Jurnal Biology Science & Education 2014
Husnul chotimah
ABSTRAK KOMPETENSI VOKASIONAL DAN KEPEDULIAN LINGKUNGAN DENGAN PEMANFAATAN LIMBAH CAIR INDUSTRI TEMPE DI SMKN 13 KOTA MALANG
Husnul Chotimah, Guru SMKN 13 Kota Malang, Villa Bukit Tidar Blok A2/13 081334733113, E-mail:
[email protected]
Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan proses pembuatan nata de soya dengan menggunakan bahan baku limbah industri tempe yang dilakukan oleh peserta didik SMKN 13 Kota Malang. Metode dalam proses pembuatan nata de soya bahan baku limbah industri tempe menggunakan metode eksperimen yang dilakukan di laboratorium. Hasil penelitian menunjukkan bahwa telah dilakukan upaya dalam mengatasi problematika lingkungan khususnya dalam pengelolaan limbah tempe menjadi nata de soya. Pengolahan limbah tempe menjadi nata de soya telah mampu mengembangkan kompetensi vokasional, keterampilan dalam mengolah limbah menjadi sesuatu yang bernilai ekonomis bagi peserta didik jurusan teknologi pengolahan hasil pertanian. Kata Kunci: kompetensi vokasional, nata de soya, limbah cair. COMPETENCE AND CARING ENVIRONMENT WITH VOKASIONAL UTILIZATION OF INDUSTRIAL LIQUID WASTE TEMPE IN SMKN 13 MALANG The aim of this research is described the process of making nata de soya by the use of the raw material of industrial waste, food done by participants in SMKN 13 Malang. A method of in the process of making nata de soya raw materials industrial wastes tempe use the experimental methods are carried out in a laboratory. The result showed that has been conducted an effort to overcome environmental problems ekspecially in waste management tempe be nata de soya.Waste processing tempe be nata de soya has been able to develop competence vokasional, skill in treating waste into something we consider economical for learners of technology processing of agricultural produce. Keywords: competence vokasional, nata de soya, liquid waste Kurikulum 2013 bertujuan untuk
pribadi dan warga negara yang beriman,
mempersiapkan manusia Indonesia agar
produktif, kreatif, inovatif dan afektif
memiliki
serta
kemampuan
hidup
sebagai
mampu
BIOLOGI SEL (vol 3 no 1 edisi jan-jun 2014 issn 2252-858x)
berkontribusi
pada Page 1
Jurnal Biology Science & Education 2014
kehidupan
bermasyarakat,
bernegara
dan
Kurikulum
berbangsa,
peradaban
2013
menganut:
pendidikan
Husnul chotimah
(KTSP).
Kegiatan
dunia.
pembelajaran harus dapat mendukung
(1)
tumbuh kembangnya pribadi peserta didik
pembelajaran yang dilakukan guru (taugh
yang
curriculum) dalam bentuk proses yang
mempunyai kecakapan hidup. Oleh sebab
dikembangkan
kegiatan
itu kurikulum perlu memuat kecakapan
pembelajaran di sekolah, kelas, dan
hidup untuk membekali peserta didik
masyarakat; dan (2) pengalaman belajar
memasuki dunia kerja. Hal ini sangat
langsung
(learned-
penting terutama bagi satuan pendidikan
curriculum) sesuai dengan latar belakang,
kejuruan dan peserta didik yang tidak
karakteristik,
melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi
peserta
berupa
peserta
dan
didik.
didik
kemampuan Pengalaman
awal belajar
berjiwa
kewirausahaan
dan
(Permendikbud, 2013).
langsung individual peserta didik menjadi
Lulusan SMK utamanya harus
hasil belajar bagi dirinya, sedangkan hasil
memiliki kompetensi untuk melaksanakan
belajar seluruh peserta didik menjadi hasil
pekerjaan tertentu, dapat mengembangkan
kurikulum (Permendikbud, 2013).
diri
Pada kurikulum
pokok-pokok
pikiran
pendidikan
kejuruan
baik
secara
vertikal
maupun
horizontal dan memiliki kecakapan untuk menjalani
kehidupan
secara
baik.
