Jurnal Biology Science & Education 2015
La ADU
ABSTRAK NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM Al-QUR’AN
La Adu, Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Ambon E-mail: Nilai yang terkandung dalam surat al-maa’uun yakni nilai-nilai sosial pendidikan Islam meliputi; menyayangi anak yatim, memberi makan kepada fakir miskin, dan membantu orang dengan barang yang dapat diambil manfaatnya, dan nilai-nilai psikologi pendidikan Islam meliputi; seorang muslim tidak boleh menghardik anak yatim, seorang muslim tidak membiarkan fakir miskin hidup dalam kelaparan, seorang muslim tidak boleh melakukan ibadah karena faktor riya, Seorang muslim tidak boleh hanya melaksanakan shalat tetapi tidak mengaplikasikan dalam kehidupan serta dilakukan karena riya seorang muslim tidak boleh membantu orang lain dengan barang yang tidak dapat diambil manfaatnya, seorang muslim tidak boleh hanya melaksanakan shalat tetapi tidak mengaplikasikan dalam kehidupan serta dilakukan karena riya. Kata Kunci : pendidikan Islam, Al-Qur’an ABSTRACT VALUES EDUCATION OF ISLAM IN AL-QUR'AN As for value which implied in letter of al-maa'uun namely social values education of Islam cover; love orphan, feeding to impecunious fakir, and assist people with goods able to be taken its benefit, and psychology values education of Islam cover; a moslem may not rage at orphan, a moslem not let impecunious fakir live in hunger, a moslem may not religious service because factor of riya, A moslem may not only executing shalat but application not in life and also because riya a moslem may not assist others with goods which cannot be taken its benefit, a moslem may not only executing shalat but application not in life and also because riya. Keyword: value education of Islam, Al-Qur'an.
BIOLOGI SEL (vol 4 no 1 edisi jan-jun 2015 issn 2252-858x)
Page 67
Jurnal Biology Science & Education 2015
La ADU
Pendidikan merupakan sistem dan cara
belajar berarti rangkaian kegiatan menuju
meningkatkan kualitas hidup manusia. Di
pendewasaan guna menuju kehidupan
dalam sejarah umat manusia, hampir tidak
yang
ada
pendidikan
kelompok
manusia
yang
tidak
lebih
berarti.
Olehnya
itu,
memegang
peranan
yang
menggunakan pendidikan sebagai alat
menentukan eksistensi dan perkembangan
pembudayaan
manusia.
dan
peningkatan
kualitasnya, sekalipun dalam masyarakat yang
masih
terbelakang.
Pendidikan
Erat kaitanya dengan pendidikan memegang peran yang sangat penting bagi
sebagai usaha sadar yang dibutuhkan
kehidupan
umat
untuk menyiapkan anak manusia demi
keberadaan
pendidikan
menunjang peranya di masa datang.
pendidikan
Upaya pendidikan yang dilakukan oleh
upaya menuntut umat manusia dalam
suatu bangsa tertentu memiliki hubungan
kehidupan sesuai dengan nilai-nilai ajaran
yang sangat segnifikan dengan rekayasa
Islam, juga tidak kalah pentingnya karena
bangsa
selain menuntut umat manusia dalam
di
pendidikan
masa
mendatang,
merupakan
salah
karena satu
kebutuhan asasi manusia.
kehidupan
yang
manusia
maka
Islam
yaitu
dilaksanakan
dalam
agar
mencapai
puncak
kebahagian dalam hidup di dunia juga
Pendidikan sangat penting bagi
menuntut umat manusia agar di kehidupan
kehidupan manusia, karena pendidikan itu
pada akhirat nanti mencapai keselamatan
sendiri mempunyai peranan sentral dalam
atau terbebas dari siksaan Allah SWT
mendorong
individu
dan
masyarakat
Berdasarkan ayat tersebut dapatlah
untuk meningkatkan kualitasnya dalam
dipahami
bahwa
segala aspek kehidupan demi mencapai
manusia ditutut untuk berjuang bekerja
kemajuan dan untuk menunjang perannya
semaksimal mungkin untuk memenuhi
di masa yang akan datang. Untuk itu
kebutuhannya demi kebahagian hidup di
pendidikan merupakan bahagian penting
dunia dan berjuang untuk mendapat
dalam kehidupan manusia yang sekaligus
keselamatan
membedakan manusia dengan hewan.
