1 ABSTRAK Fahmi Ardi, Analisa dan Perancangan Sistem Monografi Kependudukan pada E-Government Kabupaten Tangerang, dibawah bimbingan M. Iwan Wahyuddin...
ABSTRAK Fahmi Ardi, Analisa dan Perancangan Sistem Monografi Kependudukan pada E-Government Kabupaten Tangerang, dibawah bimbingan M. Iwan Wahyuddin, M.T. dan Victor Amrizal M. Kom. E-Government merupakan salah satu sistem informasi kepemerintahan berbasis teknologi informasi yang akhir-akhir ini menjadi sorotan oleh banyak pihak, mengingat akan tuntutan masyarakat terhadap informasi yang disajikan secara terintegrasi dengan baik, terutama masalah kependudukan. Saat ini, kabupaten Tangerang mengalami kendala dalam menyajikan data monografi kependudukan secara terintegrasi. Dalam aktifitas membuat laporan data monografi kependudukan, pihak kabupaten masih menggunakan data di berkas Ms-Excel dalam menghasilkan laporan data monografi. Penginputan data-data monografi kependudukan masih dilakukan oleh salah satu pihak saja, dalam hal ini hanya pihak kabupaten yang menginput data, sementara pihak desa/kelurahan dan kecamatan hanya mengisi form monografi kependudukan yang telah disediakan pihak kabupaten. Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah sistem yang menangani masalah pembagian pekerjaan antara pihak desa/kelurahan, kecamatan dan pihak kabupaten. Menjawab semua masalah yang terjadi di kabupaten Tangerang tersebut, terkhusus pada penanganan data monografi desa/kelurahan, penulis merancang sebuah Sistem Monografi Kependudukan berbasis web. Penulis menggunakan model waterfall yang dikemukakan oleh Pressman (2001) dalam mengembangkan sistem. Dan dapat disimpulkan bahwa sistem dapat diakses oleh beberapa pihak selain pihak kabupaten, sistem dapat menggantikan proses pendistribusian manual, dan sistem dapat menyajikan laporan data monografi desa/kelurahan secara periodik dan ditampilkan dalam bentuk tabular. Kata Kunci : Monografi Kependudukan, E-Government, Waterfall, Web Based.
ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM MONOGRAFI KEPENDUDUKAN PADA E-GOVERNMENT KABUPATEN TANGERANG Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Oleh :
FAHMI ARDI 105091002868
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2010 M / 1431 H
ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM MONOGRAFI KEPENDUDUKAN PADA E-GOVERNMENT KABUPATEN TANGERANG
Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Oleh :
FAHMI ARDI 105091002868
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2010 M / 1431 H
ii
ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM MONOGRAFI KEPENDUDUKAN PADA E-GOVERNMENT KABUPATEN TANGERANG
Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Oleh :
Fahmi Ardi 105091002868
Menyetujui,
Pembimbing I
Pembimbing II
M. Iwan Wahyuddin, M.T.
Victor Amrizal, M.Kom. NIP. 150 411 258
Mengetahui, Ketua Program Studi Teknik Informatika,
Yusuf Durrachman, M.Sc., M.I.T. NIP. 19710522 200604 1 002
iii
PENGESAHAN UJIAN
Skripsi yang berjudul “Analisa Dan Perancangan Sistem Monografi Kependudukan Pada E-Government Kabupaten Tangerang” telah diuji dan dinyatakan lulus dalam
sidang Munaqosya Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada hari Jumat, 19 Maret 2010. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1) Program Studi Teknik Informatika. Jakarta, 19 Maret 2010 Tim Penguji, Dosen Penguji I,
Dosen Penguji II,
Ir. Bakri La Katjong, M.T., M.Kom. NIP. 4700 35764
Viva Arifin, MMSI. NIP. 19730810 200604 2 001
Pembimbing I,
Pembimbing II,
M. Iwan Wahyuddin, M.T.
Victor Amrizal, M.Kom. NIP. 150 411 258 Mengetahui,
Dekan Fakultas Sains dan Teknologi
Ketua Program Studi
Dr. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis. NIP. 19680117 200112 1 001
Yusuf Durrachman, M.Sc., M.I.T. NIP. 19710522 200604 1 002
iv
PERNYATAAN DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-BENAR HASIL KARYA SENDIRI DAN BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.
Jakarta, 19 Maret 2010
Fahmi Ardi
v
ABSTRAK Fahmi Ardi, Analisa dan Perancangan Sistem Monografi Kependudukan pada E-Government Kabupaten Tangerang, dibawah bimbingan M. Iwan Wahyuddin, M.T. dan Victor Amrizal M. Kom. E-Government merupakan salah satu sistem informasi kepemerintahan berbasis teknologi informasi yang akhir-akhir ini menjadi sorotan oleh banyak pihak, mengingat akan tuntutan masyarakat terhadap informasi yang disajikan secara terintegrasi dengan baik, terutama masalah kependudukan. Saat ini, kabupaten Tangerang mengalami kendala dalam menyajikan data monografi kependudukan secara terintegrasi. Dalam aktifitas membuat laporan data monografi kependudukan, pihak kabupaten masih menggunakan data di berkas Ms-Excel dalam menghasilkan laporan data monografi. Penginputan data-data monografi kependudukan masih dilakukan oleh salah satu pihak saja, dalam hal ini hanya pihak kabupaten yang menginput data, sementara pihak desa/kelurahan dan kecamatan hanya mengisi form monografi kependudukan yang telah disediakan pihak kabupaten. Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah sistem yang menangani masalah pembagian pekerjaan antara pihak desa/kelurahan, kecamatan dan pihak kabupaten. Menjawab semua masalah yang terjadi di kabupaten Tangerang tersebut, terkhusus pada penanganan data monografi desa/kelurahan, penulis merancang sebuah Sistem Monografi Kependudukan berbasis web. Penulis menggunakan model waterfall yang dikemukakan oleh Pressman (2001) dalam mengembangkan sistem. Dan dapat disimpulkan bahwa sistem dapat diakses oleh beberapa pihak selain pihak kabupaten, sistem dapat menggantikan proses pendistribusian manual, dan sistem dapat menyajikan laporan data monografi desa/kelurahan secara periodik dan ditampilkan dalam bentuk tabular. Kata Kunci : Monografi Kependudukan, E-Government, Waterfall, Web Based.
vi
KATA PENGANTAR
Assalaamu’alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh. Bissmillaahirrahmaanirrahiim... Segala puji hanya milik Allah, hanya kepada Allah penulis panjatkan segala syukur, hanya kepada Allah penulis memohon perlindungan, dan hanya kepada Allah penulis meminta ampunan. Shalawat dan salam tak lupa penulis curahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW. beserta keluarga, sahabat, serta ummatnya yang penuh dengan loyalitas. Skripsi ini berjudul “Analisa dan Perancangan Sistem Monografi Kependudukan pada E-Government Kabupaten Tangerang”, yang disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan program S1 pada Program Studi Teknik Informatika di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Pada kesempatan yang berbahagia ini, izinkanlah penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini. Mereka yang berdedikasi tinggi diantaranya: 1. Bapak Dr. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis., selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Bapak Yusuf Durrachman, M.Sc., M.I.T., selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
vii
3. Ibu Viva Arifin, MMSI., selaku Sekretaris Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 4. Bapak Iwan Wahyuddin, M.T., Bapak Victor Amrizal, M.Kom., selaku dosen Pembimbing. Mereka telah banyak meluangkan waktunya untuk menuntun penulis selama penyusunan skripsi ini berlangsung. 5. Seluruh Dosen Program Studi Teknik Informatika yang tidak mampu penulis sebutkan satu persatu. Terima kasih atas semua pengajaran ilmunya kepada penulis. 6. Staff karyawan Fakultas Sains dan Teknologi dan Prodi TI (Pak Tommy, Pak Rivo, Pak Samsul, Niki, Ibu Tari, Ibu Sukma, dan semuanya).
Akhirnya, semoga skripsi ini bermanfaat bagi seluruh pembaca yang mengkajinya dan bagi penulis, semoga Allah mencatatnya sebagai suatu kebaikan. Saran dan kritik untuk kesempurnaan skripsi ini sangat penulis nantikan.
Wassalaamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Jakarta, Maret 2010
Fahmi Ardi
viii
Persembahan Skripsi ini terkhusus penulis persembahkan kepada mereka yang telah mendukung, baik moril ataupun materil, baik melalui doa ataupun sua, dalam menyelesaikan skripsi ini, mereka adalah: 1. Ayah dan Ibu, Abdul Majid dan Maemunah. Mereka adalah pejuang sejati dalam mendidik penulis, memotivasi penulis, dan memberikan apapun yang penulis butuhkan dalam menyelesaikan studi ini. Semoga Allah melimpahkan rahmat dan ampunan-Nya kepada mereka. Amin. 2. Kakakku Roghibatul Jannah, Adik-adikku Faqihhurrifqi, Ulul Azmi, A. Roghibi, Ilham Munni’am, Anggun Nian Nantika, Hirzul Chaidar, dan Keponakanku Narjussalam. Kalian adalah sumber inspirasiku yang berhasil memberikan kesejukan di saat penat itu datang. 3. Yang terhormat K.H. Ibadullah, MBF, K.H. Solihin, Kang Muhsin, Ust. Abdullah Fabaks, Ust. Subhan Syatori, H. Ni’ami, Dr. Sofyan AP Kau, Ibu Esther, Mas Rian. Terima kasih semangat, bantuan dan wejangannya. 4. Saudara-saudaraku seperjuangan terspesial untuk Abi Moushaffi, Indah Gendari, Adi Gufron, Andri Riyadi, Amalia, Azan Awod Bajri, Bima Arafah, Budi Tri Anggono, Hafidz M. Irsyad, Kun Widagdo, Nofitri Heriyani, Masmian Mahida, S.Kom., M. Fachrul Rodji, Rahmat Sunarso Prayogo, Sidiq Permana, dan temen-temen TI-C
ix
angkatan 2005. Terima kasih atas segala bantuan dan semangatnya yang sangat memberikan power bagi penulis. 5. Saudara-saudaraku, Pradana Anis Riantori, Mu’ammar Arsyad, Sahlah, Sulhan, Abd. Ro’uf, Taqwim, Sa’dullah, Bukhori, Ja’far, Muhibullah. Kalian selalu membantu apapun yang penulis butuhkan. 6. Special Thanks to Someone in My Heart, Atiyah Tahta Nisyatina. Terima kasih semangatnya. 7. Dan seluruh pihak yang telah membantu baik langsung maupun tak langsung dalam menyelesaikan skripsi ini.
x
DAFTAR ISI Halaman Halaman Judul ........................................................................................... ii Lembar Persetujuan Pembimbing............................................................... iii Lembar Persetujuan Penguji....................................................................... iv Lembar Pernyataan .................................................................................... v Abstrak .................................................................................................... vi Kata Pengantar........................................................................................... vii Lembar Persembahan................................................................................. ix Daftar Isi.................................................................................................... xi Daftar Gambar ........................................................................................... xv Daftar Tabel............................................................................................... xviii BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1 1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................ 1 1.2 Rumusan Masalah ................................................................. 3 1.3 Batasan Masalah.................................................................... 3 1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian .............................................. 4 1.4.1 Tujuan ............................................................... 4 1.4.2 Manfaat ............................................................. 4 1.5 Metodologi Penelitian............................................................ 5 1.5.1 Metode Pengumpulan Data................................ 5 1.5.1.1 Studi Kepustakaan .............................. 5 1.5.1.2 Studi Lapangan ................................... 6
xi
1.5.2 Metode Pengembangan Sistem .......................... 6 1.6 Sistematika Penulisan ............................................................ 8
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................... 26 3.1 Metode Pengumpulan Data.................................................... 26 3.1.1 Studi Kepustakaan............................................. 26 3.1.2 Studi Lapangan.................................................. 27 3.1.2.1 Observasi (Pengamatan)...................... 27 3.1.2.2 Interview (Wawancara) ....................... 27 3.2 Metode Pengembangan Sistem .............................................. 28 3.2.1
Test (Ujicoba).................................................... 29
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................. 30 4.1 Persiapan ............................................................................... 30 4.1.1 Gambaran Umum Kabupaten Tangerang ........... 30 4.1.1.1 Profil................................................... 30 4.1.1.2 Visi dan Misi ...................................... 31 4.1.1.3 Moto dan Lambang ............................. 35 4.1.1.4 Struktur Pemerintahan......................... 37
BAB V PENUTUP ................................................................................... 101 5.1 Kesimpulan ........................................................................... 101 5.2 Saran ..................................................................................... 102
DAFTAR PUSTAKA............................................................................... 104 LAMPIRAN-LAMPIRAN
xiv
DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1 Kerangka E-Government......................................................... 11 Gambar 2.2 Model Waterfall (Pressman: 2001).......................................... 17 Gambar 4.1 Lambang Daerah .................................................................... 35 Gambar 4.2 Struktur Organisasi Perangkat Daerah..................................... 41 Gambar 4.3 Diagram Konteks.................................................................... 52 Gambar 4.4 Diagram Level 0 / Overview ................................................... 54 Gambar 4.5 Diagram Level 1 Proses Admin Kabupaten Login................... 55 Gambar 4.6 Diagram Level 1 Proses Admin Kabupaten Input Data Kecamatan ..................................................................... 56 Gambar 4.7 Diagram Level 1 Proses Admin Kabupaten Update Data Kecamatan ..................................................................... 57 Gambar 4.8 Diagram Level 1 Proses Admin Kabupaten Input Data Desa ............................................................................... 58 Gambar 4.9 Diagram Level 1 Proses Admin Kabupaten Update Data Desa ............................................................................... 59 Gambar 4.10 Diagram Level 1 Proses Admin Kabupaten Input Data Satuan .......................................................................... 60 Gambar 4.11 Diagram Level 1 Proses Admin Kabupaten Update Data Satuan .......................................................................... 61 Gambar 4.12 Diagram Level 1 Proses Admin Kabupaten Input Data Kategori ....................................................................... 62
xv
Gambar 4.13 Diagram Level 1 Proses Admin Kabupaten Update Data Kategori ....................................................................... 64 Gambar 4.14 Diagram Level 1 Proses Admin Kabupaten Input Data Monografi .................................................................... 66 Gambar 4.15 Diagram Level 1 Proses Admin Kabupaten Update Data Monografi .................................................................... 67 Gambar 4.16 Diagram Level 1 Proses Admin Kabupaten Cetak Data Monografi .................................................................... 68 Gambar 4.17 Diagram Level 1 Proses Admin Kecamatan Login ................ 69 Gambar 4.18 Diagram Level 1 Proses Admin Kecamatan Update Account 70 Gambar 4.19 Diagram Level 1 Proses Admin Kecamatan Input Data Monografi .................................................................... 71 Gambar 4.20 Diagram Level 1 Proses Admin Kecamatan Update Data Monografi .................................................................... 72 Gambar 4.21 Diagram Level 1 Proses Admin Kecamatan Cetak Data Monografi .................................................................... 73 Gambar 4.22 Diagram Level 1 Proses Admin Desa Login.......................... 74 Gambar 4.23 Diagram Level 1 Proses Admin Desa Update Account.......... 75 Gambar 4.24 Diagram Level 1 Proses Admin Desa Input Data Monografi .................................................................... 76 Gambar 4.25 Diagram Level 1 Proses Admin Desa Update Data Monografi .................................................................... 77 Gambar 4.26 Diagram Level 1 Proses Admin Desa Cetak
xvi
Data Monografi .................................................................... 78 Gambar 4.27 Unnormalized Form (UNF) .................................................. 79 Gambar 4.28 Proses (1.a) First Normalized Form (1NF)............................ 79 Gambar 4.29 Proses (1.b) First Normalized Form (1NF)............................ 80 Gambar 4.30 Proses (2.a) Second Normalized Form (2NF) ........................ 81 Gambar 4.31 Proses (2.b) Second Normalized Form (2NF)........................ 81 Gambar 4.32 Proses (2.c) Second Normalized Form (2NF) ........................ 82 Gambar 4.33 Proses (3.a) Third Normalized Form (3NF)........................... 82 Gambar 4.34 Proses (3.b) Third Normalized Form (3NF) .......................... 83 Gambar 4.35 Entity Relationship Diagram................................................. 84 Gambar 4.36 Struktur Menu Halaman Publik............................................. 88 Gambar 4.37 Struktur Menu Halaman Administrator ................................. 89 Gambar 4.38 STD Input Data Kecamatan .................................................. 90 Gambar 4.39 STD Input Data Desa............................................................ 91 Gambar 4.40 STD Input Data Satuan ......................................................... 92 Gambar 4.41 STD Input Data Kategori ...................................................... 93 Gambar 4.42 STD Input Data Monografi ................................................... 94 Gambar 4.43 STD Cetak Data Monografi .................................................. 95 Gambar 4.44 Desain Halaman Index Publik............................................... 96 Gambar 4.45 Desain Halaman Monografi Publik ....................................... 97 Gambar 4.46 Desain Halaman Statistik ...................................................... 98 Gambar 4.47 Desain Halaman Login Administrator................................... 99 Gambar 4.48 Desain Halaman Monografi Administrator............................ 100
Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat penetrasinya,
muncul berbagai istilah "Electronic", mulai dari electronic mail, electronic business, electronic payment sampai dengan electronic government atau yang akhir-akhir ini sangat populer dengan istilah e-government. E-Government merupakan salah satu sistem informasi kepemerintahan yang akhir-akhir ini menjadi sorotan oleh banyak pihak, mengingat akan tuntutan masyarakat terhadap informasi yang disajikan secara terintegrasi dengan baik, terutama masalah kependudukan. Selain masyarakat pada umumnya, pihak aparat pemerintahan pun merasa sangat terbantu dengan hadirnya e-government, karena dengan adanya sistem ini diharapkan dapat membantu pemerintahan dalam melaksanakan tugasnya selaku abdi Negara. Saat ini, kabupaten Tangerang mengalami kendala dalam menyajikan data monografi kependudukan secara terintegrasi. Data monografi kependudukan memiliki peranan yang penting dalam membantu menentukan alokasi anggaran dana sebuah daerah. Data monografi kependudukan ditentukan secara baku oleh pemerintah pusat dan terdiri dari pointer-pointer yang masing-masing kapubaten berbeda dengan kabupaten lainnya. Pointer yang telah ditetapkan dalam data monografi kependudukan tersebut antara lain demografi, orbitasi, pendidikan, kesehatan,
1
2
sarana ibadah, fasilitas olahraga, transportasi, sarana komunikasi, penerangan umum, kesadaran politik, keamanan dan ketertiban masyarakat, pertanian, perikanan, peternakan, kehutanan, pertambangan, ketenagakerjaan, sosial budaya, sarana perekonomian, kondisi sosial kemasyarakatan, aspek pemerintahan, kependudukan, dan industri. Dalam aktifitas membuat laporan data monografi kependudukan, pihak kabupaten belum menerapkan sistem komputerisasi secara optimal karena data masih disimpan dalam file Ms-Excel, sehingga dalam menghasilkan seluruh laporan data monografi kependudukan membutuhkan ketelitian. Penginputan data-data monografi kependudukan masih dilakukan pihak kabupaten, sementara pihak desa/kelurahan dan kecamatan mengisi form monografi kependudukan yang telah disediakan pihak kabupaten, sehingga pekerjaan di pihak kabupaten terasa sangat menumpuk. Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah sistem yang menangani masalah pembagian pekerjaan antara pihak desa/kelurahan, kecamatan dan pihak kabupaten. Berangkat dari keadaan inilah yang membuat penulis terdorong untuk merancang sebuah sistem monografi kependudukan. Hal ini pula yang menjadi latar belakang penulis untuk melakukan penelitian dalam merancang sistem monografi kependudukan pada e-government kabupaten Tangerang.
