PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN TYPI]VG MASTER UNTUK
MENTNCKATKAN KETERAMPILAN MENGETIK
TO
JARI
Triesninda Pahlevi Universitas Negeri Surabaya Ekonomi, Fakultas E rnail: triesnindapahlevi @grnail.com
ABSTRAK Studi i1i bcrlujuan untuk mengctahui:
I.) aktivitas doscn pada
saat mcncrapkan Media
Pcmbclajaran Typing Master;2.) aktivitas belajar mahasiswa pada saat menerapkan Mcclia Pcmbclajaran Tltping Master; 3.) lccterampilan mcngetik l0 jari dcngan mcnerapkan Media PembclajaranTyping Master. Jenis pe nelitian yang digrrnakan dalam pcnclitian ini adalah Penclitian Tindakan Kclas (ciassroom ection research).Subyek pcnelitian ini adalah mahasiswa Prodi Sl PcndidikanAdrninistrasi Univcrsitas Ncgcri Surabaya di kclas PAP 12. Hasil pcnelitian menunjukkan bahwa: l.) aktivitas dosen pada srklus I scbesar 73o/u d,an siklus II sebesar 91%.;2.) aktivitas belajar mahasiswa pada pada siklus I scbesar lBo/o dan siklus Il scbesar 90ol>;3.) ketcrarnpilan mcngetik siklus I sebesar 380% tcmasuk kategori scdang dan sebcsar 6o% termasuk kategori ccpat, sedangkan pacla siklus ll sebcsar 310% termasuk kategori sedang dan scbcsar 5301, tcrmasul< katcgori ccPat.
Kata Kunci : Typing Mastcr, keterampilan mcngetrk l0 jari
ABSTRACT stutly aints to detennine: I .) the activity of lecturer thrctugh T1'ping Master Learning Meriia, 2.) the activity o.f'students through Typirg Mas'ter I'earning Media; 3 ) l0finger typing shilLs through Typing Masler Learning Medict. This study was a classroom action research. Subject o/'this study were students qf PAP clctss I2 in Olfce Administration Ecltrcation ot State University of'Snrabaya. Result showed that: 1.) the activity of lecturer in the in the.t'i.rst r:ycle wcre 73(% ancl seconcl cycle w'ere 97'%; 2.) the activity of student's in thefrst skills typing first c:,ycle w,ere 78%, and,sec:ond c:ycle were 90%, 3.) t0 finger were 3l'% Qre <:.ycle w,ere 38(% are moclerale anct 6'% are fasl, while the second cycle Thi.s
moderale ond 5 3'%, are Jast' Keywords. Typing Master, l0 /inger typing slcills
Angka pengangguran
di Indonesia
setiap tahun semakin meningkat.
angka pengangguran
di
Tingginya
yang tidak berkompeten'
Peran dunia Pendidikan saat ini
lndonesia karena
ketidak tersediaan jumlah
manusia yang berkompeten dibandingkan
lapangan
sangat penting dalam upaya menghasilkan
pekeriaan dengan jurnlah pencari kerja
sumber daya manusia yang melnpunyal
yang setiap tahunnya meningkat sehingga
kompetensi sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri. Prodi S1 Pendidikan Adrninistrasi Pekantoran merupakan plogram studi pencetak guru Adrninistrasi Perkantoran yang memiliki
persarngan
antaf pencari kerja
pun
meningkat. Pihak dunia usaha atau industri
yang atau sumber daya
tentunya akan rnemilih tenaga kerja mempunyai keterampilan
lr5
wewenang mengajar di Sekolah Menengah
Mata kuliah rnengetik merupakan
Kejuruan (SMK) Administrasi Perkantoran.
salah satu mata kuliah praktik yang penting
Guru Adrninistrasi Perkantoran diharapkan
r-rntuk membekali mahasiswa.
