ISSN 2460-9722 JURNAL MAHASISWA BK AN-NUR Volume : 2. Nomor : 2. Tahun 2017
PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEMILIH KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI SMP NEGERI 2 KANDANGAN KECAMATAN KANDANGAN KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN Ahmad Ramadhani Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP Universitas Islam Kalimantan Muhammmad Arsyad Al Banjary Banjarmasin Email :
[email protected] Kata Kunci : Bimbingan Kelompok, Pemilihan, Ekstrakurikuler
Abstrak Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan diluar mata pelajaran dan di luar pelayanan konseling untuk membantu pengembangan peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka melalui kegiatan yang secara khusus diselenggarakan oleh sekolah.Cara yang dapat dilakukan guru bimbingan dan konseling dalam membantu peserta didik menentukan pemilihan ekstrakurikuler adalah melalui pelaksanaan layanan bimbingan kelompok. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler peserta didik, bagaimana pelaksanaan layanan bimbingan kelompok dalam pemilihan ektrakurikuler peserta didik dan kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan layanan bimbingan kelompok dalam pemilihan kegiatan ekstrakurikuler peserta didik di SMP Negeri 2 Kandangan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif yang dilakukan terhadap guru bimbingan dan konseling di SMP Negeri 2 Kandangan, dengan menggunakan teknik pengumpulan data berupa teknikobservasi partisipatif, wawancara mendalam dan studi dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler peserta didik di SMP Negeri 2 Kandanganilaksanakan setiap hari pada sore hari antara jam 15.00 – 17.00 Wita diluar jam pelajaran sekolahdengan jenis kegiatan ekstrakurikuler meliputi pramuka, futsal, sepak bola, tartil, pelajaran baris berbaris, drumband, PMR, menari dan Habsyi.Pelaksanaan layanan bimbingan kelompok dalam memilihkegiatan ekstrakurikuler peserta didik di SMP Negeri 2 Kandangan dilaksanakan sesuai kebutuhan dan dilaksanakan di ruang bimbingan dan konseling.Layanan bimbingan kelompok dalam penelitian ini adalah bentuk layanan bimbingan yang diberikan kepada kelompok-kelompok kecil yang beranggotakan 9 orang siswa dan siswi kelas VII A yang dimaksudkan untuk membantu peserta didik merespon kebutuhan dan minatnya. Saran untuk lebih lancarnya pelaksanaan layanan bimbingan kelompok yaitu agar peserta didik dapat mengikuti pelaksanaan layanan dengan baik, tidak malu untuk mengemukakan masalah dan pendapatnya serta mengikuti kegiatan ekstrakurikuler sesuai minat dan bakat yang dimiliki. Sedangkan untuk guru bimbingan konseling agar
Dipublikasikan oleh : Prodi Bimbingan dan Konseling FKIP Uniska Muhammad Arsyad Al Banjari
1
ISSN 2460-9722 JURNAL MAHASISWA BK AN-NUR Volume : 2. Nomor : 2. Tahun 2017
dapat memanfaatkan waktu dengan baik agar pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling memperoleh hasil yang maksimal, menyediakan waktu khusus untuk pelaksanaan layanan bimbingan konseling sertameningkatkan teknik keterampilan komunikasi dan kemampuan melaksanakan berbagai permainan dalam bimbingan kelompok. Keywords : Guidance Group, Election, Extracurricular
Abstract Extracurricular activities are educational activities outside subjects and outside counseling services to assist the development of learners in accordance with the needs, potential, talents, and interests through activities that are specifically organized by the school. How do teachers' guidance and counseling to help learners determine extracurricular election is through the implementation of group counseling services. This research was conducted in order to determine how the implementation of extracurricular activities of students, how the implementation of guidance services in the selection of extracurricular groups of learners and the obstacles encountered in the implementation of group counseling services in the selection of extracurricular activities of students in Junior High School 2 Kandangan. The method used is a qualitative method of the guidance and counseling teacher at SMPN 2 Kandangan, using data collection techniques such as participant observation technique, interview and documentation study. Based on the survey results revealed that the implementation of the extracurricular activities of students in Junior High School 2 Kandangan carried out every day in the afternoon between the hours of 15:00 to 17:00 pm outside school hours with the type of extra-curricular activities include scouts, futsal, football, tartil, lessons marching, marching band, PMR, dancing and Ethiopia. Implementation guidance services group in selecting the extracurricular activities of students in Junior High School 2 Kandangan carried out according to the needs and implemented in the counseling rooms. Guidance services group in this study is a form of counseling services provided to small groups consisting of nine students and a student of class VII A which is intended to help learners respond to the needs and interests. Suggestions for a more smooth implementation guidance service groups, so that learners can follow the implementation of the service well, not shy to express his opinion and following the issue and extracurricular activities according to their interests and talents. As for counseling teachers to take advantage of the good time for the implementation of guidance and counseling services to obtain maximum results, provide a special time for the implementation of guidance and counseling services as well as improving technical communication skills and the ability to execute a variety of games in group counseling.