3
1.2
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, dapat dirumuskan masalah yang
akan dibahas sebagai berikut:
1. Bagaimana
sistem
monografi
kependudukan
dapat
membantu
pekerjaan pihak kabupaten dalam memanipulasi data monografi kependudukan. 2. Bagaimana sistem monografi kependudukan memberikan pembatasan hak askses. 3. Bagaimana sistem monografi kependudukan menyajikan data-data monografi.
1.3
Batasan Masalah Berdasarkan masalah-masalah di atas, maka ruang lingkup penelitian
dibatasi pada: 1. Sistem monografi kependudukan ini menitik beratkan pada sub monografi desa/kelurahan. 2. Data monografi desa/kelurahan disajikan dalam bentuk tabular. 3. Data monografi desa/kelurahan dapat dicetak ke dalam format pdf.
4
1.4
Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.4.1 Tujuan Penelitian ini bertujuan memperbaiki kinerja sistem yang sudah ada dalam pengolahan data monografi kependudukan di Kabupaten Tangerang melalui penerapan sistem monografi kependudukan.
1.4.2 Manfaat 1. Bagi Penulis: a. Menerapkan ilmu-ilmu dalam merancang sebuah sistem yang telah peroleh selama kuliah. b. Mampu
merancang
sebuah
sistem
monografi
kependudukan yang dapat membantu kinerja kabupaten Tangerang
dalam
memanipulasi
data
monografi
desa/kelurahan. c. Mengetahui
tentang isu-isu e-government khususnya
masalah monografi kependudukan. d. Untuk memenuhi salah satu syarak kelulusan strata satu (S1) fakultas Sains dan Teknologi, jurusan Teknik Informatika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Bagi Instansi (Kabupaten Tangerang): a. Memudahkan pihak kabupaten dalam memanipulasi dan menyajikan data-data monografi desa/kelurahan.
5
b. Memberikan rujukan kepada pihak kabupaten Tangerang dalam mengalokasikan anggaran sebuah daerah. c. Memberikan
kepercayaan
kepemerintahan
kabupaten
Tangerang di mata masyarakat (publik) perihal transparansi tentang informasi monografi kependudukan. d. Ikut
serta
dalam
mewujudkan
e-government
yang
terintegrasi dengan baik. 3. Bagi Universitas: a. Menambah bahan referensi perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta
khususnya
isu-isu
tentang
e-
government dan monografi kependudukan.
1.5
Metodologi Penelitian Metode penelitian yang penulis lakukan terdiri dari metode pengumpulan
data dan metode pengembangan sistem.
1.5.1 Metode Pengumpulan Data 1.5.1.1
Studi Kepustakaan Mengumpulkan data dan informasi dengan mencari dan
memperoleh data-data yang diperlukan dari berbagai buku, jurnal, literatur, dan website yang berhubungan dengan materi skripsi ini.
6
1.5.1.2
Studi Lapangan Studi lapangan dilakukan secara langsung ke tempat penelitian
dengan mengadakan : 1. Observasi (Pengamatan) Pengumpulan data dan informasi dengan cara meninjau dan mengamati secara langsung kegiatan di lapangan. 2. Interview (Wawancara) Memungkinkan
penulis
sebagai
pewawancara
untuk
mengumpulkan data secara tatap muka langsung dengan orang yang diwawancarai. Hal ini membuat penulis dapat menggali permasalahan secara lebih mendalam.
1.5.2 Metode Pengembangan Sistem Untuk metode pengembangan sistem yang penulis gunakan adalah metode Waterfall, berikut tahapan-tahapan dalam metode Waterfall menurut Pressman (2001) : 1. Analysis (Analisis) Analisis merupakan tahap awal dimana dilakukan proses pengumpulan data, identifikasi masalah, dan analisis kebutuhan sistem hingga aktivitas pendefinisian sistem. Tahap ini bertujuan untuk menentukan solusi yang didapat dari aktivitasaktivitas tersebut.
7
2. Design (Perancangan) Pada tahap ini dilakukan pembuatan model dari perangkat lunak. Maksud pembuatan model ini adalah untuk memperoleh pengertian yang lebih baik terhadap aliran data dan kontrol, proses-proses fungsional, tingkah laku operasi dan informasiinformasi yang terkandung di dalamnya. Terdiri dari aktivitas utama pemodelan proses, pemodelan data dan desain antarmuka. 3. Code (Pengkodean) Pada tahap ini hasil dari perancangan mulai diterjemahkan ke dalam bahasa mesin melalui bahasa pemrograman. Terdiri dari dua aktivitas yaitu pembuatan kode program dan pembuatan tampilan program sebagai hasil penelitian. 4. Test (Ujicoba) Selanjutnya program harus diuji coba dimana difokuskan terhadap tiga aktivitas yakni logika internal perangkat lunak, pemastian bahwa semua perintah yang ada telah dicoba, dan fungsi eksternal untuk memastikan bahwa dengan masukan tertentu suatu fungsi akan menghasilkan keluaran sesuai dengan yang dikehendaki.
8
1.6
Sistematika Penulisan Dalam penyusunan skripsi ini, pembahasan yang penulis sajikan terbagi
dalam lima bab, yang secara singkat akan diuraikan sebagai berikut : BAB I
PENDAHULUAN Bab ini akan menguraikan Latar Belakang Masalah, Perumusan Masalah, Pembatasan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Metodologi Penelitian, dan Sistematika Penulisan.
BAB II
LANDASAN TEORI Bab ini akan menguraikan secara singkat teori yang diperlukan dalam penelitian ini.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN Bab ini akan menjelaskan metode yang dilakukan penulis dalam penelitian.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini akan menguraikan dan membahas hasil penelitian yang penulis kerjakan.
BAB V
PENUTUP Bab ini adalah bab terakhir yang menyajikan kesimpulan serta saran dari apa yang telah diterangkan dan diuraikan pada bab-bab sebelumnya.
BAB II LANDASAN TEORI
2.1
Konsep E-Government 2.1.1 Definisi E-Government E-Government memiliki beragam definisi tergantung kepada sudut pandang pihak mana yang mendefinisikan serta tingkatan perkembangan yang ada (Andrianto, 2007): 1. Menurut Bank Dunia “E-Government refers to the use by government agencies of information technologies (such as wide area networks, the internet, and mobile computing) that have the ability to transform relations with citizens, business, and other arms of government”. E-Government mengacu pada penggunaan pemerintahan dari sisi Teknologi Informasi (seperti jaringan area yang luas, internet, dan mobile computing) yang mempunyai kemampuan untuk mentransformasikan hubungan dengan masyarakat, kalangan bisnis, dan lembaga pemerintahan lainnya. 2. Menurut Pemerintah AS (Amerika Serikat) “E-Government
refers
to
the
delivery
of government
information and services online through the internet or other digital means”.
9
10
E-Government
mengarah
pada
penyampaian
informasi
pemerintahan dan layanan online melalui internet atau alat digital lainnya. 3. Menurut Pemerintah New Zeland “E-Government is a way for governments to use the new technologies to people with more convenient access to government information and services, to improve the quality of the services and to provide greater opportunities to participate in our democratic institutions and prosses”. E-Government adalah sebuah cara bagi pemerintahan untuk menggunakan teknologi terkini kepada masyarakat dengan akses yang lebih tepat pada informasi dan layanan pemerintahan, untuk meningkatkan kualitas layanan dan memberikan peluang yang lebih besar untuk ikut andil dalam institusi dan proses demokrasi. 4. Menurut Pemerintah Uni Eropa E-Government bukan sekedar sebagai penggunaan terhadap informasi melainkan “penggunaan teknologi informasi yang juga dikombinasikan dengan perubahan organisasi dan keterampilan baru dalam rangka memperbaiki pelayanan publik dan proses demokrasi dan mendukung kebijakan publik”. Dari beberapa pengertian diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa e-government merupakan pemanfaat teknologi informasi
11
oleh pemerintah dalam menyampaikan informasi kepada khalayak umum dan memberikan pelayanan yang baik untuk masyarakat.
2.1.2 Kerangka E-Government Sebagai sebuah tren global yang tak terbendung, digitalisasi di pemerintahan (e-government) telah membuka babak baru tentang kemungkinan pengaksesan informasi publik oleh setiap warga negara sebagai pemiliki entitas negara. Dengan e-government, internet berhasil menjembatani antara rakyat (kelompok masyarakat dan juga dunia usaha) dengan pemerintahnya. Cukup dari rumah, rakyat bisa mengakses informasi mengenai pengelolaan pemerintahan sekaligus pertanggung jawabannya (Andrianto, 2007). SWASTA DAN MASYARAKAT
INTERNET
JARINGAN PUBLIK EXTRANET GATEWAY PORTAL
INFORMASI PEMRINTAH PUSAT
INFORMASI PEMRINTAH DAERAH
JARINGAN INTRA PEMERINTAH (GSI)
Gambar 2.1 : Kerangka E-Government (Andrianto : 2007)
12
2.1.3 Manfaat E-Government Al Gore dan Tony Blair, yang dikutip oleh Nico Andrianto (2007), secara bersemangat menjelaskan manfaat yang diperoleh dari egovernment antara lain: 1. Memperbaiki kualitas pelayanan pemerintahan kepada para stakeholder-nya
(masyarakat,
kalangan
usahawan,
dan
industri), terutama dalam hal kinerja dan efektivitas dan efisiensi di berbagai kehidupan bernegara, 2. Meningkatkan
transparansi,
kontrol,
dan
akuntabilitas
penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka penerapan konsep good corporate governance. 3. Mengurangi secara total biaya administrasi, relasi, dan interaksi yang dikeluarkan pemerintah maupun stakeholder-nya untuk keperluan aktivitas sehari-hari. 4. Memberikan peluang pemerintah untuk mendapatkan sumbersumber pendataan yang baru melalui interaksinya dengan pihak-pihak yang berkepentingan. 5. Menciptakan suatu lingkungan masyarakat baru yang dapat menjawab berbagai permasalahan yang dihadapi secara cepat dan tepat sejalan dengan perubahan global dan tren yang ada. 6. Memberdayakan masyarakat dan pihak-pihak yang lain sebagai mitra pemerintahan dalam proses pengambilan kebijakan publik secara merata dan demokratis.
13
2.1.4 Implementasi E-Government Pada tataran implementasi, terdapat 3 tingkatan e-government yang dicerminkan oleh tampilan situs (website) pemerintah (Andrianto, 2007): 1. Booklet (to publish) Komunikasi satu arah dimana pemerintah dapat diakses secara langsung
oleh
masyarakat dan pihak-pihak
lain yang
berkepentingan. Contoh: membaca dan mendownload produk UU/Perpu yang ditetapkan oleh DPR/DPRD, eksekutif (Presiden/Menteri/Gubernur/Bupati/Walikota) atau yudikatif (Mahkamah Agung). 2. Interact Komunikasi dua arah antara pemerintah dan masyarakat yang berkepentingan. Ada dua jenis aplikasi dalam komunikasi dua arah ini. Pertama, bentuk portal dimana situs memberikan fasilitas searching. Kedua, pemerintah memberikan kanal dimana masyarakat dapat melakukan diskusi dengan unit-unit tertentu baik secara langsung (chatting, teleconference, web-tv) maupun tak langsung (e-mail, frequency asked questions, news letter, mailing list). Contoh: rakyat dapat diskusi dengan wakilnya di DPR/D dengan menggunakan fasilitas chatting, email, and mailing list.
14
3. Transact Pada tingkatan ini sudah terjadi perpindahan (transfer) uang dari satu pihak ke pihak lain sebagai sebuah konsekuensi dari diberikannya
layanan
jasa
oleh
pemerintah.
Contoh:
masyarakat dapat mengurus permohonan memperoleh KTP (kartu tanda penduduk) atau SIM (surat izin mengemudi) baru atau memperpanjangnya sekaligus membayar biayanya melalui internet.
2.2
Monografi Kependudukan 2.2.1 Pengertian Monografi Seperti akar katanya dari bahasa Yunani yang berarti tulisan tunggal, monografi adalah sebuah karya tulis bertema tunggal yang biasanya ditulis satu pengarang saja. Hasilnya bisa berupa buku atau dimuat dalam sebuah jurnal ilmiah (Kurniawan, 2009). Contoh yang paling mudah mengenai bentuk monografi adalah monografi tentang geografi suatu pemerintahan daerah tertentu, seperti Monografi Kabupaten Daerah Tingkat II Teluk Cendrawasih Tahun 198182 yang disusun Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Biak pada 1981. Contoh monografi lain adalah Monograf Kelapa Kopyor yang diterbitkan oleh Balai Penelitian Tanaman Kelapa dan Palma Lain, Departemen Pertanian. Monograf ini memuat beberap artikel ilmiah, seperti "Perbanyakan Kelapa Kopyor Secara Alami" oleh Ismail
15
Maskromo dan Hengky Novarianto serta "Keaneragaman Genetik Kelapa Kopyor" oleh Meity Tulalo dan Ismail Maskromo. Semua penulis itu adalah peneliti pada balai penelitian tersebut. Monografi adalah sebuah buku ilmiah yang khusus dengan topik yang khusus pula, tapi memuat pembahasan selengkap mungkin, baik di dalam disiplinnya, antardisiplin maupun lintas disiplin ilmu. Buku ini ditujukan, terutama bagi spesialis lain. Meskipun komponen utamanya adalah tinjauan-tinjauan berbagai literatur, tapi karya monografi menuntut standar ilmiah yang tinggi, yang menuntut kedalaman ilmiah. Karena itulah monografi biasanya dikerjakan oleh seorang spesialis yang sangat ahli, yang mampu menghimpun, memetakan, mengurai, mengintegrasikan dan menganalisis semua sumbangan literatur dan jurnal ilmiah yang relevan. Nilai monografi terletak pada koherensi dan keluasan informasi dan pengetahuannya, yang berguna bagi peneliti spesialis lain untuk mengembangkan ilmu dan topik bersangkutan. Kebanyakan manuskrip monografi ditinjau secara kritis dan disunting secara ketat. Buku-buku yang dihasilkannya diharapkan dapat menjadi karya abadi. Monografi seringkali dicampuradukkan dengan buku-buku jenis buku teks perguruan tinggi (text book). Buku teks sebenarnya adalah buku pedagogis yang, meskipun membahas satu topik yang sempit, dirancang untuk melayani kebutuhan pembaca yang lebih muda ketimbang komunitas peneliti spesialis.
16
2.2.2 Monografi Kependudukan Menurut Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 15 Tahun 2008 tentang Petunjuk Teknis Penilaian Angka Kredit Statistisik (BPS, 2008), monografi adalah penyajian informasi hasil kegiatan sensus, survei, data sekunder atau hasil observasi dalam bentuk tabel atau grafik melalui media dinding dalam tampilan yang mudah dilihat atau dibaca. Monografi yang dimaksud adalah pada suatu wilayah dan waktu tertentu (BPS, 2003). Penyajian data monografi dimaksudkan untuk memudahkan masyarakat mengetahui gambaran umum suatu wilayah pada waktu tertentu. Sedangkan menurut Peraturan Walikota Surabaya Nomor 33 Tahun 2009 tentang Teknis Pelaksanaan Administrasi Kelurahan di Lingkungan Pemerintah Kota Surabaya (PEMKOT Surabaya, 2009), diartikan sebagai kegiatan pencatatan data dan informasi mengenai keadaan di wilayah Kelurahan, yang menggambarkan antara lain tentang batas-batas yang dimiliki, keadaan geografis setempat, jumlah penduduk, mata pencaharian/pekerjaan, agama, jumlah Rukun Tetangga dan jumlah Rukun Warga. Data monografi kependudukan berupa catatan informasi kegiatan Kelurahan pada suatu periode tertentu yang dapat digunakan untuk menggambarkan aktifitas dan kinerja Kelurahan.
17
2.3
Model Waterfall Untuk
mengembangkan
sistem
dibutuhkan
metode
atau
model
pengembangannya, salah satunya adalah model Waterfall. Metode ini bisa juga disebut dengan linear sequential model, menggunakan pendekatan sistematis dan sekuensial dalam pengembangan sistem, dimulai melalui proses analisis, perancangan, pengkodean dan ujicoba (Pressman, 2001). Berikut gambarnya:
Gambar 2.2 : Model Waterfall (Pressman : 2001)
Model Waterfall tersusun atas aktivitas- akivitas berikut ini : 1. Analysis (Analisis) Hal pertama yang harus dilakukan dalam tahap analisis adalah komunikasi
dengan berbagai
pihak
yang terkait
mulai
dari
mengidentifikasi dan mendefinisikan permasalahan, menentukan keperluan untuk semua elemen dan sistem. Pengetahuan ini terasa perlu ketika sistem harus berinteraksi dengan elemen-elemen yang lain seperti perangkat keras, manusia dan basis data.
18
2. Design (Perancangan) Perancangan menentukan bagaimana suatu sistem menyelesaikan apa yang harus diselesaikan. Pada tahap ini dilakukan pembuatan model dari sistem. Maksud pembuatan model ini adalah untuk memperoleh pengertian yang lebih baik terhadap aliran data dan kontrol, prosesproses fungsional, tingkah laku operasi dan informasi-informasi yang terkandung di dalamnya. Perancangan dilakukan mulai dari tingkat global sampai ke tingkat rincian tertentu. Pada tahap ini dilakukan beberapa aktivitas, seperti pemodelan proses serta pemodelan data. 3. Code (Pengkodean) Code atau pengkodean adalah tahap dimana sistem yang telah dianalisis dan dirancang mulai diterjemahkan ke dalam bahasa mesin melalui bahasa pemrograman. Jika rancangan dibuat secara detil maka pengkodean akan menjadi aktivitas yang cepat. Pada tahap ini lakukan pengkodean program dan juga antarmuka program. 4. Test (Ujicoba) Ketika pengkodean telah selesai dilakukan selanjutnya sistem harus diuji coba. Proses uji coba difokuskan terhadap tiga aktivitas yakni logika internal sistem, pemastian bahwa semua perintah yang ada telah dicoba, dan fungsi eksternal, untuk memastikan bahwa dengan masukan tertentu suatu fungsi akan menghasilkan keluaran sesuai dengan yang dikehendaki.
