85
UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DARI EKSTRAK CAMPURAN TUMBUHAN ALANG-ALANG (Imperata cylindrica) DAN LIDAH ULAR (Hedyotis corymbosa) SEBAGAI PEREDAM RADIKAL BEBAS ASAM LINOLEAT ANTIOXIDANT ACTIVITY TEST FROM EXTRACT MIXTURE SEAGEGRASS (IMPERATA CYLINDRICA) AND SNAKE TONGUE (HEDYOTIS CORYMBROSA) AS LINOLEIC ACID FREE RADICAL SILENCER Syana Asri Nurmuhaimina, Resna Maulia, Isnani Yuniarti, Dewi Umaningrum Program Studi Kimia FMIPA Universitas Lambung Mangkurat Jl. Unlam III Gedung pendidikan FMIPA UNLAM 70714 Banjarbaru Kalimantan Selatan Email :
[email protected] ABSTRAK Telah dilakukan penelitian tentang uji aktivitas antioksidan campuran ekstrak alang-alang (Imperata cylindrica) dan lidah ular (Hedyotis corymbrosa) sebagai peredam radikal bebas asam linoleat. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan dari ekstrak campuran alang-alang dan lidah ular dalam meredam radikal bebas asam linoleat. Penelitian ini meliputi uji kualitatif identifikasi metabolit sekunder yang terdapat pada tumbuhan alang-alang dan lidah ular serta uji aktivitas antioksidan dengan metode feri tiosianat/FTC dalam meredam radikal bebas asam linoleat. Pengukuran aktivitas antioksidan dari masing-masing sampel dan campurannya dengan perbandingan 50:50, 25:75, 75:25. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tanaman alang-alang dan lidah ular menunjukkan uji positif pada identifikasi alkaloid, flavonoid, steroid, triterpenoid, dan hasil negatif pada identifikasi saponin. Pada uji aktivitas antioksidan menunjukkan bahwa campuran ekstrak alang-alang dan lidah ular (50:50) mempunyai kemampuan meredam radikal bebas lebih besar dibandingkan sampel yang lain yaitu sebesar 65,96%. Kata kunci
: Imperata cylindrica, Hedyotis linoleat.
corymbosa, antioksidan,
asam
ABSTRACT Has been done research about antioxidant activity test from extract mixture seagegrass (Imperata cylindrica) and snake tongue (Hedyotis corymbrosa) as linoleic acid free radical silencer. This research done to know how big ability from extract mixture from seagegrass and snake tongue in damping linoleic acid free radical. This research covers test qualitative identification of secondary metabolit found on seagegrass and snake tongue and antioxidant activity test use ferry tiosianat/FTC method in damping linoleic acid free radical. Measurement of antioxidant activity from each its the sample and mixture with comparison 50:50, 25:75, 75:25. Result of research indicates that to seagegrass and snake tongue crop to show positive test to identification of alkaloid, flavonoid, steroid, triterpenoid, and result of negativity at identification of saponin. At antioxidant activity test indicates that extract mixture from seagegrass and snake tongue (50:50) has ability to damp bigger free radical compared to other sample that is equal to 65,96%. Keywords
: Imperata cylindrica, Hedyotis corymbosa, antioxidant, linoleic acid.
Uji Aktivasi Antioksidan… (Syana A, dkk)
86
penyakit seperti penyakit kelamin, ginjal,
PENDAHULUAN Indonesia memiliki hutan tropik
tekanan darah tinggi, kista, kanker dan
yang kaya akan keanekaragaman hayati.
penyakit syaraf. Tumbuhan ini juga
Tumbuh-tumbuhan dapat dimanfaatkan
berfungsi sebagai pelembut kulit, peluruh
dan diolah menjadi senyawa-senyawa
air seni, pembersih darah, penambah
kimia yang berguna bagi kehidupan
nafsu makan dan penghenti pendarahan.
sehari-hari.
