkat bunga bebas resiko (Rf) menggunakan rata-rata SBI 1 tahun. 2. Modal yang diinvestasikan Menurut Young 2¶%\UQH (2001) modal yang diinvestasikan adalah jumlah seluruh keuangan perusahaan terlepas dari kewajiban jangka pendek, passive yang tidak menanggung bunga (non interst bearing liabilities), seperti utang upah yang akan jatuh tempo dan pajak jatuh tempo. Modal yang diinvestasikan diformulasikan sebagai berikut: = kelebihan kas + WCR + aktiva tetap ««««««««««) = total aktiva ± kewajiban jangka pendek, tanpa mengandung bunga«)
22! ! !
= utang jangka pendek + utang jangka panjang + kewajiban jangka panjang
lain + ekuitas pemegang saham««««««««««)
Young (2006), modal yang diinvestasikan yang didefinisikan sebagai jumlah kelebihan kas, WCR, dan aktiva tetap dinamakan pendekatan operasi (operating approach). WCR (Working Capital
Requirement) merupakan investasi bersih perusahaan dalam siklus operasi. WCR dihitung dengan rumus: WCR = (persediaan + piutang + aktiva lancar lain + kas operasi) ± (utang + biaya
yang akan jatuh tempo + uang muka pelanggan)«(13)
Variabel yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah variabel dependen dan variabel independen. 1. Variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat) variabel lain (Sugiyono, 2006). Variabel independen dalam penelitian ini ada 3, yaitu: a. Economic value added, adalah selisih antara adjusted NOPAT selama satu tahun buku dan capital charge, yang didasarkan pada
cost of capital dikalikan dengan adjusted net operating assets. EVA diukur dengan satuan Rupiah per lembar saham EVA disini sama dengan formula: EVA = NOPAT ± cost of capital ««««««««««««««(14) b. Market value added, adalah selisih antara nilai pasar perusahaan dikurangi nilai buku perusahaan. MVA dihitung dengan rumus: MVA = Nilai pasar saham ± Ekuitas modal yang diberikan oleh pemegang saham««««««««««««««) MVA = (saham beredar)(harga saham) ± Total ekuitas saham Biasa«««««««««««««««««««) c. Arus Kas Operasi, adalah selisih antara penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang berasal dari aktivitas operasi selama satu tahun buku, sebagaimana tercantum dalam Laporan Arus Kas. Arus kas operasi diukur dengan satuan Rupiah per lembar saham.
23! ! !
2.
Variabel dependen adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi akibat adanya variabel bebas. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah return saham. Return saham adalah pengembalian yang diterima oleh para pemegang saham atas investasi yang telah dilakukan, yang bisa berupa deviden kas dan selisih perubahan harga saham ( capital gain/loss). Deviden kas yang digunakan adalah deviden yang dibagikan setelah tanggal laporan keuangan tahunan dipublikasikan sampai dengan tanggal publikasi laporan keuangan tahun berikutnya. Demikian juga dengan harga saham, mengikuti tanggal publikasi laporan keuangan. Return diukur dengan satuan persen. Penggunaan satuan persen untuk mengukur
return bertujuan menyetarakan (ekuivalen) dari semua saham yang diobservasi, yang mana saham-saham tersebut memiliki harga yang berbeda-beda. Return dihitung dengan rumus (Hartono, 2009):
«««««««««)
Dimana : Ri = Tingkat keuntungan saham i P
t-1
= Harga saham awal periode
t+1
atau akhir pariode
Pt = Harga saham akhir periode 3.4.2. A nalisis Regresi L inier Berganda Metode analisis data dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik. Pengujian dilakukan dengan menggunakan software statistik SPSS dan pengujian dilakuakn setelah uji asumsi klasik. SPSS adalah sebuah program
komputer yang digunakan untuk membuat analisis
statistika. Analisis regresi digunakan untuk melihat bagaimana variasi peubah dari beberapa peubah bebas mempengaruhi peubah tidak bebas dalam
24! ! !
suatu fenomena yang kompleks. Analisis regresi dapat dibedakan menjadi regresi sederhana dan regresi berganda. Jika parameter dari suatu hubungan fungsional antara satu peubah tidak bebas dengan lebih dari satu peubah bebas maka yang digunakan adalah regresi berganda. Analisis linier berganda menjelaskan seberapa jauh suatu peubah mempengaruhi peubah lainnya. Pengujian dalam penelitian ini menggunakan model regresi linier berganda, yaitu: < Įȕ1X1 ȕ2X2 ȕ3X3 + e««««««««««««««««(18) Dimana : Y = return saham Į NRQVWDQWD X1 = EVA X2 = MVA X3 = Arus kas operasi ȕ1,2,3 = koefisien regresi e = error Model persamaan yang baik adalah model yang memiliki sifat penduga yang tidak bias, linier dan varian minimum. Sebelum melakukan uji hipotesis, dilakukan pengujian asumsi klasik yang tujuannya untuk mendapatkan model persamaan yang BLUE ( Best Linear Unbiased
Esti mator). Pengujian asumsi klasik meliputi: a. Uji Normalitas Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah data dalam bentuk distribusi normal atau tidak. b. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari residual dari
25! ! !
satu pengamatan ke pengamatan lain tetap maka disebut Homoskedastisitas, demikian sebaliknya jika varians berbeda disebut Heteroskedastisitas. Untuk mengetahui ada atau tidaknya heteroskedastisitas dalam model regresi dapat dilihat pada grafik Scatterplot. Jika titik-titik dalam grafik menyebar tidak membentuk pola tertentu
(bergelombang,
melebar
kemudian menyempit), serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y,
maka tidak terjadi
heteroskedastisitas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi heteroskedastisitas, sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi variabel dependen berdasarkan masukan variabel independennya. c. Uji Autokorelasi Uji ini bertujuan untuk menganalisis apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan tingkat kesalahan pada periode t-1. Auto korelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang tahun yang berkaitan satu dengan yang lainnya, hal ini sering ditemukan dalam ti me series. Keputusan ada atau tidaknya autokorelasi adalah: 1) Bila nilai DW (Durbin Watson) terletak antara batas atas (DU) dan 4-DU, maka koefisien autokorelasi sama dengan nol artinya tidak ada autokorelasi. 2) Bila nilai DW < Dl (batas bawah), maka koefisien autokorelasi lebih besar dari nol, maka ada auto korelasi positif. 3) Bila nilai DW > 4-DL, maka koefisien autokorelasi lebih kecil dari nol artinya ada auto korelasi negatif. d. Uji Multikolinearitas Uji ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi yang baik ada korelasi di antara variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel
26! ! !
