PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN HASIL BELAJAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING PADA SISWA KELAS IV SD MUHAMMADIYAH 1 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013
Kistya Rindika, Puji Nugraheni, Mita Hapsari Jannah Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo Email:
[email protected] ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini yaitu: (1) untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa, (2) untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD Muhammadiyah 1 Purworejo tahun pelajaran 2012/2013. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang terdiri dari 2 siklus. Subyek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SD Muhammadiyah 1 Purworejo yang berjumlah 35 siswa. Faktor yang diteliti berupa peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa dan hasil belajar siswa. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini ada 3 yaitu metode tes, metode observasi, dan metode dokumentasi. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data yaitu tes evaluasi belajar matematika siswa pada akhir siklus, dan lembar observasi. Data hasil belajar dianalisis dengan menggunakan teknik kualitatif dan teknik kuantitatif yaitu dengan menghitung rerata hasil belajar siswa dan persentase kemampuan berpikir kreatif siswa menggunakan percentage correction. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa : (1) Kemampuan berpikir kreatif siswa mengalami peningkatan, ditunjukkan oleh persentase jumlah siswa yang meningkat dan masuk dalam kategori baik yaitu dari 51% pada siklus I menjadi 74,30% pada siklus II. (2) Hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan, ditunjukkan oleh persentase jumlah siswa yang meningkat dan mencapai kriteria ketuntasan minimum yaitu 46% pada siklus I menjadi 85,70% pada siklus II.
Kata kunci: Reciprocal Teaching, kemampuan berpikir kreatif, hasil belajar PENDAHULUAN Salah satu masalah pokok dalam pembelajaran matematika di SD Muhammadiyah 1 Purworejo adalah rendahnya kemampuan siswa dalam memecahkan masalah. Hal ini nampak dari rerata hasil belajar siswa semester gasal Tahun 2012/2013 kelas IV SD Muhammadiyah 1 Purworejo yang hanya mencapai skor 49,6%. Pembelajaran konvensional yang terjadi di kelas masih Ekuivalen: Peningkatan Kemampuan Berpikir Kreatif Dan Hasil Belajar Melalui Model Pembelajaran Reciprocal Teaching Pada Siswa Kelas IV SD Muhammadiyah 1 Purworejo Tahun Pelajaran 2012/2013
155
didominasi guru dan tidak memberikan akses bagi siswa untuk berkembang secara mandiri melalui penemuan dan proses berpikirnya. Disinilah kemampuan berpikir kreatif siswa akan menurun. Padahal dalam pemecahan masalah matematika kemampuan berpikir kreatif sangat diperlukan. Banyak pakar yang telah mendiskusikan bahwa kreativitas sebagai berpikir kreatif. Seperti Thorrance dalam Hamalik (2006: 180) mengemukakan bahwa berpikir kreatif sebagai proses penyadaran adanya gangguan atau unsurunsur yang keliru, pembentukan gagasan atau hipotesis, pengujian hipotesis, pengkomunikasian hasil, mungkin juga pengujian atau perbaikan kembali hipotesis. Sementara Cagne dalam Hamalik (2006: 180) mengemukakan bahwa kreativitas sebagai suatu bentuk pemecahan masalah yang melibatkan intuitive leaps (bisikan kalbu), atau suatu kombinasi gagasan yang bersumber dari berbagai bidang pengetahuan yang terpisah secara luas. Kedua pandangan tersebut pada dasarnya mengandung maksud yang sama. Bahwa hakikat dari berpikir kreatif ialah proses yang terjadi di otak dan pikiran yang dilakukan oleh seseorang yang kreatif dalam memecahkan suatu masalah yang mungkin berasal dari berbagai sumber atau bidang ilmu pengetahuan. Guilford dalam Murniati (2012: 11) menemukan ada lima sifat yang menjadi ciri-ciri kemampuan berpikir kreatif, yaitu kelancaran (fluency), keluwesan (flexibility), keaslian (originality), penguraian (elaboration), dan perumusan kembali (redefinition). Kelancaran