rnarnpu mencetak siswa SMK Adrninistrasi
rnengetik bertujuan menanamkan kepada
Perkantoran untuk siap kerja yang artirrya langsung bisa bekerja di dunia usaha dan dunia industri. f{al ini sesuai dengan Undang Undang No. 2 'Iahun
nrahasiswa bagaimana cara mengetik yang
baik dan benar dengan menggunakan l0 jari buta dan memberikan keteramprlan
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
pekerjaan mengetik. Salah satu materi
(UU
dalanr rnengetik adalah latihan kecepatan
Mata kuliah
mengetik dengan berbagai
rnacam
Sisdiknas), Pendidikan Menengah Kejuruan rnerupakan pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat
dengiLn menggunakan 10
bekerja dalarn bidang tertentu. Untuk ihrlah
Geroge
dosen sebagai pendidil< S1 Pendidikan Administrasi Perkantoran harus mampLr rneningkatkan kr.ralitas pembelajaran di
terbesar pekerjaan kantor untuk menunjang tugas utama perusahaan adalah
kelas sehingga tnencetak calon guru yang
Prodi Sl Pendidikan
rremplrnyai pengetahuan yang luas dan keteran-rpilan dalam bidang Administrasi
Perkantoran Universitas Negeri Surabaya
Perkantoran.
Perkantoran wajib menempuh mata kuliah
Salah satu peningkatan kualitas pembelajaran di dalarn kelas dapat
mengetik. Tujuan mata kuliah mengetik
jari
secara cepat
dan tcpat. Perlu diketahui bahwa menurut
R Terry (Sukoco, 2007)
persentase
typingyaitt
sebesar 24,6oh. Untuk itulah mahasiswa
Adrninistrasi
sebagai pencetak guru SMK Administrasi
ini rdalah
dilakukan dengan cara pemilihan model
mahasiswa dapat terampil menggunakan 10 jari sesuai dengan
pernbeIajaralr yang sesuai diinrbangi dengan
fungslnya masing-masing dengan cepat dan
penggunaan media pembelajaran yang
akurat.
tepat. Pemilihan rnodel pembelajaran yang
Mata kuliah mengetik
scsuai akan menghasilkan suasana belajar
mempelajari tentang bagaimana mengetik
yang lebih menyenangkan sehingga hasil
l0 jari
belajar siswa akan meningkat. Pemilihan
manual. Penggunaan mesin ketik rnanual
nretode yang monoton akan mengakibatkan
bertujuan untuk melatih kekuatan hentakan
siswa nrenjadi bosan. Sedangkan pemilihan
l0 jari mahasiswa sehingga ketika mereka praktik menggunakan l0 jari di keyboard komputerataumenekan tombol-tombol di papafi tuts sesuai dengan aturan fungsi
nretode pembelajaran yang bervariatif akan menciptakan penyajian yang menarik
perhatian siswa, sehingga pelajaran akan
juga
dengan menggunakan mesin ketik
dari rnasing-rnasing jari hal ini akan lebih
mudah cliterima oleh siswa, sehingga kelas menjadi lebih hidup dan tidak
mudah
nrenrbosan kan.
menurut Marirnin dkk (2012) rnenjelaskan
mengoperasikannya. Sedangkan
bahwa "Mengetik dengan sistem
il6
l0 jari
jari
melakukan
komputer menggunakan perangkat yang
entakan sesuai dengan tugasnya sendiri-
bersumber pada mikroprose,t,sor (digital),
sendiri". Seseorang yang belajar mengetik,
bukan dalam bentuk bahan cetak/visual. Penerapan rnodel pembelajaran berbasis komputer dengan menggunakan rnedia pembelajaran Typing Master bertujuan untuk mngetahui aktivitas dosen dan
buta mengharuskan setiap
akan mengalatni perubahan kualitatif selama belajar, dari nTempelajari susunan
tomboI huruf pada keyboard, melatih gerakan
jari kemudian
sampai pada fase
otomatisme dirnana keterampilan mengetik
aktivitas belajar mahasiswa
telah terbentuk.
menerapkan media pembelajaran Typing
hasil pengamatan di kelas A pada mata
Berdasarkan yang dilakukan
dengan
Master serta meningkatkan keterampilan mengetik l0 jari mahasiswa Prodi 51
kuliah mengetik, keterampilan mahasiswa
Penclidikan Admini strasi Perkantoran.