beribadah
Hewan juga belajar tetapi lebih ditentukan
diberikan arahan atau anugerah yang baik
oleh instink, sedangkan bagi manusia
agar manusia dalam kehidupan apa yang
dunia kepada
BIOLOGI SEL (vol 4 no 1 edisi jan-jun 2015 issn 2252-858x)
dalam
kehidupan
akhirat Allah
melalui
agar
tetap
Page 68
Jurnal Biology Science & Education 2015
dilakukannya
selalu
direstui
La ADU
dan
pendidikan Islam yang terkandung di
mendapatkan jaminan di akhirat kelak
dalamnya yaitu; QS. Al-Maa’uun (107):
atau dengan kata lain terlindung dari siksa
yang raladararnrtra
naraka. Hal ini memberikan gambaran bahwa demi tercapainya kebahagian hidup di dunia dan di akhirat maka manusia tidak boleh menyalahi aturan-aturan yang Allah telah tentukan. Agar manusia tetap sejalan dengan aturan Allah maka manusia harus
mengetahuinya
lewat
proses
pembinaan atau pendidikan yang dikenal
Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? Itulah orang yang menghardik anak yatim, dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin. Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya, orang-orang yang berbuat riya. dan enggan (menolong dengan) barang berguna.
dengan pendidikan Islam. Pendidikan Islam yang benar-
Berdasarkan ayat tersebut dapatlah
benar sejalan dengan ajaran Islam adalah
diperoleh gambaran secara umum bahwa
pendidikan
dalam
nilai-nilai pendidikan yang terdapat di
kehidupan dengan merujuk kepada dua
dalam QS. Al-Maa’uun meliputi; dilarang
landasan utamanya yaitu kitab al-Qur’an
menghardik
dan sunnah Rasulullah. Banyak ajaran-
memberi makan orang miskin, dilarang
ajaran atau nilai-nilai pendidikan yang
meninggalkan
dikandung ke dua sumber pegangan dalam
menolong sesama manusia dengan barang
pendidikan Islam tersebut, baik yang
yang tidak berguna. Ayat ini mengandung
menyangkut hubungan manusia dengan
makna
Allah, manusia dengan sesama manusia,
pendidikan
dan manusia dengan lingkungannya
sesama
yang
dilaksanakan
Sejalan dengan banyaknya nilai-
manusia,
anak
yatim
shalat,
bahwa Islam
manusia, selalu
dan
dan
diantara yaitu;
dilarang
nilai-nilai menyayangi
membantu menjalin
tidak
sesama hubungan
nilai pendidikan Islam yang terdapat baik
dengan sang khalik, dan menolong sesama
pada kitab suci al-Qur’an dan Sunnah
manusia
Rasullah maka dalam skripsi ini penulis
bermanfaat bagi mereka yang dibantu.
dengan
barang
yang
dapat
mencoba mengkaji salah satu firman Allah dalam al-Qur’an dan melihat nilai-nilai BIOLOGI SEL (vol 4 no 1 edisi jan-jun 2015 issn 2252-858x)
Page 69
Jurnal Biology Science & Education 2015
c. Dalam
PEMBAHASAN Nilai- Nilai Individu Dalam Pendidikan Islam QS. Al- Maa’ uun (107): 1-7 Sebelum
dibicarakan
La ADU
kehidupan
tidak
boleh
melaksanakan ibadah karena adanya faktor riya’
nilai-nilai
Hal itu menunjukan bahwa secara
individu pendidikan Islam yang terdapat
redaksi ayat dapatlah dipahami bahwa
dalam QS. al-Maa’uun (107) maka lebih
nilai-nilai individu pendidikan Islam yang
dahulu harus dipahami tentang yang
terdapat dalam QS. Al- Maa’uun adalah
dimaksudkan dengan nilai, individu dan
suatu ajaran atau tuntunan bagi seorang
Nilai berarti; “sifat-
manusia dalam kehidupan agar tidak
pendidikan Islam.
sifat atau hal-hal yang penting atau
dikatakan
berguna bagi kemanusiaan”. Individu
mendustakan agama Islam maka dalam
berarti; orang seorang, atau pribadi orang.
kehidupannya secara pribadi yaitu; selalu
“Pendidikan Islam berarti; “bimbingan
menyayangi anak yatim, membantu fakir
jasmani dan rokhani berdasarkan hukum-
miskin sesui dengan kemampuan dan
hukum agama Islam menuju terbentuknya
kesanggupan,
dan
tidak
boleh
kepribadian
melaksanakan
ibadah
shalat
dengan
utama
menurut
ukuran-
ukuran Islam”. Dengan
sebagai
orang
yang
maksud unsur riya, serta memberikan demikian
nilai-nilai
barang kepada orang lain dengan barang
individu pendidikan Islam yang terdapat
yang dapat memberikan manfaat kepada
dalam QS. Al-Maa’uun yaitu:
orang yang diberi tersebut.
