PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, KESESUAIAN KOMPENSASI, ASIMETRI INFORMASI DAN KETAATAN ATURAN AKUNTANSI TERHADAP KECENDERUNGAN KECURANGAN AKUNTANSI Dinul Syamsi1, Yunilma1, Yeasy Darmayanti 1 Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Bung Hatta Email:
[email protected]
1
ABSTRACT A tendency of account fraud is frequently happened and became continuity problems. There are some fact have already proved the tendency of accounting fraud is not only occur in private sector but also in public sector. It needs a serious attention toward the accounting practice from whom worked by public institution, public company or local and other public organization. This attention aims to explain whatever the internal controlling system, compensation, information asymmetry and accounting rule obedience toward the tendency of accounting fraud. The result of analysis showed that the internal controlling system, information asymmetry and accounting rule obedience have an influence on the tendency of accounting fraud. While the appropriateness of compensation did not have influence on the tendency of accounting fraud. Key words: the influence of internal controlling system, information asymmetry, accounting rule obedience and the tendency of accounting fraud. akuntansi yang dilakukan oleh lembaga-
PENDAHULUAN Kecenderungan
kecurangan
lembaga pemerintah, perusahaan milik
akuntansi ini sangat sering terjadi dan
negara/daerah
merupakan permasalahan yang terjadi
lainnya.
berulang-ulang permasalahan
serta yang
Di
organisasi
publik
Kecurangan akuntansi merupakan
menjadi
mendunia.
dan
suatu
perbuatan
atau
tindakan
yang
kecenderungan
dilakukan secara sengaja oleh pelakunya
merupakan
sehingga pihak yang dirugikan tidak
permasalahan yang seakan tidak dapat
menyadarinya dan merupakan hal yang
dihilangkan. Begitu banyak fakta-fakta
menguntungkan bagi pelaku kecurangan
yang membuktikan bahwa kasus ini tidak
akuntansi
hanya terjadi pada sektor swasta namun
menginginkan
juga terjadi pada sektor publik. Perhatian
kecurangan akuntansi harus secepatnya
Indonesia kecurangan
yang
lebih
kasus akuntansi
besar
terhadap
itu.
Banyak bahwa
pihak
yang
kecenderungan
praktek Page | 1
dihilangkan
karena
dapat
merugikan
banyak pihak.
laporan keuangan berguna bagi investor
Menurut
Tuanakotta
(2007)
pencegahan fraud dapat dilakukan dengan mengaktifkan pengendalian internal. Jika pengendalian internal suatu perusahaan lemah
maka
kesalahan
kemungkinan
dan
(Hermiyetti,
fraud
terjadinya
sangat
2011).
besar
Kesesuaian
kompensasi juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kecenderungan kecurangan akuntansi. Individu diharapkan mendapatkan kepuasan dari kompensasi yang diterima dan tidak akan melakukan kecurangan akuntansi untuk mendapatkan keuntungan pribadi. Menurut Nicholson (1997) yang dicatat Wilopo (2006) bahwa tindakan yang
dilakukan
dipengaruhi
oleh
oleh
informasi.
manajemen
situasi
Kecenderungan
asimetri manajemen
terhadap kualitas kinerjanya membuat seorang manajer menyampaikan informasi yang
tidak
keuangan. Informasi yang terdapat dalam
sesuai
dengan
kondisi
perusahaan yang sebenarnya.
dan manajemen. Sehingga dibutuhkan suatu aturan untuk menjaga keandalan informasi
tersebut
tindakan
yang
dan
menghindari
dapat
merugikan
perusahaan. Pada penelitian ini peneliti ingin menjadikan BUMN dan BUMD sebagai objek penelitian. Penelitian ini mengacu pada penelitian terdahulu Anggraini (2013) yang
menguji
pengaruh
sistem
pengendalian internal, sistem kompensasi, dan
asimetri
informasi
terhadap
kecenderungan kecurangan akuntansi dan penelitian Adelin (2013) yang menguji pengaruh pengendalian internal, ketaatan aturan akuntansi, dan perilaku tidak etis terhadap
kecenderungan
kecurangan
akuntansi. TINJAUAN PUSTAKA Sistem Pengendalian Internal Menurut COSO (The Committee of Sponsoring
Organizations
of
The
Treadway Commission) dalam Harvarindo
Dalam standar akuntansi terdapat
(2013) sistem pengendalian internal adalah
aturan-aturan yang harus digunakan dalam
suatu proses yang dipengaruhi oleh dewan
pengukuran
komisaris,
keuangan
dan yang
penyajian
laporan
berpedoman
terhadap
manajemen
lainnya untuk
dan
personel
memberikan keyakinan
aturan-aturan yang dibuat oleh IAI. Aturan
memadai
akuntansi dibuat sedemikian rupa sebagai
pelaporan keuangan, menjaga kekayaan
pedoman
untuk
penyusunan
guna
mencapai
keandalan
laporan Page | 2
dan catatan organisasi, kepatuhan terhadap
dicapai organisasi dengan menerapkan
hukum dan peraturan.
sebuah sistim kompensasi tertentu?”.
