124
SKRINING FITOKIMIA DARI ALANG-ALANG (Imperata Cylindrica L.Beauv) DAN LIDAH ULAR (Hedyotis Corymbosa L.Lamk) PHYTOCHEMICAL SCREENING OF SEAGEGRASS PLANT (Imperata Cylindrica L. Beauv) AND SNAKE TONGUE (Hedyotis Corymbosa L. Lamk) 1)
2)
Seniwaty1*), Raihanah1, Ika Kusuma Nugraheni1, Dewi Umaningrum2
Alumnus Program Studi Kimia FMIPA Universitas Lambung Mangkurat, Banjarbaru Staf Pengajar Program Studi Kimia FMIPA Universitas Lambung Mangkurat, Banjarbaru
e-mail :
[email protected] ABSTRAK Berbagai jenis tumbuhan dapat digunakan sebagai obat yang kita kenal sebagai obat tradisional. Penggunaan obat tradisional oleh masyarakat sampai sekarang terus meningkat. Indonesia sangat kaya dengan tanaman yang digunakan sebagai obat. Salah satu tanaman yang biasa digunakan sebagai obat oleh masyarakat Indonesia untuk berbagai macam keluhan dan penyakit adalah tanaman alang-alang (Imperata Cylindrica L. Beauv) dan lidah ular (Hedyotis Corymbosa L. Lamk). Penelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi ilmiah kandungan senyawa sekunder dari tanaman alang-alang dan lidah ular. Penelitian ini meliputi identifikasi senyawa metabolit sekunder dari kedua jenis tanaman tersebut dapat dilakukan dengan metode skrining fitokimia, yang meliputi analisis kualitatif (identifikasi alkaloid, flavonoid, tanin, steroid, dan triterpenoid, serta glikosida jantung) yang dilanjutkan dengan analisa kuantitatif dari senyawa metabolit yang diketahui. Dari hasil penelitian pada tanaman alangalang positif mengandung alkaloid sebesar 1,07% dan flavonoid sebesar 4,8%. Begitu pula pada tanaman lidah ular positif mengandung alkaloid sebesar 3,67% dan flavonoid sebesar 2,6%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kandungan alkaloid pada alang-alang lebih kecil daripada lidah ular, namun sebaliknya kandungan flavonoid alang-alang lebih besar dari pada lidah ular. Kata Kunci : alang-alang, lidah ular, skrining fitokimia ABSTRACT Various plant types serve the purpose of drug which we know as tribal medicine. Usage tribal medicine by public hitherto increasing. Indonesia have a lot of plants that applied as medicine. Two plant that is commonly used as medicine by Indonesian public to assorted of sigh and disease is seagegrass plant (Imperata Cylindrica L. Beauv) and snake tongue ( Hedyotis Corymbosa L. Lamk). This research aim to give scientific information of secondary metabolite from seagegrass crop and snake tongue. This research covers identification of secondary metabolit compound from both types of the plant can be done by phytochemical screening method, that including qualitative analysis ( identification of alkaloid, flavonoid, tannin, steroid, and triterpenoid, and cardiac glycosides) continued with quantitative analysis from metabolite compound known. This research showed that seagegrass contained alkaloid with concentration 1,07% and flavonoid with concentration 4,8%. Snake tongue also showed a positive test result for alkaloid with concentration 3,67% and flavonoid with concentration 2,6%. Thereby inferential that alkaloid content at smaller seagegrass than snake tongues, but on the contrary seagegrass flavonoid content bigger than at snake tongue. Keywords : Seagegrass, snake tongue, phytochemical screening
Sains dan Terapan Kimia, Vol. 3 No. 2 (Juli 2009), 124 – 133
125
alang-alang dan lidah ular dapat digunakan
PENDAHULUAN
sebagai
obat
tradisional
untuk
dapat
menyembuhkan berbagai penyakit berat,
digunakan sebagai obat yang kita kenal
seperti tekanan darah tinggi, tukak lambung,
sebagai obat tradisional.
gagal ginjal, hepatitis, infeksi saluran kemih,
Berbagai
jenis
tumbuhan
Definisi obat
tradisional adalah obat yang berasal dari
kista dan kanker (Anonymous, 2006).
