ABSTRAK Judul Nama NIM
: Identifikasi Karakteristik Pemilihan Karir Siswa Kelas XI Akuntansi SMK Negeri 2 Kota Jambi : Susiladevita : EA1D209035
Maju mundurnya suatu bangsa sebagian besar ditentukan oleh keberhasilan pendidikan yang banyak berhubungan dengan peningkatan sumber daya manusianya. Hal itu sejalan dengan tujuan pendidikan nasional, yaitu mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik,agar menjadi manusia yang beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, serta berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis, serta bertanggung jawab. (Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia bebas). Identifikasi karakteristik pemilihan karir adalah wujud atau bentuk upaya siswa membuat pilihan karir, pekerjaan atau jabatan yang akan dijalani selama kehidupan kerjanya dengan dasar minat, citra diri, kepribadian, dan latar belakang sosial. Sampel adalah wakil representative dari populasi yang diteliti (Sutja, dkk, 2005:54). Untuk menentukan jumlah sampel yang representatif ada beberapa cara yang dianjurkan dalam metodologi penelitian, maka untuk pengambilan sampel dalam penelitian ini digunakan formula Intrapolasi. Secara umum hasil penelitian dapat mengungkap bahwa rata-rata persentase sebagian besar (79,27%) responden mengenali karakteristik pemilihan karir yang didasari minat, kepribadian, latar belakang kehidupan sosial, dan citra diri. Sedangkan sebagian kecil (20,73%) responden tidak mengenali karakteristik pemilihan karir dengan dasar-dasar tersebut. Terbukti sebagian besar (77,34%) responden mengenali karakteristik pemilihan karir yang didasari minat. Sedangkan sebagian kecil (22,66%) siswa tidak mengenali karakteristik pemilihan karir sesuai pernyataan dalam indikator tersebut. sebagian besar (80,81%) responden mengenali karakteristik pemilihan karir yang didasari kepribadian. Sedangkan sebagian kecil (19,19%) siswa tidak mengenali karakteristik pemilihan karir sesuai pernyataan dalam indikator tersebut. sebagian besar (68,05%) responden mengenali karakteristik pemilihan karir yang didasari latar belakang kehidupan sosial. Sedangkan sebagian kecil (31,95%) siswa tidak mengenali karakteristik pemilihan karir sesuai pernyataan dalam indikator tersebut. seluruhnya (90,88%) responden mengenali karakteristik pemilihan karir yang didasari citra diri. Sedangkan terkecil/tidak ada (9,12%) siswa tidak mengenali karakteristik pemilihan karir sesuai pernyataan dalam indikator tersebut. Besar persentase identifikasi karakteristik karir siswa kelas XI Akuntansi SMK Negeri 2 Kota Jambi yang didasari minat, kepribadian, latar belakang sosial, dan citra diri, maka diharapkan kepada guru pembimbing untuk dapat meningkatkan pelaksanaan layanan informasi bidang karir kepada siswa secara berkala dan berkelanjutan dengan dilengkapi instrument-intrument pendukungnya.
1. PENDAHULUAN Maju mundurnya suatu bangsa sebagian besar ditentukan oleh keberhasilan pendidikan yang banyak berhubungan dengan peningkatan sumber daya manusianya. Hal itu sejalan dengan tujuan pendidikan nasional, yaitu mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik,agar menjadi manusia yang beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, serta berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis, serta bertanggung jawab. (Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia bebas) Sumber Daya Manusia merupakan sesuatu yang dimiliki oleh manusia, karena manusia adalah unsur utama dalam setiap aktivitas kehidupan. Demi untuk mewujudkan manusia yang seutuhnya yang berbobot, atau yang berkualitas sesuai dengan hakikat dan sasaran pembangunan nasional Indonesia adalah bersumber dari manusia itu sendiri. Manusia sebagai subjek dari pembangunan suatu bangsa atau negara tak lepas dari berbagai tuntutan manusiawi dari jabatan, seperti pengetahuan atau keterampilan yang menuntut kecerdasan, karakteristik fisik, kepribadian, dan minat. Siswa merupakan cikal bakal atau calon angkatan kerja yang dimiliki oleh suatu bangsa atau negara. Angkatan kerja muda ini menghadapi banyak pilihan untuk berkarir di masa yang akan datang. Cukup sulit dan banyak tantangan yang harus dilakukan untuk menentukan orang-orang ini berkarir. Pada usia 17 tahun remaja menyadari bahwa mereka bertanggung jawab dalam perencanaan karirnya. Salah satu usaha siswa dalam melakukan dan mempersiapkan karir atau pekerjaan tersebut, yaitu melalui jalur pendidikan formal. Dalam jalur pendidikan formal di Indonesia terdapat beberapa jenjang pendidikan, salah satunya adalah Sekolah Menengah Kejuruan (di singkat SMK ). Menurut Walgito (2010:202) bahwa tujuan dari bimbingan karir adalah untuk membantu para siswa agar dapat memahami dan menilai dirinya sendiri, terutama yang berkaitan dengan potensi yang ada pada dirinya mengenai kemampuan, minat,