independen. Deteksi adanya multikolinearitas dapat dilihat pada hasil Collinearity Statistics pada table Coefficients. Pada
Collinearity Statistics tersebut terdapat Variance Inflation Factor (VIF) dan Tolerance. Jika nilai VIF ada di sekitar angka 1 dan nilai Tolerance mendekati angka 1, maka tidak terjadi multikolinearitas. 3.4.2. Pengujian H ipotesis Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji-t dan uji-F. Uji-t dilakukan untuk mengetahui signifikan tidaknya pengaruh masingmasing variabel bebas terhadap variabel terikat, atau dengan kata lain untuk menguji pengaruh variabel independen dan variabel dependen secara parsial. Apabila t hitung menunjukkan nilai lebih besar dibandingkan dengan t tabel, maka koefisien regresi variabel independen adalah signifikan. Uji-F dilakukan untuk menguji pengaruh variabel EVA, MVA dan arus kas operasi secara bersama-sama berpengaruh terhadap return saham yang diterima pemegang saham. H ipotesis : Ho : ȕ1 ȕ2 ȕ3 = 0, tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel-variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependennya. Ha ȕ1 ȕ2 ȕ3 WHUGDSDW SHQJDruh yang signifikan dari variabel-variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependennya. Pada uji ini dilakukan uji satu sisi dengan tingkat signifikan sebesar 5% untuk mendapatkan nilai F tabel, sedangkan untuk menarik kesimpulan dari persamaan yang didapat digunakan pedoman sebagai berikut: x
Jika F hitung lebih kecil dari F tabel, atau terletak di daerah penerimaan Ho, maka Ho diterima.
x
Jika F hitung lebih besar dari F tabel, atau terletak di daerah penolakan Ho, maka Ho ditolak.
! 27! ! ! !
IV.
4.1
H ASI L D A N PE M B A H ASA N
Data Penelitian Data yang dianalisis adalah laporan keuangan tahun 2009 pada perusahaan yang tergabung dalam indeks LQ-45 periode Agustus 2009Januari 2010 di Bursa Efek Indonesia. Hasil pengolahan data berupa informasi untuk mengetahui hubungan antara economic value added, market
value added dan arus kas operasi terhadap return saham pada 33 perusahaan indeks LQ-45. Perhitungan variabel ± variabelnya dilakukan dengan menggunakan komputer melalui program Excel dan SPSS version 12. Khusus arus kas operasi tidak dihitung karena sudah tersedia dalam laporan arus kas. Variabel penelitian yang telah terkumpul dari sumber data yang telah terkumpul dari sumber data yang telah dijelaskan pada bab tiga. Data variable penelitian akan disajikan pada lampiran yang menyajikan economic value added, market
value added, arus kas operasi dan return saham. 4.2
H asil Perhitungan V ariabel Dependen dan Independen Dari rumus yang ada di bab Metodologi maka nilai dari EVA, MVA, arus kas operasi dan return saham didapat sebagai berikut: T abel 4. H asil Perhitungan E V A , M V A, A K O dan Return Saham T ahun 2009
No
K ode
1
ADRO
2
EVA
Return
MVA
AKO
395,879,000,000
48,469,056,300,263
5,139,472,015,210
-29.27%
ANTM
-9,693,039,214,000
11,953,955,660,175
893,592,787,000
27.71%
3
AALI
-7,710,959,000,000
25,492,162,500,000
1,481,271,000,000
9.45%
4
ASII
7,383,000,000
-38.20%
5
UNSP
-116,569,000,000 193,511,561,666,200 -4,359,096,568,000 606,079,509,060
413,230,355,000
13.46%
6
BBCA
6,390,956,000,000
41.31%
7
BDMN
10,840,899,525,000 101,393,728,750,000 3,950,357,250,000 32,317,091,276,500
3,783,590,000,000
18.89%
8
BMRI
12,898,255,150,000
8,619,046,000,000
62.16%
66,869,545,686,100
Saham
28! !
Lanjutan Tabel 4 No
K ode
EVA
MVA
AKO
Return Saham
9
BBNI
-8,631,613,950,000
22,456,625,408,130
3,124,983,000,000
70.16%
10
PNBN
-3,617,921,900,000
-30,832,187,277,640
1,001,660,000,000
1.69%
11
BBRI
-2,465,561,000,000
33.33%
12
BLTA
7,538,561,000,000
78,843,296,793,100 10,140,424,000,000 75,365,000,000 -16,788,679,706,000
13
BISI
14
2.00%
-1,528,426,000,000
3,790,767,000,000
12,673,000,000
0.00%
ELSA
353,676,900,000
-3,065,370,000,000
148,018,000,000
1.56%
15
INDY
531,127,405,000
0.00%
16
ISAT
16,826,861,500,000 22,278,482,000,000 6,677,583,082,975 3,902,754,000,000
17
JSMR
611,587,955,000
19,036,600,000,000
725,536,341,000
-5.36%
18
KLBF
-335,802,120,113
-23,358,833,170,600
922,655,574,288
2.22%
19
LPKR
-59,344,226,484
7,093,882,194,950
21,290,630,866
0.00%
20
MIRA
262,173,080,601
326,954,669,155
414,637,431,376
-0.75%
21
PGAS
3,815,931,300,964
95,753,957,374,087
5,385,961,405,140
1.23%
22
LSIP
185,691,000,000
12,144,698,254,200
506,857,000,000
0.53%
23
SGRO
-1,960,142,191,000
-6,554,288,186,000
54,625,740,000
0.00%
24
SMGR
-884,671,894,000
42,983,945,582,000
2,507,507,949,000
1.14%
25
PTBA
-2,561,782,000,000
37,096,522,693,400
170,325,000,000
-0.90%
26
TLKM
-0.58%
27
TINS
4,921,395,332,000 168,335,993,799,400 22,262,387,000,000 60,589,000,000 772,837,000,000 -2,078,731,652,425
28
TRUB
29
UNVR
30
UNTR
31
SMCB
-11,654,716,691,000
32
GGRM
33
ELTY
-6,413,322,000,000
-363,851,707,000
0.55%
-3.09%
-409,518,474,562
919,147,400,000
9.46%
2,285,264,000,000 126,009,881,000,000 -2,019,744,857,000 62,212,604,512,850
1,984,151,000,000
-2.35%
2,258,399,000,000
1.05%
-3,382,328,700,000
1,127,831,000,000
-2.15%
1,183,216,000,000
67,920,306,400,000
2,259,985,000,000
-0.83%
-4,371,951,843,176
-2,410,260,947,300
170,252,914,097
0.99%
Dari perhitungan secara keseluruhan pada Tabel 4 untuk semua perusahaan indeks LQ-45 pada tahun 2009 terdapat perusahaan yang menghasilkan nilai EVA positif maupun negatif. Nilai EVA positif menandakan bahwa tingkat pengembalian yang dihasilkan oleh perusahaan melebihi biaya modal atau tingkat pengembalian yang diminta oleh investor atas investasi yang dilakukannya. Keadaan ini menunjukkan bahwa
29! !
