BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia sangat penting bagi organisasi/lembaga dalam mengelola, mengatur, dan memanfaatkan pegawai sehingga dapat berfungsi secara produktif untuk tercapainya tujuan organisasi/lembaga. Peran sumber daya manusia di dalam penyelenggaraan pendidikan sangat penting.
Dalam
penyelenggaraan pendidikan dibutuhkan manajemen sumber daya manusia agar pengelolaan sumber daya manusia dapat berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan pendidikan. Pendidikan terdiri dari berbagai komponen antara lain : peserta didik, guru, kurikulum, tenaga kependidikan, sumber dana, pengelolaan, sarana prasarana, kondisi sosial ekonomi orang tua, budaya, iklim dan tata nilai masyarakat sekitar sekolah. Menurut Kunandar (2008: 5) guru sebagai sumber daya manusia merupakan komponen yang terpenting dalam proses pendidikan yang memiliki peranan yang besar dan strategis. Guru yang berada di barisan terdepan dalam pelaksanaan pendidikan yang langsung berhadapan dengan peserta didik untuk mentransfer ilmu pengetahuan dan teknologi sekaligus mendidik dengan nilai-nilai yang positif melalui bimbingan dan keteladanan. Peran guru menjadi lebih besar lagi karena di tangan merekalah pendidikan yang menjadi tanggung jawabnya akan maju. Guru dituntut lebih profesional sehingga diperlukan upaya-upaya untuk meningkatkan sumber daya manusia yang memungkinkan terjadinya peningkatan profesionalisme.
1
2 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen menyebutkan bahwa guru adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik. Sehingga guru merupakan tokoh sentral dalam penyelenggaraan pendidikan karena bagaimanapun guru adalah pihak yang berinteraksi langsung dengan siswa dalam proses pembelajaran dan penentu utama dalam mewujudkan peserta didik yang berkualitas. Guru adalah yang bertanggung jawab langsung terhadap pembentukan watak peserta didik melalui pengembangan dan peningkatan kepribadian serta menanamkan nilai moral yang diinginkan. Guru harus menjadi teladan yang baik bagi peserta didiknya, guru dituntut untuk memiliki kompetensi sosial dan kepribadian yang baik selain kompetensi mengajar, maka itu diperlukan pengelolaan tenaga pendidik/guru sehingga didapatkan
guru yang memiliki kinerja yang baik sesuai dengan
tuntutan dan kebutuhan masyarakat. Kunci keberhasilan dalam pengelolaan kegiatan belajar mengajar adalah kemampuan profesional guru. Guru dianggap sebagai orang yang memiliki keahlian tertentu dalam bidang pendidikan, diserahi tugas dan wewenang untuk mengelola kegiatan belajar mengajar agar dapat mencapai tujuan tertentu. Keberhasilan tugas guru dalam pengelolaan pembelajaran sangat ditentukan oleh beberapa hal, diantaranya adalah : hubungan interpersonal guru dengan siswa, adanya perbedaan individual dan kemampuan siswa, tidak adanya balikan berupa saran atau kritik untuk pengembangan kompetensi profesionalnya dari teman sejawat atau guru lain, padahal apa yang sudah dilakukannya selama ini belum tentu benar.
3 Personil yang kompeten dan cakap serta kepemimpinan yang baik ikut menentukan ketercapaian tujuan pendidikan, maka diperlukan pembinaan yang kontinu dengan program-program yang terarah dan sistematis bagi setiap personil pendidikan. Program pembinaan itu adalah supervisi pendidikan. Supervisi pendidikan merupakan usaha yang dilakukan seorang pengawas untuk memperbaiki pola kerja dan kinerja sekolah, sehingga berpengaruh positif terhadap proses dan hasil belajar mengajar serta kualitas pendidikan. Kegiatan pokok supervisi pendidikan adalah pembinaan terhadap sekolah pada umumnya dan
guru
khususnya,
meningkatnya
agar
kualitas
pembelajaran
kualitas pembelajaran tentu dapat
meningkat.
Dampak
meningkatkan kualitas
pendidikan di sekolah. Seorang pengawas pendidikan harus memenuhi beberapa kriteria yang sesuai dengan peran dan fungsi sebagai seorang pengawas satuan pendidikan. Sebagai konsekuensi dari kewenangan dan tanggung jawab yang diberikan tersebut, maka seorang pengawas harus memiliki kemampuan profesional yang dilandasi oleh pengetahuan dan keterampilan tertentu. Supervisi pendidikan adalah usaha yang dilakukan seorang pengawas untuk memperbaiki pola kerja sekolah (guru), yang berpengaruh langsung terhadap proses pembelajaran. Tugas pengawas mata pelajaran sangat strategis dalam lingkungan sekolah, mengingat guru memerlukan konsultasi dan diskusi mengenai proses belajar mengajar yang menjadi bidang tugasnya sehingga kinerja guru bisa maksimal. Seorang pengawas harus memiliki kompetensi selaku seorang pengawas.
