i
ABSTRAK Ahmad Syarqowi Analisis Program Berita Bandar Jakarta Di JAK TV
Dizaman global dan modern seperti sekarang ini televisi sebagai media massa keberadaannya sangat dibutuhkan, karena televisi dengan bentuk audio visualnya mempunyai kedudukan yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Kalau diamati televisi mempunyai wajah yang kontradiktif terutama dalam tayangangan program-programnya, disatu sisi bersifat mendidik dan disisi lain tidak mendidik sama sekali, disatu pihak televisi banyak yang menyiarkan program-program keagamaan tetapi dilain pihak banyak juga menayangkan acaraacara hiburan yang berbau pornografi. kami menganggap tayangan program berita Bandar Jakarta yang ditayangkan oleh jak tv sangatlah menarik. Namun seperti program berita-berita televisi yang lain, suatu produksi program berita televisi yang melibatkan banyak peralatan, orang, dan dengan sendirinya biaya yang cukup besar Penelitian dalam skripsi ini adalah penelitian kualitatif. Adapun metode yang akan di gunakan adalah analisis deskriptif, yaitu menggambarkan keadaan yang sebenarnya yang diaggap akurat serta menuangkannya dalam penulisan skripsi ini melalui interview, observasi, dan dokumentasi. Rumusan masalah dalam skripsi ini yang pertama adalah desain program berita televisi yang didalamnya adalah ide, persiapan pertama sebelum memproduksi sebuah program, kedua pelaksanaan program berita televisi yaitu proses produksi program berita televisi mulai dari peliputan berita sampai proses menyiarkan berita, dan yang ketiga adalah evaluasi program berita televisi yang didalamnya memuat tentang proses evaluasi yang dilakukan untuk kemajuan atau kesuksesan sebuah program. Akhirnya peneliti dapat mengetahui bagaimana proses produksi program berita Bandar Jakarta mulai dari pencarian ide beritanya yang didapat dari khalayak banyak, pelaksanaannya yang dilakukan secara berkesinambungan mulai dari proses peliputan sampai penyiaran berita yang dilakukan oleh individu yang mengerti di bidangnya, begitu juga dengan proses evaluasi yang dilakukan ketika raiting program Bandar Jakarta menurun dan selain itu karena kejenuhan crew.
ii
KATA PENGANTAR Rasanya tiada kata yang pertama dan paling utama patut penulis persembahkan pada kesempatan ini, selain kata Puji Serta Syukur atas Segala Limpahan Rahmat, Nikmat, Inayah dan Maghfirah Allah SWT, sehingga penulis bisa menyelesaikan penulisan skripsi yang sederhana ini. Shalawat serta salam tak lupa Penulis haturkan kepada nabi akhir zaman, yaitu nabi Muhammad SAW, beserta keluarganya, sahabatnya. Skripsi yang berjudul “Analisis Program Berita Bandar Jakarta
di Jak Tv.” Alhamdulillah telah dapat saya selesaikan penulisannya berkat bantuan dari berbagai pihak, baik materil maupun moril. Terutama adalah atas berkat Rahmat, Inayah Allah SWT. Karena itu, penulis merasa bersyukur kepada Allah SWT dan berterimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan serta kemudahan kepada penulis, baik pada saat penulis menyelesaikan study maupun saat penulis menyelesaikan penulisan skripsi ini. Begitu banyak ucapan terimakasih yang ingin penulis sampaikan, karena tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak, skripsi ini tidak akan selesai. Ucapan terimakasih yang begitu besar saya dihaturkan kepada : 1. Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi, beserta para pembantu Dekan. karena telah memberikan yang terbaik untuk penulis. 2. Seluruh Dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi. karena telah banyak memberikan Ilmu Pengetahuan baik pada saat penulis menyelesaikan study maupun saat menyelesaikan penulisan skripsi ini.
iii
3. Ibu Dra. Hj. Asriati Jamil, M.Hum selaku ketua jurusan komunikasi dan penyiaran islam non regular dan juga selaku dosen pembimbing terima kasih atas segala apa yang ibu berikan kepada penulis terutama kesabaran dan bimbingannya ketika proses penulisan skripsi ini 4. H.Moch Shohib Arif dan Hj. Ropiah selaku ABA dan UMI yang telah memberikan dukungan berupa moril maupun materil di dalam kehidupan dan pendidikan, sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan hingga jenjang S1. 5. Ahmad Baihaqi, Yayah Fauziah, Ahmad turmuzi, Ahmad Fauzi, Ahmad luthfi Fadillah alghifari selaku kakak dan adik, penulis mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya Karena sudah memberikan dukungan terhadap penulis dalam hal proses perkuliahan dan proses penulisan skripsi ini. 6. Seluruh teman-teman seperjuangan di fakultas dakwah dan komunikasi jurusan komunikasi dan penyiaran islam angkatan 2005 non regular. Ahmad syarqowi mengucapkan terima kasih. Dan dibarengi dengan sebuah pesan yaitu selesaikan kuliahmu dan jangan memutuskan tali silaturahmi yang sudah kita bina selama empat tahun ini. Good luck and I love u all. 7. Wahyudin
selaku
OM
(mamang),
yang
memperkenalkan penulis kepada pihak Jak TV.
telah
membantu
iv
8. Bpk Hendri Adi selaku produser program berita Bandar Jakarta yang sudah mau memberikan waktunya dan informasi tentang program Bandar Jakarta kepada penulis. 9. Daning Novianti selaku HRD Jak TV, yang telah memberikan data-data yang dibutuhkan oleh penulis tentang JAK TV. 10. Terakhir penulis berterima kasih kepada seluruh pihak yang mengenal penulis. Afwan kalo namanya tidak di sebutkan. Semoga allah memberikan berkah kepada kita semua. Amin. Saya menyadari bahwa dengan keterbatasan pengetahuan yang saya miliki, sehingga penulisan skripsi ini tidak luput dari kekurangan dan kesalahan. Untuk itu saya sangat mengharapkan kritikan, saran, motivasi/dorongan serta masukan yang sangat berharga untuk kesempatan berikutnya. Akhir kata semoga penulisan skripsi saya ini dapat memberikan manfaat yang besar kepada pembaca sekalian baik untuk masa kini maupun untuk masa yang akan datang.
Bekasi, Agustus 2009
Penulis
v
DAFTAR ISI ABSTRAK ……………………………………………………………………... i KATA PENGANTAR …………………………………………………………. ii DAFTAR ISI …………………………………………………………………… v DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………………... viii BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ………………………………………………... 1 B. Batasan dan Rumusan Masalah ………………………………………… 5 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian …………………………………………. 5 D. Kajian Pustaka …………………………………………………………. 6 E. Metodologi Penelitian …………………………………………………. 8 BAB II
TINJAUAN TEORI PROGRAM TELEVISI
A. Program dan Berita ……………………………………………………. 10 B. Desain Program Berita Televisi ……………………………………….. 14 1. Gambar …………………………………………………………. 14 2. Naskah ………………………………………………………….. 15 3. Audio atau Suara ………………………………………………. 17 C. Pelaksanaan Program Berita Televisi ………………………………….. 18 1
Meliput Berita ………………………………………………….. 18
2
Membuat Lead Berita ………………………………………….. 19
3
Menulis Naskah Berita ………………………………………… 20
4
Dubbing ………………………………………………………… 22
5
Menyunting dan Menyusun Berita ……………………………... 22
vi
6
Proses Penyiaran Berita ……………………………………….... 23
D. Evaluasi Program Berita Televisi ………………………………………. 25 BAB III
GAMBARAN UMUM STASIUN TELEVISI JAK TV
A. Sejarah Perkembangan dan Program Acara Berita di Jak TV …………. 27 B. Visi dan Misi Stasiun Televisi Jak TV …………………………………. 30 C. Struktur Organisasi Perusahaan Televisi Jak TV ………………………. 31 D. Program-Program Acara di Stasiun Televisi Jak TV …………………... 33 E. Gambaran Umum Program Berita Bandar Jakarta ……………………... 34 BAB IV
TEMUAN DAN ANALISA DATA LAPANGAN
A. Gambaran Produksi Program Berita Bandar Jakarta …………………... 38 B. Desain Program Berita Bandar Jakarta ………………………………… 38 1. Gambar …………………………………………………………. 40 2. Naskah …………………………………………………………. 42 3. Audio atau Suara ……………………………………………….. 43 C. Pelaksanaan Program Berita Bandar Jakarta …………………………… 44 1. Proses Peliputan ………………………………………………... 45 2. Proses Membuat Lead dan Naskah Berita ……………………... 46 3. Proes Pengisian Suara ( dubbing ) ……………………………... 47 4. Proses Editing ………………………………………………….. 48 5. Proses Penyiaran Berita ………………………………………… 49
vii
D. Evaluasi Program Berita Bandar Jakarta ……………………………….. 55 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan …………………………………………………………….. 58 B. Saran……… …………………………………………………………… 59 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
viii
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran I
: Hasil wawancara dengan produser program berita Bandar Jakarta Bpk Hendri Adi
Lampiran II
: Surat keterangan bimbingan skripsi
Lampiran III : Surat keterangan untuk melakukan observasi/riset dari fakultas dakwah dan komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Lampiran IV : Surat keterangan telah melakukan penelitian dari JAK TV Lampiran V
: Surat keterangan telah melakukan wawancara dengan produser program berita bandara Jakarta Bapak Hendri Adi
Lampiran VI : Run down dan naskah program berita Bandar Jakarta pada tanggal 22 juni 2009
ix
OUT LINE BAB I
PENDAHULUAN
F. Latar Belakang Masalah G. Batasan dan Rumusan Masalah H. Tujuan dan Manfaat Penelitian I. Kajian Pustaka J. Metodologi Penelitian K. Daftar Pustaka
BAB II
TINJAUAN TEORI PROGRAM TELEVISI
E. Program dan Berita F. Desain Program Berita Televisi G. Pelaksanaan Program Berita Televisi H. Evaluasi Program Berita Televisi
BAB III GAMBARAN UMUM STASIUN TELEVISI JAK TV F. Sejarah Perkembangan dan Program Acara Berita di Jak TV G. Visi dan Misi Stasiun Televisi Jak TV H. Struktur Organisasi Perusahaan Televisi Jak TV I. Program-Program Acara di Stasiun Televisi Jak TV J. Gambaran Umum Program Berita Bandar Jakarta
BAB IV TEMUAN DAN ANALISA DATA LAPANGAN A. Desain Program Berita Bandar Jakarta B. Pelaksanaan Program Berita Bandar Jakarta C. Evaluasi Program Berita Bandar Jakarta
BAB V PENUTUP C. Kesimpulan D. Saran-saran
x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Komunikasi
adalah
proses
penyampaian
pesan
yang
dilakukan oleh komunikator kepada komunikan. Didalam ilmu komunikasi ada berbagai macam pola komunikasi diantaranya: komunikasi personal, komunikasi kelompok, komunikasi massa.
Komunikasi massa adalah proses dimana organisasi media membuat dan menyebarkan pesan kepada khalayak banyak (publik). Organisasi - organisasi media ini akan menyebarluaskan pesan-pesan yang akan mempengaruhi dan mencerminkan kebudayaan suatu masyarakat, lalu informasi ini akan mereka hadirkan serentak pada khalayak luas yang beragam. Hal ini membuat media menjadi bagian dari salah satu institusi yang kuat di masyarakat. Dalam komunikasi masa, media masa menjadi otoritas tunggal yang menyeleksi, memproduksi pesan, dan menyampaikannya pada khalayak1.
Televisi adalah saluran komunikasi massa yang lebih menarik untuk menyampaikan sebuah pesan karena televisi menggunakan penggabungan antara gambar yang dipadukan dengan suara. Akhir-akhir ini media televisi mempunyai kedudukan yang vital dan banyak diminati masyarakat, bukan hanya di Negara Indonesia saja, tetapi diseluruh Negara. Televisi terdiri dari istilah tele yang 1
http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_massa
xi
berarti jauh dan visi (vision) yang berarti penglihatan. Segi jauhnya di dasarkan oleh prinsip-prinsip radio dan segi penglihtannya oleh gambar2.
TVRI adalah televisi pertama yang ada di Indonesia yang didirikan oleh pemerintah, setelah TVRI banyak televisi swasta yang bermunculan, dan setelah itu banyak juga televisi -televisi lokal, bahkan bisa di pastikan di kota-kota besar pasti mempunyai stasiun televisi, contohnya seperti di Jakarta mempunyai JAK TV.
Di tengah perkembangannya yang sangat cepat stasiun-stasiun televisi berlomba-lomba membuat program-program yang diminati oleh masyarakat tentunya dipadu padankan dengan visi dan misi televisi tersebut, diantara keanekaragaman acara-acara telavisi ada yang bersifat informatif atau acara yang memberikan suatu informasi-informasi dan yang bersifat entertainment atau acara-acara yang menghibur.
Stasiun televisi yang berada di Indonesia kurang mencerminkan budaya bangsa. Karena jika dilihat dari tayangannya sebagian televisi kurang berani membuat konsep tayangan yang mengedepankan suatu budaya Indonesia. Mungkin jika televisi berani menayangkannya maka rakyat Indonesia lebih mengenal dan mencintai kebudayaan yang berada di Indonesia.