perusahaan
berhasil
memaksimumkan
menciptakan
nilai
perusahaan.
nilai
bagi
Sedangkan
pemilik nilai
modal, EVA
dan
negatif
menandakan bahwa nilai perusahaan berkurang sebagai akibat pengembalian yang dituntut investor. Nilai EVA negatif juga dapat disebabkan karena biaya yang harus dikeluarkan untuk pembiayaan modal yang terukur dengan capital
charge lebih besar dibandingkan dengan Net Operating Profit After Tax (NOPAT) yang diperoleh perusahaan. Penyebab lain yaitu karena perusahaan pada tahun tersebut tidak mampu menghasilkan laba atau mengalami kerugian, sehingga nilai NOPAT menjadi negatif. Dari perhitungan secara keseluruhan pada Tabel 4 untuk semua perusahaan indeks LQ-45 pada tahun 2009 juga terdapat perusahaan yang menghasilkan nilai MVA positif maupun negatif. MVA yang positif menandakan bahwa nilai pasar perusahaan lebih tinggi daripada nilai buku perusahaan tersebut. Sedangkan nilai MVA negatif menandakan nilai pasar perusahaan tersebut lebih rendah daripada nilai buku perusahaan sehingga, investor tidak tertarik untuk menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut. Dari perhitungan secara keseluruhan pada Tabel 4 untuk semua perusahaan indeks LQ-45 pada tahun 2009 semua perusahaan menghasilkan nilai arus kas operasi positif. Informasi nilai arus kas dari aktivitas operasi ini untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas. Jumlah arus kas dari aktivitas operasi merupakan indikator yang menentukan apakah operasi perusahaan dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan dan membayar deviden. Dari perhitungan secara keseluruhan pada Tabel 4 untuk semua perusahaan indeks LQ-45 pada tahun 2009 beberapa perusahaan memiliki
return saham negatif. Artinya harga saham pada perusahaan LQ-45 mengalami penurunan dibandingkan dengan harga saham awal periodenya. Sedangkan nilai return saham positif diartikan telah terjadi kenaikan harga saham untuk tahun 2009 dibandingkan dengan harga saham awal periodenya.
30! !
Jika melihat hasil pehitungan di atas maka didapat hasil yang tidak konsisten, dalam artian besarnya nilai variabel independen tidak berbanding lurus terhadap variabel dependennya. Dari nilai EVA,MVA dan AKO tidak secara signifikan mempengaruhi nilai return saham, walaupun ada variabel hitung yang digunakan secara bersamaan. Untuk itu digunakan pengujian metode regresi linier dengan software statistik untuk membuktikan ada atau tidaknya pengaruh dari variabel-variabel tersebut. 4.3. H asil A nalisis dan Pengujian H ipotesis 4.3.1. A nalisis Statistik Desk riptif Analisis data yang akan dideskripsikan dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, maksimum, minimum. Berikut ini adalah tabel hasil statistik deskriptif data keuangan dan variabel penelitian perusahaan yang terhabung dalam indeks LQ-45: T abel 5. Statistik Desk riptif V ariabel Penelitian Descriptive Statistics
Return Saham Economic Value Added Market Value Added Arus Kas Operasi Valid N (listwise)
N 33 33 33 33
Minimum -.38 1165471669 1000 3083218727 7640 7383000000
Maximum .70 12898255 150000
Mean .0653 57314885 6460.85
Std. Deviation .20968 522004732400 4.200
19351156 1666200
35128589 802970.24
531007242029 80.200
22278482 000000
33296147 74029.61
550000101794 2.850
33
Tabel 5 menunjukkan hasil output SPSS untuk statistik deskriptif variable penelitian tahun 2009 dengan jumlah sampel keseluruhan 33 perusahaan. Dari tabel tersebut maka dapat disimpulkan: a. Variabel return saham memiliki nilai maksimum sebesar 0,70 nilai tersebut dimiliki oleh perusahaan ASII, sedangkan nilai minimum -0,38 dimiliki oleh perusahaan BBNI, nilai mean (rata-rata) sebesar 0,0653, dengan standar deviasi 0,20968 dan jumlah sampel sebanyak 33 perusahaan.
31! !
b. Variabel EVA memiliki nilai maksimum sebesar 12.898.255.150.000 nilai tersebut dimiliki oleh perusahaan SMCB, sedangkan nilai minimum -11.654.716.691.000 dimiliki oleh perusahaan BMRI, nilai mean (rata-rata) sebesar
-573.148.856.460,85,
dengan standar deviasi
5.220.047.324.004,200 dan jumlah sampel sebanyak 33 perusahaan. c. Variabel MVA memiliki nilai maksimum sebesar 193.511.561.666.200 nilai tersebut dimiliki oleh perusahaan PNBN, sedangkan nilai minimum -30.832.187.277.640 dimiliki oleh perusahaan ASII, nilai mean (ratarata)
sebesar
35.128.589.802.970,24,
dengan
standar
deviasi
53.100.724.202.980,200 dan jumlah sampel sebanyak 33 perusahaan. d. Variabel AKO memiliki nilai maksimum sebesar 22.278.482.000.000 nilai tersebut dimiliki oleh perusahaan ASII, sedangkan nilai minimum 7.383.000.000 dimiliki oleh perusahaan INDY, nilai mean (rata-rata) sebesar
3.329.614.774.029,61,
dengan
standar
deviasi
5.500.001.017.942,850 dan jumlah sampel sebanyak 33 perusahaan. 4.3.2. Pengujian asumsi klasik a. U ji Normalitas Pada gambar sebaran normal berikut dapat dilihat bahwa sebaran tersebut regresi linier artinya sebaran tersebut mengikuti pola garis normal dan terdistribusi secara normal, sedangkan variabilitas dari data ti me series menunjukkan peningkatan.
32! !
1.00
.75
.50
.25
0.00 0.00
.25
.50
.75
1.00
"#$%&'%!()*!+&,#!