Seiring
dengan
Selain
tumbuhan
perkembangan zaman dan teknologi,
tanaman
tumbuh-tumbuhan
digunakan
corymbrosa) juga merupakan tanaman
untuk bahan-bahan sintesis senyawa
liar yang masih banyak orang tak melirik
kimia, obat-obatan tradisional, bahan
dan mengetahui manfaatnya. Tanaman
dasar obat-obatan modern, insektisida
lidah ular dapat digunakan sebagai obat
dan kosmetik. Senyawa kimia yang
tradisional
pada
terkandung
dalam
lambung,
disentri,
memegang
peranan
dapat
suatu
tanaman
penting
dalam
menunjang kegunaan tanaman tersebut, khususnya Senyawa
sebagai kimia
senyawa
tanaman
tersebut
flavonoid
bermacam-macam
yang
memiliki
kegunaan,
yaitu
ular
(Hedyotis
pengobatan habis
tukak
bersalin,
gangguan pencernaan, obat penurun panas dan kanker (Anonymous, 2000). Menurut
obat.
diantaranya
lidah
alang-alang,
Alley,
et
al.
(2002)
penyakit kanker atau karsinoma adalah penyakit
yang
pembentukan
disebabkan jaringan
adanya
baru
yang
kanker,
abnormal dan bersifat ganas (maligne).
antioksidan, anti radang, anti bakteri, anti
Penyakit ini mempunyai urutan kedua
alergi
penyebab
sebagai
anti
tumor,
anti
dan
analgesik
(Suradikusumah,1989). Kalimantan
kematian
terbanyak
di
Indonesia. Penyebab dari penyakit ini adalah
yaitu adanya gangguan siklus sel akibat
akan
mutasi dari gen-gen yang mengatur
tumbuh-tumbuhan atau sumber hayati,
pertumbuhan, selain itu faktor yang
salah satunya adalah tumbuhan alang-
menyebabkan terjadinya kanker yaitu
alang (Imperata cylindrica). Tumbuhan
adanya faktor lingkungan dalam arti
ini
adanya zat-zat karsinogen yang masuk
termasuk
daerah
tumbuh
liar
Selatan yang
dimana
kaya
saja
tanpa
dimanfaatkan dan lebih sering dianggap
dalam
sebagai tanaman pengganggu. Alang–
keturunan.
alang merupakan tumbuhan
semak
tubuh
manusia
Pengobatan
dan
penyakit
faktor kanker
yang mempunyai tinggi antara 1–1,5
biasanya digunakan dua alternatif, yaitu
meter. Tanaman ini sering digunakan
pengobatan
sebagai obat tradisional untuk beberapa
pegobatan
Sains dan Terapan Kimia, Vol. 2 No. 1 (Januari 2009), 85 – 93
secara secara
modern
dan
tradisional.
87
Namun
Pengobatan secara modern biasanya
penelitian
terhadap
dilakukan dengan cara pembedahan,
metabolit sekunder yang terdapat pada
penyinaran, kemotrapi, hormon terapi,
tumbuhan alang-alang dan lidah ular
imunoterapi dan hipertermi. Pengobatan
sebagai tanaman obat belum pernah
ini mempunyai kekurangan, yaitu selain
dilakukan, terutama sebagai antioksidan
biayanya
juga
pada penyakit kanker. Oleh karena itulah
kemungkinan menyebabkan timbulnya
penelitian ini dianggap perlu karena
bahaya
dapat
yang
yang
relatif
lain
mahal
seperti
resiko
memberikan
informasi
ilmiah
terhambatnya pertumbuhan jaringan dan
tentang kandungan metabolit sekunder di
tulang untuk anak-anak yang melakukan
dalam kedua tanaman tersebut dan
radioterapi atau penyinaran, selain itu
informasi ilmiah tentang seberapa besar
dapat
sehat.
kemampuan ekstrak alang-alang dan
Pengobatan tradisional pada saat ini
lidah ular sebagai antioksidan dalam
mulai dikembangkan karena pengobatan
meredam radikal bebas asam linoleat,
ini dianggap biayanya relatif murah dan
sehingga
tidak menyebabkan efek samping bagi
memberikan kontribusi bagi dunia obat-
tubuh.
obatan dan dunia kesehatan baik secara
merusak
sel-sel
yang
Obat-obat tradisional pencegah
modern
nantinya
ataupun
diharapkan
tradisional
dapat
sebagai
kanker yang baru dikembangkan adalah
antioksidan dan pencegahan penyakit
obat
kanker.