bahan tumbuhan, hewan, mineral, atau
Walaupun sebagian masyarakat kita
sediaan genetiknya atau campuran dari
telah lama menggunakan alang-alang dan
bahan-bahan tersebut yang mempunyai
lidah ular sebagai tanaman obat, namun
data klinis yang dipergunakan sebagai
sampai sekarang belum pernah dilakukan
usaha
suatu
penelitian yang jelas tentang kandungan
pengalaman. Sampai sekarang masyarakat
metabolit sekunder yang terdapat dalam
lebih gemar menggunakan obat tradisional
tanaman alang-alang dan lidah ular.
pengobatan
sebagai
ini, mengingat obat tradisional mempunyai
Salah satu cara mengembangkan
efek samping yang jauh lebih kecil daripada
obat tradisional adalah dengan mengetahui
obat-obatan sintetik (Robinson, 1995).
terlebih dahulu komponen-komponen aktif
Penggunaan obta tradisional oleh masyarakat
sampai
sekarang
terus
kimia yang terdapat dalam tumbuhan obat dan hasilnya akan dipergunakan untuk profil
meningkat. Indonesia sangat kaya dengan
fitokimianya.
Untuk itu, identifikasi awal
tanaman yang digunakan sebagai obat.
sebelum
mengidentifikasi
Tepat kiranya amanat dalam Garis-garis
mengisolasi
komponen
Besar Haluan Negara 1988 bahwa obat dan
(Robinson, 1995).
zat
adalah tersebut
Hasil penelitian sebelumnya tentang
cara pengobatan tradisional dalam pelita V yang akan datang perlu terus digali, diteliti,
tumbuhan
alang-alang ini
menyebutkan
diuji dan dikembangkan dalam
rangka
bahwa ada kandungan manitol, glukosa,
meningkatkan pelayanan kesehatan secara
sakarosa, malic acid, citric acid, coixol,
lebih luas dan merata.
arundoin, cylindrin, fernenol, simiarenol,
Salah satu tanaman yang biasa
anemonin, asam kersik, damar dan logam
digunakan sebagai obat oleh masyarakat
alkali (Dalimartha, 2000). Banyak tumbuhan
Indonesia untuk berbagai macam keluhan
mengandung senyawa yang berdamak faali
dan penyakit adalah tanaman alang-alang
yang nyata, diantaranya alkaloid, flavonoid,
(Imperata Cylindrica L. Beauv) dan lidah
triterpenoid, saponin, glikosida jantung, dan
ular (Hedyotis Corymbosa L. Lamk). Secara
tannin. Senyawaan tersebut
empiris, ekstrak air (hasil rebusan) tanaman
berbagai jenis, mempunyai struktur yang
Skrining Fitokimia dari Alang – alang … (Seniwaty, dkk)
terdiri dari
126
beraneka
ragam
dan
memperlihatkan
berbagai aktivitas biologis yang sangat
METODOLOGI Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian
berguna. Senyawaan bahan aktif ini telah
ini
dilaksanakan
di
dimanfaatkan untuk memenuhi keperluan
Sublaboratorium kimia Lab. Dasar Fakultas
hidup
MIPA
manusia
seperti
obat-obatan,
Universitas
Lambung
Mangkurat,
Banjarbaru selama 4 bulan.
insektisida dan zat warna. Berdasarkan latar belakang yang
Instrumen Penelitian
disampaikan di atas maka dapat diajukan
Peralatan yang digunakan dalam
permasalahan dalam penelitian ini adalah
penelitian ini adalah seperangkat alat gelas,
senyawa metabolit sekunder apa saja yang
neraca analitik Ohauss, termometer, krus
terkandung
porselain, oven, corong pisah, penangas air,
dalam tanaman alang-alang
spektrofotometer
dan lidah ular. Tujuan program
yang
penelitian
ingin ini
dicapai adalah
dari untuk
UV
-Vis
DMS
100,
pengaduk magnetik, dan kertas saring Whatrnan No. 42.
memberikan informasi ilmiah kandungan
Bahan-bahan yang digunakan dalam
senyawa sekunder dari tanaman alang-
penelitian ini adalah bahan-bahan kimia
alang dan lidah ular.
dengan derajat p.a., yaitu HCl, H2SO4,
Dari penelitian ini diharapkan adanya
FeCl3, logam magnesium, asam asetat
penelitian lebih lanjut untuk membuktikan
glasial, NaCl, NH4OH, metanol, etanol, n-
bahwa tanaman alang-alang dan lidah ular
butanol, dietil eter, reagent Meyer, reagent
merupakan salah satu tanaman yang bisa
Wagner, reagent Dragendorff, kloroform,
digunakan
dan
sebagai
tanaman
obat
kalium
ferosianida.