Undefined error #61634 - Cannot open text file "C:\Program Files\SPS
!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
Gambar 3. Grafik Distribusi Normalitas Sebaran
normal
dari
perhitungan
data
sebelumnya,
menandakan bahwa data yang diperoleh baik dan dapat dilakukan pengujian selanjutnya. Uji Heteroskedastisitas, Multikolinearistas dan Autokolerasi digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya korelasi antar variabel karena jika terjadi korelasi antar variabel maka pengujian dihentikan, hal ini disebabkan untuk mengetahui regresi (pengaruh) sebaiknya tidak memiliki korelasi (hubungan). b. U ji H eteroskesdastisitas Pengujian
Heteroskesdastisitas
dianalisis
dengan
menggunakan grafik (Scatterplot). Dengan melihat scatterplot dibawah ini, kita dapat menganalisa ada atau tidaknya terdeteksi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola tertentu pada grafik Scatterplot maka tidak terjadi heteroskedastisitas dengan kata lain yang terjadi adalah homoskedastisitas. Hasil pengujian menunjukkan grafik scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas
33! !
maupun di bawah angka nol pada sumbu Y. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada persamaan regresi ini.
Undefined error #61641 - Cannot open text file "C:\P 4
3
2
1
0
-1 -2 -4
-3
-2
-1
0
1
2
3
4
"#$%#&'()!*+,-#)+'.#-!/%#-'0+#-!123,#!
Gambar 4. Grafik Scatterplot Uji Heteroskesdastisitas c. U ji M ultikolinea ritas Dalam pengujian ada atau tidaknya gejala multikolinearitas adalah dengan melihat besaran korelasi antara variabel independen dan besarnya tingkat kolinearitas yang masih dapat ditolerir, yaitu
tolerance > 0,10 Variable Inflation Factor (VIF) < 10. Berikut tabel pengujian multikolinearitas:
34! !
T abel 6. H asil Pengujian M ultikolinea ritas Model
Collinearity Statistics Tolerance
1
(Constant) EVA MVA AKO
VIF
.827
1.209
.753 .796
1.327 1.257
a Dependent Variable: RS
Hasil pengujian menunjukkan angka tolerance untuk EVA lebih besar dari 0,1 (0,827 > 0,1), MVA lebih besar dari 0,1 (0,753 > 0,1) dan AKO lebih besar dari 0,1 (0,796 > 0,1). Nilai VIF untuk EVA lebih kecil dari 10 (1,209 <10), MVA lebih kecil dari 10 (1,327 < 10) dan AKO lebih kecil dari 10 (1,760 < 10). Uji multikolinearitas digunakan untuk melihat apakah terdapat korelasi antara variabel independen yang digunakan dalam model regresi. Berdasarkan hasil pengujian
tersebut
diperoleh
kesimpulan
tidak
terdapat
multikolinearitas. Hasil ini menunjukkan tidak ada hubungan antara variabel bebas (independen). Matriks korelasi digunakan pada uji ini. T abel 7. K oefisien K orelasi A ntar V ariabel Coefficient Correlations
Pearson Correlation
RS EVA MVA AKO
RS 1.000 -.103
EVA -.103 1.000
MVA -.090 .381
AKO .141 .312
-.090
.381
1.000
.421
.141
.312
.421
1.000
Untuk melihat tingkat korelasi antar variabel independen maka pada Tabel 7. Dari nilai signifikan 5% maka yang mendekati nilai 95% yang memiliki korelasi paling besar antar variabel. Tingkat korelasi antara variabel EVA dengan MVA sebesar 38,1%, tingkat korelasi antara EVA dengan AKO sebesar 31,2% dan tingkat korelasi antara MVA dan AKO sebesar 42,1%. Sedangkan untuk tingkat korelasi antara variabel dependen
return saham dengan variabel independennya untuk EVA dan MVA
35! !
bernilai negatif yaitu -10,3% dan -9,0% yang artinya tidak memiliki korelasi. Sedangkan Return saham dengan AKO memiliki korelasi sebesar 14,1%. d. U ji A utokorelasi Uji auto korelasi bertujuan untuk menganalisa apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan tingkat kesalahan pada periode t-1. Auto korelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang tahun yang berkaitan satu dengan yang lainnya, hal ini sering ditemukan dalam data ti me series. Hasil pengujian pada Tabel 8 memperlihatkan nilai DurbinWatson sebesar 1,156. Nilai ini akan dibandingkan dengan nilai tabel Durbin-Watson dengan nilai signifikan 5%, maka dalam pengujian ini tidak terjadi autokorelasi. T abel 8. H asil Pengujian A utokorelasi Model Summary(b) Adjusted R Model R R Square Square 1 .262(a) .069 -.028 a Predictors: (constant) AKO, EVA, MVA... b Dependent Variable: RS
Std. Error of the Estimate .21254
DurbinWatson 1.156
Dari hasil pengujian autokorelasi di atas maka dilakukan transformasi untuk dapat membuktikan adanya pengaruh nilai EVA, MVA dan AKO terhadap return saham. 4.3.3. Pengujian Hipotesis a. U ji-t Uji-t digunakan untuk menguji signifikansi konstanta dan setiap variabel independennya. Hasil pengolahan dapat dilihat pada tabel berikut ini:
36! !
T abel 9. H asil U ji-t Coefficients(a) Unstandardized Coefficients
Model
B
Standardized Coefficients
.072 4.907E-15
Std. Error .050 .000
-8.972E-16
8.432E-15 a Dependent Variable: RS
1
(Constant) EVA MVA AKO
t
Significance
Beta .122
1.438 .620
.161 .540
.000
-.227
-1.101
.280
.000
.221
1.101
.280
Dari tabel hasil pengolahan di atas dapat dilihat besarnya t hitung untuk variabel EVA 0,620 dengan nilai signifikan 0,540. Hasil uji tersebut dapat menunjukkan t hitung adalah lebih kecil dari t tabel, yaitu sebesar 0,847, lebih besar dari nilai signifikan sebesar 0,05. Hasil perhitungan baik melalui t hitung maupun nilai signifikannya, menunjukkan EVA tidak mempengaruhi variabel
return saham. Nilai t tabel, dimana level of significance Į (5%) dan derajat kebebasan (df) = (n-k-1) atau (33-3-1). Nilai t hitung untuk varibel MVA adalah -1,101 dengan nilai signifikan 0,280. Hasil uji tersebut dapat menunjukkan t hitung adalah lebih kecil dari t tabel (-1,101 < 2,0117). Dilihat signifikansinya, nilai signifikansi MVA adalah sebesar 0,280 lebih besar dari nilai signifikan 0,05. Hasil perhitungan baik dari t hitung maupun
nilai
signifikannya,
menunjukkan
MVA
tidak
mempengaruhi variabel return saham. Nilai t hitung untuk variabel AKO adalah 0,101 dengan nilai signifikan 0,280. Hasil uji tersebut dapat menunjukkan t hitung adalah lebih kecil dari t tabel (0,101 < 2,0117). Dilihat signifikansinya, nilai signifikansi AKO adalah sebesar 0,280 lebih besar dari nilai signifikan sebesar 0,05. Hasil perhitungan baik melalui t hitung maupun nilai signifikannya, menunjukkan bahwa AKO tidak mempengaruhi variabel return saham.