yang
berasal
dari
tumbuhan
mahkota dewa. Selain mahkota dewa
METODOLOGI PENELITIAN
kemungkinan ada tumbuhan lain yang
Bahan Bahan-bahan
juga mampu berperan sebagai obat
yang
digunakan
tradisional pencegah penyakit kanker
dalam penelitian ini adalah bahan-bahan
atau yang bersifat sebagai antioksidan.
kimia
Mengingat bahwa tumbuhan lain juga
kloroform, amoniak, air destilat, pereaksi
mempunyai kandungan senyawa kimia
Mayer, Wagner, Dragendorf, metanol
yang dapat digunakan sebagai bahan
80%, eter, amil alkohol, etanol 40%,
dasar obat-obatan, maka perlu adanya
etanol 70%, serbuk Mg, HCl Pekat, HCl
penelitian lebih mendalam dan lebih
3,5%, larutan ammonium tiosianat 10%,
lanjut,
asam
sehingga
dapat
memberi
dengan
sulfat
derajat
2N,
p.a.,
NaOH,
yaitu
pereaksi
kontribusi bagi dunia obat-obatan dan
Lieberman Buchard dan ferri klorida 1%,
kesehatan.
pada
larutan dapar fosfat 0,2 M (pH=7),
tumbuhan alang-alang dan lidah ular
larutan asam linoleat (1,3% w/v), buffer
yang selama ini dikenal sebagai tanaman
fospat 0,1 M pH 7,0; asam linoleat 50
liar dan pengganggu (Betina, 1989).
mM dalam etanol 99,5%, etanol 75%, 50
Salah
satunya
Uji Aktivasi Antioksidan… (Syana A, dkk)
88
µL amonium tiosianat 30% dan 50 µL
5
ml
larutan
amoniak.
FeCl 20 mM dalam HCl 3,5%. Bahan
campuran
utama tumbuhan alang-alang dan lidah
disaring. Larutan H2SO4 2 N sebanyak 5
ular.
tetes ditambahkan ke dalam filtrat dan
Persiapan Sampel
dikocok. Setelah itu bagian atas dari
dipanaskan,
Setelah dikocok,
itu dan
Bahan tumbuhan (sampel) yang
filtrat diambil dan diuji dengan reagent
berupa batang tumbuhan alang-alang
Meyer, Wagner, dan Dragendorff. Jika
dan tumbuhan lidah ular dikumpulkan
terdapat endapan putih dengan pereaksi
pada Bulan Maret 2008 dari daerah
Meyer, endapan merah jingga dengan
Banjarbaru Kalimantan Selatan. Sampel
pereaksi
dikeringkan
coklat dengan pereaksi Wagner, maka
dengan
kemudian
blender
dihaluskan
hingga
berbentuk
serbuk. Tujuan dari penghalusan sampel ini adalah agar luas
Dragendorff,
dan
endapan
positif terdapat alkaloid. Uji Flavonoid
permukaannya
sebanyak
1
gram
sampel
menjadi lebih besar sehingga semua
ditimbang dan dihaluskan, kemudian
senyawa
yang
dimasukkan ke dalam tabung reaksi, lalu
terdapat pada sampel terekstrak lebih
ditambahkan logam (serbuk) Mg, 0,2 ml
sempurna.
HCl pekat, dan beberapa tetes amil
Ekstraksi sampel
alkohol. Larutan dikocok dan dibiarkan
metabolit
Ekstraksi
sekunder
dilakukan
memisah. Flavonoid ditandai dengan
dengan menggunakan pelarut metanol.
terbentuknya warna merah coklat pada
Sampel direndam dengan metanol selam
lapisan amil alkohol.
24
Uji Saponin
jam.
sampel
Proses
perendaman
ini
bertujuan untuk memisahkan komponenkomponen
metabolit
dari
dimasukkan ke dalam tabung reaksi, lalu
sampel sehingga komponen-komponen
ditambahkan dengan 1 ml akuades.
tersebut larut ke dalam metanol tersebut.
Setelah
Ekstrak
didiamkan
metanol
sekunder
Ampas sisa identifikasi alkaloid
diuapkan
sehingga
itu
campuran selama
15
dikocok
dan
menit.
Hasil
diperoleh ekstrak metanol kering.
diamati untuk pembentukan busa atau
Uji Metabolit Sekunder
tidak.