Bahan
tradisional dan dapat memberikan informasi
tumbuhan alang-alang dan lidah ular.
tentang senyawa apa saja yang terkandung
Tahapan Pelaksanaan
dalam tanaman alang-alang dan lidah ular
Uji Kualitatif
yang menjadi dasar penelitian selanjutnya
1. Uji Alkaloid
untuk mengetahui khasiat dari kedua jenis tanaman ini.
Alang-alang
sebanyak
2
utama
gram
ditimbang dan dihaluskan, kemudian yang telah dihaluskan tersebut dimasukkan ke dalam tabung reaksi, lalu ditambahkan dengan 5 ml kloroform dan 5 ml larutan amoniak. Setelah itu campuran dipanaskan, dikocok, dan disaring. Larutan H2SO4 2 N sebanyak 5 tetes ditambahkan ke dalam
Sains dan Terapan Kimia, Vol. 3 No. 2 (Juli 2009), 124 – 133
127
filtrat dan dikocok. Setelah itu bagian atas
pekat sebanyak 2 tetes ditambahkan pada
dari filtrat diambil dan diuji dengan reagent
filtrat, kemudian perubahan warna yang
Meyer, Wagner, dan Dragendorff. Jika
terjadi diamati. Perlakuan yang sama untuk
terdapat endapan putih dengan pereaksi
tanaman lidah ular.
Meyer, endapan merah jingga dengan
5. Uji Glikosida Jantung
pereaksi Dragendorff, dan endapan coklat
Ekstrak alang-alang sebanyak 5 ml
dengan pereaksi Wagner, maka positif
dicampur dengan 2 ml asam asetat glasial
terdapat alkaloid. Perlakuan yang sama
yang berisi satu tetes larutan FeCb. Hasil
untuk tanaman lidah ular.
dari uji glikosida jantung ditentukan dengan
2. Uji Flavonoid
penambahan 1 ml H2SO4 pekat ke dalam
Alang-alang
sebanyak
1
gram
campuran.
Terbentuknya
suatu
cincin
kemudian
berwarna coklat yang ada pada permukaan
dimasukkan ke dalam tabung reaksi, lalu
menandakan adanya kardenolida (glikosida
ditambahkan logam (serbuk) Mg, 0,2 ml HCl
jantung). Suatu cincin yang berwarna ungu
pekat, dan beberapa tetes amil alkohol.
mungkin akan nampak di bawah cincin yang
Larutan dikocok dan dibiarkan memisah.
berwama coklat, sementara pada saat
Flavonoid ditandai dengan terbentuknya
berada dalam lapisan asam asetat, secara
warna merah coklat pada lapisan amil
berangsur-angsur akan terbentuk lapisan
alkohol.
yang berwama kehijau-hijauan di bawah
ditimbang
dan
dihaluskan,
Perlakuan
yang
sama
untuk
tanaman lidah ular.
cincin yang berwama ungu sebelumnya. Uji
3. Uji Saponin
glikosida
Ampas
sisa
identifikasi
alkaloid
jantung
ini
menggunakan
uji
Keller-Killiani. Perlakuan yang sama untuk
dimasukkan ke dalam tabung reaksi, lalu
tanaman lidah ular.
ditambahkan dengan 1 ml akuades. Setelah
6. Uji Tanin
itu campuran dikocok dan didiamkan selama
Alang-alang yang telah dihaluskan
15 menit. Hasil diamati untuk pembentukan
sebanyak 0,5 g dididihkan dalam tabung
busa atau tidak.
reaksi yang berisi 20 ml air, kemudian
4. Uji Steroid dan Triterpenoid
larutannya disaring. Beberapa tetes FeCl3
Alang-alang
gram
0,1% ditambahkan pada filtrat dan hasilnya
kemudian
diamati. Uji tanin dalam sampel positif
dimasukkan ke dalam tabung reaksi, lalu
apabila hasil menunjukkan warna hijau
ditambahkan
kecoklatan atau biru kehitaman. Perlakuan
ditimbang
dan
sebanyak dihaluskan,
dengan
2
ml
1
kloroform.
