PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF TIPE EXAMPLES NON EXAMPLES TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 PANCUNG SOAL KABUPATEN PESISIR SELATAN 1
Salli Maradona1, Mulyati,2 Ria Kasmeri2 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Dosen Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat
[email protected]
ABSTRACT This research is motivated by less of students curiosity and activeness during biology learning process which imfacted to the low of students’ outcomes especially in learning about reproduction system. This research purposes to know about the implementation of Example Non Example type of innovative learning model toward students outcomes in learning biology include cognitive domain, affective domain and psychomotor domain of XI grade students at SMAN 1 Pancung Soal academic year 2016/2017 which consist 4 classes. The samples were chosen by using purposive sampling where XI4 chose as experimental class and XI3 chose as control class. The data analyzed by did t-test. As the results, cognitive domain showed experimental class average value is 78,02 and control class is 67,30 or as much as ttest>t-table which mean hypothesis is accepted. In affective domain, it go that experimental class average value is 2,97 and control class is 2,67 which both are classified into C. In psychomotor domain, it go that experimental class average value is 3,46 and control class is a 3,36 which both are classified into B. It can be said that the implementation of Example Non Example type innovative learning model influences students biologyoutcomes at XI grade students at SMAN 1 Pancung Soal district of Pesisir Selatan. Keywords : Example Non Examples, XI grade students, learning outcomes. PENDAHULUAN
bulan Juli 2016, dimana guru biologi yang
Proses pembelajaran merupakan
mengatakan di kelas XI nilai siswa rendah,
suatu kegiatan yang dilakukan antara guru
proses pembelajaran masih berpusat pada
dengan siswa, siswa dengan sesama siswa
guru dimana guru menjelaskan materi
dan siswa dengan lingkungan. Dalam
pembelajaran
proses pembelajaran siswa tidak hanya
mendengar,
berinteraksi dengan guru sebagai salah
dalam pembelajaran, dan sedikitnya siswa
satu
yang
sumber
belajar,
tetapi
juga
kemudian
siswa
hanya
dan kurang berpartisipasi
bertanya
serta
memberikan
berinteraksi dengan keseluruhan sumber
tanggapan terhadap materi yang diberikan
belajar yang dipakai untuk mencapai
guru. Berdasarkan hasil observasi yang
tujuan pembelajaran yang diinginkan.
telah di lakukan di SMA Negeri 1 Pancung
Berdasarkan informasi dari guru
Soal pada bulan Agustus 2016, dan
dan siswa sebelum melakukan observasi di
wawancara dengan guru biologi Ibu Diah
sekolah SMA Negeri 1 Pancung Soal pada
Fitri Madya, S.Pd didapatkan informasi 1
bahwa nilai biologi lebih banyak yang
kelompok yang kemudian diminta hasil
rendah. Salah satunya pada materi sistem
diskusi yang dilakukannya.
reproduksi manusia. Hal ini bisa dilihat
Kelebihan dari model ini adalah
dari hasil rata-rata ulangan harian siswa
dapat memberikan kesempatan kepada
pada kelas XI IPA SMA Negeri 1 Pancung
siswa
Soal pada semester II Tahun Pelajaran
kemampuan analisisnya, bekerja sama dan
2015/2016 pada materi sistem reproduksi
dapat
yang masih di bawah KKM sebagai
individu, sedangkan kelemahan dari model
berikut XI1 (75,51), XI2 (70,08), XI3
ini
(71,4), dengan KKM yang diterapkan
bekualitas dan sesuai dengan nalar atau
disekolah adalah 82.
kompetensi siswa.
Sistem reproduksi pada manusia
untuk
berfikir,
meningkatkan
Sulit
interaksi
menemukan
Model
meningkatkan
gambar
pembelajaran
Examples
Non
membahas tentang proses spermatogenesis
pembelajaran yang
dan oogenesis. Maka dilakukan variasi
kepada guru, melainkan siswa disuruh
strategi dan model pembelajaran pada
untuk berfikir dan menganalisis, melalui
materi sistem reproduksi pada manusia,
contoh berupa gambar dan kasus yang
dimana model pembelajaran yang mungkin
telah dipersiapkan oleh guru. Hal ini
dapat meningkatkan hasil belajar siswa
didukung oleh penelitian Puspita (2014:4)
pada
model
dengan judul Pengaruh Penerapan Model
pembelajaran Examples Non Examples.