Uji Alkaloid
Uji Steroid
sebanyak
2
gram
sampel
sebanyak
1
gram
sampel
ditimbang dan dihaluskan, kemudian
ditimbang dan dihaluskan, kemudian
yang
tersebut
dimasukkan ke dalam tabung reaksi, lalu
dimasukkan ke dalam tabung reaksi, lalu
ditambahkan dengan 2 ml kloroform.
ditambahkan dengan 5 ml kloroform dan
Setelah
telah
dihaluskan
itu
Sains dan Terapan Kimia, Vol. 2 No. 1 (Januari 2009), 85 – 93
campuran
dikocok
dan
89
disaring. Masing-masing asetat anhidrat
HASIL DAN PEMBAHASAN
dan H2SO4 pekat sebanyak 2 tetes
Persiapan Sampel
ditambahkan
pada
filtrat,
kemudian
Bahan tumbuhan (sampel) yang
perubahan warna yang terjadi diamati.
berupa batang tumbuhan alang-alang
Uji Triterpenoid
dan tumbuhan lidah ular dikumpulkan
Sebanyak 5 ml ekstrak dicampur
pada Bulan Maret 2008 dari daerah
dengan 2 ml kloroform dan 3 ml asam
Banjarbaru Kalimantan Selatan. Sampel
sulfat pekat. Terbentuknya warna merah
dikeringkan
kecoklatan
dengan
pada
antar
permukaan
kemudian
blender
dihaluskan
hingga
berbentuk
menunjukkan adanya triterpenoid.
serbuk. Tujuan dari penghalusan sampel
Uji Aktivitas Antioksidan Metode tiosianat (Mun’im et al., 2003)
ini adalah agar luas
Sampel dilarutkan dalam 2 ml
permukaannya
menjadi lebih besar sehingga semua senyawa
metabolit
sekunder
yang
buffer fospat 0,1 M pH 7,0; 1 ml air dan 2
terdapat pada sampel terekstrak lebih
ml asam linoleat 50 mM dalam etanol
sempurna.
99,5%.
Campuran
reaksi
tersebut
diinkubasi selama sepuluh dari pada suhu 37°C. Setiap hari campuran reaksi diambil 50 µL dan ditambahkan dengan 6 ml etanol 75%, 50 µL amonium tiosianat 30% dan 50 µL FeCl 20 mM
Gambar 1. Sampel alang-alang (kanan) dan lidah ular (kiri)
dalam HCl 3,5%. Nilai absorbansinya diukur pada 2 panjang gelombang 500
Ekstraksi Sampel Ekstraksi
nm. Data yang diperoleh selanjutnya dihitung daya penghambatannya (%) terhadap oksidasi asam linoleat dengan cara
menghitung
selisih
antara
absorbansi sampel lidah ular dan alangalang dengan absorbansi asam linoleat. Hasilnya
kemudian
dibagi
nilai
absorbansi asam linoleat dikalikan 100%. Data
yang
kecenderungannya
diperoleh terhadap
dilihat waktu
menggunakan persamaan regresi.
Uji Aktivasi Antioksidan… (Syana A, dkk)
sampel
dilakukan
dengan menggunakan pelarut metanol. Sampel direndam dengan metanol selam 24
jam.
Proses
perendaman
ini
bertujuan untuk memisahkan komponenkomponen
metabolit
sekunder
dari
sampel sehingga komponen-komponen tersebut larut ke dalam metanol tersebut. Ekstrak
metanol
diuapkan
sehingga
diperoleh ekstrak metanol kering.
90
Uji Aktivitas Antioksidan Aktivitas
antioksidan merupakan
suatu aktivitas senyawa yang bersifat untuk
menghambat
Gambar 2. Ekstrak Metanol Alang-alang (kiri) dan Lidah Ular (kanan)
pembentukan
Uji Metabolit Sekunder
diperlukan
tubuh.
terjadinya
radikal bebas di dalam
Antioksidan tubuh
substansi untuk
yang
menetralisir
Uji metabolit sekunder dilakukan
radikal bebas dan mencegah kerusakan
untuk mengetahui kandungan senyawa
yang ditimbulkan oleh radikal bebas
organik yang terdapat pada sampel
terhadap sel normal. Antioksidan dapat
alang-alang dan lidah ular. Uji metabolit
menstabilkan
sekunder yang terdapat pada tumbuhan
melengkapi kekurangan elektron yang
antara lain identifikasi alkaloid, flavonoid,
dimiliki
saponin, steroid dan triterpenoid. Untuk
menghambat terjadinya reaksi berantai
antioksidan, kandungan senyawa yang
dari pembentukan radikal bebas (Han, et
lebih
al., 2004).