Dipublikasikan oleh : Prodi Bimbingan dan Konseling FKIP Uniska Muhammad Arsyad Al Banjari
2
ISSN 2460-9722 JURNAL MAHASISWA BK AN-NUR Volume : 2. Nomor : 2. Tahun 2017
A. PENDAHULUAN Bimbingan dan konseling mempunyai fungsi dan tujuan yang searah dengan tujuan pendidikan nasional.Bimbingan dan konseling sebagai komponen pendidikan mempunyai peranan yang besar dalam rangka memenuhi hak peserta didik untuk mendapatkan pelayanan yang sesuai dengan bakat, minat dan kemampuannya. Menurut Wardati dan Jauhar, Muhammad (2011: 29) Bimbingan dan konseling bertujuan “membantu peserta didik agar memiliki kompetensi mengembangkan potensi dirinya seoptimal mungkin atau mewujudkan nilai-nilai yang terkandung dalam tugastugas perkembangan yang harus dikuasainya sebaik mungkin”. Senada dengan pendapat di atas Sukardi, Dewa Ketut(2008: 44) mengemukakan “pelayanan bimbingan dan konseling bertujuan untuk membantu peserta didik agar dapat mencapai tujuantujuan perkembangan meliputi aspek pribadi, sosial, belajar dan karier”. Bimbingan dan konseling di sekolah merupakan usaha bantuan yang diberikan kepada individu didalam memperoleh penyesuaian diri sesuai dengan tingkat perkembangannya.Konsepsi tentang tugas perkembangandikatakan bahwa setiap periode tertentu terdapat sejumlah tugas-tugas perkembangan yang harus diselesaikan. Berhasil tidaknya individu dalam menyelesaikan tugas-tugas tersebut akan berpengaruh bagi perkembangan selanjutnya dalam penyesuaian dirinya di dalam masyarakat.
Menurut Narti, Sri (2014:17) “Layanan bimbingan kelompok merupakan suatu cara memberikan bantuan atau bimbingan kepada individu atau siswa melalui kegiatan kelompok”.Dalam layanan bimbingan kelompok, aktivitasdan dinamika kelompok harus diwujudkan untuk membahas berbagai hal yang berguna bagi pengembangan atau pemecahan masalah individu atau siswa yang menjadi peserta layanan. Manusia diciptakan memiliki keanekaragaman dengan potensi diri yang berbeda satu sama lainnya. Perbedaan tersebut itu ada agar ada spesialisasi dalam pembagian tugas sehingga diperlukan adanyapemilihan dan penempatan yang sesuai. Kegiatan ektrakurikuler di sekolah merupakan salah satu kegiatan pendidikan yang mewadahi pemenuhan kebutuhan peserta didik untuk mengembangkan potensinya secara opimal. Husairi, Achsan (2008: 105) menyatakan bahwa “Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan diluar mata pelajaran dan di luar pelayanan konseling untuk membantu pengembangan peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka melalui kegiatan yang secara khusus diselenggarakan oleh pendidik atau tenaga kependidikan yang berkemampuan dan berkewenangan di sekolah/madrasah”. Permasalahan yang ada di sekolah adalah peserta didik sering menghadapi kesulitan dalam pengambilan keputusan dalam memilih dan menentukan pilihan kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai dengan kemampuan, bakat dan minat yang dimilikinya.Peserta didik jarang
Dipublikasikan oleh : Prodi Bimbingan dan Konseling FKIP Uniska Muhammad Arsyad Al Banjari
3
ISSN 2460-9722 JURNAL MAHASISWA BK AN-NUR Volume : 2. Nomor : 2. Tahun 2017
mengikuti kegiatan ekstrakurikuler bahkan juga tidak pernah ikut kegiatan ekstrakurikuler di sekolah. Oleh karena itu, usaha dan peran guru bimbingan dan konseling sangat diperlukan dalam mengatasi permasalahan tersebut. Cara yang dapat dilakukan guru bimbingan dan konselingdalam membantu peserta didik menentukan pemilihan ekstrakurikuler peserta didik adalah melalui pelaksanaan bimbingan dan konseling dengan bentuk layanan kelompok, salah satunya melalui pelaksanaan layanan bimbingan kelompok. Jumlah peserta didik yang relatif besar dengan perbandingan jumlah guru bimbingan konseling juga menjadi salah satu alasan pentingnya layanan bimbingan kelompok dilaksanakan, hal ini untuk memberikan bimbingan secara merata pada semua peserta didik.Kegunaan bimbingan kelompok memang sangat besar dan dapat dikemukakan antara lain melalui bimbingan kelompok, murid dilatih menghadapi suatu tugas bersama atau memecahkan suatu masalah bersama, dalam mendiskusikan sesuatu bersama, murid didorong untuk berani mengemukakan pendapatnya dan menghargai pendapat orang lain. Selain itu, beberapa murid akan lebih berani membicarakan kesukarannya dengan penyuluh setelah mereka mengerti bahwa teman-temannya juga mengalami kesukaran tersebut, dan banyak informasi yang dibutuhkan oleh murid dapat diberikan secara kelompok. Meski bimbingan kelompok mempunyai beberapa manfaat terkait