dikemukakan bahwa kurikulum sekolah
Berdasarkan peraturan menteri pendidikan
menengah
harus
nasional (Permendiknas) nomor 23 tahun
dirancang dan disusun secara dinamis dan
2006, standar kompetensi lulusan satuan
fleksibel, agar mampu mengantisipasi dan
pendidikan SMK/MAK antara lain: (1)
sekaligus
memanfaatkan
kejuruan
(SMK)
mengikuti
berbagai
lingkungan
perkembangan yang terjadi di dunia kerja
produktif
khususnya di dunia usaha dan industri
menjaga kesehatan dan keamanan diri,
(DU/DI). Prinsip tersebut tentu akan
kebugaran
mewarnai Kurikulum SMK tahun 2013
lingkungan,
yang merupakan hasil penyempurnaan
kompetensi
dari
kewirausahaan baik untuk memenuhi
kurikulum
berbasis
kompetensi
(KBK) dan kurikulum tingkat satuan
tuntutan
dan
secara
bertanggungjawab,
jasmani, dan program
dunia
BIOLOGI SEL (vol 3 no 1 edisi jan-jun 2014 issn 2252-858x)
kerja
(2)
serta
kebersihan
(3)
menguasai
keahlian
maupun
dan
untuk Page 2
Jurnal Biology Science & Education 2014
mengikuti
pendidikan
tinggi
sesuai
dengan kejuruannya.
Husnul chotimah
limbah adalah masalah internasional yang perlu dicarikan berbagai solusi dan keber-
SMKN 13 Kota Malang adalah
manfaatannya bagi makhluk hidup.
salah satu sekolah kejuruan di Kota
Memasuki
era
industrialisasi
Malang yang memiliki jurusan agribisnis
banyak memberi dampak bagi segala
dengan
teknologi
aspek kehidupan dunia, baik dampak
pengolahan hasil pertanian (TPHP). Pada
positif maupun dampak negatif. Dampak
program keahlian TPHP kompetensi dasar
positif adanya industrialisasi antara lain
kejuruannya antara lain: (1) mengenal
terpenuhinya kebutuhan hidup dengan
komoditas
(2)
lebih mudah dan praktis. Sedangkan
industri
dampak negatif adanya industrialisasi
dasar
salah satunya adalah terjadi pencemaran
pengolahan dan pengawetan bahan hasil
lingkungan yang diakibatkan oleh limbah
pertanian
menerapkan
industri. Salah satu bentuk pencemaran
kerja,
dan
limbah industri adalah pencemaran air.
lingkungan hidup (K3LH). Sedangkan,
Air yang tercemar menunjukkan ciri-ciri
kompetensi kejuruan meliputi antara lain:
tertentu seperti keruh atau berwarna,
(1) menerapkan perlakukan pendahuluan
berbau, pH asam atau basa, mengandung
terhadap bahan hasil pertanian pasca
berbagai bahan kimia berbahaya seperti
panen,
logam
program
keahlian
hasil
mengidentifikasi pertanian,
(3)
pertanian,
karakteristik menerapkan
dan
keselamatan,
(2)
pertanian
(4)
kesehatan
mengemas
dan
bahan
atau
mengandung
mikroorganisme yang dapat mengganggu
lingkungan
pengguna air. Pencemaran air dapat terjadi
perusahaan pengolahan hasil pertanian
baik di perairan darat (sungai, danau,
dan (4) mengelola limbah pengolahan
rawa) maupun di perairan laut. Perairan
hasil pertanian. Dari beberapa kompetensi
laut dapat dirusak oleh masuknya limbah
kejuruan, di SMKN 13 Malang lebih
yang
difokuskan pada keterampilan peserta
minyak, dan limbah industri (Partridge
didik dalam mengelola limbah hasil
and Murphy, 2004).
sanitasi
pertanian
(baca:
Mengapa
demikian?
olahan,
berat,
(3)
menerapkan
produk
hasil
di
industri Karena
dibawa
air
sungai,
tumpahan
makanan).