19
2.4
Data Flow Diagram (DFD) 2.4.1 Pengertian Menurut Al Fatta (2007), Data Flow Diagram (DFD) atau diagram aliran data merupakan diagram yang digunakan untuk menggambarkan proses-proses yang terjadi pada perangkat lunak yang akan dikembangkan. Dengan model ini, data-data yang terlibat pada masing-masing proses dapat diidentifikasi. 2.4.2 Elemen Untuk membaca suatu DFD kita harus memahami dulu elemenelemen yang menyusunnya, yaitu : 1. Process (Proses) Aktivitas atau fungsi yang dilakukan untuk alasan bisnis yang spesifik, biasanya berupa manual maupun terkomputerisasi. 2. Data Flow (Aliran Data) Satu data tunggal atau kumpulan logis suatu data, selalu diawali atau berakhir pada proses. 3. Data Store (Penyimpanan Data) Kumpulan data yang disimpan dengan cara tertentu. Data yang mengalir disimpan dalam data store dan aliran data di-update atau ditambahkan ke data store. 4. External Entity (Entitas Eksternal)
20
Orang, organisasi, atau sistem yang berada di luar perangkat lunak tetapi berinteraksi dengan perangkat lunak.
2.4.3 Hierarki Menurut Ladjamudin (2005), DFD juga terdiri dari beberapa hierarki, yaitu : 1. Diagram Konteks Diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Dalam diagram konteks hanya ada satu proses dan tidak ada store. 2. Diagram Nol Diagram yang menggambarkan proses dari DFD. Diagram Nol memberikan pandangan secara menyeluruh mengenai sistem, menunjukkan tentang fungsi-fungsi utama atau proses yang ada, aliran data dan entitas eksternal. 3. Diagram Rinci Diagram yang menguraikan proses apa yang ada dalam diagram nol atau diagram level di atasnya.
21
2.4.4 Notasi Berikut ini adalah tabel perbandingan notasi DFD yang digunakan oleh beberapa ahli : Tabel 2.1 : Notasi DFD (Ladjamudin : 2005)
Simbol Entitas Luar
Proses
Arus Data
Penyimpanan Data
Gane/Sarson
Yourdon/De Marco
22
2.5
Entity Relationship Diagram (ERD) 2.5.1 Pengertian Menurut Ladjamudin (2005), Entity Relationship Diagram (ERD) adalah suatu model jaringan yang menggunakan susunan data yang disimpan dalam sistem secara abstrak. ERD juga merupakan model jaringan data yang menekankan pada struktur-struktur dan relationship data.
2.5.2 Elemen ERD terdiri dari beberapa elemen, yaitu : 1. Entity Entity adalah sesuatu apa saja yang ada di dalam sistem, nyata maupun abstrak dimana data tersimpan. Entity diberi nama dengan kata benda dan dapat berupa orang, benda, lokasi, kejadian (terdapat unsur waktu di dalamnya). 2. Relationship Relationship adalah hubungan alamiah yang terjadi antar entity. Pada umumnya relationship diberi nama dengan kata kerja dasar, sehingga memudahkan untuk melakukan pembacaan relasinya (kalimat aktif atau pasif). 3. Relationship Degree Relationship degree atau derajat relationship adalah jumlah entity yang berpartisipasi dalam satu relationship.
23
4. Atribut Atribut adalah sifat atau karakteristik dari tiap entity maupun relationship. Atribut merupakan elemen dari tiap entity dan relationship. 5. Cardinality Cardinality atau kardinalitas merujuk kepada jumlah hubungan maksimum yang terjadi dari entitas yang satu ke entitas yang lain dan begitu juga sebaliknya. Terdapat tiga macam kardinalitas relasi, yaitu : one to one, one to many atau many to one dan many to many.
2.6
Normalisasi 2.6.1 Pengertian Menurut Sutanta (2004), normalisasi dapat diartikan sebagai suatu teknik yang mendekomposisi data dalam cara-cara tertentu untuk mencegah timbulnya permasalahan pengolahan data dalam basis data.
2.6.2 Levelisasi Teori normalisasi dibangun menurut konsep level normalisasi. Level normalisasi dijelaskan berdasarkan kriteria tertentu pada bentuk normal. Berikut level kriterianya : 1. Unnormalized Form (UNF) Relasi UNF mempunyai kriteria sebagai berikut :
24
a. Jika relasi mempunyai bentuk non flat file (terjadi akibat data disimpan sesuai dengan kedatangannya, sehingga tidak memiliki struktur yang sama, terjadi duplikasi atau tidak lengkap). b. Jika relasi memuat set atribut berulang. c. Jika relasi memuat atribut non atomic value. 2. First Normalized Form (1NF) Relasi 1NF mempunyai kriteria sebagai berikut : a. Jika seluruh atribut dalam relasi bernilai atomik. b. Jika seluruh atribut dalam relasi bernilai tunggal. c. Jika relasi tidak memuat set atribut berulang. d. Jika semua record mempunyai sejumlah atribut yang sama. 3. Second Normalized Form (2NF) Relasi 2NF mempunyai kriteria sebagai berikut : a. Jika memenuhi kriteria 1NF. b. Jika semua atribut non-kunci FD pada PK. 4. Third Normalized Form (3NF) Relasi 3NF mempunyai kriteria sebagai berikut : a. Jika memenuhi kriteria 2NF. b. Jika setiap atribut non-kunci tidak TDF (nontransitive dependency) terhadap PK.
25
2.7
State Transition Diagram (STD) 2.7.1 Pengertian Menurut Pressman (2001), STD mengindikasikan bagaimana perangkat lunak berlaku sebagai konsekuensi dari kejadian eksternal yang menyebabkan perubahan suatu kondisi. Untuk merealisasikannya, STD menghadirkan model dari suatu kejadian yang disebut dengan state. Dalam STD, proses yang terjadi digambarkan dengan transisi antar state.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian ini penulis mendapatkan berbagai data yang diinginkan
melalui beberapa metode, diantaranya :
3.1.1 Studi Kepustakaan Untuk menambah referensi akan teori-teori yang diperlukan, penulis melakukan studi pustaka dengan membaca dan mempelajari secara mendalam literatur-literatur yang mendukung penelitian ini. Diantaranya buku-buku, diktat, catatan, makalah dan artikel baik cetak maupun elektronik. Untuk
mendukung
literatur
yang
dipelajari,
penulis
juga
berpartisipasi ke dalam beberapa milis, forum online, dan website-website e-government yang sudah ada baik dalam maupun luar negeri guna menambah wawasan serta melakukan diskusi dengan beberapa pihak yang berpengalaman akan sistem ini. Beberapa diantaranya, forum Facebook, website kabupaten Tangerang, website kota Tangerang,
website
departemen dan lembaga survei, serta perda-perda (peraturan daerah) yang dimuat dalam beberapa situs e-government.
26
27
3.1.2 Studi Lapangan 3.1.2.1
Observasi (Pengamatan) Penulis melakukan observasi atau pengamatan langsung di
kabupaten Tangerang di bagian Administrasi Umum pada bulan November 2009 dengan mengamati berbagai aktivitas dalam pengumpulan data, pemanipulaisan data, dan pembuatan laporan data monografi desa/kelurahan. Data monografi tersimpan di sebuah komputer dalam berkas MS-Excel. Data monografi seluruh desa/kelurahan di masukkan ke dalam satu file dalam periode tertentu. Dalam file itulah seluruh informasi tentang monografi sebuah daerah tercatat. Draft data monografi selengkapnya dapat dilihat pada lampiran A.
3.1.2.2
Interview (Wawancara) Dari hasil pengamatan secara langsung, penulis menemukan
beberapa permasalahan yang masih belum dipahami. Oleh karena itu, untuk memperjelas semua itu, penulis melakukan interview atau wawancara langsung dengan Asisten Bidang Administrasi Umum, Bapak Arief Rahman, S.E. Hasil dari wawancara tersebut dapat dilihat selengkapnya di lampiran B.
28
3.2
Metode Pengembangan Sistem Penulis menggunakan model Waterfall menurut Pressman (2001) dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
3.2.1
Analysis (Analisis) Untuk memulai proses pengembangan sistem ini, penulis
melakukan analisis dengan beberapa aktifitas. Aktifitas tersebut antara lain data gatehring, identify, system requirement, dan project definition. Secara lengkap akan dibahas pada bab selanjutnya di sub bab 4.2.
3.2.2
Design (Perancangan) Setelah tahap analisis selesai, maka selanjutnya adalah merancang
sistem yang telah didefinisikan sebelumnya. Pada tahap perancangan ini penulis melakukan aktivitas pemodelan proses,
pemodelan data,
perancangan struktur menu, perancangan state transition diagram dan perancangan antarmuka program. Secara lengkap akan dibahas pada bab selanjutnya di sub bab 4.3.
3.2.3
Code (Pengkodean) Pada tahap ini penulis melakukan dua aktivitas yaitu membuat
kode program dan menghasilkan tampilan antarmuka. 1. Kode program ditulis menggunakan bahasa pemrograman PHP 5 dan menggunakan database MySQL 5 serta Apache sebagai
29
servernya. Penulis menggunakan package XAMPP yang sudah mengintegrasikan antara PHP, MySQL, dan Apache. 2. Editor yang digunakan untuk menulis kode program adalah Notepad ++. 3. Antarmuka dirancang menggunakan software desain grafis yakni Adobe Photoshop. Kode program (source code) akan dilampirakan di lampiran D dan hasil tampilan antarmuka akan ditampilkan di lembar lampiran C.
3.2.4
Test (Ujicoba) Pada tahap ini dilakukan pengujian baik secara fungsional maupun
hasil agar diketahui apakah sistem dapat bekerja dengan semestinya. Ujicoba terdiri dari dua aktivitas, yakni Ujicoba Mandiri Program dan Ujicoba Logika Program. Penulis melakukan Ujicoba Mandiri Program dengan menjalankan aplikasi program pada web browser menggunakan localhost,
kemudian
untuk
Ujicoba
Logika
Program,
penulis
menggunakan blackbox testing yang fungsinya untuk memastikan bahwa program berjalan sesuai yang diinginkan. Hasil ujicoba ini akan penulis lampirkan pada lampiran E.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Persiapan 4.1.1 4.1.1.1
Gambaran Umum Kabupaten Tangerang Profil Kabupaten Tangerang termasuk salah satu daerah tingkat dua
yang menjadi bagian dari wilayah Propinsi Banten. Terletak pada posisi geografis cukup strategis. Di sebelah utara berbatasan dengan Laut Jawa, sebelah timur dengan Jakarta dan Kota Tangerang, di sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Bogor. Sedangkan di bagian barat berbatasan langsung dengan Kabupaten Serang. Jarak antara Tangerang dengan pusat pemerintahan Republik Indonesia, Jakarta, sekitar 30 km, yang bisa ditempuh dengan waktu setengah jam. Keduanya dihubungkan dengan lajur lalu lintas darat bebas hambatan
Jakarta-Merak
yang
menjadi
jalur
utama
lalu
lintas
perekonomian antara Pulau Jawa dengan Pulau Sumatera. Dari 200 Juta lebih penduduk Indonesia, mayoritas terkonsentrasi di kedua pulau tersebut (Pulau Jawa 120 juta jiwa dan Sumatera 40 juta jiwa). Luas wilayah Kabupaten Tangerang 111.038 ha. Dibagi ke dalam 36 kecamatan dan 316 desa. Keseluruhan kondisi wilayah memiliki topografi yang relatif datar dengan kemiringan tanah rata-rata 0-3% menurun. Ketinggian wilayah sekitar antara 0-85 m di atas permukaan
30
31
laut. Curah hujan setahun rata-rata 1.475 mm dan temperatur udara berkisar antara 23°C-33°C. Iklim ini dipengaruhi oleh wilayah di bagian utara yang merupakan daerah pesisir pantai sepanjang kurang lebih 50 km.
4.1.1.2
Visi dan Misi 1. Visi Berdasarkan pertimbangan kondisi obyektif seluruh sumber daya dan komitmen untuk meraih masa depan yang lebih baik maka ditetapkan visi sebagai berikut : ”Menuju Masyarakat Kabupaten Tangerang yang Beriman, Sejahtera, Berorientasi Industri dan Berwawasan Lingkungan” Yang dimaksud dengan : a. Masyarakat kabupaten Tangerang; adalah kelompok orang dengan segala aspek kehidupannya, yang meliputi sikap perilaku dan pola pikir dalam sosial budaya, agama, politik, ekonomi, hukum, ilmu pengetahuan teknologi yang memanfaatkan sumbar daya alam dan sumber daya buatan yang ada di Kabupaten Tangerang; b. Beriman; adalah percaya, yakin dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan memenuhi segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya serta hidup rukun antar umat manusia.Terpenuhinya kebutuhan manusia dari segi meteri memerlukan penyeimbang dari sisi
32
rohani, sehingga terjamin keseimbangan mental dan spiritual; c. Maju; berarti cerdas, sehat dan dinamis menuju taraf hidup yang lebih baik, proaktif, kreatif, dan disiplin sesuai dengan fungsi, peran dan kedudukan masingmasing anggota masyarakat; d. Mandiri; berarti mampu mengatasi permasalahan dan hidup
bertanggung
jawab
dengan
tidak
ada
ketergantungan pada pihak lain atau dikendalikan oleh pihak lain. Visi kemandirian adalah tetap berada koridor Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan pada Pancasila dan UUD 1945; e. Berorientasi Industri; berarti perilaku yang mengarah pada pertimbangan ekonomis dengan memperhitungkan tenaga, waktu, biaya, dan sumber daya teknologi yang terus berkembang dan tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri tapi beriorentasi pasar; f. Berwawasan
Lingkungan;
berarti
orientasi
pembangunan mempertimbang-kan kondisi lingkungan yang harus dipatuhi oleh setiap pelaku pembangunan karena pembangunan berwawasan lingkungan akan memberi
manfaat
pembangunan.
bagi
kelangsungan
hidup
dan
33
2. Misi Untuk mewujudkan visi tersebut di atas, maka ditetapkan misi Pemerintah Kabupaten Tangerang sebagai berikut : a. Meningkatkan
kualitas
kehidupan
beragama
dan
pengamalannya dalam kehidupan bermasyarakat; b. Membangun sumberdaya manusia melalui peningkatan mutu pendidikan diseluruh jenjang secara bertahap serta peningkatan derajat kesehatan yang menjangkau seluruh lapisan masyarakat serta peningkatan kesejehteraan sosial; c. Meningkatkan pemerataan dan pertumbuhan ekonomi melalui fasilitasi pengembangan usaha di bidang industri, agribisnis, agro industri, dan jasa, serta memberikan akses lebih besar pengembangan koperasi, usaha kecil dan menengah, dan sektor informal; d. Mewujudkan keserasian dan keseimbangan pembangunan yang berwawasan lingkungan melalui sistem perencanaan dan pengendalian tata ruang yang terstruktur; e. Menciptakan
tata
kepemerintahan
yang
bersih,
transparan, dan bertanggung jawab (good governance); f. Meningkatkan
pembangunan
infra
percepatan aspek-aspek pembangunan;
struktur
bagi
34
g. Memenuhi hak-hak politik dan sosial warga untuk melakukan partisipasi kritis dalam proses pembangunan; h. Memberdayakan perempuan dan kesetaraan gender dalam pembangunan. Nilai-nilai
yang
tekandung
dalam
visi
misi
dapat
diidentifikasi sebagai berikut : a. Ketakwaan; Masyarakat kabupaten Tangerang yang bertakwa merupakan komponen yang sangat penting untuk mewujudkan suatu perubahan yang hakiki dalam mencapai visi misi yang telah ditetapkan; b. Partisipatif; Rasa tanggungjawab dari semua komponen pemerintahan yang terdiri eksekutif, legislatif dan masyarakat serta swasta berperan serta mengambil bagian mulai dari tahapan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan dalam rangka mempercepat tajuan dan sasaran pembangunan yang efisien dan efektif; c. Transparansi; Merupakan salah satu unsur dari good government
yang
harus
ditingkatkan
agar
dapat
mendorong partisipasi masyarakat dan swasta untuk mencapai suatu kemajuan seperti yang tercantum dalam sasaran dan tujuan pembangunan; d. Berkelanjutan; Prinsip berkelanjutan dalam aspek lingkungan mengandung makna bahwa pemanfaatan
35
sumber daya alam harus memperhatikan dampak negatif terhadap lingkungan sehingga pembangunan yang akan dipacu tidak hanya untuk kepentingan sesaat.
4.1.1.3
Motto dan Lambang Lambang daerah Kabupaten Tangerang ditetapkan dengan
peraturan daerah Nomor 19 Tahun 1984 tanggal 25 Oktober 1984, yang kemudian disempurnakan dengan Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 1987 tanggal 21 Mei 1987. Motto daerah yang terkandung dalam lambang daerah adalah "SATYA KARYA KERTA RAHARJA" artinya dengan dasar kesetiaan dan ketaatan kepada Pemerintah dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) disertai doa dan kerja keras, kita wujudkan masyarakat yang sejahtera, adil dan makmur dari segi fisik material dan mental spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Gambar 4.1 : Lambang Daerah
36
Arti Gambar Lambang Daerah: 1. Bagian Atas a. Pucuk Perisai lima buah melambangkan Pancasila yang menjadi dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia; b. Susunan batu merupakan lambang benteng pertahanan yang
mengingatkan
kita
kepada pahlawan
rakyat
Kabupaten Tangerang; c. Jumlah bata melambangkan tanggal, bulan dan tahun proklamasi kemerdekaan Negara republik Indonesia, tanggal 17 bulan 8 tahun 1945. 2. Bagian Tengah a. Jumlah butir pada, bunga kapas dan ruas bambu melambangkan tanggal, bulan dan tahun hari jadi Kabupaten Tangerang; b. Dua puluh tujuh butir padi melambangkan tanggal dua puluh tujuh; c. Dua belas bunga kapas melambangkan bulan dua belas; d. Empat puluh tiga ruas bambu melambangkan tahun empat puluh tiga; e. Topi bambu melambangkan hasil kerajinan dan industri dari Kabupaten tangerang.
37
3. Bagian Bawah a. Garis putih berombak melambangkan bahwa Kabupaten Tangerang dilintasi oleh sungai-sungai besar; b. Garis putih biru berombak melambangkan laut yang bermakna Kabupaten Tangerang merupakan daerah pantai.