37! !
b. U ji-F Uji-F dilakukan untuk menunjukkan pengaruh EVA, MVA dan AKO terhadap return saham secara simultan. T abel 10. H asil U ji-F ANOVA(b)
Model 1
Sum of Squares Regressio n Residual Total
df
Mean Square
.097
3
.032
1.310
29
.045
1.407 a Predictors: (constant) AKO, EVA, MVA... b Dependent Variable: RS
F
Significance .714
.551(a)
32
Hasil pengolahan pada Tabel 10 maka diperoleh nilai F hitung sebesar 0,714 dengan tingkat signifikan 0,551, sedangkan F tabel sebesar 2,79. F hitung lebih kecil dari F tabel (0,714 < 2,79). Jika dilihat dari nilai signifikansi pengujian 0,551 lebih besar dari nilai signifikan 0,05. Hasil perhitungan baik melalui F hitung maupun
nilai signifikannya, menunjukkan variabel independen
secara simultan tidak signifikan mempengaruhi variabel return saham. c. H ipotesis Dari beberapa pengujian statistik di atas maka didapat hipotesis +Rȕ1 = ȕ2 = ȕ3 = 0, yang artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel-variabel independen secara bersamasama terhadap variabel dependennya. Untuk dapat membuktikan hipotesis dapat diterima peneliti juga melakukan perhitungan transformasi (lampiran 5,6 dan 7), namun hasilnya tetap membuktikan bahwa variabel independen tidak mempengaruhi return saham secara signifikan. Pada pengujian ini dilakukan uji satu sisi dengan tingkat signifikan sebesar 5% untuk mendapatkan nilai F tabel, sedangkan untuk menarik kesimpulan dari hasil yang diuji maka hipotesisnya
38! !
adalah F hitung lebih besar dari F tabel, atau terletak di daerah penolakan Ho, maka Ho ditolak.
Gambar 5. Kurva Penerimaan Ho Dari kurva di atas dapat lihat bahwa nilai yang didapat diketahui dalam tabel berada di daerah penolakan Ho (daerah yang dilingkari). Akan tetapi masih memiliki pengaruh yang tidak signifikan atau sangat kecil pengaruh nilai variabel independen mempengaruhi nilai variabel dependennya. 4.4. Pembahasan H asil U ji Statistik Persamaan regresi yang diperoleh dari 33 perusahaan yang menjadi objek penelitian, diketahui EVA mempunyai koefisien regresi bernilai positif 0,122, artinya apabila terjadi perubahan variabel EVA sebesar 1% akan menaikkan return saham sebesar 12,2%. Koefisien regresi MVA bernilai negatif 0,227, artinya apabila terjadi perubahan variabel MVA sebesar 1% maka akan menurunkan nilai return saham sebesar 22,7%. Koefisien regresi AKO bernilai positif 0,221, artinya apabila terjadi perubahan variabel AKO sebesar 1% maka akan menaikkan return saham sebesar 22,1%. Berdasarkan hasil penelitian ini arus kas operasi menjadi tolok ukur yang lebih signifikan dibandingkan EVA dan MVA. Berdasarkan hasil pengujian diketahui secara parsial EVA, MVA dan AKO tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Hasil ini tidak
39! !
membuktikan bahwa semakin besar value added yang perusahaan ciptakan, potensi keuntungan investor juga semakin tinggi. Tidak terdapatnya pengaruh antar variabel independen dengan variabel dependennya yaitu Return saham dapat disebabkan
karena tidak adanya
efisiensi pasar modal atas harga saham, dimana investor belum sepenuhnya menggunakan infomasi yang tersedia untuk menganalisis suatu saham perusahaan. Sehingga harga saham yang terjadi belum mencerminkan harga saham yang ada (fluktuatif).
K ESI M PU L A N D A N SA R A N
1.
K esimpulan a. Analisis yang dilakukan pada nilai EVA, MVA dan AKO untuk mengetahui nilai tersebut memiliki pengaruh atau tidak terhadap return saham perusahaan LQ-45, dan hasilnya menunjukkan secara simultan dan parsial nilai-nilai variabel independen tersebut tidak secara signifikan berpengaruh terhadap return saham walaupun memiliki variabel hitung yang sama. b. Perhitungan nilai variabel independen: EVA, MVA, AKO dan variabel dependen yang didapat dengan menggunakan software statistik SPSS, maka diketahui nilai EVA, MVA dan AKO yang tidak signifikan mempengaruhi
return saham dan memiliki arah pengaruh yang positif. Artinya EVA, MVA dan AKO memiliki pengaruh meningkatkan return saham, tetapi tidak signifikan. Hal ini dikarenakan hasil pada grafik hipotesis menunjukkan nilai pengaruhnya berada di daerah penolakan Ho. 2.
Saran Dari penelitian ini, banyak terdapat kekurangan, namun ada beberapa saran untuk investor dan penelitian selanjutnya. a. Bagi investor, agar dapat melihat variabel lain untuk dijadikan tolok ukur dalam pengambilan keputusan dan membandingkan dengan waktu atau tahun yang berbeda, sehingga terlihat adanya kenaikan atau penurunan kinerja dan keuangan pada perusahaan yang ingin diinvestasikan agar sumber informasi menjadi tepat dalam mengambil kebijakan berinvestasi. b. Bagi peneliti selanjutnya, disarankan untuk mencari atau menambah variabel yang digunakan dan dijadikan objek dalam menganalisis perusahaan, serta memilih metode yang lebih sederhana. Sehingga terlihat pengaruh nyata pada setiap peubahnya. Karena pada penelitian ini terbukti
tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel dependen dan variabel independennya.