Limbah mencakup sampah rumah
masalah
(dari pembuangan air, atau WC) kadang
BIOLOGI SEL (vol 3 no 1 edisi jan-jun 2014 issn 2252-858x)
Page 3
Jurnal Biology Science & Education 2014
ada
juga
limbah
pertanian
dan/atau
industri. Limbah (sering) juga memuat air yang
berasal
air
lingkungan. Beberapa industri pangan yang
mengandung zat dalam bentuk suspensi,
menghasilkan limbah yang sering kali
larutan dan koloid. Bila dibuang langsung
mencemari lingkungan antara lain industri
ke
dapat
tahu, industri tempe, industri tapioka,
membahayakan. Sebagai contoh: limbah
industri makanan berbahan baku kelapa,
bisa menjadi sumber infeksi, mendorong
industri makanan berbahan baku nanas,
penyebaran penyakit yang disebarkan
dan berbagi macam industri makanan
lewat air seperti kolera dan demam tifoid
lainnya, Sedangkan khusus Kota Malang
(http://id.wikipedia.org/wiki/Pengolahan_l
memiliki industri (baca: home industry)
imbah, diakses tanggal 30 Agustus 2013).
tempe yang banyak, sehingga limbah
Pada umumnya industri menghasilkan
produk makanan tersebut cukup tinggi.
limbah, baik industri pangan maupun non
Apabila limbah tersebut tidak dicarikan
pangan
cairan.
solusi yang efektif, akan mencemari
Seringkali limbah industri tersebut jika
masyarakat khususnya masyarakat sekitar.
tidak
akan
Salah satu solusi efektif untuk mengatasi
lingkungan
limbah industri tersebut adalah dengan
lingkungan,
berupa
limbah
padatan
ditangani
menyebabkan
hujan
kesadaran masyarakat akan kesehatan
yang
yang
dari
Husnul chotimah
atau
secara
baik
pencemaran
mengganggu
keseimbangan
mengolahnya
menjadi
produk
yang
ekosistem dan bahkan bisa menjadi
bernilai ekonomis. Oleh karena itu perlu
penyebab kematian. Di Indonesia, limbah
dikembangkan
industri pangan seringkali dibuang ke
pengolahan
sungai atau area pemukiman sehingga
menjadi produk bernilai ekonomis (Salim,
mengganggu
2011). Salah satu teknik pengolahan
lingkungan
menimbulkan
bau
tidak
mengurangi
keindahan
sekitar, sedap,
dan
lingkungan,
teknologi
limbah
ekonomis
adalah
habitat.
mengandung nutrisi
sembarangan
menunjukkan
secara
rendahnya
industri
dengan
limbah
limbah
industri
pangan
limbah industri pangan menjadi produk
bahkan dapat pula menyebabkan kematian Pembuangan
proses
pangan
mengubah yang
tersebut
masih menjadi
produk nata. Limbah cair pada industri tempe dapat diolah menjadi produk nata
BIOLOGI SEL (vol 3 no 1 edisi jan-jun 2014 issn 2252-858x)
Page 4
Jurnal Biology Science & Education 2014
Husnul chotimah
de soya, limbah cair tapioka dapat diolah
setiap hari menerima beban limbah dari
menjadi nata de cassava, limbah air kelapa
proses produksi tempe mempengaruhi
dapat diolah menjadi nata de coco, dan
kualitas air dan kehidupan organisme di
limbah industri pengolahan nanas menjadi
perairan tersebut.
nata de pina. Nata merupakan bahan
Limbah
cair
industri
tempe
pangan berupa jeli yang biasa dijadikan
mengandung protein dan karbohidrat yang
sebagai
minuman
cukup tinggi. Kandungan protein dan
instan. Produk nata merupakan produk
karbohidrat dalam limbah cair tempe
kaya serat yang baik bagi kesehatan.