mengetik sangat kurang. Hal ini dapat dilihat
Berdasarkan kerangka pemikiran di a1as, dalam penelitian ini maka peneliti mengambil judul "Penerapan Media
dari hasil pengamatan selama proses belajar
mengajar. Kebanyakan mahasiswa malas
untuk menggunakan sepuluh jari dalam rnengetik. Mereka hanya menggunakan kekuatan jari-jari tertentu. Kebanyakan dari mereka hanya menggunakan kedua jari
Pembelajaran
Typirg Master
telunjuk saja. Hal ini akan meninrnbulkan
dari
ketidakefektifan dan ketidakefisiensian untuk menyelesaikan pekerjaan mengetik karena membutuhl
kemampuan mahasiswa menyelesaikan hasil naskah sesuai dengan batas waktu
Untuk
Meningkatkan Keterampilan Mengetik 10 J
ari". Keterampilan mengetik dapat dilihat
kemampuan mahasiswa rnengetik denpgan kecepatan yang ditentukan serta
Posisi jari pada awal rnengetik tidak dimulai pada tuts basis sehingga jan-jari mereka tidak teratur, dan pandangan mata
yang telah ditentukan. Pengertian mengetik
yang tidak fokus ke naskah melainkan pada
penglihatan untuk mencari tuts keyboard
tuts atau keyboardnya.
yang diinginkan (Sulastri, 2014). Mengetik
Alternatif model pernbelajaran yang
l0
.lari itu sendiri mempunyai pengertian yaitrr mengetik tanpa menggunakan indra
dengan 10
jari buta
mengharuskan tiap-
sesuai untuk mencapai tujuan pembelajaran
tiap jari melakukan entakan sesuai dengan
mata kuliah mengetik adalah
model
tugasnya sendiri-sendiri dan posisi jari tetap
pernbelajaran berbasis komputer dengan
berada pada tuts basis (Thomson, 2010).
menggunakan media TypirS Master. Damawan (2012) berpendapat bahwa pada rnodel pernbelajaran komputer terdapat aplikasi yang bersifat tutorial, latihan (drills) dan pengulangan, pertnainan serta sirnulasi. Model pembelajaran berbasis
Tidak hanya itu saja, pandangan mata harus tertuju pada naskah yang akan diketik.
Keahlian yang harus dirniliki oleh seorang jum ketik adalah mengetik dengan cepat dan akurat. Tidak hanyacepat, seorang
juru ketik harus mengetik naskah dengan
117
benarr sesuai dengan naskah yang diketik
be a human being
dengan batas waktu yang telah ditentukan.
the receiver of the massages (which is our
Hasil ketikan harus rapi clan mudah dibaca.
case is thc leurner).
Dari
or an intimate object), to
pendapat
di atas
Untuk mencapai keterampilan nengetik, seorang juru ketik hendaknya terus berlatih
disim pulkan bahwa didal am berkornunikasi
sampai dikatakan dalarr-r kategori cepat.
membutuhkan media sebagai penyalur
dapat
Kecepatan mengetik sepuh-rh jari
pesan antara komunikan dan komunikator,
biasanya diukur dalan'r dua skala, yaitu CPM
begitrr pula dengan komunikasi didalam
(Charocter Per Minute) dan WPM (Words
pendidikan. Dosen sebagaipenyampai pesan
Per Minute). CPM adalah jumlah karakter yang benat yang diketik dalam satu menit. WPM adalah jurnlah kata, standamya lima huruf yang diketik dalarn satu menit
membutuhkan media pembelajaran untuk
(Sulastri, 2014). Jadi rumus
1,'y'p;',4
: lIIt
menyampaikan pesan kepada mahasiswa.
Dengan adanya rnedia
pembelajara
mernudahkan dosen untuk menyampaikan
materi yang diajarkan kepada mahasiswa
Dalarn rnedia pembelajatan Typing Master
sehingga tug'uan pernbelajaran
hasil kecepatan mengetik sudah
tercapat.
dalarn
dapat
Media pembelajaran Typing Master
WPM.
