PENGARUH FASILITAS DROP BOX, E-SPT DAN E-FILING DALAM PENYAMPAIAN SURAT PEMBERITAHUAN (SPT) TERHADAP KEPUASAN WAJIB PAJAK ( Studi Empiris Pada Wajib Pajak Di KPP Wilayah Jakarta Pusat )
SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh:
ACHMAD FAUZI NIM : 1111082000090 Jurusan Akuntasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2015 M/1436 H
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I.
IDENTITAS PRIBADI 1. Nama
: Achmad Fauzi
2. Tempat & Tanggal Lahir
: Jakarta, 2 Juli 1992
3.
: Jl. Kp. Rawa sawah RT.01/002 N0.27 Kel.
Alamat
Johar Baru Kec. Johar Batu Jakarta Pusat
II.
III.
4. Telpon
: 085710570386 / 021-4215370
5. E-mail
:
[email protected]
PENDIDIKAN 1. SD (1998-2004)
: SDN Johar Baru 17 PG
2. SMP (2004-2007)
: SMPN 156 Pulo Gundul
3. SMA (2007-2010)
: SMKN 34 Kramat Raya
4. S1 (2011-2015)
: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
LATAR BELAKANG KELUARGA 1. Ayah
: Arifco Achmad
2. Ibu
: Nur Aini
3. Alamat
: Jl. Kp. Rawa sawah RT.01/002 N0.27 Kel. Johar Baru Kec. Johar Batu Jakarta Pusat
v
ABSTRACT INFLUENCE OF FACILITIES DROP BOX, E-SPT AND E-FILING SUBMISSION OF A LETTER INNOTICE (SPT) TO SATISFACTION OF TAXPAYER
This study examines the influence of facilities drop box, e-SPT and e-filing submission of a letter innotice (SPT) to satisfaction of taxpayer. Respondents in this study are taxpayers in KPP Pratama Central Jakarta Regional. The number of taxpayer that were visited in this study were 75 taxpayers from 3 KPP Pratama The method of determining the sample is by using convenience sampling method, while the data processing methods used by researcher is the multiple regression analysis. The result shows the facilities drop box, e-SPT and e-filing submission of a letter innotice (SPT) partially influence to satisfaction of taxpayer with significant value as 0,034, 0,048 and 0,046.Then, facilities drop box, e-SPT and e-filing submission of a letter innotice (SPT) simultaneously and significantly influence to satisfaction of taxpayer, It can be seen from the significance value of 0,000. Keyword: drop box,e-SPT, e-filing, satisfaction of taxpayer
vi
ABSTRAK PENGARUH FASILITAS DROP BOX, E-SPT DAN E-FILING DALAM PENYAMPAIAN SURAT PEMBERITAHUAN (SPT) TERHADAP KEPUASAN WAJIB PAJAK Penelitian ini menguji pengaruh fasilitas drop box, e-SPT dan e-filing dalam penyampaian Surat Pemeberitahuan (SPT) terhadap kepuasan wajib pajak. Responden dalam penelitian ini adalah para wajib pajak yang terdaftar di KPP Pratama Wilayah Jakarta Pusat. Jumlah wajib pajak yang menjadi sampel penelitian ini adalah 75 responden dari 3 KPP Pratama. Metode penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian adalah convenience sampling, sedangkan metode pengolahan data yang digunakan peneliti adalah analisi regresi berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan fasilitas drop box, eSPT dan e-filing dalam penyampaian Surat Pemeberitahuan (SPT) memiliki pengaruh secara parsial terhadap kepuasan wajib pajak dengan nilai singnifikasi masing-masing sebesar 0,034, 0,048 dan 0,046. Kemudian, fasilitas drop box, eSPT dan e-filing dalam penyampaian Surat Pemeberitahuan (SPT) memiliki pengaruh secara simultan dan signifikan terhadap kepuasan wajib pajak, hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansi sebesar 0,000. Kata kunci: drop box, e-SPT, e-filing dan kepuasan wajib pajak
vii
KATA PENGANTAR
Assalammualaikum Wr.Wb Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Pengaruh Fasilitas Drop Box, E-Spt Dan E-Filing Dalam Penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) Terhadap Kepuasan Wajib Pajak” dengan baik. Sholawat serta salam penulis hanturkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabatnya. Skripsi ini disusun dalam rangka untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih atas bantuan, bimbingan, dukungan, semangat dan doa, baik langsung maupun tidak langsung dalam menyelesaikan skripsi ini kepada : 1. Keluargaku tercinta, orang tuaku yang selalu memberikan doa dan dukungan yang tiada henti kepada penulis, mbah Putri yang selalu memberikan nasihat, serta adiku Argo, yang menjadi motivasi bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 2. Bapak Dr. M. Arief Mufraini, LC., M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Hepi Prayudiawan, SE., Ak., MM., CA. selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan sekaligus Dosen Pembimbing Akademik yang telah bersedia untuk membimbing, memberi masukan dan nasihat kepada penulis selama ini.
4. Bapak Abdul Hamid, MS selaku Dosen Pembimbing I yang telah bersedia meluangkan waktu untuk memberikan pengarahan, bimbingan serta saran kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.
5. Ibu Fitri Damayanti, SE., M.Si selaku Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan pengarahan serta motivasi
viii
dalam menyusun skripsi ini. Terimakasih atas ilmu yang telah Ibu berikan selama ini.
6. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, khususnya jurusan Akuntansi, yang telah memberikan ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi penulis, serta staf Akademik yang memberikan banyak bantuan kepada penulis selama ini.
7. Kanwil Direktorat Jakarta Pusat, KPP Jakarta Menteng Tiga, KPP Jakarta Sawah Besar Dua dan KPP Jakarta Kemayoran yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian guna menyelesaikan skripsi ini.
8. Para Wajib Pajak yang sudah rela mengorbankan waktunya untuk mengisi kuesioner yang menjadi data dalam skripsi ini. Terimakasih yang sebesarbesarnya.
9. Sahabat-sahabat seperjuangan dari masa STM, Aden, Agung, April, dan Angga yang selalu dapat berbagi suka dan duka serta memberikan dukungan bagi penulis. Thanks Bro.
10. Someone special, “Nurfathia Heryuliani”, yang mau berbagi suka dan duka, terimakasih untuk semua bantuan, doa dan semangat yang tiada hentinya kepada penulis.
11. Sahabat-sahabat seperjuangan kuliah, ujian kompre dan skripsi, Mumu, Hadi, Faisal, Fandi, Fazril, Eva, Sella, Ilfi, Fitria, Chandra, Opi dan Bonita. Terimakasih atas bantuanya yang sangat berharga bagi penulis selama ini.
12. Teman-teman AKUKECE (Akuntansi Kelas C) yang tidak bisa penulis sebut satu per satu, terimakasih atas bantuan dan kebersamaan kita selama ini. Semoga kita semua bisa sukses dan dapat meraih cita-cita kita. Aamiin.
13. Teman-teman konsentrasi Pajak 2011, yang selalu berbagi pengetahuan dan dukungan. Walaupun jumlah kita sedikit tetapi kita tetap solid.
14. Akuntansi angkatan 2011 yang memberikan cerita dan pengalaman yang tak terlupakan.
15. Seluruh pihak yang tidak penulis sebutkan satu per satu yang telah membantu penulis dalam menyusun skripsi ini.
ix
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Wassalamualaikum Wr. Wb.
Jakarta, April 2015
Penulis
x
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI .............................
i
LEMBAR PENGESAHAN UJI KOMPREHENSIF ................................
ii
LEMBAR PENGESAHAN UJI SKRIPSI ................................................
iii
SURAT PERNYATAAN ............................................................................
iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ....................................................................
v
ABSTRACT ..................................................................................................
vi
ABSTRAK ....................................................................................................
vii
KATA PENGANTAR .................................................................................
viii
DAFTAR ISI ................................................................................................
xi
DAFTAR TABEL .......................................................................................
xiv
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................
xv
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................
xvi
BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................
1
A. Latar Belakang .................................................................................
1
B. Perumusan Masalah .........................................................................
8
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................................
8
BAB II LANDASAN TEORI ......................................................................
11
A. Tinjauan Pustaka .............................................................................
11
1. Gambaran Umum Perpajakan .....................................................
11
2. Surat Pemberitahuan (SPT) ………… ……………………..…
17
3. Drop Box ....................................................................................
19
xi
4. E-SPT ...........................................................................................
22
5. E-Filing ........................................................................................
26
6. Kepuasan Wajib Pajak .................................................................
35
B. Penelitian Terdahulu .........................................................................
37
C. Kerangka Pemikiran .........................................................................
41
D. Keterkaitan Antar Variabel dan Hipotesis Penelitian........................
43
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..................................................
47
A. Ruang Lingkup Penelitian ...............................................................
47
B. Metode Penentuan Sampel ..............................................................
47
C. Metode Pengumpulan Data ............................................................
48
D. Metode Analisis Data ......................................................................
48
E. Operasional Variabel Penelitian ......................................................
54
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .....................................................
63
A. Gambaran Umum Objek Penelitian ..................................................
63
1. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................
63
2. Karakteriktik Responden ............................................................
64
B. Hasil Uji dan Pembahasan ..............................................................
67
1. Hasil Uji Statistik Deskriptif ......................................................
67
2. Hasil Uji Kualitas Data ..............................................................
69
a. Hasil Uji Validitas .................................................................
69
b. Hasil Uji Reliabilitas .............................................................
72
3. Hasil Uji Asumsi Klasik ............................................................
73
a. Hasil Uji Multikolonieritas ...................................................
73
xii
b. Hasil Uji Normalitas .............................................................
75
c. Hasil Uji Heterokedastisitas ..................................................
76
4. Uji Hipotesis ..............................................................................
78
a. Hasil Uji Koefisien Determinasi ...........................................
78
b. Hasil Uji Statistik t ................................................................
79
c. Hasil Uji Statistik F ...............................................................
83
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................
86
A. Kesimpulan .....................................................................................
86
B. Saran ...............................................................................................
87
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................
89
LAMPIRAN-LAMPIRAN ..........................................................................
91
xiii
DAFTAR TABEL
No.
Keterangan
Halaman 1.1
Target dan Realisasi Penerimaan Pajak ...............................................
2
1.2
Jenis – Jenis SPT ................................................................................
19
2.1
Penelitian Terdahulu ..........................................................................
37
3.1
Operasional Variabel Penelitian .........................................................
59
4.1
Data Distribusi Sampel Penelitian .....................................................
63
4.2
Sampel Penelitian ...............................................................................
65
4.3
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .............
65
4.4
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Usia .............................
65
4.5
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan ..................
66
4.6
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pengalaman Kerja .......
67
4.7
Hasil Uji Statistik Deskriptif ..............................................................
68
4.8
Hasil Uji Validitas Drop Box .............................................................
69
4.9
Hasil Uji Validitas e-SPT ...................................................................
70
4.10
Hasil Uji Validitas e-filing .................................................................
70
4.11
Hasil Uji Validitas Kepuasan Wajib Pajak ........................................
71
4.12
Hasil Uji Reliabilitas ..........................................................................
72
4.13
Hasil Uji Multikolonieritas – Koefisien Korelasi .............................
73
4.14
Hasil Uji Multikolonieritas – Koefisien ............................................
74
4.15
Hasil Uji Glejser .................................................................................
78
4.15
Hasil Uji Koefisien Determinasi ........................................................
79
4.16
Hasil Uji Statistik t .............................................................................
80
4.17
Hasil Uji Statistik F ............................................................................
84
xiv
DAFTAR GAMBAR
No.
Keterangan
Halaman 2.1
Kerangka Pemikiran ...........................................................................
42
4.1
Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik Histogram .....................
76
4.2
Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik P-Plot ............................
77
4.3
Grafik Scatterplot ...............................................................................
78
xv
DAFTAR LAMPIRAN
No.
Keterangan
Halaman
1.
Surat Penelitian Skripsi ......................................................................
93
2.
Surat Hasil Penelitian Skripsi .............................................................
97
3.
Kuesioner Penelitian ........................................................................
101
4.
Jawaban Responden ........................................................................
108
5.
Output Hasil Pengujian Data ............................................................
121
xvi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pajak memegang peranan penting dalam APBN. Hal tersebut dikarenakan pajak merupakan penerimaan utama dalam APBN di Indonesia. Tanpa adanya penerimaan dari sekor pajak maka pembangunan di Indonesia tidak akan berjalan karena besarnya biaya yang diperlukan tidak akan bisa ditutupi oleh bantuan dan pinjaman luar negeri. Pemerintah Indonesia telah berupaya keras untuk meningkatkan penerimaan dari sektor pajak, salah satu cara yang dilakukan adalah dengan melakukan Tax Reform, yaitu pembaharuan sistem perpajakan. Tax Reform dilaksanakan sejak tahun 1983, sebagaimana telah diubah dengan undang-undang Nomor 9 Tahun 1994 dan undang undang Nomor 16 Tahun 2000 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, sistem pemungutan pajak di Indonesia berubah dari official assessment system menjadi self assessment system. Self assessment yang dianut dalam sistem perpajakan di Indonesia menuntut Wajib Pajak untuk bertanggungjawab atas penghitungan, pelaporan dan pembayaran pajaknya. Bentuk pertanggungjawaban itu terlihat dari keakuratan data yang dipaparkan dalam Surat Pemberitahuan (SPT), tanpa adanya usaha untuk memanipulasi nominal dan sumber penghasilan. Pertanggungjawaban itu kemudian diwujudkan dalam bentuk kepatuhan dalam menyampaikan Surat Pemberitahuan (SPT) secara tepat waktu ke Kantor Pelayanan Pajak tempat 1
Wajib Pajak tersebut terdaftar.