dengan berbagai pendekatan di mana siswa diperlakukan secara individual, ada juga keterbatasannya.Ada beberapa individu mungkin tidak bisa berbicara secara terbuka. Pelaksanaan layanan bimbingan kelompok hendaknya dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan siswa dan perlu dipersiapkan dengan baik sebelum kegiatan bimbingan kelompok berlangsung. Hal yang menjadi pertanyaan peneliti adalah apakah guru bimbingan dan konseling di sekolah memiliki kompetensi yang baik dalam mempersiapkan dan melaksanakan bimbingan kelompok, bagaimana peranan pimpinan kelompok dan anggota kelompok dalam dinamika kelompok, dan apakah pelaksanaan bimbingan kelompokdisekolah efektif untuk membantu permasalahan yang dihadapi anggota kelompoknya. B. KAJIAN TEORI Pelayanan bimbingan dan konseling meliputi kegiatan atau tindakan yang semuanya diharapkan merupakan tidakan yang bijaksana.Untuk itu diperlukan pemikiran filsafat tentang berbagai hal yang tersangkut-paut dalam pelayanan bimbingan dan konseling.Pemikiran dan pemahaman filosofis menjadi alat yang bermanfaat bagi pelayanan bimbingan dan konseling pada umumnya, dan bagi konselor pada khususnya, yaitu membantu konselor dalam memahami situasi konseling dalam mengambil keputusan yang tepat.Disamping itu pemikiran dan pemahaman filosofis juga memungkinkan konselor menjadikan hidupnya sendiri lebih mantap, lebih
Dipublikasikan oleh : Prodi Bimbingan dan Konseling FKIP Uniska Muhammad Arsyad Al Banjari
4
ISSN 2460-9722 JURNAL MAHASISWA BK AN-NUR Volume : 2. Nomor : 2. Tahun 2017
fasilitatif, serta lebih efektif dalam penerapan upaya pemberian bantuannya. Prinsip filosofis dalam bimbingan adalah hendaknya didasarkan kepada pengakuan akan kemuliaan dan harga diri individu dan hak-haknya untuk mendapat bantuannya, merupakan proses yang berkesinambungan, harus respek terhadap hak-hak klien. Fokus bimbingan adalah membantu individu dalam merealisasikan potensi dirinya.Bimbingan merupakan bagian dari pendidikan yang bersifat individualisasi dan sosialisasi. Bagi bangsa Indonesia yang menjadi landasan filosofis bimbingan dan konseling adalah Pancasila yang nilainilainya sesuai dengan fitrah manusia itu sendiri sebagai makhluk Tuhan yang bermartabat.Sehubungan dengan hal tersebut, maka program bimbingan dan konseling harus merujuk kepada nilainilai yang terkandung dalam kelima sila Pancasila tersebut. Pancasila sebagai landasan bimbingan dan konseling mempunyai implikasi yang selaras dengan nilai-nilai yang terkandung dalam setiap sila Pancasila. Dengan demikian tujuan bimbingan dan konseling tersebut adalah memfasilitasi individu/peserta didik agar mampu mengembangkan potensi, fitrah, atau jati dirinya sebagai makhluk Tuhan dengan cara mengimani, memahami dan mengamalkan ajaran-Nya. Mengembangkan sifat-sifat yang positif seperti respek terhadap harkat dan martabat diri sendiri dan orang lain, serta bersikap empati.Mengembangkan sikap demokratis, menghargai pendapat orang lain, bersikap terbuka terhadap kritikan
orang lain, dan bersikap mengayomi masyarakat. Guru Bimbingan Konseling seyogyanya menampilkan kualitas pribadi yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, yaitu beriman dan bertaqwa, bersifat respek terhadap orang lain, bersikap demokratis, dan bersikap adil terhadap siswa. Perlunya melakukan penataan lingkungan (fisik dan sosial budaya) yang mendukung terwujudnya nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan perorangan maupun masyarakat pada umumnya. Upaya-upaya yang bisa diimplementasikanyaitu menata lingkungan hidup yang hijau berbunga dan bersih dari populasi udara, air dan limbah/sampah, mencegah atau memberantas kriminalitas, minuman keras, judi, dan penggunaan obat-obat terlarang, menghentikan tayangantayangan televisi yang merusak nilainilai Pancasila, seperti tayangan yang merusak aqidah dan akhlak (moral) warga masyarakat, terutama anak-anak dan remaja. Bimbingan dan konseling mempunyai makna bahwapelayanan bimbingan dan konseling sebagai bagian dari upaya pendidikan, pada satuan pendidikan merupakan usaha membantu peserta didik dalam rangka pengembangan potensi mereka secara optimal.Pelayananinijugamembantumeng atasikelemahandanhambatan serta masalah yang dihadapi peserta didik dalam proses perkembangan diri secara optimal baik dalam mengikuti pelaksanaan pendidikan maupun dalam menjalani kehidupan pada umumnya.