Pembelajaran Inovatif Tipe Examples Non
Materi sistem reproduksi pada manusia
Examples Terhadap Hasil Belajar Biologi
memiliki banyak gambar sedangkan model
Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Tembilan
Exampels Non Examples dalam proses
Hulu Riau dan hasilnya mengatakan
pembelajaran
bisa
bahwa terdapat perbedaan hasil belajar
dengan menganalisis gambar. Menurut
biologi siswa kelas XI yang diterapkan
Istarani (2012:9) Examples Non Examples
dengan model pembelajaran Examples Non
adalah
suatu
rangkaian
Examples.
materi
ajar
kepada
menunjukkan
tersebut
yaitu
penyampaiannya
penyampaian
siswa
gambar-gambar
dengan yang
Adapun dilakukan
ini
yang
merupakan materi bersifat konseptual yang
materi
Examples
antar
suatu
tidak bergantung
tujuan
adalah
adalah
penelitian
untuk
ini
mengetahui
relevan yang telah dipersiapkan dan
penerapan model pembelajaran inovatif
diberikan kesempatan kepada siswa untuk
examples non examples terhadap hasil
menganalisisnya bersama teman dalam
belajar biologi ranah kognitif, afektif dan
2
psikomotor siswa kelas XI SMA Negeri 1 pancung soal.
Berdasarkan data yang diperoleh dari
tabel
1
bahwa
rata-rata
nilai
keseluruhan siswa kelas eksperimen dan METODE PENELITIAN Jenis
siswa kelas kontrol pada ranah afektif
penelitian
ini
adalah
penelitian eksperimen. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Randomized Control Posttest Only
sama-sama memiliki kriteria predikat C, sedangkan pada ranah psikomotor juga memiliki kriteria yang sama yaitu dengan predikat B+.
Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seleruh siswa
kelas XI SMA
Negeri 1 Pancung Soal yang terdaftar pada
Pada penelitian ini meliputi 3 ranah yaitu ranah afektif, ranah kognitif dan ranah psikomotor.
Tahun Pelajaran 2016/2017. Pemilihan kelas sampel dilakukan secara Purposive
1. Ranah Afektif
Sampling.
Berdasarkan penilaian pada ranah
Teknik analisis yang digunakan
afektif rata-rata nilai yang diperoleh kelas
dalam penelitian ini adalah, uji normalitas
eksperimen pada indikator bertanggung
dan
hipotesis
jawab nilai 2,91 dengan predikat C,
menggunakan uji-t hipotesis bertujuan
indikator kerja sama kelompok nilai 2,97
untuk
dengan predikat C, dan indikator percaya
uji
homogenitas.
mengetahui
Uji
apakah
hipotesis
penelitian ini diterima atau ditolak.
diri nilai 3,00 dengan predikat B. Pada kelas kontrol indikator bertanggung jawab
HASIL DAN PEMBAHASAN
nilai 2,64 dengan predikat C, indikator
Setelah dilakukan penelitian di
kerja sama kelompok nilai 2,67 dengan
SMAN 1 Pancung Soal kabupaten Pesisir
predikat C, dan pada indikator percaya
Selatan maka diperoleh data hasil belajar
diri nilai 2,64 dengan predikat C. Rata-
biologi siswa pada kedua kelas sampel,
rata kedua kelas tersebut sama-sama
yang disajikan pada tabel 1:
berada pada predikat C. Nilai rata-rata
Tabel 1. Rata-rata nilai siswa pada ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.
yang diamati dapat dilihat pada Gambar 1.