Namun permasalahan yang dihadapi oleh
Wajib Pajak di Indonesia adalah belum siapnya masyarakat untuk diterapkan self assessment system karena belum cukupnya pengetahuan perpajakan, kesadaran, dan kejujuran Wajib Pajak. Sebagai konsekuensinya Direktorat Jenderal Pajak berkewajiban untuk melakukan pelayanan, pengawasan, pembinaan, dan penerapan sanksi perpajakan. Tabel 1.1 Target dan Realisasi Penerimaan Pajak
2009
Target Penerimaan Pajak 528 triliun
Realisasi Penerimaan Pajak 515,73 triliun
Presentase Penerimaan Pajak 97,61%
2010
661,4 triliun
649,042 triliun
98,12%
2011
878,7 triliun
873,9 triliun
99,3%
2012
1.016,2 triliun
1.021,8 triliun
100,5%
2013
1.139,32 triliun
1.099,9 triliun
96%
Tahun
Sumber: Badan Kebijakan Fiskal Kementerian keuangan Republik Indonesia dan badan Pusat Statistik Republik Indonesia (Dirjen Pajak, 2013)
Dalam lima tahun terakhir penerimaan negara dari sektor pajak meningkat setiap tahunnya, meskipun belum memenuhi target yang diharapkan oleh pemerintah. Namun meningkatnya penerimaan pajak ini perlu diapresiasi serta dievaluasi sehingga kedepannya dapat memenuhi target penerimaan pajak yang telah ditentukan oleh pemerintah. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah meningkatkan pelayanan dalam hal pelaporan Surat Pemberitahuan (SPT), sehingga dapat meningkatkan minat para Wajib Pajak dalam menyampaikan Surat Pemberitahuannya. 2
Dalam meningkatkan pelayanan perpajakan, Direktorat Jenderal Pajak memberikan fasilitas kepada para Wajib Pajak dalam hal melapokan Surat Pemberitahuan (SPT). Sesuai pasal 6 ayat (2) Undang-Undang Ketentuan Umum Tata Cara Perpajakan (UU KUP) menyatakan bahwa SPT dapat disampaikan dengan cara lain. Terkait dengan peraturan Direktorat jenderal Pajak (DJP) No. KEP-47/PJ/2008 dan KEP-06/PJ/2009, telah ditetapkan cara lain tersebut, yakni secara elektronik, yang kini dikenal dengan elektronik Surat Pemberitahuan (E-SPT). E-SPT merupakan aplikasi yang dibuat oleh Direktorat Jenderal Pajak untuk digunakan oleh Wajib Pajak dalam melaporkan SPT nya agar lebih mudah dan tidak menghabiskan banyak kertas (peperless). Penggunaan aplikasi e-SPT memiliki banyak kemudahan untuk para Wajib Pajak karena penyampaian SPT dilakukan dengan cepat dan aman karena lampiran dalam bentuk media flaskdisk/CD/disket. Perhitungan pajak juga menjadi lebih cepat dan tepat karena menggunakan sistem komputer. Setelah mengisi e-SPT, Wajib Pajak hanya perlu mencetak formulir induk SPT dan ditandatangani kemudian dating ke Kantor Pelayanan Pajak untuk menyerahkan formulir induk tersebut beserta file e-SPT yang telah diisi menggunakan media flaskdisk/CD/disket. Direktorat Jenderal Pajak juga meyelenggarakan pelayanan Drop Box. Sesuai dengan Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE - 15/PJ/2009 agar Kantor Pelayanan Pajak dan Kantor Penyuluhan Pelayanan dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP) di seluruh Indonesia menyediakan Drop Box dan memasang spanduk sosialisasinya dan menempatkannya pada lokasi3
lokasi yang strategis sesegera mungkin. Drop Box pertama kali dikenalkan pada tahun 2009 sebagai inovasi pelayanan dalam penerimaan SPT Tahunan. Dengan adanya fasilitas Drop Box, para Wajib Pajak tidak harus datang ke Kantor Pelayanan Pajak tempat dirinya terdaftar untuk menyampaikan Surat Pemberitahuan, akan tetapi Wajib Pajak bisa dengan mudah menyampaikan Surat Pemberitahuan tersebut melalui fasilitas Drop Box yang diselenggarakan diberbagai pusat-pusat perbelanjaan, pusat bisnis, maupun tempat lainnya dimana Drop Box ini dibuka. Inovasi lain yang dilakukan Direktorat Jenderal Pajak yang dinilai paling efektif dan efisien adalah e-filing atau Electronic Filing System yaitu sistem pelaporan/penyampaian pajak dengan Surat Pemberitahuan (SPT) secara elektronik (e-filing) yang dilakukan melalui sistem on-line yang real time. Dalam Keputusan Direktur Jenderal Pajak tersebut dinyatakan bahwa Penyampaian Surat Pemberitahuan secara elektonik (e-SPT) dilakukan melalui Perusahaan Penyedia Jasa Aplikasi (Application Service Provider) yang ditunjuk oleh Direktur Jenderal Pajak. Untuk pengaturannya lebih lanjut maka dikeluarkanlah Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP- 05/PJ./2005 tanggal 12 Januari 2005 tentang Tata Cara Penyampaian Surat Pemberitahuan secara Elektronik (e-filing) melalui Perusahaan Penyedia Jasa Aplikasi (ASP). Dengan adanya sistem ini, para Wajib Pajak akan lebih mudah menunaikan kewajibannya tanpa harus mengantri di Kantor-kantor Pelayanan Pajak sehingga dirasa lebih efektif dan efisien. Selain itu, pengiriman data Surat Pemberitahuan (SPT) dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja baik 4
di dalam maupun di luar negeri, tidak tergantung pada jam kantor dan dapat pula dilakukan di hari libur dan tanpa kehadiran Petugas Pajak (24 jam dalam 7 hari), dimana data akan dikirim langsung ke database Direktorat Jenderal Pajak dengan fasilitas internet (on-line) yang disalurkan melalui satu atau beberapa Perusahaan Penyedia Jasa Aplikasi (ASP). Jalan keluar ini akan membantu memangkas biaya dan waktu yang dibutuhkan Wajib Pajak untuk mempersiapkan, memproses dan melaporkan Surat Pemberitahuan ke Kantor Pelayanan Pajak secara benar dan tepat waktu. serta dukungan kepada Kantor Pelayanan
Pajak
dalam
hal
percepatan
penerimaan
laporan
Surat
Pemberitahuan dan perampingan kegiatan administrasi, pendataan (akurasi data), distribusi dan pengarsipan Surat Pemberitahuan (SPT). Sebelumnya
perlu
dijelaskan
bahwa
sistem
e-filing
ini
pengoperasiannya menggunakan sistem on-line melalui internet. Di sisi Wajib Pajak, apa yang mungkin terjadi adalah kekurangmampuannya dalam melakukan sinkronisasi terhadap format data yang ada padanya dengan format data yang diinginkan oleh sistem Perusahaan Penyedia Jasa Aplikasi (ASP) dan sistem Direktorat Jenderal Pajak. Oleh karena itu, diharapkan Wajib Pajak harus berhati-hati dan harus benar-benar mengerti mengenai bagaimana cara penggunaan sistem ini. Fasilitas-fasilitas
yang
telah
dijelaskan
sebelumnya,
terdapat
keterkaitan satu sama lain seperti penyampaian Surat Pemberitahuan melalui e-filing yang menggunakan e-SPT dalam hal penyimpanan data Wajib Pajak beserta perhitungan pajak terhutangnya. Akan tetapi e-SPT tidak serta merta 5
disampaikan melalui e-filing. E-SPT juga bisa disampaikan dengan cara datang langsung ke Kantor Pelayanan Pajak atau dapat disampaikan melalui pelayanan Drop Box. Fasilitas-fasilitas yang diberikan oleh Direktorrat Jenderal Pajak untuk memudahkan Wajib Pajak dalam menyampaikan Surat Pemberitahuan (SPT) terdapat kelebihan dan kekurangannya masing-masing, sehingga Wajib Pajak dapat memilih fasilitas mana yang sesuai dengan masing-masing Wajib Pajak. Pajak adalah komponen penting dalam APBN, pajak menjadi andalan penerimaan terbesar pemerintah dalam melaksanakan kegiatan pembangunan, sehingga tidak heran kalau pemerintah memberikan perhatian khusus pada sektor ini untuk mengamankan penerimaan negara. Perhatian khusus yang diberikan antara lain komitmen pemerintah dalam hal ini Ditjen Pajak untuk memberikan pelayanan prima (sesuai mottonya “menjadi model pelayanan masyarakat yang menyelenggarakan sistem dan manajemen perpajakan kelas dunia yang dipercaya dan dibanggakan masyarakat”). Meningkatkan dan mengedepankan layanan ini terlihat terus dengan diberikannya fasilitas-fasiitas dalam menyampaikan Surat Pemberitahuan (SPT). Salah satunya adalah perbaikan kualitas layanan tujuannya adalah agar meningkatkan kepuasan dan kepatuhan Wajib Pajak. Upaya peningkatan kualitas layanan dapat dilakukan dengan cara penigkatan kualitas dan kemampuan
teknis
pegawai
dalam
bidang
perpajakan,
perbaikan
infrastruktur,penggunaan sistem informasi dan teknologi untuk memberikan kemudahan kepada Wajib Pajak untuk memenuhi kewajiban perpajakannya. 6
Kualitas pelayanan yang baik akan berdampak pada Kepuasan Wajib Pajak,sehingga akan meningkatkan kepatuhan dan kesadaran Wajib Pajak untuk membayar pajaknya tepat waktu sehingga penerimaan dapat meningkat. Peningkatan kualitas dan kuantitas pelayanan diharapkan dapat meningkatkan Kepuasan Wajib Pajak sebagai pelanggan. Penelitian-penelitian sebelumnya yang menjadi dasar peneliti untuk melakukan penelitian ini adalah yang dilakukan oleh Nugroho et. al. (2014) yang menyatakan bahwa layanan Drop Box dan e-filing berpengaruh secara simultan terhadap kepatuhan penyampaian SPT tahunan, dan penelitian yang dilakukan oleh Lingga (2013) yang menyatakan bahwa penerpan e-SPT berpengaruh secara signifikan terhadap kepatuhan Wajib Pajak. Berdasarkan uraian diatas dapat dikatakan bahwah pemberian fasilitasfasilitas bagi Wajib Pajak dalam menyampaikan Surat Pemberitahuan seperti Drop Box, e-SPT, dan e-filing berperan penting dalam sistem perpajakan di Indonesia untuk dapat dengan sukses mencapai sasaran yang diharapkan dalam menghasilkan penerimaan pajak yang optimal dan juga memberikan kepuasan terhadap Wajib Pajak karena membantu Wajib Pajak dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya. Oleh karena itu peyusun skripsi ini memilih judul “PENGARUH FASILITAS
DROP
BOX,
E-SPT
DAN
E-FILING
DALAM
PENYAMPAIAN SURAT PEMBERITAHUAN (SPT) TERHADAP KEPUASAN WAJIB PAJAK”
7
B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, penelitian ini bermaksud menguji pengaruh fasilias Drop Box, e-SPT dan e-filing dengan Kepuasan Wajib Pajak. Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana Pengaruh fasilitas Drop Box dalam penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) secara parsial terhadap Kepuasan Wajib Pajak ? 2. Bagaimana
Pengaruh
fasilitas
e-SPT
dalam
penyampaian
Surat
Pemberitahuan (SPT) secara parsial terhadap Kepuasan Wajib Pajak ? 3. Bagaimana Pengaruh fasilitas e-filing dalam penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) secara parsial terhadap Kepuasan Wajib Pajak ? 4. Bagaimana pengaruh fasilitas Drop Box, e-SPT, dan e-filing dalam penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) secara simultan terhadap Kepuasan Wajib Pajak ?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : a. Untuk mengetahui pengaruh fasilitas Drop Box dalam penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) secara parsial terhadap Kepuasan Wajib Pajak. b. Untuk mengetahui pengaruh fasilitas e-SPT dalam penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) secara parsial terhadap Kepuasan Wajib Pajak.
8
c. Untuk mengetahui pengaruh fasilitas e-filing dalam penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) secara parsial terhadap Kepuasan Wajib Pajak. d. Untuk mengetahui pengaruh fasilitas Drop Box, e-SPT, dan e-filing dalam penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) secara simultan terhadap Kepuasan Wajib Pajak. 2. Manfaat Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian diatas, maka penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi : kontribusi teoritis dan kontribusi praktis a. Kontribusi Teoritis 1) Mahasiswa Jurusan Akuntansi Penelitian ini diharapkan mampu memberikan wacana bagi segenap civitas ekonomi, khususnya jurusan akuntansi agar memiliki pemahaman tentang fasilitas-fasilitas dalam penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) seperti Drop Box, e-SPT dan e-filing dan hubungannya dengan Kepuasan Wajib Pajak. 2) Ilmu Akuntansi Perpajakan Penelitian ini diharapakan menambah literatur pembendaharaan ilmu pengetahuan dan acuan penelitian pada bidang studi perpajakan terutama untuk peneliti yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut mengenai fasilitas penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) yang diberikan oleh Direktorat Jenderal Pajak. 9
3) Peneliti Dengan
adanya
menerapkan
teori
penelitian dan
ini
diharapkan
memperoleh
peneliti
pemahaman
dapat
mengenai
penerapan fasilitas Drop Box, e-SPT dan e-filing serta pengaruhnya terhadap Kepuasan Wajib Pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Jakarta Pusat. b. Kontribusi Praktis 1) Bagi Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Sebagai bahan pertimbangan dalam mengevaluasi kebijakan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan Kepuasan Wajib Pajak terutama dalam hal pelayanan penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT). 2) Masyarakat Sebagai sarana informasi mengenai pengaruh diterapkanya fasilitas-fasilitas dalam penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) seperti Drop Box, e-SPT dan e-filing dengan Kepuasan Wajib Pajak. Hal ini penting agar masyarakat mengetahui faktor-faktor apa saya yang mempengaruhi Kepuasan Wajib Pajak itu sendiri.
10
BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Gambaran Umum Perpajakan a. Pengertian Pajak Pajak adalah sumber penerimaan terbesar Negara yang digunakan dalam APBN. Definisi pajak menurut Undang-Undang Nomor 16 tahun 2009 tentang perubahan keempat atas UndangUndang Nomor 6 tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan pada Pasal 1 ayat 1 berbunyi : “Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang Undang, dengan tidak mendapat timbal balik secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesarbesarnya kemakmuran rakyat.” Beberapa definisi tentang pajak yang dikemukakan para ahli di bidang perpajakan untuk menjadi bahan perbandingan antara lain: Menurut Prof. Dr. P. J. A. Adriani yang dikutip oleh Ilyas (2007:5): “Pajak adalah iuran kepada negara (yang dapat dipaksakan) yang terhutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturanperaturan, dengan tidak mendapat prestasi kembali, yang langsung dapat ditunjuk, yang gunannya adalah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum berhubungan dengan tugas negara yang menyelenggarakan pemerintahan.” Menurut Prof. Dr. Rochmat. Soemitro, SH yang dikutip oleh Ilyas (2007:5) :
11
“Pajak adalah iuran kepada kas negara berdasarkan undangundang (yang dapat dipaksakan) dengan tidak mendapat jasa timbal (kontraprestasi), yang langsung dapat ditujukan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum.” Berdasarkan ketiga pengertian pajak diatas dapat disimpulkan bahwa pajak adalah kewajiban bagi masyarakat untuk membayarkan kas kepada negara yang dapat dipaksakan berdasarkan undang-undang tanpa mendapat timbal balik secara langsung. b. Fungsi Pajak Pajak mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan bernegara, khususnya di dalam pelaksanaan pembangunan karena pajak merupakan
sumber
pendapatan
negara
untuk
membiayai
semua
pengeluaran termasuk pengeluaran pembangunan. Menurut Erly Suandy (2012:12) terdapat dua fungsi pajak yaitu: 1) Fungsi Penerimaan (budgeteir) Pajak berfungsi untuk memasukan uang sebanyak-banyaknya ke kas negara, dengan tujuan untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran negara. Penerimaan dari sektor pajak menjadi tulang punggung penerimaan negara dalam Anggaran Pendapatan dan Anggaran Belanja Negara (APBN) 2) Fungsi mengatur (regulerend) Pajak digunakan sebagai alat untuk mengatur masyarakat baik dibidang ekonomi, sosial, maupun politik dengan tujuan tertentu. 12
Contohnya adalah pemberian insentif pajak (Tax holiday), pengenaan pajak ekspor untuk produk-produk tertentu dalam memenuhi kebutuhan dalam negeri dan pengenaan bea masuk dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah untuk produk-produk import tertentu dalam rangka melindungi produk dalam negeri. c. Pengelompokan Pajak Menurut Murtopo (2011:3) terdapat tiga pengelompokan pajak yaitu pengelompokan menurut golongannya, menurut sifat dan menurut lembaga pemungutnya. 1) Menurut golongannya: a) Pajak langsung adalah pajak yang pembebannya tidak dapat dilimpahkan pihak lain, tetapi harus menjadi beban lansung Wajib Pajak yang bersangkutan. Contoh: Pajak Penghasilan b) Pajak tidak langsung, pajak yang pembebannya dapat dilimpahkan ke pihak lain. beban pajak yang dipikul seseorang dapat dilimpahkan seluruhnya maupun sebagian kepada pihak lain. Contoh: Pajak Pertambahan Nilai. 2) Menurut sifatnya a) Pajak Subjektif (pajak perseorangan): pajak yang berpangkal atau berdasarkan pada subjeknya yang kemudian selanjutnya di cari syarat objektifnya, dalam arti memperhatikan keadaan dari Wajib Pajak. Seperti Status kawin, tidak kawin dan kawin dengan 13
tunjangan. Hal tersebut menjadikannya sebagai beban yang harus dipikul sebagai pengurang penghasilan. Contoh: Pajak Penghasilan b) Pajak objektif. (pajak kebendaan): pajak yang berpangkal atau berdasarkan pada objeknya tanpa memperhatikan keadaan dari Wajib Pajak. Besar kecilnya pajak tidak dipengaruhi oleh keadaan subyeknya, setelah ketemu obyeknya baru dicari subyeknya (orang atau badan yang bersangkutan). Contoh: Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah. 3)
Menurut lembaganya pemungutnya: a) Pajak Pusat (Pajak negara) adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan digunakan untuk membiayai rumah tangga negara. Contoh: Pajak penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah, Pajak Bumi dan Bangunan, dan BeaMaterai. b) Pajak Daerah adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah dan digunakan untuk membiayai rumah tangga daerah. Contoh: Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak hiburan, Pajak Reklame, Pajak Penerangan Jalan. Maka dari penjelasan diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa pengelompokan pajak terbagi 3, yaitu menurut golongannya terdapat pajak yang tidak dapat dilimpahkan dan pajak yang tidak dapat dilimpahkan, menurut sifatnya terdapat pajak yang berdasarkan 14
subjeknya dan pajak berdasarkan objeknya, menurut pemungutnya terdapat pajak yang dipungut pemerintah pusat dan pajak yang dipungut pemerintah daerah. d. Asas – Asas Pemungutan Pajak Didalam melakukan pemungutan pajak baik yang dikelola oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah selalu berpedoman pada asas – asas pemungutan pajak menurut Murtopo (2011:4), yaitu : 1) Asas kebangsaan Pengenaan pajak dihubungkan dengan suatu negara. Asas ini diberlakukan kepada setiap oaring asing yang bertempat tinggal di Indonesia untuk membayar pajak. 2) Asas Tempat Tinggal Negara-negara mempunyai hak untuk memungut atas seluruh penghasilan Wajib Pajak berdasarkan tempat tinggal Wajib Pajak. Wajib Pajak yang bertempat tinggal di Indonesia dikenai pajak atas penghasilan yang diterima/diperoleh, yang berasal dari Indonesia atau berasal dari luar negeri (Pasal 4 UU Pajak Penghasilan) 3) Asas sumber penghasilan Negara mempunyai hak untuk memungut pajak atas penghasilan yang bersumber pada suatu negara yang memungut pajak. Dengan demikian Wajib Pajak yang menerima atau memperoleh penghasilan di 15
Indonesia dikenai pajak di Indonesia tanpa memperhatikan tempat tinggal Wajib Pajak. e. Sistem Pemungutan Pajak Menurut Murtopo (2011:5) sistem pemungutan pajak dapat dibagi menjadi 3 yaitu : 1) Official Assessment System Suatu sistem pajak yang memberi kewenangan kepada pemerintah (fiskus-pegawai pajak) untuk menentukan besarnya pajak yang terhutang. Ciri-ciri Official Assessment System antara lain a) Wewenang untuk menentukan besarnya pajak terhutang berada pada fiskus; b) Wajib Pajak bersifat pasif; c) Utang
pajak
yang
timbul
setelah
diterbitkannya
Surat
Pembertitahuan Pajak Terhutang atau Surat Ketetapan Pajak oleh fiskus. 2) Self Assessment System Suatu
sistem
pemungutan
pajak
yang
memberi
wewenang,
kepercayaan, tanggung jawab, kepada wajih pajak untuk menghitung, memperhitungkan, membayar, dan melaporkan sendiri besarnya pajak terhutang dan harus dibayar.