1. Dari segi redaksi ayat.
2. Nilai-nilai individu pendidikan Islam
a. Dalam kehidupan ini bila menjadi orang yang punya kelebihan harta atau
dalam QS. Al-Maa’uun dari segi penafsiran para ulama.
punya kemampuan lain agar tidak
Menurut penafsiran Imam Ahmad
bersikap sombong dan membantu yang
Mustafah al-Maragi tentang penafsirannya
lemah.
terhadap QS. Al-Maa’uun (107): 1-7
b. Dalam
kehidupan
ini
bila
punya
diketahui
bahwa
nilai–nilai
individu
kelebihan harta atau punya kemampuan
pendidikan Islam yang terkandung dalam
untuk membantu orang miskin maka
ayat tersebut yaitu;
hal itu harus dilakukan. BIOLOGI SEL (vol 4 no 1 edisi jan-jun 2015 issn 2252-858x)
Page 70
Jurnal Biology Science & Education 2015
a. Dilarang menolak dan menghardik anak yatim.
La ADU
yag tidak dapat diambil manfaatnya, tetapi setiap perbuatan yang dilakukan oleh
b. Dilarang kikir atau tidak memberi
seseorang dalam kehidupan harus benar-
makan kepada anak yatim dan fakir
benar semata-mata karena ibadah kepada
miskin
Allah, benar-benar yang diberikan kepada
c. Dilarang tidak menganjurkan kepada
orang lain itu dapat bermanfaat bagi yang
orang lain untuk memberi makan
diberi serta menyayangi sesama makhluk
kepada anak yatim dan kaum fakir
Allah di muka bumi khusunya anak-anak
miskin
yatim dan kaum fakir miskin.
d. Siksaan
bagi
orang-orang
yang
Menurut tentang
jasadnya saja tanpa membawa bekas
diketahui
didalam jiwa sedikitpun, dan tidak
pendidikan Islam yang terkandung dalam
membuahkan hasil dari tujuan shalat.
ayat tersebut yaitu;
merasa
lain.
mereka demikian
penjelasan-penjelasan Ahmad dapatlah
Mustafah dipahami
bahwa
(107):
nilai-nilai
1-7
individu
a. Dilarang menolak anak yatim atau
hanya ingin mendapatkan pujian orang
Dengan
al-Maa’uun
Hamka
melakukan shalat hanya dengan gerak
e. Dilarang membantu orang karena
QS.
penafsiran
jijik
dengan
keberadaan
berdasarkan
b. Dilarang kikir atau tidak memberi
penafsiran
makan kepada anak yatim dan fakir
dari al-Maragi bahwa
tersebut
kandungan
miskin c. Dilarang melaksanakan shalat tetapi
nilai-nilai individu pendidikan Islam yang
tidak
terdapat dalam QS. al-Maa’uun yaitu bagi
kehidupan serta dilakukan karena riya
setiap
pribadi
kehidupannya
muslim
dilarang
keras
dalam untuk
melakukan perbuatan dalam kehidupan yang didalamnya terkandung unsur riya, tidak
membantu
mengaplikasikan
d. Dilarang memberikan
dalam
menghalangi
orang
pertolongan
kepada
orang yang susah. Dengan
demikian
berdasarkan
orang-orang
hasil intisari dari penafsiran Hamka
membutuhkan bantuan, membantu sesama
tersebut tentang tujuh ayat QS. Al-
dalam hidup dengan barang atau benda
Maa’uun diketahaui nilai-nilai individu
BIOLOGI SEL (vol 4 no 1 edisi jan-jun 2015 issn 2252-858x)
Page 71
Jurnal Biology Science & Education 2015
La ADU
pendidikan Islam yang terkandung di
4. Seorang muslim dilarang kikir atau
dalamnya adalah bahwa setiap orang
tidak memberi makan kepada anak
Islam dalam kehidupan
yatim dan fakir miskin dengan barang
dituntut agar
saling membantu sesama makluk Allah
yang tidak dapat diambil manfaatnya.