Dipublikasikan oleh : Prodi Bimbingan dan Konseling FKIP Uniska Muhammad Arsyad Al Banjari
5
ISSN 2460-9722 JURNAL MAHASISWA BK AN-NUR Volume : 2. Nomor : 2. Tahun 2017
Pelayanan bimbingan dan konseling pada satuan pendidikanadalahpelayanan bantuan profesional untuk peserta didik,baik secara perorangan, kelompok, maupun klasikal,agar peserta didikmampu mandiri dan mengendalikan diri serta berkembang secara optimal dalam bidang pengembangan kehidupan pribadi, kehidupan sosial, kemampuanbelajar, dan perencanaan karir, melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung, berdasarkan normanorma yang berlaku, melalui proses pembelajaran yang diselenggarakan baik melalui pelayanan klasikal maupun nonklasikal. Dalam hal ini pelayanan bimbingan dan konseling disiapkan untuk memfasilitasi satuan pendidikan dalam mewujudkan proses pendidikan yang memperhatikan dan menjawab ragam kemampuan, kebutuhan, dan minat sesuai dengan karakteristik peserta didik. Pelayanan bimbingan dan konseling merupakan upaya untuk membantu satuan pendidikan dalam memfasilitasi peserta didik memilih dan memantapkan peminatan akademik dan vokasional bagi peserta didik.Selain itu pelayanan bimbingan dan konseling juga memfasilitasi guru bimbingan dan konseling atau konselor sekolah untuk menangani dan membantu peserta didik yang secara individual mengalami masalah psikologis atau psikososial, seperti sulit berkonsentrasi, rasa cemas, dan gejala perilaku menyimpang. Guru bimbingan dan konseling adalah guru yang mempunyai tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh dalam kegiatan pelayanan
bimbingan dan sejumlah siswa.
konseling
terhadap
Pelayanan bimbingan dan konseling adalah kegiatan guru bimbingan dan konseling dalam menyusun rencana pelayanan bimbingan dan konseling, melaksanakan pelayanan bimbingan dan konseling, mengevaluasi proses dan hasil pelayanan bimbingan dan konseling, serta melakukan perbaikan tindak lanjut memanfaatkan hasil evaluasi. Pengertian bimbingan kelompok yang lebih sederhana menunjuk kepada kegiatan bimbingan yang diberikan kepada kelompok individu yang mengalami masalah yang sama Penyajian informasi pendidikan dan atau jabatan kepada sejumlah murid dalam satu kelas termasuk ke dalam bimbingan kelompok dalam artinya yang sederhana. Menurut Sutirna (2013: 68) “bimbingan kelompok merupakan bentuk layanan bimbingan yang diberikan kepada kelompok-kelompok kecil yang beranggotakan 5 sampai 12 peserta didik. Hal ini dimaksudkan untuk membantu peserta didik merespons kebutuhan dan minatnya”. Bimbingan kelompok merupakan salah satu bentuk usaha pemberian bantuan kepada orang-orang yang mengalami masalah.Suasana kelompok, yaitu antar hubungan dari semua orang yang terlibat dalam kelompok, dapat menjadi wahana dimana masing-masing anggota kelompok tersebut secara perseorangan dapat memanfaatkan semua informasi, tanggapan kepentingan dirinya yang bersangkutan dengan masalahnya
Dipublikasikan oleh : Prodi Bimbingan dan Konseling FKIP Uniska Muhammad Arsyad Al Banjari
6
ISSN 2460-9722 JURNAL MAHASISWA BK AN-NUR Volume : 2. Nomor : 2. Tahun 2017
tersebut. Dari segi lain, kesempatan mengemukakan pendapat, tanggapan, dan berbagai reaksi juga dapat menjadi peluang yang sangat berharga bagi perorangan yang bersangkutan. Kesempatan timbal balik inilah yang merupakan dinamika dari kehidupan kelompok yang akan membawa kemanfaatan bagi para anggotanya. Apabila disebut kemanfaatan, tidak lah berarti bahwa suasana bersifat menguntungkan bagi setiap peserta kelompok.Suasana kelompok justru terkadang terasa mencekam, merisaukan, ataupun merugikan orang tertentu dari anggota kelompok tersebut.Akan tetapi, betapapun suasana kelompok tersebut dirasakan sebagi suasana yang positif ataupun negatif diharapkan dapat menjadi umpan balik bagi perkembangan pribadi masing-masing anggota kelompok. Bimbingan kelompok dilakukan dengan memanfaatkan suasana kelompok tersebut Jenis kelompok yang biasanya dipakai dalam bimbingan kelompok ialah kelompok sekunder, kelompok sosial atau kelompok psikologikal, kelompok tidak terorganisasikan, dan kelompok informal.Keanggotaan dalam kelompok yang dipakai untuk bimbingan kelompok biasanya bersifat sukarela dan para peserta bimbingan kelompok biasanya tertarik memasuki kegiatan bimbingan kelompok karena kegiatan tersebut dianggap dapat menyajikan suasana yang menarik dan dapat memenuhi kebutuhan yang diinginkan. Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan di luar mata