16
3) With Holding System Suatu sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada pihak ketiga untuk memotong atau memungut besarnya pajak yang terhutang oleh Wajib Pajak. Pajak yang dipotong atau dipungut oleh pihak lain, nanti bisa menjadi kredit pajak atau merupakan pelunasan atas pajak terhutang. 2. Surat Pemberitahuan (SPT) a. Definisi Surat Pemberitahuan (SPT) Surat Pemberitahuan (SPT) adalah surat yang oleh Wajib Pajak digunakan untuk melaporkan perhitungan dan/atau pembayaran pajak, objek pajak dan/atau bukan objek pajak, dan/atau harta kewajiban sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan (Pasal 1 angka 11 UU KUP). b. Fungsi Surat Pemberitahuan (SPT) Menurut Murtopo (2011:35) SPT berfungsi untuk melaporkan seluruh kewajiban perpajakan Wajib Pajak. Dari SPT yang diisi sendiri oleh Wajib Pajak itu dapat diketahui kewajiban Wajib Pajak dan sebagai alat Direktorat Jendral Pajak untuk mengetahui kewajiban perpajakan Wajib Pajak. Apabila ada Wajib Pajak yang tidak melaporkan SPT tidak peduli Wajib Pajak tersebut sudah membayarkan pajaknya ke Kas Negara Direktorat Jendral Pajak akan menganggap Wajib Pajak belum membayar pajak. 17
c. Ketentuan Pengisian SPT Setiap Wajib Pajak mengisi Surat Pemberitahuan degan benar, lengkap dan jelas, dalam bahasa Indonesia dengan menggunakan huruf Latin, angka Arab, satuan mata uang Rupiah, dan kemudian menandatangani serta menyampaikannya ke Direktorat Jendral Pajak tempat Wajib Pajak terdaftar atau dikukuhkan atau tempat lain yang ditetapkan Diretorat Jendral Pajak. Yang dimaksud dengan benar, lengkap dan jelas dalam mengisi Surat Pemberitahuan adalah : 1) Benar adalah benar dalam perhitungan, termasuk benar dalam menerapkan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan, dalam penulisan, dan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya; 2) Lengkap adalah memuat semua unsur-unsur yang berkaitan dengan objek pajak dan unsur-unsur lain yang harus dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan; dan 3) Jelas adalah melaporkan asal-usul atau sumber dari objek pajak dan unsur-unsur lain yang harus dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan.
18
d. Jenis-Jenis Surat Pemberitahuan (SPT) Jenis-jenis Surat Pemberitahuan (SPT) yang disampaikan oleh Wajib Pajak adalah sebagai berikut : Tabel 1.2 Jenis-Jenis SPT No. Jenis SPT Rincian Jenis A SPT Tahunan Pajak 1.SPT Tahunan PPh Penghasilan Orang Pribadi 2.SPT Tahunan PPh Badan B SPT Masa 1.SPT Masa Pajak a. SPT Masa Penghasilan Pasal 21/26 b.SPT Masa Pasal 22 c. SPT Masa Pasal 23/26 d.SPT Masa Pasal 4(2) e. SPT Masa Pasal 15 2.SPT Masa PPN 3.SPT Masa PPN bagi Pemungut PPN Sumber : Murtopo (2011:27)
PPh PPh PPh PPh PPh
3. Drop Box a. Pengertian Umum Fasilitas Drop Box Salah satu fasilitas pelayanan perpajakan pada tahun 2009, pemerintah memberikan fasilitas pelayanan kepada Wajib Pajak untuk mempermudah pelaporan SPT bagi Wajib Pajak agar tidak mengalami antrian saat pelaporan SPT, yaitu fasilitas Drop Box. Berdasarkan Surat
19
Edaran Direktur Jenderal pajak Nomor 6 Tahun 2010 menyatakan pengertian Drop Box, yaitu: “Drop Box adalah tempat dimana SPT Tahunan dapat diterima. Drop Box ini sesuai namanya, berbentuk kotak berukuran cukup besar dengan logo DJP dan lubang seperti celengan tempat memasukkan SPT Tahunan. Drop Box ini ditempatkan pada tempat yang memang strategis, seperti pusat-pusat perbelanjaan dan pusatpusat keramaian di mana saja yang nantinya akan disediakan Drop Box maupun ditaruh di kantor-kantor pajak.” Dengan fasilitas Drop Box ini kemungkinan antrian dapat terjadi jika ada Wajib Pajak yang belum faham cara mengisi SPT dan meminta petunjuk di tempat penerimaan SPT. Untuk menghindari antrian seperti ini sebaiknya petugas penerima SPT di lokasi-lokasi tertentu lebih dari satu orang. Terdapat dua perubahan dalam proses penerimaan dan pengolahan SPT Tahunan yang dilakukan dengan fasilitas Drop Box, yaitu: 1) Wajib Pajak bisa menyampaikan SPT di mana saja Dengan fasilitas seperti ini Wajib Pajak dapat menyampaikan SPT Tahunan dimana saja sepanjang dalam batas waktu pelaporan. Artinya untuk yang sedang berlibur misalnya ke Bali, sedangkan Wajib Pajak tersebut terdaftar di salah satu KPP Pratama di Jakarta tidak harus kembali ke Jakarta untuk menyampaikan SPT tahunan-nya. Cukup menyampaikan ke KPP yang ada di Bali atau pada Drop Box yang ada disana.
20
2) Tugas baru petugas penerima SPT Pegawai yang ditunjuk sebagai Petugas Penerima SPT pada Drop Box yang menggunakan tanda pengenal pegawai yang sah akan memberi tanda terima yang nomornya sudah tercetak (prenumbered). Di amplopnya juga akan ditempeli tanda terima oleh petugas penerima pajak. Ketentuan penomoran Tanda Terima, yaitu: a) Nomor ditentukan terlebih dahulu (prenumbered). b) Nomor terdiri dari 13 digit dengan dengan format : aaa-bbcccccccc. aaa : Kode KPP bb :Kode Unit Penerima SPT di masingmasing KPP (TPT/Drop Box) cccccccc : Nomor urut Tanda Terima di setiap unit penerima SPT. c) Kepala KPP menetapkan Kode Unit Penerima SPT dengan Surat Keputusan Kepala KPP. d) Sejak berlakunya Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER1/PJ/2010, penomoran Tanda Terima dimulai dari aaa-bb00000001. Selanjutnya, pada saat pergantian tahun penomoran tanda terima dimulai kembali dari aaa-bb-00000001. e) Kepala Seksi Pelayanan membagi penjatahan nomor Tanda Terima di setiap unit Penerima SPT. f) Kepala Seksi Pelayanan melakukan pengawasan penggunaan nomor Tanda Terima. 21
Dengan fasilitas Drop Box, SPT yang diterima tanpa didahului penelitian atas kelengkapan SPT, sehingga pegawai KPP yang menerima SPT nantinya akan mensortir SPT Tahunan yang masuk. Jika SPT yang masuk tidak terdaftar di KPP tersebut maka KPP tersebut harus mengirimkan SPT Tahunan tersebut ke KPP tempat Wajib Pajak terdaftar. 4. Surat Pemberitahuan Elektronik (E-SPT) a. Definisi E-SPT Guna
mendukung
berjalannya
modernisasi
pajak,
terus
dikembangkan pemanfaatannya dan penerapan E-SPT dimaksudkan agar semua proses kerja dan pelayanan berjalan dengan baik, lancar, cepat dan akurat. Menurut Pandiangan (2008) E-SPT adalah penyampaian SPT dalam bentuk digital ke KPP secara elektronik atau dengan media komputer. Berdasarkan pengertian diatas, maka penulis menyimpulkan bahwa E-SPT adalah suatu program yang dapat digunakan oleh Wajib Pajak untuk melakukan pengisian dan pelaporan SPT secara cepat, tepat dan akurat. b. Manfaat E-SPT Dengan adanya modernisasi pajak dan E-SPT sebagai salah satunya, maka E-SPT sebagai program aplikasi yang berguna untuk mempermudah Wajib Pajak dalam perpajakannya memiliki beberapa 22
manfaat. Manfaat E-SPT seperti tang dijabarkan pemerintah pada situs http://www.pajak.go.id/e-SPT adalah:
1) Penyampaian SPT dapat dilakukan secara cepat dan aman, karena lampiran dalam bentuk media CD/disket 2) Data perpajakan terorganisir dengan baik 3) Sistem aplikasi e-SPT mengorganisasikan data perpajakan perusahaan dengan baik dan sistematis 4) Penghitungan dilakukan secara cepat dan tepat karena menggunakan sistem computer 5) Kemudahan dalam membuat Laporan Pajak 6) Data yang disampaikan WP selalu lengkap, karena penomoran formulir dengan menggunakan sistem komputer. 7) Menghindari pemborosan penggunaan kertas 8) Berkurangnya pekerjaan-pekerjaan klerikal perekaman SPT yang memakan sumber daya yang cukup banyak Berdasarkan penjelasan-penjelasan diatas bahwa dengan adanya ESPT penyampaian dan perhitungan SPT dapat dilakukan dengan cepat karena menggunakan aplikasi yang dapat membantu Wajib Pajak menghitung pajak yang harus dibayarkan, dan data yang disampaikan Wajib Pajak diproses dengan cepat dan tepat.
23
c. Tata Cara Penyampaian SPT Secara Elektronik (E-SPT) Berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pajak No. KEP383/PJ/2002 jo. Peraturan Direktur Jenderal Pajak No. Per-184/PJ/2004. Tata cara dan persyaratan bagi Wajib Pajak untuk dapat melaporkan SPT denggan menggunakan e-SPT adalah sebagai berikut: 1) Wajib Pajak melakukan instalasi aplikasi E-SPT pada sistem computer yang digunakan untuk keperluan administrasi perpajakannya; 2) Wajib Pajak menggunakan aplikasi E-SPT untuk merekam data-data perpajakan yang akan dilaporkan, yaitu antara lain: a) Data Identitas Wajib Pajak Pemotong/Pemungut dan Identitas Wajib Pajak yang dipotong/dipungut seperti NPWP, Nama, Alamat, Kode Pos, Nama KPP, Pejabat Penandatangan, Kota, Format
Nomor
Bukti
Potong/Pungut,
Nomor
awal
bukti
Potong/Pungut, Kode Kurs Mata Uang yang Digunakan; b) Bukti Pemotongan/Pemungutan Pajak Penghasilan (PPh); c) Faktur Pajak; d) Data perpajakan yang terkandung dalam SPT; e) Data Surat Setoran Pajak (SSP), Seperti: Masa Pajak, Tahun Pajak, tanggal setor, nomor transaksi penerimaan Negara (NTPN), kode Akun, dan jumlah pembayaran pajak; 3) Wajib
Pajak
yang
telah
memiliki
sistem
administrasi
keuangan/perpajakan sendiri dapat melakukan proses impor data dari 24
sistem yang dimiliki Wajib Pajak ke dalam aplikasi E-SPT dengan mengacu kepada format data yang sesuai dengan aplikasi E-SPT; 4) Wajib Pajak mencetak Bukti Pemotongan/Pemungutan dengan menggunakan aplikasi E-SPT dan menyampaikannya kepada pihak yang dipotong/dipungut; 5) Wajib Pajak mencetak formulir Induk SPT Masa PPh dan/atau SPT Masa pajak pertambahan nilai (PPN) dan/atau SPT Tahunan PPh menggunakan aplikasi E-SPT; 6) Wajib Pajak menandatangani formulir Induk SPT Masa PPh dan/atau SPT Masa PPN dan/atau SPT Tahunan PPh hasil cetakan aplikasi ESPT; 7) Wajib Pajak membentuk file data SPT dengan menggunakan aplikasi E-SPT dan disimpan dalam media (disket, CD, dan sebagainya); 8) Wajib Pajak melaporkan SPT dengan menggunakan media elektronik ke KPP dengan membawa formulir induk SPT masa PPh dan atau SPT masa PPn dan atau SPT tahunan PPh hasil cetakan aplikasi e-SPT yang telah ditandatangani beserta file data SPT yang tersimpan dalam media computer sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku; 9) Wajib Pajak melaporkan SPT
secara elektronik ke KPP dengan
membawa formulir induk masa PPh dan atau SPT masa PPn dan atau SPT tahunan PPh hasil cetakan aplikasi e-SPT yang telah 25
ditandatangani dengan membawa berita acara serah terima informasi SPT yang dikirim secara elektronik sesuai dengan ketentuan perundang-undanggan yang berlaku. 5. E-filing (Electronic Filing) Salah satu upaya penerapan e-system dalam hal modernisasi perpajakan yang dilakukan oleh Ditjen Pajak adalah penerapan e-filing (electronic filing). Sesuai dengan Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor Kep-88/ PJ/ 2004 tentang Penyampaian Surat Pemberitahuan Secara Elektronik dalam Pasal dijelaskan bahwa : “Wajib Pajak dapat menyampaikan Surat Pemberitahuan secara elektronik melalui perusahaan penyedia jasa aplikasi (Application Service Provider) yang ditunjuk oleh Direktur Jenderal Pajak.”
a. Penyampaian SPT Secara E-filing E-filing adalah layanan yang disediakan oleh Direktorat Jenderal Pajak yang berfungsi agar Wajib Pajak dapat menyampaikan Surat Pemberitahuan (SPT) pajak beserta lampirannya secara online dan real time dengan memanfaatkan jalur komunikasi internet. Penyampaian SPT secara elektronik ini dilakukan melalui perusahaan Penyedia Jasa Aplikasi yang telah ditentukan oleh Dirjen Pajak. Sebelum teknologi e-filing ini diberlakukan setiap Wajib Pajak harus datang secara langsung ke kantor pajak pada hari kerja untuk melakukan pelaporan SPT pajaknya. Tetapi setelah adanya teknologi e-filing maka Wajib Pajak dapat melaporkan 26
SPT pajak selama 24 jam penuh setiap harinya. Karena perusahaan Penyedia Jasa Aplikasi yang telah ditunjuk oleh Dirjen Pajak selalu beroperasi setiap saat. Sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor Kep-05/ PJ./ 2005 Pasal 6 dijelaskan bahwa: 1) Penyampaian Surat Pemberitahuan secara elektronik dapat dilakukan selama 24 (dua puluh empat) jam sehari dan 7 (tujuh) hari seminggu dengan standar Waktu Indonesia Bagian Barat. 2) Surat Pemberitahuan yang disampaikan secara elektronik pada akhir batas waktu penyampaian Surat Pemberitahuan yang jatuh pada hari libur, dianggap disampaikan tepat waktu. Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa proses penyampaian SPT secara e-filing ini dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja oleh Wajib Pajak yang bersangkutan. Selain itu ditegaskan juga bahwa dalam pelaporan SPT secara e-filing, batas waktu pelaporan tetap berlaku meskipun hari tersebut merupakan hari libur nasional. Hal ini berbeda dengan penyampaian SPT secara manual (non elektronik) dimana batas waktu pelaporan yang berlaku dimajukan satu hari sebelum hari libur nasional. Seperti yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 184/ PMK.03/ 2007 tentang Penentuan Tanggal Jatuh Tempo Pembayaran dan Penyetoran Pajak, Penentuan Tempat Pembayaran Pajak dan Tata Cara Pembayaran, Penyetoran dan Pelaporan Pajak serta Tata Cara 27
b. Prosedur Sistem E-filing Ada beberapa langkah atau prosedur yang harus dilakukan oleh Wajib Pajak jika SPT pajaknya akan disampaikan secara efiling. Prosedur penyampaian SPT secara e-filing ini diatur dengan Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor Kep-05/ PJ./ 2005 tentang Tata Cara Penyampaian Surat Pemberitahuan Secara Elektronik (e-filing) melalui Perusahaan Penyedia Jasa Aplikasi (ASP). Tahapan-tahapan tersebut antara lain : 1) Langkah Pertama: Mengajukan Permohonan Langkah pertama yang harus dilakukan oleh Wajib Pajak sebelum dapat menyampaikan SPT secara e-filing adalah mengajukan permohonan secara tertulis kepada Kepala KPP tempat Wajib Pajak bersangkutan terdaftar. Surat permohonan ini disampaikan oleh Wajib Pajak untuk mendapatkan Electronic Filing Identification Number (eFIN) sebagai identitas bagi Wajib Pajak yang akan melaporkan SPTnya secara elektronik. Pasal 1 (1) Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor Kep-05/ PJ./ 2005 menyatakan bahwa : “Electronic Filing Identification Number (e-FIN) adalah nomor identitas yang diberikan olehKantor Pelayanan Pajak tempat Wajib Pajak terdaftar kepada Wajib Pajak yang mengajukan permohonan untuk menyampaikan Surat Pemberitahuan secara elektronik (e-filing).” Surat permohonan yang diajukan tersebut harus dilengkapi dengan syarat-syarat yang telah ditentukan oleh Dirjen Pajak. 28
Sebagaimana yang tercantum dalam Pasal 3 (2) Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor Kep-05/ PJ./ 2005: Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diajukan secara tertulis kepada Kepala Kantor Pelayanan Pajak tempat Wajib Pajak terdaftar sesuai dengan contoh surat permohonan sebagaimana tersebut pada Lampiran Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini, dengan melampirkan fotokopi kartu Nomor Pokok Wajib Pajak atau Surat Keterangan Terdaftar dan dalam hal Pengusaha Kena Pajak disertai dengan fotokopi Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak. 2) Langkah Kedua: Registrasi ke ASP Setelah mendapatkan e-FIN maka langkah selanjutnya yang harus dilakukan oleh Wajib Pajak adalah mendaftar atau registrasi ke salah satu ASP yang telah ditunjuk oleh Dirjen Pajak. Apabila registrasi tersebut telah berhasil maka ASP bersangkutan akan mengirimkan: a) User ID dan Password. b) Prosedur penyampaian SPT secara elektronik (e-filing). c) Aplikasi e-SPT (Surat Pemberitahuan berbentuk elektronik) beserta petunjuk penggunaan sesuai dengan jenis-jenis pajak yang diperlukan.