4 Kinerja guru juga sangat ditentukan oleh kepemimpinan kepala sekolah. Kepala Sekolah sebagai pemimpin pendidikan dapat mempengaruhi warga sekolah termasuk guru agar dapat melaksanakan tugas dan fungsinya secara optimal yang diwujudkan dalam bentuk kinerja. Wahyosumidjo (2011: 56) berpendapat bahwa kepemimpinan kepala sekolah sangat berperan dalam membantu meningkatkan kinerja guru, sehingga berdasarkan pendapat tersebut bahwa seorang kepala sekolah sebagai pemimpin mempunyai kekuatan untuk mempengaruhi, membimbing guru dalam mewujudkan kinerjanya. Hasil pengamatan awal yang penulis lakukan di beberapa SMP Muhammadiyah di Kabupaten Kendal diperoleh bahwa terjadi penurunan kualitas pendidikan. Terlihat dari fenomena berikut ini, yakni kurangnya pengawasan terhadap kinerja guru yang memerlukan pembinaan, bimbingan, dan model dari seorang pengawas, kepala sekolah belum optimal dalam memobilisasi sumber daya sekolah untuk mencapai tujuan sekolah; belum melaksanakan tugas sesuai dengan fungsi dan peranan sehingga belum mampu meningkatkan mutu sekolah khususnya kinerja/prestasi kerja guru; penguasaan empat kompetensi yang harus dimiliki guru belum menunjukkan hasil yang sesuai dengan harapan, misalnya dapat dilihat dari hasil Uji Kompetensi Guru Online untuk Jenjang Guru SMP dari Kota Kendal khususnya untuk Majelis Dikdsmen di Kabupaten Kendal ( nilai sampai 5 Desember 2013 ) yang dilaksanakan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan Penjaminan Mutu Pendidikan (BPSDMPK-PMP) Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI Tahun 2013, hal ini dapat dilihat dari tabel berikut:
5 Tabel 1.1. Tabel Hasil Uji Kompetensi Guru Online SMP Kab. Kendal No
Jenis Kompetensi
N.Tertinggi
N.Terendah
Rata-Rata
1.
Kompetensi Profesional
77,05
30,00
54,45
2.
Kompetensi Pedagogik
80,00
25,00
46,59
Sumber : Hasil uji kompetensi guru dari Dinas Pendidikan Kab Kendal
Dengan demikian dapat dilihat dari hasil perolehan yang belum sesuai dengan harapan. Hal itu menunjukkan bahwa kinerja guru dilihat dari hasil masih rendah, sehingga perlu diusahakan peningkatan kompetensinya. Terkait dengan masalah tersebut di atas dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan, khususnya dalam rangka meningkatkan kinerja guru
SMP
Muhammadiyah di Kabupaten Kendal, peneliti tertarik untuk meneliti pengaruh supervisi akademik kepada guru-guru di SMP Muhammadiyah di Kabupaten Kendal dalam hubungannya dengan peningkatan kinerjanya, di samping meneliti pengaruh kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru.
1.2. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasikan permasalahan sebagai berikut : 1.2.1. Kinerja yang dimiliki guru kurang optimal hal ini dapat dilihat pada tingkat penguasaan kompetensi guru yang rendah. 1.2.2.Supervisi akademik pengawas satuan pendidikan dirasakan masih kurang optimal
6 1.2.3.Kepemimpinan kepala sekolah kurang dapat dilaksanakan dengan baik, terutama yang berkaitan dengan tugas kepemimpinan yang memberikan arahan kepada guru cara melaksanakan pembelajaran yang berkualitas, meskipun pembinaan dilakukan tetapi tidak ada tindak lanjut dalam upaya peningkatan kinerja guru. 1.3. Rumusan Masalah 1.3.1.Apakah ada pengaruh yang positif supervisi akademik pengawas satuan pendidikan terhadap kinerja guru ? 1.3.2.Apakah ada pengaruh yang positif kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru? 1.3.3.Apakah ada pengaruh yang positif supervisi akademik pengawas satuan pendidikan dan kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru? 1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.4.1. Penelitian ini bertujuan untuk : a. Mengetahui pengaruh supervisi akademik pengawas satuan pendidikan terhadap kinerja guru. b. Mengetahui pengaruh kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru. c. Mengetahui pengaruh supervisi akademik pengawas satuan pendidikan dan kepemimpinan kepala sekolah secara bersama-sama terhadap kinerja guru.