2
H.170
Onong. U. Efendi, Dimensi-dimensi komunikasi, ( Bandung: penerbit alumni 1981).
xii
Sekarang ini kebanyakan televisi senang menayangkan tayangan yang berbau budaya barat dan budaya-budaya luar negeri oleh karena itu budaya Indonesia sendiri kurang diperhatikan.
program NEWS atau yang lebih dikenal dengan program berita sudah dapat dipastikan selalu ada disetiap televisi baik itu televisi yang dimiliki pemerintah maupun televisi-televisi swasta. Bahkan ada beberapa stasiun televisi yang mengedepankan program-program berita seperti METRO TV dan TV ONE.
Stasiun televisi lokal yang berada di Jakarta ( JAK TV ) memiliki program berita bahkan tidak seperti program berita yang berada di televisi televisi-televisi lain, yang menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, di JAK TV ada salah satu program berita yang lain dari pada yang lain yaitu lebih mengedepankan kepada suatu budaya yang berada di jakarta yaitu budaya betawi.
Program berita yang di beri nama BANDAR JAKARTA yang ditayangkan di JAK TV dan tayang setiap hari Senin-Jumat, pukul 21.30 WIB hampir keseluruhannya mengedepankan adat betawi baik itu cara penyampaian beritanya yang menggunakan bahasa betawi maupun busana yang dikenakan oleh pembaca beritanya menggunakan busana khas betawi. Bahkan tidak sekedar itu saja reporternya pun yang mewawancarai masyarakat berkenaan dengan berita tersebut menggunakan bahasa dan busana betawi. Begitu juga dengan set studionya yang kental dengan adat betawi.
xiii
Program berita bandar jakarta mengedepankan budaya betawi sebagai simbol kota Jakarta tersebut padahal masyarakat yang tinggal di kota jakarta sendiri sudah tidak hanya masyarakat yang berbudaya betawi saja melainkan kebanyakan masyarakat yang bermukim di kota Jakarta adalah orang yang berbudaya luar. karena Jakarta adalah ibu kota Negara Indonesia maka penduduk daerah lain yang diluar Jakarta banyak yang bermukim ke Jakarta untuk mencari keberuntungan. Banyak sekali anggapan yang timbul dimasyarakat bahwa budaya betawi sudah terpinggirkan . tetapi dengan adaya stasiun televisi
JAK
TV
yang
berani
menayangkan
program
yang
mengedepankan budaya lokal atau betawi, maka budaya betawi bisa
sedikit membuktikan
bahwa suatu
budaya
seharusnya
mendominasi di wilayahya sendiri.
JAK TV menjadi pelopor pembuat program berita yang mengedepankan suatu budaya, bisa di katakana bagus dan sangat menarik karena ikut melestarikan adat suatu budaya ibukota Negara Indonesia ini.
Oleh karea itu karena program berita Bandar Jakarta tidak sama dengan program berita pada umumnya maka
kami berinisiatif menjadikan program
BANDAR JAKARTA yang ditayangkan di JAK TV menjadi tema besar judul
xiv
skripsi kami. yaitu ANALISIS PROGRAM BERITA BANDAR JAKARTA DI JAK TV.
B. Batasan dan Rumusan Masalah Supaya proses penelitian ini lebih terarah, kami merasa perlu membuat suatu batasan
masalah yang akan menjadi suatu
bahasan di dalam skripsi ini. Adapun yang akan dibahas adalah Program BANDAR JAKARTA yang ditayangkan di JAK TV setiap hari senin-jum’at. Jam 21.30, dan penelitiannya dilakukan pada tanggal 08 juni sampai 18 juli 2009
Adapun rumusan masalahnya :
1. Bagaimana desain program berita BANDAR JAKARTA di Jak TV ? 2. Bagaimana pelaksanaan program berita BANDAR JAKARTA di Jak TV ? 3. Bagaimana evalasi program berita BANDAR JAKARTA di Jak TV ?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah :
1. Agar dapat mengetahui desain program berita Bandar Jakarta 2. Agar dapat mengetahui bagaimana pelaksanaa program berira BANDAR JAKARTA
xv
3. Agar dapat mengetahui bagaimana cara evaluasi yang dilakukan program berita BANDAR JAKARTA
Manfaat penelitian ini adalah :
1. kegunaan akademis
sebagai tambahan referensi dan menambah jumlah studi mengenai penggunaan media massa (televisi) untuk kepentingan penyebarluasan berita tetapi tidak menggunakan suatu adat budaya hanya untuk mendapatkan keuntungan yang berlimpah saja dan tidak melecehkan adat betawi itu sendiri.
2. kegunaan praktisi
Penelitian ini di harapkan menjadi masukan baru untuk menambah wawasan berbagai kalangan, seperti teoritisi, praktisi serta para pengelola stasiun televisi khususnya yang mengedepankan adat budaya untuk suatu program acara di televise.
D. Kajian pustaka
1. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, terbitan departemen pendidikan kebudayaan (1988), program adalah acara. Maksudnya,
xvi
program adalah seperti pertunjukan siaran, pagelaran, dan sebagainya3.
Menurut P.C.S Sutisno dalam bukunya pedoman praktis penulisan scenario teleisi dan video (1993), mendefinisikan program televise ialah bahan yang telah di susun dalam suatu format sajian dengan unsure video yang di tunjang unsure audio yang secara tekhnis memenuhi standar estetik dan artistic yang berlaku 4.
2. Berita televisi terdiri atas tiga gabungan yaitu gambar, naskah dan suara. Gabungan ketiga unsure itulah yang membedakan berita televisi dan berita radio dan media cetak, seperti surat kabar dan majalah. Berita radio hanya berupa naskah dan audio atau suara tanpa gambar. sedangkan berita media setak boleh dikatakan hanya berupa naskah tanpa gambar dan audio, berita media cetak memang kadang di sertai dengan foto atau gambar, tetapi foto itu hanya menggambarkan satu momen suatu peristiwa dan tidak memperlihatkan seluruh kejadian, seperti dalam berita televisi5.
Di dalam naskah berira televisi sebagaimana naskah berita pada umumnya juga harus memenuhi unsure berita 5 W + 1 H ( what, who, where, when, whay dan how ). Dulihat dari penyajiannya
3
Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta, Balai Pustaka 1983) cet. 1 hal.
702 4
P.C.S Sutisno, Pedoman Praktis Penulisan Skenario Televisi dan Video (Jakarta, PT Grasindo, 1993) cet. 2 hal. 9 5 Sudirman tebba, Jurnalistik Baru, (Jaakarta; Kalam Idonesia, 2005) cet. Ke 1, h. 67
xvii
naskah berita televisi terbagi dua, yaitu naskah reading dan naskah voice over. Naskah reading adalah naskah berita yang seluruh isinya mulai dari lead sampai tubuhnya dibaca oleh presenter. Dalam bentuk penyajian ini lead berita menyatu dengan tubuhnya.
Sementara voice over ialah naskah berita yang leadnya di baca presenter, sedangkan tubuhnya di dubbing, yaitu dibaca dengan direkam oleh orang lain, biasanya reporter atau siapapun yang suaranya cukup baik6
E. Metodologi Penelitian
1. Jenis penelitian dalam skripsi ini adalah penelitian kualitatif. Adapun metode yang akan di gunakan adalah analisis deskriptif, yaitu menggambarkan keadaan yang sebenarnya yang diaggap akurat serta menuangkannya dalam penulisan skripsi ini melalui interview, observasi, dan dokumentasi. 2. Subjek dan objek penelitian, subjeknya adalah stasiun televisi JAK TV, sedangkan objek penelitiannya adalah program berita BANDAR JAKARTA, sumber datanya adalah sumua yang terlibat dalam memberikan informasi tentang objek penelitian. 3. Tekhnik pengumpulan data
6
Ibid h. 72-73
xviii
Instrumen yang digunakan
untuk mengumpulkan semua data yang
diperlukan di JAK TV yang berhubungan dengan program berita BANDAR JAKARTA adalah :
a. Interview merupakan suatu alat pengumpulan informasi yang langsung, dan menggunakan tekhnik interview bebas terpimpin. Yaitu peneliti persiapkan, kemudian di jawab oleh pemberi data dengan bebas dan terbuka. Yakni dengan produser program berita Bandar Jakarta Bapak Hendri Adi. b. Observasi adalah sebuah kegiatan mengenai yang berhubungan dengan peninjauan. Tekhniknya bersifat langsung yaitu dengan mengikuti shooting program BANDAR JAKARTA, observasi di lakukan secara langsung agar mendapatkan data mengenai program berita BANDAR JAKARTA. c. Dokumentasi adalah proses pengumpulan data yang berbentuk sebuah dokumen seperti run down dan lain-lain, dan juga bisa berupa foto yang menggunakan camera di program berita Bandar Jakarta JAK TV
4. Tekhnik analisa data, data-data yang di kumpulkan, kemudian penulis analisis, dan hasil analisis kemudian hal-hal yang terasa kurang pas, peneliti kritisi, metode yang di gunakan adalah metode deskriptif analisis yaitu pelaporan data dengan menerangkan, memberi gambaran dan
xix
mengklasifikasikan serta menginterpretasikan data yang terkumpul tadi apa adanya, kemudian setelah itu disimpulkan.
xx
BAB 11 TINJAUAN TEORI PROGRAM TELEVISI
A. Program dan Berita
Dalam kamus besar bahasa Indonesia, terbitan departemen pendidikan kebudayaan (1988), program adalah acara. Maksudnya, program adalah seperti pertunjukan siaran, pagelaran, dan sebagainya7.
Menurut P.C.S Sutisno dalam bukunya pedoman praktis penulisan skenario televisi dan video (1993), mendefinisikan program televisi ialah bahan yang telah di susun dalam suatu format sajian dengan unsur video yang di tunjang unsur audio yang secara tekhnis memenuhi standar estetik dan artistic yang berlaku 8.
Sedangkan berita adalah jalan cerita tentang peristiwa. Ini berarti bahwa suatu berita setidaknya mengandung dua hal, yaitu peristiwa dan jalan ceritanya. Jalan cerita tanpa peristiwa atau peristiwa tanpa jalan cerita tidak dapat disebut berita9.
Deab N. Lyle Spencer dalam bukunya yang berjudul “News Writings” yang kemudian dikutip oleh George Fox Mott (News Survey Journalism) menyatakan bahwa : 7
Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta, Balai Pustaka 1983) cet. 1 hal.
702 8
P.C.S Sutisno, Pedoman Praktis Penulisan Skenario Televisi dan Video (Jakarta, PT Grasindo, 1993) cet. 2 hal. 9 9 Sudirman tebba, Jurnalistik Baru, (Jaakarta; Kalam Idonesia, 2005) cet. Ke 1 hal. 55
xxi
“Berita dapat didefinisikan sebagai setiap fakta yang akurat atau suatu ide yang dapat menarik perhatian bagi sejumlah besar pembaca”. Sedangkan Mitchel V. Charnley dalam bukunya Reportting edisi III (Holt-Reinhart & Winston, New York, 1975 halaman 44) menyebutkan : “Berita adalah laporan yang tepat waktu mengenai fakta atau opini yang memiliki daya tarik atau hal penting atau kedua-duanya bagi masyarakat luas”. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa “Berita adalah suatu fakta atau ide atau opini aktual yang menarik dan akurat serta dianggap penting bagi sejumlah besar pembaca, pendengar maupun penonton10”. Kita sering mendengar berita yang disiarkan melalui Radio maupun televisi. Demikian juga kita sering membaca berita-berita yang terdapat di surat kabar, majalah maupun media tercetak lainnya. Persamaannya yaitu terletak pada tujuannya yaitu sebagai sumber informasi, menghibur, maupun mendidik. Harold D. Lasswell (The
Structure
and Function
of
Communication
in
Society)
menyebutkan bahwa fungsi media massa adalah : 10
Deddy Iskandar Muda, Jurnalistik Televisi (Bandung PT.Remaja Rosdakarya 2003) cet.1 hal 21-22
xxii
1. Korelasi
antarbagian
masyarakat
dalam
menanggapi
lingkungan 2. Pengawasan lingkungan 3. Warisan sosial dari satu generasi ke generasi lain 4. Hiburan Perbedaan di antara media elektronik dan cetak misalnya, pada
media
cetak,
pembacanya
dituntut
untuk
memiliki
kemampuan membaca. Pada media elektironik pendengar atau penonton tidak dituntut untuk dapat membaca, asalkan mereka dapat mendengar dan melihat serta mengerti bahasa yang dibawakannya, maka informasi yang disampaikan akan dapat dimengerti. Perbedaan yang tampak pada keberadaan antara media elektronik dan cetak tersebut, dapat dibaca melalui tabel berikut11 :
CETAK
ELEKTRONIK
Harus dapat membaca
Tidak harus dapat membaca
Dilihat
Didengar dan ditonton
11
Ibid, h.26
xxiii
Membaca dapat ditunda
Tidak dapat ditunda/sekilas
Tidak butuh tempat khusus
Butuh tempat khusus
Terbatas ruang & waktunya
Tidak terbatas/lebih luas
Mudah didokumendasi
Butuh
Distribusi terbatas
merekam
Berbentuk tulisan
Distibusi tidak terbatas
alat
bantu
untuk
Tulisan, suara dan gambar
Televisi swasta telah menjelma sebagai industi dengan beberapa karakteristik :
1. Memperlakukan tayangan sebagai komoditi 2. Mengandalkan iklan sebagai sumber pemasukan dana terbesar 3. Kompetisi sesama setasiun televisi untuk menyajikan yang terbaik bagi pemirsa dengan harapan meningkatkan volume iklan 4. Mendorong tumbuhnya aktivitas ekonomi dalam sektor lain, yang mendukung operasi lain
xxiv
5. Berkembangnya televisi sebagai stasiun distribusi informasi tanpa harus memperbaiki materi tayangan 6. Mengorientasikan tayangan pada kepentingan dan minat masyarakat yang dikaji berdasarkan penelitian kebutuhan khalayak sasaran sekalipun tidak menutup kemungkian di tayangkannya kepentingan pihak sensor. 7. Televisi berperan dominan sebagai lembaga komersial yang mendukung ide pokok kapitalisme, yakni produksi dan reproduksi. Hal ini nampak pada kecendrungan media televisi swasta untuk menerima transaksi barang-barang dan sekaligus iklannya. 8. Jaringan kerja televisi memiliki aset internasional dalam hubungannya dengan penyebar luasan budaya massa12.