4.1.1.4
Struktur Pemerintahan Struktur Organisasi Pemerintah Kabupaten Tangerang telah
mengalami perubahan beberapa kali yang disesuaikan dengan dinamika dan kepentingan pelaksanaan pemerintahan. Tahun 2006, struktur organisasi yang dijalankam masih berdasarkan Perda Kabupaten Tangerang No. 16 Tahun 2004 yang menetapkan susunan organisasi, kewenangan dan tugas dari unit-unit yang membantu kelancaran pelaksanaan tugas-tugas kepala daerah yang terdiri dari Sekretariat Daerah, Dinas Daerah, Lembaga Teknis Daerah dan Kecamatan. Dalam peraturan ini dibentuk juga Sekretariat DPRD, Satuan Polisi Pamong Praja dan Rumah Sakit Umum Daerah. 1. Sekretariat Daerah Sekretariat Daerah merupakan unsur staff Pemerintah Daerah yang di pimpin oleh seorang Sekretaris Daerah yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati. Tugas pokok Sekretaris Daerah adalah membantu Bupati dalam
38
melaksanakan tugas di bidang penyelenggaraan pemerintah, pembangunan, kemasyarakatan, organisasi dan tatalaksana serta memberikan pelayanan administratif kepada seluruh perangkat Daerah. Sementara itu, untuk melakasanakan tugas pokok tersebut, fungsi dari Sekretariat Daerah mencakup : a. Pengkordinasian
perumusan
kebijakan
Pemerintah
Daerah; b. Penyelenggaraan pemerintah,
dan
pengendalian
pembangunan,
administrasi
kemasyarakatan
serta
organisasi dan tatalaksana; c. Pengelolaan sumber daya aparatur, keuangan, prasarana dan sarana pemerintahan daerah; dan d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. Susunan organisasi Sekretariat Daerah terdiri dari Sekretariat Daerah, Asisten dan Bagian. 2. Dinas Daerah Dinas Daerah merupakan unsur pelaksana pemerintah daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Dinas Daerah ini melaksanakan tugas dan fungsi operasional untuk bidang-bidang tertentu seperti
39
Pendidikan dan Kebudayaan, Kependudukan, Tenaga Kerja, Kesehatan, Perhubungan, Pertanian, Perikanan, Kelautan, Perdagangan, Industri dan Koperasi, Tata Ruang dan Bangunan, Pariwisata, Lingkungan Hidup, Bina Marga dan Pengairan, Pertamanan dan Kebersihan. 3. Lembaga Teknis Daerah Lembaga Teknis Daerah merupakan badan/kantor yang di kepalai oleh seorang kepala Badan/Kepala Kantor sebagai unsur
penunjang
yang
membantu
Bupati
dalam
penyelenggaran pemerintah daerah untuk bidang bidang tertentu. Kepala
Badan/Kepala
Kantor
berada
di
bawah dan
bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Beberapa lembaga teknis yang terdapat dalam pemerintah Kebupaten Tangerang mencakup Badan Pengelola Keuangan Daerah, Badan Perencana Pembangunan Daerah, Badan Kepegawaian Daerah, Badan Pengawas Daerah, Badan Kordinasi Penanaman Modal Daerah, Kantor Arsip, Kantor PDE, Kantor Perpustakaan, Rumah Sakit Umum Daerah, UPT Kebakaran.
40
4. Pemerintah Kecamatan Pemerintah Kecamatan merupakan perangkat daerah yang di pimpin oleh seorang Camat yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Organisasi Kecamatan terdiri dari Camat, Sekretariat Kecamatan, dan empat Seksi.
41
Gambar 4.2 : Struktur Organisasi Perangkat Daerah
42
4.2
Analysis (Analisis) Untuk memulai proses pengembangan sistem ini, penulis melakukan
analisis dengan beberapa aktifitas. Aktifitas tersebut antara lain data gatehring, identify, system requirement, dan project definition.
4.2.1
Data Gathering (Pengumpulan Data) Penulis mengumpulkan data monografi desa/kelurahan yang
menjadi titik pusat penelitian. Data monografi desa/kelurahan mencatat semua data yang menggambarkan kondisi daerah. Data monografi desa/kelurahan memuat beberapa kategori yang akan diperlihatkan dalam tabel di bawah ini :
Tabel 4.1 : Draft Monografi Desa/Kelurahan
No.
Kategori
1.
Demografi
2.
Orbitasi
3.
Pendidikan
4.
Kesehatan
Keterangan Data demografi menjelaskan tentang jumlah penduduk, kepadatan penduduk, luas wilayah, serta jumlah RT dan RW. Data orbitasi menjelaskan tentang rata-rata jarak dan waktu tempuh dari desa/kelurahan ke kecamatan, dari desa/kelurahan ke kabupaten, dan dari desa/kelurahan ke propinsi. Data pendidikan menjelaskan tentang jumlah sarana pendidikan, jumlah murid, jumlah guru/dosen, jumlah penduduk yang buta huruf, jumlah penduduk yang tamat pendidikan umum, jumlah penduduk yang putus sekolah, dan jumlah lembaga kursus. Data kesehatan menjelaskan tentang jumlah sarana kesehatan, jumlah
43
5.
Sarana Ibadah
6.
Fasilitas Olahraga
7.
Transportasi
8.
Sarana Komunikasi
9.
Penerangan Umum
10.
Kesadaran Politik
11.
Keamanan dan Ketertiban Masyarakat
12.
Pertanian
13.
Perikanan
14.
Peternakan
15.
Kehutanan
tenaga medis, jumlah angka kematian bayi dan balita, jumlah peserta immunisasi, jumlah status gizi balita buruk, jumlah penyandang cacat, jumlah MCK (mandi, cuci, kakus) umum, dan jumlah sarana air bersih PDAM (perusahaan daerah air minum). Data sarana ibadah menjelasakan tentang jumlah masjid, musholla/surau, gereja katolik, gereja protestan, wihara, dan pura. Data fasilitas olahraga menjelaskan tentang jumlah fasilitas olahraga, dan jumlah perkumpulan olahraga. Data transportasi menjelaskan tentang jumlah sarana transportasi, dan jumlah paket travel. Data sarana komunikasi menjelaskan tentang jumlah wartel, jumlah warnet, jumlah ORARI, dan jumlah kantor POS. Data penerangan umum menjelaskan tentang jumlah pelanggan listrik, dan jumlah penerangan umum. Data kesadaran politik menjelaskan tentang jumlah hak pilih, jumlah partai politik, jumlah ormas/LSM, dan jumlah organisasi kepemudaan. Data keamanan dan ketertiban masyarakat menjelaskan tentang jumlah sarana keamanan, jumlah personil keamanan, dan jumlah kriminalitas. Data pertanian menjelaskan tentang luas lahan pertanian, dan jumlah kelompok tani. Data perikanan menjelaskan tentang luas areal budidaya perikanan, jumlah hasil perikanan, dan jumlah kepemilikan usaha perikanan. Data peternakan menjelaskan tentang jumlah ternak besar, dan jumlah ternak sedang. Data kehutanan menjelaskan tentang luas hutan, dan hasil hutan yang
44
16.
Pertambangan
17.
Ketenagakerjaan
18.
Sosial Budaya
19.
Sarana Perekonomian
20.
Kondisi Sosial Kemasyarakatan
21.
Aspek Pemerintahan
22.
Kependudukan
23.
Industri
dimiliki. Data pertambangan menjelaskan tentang jumlah perusahaan pertambangan. Data ketenagakerjaan menjelaskan tentang jumlah penduduk yang bekerja, jumlah pencari kerja, jumlah penduduk yang tidak bekerja, dan jumlah perusahaan. Data sosial budaya menjelaskan tentang jumlah jenis kesenian asli, jumlah sarana kesenian, dan jumlah sarana pariwisata. Data sarana perekonomian menjelaskan tentang jumlah sarana perekonomian, jumlah lembaga keuangan perbankan, jumlah lembaga non perbankan. Data kondisi sosial masyarakat menjelaskan tentang jumlah masjlis ta’lim, dan jumlah panti asuhan. Data aspek pemerintahan menjelaskan tentang perbandingan indeks pendapatan, jumlah kantor desa/kelurahan, jumlah pegawai desa/kelurahan, jumlah peraturan desa, jumlah BUMDes (badan usaha milik desa), dan jumlah sarana kerja kantor. Data kependudukan menjelaskan tentang jumlah kepala keluarga, jumlah penduduk menurut jenis kelamin, jumlah penduduk WNA (warga negara asing), jumlah penduduk menurut agama, jumlah penduduk menurut usia, jumlah penduduk menurut mata pencaharian, dan jumlah penduduk menurut tingkat kesejahteraan. Data industri menjelaskan tentang jumlah industri berat, jumlah industri ringan, dan jumlah industri rumah tangga.
45
Setelah melihat data monografi desa/kelurahan di atas, penulis melakukan diskusi langsung dengan Asisten Bidang Administrasi Umum untuk memahami secara dalam permasalahan yang sedang dihadapi dan sebuah solusi yang diinginkan oleh pihak Asisten Bidang Administrasi Umum. Berkaitan dengan data monografi desa/kelurahan, Asisten Bidang Administrasi Umum mengalami kesulitan dalam membuatan laporan secara periodik. Sejauh ini, data monografi/desa kelurahan masih disimpan di file MS-Excel, sehingga untuk menyajikan dan memanipulasi data monografi desa/kelurahan membutuhkan ketelitian. Data monografi desa/kelurahan diperlukan untuk patokan dasar dalam menentukan anggaran daerah, dan kebutuhan lainnya. Keadaan ini terbentuk mengingat data yang harus dimanipulasi dan ditampilkan cukup banyak karena jumlah desa/kelurahan di kabupaten Tangerang sekitar 316 desa/kelurahan dan 36 kecamatan. Semua aktifitas pemanipulasian data monografi desa/kelurahan dilakukan oleh Asisten Bidang Administrasi Umum. Oleh karena itu, Asisten Bidang Administrasi Umum merasa kerepotan untuk mengerjakan semua itu. Sebulan sekali, setiap desa/kelurahan harus memberikan data monografinya kepada pihak kecamatan, kemudian pihak kecamatan menyerahkannya kepada pihak kabupaten. Semua itu dikerjakan secara manual.
46
4.2.2
Identify (Identifikasi Masalah) Situasi saat ini adalah bahwa pendistribusian dan pemanipulasian
data monografi desa/kelurahan masih dilakukan secara manual. Berikut penjabarannya: 1. Pihak kabupaten membuat draft kosong data monografi desa/kelurahan di MS-Excel dengan poin-poin seperti yang sudah dijabarkan di tahap data gathering (pengumpulan data). 2. Draft kosong data monografi desa/kelurahan didistribusikan oleh
pihak
kabupaten
ke
pihak
kecamatan.
Proses
pendistribusian masih dilakukan dengan cara manual. 3. Pihak kecamatan membagikan draft kosong tersebut kepada seluruh desa/kelurahan di masing-masing kecamatan yang mereka bawahi. 4. Kemudian pihak desa/kelurahan mengisi draft kosong tersebut dengan data-data monografi yang sesuai dengan kondisi desa/kelurahan mereka berada. 5. Setelah selesai mengisi draft kosong, pihak desa/kelurahan mengirimkan kembali draft tersebut kepada pihak kecamatan. 6. Pihak kecamatan menyerahkan draft yang sudah diisi pihak desa/kelurahan kepada pihak kabupaten. 7. Pihak kabupaten memasukkan data monografi desa/kelurahan ke dalam MS-Excel.
47
8. Pihak kabupaten mencetak data monografi desa/kelurahan untuk berkas.
4.2.3
System Requirement (Kebutuhan Sistem) Melalui permasalahan yang telah teridentifikasi, diperoleh data
bahwa
sistem
yang
dikembangkan
diharapkan
dapat
menjawab
permasalahan yang terjadi pada kebutuhan-kebutuhan pihak kabupaten, pihak kecamatan, dan pihak desa/kelurahan. Berikut pemaparannya: 1. Sistem diharapkan mampu menjawab kebutuhan pihak kabupaten, pihak kecamatan, dan pihak desa/kelurahan dalam proses pendistribusian draft data monografi desa/kelurahan. 2. Sistem
diharapkan
mampu
meringankan
beban
pihak
kabupaten dalam memanipulasi data monografi desa/kelurahan dengan melibatkan pihak kecamatan, dan desa/kelurahan. 3. Sistem
diharapkan mampu
menghadirkan laporan
data
monografi desa/kelurahan secara periodik dan terintegrasi dengan baik. 4. Sistem diharapkan mampu mencetak laporan data monografi desa/kelurahan secara terintegrasi ke dalam format pdf. Oleh karena itu, penulis mengajukan solusi dengan menawarkan sistem monografi kependudukan berbasiskan web.
48
4.2.4
Project Definition (Definisi Proyek) Pada definisi ini akan dijelaskan nama, deskripsi, dan tujuan
sistem. 1. Project Name Nama sistem ini adalah Sistem Monografi Kependudukan, Kabupaten Tangerang. 2. Project Overview Project ini merupakan sistem manajemen data monografi berbasiskan web yang berjalan pada intranet/LAN dan memiliki fitur data monografi desa/kelurahan, dimana pihak kabupaten, pihak
kecamatan,
dan
pihak
desa/kelurahan
dapat
memanipulasi dan mencetak data monografi desa/kelurahan secara terintegrasi dengan baik. 3. Project Objectivities Tujuan dari sistem monografi ini adalah: a. Sebagai
media
pendistribusian
data
monografi
desa/kelurahan elektronik kepada pihak-pihak terkait. b. Sebagai
media
pemanipulasian
data
monografi
desa/kelurahan. c. Sebagai
media
pencetakan
desa/kelurahan secara periodik.
laporan
data
monografi
49
4.2.5
Features (Fitur-Fitur Sistem) Fitur-fitur yang terdapat dalam sistem monografi adalah sebagai
berikut: 1. Aktor Dalam sistem ini, penulis merumuskan 3 aktor yaitu Admin Kabupaten, Admin Kecamatan, dan Admin Desa. Admin Kabupaten dipegang oleh Bagian Administrasi Umum, sedangkan untuk Admin Kecamatan dan Admin Desa dipegang oleh orang-orang yang dipercayai oleh kabupaten dan menguasai tentang operasioanl komputer, karena Admin Kecamatan dan Admin Desa adalah aktor-aktor yang diusulkan oleh penulis dalam keterlibatannya dalam berinteraksi dengan sistem monografi ini. a. Admin Kabupaten Admin kabupaten bertugas untuk mengatur manajemen sistem secara keseluruhan. Berikut hal-hal yang dapat dilakukan oleh Admin Kabupaten: 1) Admin Kabupaten dapat memanipulasi data monografi secara keseluruhan. 2) Admin Kabupaten dapat memanipulasi data kategori monografi. 3) Admin Kabupaten dapat memanipulasi semua user (Admin Kecamatan dan Desa).
50
4) Admin Kabupaten dapat melihat data monografi. 5) Admin Kabupaten dapat mencetak data monografi. b. Admin Kecamatan 1) Admin Kecamatan dapat memanipulasi data monografi desa/kelurahan yang mereka bawahi. 2) Admin Kecamatan dapat melihat data monografi. 3) Admin Kecamatan dapat mencetak data monografi. c. Admin Desa 1) Admin Desa hanya dapat memanipulasi data monografi desa/kelurahannya sendiri. 2) Admin Desa dapat melihat data monografi. 3) Admin Desa dapat mencetak data monografi.
Tabel 4.2 : Tabel Hak Akses Aktor
No. Aktor 1. Admin Kab.
Input √
Edit √
Delete √
View √
Cetak √
2.
Admin Kec.
√
√
√
√
√
3.
Admin Des.
√
√
√
√
√
2. Manipulasi Untuk memanipulasi data monografi desa/kelurahan, aktoraktor yang diberi akses untuk login terlebih dahulu harus mengenerate draft monografi sesuai dengan bulan dan tahun yang telah disediakan. Setelah men-generate draft monografi, aktor
51
menginput data monografi untuk desa/kelurahan yang sesuai dengan hak aktor seperti yang sudah dipaparkan di atas. 3. Penyajian Data monografi desa/kelurahan disajikan dalam bentuk tabular. Sebagai bahan perbandingan, sistem menampilkan statistik jumlah penduduk secara periodik. 4. Cetak Data monografi desa/kelurahan yang telah disajikan dalam bentuk tabular dapat dicetak ke dalam format pdf.
52
4.3
Design (Perancangan) Setelah tahap analisis selesai, maka selanjutnya adalah merancang sistem
yang telah didefinisikan sebelumnya. Pada tahap perancangan ini penulis melakukan aktivitas pemodelan proses, pemodelan data, perancangan struktur menu, perancangan state transition diagram dan perancangan antarmuka program.
4.3.1 4.3.1.1
Pemodelan Proses Data Flow Diagram (DFD) Pada tahap ini dilakukan pemodelan proses yang akan
ditampilkan dalam bentuk Data Flow Diagram (DFD). 1. Diagram Konteks Value Satuan Value Kategori Value Desa Value Kecamatan ADMIN KAB.
Value Monografi
Value Monografi
Account Admin Kab.
Account Admin Kec.
Validasi Form Desa Form Kecamatan Form Monografi
SISTEM MONOGRAFI KABUPATEN TANGERANG
Form Kategori
ADMIN KEC.
Form Monografi Validasi Validasi Form Monografi
Form Satuan
Account Admin Des. Value Monografi
Gambar 4.3 : Diagram Konteks
ADMIN DES.
53
Pada diagram konteks, sistem hanya digambarkan dengan sebuah proses, kemudian entitas luar yang berinteraksi dengan proses tunggal diidentifikasi. Didapatkan tiga entitas luar, yaitu Admin Kabupaten, Admin Kecamatan, dan Admin Desa.
54
2. Diagram Level 0 / Overview
Gambar 4.4 : Diagram Level 0 / Overview
55
3. Diagram Level 1 a. Proses Admin Kabupaten Login Account Admin Kab.
ADMIN KAB.
1.1 Proses Otentikasi
Account Users
tbl_user
Account Users
Validasi
1.2 Proses Hak Akses
Gambar 4.5 : Diagram Level 1 Proses Admin Kabupaten Login
Admin
Kabupaten
dapat
melakukan
login
dengan
memasukkan Account Admin Kabupaten berupa username dan password. Jika pada Proses Otentikasi username dan password terdaftar di dalam Tabel User, maka Tabel User akan diupdate dan dimasukkan sebuah Token. Dari Token tersebut, Proses Hak Akses akan mengembalikan Hak Akses berupa angka 1, dan Admin Kabupaten dapat melakukan apapun di sistem.
56
b. Proses Admin Kabupaten Input Data Kecamatan ADMIN KAB.
Value Kecamatan
Form Kecamatan
2.1 Proses Input Data Kec.
Account Users
Kecamatan
tbl_kecamatan
tbl_user
Kecamatan
2.4 Proses Update Account Kec.
Account Users
Account Users
2.2 Proses Generate Account Kec.
Gambar 4.6 : Diagram Level 1 Proses Admin Kabupaten Input Data Kecamatan
Admin Kabupaten memasukkan Data Kecamatan dan akan Proses Input Data Kecamatan akan disimpan di Tabel Kecamatan. Kemudian Proses Generate Account Kecamatan akan menggenerate Account Kecamatan dan disimpan ke dalam Tabel User. Account Kecamatan berupa username dan password Admin Kecamatan untuk login.