tersebut
campuran
produk
Limbah cair yang berasal dari
dapat
dimanfaatkan
untuk
menghasilkan produk nata de soya dengan
proses perebusan dan perendaman kedelai
memanfaatkan
industri tempe, mempunyai suhu, TDS,
Bakteri ini mengubah karbohidrat dan
TSS, BOD, COD, serta amoniak bebas
protein dalam limbah tempe menjadi serat
yang melebihi standar baku mutu limbah
selulosa dengan tekstur yang kenyal.
cair
mencemari
Limbah cair tempe selain mengandung
lingkungan (Salim, 2011). Limbah cair
protein juga mengandung vitamin B
berupa air bekas rendaman kedelai dan air
terlarut
bekas rebusan kedelai seringkali masih
oligosakarida. Limbah cair tempe menjadi
dibuang
di
salah satu alternatif bahan baku untuk
sekitarnya. Jika limbah tersebut langsung
pembuatan produk nata. Nata berbahan
dibuang ke perairan maka dalam waktu
baku
yang relatif singkat akan menimbulkan
karakteristik
bau busuk dari gas H2S amoniak, ataupun
kenampakan sedikit kekuningan, cita rasa
fosfin sebagai akibat terjadinya fermentasi
yang khas kedelai, kenyal, lebih mudah
limbah
proses
putus dibandingkan dengan nata de coco
pembusukan akan menimbulkan bau yang
yang lebih ulet, serta kandungan seratnya
tidak
musim
tinggi. Nata de soya adalah makanan yang
kemarau dengan debit air yang berkurang.
banyak mengandung serat selulosa kadar
Ketidakseimbangan lingkungan baik fisik,
tinggi yang bermanfaat bagi kelancaran
kimia, maupun biologis dari perairan yang
pencernaan kita.
sehingga
langsung
organik.
sedap,
dapat
pada
perairan
Adanya
terutama
pada
Acetobacter
dalam
limbah
BIOLOGI SEL (vol 3 no 1 edisi jan-jun 2014 issn 2252-858x)
air,
lestin,
kedelai
produk
xylinum.
yang
dan
memiliki secara
Page 5
Jurnal Biology Science & Education 2014
Husnul chotimah
Berdasarkan hasil wawancara diketahui
METODE PENELITIAN Metode dalam proses pembuatan
bahwa kedelai lokal akan menghasilkan
nata de soya dengan menggunakan bahan
tempe
baku
yang
kandungan gizinya lebih tinggi. Karena
dilakukan oleh peserta didik SMKN 13
sulit diperoleh dan harganya mahal,
Kota Malang menggunakan laboratorium.
pengrajin tempe memilih kedelai impor
1. Pengolahan Limbah Cair Tempe di SMKN 13 Kota Malang
untuk memproduksi tempe.
limbah
Terkait
industri
tempe
dengan
kompetensi
yang
lebih
baik,
enak
dan
Setelah dari KUD, dilanjutkan dengan
mendatangi
rumah
seorang
kejuruan khususnya program keahlian
pengrajin tempe dan di peroleh informasi
teknologi
pertanian
bahwa proses pembuatan tempe di desa
(TPHP) penulis, seorang guru produktif
Sanan masih merupakan proses tradisional
dan tiga peserta didik SMKN 13 Malang
yang banyak dibantu oleh tenaga manusia.
melaksanakan survei lapangan dengan
Diperoleh informasi pula bahwa proses
mendatangi kantor koperasi unit desa
pembuatan
(KUD) pengrajin tempe di desa Sanan
macam limbah yaitu limbah padat dan
Kecamatan LowokWaru Kota Malang dan
limbah cair. Limbah padat berasal dari
mendatangi rumah salah satu pengrajin
kulit
tempe di daerah tersebut.
menggunakan
Dari
pengolahan
kantor
hasil
KUD
diperoleh
tempe
kacang
perendaman
menghasilkan
dua
kedelai
yang
mesin
setelah
tahap
perebusan
awal,
dan
dikupas
informasi bahwa setiap hari 60 home
sedangkan limbah cair berasal dari air
industry di desa Sanan membuat tempe
rendaman dan rebusan kedelai. Kedua
dari kedelai. Kedelai dibeli melalui KUD
limbah
tersebut, sehingga setiap hari terjual 120
sebagai makanan dan minuman ternak.