29
d) Sertifikat Digital (Digital Sertificate) yang akan terinstal secara otomatis ke dalam komputer yang digunakan oleh Wajib Pajak untuk melakukan registrasi. Sertifikat Digital ini berfungsi untuk: e) Keamanan
dengan
melakukan
pengacakan
data
e-SPT
(encryption). 3) Langkah Ketiga: Proses E-filing Setelah seluruh langkah tersebut terpenuhi maka Wajib Pajak dapat segera menyampaikan SPT nya secara online. Wajib Pajak dapat mengakses website ASP dengan menggunakan login, password dan eFIN yang telah diperoleh sebelumnya. Setelah itu Wajib Pajak dapat melakukan upload data SPT nya. Jika proses upload data telah selesai, sistem ASP akan mencatat log transaksi Wajib Pajak yang meliputi nama, NPWP, kode Sertifikat Digital, e-FIN, tanggal dan jam proses pelaksanaan e-filing dan akan berhubungan secara langsung dengan sistem di KPP untuk meneruskan proses penyampaian SPT. Jika sistem yang ada di KPP telah menerima data elektronik SPT Wajib Pajak dengan benar dan lengkap maka sistem ini akan membubuhkan Bukti Penerimaan SPT elektronik di bagian bawah Induk SPT. Bukti Penerimaan ini berisi informasi NPWP, tanggal transaksi, Nomor Transaksi Penyampaian SPT (NTPS), Nomor Transaksi Pengiriman ASP (NTPA) dan nama ASP. 30
4) Langkah Keempat: Proses setelah pelaksanaan e-filing Karena pelaporan dengan tanda tangan basah masih diperlukan maka Wajib Pajak harus melakukan pencetakan (print out) formulir Induk SPT yang telah dibubuhi bukti penerimaan elektronik. Kemudian Wajib Pajak harus menandatangani induk SPT tersebut dan mengirimkan atau menyampaikannya secara langsung ke KPP tempat Wajib Pajak terdaftar. Dalam Pasal 7 (2) Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor Kep-05/
PJ./
2005
dijelaskan
bahwa:
Wajib
Pajak
dapat
menyampaikan induk Surat Pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) beserta Surat Setoran Pajak (bila ada dan dokumen lainnya yang wajib dilampirkan ke Kantor Pelayanan Pajak tempat Wajib Pajak terdaftar secara langsung atau melalui pos secara tercatat, paling lama: a) 14 (empat belas) hari sejak batas terakhir pelaporan Surat Pemberitahuan dalam hal Surat Pemberitahuan disampaikan sebelum batas akhir penyampaian; b) 14 (empat belas) hari sejak tanggal penyampaian Surat Pemberitahuan secara elektronik dalam hal Surat Pemberitahuan disampaikan setelah lewat batas akhir penyampaian. Artinya print out SPT elektronik dan bukti penerimaan harus disampaikan secara langsung ke KPP dalam waktu 14 hari sejak 31
tanggal penyampaian SPT secara elektronik baik SPT tersebut disampaikan sebelum maupun setelah lewat batas akhir penyampaian. c. Penyedia Jasa Aplikasi (ASP) Perusahaan Penyedia Jasa Aplikasi atau Application Service Provider (ASP) merupakan suatu perusahaan yang menyediakan sarana dan prasarana bagi Wajib Pajak yang ingin menyampaikan SPT secara elektronik. Menurut Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor Kep-05/ PJ./ 2005 dalam Pasal 1 dijelaskan bahwa “Penyedia Jasa Aplikasi atau Application Service Provider (ASP) adalah perusahaan Penyedia Jasa Aplikasi (ASP) yang telah ditunjuk oleh Direktur Jenderal Pajak sebagai perusahaan yang dapat menyalurkan penyampaian Surat Pemberitahuan Secara elektronik ke Direktorat Jenderal Pajak.” Selain
sebagai
pihak
yang
menyediakan
sarana
dalam
penyampaian SPT secara elektronik, ASP juga berfungsi sebagai lembaga mediasi atau perantara yang menghubungkan antara Wajib Pajak dengan Aparat Pajak. Selain itu ASP juga dapat memberikan berbagai informasi perpajakan yang dibutuhkan oleh Wajib Pajak melalui website yang telah disediakan. 1) Jenis ASP Salah satu ASP yang telah ditunjuk oleh Dirjen Pajak dalam menyediakan fasilitas penyampaian SPT secara e-filing adalah www.laporpajak.com. Website ini merupakan ASP pertama yang ditunjuk oleh Dirjen Pajak. Selain itu terdapat beberapa ASP yang 32
dapat dimanfaatkan oleh Wajib Pajak dalam hal pelaporan SPT nya, yaitu: a) www.pajakku.com b) www.spt.co.id c) www.layananpajak.com d) www.pajakmandiri.com e) www.onlinepajak.com f) www.setorpajak.com g) www.taxreport.web.id Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor Kep-05/ PJ./ 2005 dalam Pasal 7 (6) menyatakan bahwa “Perusahaan Penyedia Jasa Aplikasi (ASP) wajib memberikan jaminan kepada Wajib Pajak bahwa Surat Pemberitahuan beserta lampirannya yang disampaikan secara elektronik dijamin kerahasiaannya, diterima di Direktorat Jenderal Pajak secara lengkap dan real time serta diakui oleh pihak Wajib Pajak dan Direktorat Jenderal Pajak.” Artinya pada saat Wajib Pajak melaporkan SPT melalui salah satu ASP yang telah disediakan maka informasi perpajakan dan identitas Wajib Pajak akan tersimpan dalam sistem ASP yang digunakan. Oleh karena itu pihak ASP wajib memberi jaminan akan kerahasiaan informasi Wajib Pajak tersebut sesuai dengan peraturan yang berlaku.
33
d. Ketentuan Tarif E-filing Sistem e-filing merupakan sarana yang diciptakan oleh Pemerintah untuk memudahkan Wajib Pajak dalam hal penyampaian Surat Pemberitahuan.
Namun
dalam
prakteknya,
Pemerintah
masih
membutuhkan pihak lain yakni perusahaan swasta sebagai penyedia fasilitas website yang dapat digunakan oleh Wajib Pajak untuk menyampaikan SPT pajaknya. Perusahaan Penyedia Jasa Aplikasi (ASP) merupakan perusahaan swasta komersial yang dalam kegiatan jasanya mengenakan
tarif
tertentu
terhadap
setiap
Wajib
Pajak
yang
memanfaatkan sarana website yang disediakan. Adapun ketentuan tarif jasa e-filing yang dikenakan kepada Wajib Pajak adalah: 1) Tarif jasa e-filing untuk setiap Wajib Pajak adalah sama dan tidak tergantung besar utang pajaknya. 2) Tarif yang dikenakan untuk jasa e-filing tersebut adalah: a) Biaya registrasi atau pendaftaran (1 x selamanya) dikenakan tarif sebesar Rp. 50.000. b) Biaya keanggotaan sebesar Rp. 200.000,- pertahun. c) Biaya pengiriman data (submission) sebesar Rp. 40.000,- untuk semua pasal setiap pengiriman tidak termasuk pembetulan. Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa tarif jasa efiling yang dikenakan merupakan biaya kepatuhan Wajib Pajak yang 34
harus dipenuhi dalam melakukan kewajiban perpajakannya. Dan berdampak pula pada penerimaan pajak. 6. Kepuasan Wajib Pajak a. Pengertian Kepuasan Wajib Pajak Menurut Kotler (2000:42) ,kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara persepsi atau kesannya terhadap kinerja atau hasil suatu produk dan harapanharapnnya. Jadi, kepuasan merupakan fungsi dari persepsi atau kesan atas kinerja dan harapan. Jika kinerja berada dibawah harapan maka pelanggan tidak puas. Jika kinerja memenuhi harapan maka pelanggan akan puas. Jika kinerja melebihi harapan maka pelanggan akan amat puas atau senang. Kunci untuk menghasikan kesetian pelanggan adalah memberikan nilai pelanggan yang tinggi. Dari definisi diatas dapat disimpulkan dalam konteks Kepuasan Wajib Pajak merupakan kepuasan yang dirasakan oleh Wajib Pajak setelah membandingkan persepsi atau kesannya terhadap suatu kinerja yang diberikan oleh aparatur pajak yang dapat diukur secara kualitatif dan kuantitatif atas pelayanan yang diberikan. Pelayanan yang diberikan oleh aparatur pajak merupakan kemudahan yang diberikan oleh Direktorat Jendral pajak untuk senantiasa menunaikan kewajiban membayar pajak dengan menggunakan fasilitas-fasilitas untuk menyampaikan Surat Pemberitahuan (SPT) yang memudahkan Wajib Pajak serta aman dan 35
terjaga kerahasiaannya sehingga Wajib Pajak merasa puas atas pelayanan yang diberikan. Walaupun
sulit
mengukur
Kepuasan
Wajib
Pajak
atau
ketidakpuasan Wajib Pajak, kantor pelayanan pajak modern berusaha menyediakan pelayanan yang sesuai kebutuhan dan harapan Wajib Pajak. Jika pelayanan diterima Wajib Pajak melebihi atau sama dengan apa yang diharapkan,maka dapat dikatakan pelayanan baik atau memuaskan. Akan tetapi menjadi sebaliknya apabila pelayanan yang diterima kurang dari yang diharapkan oleh Wajib Pajak maka dapat dikatakan pelayanan tersebut tidak memuaskan.
36
Nugroho et. al. (2014)
(2014)
Ida Ayu Putu Nomi Primandari
Nama Peneliti
Pengaruh Layanan Drop Box Dan E-filing Terhadap Tingkat Kepatuhan Penyampaian Surat Pemberitahuan (Spt) Tahunan Pajak Penghasilan
Efektivitas Drop Box Sebagai Sarana Pelaporan Spt Tahunan Pada Kepatuhan Wajib Pajak Badan
Judul Penelitian
Bersambung pada halaman berikutnya.
2.
1.
No
Variabel independen yaitu fasilitas drop Box dan e-filing
Variabel independen fasilitas drop Box
Persamaan
Variabel dependen terkait kepatuhan penyampaian surat pemberitahuan (SPT) di KPP Pare
Efektivitas drop bok sebagai sarana penyampaian SPT tahunan di KPP Bandung Utara
Perbedaan
Metodologi Penelitian
Tabel 2.1 Penelitian-Penelitian Terdahulu
Hasil penelitian terdahuu yang dapat dijadikan referensi dalam penelitian ini adalah :
B. Penelitian Terdahulu
37
Bahwa variabel drop box dan e-filing berpengaruh secara simultan terhadap kepatuhan penyampaian SPT Tahunan PPh.
Efektivitas Drop Box sebagai sarana pelaporan SPT Tahunan berpengaruh signifikan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak di Kantor Pelayanan Pratama Badung Utara.
Hasil Penelitian
Ita Salsalina Lingga (2013)
Casiavera Lavanda (2013)
4.
Nama Peneliti
3.
No
Penerapan e-SPT Sebagai Sarana Pelaporan PPn (Studi Evaluasi Efektivitas Penerapan E-SPT Masa PPN pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Singosari)
Pengaruh Penerapan eSPT Terhadap Kepatuhan Pajak: Studi Empiris Terhadap Pengusaha Kena Pajak di Wilayah KPP Pratama “X” Jawa Barat I Variabel Independen fasilitas e-SPT
Variabel Independen e-SPT
Persamaan
Hasil Penelitian
Pajak (KPP) Pratama Singosari
Merupakan Studi Evaluasi Efektivitas Penerapan E-SPT Masa PPN pada Kantor Pelayanan
Penerapan e-SPT sebagai sarana pelaporan SPT Masa PPN pada KPP Pratama Singosari telah berjalan cukup efektif. Dikatakan cukup efektif karena sebagian besar kriteria telah terpenuhi dengan baik
Variabel Dependen penerapan e-SPT terkait kepatuhan Wajib berpengaruh secara Pajak signifikan terhadap kepatuhan Wajib Pajak
Perbedaan
Metodologi Penelitian
Tabel 2.1 (Lanjutan) Penelitian-Penelitian Terdahulu
Judul Penelitian
Bersambung pada halaman berikutnya.
38
Chamidatul Ula (2012)
Nurul Citra Noviandini (2012)
Dessy Sutriani (2010)
6.
7.
Nama Peneliti
5.
No
Pengaruh Persepsi Kebermanfaatan, Persepsi Kemudahan Penggunaan, Dan Kepuasan Wajib Pajak Terhadap Penggunaan E-filing Bagi Wajib Pajak Di Yogyakarta Variabel independen fasilitas drop Box
Variabel independen Sistem e-filing dan veriabel dependen kepuasan wajib pajak
Drop Box Sebagai Variabel independen Inovasi Baru Pelayanan terkait fasilitas Drop Perpajakan Untuk Box Mengoptimalkan Penerimaan Pajak
Persamaan
Studi kasus pelaksanaan fasilitas drop box di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Karees
Responden adalah wajib pajak di Yogyakarta
Penelitian mengenai persepsi kemudahan, kepuasan, dan kebermanfaatan penggunaan e-filing.
Variabel dependen terkain pengoptimalan penerimaan pajak melalui fasisitas Drop Box
Perbedaan
Metodologi Penelitian
Tabel 2.1 (Lanjutan) Penelitian-Penelitian Terdahulu
Judul Penelitian
Tinjauan Atas Pelaksanaan Pengolahan Surat Pemberitahuan (Spt) Tahunan Pajak Penghasilan Orang Bersambung pada halaman berikutnya.
39
Pelaksanaan fasilitas drop box dalam pengolahan SPT tahunan pajak penghasilan orang pribadi pada Kantor
Terdapat pengaruh positif Kepuasan Wajib Pajak terhadap Penggunaan e-filing.
Setelah adanya Drop Box realisasi penerimaan pajak setiap tahun diatas 96% dari target anggaran.
Hasil Penelitian
8.
No
Ching-Wen Chen (2010)
Nama Peneliti
Impact Of Quality Antecedents On Taxpayer Satisfaction With Online Tax-Filing Systems—An Empirical Study
Pribadi Dengan Fasilitas Drop Box Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Karees Variabel independen Sistem e-filing dan veriabel dependen kepuasan wajib pajak
Persamaan
Kepuasan wajib pajak dengan sistem pajak online untuk mengajukan pengembalian pajak penghasilan individu.
Perbedaan
Metodologi Penelitian
Tabel 2.1 (Lanjutan) Penelitian-Penelitian Terdahulu
Judul Penelitian
Sumber: Diolah dari berbagai referensi.
40
Kepuasan wajib pajak sangat dipengaruhi oleh kualitas pelayanan pajak melalui sistem online (e filling system)
Pelayanan Pajak Pratama Bandung Karees semakin meningkat
Hasil Penelitian
C. Kerangka Pemikiran Untuk mempermudah penulis dalam melakukan penelitian, maka pada gambar berikut ini adalah kerangka pemikiran skripsi yang menggambarkan permasalahan penelitian. Variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah fasilitas Drop Box, fasilitas e-SPT, fasilitas e-filing dan Kepuasan Wajib Pajak.
41
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Pengaruh Fasilitas Drop Box, E-SPT Dan E-filing Dalam Penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) Terhadap Kepuasan Wajib Pajak
Sesuai pasal 6 ayat (2) UU KUP yang menyatakan bahwa SPT dapat disampaikan dengan cara lain, yaitu dengan menggunakan fasilitas Drop Box, e-SPT dan e-Filing.
Variabel Independen
Variabel Dependen
Fasilitas Drop Box (X1) Kepuasan Wajib Pajak (Y)
Fasilitas E-SPT (X2) Fasilitas E-filing (X3)
Uji Asumsi Klasik :
Uji Hipotesis :
1) Uji Multikoloneritas 2) UjiNormalitas 3) Uji Heteroskedastisitas
1) Uji Koefisien Determinasi 2) Uji Statistik t 3) Uji Statistik F
Metode Penelitian :Model Regresi Berganda
Hasil Pengujian dan Pembahasan
Kesimpulan Dan Saran
42
D. Keterkaitan Antar Variabel dan Hipotesis Penelitian 1. Pengaruh
Fasilitas
Drop
Box
Dalam
Penyampaian
Surat
Pemberitahuan (SPT) Terhadap Kepuasan Wajib Pajak. Drop Box merupakan fasilitas yang disediakan oleh Direktorat Jendral Pajak untuk membantu masyarakat/ Wajib Pajak dalam memperoleh
informasi
terkait
kewajiaban
perpajakannya
dan
mempermudah masyarakat/ Wajib Pajak dalam menyampaikan SPT. Kerena sebelum ada Drop Box, dalam penyampaian Surat Pemberitahuan tahunannya, Wajib Pajak harus datang ke kantor pelayanan pajak dimana Wajib Pajak tersebut terdaftar dan setelah adanya fasilitas Drop Box ini Wajib Pajak dengan mudah dapat menyampaikan Surat Pemberitahuannya diberbagai pusat-pusat perbelanjaan, pusat bisnis, maupun tempat lainnya dimana layanan Drop Box ini dibuka. Penelitian yang dilakukan Primandari (2014), dan Nugroho et. al (2014) meny atakan bahwa Drop Box meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak dalam menyampaikan SPT nya. Penelitian yang dilakukan oleh Sutriani (2010) juga menyatakan bahwa fasilitas Drop Box meningkatkan jumlah penyampaian SPT di KPP. Hasil dari penelitian Ula (2012) menyatakan setelah adanya fasilitas Drop Box, realisasi penerimaan pajak setiap tahun selalu diatas 96% dari target anggaran. Oleh karena itu dapat dibuat hipotesis bahwa Drop Box berpengaruh terhadap kepuasan Wajib Pajak. H1 : Fasilitas Drop Box Dalam Penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) secara parsial berpengaruh terhadap Kepuasan Wajib Pajak. 43
2. Pengaruh Fasilitas E-SPT Dalam Penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) Terhadap Kepuasan Wajib Pajak. E-SPT merupakan aplikasi (software) yang dibuat oleh Direktorat Jendral Pajak untuk digunakan oleh Wajib Pajak untuk kemudahan dalam penyampaian
Surat
Pemberitahuan
(SPT).
