ABSTRAK Winer Mulyadi (02220060072) STANDARDISASI BANGUNAN HIJAU PADA BANGUNAN (xiii + 120 halaman: 39 gambar; 0 tabel; 5 lampiran) Konsep bangunan hijau muncul karena adanya kesadaran masyarakat untuk menjaga keberlangsungan bumi dari kerusakan lebih lanjut yang diakibatkan oleh pemanasan global. Industri konstruksi bangunan merupakan satu penyumbang terbesar bagi pemanasan global dan bentuk lain dari kerusakan lingkungan. Berdasarkan hal tersebut, dibentuklah Green Building Council Indonesia yang merupakan lembaga mandiri dan nirlaba yang menyelenggarakan kegiatan pembudayaan penerapan prinsip - prinsip hijau / ekologis / keberlanjutan dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengoperasian bangunan serta lingkungan di Indonesia. Green Building Council Indonesia memiliki sistem rating sebagai standar penilaian bangunan hijau yang diberi nama GREENSHIP. Penelitian ini membahas tentang penerapan standar bangunan hijau GREENSHIP untuk mempelajari kesesuaian penerapan standar tersebut. Hal ini khususnya pada bangunan yang didesain oleh konsultan arsitek di Jakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan studi literatur mengenai berbagai ideologi, konsep, istilah dan metode akan bangunan hijau, dan hal lain yang dapat mendukung penelitian. Studi preseden mengenai bangunan rumah tinggal di Jakarta. Rumah tinggal tersebut dianalisa menggunakan standar bangunan hijau GREENSHIP. Studi kasus proyek komersial dan hubungannya dengan prinsip bangunan hijau. Dari studi preseden dan kasus ini dapat dipelajari kesesuaian standardisasi bangunan hijau GREENSHIP untuk bangunan di Jakarta. Dari penelitian ini dapat dilihat bahwa standar bangunan hijau GREENSHIP masih perlu dikembangkan dan disempurnakan karena standar tersebut belum spesifik. Harus ada standar bangunan hijau yang khusus untuk menilai jenis bangunan yang khusus pula karena setiap jenis bangunan memiliki karakteristik dan kebutuhan yang berbeda. Dengan adanya standar bangunan hijau yang khusus, penilaian bangunan hijau dapat dilakukan dengan tepat. Referensi : 7 (2001 - 2011). Kata Kunci : bangunan hijau di Jakarta, standardisasi GREENSHIP.
vi
ABSTRACT Winer Mulyadi (02220060072) GREEN BUILDING STANDARDIZATION FOR BUILDING (xiii + 120 pages: 39 images; 0 table; 5 appendix) The concept of green building emerges due to public awareness of sustainability of the earth from further damage caused by global warming. Building and construction industry are two of the largest contributors to global warming and other forms of environmental damage. Based on this, Green Building Council Indonesia was established. Green Building Council Indonesia is an independent institution and nonprofit which organizes familiarization activities using principles of green / ecological / sustainability in the planning, implementation and operation of buildings and environment in Indonesia. GBC Indonesia uses a rating system as a standard for green building grading called GREENSHIP. This study discusses the application of GREENSHIP green building standard in order to learn about the compatibility of the standard application. In this case particularly for building designed by architecture consultant in Jakarta. The data collection is conducted by literature study about ideologies, concepts, terminologies and methods of green building and other things that can support this study. There is case study of a house called Studio-O Cahaya in Jakarta. The house was analyzed using GREENSHIP green building standard. There are also study of commercial building and the relation with green building principle. From this case studies, we can see the significance of GREENSHIP green building standard for building in Jakarta. From the study, we see that GREENSHIP green building standard still needs to be developed and improved because it is not specific. There has to be a specific green building standard to assess a specific type of building because every types of building have their own unique characteristic and needs. With a specific green building standard, building assessment can be held more accurately. Reference : 7 (2001 - 2011). Keywords : green building in Jakarta, GREENSHIP standardization.