Menurut
Mulyadi
(2002)
Asimetri Informasi
pengendalian internal adalah suatu proses
Tuanakotta
(2013)
asimetri
yang dipengaruhi oleh dewan komisaris,
informasi adalah kesenjangan informasi
manajemen
yang dimiliki pemilik dan pengelola
dan
personel
lain
yang
didesain untuk memberikan keyakinan
dengan
memadai tentang pencapaian keandalan
perusahaan. Asimetri informasi adalah
laporan keuangan, kepatuhan terhadap
suatu keadaan dimana antara pihak yang
hukum
menyampaikan informasi dengan pihak
yang
berlaku
dan
efektifitas
operasi.
yang
Jadi sistem pengendalian internal adalah proses integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus
oleh
pimpinan
dan
seluruh
pegawai untuk memberikan keyakinan memadai
atas
tercapainya
tujuan
organisasi.
pengguna
menerima
ketidakselarasan
laporan
keuangan
informasi
terdapat
didalam
informasi
tersebut. Menurut Scott (2000) terdapat dua macam asimetri informasi yaitu : 1. Adverse selection, yaitu bahwa para manajer lebih mengetahui tentang
suatu
perusahaan
dibandingkan pemilik atau investor Kesesuaian Kompensasi
pihak luar. Hal-hal yang dapat
Kompensasi adalah sebuah sistem
merugikan manajer tidak sampai
yang berbasis kinerja fisik atau non fisik
kepada pemilik perusahaan atau
yang
pemegang saham.
harus
dihitung
dan
kemudian
diberikan kepada para karyawan dengan
2. Moral hazard, yaitu suatu tindakan
harapan karyawan tidak hanya berorientasi
seorang manajer yang semuanya
pada uang saja tapi juga nilai etika yang
tidak diketahui oleh pemegang
ada.
saham sehingga manajer dapat Menurut
mengukur sistem
Irianto
keberhasilan kompensasi,
(2001)
dalam
implementasi terdapat
satu
melakukan
tindakan
yang
melanggar etika atau norma diluar pengetahuan seorang manajer.
pertanyaan esensial yang harus dijawab, yaitu : “Apa yang seharusnya dapat
Page | 3
bahwa GAAP mencatat “pengalaman,
Ketaatan Aturan Akuntansi Menurut Rahmawati (2012) aturan
alasan,
kebiasaan,
penggunaan,
dan
merupakan tindakan atau peraturan yang
kebutuhan praktis mencakup ketentuan,
harus dijalankan. Aturan dalam akuntansi
aturan dan prosedur yang diperlukan untuk
dibuat bertujuan sebagai dasar dalam
mendefenisikan praktik akuntansi yang
penyusunan
laporan
berlaku umum pada satu waktu tertentu.
berpedoman
pada
keuangan
yang
aturan-aturan
yang Kecenderungan Kecurangan Akuntansi
dibuat oleh IAI.
Kecurangan
Didalam suatu perusahaan terdapat aturan yang menjadi dasar bagi para manajer
maupun
karyawan
dari
perusahaan tersebut yang bertujuan untuk
aturan
dalam suatu perusahaan adalah
aturan dalam akuntansi. Yang mana akuntansi mengatur tentang pelaporan keuangan yang berpedoman kepada PSAK yang dikeluarkan oleh IAI.
Laporan
keuangan dari suatu perusahaan sangat berguna bagi para investor, sehingga harus dapat
diandalkan.
Untuk
menjaga
penyelewengan
keuangan
tersebut
dibutuhkan
suatu
aturan.
Tunggal
(2006)
menyebutkan
prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum adalah GAAP (Generally Acccepted Accounting Principles). Pernyataan No. 4 dari Accounting Principles Board (APB) of the American Institute of Certified Public Accountants (AICPA) menyatakan
dorongan
untuk
(2013)
menjelaskan
kecurangan di kelompokan menjadi 3 bagian yang biasa disebut Fraud Triangle, yaitu
rasionalisasi
tekanan
(rationalization),
(pressure),
dan
kesempatan
(opportunity). HIPOTESIS Pengaruh Sistem Pengendalian Internal Terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi Sistem
pengendalian
internal
merupakan kebijakan dan prosedur yang dirancang untuk memberikan manajemen yang
Belkaoui
atau
memanfaatkan kesempatan yang ada.
keandalan dari laporan keuangan dan mencegah penyimpangan dari laporan
terjadi
karena adanya tekanan untuk melakukan
mencegah terjadinya ketidaklarasan yang dapat merugikan perusahaan. Salah satu
umumnya
baik
kepada
perusahaan
untuk
mencapai tujuan dan sasarannya. Arens (2006)
dalam
Zainal
(2013).