bakat, sikap, dan cita-citanya. Menyadari dan memahami nilai-nilai yang ada dalam dirinya dan yang ada dalam masyarakat. Artinya remaja dapat memilih karir dan merencanakan karir sesuai dengan minat, harapan, cita-cita, dan kemampuannya. Dalam hal ini remaja harus mampu menetapkan arah karirnya. Siswa yang memiliki keterlibatan dan suatu kemandirian dalam memilih suatu jurusan dengan memperkirakan kelemahan dan kekuatan yang ada pada dirinya, mempertimbangkan minat, kemampuan, dan kepribadian yang dimilikinya tanpa mengikuti atau dipengaruhi orang tua atau teman cenderung akan dapat memilih jurusan atau pendidikan yang tepat untuk dirinya, karena dengan jurusan yang tepatlah maka seorang siswa akan lebih termotivasi untuk belajar demi karir yang diharapkannya. Menurut data atau catatan kegiatan layanan konseling perorangan SMK Negeri 2 kota Jambi per- Juli – Oktober 2012, bahwa ada sebanyak 36 orang siswa yang mendapat layanan konseling perorangan dengan berbagai permasalahan, antara lain, pribadi 5 orang, belajar 8 orang, karir 14 orang, dan sosial 9 orang. (Sumber catatan konseling Perorangan per- 0 Juli s/d 31 Oktober 2012). Dari data diatas terlihat bahwa masalah karir adalah pada posisi yang dominan dialami oleh siswa kelas XI Akuntansi SMK Negeri 2 Kota Jambi, berdasarkan hasil wawancara dengan guru pembimbingnya, yaitu Ibu Betty Sinambela, S.Pd, mengatakan bahwa “siswa bermasalah tersebut merasa tidak enjoy belajar di jurusan Akuntansi, karena tidak sesuai dengan harapan sebelumnya, mohon pindah jurusan saja”. Ditambahkan oleh Ibu Melly, S.Pd. siswa bermasalah tersebut mengemukakan bahwa “pekerjaan saya nanti sungguh berbeda dengan jurusan saya ini bu”. Dari data dan hasil wawancara tersebut nampak ada suatu kesenjangan berupa masih belum terindetifikasinya karakteristik pemilihan jurusan yang erat kaitannya dengan arah pemilihan karir siswa yang dapat mengakibatkan keterpaksaan dan ketidaknyamanan, serta lemahnya motivasi belajar siswa. Berdasarkan permasalahan tersebut di atas, di sinilah letak pentingnya penelitian ini dilakukan dengan mengangkat judul “Identifikasi Karakteristik Pemilihan Karir Siswa Kelas XI Akuntansi SMK Negeri 2 Kota Jambi”
II. TINJAUAN PUSTAKA A.
Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah 1. Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah Penyelenggaraan pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah mengikuti pola dann program yang pokok-pokoknya telah tercantum dalam pola umum bimbingan dan konseling di sekolah yang disebut BK pola 17 plus, yang terdiri dari 5 (lima) bimbingan, 9 (sembilan) layanan, dan 5 (lima) pendukung, yaitu (1) Bimbingan dan Konseling, (2) Bimbingan Pribadi, (3) Bimbingan sosial, (4) bimbingan Belajar, (5) Bimbingan Karir, (6) Layanan Orientasi, (7) Layanan Penempatan dan penyaluran, (8) Konseling perorangan, (9) Konseling kelompok, (10) Layanan Informasi, (11) Layanan Penguasaan Kontens, (12) Bimbingan Kelompok, (13) Layanan Mediasi, (14) Layanan Konsultasi, (15) Aplikasi Instrumentasi, (16) Konprensi Kasus, (17) Alih Tangan Kasus, (18) Himpunan Data, (19) Kunjungan Rumah, dan (20) Advokasi. 2. Pelaksanaan Bimbingan Karir di Sekolah Menurut Prayitno (1997:68) Pelaksanaan bimbingan karir di sekolah ditujukan untuk mengenal potensi diri sebagai prasyarat dalam mempersiapkan masa depan karier masing-masing siswa. Bidang ini dapat dirinci sebagai berikut : a. Pengenalan konsep diri berkaitan dengan bakat dan kecenderungan pilihan jabatan serta arah pengembangan karier. b. Pengenalan bimbingan kerja/karier, khususnya berkenaan pilihan pekerjaan. c. Orientasi dan informasi jabatan dan usaha memperoleh penghasilan. d. Pengenalan berbagai lapangan kerja yang dapat dimasuki tamatan SLTA e. Orientasi dan informasi pendidikan tinggi sesuai dengan cita-cita melanjutkan pendidikan dan pengembangan karier.