Setelah itu campuran dikocok dan disaring.
yang sama untuk tanaman lidah ular.
Masing-masing asetat anhidrat dan H2SO4
Skrining Fitokimia dari Alang – alang … (Seniwaty, dkk)
128
3. Penentuan Saponin
Uji Kuantitatif
Sebanyak
1. Penentuan Alkaloid
20
g
alang-alang
gram
dimasukkan ke dalam Erlenmeyer dan
lalu
ditambahkan dengan 100 ml etanol 20%.
ditambahkan dengan 200 ml asam asetat
Setelah itu campuran dipanaskan di atas
10% dalam etanol. Kemudian beaker ditutup
penangas air selama 4 jam pada suhu
dan dibiarkan selama 4 jam. Setelah itu
55°C. Kemudian campuran disaring dan
campuran
residunya diekstrak kembali dengan 200 ml
Alang-alang ditimbang
dalam
sebanyak beaker
disaring
5
250 ml,
dan
ekstraknya hingga
etanol 20%. Setelah itu ekstrak yang telah
volume semula menjadi 1/4-nya. Setelah itu
diperoleh dipanaskan dalam penangas air
ditambahkan amonium hidroksida pekat
dengan suhu 90°C sehingga volumenya
tetes demi tetes ke dalam ekstrak sampai
tinggal 40 ml. Ekstrak yang telah pekat
endapannya sempurna.
Seluruh larutan
dimasukkan ke dalam corong pisah 250 ml,
dibiarkan tenang, kemudian endapannya
kemudian ditambahkan dengan 20 ml dietil
dikumpulkan dan dicuci dengan amonium
eter dan dikocok dengan cepat. Lapisan
hidroksida lalu disaring. Setelah itu residu
yang
yang merupakan alkaloid dikeringkan dan
lapisan eternya dibuang. Setelah itu proses
ditimbang.
pemurnian
dipekatkan
pada
penangas
Penentuan
air
alkaloid
ini
mengandung
air
diulang
dipisahkan
kembali
dan
dengan
menggunakan metode Harborne (1973).
ditambahkan larutan n-butanol sebanyak 60
Perlakuan yang sama untuk tanaman lidah
ml. Ekstrak n-butanol yang telah diperoleh
ular.
dicuci sebanyak 2 kali dengan 10 ml larutan
2. Penentuan Flavonoid
NaCl 5%. Lalu larutan sisanya dipanaskan
Alang-alang
sebanyak
10
gram
dalam
penangas
air.
Setelah
terjadi
diekstrak secara berulang kali dengan 100
penguapan, sampel dikeringkan dalam oven
ml metanol 80% pada suhu kamar. Seluruh
hingga
larutan
kandungan
disaring
saponin
konstan;
persen
ditentukan.
Metode
kertas
saring
kemudian
filtrat
yang digunakan adalah metode Obadoni
dimasukkan ke dalam krus porselin dan
dan Ochuko (2001). Perlakuan yang sama
diuapkan
untuk tanaman lidah ular.
Whatman
dengan
beratnya
No.
42,
dengan
penangas
air,
pengeringan
lalu
beratnya
di
atas
ditimbang
hingga konstan. Metode yang digunakan
4. Penentuan Tanin Sebanyak
0,5
g
alang-alang
Kocipai-
ditimbang dalam gelas beaker 50 ml.
Abyazan (1994). Perlakuan yang sama
Kemudian ditambahkan 50 ml akuades dan
untuk tanaman lidah ular.
dikocok
adalah
metode
Boham
dan
Sains dan Terapan Kimia, Vol. 3 No. 2 (Juli 2009), 124 – 133
selama
1
jam
dengan
alat
129
pengaduk magnetik. Campuran ini disaring
10
ke dalam labu takar 50 ml dan diencerkan
dengan metode yang dikembangkan oleh
hingga tanda batas. Setelah itu diambil
Van
sebanyak 5 ml dan dimasukkan ke dalam
Perlakuan yang sama untuk tanaman lidah
tabung reaksi dan dicampur dengan 2 ml
ular.
menit.