N o
Kelas
1
Eksperi men
2
Kontrol
Afektif Nilai Pred ikat 2,97 C 2,67
C
Kognitif Nilai 78,02
Psikomotor Nilai Predi kat 3,46 B+
67,30
3,31
B+
3
ini sesuai dengan pendapat Sadulloh 2,91
2,97
2,64
3
2,67
3,00
(2011:35) belajar dalam kelompok dan
2,64
menyelesaikan tugas jauh lebih efisien dari
Nilai Rata-Rata
2.5
pada
2
Eksperimen
Kontrol
1.5
belajar secara individual. Pada
indikator percaya diri, disaat berdiskusi siswa menunjukkan rasa percaya diri,
1
berani bertanya dalam diskusi dan ikut
0.5
mengeluarkan pendapat kalau ada yang
0 Bertanggung Kerjasama Percaya kelompok jawab diri Gambar 1. Rata-Rata Nilai Siswa Pada Ranah Afektif Kedua Kelas Sampel
tidak mengerti, ada juga beberapa siswa yang hanya mengandalkan kelompoknya saja. Hal tersebut mengakibatkan kriteria
Berdasarkan nilai siswa pada kelas eksperimen dengan predikat C untuk
predikat pada kelas eksperimen masih C (Cukup).
ranah afektif dengan menerapkan model pembelajaran inovatif tipe Examples Non Examples. Rendahnya nilai disebabkan siswa dituntut untuk menganalisis gambar dengan
anggota
terlihat
kelompoknya.
bertanggung
Siswa
jawab
dalam
berdiskusi dan menganalisa gambar yang telah diberikan oleh guru, tetapi sebagian
siswa
yang
tidak
ada mau
menganalisa gambar dan banyak siswa yang komplen karena tidak terbiasa belajar mandiri,
pada
kelompok, dengan
siswa
teman
menemukan
indikator sudah
satu
kerjasama berkerjasama
kelompok
permasalahan
untuk dengan
mengenali gambar, dan ada juga siswa yang meribut disaat berdiskusi sehingga membuat suasana kelas menjadi kurang kondusif dan sangat susah ketika ditunjuk untuk
membacakan
hasil
diskusinya,
karena siswa banyak yang menolak. Hal
Berdasarkan nilai siswa pada kelas kontrol dengan predikat C untuk ranah afektif dengan metode diskusi dan tanya jawab lebih rendah dibandingkan kelas eksperimen, dimana pada kelas kontrol
siswa
disuruh
mendiskusikan
materi yang sedang dipelajari, dan hanya sebagian siswa saja yang aktif dalam proses pembelajaran berlangsung, dan disaat membuat laporan kebanyakan siswa hanya mengandalkan teman satu kelompok saja.
Pada indikator bertanggung jawab
,rasa tanggung jawab siswa kurang terlihat disaat mengerjakan tugas yang diberikan guru, sedangkan pada indikator kerja sama kelompok juga terlihat kurang kompak. Pada indikator percaya diri,
disaat
berdiskusi rasa percaya diri siswa dalam membuat laporan diskusi juga kurang terlihat dan kurangnya motivasi siswa dalam diskusi kelompok hanya sebagian 4
saja yang berpartisipasi. Hal tersebut
Exampes
siswa
lebih
mengakibatkan kriteria predikat pada kelas
menganalisis
kontrol masih C (Cukup). Hal ini sesuai
kelompoknya. Penggunaan gambar pada
yang dikatakan Majid (2014 :71) aktivitas
proses
belajar untuk mencapai tujuan belajar tidak
mempengaruhi dalam proses pembelajaran
akan terjadi apabila peserta didik tidak
berlangsung. Akibatnya terjadi komunikasi
termotivasi untuk belajar.