dimana hal itu dilaksanakan semata-mata
Untuk itu, dapatlah dikemukakan
sebagai bahagian ibadah kepada Allah,
suatu persepsi bahwa ternyata dalam
juga dalam melaksanakan aktifitas ibadah
kehidupan ini kegiatan pendikan Islam
kepada Allah bukan dilandasi oleh adanya
juga harus diarahakan untuk membentuk
faktor
suatu pribadi muslim yang bukan hanya
riya
tetapi
semata-mata
dilaksanakan karena Allah, serta dalam
mementingkan
membantu
haruslah
pribadi dalam hubunganya dengan Khalik
dengan barang-barang atau benda-benda
tetapi kegiatan pendidikan Islam juga
yang dapat memberikan manfaat bagi
harus mampu mencetak seorang pribadi
orang orang yang dibantu.
muslim yang benar-benar menjalankan
sesama
Dengan
manusia
secara
berdasarkan
segala bentuk ibadah dalam Islam semata-
penjelasan-penjelasan tersebut di atas
mata karena Allah dan juga tetap peduli
tentang hasil penfasiran dari Ahmad
terhadap kegiatan kemanusian khusunya
mustafah al-Maragi dan Hamka terhadap
dalam hal membantu sesama manusia.
QS.
demikian
ibadah-ibadah
Al-Maa’uun
(107):
1-7
dalam
hubunganya dengan nilai-nilai individu pendikan Islam
Nilai-Nilai Sosial Pendidikan dalam QS. Al-Maa’uun
Islam
yang terkandung di
Nilai-nilai sosial pendidikan Islam
dalamnya maka dapatlah diketahui bahwa
yang terdapat dalam QS. Al-Maa’uun
nilai-nilai individu pendidikan Islam yang
(107): 1-7, adalah aturan-aturan penting
terkandung dalam surat tersebut meliputi:
pendidikan Islam bagi pribadi seseorang
1. Seorang muslim dilarang menghardik
terkait dengan sifat-sifat manusia. Yaitu:
anak yatim 2. Seorang muslim dilarang membiarkan
1. Dari Segi Redaksi Ayat Berdasarkan
kandungan
yang
fakir miskin hidup dalam kelaparan
terdapat dalam redaksi ayat tersebut
3. Seorang muslim dilarang melakukan
dapatlah dipahami bahwa nilai-nilai sosial
ibadah karena faktor riya,
pendidikan Islam yang terdapat dalam QS.
BIOLOGI SEL (vol 4 no 1 edisi jan-jun 2015 issn 2252-858x)
Page 72
Jurnal Biology Science & Education 2015
La ADU
Al-Maa’uun meliputi; tidak menghardik
c. Dilarang tidak menganjurkan kepada
anak yatim, kikir atau tidak menganjurkan
orang lain untuk memberi makan
memberi
kepada anak yatim dan kaum fakir
makan
anak
yatim,
dan
menolong orang lain dengan barang tidak berguna.
miskin d. Seorang muslim dilarang kikir atau
Dengan
demikian
berdasarkan
tidak memberi makan kepada anak
kandungan dari redaksi ayat tersebut
yatim dan fakir miskin dengan barang
dapatlah dipahami bahwa nilai-nilai sosial
yang tidak dapat digunakan atau tidak
yang terdapat pada QS. Al-Maa’uun
ada manfaatnya.
adalah meliputi selalu menyayangi anak
e. Dilarang membantu orang karena
yatim, memberi makan anak yatim, dan
hanya
menolong orang lain dengan barang yang
pujian orang lain
berguna.
karena
ingin
mendapatkan
Berdasarkan penjelasan Ahmad
Untuk bagi seorang muslim dalam kehidupanya
ditutut
untuk
menjalin
Mustafah Al-Maragi tersebut dapatlah dipahami
bahwa
nilai-nilai
sosial
hubungan sosial dengan masyarakat lain
pendidikan Islam dalam QS. Al-Maa’uun
dan tidak perlu memilah-milah antar orang
meliputi; menyangi anak yatim, tidak
kaya dengan orang miskin, membantu
membiarkan fakir miskin dalam kondisi
sesama manusia dengan benda-benda
kelaparan, memberikan barang kepada
yang
kegiatan
orang lain dengan barang yang dapat
sosial yang dilakukan itu dianggap sebagai
memberi manfaat dan membantu orang
bahagian ibadah kepada Allah.
bukan untuk dipuji.