Penggunaan
e-SPT
dimaksudkan agar semua proses kerja dan pelayanan perpajakan berjalan dengan baik, lancar, dan akurat serta mempermudah Wajib Pajak dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya sehingga kepatuhan pajak meningkat (Ita Salsalina Lingga, 2013). E-SPT merupakan salah satu produk kreatif dari Direktorat Jenderal Pajak. Secara keseluruhan isi program telah cukup baik, dimana pilihan-pilihan menu serta formulir SPT yang ada pada aplikasi telah sesuai dengan kebutuhan pengguna dan perbaikan atas program tersebut senantiasa dilakukan. E-SPT juga memberikan manfaat/ daya guna yang tinggi bagi penggunanya, walaupun tidak semua Informan merasakan manfaatnya. Dari pengukuran produk kreatif, penerapan e-SPT telah dipandang cukup efektif. Secara keseluruhan aktivitas penerapan e-SPT Masa PPN di KPP Pratama Singosari dipandang telah baik dan memberikan kepuasan yang tinggi baik bagi Aparatur Pajak dan sebagian besar Wajib Pajak. (Lavanda, 2013) H2 : Fasilitas E-SPT Dalam Penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) secara parsial berpengaruh terhadap Kepuasan Wajib Pajak. 3. Pengaruh
Fasilitas
E-filing
Dalam
Penyampaian
Surat
Pemberitahuan (SPT) Terhadap Kepuasan Wajib Pajak. 44
E-filing adalah layanan pengisian dan penyampaian Surat Pemberitahuan Wajib Pajak secara elektronik kepada Direktorat Jenderal Pajak, dengan memanfaatkan jalur komunikasi internet. Dengan adanya sistem ini, para Wajib Pajak akan lebih mudah menunaikan kewajibannya tanpa harus mengantri di kantor pelayanan pajak sehingga dirasa lebih efektif dan efisien. Selain itu, pengiriman data Surat Pemberitahuan (SPT) dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja baik di dalam maupun di luar negeri, tidak tergantung pada jam kantor dan dapat pula dilakukan di hari libur dan tanpa kehadiran Petugas Pajak (24 jam dalam 7 hari), dimana data akan dikirim langsung ke database Direktorat Jenderal Pajak dengan fasilitas internet (on-line) yang disalurkan melalui satu atau beberapa Perusahaan Penyedia Jasa Aplikasi (ASP). Jalan keluar ini akan membantu memangkas biaya dan waktu yang dibutuhkan Wajib Pajak untuk mempersiapkan, memproses dan melaporkan Surat Pemberitahuan ke Kantor Pelayanan Pajak secara benar dan tepat waktu. Oleh karena itu efiling berpengaruh secara signifikan terhadap kepatuhan Wajib Pajak. (Nugroho, 2014). Kemudahan penggunaan e-filing juga berpengaruh pada Kepuasan Wajib Pajak, terdapat pengaruh positif dan sigifikan variabel Kepuasan Wajib Pajak terhadap pengguaan e-filing (Noviandini, 2012). H3 : Fasilitas E-filing Dalam Penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) secara parsial berpengaruh terhadap Kepuasan Wajib Pajak. 4. Pengaruh Fasilitas Drop Box, E-SPT dan E-filing Dalam Penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) Terhadap Kepuasan Wajib Pajak. 45
Ketiga fasilitas yang diterbitkan oleh Direktur Jenderal Pajak untuk melayani para Wajib Pajak dalam meyampaikan Surat Pemberitahuan (SPT) yaitu Drop Box, e-SPT dan e-filing mempunyai kelebihan dan kekuranggannya masing-masing. Pada intinya fasilitas-fasilitas tersebut dapat saling bersinergi untuk membantu para Wajib Pajak untuk meyampaikan SPTnya secara tepat, cepat dan nyaman yang pada akhirnya akan menciptakan kepuasan bagi Wajib Pajak itu sendiri. H4 : Fasilitas Drop Box, E-SPT dan E-filing Dalam Penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) secara simultan berpengaruh terhadap Kepuasan Wajib Pajak.
46
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hubungan kausalitas yang digunakan untuk menjelaskan pengaruh variabel independen, yaitu fasiliutas Drop Box, fasilitas e-SPT dan fasilitas e-filing terhadap variabel dependen, yaitu Kepuasan Wajib Pajak (Studi Empiris : KPP wilayah Jakarta Pusat ). B. Metode Penentuan Sampel Populasi (population) mengacu pada keseluruhan kelompok orang, kejadian, atau hal minat yang ingin peneliti investigasi (Sekaran, 2006:121), sedangkan sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti. Populasi dalam penelitian ini berupa keseluruhan Wajib Pajak
yang berada pada
Kantor Pelayanan Pajak di wilayah Jakarta Pusat. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode convenience sampling, yaitu anggota sampel yang dipilih atau diambil berdasarkan kemudahan memperoleh data yang dibutuhkan, atau unit sampel yang ditarik mudah untuk diukurnya dan bersifat kooperatif (Hamid, 2010). Teknik pemilihan sampel ini dipilih karena pertimbangan
lokasi
yang
mudah
untuk
dijangkau
sehingga
dapat
memudahkan peneliti dalam pengumpulan sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini.
47
C. Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan dua cara, yaitu penelitian pustaka dan penelitian lapangan. 1. Penelitian Pustaka (Library Research) Kepustakaan merupakan bahan utama dalam penelitian data sekunder (Indriantoro dan Supomo, 2002:150). Peneliti memperoleh data yang berkaitan dengan masalah yang sedang diteliti melalui buku, jurnal, skripsi, internet dan perangkat lain yang berkaitan dengan Drop Box, eSPT dan e-filing. 2. Penelitian Lapangan (Field Research) Data utama penelitian ini diperoleh melalui penelitian lapangan, peneliti memperoleh data langsung dari pihak pertama (data primer). Pada penelitian ini, yang menjadi subyek penelitian adalah Wajib Pajak di KPP Pratama Jakarta Menteng Tiga, KPP Pratama Jakarta Kemayoran dan KPP Pratama Jakarta Sawah Besar Dua. Pengumpulan data kuesioner dilakukan dengan teknik personally administered questionnaires, yaitu kuesioner disampaikan dan dikumpulkan langsung oleh peneliti (Indriantoro dan Supomo, 2002:154). D. Metode Analisis Data Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif, analisis ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran data secara umum dan kecenderungan data.
48
1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis, dan skewness (kemencengan distribusi) (Ghozali, 2013:19). 2. Uji Kualitas Data a. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidak suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan suatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Pengujian validitas ini menggunakan Pearson Correlation yaitu dengan tingkat signifikasi dibawah 0,05 berarti data yang diperoleh adalah valid (Ghozali, 2013:52). b. Uji Reliabilitas Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2013:47). Dalam pengujian reliabillitas ini, peneliti menggunakan metode statistik Cronbach Alpha dengan signifikansi yang digunakan sebesar > 0,70 dimana jika nilai Cronbach Alpha dari suatu variabel > 0,70 maka butir pertanyaan yang diajukan dalam pengukuran instrumen tersebut memiliki reliabilitas yang memadai dan 49
sebaliknya apabila nilai cronbach alpha dari suatu variabel < 0,70 maka reliabilitasnya kurang memadai (Ghozali, 2013:47). c. Uji Asumsi Klasik Untuk melakukan uji asumsi klasik atas data primer ini, maka peneliti melakukan uji multikolonieritas, uji normalitas dan uji heteroskedasitisitas. 1) Uji multikolonieritas Uji Multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Jika variabel independen saling berkolerasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol (Ghozali, 2013:105). Multikolonieritas menyatakan hubungan antar sesama variabel independen. Dalam penelitian ini, uji multikolonieritas digunakan untuk menguji apakah ada korelasi atau hubungan diantara variabel Drop Box, e-SPT dan e-filing terhadap Kepuasan Wajib Pajak. Uji multikolonieritas dalam penelitian ini dilakukan dengan cara menganalisis matriks korelasi antar variabel independen dan perhitungan nilai tolerance dan VIF. Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas 50
adalah nilai Tolerance ≤ 0,1 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10. Apabila nilai tolerance > 0,1 dan nilai VIF < 10, maka tidak terjadi multikolonieritas pada persamaan regresi penelitian (Ghozali, 2013:106). 2) Uji Normalitas Uji normalitas ini dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti yang diketahui bahwa uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dengan distribusi normal. Normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik. Jika data (titik) menyebar menjauh dari diagonal dan/atau tidak mengikuti arah garis diagonal maka
tidak
menunjukkan
pola
distribusi
normal
yang
mengindikasikan bahwa model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas (Ghozali, 2013: 160). 3) Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah suatu model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual 51
satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Uji heteroskedastisitas dapat dilihat dengan menggunakan grafik plot antara niai prediksi vriabel terikat (ZPRED) dengan residual (SRESID). Jika grafik plot menunjukkan suatu pola titik seperti titik yang bergelombang atau melebar kemudian menyempit, maka dapat disimpulkan bahwa telah terjadi heteroskedasisitas. Tetapi jika grafik plot tidak membentuk pola yang jelas, maka tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2013:139). Uji heterokedastisitas juga dapat dilakukan dengan melakukan uji Glejser, yaitu dengan meregres nilai absolut residual terhadap variabel independen. Hal ini dapat terlihat dari probabilitas signifikasinya apabila diatas tingkat kepercayaan 5% maka
dapat
disimpulkan
tidak
mengandung
adanya
heterokedastisitas (Ghozali, 2013:142).
d. Uji Hipotesis Model statistik yang digunakan adalah model regresi linear berganda (multiple regression), yaitu suatu teknik yang digunakan untuk menghitung seberapa jauh hubungan antara beberapa variabel bebas (independen) dan variabel terikat (dependen). Model regresi linear berganda adalah sebagai berikut: Y = a + β₁X₁+ β2 X2 + β3 X3 + e 52
Keterangan : Y : Kepuasan Wajib Pajak a : Konstanta (harga Y, bila X=0) b1b2 : Koefisien regresi X1 : Fasilitas Drop Box X2 : Fasilitas E-SPT X3 : Fasilitas E-filing e : Standar eror 1) Koefisien Determinasi Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi addalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua variabel yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2013:97). 2) Uji t Statistik Uji statistik t menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen dan digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh masing-masing variabel
53
independen secara individual terhadap variabel dependen yang di uji pada tingkat signifikan 0.05 (Ghozali, 2013:98). 3) Uji Statistik Fisher (F) Uji statistik F menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Uji statistik F digunakan untuk mengetahui semua variabel independen yang dimasukkan dalam model regresi secara bersama-sama terhadap variabel dependen yang diuji secara signifikan 0.05 (Ghozali, 2013:98). E. Operasional Variabel Penelitian Variabel adalah Construct yang diukur dengan berbagai macam nilai untuk memberikan gambaran yang lebih nyata mengenai fenomena-fenomena. Definisi operasional adalah penentuan Construct sehingga menjadi variabel yang dapat diukur (Indriantoro dan Supomo, 2009). Pada bagian ini akan dijelaskan definisi dari masing-masing variabel terkait dengan penelitian penulis yang disertai dengan operasional serta cara pengukurannya. 1. Variabel Dependen (Y) Variabel dependen atau variabel terikat adalah tipe variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen (Indriantoro dan Supomo, 2009). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Kepuasan Wajib Pajak. 54
2. Variabel Independen (X) Variabel independen yang disebut juga dengan variabel bebas adalah tipe variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel yang lain (Indriantoro dan Supomo, 2009). Menurut Sugiyono (2009) variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel independen dalam penelitian ini adalah : a. Fasilitas Drop Box (X1) Drop Box merupakan fasilitas yang disediakan oleh Direktorat Jendral Pajak untuk membantu masyarakat/ Wajib Pajak dalam memperoleh
informasi
terkait
kewajiaban
perpajakannya
dan
mempermudah masyarakat/ Wajib Pajak dalam menyampaikan SPT. Karena setelah adanya fasilitas Drop Box ini Wajib Pajak dengan mudah dapat menyampaikan Surat Pemberitahuannya diberbagai pusat-pusat perbelanjaan, pusat bisnis, maupun tempat lainnya dimana layanan Drop Box ini dibuka. Instrumen pengukuran variabel ini dibuat berdasarkan pada penelitian Primandari (2014),
Nugroho
(2014), Ula (2012) dan Sutriany (2010). Terdiri dari 5 (lima) item pertanyaan dengan menggunakan skala ordinal (ordinal scale) 5 poin dari tidak setuju (1), kurang setuju (2), cukup setuju (3), setuju (4), sangat setuju (5).
55
b. Fasilitas E-SPT (X2) E-SPT merupakan suatu aplikasi yang dikembangkan oleh Direktorat
Jenderal
Pajak
yang
digunakan
untuk
menggadministrasikan data SPT yang digunakan oleh Wajib Pajak untuk melaporkan SPT. E-SPT juga dapat diartikan sebagai SPT beserta lampiran-lampirannya dalam bentuk digital dan dilaporkan secara elektronik atau dengan menggunakan media penyimpanan seperti disket, CD, atau flashdisk ke KPP dimana Wajib Pajak terdaftar. Instrumen pengukuran variabel ini dibuat berdasarkan pada penelitian Lingga (2013) dan Lavanda (2013). Terdiri dari 5 (lima) item pertanyaan dengan menggunakan skala ordinal (ordinal scale) 5 poin dari tidak setuju (1), kurang setuju (2), cukup setuju (3), setuju (4), sangat setuju (5). c. Fasilitas E-Filling (X3) E-filing adalah layanan pengisian dan penyampaian Surat Pemberitahuan Wajib Pajak secara elektronik kepada Direktorat Jenderal Pajak, dengan memanfaatkan jalur komunikasi internet. Dengan adanya sistem ini, para Wajib Pajak akan lebih mudah menunaikan kewajibannya tanpa harus mengantri di kantor pelayanan pajak sehingga dirasa lebih efektif dan efisien. Selain itu, pengiriman data Surat Pemberitahuan (SPT) dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja baik di dalam maupun di luar negeri, tidak tergantung pada jam kantor dan dapat pula dilakukan di hari libur dan tanpa kehadiran Petugas Pajak (24 jam dalam 7 hari), dimana data akan dikirim langsung ke database Direktorat Jenderal Pajak dengan 56
fasilitas internet (on-line) yang disalurkan melalui satu atau beberapa Perusahaan Penyedia Jasa Aplikasi (ASP). Instrumen pengukuran
variabel ini dibuat berdasarkan pada penelitian Nugroho (2014) dan Noviandini (2012). Terdiri dari 5 (lima) item pertanyaan dengan menggunakan skala ordinal (ordinal scale) 5 poin dari tidak setuju (1), kurang setuju (2), cukup setuju (3), setuju (4), sangat setuju (5). d. Kepuasan Wajib Pajak (Y) Kepuasan pelanggan adalah suatu keadaan dimana keinginan, harapan dan kebutuhan pelanggan dipenuhi. Dalam hal ini pelanggan adalah Wajib Pajak. Tingkat kepuasan pelanggan terhadap pelayanan merupakan faktor penting dalam pengembanggan suatu sistem penyediaan pelayanan yang tanggap terhadap kebutuhan pelanggan. Instrumen pengukuran variabel ini dibuat berdasarkan pada penelitian Nugroho (2014), Noviandini (2012), Primandari (2014), Ula (2012), Sutriany (2010) Lingga (2013) dan Lavanda (2013). Terdiri dari 5 (lima) item pertanyaan dengan menggunakan skala ordinal (ordinal scale) 5 poin dari tidak puas (1), kurang puas (2), cukup puas (3), puas (4), sangat puas (5).
57
Tabel 3.1. Operasional Variabel Penilitian No. 1.
2.