57
c. Proses Admin Kabupaten Update Data Kecamatan ADMIN KAB.
Form Kecamatan
Value Kecamatan
2.3 Proses Update Data Kec.
tbl_kecamatan Kecamatan
Kecamatan
Gambar 4.7 : Diagram Level 1 Proses Admin Kabupaten Update Data Kecamatan
Admin Kabupaten dapat mengupdate seluruh Data Kecamatan. Proses Update Data Kecamatan meliputi proses pengeditan data dan penghapusan data. Data Kecamatan ditampilkan dari Tabel Kecamatan dan Proses Update Data
Kecamatan
akan mengupdate
Tabel
Kecamatan. Jika Account Kecamatan ikut diubah, maka Proses Update Account Kecamatan akan mengupdate Tabel User.
58
d. Proses Admin Kabupaten Input Data Desa
Gambar 4.8 : Diagram Level 1 Proses Admin Kabupaten Input Data Desa
Admin Kabupaten memasukkan Data Desa dan Proses Input Data Desa akan menggolongkan desa kepada salah satu Kecamatan. Data Kecamatan ditampilkan dari Tabel Kecamatan. Data Desa akan disimpan ke dalam Tabel Kelurahan. Kemudian Proses Generate Account Desa akan menggenerate Account Desa dan disimpan di Tabel User. Account Desa berupa username dan password Admin Kecamatan untuk login.
59
e. Proses Admin Kabupaten Update Data Desa ADMIN KAB. Value Desa Form Desa
tbl_kecamatan
Kecamatan
3.3 Proses Update Data Des.
tbl_kelurahan Desa Desa
Gambar 4.9 : Diagram Level 1 Proses Admin Kabupaten Update Data Desa
Admin Kabupaten dapat mengupdate seluruh Data Desa. Proses Update Data Desa meliputi proses pengeditan data dan penghapusan data. Data Desa ditampilkan dari Tabel Desa dan Data Kecamatan ditampilkan dari Tabel Kecamatan. Proses Update Data Desa akan mengupdate Tabel Kelurahan. Jika Account Kelurahan ikut diubah, maka Tabel User akan diupdate.
60
f. Proses Admin Kabupaten Input Data Satuan ADMIN KAB.
Value Satuan
Form Satuan
4.1 Proses Input Data Satuan
Satuan
tbl_satuan
Gambar 4.10 : Diagram Level 1 Proses Admin Kabupaten Input Data Satuan
Admin Kabupaten dapat memasukkan Data Satuan. Proses Input Data Satuan akan menyimpan Data Satuan ke dalam Tabel Satuan.
61
g. Proses Admin Kabupaten Update Data Satuan ADMIN KAB.
Value Satuan
Form Satuan
4.2 Proses Update Data Satuan
tbl_satuan Satuan Satuan
Gambar 4.11 : Diagram Level 1 Proses Admin Kabupaten Update Data Satuan
Admin Kabupaten dapat mengupdate Data Satuan. Proses Update Data Satuan meliputi proses pengeditan data dan penghapusan data. Proses Update Data Satuan akan mengupdate Tabel Satuan.
62
h. Proses Admin Kabupaten Input Data Kategori ADMIN KAB. Value Kategori
Form Kategori
5.1 Proses Input Kategori Root Kategori Root
Kategori Root
tbl_katroot
5.3 Proses Input Kategori Child Kategori Child
5.2 Proses Input Kategori Parent
Kategori Parent
tbl_katparent Kategori Parent
Satuan
tbl_satuan
Satuan
tbl_katchild
Gambar 4.12 : Diagram Level 1 Proses Admin Kabupaten Input Data Kategori
Admin Kabupaten dapat memasukkan Data Kategori Root dan Proses Input Data Kategori Root akan menyimpan ke dalam Tabel Kategori Root. Selanjutnya Admin Kabupaten mengisi Data Kategori Parent dan pada Proses Input Data Kategori Parent, data tersebut akan disimpan di Tabel Kategori Parent. Jika Kategori Parent
63
tidak memiliki child, maka Proses Input Data Kategori selesai. Sebaliknya, jika Kategori Parent memiliki child, maka Admin Kabupaten diminta memasukkan Data Kategori Child dan Proses Input Data Kategori Child akan menyimpan ke dalam Tabel Kategori Child.
64
i. Proses Admin Kabupaten Update Data Kategori ADMIN KAB.
Kategori Root Value Kategori tbl_katroot
Kategori Root
Satuan
5.4 Proses Update Kategori Root
5.5 Proses Update Kategori Parent
Kategori Parent
Kategori Parent
Kategori Root tbl_satuan
tbl_katparent
Satuan
tbl_katchild
5.6 Proses Update Kategori Child
Kategori Child Form Kategori
Kategori Parent
Kategori Child
Gambar 4.13 : Diagram Level 1 Proses Admin Kabupaten Update Data Kategori
Pada Proses Update Data Kategori terdapat proses pengeditan
data
dan
penghapusan
data.,
Admin
Kabupaten dapat mengupdate Data Kategori Root dan Proses Update Data Kategori Root akan menyimpan ke dalam Tabel Kategori Root. Selanjutnya di Proses Update Data Kategori Parent, Admin Kabupaten mengupdate
65
Data Kategori Parent dan Tabel Kategori Parent akan diupdate. Jika Kategori Parent tidak memiliki child, maka Proses Update Data Kategori Parent selesai. Sebaliknya, jika Kategori Parent memiliki child, maka Admin Kabupaten dapat mengupdate Data Kategori Child dan Proses Update Data Kategori Child akan menyimpan Data Kategori Child ke dalam Tabel Kategori Child.
66
j. Proses Admin Kabupaten Input Data Monografi ADMIN KAB. Value Monografi 6.1 Proses Generate Draft Monografi
Form Monografi
Monografi 6.2 Proses Input Data Monografi
Monografi tbl_fitur
Monografi
Gambar 4.14 : Diagram Level 1 Proses Admin Kabupaten Input Data Monografi
Admin Kabupaten dapat menginput Data Monografi seluruh desa/kelurahan. Pertama-tama, Proses Generate Draft Monografi akan menggenerate seluruh fitur monografi sesuai dengan periodik dan desa/kelurahan kemudian Data Monografi disimpan ke dalam Tabel Fitur. Selanjutnya, Admin Kabupaten memasukkan Data Monografi.
Proses
Input
mengupdate Tabel Fitur.
Data
Monografi
akan
67
k. Proses Admin Kabupaten Update Data Monografi
Gambar 4.15 : Diagram Level 1 Proses Admin Kabupaten Update Data Monografi
Admin Kabupaten dapat mengupdate seluruh Data Monografi
desa/kelurahan.
Proses
Update
Data
Monografi meliputi proses pengeditan dan penghapusan data. Proses Update Data Monografi akan menampilkan Data Monografi dari Tabel Fitur dan mengupdate Tabel Fitur kembali.
68
l. Proses Admin Kabupaten Cetak Data Monografi
Gambar 4.16 : Diagram Level 1 Proses Admin Kabupaten Cetak Data Monografi
Admin
Kabupaten
Monografi
dapat
desa/kelurahan
mencetak secara
seluruh
periodik
Data dengan
menentukan Periodik Monografi. Proses Cetak Data Monografi akan memanggil Data Monografi dari Tabel Fitur sesuai dengan Periodik Monografi yang ditentukan. Proses Cetak Data Monografi akan mengeluarkan Data Monografi kepada Admin Kabupaten dalam format .pdf.
69
m. Proses Admin Kecamatan Login 1.1 Proses Otentikasi
Account Admin Kec. ADMIN KEC.
Account Users
tbl_user
Account Users
1.2 Proses Hak Akses
Validasi
Gambar 4.17 : Diagram Level 1 Proses Admin Kecamatan Login
Admin Kecamatan dapat melakukan login dengan memasukkan
Account
Admin
Kecamatan
berupa
username dan password. Jika pada Proses Otentikasi username dan password terdaftar di dalam Tabel User, maka Tabel User akan diupdate dan dimasukkan sebuah Token. Dari Token tersebut, Proses Hak Akses akan mengembalikan Hak Akses berupa angka 2, dan Admin Kecamatan dapat melakukan pemanipulasian seluruh data monografi desa/kelurahan di kecamatan yang dibawahi.
70
n. Proses Admin Kecamatan Update Account
Gambar 4.18 : Diagram Level 1 Proses Admin Kecamatan Update Account
Admin
Kecamatan
dapat
mengupdate
Account
Kecamatan. Proses Update Account Kecamatan akan menampilkan Account Kecamatan dari Tabel User kemudian mengupdate Tabel User kembali.
71
o. Proses Admin Kecamatan Input Data Monografi
Gambar 4.19 : Diagram Level 1 Proses Admin Kecamatan Input Data Monografi
Admin Kecamatan dapat menginput Data Monografi seluruh desa/kelurahan yang kecamatan bawahi. Pertamatama,
Proses
Generate
Draft
Monografi
akan
menggenerate seluruh fitur monografi sesuai dengan periodik dan desa/kelurahan kemudian Data Monografi disimpan ke dalam Tabel Fitur. Selanjutnya, Admin Kecamatan memasukkan Data Monografi. Proses Input Data Monografi akan mengupdate Tabel Fitur.
72
p. Proses Admin Kecamatan Update Data Monografi
Gambar 4.20 : Diagram Level 1 Proses Admin Kecamatan Update Data Monografi
Admin Kecamatan dapat mengupdate seluruh Data Monografi desa/kelurahan yang kecamatan bawahi. Proses Update Data Monografi akan menampilkan Data Monografi dari Tabel Fitur dan mengupdate Tabel Fitur kembali.
73
q. Proses Admin Kecamatan Cetak Data Monografi ADMIN KEC.
Laporan Monografi
tbl_fitur
Monografi
Value Monografi
6.4 Proses Cetak Data Monografi
Gambar 4.21 : Diagram Level 1 Proses Admin Kecamatan Cetak Data Monografi
Admin
Kecamatan
Monografi
dapat
desa/kelurahan
mencetak secara
seluruh
periodik
Data dengan
menentukan Periodik Monografi. Proses Cetak Data Monografi akan memanggil Data Monografi dari Tabel Fitur sesuai dengan Periodik Monografi yang ditentukan. Proses Cetak Data Monografi akan mengeluarkan Data Monografi kepada Admin Kecamatan dalam format .pdf.
74
r. Proses Admin Desa Login
Account Admin Des.
ADMIN DES.
1.1 Proses Otentikasi
Account Users
tbl_user
Account Users
1.2 Proses Hak Akses
Validasi
Gambar 4.22 : Diagram Level 1 Proses Admin Desa Login
Admin Desa dapat melakukan login dengan memasukkan Account Admin Desa berupa username dan password. Jika pada Proses Otentikasi username dan password terdaftar di dalam Tabel User, maka Tabel User akan diupdate dan dimasukkan sebuah Token. Dari Token tersebut, Proses Hak Akses akan mengembalikan Hak Akses berupa angka 3, dan Admin Desa hanya dapat melakukan pemanipulasian desa/kelurahannya sendiri.
75
s. Proses Admin Desa Update Account ADMIN DES. Value Desa
Form Desa
3.4 Proses Update Account Des.
Account Des.
Account Des.
tbl_user
Gambar 4.23 : Diagram Level 1 Proses Admin Desa Update Account
Admin Desa dapat mengupdate Account Desa. Proses Update Account Kecamatan akan menampilkan Account Desa dari Tabel User kemudian mengupdate Tabel User kembali.
76
t. Proses Admin Desa Input Data Monografi 6.1 Proses Generate Draft Monografi
ADMIN DES.
Value Monografi
Monografi Form Monografi tbl_fitur Monografi
6.2 Proses Input Data Monografi
Monografi
Gambar 4.24 : Diagram Level 1 Proses Admin Desa Input Data Monografi
Admin Desa hanya dapat menginput Data Monografi desa/kelurahannya
sendiri.
Pertama-tama,
Proses
Generate Draft Monografi akan menggenerate seluruh fitur
monografi
sesuai
dengan
periodik
dan
desa/kelurahan kemudian Data Monografi disimpan ke dalam
Tabel
Fitur.
memasukkan Data
Selanjutnya,
Monografi.
Admin
Proses
Monografi akan mengupdate Tabel Fitur.
Desa
Input Data
77
u. Proses Admin Desa Update Data Monografi
Gambar 4.25 : Diagram Level 1 Proses Admin Desa Update Data Monografi
Admin Desa hanya dapat mengupdate Data Monografi desa/kelurahannya
sendiri.
Proses
Update
Data
Monografi akan menampilkan Data Monografi dari Tabel Fitur dan mengupdate Tabel Fitur kembali.
78
v. Proses Admin Desa Cetak Data Monografi
` Gambar 4.26 : Diagram Level 1 Proses Admin Desa Cetak Data Monografi
Admin Desa dapat mencetak seluruh Data Monografi desa/kelurahan secara periodik dengan menentukan Periodik Monografi. Proses Cetak Data Monografi akan memanggil Data Monografi dari Tabel Fitur sesuai dengan Periodik Monografi yang ditentukan. Proses Cetak
Data
Monografi
akan
mengeluarkan
Monografi kepada Admin Desa dalam format .pdf.
Data
79
4.3.2
Pemodelan Data Pada tahap ini dilakukan perancangan basis data. Perancangan
basis data akan dijelaskan dengan Entity Relationship Diagram (ERD), lalu atribut-atribut dari masing-masing entitas akan digambarkan dengan tabel database pada sistem. Sebelum itu dilakukan terlebih dahulu proses normalisasi.
4.3.2.1
Normalisasi 1. Unnormalized Form (UNF)
Gambar 4.27 : Unnormalized Form [UNF]
80
2. First Normalized Form (1NF) a) Proses (1.a)
Gambar 4.28 : Proses (1.a) First Normalized Form (1NF)
b) Proses (1.b)
Gambar 4.29 : Proses (1.b) First Normalized Form (1NF)
81
3. Second Normalized Form (2NF) a) Proses (2.a)
Gambar 4.30 : Proses (2.1) Second Normalized Form (2NF)
Perancangan Struktur Aplikasi Dalam Sistem Monografi Kependudukan ini terdapat dua page
yang terdiri dari halaman publik dan halaman administrator. Halaman publik terdiri dari lima page yaitu halaman home, visi & misi, motto & lambang, struktur, dan monografi. Sedangkan di halaman administrator terdiri dari dua page yakni halaman login dan halaman monografi. Berikut adalah gambaran secara hierarkinya: 1. Struktur Menu Halaman Publik HALAMAN PUBLIK
HOME
VISI & MISI
MOTTO & LAMBANG
DESA
KECAMATAN
NAVIGASI
STRUKTUR
DAERAH
PERIODIK
MODE
VIEW
GRAFIK
CETAK
PERIODIK
STATISTIK
Gambar 4.36 : Struktur Menu Halaman Publik
MONOGRAFI
KONTEN
89
2. Struktur Menu Halaman Administrator
Gambar 4.37 : Struktur Menu Halaman Administrator
90
4.3.4
State Transition Diagram (STD) Diagram ini menggambarkan transisi atau perubahan statement
yang merupakan keadaan aplikasi yang dipicu oleh adanya aksi yang dilakukan oleh user dan juga mendeskripsikan reaksi terhadap aksi tersebut. Dengan adanya STD, rancangan akan lebih terperinci karena fungsi-fungsi setiap objek yang diperlukan telah dideskripsikan melalui STD. 1. STD Input Data Kecamatan
Gambar 4.38 : STD Input Data Kecamatan
91
2. STD Input Data Desa LOGIN
Login sebagai Admin Kab. Tampil Halaman Monografi
MONOGRAFI PAGE
Klik “Administrasi” Klik “Data Desa” Klik “Input” Tampil Form Input Data Desa
FORM INPUT DATA DESA
Kembali ke Halaman Monografi Klik “Home”
Klik “Save” Tampil Data Desa
VIEW PAGE DATA DESA
Gambar 4.39 : STD Input Data Desa
92
3. STD Input Data Satuan LOGIN
Login sebagai Admin Kab. Tampil Halaman Monografi
MONOGRAFI PAGE
Klik “Administrasi” Klik “Data Satuan” Klik “Input” Tampil Form Input Data Satuan
FORM INPUT DATA SATUAN
Kembali ke Halaman Monografi Klik “Home”
Klik “Save” Tampil Data Satuan
VIEW PAGE DATA SATUAN
Gambar 4.40 : STD Input Data Satuan
93
4. STD Input Data Kategori LOGIN
Login sebagai Admin Kab. Tampil Halaman Monografi
MONOGRAFI PAGE
Klik “Administrasi” Klik “Data Kategori” Klik “Input” Tampil Form Input Data Kategori
FORM INPUT DATA KATEGORI
Kembali ke Halaman Monografi Klik “Home”
Klik “Save” Tampil Data Kategori
VIEW PAGE DATA KATEGORI
Gambar 4.41 : STD Input Data Kategori
94
5. STD Input Data Monografi LOGIN
Login sebagai Admin (Kab, Kec, Des) Tampil Halaman Monografi
MONOGRAFI PAGE
Klik “Daerah” Klik “Nama Kecamatan” Klik “Nama Desa” Tampil Halaman Data Monografi
DATA MONOGRAFI PAGE
Kembali ke Halaman Monografi Klik “Home”
Pilih “Bulan” Pilih “Tahun” Klik “Input” Klik “Generate” Tampil Halaman Edit Data Monografi
VIEW DATA MONOGRAFI PAGE
EDIT DATA MONOGRAFI
Klik “Save” Tampil Halaman View Data Monografi
Gambar 4.42 : STD Input Data Monografi
95
6. STD Cetak Data Monografi LOGIN
Login sebagai Admin (Kab, Kec, Des) Tampil Halaman Monografi
MONOGRAFI PAGE
Klik “Daerah” Klik “Nama Kecamatan” Klik “Nama Desa” Tampil Halaman Data Monografi
DATA MONOGRAFI PAGE
Kembali ke Halaman Monografi Klik “Home”
Pilih “Bulan” Pilih “Tahun Tampil Halaman View Data Monografi
VIEW DATA MONOGRAFI (.pdf)
VIEW DATA MONOGRAFI
Klik “Cetak” Tampil Halaman Data Monografi (.pfdf)
Gambar 4.43 : STD Cetak Data Monografi
96
4.3.5
Antarmuka Pada tahap ini, penulis melakukan aktifitas perancangan tampilan
yang nantinya pada tahap Code (pengkodean) dijadikan sebagai rujukan layout. 1. Desain Halaman Index Publik
Gambar 4.44 : Desain Halaman Index Publik
97
2. Desain Halaman Monografi Publik
Gambar 4.45 : Desain Halaman Monografi Publik
98
3. Desain Halaman Statistik
Gambar 4.46 : Desain Halaman Statistik
99
4. Desain Halaman Login Administrator
Gambar 4.47 : Desain Halaman Login Administrator
100
5. Desain Halaman Monografi Administrator
Gambar 4.48 : Desain Halaman Monografi Administrator
BAB V PENUTUP
5.1
Kesimpulan Dalam penelitian ini terdapat beberapa hal yang dapat penulis simpulkan,
yaitu: 1. Berdasarkan permasalahan bahwa data monografi hanya dapat dimanipulasi oleh pihak kabupaten, maka sistem dapat diakses oleh beberapa pihak selain pihak kabupaten dalam memanipulasi data monografi desa/kelurahan dengan diikut sertakannya pihak kecamatan dan pihak desa. 2. Berdasarkan permasalahan bahwa harus ada pembagian pekerjaan antara pihak kabupaten, pihak kecamatan, dan pihak desa/kelurahan, maka sistem dapat membedakan hak akses antara pihak yang satu dengan lainnya. Pembagian hak akses disesuaikan dengan posisi dan kedudukan dalam pemerintahan kabupaten Tangerang. Pembatasan hak akses menentukan fitur yang bisa diakses oleh masing-masing admin. 3. Berdasarkan permasalahan bahwa proses pendistribusian draft monografi masih manual, maka sistem dapat menggantikan proses pendistribusian manual yang dilakukan oleh pihak kecamatan dan desa.
