PENGARUH JUMLAH WAJIB PAJAK, SURAT PEMBERITAHUAN PAJAK TERHUTANG DAN JUMLAH BANGUNAN TERHADAP PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI NAGARI AUA KUNING KECAMATAN PASAMAN KABUPATEN PASAMAN BARAT Fitri Kurnia1, Citra Ramayani2, Jolianis2 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat
[email protected]
1
ABSTRACT This study aims to analyze: The influence of the number of taxpayers, tax payable notes and the number of buildings on the tax revenue of the earth and buildings in Nagari Aua Kuning Pasaman District Pasaman Barat Regency. This type of research is associative research. Data analytics technique is panel data regression analysis. The results of this study indicate that: 1) the number of taxpayers did not significantly affect the tax revenue of the earth and buildings with the value of tcount 1.583721
ttabel 1.70562. 4) Simultaneously for the variable of the taxpayer, the letter of tax payable and the number of buildings together significantly affect the tax revenue of the earth and buildings, it can show that Fcount is 6.431325> Ftable of 2.98 and value significant 0.000340 <0.05. Keywords: Number of Taxpayers, Income Tax Notification, Building Amount and Land and Building Tax Receipts PENDAHULUAN Pajak Bumi dan Bangunan
Pajak
Bumi
merupakan
dan
pajak
Bangunan property
di
(PBB) merupakan pajak langsung
Indonesia sebagaimana tertulis dalam
yang dikenakan atas bumi dan atau
Undang-Undang Nomor 12 tahun
bangunan. Menurut (Irfan, 2010)
1994. Pajak Bumi dan Bangunan
Subjek pajak dalam PBB adalah
sebagai pajak obyektif, yaitu pajak
orang atau badan yang secara nyata
Negara
mempunyai suatu hak atas bumi, dan
penerimanya merupakan pendapatan
atau memiliki, menguasai, dan atau
daerah yang antara lain dipergunakan
memperoleh manfaat atas bangunan.
untuk penyediaan fasilitas yang juga
yang
sebagian
besar
dinikmati
oleh
pemerintah
pusat
dan merupakan satu-satunya pajak
maupun pemerintah daerah, oleh
property
sebab itu, wajar bila pemerintah
mengalami kenaikan dari tahun ke
pusat juga membiayai penyediaan
tahun. Pajak Bumi dan Bangunan
fasilitas tersebut melalui pembayaran
mempunyai dampak yang lebih luas
Pajak
Bangunan.
sebab hasil penerimaan Pajak Bumi
Meskipun Pajak Bumi dan Bangunan
dan Bangunan sepenuhnya untuk
memiliki
pembangunan
Bumi
dan
nilai
rupiah
kecil
di
Indonesia
daerah
yang
yang
dibandingkan dengan pajak pusat
bersangkutan sesuai dengan Undang-
lainnya, tetapi memiliki dampak luas
Undang No. 28 Tahun 2009 tentang
sebab hasil penerimaan Pajak Bumi
Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.
dan Bangunan dikembalikan untuk
Untuk itu, perlu bagi pemerintah
pembangunan
yang
daerah untuk meningkatkan peranan
bersangkutan. Pada dasarnya, Pajak
Pajak Bumi dan Bangunan sebagai
Bumi
merupakan
sumber
terbesar
(PAD).
dan
Wajib
daerah
Bangunan
Pajak
dibandingkan
(WP) pajak-pajak
pendapatan
asli
daerah
lainnya
Tabel 1. Jumlah Pendapatan Asli Daerah yang Bersumber Dari Pajak Bumi dan Bangunan Pada dari 2011-2015 No Tahun PAD (Rp) PBB (Rp) % 1 2011 29.399.707.750 6.684.678.407 22,73 2 2012 32.339.687.525 7.704.528.064 23,82 3 2013 35.573.646.157 8.973.930.670 25,23 4 2014 39.131.010.772 10.425.360.460 26,64 5 2015 43.044.111.849 11.941.849.247 27,74 Sumber: Badan Aset dan Pendapatan Daerah Kabupaten Pasaman Barat Berdasarkan
tabel
1
diatas
pembayaran
pajak
bumi
dan
terlihat bahwa jumlah pendapatan
bangunan oleh wajib pajak sebagai
asli daerah dari tahun 2011-2015 di
sumber pendapatan asli daerah untuk
Kabupaten Pasaman Barat terjadi
pembangunan
peningkatan pada setiap tahunnya
Pasaman
yang salah satu nya bersumber dari
pajak bumi dan bangunan pada setiap
daerah
Barat,
dan
Kabupaten penerimaan
tahunnya
juga
mengalami
peningkatan dari tahun 2011-2015 tersebut.