pelajaran untuk membantu pengembangan peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka melalui kegiatan yang secara khusus diselenggarakan oleh pendidik dan atau tenaga kependidikan yang berkemampuan dan berkewenangan di sekolah/madrasah. Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilaksanakan oleh guru dan siswa di luar jam sekolah yang telah ditentukan berdasarkan kurikulum yang berlaku. Kegiatan ini juga dimaksudkan untuk lebih mengaitkan pengetahuan yang diperoleh dalam program kurikuler dengan keadaan dan kebutuhan lingkungan. Kegiatan ini disamping dilaksanakan diluar jam sekolah guna memperkaya dan memperluas wawasan pengetahuan atau kemampuan, meningkatkan nilai sikap dalam rangka penerapan pengetahuan dan keterampilan yang telah dipelajari Dari berbagai mata pelajaran dan kurikulum sekolah. Kegiatan ekstrakurikuler bertujuan untuk mengembangkan bakat, kepribadian, prestasi, dan kreativitas siswa dalam rangka mengembangkan pendidikan siswa seutuhnya. Secara khusus kegiatan ektrakurikuler bertujuan untuk menyediakan lingkungan yang memungkinkan siswa didik untuk mengembangkan potensi, bakat dan kemampuannya secara optimal, sehingga mereka mampu mewujudkan dirinya dan berfungsi sepenuhnya sesuai dengan kebutuhan pribadinya maupun kebutuhan masyarakat, memandu dan memupuk potensi-potensi siswa secara utuh dan membantu siswa dalam pengembangan minatnya, juga membantu siswa agar
Dipublikasikan oleh : Prodi Bimbingan dan Konseling FKIP Uniska Muhammad Arsyad Al Banjari
7
ISSN 2460-9722 JURNAL MAHASISWA BK AN-NUR Volume : 2. Nomor : 2. Tahun 2017
mempunyai semangat baru untuk lebih giat belajar serta menanamkan rasa tanggung jawabnya sebagai seorang manusia yang mandiri. Kegiatan eksrakurikuler memiliki prinsipsesuai dengan potensi, bakat dan minat peserta didik secara individual, sesuai dengan keinginan dan diikuti secara sukarela peserta didik, keikutsertaan peserta didik secara penuh, suasana yang mengembirakan dan menimbulkan kepuasan peserta didik.Membangun semangat peserta didik untuk bekerja dengan baik dan berhasil serta dilaksanakan untuk kepentingan masyarakat.
menggambarkan, memahami, dan menjelaskan tentang suatu fenomena yang unik dan mendalam sehingga menghasilkan sebuah teori yang grounded, yaitu teori yang dibangun berdasarkan data yang diperoleh selama penelitian berlangsung. Penelitian kualitatif tidak dimulai dari deduksi teori, tetapi dimulai dari lapangan yakni fakta empiris.
Kegiatan ekstrakurikuler memiliki berbagai format kegiatan yang diikuti peserta didik secara perorangan, kelompok, klasikal (diikuti peserta didik dalam satu kelas) dan kegiatan di luar kelas atau kegiatan lapangan.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler peserta didik di SMP Negeri 2 Kandangan dilaksanakan setiap hari pada sore hari antara jam 15.00 – 17.00 Wita diluar jam pelajaran sekolah. Adapun jenis kegiatan ekstrakurikuler yang ada meliputi pramuka, futsal, sepak bola, tartil, pelajaran baris berbaris, drumband, PMR, menari dan habsyi.
C. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Arifin, Zainal (2011: 141) mengemukakan bahwa “Penelitian kualitatif adalah suatu proses penelitian yang dilakukan secara wajar dan natural sesuai dengan kondisi objektif di lapangan tanpa adanya manipulasi, serta jenis data yang dikumpulkan terutama data kualitatif”. Kajianutama penelitian kualitatif adalah fenomena atau kejadian yang berlangsung dalam situasi sosial tertentu.Peneliti harus terjun ke lokasi atau lapangan untuk membaca, memahami, dan mempelajari situasi. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk
D. PEMBAHASAN Adapun pembahasan dalam hal ini yaitu: 1. Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler peserta didik di SMP Negeri 2 Kandangan.
Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan di luar jam pelajaran untuk membantu pengembangan peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka melalui kegiatan yang secara khusus diselenggarakan oleh pendidik atau tenaga kependidikan yang berkemampuan dan berkewenangan di sekolah. Visi kegiatan ekstrakurikuler adalah mengembangkan potensi, bakat dan minat secara optimal, serta tumbuhnya
Dipublikasikan oleh : Prodi Bimbingan dan Konseling FKIP Uniska Muhammad Arsyad Al Banjari
8
ISSN 2460-9722 JURNAL MAHASISWA BK AN-NUR Volume : 2. Nomor : 2. Tahun 2017
kemandirian dan kebahagiaan peserta didik yang berguna untuk diri sendiri, keluarga dan masyarakat. Adapun misi kegiatan ekstrakuriluer adalah menyediakan sejumlah kegiatan yang dapat dipilih oleh peserta didik sebagai kegiatan pengembangan diri di luar mata pelajaran serta menyelenggarakan kegiatan di luar mata pelajaran dengan mengacu kepada kebutuhan, potensi, bakat dan minat peserta didik. Secarakhusus kegiatan ektrakurikuler bertujuan untuk menyediakan lingkungan yang memungkinkan siswa atau peserta didik untuk mengembangkan potensi, bakat dan kemampuannya secara optimal, sehingga mereka mampu mewujudkan dirinya dan berfungsi sepenuhnya sesuai dengan kebutuhan pribadinya maupun kebutuhan masyarakat.Memandudan memupuk potensi-potensi siswa secara utuh untuk pengembangan aspek nilai moral, sosialdan keterampilan. Membantu siswa dalam pengembangan minatnya, juga membantu siswa agar mempunyai semangat baru untuk lebih giat belajar serta menanamkan rasa tanggung jawabnya sebagai seorang manusia yang mandiri.Kegiatan ektrakurikuler merupakan kegiatan yang terkoordinasi, terarah dan terpadu dengan kegiatan lain di sekolah, guna menunjang pencapaian tujuan kurikulum. 2.
Pelaksanaan layanan bimbingan kelompok dalam memilih ekstrakurikuler peserta didik di SMP Negeri 2 Kandangan.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pelaksanaan layanan bimbingan kelompok dalam pemilihan ekstrakurikuler peserta didik di SMP Negeri 2 Kandangan dilaksanakan sesuai program yang telah dibuat dan dilaksanakan sesuai kebutuhan.Layanan bimbingan kelompok diberikan untuk seluruh peserta didik dan dilaksanakan di ruang bimbingan dan konseling. Bimbingan kelompok dilaksanakan sesuai dengan tahapan-tahapan kegiatan dengan berbagai materi diantaranya adalah Apa Bakat dan Minat ku?”, “Macam-macam Kegiatan Ekstrakurikuler di SMP Negeri 2 Kandangan”, dan “Pentingnya Mengembangkan Potensi Diri”. Layanan bimbingan kelompok dalam penelitian ini adalah bentuk layanan bimbingan yang diberikan kepada kelompok-kelompok kecil yang beranggotakan 9 orang siswa dan siswi kelas VII A yang dimaksudkan untuk membantu peserta didik merespon kebutuhan dan minatnya.Layanan bimbinga kelompok ini dilaksanaka di dalam ruang bimbingan dan konseling. Kegiatan bimbingan kelompok dapat memberikan manfaat dimana setiap siswa dapat saling menghargai dan menghormati pendapat, kreativitas, dalam mengemukakan ide atau pendapat, memperluas wawasan, memberikan pelajaran mengenai lingkungan, dan terbentuk dinamika kelompok bagi para anggota kelompok. Hal ini senada dengan apa yang dikemukakan Hartinah, Siti bahwa:
Dipublikasikan oleh : Prodi Bimbingan dan Konseling FKIP Uniska Muhammad Arsyad Al Banjari
9
ISSN 2460-9722 JURNAL MAHASISWA BK AN-NUR Volume : 2. Nomor : 2. Tahun 2017
“Kegunaan bimbingan kelompok memang sangat besar dan dapat dikemukakan antara lain melalui bimbingan kelompok, murid dilatih menghadapi suatu tugas bersama atau memecahkan suatu masalah bersama, dalam mendiskusikan sesuatu bersama, murid didorong untuk berani mengemukakan pendapatnya dan menghargai pendapat orang lain. Selain itu, beberapa murid akan lebih berani membicarakan kesukarannya dengan penyuluh setelah mereka mengerti bahwa teman-temannya juga mengalami kesukaran tersebut, dan banyak informasi yang dibutuhkan oleh murid dapat diberikan secara kelompok”. (Hartinah, Siti, 2009: 8) Selain itu, pelaksanaan bimbingan kelompok memiliki kelebihan yaitu siswa dapat mengenal dirinya melalui teman-teman dalam kelompok, anak dapat membandingkan potensi dirinya dan sebaliknya, melalui kelompok dapat menghilangkan beban-beban moril seperti malu, kurang percaya diri, penakut, dan sebagainya. Hal ini dikarenakan guru bimbingan dan konseling memiliki tugas, tanggungjawab dan wewenang dalam pelaksanaan pelayanan bimbingan konseling. Dimana pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di sekolah bertujuan agar siswa dapat menemukan pribadi, mengenal lingkungan, dan merencanakan masa depan. Bimbingan dalam rangka menemukan pribadi, ditujukan agar peserta didik mengenal kekuatan dan