B. Desain Program Berita Televisi Di dalam program berita di televisi ada tiga hal yang harus di persiapkan13 : 1. Gambar 2. Naskah 3. Audio/suara
12
Arini hidayat, Televisi dan perkembangan social anak, (Yogyakarta: Pustaka pelajar 1998) cet ke-1 h. 75-76 13 Sudirman tebba, Jurnalistik Baru, (Jakarta; Kalam Idonesia, 2005) cet. Ke 1 hal.67-75
xxv
Gabungan ketiga unsur itulah yang membedakan dengan berita yang menggunakan media radio dan media cetak. 1. Gambar Gambar merupakan unsur pertama dalam berita televisi. Gambar itulah yang menjadi kekuatan televisi, karena gambar ikut berbicara, bahkan kadang lebih berbicara daripada naskah dan audio. Tetapi gambar berita televisi harus memiliki sejumlah unsur agar menarik diantaranya : a. Aktualitas Gambar berita televisi harus mengandung unsur aktual. Maksudnya gambar yang ditampilkan dalam berita harus aktual, kalau bisa gambar yang belum pernah ditayangkan oleh stasiunstasiun televisi lain. b. Sinkronisasi Gambar berita televisi harus sinkron dengan peristiwa yang diinformasikan agar sesuai antara naskah dengan gambarnya. c. Simbolis Gambar simbolis berarti bukan gambar yang sesungguhnya, tetapi hanya menggambarkan kejadian yang di beritakan. Ini terjadi
karena
gambar
yang
sesungguhnya
sulit
didapat.
Sedangkan kalau berita itu sangat penting, maka harus diusahakan
xxvi
untuk tayang, walaupun gambar yang sinkron dan aktual tidak tersedia. d. Ilustrasi Ilustrasi ialah gambar berita yang dibuat atau direkayasa berdasarkan
suatu
peristiwa
yang
memang
terjadi,
tetapi
gambarnya yang aktual, sinkron dan simbolis tidak tersedia. e. Dokumentasi Dokumentasi gambar adakalanya diperlukan kalau peristiwa itu sangat penting, sementara tidak tersedia gambarnya yang aktual, sinkron dan simbolis. Ini juga menunjukkan bahwa berita yang sangat penting harus tayang, walaupun tidak tersedia gambar yang aktual, sinkron dan simbolis.
2. Naskah
Unsur kedua dalam berita televisi ialah naskah. Naskah berita televisi sebagaimana naskah berita pada umumnya juga harus memenuhi unsur berita 5 W + 1 H (what, who, where, when,whay dan how). Dilihat dari bentuk penyajiannya naskah berita televisi terbagi dua, yakni naskah reading dan naskah voice over. Naskah reading adalah naskah berita yang seluruh isinya mulai dari
xxvii
lead sampai tubuhnya dibaca oleh presenter. Dalam bentuk penyajian ini lead berita menyatu dengan tubuhnya. Sementara voice over naskah berita yang lead-nya dibaca presenter, sedangkan tubuhnya di-dubbing, yaitu dibaca dengan direkam oleh orang lain, biasanya reporter atau siapapun
yang
suaranya cukup baik.
Kemudian dilihat dari segi isinya naskah berita televisi harus : a. Bercerita tentang gambar yang diinformasikan. Wartawan harus terlebih dahulu melihat atau mengetahui gambar sebelum menulis naskah. Naskah yang ditulis haruslah runtut sesuai dengan gambar yang ditayangkan. Lazimnya penulisan naskah juga memperhatikan pertimbangan kualitas gambar.
Kalau
gambarnya
kuat,
naskah
yang
bersifat
mendukung gambar itu. Tetapi kalau gambarnya lemah, maka naskahnya harus kuat. b. Resume Naskah
berita
televisi
hanya
merupakan
resume
atau
menjelaskan catatan-catatan yang terpenting dari sebuah peristiwa. Wartawan televisi hanya menulis substansi dari sebuah peristiwa. Jadi, dalam penulisan naskah wartawan televisi tidak
xxviii
sebebas wartawan media cetak yang boleh menulis panjang sesuai halaman yang tersedia. c. Lebih pendek daripada gambar Naskah berita televisi harus lebih pendek daripada gambar yang akan ditayangkan. Tidak ada batasan yang pasti, tetapi naskah sebaiknya hanya mencakup 80 persen dari gambar. Jadi, kalau seorang wartawan memiliki gambar 100 detik, maka naskah beritanya maksimal hanya 80 detik. d. Naskah berita itu harus singkat, padat, jelas, dan menarik Singkat berarti tidak bertele-tele dengan menghilangkan unsurunsur yang tidak releven, padat berarti informasinya lengkap dengan disajikan secara singkat, jelas berarti mudah dimengerti oleh khalayak (pembaca, penonton dan pendengar), dan menarik
berarti
menggugah
perhatian
khalayak
untuk
menonton, mendengar dan membaca. 3. Audio atau Suara Unsur terakhir dalam berita televisi adalah audio atau suara. Audio tidak kalah pentingnya dibanding dengan naskah dan gambar. Walaupun suatu berita ada naskah dan gambaran, namun jika tidak ada bunyi (on), maka bisa jadi berita tersebut tidak jelas maksudnya. Ada dua unsur audio dalam berita televisi, yaitu atmosfir dan narasi.
xxix
1. Atmosfir Atmosfir adalah suatu suasana dari suatu peristiwa yang gambarnya diberitakan. Suatu atmosfir sangat penting menyertai suatu gambar. Tanpa atmosfir sebuah gambar akan kehilangan ruhnya. Pada prinsipnya setiap gambar yang ditayangkan mempunyai atmosfir. 2. Narasi Narasi audio adalah suara reporter, baik berdasarkan naskah yang dibaca maupun melaporkan tanpa naskah dan suara narasumber yang diwawancarai. Narasi ini sangat penting sebab kalau wartawan melaporkan suatu beria dengan susunan kata yang tidak jelas atau kacau, maka beritanya menjadi kabur.
Jelaslah bahwa ada tiga unsur berita televisi yang harus dikerjakan dengan baik. Yaitu gambar, naskah, dan audio. Kalau ketiganya dikerjakan dengan baik, maka hasilnya pun akan baik dan memuaskan penonton. Sebaliknya, kalah salah satu unsur berita itu terganggu, apalagi dua unsur atau bahkan lebih, maka penayangannya
berita
itu
menjadi
buruk
sekali,
meskipun
peristiwanya bagus. Kalau penayangannya berita buruk akan membosankan
penonton,
bahkan
bisa
membuat
penonton
xxx
menjadi marah karena mereka kecewa dan tidak mendapatkan informasi yang diharapkan.
C. Pelaksanaan Program Berita Televisi
1. Meliput Berita Untuk meliput sebuah peristiwa yang akan disiarkan dalam berita, maka paling sedikit akan melibatkan dua orang kerabat kerja, yaitu seorang reporter dan seorang juru kamera.14 Ada beberapa hal yang perlu diketahui oleh seorang reporter dan juru kamera dalam menggambarkan peristiwa kedalam
berita
diumpamakan
televisi.
sebagai
Sebuah sebuah
peristiwa
batu
berita
permata
dapat
(diamond).
Diumpamakan demikian karena sebuah permata mempunyai banyak bidang. Masing-masing bidang memiliki kilauan yang sama tajamnya apabila terkena pantulan sinar. Penyajian buletin berita yang didominasi oleh hanya satu topik berita dalam liputan khusus. Karena itu baik reporter maupun juru kamera harus memiliki
14
Deddy Iskandar Muda, Jurnalistik Televisi (Bandung PT.Remaja Rosdakarya 2003) cet.1 hal 99
xxxi
kesepakatan yang sama untuk memilih salah satu sudut dari peristiwa yang akan dijadikannya bahan berita15. 2. Membuat Lead Berita Menulis lead berita atau teras berita harus didasarkan pada inti informasi yang sangat substansi. Jadi ia harus memiliki daya shocking atau yang dapat mengejutkan, menarik, dan baru bagi pemirsanya. Pertimbangan itu didasarkan pada lead atau teras berita yang ditulis di bagian awal berita sebagai pembuka. Alasan lainnya adalah agar pemirsa mau merelakan waktunya untuk menunggu sampai ulasan berita selengkapnya. Jadi apabila leadnya
tidak
menarik,
maka
pemirsa
pun
enggan
untuk
menunggu lebih lama. Hal tersebut berbeda dengan berita di media cetak. Pada media cetak, setiap berita memiliki judul. Judul mempunyai daya tarik tersendiri. Jadi, hanya dengan membaca judulnya saja orang akan tahu, apakah berita tersebut menarik untuk dibaca atau tidak. Di televisi tidak mengenal judul terkecuali hanya pokok-pokok berita yang disampaikan pada awal siaran berita, itu pun hanya beberapa item berita yang dianggap paling penting saja. Dalam penulisan lead di televisi sedikitnya terdapat tiga jenis yaitu : The Name Lead, The Quotation Lead dan Lead 5W+1H. The 15
Ibid h. 102-103
xxxii
Name Lead adalah Lead yang dimulai dengan menyebutkan nama seseorang. The Quotation Lead merupakan Lead berita yang ditulis dengan cara mencuplik sebagian isi pernyataan atau sambutan pejabat, pemuka masyarakat, pemuka agama, ilmuwan, atau orang-orang ternama lainnya. Bentuk lead lainnya adalah yang merefleksikan unsur-unsur 5W + 1H yaitu Who, What, Where, When, Wyh dan How. Jadi kalimat-kalimat yang ditulis di luar The Name Lead dan The Quotation Lead, dapat digolongkan pada Lead 5W + 1H. 3. Menulis Naskah Berita Naskah berita ada beberapa hal yang harus diketahui agar informasi yang ditulis sebagai bahan komentar penyiar atau reporter mudah dipahami oleh pemirsa. a. Alur Informasi Langkah pertama dalam menyusun setiap laporan adalah dalam mengambil keputusan apakah menulis naskah dengan menyesuaikan gambar atau gambar yang akan menyesuaikan naskah berita. Setiap reporter televisi memiliki pendapat yang berbeda dalam hal pemilihan tersebut di atas. Beberapa di antara mereka berargumentasi bahwa televisi adalah media bergambar sehingga gambar harus lebih dahulu
xxxiii
diprioritasikan. Pendapat lain menyatakan bahwa tugas utama di dalam
laporan
berita
adalah
menceritakan
peristiwa
yang
diuraikan di dalam narasi. Memang gambar adalah bahasa yang universal, tetapi masih diperlukan komentar agar gambar dapat mudah dipahami.
b. State and Explain Di dalam menulis naskah, harus selalu diingat mengenai penggunaan “State and Explain” yaitu pernyataan dan penjelasan. Artinya penulisan harus menjelaskan pernyataan agar dapat memudahkan pemirsa untuk mengingat informasi yang mereka peroleh dari siaran televisi. c. Durasi Shot Gambar Ingatlah bawah pemirsa televisi selalu menggunakan dua inderanya yaitu untuk melihat dan mendengarkan laporan berita televisi. Terlalu banyak informasi yang diberikan baik dalam pembuatan
kalimat-kalimat
pendeknya
shot
gambar
untuk akan
narasi
maupun
menyebabkan
terlalu
cepatnya
pergantian antara suatu shot gambar ke shot gambar lainnya sehingga dapat menyebabkan kebingungan bagi pemirsa.
xxxiv
Berikan pemirsa cukup waktu agar dapat mengerti dan memahami gambar melalui penyediaan durasi shoat gambar cukup. Pemirsa juga perlu memperoleh waktu yang cukup untuk mendengarkan komentar yang ditulis oleh reporter melaui tulisan yang tidak terlalu padat. d. Jeda/Pauses Apabila penulis naskah berita cobalah dengan menciptakan jeda atau waktu utuk istirahat sesaat. Berikan waktu untuk berhenti sesaat di antara kalimat dan berhenti sedikit lebih lama untuk perpindahan antara satu sequence gambar ke sequence gambar yang
lain.