D A F T A R PUS T A K A
Brigham dan Houston. 2006. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Terjemahan. Salemba Empat. Jakarta. Dewi, S, 2002. Analisis Manfaat EVA Dalam Pengukuran Nilai Perusahaan dan Kesejahteraan Pemegang Saham Pada Perusahaan Publik Di BEJ. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia. Yogyakarta. Hakim, R. 2006. Perbandingan Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Metode EVA, ROA, Dan Pengaruhnya Terhadap Return Saham Pada Perusahaan yang Tergabung Dalam Indeks LQ-45 Di Bursa Efek Jakarta. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia. Yogyakarta. Hartono, J, 2003. Teori Portofolio dan Analisis Investasi, Edisi ke-3, BPFEYogyakarta. Yogyakarta. Husnan, S, 1993. Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas, Unit Penerbit dan Percetakan AMP YKPN. Yogyakarta. Ikatan Akuntansi Indonesia, 2007. Standar Akuntansi Keuangan, per 1 September 2007. Salemba Empat. Jakarta. Kuncoro, M. 2003. Metode Riset Untuk Bisnis Dan Ekonomi. Erlangga. Jakarta. Lisa, L, 1999. EVA Sebagai Ukuran Keberhasilan Kinerja Manajemen. Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Vol 1 No.1. Marshal, Y. 2009. Pengaruh Economic Value Added dan Market Value Added Terhadap Return Saham. Skripsi. Fakultas Ekonomi. Universitas Sumatera Utara. Medan. Mubarok, R. 2009. Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Metode Economic Value Added (EVA) (Studi Kasus Perusahaan Otomotif Go Publik). Skripsi. Program Sarjana Manajemen Penyelenggaraan Khusus, Departeman Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Bogor Purnama, D. 2009. Analisis Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Indeks LQ-45. Skripsi Departeman Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Bogor. Tunggal, A. W. 2008. Economic Value Added (EVA) Teori, Soal dan Kasus. Harvindo, Jakarta.
Widyakusuma, R. 2007. Pengaruh Economic Value Added, residual Income, Operating Cashflow dan Operating Income Terhadap Return Saham (Studi empiris pada perusahaan manufaktur dan perbankan Bursa Efek Jakarta 2004-2006). Skripsi. Program Akuntansi. Fakultas Ekonomika dan Bisnis. Universitas Gajah Mada. Yogyakarta. www.bi.co.id www.finance.co.id www.idx.co.id! www.slideshare.net/economic.acounting.edu.bisnis/364kj421.htm http://ekonomi.kompasiana.com/bisnis/2010/10/03/historical-cost-vs-fair-value/
44! !
Lampiran 1. Contoh Laporan Keuangan
45! !
lanjutan Lampiran 1.
46! !
Lampiran 2. Ringkasan Perhitungan EVA K ode
NOPAT
WACC x modal investasi
"#$!
ADRO
4,067,174,000,000
3,671,295,000,000
395,879,000,000
ANTM
330,637,508,000
10,023,676,722,000
-9,693,039,214,000
AALI
1,272,011,000,000
8,982,970,000,000
-7,710,959,000,000
ASII
7,469,000,000,000
7,585,569,000,000
-116,569,000,000
UNSP
342,177,512,000
4,701,274,080,000
-4,359,096,568,000
BBCA
11,112,526,000,000
271,626,475,000
10,840,899,525,000
BDMN
6,666,622,000,000
2,716,264,750,000
3,950,357,250,000
BMRI
16,563,197,000,000
3,664,941,850,000
12,898,255,150,000
BBNI
13,399,409,000,000
22,031,022,950,000
-8,631,613,950,000
PNBN
3,765,543,000,000
7,383,464,900,000
-3,617,921,900,000
BBRI
14,359,758,000,000
16,825,319,000,000
-2,465,561,000,000
BLTA
8,184,000,000,000
645,439,000,000
7,538,561,000,000
BISI
140,893,000,000
1,669,319,000,000
-1,528,426,000,000
ELSA
561,647,000,000
207,970,100,000
353,676,900,000
INDY
756,278,657,000
225,151,252,000
531,127,405,000
ISAT
1,497,644,000,000
7,910,966,000,000
-6,413,322,000,000
JSMR
1,295,555,620,000
683,967,665,000
611,587,955,000
KLBF
660,644,000,848
996,446,120,961
-335,802,120,113
LPKR
323,376,859,541
382,721,086,025
-59,344,226,484
MIRA
657,585,244,847
395,412,164,246
262,173,080,601
PGAS
4,835,553,218,449
1,019,621,917,485
3,815,931,300,964
LSIP
533,080,000,000
347,389,000,000
185,691,000,000
SGRO
225,305,651,000
2,185,447,842,000
-1,960,142,191,000
SMGR
15,643,852,000
900,315,746,000
-884,671,894,000
PTBA
2,792,919,000,000
5,354,701,000,000
-2,561,782,000,000
TLKM
4,958,902,000,000
37,506,668,000
4,921,395,332,000
TINS
216,875,000,000
156,286,000,000
60,589,000,000
TRUB
390,358,293,000
754,210,000,000
-363,851,707,000
UNVR
5,688,174,000,000
3,402,910,000,000
2,285,264,000,000
UNTR
3,107,460,000,000
5,127,204,857,000
-2,019,744,857,000
SMCB
80,530,457,000
11,735,247,148,000
-11,654,716,691,000
GGRM
2,504,470,000,000
1,321,254,000,000
1,183,216,000,000
230,743,443,671
4,602,695,286,847
-4,371,951,843,176
ELTY
47! !
Lampiran 3. Ringkasan perhitungan MVA
ADRO
Saham beredar 31,985,962,000
2,050
17,102,165,799,737
48,469,056,300,263
ANTM
9,538,459,749
2,075
7,838,348,319,000
11,953,955,660,175
AALI
1,574,745,000
20,100
6,160,212,000,000
25,492,162,500,000
ASII
4,048,355,314
48,300
2,024,000,000,000
193,511,561,666,200
UNSP
3,787,996,931
260
378,799,693,000
606,079,509,060
BBCA
24,655,010,000
4,175
1,540,938,000,000
101,393,728,750,000
BDMN
8,359,273,617
4,500
5,299,640,000,000
32,317,091,276,500
BMRI
20,905,127,753
BBNI PNBN
14,984,598,643 -24,087,645,998
3,700 1,910
10,479,427,000,000 6,163,958,000,000
66,869,545,686,100 22,456,625,408,130
1,180
2,408,765,000,000
-30,832,187,277,640
BBRI
12,319,891,999
6,900
6,163,958,000,000
78,843,296,793,100
BLTA
4,589,281,176
250
17,936,000,000,000
-16,788,679,706,000
BISI
3,000,000,000
1,620
1,069,233,000,000
3,790,767,000,000
ELSA
-7,298,500,000
320
729,850,000,000
-3,065,370,000,000
INDY
5,217,316,000
3,325
520,714,200,000
16,826,861,500,000
ISAT
5,433,933,499
4,525
17,910,966,000,000
6,677,583,082,975
JSMR
6,800,000,000
2,800
3,400,000,000
19,036,600,000,000
KLBF
-10,156,014,422
2,250
507,800,721,100
-23,358,833,170,600
LPKR
17,302,151,695
510
1,730,215,169,500
7,093,882,194,950
MIRA
2,884,663,408
285
495,174,402,125
326,954,669,155
PGAS
24,241,508,196
4,050
2,424,150,819,713
95,753,957,374,087
LSIP
1,364,572,793
9,400
682,286,000,000
12,144,698,254,200
SGRO
-1,890,000,000
2,575
1,687,538,186,000
-6,554,288,186,000
SMGR
5,931,520,000
8,800
9,213,430,418,000
42,983,945,582,000
PTBA
2,304,131,849
16,600
1,152,066,000,000
37,096,522,693,400
TLKM
20,159,999,279
8,600
5,040,000,000,000
168,335,993,799,400
503,301,999
2,425
3,299,239,000,000
-2,078,731,652,425
TRUB
15,750,710,587
74
1,575,071,058,000
-409,518,474,562
UNVR
7,630,000,000
17,000
3,700,119,000,000
126,009,881,000,000
UNTR
3,326,877,283
18,950
831,720,000,000
62,212,604,512,850
SMCB
-163,756,000
2,325
3,001,596,000,000
-3,382,328,700,000
GGRM
1,924,088,000
35,800
962,044,000,000
67,920,306,400,000
ELTY
1,400,000,000
101
2,551,660,947,300
-2,410,260,947,300
K ode
TINS
harga saham
E kuitas
MVA
48! !