ton kedelai, tetapi tidak semua industri
Tetapi, yang dibuang di alam jumlahnya
tempe membeli kedelai di KUD, sehingga
juga masih banyak.
tersebut
dapat
dimanfaatkan
tidak diketahui secara pasti jumlah home
Proses pembuatan tempe yang
industry yang tersebar di Kota Malang.
menghasilkan limbah ini diawali dengan
Kedelai yang digunakan adalah kedelai
proses pencucian bahan baku kedelai,
impor dengan beberapa variasi kualitas.
kemudian kedelai yang sudah bersih
BIOLOGI SEL (vol 3 no 1 edisi jan-jun 2014 issn 2252-858x)
Page 6
Jurnal Biology Science & Education 2014
Husnul chotimah
direbus selama 2-4 jam lalu dikupas dan
Air rebusan yang dihasilkan menurut
dipecah menggunakan mesin. Setelah itu
pengrajin sangat kental dan berlendir, air
dilakukan proses pemisahan kulit dengan
inilah yang digunakan sebagai minuman
biji kedelai dengan menggunakan air.
ternak.
Selanjutnya kedelai direndam selama 12
2. Pembuatan Nata de soya di SMKN 13 Kota Malang
jam kemudian dicuci dan ditiriskan untuk proses pendinginan. Jika kedelai sudah
Pembuatan
nata
de
soya
di
dingin diberi ragi, diratakan dan dikemas
laksanakan di laboratorium teknologi
dengan menggunakan plastik atau daun
pengolahan hasil pangan (TPHP) SMKN
pisang.
dikemas
13 Malang. Tahap awal pembuatan nata
didiamkan selama 32 jam untuk siap
de soya, peserta didik belajar membuat
dikonsumsi.
stater sendiri yaitu”menangkap bakteri”
Tempe
yang
telah
Dari proses tersebut diperoleh
dengan media nanas. Setelah 14 hari masa
gambaran bahwa pada proses pembuatan
inkubasi yang paling efektif untuk bakteri
tempe ada banyak limbah cair yang
Acetobacter xylinum (Nisa, 2012) maka
dihasilkan, Limbah tersebut ada yang
peserta didik membuat nata de soya dari:
digunakan untuk minum ternak dan
(a) sisa air rendaman kedelai, (b) sisa air
sebagian lagi dibuang. Limbah cair yang
rebusan pertama dan (c) sisa air rebusan
digunakan sebagai minum ternak adalah
kedua. Penulis sengaja menggunakan
limbah
pembuatan
ketiga limbah tempe (tiga variabel) agar
tempe yang memakan waktu beberapa
mengetahui limbah yang paling efektif
hari seringkali para pengrajin menyiasati
untuk diproduksi menjadi nata de soya
untuk menggunakan air rebusan awal
juga melatih peserta didik melakukan
kedelai sebagai perebus kedelai tahap
eksperimen
kedua setelah perendaman. Hal tersebut
sebagai peneliti tumbuh sejak dibangku
dilakukan dengan alasan penghematan air
SMK. Hal tersebut dapat menumbuhkan
dan penghematan energi. Jadi setelah
kompetensi
merebus kedelai bersih, air yang masih
termaktub dalam kurikulum jenjang SMK.
perebusan.
Proses
panas tersebut digunakan untuk merebus kedelai yang sudah direndam semalam.
dengan
vokasional
Berikut pembuatan
harapan
nata
BIOLOGI SEL (vol 3 no 1 edisi jan-jun 2014 issn 2252-858x)
ini de
seperti
budaya
yang
adalah
proses
soya
dengan Page 7
Jurnal Biology Science & Education 2014
menggunakan bahan baku limbah industri
Husnul chotimah
d. Inkubasi
tempe yang dilakukan oleh peserta didik
Larutan yang mendidih kemudian
SMKN 13 Kota Malang yang dibimbing
dituang pada nampan-nampan yang
oleh penulis dan seorang guru produktif.
telah ditutup dengan menggunakan
Bahan yang digunakan adalah: 600 ml air
koran
limbah kedelai, 1 sdt urea, 1 sdm gula
e. Pemanenan
pasir, 1 sdm asam cuka dapur, dan 60
Setelah pemeraman selama 10 hari,
Bibit
dilakukan permanenan. Nata dengan
nata/starter.