Dalam
pernyataan ini dapat disimpulkan bahwa sistem pengendalian internal yang efektif akan membuat perusahaan terhindar dari tindakan-tindakan yang akan merugikan perusahaan tersebut. Page | 4
Sistem pengendalian internal yang
Berdasarkan
penelitian-penelitian
baik harus disesuaikan dengan tujuan
terdahulu di atas, maka hipotesis dalam
keberlangsungan dari suatu perusahaan.
penelitian ini dapat disimpulkan sebagai
Tujuan dari pengendalian internal adalah
berikut :
supaya kegiatan operasional perusahaan
H1:Sistem Pengendalian Internal Berpengaruh Terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi
berjalan secara efektif dan efisien sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. Menurut Kusumastuti (2012) dalam Najahningrum (2013)
sistem
pengendalian
internal
diharapkan mampu mengurangi adanya tindakan menyimpang yang dilakukan oleh manajemen perusahaan. kecurangan
dipengaruhi
kesempatan
atau
oleh
peluang.
adanya Penerapan
pengendalian internal yang baik dan efektif akan mencegah berbagai bentuk ketidakwajaran yang dapat merugikan berbagai pihak.
tinggi sistem pengendalian internal tidak mempengaruhi
para
pegawai
tindak
dalam
kecenderungan
kecurangan akuntansi. Sedangkan hasil penelitian bahwa
Adelin
semakin
internal rendahnya
(2013) efektif
perusahaan,
menyatakan pengendalian
maka
kecenderungan
semakin kecurangan
akuntansi perusahaan. Hasil penelitian Zainal (2013) juga menyatakan bahwa efektifitas
Kompensasi
Terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi Kompensasi menurut Rivai (2010)
yang diperoleh karyawan sebagai ganti kontribusi
jasa
perusahaan.
karyawan
Sehingga
terhadap
kompensasi
bertujuan sebagai imbalan perusahaan terhadap karyawan
yang sesuai dengan
pengorbanannya.
Kompensasi
akan
memotivasi karyawan untuk bekerja lebih
Menurut Anggraini (2013) semakin
melakukan
Kesesuaian
dalam Zainal (2013) merupakan sesuatu
Kecenderungan akuntansi
Pengaruh
pengendalian
internal
berpengaruh signifikan negatif terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi.
rajin dan loyal terhadap perusahaan. Hasil penelitian Anggraini (2013) menyatakan bahwa semakin tinggi sistem kompensasi tidak berpengaruh terhadap kecenderungan
kecurangan
akuntansi.
Sedangkan Zainal (2013) menyatakan pemberian
kompensasi
berpengaruh
signifikan negatif terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi. Peneliti sependapat dengan hasil penelitian Zainal (2013) yang menyatakan
pemberian
berpengaruh
terhadap
kecurangan
kompensasi kecenderungan
akuntansi.
Peneliti
berpendapat bahwa pemberian kompensasi Page | 5
yang tidak sesuai akan membuat karyawan
penelitian ini dapat disimpulkan sebagai
memiliki
berikut :
keinginan
untuk
melakukan
kecenderungan kecurangan akuntansi. Berdasarkan
penelitian-penelitian
H3 : Asimetri Informasi Berpengaruh Terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi
terdahulu di atas, maka hipotesis dalam penelitian ini dapat disimpulkan sebagai
Terhadap Kecenderungan Kecurangan
berikut : H2:Kesesuaian Kompensasi Berpengaruh Terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi Pengaruh Asimetri Informasi Terhadap
Asimetri
informasi
keadaan
dimana
merupakan
pihak
dalam
perusahaan mengetahui informasi secara detail dibandingkan dengan pihak luar atau pihak pemakai informasi. Dalam entitas perusahaan
pihak
yang
merupakan
pemakai informasi adalah masyarakat luas. Najahningrum (2013) menunjukan bahwa asimetri informasi berpengaruh positif
terhadap
kecenderungan
kecurangan akuntansi. Hasil penelitian ini didukung oleh hasil penelitian Aranta (2013) yang menyatakan bahwa asimetri informasi berpengaruh signifikan terhadap kecenderungan
kecurangan
akuntansi.