adalah kemampuan untuk mencetuskan banyak gagasan. Keluwesan adalah kemampuan mengembangkan bermacam pemecahan atau pendekatan masalah. Keaslian adalah kemampuan mencetuskan gagasan dengan cara-cara yang asli tidak klise. Penguraian adalah kemampuan menguraikan sesuatu secara terinci. Perumusan kembali adalah kemampuan meninjau suatu persoalan berdasarkan persprektif yanng berbeda dengan apa yang sudah diketahui banyak orang. Bila meninjau dari permasalahan tersebut, maka salah satu model pembelajaran yang cocok untuk diterapkan dalam upaya mengembangkan Ekuivalen: Peningkatan Kemampuan Berpikir Kreatif Dan Hasil Belajar Melalui Model Pembelajaran Reciprocal Teaching Pada Siswa Kelas IV SD Muhammadiyah 1 Purworejo Tahun Pelajaran 2012/2013
156
kemampuan berpikir kreatif ialah dengan model pembelajaran reciprocal teaching. Reciprocal teaching adalah pendekatan konstruktivisme yang berdasar pada prinsip-psrinsip pengajuan/pembuatan pertanyaan (Nur dan Wikandari dalam Trianto, 2009: 173). Dimana dengan adanya prinsip pengajuan pertanyaan, dapat meningkatkan rasa ingin tahu siswa, dan memotivasi siswa untuk belajar dan mengembangkan kemampuan
berpikir kreatifnya dalam
pemecahan masalah. Dalam pembelajaran reciprocal teaching, siswa dibagi dalam beberapa kelompok heterogen. Siswa kemudian merangkum dan membuat pertanyaan sesuai dengan materi pelajaran. Selanjutnya siswa akan mempresentasikan hasil belajarnya di depan kelas. Dalam hal ini berarti siswa berpartisipasi aktif dalam pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa. Dan secara tidak langsung juga akan meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD Muhammadiyah 1 Purworejo Tahun Pelajarn 2012/2013.
METODE PENELITIAN Penelitian yang dilakukan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas yang terdiri dari dua siklus dengan tiap-tiap siklus dua kali pertemuan. Prosedur penelitian meliputi (1) perencanaan (planning), (2) tindakan (action), (3) observasi (observing), dan (4) refleksi (reflecting) pada setiap siklus. Subyek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SD Muhammadiyah 1 Purworejo yang berjumlah 35 siswa. Metode yang digunakan untuk pengumpulan data adalah metode tes, metode observasi, dan metode dokumentasi. Sedangkan Instrumen dalam penelitian ini berupa tes berbentuk 5 soal uraian yang digunakan untuk menunjukkan hasil belajar yang dicapai pada setiap siklus, dan lembar observasi digunakan untuk mengetahui peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa. Data hasil belajar dianalisis dengan menggunakan teknik kualitatif dan teknik kuantitatif yaitu dengan menghitung rerata hasil belajar siswa dan persentase Ekuivalen: Peningkatan Kemampuan Berpikir Kreatif Dan Hasil Belajar Melalui Model Pembelajaran Reciprocal Teaching Pada Siswa Kelas IV SD Muhammadiyah 1 Purworejo Tahun Pelajaran 2012/2013
157
kemampuan berpikir kreatif siswa menggunakan percentage correction (Purwanto Ngalim, 2010:102).
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dengan memperhatikan hasil observasi dalam 2 siklus dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran reciprocal teaching dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa dalam pembelajaran matematika, sehingga berdampak baik pula untuk hasil belajar siswa yang juga mengalami peningkatan. Berdasarkan analisis hasil tes akhir siklus I dan tes siklus II, kemampuan berpikir kreatif siswa dalam pembelajaran matematika mengalami peningkatan. Berikut deskripsi peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa tiap siklus yang disajikan dalam bentuk tabel.
1. 2. 3. 4. 5.
Tabel 1. Peningkatan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Banyak Siswa yang Memiliki Kemampuan Indikator Berpikir Berpikir Kreatif Kreatif Siklus I Siklus II Kelancaran Berpikir 69% 80% Keluwesan 74% 89% Keaslian 60% 85% Penguraian 65% 88% Perumusan Kembali 63% 83% Secara keseluruhan hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan.
