Vol.09/No.02/Januari 2017
ISSN: 2303-3738
HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN KELUARGA DAN ASAL SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN TEKNIK MESIN DI UNTIRTA SERANG Oleh : Muhammad Nurtanto Pendidikan Teknik Mesin, FKIP, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa E-mail :
[email protected]
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dari: (1) pendidikan keluarga terhadap motivasi belajar mahasiswa Pendidikan Teknik Mesin (PTM) Untirta; (2) asal sekolah terhadap motivasi belajar mahasiswa Pendidikan Teknik Mesin (PTM) Untirta; dan (3) lingkungan keluarga da nasal sekolah secara bersama-sama terhadap motivasi belajar mahasiswa Pendidikan Teknik Mesin (PTM) Untirta. Penelitian ini merupakan jenis penelitian ex-post facto dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner atau angket dan dokumentasi. Teknik uji coba instrument dilaksanakan pada 62 responden. Uji validitas instrument menggunakan formula product moment sedangkan uji reliabilitas menggunakan crobach alpha. Uji prasyarat analisis terdiri dari uji normalitas, uji linieritas dan uji multikolonieritas, uji hipotesis menggunakan analisis korelasi sederhanan dan analisis korelasi ganda dengan tingkat signifikansi 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara tingkat pendidikan keluarga dengan motivasi belajar mahasiswa PTM; (2) terdapat hubungan yang positif antara asal sekolah terhadap motivasi belajar mahasiswa PTM dengan korelasi sebesar 0.224 atau 22.4%; dan (3) keduanya secara bersama-sama memiliki pengaruh sebesar 4% yang artinya 96% dipengaruhi oleh factor lain. Kata kunci: Tingkat pendidikan keluarga, Asal sekolah, dan Motivasi belajar
Jurnal Pendidikan Teknik Otomotif_Universitas Muhammadiyah Purworejo
213
Vol.09/No.02/Januari 2017
ISSN: 2303-3738
PENDAHULUAN Pendidikan merupakan suatu proses untuk memperoleh kehidupan yang lebih layak. Tinggi rendahnya pendidikan berpengaruh pada tingkat keberhasilan, penghasilan dan pendapatan. Fakta yang ada, jenjang pendidikan menjadi suatu alasan dalam memilih suatu pekerjaan. Kondisi terebut menjelaskan bahwa, lulusan SD, SMP, SMK, D1/D2/D3, dan S1/S2/S3 apabila bekerja pada suatu perusahaan yang sama akan memperoleh posisi pekerjaan yang berbeda. Telah diungkapkan Satrio Adi Setiawan (2010) umur, pendidikan, pendapatan, pengalaman kerja dan jenis kelamin secara bersama-sama berpengaruh terhadap lama mencari kerja. Sehingga dapat diasumsikan, bahwa semakin tinggi jenjang pendidikan, akan memperoleh pekerjaan yang lebih layak serta menjadikan kesejahteraan seseorang lebih terjamin. Menelaah pernyataan di atas, mengingatkan bahwa pendidikan adalah unsur penting untuk diperjuangkan. Hal ini sejalan dengan program pemerintah Indonesia yang secara bertahap meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan yaitu program wajib belajar 6 tahun, wajib belajar 9 tahun dan wajib belajar 12 tahun dengan suatu tujuan mencerdaskan kehidupan bangsa sesuai dengan amanah UUD 1945 dan tujuan nasional pendidikan. Setiap orang mengharapkan pendidikan yang lebih baik, akan tetapi tidak semua orang memiliki kesempatan tersebut. Beberapa kasus yang ada dan sering ditemui di lingkungan masyarakat yaitu (1) memiliki peluang, baik dari segi meteril akan tetapi kemauan untuk belajar rendah atau kurang, di satu sisi (2) tidak memiliki peluang, baik dari segi materil melainkan kemauan belajar atau prestasi yang diperoleh tinggi. Kedua kasus tersebut harus dicarikan solusi, agar pendidikan di Indonesia semakin meningkat. Keluarga baik itu orang tua, kakak bahkan saudarapun memiliki peran pembantu, baik