Adapun
proses
pembuatannya adalah:
kualitas baik dan nata terkontaminasi
3. Proses pembuatan
jamur dipisahkan. Nata terkena jamur
a. Persiapan Nampan
dilakukan pengguntingan dan dibuang
Menyiapkan nampan sejumlah tiga buah. Nampan yang digunakan ditutup
bagian yang terkena jamur. f. Pencucian
koran dan diikat dengan menggunakan
Nata hasil panen kemudian dicuci
tali rafia.
dengan
b. Penyaringan Media
menggunakan
air
bersih.
Kemudian setelah dicuci bersih dapat
Tiga macam limbah cair industri
disimpan dalam kotak plastik dalam
tempe yang digunakan sebagai media
bentuk lembaran atau dipotong-potong
pembuatan nata disaring dengan kain
dengan
kasa agar kotoran-kotoran dan partikel
pemotong atau secara manual dengan
kasar dapat dipisahkan.
menggunakan pisau.
c. Perebusan Perebusan
menggunakan
mesin
g. Penyimpanan dilakukan
dengan
Nata yang telah menjadi potongan
menggunakan panci kapasitas 600 ml
kemudian
(tiga
plastik dengan penambahan air sampai
buah)
dengan
menggunakan
disimpan
permukaan
dan asam cuka ke dalam media larutan
Perawatan dilakukan dengan cara
sambil dilakukan pengaduan. Jika
pergantian air setiap hari.
telah
mendidih
ditambahkan urea.
tertutup
kotak
kompor gas. menambahkan gula pasir
larutan
nata
dalam
air.
kemudian HASIL PENELITIAN
BIOLOGI SEL (vol 3 no 1 edisi jan-jun 2014 issn 2252-858x)
Page 8
Jurnal Biology Science & Education 2014
Peserta
didik
Husnul chotimah
mengamati
pembuatan nata de soya selama 10 hari.
perubahan yang terjadi pada medium
Hasil pengamatan dapat dilihat pada
Tabel 1. Hasil Pengamatan Tebal Lapisan (cm) Hari keAir rendaman Air rebusan 1 1 0,1 0,2 2 0,2 0,4 3 0,4 0,5 4 0,5 0,6 5 0,6 0,7 6 0,7 0,8 7 0,8 0,9 8 0.92 0,92 9 0,97 0,98 10 1 1
Air rebusan 2 0,1 0,2 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0.92 0,93 0,95
xylinum
PEMBAHASAN Nata de soya merupakan jenis makanan hasil fermentasi oleh bakteri Acetobacter xylinum. Acetobacter xylinum dalam
pertumbuhan
kondisi
optimum
lingkungannya untuk tumbuh baik yaitu suhu, pH, cahaya, dan oksigen. Nata adalah produk fermentasi
aktivitasnya
oleh bakteri Acetobacter xylinum pada
membentuk nata memerlukan suatu media
substrat yang mengandung gula. Bakteri
yang
kandungan
tersebut menyukai kondisi asam dan
komponen-komponen yang dibutuhkan
memerlukan nitrogen untuk stimulasi
sehingga produksi nata yang dihasilkan
aktifitasnya. Glukosa substrat sebagian
dapat secara optimal. Komponen media
akan digunakan bakteri untuk aktifitas
nata yang dibutuhkan sebagai syarat
metabolisme dan sebagian lagi diuraikan
media nata antara lain memiliki sumber
menjadi suatu polisakarida yang dikenal
karbon
sumber
dengan “extracelluler selulose” berbentuk
nitrogen dapat berupa penambahan urea
gel. Polisakarida inilah yang dinamakan
atau ZA, mineral dan vitamin yang
nata (Suarsini, 2010).