B.
Identifikasi Karakteristik Pemilihan Karir 1. Karakteristik Pemilihan Karier Memilih karir perlu untuk dipertimbangkan secara matang, karena akan berpengaruh kepada kehidupan di masa yang akan datang. Pilihan karir yang tepat juga akan membantu dalam mencapai sukses karirnya nanti. Pilihan Karir Menurut Mathis & Jackson dalam Subekhi (2012:166) bahwa terdapat empat dasar karakteristik seseorang dalam membuat pilihan karir, yaitu : a. Faktor Minat Orang cenderung mengejar karir yang mereka percaya sesuai dengan minatnya. Tetapi sering kali, minat orang berubah, keputusan karir pada akhirnya dibuat berdasarkan keterampilan dan kemampuan khusus, serta jalan karir yang mana yang realistis bagi mereka. b. Faktor Citra Diri Perluasan dari citra diri seseorang, begitu pula dengan pembentukan karakternya. Orang-orang mengikuti karir dimana mereka dapat melihat dirinya melakukan dan menghindari karir yang tidak sesuai dengan persepsi bakat, motivasi, dan nilai. Amri Yusuf (2005:75) yang menyarankan beberapa citra diri positif yang perlu dibangun untuk menyongsong karir yang lebih baik di masa depan. Hal-hal tersebut diataranya tidak boleh lengah dalam meniti karir, bangun citra diri yang meyakinkan. Kembangkan citra diri yang jujur, sopan, baik hati, percaya diri, hormat pada orang lain, mau menjadi pekerja keras, berani mempertahankan yang benar, mengasihi dan mau melayani orang lain, optimistik, kreatif, ceria, empati, serta bersahabat. c. Faktor Kepribadian Orientasi pribadi dan kebutuhan pribadi seseorang karyawan individu yang memiliki jenis kepribadian tertentu condong ke kelompok pekerjaan berbeda. Kepribadian adalah jumlah total cara-cara yang ditempuh individu unatuk bereaksi terhadap dan berinteraksi dengan yang lain. Kepribadian paling sering digambarkan berdasar ciri-ciri yang dapat diukur yang diperlihatkan seseorang.
d. Faktor Latar Belakang Sosial Status sosial-ekonomi, tingkat pendidikan, dan pekerjaan orang tua merupakan faktor dalam kategori ini. Lebih jauh Mathis dan Jackson mencontohkan bahwa anak seorang dokter atau seorang tukang las tahu dari orang tuanya tentang seperti apa pekerjaan tersebut dan mungkin mencari atau menolak pekerjaan tersebut berdasarkan cara pandang terhadap pekerjaan orang tuanya. C.
Pemilihan Karir 1. Pengertian Pemilihan karir Karier atau career dalam bahasa inggris pada dasarnya merupakan istilah teknis dalam administrasi personalia atau “Personel Administration”. Karier atau career menurut Handoko adalah semua pekerjaan (jabatan) yang dipunyai (dipegang) selama kehidupan seseorang (Martoyo,2007:73). Harianja M,T,Efendi (2009:216) mengemukakan bahwa karir adalah keseluruhan jabatan/pekerjaan/posisi yang dapat diduduki seseorang selama kehidupan kerjanya dalam organisasi atau dalam beberapa organisasi. Kemudian menurut Gibson, RL & Marianne H, Mitchell (2011:445) karir (career) merupakan jumlah total pengalaman kerja seseorang di dalam kategori pekerjaan umum seperti mengajar, akuntansi, pengobatan atau penjualan. Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa karir atau karier atau carrer ialah serangkaian pekerjaan atau jabatan yang dilakoni seseorang selama kehidupan kerjanya. Dengan demikian dapat pula diartikan bahwa pemilihan karir merupakan suatu usaha seseorang untuk memilih pekerjaan atau jabatan yang akan dijalani selama kehidupan kerjanya nanti.
III. METODE PENELITIAN Teknik yang digunakan dalam penelitian adalah teknik persentase, sebagaimana menurut Sutja. A, dkk (2005 : 68 ) menggunakan rumus persentase : P
= ∑f X 100 % ∑n
P
= persentase yang dicari pada kategori tertentu.