Dalam
pemungutan
pajak khususnya Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).
pelaksanaan
pajak
bumi
Agar hasil penerimaan Pajak
dan
Bumi dan Bangunan dapat terealisasi
bangunan di Nagari Aua Kuning
sesuai target yang ditetapkan, perlu
Kecamatan
diketahui
Pasaman
Kabupaten
faktor-faktor
yang
Pasaman Barat masih banyak wajib
mempengaruhi
pajak yang belum sepenuhnya sadar
pengelolaan
akan kewajibannya dalam membayar
Bangunan. Wajib Pajak Bumi dan
pajak
Bangunan
sehingga
terealisasinya
menghambat
pembangunan
di
penerimaan Pajak
(PBB)
Bumi
adalah
dan
Subjek
Pajak yang dikenakan kewajiban
segala bidang. Hal ini disebabkan
membayar
Pajak
oleh masih rendahnya penerimaan
Bangunan.
Bumi
dan
pajak setiap tahunnya karena wajib
Pertumbuhan penduduk yang
pajak merasa enggan atau kurangnya
meningkat, menyebabkan kebutuhan
kepercayaan
penduduk akan perumahan berupa
masyarakat
kepada
administrasi pengelolaan pajak untuk
tanah
membayar pajak.
meningkat.
dan
bangunan
semakin
Penduduk
yang
Pajak daerah merupakan salah
mempunyai sertifikat atas tanah dan
satu sumber pendapatan daerah yang
bangunan, wajib mendaftarkan objek
penting guna membiayai pelaksanaan
bumi
pemerintahan
daerah
dan
menggunakan
dilaksanakan
berdasarkan
prinsip
dan/atau
bangunan
dengan
formulir
Surat
Pemberitahuan Objek Pajak Daerah
demokrasi, pemerataan dan keadilan,
(SPOPD)
peran
dan
Pendapataan Daerah paling lambat
akuntabilitas dengan memperhatikan
30 (tiga puluh) hari kalender sejak
potensi
tahunnya
tanggal diterimanya SPOPD oleh
Badan Aset dan Pendapatan Daerah
Wajib Pajak. Wajib Pajak yang telah
menetapkan target serta realisasi
mendaftarkan objek pajak bumi dan/
penerimaan yang berasal dari sektor
atau bangunan akan diberikan Nomor
serta
daerah.
masyarakat,
Setiap
Pokok
ke
Wajib
Badan
Pajak
Aset
dan
Daerah
(NPWPD). tanah
Dengan
dan
bersertifikat
meningkatnya
bangunan
yang
disertai
dengan
dan
NPWPD, maka jumlah wajib pajak
Pemberitahuan
Pajak
Terutang
(SPPT) sampai ketangan Wajib Pajak dan
juga menerima
pembayaran
PBB.
yang dikenai kewajiban membayar
Menurut
(Mardiasmo,
PBB atas tanah dan bangunan akan
2009:311)
semakin
sehingga
konstruksi teknik yang ditanam atau
menyebabkan PBB yang dibayarkan
dilekatkan secara tetap pada tanah
akan meningkat dan pada akhirnya
dan/atau
meningkatkan penerimaan PBB.
dan/atau laut. Nilai dari bangunan
meningkat,
Pajak
bumi
dan
bangunan
akan
Bangunan
adalah
perairan
meningkat
pedalaman
sesuai
dengan
merupakan pajak yang menggunakan
kondisi bangunan dan perkembangan
sistem yang cukup memudahkan
perekonomian di daerah bangunan
Wajib Pajak, tidak seperti pajak
tersebut
lainnya
untuk
yang
secara
menggunakan
Self
System.
merupakan
PBB
umum
Assessment pajak
didirikan.