kelemahan dirinya sendiri serta menerimanya secara positif dan dinamis sebagai modal pengembangan diri lebih lanjut.Sebagai manusia yang normal di dalam setiap diri individu selain memiliki hal-hal yang positif tentu ada yang negatif. Pribadi yang sehat ialah apabila ia mampu menerima dirinya sebagaimana adanya dan mampu mewujudkan hal-hal positif sehubungan dengan penerimaan dirinya itu. Bimbingan dalam rangka mengenal lingkungan ditujukan agar peserta mengenal lingkungannya secara objektif, baik lingkungan sosial dan ekonomi, lingkungan budaya yang sangat sarat dengan nilai-nilai dan norma-norma maupun lingkungan fisik dan menerima berbagai kondisi lingkungan secara positif dan dinamis pula. Sedangkan bimbingan dalam rangka merencanakan masa depan ditujukan agar peserta didik mampu mempertimbangkan dan mengambil keputusan tentang masa depannya, baik yang menyangkut bidang pendidikan, bidang karir, keluarga dan masyarakat. Melalui perencanaan masa depan ini individu diharapkan mampu mewujudkan dirinya sendiri dengan minat, bakat serta kemampuan yang dimilikinya. Apabila kemampuan mewujudkan diri ini benarbenar telah ada pada diri seseorang, maka seseorang tersebut akan mampu berdiri sendiri sebagai pribadi yang mandiri.
3.
Kendala yang dihadapi guru bimbingan dan konseling pada pelaksanaan layanan bimbingan
Dipublikasikan oleh : Prodi Bimbingan dan Konseling FKIP Uniska Muhammad Arsyad Al Banjari
10
ISSN 2460-9722 JURNAL MAHASISWA BK AN-NUR Volume : 2. Nomor : 2. Tahun 2017
kelompok dalam memilih kegiatan ekstrakurikuler peserta didik di SMP Negeri 2 Kandangan. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa kendala yang dihadapi guru bimbingan dan konseling pada pelaksanaan layanan bimbingan kelompok dalam memilih kegiatan ekstrakurikuler peserta didik di SMP Negeri 2 Kandangan adalah beberapa anggota kelompok yang terlalu aktif dan ada juga yang tidak terlalu aktif.Ada yang hanya diam karena malu mengungkapkan pendapatnya.Ada juga yang ribut dan kurang memperhatikan saat layanan konseling kelompok dilaksanakan.Bahkan ada juga yang menutup diri. Pada pelaksanaan bimbingan kelompok diharapkan setiap anggota kelompok dapat bebas mengemukakan apa saja yang perlu dibicarakan bersama dalam kelompok itu. Permasalahan itu dapat berupa sesuatu yang dirasakan atau dialami oleh anggota yang bersangkutan atau permasalahan umum yang mungkin dirasakan oleh sebagian besar anggota kelompok. Dengan mengemukakan permasalahan yang dialaminya, anggota yang bersangkutan mengharapkan agar rekan-rekannya sekelompok bersedia membantunya memecahkan masalah melalui dinamika kelompok. Peranan pemimpin kelompok sangat menentukan keaktifan anggota kelompoknya khususnya dalam tahap pembentukan pemimpin kelompok hendaklah benar-benar aktif.Pemimpin kelompok perlu memusatkan usahanya
pada penjelasan tentang tujuan kegiatan, penumbuhan rasa saling mengenal antar anggota, penumbuhan sikap saling mempercayai, sikap saling menerima. Peranan pemimpin kelompok dalam hal ini ialah mengembangkan suasana keterbukaan yang bebas yang memungkinkan dikemukakannya segala sesuatu yang terasa oleh anggota. Suasana ini diperlukan agar para anggota itu mampu membuka diri, mengutarakan tujuan-tujuan baik tujuan pribadi maupun tujuan bersama, dan ikut serta secara aktif dalam proses kegiatan kelompok. Dari hasil layanan bimbingan kelompok ditemukan masalah siswa kenapa banyak yang tidak mengikuti kegiatan ekstrakurikuler diantaranya adalah banyak siswa yang tidak terlalu paham manfaat kegiatan ekstrakurikuler dan ada siswa yang ikut kegiatan keagamaan seperti Taman Pendidikan Al-Qur’an. E. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di SMP Negeri 2 Kandangan, dapat disimpulkan bahwa: 1.
a.
b.
Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler peserta didik di SMP Negeri 2 Kandangan adalah sebagai berikut: Kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan setiap hari pada sore hari dan di luar jam pelajaran sekolah terkecuali kegiatan Tartil/Tilawahyang dilaksanakan langsung setelah pulang sekolah. Kegiatan ekstrakurikuler pramuka wajib bagi kelas VII dan VIII yang
Dipublikasikan oleh : Prodi Bimbingan dan Konseling FKIP Uniska Muhammad Arsyad Al Banjari
11
ISSN 2460-9722 JURNAL MAHASISWA BK AN-NUR Volume : 2. Nomor : 2. Tahun 2017
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
2.
a. b. c.
dilaksanakan hari Jum’at jam 15.00 – 17.00 Wita setiap minggunya. Kegiatan ekstrakurikuler futsal yang dilaksanakan hari Selasa jam 15.00 – 17.00 Wita setiap minggunya. Sepak bola dilaksanakan hari Minggu jam 08.00 – 10.00 Wita setiap minggunya. Tartil/tilawah dilaksanakan pada hari Sabtu setiap minggunya langsung setelah pulang sekolah jam 12.00 – 13.00 Wita. Pelajaran Baris Berbaris (PBB) dilaksanakan pada hari Selasa jam 15.00 – 17.00 Wita setiap minggunya. Drum band yang dilaksanakan pada hari Rabu jam 15.30 – 17.00 Wita setiap minggunya. Palang Merah Remaja (PMR) yang dilaksanakan hari Selasa jam 15.00 – 17.00 Wita setiap minggunya. Menari yang dilaksanakan pada hari Kamis jam 15.00 – 17 00 Wita setiap minggunya. Habsyi yang dilaksanakan pada hari Senin jam 15.00 – 16.30 Wita setiap minggunya. Pelaksanaan layanan bimbingan kelompok dalam pemilihan ekstrakurikuler peserta didik di SMP Negeri 2 Kandangan dilaksanakan sebagai berikut: Dilaksanakan oleh guru Bimbingan dan Konseling. Kegiatan dilaksanakan di ruang Bimbingan dan Konseling. Layanan bimbingan kelompok dilaksanakan sesuai program yang telah dibuat dan dilaksanakan sesuai kebutuhan.
d.
Peserta layanan bimbingan kelompok adalah 9 orang siswa dan siswi dari kelas VIIA.
3.
Kendala yang dihadapi guru bimbingan dan konseling pada pelaksanaan layanan bimbingan kelompok dalam pemilihan kegiatan ekstrakurikuler peserta didik di SMP Negeri 2 Kandangan yaitu: Waktu layanan yang tidak terlalu panjang/lama. Tidak ada waktu khusus untuk melaksanakan layanan bimbingan dan konseling. Ada anggota kelompok yang hanya diam karena malu mengungkapkan pendapatnya. Ada anggota kelompok yang ribut. Ada juga anggota kelompok yang tidak terlalu memperhatikan.
a. b.
c.
d.
F. DAFTAR PUSTAKA Arifin, Zainal. 2012. Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Hartinah, Siti. 2009. Konsep Dasar Bimbingan Kelompok. Bandung: PT. Kirana Cakra Banua Husairi, Achsan. 2008. Manajemen Pelayanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Depok: CV Arya Duta Narti, Sri. 2014. Model Bimbingan Kelompok Berbasis Ajaran Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Dipublikasikan oleh : Prodi Bimbingan dan Konseling FKIP Uniska Muhammad Arsyad Al Banjari
12
ISSN 2460-9722 JURNAL MAHASISWA BK AN-NUR Volume : 2. Nomor : 2. Tahun 2017
Prayitno, dkk. 2013. Pembelajaran Melalui Pelayanan BK di Satuan Pendidikan. ABKIN, Jakarta . Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D). Bandung: Alfabeta. Sukardi, Dewa Ketut. 2008. Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta Sutirna. 2013. Bimbingan dan Konseling Pendidikan Formal, Non Formal dan Informal. Bandung: Andi Offset Tim Pustaka Phoenix. 2013. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta Barat: PT. Media Pustaka Phoenix Wardati dan Jauhar, Muhammad. 2011. Implementasi Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta: Prestasi Pustakaraya.
Dipublikasikan oleh : Prodi Bimbingan dan Konseling FKIP Uniska Muhammad Arsyad Al Banjari
13