antar sesama kelompok, menurut Majid
gambar
pembelajaran
dituntut dengan
ini
juga
untuk anggota
sangat
(2014:284) bahwa“ keberhasilan kegiatan 2. Ranah Kognitif
pembelajaran sangat tergantung kepada
Berdasarkan hasil belajar biologi
efektivitas proses komunikasi yang terjadi
siswa pada materi sistem reproduksi
dalam pembelajaran”. Hal tersebut mudah
terlihat bahwa hasil belajar biologi pada
diingat
ranah kognitif pada kelas eksperimen
menganalisis gambar siswa saling bertukar
dengan model pembelajaran inovatif tipe
pikiran
Examples Non Examples lebih tinggi
kelompoknya. Hal ini sesuai dengan
dibandingkan
yang
pendapat Asma (2012:7) bahwa “seluruh
menggunakan metode diskusi dan tanya
siswa terlibat aktif dalam kelompok untuk
jawab terlihat pada Gambar 2.
memecahkan masalah, maka pengetahuan
kelas
kontrol
78, 02 Nilai Rata-Rata Siswa
80
oleh
siswa
antar
karena
sesama
dalam
anggota
yang diperoleh dari penemuan-penemuan
63,30
70
dari hasil kerjasama ini akan lebih bernilai
60 50 40
Kelas Eksperimen
permanen dalam pemahaman masing-
Kelas Kontrol
masing siswa”. Karena siswa terlibat
30 20
langsung dalam proses menganalisis dan
10
mampu
0 Gambar 2. Rata-Rata Nilai Siswa Pada Ranah Kognitif Kelas Sampel
Tingginya
nilai
rata-rata
hasil
belajar biologi siswa kelas eksperimen kemungkinan
disebabkan
oleh
siswa
tertarik dengan model Examples Non Exampes yang diterapkan, dan siswa juga belajar dirumah sebelum melaksanakan tes
model
Examples
Non
antar
sesama anggota kelompok dan juga dalam membacakan hasil analisisnya. Ditambah lagi dengan pendapat Amri dan Ahmadi (2010 :17) bahwa “jika siswa langsung terlibat ke dalam berbagai kegiatan dalam proses
pembelajaran
mengembangkan
pemahaman
dapat dan
kemampuannya”.
akhir. Pada kelas eksperimen dengan menerapkan
mengkomunikasikannya
Pada kelas kontrol rata-rata nilai siswa lebih rendah dari kelas eksperimen. 5
Pada kelas kontrol hanya menggunakan
laporan,
metode diskusi dan tanya jawab, sehingga
menggunakan kalimat dan gaya bahasa
disaat
siswa
yang jelas yang mana kedua kelas sampel
sedang
tersebut sama-sama memperoleh kriteria
guru
menyuruh
mendiskusikan
materi
yang
dipelajari kebanyakan siswa melihat punya
dan
indikator
ketiga
predikat B+ yang terlihat pada gambar 3.
temannya tanpa berusaha mencari sendiri dan hanya sebagian saja yang ikut serta mendiskusikan
diperintahkan
guru.
materi Disamping
yang
Nilai Rata-rata
dalam
itu
kurangnya sarana prasarana di saat proses
berpartisipasi
bisa
menjawab
dengan
2 Eksperimen
1.5
Kontrol
Kerapian kebersihan Laporan
disaat
Menggunakan Kelengkapan isi laporan kalimat yang jelas
Gambar 3. Rata-Rata Nilai Siswa Pada Ranah Psikomotor Kelas Sampel
dilakukan tes akhir banyak siswa yang tidak
2.5
0
materi yang diberikan guru sedangkan ikut
2,62
0.5
mengerjakan saja yang bisa menjawab
tidak
2,54 2,50
1
pembelajaran akibatnya hanya siswa yang
yang
2,87 2,85 2,64
3
benar. Berdasarkan indikator yang diamati
Menurut pendapat Sanjaya (2012:246-247) keberhasilan kelompok tergantung pada setiap anggotanya, maka setiap anggota kelompok harus memiliki tanggung jawab
kelas eksperimen pada indikator kerapian dan
kebersihan
laporan
pada
kelas
eksperimen, siswa sudah membuat laporan dengan rapi dan bersih dan sudah sesuai
sesuai dengan tugasnya.