Faktor-faktor
menentukan
klasifikasi
bangunan sebagai objek perhitungan PBB yang terutang yaitu: bahan yang
dengan sistem pemungutan Official
digunakan,
Assessment System dimana pihak
kondisi lingkungan. Nilai jual tanah
fiskus yang lebih pro aktif dan
dari tahun ke tahun mengalami
kooperatif melakukan perhitungan,
peningkatan
penetapan pajak yang terutang dan
perkembangan
mendistribusikannya
kepada
pula dengan bangunan yang melekat
pemerintah daerah melalui Dispenda
atau tertanam di atas tanah tersebut.
atau
Surat
Penerimaan PBB di pengaruhi oleh
Pendaftaran Objek Pajak (SPOP)
seberapa luas lahan dan bangunan
yang diisi oleh Wajib Pajak atau
yang
verifikasi pihak fiskus dilapangan,
meningkat jumlah bangunan dan
Pemerintah
melalui
Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) suatu
Kecamatan, Kelurahan/Desa, bahkan
bangunan, maka semakin tinggi PBB
mendistribusikan
yang dibayar oleh
BAPD
berdasarkan
Daerah
Surat
rekayasa,
letak,
seiring
dengan
wilayahnya,
dikenakan
pajak.
dan
begitu
Semakin
wajib
pajak
sehingga
semakin
penerimaan
yang
tinggi
pula
Kecamatan Pasaman Kabupaten
didapat
oleh
Pasaman Barat”.
pemerintah daerah yang berasal dari
METODOLOGI PENELITIAN
PBB.
Jenis Penerimaan pendapatan pajak
bumi
dan bangunan agar dapat
berlangsung tentunya
secara
membutuhkan
digunakan
penelitian dalam
yang
penelitian
ini
adalah penelitian asosiatif, menurut
maksimal
(Arikunto, 2002:239)
kesadaran
asosiatif
adalah
penelitian
penelitian
yang
masyarakat atau wajib pajak untuk
menguji ada tidaknya hubungan atau
kewajibannya
pengaruh antara satu variabel dengan
dalam
membayar
mencapai
target
variabel lainnya. Sumber data dalam
penerimaan
pajak,
perlu
penelitian ini adalah data dari Kantor
ditumbuhkan
terus
menerus
Badan Aset dan Pendapatan Daerah
kesadaran masyarakat atau wajib
Kabupaten Pasaman Barat tentang
pajak untuk kewajibannya membayar
penerimaan
pajak sesuai dengan ketentuan yang
bangunan di Nagari Aua Kuning
berlaku. Mengingat
Kecamatan
pajak.
Untuk
jumlah wajib
pajak
bumi
Pasaman
dan
Kabupaten
pajak, surat pemberitahuan pajak
Pasaman Barat dari tahun 2011-
terhutang
2016.
(SPPT)
dan
jumlah
bangunan merupakan faktor penting bagi peningkatan dan pancapaian
1. Analisis Deskriptif Analisis
ini
untuk
target penerimaan pajak bumi dan
mengetahui
bangunan.
wajib pajak, surat pemberitahuan
gambaran
jumlah
pajak terhutang
dan jumlah
Tertarik Untuk Mengetahui Lebih
bangunan
penerimaan
Lanjut
pajak bumi dan bangunan secara
Oleh
Jumlah
Sebab
Itu
Bagaimana, Wajib
Penulis
“Pengaruh
Pajak,
Surat
terhadap
eksternal, yaitu melibatkan suatu
Pemberitahuan Pajak Terhutang
nagari
Dan Jumlah Bangunan Terhadap
dibandingkan dengan kondisi dari
Penerimaan Pajak
seluruh objek penelitian.