101
102
4. Berdasarkan permasalahan bahwa untuk menyajikan data monografi diperlukan ketelitian dikarenakan data masih dalam berkas MS-Excel, maka sistem dapat menyajikan laporan data monografi desa/kelurahan secara periodik dan ditampilkan dalam bentuk tabular yang terintegrasi dengan beberapa pihak melalui sistem berbasis web dan dapat mencetak ke dalam bentuk pdf.
5.2
Saran Sistem Monografi Kependudukan yang penulis rancang ini belumlah
sempurna dan masih terdapat beberapa kekurangan. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan beberapa saran guna manambah nilai dan manfaat penelitian ini, yaitu: 1. Go Live Dalam penilitian ini, penulis belum sampai pada tahap akhir dimana semua fitur data monografi kependudukan dapat dilihat oleh masyarakat umum (public) sebagai bentuk transparansi pemerintahan terhadap rakyatnya. Oleh karena itu, diharapkan penelitian selanjutnya dapat mempertajam analisanya mulai dari pemetaan infranstruktur egovernment sampai topologi yang digunakan agar semua desa dapat memanipulasi data monografi melalui jaringan private, sehingga fitur monografi kependudukan dapat dinikmati oleh khalayak umum. Nantinya, masyarakat dapat melihat fitur monografi melalui website egovernment kabupaten Tangerang, www.tangerangkab.go.id.
103
2. Penyajian Data Dalam sistem monografi kependudukan yang penulis rancang pada penelitian ini, penulis tidak menyajikan data dalam bentuk spasial. Untuk pengembangan selanjutnya, diharapkan mampu menyajikan data spasial yang terintegrasi dengan baik. 3. Statistik Monografi Pada sistem monografi ini, penulis hanya memberikan perkembangan statistik jumlah penduduk saja. Untuk penelitian selanjutnya, diharapkan mampu memberikan informasi statistik untuk setiap kategori fitur monografi.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Fatta, Hanif, 2007, Analisis & Perancangan Sistem Informasi untuk Keunggulan Bersaing Perusahaan & Organisasi Modern, Yogyakarta, Andi. Andrianto, Nico, 2007, Good e-Government: Transparansi dan Akuntabilitas Publik melalui e-Government, Malang, BayumediaPublishing. BPS (Badan Pusat Statistik). 2003. Lampiran Keputusan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 147 Tahun 2003. Tersedia: http://www.deptan.go.id/pusdatin/statistik/juknis_penilaian_ statistisi.doc Diakses: [25 November 2009, Pukul 15:50 PM WIB]
________________________. 2008. Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 15 tahun 2008. Tersedia:
Ladjamudin, Al-Bahra Bin, 2005, Analisis dan Desain Sistem Informasi, Yogyakarta, Graha Ilmu. PEMKOT Surabaya. 2009. Peraturan Walikota Surabaya Nomor 33 Tahun 2009. Tersedia: http://jdih.surabaya.go.id/pdfdoc/perwali_260.pdf Diakses: [25 November 2009, 16:00 PM WIB] Pressman, Roger S., 2001, Software Enginering A Practitioner’s Approach Fifth Edition, USA NY, McGrawHill. Sutanta, Edhy, 2004, Sistem Basis Data, Yogyakarta, Graha Ilmu. Website Kabupaten Tangerang. 2010. Logo Kabupaten Tangerang. Tersedi: http://www.tangerangkab.go.id/images/sotk/Logo_kab_tanger ang.gif Diakses: [10 Januari 2010, 21:15 PM WIB] ________________________.2010. Struktur Organisasi Perangkat Daerah. Tersedi: http://www.tangerangkab.go.id/images/sotk/kabupaten.jpg Diakses: [10 Januari 2010, 21:20 PM WIB]
LAMPIRAN-LAMPIRAN 1. LAMPIRAN A : DRAFT MONOGRAFI DESA/KELURAHAN 2. LAMPIRAN B : HASIL WAWANCARA 3. LAMPIRAN C : HASIL TAMPILAN ANTARMUKA 4. LAMPIRAN D : SOURCE CODE 5. LAMPIRAN E : UJICOBA
LAMPIRAN A DRAFT MONOGRAFI DESA/KELURAHAN
LAMPIRAN B HASIL WAWANCARA
LAMPIRAN C HASIL TAMPILAN ANTARMUKA
LAMPIRAN D SOURCE CODE
LAMPIRAN E UJICOBA
kelasLayout.php desa=$desa; } function setKonten($konten) { $this->konten=$konten; } //Fungsi GET function getTitle() { return $this->title; } function getKonten() { return $this->konten; } function getTampilkan() { ?> <script type="text/javascript"> var tWorkPath="data.files/"; <script type="text/javascript" src="data.files/dtree.js">
align="center" border="0">
SISTEM MONOGRAFI KEPENDUDUKAN KABUPATEN TANGERANG PROPINSI BANTEN
Berikut beberapa kutipan wawancara yang dilakukan penulis dengan pihak Kabupaten Bagian Asisten Administratsi Umum: 1. Bagaimana administrasi data monografi di kabupaten Tangerang saat ini? Sampai saat ini, administrasi data monografi desa/kelurahan di kabupaten Tangerang masih disimpan di file MS-Excel. Data monografi disimpan berdasarkan periode tertentu pada satu file yang berisi semua informasi monografi desa/kelurahan. File-file tersebut dipisahkan berdasarkan periode tertentu yang terdiri dari 336 desa/kelurahan. Hal ini yang membuat pihak kami sangat kerepotan ketika akan membuat laporan data monografi secara periodik mengingat data yang harus dimasuukan sangat banyak. Dan semua itu dikerjakan oleh Bidang Administrasi Umum.
2. Bagaimana proses pemanipulasian data monografi? Pihak kami harus memasukkan satu persatu ke dalam file MS-Excel sesuai dengan periode data monografi tersebut. Data monografi kami dapatkan dari hasil survey kondisi monografi sesuai dengan keadaan yang desa/kelurahan miliki. Kami masih menyediakan draft monografi kosong kepada pihak desa/kelurahan untuk diisi sesuai dengan kondisi di lapangan. Setelah draft itu terisi, barulah kami memasukkannya ke dalam file MS-Excel pada tiap-tiap desa/kelurahan sesuai dengan periode data monografi itu sendiri.
3. Bagaimana proses pendistribusian draft monografi dari daerah ke kabupaten Tangerang? Proses pendistribusian draft monografi masih dilakukan secara manual, yakni dengan menyebarkan draft-draft itu kepada pihak kecamatan untuk kemudian dibagikan kepada pihak desa/kelurahan. Setalah draft itu terisi, barulah pihak kecamatan mengirimkan balik ke pihak kabupaten untuk kemudian data tersebut dimasukkan ke dalam file MS-Excel sesuai dengan periodenya. Draft monografi telah kami sediakan sebelumnya yang kami print dari file MS-Excel itu yang masih belum diisi apa-apa, hanya pointer-pointer monografi saja.
4. Sekiranya ada sistem, sistem seperti apa yang diharapkan? Kami menginginkan sistem yang sudah terintegrasi dengan baik tentunya. Maksudnya adalah sistem tersebut dapat menyimpan semua data monografi secara periodik sehingga pada proses pembuatan laporan data monografi desa/kelurahan pihak kami tidak lagi kerepotan. Diharapkan juga sistem tersebut sudah bisa langsung menyetak. Pihak kami tinggal memilih data monografi desa/kelurahan mana saja yang harus dicetak pada periode tertentu, karena nantinya data tersebut dijadikan sebagai rujukan pihak kami untuk menentukan besarnya anggaran dana. Mengingat data monografi yang harus dimasukkan begitu banyak, kami menginginkan agar sistem tersebut bisa diakses bukan hanya dari pihak kami
saja,
melainkan
melibatkan
beberapa
pihak
lain
dalam
memanipulasi data monografi. Dengan begitu, pihak kami akan merasa sangat terbantu dan ringan dalam memanajemen data monografi. Dari hal itu pula, masalah pendistribusian draft monografi monografi kami harap bisa terselesaikan dan sudah tidak mendistribusikan manual lagi. Sebagai bahan pertimbangan, kami mengharapkan bahwa sistem tersebut dapat
direpresentasikan
secara
grafik,
khususnya
mengetahui
perkembangan jumlah penduduk pada periode tertentu sehingga kami bisa memantau perkembangan jumlah penduduk secara representatif melalui statistik itu. Dan satu hal lagi, nantinya bukan hanya pihak kami saja selaku jajaran kepemerintahan kabupaten Tangerang yang dapat menggunakan sistem tersebut. Nantinya sistem itu juga dapat memberikan informasi monografi kependudukan kepada khalayak umum, dalam hal ini masyrakat, yang dapat dilihat di website e-government kami. Kami berharap dengan adanya fitur ini, rasa kepercayaan masyarakat khususnya tentang kinerja pemerintah
kabupaten
Tangerang
tetap
terjaga
dengan
adanya
transparansi data monografi kependudukan yang dapat diketahui oleh kalangan publik.
5.
Test (Ujicoba) a.
Ujicoba Mandiri Program Ujicoba dilakukan dengan menguji coba sistem secara mandiri dan
melakukan testing mengenai apakah fitur-fitur sistem sudah berjalan dengan semestinya atau tidak. Pada ujicoba ini, penulis menjalankan program pada localhost melalui web browser. Ujicoba mandiri dilakukan menggunakan spesifikasi komputer di bawah ini :
Tabel Spesifikasi Komputer Ujicoba Acer Aspire 4315-200508Mi Spesifikasi Hardware : a. Processor b. RAM c. Hardisk d. VGA e. LAN f. WLAN
: : : : : :
Spesifikasi Software : a. Operating System b. Web Browser
: Windows XP Pro SP2 : Firefox v3.0b3, IE7 dan Chrome
Ujicoba Logika Program Selengkapnya tahap pengujian logika program digambarkan pada
tabel berikut :
Tabel Blackbox Testing Sistem Monografi Kependudukan
No. 1.
2.
3.
Modul
Prasyarat
Hasil yang diharapkan
Input Data Kecamatan
Login sebagai Admin Kab.
Update Data Kecamatan
Login sebagai Admin Kab.
Dapat menambah Data Kecamatan dan disimpan ke dalam Tabel Kecamatan Dapat mengedit dan menghapus Data Kecamatan dan mengupdate Tabel Kecamatan Admin Kab. dapat mengupdate seluruh Account Kecamatan, sedangkan Admin Kec.
Update Account Kecamatan
Login sebagai Admin (Kab., dan Kec.)
Hasil Testing OK
OK
OK
4. 5.
6.
7. 8.
9.
10.
Input Data Desa
Login sebagai Admin Kab.
Update Data Desa
Login sebagai Admin Kab.
Update Account Desa
Login sebagai Admin (Kab., dan Des.)
Input Data Satuan
Login sebagai Admin Kab.
Update Data Satuan
Login sebagai Admin Kab.
Input Data Kategori
Login sebagai Admin Kab.
Update Data Kategori
Login sebagai Admin Kab.
hanya bisa mengupdate Account Kecamatan dirinya sendiri Dapat menambah Data Desa dan disimpan ke dalam Tabel Kelurahan Dapat mengedit dan menghapus Data Desa dan mengupdate Tabel Kelurahan Admin Kab. dapat mengupdate seluruh Account Desa, sedangkan Admin Des. hanya bisa mengupdate Account Desa dirinya sendiri Dapat menambah Data Satuan dan disimpan ke dalam Tabel Satuan Dapat mengedit dan menghapus Data Satuan dan mengupdate Tabel Satuan Dapat menambah Data Kategori Root dan disimpan ke dalam Tabel Kategori Root, dapat menambah Data Kategori Parent dan disimpan ke dalam Tabel Kategori Parent, dan dapat menambah Data Kategori Child dan disimpan ke dalam Tabel Kategori Child Dapat mengupdate Data Kategori Root dan disimpan ke dalam Tabel Kategori Root, dapat mengupdate Data Kategori Parent dan disimpan ke dalam Tabel Kategori Parent, dan dapat mengupdate Data Kategori Child dan
OK
OK
OK
OK
OK
OK
OK
11.
12.
13.
Input Data Monografi
Update Data Monografi
Cetak Data Monografi
Login sebagai Admin (Kab., Kec., dan Des.)
Login sebagai Admin (Kab., Kec., dan Des.)
Login sebagai Admin (Kab., Kec., dan Des.) serta kalangan Publik
disimpan ke dalam Tabel Kategori Child Admin Kab. dapat menginput seluruh Data Monografi desa, Admin Kec. dapat menginput seluruh Data Monografi desa yang berada di kecamatan sendiri, sedangkan Admin Des. hanya bisa menginput Data Monografi desa dirinya sendiri Admin Kab. dapat mengupdate seluruh Data Monografi desa, Admin Kec. dapat mengupdate seluruh Data Monografi desa yang berada di kecamatan sendiri, sedangkan Admin Des. hanya bisa mengupdate Data Monografi desa dirinya sendiri Admin Kab., Admin Kec., Admin Des., dan kalangan Publik dapat mencetak Data Monografi berdasarkan periodik
OK
OK
OK
ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM MONOGRAFI KEPENDUDUKAN PADA E-GOVERNMENT KABUPATEN TANGERANG M. Iwan Wahyuddin, M.T., Victor Amrizal, M.Kom., dan Fahmi Ardi Mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Tel : 021- 98121363 e-mail : [email protected]
ABSTRAK E-Government merupakan salah satu sistem informasi kepemerintahan berbasis teknologi informasi yang akhir-akhir ini menjadi sorotan oleh banyak pihak, mengingat akan tuntutan masyarakat terhadap informasi yang disajikan secara terintegrasi dengan baik, terutama masalah kependudukan. Saat ini, kabupaten Tangerang mengalami kendala dalam menyajikan data monografi kependudukan secara terintegrasi. Dalam aktifitas membuat laporan data monografi kependudukan, pihak kabupaten masih menggunakan data di berkas Ms-Excel dalam menghasilkan laporan data monografi. Penginputan data-data monografi kependudukan masih dilakukan oleh salah satu pihak saja, dalam hal ini hanya pihak kabupaten yang menginput data, sementara pihak desa/kelurahan dan kecamatan hanya mengisi form monografi kependudukan yang telah disediakan pihak kabupaten. Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah sistem yang menangani masalah pembagian pekerjaan antara pihak desa/kelurahan, kecamatan dan pihak kabupaten. Menjawab semua masalah yang terjadi di kabupaten Tangerang tersebut, terkhusus pada penanganan data monografi desa/kelurahan, penulis merancang sebuah Sistem Monografi Kependudukan berbasis web. Penulis menggunakan model waterfall yang dikemukakan oleh Pressman (2001) dalam mengembangkan sistem. Dan dapat disimpulkan bahwa sistem dapat diakses oleh beberapa pihak selain pihak kabupaten, sistem dapat menggantikan proses pendistribusian manual, dan sistem dapat menyajikan laporan data monografi desa/kelurahan secara periodik dan ditampilkan dalam bentuk tabular. Keyword : Monografi Kependudukan, E-Government, Waterfall, Web Based.
I.
PENDAHULUAN Data monografi kependudukan ditentukan secara baku oleh pemerintah pusat dan terdiri dari pointerpointer yang masing-masing kapubaten berbeda dengan kabupaten lainnya. Pointer yang telah ditetapkan dalam data monografi kependudukan tersebut antara lain demografi, orbitasi, pendidikan, kesehatan, sarana ibadah, fasilitas olahraga, transportasi, sarana komunikasi, penerangan umum, kesadaran politik, keamanan dan ketertiban masyarakat, pertanian, perikanan, peternakan, kehutanan, pertambangan, ketenagakerjaan, sosial budaya, sarana perekonomian, kondisi sosial kemasyarakatan, aspek pemerintahan, kependudukan, dan industri.
Seiring dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat penetrasinya, muncul berbagai istilah "Electronic", mulai dari electronic mail, electronic business, electronic payment sampai dengan electronic government atau yang akhir-akhir ini sangat populer dengan istilah e-government. E-Government merupakan salah satu sistem informasi kepemerintahan yang akhir-akhir ini menjadi sorotan oleh banyak pihak, mengingat akan tuntutan masyarakat terhadap informasi yang disajikan secara terintegrasi dengan baik, terutama masalah kependudukan. Selain masyarakat pada umumnya, pihak aparat pemerintahan pun merasa sangat terbantu dengan hadirnya e-government, karena dengan adanya sistem ini diharapkan dapat membantu pemerintahan dalam melaksanakan tugasnya selaku abdi Negara.
Dalam aktifitas membuat laporan data monografi kependudukan, pihak kabupaten belum menerapkan sistem komputerisasi secara optimal karena data masih disimpan dalam file Ms-Excel, sehingga dalam menghasilkan seluruh laporan data monografi kependudukan membutuhkan ketelitian.
Saat ini, kabupaten Tangerang mengalami kendala dalam menyajikan data monografi kependudukan secara terintegrasi. Data monografi kependudukan memiliki peranan yang penting dalam membantu menentukan alokasi anggaran dana sebuah daerah.
Penginputan data-data monografi kependudukan masih dilakukan pihak kabupaten, sementara pihak
1
besar untuk ikut andil dalam institusi dan proses demokrasi.
desa/kelurahan dan kecamatan mengisi form monografi kependudukan yang telah disediakan pihak kabupaten, sehingga pekerjaan di pihak kabupaten terasa sangat menumpuk. Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah sistem yang menangani masalah pembagian pekerjaan antara pihak desa/kelurahan, kecamatan dan pihak kabupaten.