Penelitian Zainal (2013) juga menemukan bahwa asimetri informasi berpengaruh signifikan positif terhadap kecenderungan
Bertambah ketatnya peraturan pada suatu
perusahaan
terjadinya
akan
kecenderungan
mencegah kecurangan
Kohlberg (1969) dalam Adelin (2013), moralitas
manajemen
yang
tinggi
didukung dengan ketaatan aturan yang berlaku. Dalam teori ini, pada tahap konvensional,
manajemen
berorientasi
pada peraturan yang berlaku, sehingga ketaatan
aturan
akuntansi
dapat
membentuk moralitas manajemen yang tinggi
dan
dapat
menurunkan
kecenderungan kecurangan akuntansi yang dilakukan oleh manajemen. Hasil penelitian Adelin (2013) menyatakan
ketaatan
pada
aturan
akuntansi berpengaruh signifikan negatif terhadap
kecenderungan
kecurangan
akuntansi, artinya semakin perusahaan taat pada aturan akuntansi, semakin rendahnya kecenderungan kecurangan akuntansi pada suatu perusahaan. Foster (1986) dalam
kecurangan akuntansi. Berdasarkan
Akuntansi
akuntansi. Teori perkembangan moral
Kecenderungan Akuntansi
suatu
Pengaruh Ketaatan Aturan Akuntansi
penelitian-penelitian
terdahulu di atas, maka hipotesis dalam
Wilopo (2006) menyatakan dua faktor yang mendorong sebuah organisasi untuk Page | 6
menyediakan informasi laporan keuangan
Jenis dan Sumber Data
adalah kekuatan pasar dan kekuatan regulasi.
Regulasi
mensyaratkan
adalah berasal dari data primer yang
organisasi untuk menyampaikan laporan
diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner
keuangan yang disusun sesuai aturan
kepada responden.
akuntansi
ini
Sumber data dari penelitian ini
kepada
pihak
yang Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
membutuhkan. Berdasarkan
penelitian-penelitian
terdahulu di atas, maka hipotesis dalam
Sistem Pengendalian Internal Sistem pengendaian intern adalah
penelitian ini dapat disimpulkan sebagai suatu
berikut : H4 : Ketaatan Aturan Akuntansi Berpengaruh Terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi
penelitian
ini
penulis
mengambil objek BUMN dan BUMD di kota Padang yang terdiri dari 12 BUMN
ingin
atau
populasi
sebagai
sampel. Peneliti memilih responden dalam penelitian
ini
adalah
dicapai
berjalan
oleh
oleh perusahaan dapat
dengan
baik,
laporan
yaitu
untuk
keuangan
yang
efektif dan efisien, kepatuhan kepada peraturan, dan aset yang terjaga (Zainal, 2013). Instrumen yang digunakan untuk
dan BUMD dan peneliti menjadikan objek
dirancang
andal, operasional yang berjalan dengan
Populasi dan Sampel
seluruh
yang
perusahaan agar tujuan dan sasaran yang
mendapatkan
METODE PENELITIAN
Dalam
sistem
pimpinan/kepala
cabang, staf bagian akuntansi, staf sistem informasi manajemen, staf administrasi, staf manajer pemasaran, staf manajer personalia, dan staf manajer produksi, karena mereka lebih memahami seluruh kegiatan perusahaan dan paham akan masalah kecurangan akuntansi.
mengukur
keefektifan
pengendalian
internal terdiri dari lima item pertanyaan yang dikembangkan oleh Najahninggrum (2013)
perihal
pengendalian
internal.
Respon dari responden diukur dengan skala Likert 1-5. Kesesuaian Kompensasi Menurut Zainal (2013) kompensasi merupakan
imbalan
yang
diterima
karyawan dari perusahaan baik dalam bentuk finansial maupun nonfinansial atas jasa yang telah diberikan oleh karyawan tersebut
kepada
perusahaan,
imbalan Page | 7
tersebut sesuai dengan kinerja dia didalam perusahaan tersebut. Kesesuaian
Ketaatan aturan akuntansi diukur dengan lima item pertanyaan. Instrumen
kompensasi
diukur
ini dikembangkan oleh Najahninggrum
dengan instrumen yang dikembangkan
(2013) perihal ketaatan aturan akuntansi.
oleh Gusmaini (2014) perihal kesesuaian
Skala
kompensasi yang terdiri dari delapan item
mengukur respon dari responden.
Likert
1-5
digunakan
untuk
pertanyaan. Respon dari responden diukur Kecenderungan Kecurangan Akuntansi
dengan skala Likert 1-5.