Bumi
Dan
Bangunan Di Nagari Aua Kuning
kecamatan
yang
a. Mean
pemberitahuan pajak terhutang dan
b. Median
jumlah
c. Modus
penerimaan PBB di Nagari Aua
d. Standar Deviasi
Kuning
2. Uji Regresi Data Panel a. Pemilihan
bangunan
Kecamatan
terhadap
Pasaman
Kabupaten Pasaman Barat tahun
Model
Estimasi
2011-2016 maka didapatkan hasil uji
Regresi Data Panal
chow memperoleh nilai Fhitung adalah
1) Uji Signifikan Fixed Effect
4,290147 dengan nilai Ftabel α = (5%) adalah 2.98, sehingga nilai Fhitung >
(Uji Chow) 2) Uji
Signifikan
Random
Effect (Uji Hausman)
Ftabel model
b. Model Estimasi Regresi Data
maka H0 data
ditolak, sehingga
panel
yang
dapat
digunakan adalah Fixed Effek Model.
Panel
Sedangkan nilai probability 0,0634 >
Yaitu Uji Fixed (Fixed Effect).
level signifikan (α = 0,05) maka Ha
3. Koefisien Determinasi (R2)
diterima, maka dapat disimpulkan
4. Uji Hipotesis
bahwa model terbaik yang dipilih
a. Uji t
menggunakan
b. Uji F
Fixed Effek Model.
HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian
ini
mnggunakan
estimsi regresi data panel, dimana dalam regresi data panel ada tiga model yaitu common effect, fixed effect dan random effect. Untuk menentukan digunakan
model maka
yang
diperlukan
akan uji
prasyarat yaitu uji chow dan uji hausman.
Setelah
melalukan
penelitian terhadap 30 data mengenai jumlah
wajib
pajak,
surat
uji
hausman
yaitu
1. Pengaruh Jumlah Wajib Pajak Terhadap Penerimaan Pajak Bumi Dan Bangunan Di Nagari Aua Kuning Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat. Berdasarkan pengolahan data yang telah dilakukan dengan menggunakan program eviews8, dapat diketahui bahwa jumlah wajib pajak tidak berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak bumi dan bangunan. Hal ini terbukti dari nilai jumlah wajib pajak memiliki nilai koefisien
sebesar 1,301464 nilai t-statistik
setiap kenaikan satu orang wajib
1,583721 < ttabel yaitu sebesar
pajak disetiap Kecamatan yang
1,70562 dan nilai probabilitasnya
ada di Kota Tangerang akan
sebesar 0,1275 > 0,05. Hal ini
menyebabkan penerimaan pajak
menunjukkan
bumi dan bangunan meningkat.
bahwa
jumlah
wajib pajak tidak berpengaruh
Berdasarkan hasil penelitian
signifikan terhadap penerimaan
ini
pajak bumi dan bangunan.
jumlah
Menurut (Afriyanah, 2015) jumlah
wajib
pajak
dapat
disimpulkan wajib
bahwa
pajak
tidak
berpengaruh terhadap penerimaan
adalah
pajak bumi dan bangunan karena
banyaknya subjek pajak (orang
tidak ada pengaruh pengurangan
pribadi
yang
wajib pajak dan penambahan
dikenakan kewajiban membayar
wajib pajak untuk meningkatkan
Pajak
penerimaan
atau
badan)
Bumi
dan
Bangunan
(PBB).
bumi
dan
bangunan di Nagari Aua Kuning
Hasil penelitian ini berbeda dengan
pajak
hasil
penelitian
yang
dilakukan oleh (Afriyanah, 2015)
di
Kecamatan
Pasaman
Kabupaten Pasaman Barat.
Bangunan
Dan
Laju
Inflasi
Terhadap
Penerimaan
Pajak
2. Pengaruh Surat Pemberitahun Pajak Terhutang Terhadap Penerimaan Pajak Bumi Dan Bangunan Di Nagari Aua Kuning Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat Berdasarkan pengolahan
Bumi Dan Bangunan (Pbb) Studi
data yang telah dilakukan dengan
empiris
menggunakan program eviews8,
yang berjudul Pengaruh Jumlah Wajib Pajak, Luas Lahan, Jumlah
pada
Kecamatan-
Kecamatan di Kota Tangerang
dapat
Periode 2010 s.d. 2013. Hasil
pemberitahuan pajak terhutang
penelitiannya menunjukkan dari
tidak
hasil uji t bahwa jumlah wajib
terhadap penerimaan pajak bumi
pajak
pengaruh
dan bangunan. Hal ini terbukti
signifikan terhadap penerimaan
dari nilai surat pemberitahuan
pajak bumi dan bangunan, untuk
pajak terhutang memiliki nilai
memiliki
diketahui
bahwa
berpengaruh
surat
signifikan
koefisien sebesar 0,014092 nilai
parsial
menunjukkan
t-statistik sebesar 0,862547 < ttabel
jumlah
surat
yaitu sebesar 1,70562 dan nilai
pajak
probabilitasnya sebesar 0,3977 >
berpengaruh signifikan terhadap
0,05. Hal ini menunjukkan bahwa
penerimaan
surat
bangunan.