Peningkatan hasil penelitian ini secara rinci disajikan dalam bentuk diagram sebagai berikut.
Ekuivalen: Peningkatan Kemampuan Berpikir Kreatif Dan Hasil Belajar Melalui Model Pembelajaran Reciprocal Teaching Pada Siswa Kelas IV SD Muhammadiyah 1 Purworejo Tahun Pelajaran 2012/2013
158
80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0%
SIKLUS II
SIKLUS I
Gambar 1. Peningkatan Berpikir Kreatif
90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0%
SIKLUS II
SIKLUS I
Gambar 2. Peningkatan Hasil Belajar
Pada gambar diagram di atas persentase hasil belajar siswa siklus I mencapai skor 46% atau sebanyak 16 siswa yang mencapai KKM dengan persentase kemampuan berpikir kreatif siswa hanya 51%. Hal tersebut di atas disebabkan karena siswa belum mampu berdiskusi dengan baik mempelajari materi pelajaran bersama kelompoknya sehingga menimbulkan kegaduhan seperti ngobrol atau mengganggu temannya, siswa belum mampu memperkaya atau mengembangkan ide atau gagasannya secara terperinci sehingga mereka sulit jika disuruh untuk maju mempresentasikan hasil belajar kelompoknya, serta belum
berani
mengemukakan
pendapatnya
sehingga
mereka
enggan
menanggapi hasil presentasi temannya. Sedangkan pada siklus II langkah-langkah pembelajaran telah terlaksana dengan baik, ditunjukkan dan persentase hasil belajar siswa yang mencapai skor 85,70% atau sebanyak 30 siswa yang telah mencapai KKM dengan persentase kemampuan berpikir kreatif siswa mencapai skor 74,30%. Strategi yang dilaksanakan dalam siklus II ini merupakan pemantapan dan perbaikan tindakan siklus I. Suasana dan kegiatan dalam siklus II sudah terlihat baik. Siswa telah mampu mengembangkan kemampuan berpikir kreatifnya dalam proses Ekuivalen: Peningkatan Kemampuan Berpikir Kreatif Dan Hasil Belajar Melalui Model Pembelajaran Reciprocal Teaching Pada Siswa Kelas IV SD Muhammadiyah 1 Purworejo Tahun Pelajaran 2012/2013
159
pembelajaran sehingga siswa mampu berinteraksi dengan baik bersama kelompoknya, bekerja sama, dan saling membantu dalam mengintegrasikan pengetahuan-pengetahuan yang baru dengan pengetahuan yang telah dimilikinya. Selain itu siswa juga mempunyai keberanian untuk presentasi hasil diskusi, maupun untuk bertanya atau memberikan respon mengenai hasil presentasi dari temannya.
SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka peneliti mengambik kesimpulan bahwa melalui model pembelajaran reciprocal teaching dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif dan hasil belajar siswa kelas IV SD Muhammadiyah 1 Purworejo tahun pelajaran 2012/2013. Berdasarkan simpulan di atas, maka dapat disarankan sebagai berikut: (1) pembelajaran matematika hendaknya dilaksanakan dengan menerapkan
pendekatan
pembelajaran
yang
inovatif,
seperti
model
pembelajaran reciprocal teaching; (2) dengan melihat hasil pembelajaran dengan model pembelajaran reciprocal teaching, diharapkan dapat dikembangkan lagi dengan model pembelajaran lainnya yang dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA Hamalik, Oemar. 2006. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta: Bumi Aksara. Murniati, Endyah. 2012. Pendidikan & Bimbingan Anak Kreatif. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani. Purwato, Ngalim. 2009. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya. Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka. Ekuivalen: Peningkatan Kemampuan Berpikir Kreatif Dan Hasil Belajar Melalui Model Pembelajaran Reciprocal Teaching Pada Siswa Kelas IV SD Muhammadiyah 1 Purworejo Tahun Pelajaran 2012/2013
160