Lampiran 4. Ringkasan perhitungan return saham K ode
Pt
P t-1
Ri
Ri (%)
ADRO
1,450
2,050
-29.2683
-29.27%
ANTM
2,650
2,075 27.71084
27.71%
AALI
22,000
20,100 9.452736
9.45%
ASII
29,850
48,300
-38.1988
-38.20%
UNSP
295
260 13.46154
13.46%
BBCA
5,900
4,175 41.31737
41.31%
BDMN
5,350
4,500 18.88889
18.89%
BMRI
6,000
3,700 62.16216
62.16%
BBNI
3,250
1,910 70.15707
70.16%
PNBN
1,200
1,180 1.694915
1.69%
BBRI
9,200
6,900 33.33333
33.33%
BLTA BISI
255
250
2
2.00%
1,620
1,620
0
0.00%
ELSA
325
320
1.5625
1.56%
INDY
3,325
3,325
0
0.00%
ISAT
4,550
4,525 0.552486
0.55%
JSMR
2,650
2,800
-5.35714
-5.36%
KLBF
2,300
2,250 2.222222
2.22%
LPKR
510
510
0
0.00%
MIRA
280
285
-1.75439
-0.75%
PGAS
4,100
4,050 1.234568
1.23%
LSIP
9,450
9,400 0.531915
0.53%
SGRO
2,575
2,575
0
0.00%
SMGR
8,900
8,800 1.136364
1.14%
PTBA
16,450
16,600
-0.90361
-0.90%
TLKM
8,550
8,600
-0.5814
-0.58%
TINS
2,350
2,425
-3.09278
-3.09%
74 9.459459
9.46%
TRUB
81
UNVR
16,600
17,000
-2.35294
-2.35%
UNTR
19,150
18,950 1.055409
1.05%
SMCB
2,275
2,325
-2.15054
-2.15%
GGRM
35,500
35,800
-0.83799
-0.83%
101 0.990099
0.99%
ELTY
102
49! !
Lampiran 5. Hasil perhitungan transformasi Return Saham K ode ADRO ANTM AALI ASII UNSP BBCA BDMN BMRI BBNI PNBN BBRI BLTA BISI ELSA INDY ISAT JSMR KLBF LPKR MIRA PGAS LSIP SGRO SMGR PTBA TLKM TINS TRUB UNVR UNTR SMCB GGRM ELTY
RS (Y) Rata2 Y SD Y -0.2927 0.065276 0.209678 0.2771 0.065276 0.209678 0.0945 0.065276 0.209678 -0.382 0.065276 0.209678 0.1346 0.065276 0.209678 0.4131 0.065276 0.209678 0.1889 0.065276 0.209678 0.6216 0.065276 0.209678 0.7016 0.065276 0.209678 0.0169 0.065276 0.209678 0.3333 0.065276 0.209678 0.02 0.065276 0.209678 0 0.065276 0.209678 0.0156 0.065276 0.209678 0 0.065276 0.209678 0.0055 0.065276 0.209678 -0.0536 0.065276 0.209678 0.0222 0.065276 0.209678 0 0.065276 0.209678 -0.0075 0.065276 0.209678 0.0123 0.065276 0.209678 0.0053 0.065276 0.209678 0 0.065276 0.209678 0.0114 0.065276 0.209678 -0.009 0.065276 0.209678 -0.0058 0.065276 0.209678 -0.0309 0.065276 0.209678 0.0946 0.065276 0.209678 -0.0235 0.065276 0.209678 0.0105 0.065276 0.209678 -0.0215 0.065276 0.209678 -0.0083 0.065276 0.209678 0.0099 0.065276 0.209678
Z(Y) -1.70727 1.010237 0.139377 -2.13316 0.330623 1.658851 0.589592 2.653234 3.034772 -0.23071 1.278267 -0.21593 -0.31131 -0.23691 -0.31131 -0.28508 -0.56695 -0.20544 -0.31131 -0.34708 -0.25265 -0.28604 -0.31131 -0.25695 -0.35424 -0.33898 -0.45868 0.139854 -0.42339 -0.26124 -0.41385 -0.3509 -0.2641
50! !
Lampiran 6. Hasil perhitungan transformasi EVA K ode ADRO ANTM AALI ASII UNSP BBCA BDMN BMRI BBNI PNBN BBRI BLTA BISI ELSA INDY ISAT JSMR KLBF LPKR MIRA PGAS LSIP SGRO SMGR PTBA TLKM TINS TRUB UNVR UNTR SMCB GGRM ELTY
EVA 395879000000 -9693039214000 -7710959000000 -116569000000 -4359096568000 10840899525000 3950357250000 12898255150000 -8631613950000 -3617921900000 -2465561000000 7538561000000 -1528426000000 353676900000 531127405000 -6413322000000 611587955000 -335802120113 -59344226484 262173080601 3815931300964 185691000000 -1960142191000 -884671894000 -2561782000000 4921395332000 60589000000 -363851707000 2285264000000 -2019744857000 -11654716691000 1183216000000 -4371951843176
rata2 EVA SD EVA -573148856461 5220047324004 -573148856461 5220047324004 -573148856461 5220047324004 -573148856461 5220047324004 -573148856461 5220047324004 -573148856461 5220047324004 -573148856461 5220047324004 -573148856461 5220047324004 -573148856461 5220047324004 -573148856461 5220047324004 -573148856461 5220047324004 -573148856461 5220047324004 -573148856461 5220047324004 -573148856461 5220047324004 -573148856461 5220047324004 -573148856461 5220047324004 -573148856461 5220047324004 -573148856461 5220047324004 -573148856461 5220047324004 -573148856461 5220047324004 -573148856461 5220047324004 -573148856461 5220047324004 -573148856461 5220047324004 -573148856461 5220047324004 -573148856461 5220047324004 -573148856461 5220047324004 -573148856461 5220047324004 -573148856461 5220047324004 -573148856461 5220047324004 -573148856461 5220047324004 -573148856461 5220047324004 -573148856461 5220047324004 -573148856461 5220047324004
Z(E V A) 0.185635837 -1.747089594 -1.367384183 0.087466612 -0.725270764 2.186579483 0.866564195 2.58070534 -1.543753264 -0.583284567 -0.362527775 1.553953317 -0.183001625 0.177551217 0.211545259 -1.118796973 0.226959017 0.045468311 0.098429113 0.160021909 0.840812331 0.145370302 -0.265705126 -0.059678202 -0.38096075 1.052585129 0.121404619 0.040094876 0.547583705 -0.277123158 -2.12288647 0.336465313 -0.727733438
51! !