vii
KATA PENGANTAR Saya selalu menyukai bangunan hijau. Rumah tinggal dengan pepohonan yang rindang, taman yang indah dengan berbagai jenis tumbuhan, serta lingkungan pemukiman yang asri. Saya kerap mengidentifikasikan bangunan hijau dengan bangunan yang memiliki banyak penghijauan dan ruang terbuka hijau. Hal ini mungkin dikarenakan saya tumbuh dan besar di lingkungan yang memiliki penghijauan terencana dan baik, serta pengaruh dari berbagai slogan pemukiman yang menjanjikan lingkungan hijau telah meresap dalam kepala saya. Tetapi seiring dengan bertambahnya pemahaman saya tentang arsitektur, saya menyadari bahwa pemahaman saya akan bangunan hijau telah bergeser jauh dari pengertian dasar akan bangunan hijau itu sendiri. Bangunan hijau tidaklah sedangkal dan semudah itu untuk diwujudkan. Menambahkan tanaman pada bangunan tidak semata - mata menjadikan bangunan tersebut bangunan hijau. Pemahaman yang saya miliki dulu adalah pemahaman orang awam, pemahaman yang disuguhkan oleh kebanyakan kontraktor perumahan sebagai bagian dari strategi komersial yang mereka coba tawarkan kepada masyarakat. Ketidakpahaman saya akan bangunan hijau mendorong saya untuk mempelajari topik tersebut lebih dalam, terutama pengaplikasiannya pada bangunan rumah tinggal di Jakarta. Saya memilih rumah tinggal sebagai bahan studi karena rumah tinggal merupakan tempat dimana kebanyakan orang menghabiskan waktu yang mereka miliki dalam satu hari. Skala rumah tinggal yang kecil memungkinkan pengguna bangunan untuk merasakan manfaat bangunan hijau baik secara langsung maupun tidak langsung (pengaruh terhadap kesehatan, biaya operasional bulanan, dan mendukung pelestaian lingkungan). Pada saat saya melakukan magang di salah satu biro konsultan arsitek di Jakarta, PDW Architects, saya tidak berkesempatan untuk terlibat dalam proyek rumah tinggal dan mempelajari kaitannya dengan standar bangunan hijau. Proyek - proyek yang saya bahas dalam karya tulis ini merupakan proyek bangunan
viii
komersial yang mencoba menerapkan beberapa prinsip bangunan hijau namun tidak secara spesifik mengacu pada standar bangunan hijau GREENSHIP. Saya menyadari bahwa tidak sedikit orang yang memiliki pemahaman yang salah akan bangunan hijau. Bahkan banyak pula diantaranya yang merupakan mahasiswa jurusan arsitektur sendiri. Saya harap studi saya mengenai standar bangunan hijau pada bangunan ini dapat bermanfaat bagi banyak pihak, terutama kepada pihak - pihak yang berhubungan langsung dengan bidang studi arsitektur. Akhirnya, saya berterima kasih kepada Bapak David Hutama selaku dosen pembimbing tugas akhir, yang telah membantu, mengarahkan dan membimbing saya dalam proses penulisan tugas akhir ini selama satu semester. Saya juga berterima kasih kepada Bapak Prasetyoadi selaku supervisor serta rekan - rekan arsitek lainnya yang tidak bisa saya sebutkan namanya satu persatu, atas bimbingan, arahan, dan kerjasamanya selama saya melakukan magang di PDW Arcitects. Saya sangat menghargai bantuan dan dukungan yang telah diberikan kepada saya karena tugas akhir ini tidak dapat terselesaikan tanpa keikutsertaan pihak - pihak tersebut.
Karawaci, 8 July 2011 Winer Mulyadi
ix
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING PERSETUJUAN TIM PENGUJI TUGAS AKHIR ABSTRAK ……………………………………………………………………. vi ABSTRACT …………………………………………………………………… vii KATA PENGANTAR ……………………………………………………….. viii DAFTAR ISI …………………………………………………………….........
x
DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………........ xii DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………......... xiii BAB I
PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ……………………………………………………... 1 1.2. Rumusan Masalah ………………………………………………….. 4 1.3. Tujuan Penelitian …………………………………………………... 4 1.4. Manfaat Penelitian ..………………………………………………... 5 1.5. Metode Penelitian ………………………………………………….. 5 1.6. Asumsi ……………………………………………………………... 6 1.7. Sistematika Penulisan ……………………………………………… 7