∑f X = Jumlah frekuensi yang muncul ∑n = Jumlah keseluruhan responden
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A.
Deskripsi Data Data yang dikumpulkan melalui angket Identifikasi Karakteristik Pemilihan Karir Siswa Kelas XI Akuntansi SMK Negeri 2 Kota Jambi 2012/2013 disajikan dengan menggunakan tabel yang diadministrasikan secara kelompok sesuai dengan variabel penulisan yang akan diungkap. Secara lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4 : Deskripsi Data No Item
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Identifikasi Karakteristik Pemilihan Karir Siswa Kelas XI Akuntansi SMK Negeri 2 Kota Jambi Ya 58 34 56 63 54 52 52 60 14 52 47 52 43 46 63 56 53 50 58 63
Tidak 6 30 8 1 10 12 12 4 50 12 17 12 21 18 1 8 11 14 6 1
No Item
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
Identifikasi Karakteristik Pemilihan Karir Siswa Kelas XI Akuntansi SMK Negeri 2 Kota Jambi Ya Tidak 54 10 64 0 44 20 45 19 45 19 40 24 10 54 26 38 63 1 59 5 55 19 52 12 61 3 58 6 58 6 53 11 62 2 58 6 61 3 58 6
B.
Hasil Penelitian Berdasarkan hasil pengolahan data yang dihitung dengan rumus persentase (%) sebagaimana yang telah dipaparkan pada metode penelitian, maka Identifikasi Karakteristik pemilihan karir siswa XI Akuntansi SMK Negeri 2 Kota Jambi adalah sebagai berikut : Tabel 5 : Deskripsi hasil penelitian No Jawaban Responden Item Ya % Tidak % 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
58 34 56 63 54 52 52 60 14 52 47 52 43 46 63 56 53 50 58 63
90.63 6 53.13 30 87.50 8 98.44 1 84.38 10 81.25 12 81.25 12 93.75 4 21.88 50 81.25 12 73.44 17 81.25 12 67.19 21 71.88 18 98.44 1 87.50 8 82.81 11 78.13 14 90.63 6 98.44 1 Rata-rata
9.38 46.88 12.50 1.56 15.62 18.75 18.75 6.25 78.12 18.75 26.56 18.75 32.81 28.12 1.56 12.50 17.19 21.87 9.37 1.56
No Ite m 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
Jawaban Responden Ya % Tidak % 54 64 44 45 45 40 10 26 63 59 55 52 61 58 58 53 62 58 61 58
84.38 100 68.75 70.31 71.86 62.50 15.62 40.63 98.44 92.19 85.94 81.25 95.31 90.62 90.62 82.81 96.87 90.63 95.31 90.62 80.20
10 0 20 19 19 24 54 38 1 5 19 12 3 6 6 11 2 6 3 6
15.62 0 31.25 29.69 28.14 37.50 84.38 59.37 1.56 7.81 14.06 18.75 4.69 9.38 9.38 17.19 3.13 9.37 4.69 9.38 19.80
Dengan hasil penelitian pada tabel tersebut di atas Identifikasi Karakteristik pemilihan karir siswa kelas XI Akuntansi SMK Negeri 2 Kota Jambi secara keseluruhan dapat dikategorikan sebagian besar (80,20%). Artinya sebagian besar responden memahami Karakteristik pemilihan karir yang didasari faktor minat, kepribadian, latar belakang sosial, dan citra diri.
C.
Pembahasan Hasil Penelitian Tabel 10 : Rekapitulasi Hasil Penelitian Prosentase (%) No Indikator Ya Tidak 1 Minat 77,34 22,66 2 Kepribadian 80,81 19,19 3 Latar Belakang Sosial 68,05 31,95 4 Citra Diri 90,88 9,12 Rata-rata
79,27
20,73
Aspek Proporsi Sebagian Besar Sebagian Besar Sebagian Besar Seluruhnya Sebagian Besar
V. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan Identifikasi Karakteristik Pemilihan Karir Siswa Kelas XI Akuntansi SMK Negeri 2 Kota Jambi dapat disimpulakan bahwa : 1.
2.
3.
4.
B.