Jadi
sequence
gambar
juga
dapat
menandai
pergantian penyampaian informasi.
e. Penggunaan Waktu Berilah sedikit tambahan waktu dalam naskah berita yang ditulis agar dapat memberikan kesempatan berhenti sesaat (semacam koma) atau pause. Naskah yang tidak terlalu padat akan memberikan kesempatan kepada reporter atau penyiar untuk santai membaca.16 4. Dubbing
16
Ibid, h. 114-115
xxxv
Mengisi suara (dubbing) untuk paket reporter (cut-spot) dapat dilakukan dengan dua cara. Cara yang pertama adalah dengan
merekam
suara
reporter
terlebih
dahulu
sebelum
menyunting gambar dimulai. Tahapannya adalah sebagai berikut, setelah naskah selesai disusun oleh reporter yang bersangkutan lalu biasanya diserahkan kepada editor-chief (kepala redaksi) untuk dikoreksi. Selesai tahapan ini, reporter, redaktur, atau writer (penulis) menulis kembali naskah yang telah diperbaiki tersebut (rewriting). Pada tahapan ini dapat memulai persiapan dubbing/voicing over yaitu
antara
lain
dengan
mempelajari
naskah
yang
akan
dibacanya terlebih dahulu. Cara yang kedua yakni dengan merekam suara secara langsung pada gambar yang sudah disunting. Reporter biasanya juga menyukai langkah menyunting gambar terlebih dahulu, kemudian membuat naskah komentarnya 5. Menyunting dan Menyusun Berita Bagian yang paling penting pada tahapan ini adalah seorang reporter harus mengetahui secara tepat tentang uraian berita apa yang sedang ia susun. Reporter tidak boleh membiarkan uraian khususnya tidak didukung dengan gambar/visual. Ia juga tidak boleh terjebak ke dalam squence gambar yang terlalu panjang untuk sebuah uraian yang ia perlukan dalam menyusun
xxxvi
berita. Sebaliknya, reporter juga jangan memanjangkan uraian narasi terhadap sequence gambar yang durasinya terbatas. Ini memerlukan kedisiplinan reporter dalam menulis naskah dan menggunakan
gambar
sebagai
visual
sesuai
dengan
asas
sinkronisasi. Editor harus teguh pendirian untuk menolak apabila gambar yang
diminta reporter ternyata
tidak layak untuk
disiarkan
mengingat kualitas cahaya, komposisi maupun alurnya (direction of shots) yang tidak memenuhi syarat. Suntingan
dan
susunan
komentar
bergantung
pada
penjelasan elemen kunci oleh reporter dalam menjawab formula klasik yaitu 5W + 1H yaitu Who, Where, Why, When dan How. Apa yang telah terjadi, siapa yang terlibat, dimana peristiwa tersebut berlangsung, mengapa hal itu terjadi, kapan dan bagaimana peristiwa itu terjadi adalah pertanyaan-pertanyaan yang ingin diperoleh jawabannya dari hasil penyusunan berita oleh reporter.17 6. Proses Penyiaran Berita Proses menyiarkan
berita televisi cukup rumit.
Hal
ini
disebabkan tim yang terlibat cukup banyak. Reporter, juru kamera, juru lampu (lightingman) maupun juru suara (soudman) biasanya
17
Ibid, h. 110
xxxvii
adalah kerabat kerja yang ditegaskan di lapangan untuk meliput berita. Para kerabat kerja yang telah berhasil meliput suatu peristiwa berbobot berita di suatu tempat, belumlah selesai sampai disitu saja. Mereka masih harus bekerja untuk memprosesnya lagi setelah berada di studio. Seperti kemudian di halaman sebelumnya, bahwa reporter adalah juga seorang Prosedur bagi produksi berita yang ia liput. .Tim redaksi yang bertugas adalah kelompok yang paling bertanggung jawab terhadap keseluruhan paket berita saat itu, mulai dari penyusunan naskah hingga materi siap siar. Tim redaksi tersebut biasanya adalah orang-orang yang terdiri atas para reporter dan jurukamera. Pengarah acara adalah orang yang bertanggung jawab setelah semua materi siap siar. Ia harus membuat segala persiapan administratif termasuk menyusun Run Down urutan masing-masing berita.
Keterlibatan Crew Studio Penyiaran berita di televisi adalah pekerjaan team yang melibatkan banyak orang di banyak bagian. Video tape yang berisikan materi-materi berita siap siar masih harus diputar diruang
xxxviii
playback yang berada di bagian telecine pada saat siaran berita. Penyiar berita yang telah ber-make-up akan duduk di ruang studio di hadapan sedikitnya tiga kamera yang akan dioperasikan oleh tiga
juru
kamera
(camer-man).
Ruang
studio
juga
harus
memperoleh intensitas pencahayaan cukup sehingga diperlukan juru lampu (lightingman) yang harus stand by setiap saat untuk menghasilkan efek objek baik kontras maupun silouet. Demikian pula untuk mengatur volume suara musik, suara wawancara di studio maupun suara yang terekam di dalam gambar (natural sound) diperlukan seorang juru suara (soud-man). Sementara untuk memadukan tulisan-tulisan (credit title) dari Video Type Writer walaupun Telop dengan gambar-gambar visual memerlukan seorang switcher. Semua Crew yang terlibat tersebut akan di komandoi oleh seorang pengaruh acara (Program Director) yang duduk di ruang Production Control
dan dibantu oleh floor Director (Pengaruh
lapangan/studio) dengan naskah acuan yang disebut dengan rundown. Ini berarti semua Crew harus aktif mengikuti saat sedang berlangsungnya siaran berita18.
D. Evaluasi Program Berita Televisi 18
Deddy Iskandar Muda, Jurnalistik Televisi (Bandung PT.Remaja Rosdakarya 2003) cet.1 hal 161
xxxix
Evaluasi di sini mempunyai dua maksud. Maksud pertama ialah evaluasi program yang bertujuan untuk menilai seberapa jauh program-program bisa dianggap baik menurut sasaran. Maksud yang kedua ialah evaluasi instruksional. Disini tidak dibicarakan mengenai kemampuan dan kelemahan program, tetapi yang diutamakan adalah kemampuan audiens dalam memenuhi isi program instruksional yang di selenggarakan19. Mengenai penelitian terhadap respon dari khalayak, maka pokok-pook yang dinilai ( evaluation ) adalah : 1. Bagaimana sifat respon khalayak: menyenangkan atau berupa keritik 2. Apakah respon khalayak menguntungkan atau tidak 3. Apakah respon menunjukkan bahwa publik atau khalayak menaruh perhatian atas masalah yang dikemukakan dalam pesan. 4. Apakah respon memberi kesimpulan bahwa pesan di pahami oleh komunikan. Adapun evaluasi mengenai berhasil tidaknya suatu pesan yang telah di lancarkan oleh suatu organisasi instansi adalah dengan
mengadakan
reader
interest
dan
realbility
test.
Kemungkinan lain untuk mengukur efektifitas suatu pesan adalah 19
Pawit M Yusup, Komunikasi Pendidikan dan komunikasi Instruksional, (Bandung ; PT Remaja Rosdakarya, 1990). Cet.1 h. 121
xl
dengan radio dan TV audience research serta programe analysis test20. Mengenai ukuran efektifitas terhadap khalayak atau publik perlu di ketahui seberapa luas/jumlah pengikut/pendukung ideal sebelum dan sesudah pesan yang disebarkan apa yang disukai dan apa yang tidak disukai dari pesan (terakhir) yang akan di ukur efektifitasnya dan bagaimana proporsi perbandingan antara apa yang di sukai dan apa yang tidak disukai oleh pemirsa21.
20
Phil. Astrid S. Susanto, Komunikasi Dalam teori dan Praktek, (Bandung. PT. Rindang Mukti, 1997), Cet 2, h. 157 21 Ibid, h. 156s
xli
BAB III GAMBARAN UMUN STASIUN TELEVISI JAK TV
A. Sejarah Perkembangan Dan Program Acara Berita JAK TV Televisi sudah menjadi bagian dalam kehidupan sehari-hari, bahkan menjadi kebutuhan bagi masyarakat cosmopolitan yang sibuk dan serba cepat, seperti ibukota Indonesia yaitu Jakarta. Kebutuhan mengakses informasi secara cepat sama pentingnya dengan hiburan. Tak ada waktu untuk mengkonsumsi segala tayangan televisi yang di sajikan. Mereka harus cerdas, selektif, dan efektif alam menentukan pilihan untuk mengakses televisi. Merasa terpanggil untuk memenuhi kebutuhan tersebut, PT. abdi bangsa bekerjasama dengan PT. elektronik City, mendirikan stasiun televisi yang di beri nama JAK-TV, pada tanggal 28 oktober 2004. sebuah setasiun televisi dengan investasi sebesar 150 milyar rupiah ini, mencoba mengerti dengan gaya hidup masyarakat kosmopolitan. Dengan persiapan matang, peralatan yang canggih, dan tenaga handal yang saat ini telah mencapai 70 karyawan, segala sesuatunya dijalankan secara professional. Test signal di saluran 55 UHF telah dilakukan dengan sukses pada tanggal 31 oktober 2004 dari kawasan meruya Jakarta barat. Yang mempunyai daya jangkau siaran sebesar 2 x 40 kilowat, mencakup wilayah jabodetabek (Jakarta, Depok, Bogor, Tanggerang, dan bekasi). 22 JAK-TV memperoleh izin siaran berdasarkan surat keputusan Komisi Penyiaran Indonesia Nomor: 033/IPP/KPI-JAKARTA/03/2007 di frekuensi 55UHF.
22
Daning Novianti, Hrd & Ga Department JAK TV (Jakarta, 22 juni 2009)
xlii
JAK-TV adalah stasiun televisi lokal bedanya dengan stasiun televisi nasional adalah, televisi nasional memiliki area jangkauan siar ke hampir seluruh wilayah Indonesia, sementara yang dinamakan televisi lokal adalah jangkauan siarnya hanya mencakup suatu area wilayah tertentu, misalnya televisi lokal Jakarta yaitu JAK-TV maka jangkauan area siarnya adalah wilayah Jakarta dan sekitarnya. Keputusan untuk menjadi televisi lokal dikarenakan stasiun televisi JAK-TV ini dibuat untuk memenuhi kebutuhan pemirsa di Jakarta dan sekitarnya dan JAK-TV memang mempunyai komitmen untuk melayani pemirsa Jakarta untuk sebaik mungkin. Saat ini JAK-TV menlengkapi tayangannya dengan berbagai informasi dan hiburan yang setiap harinya disesuaikan dengan karakteristik serta viewinghabbit masyarakat cosmopolitan sehingga dapat menumbuhkan sense of proximity (rasa kedekatan). Karena memiliki kedekatan maupun kesamaan status dan psikologis. JAK TV menargetkan penonton berusia 18-45 tahun. Bersemboyan "My City, My TV", porsi acara di JakTV ialah 80% hiburan dan sisanya program berita. Sejak terbentuknya stasiun JAK TV ini sudah mulai menyiarkan program yang bersifat untuk memberikan informasi kepada khalayak banyak atau pemirsanya (program berita), karna disebuah stasiun televisi program berita menjadi hal yang wajib untuk disiarkan. Program berita yang pertama kali disiarkan kepada pemirsa adalah Jakarta petang, Jakarta malam dan setelah itu JAK TV menyiarkan program yang bersifat
xliii
berita dengan cara menyiarkan program lainnya antara lain Jakarta 2 menit, bandra Jakarta, dan lain-lain.
Makna logo JAK-TV Bentuk logo yang bulat/lingkaran sempurna menggambarkan keutuhan, kesempurnaan dan kesatuan yang menunjukkan komitmen JAK-TV untuk menyuguhkan tayangan-tayangan yang berkualitas kepada pemirsa. Bentuk ini juga menggambarkan sifat global, yakni meskipun JAK-TV adalah televisi lokal yang berorientasi pada hal-hal yang terkait dengan kehidupan masyarakat Jakarta, JAK-TV juga tetap menampilkan tayangan yang sifatnya nasional dan internasional. Lingkaran juga berarti sifat stasiun televisi yang selalu mengikuti perkembangan zaman. Kata JAK-TV yang dituliskan dalam huruf besar menggambarkan kekuatan dan intensitas. Ukuran huruf “J” yang lebih besar ditujukan agar dapat menjadi pusat perhatian. Selain itu penulisan hurufnya menggunakan bentuk miring (italic) menggambarkan Ssifat dinamis yang dimiliki JAK-TV. Titik terang diatas huruf J menggambarkan sebuah harapan dan pencerahan atas kejenuhan berbagai acara televisi yang tampak seragam. Kata JAK dan TV dipisahkan oleh sebuah garis lurus vertical tipis yang dimaksudkan untuk menekankan bahwa JAK-TV bukan sekedar stasiun televisi biasa, namun JAK-TV adalah penyatuan atau kombinasi dari 2 kekuatan kota Jakarta dan stasiun televisi.
xliv
Kalimat “my city, my TV” dibuat dalam huruf kecil untuk menunjukkan kesan hangat dan akrab, agar tercipta suatu hubungan emosional antara JAK-TV dan pemirsanya. Warna biru pada logo dibuat untuk mengekspresikan keegaran dan harapan yang sesuai dengan semangat JAK-TV untuk menyajikan programprogram yang menarik, kreatuf dan berbeda dibandingkan dengan stasiun televisi lainnya.