bermanfaat,
semuanya
Menurut penafsiran Imam Ahmad Mustafah
al-Maragi
nilai-nilai
Menurut
Hamka
tentang
sosial
penafsiranya terhadap QS. Al-Maa’uun
pendidikan Islam yang terkandung dalam
(107): 1-7 diketahui bahwa nilai-nilai
ayat tersebut yaitu;
sosial pendidikan Islam yang terkandung
a. Dilarang menolak dan menghardik
dalam ayat tersebut yaitu;
anak yatim dengan keras b. Dilarang tidak memberi makan kepada
a. Dilarang menolak anak yatim dengan keberadaan mereka
anak yatim dan fakir miskin BIOLOGI SEL (vol 4 no 1 edisi jan-jun 2015 issn 2252-858x)
Page 73
Jurnal Biology Science & Education 2015
b. Dilarang tidak memberi makan fakir miskin
La ADU
3. Membantu orang dengan barang yang dapat diambil manfaatnya.
c. Dilarang
menghalangi
orang
Untuk itu, dapatlah dikemukakan
pertolongan
kepada
suatu persepsi bahwa ternyata dalam
memberikan
orang yang susah
kehidupan ini kegiatan pendikan Islam
d. Seorang muslim Dilarang kikir atau
juga harus diarahkan untuk membentuk
tidak memberi makan kepada anak
suatu pribadi muslim yang bukan hanya
yatim dan fakir miskin dengan barang
mementingkan
yang tidak dapat digunakan oleh orang
pribadi dalam hubunganya dengan Khalik
yang diberi pertolongan.
dan hanya mementingkan kepentingan
Dengan
demikian
ibadah-ibadah
secara
berdasarkan
hidup secara pribadi tetapi lebih dari pada
hasil intisari dari penafsiran Hamka
itu, kegiatan pendidikan Islam juga harus
tersebut tentang tujuh ayat QS. Al-
mampu mencetak seorang pribadi muslim
Maa’uun
yang
diketahaui
nilai-nilai
sosial
berjiwa
sosial
dan
mampu
pendidikan Islam yang terkandung di
membantu sesama manusia dimana segala
dalamnya adalah bahwa setiap orang
hubungan yang dilakukan dengan sesama
Islam dalam kehidupan selalu menyangi
manusia itu semata-mata sebagai bahagian
anak-anak yatim, selalu membantu fakir
ibadah kepada Allah swt.
miskin agar mereka tidak kelaparan dan
Nilai-Nilai Psikologis Pendidikan Islam Dalam QS. Al-Maa’un (107); 1-7
membantu sesama dengan barang-barang atau benda-benda yang dapat memberikan manfaat bagi orang orang dibantu. Dengan
demikian
Nilai-nilai psikologi pendidikan Islam yang terdapat dalam QS. Al-Maa’un
berdasarkan
(107); 1-7 meliputi;
penjelasan-penjelasan tersebut dapatlah
1. Adanya rasa iba kepada anak yatim
diketahui
2. Seorang muslim tidak membiarkan
bahwa
nilai-nilai
sosial
pendidikan Islam yang terkandung dalam surat tersebut meliputi; 1. Menyayangi anak-anak yatim 2. Memberi makan kepada fakir miskin
fakir miskin hidup dalam kelaparan 3. Seorang
muslim
tidak
boleh
melakukan ibadah karena faktor riya, 4. Seorang muslim dilarang kikir atau tidak memberi makan kepada anak
BIOLOGI SEL (vol 4 no 1 edisi jan-jun 2015 issn 2252-858x)
Page 74
Jurnal Biology Science & Education 2015
La ADU
yatim dan fakir miskin dengan barang
yang taat, misalnya seseorang dilarang
yang tidak dapat digunakan oleh orang
menghardik anak yatim, maka secara
yang diberi pertolongan.
individu pendidikan Islam ia bermakna
5. Seorang muslim tidak boleh hanya melaksanakan
shalat
mengaplikasikan
tetapi
dalam
tidak
kehidupan
serta dilakukan karena riya Dengan dipahami
demikian
bahwa
seorang
kehidupanya
muslim
tidak
dalam
menghardik
anak
yatim, sementara dalam sudut pandang nilai sosial pendidikan Islam, seorang
dapatlah
muslim harus menyangi anak-anak yatim
psikolgi
dan
dari
sudut
pandang
pendidikan dalam QS. Al-Maa’un (107);
pendidikan
Islam
bermakna
1-7 pada intinya adalah terkait dengan
muslim
perbuatan-perbuatan yang harus dilakukan
berprilaku
oleh
dalam
menghardik anak yatim. Hal seperti itulah
kehidupan agar kejiwaanya harus dihiasi
sehingga boleh dikatakan bahwa ketiga
dengan prilaku yang sesuai dengan aturan
nilai tersebut sebenarnya merupakan satu
Allah bukan mengikuti kehendak sendiri,
kesatuan dan berproses dalam pribadi
dimana hal-hal yang harus dilakukan itu
seorang muslim.