7 1.4.2. Manfaat Penelitian Dalam penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat yang bersifat teoretis dan praktis. 1. Manfaat teoretis : Secara teoretis hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah pengembangan keilmuan, khususnya ilmu tentang manajemen pendidikan melalui kajian supervisi akademik dan kepemimpinan kepala sekolah dalam rangka meningkatkan kinerja guru. 2. Manfaat praktis : a. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sumbangan bagi Dinas Pendidikan Kota Semarang diharapkan dapat dipakai sebagai masukan dan pemikiran dalam upaya meningkatkan kinerja guru dan kepala sekolah. b.Hasil penelitian ini dapat dijadikan sumbangan bagi kalangan pengawas satuan pendidikan
sekolah SMP Muhammadiyah di
Kabupaten Kendal dalam mengambil kebijakan sehubungan dengan peningkatan kualitas pendidikan di sekolah melalui pengoptimalan tugas dan fungsi pengawas satuan pendidikan. c. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sumbangan bagi kepala sekolah SMP Muhammadiyah di Kabupaten Kendal agar lebih meningkatkan kualitas kepemimpinannya, terutama dalam membina guru agar kinerjanya menjadi lebih optimal. d. Hasil penelitian ini dapat dijadikan bagi para guru SMP Muhammadiyah di Kabupaten Kendal agar lebih meningkatkan
8 kinerjanya secara lebih baik, sehingga kualitas pembelajaran yang diharapkan tercapai yang pada akhirnya kualitas pendidikan dapat diwujudkan. Dan penulis mendapatkan tambahan tentang pengaruh supervisi akademik dan kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru. 1.5. Pembatasan Istilah Sesuai judul penelitian ini maka supervisi akademik yaitu mencakup kegiatan supervisi akademik yang dilakukan oleh pengawas satuan pendidikan terhadap kegiatan belajar mengajar yang dilakukan guru mata pelajaran dari tahapan kelengkapan perangkat pembelajaran, perencanaan pengajaran, pengelolaan kelas hingga evaluasi. Sedangkan menyangkut kepemimpinan kepala sekolah mencakup kepala sekolah dengan kompetensi sebagai berikut : (1) Memiliki kepribadian yang kuat, meliputi : jujur, percaya diri, bertanggung jawab, berani mengambil resiko, berjiwa besar, dapat mengendalikan emosi, memiliki motivasi untuk berhasil,(2) Memahami kondisi guru, karyawan dan siswa yang baik. Mempunyai program/upaya untuk memperbaiki kesejahteraan guru dan karyawan dan dapat memanfaatkan upacara hari senin dan upacara lain untuk
memahami
kondisi
siswa
secara
keseluruhan
serta
mau
mendengar/menerima usul/kritikan/saran karyawan atau siswa melalui pertemuan secara regular / insidental, (3) Memiliki visi dan memahami misi sekolah, memiliki visi tentang sekolah yang dipimpinnya, memahami misi yang diemban sekolah, mampu melaksanakan program / target dengan baik, (4) Kemampuan mengambil keputusan, mampu mengambil
9 keputusan bersama warga sekolah, mampu mengambil keputusan untuk urusan eksternal maupun intern sekolah, (5) Kemampuan berkomunikasi yaitu mampu berkomunikasi secara lisan dengan baik kepada guru dan tenaga kependidikan lainnya, mampu menerangkan gagasan dalam bentuk tulisan, mampu berkomunikasi secara lisan dengan baik dengan siswa dan mampu berkomunikasi secara lisan dengan baik kepada masyarakat / orang tua siswa, (6) Kemampuan meningkatkan kualitas dan ketrampilan guru, (7) Kemampuan mengorganisasi dan mengkoordinasi aktivitas – aktivitas yang lebih efisien, (8) Kemampuan memperkaya kurikulum, (9)Kemampuan merestruktusisasi bagian organisasi dan mendesain ulang peran dan tanggung jawab kepemimpinan. Adapun kinerja guru mencakup kegiatan guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar, yang kegiatannya meliputi perencanaan, pelaksanaan pengajaran, hubungan antar pribadi dan evaluasi. Dalam hal guru, yang dimaksud adalah guru mata pelajaran yang mengampu mata pelajaran di sekolah tersebut. Dari uraian di atas, maka : a. Sasaran penelitian pada masalah supervisi akademik, kepemimpinan kepala sekolah dan kinerja guru. b. Arah penelitian menguji secara ilmiah pengaruh supervisi akademik dan kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru dan c. Penelitian dilakukan di SMP Muhammadiyah di Kabupaten Kendal.