ABSTRAKSI SKRIPSI Banyak merek dalam dunia perdagangan di pada saat dari
ini
berita
saha sering
yang dimulai
dari
kegiatan
di media massa terpantau terjadi
sehari-hari
antara
pensaingan yang hebat.
pihak mengklaim sebagai pemilik
Indonesia dan
para penguMasing-masing
dan pemakai merek ter-
t ent u. IkIan,
promosi dagang dan selebaran
dimana-mana menghabiskan biaya,
bertebaran
waktu dan tenaga untuk
mereknya. Agaknya, anggapan sementara pihak bahwa Indonesia adalah tempat bagi tanggal
pemalsu merek terkenal
1 Apri l 1993, yakni
saat berlakunya
sebelum
Undang-
U n d a n g N o m o r 1 9 T a h u n 1 9 9 2 y a n g m e n g g a n ti k a n U n d a n g Undang Nomor 2l
T a h u n 1 9 6 1. D e n g a n b e r l a k u n y a
Undang Nomollg
Tahun 1992 dimaksudkan untuk dapat me-
lindungi
pengusaha yang beritikad Menurut pasal
Undang-
baik.
3 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 1992
menyebutkan "Hak atas merek adalah hak khusus yang diberikan Daftar sendiri
negara pada pemi ljk
nerek yang terdaftar
U m u mM e r e k u n t u k d a l a m w a k t u t e r t e n t u merek tersebut
a t a u m e m b e r i . ij i n
tuk memakainya". Pihak pendaftar atas merek tersebut,
dalam
memakai
orang lain
un-
pertama yang berhak
dan secara eksklusif
daoat memakai
merek merek tersebut. lebih
Dengan demikian sistem Konstitutif
m e m b e r ik a n k e p a s t i a n h u k u m , k a r e n a p e n d a f t a r a n
yang menciptakan hak atas merek. Tanpa pendaftaran ada hak atas merek, juga tidak pendaftaran
adalah mutlak
tidak
ada perl indungan. Jadi
untuk terjadinya
hak atas
m er e k . Pasal 4 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 1992 menentukan
"Merek hanya dapat didaftar
yang diajukan
p e m ' li i k
merek yang beritikad
pengusaha yang beritikad
baik
undang-undang. Banyak terjadi merek dagang yang terdapat kebutuhan konsumen, dari banyak lagi.
Hal ini
bagi para pelaku, nya jera
atas dasar permintaan
oleh
p e m a ls u a n d a n p e n i r u a n barang
makanan, sepatu dan masih karena ringannya sanksi
sehingga sanksi
atau takut
dilindungi
h a m p ir p a d a s e l u r u h
oli,
terjadi
selalu
Maka
baik".
itu
tidak
menjadikan-
untuk mengulangi perbuatannya,
U n t u k m e m b e d a k a nm e r e k a s l i
dengan merek palsu,
s e r i n g m e n d a p a tk a n k e s u l i t a n , k a r e n a s e l a i n k e l i h a i a n p e m a ls u d a n p e n i r u modern dan canggih, barang palsu
ini
juga ditunjang
dengan peralatan
dan hanya dapat diketahui
dicoba.
Merek ti ruan lebih
yang
setelah bertujuan
menyesatkan konsumen, yakni menarik keuntungan bagi peni ru,
karena dengan di I ihat
mi rip
yang asl i,
tetapi
secara sepintas
setelah
ditel iti
mengesankan
dengan cermat
ada perbedaan kata-katanya,
ternyata
perbedaan kecil
lain
Pemilik
gambarnya dan Iain-
d e n g a n w a r n a y a n g h a m p ir s a m a .
merek yang beritikad
kan gugatan ganti
rugi
baik dapat mengaju-
secara perdata yang didasarkan
pada Pasal 72 Undang-Undang Nomor 19 Tahun .t992 dan pasal
1365 KUH Perdata untuk menggugatnya. Begitupun de-
ngan sanksi akhir
pidana yang berfungsi
untuk mengatasi bagi pemi lik
buruk. skripsi
Hal tersebut
sebagai sarana termerek yang beritikad
yang mendorong saya memberi judul
: "Persaingan Curang Dikaitkan
dengan Undang-
Undang Nomor 19 Tahun 1992 Tentang Merek".
Menghadapi
permasalahan yang demikian maka menimbulkan rumusan permasalahan yang dapat di rumuskan sebagai berikut Bagaimana perl indungan hukum bagi pemilik dalam hal adanya persaingan curang bila
:
merek pertama
dikaitkan
dengan
Pasal 72 Undang-Undang Nomor l9 Tahun 1992 yang merupakan perbuatan melanggar hukum berdasarkan pasal
1365 KUH
Perdat a ? Tujuan di lakukannya penel itian
da1am skripsi
ini
adalah untuk mengetahui jawaban yang benar atau mendekati
kebenaran mengenai persaingan curang bila
d . ik a i t k a n
dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun lgg2 tentang
Merek
yang merupakan perbuatan melanggar hukum berdasarkan pasal
1 3 6 5 K U H P er d a t a .