Kecurangan akuntansi adalah suatu Asimetri Informasi
perbuatan
manipulasi
yang
sengaja
Asimetri informasi adalah situasi
dilakukan oleh orang yang memiliki
dimana terjadi ketidakselarasan informasi
kepentingan di dalam perusahaan untuk
antara
atau
mendapatkan keuntungan pribadi sehingga
menyediakan informasi dengan pihak yang
menimbulkan kerugian bagi perusahaan
membutuhkan atau menerima informasi
(Zainal, 2013).
pihak
yang
memiliki
(Zainal, 2013).
Instrumen yang digunakan untuk
Instrumen yang digunakan untuk
mengukur
mengukur asimetri informasi terdiri tujuh
akuntansi
pertanyaan
pertanyaan yang dikembangkan oleh oleh
dari
instrumen
yang
kecenderungan terdiri
dari
kecurangan
sembilan
item
dikembangkan oleh peneliti Aranta (2013).
Najahninggrum
(2013)
perihal
Skala
kecenderungan
kecurangan
akuntansi.
Skala
1-5
Likert
1-5
digunakan
untuk
mengukur respon dari responden.
Likert
digunakan
untuk
mengukur respon dari responden.
Ketaatan Aturan Akuntansi Menurut Adelin (2013) aturan yang dibuat dalam suatu organisasi bertujuan
ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
untuk mencegah terjadinya kecenderungan
Gambaran Umum Objek Penelitian
kecurangan
akuntansi
yang
dapat
Jumlah
populasi
sasaran
atau
merugikan organisasi tersebut. Aturan
sampel penelitian ini adalah 12 BUMN
dalam akuntansi dibuat bertujuan sebagai
dan BUMD yang ada di Kota Padang.
dasar dalam penyusunan laporan keuangan
Jumlah
yang berpedoman pada aturan-aturan yang
pengembalian
berlaku umum.
bahwa kuesioner yang disebar sebanyak 72
sampel
dan
jumlah
kuesioner
dapat
dilihat
kuesioner dengan jumlah yang kembali Page | 8
berjumlah 65 kuesioner langsung dapat diolah. Penelitian dilakukan selama 2 minggu yaitu sejak tanggal 10 Desember 2014 mulai dari permintaan izin untuk pengambilan
data
sampai
Desember 2014. Uji Validitas validitas
dilakukan
untuk
mengukur valid atau tidak validnya suatu kuesioner (Ghozali, 2011). Alat ukur yang digunakan dalam uji validitas yaitu Kaiser Meyer
Olkin
Adequency
Measure
of
(KMO-MSA),
Sampling
yang
diolah
menggunakan software SPSS versi 16.0.
Sistem Pengendalian Internal
Cronbach Alpha 0,585
Cut Off
Kesimpulan
0,50
Reliabel
Kesesuaian Kompensasi
0,664
0,50
Reliabel
Asimetri Informasi
0,718
0,50
Reliabel
Ketaatan Aturan Akuntansi
0,773
0,50
Reliabel
Kecenderungan Kecurangan Akuntansi
0,873
0,50
Reliabel
Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS 16.0
Berdasarkan tabel 4.4 di atas, hasil uji reliabilitas menyatakan bahwa semua variabel yang digunakan reliabel. Nilai Cut off yang dipakai adalah 0,50 Cronbach
Tabel 4.3 Hasil Pengujian Validitas Variabel Penelitian
Variabel Penelitian Sistem Pengendalian Internal
data
dikumpulkan kembali pada tanggal 26
Uji
Tabel 4.4 Hasil Uji Reliabilitas
alpha reliabel jika nilainya > 0,50. Nilai
KMO
Cut Off
Factor Loading
Significant (2=Tailed)
Simpulan
0,579
0,50
0,3120,755
0,000
Valid
0,000
Valid
pada kuesioner reliabel. Uji Normalitas
Cronbach alpha pada setiap variabel menunjukkan angka di atas 0,50 yang menyatakan kalau semua item pertanyaan
Kesesuaian Kompensasi
0,519
0,50
0,4240,855
Asimetri Informasi
0,611
0,50
0,5920,839
0,000
Valid
0,757
0,50
0,4160,651
0,000
Valid
0,773
0,50
0,4670,793
0,000
Valid
Ketaatan Aturan Akuntansi Kecederungan Kecurangan Akuntansi
Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS 16.0
Berdasarkan tabel 4.3 di atas, dapat diketahui bahwa semua item pertanyaan pada kuesioner yang digunakan dinyatakan valid yang nilai variabel KMO-MSA dengan tingkat signifikan > 0,50. Uji Reliabilitas
Tabel 4.5 Hasil Pengujian Normalitas Data Variabel
Asymp Sig (2-Tailed)