pemberitahuan
terhutang
tidak
pajak
berpengaruh
bahwa
pemberitahuan
terhutang
pajak
tidak
bumi
Berdasarkan
dan
hasil
signifikan terhadap penerimaan
penelitian ini dapat disimpulkan
pajak bumi dan bangunan.
bahwa surat pemberitahuan pajak
Menurut (Rahayu & Ely,
terhutang
tidak
berpengaruh
2010:274) Surat Pemberitahuan
terhadap penerimaan pajak bumi
Pajak Terutang (SPPT) adalah
dan
surat yang digunakan Direktorat
pemberitahuan pajak terhutang
Jenderal
untuk
tidak berpengaruh dalam upaya
memberitahukan besarnya pajak
meningkatkan penerimaan pajak
terutang kepada wajib pajak.
bumi dan bangunan di Nagari
SPPT
Aua
Pajak
diterbitkan
berdasarkan
bangunan.
Kuning
pada SPOP yang telah diisi oleh
Pasaman
wajib pajak.
Barat.
Hasil penelitian ini yang
di
Kabupaten
surat
Kecamatan Pasaman
Surat
3. Pengaruh Jumlah Bangunan Terhadap Penerimaan Pajak Bumi Dan Bangunan Di Nagari Aua Kuning Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat Berdasarkan pengolahan
Pemberitahuan Pajak Terutang,
data yang telah dilakukan dengan
Nilai Jual Objek Pajak, Dan
menggunakan program eviews8,
Tunggakan
Terhadap
dapat diketahui bahwa jumlah
Penerimaan Pajak Bumi Dan
bangunan berpengaruh signifikan
Bangunan Di Yogyakarta. Hasil
terhadap penerimaan pajak bumi
penelitiannya
dan bangunan. Hal ini terbukti
sama dengan hasil
penelitian
yang dilakukan oleh (Elisabeth Tilana
Mutiara
Pengaruh
Putri,
Jumlah
Pajak
2015)
menunjukkan
bahwa dari hasil pengujian secara
dari
nilai
jumlah
bangunan
memiliki nilai koefisien sebesar
Studi empiris pada Kecamatan-
4,279833 nilai t-statistik sebesar
Kecamatan di Kota Tangerang
2,275058 > ttabel yaitu sebesar
Periode 2010 s.d. 2013. Hasil
1,70562 dan nilai probabilitasnya
penelitiannya menunjukkan dari
sebesar 0,0330 < 0,05. Hal ini
hasil pengujian secara parsial
menunjukkan
bahwa
jumlah
bangunan
bangunan berpengaruh signifikan
memiliki
pengaruh
signifikan
terhadap penerimaan pajak bumi
terhadap penerimaan pajak bumi
dan bangunan.
dan
bahwa
Menurut 2011:331)
jumlah
(Mardiasmo,
Bangunan
adalah
bangunan,
untuk
setiap
peningkatan satu meter persegi 1 (m2)
jumlah
bangunan
yang
konstruksi teknik yang ditanam
menjadi
atau diletakan secara tetap pada
Kecamatan yang ada di Kota
tanah
Tangerang, akan menyebabkan
dan
Termasuk
atau
perairan.
dalam
bangunan
kesatuan
bangunan,
jalan
kompleks tol,
kolam
PBB
disetiap
penerimaan PBB meningkat.