tepat
dapat
mendukung
dan
memiliki
memiliki
berupa
gula,
pertumbuhan
bakteri
Nata
terbentuk
dari
aktivitas
Acetobacter xylinum. Pada fermentasi nata
bakteri Acetobacter xylinum dalam sari
kondisi
sangat
buah yang mengandung glukosa yang
berpengaruh karena bakteri Acetobacter
kemudian diubah menjadi asam asetat dan
lingkungan
juga
BIOLOGI SEL (vol 3 no 1 edisi jan-jun 2014 issn 2252-858x)
Page 9
Jurnal Biology Science & Education 2014
Husnul chotimah
benang-benang selulosa. Lama-kelamaan
pada medium nata, maka berturut turut
akan terbentuk suatu massa yang kokoh
hasil produksi yang terbaik adalah sisa air
dan
beberapa
rebusan pertama, sisa air rendaman, dan
sentimeter. Selulosa yang dikeluarkan ke
sisa air rebusan kedua. Menurut peserta
dalam media itu berupa benang-benang
didik yang melaksanakan proses produksi,
yang bersama-sama dengan polisakarida
perbedaan
berlendir membentuk jalinan yang terus
disebabkan karena kecerobohan pada saat
menebal menjadi lapisan nata. Bakteri
proses produksi. Penanaman bibit nata
Acetobacter
dapat
pada medium sisa air rebusan kedua
membentuk nata jika ditumbuhkan dalam
dilakukan ketika medium masih dalam
air kelapa yang sudah diperkaya dengan
keadaan kurang dingin, sehingga bakteri
Karbon (C) dan Nitrogen (N), melalui
yang ditanam sebagian mati dan tidak bisa
proses yang terkontrol. Dalam kondisi
memproses pembuatan nata. Sedangkan
demikian,
akan
pada medium sisa air rendaman peserta
menghasilkan enzim akstraseluler yang
didik mengakui bahwa mereka tanpa
dapat menyusun zat gula menjadi ribuan
sengaja ketika melakukan pengamatan
rantai serat atau selulosa. Dari jutaan renik
mengoyang-goyangkan
yang tumbuh pada air kelapa tersbeut,
telah ditanami bibit nata, hal tersebut
akan dihasilkan jutaan lembar benang-
dapat menghambat kerja bakteri.
mencapai
ketebalan
xylinum
bakteri
akan
tersebut
tersebut
kemungkinan
medium
yang
benang selulosa yang akhirnya nampak
Kegiatan proses produksi yang
padat berwarna putih hingga transparan
telah dilakukan oleh peserta didik, mereka
(Novrischa, 2010).
dapat mengembangkan kompetensi diri
Berdasarkan
hasil
pengamatan
sekaligus kepedulian terhadap masalah
pada Tabel 1 diperoleh data bahwa pada
lingkungan khususnya limbah kedelai
masing-masing
yang banyak dihasilkan dari produksi
variabel
menghasilkan
nata dengan ketebalan yang berbeda pada
pembuatan
masing-masing hari. Perbedaan ketebalan
Pengolahan limbah yang telah dilakukan
tersebut
oleh peserta didik, merupakan salah satu
tidak
Berdasarkan
terlalu
ketebalan
mencolok. nata
tempe
di
Kota
Malang.
yang
alternatif dalam pengelolaan lingkungan
diperoleh dan tidak ditemukannya jamur
yang memberikan dapat ekonomis bagi
BIOLOGI SEL (vol 3 no 1 edisi jan-jun 2014 issn 2252-858x)
Page 10
Jurnal Biology Science & Education 2014
masyarakat.