Identifikasi Karakteristik pemilihan karir siswa kelas XI Akuntansi SMK Negeri 2 Kota Jambi yang didasari minat berada pada sebagian besar (77,34%) hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa kelas XI Akuntansi SMK Negeri 2 Kota Jambi telah mengenali karakteristik pemilihan karir yang didasari minat. Identifikasi Karakteristik pemilihan karir siswa kelas XI Akuntansi SMK Negeri 2 Kota Jambi yang didasari kepribadian berada pada sebagian besar (80,81%) hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa kelas XI Akuntansi SMK Negeri 2 Kota Jambi telah mengenali karakteristik pemilihan karir yang didasari kepribadian. Identifikasi Karakteristik pemilihan karir siswa kelas XI Akuntansi SMK Negeri 2 Kota Jambi yang didasari latar belakang sosial berada pada sebagian besar (68,08%) hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa kelas XI Akuntansi SMK Negeri 2 Kota Jambi telah mengenali karakteristik pemilihan karir yang didasari latar belakang sosial. Identifikasi Karakteristik pemilihan karir siswa kelas XI Akuntansi SMK Negeri 2 Kota Jambi yang didasari citra diri berada pada seluruhnya (90,88%) hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa kelas XI Akuntansi SMK Negeri 2 Kota Jambi telah mengenali karakteristik pemilihan karir yang didasari citra diri.
Saran-saran a. Kepada guru pembimbing agar lebih optimal dalam memberikan layanan informasi bimbingan konseling bidang karir di sekolah dan diupayakan untuk melaksanakan test inventory minat standar, Inventory kepribadian standar, data individu siswa, dll, agar siswa lebih mengenali arah pemilihan karir sesuai dengan minat, kepribadian, status sosial, dan citra dirinya. b. Kepada wali kelas dan guru mata pelajaran disarankan untuk tetap membangun kerjasama (kolaborasi) dalam membimbing siswa berupa informasi dari hasil pengamatannya baik itu berupa afektif, kognitif, ataupun psikomotor ketika berinteraksi dengan siswa di kelas. c. Kepada Waka Bidang Kurikulum disarankan memberikan kesempatan tatap muka (berupa alokasi waktu yang terjadwal) agar guru pembimbing dapat
memberikan layanan bimbingan konseling kepada siswa secara terprogram dan berkelanjutan. d. Kepada Kepala Sekolah disarankan untuk membantu memfasilitasi sarana dan prasarana demi kelancaran kegiatan layanan bimbingan konseling, serta kesempatan kepada guru pembimbing untuk mengembangkan diri seperti pelatihan-pelatihan, dll.
DAFTAR PUSTAKA Prayitno, Prof, Dr. 1997. Buku II Pelayanan Bimbingan dan Konseling. Padang. PT. Bina Sumber Daya MIPA Winkel, 2001. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Jakarta : Gramedia Widya Sarana Indonesia. Sukardi. 2004. Bimbingan dan Penyuluhan Belajar di Sekolah. Jakarta : Usaha Nasional Arifah. 2005. Pendidikan dalam Pembangunan. Yogyakarta : Tiara Wacana Yogya. Yusuf, Amri, Prof, Dr, 2005. Kiat Sukses Meniti Karir. Jakarta. Ghalia
Martoyo, S. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia (edisi 5). Yogyakarta. BPFE Saroni, Muhammad. 2007. Sekolah Menengah Kejuruan, Mencetak Tenaga Terampil Berbasis Sekolah (online). (http://enewsletterdisdi. Wordpress.com/2007/12/04/smk-mencetak-tenaga-terampil-berbasis-sekolah/, diakses 2 April 2012. Anonim. 2008. Bimbingan dan Konseling. Jakarta : Depdikbud Prakuso. 2008. Bimbingan dan Konseling Disekolah. Jakarta : Rineka Cipta. Hariandja T.E. Marihot, Drs.,M.Si. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta. PT. Grasindo. Walgito, Bimo. 2010, Bimbingan + Konseling (studi dan karier). Yogyakarta. CV. ANDI OFFSET Gibson, Robert L, dkk. 2011, Bimbingan dan Konseling, Yogyakarta, Pustaka Pelajar Ali, M & Asrori, M, 2011. Psikologi Remaja Perkembangan Peserta Didik. Jakarta. Bumi Aksara Subekhi, akhmad & Jauhar, Mohammad, 2012. Pengantar Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM). Jakarta. Prestasi Pustakaraya.
Toyibin. 2013. Arah Pilih Karir. http://paktoyibin. blogspot.com /2013/11/ arah-pilih-karir. html (Online) Sutja, dkk, 2014. Panduan Penulisan Skripsi. Jambi. Program Studi Bimbingan Konseling FKIP Universitas Jambi Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia Bebas. Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Republik Indonesia. Wikipedia Bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. Sekolah Menengah Kejuruan. (online). (http:/id.wikipedia. org/wiki/Sekolah-menengah-kejuruan, diakses 2 April 2012.