Sistem Pengendalian Internal Kesesuaian Kompensasi Asimetri Informasi Ketaatan Aturan Akuntansi
0,404
Kecenderungan Kecurangan Akuntansi
0,293
0,254 0,649 0,236
Alpha
Kesimpulan
0,05
Normal
0,05
Normal
0,05
Normal
0,05
Normal
0,05
Normal
Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS 16.0
Page | 9
Dari tabel 4.5 terlihat bahwa semua
Uji Heteroskedastisitas
nilai Kolmogorov-Smirnov pada variabel sistem pengendalian internal, kesesuaian kompensasi, asimetri informasi, ketaatan aturan
akuntansi
kecurangan
dan
akuntansi
kecenderungan memiliki
0,236 dan 0,293 lebih besar dari 0.05. Artinya data residual berdistribusi normal. Uji Multikolinieritas
VIF
Sistem Pengendalian Internal
0,156
6,430
Kesesuaian Kompensasi
0,967
Cut Off
Sig
Sistem Pengendalian Internal
0,05
0,906
Tidak terdapat heteroskedastisitas
Kesesuaian Kompensasi
0,05
0,634
Tidak terdapat heteroskedastisitas
Asimetri Informasi
0,05
0,887
Tidak terdapat heteroskedastisitas
Ketaatan Aturan Akuntansi
0,05
0,522
Tidak terdapat heteroskedastisitas
Berdasarkan
4.7
dalam
pengujian heteroskedastisitas menjelaskan
Tidak ada multikolinearitas
bahwa pada uji heteroskedastisitas yang
1,034
Tidak ada multikolinearitas
variabel yang nilai sig-nya < 0,05, artinya
antara variabel. Hasil Pengujian Data
dilihat pada nilai sig bahwa tidak ada
tidak 0,130
7,722
Tidak ada multikolinearitas
Ketaatan Aturan Akuntansi
0,461
2,169
Tidak ada multikolinearitas
ada
terdapat
heteroskedastisitas
Hasil Pengujian Hipotesis Untuk Y1
Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS 16.0
Berdasarkan
tabel
4.6
dalam
pengujian multikolinearitas menjelaskan bahwa pada uji multikolinearitas yang dilihat pada nilai tolerance bahwa tidak variabel
independen
yang
nilai
tolerance-nya > 0,10 artinya tidak ada terdapat
tabel
Kesimpulan
Asimetri Informasi
ada
Kesimpulan
Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS 16.0
Tabel 4.6 Hasil Uji Multikolinieritas Tolerance
Variabel
nilai
Asymp sig (2-tailed) 0,404, 0,254, 0,649,
Variabel
Tabel 4.7 Hasil Uji Heteroskedastisitas
korelasi
antara
variabel
independen. Hasil perhitungan dari nilai VIF bahwa tidak ada nilai VIF < 10,
Tabel 4.8 Hasil Pengujian Hipotesis Variabel Konstanta Sistem Pengendalia n Internal Kesesuaian Kompensasi Asimetri Informasi Ketaatan Aturan Akuntansi Uji Statistik F Koefisien Determinasi (R2)
Β 6,558
t-test
-0,129
-2,457
0,17
1.062
0,292
2,934
0,005
-5,554
0,000
0,017 0,117
F-Test
Sig
R2
H1 Diterima H2 Ditolak H3 Diterima
-1,168
12,758
Simpulan
H4 Diterima
0,000 0,460
artinya tidak ada multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi. Page | 10
Berdasarkan tabel 4.8 hasil uji statistik
F
menunjukkan
F-test
Berdasarkan tabel 4.8 hasil uji
sebesar 12,758 dan nilai signifikan sebesar
signifikan pengaruh parsial (uji t) hipotesis
0,000.
probabilitas
1 melihatkan bahwa nilai uji statistik t
signifikan 0,05 dan nilai signifikan yang
pada variabel sistem pengendalian internal
dihasilkan lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,000
sebesar -2,457 dengan taraf signifikan
menyatakan
simultan
0,017. Dan uji statistik t menggunakan
variabel sistem pengendalian internal,
tingkat taraf signifikan sebesar 0,05.
kesesuaian kompensasi, asimetri informasi
Sehingga
dan ketaatan aturan akuntansi mempunyai
signifikan yang dihasilkan lebih kecil dari
pengaruh
0,05 diartikan bahwa variabel independen
Artinya
nilai
Hipotesis 1
dengan
bahwa
secara
terhadap
kecenderungan
kecurangan akuntansi.
dilihat
kalau
nilai
mempengaruhi variabel dependen. Dengan
Berdasarkan tabel 4.8 hasil dari koefisien determinan R Square yaitu
demikian hipotesis 1 dalam penelitian ini diterima.