BAB II BANGUNAN HIJAU 2.1. Prinsip Bangunan Hijau …………………………………………… 8 2.2. Standar Bangunan Hijau di Dunia………………………................ 10 2.3. GREENSHIP dan Green Mark……………….…………………....... 13 2.4. GREENSHIP Pada Bangunan Rumah Tinggal .…………….......... 18 2.4.1. Studio-O Cahaya …………………………………………... 18 2.4.2. Tepat Guna Lahan …………………………………………. 20 2.4.3. Efisiensi Energi dan Refrigeran ……………………………. 25 2.4.4. Konservasi Air …………………………………………….. 27 2.4.5. Sumber dan Siklus Material ……………………………….. 29 x
2.4.6. Kualitas Udara dan Kenyamanan Udara …………………... 31 2.4.7. Manajemen Lingkungan Bangunan ……….……………….. 33 2.5. Kesimpulan Sementara …………………………………………… 35 BAB III TINJAUAN PRINSIP BANGUNAN HIJAU 3.1. Tinjauan Prinsip Bangunan Hijau Pada Zero Energy ATM ……..... 36 3.1.1. GREENSHIP Pada Zero Energy ATM………...…………..... 40 3.2. Tinjauan Prinsip Bangunan Hijau Pada R8 Mart Makasar .…….… 42 3.2.1. GREENSHIP Pada R8 Mart Makasar……..…...………….... 49 3.3. Tinjauan Fasade Pondok Indah Office Park ………..…………..… 52 3.4. Tinjauan Fasade Alamanda Tower ……………………………….. 57 3.5. Kesimpulan Sementara …………………………………………… 59 BAB IV KESIMPULAN ……………………………………………….......... 60 DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………....... 64 LAMPIRAN ………………………………………...……………………....... 65
xi
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Gambar 2.2 Gambar 2.3 Gambar 2.4 Gambar 2.5 Gambar 2.6 Gambar 2.7 Gambar 2.8 Gambar 2.9 Gambar 2.10 Gambar 2.11 Gambar 2.12 Gambar 2.13 Gambar 2.14 Gambar 2.15 Gambar 3.1 Gambar 3.2 Gambar 3.3 Gambar 3.4 Gambar 3.5 Gambar 3.6 Gambar 3.7 Gambar 3.8 Gambar 3.9 Gambar 3.10 Gambar 3.11 Gambar 3.12 Gambar 3.13 Gambar 3.14 Gambar 3.15 Gambar 3.16 Gambar 3.17 Gambar 3.18 Gambar 3.19 Gambar 3.20 Gambar 3.21 Gambar 3.22 Gambar 3.23 Gambar 3.24
Denah (lantai dasar, lantai dua, lantai tiga, dan atap)…………… 19 Analisa Area Lansekap …………………………………………. 20 Peta Lokasi Sarana - Prasarana di Sekitar Studio-O Cahaya....… 21 Peta Lokasi Sarana - Prasarana dalam Radius 1500m….……….. 21 Peta Sarana Transportasi Umum………………………………… 22 Analisa Area Lansekap …………………………………………. 23 Roof Garden dengan Tanaman Budidaya Lokal ……………….. 23 Jaring Plastik untuk Menghindari Efek Heat Island……..……… 24 Tanaman Rambat pada Teras Rumah ……….………………….. 24 Skylight…………………………………………………………... 26 Analisa Letak Skylight ………………………………………...... 26 Lantai Parket di Kamar Tidur (kiri) dan Ruang Baca (kanan)….. 29 Analisa Penggunaan Lantai Parket …………………………....... 30 Bukaan pada Skylight …………………………………………… 32 Bukaan Transparan…………………………………………….... 33 Unit Daun yang Kemudian Menyusun Pohon……………..….… 37 Modul yang Menciptakan Pola.…………………………………. 38 Ilustrasi Dedaunan yang Difoto dari Bawah………………......… 38 Pola Bahan Besi dan Baja…………………………..…..……….. 39 Perspektif Zero Energy ATM….………………………………… 40 Tampak Depan (kiri) dan Ruang Interior (kanan) ………............ 43 Layout Lantai Dasar R8 Mart Makasar…………………………. 43 Layout Lantai Dua R8 Mart Makasar …………….……..……… 44 Perspektif Alternatif Satu ……….………………………………. 45 Analisa Pencahayaan Alami & Ventilasi Silang Alternatif Satu... 46 Perspektif Alternatif Dua ……….………………………………. 46 Analisa Pencahayaan Alami & Ventilasi Silang Alternatif Dua... 47 Perspektif Alternatif Tiga……….………………………………. 48 Analisa Pencahayaan Alami & Ventilasi Silang Alternatif Tiga.. 48 Site Plan Pondok Indah Office Park ……………………………. 52 Denah Tipikal (Core Alternatif Satu) …………………………... 53 Denah Tipikal (Core Alternatif Dua) …………………………… 54 Desain Awal Fasade…… ……….………………………………. 55 Kisi - Kisi dengan Sudut Tertentu………………………….….... 55 Detail Fasade……...…........…….………………………………. 56 Perspektif Sisi Barat…… ……….………………………………. 56 Perspektif Sisi Utara…........…….………………………………. 56 Mock Up Fasade.....…........…….…………………………….…. 58 Perspektif Alamanda Tower…….………………………………. 58
xii
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4 Lampiran 5
Hotel Tanjung Karang.………………………………………….. Hotel Mercure Lumbung Seminyak.…………………………..... Villa Ciumbuleuit Bandung...…………………………………… Alamanda Tower..………………………………………..….….. Ringkasan Tolak Ukur GREENSHIP..…………………………..
65 79 97 107 111
xiii