Penentuan
Burden
dan
tanin
dilakukan
Robinson
(1981).
FeCl3 0,1 M dalam HCl 0,1 N dan kalium ferosianida 0,008 M. Absorbannya diukur
Hasil dan Pembahasan
pada panjang gelombang 120 nm selama
Hasil Penelitian
Tabel 1. Hasil Analisis Kualitatif Untuk Tanaman Lidah ular dan Alng-alang
Uji Fitokimia Alkaloid Flavonoid Saponin Steroid & triterpenoid Glikosida Jantung Uji tanin
Pereaksi Meyer Wagner Dragendorff Mg+HCl pekat +amil alkohol Kloroform+ asetat anhidrat Asam asetat glasial+FeCl3+H2SO4 pekat FeCl3 0,1 %
Hasil Lidah ular Alang-alang (-) (-) (-) (+) (+) (+) (+) (+) (-) (-) (+) (+) (+) (-) (+) (-)
Tabel 2. Analisis Kuantitatif Untuk Tanaman Alang- Alang dan Lidah ular Jenis tanaman Lidah ular
Rata-rata Alang- alang Rata-rata
Berat endapan Alkaloid (g) Flavonoid (g) 0,1 0,24 0,3 0,22 0,15 0,32 0,18 0,26 0,04 0,44 0,08 0,52 0,04 0,48 0,05 0,48
Rendemen (%) Alkaloid (g) Flavonoid (g) 2 2,4 6 2,2 3 3,2 3,67 2,6 0,8 4,4 1,6 5,2 0,8 4,8 1,07 4,8
Pembahasan
akan masuk ke dalam sel-sel dari sampel
Uji Kualitatif
dan zat yang terlarut dapat larut dalam
Identifikasi Alkaloid
larutan
Identifikasi alkaloid ini menggunakan metode penyaringan.
penyaring.
Larutan
yang
mengandung zat tersaring dari bahan yang
Dengan cara ini
telah disaring. Penambahan kloroform pada
komponen dari zat uji disaring dengan
sampel yang telah dihaluskan menghasilkan
pelarut yang spesifik.
larutan yang mempunyai perbedaan warna
Cairan penyaring
Skrining Fitokimia dari Alang – alang … (Seniwaty, dkk)
130
larutan.
Penambahan
ammonia
yang
dengan
Wagner
dan
Dagendorf
dan
dan
menunjukkan hasil negatif menggunakan
perubahan
pereaksi Meyer. Sedangkan untuk tanaman
warna larutan dari warna asalnya. Fungsi
Lidah ular uji alkaloid menunjukkan hasil
penambahan ammonia ini yaitu sebagai
positif baik menggunakan pereaksi Meyer,
senyawa aktif yang berada pada sampel
Wagner, maupun Dragendorf. Jadi pada
yang terekstraksi dalam kloroform dalam
tanaman
suasana basa (daun yang diujikan menjadi
mengandung alkaloid, dimana seperti kita
basa bebas).
ketahui
disertai
pemanasan
penyaringan
pengocokkan
menyebabkan
Penambahan ammoniak ini
juga membantu dalam melarutkan sampel. Adanya alkaloid pada ekstrak nisbi
alang-alang
alkaloid
dan
merupakan
Meyer, pereaksi Wagner dan pereaksi
Identifikasi Flavonoid
iodida
dan
merkuri
klorida.
senyawa
besar tumbuhan dan mempunyai peranan penting dalam dunia kesehatan.
kalium
ular
metabolit yang terdapat dalam sejumlah
kasar diuji dengan menggunakan pereaksi Dragendorf. Pereaksi Meyer mengandung
lidah
Pada uji ini menggunakan pereaksi Magnesium. Magnesium digunakan sebagai
Sementara pereaksi Wagner mengandung
pereduksi
kalium iodida dan iod. Metabolisme reaksi
dilakukan dalam suasana asam dengan
wagner ini terjadi jika ada asam, reaksi
penambahan
dapat terjadi karena adisi ion hidrogen pada
magnesium
ikatan
membentuk
menghasilkan warna kuning kemerahan
Dimana elektron dari bagian
pada tanaman alang-alang dan coklat tua
lain molekul tertarik ke atom karbon yang
kemerahan pada tanaman lidah ular. Hal ini
bermuatan positif, dan terbentuk ikatan
menunjukkan bahwa pada tanaman alang-
kimia
alang dan lidah ular positif mengandung
rangkap
karbokation.