Variabel
Dimensi
Indikator
Fasilitas Drop 1. Kemudahan a. Penyampaian Box dalam SPT lebih mudah penyampaian karena tidak perlu datang ke KPP SPT (Primandari b. Proses (2014), Nugroho Penyampaian et. al. (2014), SPT lebih cepat Ula (2012) dan karena tidak perlu Sutriany (2010) ) antri c. Penyampaian SPT bisa di tempat-tempat umum seperti 2. Efisiensi mall a. Menghemat biaya karena tidak perlu 3. Efektifitas datang ke KPP a. Membantu meningkatkan penyampaian SPT Fasilitas E-SPT dalam penyampaian SPT (Lingga (2013) dan Lavanda (2013) )
a. Memberikan pelayanan secara efisien (segi waktu, tenaga maupun biaya). b. Mengefisiensikan tempat dan waktu untuk penyimpanan lampiran. c. Tidak menggunakan kertas (peperless) 2. Kemudahan a. Kesalahan input bisa segera diperbaiki. b. Proses lebih cepat dan tepat. Bersambung ke halaman berikutnya.
Skala Pengukuran
Ordinal
1. Efisiensi
Ordinal
58
Lanjutan Tabel 3.1.
No.
Variabel
Dimensi
3. Efektifitas
3.
Fasilitas E-filing dalam penyampaian SPT (Nugroho (2014) dan Noviandini (2012) )
1. Kepastian
Indikator c. Lebih aman karena tidak ada kemungkinan lampiran tertinggal. a. Mengorganisasi data dengan baik dan sistematis. b. Melakukan perhitungan perpajakan secara otomatis. c. Mempermudah membuat laporan perpajakan. d. Menghasilkan data dalam bentuk digital. a. Peraturan tentang pelaporan SPT secara elektronik (e-filing). b. Mekanisme keamanan yang digunakan dalam pengiriman SPT secara e-filling memberikan keamanan yang baik. c. Informasi yang disampaikan tentang layanan efiling dijelaskan dengan baik.
Skala Pengukuran
Ordinal
Ordinal
Bersambung ke halaman berikutnya.
59
Lanjutan Tabel 3.1.
No.
Variabel
Dimensi 2. Efektifitas
3. Kenyamanan
Indikator a. E-filing membantu mengurangi biaya pelaporan SPT b. E-filing membantu mengurangi kesalahan dalam pengisian SPT. c. E-filing membantu mengurangi keterlambatan dalam pelaporan SPT. d. E-filing membantu meningkatkan kinerja pelaporan pajak. a. Program/ aplikasi pengisian data SPT elektronik sebagai aplikasi wajib untuk efiling mudah untuk dioperasikan. b. Tersedianya layanan/bantuan tenaga ahli untuk penanganan masalah seputar e-filing
Skala Pengukuran
Ordinal
Bersambung ke halaman berikutnya.
60
Lanjutan Tabel 3.1.
No.
Variabel
Dimensi 4. Kesederhanaan
4.
Kepuasan Wajib Pajak (Nugroho et. al. (2014), Noviandini (2012), Primandari (2014), Ula (2012), Sutriany (2010) Lingga (2013) dan Lavanda (2013) )
Indikator
Skala Pengukuran
a. Persyaratan teknis (spesifikasi peralatan teknis) Skala Pembanding dalam menggunakan layanan e-filing mudah untuk dimengerti. b. Program/aplikasi pelaporan SPT secara e-filing mudah dimengerti.
Ordinal
1. Respon Wajib a. Fasilitas Drop Pajak Box memberikan kemudahan untuk menyampaikan SPT di tempattempat publik. b. Pelayanan petugas Drop Box yang memberikan pengarahan dengan baik dalam menyampaikan SPT. c. Penerapan fasilitas Drop Box yang dapat meningkatkan pelaporan SPT Bersambung ke halaman berikutnya.
Ordinal
61
Lanjutan Tabel 3.1.
No.
Variabel
Dimensi
Indikator d.
e.
f.
g.
h.
i.
Aplikasi e-SPT yang tersedia dapat mengurangi kesalahan pengisian SPT. Aplikasi e-SPT lebih aman digunakan. Aplikasi e-SPT memberikan kemudahan kepada WP dalam menyampaikan SPT. Pelaporan SPT menggunakan e-filing bisa dilakukan kapan pun. Fasilitas efiling membantu mengurangi keterlambatan pelaporan SPT. Sistem e-filing mudah digunakan untuk melakukan melaporkan SPT
Skala Pengukuran
Ordinal
Bersambung ke halaman berikutnya.
62
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Wajib Pajak Orang Pribadi dan Badan yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Pratama daerah Jakarta Pusat. Secara khusus kriteria Wajib Pajak dalam penelitian ini adalah Wajib Pajak yg menggunakan fasilitas Drop Box pajak, e-SPT, dan e-filing dalam menyampaikan Surat Pemberitahuan (SPT). Pengumpulan data dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner secara langsung kepada para responden dan penyebaran kuesioner ini dilakukan pada bulan Maret 2014. Kuesioner disebar di tiga KPP yang berada dibawah naungan Kanwil Jakarta Pusat dengan peta distribusi seperti pada tabel 4.1 berikut :
No.
Tabel 4.1 Data Distribusi Sampel Penelitian Kuesioner yang Kuesioner yang Nama KPP disebar kembali
1
KPP Pratama Jakarta Menteng Tiga
20
20
2
KPP Pratama Jakarta Sawah Besar Dua
20
20
3
KPP Pratama Jakarta Kemayoran
35
35
Jumlah 75 75 Sumber : Data Primer yang diolah Kuesioner yang disebar berjumlah 75 buah dan jumlah yang kembali sebanyak 75 buah atau 100%, jumlah kuesioner yang tidak 63
kembali berjumlah 0 buah atau 0%, kuesioner yang dapat diolah sebanyak 75 buah atau 100%. Gambaran mengenai data sampel dapat dilihat dalam tabel 4.2 sberikut : Tabel 4.2 Sampel Penelitian No. Keterangan Jumlah Responden 1 Jumlah kuesioner yang disebar 75 2 Jumlah kuesioner yang tidak kembali 0 3 Jumlah kuesioner yang tidak dapat diolah 0 4 Jumlah kuesioner yang dapat diolah 75 Sumber : Data Primer yang diolah
Persentase (%) 100% 0% 0% 100%
2. Karakteristik Responden Karakteristik responden yang diukur dengan skala nominal yang menunjukan besarnya frekuensi absolut dan presentase jenis kelamin, umur responden, pendidikan terakhir responden dan pengalaman kerja responden. Responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah Wajib Pajak yang menggunakan fasilitas Drop Box, e-SPT, dan e-filing. Kuesioner disebar dengan harapan dapat diisi berdasarkan Wajib Pajak pengguna Drop Box, e-SPT dan e-filing, sehingga menghasilkan penelitian yang objektif. Pada karakteristik responden terdapat 75 responden yang terdiri dari para Wajib Pajak pengguna Drop Box,e-SPT dan e-filing yang dapat mewakili dan menjadi responden. Data mengenai karakteristik responden ditampilkan pada tabel berikut ini.
64
a. Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Hasil uji deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin adalah sebagai berikut : Tabel 4.3 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Responden Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
Laki-Laki
43
57.3
57.3
57.3
Perempuan
32
42.7
42.7
100.0
Total
75
100.0
100.0
Sumber : Data primer yang diolah Dari tabel 4.3 diatas dapat dijalaskan bahwa sebanyak 43 orang respponden (57,3%) didominasi olah jenis kelamin laki-laki, dan sisanya sebanyak 32 orang responden (42,7%) berjenis kelamin perempuan. b. Deskripsi Responden Berdasarkan Usia Hasil uji deskripsi responden berdasarkan usia adalah sebagai berikut : Tabel 4.4 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Usia Usia Responden Cumulative Frequency
Percent
Valid Percent
Percent
Valid < 25 Tahun
39
52.0
52.0
52.0
> 45 Tahun
3
4.0
4.0
56.0
26 - 35 Tahun
24
32.0
32.0
88.0
36 - 45 Tahun
9
12.0
12.0
100.0
75
100.0
100.0
Total
Sumber : Data primer yang diolah
65
Tabel 4.6 di atas menunjukkan bahwa responden yang berusia dibawah 25 tahun sebanyak 39 orang (52%), uisa 26-35 tahun sebanyak 24 orang (32%), usia 36-45 tahun sebanyak 9 orang (12%), dan usia diatas 45 tahun sebanyak 3 orang (4%) .Dari data tersebut dapat dilihat bahwa jumlah responden terbanyak adalah berusia dibawah 25 tahun. c. Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Hasil uji deskripsi responden berdasarkan pendidikan adalah sebagai berikut : Tabel 4.5 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Pendidikan Responden Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
D3
14
18.7
18.7
18.7
S1
22
29.3
29.3
48.0
S2
1
1.3
1.3
49.3
SLTA
38
50.7
50.7
100.0
Total
75
100.0
100.0
Sumber : Data primer yang diolah Dari tabel 4.5 diatas dapat dilihat bahwa 38 responden (50,7%) berpendidikan terakhir SLTA, 14 responden (18,7%) berpendidikan terakhir D3, 22 responden (29,3%) berpendidikan terakhir S1 dan 1 responden (1,3%) berpendidikan terakhir S2.
66
d. Deskripsi Responden Berdasarkan Pengalaman Kerja Hasil uji deskripsi responden berdasarkan pengalaman kerja adalah sebagai berikut : Tabel 4.6 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pengalaman Kerja Masa Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
< 1 Tahun
18
24.0
24.0
24.0
> 3 Tahun
37
49.3
49.3
73.3
1-3 Tahun
20
26.7
26.7
100.0
Total
75
100.0
100.0
Sumber : Data primer yang diolah
Dari tabel 4.6 diatas menunjukan bahwa sebagian besar responden telah memiliki pengalaman kerja lebih dari 3 tahun sebanyak 37 responden (49,3%). Sedangkan sedangkan sebanyak 18 responden (24%) memiliki pengalaman kerja dibawah 1 tahun dan 20 responden (26,7%) memiliki pengalaman kerja antara 1-3 tahun.
B. Hasil Uji dan Pembahasan 1. Hasil Uji Statistik Deskriptif Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi fasilitas Drop Box, e-SPT,e-filing, dan Kepuasan Wajib Pajak akan diuji secara statistic deskriptif seperti terlihat dalam tabel 4.7 berikut :
67
Tabel 4.7 Hasil Uji Statistik Deskriptif Descriptive Statistics N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
TDB
75
9
25
20.31
3.628
TES
75
26
50
41.23
5.341
TEF
75
26
55
41.59
5.477
TKWP
75
23
45
35.39
5.587
Valid N (listwise)
75
Sumber : Data primer yang diolah Tabel 4.7 menjelaskan pada variabel Drop Box jawaban minimum responden adalah sebesar 9 dan maksimum sebesar 25 dengan rata-rata total jawaban adalah 20.31 dan standar deviasi sebesar 3.628. Pada variabel e-SPT jawaban minimum responden adalah sebesar 26 dan maksimum sebesar 50 dengan rata-rata total jawaban adalah 41.23 dan standar deviasi sebesar 5.341. Pada variabel e-filing jawaban minimum responden adalah sebesar 26 dan maksimum sebesar 55 dengan rata-rata total jawaban adalah 41.59 dan standar deviasi sebesar 5.477. Sedangkan pada variabel Kepuasan Wajib Pajak jawaban minimum responden adalah sebesar 23 dan maksimum sebesar 45 dengan rata-rata total jawaban adalah 35.39 dan standar deviasi sebesar 5.587. Berdasarkan hasil uji statistic diatas dapat disimpulkan bahwa ratarata jawaban responden untuk variabel Drop Box, e-SPT, e-filing dan Kepuasan Wajib Pajak adalah setuju.
68
2. Hasil Uji Kualitas Data a. Hasil Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Pengujian validitas dalam penelitian ini menggunakan Pearson Correlation yaitu dengan cara menghitung korelasi antara nilai yang diperoleh dari pertanyaan-pertanyaan. Apabila Pearson Correlation yang didapat memiliki nilai di bawah 0,05 berarti data yang diperoleh adalah valid. Berikut adalah hasil pengujian validitas variabel Drop Box dalam Tabel 4.8. Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Drop Box (DB) No. Pearson Correlation Sig (2-Tailed) DB1 0.812** 0.000 DB2 0.817** 0.000 DB3 0.828** 0.000 DB4 0.795** 0.000 DB5 0.757** 0.000 Sumber : Data primer yang diolah
Kriteria Valid Valid Valid Valid Valid
Dari hasil output menunjukan bahwa variabel Drop Box mempunyai kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan signifikasi di bawah 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa semua butir pertanyaan untuk variabel Drop Box adalah valid. Berikut adalah hasil pengujian validitas variabel e-SPT dalam Tabel 4.9.
69
Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas e-SPT (ES) No. Pearson Correlation Sig (2-Tailed) ES1 0.687** 0.000 ES2 0.733** 0.000 ES3 0.746** 0.000 ES4 0.705** 0.000 ES5 0.779** 0.000 ES6 0.717** 0.000 ES7 0.710** 0.000 ES8 0.782** 0.000 ES9 0.673** 0.000 ES10 0.696** 0.000 Sumber : Data primer yang diolah Dari
hasil
output
menunjukan
bahwa
Kriteria Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
variabel
e-SPT
mempunyai kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan signifikasi di bawah 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa semua butir pertanyaan untuk variabel e-SPT adalah valid. Berikut adalah hasil pengujian validitas variabel e-filing dalam Tabel 4.10. Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas e-filing (EF) No. Pearson Correlation EF1 0.526** EF2 0.732** EF3 0.570** EF4 0.591** EF5 0.599** EF6 0.625** EF3 0.570** Bersambung ke halaman selanjutnya
Sig (2-Tailed) 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
Kriteria Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
70
Tabel 4.10 (Lanjutan) No. Pearson Correlation Sig (2-Tailed) EF7 0.646** 0.000 EF8 0.711** 0.000 EF9 0.663** 0.000 EF10 0.722** 0.000 EF11 0.722** 0.000 Sumber : Data primer yang diolah
Kriteria Valid Valid Valid Valid Valid
Dari hasil output menunjukan bahwa variabel e-filing mempunyai kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan signifikasi di bawah 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa semua butir pertanyaan untuk variabel e-filing adalah valid. Berikut adalah hasil pengujian validitas variabel e-filing dalam Tabel 4.11. Tabel 4.11 Hasil Uji Validitas Kepuasan Wajib Pajak (KWP) No. Pearson Correlation Sig (2-Tailed) KWP1 0.781** 0.000 KWP2 0.747** 0.000 KWP3 0.801** 0.000 KWP4 0.790** 0.000 KWP5 0.744** 0.000 KWP6 0.802** 0.000 KWP7 0.745** 0.000 KWP8 0.826** 0.000 KWP9 0.843** 0.000 Sumber : Data primer yang diolah
Kriteria Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Dari hasil output menunjukan bahwa variabel Kepuasan Wajib Pajak mempunyai kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan signifikasi di bawah 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa
71
semua butir pertanyaan untuk variabel Kepuasan Wajib Pajak adalah valid. b. Hasil Uji Reliabilitas Uji reliabilitas dilakukan untuk menilai konsistensi dari instrumen penelitian. Suatu instrumen penelitian dapat dikatakan reliabel jika nilai Cronbach Alpha berada di atas 0,70. Berikut adalah tabel yang menunjukan hasil pengujian reliabilitas variabel Drop Box, e-SPT,e-filing dan Kepuasan Wajib Pajak. Tabel 4.12 Hasil Uji Reliabilitas Variabel
Cronbach’s Alpha 0.859 Drop Box 0.896 E-SPT 0.861 E-filing Kepuasan Wajib Pajak 0.922 Sumber: Data primer yang diolah
N of Items 5 10 11 9
Keterangan Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel
Tabel diatas menunjukan nilai Cronbach’s alpha atas variabel Drop Box sebesar 0,859, variabel e-SPT sebesar 0,896, variabel efiling sebesar 0,861 dan variabel Kepuasan Wajib Pajak sebesar 0,922. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pernyataan dalam kuesioner semua variabel ini reliable karena mempunyai nilai Cronbach’s alpha lebih besar dari 0,70.
72
3. Hasil Uji Asumsi Klasik a. Hasil Uji Multikolonieritas Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Untuk mendeteksi adanya multikolonieritas dapat dilakukan dengan melihat nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF) serta besaran korelasi antar variabel independen. Hasil uji multikolonieritas adalah sebagai berikut: Tabel 4.13 Hasil Uji Multikolonieritas – Koefisien Korelasi Coefficient Correlationsa Model 1
TEF Correlations
Covariances
TDB
TES
TEF
1.000
-.148
-.435
TDB
-.148
1.000
-.563
TES
-.435
-.563
1.000
TEF
.014
-.003
-.007
TDB
-.003
.037
-.016
TES
-.007
-.016
.021
a. Dependent Variable: TKWP
Sumber : Data primer yang diolah Berdasarkan Tabel 4.19 di atas, besaran korelasi antar variabel independen tampak bahwa tidak ada korelasi yang cukup tinggi antar variabel. Oleh karena korelasi ini masih di bawah 95%, maka dapat dikatakan tidak terjadi multikolonieritas.
73
Tabel 4.14 Hasil Uji Multikolonieritas – Koefisien Coefficientsa Unstandardized
Standardized
Collinearity
Coefficients
Coefficients
Statistics
Model
B
Std. Error
(Constant)
5.176
4.172
TDB
.416
.192
TES
.288
TEF
.238
Beta
T
Sig.