Istilah media berasal dari bahasa Latin yang merupakan bentuk jamak dari "mediurn'l yang secara harafiah berarti perantara atau pengantar. Makna umumnya adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan infbrmasi dari sumber informasi kepada penerima infbrrnasi
(Depdiknas, 2003). Didalarn proses pembelajaran te4adi suatu kornunikasi yaitu penyaluran inforrnasi berupa ilmu pengetahuan melalui nredia. Media
adalah media pembelajaran yang membantu
mahasiswa belajar mengetik sepuluh jari tanpa melihat tombol keyboard. Media ini
dilengkapi degan aplikasi berbagai macam permainan untuk rneningkatkan kecepatan
mengetik. Typing Master menampilkan secara langsung hasil kemampuan mengetik
kemuclian mencetaknya sehingga orang
yang berlatih mengetik rnengetahui nilai kecepatan mengetiknya menurut kecepatan mengertiknya, keakuratern, dan durasi waktu
dalam proses pembelajaran disebut media
yang cligunakan.
penlbelajaran. Sudjana dan Rivai (2011) berpendapat bahwa "Media pembelajaran
Typirg Master menyediakan empat pilihan jenis kursus yang dapat dipilih,
dapat mempertinggi proses belajar siswa
yaitu: l.) Touch typing L-ourse, rnempelajari
dalarn pengajaran yang pada gilirannya
fungsi masing-masing posisi tombol pada
cl i
harapkan dapat
n-re m p
ertinggi hasi
Ib
elaj ar
keyboard, sehingga terampil mengetik
l0 jari;2.) Launch
yang dicapainya". Sedar-rgkan Romiszowski
dengan menggunakan
(dalam Harnalik, 2003) merumuskan media
sotellite, yaitu sebuah feature
pengajaran " ....as the corries of mctssuges,
mencatat ketikan yang sebenarnya dan
.front .some lransmitling sonrce (whi.ch may
mengkhususkan data yang dikumpulkan;
ll8
untuk
r 3.) Speed building cortrse, didalam kursus
ini akan dilatih rnengetik dengan teks yang lebih panjang dan berlatih dengan katakata umum;4.) Number, ,special mttrk, and
Perencanaan
Pada tahap
ini peneliti rnelakukan
observasi awal untuk mengetahui kondisi
akan dilatih rnengctik nomor pada baris
awal pada proses pembelajaran selama di kelas. Kemudian menetaPkan dan merurnuskan rancangan tindakan, yaitu:
nomor, kata-kata khusus, dan nomor pada
1.) Menentukan tujuan pembelajatan; 2.)
keypad.
Meny usun SatuanAcara Perkuliahan (SAP)
nunteric keypad course, didalarn kursus ini
3.) Mcnyiapkan medi
METODE PENELITIAN
Sesuai dengan judul dikemukakan oleh peneilti,
Yang
Yakni
"Penerapan Media Pernbelajaran Typing Master Untuk Meningkatkan Keterampilan
Mengetik 10 Jari", maka penelitian
ini
dilaksanakan dengna mengguakan pendekatan kualitatif. Sedangkan jenis penelitian yang drgunakan dalarn penelitian
ini
adalah penelitian tindakan kelas (clas,sroom action research).Menurut Arikunto dkk (2007) "penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar bempa sebuah tindakan, yang sengaja dirnunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersalna". Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau
dengan arahan dari guru yang dilakukan
oleh siswa. Penelitian
ini dilaksanakan
selama 2 siklus, dirnana setiap siklus terdiri
dari beberapa tahap, yaitu: l.) Perencanaan,
2.) Pelaksanaan; 3.) Pengamatan; dan 4.) l{efleksi.
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Prodi S 1 Pendidikan Administrasi Perkantoran Jurusan
a
pembelaj
ar
;
an Typ i n g
Mastt'r; 4.) Menyiapkan lembar kegiatan belajar; 5.) Menl'usun lembar observasi untuk aktivitas dosen dan aktivitas belajar rnahasiswa; 6.) Menyusun soal-soal tes
untuk mengukur keterarnpilan mengetik mahasiswa.