B. Visi Dan Misi Stasiun Televisi JAK TV Disetiap perusahaan televisi atau perusahaan lainnya pasti mempunyai visi dan misi, begitu juga dengan perusahaan televisi JAK TV :
Visi 1. Menjadi yang paling terkemuka, handal, dinamis, dn innovative 2. selalu menyediakan hal-hal yang baru 3. menjadi inspirasi kearah perubahan 4. Selalu berfikir dan berkarakter
Misi 1.
Memberdayakan sumber daya manusia
2.
Peralatan, persediaan sebagai sumber daya yang terintegritas
3.
Kreatif, berkelanjutan, transparan dan bersinergi
4.
Menjadi yang lebih baik dan menjunjung tnggi profesionalisme
xlv
C. Struktur Organisasi Perusahaan Televisi Jak Tv
CURRENT AFFAIR
NEWS
DAILY NEWS & CURRENT AFFAIRS
NEWS SUPPORT
DAILY NEWS
ACCOUNTING TAX BUDGETING COMMERCIAL TTRAFFIC & ACCOUNTING COMMERCIAL TRAFFIC PRESIDENT DIRECTOR
CORPORATE SERVICES
FINANCE ADMINISTRATION & COMMERCIAL
PURCHASING
TREASURY
LEGAL
OPERATION GENERAL MANAGER
xlvi
INFORMATION & COMMUNICATION STUDIO & TECHNICAL RESOURCES
TECHNOLOGY
TRANSMISSION & RESEPTION SUPPORT BUILDING & FACILITIES
ON AIR PREENTATION
PRODUCTION
PROGRAM PRODUCTION PRODUCTION SUPPORT
POST PRODUCTION & GRAPIC SYSTEM CONTROL & DEVELOPMENT
HRD & GA
HRD GENERAL AFFAIRS
OPERATION GENERAL MANAGER
PPR & OFF AIR PROPROMOTION
OFF AIR PROMOTION & BRANDING PUBLIC RELATION
ON AIR PROMOTION
LIBRARY & CENCORSHIP
CONENT MANAGEMENT & ON AIR PROMOTION
SUBTITLING ACCOUISTION & SCEDULING
RESERCH PROGRAM DISTRIBUTION
GROUP A GROUP B
SALES
GROUP C
GROUP D GROUP F
xlvii
D. Program-Program Acara Di Stasiun Televisi JAK TV Program-program acara stasiun televisi JAK TV, porsi acaranya ialah 80% hiburan dan sisanya program berita. Setiap bulan atau bahkan setiap minggunya program yang disiarkan bisa saja diperbaharui atau ditambah karena JAK TV ingin memberikan tayangan-tayangan yang berkualitas dan tayangan yang disukai oleh masyarakat Jakarta dan sekitarnya. Program dibawah ini adalah program-program yang diakses pada bulan juni 2009 diantaranya: 1. Jakarta petang 2. Jakarta malam 3. Jak 12 4. Bandar Jakarta 5. Jakarta 2 menit 6. Belagu 7. Lejel home shopping 8. Berita MK 9. C Music 10. Dialog khusus 11. Jurnal Jakarta fair kemayoran 12. Asal goblek 13. Dunia laki-laki 14. Maha karya agung sedayu 15. DRTV 16. Peduli Jakarta
xlviii
17. Ongkos politik 18. Bingkai kota 19. Talk show politik 20. Moves 21. Music chart 22. Cuci mata 23. Komunitas kita 24. Jejak tokoh
E. Gambaran Umum Program Berita Bandar Jakarta
Program berita Bandar Jakarta adalah sebuah program berita yang ditayangkan di stasiun lokal yaitu JAK TV, ide pertamanya didapat ketika tahun 2008 dimana pada waktu itu program-program televisi JAK TV sangat kurang diminati oleh masyarakat lokal karena hanya menyiarkan program-program yang kurang lebih mempunyai format yang sama dengan televisi swasta lainnya. Lalu timbullah sebuah ide untuk membuat program-program stasiun JAK TV berbeda dengan televisi yang lain yaitu dengan membuat beberapa program yang mengedepankan budaya betawi karena lokasi tv tersebut berada di kawasan Jakarta. Oleh karena itu redaksi news JAK TV membuat program berita yang diberi nama Bandar Jakarta. Seperti yang diungkapkan oleh produser program berita Bandar Jakarta Bapak Hendri Adi bahwa Ide pertamanya adalah sejak pembentukan jak tv sendiri udah ada ide untuk membuat berita yang berisikan tentang pemberitaan yang berada di daerah lokalnya yaitu jabodetabek karena
xlix
menyesuaikan kebutuhan pasar, tetapi belum berani untuk menyuguhkan berita dengan mengedepankan budaya betawi Akhirnya ketika tahun 2008 JAK TV merubah seluruh manajemennya dan ketika itu juga lahirlah ide untuk membuat program berita yang lebih mengedepankan budaya lokal baik dari segi bahasanya, dari segi isi beritanya dan lain-lain. Maka lahirlah program berita Bandar Jakarta di jak tv, dan mulai siarannya pada tanggal 5 mei 2008
Dan mengambil keputusan bahwa program Bandar Jakarta harus mengedepankan budaya betawi baik itu cara penyampaian beritanya yang menggunakan bahasa betawi maupun busana yang dikenakan oleh pembaca beritanya menggunakan busana khas betawi, begitu juga dengan set studionya yang kental dengan budaya betawi.
Program berita Bandar Jakarta sendiri memulai siarannya pada tanggal 5 mei 2008 yang seluruh kerabat kerjanya masih bergabung dengan divisi news dan materi-meteri beritanya adalah berita-berita yang tidak ditayangkan di program news jak tv. Namun seiring dengan berjalannya waktu program Bandar Jakarta memilih tidak lagi bergabung dengan divisi news dan membuat team produksi sendiri.
Berita-berita yang disiarkan oleh Bandar Jakarta lebih kepada berita yang menyangkut budaya betawi tetapi jika tidak ada berita yang kental dengan budaya betawi maka berita yang dipilih adalah berita-berita yang baik-baik saja tidak menyiarkan berita yang gambarnya kurang baik seperti gambar pengendara sepeda motor yang kecelakaan sehingga banyak mengeluarkan darah. Salah satu
l
alasannya kenapa program berita Bandar Jakarta hanya menyiarkan berita-berita yang baik saja karena ingin programnya lain daripada yang lain.23
Sebelum programnya di beri nama Bandar Jakarta, banyak sekali pemasukan dari kalangan betawi seperti bamus betawi ada yang menyarankan programnya di beri nama berita betawi, ada yang menyarankan grobok, sombok (pengeras suara) dan lain-lain Akhirnya diputuskan namanya Bandar Jakarta karna arti Bandar sendiri adalah kota, Jadi Bandar Jakarta adalah kota Jakarta
Tujuan dan kenapa program Bandar Jakarta ditayangkan di JAK TV adalah ingin Menawarkan berita dengan perspektif yang berbeda dari berita-berita yang ada,
seperti bahasanya dan juga untuk mengangkat budaya betawinya
sendiri karena biasanya bahasa betawi hanya di gunakan dalam program-program yang bersifat lawak yang sebagian kecil dapat melecehkan budaya betawi saja.
Target penontonnya adalah masyarakat betawi yang senang mengakses televisi sebagai media untuk mencari berita. Dari segi usia target yang ingin dicapai adalah antara umut 18-45 karena menyamakan target yang dibuat oleh JAK TV nya sendiri.
Programnya disiarkan secara langsung pada jam 21.30 – 22.00 karena ingin memberikan tayangan berita yang aktual tetapi terkadang disiarkan secara taiping dengan alasan karena pada waktu yang bersamaan ada program yang harus tayang menggunakan studio dan alat-alat produksi yang sama dan juga karena ada 23
Jakarta
Produser Bandar Jakarta, Hendri Adi, Wawancara Pribadi Pada Tanggal 12 juni 2009,
li
kebosanan dari team produksinya sendiri. Programnya pun ditayangkan ulang pada jam 05.30 dan jam 15.00 karena permintaan dari pemirsa yang tidak sempat menonton pada jam 21.30.
Lama tayangannya adalah 30 menit karena terhalang oleh materi-materi beritanya yang terlalu sedikit, setiap kali tayang terbagi dari 4 segment yang setiap segmentnya tidak mempunyai waktu yang pasti terkadang segment satunya panjang
lalu
segment
seterusnya
lebih
pendek
sebelumnya.
Struktur Program Berita Bandar Jakarta Penanggung Jawab
: Imawan Mashuri
Eksekutif Produser
: Okie A.Z
Produser
: Hendri Adi
Wartawan
: Hendi Dito
Kameramen
: Heru Haris
Editor
: Team divisi news
Translater
: Fifi Firman Muntaco
Presenter
: Barikatul Hikmah Rani J. Pisa
dibandingkan
segment
lii
BAB IV
TEMUAN DAN ANALISA DATA LAPANGAN
A. Gambaran Produksi Program Berita Bandar Jakarta Produksi program berita Bandar Jakarta melibatkan banyak peralatan, orang, dan dengan sendirinya biaya yang cukup besar, selain memerlukan organisasi yang rapi juga perlu suatu tahapan, pertama adalah desain program berita televisi yang didalamnya adalah ide, persiapan pertama sebelum memproduksi sebuah program, kedua pelaksanaan program berita televisi yaitu proses produksi program berita televisi mulai dari peliputan berita sampai proses menyiarkan berita, dan yang ketiga adalah evaluasi program berita televisi yang di dalamnya memuat tentang proses evaluasi yang dilakukan untuk kemajuan atau kesuksesan sebuah program. setiap tahapan memiliki keterkaitan yang berkesinambungan dan tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya hingga program tersebut dapat terlaksana dengan baik.
B. Desain Program Berita Bandar Jakarta Program berita Bandar Jakarta mendapatkan gagasan atau sebuah ide materi berita dari faks yang dikirimkan oleh organisasi-organisasi yang membuat acara dan acaranya tersebut ingin ditayangkan oleh JAK TV dengan program berita Bandar Jakarta. Tetapi jika beritanya update atau suatu kejadian-kejadian ditengah masyarakat pada hari dimana program Bandar Jakarta akan tayang maka informai
liii
yang didapat biasanya dari pihak teman-teman wartawan di televisi lain atau dari pihak masyarakat sendiri dengan cara menelpon pihak JAk TV . Di program berita Bandar Jakarta yang keseluruhannya menegedepankan budaya betawi ada satu kesulitan tentang proses pencarian narasumber berita yang mahir menggunakan bahasa betawi atau tidak adanya narasumber yang berasal dari budaya betawi seperti yang diungkapkan oleh produser program berita Bandar Jakarta Bapak Hendri Adi bahwa, “salah satu kekurangan program Bandar Jakarta adalah tidak semua narasumber mahir dengan bahasa betawi, padahal sejak dibentuknya program berita Bandar Jakarta ingin sekali seluruh pengisi acaranya atau orang-orang yang berkaitan dengan berita yang ingin ditayangkan tekhnik bicaranya menggunakan bahasa betawi untuk memperkuat program tersebut”24 . Oleh karena itu narasumber yang diwawancarai dalam program berita Bandar Jakarta tidak semua menggunakan behasa betawi melainkan ada juga yang menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Didalam pelaksanaan program berita Bandar Jakarta Proses pertamanya adalah peliputan berita. yang setiap harinya mengirim dua team wartawan. Setelah dua team wartawan program Bandar Jakarta mendapatkan beberapa berita maka selanjutnya adalah berita tersebut dilaporkan oleh produser apakah berita yang diliput bisa ditayangan, bahkan terkadang produser juga meminta saran oleh eksekutif produser seperti yang dikemukakan oleh produser program berita Bandar Jakarta Bapak Hendri Adi bahwa, “setiap berita yang ditayangkan adalah hasil rapat team”.
24
Jakarta
Produser Bandar Jakarta, Hendri Adi, Wawancara Pribadi Pada Tanggal 12 juni 2009,
liv
Program berita Bandar Jakarta sendiri ditayangkan secara langsung oleh karena itu setiap ingin tayang maka harus mendapatkan materi berita namun sampai sekarang belum pernah program Bandar Jakarta
tidak tayang hanya
karena tidak mempunyai materi berita namun terkadang program Bandar Jakarta tidak bisa ditayangkan oleh Karena ada program tayangan yang jadwalnya bersamaan dengan program Bandar Jakarta contohnya jika ada tayangan olah raga yaitu pertandingan basket maka program Bandar Jakarta tidak dapat ditayangkan. Didalam program berita Bandar Jakarta di JAK TV ada tiga hal yang harus di persiapkan anatara lain gambar, naskah, dan audio atau suara : 1. Gambar Program Bandar Jakarta sebelum membuat program, seluruh redaksinya mengadakan rapat tentang gambar-gambar apa saja yang harus tayang di program Bandar Jakarta tersebut, dan diambillah keputusan bahwa yang harus ditayangkan di program berita Bandar Jakarta adalah berita-berita yang baik saja, oleh karena itu gambarnya juga harus yang baik-baik saja tidak menayangkan hal-hal yang tidak baik seperti gambar kecelakaan yang mengakibatkan korbannya berdarahdarah, seperti yang diungkapkan oleh produser program berita Bandar Jakarta Bapak Hendri Adi bahwa : “sebelum menayangkan program berita Bandar Jakarta muncul ide tentang gambar seperti apa yang akan ditayangkan di program ini, lalu muncullah ide gambar yang harus tayang adalah gambar yang baik-baik saja dan Seluruh unsur yang dibacakan tadi tersebut (Aktual , Singkronisasi, simbolis, Ilustrasi, Dokumentasi) dipakai oleh program berita Bandar Jakarta karena Bandar Jakarta hanya menayangkan berita yang aktual saja”25.