Tolerance
VIF
1.240
.219
.270
2.164
.034
.492
2.032
.143
.276
2.011
.048
.408
2.452
.117
.233
2.034
.046
.584
1.712
a. Dependent Variable: TKWP
Sumber : Data primer yang diolah Berdasarkan Tabel 4.14, hasil perhitungan nilai Tolerance juga menunjukkan tidak ada variabel independen yang memiliki nilai tolerance kurang dari 0.10, yaitu 0.492 untuk variabel Drop Box, 0.408 untuk variabel e-SPT, dan 0.584 untuk variabel e-filing. Ini berarti tidak ada korelasi antar variabel independen yang nilainya lebih dari 95%. Hasil perhitungan VIF juga menunjukkan hal yang sama, yaitu tidak ada satu pun variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10, yaitu 2.032 untuk variabel Drop Box, 2.452 untuk variabel eSPT, dan 1.712 untuk variabel e-filing. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada gejala multikolonieritas antar variabel independen dalam model regresi.
74
b. Hasil Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel dependen dan independen atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik Histogram
Sumber : Data primer yang diolah
75
Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik P-Plot
Sumber : Data primer yang diolah Berdasarkan Gambar 4.1 dan Gambar 4.2 di atas, penyebaran data berada di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Hal ini menunjukkan bahwa model regresi telah memenuhi asumsi normalitas. c. Hasil Uji Heteroskedastisitas Pengujian Heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu
pengamatan
ke
pengamatan
lain
tetap,
maka
disebut 76
Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah Homoskedastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas. Hasil uji heteroskedastisitas terdapat dalam Gambar 4.3 dan Tabel 4.15 sebagai berikut: Gambar 4.3 Grafik Scatterplot Sumber : Data primer yang diolah
Berdasarkan Gambar 4.3, grafik scatterplots terlihat bahwa titik-tirik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi 77
layak dipakai untuk memprediksi Kepuasan Wajib Pajak berdasarkan variabel-variabel yang mempengaruhinya, yaitu Drop Box, e-SPT dan e-filing. Tabel 4.15 Hasil Uji Glejser Coefficientsa Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
Std. Error
-1.043
3.005
TDB
.029
.109
TES
.101
TEF
-.015
Coefficients Beta
t
Sig.
-.347
.730
.038
.264
.793
.069
.193
1.473
.145
.070
-.030
-.219
.828
a. Dependent Variable: ABS_RES
Sumber : Data primer yang diolah Dari tabel 4.15 diatas dapat dilihat bahwa variabel drop box, e-SPT dan e-filing memiliki nilai signifikasi masing-masing sebesar 0,793, 0.145 dan 0,828. Nilai tersebut diatas 0,05, maka dari itu dapat dikatakan pada model regresi tidak terdapat gejala heterokedastisitas. 4. Uji Hipotesis a. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.. Hasil uji koefisien determinasi antara Drop Box, e-SPT dan e-filing terhadap Kepuasan wajib Pajak dapat dilihat pada Tabel 4.15 di bawah ini:
78
Tabel 4.16 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Model Summary Std. Error of the Model
R
1
R Square .675a
Adjusted R Square
.456
Estimate
.433
4.207
a. Predictors: (Constant), TEF, TDB, TES
Sumber : Data primer yang diolah Tabel 4.15 di atas menunjukkan nilai Adjusted R Square sebesar 0.433. Hal ini menandakan bahwa variabel Drop Box, e-SPT dan e-filing hanya dapat menjelaskan 43,3% variasi variabel Kepuasan Wajib Pajak. Sedangkan sisanya, yaitu 56,7% (100% – 43,3%) dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian seperti pelayanan Account Representative, administrasi modern, kemudahan informasi perpajakan dan lainnya. b. Hasil Uji Statistik t Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh
satu
variabel
independen
secara
individual
dalam
menerangkan variasi variabel dependen. Hasil uji regresi secara parsial (uji statistik t) ditunjukkan dalam Tabel 4.16 sebagai berikut:
79
Tabel 4.17 Hasil Uji Statistik t Coefficientsa Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
B
(Constant)
Std. Error 5.176
4.172
TDB
.416
.192
TES
.288
TEF
.238
Coefficients Beta
t
Sig.
1.240
.219
.270
2.164
.034
.143
.276
2.011
.048
.117
.233
2.034
.046
a. Dependent Variable: TKWP
Sumber : Data primer yang diolah 1) Hasil Uji Hipotesis 1 Berdasarkan tabel 4.16, variabel Drop Box mempunyai tingkat signifikasi sebesar 0,034. Hal ini berarti menerima Ha1 sehingga dapat dikatakan bahwa Drop Box berpengaruh secara signifikan terhadap Kepuasan Wajib Pajak karena tingkat signifikasi yang dimiliki variabel Drop Box lebih kecil dari 0,05. Hal tersebut sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Chamidatul Ula (2012), Primandari (2014), Nugroho et. al. dan Desi Sutriani (2010) yang menjelaskan bahwa terdapat hubungan yang positif antara fasilitas Drop Box dalam penyampaian SPT terhadap kepuasan wajib pajak. Drop Box merupakan fasilitas yang disediakan oleh Direktorat Jendral Pajak untuk membantu masyarakat/ Wajib Pajak dalam memperoleh informasi terkait kewajiaban perpajakannya dan mempermudah masyarakat/ Wajib Pajak dalam menyampaikan 80
SPT. Kerena sebelum ada Drop Box, dalam penyampaian Surat Pemberitahuan tahunannya, Wajib Pajak harus datang ke kantor pelayanan pajak dimana Wajib Pajak tersebut terdaftar dan setelah adanya fasilitas Drop Box ini Wajib Pajak dengan mudah dapat menyampaikan Surat Pemberitahuannya diberbagai pusat-pusat perbelanjaan, pusat bisnis, maupun tempat lainnya dimana layanan Drop Box ini dibuka. Sehingga pada akhirnya memberikan kepuasan bagi para Wajib Pajak karena memudahkan mereka dalam menyampaikan SPT nya. 2) Hasil Uji Hipotesis 2 Berdasarkan tabel 4.16, variabel e-SPT mempunyai tingkat signifikasi sebesar 0,048. Hal ini berarti menerima Ha2 sehingga dapat dikatakan bahwa e-SPT berpengaruh secara signifikan terhadap Kepuasan Wajib Pajak karena tingkat signifikasi yang dimiliki variabel e-SPT lebih kecil dari 0,05. Hal tersebut sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Lingga (2013) dan Lavanda (2013) yang menjelaskan bahwa terdapat hubungan yang positif antara fasilitas e-SPT dalam penyampaian SPT terhadap kepuasan wajib pajak. E-SPT merupakan aplikasi (software) yang dibuat oleh Direktorat Jendral Pajak untuk digunakan oleh Wajib Pajak untuk kemudahan dalam penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT). Penggunaan e-SPT dimaksudkan agar semua proses kerja dan 81
pelayanan perpajakan berjalan dengan baik, lancar, dan akurat serta mempermudah Wajib Pajak dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya. Tentu saja hal ini berdampak pada meningkatnya kepuasan Wajib Pajak karena e-SPT mempermudah dalam penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT). 3) Hasil Uji Hipotesis 3 Berdasarkan tabel 4.16, variabel e-filing mempunyai tingkat signifikasi sebesar 0,046. Hal ini berarti menerima Ha3 sehingga dapat dikatakan bahwa e-filing berpengaruh secara signifikan terhadap Kepuasan Wajib Pajak karena tingkat signifikasi yang dimiliki variabel e-filing lebih kecil dari 0,05. Hal tersebut sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Nugroho et. al. (2014) dan Noviandini (2012) yang menjelaskan bahwa terdapat hubungan yang positif antara fasilitas e-filing dalam penyampaian SPT terhadap kepuasan wajib pajak. E-filing merupakan layanan pengisian dan penyampaian Surat Pemberitahuan Wajib Pajak secara elektronik kepada Direktorat Jenderal Pajak, dengan memanfaatkan jalur komunikasi internet. Dengan adanya sistem ini, para Wajib Pajak akan lebih mudah menunaikan kewajibannya tanpa harus mengantri di kantor pelayanan pajak sehingga dirasa lebih efektif dan efisien. Hal ini akan membantu memangkas biaya dan waktu yang dibutuhkan Wajib Pajak untuk mempersiapkan, memproses dan melaporkan 82
Surat Pemberitahuan ke Kantor Pelayanan Pajak secara benar dan tepat waktu, sehingga dapat memberikan kepuasan pada Wajib Pajak dalam menyampaikan kewajiban perpajakannya. Berdasarkan tabel 4.16 maka dapat diperoleh persamaan regresi sebagai berikut : Y = 5,176 + 0,416 X1 + 0,288 X2 + 0,238 X3 + e Dimana : Y : Kepuasan Wajib Pajak X1 : Fasilitas Drop Box X2 : Fasilitas E-SPT X3 : Fasilitas E-filing e : Standar eror c. Hasil Uji Statistik F Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan ke dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Hasil uji regresi secara simultan (uji statistik F) ditunjukkan dalam Tabel 4.17 sebagai berikut:
83
Tabel 4.18 Hasil Uji Statistik F ANOVAa Model 1
Sum of Squares
Df
Mean Square
Regression
1053.436
3
351.145
Residual
1256.351
71
17.695
Total
2309.787
74
F 19.844
Sig. .000b
a. Dependent Variable: TKWP b. Predictors: (Constant), TEF, TDB, TES
Sumber : Data primer yang diolah 4) Hasil Uji Hipotesis 4 Berdasarkan tabel 4.17, nilai F diperoleh sebesar 19,844 dengan tingkat signifikasi 0,000. Karena tingkat signifikasi lebih kecil dari 0,05, maka dapat dikatakan bahwa hipotesis Ha4 diterima, yaitu Drop Box, e-SPT dan e-filing berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap Kepuasan Wajib Pajak. Hasil uji hipotesis menunjukan bahwa fasilitas Drop Box, e-SPT dan e-filing dalam penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap kepuasan Wajib Pajak. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Nugroho et. al. (2014), Noviandini (2012), Primandari (2014), Chamidatul Ula (2012), Sutriany (2010), Lingga (2013) dan Lavanda (2013). Penelitian-penelitian tersebut meyatakan bahwa terdapat hubungan yang positif antara fasilitas Drop Box, e-SPT dan e-filing dalam penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) terhadap kepuasan Wajib Pajak. 84
Ketiga fasilitas yang diterbitkan oleh Direktur Jenderal Pajak untuk melayani para Wajib Pajak dalam meyampaikan Surat Pemberitahuan (SPT) yaitu Drop Box, e-SPT dan e-filing mempunyai kelebihan dan kekuranggannya masing-masing. Pada intinya fasilitas-fasilitas tersebut dapat saling bersinergi untuk membantu para Wajib Pajak untuk meyampaikan SPTnya secara tepat, cepat dan nyaman yang pada akhirnya akan menciptakan kepuasan
bagi
Wajib
Pajak
itu
sendiri.
85
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh fasilitas Drop Box, e-SPT dan e-filing dalam penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) terhadap kepuasan Wajib Pajak. Responden dalam penelitian ini berjumlah 75 orang Wajib Pajak yang terdaftar di KPP wilayah Jakarta Pusat. Berdasarkan data yang telah dikumpulkan dan pengujian yang telah dilakukan dengan model regresi berganda, maka diambil kesimpulan sebagai berikut: 1) Hasil uji t variabel X1 menyatakan bahwa fasilitas Drop Box berpengaruh secara signifikan terhadap variabel kepuasan wajib pajak . Hal ini dapat dilihat dari tingkat signifikannya yaitu sebesar 0,034. Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Primandari (2014), Nugroho et. al. (2014) dan Chamidatul Ula (2012) yang menyatakan bahwa terdapat hubungan positif antara fasilitas Drop Box terhadap kepuasan wajib pajak. 2) Hasil uji t variabel X2 menyatakan bahwa fasilitas e-SPT berpengaruh secara signifikan terhadap variabel kepuasan wajib pajak . Hal ini dapat dilihat dari tingkat signifikannya yaitu sebesar 0,048. Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Lingga (2013) dan Lavanda (2013) yang menyatakan bahwa terdapat hubungan positif antara fasilitas e-SPT terhadap kepuasan wajib pajak.
86
3) Hasil uji t variabel X1 menyatakan bahwa fasilitas e-filing berpengaruh secara signifikan terhadap variabel kepuasan wajib pajak . Hal ini dapat dilihat dari tingkat signifikannya yaitu sebesar 0,046. Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nugroho et. al. (2014) dan Noviandini (2012) yang menyatakan bahwa terdapat hubungan positif antara fasilitas e-filing terhadap kepuasan wajib pajak. 4) Hasil uji F menyatakan bahwa fasilitas Drop Box, e-SPT dan e-filing dalam penyampaian Surat Pemberitahuan berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap kepuasan Wajib Pajak. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansi sebesar harus 0,000. Hasil uji F sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Primandari (2014), Nugroho et. al. (2014), Chamidatul Ula (2012) Lingga (2013), Lavanda (2013) dan Noviandini (2012). B. SARAN Penulis memiliki beberapa saran yang dapat membantu penelitian selanjutnya, antara lain sebagai berikut : 1) Variabel fasilitas Drop Box, e-SPT dan e-filing dalam hal penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) hanya bisa menjelaskan 43,3% variasi variabel kepuasan wajib pajak. Itu artinya masih ada 56,7 % nya ada pada variabel diluar penelitian, seperti modernisasi administrasi perpajakan, pelayanan Account Representatif dan lainnya. Oleh karena itu penelitian selanjutnya sebaiknya juga menggunakan variabel-variabel lain.
87
2) Penelitian selanjutnya agar memperluas jumlah sampel, menyempurnakan metode sehingga penelitiannya dapat lebih digeneralisir dan menambah jumlah variabel yang dapat mempengaruhi kepuasan wajib pajak. 3) Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan kriteria dalam menentukan responden agar data yang dihasilkan dapat objektif yaitu wajib pajak yang memang menggunakan fasilitas drop box, e-SPT dan efiling.
88
DAFTAR PUSTAKA
Adriani, P.J.A.”Pengantar Ilmu Hukum Pajak”, PT.Gramedia, Jakarta 2005. Chen, Ching-Wen. “Impact of quality antecedents on taxpayer satisfaction with online tax-filing systems—An empirical study”, 2010. Ghozali, Imam, “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21 Update PLS Regresi”, Edisi 7, BP Universitas Diponegoro, Semarang, 2013. Ilyas, Wirawan, “Hukum Pajak”, Edisi 3, Salemba Empat, Jakarta, 2007. Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo, “Metodologi Penelitian Bisnis”. Edisi I, Penerbit BPFE, Yogyakarta, 2002. Kotler, Philip.”Manajemen Pemasaran”, Pabelan Surakarta, Jakarta, 2000. Lavanda, Casiavera. “Penerapan E-Spt Sebagai Sarana Pelaporan PPn (Studi Evaluasi Efektivitas Penerapan E-Spt Masa Ppn Pada Kantor Pelayanan Pajak (Kpp) Pratama Singosari)”, 2013. Lingga, Ita Salsalina. “Pengaruh Penerapan e-SPT Terhadap Kepatuhan Pajak: Studi Empiris Terhadap Pengusaha Kena Pajak di Wilayah KPP Pratama “X” Jawa Barat I, Jurnal Akuntansi, Vol. 5 No. 1 Mei, 2013. Murtopo, Purno, “Perpajakan”, Mitra Wacana Media, Jakarta, 2011. Noviandini, Nurul Citra. “Pengaruh Persepsi Kebermanfaatan, Kemudahan Penggunaan, Kepuasan Wajib Pajak Terhadap Penggunaan E-Filing Bagi Wajib Pajak di Yogyakarta”. Jurnal vol 1 no 1. 2012. Nugroho, Dimas Andri Dwi. “Pengaruh Layanan Drop Box Dan E-Filing Terhadap Tingkat Kepatuhan Penyampaian Surat Pemberitahuan (Spt) Tahunan Pajak Penghasilan”, 2014. Pandiangan, Liberti, “Modernisasi & Reformasi Pelayanan Perpajakan”, PT. Elex Media Komputindo, 2007. Primandari, Ida Ayu Putu Nomi. “Efektivitas Drop Box Sebagai Sarana Pelaporan Spt Tahunan Pada Kepatuhan Wajib Pajak Badan”. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 7.2, 2014 89
Saidi, Djafar, “Pembaharuan Hukum Pajak”, PT. Rajagrafindo, Jakarta, 2007. Sekaran, Uma, “Research Methods for Business: Metodologi Penelitian untuk Bisnis”, Edisi 4, Salemba Empat, Jakarta, 2006. Suandy, Erly. “Hukum Pajak”, Penerbit Salemba Empat, Jakarta, 2011. Sumarsan, Thomas, “Tax Review dan Strategi Perencanaan Pajak”. Penerbit PT Indeks, Jakarta, 2013. Sutriani, Dessy. “Tinjauan Atas Pelaksanaan Pengolahan Surat Pemberitahuan (Spt) Tahunan Pajak Penghasilan Orang Pribadi Dengan Fasilitas Drop Box Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Karees”, 2010. Ula, Chamidatul. “Dropbox Pajak Sebagai Inovasi Baru Pelayanan Perpajakan Untuk Mengoptimalkan Penerimaan Pajak”, 2012 Waluyo. “Perpajakan Indonesia”, Penerbit Salemba Empat, Jakarta, 2002.