Pelaksanaan
Pada tahap Pelaksanaan tindakan disesuaikan dengan Satuan Acara Perkuliahan yang telah dirancang, yaitu pada satuan pelajaran dan rencana pengajaran.
Pengamatan
Peneliti melakukan
Pengamatan
secara sistematis dan objektif terhadap
kegiatan yang dilakukan. Pengamatan dilakukan selama proses penbelajaran berlangsung. Pengamatan dilakukan secara komprehensif dengan menggunakan lembar observasi dan catatan lapangan. Objek yang
diamati meliputi aktivitas dosen sebagai pernberi tindakan dan aktivitas mahasiswa selama proses pembelajaran berlangsung.
Refleksi dan Revisi Berdasarkan data yang diperoleh dari
Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Surabaya di kelas PAP l2 A yang berjumlah
pelaksanaan tindakan, maka data tersebut
32 rnahasiswa pada mata kuliah mengetik.
temuan-temuan
diolah dan dianalisis. Selanjutnya diperoleh
yang berupa
perilaku
mahasiswa yang berkaitan derrgan tindakan
119
yang diberikan.
Tingkat Kenraripuan (%)
Siklus I
Aktivitas dosen dapat dilihat dari lembar observasi yang dilakr-rkan oleh telnan scjawat. Pengamatan terhadap
lajaran, kegiatan inti d'an yang terakhil penllaian dan refleksi. Pada tahap membuka pelajaran aspek
yar-rg
pe
dinilai meliputr kemampuan
8-1-90
A
3,10
71-83
B*
tt0
66-10
B
2,70
6 r-65
C*
2,30
5.5-60
C
2,00
4t -54
D
1,00
Analisis clata hasil
observasi
0,00
Sumber: I)ata diolah(20 I 5)
Berdasarkan
hasiI data
observasi
pengamat maka persentase nilai ratalatanya iLdalah
'Jo
kehiduparr nyata.
3,00
0-40
dosen
dalam mengemukakan kebennanfaatan l
Atrgka
Hunrf
1t-16
aktivitas dosen dalarn rnengelola kegiatan perrbclajaran, ada tiga aspck yang dinilai,
yaitu menrbuka
Nilai
Penguasaan
FIASTL PENELITIAN
22
*
"100o/o-7304, hal ini
dapat diartikan berdasarkan hasil observasi
menggunakan analisis persentasc, adapun
kedua pengamat tingkat
sr:tiap nrunculnya deskriptor (penilaian "ya") rrlendapat skor 1, sedangkan untuk
tindakan peneliti termasuk dalarn kategori ,,8",
penilaian "tidak" (tidak munculnya deskriptor) r'ncndapat skor 0. Sl
Hasil pengamatan terhadap aktivitas
penguasaan
muncuI terhadap masing-masing indikator
belajar mahasiswa yang dilakukan oleh peneliti selama berlangsungnya
dijurnlahkan dan hasilnya disebut jumlah
pembelalaran di kelas menunjukkan bahwa
skor, kemudian dilritLrng nilai
mahasiswa yang yang aktif dan antusias
rata-rata
berlatih dengan menggunakan Typirg
dengan rlul'rus sebagai berikut:
Mcrster sebesar l8o/o dan tergolong baik. Iter,senlct,se =
SkorPerolehun SkorMali,simlt
xl00o/o
Mahasiswa kurang memahanibagaimana menggunakan media pembelajaran Typi ng
Dari hasil analisis persentase nilai rata-
Masler karena masih barr,r bagi mereka dan
rata ini dapat diketahui tingkat penguasaan
kurangnya penjelasan dari dosen tentang
tindakan yang telah dilakukan. Kritcria trngkat penguasaan dapat ditentukan
pengguniian media tersebut.
sebagzri bcrikut.