baru
dua
dengan
lalu
penyingkiran
ion
hidrogen atau adisi ion negatif. Sedangkan
dimana
HCl. dan
reduksi
tersebut
Reduksi
asam
dengan
klorida
pekat
flavonoid.
pereaksi Dragendorf mengandung bismut nitrat dan merkuri klorida dalam asam nitrit berair.
Pereaksi-pereaksi
ini
digunakan
Identifikasi Saponin Pembentukkan busa yang mantap
berdasarkan kesanggupan alkaloid untuk
sewaktu
bergabung dengan logam yang memiliki
merupakan bukti bahwa dalam sampel
berat atom tinggi seperti merkuri, bismut,
tersebut mengandung saponin. Identifikasi
tungsten, atau iod.
saponin pada percobaan ini merupakan
Dari hasil penelitian, pada tanaman alang-alang
menunjukkan
hasil
positif
mengekstraksi
sampel
daun
suatu uji yang sederhana, dimana ampas alkaloid
Sains dan Terapan Kimia, Vol. 3 No. 2 (Juli 2009), 124 – 133
ditambahkan
dengan
akuades
131
kemudian
dilakukan
pengocokkan,
lalu
Identifikasi Tanin
diperhatikan apakah ada terbentuk busa
Identifikasi
tanin
dilakukan
cairan.
dengan pereaksi FeCl3 0,1% dimana alang-
Digunakan sisa identifikasi alkaloid karena
alang terlebih dahulu dididihkan dalam
dalam
digunakan
tabung reaksi yang berisi air. Uji tanin dalam
menggunakan
sampel positif apabila hasil menunjukkan
tahan
lama
pada
identifikasi
pengekstrakan
permukaan alkaloid
dengan
sisa
warna hijau kecoklatan atau biru kehitaman.
identifikasi flavonoid, saponin yang terdapat
Perlakuan yang sama untuk tanaman lidah
dalam sampel sulit untuk memekatkan
ular. Dari hasil penelitian diperoleh larutan
ekstrak alkohol-air dengan baik.
berwarna kecoklatan yang menunjukkan
kloroform.
Apabila
diambil
dari
Dari hasil penelitian baik sampel tanaman alang-alang maupun alang-alang
kedua
tanaman
tersebut
positif
mengandung tanin.
memberikan hasil yang negatif. Dengan demikian
pada
kedua
jenis
tanaman
Identifikasi glikosida Ekstrak
tersebut tidak mengandung saponin.
alang-alang
dicampur
dengan asam asetat glasial yang berisi satu tetes larutan FeCl3. Hasil dari uji glikosida
Identifikasi Steroid dan Triterpenoid Identifikasi steroid dan triterpenoid
jantung ditentukan dengan penambahan 1
Lieberman-Burchard
ml H2SO4 pekat ke dalam campuran. Dari
(anhidrida asetat – H2SO4 pekat) yang
hasil penelitian, pada tanaman lidah ular
dengan kebanyakkan triterpena dan sterol
terbentuk suatu cincin berwarna coklat yang
memberikan warna hijau – biru. Tidak ada
ada pada permukaan yang menandakan
uji
adanya
menggunakan
tunggal
uji
yang
dapat
membedakan
kardenolida
(glikosida
jantung).
triterpenoid dan steroid sebagai golongan
Sedangkan pada alang- alang menunjukan
dari kandungan tumbuhan yang lain. Pada
uji
penelitian yang dilakukan, sampel diekstrak
terbentuk.
negatif
dimana
cincin
coklat
tidak
dengan kloroform, kemudian ke dalam filtrat ditambahkan kemudian
asetat
dipekatkan
anhidrat. dan
Larutan
diasamkan
Analisis Kuantatif Untuk Tanaman Lidah Ular dan Alang-Alang
dengan asam sulfat pekat. Pada sampel
Setelah dilakukan uji kualitatif pada
alang-alang dan lidah ular menunjukkan
masing-masing tanaman alang-alang dan
hasil
lidah ular, maka penelitian ini dilanjutkan
positif
triterpenoid.