Lampiran 7. Hasil perhitungan transformasi MVA K ode ADRO ANTM AALI ASII UNSP BBCA BDMN BMRI BBNI PNBN BBRI BLTA BISI ELSA INDY ISAT JSMR KLBF LPKR MIRA PGAS LSIP SGRO SMGR PTBA TLKM TINS TRUB UNVR UNTR SMCB GGRM ELTY
MVA 48469056300263 11953955660175 25492162500000 193511561666200 606079509060 101393728750000 32317091276500 66869545686100 22456625408130 -30832187277640 78843296793100 -16788679706000 3790767000000 -3065370000000 16826861500000 6677583082975 19036600000000 -23358833170600 7093882194950 326954669155 95753957374087 12144698254200 -6554288186000 42983945582000 37096522693400 168335993799400 -2078731652425 -409518474562 126009881000000 62212604512850 -3382328700000 67920306400000 -2410260947300
rata2 MVA 35128589802970 35128589802970 35128589802970 35128589802970 35128589802970 35128589802970 35128589802970 35128589802970 35128589802970 35128589802970 35128589802970 35128589802970 35128589802970 35128589802970 35128589802970 35128589802970 35128589802970 35128589802970 35128589802970 35128589802970 35128589802970 35128589802970 35128589802970 35128589802970 35128589802970 35128589802970 35128589802970 35128589802970 35128589802970 35128589802970 35128589802970 35128589802970 35128589802970
SD MVA 53100724202980 53100724202980 53100724202980 53100724202980 53100724202980 53100724202980 53100724202980 53100724202980 53100724202980 53100724202980 53100724202980 53100724202980 53100724202980 53100724202980 53100724202980 53100724202980 53100724202980 53100724202980 53100724202980 53100724202980 53100724202980 53100724202980 53100724202980 53100724202980 53100724202980 53100724202980 53100724202980 53100724202980 53100724202980 53100724202980 53100724202980 53100724202980 53100724202980
Z (M V A) 0.251229464 -0.436427836 -0.181474499 2.982689488 -0.65013257 1.247914034 -0.052946519 0.597749962 -0.238640143 -1.24218225 0.823241258 -0.977713022 -0.590158106 -0.719273802 -0.344660616 -0.535793196 -0.303046522 -1.101443038 -0.527953395 -0.655389087 1.141705099 -0.432835746 -0.78497758 0.147933119 0.037060378 2.508579798 -0.700693296 -0.669258448 1.711488733 0.510049818 -0.725242811 0.61753803 -0.7069367
52! !
Lampiran 8. Hasil perhitungan transformasi AKO K ode ADRO ANTM AALI ASII UNSP BBCA BDMN BMRI BBNI PNBN BBRI BLTA BISI ELSA INDY ISAT JSMR KLBF LPKR MIRA PGAS LSIP SGRO SMGR PTBA TLKM TINS TRUB UNVR UNTR SMCB GGRM ELTY
AKO rata2 AKO SD AKO 5139472015210 3.32961E+12 5.5E+12 893592787000 3.32961E+12 5.5E+12 1481271000000 3.32961E+12 5.5E+12 7383000000 3.32961E+12 5.5E+12 413230355000 3.32961E+12 5.5E+12 6390956000000 3.32961E+12 5.5E+12 3783590000000 3.32961E+12 5.5E+12 8619046000000 3.32961E+12 5.5E+12 3124983000000 3.32961E+12 5.5E+12 1001660000000 3.32961E+12 5.5E+12 10140424000000 3.32961E+12 5.5E+12 75365000000 3.32961E+12 5.5E+12 12673000000 3.32961E+12 5.5E+12 148018000000 3.32961E+12 5.5E+12 22278482000000 3.32961E+12 5.5E+12 3902754000000 3.32961E+12 5.5E+12 725536341000 3.32961E+12 5.5E+12 922655574288 3.32961E+12 5.5E+12 21290630866 3.32961E+12 5.5E+12 414637431376 3.32961E+12 5.5E+12 5385961405140 3.32961E+12 5.5E+12 506857000000 3.32961E+12 5.5E+12 54625740000 3.32961E+12 5.5E+12 2507507949000 3.32961E+12 5.5E+12 170325000000 3.32961E+12 5.5E+12 22262387000000 3.32961E+12 5.5E+12 772837000000 3.32961E+12 5.5E+12 919147400000 3.32961E+12 5.5E+12 1984151000000 3.32961E+12 5.5E+12 2258399000000 3.32961E+12 5.5E+12 1127831000000 3.32961E+12 5.5E+12 2259985000000 3.32961E+12 5.5E+12 170252914097 3.32961E+12 5.5E+12
Z (A K O) 0.329065 -0.44291 -0.33606 -0.60404 -0.53025 0.556607 0.082541 0.961715 -0.03721 -0.42326 1.238329 -0.59168 -0.60308 -0.57847 3.445248 0.104207 -0.47347 -0.43763 -0.60151 -0.53 0.373881 -0.51323 -0.59545 -0.14947 -0.57442 3.442322 -0.46487 -0.43827 -0.24463 -0.19477 -0.40032 -0.19448 -0.57443
53! !
Lampiran 9. Grafik Normalitas
Undefined error #61644 - Cannot open text f
!
14 12 10 8 6 4 Std. Dev = .95 2
Mean = 0.00 N = 33.00
0 -1.50
-.50
-1.00
0.00
.50
1.50 1.00
2.50
2.00
"#$%#&&'()!*+,)-,%-'.#-!"#&'-/,0!
3.00