dari
'label 1. Kriteria fingkat Penguasaan Tindakan 'I'ingkat Penguasaan
Kenrautpuan (%)
9r-100
120
Nilai Huruf
Angka
A
4,00
Keterampilan mengetik dapat dilihat
kernampuan mahasiswa nengetik dengan kecepatan yang ditentukan serta kemampuan mahasiswa nrenyelesail
mengetik mahasiswa setelah berlatih dengan menggunakan media Typing Master-
Adapun kecepatan yang dihasilkan dalarn
latihan mengetik dengan menggunal
Kecepatan Jumlah Prosentase
Kategori
oleh peneliti selanra berlangsungnya mahasiswa yang aktif dan antusias berlatih
dengan menggunakan TyPirg Master
t8
560l'
Lambat
Keterampilan mengetik dapat dilihat dari kemampuan mahasiswa mengetik
t2
38%
Sedar-rg
dengan kecepatan yang ditentukan serta
6%
Cepat
wplx wpm > 36 u,prx
t00%
32
JLunlah
Hasil pengamatan terhadap aktivitas belajar mahasiswa yang dilakukan
sebesar 90o/o dan tergolong sangat baik.
Mahasiswa
24-3s
.A".
pembelajaran di l<elas menunjukkan bahwa
tabel berikut.
0-23
tindakan peneliti termasuk dalam kategori
Sumbcr: Data diolah(20 I 5)
Dari tabel 2 dapat dilihat bahwa sebanyak l8 maliasiswa atau sebesar 56oZ menghasilkan kecepatan mengetik 0 - 23 wpm; sebanyak 12 mahasiswa atau sebesar
38% menghasilkan kecepatan mengetik 24 - 35 wpm; sebanyak 2 mahasiswa
kemampuan mahasiswa rnenyelesaikan hasil nasl
Adapun kecepatan yang dihasilkan dalarn
latihan rnengetik dengan menggunakan media Typing Master dapat dilihat pada tabel berikut.
atau sebesar 60/o menghasilkan kecepatan rncrrgctik
- 36 wpm.
Pada siklus
I keterampilan mengetik
Tabel 3. Keterampilan Mengetik
Kecepatan Jumlah
belum dikatakan rnencapai kategori baik' Untuk itulah perlu adanya tindakan kembali
0-23wpm
ll yang kemudian diharapkan pada siklus II terjadi peningkatan untuk
pada siklus mencapal
ketuntasan
5
t6%
I0
i101,
Sedang
> 36 wpm
I1
53%
Cepat
Jumlalr
32
100%
24 - 35
wpm
Sumber: Data diolah(201 5)
keteramPilan
Dari tabel
mengetik.
Siklus
II
Berdasarkan
hasil data
observast
Prosentase Kategori
Mahasiswa
3
dapat dilihat bahwa
sebanyak 5 mahasiswa atau sebesar
16o%
menghasilkan kecepatan mengetik 0
-
wpm; sebanyak
I0
23
mahasiswa atau sebesar
ncnsatnat maka persentase nilai rata29' ratanva adalah -.^ xl00oh--97u/o, hal inl
3I%
menghasilkan kecepatan mengetik
-
35 wpm; sebanyak 17 nrahasiswa
dapat diartikan berdasarkan hasil observasi
atau sebesar 53o/o menghasilkan kecepatan
kedua pengamat tingkat
mengetik
'
.5t)
penguasaan
24
keterampilan mengetik sudah mencapai
l2l
mengetik mahasiswa setelah betlatih dengan menggunakan media Typing Master-
Adapun kecepatan yang dihasilkan dalarn
latihan mengetik dengan menggunal
Kecepatan Jumlah Prosentase
Kategori
mahasiswa yang aktif dan antusias berlatih
dengan menggunakan TyPing Master
560l'
Lambat
Keterarlpilan mengetik dapat dilihat dari kemampuan mahasiswa mengetik
t2
38%
Sedar-rg
6%
Cepat
dengan kecepatan yang ditentukan serta kemampuan mahasiswa rnenyelesaikan
wpm 36 y,pm JLunlah
oleh peneliti selanra berlangsungnya
l8
wplx
t
Hasil pengamatan terhadap aktivitas belajat malrasiswa yang dilakukan
sebesar 90'/o dan tergolong sangat baik.