Kegiatan
yang
telah
lingkungan
yang
Husnul chotimah
mendukung
dan
dilakukan oleh peserta didik SMKN 13
kesadaran tersebut akan meningkat sejalan
Kota Malang telah sesuai dengan undang-
dengan makin banyaknya informasi yang
undang nomor 23 tahun 1997, bahwa
diserap di dalam lingkungan yang terus
merupakan kewajiban setiap orang untuk
menerus membinanya. Dengan kata lain
memelihara
dan
makin berkembang persepsi seseorang
mencegah serta menanggulangi kerusakan
atau wawasan yang terbina maka, makin
dan pencemaran. Undang-undang tersebut
menghayati,
menyebutkan
mengamalkannya
lingkungan
hidup
bahwa
pengelolaan
lingkungan bertujuan untuk tercapainya
meyakini dalam
dan kehidupan
sehari-hari.
keselarasan hubungan antara manusia dengan lingkungan hidup sebagai tujuan
KESIMPULAN SMKN 13 telah melakukan upaya
membangun manusia Indonesia seutuhnya dan
terlaksananya
berwawasan
pembangunan
lingkungan
untuk
kepentingan generasi sekarang dan yang akan datang. Mengingat setiap orang berkewajiban
turut
pemeliharaaan
serta
dalam
lingkungan
maka
kepedulian terhadap lingkungan melalui jalur pendidikan merupakan hal yang
lingkungan
adalah
suatu usaha untuk memelihara, mengelola dan
memanfaatkan
daya
alam
dan
ekosisitem dengan sebaik-baiknya untuk kepentingan jangka panjang. Seseorang akan
memiliki
kesadaran
lingkungan
apabila memiliki pandangan/persepsi atau informasi
tentang
khususnya dalam pengelolaan limbah tempe menjadi nata de soya. Dalam pembuatan nata de soya, peserta didik tidak hanya belajar cara mengatasi limbah yang
menjadi
salah
satu
masalah
lingkungan tetapi peserta didik juga dilatih
berpikir
untuk
memperoleh
pengetahuan (knowledge) tentang masalah
perlu memperoleh perhatian. Pelestarian
dalam mengatasi problematika lingkungan
berbagai
aspek
lingkungan,
terutama
masalah
di
lingkungan di mana mereka tinggal, melatih keterampilannya (skill) dalam mengolah limbah menjadi sesuatu yang bernilai ekonomis, sehingga memotivasi diri dalam berwirausaha dan membangun sikap peduli lingkungan serta bekerja keras
pantang
BIOLOGI SEL (vol 3 no 1 edisi jan-jun 2014 issn 2252-858x)
menyerah
(attitude). Page 11
Jurnal Biology Science & Education 2014
Pengolahan limbah tempe menjadi nata de soya
telah
mampu
mengembangkan
kompetensi vokasional peserta didik SMK jurusan
teknologi
pengolahan
hasil
pertanian. SARAN
Husnul chotimah
Suarsini, Endang. 2010. Bioremediasi Limbah Air Tempe Sebagai Bahan Baku Pembuatan Nata de soya. FMIPA UM. Malang Zulfikar, Reza. 2010. http://rezazulfikar.blogspot.com/ 2011/04/pemanfaatan-limbah tahu-dan- tempe.html, diakses tanggal 1 september 2013.
Saran yang dapat dikemukakan pada kesempatan ini ditujukan khususnya kepada pimpinan SMKN 13 Kota Malang bahwa hendaknya kegiatan pengolahan limbah tempe ini menjadi bagian dari kompetensi dasar yang diterapkan pada jurusan TPHP di SMKN 13 Malang, sehingga dihasilkan lulusan SMK yang memiliki knowledge, skill, dan attitude yang diharapkan oleh dunia kerja. DAFTAR RUJUKAN Nisa, Fitri Choirun. 2002. Penurunan Tingkat Pencemaran Limbah Cair (Whey) Tahu Pada Produksi Nata de soya (Kajian Waktu Inkubasi). Jurnal Teknologi Pertanian 3 (2), Universitas Brawijaya. Malang Novrischa, Dinda. 2010. Nata.http://dindan.blogspot.com/ nata/2010.html, diakses tanggal 2 Nopember 2013. Permendikbud, Nomor 70 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum. Salim, Emil. 2011. Dari Limbah Menjadi Rupiah. Andi Press. Yogjakarta
BIOLOGI SEL (vol 3 no 1 edisi jan-jun 2014 issn 2252-858x)
Page 12