25
Jakarta
Produser Bandar Jakarta, Hendri Adi, Wawancara Pribadi Pada Tanggal 12 juni 2009,
lv
Tetapi gambar berita televisi harus memiliki sejumlah unsur agar menarik di antaranya : a. Aktualitas Program Bandar Jakarta menggunakan unsur aktual tersebut karena untuk meningkatkan kualitas tayangannya.seperti yang diungkapkan oleh produser Bandar Jakarta bahwa “informasi yang tayang di Bandar Jakarta adalah berita-berita yang terjadi pada hari tersebut atau berita yang masih update”.
b. Sinkronisasi Program berita Bandar Jakarta sangat memakai unsur sinkronisasi, oleh karena itu untuk menjalankan unsur tersebut maka reporter dan penulis naskah Bandar jakarta hanya ada satu orang, agar ada proses yang berkesinambungan antara proses peliputan berita di lapangan dengan proses pembuatan naskah karena hanya reporterlah yang mengerti tentang berita yang diliputnya dan akan ditayangkan. c. Simbolis Terkadang gambar yang bersifat simbolis di pergunakan oleh Bandar Jakarta, tetapi terkadang juga tidak karena dalam hal peliputan berita reporternya sangat berusaha keras untuk mendapatkan gambar beritanya. d. Ilustrasi Unsur gambar ilustrasi dipergunakan juga oleh program berita Bandar Jakarta dengan menggunakan kecanggihan alat tekhnology yang di operasikan oleh editor. e. Dokumentasi
lvi
Sering sekali Bandar Jakarta menayangkan gambar-gambar Jakarta tempo dulu pada waktu ulang tahun kota Jakarta, dan proses penayangannya tersebut menggunakan dokumen gambar yang terdahulu, untuk proses penyempurnaan. Dengan demikian seluruh desain gambar yang terdapat di dalam unsurunsur gambar berita di pergunakan oleh program berita Bandar Jakarta. 2 Naskah
Naskah berita televisi terbagi dua, yakni naskah reading dan naskah voice over, Naskah reading adalah naskah berita yang seluruh isinya mulai dari lead sampai tubuhnya dibaca oleh presenter, voice over naskah berita yang lead-nya dibaca presenter, sedangkan tubuhnya di-dubbing, yaitu dibaca dengan direkam oleh orang lain Program berita Bandar Jakarta menggunakan naskah reading dan voice over dalam proses penyajiannya. Program berita Bandar Jakarta menggunakan naskah yang berbahasa betawi karena untuk menguatkan program tersebut karena ide pertamanya ingin mempublikasikannya kembali kebudayaan ibu kota Indonesia yang sudah hampir terpinggirkan. 3. Audio atau Suara Ada dua unsur audio dalam berita televisi, yaitu atmosfir dan narasi. Produser program berita Bandar Jakarta mengungkapkan pada waktu wawancara pada tanggal 12 juni 2009 bahwa
lvii
“kedua-duanya di pakai oleh program berita Bandar jakarta karena atmosfir itu sendiri kan bisa dibilang ruh dari gambar itu sendiri, dan narasi adalah suara naskah yang fungsinya untuk menjelaskan tentang gambar yang ingin diberitakan”26.
a. Atmosfir Unsur atmosfir di gunakan oleh program barita Bandar Jakarta ketika beritanya berdurasi sangat pendek. Dan jika beritanya berdurasi panjang maka unsur atmosfir diganti dengan suara musik budaya betawi. b. Narasi Narasi yang dibacakan diprogram berita Bandar Jakarta sesuai naskah yang di buat oleh reporter yaitu berbahasa betawi. Reporter juga biasanya mewawancarai narasumber berkaitan dengan berita yang
ingin
di
tayangkan,
tetapi
sayangnya
tidak
semua
narasumber
menyampaikan informasinya menggunakan bahasa betawi karena narasumbernya tidak mempunyai kemampuan dalam berbahasa betawi. Jelaslah bahwa program berita Bandar Jakarta menggunakan unsur-unsur berita televisi tetapi dengan versi yang berbeda dengan berita yang ada di stasiun televisi swasta lainnya. Yang biasanya berita televisi menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar justru program berita Bandar Jakarta mengemas beritanya dengan mengedepankan kebudayaan betawi dari mulai pemilihan gambarnya yang hanya menayangkan hal-hal yang baik saja sampai naskah dan audionya pun menggunakan bahasa betawi.
26
Jakarta
Produser Bandar Jakarta, Hendri Adi, Wawancara Pribadi Pada Tanggal 12 juni 2009,
lviii
C. Pelaksanaan Program Berita Bandar Jakarta Pelaksanaan program berita Bandar Jakarta sangat panjang prosesnya mulai dari peliputan, membuat lead dan naskah, dubbing, proses editing sampai dengan proses penyiaran dan semua itu dilakukan oleh tenaga kerja yang sangat berpengalaman di bidangnya. Seperti yang diungkapkan oleh produser program barita Bandar Jakarta bahwa, “ proses pelaksanaan mulai dari peliputan berita sampai dengan proses penyiaran sangat panjang dan saling berkesinambungan antara proses yang satu dengan proses yang lainnya, begitu juga yang mengerjakanya adalah individu yang paham dibidangnya”27.
1. Proses Peliputan Dalam peliputan berita yang dilakukan oleh team Bandar Jakarta setiap hari mulai dari jam 08-00 s/d 16.00 selalu menerjunkan dua team ke lapangan terdiri dari dua orang yaitu kameramen dan seorang reporter, yang setiap teamnya harus mendapatkan berita sebanyak-banyaknya. Biasanya info yang didapat oleh team liputan Bandar Jakarta didapat dari khalayak banyak yang mengirimkan faks ke redaksi tentang acara-acara mereka yang ingin di liput oleh team liputan Bandar Jakarta. Tetapi jika materi beritanya bersifat sosial budaya maka yang harus mencari beritanya adalah team reporternya sendiri, oleh karena itu kerja keras dalam peliputan berita adalah harga mati untuk seorang kameramen dan wartawan program berita Bandar jakarta. Team liputan Bandar Jakarta hanya ditugaskan mencari berita di daerah kota Jakarta saja mulai dari Jakarta pusat, Jakarta timur, Jakarta selatan, Jakarta 27
Jakarta
Produser Bandar Jakarta, Hendri Adi, Wawancara Pribadi Pada Tanggal 12 juni 2009,
lix
utara sampai dengan Jakarta barat saja karena mengingat waktu yang diberikan tidak terlalu banyak. Dan jika lokasi peliputannya ada di luar kota maka proses peliputannya dilakukan oleh koresponden yang bertugas di daerah yang bersangkutan. 2. Proses Membuat Lead dan Naskah Berita Dalam program Bandar Jakarta penulisan lead dan naskah dilakukan oleh reporter yang mendapat berita itu sendiri, alasannya kerena hanya mereka yang tau apa arti gambar yang mereka ambil dilapangan dan mereka juga yang tau tentang informasi-informasi yang mereka dapatkan. 5W + 1H yaitu Who, What, Where, When, Whay dan How adalah pedoman reporter Bandar Jakarta
dalam membuat lead dan naskah karena dengan
menggunakan unsur tersebut maka naskah akan mudah dimengerti oleh pemirsa dengan baik, seperti yang diungkapkan oleh produser program berita Bandar Jakarta bahwa “5W + 1H digunakan, tetapi penempatannya terbagi-bagi antara lead dan naskah”28
Penempatannya terbagi-bagi terkadang 3W nya di lead dan sisanya berada di naskah atau sebaliknya. Oleh karena itu tidak semua unsur tersebut berada disalah satu tempat saja. Proses pembuatan lead dan naskah di program Bandar Jakarta harus mengikuti prosedur yang ada mulai dari penulisan yang dilakukan oleh reporter dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar lalu dikoreksi kembali oleh
28
Jakarta
Produser Bandar Jakarta, Hendri Adi, Wawancara Pribadi Pada Tanggal 12 juni 2009,
lx
produser setelah itu di terjemahkan kedalam bahasa betawi oleh penerjemah yang mahir bahasa betawi tersebut. Sesudah proses membuat lead dan naskah selesai maka selanjutnya adalah proses dubbing yaitu merekam naskah yang dibacakan oleh seseorang yang mempunyai suara yang cukup baik agar enak didengar oleh pemirsanya. 3. Proses Pengisian Suara ( Dubbing ) Terdapat dua cara didalam proses dubbing. Cara yang pertama adalah dengan merekam suara reporter terlebih dahulu sebelum menyunting gambar dimulai. Cara yang kedua yakni dengan merekam suara secara langsung pada gambar yang sudah disunting. Reporter biasanya juga menyukai langkah menyunting gambar terlebih dahulu, kemudian membuat naskah komentarnya Proses dubbing yang dilakukan oleh program Bandar Jakarta tidak harus seseorang yang berbudaya betawi yang membacakannya melainkan dibacakan oleh presenter atau team redaksi yang mempunyai suara yang cukup bagus dan yang pasti mahir dalam berbahasa betawi. sofware yang digunakan untuk merekam proses pengisian suara (dubbing) adalah satu program dengan yang digunakan dalam proses editing. 4. Proses Editing Seorang editor harus teguh pendirian untuk menolak apabila gambar yang diminta reporter ternyata tidak layak untuk disiarkan mengingat kualitas cahaya, komposisi maupun alurnya (direction of shots) yang tidak memenuhi syarat. Proses editing berita Bandar Jakarta dilakukan dengan beberapa prosedur. Prosedur yang pertama adalah memindahkan gambar dari hasil peliputan
lxi
dilapangan ke komputer, setelah itu membantu proses merekam suara narasi (dubbing), lalu memilih backsound apa yang digunakan dalam berita yang ingin ditayangkan. Setelah prosedur itu dilakukan semua maka proses selanjutnya adalah menyatukan gambar, suara narasi, backsound, credit title
sedemikian rupa
sehingga tidak saling mengganggu dan seluruh suaranya terdengar dengan jelas. Software yang digunakan untuk proses editing progran berita Bandar Jakarta adalah final cut pro, mac intosh. Setelah proses editing selesai maka kumpulan beritanya disebut dengan paket berita. Lalu paket berita-berita tersebut dikirim melalui server ke ruang master control (mcr) 5. Proses Penyiaran Berita Proses menyiarkan berita televisi cukup rumit. Hal ini disebabkan tim yang terlibat cukup banyak. Reporter, juru kamera, juru lampu (lightingman) maupun juru suara (soudman) biasanya adalah kerabat kerja yang ditugaskan di lapangan untuk meliput berita. Peralatan
yang
dugunakannya
pun
lebih
banyak
dan
untuk
mengoperasikannya pun lebih rumit, serta harus dilakukan dengan orang-orang yang terampil dan terlatih. Dengan demikian proses produksi televise lebih rumit di banding dengan surat kabar, majalah dan siaran radio. Para kerabat kerja yang telah berhasil meliput suatu peristiwa berbobot berita di suatu tempat, belumlah selesai sampai disitu saja. Mereka masih harus bekerja untuk memprosesnya lagi setelah berada di studio. Seperti kemudian di
lxii
halaman sebelumnya, bahwa reporter adalah juga seorang Prosedur bagi produksi berita yang ia liput. Tim redaksi yang bertugas adalah kelompok yang paling bertanggung jawab terhadap keseluruhan paket berita saat itu, mulai dari penyusunan naskah hingga materi siap siar. Tim redaksi tersebut biasanya adalah orang-orang yang terdiri atas para reporter dan jurukamera. Pengarah acara adalah orang yang bertanggung jawab setelah semua materi siap siar. Ia harus membuat segala persiapan administratif termasuk menyusun Run Down urutan masing-masing berita. Contoh run down yang peneliti dapatkan datanya pada tanggal 19 juni 2009 ada macam-macam berita yang ditayangkan oleh program berita Bandar Jakarta. Didalam run down pada tanggal tersebut hal yang paling pertama adalah proses opening yang dimulai dari proses penayangan bumper program berita Bandar Jakarta, bumper tersebut adalah penggabungan gambar-gambar atau sebuah desain gambar yang
menjelaskan program tersebut setelah bumper
ditayangkan lalu langsung proses pembukaan yang dilakukan oleh presenter diikuti dengan penyampaian berita yang pertama dan beberapa berita yang tayang pada segment satu, hal tersebut berulang hingga 3 segment. Segment empatlah yang berbeda dengan segmen sebelumnya karna materi berita yang ditayangkan hanya satu berita saja seteleh itu diikuti dengan yang dinamakan materi yang diberi nama kamus Bandar Jakarta yang didalamnya memuat tentang arti kata bahasa betawi yang disampaikan oleh tokoh betawi, setelah itu proses selanjutnya adalah closing.