dengan tujuan pembelajaran, sehingga laporan yang di buat mudah di pahami,
3. Ranah Psikomotor Berdasarkan data penelitian siswa pada
ranah
psikomotor
pada
kelas
eksperimen adalah melalui pembuatan laporan secara individu melalui analisis gambar yang diberikan oleh guru pada saat proses pembelajaran. Pada kelas kontrol dengan membuat laporan berdasarkan diskusi kelompok. Hasil penelitian kelas eksperimen
dan
kelas
kontrol
pada
indikator pertama kerapian dan kebersihan laporan, indikator kedua kelengkapan isi
selanjutnya pada indikator kelengkapan isi laporan siswa sudah membuat laporan dengan lengkap, dan telah sesuai dengan tujuan pembelajaran, meskipun masih ada sebagian lagi dalam membuat laporan yang tidak lengkap, dan pada indikator menggunakan kalimat dan gaya bahasa yang jelas, pada kelas eksperimen laporan yang dibuat sudah menggunakan kalimat dan gaya bahasa yang jelas dan bisa dipahami 6
sesuai
dengan
tujuan
pembelajaran,
pada
kelas
eksperimen
memiliki kriteria predikat B+. Hal ini sesuai
yang
dikatakan
yang meliputi aspek imitasi, manipulasi, presisi, artikulasi, natturalisasi.
permendikbud
(2014 : 23) nilai akhir yang diperoleh
KESIMPULAN
untuk ranah keterampilan diambil dari nilai optimal/nilai tertinggi yang dicapai.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan
bahwa
penerapan
model
Berdasarkan indikator yang diamati
pembelajaran inovatif tipe Examples Non
kelas kontrol pada indikator kerapian dan
Examples dapat meningkatkan hasil belajar
kebersihan
biologi siswa kelas XI IPA di SMAN I
laporan
dalam
membuat
laporan banyak siswa yang membuat
Pancung Soal Kabupaten Pesisir Selatan.
dengan kurang bersih dan kurang rapi, sehingga
laporan
dipahami
dan
yang dibaca
dibuat
sulit
oleh
guru,
selanjutnya pada indikator kelengkapan isi
DAFTAR PUSTAKA Asma, Nur. (2012). Model Pembelajaran Kooperatif. Padang : UNP Press Padang.
laporan, siswa membuat hasil diskusi masih ada yang belum lengkap serta tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran. Hanya sebagian saja yang sudah membuat laporan dengan lengkap, dan pada kelas kontrol dalam membuat laporan kebanyakan siswa tidak
ikut
serta,
pada
indikator
menggunakan kalimat dan gaya bahasa yang jelas, disaat membuat laporan diskusi
Ahmadi, Iif K., Amri S. & Elisah T (2011). Strategi Pembelajaran Sekolah Terpadu. Jakarta: Prestasi Pustakaraya. Istarani. 2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada. Kunandar. 2013. Penilaian Autentik. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Majid,
masih banyak siswa menggunakan kalimat dan gaya bahasa kurang jelas dalam menulis laporan diskusi dan tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran, pada kelas kontrol memiliki kriteria predikat B+. Hal ini sesuai dengan pendapat kunandar (2013 : 251) penilaian kompetensi keterampilan adalah penilaian yang dilakukan guru untuk
mengukur
tingkat
pencapaian
kompetensi keterampilan dari peserta didik
Abdul. 2014. Strategi Pembelajaran. Bandung : Remaja Rosdakarya.
Permendikbud No. 104. (2014). PenilaianHasil Belajar Oleh Pendidik Pada Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah. Putri, Dwy Puspita (2014). “Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Inovatif Tipe Examples Non Examples Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Tembilan Hulu Riau.
7
Skripsi (tidak dipublikasikan). Padang: STKIP PGRI SUMBAR. Sadulloh,U. 2011. Pedagogik (Ilmu mendidik). Bandung : Alfabeta Sanjaya, W. 2012. Media Komunikasi Pembelajaran. Jakarta : Prenada Media.
8