sebesar 0,460, hal ini berarti 46% variasi variabel
dapat
dependen
Hal
ini
mengindikasikan
jika
(kecenderungan
pimpinan perusahaan yang menerapkan
kecurangan akuntansi) dapat dijelaskan
sistem pengendalian internal yang efektif
oleh variasi variabel independen (sistem
dalam perusahaan akan mencegah tindakan
pengendalian
kecenderungan kecurangan akuntansi yang
kompensasi,
internal, asimetri
kesesuaian
informasi
dan
akan merugikan perusahaan. Pada suatu
ketaatan aturan akuntansi). Sedangkan
perusahaan
sisanya 54% dijelaskan oleh sebab-sebab
pengendalian internal bertujuan untuk
yang lain di luar model.
melakukan pemantauan dan evaluasi atas
Berdasarkan tabel 4.8 dapat dilihat
aktivitas
diterapkan
karyawan
sistem
dalam
menilai
hasil dari uji statistik t, yang akan
pelaksanaan pengendalian internal seperti
menjelaskan
tidak
pengendalian atas kas, persediaan di
terdapatkah pengaruh varianel independen
gudang, dan lain-lain. Dengan adanya
secara
sistem pengendalian internal yang efektif,
terdapat
individual
dependen.
atau
terhadap
variabel
maka kegiatan perusahaan juga dapat berjalan
secara
efektif
kemungkinan
adanya
dalam
perusahaan
suatu
sehingga
penyimpangan juga
dapat
berkurang. Page | 11
mereka peroleh dari Hipotesis 2
signifikan pengaruh parsial (uji t) hipotesis 2 bahwa nilai uji statistik t variabel kesesuaian kompensasi adalah sebesar 1,062 dengan taraf signifikan 0,292. Dan statistik
yang
mereka kerjakan. Sistem kompensasi yang
Berdasarkan tabel 4.8 hasil uji
uji
pekerjaan
t
menggunakan
sesuai diharapkan dapat mebuat karyawan merasa tercukupi sehingga karyawan tidak melakukan perusahaan
tindakan
yang
termasuk
merugikan melakukan
kecurangan akuntansi.
tingkat
signifikan sebesar 0,05. Sehingga dapat
Hipotesis 3
dilihat nilai signifikan yang dihasilkan
Berdasarkan tabel 4.8 hasil uji
besar dari 0,05 yaitu 0,109 dan diartikan
signifikan pengaruh parsial (uji t) hipotesis
bahwa hasil ini menunjukkan pengaruh
3 bahwa nilai uji statistik t variabel
antara kesesuaian kompensasi dengan
motivasi adalah sebesar 2,934 dengan taraf
kecenderungan kecurangan akuntansi yaitu
signifikan 0,005. Dan uji statistik t
tidak
demikian
menggunakan tingkat signifikan sebesar
hipotesis 2 dalam penelitian ini tidak
0,05 sehingga dapat dilihat nilai signifikan
diterima.
yang dihasilkan kecil dari 0,05 yaitu 0,005.
berpengaruh.
Dengan
Sistem kompensasi yang berlaku di perusahaan antara
mengindikasikan
pemberian
hubungan
kompensasi
dengan
kecurangan akuntansi. Ketika pemberian
Berarti bahwa hasil ini menunjukkan pengaruh antara asimetri informasi dengan kecenderungan kecurangan akuntansi yaitu berpengaruh.
kompensasi ditingkatkan maka seharusnya tindakan kecurangan
dalam
yang terjadi antara pemilik perusahaan dan
suatu perusahaan berkurang. Hal ini berarti
manajer perusahaan mendorong manajer
tidak hanya pemberian kompensasi yang
untuk menyajikan informasi yang tidak
mempengaruhi karyawan untuk melakukan
sebenarnya,
tindakan kecurangan akuntansi tapi juga
tersebut berkaitan dengan pengukuran
karakter dari karyawan itu sendiri yang
kinerja manajer. Hanya pihak internal
tidak bisa dirubah. Kecurangan akuntansi
perusahaan
didorong oleh tindakan karyawan untuk
pembuatan laporan keuangan dan hanya
memaksimalkan
pihak
Tindakan
akuntansi
Hal ini berarti asimetri informasi
keuntungan
tersebut
didorong
pribadi.
terutama
yang
internal
jika
informasi
mengerti
perusahaan
lika-liku
yang
oleh
mengetahui isi dan angka yang sebenarnya
ketidakpuasan karyawan atas imbalan yang
dari laporan keuangan yang disusun. Page | 12
Berarti,
tidak
kesenjangan
menutup informasi
kemungkinan
kepada
perusahaan.
pengelola dan pihak pemakai berkaitan
perusahaan
dengan
keuangan
menerapkan aturan akuntansi yang sehat
kurangnya
serta mengikuti prosedur pengelolaan aset
perusahaan,
laporan
dikarenakan
transparansi atau keterbukaan antara pihak
Untuk
pimpinan
pihak
pembuatan
antara
didelegasikan
itu
bertanggung
pimpinan
jawab
untuk
dan prosedur pencatatan secara konsisten.
pengelola laporan keuangan dan pihak PENUTUP
pemakai.