berperan
adalah
senyawa
radikal
radikal
bebas
bebas
dengan
dan
dapat
Dalam penelitian ini antioksidan
flavonoid. Dari hasil uji metabolit sekunder
yang digunakan adalah tumbuhan alang-
yang dilakukan pada tanaman alang-
alang dan lidah ular. Tumbuhan ini sering
alang
digunakan masyarakat untuk pengobatan
dan
tanaman
lidah
ular
menunjukkan bahwa kedua tanaman
tradisional
tersebut tidak mengandung senyawa
seperti demam, infeksi saluran kemih,
saponin. Tanaman alang-alang
kencing darah, kencing sedikit, mimisan,
dan
untuk
darah,
beberapa
kista,
penyakit
lidah ular mengandung senyawa alkaloid,
muntah
flavonoid, steroid dan triterpenoid.
lambung,
Tabel 1. Uji Metabolit Sekunder
gangguan pencernaan dan obat turun
disentri,
kanker, habis
tukak
bersalin,
Alang-
Lidah
panas. Tumbuhan alang-alang dan lidah
alang
Ular
ular dapat digunakan sebagai senyawa
Alkaloid
+
+
antioksidan
Flavonoid
+
+
senyawa flavonoid. Menurut Pratt dan
Saponin
-
-
Hudson
Steroid
+
+
alami
Triterpenoid
+
+
Sampel
Sumber : Data primer 2008
karena
mengandung
(1990) senyawa antioksidan tumbuhan
umumnya
adalah
senyawa fenolik atau polifenolik yang dapat berupa golongan flavonoid. Uji aktivitas antioksidan dilakukan dengan
mengukur
Sains dan Terapan Kimia, Vol. 2 No. 1 (Januari 2009), 85 – 93
kemampuan
91
antioksidan dari tanaman alang-alang
hidrogen secara cepat ke radikal asam
dan
lemak (R*, ROO*) atau mengubahnya ke
lidah
ular
dalam
meredam yang
bentuk lebih stabil, sementara turunan
terbentuk dari reaksi oksidasi asam
radikal antioksidan (A*) tersebut memiliki
linoleat. Radikal bebas dapat terbentuk
keadaan lebih stabil dibanding radikal
melalui proses oksidasi asam lemak
asam lemak sehingga tidak berbahaya.
pembentukan
radikal
bebas
seperti asam linoleat. Oksidasi asam
Reaksi Penghambatan antioksidan
lemak biasanya melalui tiga proses dasar
primer terhadap radikal asam lemak :
yaitu :
Inisiasi
1. Tahap
inisiasi
yaitu
bebas
*
radikal
R
tebentuknya dengan
cara
melepaskan atom H dari molekul asam lemak.
+
------------- RH
AH
----------
AH
---------
*
+
A
Radikal asam lemak Propagasi :
ROO* +
------------- ROOH +
RH R* + H* 2. Tahap
R*
;
*
A
(Molyneux,2004).
propagasi
dimana
Tahap
awal
yang
dilakukan
autooksidasi berawal ketika radikal
adalah mengukur absorbansi dari asam
asam lemak (R*) hasil tahap inisiasi
linoleat (kontrol) dan diikuti dengan
bertemu dengan oksigen membentuk
pengukuran absorbansi tanaman alang-
radikal peroksida (ROO*). Radikal
alang dan lidah ular yang ditambahkan
peroksida
asam linoleat dalam waktu inkubasi
yang
terbentuk
akan
mengekstrak ion hidrogen dari asam
selama
lemak
penelitian
lain
(R1H)
membentuk
sepuluh
(10)
hari.
menunjukkan
Hasil bahwa
hidroperoksida (ROOH) dan molekul
campuran alang-alang dan lidah ular
radikal asam lemak baru (R1*)
(50:50) mempunyai aktivitas antioksidan
R* + O2 ROO * *
yang paling stabil dibandingkan dengan *
ROO + RH ROOH + R
3. Tahap terakhir oksidasi asam lemak adalah
tahap
terminasi,
sampel yang lain seperti terlihat pada gambar 8.
dimana
hidroperoksida yang sangat tidak stabil terpecah menjadi senyawa organik berantai pendek dengan cara bereaksi dengan radikal bebas lain (R*). ROO* + RH ROOH + R* Senyawa antioksidan mempunyai mekanisme dengan memberikan atom
Uji Aktivasi Antioksidan… (Syana A, dkk)
Gambar
3.