Metode pendekatan masalah yang digunakan dalam skripsi
adalah yuridis
ini
normatif,
masalah dengan meninjau peraturan yang berlaku
yang berkaitan
dengan
Sedangkan sumber datanya be-
rupa data sekunder yang diperoleh atas bahan hukum primer
terdiri
pendekatan
p er u n d a n g - u n d a n g a n
yang mengatur hal-hal
permasalahan yang dibahas.
yaitu
dari
kepustakaan yang ini
dalam hal
KUH Perda-
ta dan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 1992 dan bahan hukum sekunder yang menjelaskan bahan hukum primer maupun bahan-bahan perkuliahan
teratur
berupa li-
yang ada hubung-
annya dengan masalah yang dibahas. Pengumpulan data dilakukan mempelajari,
mengidentifikasi,
kan sehingga diperoleh
dengan cara membaca,
kemudian mengklasif ikasi-
data yang ada kaitan
ngan masalah yang dibahas.
Kemudian data tersebut
dengan menggunakanmetode deduktif, dari
hal
diperoleh analsis
tis
y a n g u m u md i s i m p u l k a n
menjadi khusus, sehingga
jawaban atas masalah yang dibahas,
yang didasarkan
dan runtut
tematika
ada kaitannya
a t a s p e m ' ki i r a n
yang menganalisis
peraturan
diolah
maksudnya bertolak
data di lakukan secara kual itatif
analisis
langsung de-
Selanjutnya
yaitu logis,
metode si stema-
data berdasarkan sis-
p e r u n da n g - u n d a n g a n y a n g b e r ' l a k u d a n
dengan masalah yang dibahas.
Penyusunan skripsi
ini
saya bagi menjadi 3 tahap:
- Tahap pertama : Persiapan - Tahap kedua
: P e n g u m p ul a n d a t a
- Tahap ketiga
: Anal isis
data.
Setelah melakukan penel itian pat disimpulkan
tersebut
atas da-
di
bahwa sebagai dasar utama dari
Undang-
Undang Merek yang baru adalah keharusan untuk selalu beritikad
baik.
Pr'insip
ini
dasar yang dapat ditemukan
dalam Pasal 4 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 1992. Itikad baik merupakan upaya melindungi rek yang beritikad tuk mel indungi
dari
baik
tertipu.
me-
juga un-
Maka setiap
dengan praktik-praktik
dalam bidang perindustrian
gap tidak
pemilik
persaingan curang,
konsumen agar tidak
perbuatan yang bertentangan jujur
kepentingan
yang
dan perdagangan diang-
sah adanya.
Apabi I a terjadi
pemalsuan merek maka Undang-
U n d a n g N o m o r 1 9 T a h u n 1 9 9 2 m e n y e d ia k a n s a r a n a p e r l i n dungan hukum bagi pemilik ini
diatur
merek yang beritikad
baik.
Hal
dalam Pasal 72 Undang-Undang Nomor 19 Tahun
1992 yang merupakan perbuatan melanggar hukum berdasarkan Pasal 1365 BW. Dengan adanya perbuatan yang membawa kerugian ti
bagi orang lain,
m a k a m e w a ji b k a n u n t u k m e n g g a n -
dengan sejumlah kerugian
buatan tersebut.
Ada dua hal
yang diderita
akibat
per-
yang menjadi esensi
dari
Pasal 72 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 1992, yaitu
:
l.
Permint aan ganti
rugi
2 . P e n g h e n ti a n p e m a k a i a n m e r e k t e r s e b u t . juga berlaku
Hal ini
baik
terdaftar,
ngan pemilik
bagi penerima Iisensi
Undang Nomor 19 Tahun 1992 telah tuk menggugat ganti kad baik-
Karena itikad
Dengan demikian Undangm e n y e d ia k a n s a r a n a u n merek yang beriti-
bagi pemilik
rugi
merek
atau bersama-sama de-
secara tersendiri
merek bersangkutan.
dari
landasan dari
baik menjadi
Undang-Undang Nomor 19 Tahun 1992 untuk menggugat ganti rugi
dan penghentian pemakaian merek tersebut. Dari
kesimpulan di
per'l indungan hukum dari masalah merek melalui
atas dapat disarankan
segi
perdata,
pengadilan
yaitu
perdata
bahwa
penyelesaian
hendaklah di-
lakukan dengan waktu yang cepat dan biaya yang murah. Sedang perl indungan hukum dari tindak 'I
s e g i a d m in i s t r a s i
yang diper'l ukan untuk setiap
biaya.
pidana hendaklah di-
secara tegas sebagai upaya terakhir,
i ndungan hukum dari
tidak
segi
terlalu
rumit,
serta
hendakl ah bi aya
prosedur pendaftaran
karena setiap
per-
merek
tahap membutuhkan