Kesimpulan Berdasarkan hasil dari pembahasan
Hipotesis 4 Berdasarkan tabel 4.8 hasil uji
analisis data penelitian ini yang dimuat
signifikan pengaruh parsial (uji t) hipotesis
dalam
4 bahwa nilai uji statistik t variabel
permasalahan
ketaatan aturan akuntansi adalah sebesar -
pengaruh sistem pengendalian internal,
5,554 dengan taraf signifikan 0,000. Dan
kesesuaian kompensasi, asimetri informasi
uji
tingkat
dan ketaatan aturan akuntansi terhadap
signifikan sebesar 0,05 sehingga dapat
kecenderungan kecurangan akuntansi yaitu
dilihat nilai signifikan yang dihasilkan
menyimpulkan bahwa hipotesis 1 diterima,
jauh lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,000
hipotesis 2 ditolak, hipotesis 3 diterima,
diartikan bahwa hasil ini menunjukkan
dan hipotesis 4 diterima.
statistik
bahwa
t
menggunakan
ketaatan
berpengaruh
aturan
terhadap
akuntansi
kecenderungan
pembuktian yang
hipotesis diangkat
pada tentang
Kesimpulan dari penelitian ini adalah, sebagai berikut:
kecurangan akuntansi. Dengan demikian
1. Sistem pengendalian internal ber-
hipotesis 4 dalam penelitian ini dapat
pengaruh terhadap kecenderungan
diterima.
kecurangan akuntansi.
Dengan untuk
mengarahkan
melaksanakan
karyawan
ketaatan
aturan
akuntansi akan menghindari perusahaan dari tindakan kecurangan akuntansi yang
2. Kesesuaian kompensasi tidak berpengaruh terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi. 3. Asimetri informasi
berpengaruh
akan merugikan perusahaan. Penyajian
terhadap kecenderungan kecura-
laporan
ngan akuntansi.
keuangan
oleh
perusahaan
merupakan kewajiban sehubungan dengan tugas dan tanggung jawab yang telah Page | 13
Akuntansi (Studi Empiris pada BUMN di Kota Padang). Padang: Universitas Negeri Padang.
4. Ketaatan aturan akuntansi berpengaruh terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi
Aranta,
SARAN 1. Pakailah variabel lain yang dapat mempengaruhi kecurangan
kecenderungan akuntansi
seperti
perilaku tidak etis, karena awal dari perilaku kecurangan adalah dari perilaku yang tidak etis 2. Tambahlah jumlah sampel dalam melakukan penelitian, agar hasil penelitian yang didapatkan lebih baik dan akurat. DAFTAR PUSTAKA Anggraini, Ratna ZR. (2013). Pengaruh System Pengendalian Internal, System Kompensasi, dan Asimetri Informasi Terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi (Fraud). Jakarta: Universitas Negeri Jakarta. Wilopo. (2009). Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi. Padang: Simposium Nasional Akuntansi 9 Padang Adelin,
V. (2013). Pengaruh Pengendalian Internal, Ketaatan Aturan Akuntansi, dan Perilaku Tidak Etis Terhadap Kecendrungan Kecurangan
Petra M. (2013). Pengaruh Moralitas Aparat dan Asimetri Informasi Terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi. Padang: Universitas Negeri Padang.
Arens A. Alvin. Ellder j. Ronald & Beasley Mark s. (2008). Auditing dan Jasa Assurance Pendekatan Terintegrasi. Jakarta: Erlangga. Mulyadi. (2002). Auditing. Buku 1. Jakarta : Salemba Empat. Najahninggrum, Anik F. (2013). FaktorFaktor Yang Mempengaruhi Kecenderungan Kecurangan (Fraud). Semarang: Universitas Negeri Semarang. Riahi,
Ahmed., Belkawo. (2006). Accounting Theory. Edisi 5. Buku 1. Jakarta Selatan : Salemba Empat.
Scott,
William R. (2000). Financial Accounting Theory. Second Edition. Canada : Prentice Hall.
Tunggal Amin Widjaja. (2013). DasarDasar Fraud Auditing. Jakarta: Harvarindo. Zainal, Rizki. (2013). Pengaruh Efektivitas Pengendalian Intern, Asimetri Informasi Dan Kesesuaian Kompensasi Terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi (Fraud). Padang: Universitas Negeri Padang.
Page | 14