mengandung
steroid
dan
dengan
uji
kuantitatif
yaitu
uji
untuk
mengetahui besarnya kandungan senyawa
Skrining Fitokimia dari Alang – alang … (Seniwaty, dkk)
132
aktif
yang
terkandung
pada
tanaman
membuktikan
bahwa
tanaman
tersebut
tersebut. Dari hasil penelitian alkaloid yang
merupakan salah satu tanaman yang bisa
terkandung
digunakan sebagai obat tradisional.
pada
tanaman
lidah
ular
sebesar sebesar 0.05 gram setiap 2.5 gram sampel dan alng- alang sebesar 0.02 gram setiap
2.5
gram
sampel.
Sedangkan
flavonoid yang terkandung per 5 gram sampel dari tanaman lidah ular adalah 0.12 gram sedangkan pada alang- alang sebesar 0.22 gram.
Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan alang-alang mengandung senyawa aktif alkaloid, flavanoid, steroid, dan
Anonymous, 2000. Imperata Cylindrica beauv. http://warintek.ristek.go.id/pangan_k esehatan/tanaman_obat/depkes/3052.pdf. Diakses tanggal 23 Maret 2006 Anonynous, 2006. Tanaman Obat Indonesia. Lidah ular http://www.iptek.net.id/indp_tanobat/ view.php?d=237
KESIMPULAN DAN SARAN
terpenoid,
DAFTAR PUSTAKA
tanin.
Lidah
Fessenden, R.J. dan J.S. Fessenden. 1989. Kimia Organik, Jilid 2, Edisi Ketiga (terjemahan oleh Pudjaatmaka, A.H. Penerbit Erlangga, Jakarta.
ular
mengandung senyawa aktif yang sama
Dalimartha, S. 2000. Jaga-jaga Penting Untk Anda http://www.jaga-jaga.com
dengan alang- alang dan juga senyawa glikosida.
Sedangkan senyawa
saponin
tidak terdapat pada tanaman alang-alang dan lidah ular. Dari hasil uji kuantitatif, alkaloid yang terkandung pada tanaman lidah ular sebesar sebesar 3,67% dan alang- alang
sebesar 1,07%. Sedangkan
flavonoid yang terkandung dalam sampel dari
tanaman
lidah
ular
adalah
2,6%
sedangkan pada alang- alang sebesar 4,8%. Saran Dengan
diketahuinya
kandungan
metabolit sekunder baik pada tanaman alang-alang maupun lidah ular, maka perlu dilakukan
penelitian
lebih
lanjut
untuk
Foye, W.O.. 1995. Prinsip-Prinsip Kimia Medisinal, Jilid II, Edisi Kedua. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. Hadi, S. & J.B. Bremner. 2001. Initial Stidies On Alkalois from Lombok Medicinal Plants. Molecues. http://www.mdpi.org Harborne, J B. 1996. ITB. Bandung.
Metode Fitokimia.
Robinson, T. 1995. Kandungan Organik Tumbuhan tinggi. ITB. Bandung. Samiran dan Ismail. 2005. Lima Akar yang Bikin Perkasa. http://keris.blogs.ie/2005/03/16 Suteky, T., E. Widiyati, A. Sundaryono, A Supriadi, Kancono, T.D. Sutanto, T.E. Suharto. 1999. Upaya
Sains dan Terapan Kimia, Vol. 3 No. 2 (Juli 2009), 124 – 133
133
Invantarisasi Tumbuhan yang Mengandung Senyawa Alkaloid sebagai Bahan Dasar Obat- obatan di Taman Nasional Kerinci Seblat, abstr. 11. Hibah Penelitian KecilICDP Taman Nasional Kerinci Seblat. Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia. http://www.kehati.or.id
Skrining Fitokimia dari Alang – alang … (Seniwaty, dkk)
134
Sains dan Terapan Kimia, Vol. 3 No. 2 (Juli 2009), 124 – 133
135
Skrining Fitokimia dari Alang – alang … (Seniwaty, dkk)
136
Sains dan Terapan Kimia, Vol. 3 No. 2 (Juli 2009), 124 – 133