lxiii
Sarana dan Prasarana Sarana produksi yang menjadi penunjang terwujudnya sebuah ide menjadi konkrit yaitu hasil produksi adalah peralatan yang memadai, tentu saja diperlukan kualitas alat sesuai standar broadcast yang mampu menghasilkan gambar dan suara secara bagus. Kepastian adanya peralatan itu mendorong kelancaran seluruh proses produksi, dimana pertimbangan penggunaan peralatan dan jumlahnya tergantung pada program yang akan diproduksi. Ada tiga unit pokok peralatan yang diperlukan sebagai alat produksi, yaitu unit peralatan perekam gambar, unit peralatan perekam suara dan unit pencahayaan. Adapun sarana pendukung yang digunakan dalam pelaksanaan produksi program berita Bandar Jakarta adalah : 1. Kamera (alat penangkap gambar) 2. Switcer (alat pemandu gambar) 3. Audio mixer (alat pengatur suara) 4. VTR (video tape recorder) alat perekam gambar dan suara 5. Lighting (alat pencahayaan) 6. character generator (alat tata aksara)
Prasarana juga merupakan penunjang dalam produksi program berita Bandar Jakarta antara lain : 1. Ruang kontrol dengan penyejuk udara (AC)
lxiv
2. Studio produksi lengkap dengan sistem lampu, suara, dan kamera elektronik serta penyejuk udara (AC) 3. Ruang visual editing / penyunting gambar 4. Property
Organisasi pelaksana produksi Pelaksana produksi merupakan satuan kerja yang akan menangani proses produksi secara bersama-sama (kolektif) sampai hasilnya disiarkan. Meskipun mereka bertugas di bidang yang berbeda tetapi semuanya memiliki tujuan, yaitu menghasilkan produksi yang disiarkan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
Untuk menghasilkan produksi acara yang berkualitas baik,
memerlukan pengorganisasian sumber daya manusia dan pekerja yang sistematis. Untuk memudahkan pekerjaan di lapangan dilakukan pembagian tugas dan tanggung jawab masing-masing. Adapun struktur organisasi pelaksana produksi program berita Bandar Jakarta adalah sebagai berikut : 1. Produser Eksekutif : adalah penanggung jawab produksi program berita Bandar Jakarta 2. Produser : adalah seorang yang mempunyai kemampuan berpikir dan menuangkan ide / pemikiran dalam satu tulisan untuk satu program acara secara baik dan sistematis serta mempunyai kemampuan untuk memimpin dan bekerjasama.
lxv
3. Asisten Produser : adalah satu, dua orang atau lebih sebagai wakil yang bertugas membantu produser dalam menjalankan tugasnya secara teknis. 4. Wartawan : adalah seorang yang mempunyai tugas dalam peliputan sebuah berita. 5. Kameramen : seseorang yang bertugas menangkap/merekam gambar suatu kejadian. 6. Editor : adalah seorang yang bertugas menyatukan gambar,naskah dan audio 7. Translater : adalah seorang yang bertugas merubah hasil naskah yang di tulis oleh reporter dengan bahasa Indonesia kedalam bahasa betawi. 8. Administrasi / unit manager : mengkoordinasikan semua aktivitas produksi dan
penyiaran
serta
menyusun
dan
mempertanggung
jawabkan
administrasi dan keuangan. 9. Unit Produksi : mengatur kebutuhan logistik pengisi acara dan kru produksi serta membantu kelancaran proses produksi. 10. Program Director / pengarah acara : memimpin dan mengarahkan pelaksanaan teknis produksi, merencanakan bentuk pengambilan gambar dan pergerakan produksi kepada kerabat kerja. 11. Asisten Program Director : membantu dan mendampingi PD dalam melaksanakan tugasnya, mengingatkan PD akan waktu yang tersedia, dan memberikan masukan kepada PD demi kelancaran acara, apalagi dalam produksi program berita Bandar Jakarta Asisten PD sangat dibutuhkan karena program disiarkan secara langsung.
lxvi
12. Floor Director : melaksanakan koordinasi dalam studio berdasarkan permintaan PD, dengan memberikan hal-hal yang diperlukan kepada crew dan pengisi acara saat produksi berlangsung. 13. Switcher : bertugas menyiapkan video mixer untuk mengatur dan memadukan gambar sesuai dengan permintaan director. 14. VTR / Video Tape Recorder : mengoperasikan peralatan rekam audio visual 15. Sound Mixer / Audioman : mengoperasikan audio, balancing/ pengaturan dan menjaga kualitas suara, menentukan audio yang digunakan, memasang mike dan peralatan pendukung lainnya. 16. Kameraman : mengoperasikan kamera crane, dolly, pedestel, steady dan melaksanakan perintah yang diinginkan oleh PD. 17. Lightingman
:
mengoperasikan
penataan
cahaya,
merencanakan
pemakaian lampu, menentukan jenis dan tipe lampu, dan mengatur pencahayaan. 18. Character Generator Operator : mempersiapkan dan mengoperasikan peralatan komputer character generator, mengerjakan kredit title dan sub title serta menampilkan gambar grafis hasil rancangan graphic designer. 19. Art Director : merencanakan fasilitas artistik seperti dekorasi, property graphic, tata rias dan busana serta menyusun anggaran biaya. 20. Technical Director : menentukan kelayakan teknis produksi, memeriksa kesiapan peralatan, sistem dan instalasi produksi serta mengawasi pengoperasian produksi.
lxvii
21. Property : menyediakan seluruh kebutuhan property / perlengkapan yang mendukung suatu acara. 22. Custume / wadrobe : menyediakan kostum budaya betawi yang akan di pakai oleh presenter. 23. Make Up: melaksanakan tata rias terhadap presenter sesuai dengan tuntutan persyaratan teknis dan artistik.
Meskipun mereka bekerja pada bidang tugas yang berbeda, tetapi semuanya hanya memiliki satu tujuan, yaitu menghasilkan produksi program berita Bandar Jakarta dengan baik, Karena itu sebelum melangkah ke pelaksanaan produksi, seluruh kerabat kerja harus mendapatkan informasi secukupnya sehingga semua kegiatan yang dilakukan sesuai dengan rencana produksinya.
D. Evaluasi Program Berita Bandar Jakarta Evaluasi program adalah untuk menilai seberapa jauh program/tayangan bisa dianggap baik menurut sasaran.29 Hakekat evaluasi adalah menciptakan program tayangan yang lebih baik ke depan dari yang telah ada. Evaluasi dalam produksi program berita Bandar Jakarta dilakukan oleh pengelola. Adapun cara mengevaluasi program dengan cara melihat rating. Rating adalah sebuah perkiraan statistik yang menunjukkan persentase pemirsa dari seluruh potensi pemirsa yang diukur. Potensi pemirsa adalah yang tinggal di rumah tangga yang mempunyai TV, bukan seluruh populasi wilayah 29
Pawit m. Yusuf, Komunikasi Pendidikan da Komunikasi Intruksional, ( Bandung : PT. Remaja Rosdakarya ), cet, ke-1, h.58
lxviii
yang diukur. Rating kadang-kadang diambil dari khalayak secara keseluruhan. Penggunanya, terutama mereka yang menggunakan TV sebagai sarana iklan Rating dilihat dari sasaran. Menurut Sutradara Indonesia, Ali Shahab mengatakan “Belakangan ini rating, tiba-tiba menjadi kado yang ditunggu-tunggu oleh pembuat sinetron, tapi vonis mati bagi pekerja kreatif. Sehingga, rating belakangan ini jadi penyakit. Namun seperti di negara maju, rating dan mutu hampir tidak ketemu”.30 Rating digunakan untuk : 1. Rating digunakan untuk pembuatan dan produksi program 2. Rating digunakan untuk membeli program 3. Rating digunakan untuk penyusunan acara 4. Rating digunakan untuk penjualan komersial 5. Rating digunakan untuk penjadwalan dan pelaksana kegiatan periklanan.
Program berita Bandar Jakarta selalu masuk sepuluh besar dalam programprogram yang ditayangkan oleh Jak TV. “Menurut produser program berita Bandar jakarta Ratingnya bekisar antara 0,6 sampai 0,7”.31
Proses evaluasi program berita Bandar Jakarta
yang dilakukan oleh
pengelola yang dimpimpin oleh eksekutif produser melihat faktor keberhasilan dari program ini dikarenakan materi produksi yang baik dan sangat menarik untuk ditayangkan dan faktor keberhasilan lainnya ialah faktor kekompakan tim 30 Ali Sahab, Proceeding Seminar Mencari Format dan Pola produksi Sinetron Indonesia, ( Yogyakarta : LP3Y-RCTI, 23-24 september 1994 ), h.28 31 Produser Bandar Jakarta, Hendri Adi, Wawancara Pribadi Pada Tanggal 12 juni 2009, Jakarta
lxix
produksi. Basic factor keberhasilannya ialah satu-satunya program berita yang mengedepankan suatu budaya yaitu betawi. Sedangkan faktor hambatan produksi program berita Bandar Jakarta ini ialah faktor kejenuhan dari tim produksi, terutama karena persoalan kecil yang bisa menjadi besar. Untuk mensiasati faktor-faktor yang bisa menghambat jalannya proses produksi akhirnya program berita Bandar Jakarta membuat sebuah evaluasi. Dari evaluasi tersebut, pengelola produksi program berita Bandar Jakarta memberikan perubahan/pembenahan pada tingkatan internal maupun eksternal secara signifikan agar program/tayangan tersebut tidak ditinggalkan oleh penonton / pemirsanya.
lxx
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Di dalam skripsi yang kami tulis ini kami mengangkat tentang program berita yang mengedepankan budaya betawi yaitu program berita Bandar Jakarta di Jak Tv. Dan yang kami teliti tentang bagaimana desain program berita Bandar Jakarta, pelaksanaan program berita bandar Jakarta dan yang terakhir evaluasi program berita Bandar Jakarta. Akhirnya peneliti mengetahui tentang ketiga unsur tersebut. Desain program berita Bandar Jakarta dilakukan oleh program tersebut dalam hal ini proses persiapan yang dilakukan oleh team sebelum program Bandar Jakarta di buat dan sebelum program Bandar Jakarta ditayangkan. proses persiapan menentukan ide baik gambar yang ditayangkan hanya yang bersifat Aktual , Singkronisasi, simbolis, Ilustrasi, dokumentasi dan hanya menayangkan gambargambar yang baik saja, naskah yang digunakannya mengunakan bahasa betawi dan menggunakan 5W+1H tetapi penempatannya terbagi antara lead dan tubuh atau naskah, sementara audio atau suaranya menggunakan atmosfir dan narasi. Pelaksaaan program berita Bandar Jakarta dilakukan oleh tenaga yang ahli dibidangnya. Mulai dari proses peliputan, proses membuat lead dan naskah, proses pengisian suara atau dubbing, penyiaran
berita-beritanya.
Yang
proses editing sampai dengan proses keseluruhannya
itu
dilakukan
secara
berkesinambungan antara proses yang pertama sampai dengan proses akhir. Didalam proses membuat lead dan naskah begitu juga dengan proses dubbing
lxxi
pelaksanaannya tidak seperti program berita televisi pada umumnya yang menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar melainkan dengan cara menggunakan bahasa betawi yang dilakukan oleh orang yang mahir bahasa tersebut. Evaluasi program berita Bandar jakarta dilakukan ketika raitingnya menurun. Proses evaluasinya dilakukan oleh pengelola yang dimpimpin oleh eksekutif produser melihat faktor keberhasilan dari program ini dikarenakan materi produksi yang baik dan sangat menarik untuk ditayangkan dan faktor keberhasilan lainnya ialah faktor kekompakan tim produksi. Basic factor keberhasilannya ialah satu-satunya program berita yang mengedepankan suatu budaya yaitu betawi. Sedangkan faktor hambatan produksi program berita Bandar Jakarta ini ialah faktor kejenuhan dari tim produksi, terutama karena persoalan kecil yang bisa menjadi besar. Tujuan dan kenapa program berita Bandar Jakarta ditayangkan di JAK TV adalah ingin Menawarkan berita dengan perspektif yang berbeda dari berita-berita yang ada,
seperti bahasanya dan juga untuk mengangkat budaya betawinya
sendiri karena biasanya bahasa betawi hanya di gunakan dalam program-program yang bersifat lawak yang sebagian kecil dapat melecehkan budaya betawi itu sendiri.