Mahasiswa
24-3s
*A".
pembelajaran di kelas menunjukkan bahwa
tabel berikut.
0-23
tindakan peneliti termasuk dalam kategori
t00%
32
hasil nasl
Sumbcr: Data diolah(20 I 5)
Dari tabel 2 dapat dilihat bahwa sebanyak l8 mahasiswa atau sebesar 56oZ menghasilkan kecepatan mengetik 0 - 23 wpm; sebanyak 12 mahasiswa atau sebesar
38% menghasilkan kecepatan mengetik 24 - 35 wpm; sebanyak 2 mahasiswa
akhir tcrsebut untuk mengetahui kecepatan mengetik mahasiswa setelah berlatih dengan menggunakan media Typing Master.
Adapun kecepatan yang dihasilkan dalarn
latihan rnengetik dengan menggunakan media Typing Master dapat dilihat pada tabel berikut.
atau sebesar- 60% menghasilkan kecepatan
Tabel 3. Keterampilan Mengetik
lncngctik -' 36 wpm. Pada siklus I keterampilan mengetik
Kecepatan J umlah
belum dikatakan rnencapai kategori baik' Untuk itulah perlu adanya tindakan kembali
0-23wprn
ll yang kemudian diharapkan pada siklus II terjadi peningkatan untuk
> 36 wpm Jumlalr
pada siklus
mencapai ketuntasan
24 - 35
t6%
5
wprn l0
71ol'
Sedang
I1
53%
Cepat
32
100%
Sumber: Data diolah(20 I 5)
Dari tabel
mengetik.
Berdasarkan
hasil data
observasi
pcngatnat maka .- persentase nilai rata29 ratanva adalah . ^ xl 00oh -- 97"/o, hal ini ' .5t)
Prosentase Kategori
Mahasiswa
keterampilan
Siklus I I
II. Nilai
3
dapat dilihat bahwa
sebanyak 5 n'rahasiswa atau sebesar
16o%
menghasilkan kecepatan mengetik 0
-
wpm; sebanyak
3I% 24
-
I0
23
mahasiswa atau sebesar
menghasilkan kecepatan mengetik
35 wpm; sebanyak 17
nrahasiswa
dapat diartikan bcrdasarkan hasil observasi
atau sebesar 53o/o menghasilkan kecepatan
kedua pengamat tingkat
mengetik
penguasaan
keterampilan mengetik sudah mencapai
l2l
mengetik dengan kecePatan
Yang
ditentukan serta kemampuan mahasiswa menyelesaikan hasil naskah sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan. Pada siklus I sebanyak 18 mahasiswa atau
sebesar 56% menghasilkan kecepatan mengetik 0 - 23 wpm; dan sebanYak 12 mahasiswa atau sebesar 38o/o menghasilkan kecepatan mengetik 24 - 35 wpm; sebanyak 2 mahasiswa atau sebesar 6ohmenghasilkan
kecepatan mengetik
> 36 wpm. Hal ini
belum dikatakan baik mengingat kecepatan mengetik dengan kategori sedang dan cepat masih kurang dari 70o/o. Mahasiswa kurang
berlatih dengan giat karena mereka masih belum memahami penggunaan media Typing Master. Untuk itulah hasil refleksi dari siklus I harus diperbaiki sebagai upaya peningkatan keterampilan mengetik pada siklus IL Pada siklus
Il
sebanyak 5 mahasiswa
atau sebesar l6oh menghasilkan kecepatan
mengetik
0 - 23 wpm; sebanYak l0
mahasiswa atau sebesar 31o/o menghasilkan
kecepatan mengetik
24
-
35 wPm;
sebanyak 17 mahasiswa atau sebesar
menghasilkan kecepatan mengetik
dan 530%
>
36
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Penerapan media Pembelajaran Typ in g Mas
t
er dapat menin gkatkan aktivi tas
dosen dan aktivitas belajar mahasiswa. Aktivitas dosen mengalami peningkatan sebesar 24Yo dari siklus
I
sebesar 73%o dan
siklus II sebesar 97o/o. Sedangkan untuk aktivitas belajar mahasiswa mengalami kenaikan sebesar 12o/o da-i siklus I sebesar 78o/o dan sikius
II
sebesar 90%0.