4. Menurut Pemerintah Uni Eropa E-Government bukan sekedar sebagai penggunaan terhadap informasi melainkan “penggunaan teknologi informasi yang juga dikombinasikan dengan perubahan organisasi dan keterampilan baru dalam rangka memperbaiki pelayanan publik dan proses demokrasi dan mendukung kebijakan publik”.
Berangkat dari keadaan inilah yang membuat penulis terdorong untuk merancang sebuah sistem monografi kependudukan. Hal ini pula yang menjadi latar belakang penulis untuk melakukan penelitian dalam merancang sistem monografi kependudukan pada egovernment kabupaten Tangerang.
2.
Dari beberapa pengertian diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa e-government merupakan pemanfaat teknologi informasi oleh pemerintah dalam menyampaikan informasi kepada khalayak umum dan memberikan pelayanan yang baik untuk masyarakat.
LANDASAN TEORI E-GOVERNMENT
KERANGKA E-GOVERNMENT
E-Government memiliki beragam definisi tergantung kepada sudut pandang pihak mana yang mendefinisikan serta tingkatan perkembangan yang ada [1]: 1. Menurut Bank Dunia “E-Government refers to the use by government agencies of information technologies (such as wide area networks, the internet, and mobile computing) that have the ability to transform relations with citizens, business, and other arms of government”. E-Government mengacu pada penggunaan pemerintahan dari sisi Teknologi Informasi (seperti jaringan area yang luas, internet, dan mobile computing) yang mempunyai kemampuan untuk mentransformasikan hubungan dengan masyarakat, kalangan bisnis, dan lembaga pemerintahan lainnya.
Sebagai sebuah tren global yang tak terbendung, digitalisasi di pemerintahan (e-government) telah membuka babak baru tentang kemungkinan pengaksesan informasi publik oleh setiap warga negara sebagai pemiliki entitas negara. Dengan egovernment, internet berhasil menjembatani antara rakyat (kelompok masyarakat dan juga dunia usaha) dengan pemerintahnya. Cukup dari rumah, rakyat bisa mengakses informasi mengenai pengelolaan pemerintahan sekaligus pertanggung jawabannya [1].
2. Menurut Pemerintah AS (Amerika Serikat) “E-Government refers to the delivery of government information and services online through the internet or other digital means”. E-Government mengarah pada penyampaian informasi pemerintahan dan layanan online melalui internet atau alat digital lainnya. 3. Menurut Pemerintah New Zeland “E-Government is a way for governments to use the new technologies to people with more convenient access to government information and services, to improve the quality of the services and to provide greater opportunities to participate in our democratic institutions and prosses”. E-Government adalah sebuah cara bagi pemerintahan untuk menggunakan teknologi terkini kepada masyarakat dengan akses yang lebih tepat pada informasi dan layanan pemerintahan, untuk meningkatkan kualitas layanan dan memberikan peluang yang lebih
Gambar 1 : Kerangka E-Government
MANFAAT E-GOVERNMENT Al Gore dan Tony Blair, yang dikutip oleh Nico Andrianto [1], secara bersemangat menjelaskan manfaat yang diperoleh dari e-government antara lain:
2
dapat mengurus permohonan memperoleh KTP (kartu tanda penduduk) atau SIM (surat izin mengemudi) baru atau memperpanjangnya sekaligus membayar biayanya melalui internet.
1. Memperbaiki kualitas pelayanan pemerintahan kepada para stakeholder-nya (masyarakat, kalangan usahawan, dan industri), terutama dalam hal kinerja dan efektivitas dan efisiensi di berbagai kehidupan bernegara, 2. Meningkatkan transparansi, kontrol, dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka penerapan konsep good corporate governance. 3. Mengurangi secara total biaya administrasi, relasi, dan interaksi yang dikeluarkan pemerintah maupun stakeholder-nya untuk keperluan aktivitas sehari-hari. 4. Memberikan peluang pemerintah untuk mendapatkan sumber-sumber pendataan yang baru melalui interaksinya dengan pihak-pihak yang berkepentingan. 5. Menciptakan suatu lingkungan masyarakat baru yang dapat menjawab berbagai permasalahan yang dihadapi secara cepat dan tepat sejalan dengan perubahan global dan tren yang ada. 6. Memberdayakan masyarakat dan pihak-pihak yang lain sebagai mitra pemerintahan dalam proses pengambilan kebijakan publik secara merata dan demokratis.
MONOGRAFI Seperti akar katanya dari bahasa Yunani yang berarti tulisan tunggal, monografi adalah sebuah karya tulis bertema tunggal yang biasanya ditulis satu pengarang saja. Hasilnya bisa berupa buku atau dimuat dalam sebuah jurnal ilmiah [2]. Contoh yang paling mudah mengenai bentuk monografi adalah monografi tentang geografi suatu pemerintahan daerah tertentu, seperti Monografi Kabupaten Daerah Tingkat II Teluk Cendrawasih Tahun 1981-82 yang disusun Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Biak pada 1981. Contoh monografi lain adalah Monograf Kelapa Kopyor yang diterbitkan oleh Balai Penelitian Tanaman Kelapa dan Palma Lain, Departemen Pertanian. Monograf ini memuat beberap artikel ilmiah, seperti "Perbanyakan Kelapa Kopyor Secara Alami" oleh Ismail Maskromo dan Hengky Novarianto serta "Keaneragaman Genetik Kelapa Kopyor" oleh Meity Tulalo dan Ismail Maskromo. Semua penulis itu adalah peneliti pada balai penelitian tersebut.
IMPLEMENTASI E-GOVERNMENT Pada tataran implementasi, terdapat 3 tingkatan egovernment yang dicerminkan oleh tampilan situs (website) pemerintah [1]: 1. Booklet (to publish) Komunikasi satu arah dimana pemerintah dapat diakses secara langsung oleh masyarakat dan pihak-pihak lain yang berkepentingan. Contoh: membaca dan mendownload produk UU/Perpu yang ditetapkan oleh DPR/DPRD, eksekutif (Presiden/Menteri/Gubernur/Bupati/Walikota) atau yudikatif (Mahkamah Agung).
Monografi adalah sebuah buku ilmiah yang khusus dengan topik yang khusus pula, tapi memuat pembahasan selengkap mungkin, baik di dalam disiplinnya, antardisiplin maupun lintas disiplin ilmu. Buku ini ditujukan, terutama bagi spesialis lain. Meskipun komponen utamanya adalah tinjauantinjauan berbagai literatur, tapi karya monografi menuntut standar ilmiah yang tinggi, yang menuntut kedalaman ilmiah. Karena itulah monografi biasanya dikerjakan oleh seorang spesialis yang sangat ahli, yang mampu menghimpun, memetakan, mengurai, mengintegrasikan dan menganalisis semua sumbangan literatur dan jurnal ilmiah yang relevan.
2. Interact Komunikasi dua arah antara pemerintah dan masyarakat yang berkepentingan. Ada dua jenis aplikasi dalam komunikasi dua arah ini. Pertama, bentuk portal dimana situs memberikan fasilitas searching. Kedua, pemerintah memberikan kanal dimana masyarakat dapat melakukan diskusi dengan unit-unit tertentu baik secara langsung (chatting, teleconference, web-tv) maupun tak langsung (e-mail, frequency asked questions, news letter, mailing list). Contoh: rakyat dapat diskusi dengan wakilnya di DPR/D dengan menggunakan fasilitas chatting, e-mail, and mailing list.
Nilai monografi terletak pada koherensi dan keluasan informasi dan pengetahuannya, yang berguna bagi peneliti spesialis lain untuk mengembangkan ilmu dan topik bersangkutan. Kebanyakan manuskrip monografi ditinjau secara kritis dan disunting secara ketat. Buku-buku yang dihasilkannya diharapkan dapat menjadi karya abadi. Monografi seringkali dicampuradukkan dengan buku-buku jenis buku teks perguruan tinggi (text book). Buku teks sebenarnya adalah buku pedagogis yang, meskipun membahas satu topik yang sempit, dirancang untuk melayani kebutuhan pembaca yang lebih muda ketimbang komunitas peneliti spesialis.
3. Transact Pada tingkatan ini sudah terjadi perpindahan (transfer) uang dari satu pihak ke pihak lain sebagai sebuah konsekuensi dari diberikannya layanan jasa oleh pemerintah. Contoh: masyarakat
3
2. Design (Perancangan) Perancangan menentukan bagaimana suatu sistem menyelesaikan apa yang harus diselesaikan. Pada tahap ini dilakukan pembuatan model dari sistem. Maksud pembuatan model ini adalah untuk memperoleh pengertian yang lebih baik terhadap aliran data dan kontrol, proses-proses fungsional, tingkah laku operasi dan informasi-informasi yang terkandung di dalamnya. Perancangan dilakukan mulai dari tingkat global sampai ke tingkat rincian tertentu. Pada tahap ini dilakukan beberapa aktivitas, seperti pemodelan proses serta pemodelan data.
MONOGRAFI KEPENDUDUKAN Menurut Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 15 Tahun 2008 tentang Petunjuk Teknis Penilaian Angka Kredit Statistisik [3], monografi adalah penyajian informasi hasil kegiatan sensus, survei, data sekunder atau hasil observasi dalam bentuk tabel atau grafik melalui media dinding dalam tampilan yang mudah dilihat atau dibaca. Monografi yang dimaksud adalah pada suatu wilayah dan waktu tertentu [4]. Penyajian data monografi dimaksudkan untuk memudahkan masyarakat mengetahui gambaran umum suatu wilayah pada waktu tertentu.
3. Code (Pengkodean) Code atau pengkodean adalah tahap dimana sistem yang telah dianalisis dan dirancang mulai diterjemahkan ke dalam bahasa mesin melalui bahasa pemrograman. Jika rancangan dibuat secara detil maka pengkodean akan menjadi aktivitas yang cepat. Pada tahap ini lakukan pengkodean program dan juga antarmuka program.
Sedangkan menurut Peraturan Walikota Surabaya Nomor 33 Tahun 2009 tentang Teknis Pelaksanaan Administrasi Kelurahan di Lingkungan Pemerintah Kota Surabaya [5], diartikan sebagai kegiatan pencatatan data dan informasi mengenai keadaan di wilayah Kelurahan, yang menggambarkan antara lain tentang batas-batas yang dimiliki, keadaan geografis setempat, jumlah penduduk, mata pencaharian/pekerjaan, agama, jumlah Rukun Tetangga dan jumlah Rukun Warga. Data monografi kependudukan berupa catatan informasi kegiatan Kelurahan pada suatu periode tertentu yang dapat digunakan untuk menggambarkan aktifitas dan kinerja Kelurahan.
4. Test (Ujicoba) Ketika pengkodean telah selesai dilakukan selanjutnya sistem harus diuji coba. Proses uji coba difokuskan terhadap tiga aktivitas yakni logika internal sistem, pemastian bahwa semua perintah yang ada telah dicoba, dan fungsi eksternal, untuk memastikan bahwa dengan masukan tertentu suatu fungsi akan menghasilkan keluaran sesuai dengan yang dikehendaki.
MODEL WATERFALL Untuk mengembangkan sistem dibutuhkan metode atau model pengembangannya, salah satunya adalah model Waterfall. Metode ini bisa juga disebut dengan linear sequential model, menggunakan pendekatan sistematis dan sekuensial dalam pengembangan sistem, dimulai melalui proses analisis, perancangan, pengkodean dan ujicoba [6]. Berikut gambarnya:
3.
METODOLOGI PENELITIAN Studi Kepustakaan Untuk menambah referensi akan teori-teori yang diperlukan, penulis melakukan studi pustaka dengan membaca dan mempelajari secara mendalam literatur-literatur yang mendukung penelitian ini. Diantaranya buku-buku, diktat, catatan, makalah dan artikel baik cetak maupun elektronik. Penulis juga berpartisipasi ke dalam beberapa milis, forum online, dan website-website e-government yang sudah ada baik dalam maupun luar negeri guna menambah wawasan serta melakukan diskusi dengan beberapa pihak yang berpengalaman akan sistem ini. Beberapa diantaranya, forum Facebook, website kabupaten Tangerang, website kota Tangerang, website departemen dan lembaga survei, serta perdaperda (peraturan daerah) yang dimuat dalam beberapa situs e-government.
Gambar 2 : Model Waterfall Model Waterfall tersusun atas aktivitas-akivitas berikut ini : 1. Analysis (Analisis) Hal pertama yang harus dilakukan dalam tahap analisis adalah komunikasi dengan berbagai pihak yang terkait mulai dari mengidentifikasi dan mendefinisikan permasalahan, menentukan keperluan untuk semua elemen dan sistem. Pengetahuan ini terasa perlu ketika sistem harus berinteraksi dengan elemen-elemen yang lain seperti perangkat keras, manusia dan basis data.
Observasi (Pengamatan) Penulis melakukan observasi atau pengamatan langsung di kabupaten Tangerang di bagian
4
Program dan Ujicoba Logika Program. Penulis melakukan Ujicoba Mandiri Program dengan menjalankan aplikasi program pada web browser menggunakan localhost, kemudian untuk Ujicoba Logika Program, penulis menggunakan blackbox testing yang fungsinya untuk memastikan bahwa program berjalan sesuai yang diinginkan.
Administrasi Umum pada bulan November 2009 dengan mengamati berbagai aktivitas dalam pengumpulan data, pemanipulaisan data, dan pembuatan laporan data monografi desa/kelurahan. Data monografi tersimpan di sebuah komputer dalam berkas MS-Excel. Data monografi seluruh desa/kelurahan di masukkan ke dalam satu file dalam periode tertentu. Dalam file itulah seluruh informasi tentang monografi sebuah daerah tercatat.
4.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Interview (Wawancara)
Data Gathering (Pengumpulan Data)
Dari hasil pengamatan secara langsung, penulis menemukan beberapa permasalahan yang masih belum dipahami. Oleh karena itu, untuk memperjelas semua itu, penulis melakukan interview atau wawancara langsung dengan Asisten Bidang Administrasi Umum, Bapak Arief Rahman, S.E.
data monografi Penulis mengumpulkan desa/kelurahan yang menjadi titik pusat penelitian. Data monografi desa/kelurahan mencatat semua data yang menggambarkan kondisi daerah. Data monografi desa/kelurahan memuat beberapa kategori yang akan diperlihatkan dalam tabel di bawah ini :
Metode Pengembangan Sistem
Tabel 1 : Draft Monografi Desa/Kelurahan No.
Penulis menggunakan model Waterfall menurut Pressman (2001) dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Analysis (Analisis) Untuk memulai proses pengembangan sistem ini, penulis melakukan analisis dengan beberapa aktifitas. Aktifitas tersebut antara lain data gatehring, identify, system requirement, dan project definition. 2. Design (Perancangan) Setelah tahap analisis selesai, maka selanjutnya adalah merancang sistem yang telah didefinisikan sebelumnya. Pada tahap perancangan ini penulis melakukan aktivitas pemodelan proses, pemodelan data, perancangan struktur menu, perancangan state transition diagram dan perancangan antarmuka program. 3. Code (Pengkodean) Pada tahap ini penulis melakukan dua aktivitas yaitu membuat kode program dan menghasilkan tampilan antarmuka. a. Kode program ditulis menggunakan bahasa pemrograman PHP 5 dan menggunakan database MySQL 5 serta Apache sebagai servernya. Penulis menggunakan package XAMPP yang sudah mengintegrasikan antara PHP, MySQL, dan Apache. b. Editor yang digunakan untuk menulis kode program adalah Notepad ++. c. Antarmuka dirancang menggunakan software desain grafis yakni Adobe Photoshop. 4. Test (Ujicoba) Pada tahap ini dilakukan pengujian baik secara fungsional maupun hasil agar diketahui apakah sistem dapat bekerja dengan semestinya. Ujicoba terdiri dari dua aktivitas, yakni Ujicoba Mandiri
5
Kategori
1.
Demografi
2.
Orbitasi
3.
Pendidikan
4.
Kesehatan
5.
Sarana Ibadah
Keterangan Data demografi menjelaskan tentang jumlah penduduk, kepadatan penduduk, luas wilayah, serta jumlah RT dan RW. Data orbitasi menjelaskan tentang rata-rata jarak dan waktu tempuh dari desa/kelurahan ke kecamatan, dari desa/kelurahan ke kabupaten, dan dari desa/kelurahan ke propinsi. Data pendidikan menjelaskan tentang jumlah sarana pendidikan, jumlah murid, jumlah guru/dosen, jumlah penduduk yang buta huruf, jumlah penduduk yang tamat pendidikan umum, jumlah penduduk yang putus sekolah, dan jumlah lembaga kursus. Data kesehatan menjelaskan tentang jumlah sarana kesehatan, jumlah tenaga medis, jumlah angka kematian bayi dan balita, jumlah peserta immunisasi, jumlah status gizi balita buruk, jumlah penyandang cacat, jumlah MCK (mandi, cuci, kakus) umum, dan jumlah sarana air bersih PDAM (perusahaan daerah air minum). Data sarana ibadah menjelasakan tentang jumlah
6.
7.
8.
Fasilitas Olahraga
Transportasi
Sarana Komunikasi
9.
Penerangan Umum
10.
Kesadaran Politik
11.
Keamanan dan Ketertiban Masyarakat
12.
Pertanian
13.
Perikanan
14.
Peternakan
15.
Kehutanan
16.
Pertambangan
17.
Ketenagakerjaan
18.
Sosial Budaya
masjid, musholla/surau, gereja katolik, gereja protestan, wihara, dan pura. Data fasilitas olahraga menjelaskan tentang jumlah fasilitas olahraga, dan jumlah perkumpulan olahraga. Data transportasi menjelaskan tentang jumlah sarana transportasi, dan jumlah paket travel. Data sarana komunikasi menjelaskan tentang jumlah wartel, jumlah warnet, jumlah ORARI, dan jumlah kantor POS. Data penerangan umum menjelaskan tentang jumlah pelanggan listrik, dan jumlah penerangan umum. Data kesadaran politik menjelaskan tentang jumlah hak pilih, jumlah partai politik, jumlah ormas/LSM, dan jumlah organisasi kepemudaan. Data keamanan dan ketertiban masyarakat menjelaskan tentang jumlah sarana keamanan, jumlah personil keamanan, dan jumlah kriminalitas. Data pertanian menjelaskan tentang luas lahan pertanian, dan jumlah kelompok tani. Data perikanan menjelaskan tentang luas areal budidaya perikanan, jumlah hasil perikanan, dan jumlah kepemilikan usaha perikanan. Data peternakan menjelaskan tentang jumlah ternak besar, dan jumlah ternak sedang. Data kehutanan menjelaskan tentang luas hutan, dan hasil hutan yang dimiliki. Data pertambangan menjelaskan tentang jumlah perusahaan pertambangan. Data ketenagakerjaan menjelaskan tentang jumlah penduduk yang bekerja, jumlah pencari kerja, jumlah penduduk yang tidak bekerja, dan jumlah perusahaan. Data sosial budaya
19.