dalam memilih pendidikan ataupun dalam melanjutkan jenjang pendidikan. Hal ini menunjukkan, factor penerus dalam keluarga mengharapkan kehidupan dari anaknya atau saudaranya, untuk hidup yang lebih baik dan mampu bersaing dalam pekerjaan. Di samping itu perhatian orang tua, kakak ataupun saudaranya yang peduli terhadap pendidikan memberikan motivasi tersendiri. Perhatian orang tua merupakan kunci dari keberhasilan anak baik prestasi belajar di sekolahan dan di luar sekolah Rizka Iftikhah (2014). Hasil penelitian diketahui bahwa siswa memperoleh baik dari perhatian orang tuanya sebanyak 49,12%. Adanya pengaruh lingkungan keluarga dengan motivasi belajar. Keluarga merupakan orang terdekat bagi seorang anak, banyak sekali kesempatan dan waktu bagi seorang anak untuk berinteraksi dengan keluarga. 214
Jurnal Pendidikan Teknik Otomotif_Universitas Muhammadiyah Purworejo
Vol.09/No.02/Januari 2017
ISSN: 2303-3738
Sehingga interaksi tersebut besar pengaruhnya terhadap perilaku seseorang, Chandra Putri Tirtiana (2013). Kesuksesan anak merupakan keinginan setiap orang tua. Dibuktikannya dengan pendidikan orang tua yang rendah menginginkan anaknya mengenyam pendidikan yang lebih dengan usaha apapun asalkan anaknya memperoleh pendidikan. Akan tetapi riwayat pendidikan orang tua dengan gelar tinggi, umumnya pendidikan anaknya mengikuti bahkan lebih tinggi. Hal ini disebabkan karena pemikiran yang lebih luas dan factor kebutuhan atau ekonomi yang tercukupi. Sehingga, pendidikan bagi orang tua dengan gelar yang tinggi mengharapkan anak mampu mengikuti jejaknya dan persepsi ini dianggap sebagai kesuksesan orang tua dalam mendidik anaknya. Orang tua atau keluarga dengan jenjang pendidikan yang tinggi selalu terlibat dalam pendidikan anaknya terutama kegiatan belajar yang telah dilakukan. Sejalan dengan penelitian Wening Patmi Rahayu (2011) mengungkapkan bahwa, orang tua siswa selalu terlibat dalam kegiatan belajar anak tentunya akan mengetahui perkembangan prestasi belajar anaknya. Apabila terjadi penurunan pada prestasi belajar anak maka orang tua akan mencari penyebabnya dan akan segera dicarikan solusinya. Demikian juga sebaliknya jika orang tua tidak peduli tentang kegiatan belajar anak maka orang tua tidak akan tahu perkembangan prestasi belajar anaknya. Sejalan dengan Anung Anindita (2011) yang menyatakan bahwa ada pengaruh antara lingkungan keluarga terhadap motivasi belajar sebesar 24,20%. Jenjang lulusan dimaksudkan adalah sekolah dari peserta didik. Perguruan tinggi bersumber dari berbagai sekolah asal diantaranya SMA atau MA dan SMK. Ketiganya memiliki kesempatan yang sama dalam melanjutkan perguruan tinggi. Pendidikan Teknik Mesin (PTM) merupakan salah satu perguruan tinggi dengan lulusan menjadi pendidik dan tenaga kependidikan. Sejauh ini inputan dari pendidikan SMA lebih dominan dibandingkan SMK dalam memilih jurusan PTM. Hal ini dimungkinkan bahwa, peserta didik dari SMK dipersiapkan untuk memasuki dunia kerja. Jenjang lulusan dari berbagai sekolah tersebut menentukan motivasi belajar terutama penerimaan materi. Jenjang SMA/MA dalam memilih PTM, merupakan dunia baru yang harus diperkuat dengan ilmu hitung seperti matematika, fisika dan kimia sedangkan jenjang SMK merupakan ilmu pengembangan atau kebiasaan yang telah berlangsung sebelumnya dari pengalaman selama di SMK. Akan tetapi lulusan SMK yang melanjutkan ke PTM tidak menjadi jaminan dalam meningkatkan motivasi, bisa jadi SMA lebih unggul dalam motivasi belajar. Jurnal Pendidikan Teknik Otomotif_Universitas Muhammadiyah Purworejo
215
Vol.09/No.02/Januari 2017
ISSN: 2303-3738