B. Saran Sebuah program pasti mempunyai kelebihan dan kekurangan. Program berita Bandar Jakarta kekurangannya adalah waktu untuk menayangkannya tidak
lxxii
banyak yaitu hanya 30 menit saja akhirnya hanya 8-9 berita saja yang dapat ditayangkan selain itu kekurangannya adalah proses pencarian narasumber berita yang bisa menggunakan bahasa betawi karena pada awalnya program berita Bandar Jakarta ingin keseluruhannya menggunakan bahasa betawi. Oleh karena itu penulis menyarankan beberapa hal : 1. kepada Bapak Hendri Adi selaku produser program berita Bandar Jakarta agar selalu bekerja keras untuk memajukan program Bandar Jakarta supaya penontonnya semakin banyak otomatis raitingnya terus meningkat. Dan bisa menambahkan waktu penayangannya, misalnya menjadi 60-90 menit agar khalayak yang menyaksikan puas dengan tayangan tersebut. 2. Untuk pihak Jak Tv diharapkan merubah jam tayangnya dari jam 21:30 ke waktu-waktu yang biasanya program berita ditayangkan misalnya pagi hari atau sore hari. 3. Untuk reporter program berita Bandar Jakarta agar bekerja keras dalam mendapatkan narasumber yang bisa bahasa betawi.
lxxiii
DAFTAR PUSTAKA
Adi, Hendri, Produser Bandar Jakarta, Wawancara Pribadi, Jakarta : 12 juni 2009 Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta, Balai Pustaka 1983 cet. 1 Efendi, Onong U, Dimensi-dimensi komunikasi, Bandung: penerbit alumni 1981 Hidayat, Arini, Televisi dan perkembangan sosial anak, Yogyakarta: Pustaka Pelajar 1998 cet ke -1
Muda, Deddy Iskandar, Jurnalistik Televisi, Bandung PT Remaja Rosdakarya 2003 cet - 1 hal Novianti, Daning, Hrd & Ga Department JAK TV, Jakarta: 22 juni 2009 Sahab, Ali, Proceeding Seminar Mencari Format dan Pola produksi Sinetron Indonesia, Yogyakarta : LP3Y-RCTI, 23-24 september 1994 Susanto, Phil. Astrid S, Komunikasi Dalam teori dan Praktek, Bandung, PT. Rindang Mukti, 1997, Cet 2 Sutisno, P.C.S, Pedoman Praktis Penulisan Skenario Televisi dan Video, Jakarta, PT Grasindo, 1993 cet. 2 Tebba, Sudirman, Jurnalistik Baru, Jaakarta : Kalam Indonesia 2005 cet. Ke 1 Yusup, Pawit M, Komunikasi Pendidikan dan komunikasi Instruksional, Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 1990, Cet - 1 http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_massa
lxxiv
HASIL WAWANCARA
Ahmad Syarqowi selaku penulis skripsi, Tanya ( T ) Kepada Bapak Hendri Adi selaku produser progam berita Bandar Jakarta, Jawab (J) Dilakukan pada tanggal 12 juni 2009 Di kantor JAK TV
T : Bagaimana sebuah ide didapat hingga menjadi program berita Bandar Jakarta ? J
: Ide pertamanya adalah sejak pembentukan jak tv sendiri udah ada ide untuk membuat berita yang berisikan tentang pemberitaan yang berada di daerah lokalnya yaitu jabodetabek karena menyesuaikan kebutuhan pasar, tetapi belum berani untuk menyuguhkan berita dengan mengedepankan budaya betawi Akhirnya ketika tahun 2008 jak tv merubah seluruh manajemennya dan ketika itu juga lahirlah ide untuk membuat program berita yang lebih mengedepankan budaya local baik dari segi bahasanya, dari segi isi beritanya dan lain-lain. Maka lahirlah program berita Bandar Jakarta di jak tv, dan mulai siarannya pada tanggal 5 mei 2008
T : Mengapa programnya diberi nama Bandar Jakarta ? J : Sebelum programnya di beri nama Bandar Jakarta, banyak sekali pemasukan dari kalangan betawi ada yang menyebutkan berita betawi, ada yang menyebutkan grobok, sombok (penejas suara) Akhirnya direksi memutuskan namanya Bandar Jakarta Karna arti Bandar sendiri adalah kota Jadi Bandar Jakarta adalah kota jakarta T : Apa tujuan yang ingin dicapai dari program Bandar Jakarta ? J : Menawarkan berita dgn perspektif yang berbeda dari berita2 yang ada, bahasanya Untuk mengangkat budaya betawi karena biasanya bahasa betawi hanya di gunakan dalam program2 yang bersifat lawak T : Apa ada target penonton, misalnya dari segi usia, pekerjaan dan jenis kelamin ? J : Mengikuti target audiens jak tv
lxxv
T : Apakah program seperti ini akan berjalan efektif, mengingat di wilayah Jakarta penduduknya bermacam-macam ? J : Iya karena penyajiannya berbeda dengan program-program berita yang lain yaitu mengedepankan budaya betawi. T : Kenapa disiarkan secara langsung ? J : Karena sejak awal membuat program ini ingin berisikan berita-berita yang actual, oleh Karena itu disiarkannya secara langsung T : Kanapa tayangannya di ulang kembali pada pagi hari ? J : Karena permintaan dari penonton. Ditayangkan sebanyak 3 kali sehari T : Kenapa memilih durasi 30 menit ? J
: Karena produksinya Cuma bisa mengerjakan paling banyak 9 berita.
T : Kenapa malam hari yang dipilih untuk menayangkan program Bandar Jakarta ? J : Karena pada sore dan malem hari sudah ada program berita yaitu jakarta petang dan jakarta malem. T : Faktor apa saja yang mempengaruhi keberhasilan program Bandar Jakarta ? J : Factor yang mempengaruhi keberhasilan program berita Bandar Jakarta lebih kepada factor budaya, karena biasanya program berita itu dibawakan secara serius tetapi Bandar Jakarta di kemas secara santai dengan menggunakan bahasa betawi T : hambatan-hambatan apa saja yang biasa timbul ? J : hambatannya hampir tidak ada karena dalam segi public mereka sangat menerima dan juga karena Bandar Jakarta hanya memberitakan berita2 yang baiknya saja.
Bagaimana desain program berita bandar jakarta ?
T : Apakah proses pemilihan ide (gambar) u/ program berita Bandar Jakarta harus mempunyai unsur : Aktual , Singkronisasi, simbolis, Ilustrasi, Dokumentasi J : Iya, sebelum meayangkan program berita Bandar Jakarta muncul ide tentang gambar seperti apa yang akan ditayangkan di program ini, lalu muncullah
lxxvi
ide gambar yang harus tayang adalah gambar yang baik-baik saja dan Seluruh unsur yang dibacakan tadi tersebut di pakai oleh program berita Bandar Jakarta karena Bandar Jakarta hanya menayangkan berita yang aktual saja T : Mengapa pemilihan ide ( naskahnya ) menggunakan bahasa betawi ? J
: Karena dari awalnya program ini ingin mengedepankan budaya local dan ingin mempublikasikan kembali kebudayaan ibu kota Indonesia yang sudah hampir terpinggirkan.
T : Apakah penulis naskahnya harus orang betawi ? J : Tidak harus orang betawi melainkan Penulis naskahya yaitu reporter sendiri T : Dilihat dari bentuk penyajiannya apakah program bandar jakarta membuat naskah yang berbentuk : Naskah reading dan voice over J : Iya naskah reading dan voice over kedua2 nya di pakai oleh program berita Bandar jakarta
T : Ada dua unsur audio dalam berita televisi yaitu Atmosfir dan Narasi, apakah Bandar Jakarta menggunakan kedua-duanya atau tidak J : Iya Kedua-duanya di pakai karena atmosfir itu sendiri kan bisa di bilang ruh dari gambar itu sendiri, dan narasi adalah suara naskah yang fungsinya untuk menjelaskan tentang gambar yang ingin dibritakan.
T : Bagaimana proses pelaksanaan program berita Bandar Jakarta, mulai dari proses peliputan berita sampai tayang ? J : proses pelaksanaan mulai dari peliputan berita sampai dengan proses penyiaran sangat panjang dan saling berkesinambungan antara proses yang satu dengan proses yang lainnya, begitu juga yang mengerjakanya adalah individu yang paham dibidangnya
T : Peliputan beritanya biasanya dikerjakan oleh berapa orang ? J : Peliputan biasanya dilakukan oleh dua team, satu teamnya terdiri dari 2 orang yaitu reporter dan juru kamera
lxxvii
T : Berapa berita yang harus didapatkan oleh setiap team ? J : Berita yang harus di dapatan oleh satu team tidak diberi batas melainkan lebih banyak lebih bagus T : Apakah hanya meliput di kawasan jabodetabek saja lalu bagaimana dengan proses peliputan di luar kota ? J : Peliputan yang dilakukan di daerah Jakarta dilakukan oleh reporter sedangkan peliputan yang dilakukan di luar kota dilakukan oleh koresponden T : Mulai dari jam berapa team berangkat ke lapangan Dan harus sampai kantor jam berapa ? J : Proses peliputan di mulai dari jam 08.00 s/d 16.00
T : Apakah yang membuat lead + naskah reporter yang mencari berita ? J : Iya. Proses pembuatan lead dan naskah dikerjakan oleh reporter pencari berita tersebut dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar setelah itu di koreksi kembali oleh produser lalu diterjemahkan kebahasa betawi oleh penerjemah T : 5W + 1H biasanya digunakan dalam membuat lead atau naskah ? J : 5W + 1H digunakan, tetapi penempatannya terbagi-bagi antara lead dan naskah T : Proses dubbing biasanya dilakukan oleh orang yang mahir bahasa betawi kah ? J
: Proses dubbing dilakukan oleh presenter atau oleh anggota redaksi yang mempunyai suara yang bagus dan memahami bahasa betawi
T : Menggunakan program apa ? J
: Program yang digunakan dalam proses dubbing adalah satu, program dengan program yang dipakai dalam proses editing.
T : Ada berapa editor yang disiapkan oleh Bandar Jakarta ? J
: Editor yang disiapkan untuk proses pengeditan terdiri dari 3 orang. Dan ketiga orang tersebut juga mengedit program-program berita yang tayang di jak tv
lxxviii
T : Menggunakan program apa ? J
: Program yang digunakan adalah final cut pro, mac intosh
Proses menyiarkan berita ?
T
: Biasanya dari studio atau adakalanya prosesnya di luar studio ?
J
: Proses penyiaran berita terkadang distudio terkadang di luar studio tergantung anggota redaksinya. Karna terkadang ada kejenuhan kalau prosesnya selalu di studio oleh karena itu terkadang prosesnya di luar studio.
T : Yang menjadi director biasanya ada orang khusus atau produser itu sendiri ? J
: Yang menjadi directornya adalah produsernya sendiri yang floor director yang bertugas di studio..
dibantu oleh
T : Biasanya berapa materi berita yang di tayangkan setiap kali tayang ? J
: Materi berita yang ditayangkan setiap kali tayang tidak tentu, antara 7 sampai 10 tergantung panjang pendeknya berita
T : Di bagai berapa segment dalam sekali on air ? J
: empat segment
T
: Satu segmentnya berapa menit ?
J
: Tidak ditentukan terkadang, segment satunya panjang lalu segment seterusnya lebih pendek dibandingkan segment sebelumnya.
T
: Apakah sisa waktunya hanya di buat commercial break ?
J
: Iya Sisanya commercial break yaitu enam menit
T
: Apakah dalam meningkatkan mutu siaran team Bandar Jakarta mengadakan sebuah evaluasi atau tidak ?
J
: Iya kami mengadakan sebuah evaluasi untuk meningkatkan mutu siaran biasanya evaluasi dilakukan ketika melihat reating yang turun atau ketika seluruh team mulai bosan.
lxxix
T
: apakah raitingnya bagus ?
J
: alhamdulillah program Bandar Jakarta selalu masuk sepuluh besar dari program-program yang ditayangkan oleh jak tv ratingnya berkisar antara 0,6 sampai 0,7
lxxx
C. Struktur Organisasi Perusahaan Televisi Jak Tv
CURRENT AFFAIR
NEWS
DAILY NEWS & CURRENT AFFAIRS
NEWS SUPPORT
DAILY NEWS
ACCOUNTING TAX BUDGETING COMMERCIAL TTRAFFIC & ACCOUNTING COMMERCIAL TRAFFIC
PRESIDENT DIRECTOR
CORPORATE SERVICES
FINANCE ADMINISTRATION & COMMERCIAL
PURCHASING
TREASURY
LEGAL
OPERATION GENERAL MANAGER
lxxxi
INFORMATION & COMMUNICATION
STUDIO & TECHNICAL RESOURCES
TECHNOLOGY
TRANSMISSION & RESEPTION SUPPORT BUILDING & FACILITIES
ON AIR PREENTATION
PRODUCTION
PROGRAM PRODUCTION
PRODUCTION SUPPORT
POST PRODUCTION & GRAPIC SYSTEM CONTROL & DEVELOPMENT
HRD & GA
HRD
GENERAL AFFAIRS OPERATION GENERAL MANAGER
PPR & OFF AIR PROPROMOTION
OFF AIR PROMOTION & BRANDING PUBLIC RELATION
ON AIR PROMOTION
LIBRARY & CENCORSHIP
CONENT MANAGEMENT & ON AIR PROMOTION
SUBTITLING
ACCOUISTION & SCEDULING
RESERCH PROGRAM DISTRIBUTION
GROUP A
GROUP B
SALES
GROUP C
GROUP D GROUP F
lxxxii