Sarana Perekonomian
20.
Kondisi Sosial Kemasyarakatan
21.
Aspek Pemerintahan
22.
Kependudukan
23.
Industri
menjelaskan tentang jumlah jenis kesenian asli, jumlah sarana kesenian, dan jumlah sarana pariwisata. Data sarana perekonomian menjelaskan tentang jumlah sarana perekonomian, jumlah lembaga keuangan perbankan, jumlah lembaga non perbankan. Data kondisi sosial masyarakat menjelaskan tentang jumlah masjlis ta’lim, dan jumlah panti asuhan. Data aspek pemerintahan menjelaskan tentang perbandingan indeks pendapatan, jumlah kantor desa/kelurahan, jumlah pegawai desa/kelurahan, jumlah peraturan desa, jumlah BUMDes (badan usaha milik desa), dan jumlah sarana kerja kantor. Data kependudukan menjelaskan tentang jumlah kepala keluarga, jumlah penduduk menurut jenis kelamin, jumlah penduduk WNA (warga negara asing), jumlah penduduk menurut agama, jumlah penduduk menurut usia, jumlah penduduk menurut mata pencaharian, dan jumlah penduduk menurut tingkat kesejahteraan. Data industri menjelaskan tentang jumlah industri berat, jumlah industri ringan, dan jumlah industri rumah tangga.
Setelah melihat data monografi desa/kelurahan di atas, penulis melakukan diskusi langsung dengan Asisten Bidang Administrasi Umum untuk memahami secara dalam permasalahan yang sedang dihadapi dan sebuah solusi yang diinginkan oleh pihak Asisten Bidang Administrasi Umum. Berkaitan dengan data monografi desa/kelurahan, Asisten Bidang Administrasi Umum mengalami kesulitan dalam membuatan laporan secara periodik. Sejauh ini, data monografi/desa kelurahan masih disimpan di file MS-Excel, sehingga untuk menyajikan dan memanipulasi data monografi desa/kelurahan membutuhkan ketelitian. Data monografi desa/kelurahan diperlukan untuk patokan
6
dasar dalam menentukan anggaran daerah, dan kebutuhan lainnya.
desa/kelurahan dalam proses pendistribusian draft data monografi desa/kelurahan. 2. Sistem diharapkan mampu meringankan beban pihak kabupaten dalam memanipulasi data monografi desa/kelurahan dengan melibatkan pihak kecamatan, dan desa/kelurahan. 3. Sistem diharapkan mampu menghadirkan laporan data monografi desa/kelurahan secara periodik dan terintegrasi dengan baik. 4. Sistem diharapkan mampu mencetak laporan data monografi desa/kelurahan secara terintegrasi ke dalam format pdf.
Keadaan ini terbentuk mengingat data yang harus dimanipulasi dan ditampilkan cukup banyak karena jumlah desa/kelurahan di kabupaten Tangerang sekitar 316 desa/kelurahan dan 36 kecamatan. Semua aktifitas pemanipulasian data monografi desa/kelurahan dilakukan oleh Asisten Bidang Administrasi Umum. Oleh karena itu, Asisten Bidang Administrasi Umum merasa kerepotan untuk mengerjakan semua itu. Sebulan sekali, setiap desa/kelurahan harus memberikan data monografinya kepada pihak kecamatan, kemudian pihak kecamatan menyerahkannya kepada pihak kabupaten. Semua itu dikerjakan secara manual.
Oleh karena itu, penulis mengajukan solusi dengan menawarkan sistem monografi kependudukan berbasiskan web.
Identify (Identifikasi Masalah)
Pada definisi ini akan dijelaskan nama, deskripsi, dan tujuan sistem. 1. Project Name Nama sistem ini adalah Sistem Monografi Kependudukan, Kabupaten Tangerang.
Project Definition (Definisi Proyek)
Situasi saat ini adalah bahwa pendistribusian dan pemanipulasian data monografi desa/kelurahan masih dilakukan secara manual. Berikut penjabarannya: 1. Pihak kabupaten membuat draft kosong data monografi desa/kelurahan di MS-Excel dengan poin-poin seperti yang sudah dijabarkan di tahap data gathering (pengumpulan data). 2. Draft kosong data monografi desa/kelurahan didistribusikan oleh pihak kabupaten ke pihak kecamatan. Proses pendistribusian masih dilakukan dengan cara manual. 3. Pihak kecamatan membagikan draft kosong tersebut kepada seluruh desa/kelurahan di masing-masing kecamatan yang mereka bawahi. 4. Kemudian pihak desa/kelurahan mengisi draft kosong tersebut dengan data-data monografi yang sesuai dengan kondisi desa/kelurahan mereka berada. 5. Setelah selesai mengisi draft kosong, pihak desa/kelurahan mengirimkan kembali draft tersebut kepada pihak kecamatan. 6. Pihak kecamatan menyerahkan draft yang sudah diisi pihak desa/kelurahan kepada pihak kabupaten. 7. Pihak kabupaten memasukkan data monografi desa/kelurahan ke dalam MS-Excel. 8. Pihak kabupaten mencetak data monografi desa/kelurahan untuk berkas.
2. Project Overview Project ini merupakan sistem manajemen data monografi berbasiskan web yang berjalan pada intranet/LAN dan memiliki fitur data monografi desa/kelurahan, dimana pihak kabupaten, pihak kecamatan, dan pihak desa/kelurahan dapat memanipulasi dan mencetak data monografi desa/kelurahan secara terintegrasi dengan baik. 3. Project Objectivities Tujuan dari sistem monografi ini adalah: a. Sebagai media pendistribusian data monografi desa/kelurahan elektronik kepada pihak-pihak terkait. b. Sebagai media pemanipulasian data monografi desa/kelurahan. c. Sebagai media pencetakan laporan data monografi desa/kelurahan secara periodik. Features (Fitur-Fitur Sistem) Fitur-fitur yang terdapat dalam sistem monografi adalah sebagai berikut: 1. Aktor Dalam sistem ini, penulis merumuskan 3 aktor yaitu Admin Kabupaten, Admin Kecamatan, dan Admin Desa. Admin Kabupaten dipegang oleh Bagian Administrasi Umum, sedangkan untuk Admin Kecamatan dan Admin Desa dipegang oleh orang-orang yang dipercayai oleh kabupaten dan menguasai tentang operasioanl komputer, karena Admin Kecamatan dan Admin Desa adalah aktor-aktor yang diusulkan oleh penulis dalam keterlibatannya dalam berinteraksi dengan sistem monografi ini.
System Requirement (Kebutuhan Sistem) Melalui permasalahan yang telah teridentifikasi, diperoleh data bahwa sistem yang dikembangkan diharapkan dapat menjawab permasalahan yang terjadi pada kebutuhan-kebutuhan pihak kabupaten, pihak kecamatan, dan pihak desa/kelurahan. Berikut pemaparannya: 1. Sistem diharapkan mampu menjawab kebutuhan pihak kabupaten, pihak kecamatan, dan pihak
7
a. Admin Kabupaten Admin kabupaten bertugas untuk mengatur manajemen sistem secara keseluruhan. Berikut hal-hal yang dapat dilakukan oleh Admin Kabupaten: 1) Admin Kabupaten dapat memanipulasi data monografi secara keseluruhan. 2) Admin Kabupaten dapat memanipulasi data kategori monografi. 3) Admin Kabupaten dapat memanipulasi semua user (Admin Kecamatan dan Desa). 4) Admin Kabupaten dapat melihat data monografi. 5) Admin Kabupaten dapat mencetak data monografi. b. Admin Kecamatan 1) Admin Kecamatan dapat memanipulasi data monografi desa/kelurahan yang mereka bawahi. 2) Admin Kecamatan dapat melihat data monografi. 3) Admin Kecamatan dapat mencetak data monografi. c. Admin Desa 1) Admin Desa hanya dapat memanipulasi data monografi desa/kelurahannya sendiri. 2) Admin Desa dapat melihat data monografi. 3) Admin Desa dapat mencetak data monografi.
Diagram Konteks
Gambar 3 : Diagram Konteks Pada diagram konteks, sistem hanya digambarkan dengan sebuah proses, kemudian entitas luar yang berinteraksi dengan proses tunggal diidentifikasi. Didapatkan tiga entitas luar, yaitu Admin Kabupaten, Admin Kecamatan, dan Admin Desa. Diagram Level 0 / Overview
2. Manipulasi Untuk memanipulasi data monografi desa/kelurahan, aktor-aktor yang diberi akses untuk login terlebih dahulu harus men-generate draft monografi sesuai dengan bulan dan tahun yang telah disediakan. Setelah men-generate draft monografi, aktor menginput data monografi untuk desa/kelurahan yang sesuai dengan hak aktor seperti yang sudah dipaparkan di atas. 3. Penyajian Data monografi desa/kelurahan disajikan dalam bentuk tabular. Sebagai bahan perbandingan, sistem menampilkan statistik jumlah penduduk secara periodik. Gambar 4 : Diagram Level 0 / Overview
4. Cetak Data monografi desa/kelurahan yang telah disajikan dalam bentuk tabular dapat dicetak ke dalam format pdf.
Pemodelan Data Pada tahap ini dilakukan perancangan basis data. Perancangan basis data akan dijelaskan dengan Entity Relationship Diagram (ERD), lalu atribut-atribut dari masing-masing entitas akan digambarkan dengan tabel database pada sistem.
8
Entity Relationship Diagram (ERD)
Gambar 5 : Entity Relationship Diagram Perancangan Struktur Aplikasi Dalam Sistem Monografi Kependudukan ini terdapat dua page yang terdiri dari halaman publik dan halaman administrator. Halaman publik terdiri dari lima page yaitu halaman home, visi & misi, motto & lambang, struktur, dan monografi. Sedangkan di halaman administrator terdiri dari dua page yakni halaman login dan halaman monografi. Berikut adalah gambaran secara hierarkinya:
Gambar 7 : Struktur Menu Halaman Administrator Antarmuka Pada tahap ini, penulis melakukan aktifitas perancangan tampilan yang nantinya pada tahap Code (pengkodean) dijadikan sebagai rujukan layout.
HALAMAN PUBLIK
HOME
VISI & MISI
MOTTO & LAMBANG
DESA
KECAMATAN
NAVIGASI
STRUKTUR
DAERAH
MONOGRAFI
KONTEN
PERIODIK
MODE
VIEW
GRAFIK
CETAK
PERIODIK
STATISTIK
Gambar 6 : Struktur Menu Halaman Publik Gambar 8 : Desain Halaman Index Publik
9
Test (Ujicoba) Ujicoba dilakukan dengan menguji coba sistem secara mandiri dan melakukan testing mengenai apakah fitur-fitur sistem sudah berjalan dengan semestinya atau tidak. Pada ujicoba ini, penulis menjalankan program pada localhost melalui web browser.
No. 1.
Gambar 9 : Desain Halaman Monografi Publik
2.
Gambar 10 : Desain Halaman Statistik 3.
4.
Gambar 11 : Desain Halaman Login Administrator
5.
6. Gambar 12 : Desain Halaman Monografi Administrator
10
Tabel 2 : Blackbox Testing Sistem Monografi Kependudukan Hasil yang Hasil Modul Prasyarat diharapkan Testing Input Login Dapat Data sebagai menambah Kecam Admin Data atan Kab. Kecamatan OK dan disimpan ke dalam Tabel Kecamatan Update Login Dapat Data sebagai mengedit dan Kecam Admin menghapus atan Kab. Data Kecamatan OK dan mengupdate Tabel Kecamatan Update Login Admin Kab. Accoun sebagai dapat t Admin mengupdate Kecam (Kab., dan seluruh atan Account Kec.) Kecamatan, sedangkan OK Admin Kec. hanya bisa mengupdate Account Kecamatan dirinya sendiri Input Login Dapat Data sebagai menambah Desa Admin Data Desa dan OK Kab. disimpan ke dalam Tabel Kelurahan Update Login Dapat Data sebagai mengedit dan Desa Admin menghapus Kab. Data Desa dan OK mengupdate Tabel Kelurahan Update Login Admin Kab. Accoun sebagai dapat OK t Desa Admin mengupdate (Kab., dan seluruh
Des.)
7.
8.
9.
10.
Input Data Satuan
Login sebagai Admin Kab.
Update Data Satuan
Login sebagai Admin Kab.
Input Data Katego ri
Update Data Katego ri
Login sebagai Admin Kab.
Login sebagai Admin Kab.
Account Desa, sedangkan Admin Des. hanya bisa mengupdate Account Desa dirinya sendiri Dapat menambah Data Satuan dan disimpan ke dalam Tabel Satuan Dapat mengedit dan menghapus Data Satuan dan mengupdate Tabel Satuan Dapat menambah Data Kategori Root dan disimpan ke dalam Tabel Kategori Root, dapat menambah Data Kategori Parent dan disimpan ke dalam Tabel Kategori Parent, dan dapat menambah Data Kategori Child dan disimpan ke dalam Tabel Kategori Child Dapat mengupdate Data Kategori Root dan disimpan ke dalam Tabel Kategori Root, dapat mengupdate Data Kategori Parent dan disimpan ke dalam Tabel Kategori Parent, dan dapat mengupdate
11.
OK
Input Data Monog rafi
Login sebagai Admin (Kab., Kec., dan Des.)
OK
12. OK
13. OK
11
Update Data Monog rafi
Cetak Data Monog rafi
Login sebagai Admin (Kab., Kec., dan Des.)
Login sebagai Admin (Kab., Kec., dan Des.) serta kalangan Publik
Data Kategori Child dan disimpan ke dalam Tabel Kategori Child Admin Kab. dapat menginput seluruh Data Monografi desa, Admin Kec. dapat menginput seluruh Data Monografi desa yang berada di kecamatan sendiri, sedangkan Admin Des. hanya bisa menginput Data Monografi desa dirinya sendiri Admin Kab. dapat mengupdate seluruh Data Monografi desa, Admin Kec. dapat mengupdate seluruh Data Monografi desa yang berada di kecamatan sendiri, sedangkan Admin Des. hanya bisa mengupdate Data Monografi desa dirinya sendiri Admin Kab., Admin Kec., Admin Des., dan kalangan Publik dapat mencetak Data Monografi berdasarkan periodik
OK
OK
OK
5.
menyajikan data dalam bentuk spasial. Untuk pengembangan selanjutnya, diharapkan mampu menyajikan data spasial yang terintegrasi dengan baik.
KESIMPULAN Dalam penelitian ini terdapat beberapa hal yang dapat penulis simpulkan, yaitu: 1. Berdasarkan permasalahan bahwa data monografi hanya dapat dimanipulasi oleh pihak kabupaten, maka sistem dapat diakses oleh beberapa pihak selain pihak kabupaten dalam memanipulasi data monografi desa/kelurahan dengan diikut sertakannya pihak kecamatan dan pihak desa. 2. Berdasarkan permasalahan bahwa harus ada pembagian pekerjaan antara pihak kabupaten, pihak kecamatan, dan pihak desa/kelurahan, maka sistem dapat membedakan hak akses antara pihak yang satu dengan lainnya. Pembagian hak akses disesuaikan dengan posisi dan kedudukan dalam pemerintahan kabupaten Tangerang. Pembatasan hak akses menentukan fitur yang bisa diakses oleh masing-masing admin. 3. Berdasarkan permasalahan bahwa proses pendistribusian draft monografi masih manual, maka sistem dapat menggantikan proses pendistribusian manual yang dilakukan oleh pihak kecamatan dan desa. 4. Berdasarkan permasalahan bahwa untuk menyajikan data monografi diperlukan ketelitian dikarenakan data masih dalam berkas MS-Excel, maka sistem dapat menyajikan laporan data monografi desa/kelurahan secara periodik dan ditampilkan dalam bentuk tabular yang terintegrasi dengan beberapa pihak melalui sistem berbasis web dan dapat mencetak ke dalam bentuk pdf.
6.
3. Statistik Monografi Pada sistem monografi ini, penulis hanya memberikan perkembangan statistik jumlah penduduk saja. Untuk penelitian selanjutnya, diharapkan mampu memberikan informasi statistik untuk setiap kategori fitur monografi.
7.
REFERENSI [1] Andrianto, Nico, 2007, Good e-Government: [2]
[3]
[4]
SARAN Sistem Monografi Kependudukan yang penulis rancang ini belumlah sempurna dan masih terdapat beberapa kekurangan. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan beberapa saran guna manambah nilai dan manfaat penelitian ini, yaitu: 1. Go Live Dalam penilitian ini, penulis belum sampai pada tahap akhir dimana semua fitur data monografi kependudukan dapat dilihat oleh masyarakat umum (public) sebagai bentuk transparansi pemerintahan terhadap rakyatnya. Oleh karena itu, diharapkan penelitian selanjutnya dapat mempertajam analisanya mulai dari pemetaan infranstruktur e-government sampai topologi yang digunakan agar semua desa dapat memanipulasi data monografi melalui jaringan private, sehingga fitur monografi kependudukan dapat dinikmati oleh khalayak umum. Nantinya, masyarakat dapat melihat fitur monografi melalui website e-government kabupaten Tangerang, www.tangerangkab.go.id.
[5]
[6]
2. Penyajian Data Dalam sistem monografi kependudukan yang penulis rancang pada penelitian ini, penulis tidak
12
Transparansi dan Akuntabilitas Publik melalui e-Government, Malang, BayumediaPublishing. Kurniawan. 2009. Pengertian Monografi. Tersedia: http://www.ruangbaca.com/ruangbaca/?doky= MjAwOQ==&dokm=MDQ=&dokd=Mjc=&dig =YXJjaGl2ZXM=&on=U0xQ&uniq=ODUz Diakses: [25 November 2009, 15:30 PM WIB] BPS (Badan Pusat Statistik). 2008. Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 15 tahun 2008. Tersedia: http://www.bps.go.id/fungsional/perka_bps_no_ 15_tahun_ 2008.pdf Diakses: [25 November 2009, 15:40 PM WIB] BPS (Badan Pusat Statistik). 2003. Lampiran Keputusan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 147 Tahun 2003. Tersedia: http://www.deptan.go.id/pusdatin/statistik/jukni s_penilaian_ statistisi.doc Diakses: [25 November 2009, Pukul 15:50 PM WIB] PEMKOT Surabaya. 2009. Peraturan Walikota Surabaya Nomor 33 Tahun 2009. Tersedia: http://jdih.surabaya.go.id/pdfdoc/perwali_260.p df Diakses: [25 November 2009, 16:00 PM WIB] Pressman, Roger S., 2001, Software Enginering A Practitioner’s Approach Fifth Edition, USA NY, McGrawHill.