Pergurun tinggi tidak sebatas berbicara dengan hard skill atau soft skill, namun kedewasaan dalam keduanya. SMK yang terbiasa, kurang tertantang sedangkan SMA sebagai dunia baru lebih tertantang. Maka dari itulah jenjang lulusan dari keduanya perlu dilakukan penelitian terhadap motivasi belajar. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Cahyo Nugroho (2012) menyatakan bahwa pada mata kuliah Matematika Teknik 1, mahasiswa yang berlatar belakang sekolah dari SMA mempunyai motivasi jauh lebih besar dari pada mahasiswa yang berlatar belakang sekolah dari SMK dengan equel variance assumed adalah 11,531 dengan probalitas 0,002<0,05 sehingga prestasi belajar mahasiswa dari SMA jauh lebih tinggi yaitu dengan equel variance assumed adalah 9,657 dengan probalitas 0,04<0,05. Motivasi adalah perubahan tingkah laku seseorang kearah positif terhadap sesuatu yang dianggap menyenangkan dibuktikan dengan hasil yang lebih baik. Motivasi dapat diamati dari perubahan tingkah laku seseorang terhadap sesuatu yang dianggap berbeda. Motivasi belajar ditunjukkan dengan penyelesaian tugas-tugas ataupun ujian setiap membelajar dengan hasil yang memuaskan. Motivasi tersebut dapat muncul dengan sendirinya ataupun diperlukan factor pemicu untuk menumbuhkan motivasi. Beberapa hal yang menurunkan motivasi mahasiswa diantaranya: (1) tugas yang tidak tuntas, (2) kedisiplinan dalam pembelajaran, (3) nilai ujian yang rendah. Factor tersebut harus dihadapi dan ditingkatkan untuk memperoleh prestasi yang baik. Hasil penelitiaan Rasista Damayanti (2011) yang menyebutkan bahwa ada pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar sebesar 27,40%. METODE PENELITIAN Peneliti menggunakan jenis penelitian ex-post facto, (Suharsimi Arikunto, 2010:17) penelitian tentang variable yang kejadiannya sudah terjadi sebelum penelitian dilaksanakan. Penelitian ini juga menggunakan pendekatan kuantitatif yang diangkakan. Istilah lain disebut juga penelitian korelasional yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan dari suatu fenomena, dan apabila ada berpa besar derajat hubungannya, antara berapa variable yang diteliti, Ismani, dkk (2010:2). Penelitian ini dilaksanakan di PTM UNTIRTA, dengan populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa PTM tahun 2016 berjumlah 62 orang yang terbagi dalam 2 kelas. Teknik yang digunakan dalam sampel adalah Purposive sampling, sehingga sampel diambil secara keseluruhan dengan karakteristik mahasiswa PTM sebanyak 62 responden. Instrument penelitian 216
Jurnal Pendidikan Teknik Otomotif_Universitas Muhammadiyah Purworejo
Vol.09/No.02/Januari 2017
ISSN: 2303-3738
menggunakan angket, dengan jenis pernyataan tertutup berupa pernyataan negative dan pernyataan positif dengan kriteria 4 rating scale yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Adapun kisi-kisi dan hasil uji coba validitas dengan r table n-2= 0.254 dengan taraf signifikansi 5% dari kuesiener sebagai berikut: Tabel 1. Variabel Instrumen, Validitas dan Reliabilitas No Item Variabel/Indikator No Item Valid Tingkat Pendidikan 1, 2, 3, 4, 5 Valid Keluarga Asal Sekolah 6, 7, 8 Valid Motivasi Belajar 14, 15, 16*, 17, 16 (gugur) 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40, 41, 42, 43, 44, 45, 46, 47, 48, 49, 50, 51, 52, 53, 54, 55, 56
Tidak
Reliabilitas 0.943
Instrument di atas menunjukkan bahwa sebanyak 56 butir pernyataan terdapat 1 butir yaitu no 16 yang tidak valid (gugur). Tingkat kehandalan atau reliabilitas instrument pada kategori “Tinggi” yaitu 0.943. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Hasil hubungan antar variabel penelitian antara tingkat pendidikan orang tua (X1), asal sekolah (X2) dan motivasi belajar mahasiswa PTM (Y) ditunjukkan pada gambar berikut:
Gambar 1. Hubungan Antar Variabel Penelitian Jurnal Pendidikan Teknik Otomotif_Universitas Muhammadiyah Purworejo
217
Vol.09/No.02/Januari 2017
ISSN: 2303-3738
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan negative dan tidak signifikan antara tingkat pendidikan orang tua dengan motivasi belajar mahasiswa PTM. Hal ini ditunjukkan hasil penelitian dengan koefisien korelasi (rx1y) sebesar -0.224 dengan N= 52. Sedangkan asal sekolah terhadap motivasi belajar mahasiswa PTM terdapat hubungan positif dan signifikan dengan korelasi (rx2y) sebesar 0.063 dengan N= 52. Akan tetapi tingkat pendidikan orang tua dan asal sekolah terhadap motivasi belajar mahasiwa PTM menunjukkan hubungan positif dan signifikan dengan koefisien korelasi sebesar (r y1,2) sebesar 0.224. Berdasarkan data di atas dapat dianalisis bahwa nilai R Square 0.004 yang berarti 4% motivasi belajar dipengaruhi tingkat pendidikan orang tuan da nasal sekolah. SIMPULAN Tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan tingkat pendidikan orang tua dengan motivasi belajar mahasiswa PTM, akan tetapi terdapat hubungan positif dan signifikan antara asal sekolah dengan motivasi belajar mahasiswa PTM sebesar 22,4% dan keduanya memiliki pengaruh terhadap motivasi belajar sebesar 4% dan 96% dipengaruhi oleh factor lain. DAFTAR PUSTAKA Anung Anindita. (2011). Motivasi, Kompetensi Profesional Guru, Lingkungan Sekolah, dan Lingkungan Keluarga Terhadap Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XII IPS Di SMA Negeri 12 Semarang Tahun Ajaran 2010/2011. Skripsi Fakultas Ekonomi. Unnes. Cahyo Nugroho. (2012). Pengaruh Motivasi Belajar Mahasiswa Berdasarkan Latar Belakang Sekolah pada Mata Pelajaran Praktik Dasar dan Matematika Teknik 1 terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa S1 PTE UNESA tahun angkatan 2012. Jurnal Pendidikan Teknik Elektro. Vol. 03, No. 01, 97-104. Candra Putri Tirtiana. (2013). Pengaruh Kreativitas Belajar, Penggunaan Media Pembelajaran Power Point, dan Lingkungan Keluarga Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Akuntansi Pada Siswa Kelas X AKT SMK Negeri 2 BLORA Tahun Ajaran 2012/2013 (Motivasi Belajar sebagai Variabel Intervening). Economic Education Analysis Journal. Vol. 02, No. 02, 15-23. Ismani, dkk. (2011). Pedoman Penulisan Tugas Akhir Jurusan Pendidikan Akuntansi. Yogyakarta: FE UNY. 218
Jurnal Pendidikan Teknik Otomotif_Universitas Muhammadiyah Purworejo
Vol.09/No.02/Januari 2017
ISSN: 2303-3738
Rasista Damayanti. (2011). Pengaruh motivasi, Cara Belajar, Lingkungan Keluarga, dan Lingkungan Sekolah terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IS di SMA Negeri 8 Purworejo. Skripsi. Semarang: UNNES. Rizka Iftikhah. (2014). Pengaruh Perhatian orang Tua Terhadap Motivasi Belajar Siswa. Jurnal Ilmiah Pendidikan Bimbingan dan Konseling. 8593. Online: http://e-journal.ikipveteran.ac.id/index.php/kes/article/download/159/171. Satrio Adi Setiawan. (2010). Pengaruh Umur, Pendidikan, Pendapatan, Pengalaman Kerja dan Jenis Kelamin Terhadap Lama Mencari Kerja bagi Tenaga Kerja Terdidik di Kota Malang. Skripsi. Semarang: UNDIP. Suharsimi Arikunto. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Wening Patmi Rahayu. (2011). Analisis Intensits Pendidikan oleh Orang Tua dalam Kegiatan Belajar Anak, Status Sosial Ekonomi Orang Tua terhadap Motivasi Belajar dan Prestasi Belajar Siswa. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran. Vol. 18, No. 01, 72-80.
Jurnal Pendidikan Teknik Otomotif_Universitas Muhammadiyah Purworejo
219