Keterampilan mengetik dapat dilihat dari kemampuan mahasiswa mengetik dengan kecepatan yang ditentukan serta kemampuan mahasiswa menyelesaikan hasil naskah sesuai dengan batas waktu yang
telah ditentukan. Pada siklus
l, kecepatan
mengetik untuk kategori sedang mencapai 38% wpm dan kategori cepat sebesar 6olo. Pada siklus I belum dikatakan tuntas karena kecepatan mengetik untuk kategori sedang dan cepat kurang dan70o/o. Sedangkan pada
II
sudah tuntas karena kecepatan mengetik sudah mencapai leblh datr l0o/o untuk kategori sedang dan cepat yaitu
siklus
sebesar
3l% untuk kategori
sedang; dan
sebesar 53% untuk kategori cePat.
wpm. Keterampil an m engetik untukkategori
Saran
sedang sudah mencapai lebih dari 70% yang berarti bahwa keterampilan mengetik
Dari hasil tindakan pada siklus I dan siklus II, maka sarang yang akan disajikan
sudah mencapai ketuntasan. Pada siklus
Il,
dalam penelitian
ini
adalah
sebagai
mahasiswa banyak yang mulai termotivasi
berikut: 1.) dosen pada saat awal kegiatan
untuk terus berlatih sampai batas kategori sedang dan cepat telah dicapai. Mahasiswa
hendaknya memberikan instruksi yang jelas
juga berlatih menghafal
l0 jari sesuai
tentang penggunaan media pembelajaran
Typing Master sehingga
mahasiswa
dengan fungsinya masing-masing sehingga
mengerti bagaimana penggunaan media
kecepatan mengetik mereka meningkat
tersebut, 2.) dosen sebaiknya membiasakan
secara signifikan.
sikap disiplin dalam mengetik
dengan
123
jari
kepada mahasiswa
Sukoco, Badri Munir. 2007. Manajemen
sehingga mahasiswa dapat menggunakan
Administrasi Perkantoran Modern.
10 jainya
Surabaya : Erlangga
menggunakan 10
sesuai dengan fungsinya
3.)
sebaiknya terdapat
Sulastri, Tuti. 2014. Analisis Mengetik
pilihan bahasa yang digunakan pada media
Cepat 1 0 Jari Menggunakan Teknologi
an Typ in g Mas t e4 y ang sekarang
Komputer Berbasis Aplikasi Softw are
hanya menggunakan Bahasa Inggris
Rapidtyping. Jurnal LPKI, 4 (2), 13-
masing-masing; pembelaj
ini
ar
18.
saja.
DAFTAR RUJUKAN Anita Lie. 2003. Pembelajaran Kooperatif. Jakarta: Grasindo
Arikunto, S, Suhardjono dan Supardi. 2007.
Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara. Darmawan, Deni. 2012. Inovasi Pendidikan
Praktik kknologi Multimedia dan Pembelajaran Online. Bandung: PT Remaja
Pendekatan
Rosdakarya.
Depdiknas. 2003. Media Pembelajaran. Jakarta: Depdiknas.
Marimin, Sularso, dan Agung. 2012. Keyboarding dengan Sistem l0 Jari. Semarang: Unnes Press.
Hamalik, Oemar. 2003. Media Pendidikan.
Cetakan VL Bandung: PT Citra Aditya Bakti. Setyaningsih, Lina Hartini dan Muhsin. 2014. Peningkatan Keterampilan Mengetik Sistem 10 Jari Buta Dengan
Menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Komputer Berbantu Media
Dping Master pada Siswa Kelas X APK SMK Muhammadiyah 01 Pati. Jurnal EEAJ,3 (1), 89-93. Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. 2011.
Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
124
D.
2010. Mengeteik Secepat Menulis. Yogyakarta: Lukita
Thomson,