Aktivitas Antioksidan tumbuhan alang-alang, lidah ular dan campuran kedua tanaman
92
Untuk mengetahui kecenderungan besarnya
persen
penghambatan
tanaman alang-alang dan lidah ular adalah
alkaloid,
flavonoid,
senyawa antioksidan terhadap kontrol
triterpenoid.
persatuan
cara
alang dan lidah ular (50:50) mampu
absorbansi
meredam radikal bebas yang terbentuk
dilakukan
dengan
menghitung selisih antara sampel
klon
absorbansi
teh
unggulan
asam
linoleat.
dengan Hasilnya
kemudian dibagi nilai absorbansi asam linoleat
dikalikan
100%.
Hasil
perhitungan menunjukkan bahwa ekstrak campuran alang-alang dan lidah ular (50:50) memiliki daya hambat yang tinggi terhadap
terjadinya
oksidasi
asam
linoleat bila dibandingkan dengan sampel lainnya.
Pada
hari
ke-10
inkubasi,
Ekstrak
tanaman
steroid, alang-
dari oksidasi asam linoleat dengan daya penghambatan sebesar 65,96% DAFTAR PUSTAKA Anonymous,2000.Imperata cylindrica Beauv.http://warintek.ristek.go.id/pa ngan_kesehatan/tanaman_obat /depkes/3-052.pdf. Diakses tanggal 23 maret 2007 Anonymous.2006.TanamanobatIndonesi a:Lidahular.http://www.iptek.net.id/i ndpd_tanobat/view.php?id=237. Diakses tanggal 23 maret 2007
ekstrak campuran alang-alang dan lidah ular
(50:50)
mampu
menghambat
terjadinya oksidasi asam linoleat sebesar 65,96% sedangkan sampel yang lainnya masing-masing
hanya
mampu
menghambat oksidasi sebesar 45,74%; 38,30%; 55,32%; 64,89% untuk alangalang dan lidah ular yang dapat dilihat pada gambar 4.
Alley, M.C., Scudiero, D.A., Monks, A., Hursey., Czerwinski, M.J., Fine, D.L., Abbott, B.J., Mayo, J.G., Shoemaker, R.H and M.R. Boyd. 1988. Feasibility of Drug Screening with Panels of Human Tumor Cell Lines Using a Microculture Tetazolium Assay. Journal of Cancer Research. 48:589-601 Betina, V. 1989. Mycotoxin: Chemical Biological and Environmental Aspect. Elsevier, Amsterdam Han, S.S, Lo, S.C., Choi, Y.W., Kim, J.H and S.H Baek. 2004. Antioxidant Activity of Crude Extract and Pure Compounds of Acer ginnala Max., Bull. Korean Chem.Soc., 25 (3), 389-391
Gambar 4. Daya Penghambatan sampel KESIMPULAN
Molyneux, P. (2004) The Use of Stable Free Radical from linoleic acid for Estimating Antioxidant Activity. Songklanakarin Journal of Science. Technology. 26 (2), 211-219
Kesimpulan yang dapat diambil dari
penelitian
ini
adalah
senyawa
metabolit sekunder yang terdapat dalam
Sains dan Terapan Kimia, Vol. 2 No. 1 (Januari 2009), 85 – 93
93
Mun’im, A, Negishi, O and T. Ozawa. 2003. Antioxidative compounds from Crotalaria sessiliflora, Biosci.Biotechnol.Biochem. 67, (2),410-414. Pratt, D.E. dan B.J.F. Hudson. 1990. Natural Antioxidants not Exploited Comercially. Di dalam : B.J.F. Hudson, editor. Food Antioxidants. Elsevier Applied Science, London. Suradikusumah, E. 1989. Kimia Tumbuhan. PAU-Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Uji Aktivasi Antioksidan… (Syana A, dkk)