www.pajak.go.id
90
LAMPIRAN - LAMPIRAN
91
LAMPIRAN 1 Surat Penelitian Skripsi
92
93
94
95
LAMPIRAN 2 Surat Keterangan Hasil Penelitian
96
97
98
99
LAMPIRAN 3 Kuesioner Penelitian
100
KUISIONER PENGARUH FASILITAS DROP BOX, E-SPT DAN E-FILING DALAM PENYAMPAIAN SURAT PEMBERITAHUAN (SPT) TERHADAP KEPUASAN WAJIB PAJAK
Disusun Oleh :
ACHMAD FAUZI NIM : 1111082000090
Jurusan Akuntasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 101
Kepada Yth, Bapak/Ibu Responden Di Jakarta
Dengan hormat, sehubungan dengan penelitian yang sedang saya lakukan, maka saya mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan 2011 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Akuntansi dengan NIM 1111082000090, memohon kesediaan Bapak/Ibu/Saudara Responden untuk mengisi kuesioner ini dengan sungguh-sungguh. Hasil penelitian ini akan dijadikan sebagai bahan dalam penyusunan skripsi yang berjudul “PENGARUH FASILITAS DROP BOX, ESPT
DAN
E-FILING
DALAM
PENYAMPAIAN
SURAT
PEMBERITAHUAN (SPT) TERHADAP KEPUASAN WAJIB PAJAK” Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui kepuasan wajib pajak dengan adanya fasilitas Dropbox pajak, fasilitas e-SPT dan fasilitas e-filing yang diterapkan Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dalam memberikan kemudahan kepada wajib pajak dalam melaporkan SPT. Oleh karena itu saya berharap partisipasi Bapak/Ibu/Saudara Responden dalam membantu mengisi kuisioner tersebut. Data Bapak/Ibu/Saudara Responden akan dijamin kerahasiaannya. Terima kasih Mengetahui, Dosen Pembimbing
Hormat Saya,
Fitri Damayanti
Achmad Fauzi 102
PENGARUH FASILITAS DROP BOX, E-SPT DAN E-FILING DALAM PENYAMPAIAN SURAT PEMBERITAHUAN (SPT) TERHADAP KEPUASAN WAJIB PAJAK
IDENTITAS RESPONDEN
Jenis Kelamin
:
Umur
:……… Tahun
Pendidikan Terakhir :
Pengalaman Kerja
:
Laki-Laki
Perempuan
SMA/SMK
D3
S2
S3
< 1 tahun
1-3 tahun
S1
> 3 tahun
Skor penilaian SS : Sangat Setuju = 5
SP : Sangat Puas = 5
S : Setuju = 4
P : Puas = 4
CS : Cukup Setuju = 3
CP : Cukup Puas = 3
KS : Kurang Setuju = 2
KP : Kurang Puas = 2
TS : Tidak Setuju = 1
TP : Tidak Puas = 1
Isilah pernyataan dibawah ini dengan memberikan tanda silang (X) atau ceklis (√)
103
1. Fasilitas Drop Box Pajak Dalam Penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) Variabel Independen (X1) No
Pertanyaan
1.
Penyampaian SPT lebih mudah karena tidak perlu datang ke KPP Proses Penyampaian SPT lebih cepat karena tidak perlu antri Penyampaian SPT bisa di tempat-tempat umum seperti mall Dapat menghemat biaya karena tidak perlu datang ke KPP Membantu meningkatkan penyampaian SPT
KS
CS
S
SS
2. Fasilitas E-SPT Dalam Penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) Variabel Independen (X2) No Pertanyaan TS KS
CS
S
SS
2. 3. 4. 5.
6. 7. 8. 9.
TS
Memberikan pelayanan secara efisien (segi waktu, tenaga maupun biaya) Mengefisiensikan tempat dan waktu untuk penyimpanan lampiran Lebih efisien kerena tidak menggunakan kertas (peperless) Kesalahan input bisa segera diperbaiki
10. Proses lebih cepat dan tepat 11. Lebih aman karena tidak ada kemungkinan lampiran tertinggal. 12. Mengorganisasi data dengan baik dan sistematis. 13. Melakukan perhitungan perpajakan secara otomatis. 14. Mempermudah membuat laporan perpajakan. 15. Menghasilkan data dalam bentuk digital.
104
3. Fasilitas E-Filing Dalam Penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) Variabel Independen (X3) No
Pertanyaan
TS
KS CS
16. Mekanisme keamanan yang digunakan dalam pengiriman SPT secara e-filing memberikan keamanan yang baik. 17.
Informasi yang disampaikan tentang layanan e-filing dijelaskan dengan baik.
18.
Pelaporan SPT secara e-filing,membantu mengurangi penggunaan kertas dalam pelaporan SPT.
19.
Dengan menggunakan e-filing, membantu mengurangi biaya pelaporan SPT.
20.
Dengan menggunakan e-filing, membantu mengurangi kesalahan dalam pengisian SPT.
21.
Dengan menggunakan e-filing, membantu mengurangi keterlambatan dalam pelaporan SPT .
22. Dengan menggunakan e-filing, membantu meningkatkan kinerja pelaporan pajak saya atau tempat saya bekerja. Program/aplikasi pengisian data SPT elektronik (eSPT) 23. sebagai aplikasi wajib untuk e-filing mudah untuk dioperasikan. 24. Tersedianya layanan atau bantuan tenaga ahli dapat menbantu penanganan masalah seputar e-filing. 25.
Persyaratan teknis (spesifikasi peralatan teknis) dalam menggunakan layanan e-filing mudah untuk dipenuhi.
26. Program atau aplikasi untuk pelaporan SPT secara efiling mudah untuk dimengerti.
105
S
SS
4. Kepuasan Wajib Pajak Variabel Dependen (Y) No
Pertanyaan
TP
KP
Saya puas karena fasilitas dropbox memberikan 27. kemudahan untuk menyampaikan SPT di tempat-tempat publik. Saya puas dengan pelayanan petugas dropbox yang memberikan pengarahan dengan baik dalam menyampaikan SPT. 29. Saya puas dengan penerapan fasilitas dropbox pajak yang dapat meningkatkan pelaporan SPT. 28.
30. Saya puas karena aplikasi e-SPT yang tersedia dapat mengurangi kesalahan pengisian SPT. 31. Saya puas karena sistem aplikasi e-SPT lebih aman digunakan. 32. Saya puas karena aplikasi e-SPT memberikan kemudahan kepada WP dalam menyampaikan SPT. 33. Saya puas karena pelaporan SPT menggunakan e-filing bisa dilakukan kapan pun. 34. Saya puas karena fasilitas e-filing membantu mengurangi keterlambatan pelaporan SPT. 35. Saya puas dengan adanya sistem e-filing yang mudah digunakan untuk melakukan melaporkan SPT.
106
CP
P
SP
LAMPIRAN 4 Daftar Jawaban Responden
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
LAMPIRAN 5 Output Hasil Pengujian Data
120
HASIL UJI STATISTIK DESKRIPTIF
Descriptive Statistics N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
TDB
75
9
25
20.31
3.628
TES
75
26
50
41.23
5.341
TEF
75
26
55
41.59
5.477
TKWP
75
23
45
35.39
5.587
Valid N (listwise)
75
121
122
123
124
125
126
127
128
HASIL UJI RELIABILITAS VARIABEL DROP BOX
Case Processing Summary N Cases
%
Valid
75
100.0
0
.0
75
100.0
Excludeda Total
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Based on Standardized Cronbach's Alpha
Items
.859
N of Items .862
5
Item Statistics Mean
Std. Deviation
N
DB1
4.07
.859
75
DB2
4.00
.930
75
DB3
4.00
1.053
75
DB4
4.09
.903
75
DB5
4.15
.766
75
129
Inter-Item Covariance Matrix DB1
DB2
DB3
DB4
DB5
DB1
.739
.527
.595
.345
.328
DB2
.527
.865
.527
.486
.351
DB3
.595
.527
1.108
.527
.405
DB4
.345
.486
.527
.815
.432
DB5
.328
.351
.405
.432
.586
Item-Total Statistics Corrected Item-
Squared
Cronbach's
Scale Mean if
Scale Variance
Total
Multiple
Alpha if Item
Item Deleted
if Item Deleted
Correlation
Correlation
Deleted
DB1
16.24
8.834
.703
.581
.824
DB2
16.31
8.513
.697
.538
.825
DB3
16.31
7.945
.692
.521
.829
DB4
16.21
8.765
.670
.527
.832
DB5
16.16
9.542
.641
.456
.840
Scale Statistics Mean 20.31
Variance 13.161
Std. Deviation 3.628
N of Items 5
130
HASIL UJI RELIABILITAS VARIABEL E-SPT
Case Processing Summary N Cases
%
Valid Excludeda Total
75
100.0
0
.0
75
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Standardized Cronbach's Alpha
Items
.896
N of Items .899
10
Item Statistics Mean
Std. Deviation
N
ES1
4.17
.685
75
ES2
4.27
.664
75
ES3
4.28
.815
75
ES4
3.93
.844
75
ES5
4.04
.725
75
ES6
4.04
.725
75
ES7
4.05
.695
75
ES8
4.20
.678
75
ES9
4.04
.892
75
ES10
4.20
.678
75
131
Inter-Item Covariance Matrix ES1
ES2
ES3
ES4
ES5
ES6
ES7
ES8
ES9
ES10
ES1
.470
.291
.316
.201
.223
.236
.193
.195
.182
.208
ES2
.291
.441
.316
.194
.219
.246
.229
.189
.219
.257
ES3
.316
.316
.664
.249
.313
.272
.269
.254
.272
.322
ES4
.201
.194
.249
.712
.368
.341
.274
.297
.368
.176
ES5
.223
.219
.313
.368
.525
.255
.255
.289
.336
.235
ES6
.236
.246
.272
.341
.255
.525
.255
.235
.228
.181
ES7
.193
.229
.269
.274
.255
.255
.484
.259
.160
.259
ES8
.195
.189
.254
.297
.289
.235
.259
.459
.438
.216
ES9
.182
.219
.272
.368
.336
.228
.160
.438
.796
.208
ES10
.208
.257
.322
.176
.235
.181
.259
.216
.208
.459
Item-Total Statistics Corrected Item-
Squared
Cronbach's
Scale Mean if
Scale Variance
Total
Multiple
Alpha if Item
Item Deleted
if Item Deleted
Correlation
Correlation
Deleted
ES1
37.05
23.970
.609
.494
.887
ES2
36.96
23.769
.667
.571
.884
ES3
36.95
22.700
.665
.517
.884
ES4
37.29
22.886
.611
.505
.888
ES5
37.19
23.019
.717
.546
.880
ES6
37.19
23.505
.640
.473
.885
ES7
37.17
23.740
.635
.546
.886
ES8
37.03
23.324
.725
.686
.880
ES9
37.19
22.911
.565
.615
.892
ES10
37.03
23.945
.622
.495
.887
Scale Statistics Mean 41.23
Variance 28.529
Std. Deviation 5.341
N of Items 10
132
HASIL UJI RELIABILITAS VARIABEL E-FILING
Case Processing Summary N Cases
Valid
% 75
100.0
0
.0
75
100.0
Excludeda Total
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Standardized Cronbach's Alpha
Items
.861
N of Items .861
11
Item Statistics Mean
Std. Deviation
N
EF1
3.96
.646
75
EF2
3.65
.878
75
EF3
4.00
.658
75
EF4
4.01
.707
75
EF5
3.68
.841
75
EF6
3.79
.874
75
EF7
3.81
.711
75
EF8
3.68
.756
75
EF9
3.72
.831
75
EF10
3.64
.765
75
EF11
3.64
.765
75
133
Inter-Item Covariance Matrix EF1
EF2
EF3
EF4
EF5
EF6
EF7
EF8
EF9
EF10
EF11
EF1
.417
.216
.189
.136
.203
.194
.168
.095
.043
.094
.107
EF2
.216
.770
.149
.248
.252
.303
.232
.388
.294
.319
.346
EF3
.189
.149
.432
.324
.122
.189
.122
.108
.108
.135
.176
EF4
.136
.248
.324
.500
.139
.219
.111
.180
.139
.140
.154
EF5
.203
.252
.122
.139
.707
.363
.277
.099
.261
.167
.167
EF6
.194
.303
.189
.219
.363
.765
.243
.201
.169
.165
.179
EF7
.168
.232
.122
.111
.277
.243
.505
.156
.271
.256
.175
EF8
.095
.388
.108
.180
.099
.201
.156
.572
.328
.397
.424
EF9
.043
.294
.108
.139
.261
.169
.271
.328
.691
.384
.330
.094
.319
.135
.140
.167
.165
.256
.397
.384
.585
.382
.107
.346
.176
.154
.167
.179
.175
.424
.330
.382
.585
EF1 0 EF1 1
Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if
Scale Variance if
Corrected Item-
Squared Multiple
Alpha if Item
Item Deleted
Item Deleted
Total Correlation
Correlation
Deleted
EF1
37.63
26.697
.433
.397
.857
EF2
37.93
23.739
.642
.495
.842
EF3
37.59
26.327
.481
.625
.854
EF4
37.57
25.924
.497
.585
.853
EF5
37.91
25.194
.486
.430
.854
EF6
37.80
24.784
.512
.378
.853
EF7
37.77
25.475
.561
.428
.848
EF8
37.91
24.680
.632
.702
.843
EF9
37.87
24.658
.564
.495
.848
EF10
37.95
24.538
.644
.617
.842
EF11
37.95
24.538
.644
.640
.842
Scale Statistics Mean 41.59
Variance 30.003
Std. Deviation 5.477
N of Items 11
134
HASIL UJI RELIABILITAS VARIABEL KEPUASAN WAJIB PAJAK
Case Processing Summary N Cases
Valid
% 75
100.0
0
.0
75
100.0
Excludeda Total
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Standardized Cronbach's Alpha
Items
.922
N of Items .923
9
Item Statistics Mean
Std. Deviation
N
KWP1
3.97
.771
75
KWP2
3.80
.805
75
KWP3
3.96
.743
75
KWP4
3.85
.833
75
KWP5
3.97
.636
75
KWP6
3.97
.805
75
KWP7
3.95
.820
75
KWP8
3.93
.890
75
KWP9
3.97
.788
75
135
Inter-Item Covariance Matrix KWP1
KWP2
KWP3
KWP4
KWP5
KWP6
KWP7
KWP8
KWP9
KWP1
.594
.373
.377
.374
.256
.337
.323
.390
.337
KWP2
.373
.649
.384
.403
.305
.373
.273
.297
.305
KWP3
.377
.384
.552
.413
.296
.350
.255
.376
.323
KWP4
.374
.403
.413
.694
.334
.334
.316
.423
.388
KWP5
.256
.305
.296
.334
.405
.283
.215
.295
.256
KWP6
.337
.373
.350
.334
.283
.648
.390
.458
.432
KWP7
.323
.273
.255
.316
.215
.390
.673
.496
.472
KWP8
.390
.297
.376
.423
.295
.458
.496
.793
.579
KWP9
.337
.305
.323
.388
.256
.432
.472
.579
.621
Item-Total Statistics Corrected Item-
Squared
Cronbach's
Scale Mean if
Scale Variance
Total
Multiple
Alpha if Item
Item Deleted
if Item Deleted
Correlation
Correlation
Deleted
KWP1
31.41
25.084
.717
.551
.913
KWP2
31.59
25.138
.672
.567
.916
KWP3
31.43
25.113
.745
.633
.912
KWP4
31.53
24.550
.723
.588
.913
KWP5
31.41
26.327
.687
.529
.916
KWP6
31.41
24.651
.740
.590
.912
KWP7
31.44
25.061
.667
.577
.917
KWP8
31.45
23.792
.763
.731
.911
KWP9
31.41
24.408
.794
.764
.908
Scale Statistics Mean 35.39
Variance 31.213
Std. Deviation 5.587
N of Items 9
136
HASIL UJI ASUMSI KLASIK
Coefficient Correlationsa Model 1
TEF Correlations
Covariances
TDB
TES
TEF
1.000
-.148
-.435
TDB
-.148
1.000
-.563
TES
-.435
-.563
1.000
TEF
.014
-.003
-.007
TDB
-.003
.037
-.016
TES
-.007
-.016
.021
a. Dependent Variable: TKWP
Coefficientsa
Model 1
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B (Constant)
Std. Error
5.176
4.172
TDB
.416
.192
TES
.288
TEF
.238
Beta
Collinearity Statistics t
Sig.
Tolerance
VIF
1.240
.219
.270
2.164
.034
.492
2.032
.143
.276
2.011
.048
.408
2.452
.117
.233
2.034
.046
.584
1.712
a. Dependent Variable: TKWP
137
HASIL UJI NORMALITAS
138
HASIL UJI HETEROKEDASTISITAS
139
HASIL UJI REGRESI BERGANDA Variables Entered/Removeda
Model 1
Variables Entered
Variables Removed
TEF, TDB, TESb
Method
. Enter
a. Dependent Variable: TKWP b. All requested variables entered.
Model Summary
Model 1
R
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
R Square
.675a
.456
.433
4.207
a. Predictors: (Constant), TEF, TDB, TES ANOVAa Sum of Model 1
Squares
df
Mean Square
Regression
1053.436
3
351.145
Residual
1256.351
71
17.695
Total
2309.787
74
F
Sig.
19.844
.000b
a. Dependent Variable: TKWP b. Predictors: (Constant), TEF, TDB, TES
Coefficientsa Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
Std. Error 5.176
4.172
TDB
.416
.192
TES
.288
TEF
.238
Coefficients Beta
t
Sig.
1.240
.219
.270
2.164
.034
.143
.276
2.011
.048
.117
.233
2.034
.046
a. Dependent Variable: TKWP
140