setiap
nilai-nilai
bahwa
orang
muslim
dalam
psikologi seorang
kehidupanya
dalam
bentuk
tidak selalu
terdiri dari selalu menyangi anak yatim, memberi makan fakir miskin, melakukan ibadah karena Allah, membantu orang dengan
barang
melaksanakan
yang
berguna
shalat
dan serta
mengaplikasikan dalam kehidupan lewat prilaku sehari-hari sesuai dengan nilai yang dikandung di dalamnya. Nilai-nilai pendidikan Islam secara individu, sosial dan psikologi dapatlah diketahui bahwa ternyata antara ketiga nilai tersebut berfungsi hampir sama dalam aplikasi sebagai seorang muslim
KESIMPULAN 1. Pendidikan Islam adalah segala bentuk usaha pembinaan yang dilakukan oleh manusia kepada manusia yang lain dalam
kehidupan
agar
manusia
menjadi orang yang paling bertakwa. 2. Nilai-nilai pendidikan Islam yang terdapat dalam QS al-Maa’uun, yaitu nilai-nilai individual pendidikan Islam meliputi; seorang muslim dilarang menghardik
anak
yatim,
seorang
muslim dilarang membiarkan fakir miskin
hidup
BIOLOGI SEL (vol 4 no 1 edisi jan-jun 2015 issn 2252-858x)
dalam
kelaparan, Page 75
Jurnal Biology Science & Education 2015
seorang muslim dilarang melakukan ibadah karena faktor riya,
seorang
muslim dilarang membantu orang lain dengan barang yang tidak dapat diambil manfaatnya, nilai-nilai sosial pendidikan
Islam
meliputi;
menyayangi
anak-anak
yatim,
memberi makan kepada fakir miskin, dan membantu orang dengan barang yang dapat diambil manfaatnya, dan nilai-nilai psikologi pendidikan Islam meliputi; seorang muslim tidak boleh menghardik
anak
yatim,
seorang
muslim
tidak
membiarkan
miskin
hidup
dalam
seorang
muslim
fakir
kelaparan,
tidak
boleh
melakukan ibadah karena faktor riya, seorang muslim tidak boleh kikir atau tidak memberi makan kepada anak yatim dan fakir miskin dengan barang yang tidak dapat digunakan oleh orang yang
diberi
pertolongan,
La ADU
M Noor Syam. 1986. Filsafat Pendidikan dan Dasar Pendidikan Pancasila. Usaha Nasional. Surabaya. M Ngalim Purwanto. 2000. Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis. Bandung PT Remaja Rosdakarya. Bandung Zakiah Daradjat dkk. 2004. Ilmu Pendidikan Islam. Bumi Aksara. Jakarta. Departemen Agama RI. 1989. Al-Qur’an dan Terjemahnya. Mahkota. Surabaya. H Abuddin Nata. 2005. Manajemen Pendidikan, Mengatasi Kelemahan Pendidikan Islam. Kencana. Bogor. Sudirman dkk, Ilmu Pendidikan. 1986. Mutiara. Jakarta Departemen P & K. 1997. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai Pustaka. Jakarta Ahmad D Marimba. 1962. Pengantar Filsafat Pendidikan Islam. AlMa’arif. Bandung. Ahmad Mustafah Al-Maragi. 1970. Tafsir aL-Maragi Juz X. Mustafah alBabi al-Halabi. Mesir. Hamka, Tafsir al-Azhar Jilid 10. 1993. Pustaka nasional PTE LTD Singapura. Singapura.
seorang
muslim tidak boleh melaksanakan shalat karena sifat riya’.
DAFTAR PUSTAKA Hujair AH Sanaki. 2003. Paradigma Pendidikan Islam .Safiria Insania Press. Yogyakarta Hanun Asroha. 2001. Sejarah Pendidikan Islam. Logos Wacana Ilmu. Jakarta. BIOLOGI SEL (vol 4 no 1 edisi jan-jun 2015 issn 2252-858x)
Page 76