adalah jalan lingkungan dalam satu
objek
Berdasarkan
hasil
penelitian ini dapat disimpulkan bahwa jumlah bangunan berperan
renang, pagar mewah, tempat
penting
olahraga,
meningkatkan penerimaan pajak
galangan
kapal,
dalam
upaya
dermaga, taman mewah, tempat
bumi
penampungan minyak, fasilitas
tercapainya
target
yang
lain yang memberikan manfaat.
diharapkan
karena
setiap
dan
bangunan
agar
Hasil penelitian ini yang
peningkatan satu meter persegi 1
sama dengan hasil penelitian
(m2) jumlah bangunan di Nagari
yang dilakukan oleh (Afriyanah,
Aua Kuning Kecamatan Pasaman
2015) yang berjudul Pengaruh
yang menjadi objek PBB maka
Jumlah Wajib Pajak, Luas Lahan,
akan menyebabkan penerimaan
Jumlah
Bangunan
Dan
pajak bumi dan bangunan juga
Inflasi
Terhadap
Penerimaan
Laju
Pajak Bumi Dan Bangunan (Pbb)
akan meningkat.
4. Pengaruh Jumlah Wajib Pajak, Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang dan Jumlah Bangunan Secara Bersamasama Terhadap Penerimaan Pajak Bumi Dan Bangunan Di Nagari Aua Kuning Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat Berdasarkan pengolahan
H0 ditolak dan Ha diterima. Selain itu, berdasarkan hasil analisis koefisien determinasi diperoleh hasil
nilai
R-Squared
menunjukkan sebesar 0,671736. Hal
ini
dapat
bahwa
menunjukkan
kontribusi
variabel
data yang telah dilakukan dengan
independen
terhadap
variabel
menggunakan program eviews8,
dependen
sebesar
67,17%
dapat diketahui bahwa jumlah
perubahan
pada
variabel
wajib pajak tidak berpengaruh
dependen
signifikan, surat pemberitahuan
bumi
pajak
dijelaskan
terhutang
berpengaruh jumlah
tidak
signifikan
bangunan
dan
berpengaruh
(penerimaan
pajak
bangunan)
dapat
dan
oleh
variabel
independen (jumlah wajib pajak, surat
pemberitahuan
pajak
signifikan secara bersama-sama
terhutang dan jumlah bangunan)
berpengaruh
sedangkan
terhadap
sisanya
sebesar
dan
32,83% dipengaruhi oleh variabel
bangunan. Dari hasil tabel 14 uji
lain yang tidak termasuk dalam
fixed
penelitian ini.
penerimaan
effect
pajak
bumi
diatas,
Uji
f
dilakukan untuk menguji apakah
Dengan
demikian
hasil
model yang digunakan signifikan
penelitian
atau
tingkat
secara simultan jumlah wajib
pengujian
pajak, surat pemberitahuan pajak
hipotesis adalah 95% atau (α) =
terhutang dan jumlah bangunan
0,05.
secara
tidak.
kepercayaan
Hasil
Dengan untuk
pengolahan
data
menunjukkan
bersama-sama
berpengaruh signifikan terhadap
menunjukkan Fhitung yaitu sebesar
penerimaan
6,431325 > Ftabel yaitu sebesar
bangunan.
2,98 dan nilai probability sebesar 0,000340 < 0,05. Hal ini berarti
ini
pajak
bumi
dan
Jika jumlah wajib pajak, surat
pemberitahuan
pajak
terhutang dan jumlah bangunan
bangunan berpengaruh terhadap
tidak meningkat setiap tahunnya,
penerimaan
maka penerimaan pajak bumi dan
bangunan. Hal ini berarti variabel
bangunan tidak akan mengalami
jumlah
peningkatan
tahun-tahun
pemberitahuan pajak terhutang
yang akan datang karena pada
dan jumlah bangunan memiliki
setiap
pengaruh
pada
kenaikan
dan
pajak
wajib
bumi
pajak,
yang
dan
surat
simultan
dan
bertambahnya satu orang wajib
signifikan terhadap penerimaan
pajak disetiap Nagari yang ada di
pajak bumi dan bangunan.
Kecamatan
Pasaman
akan
menyebabkan penerimaan pajak bumi
dan
bangunan
meningkat.
juga Dengan
bertambahnya
jumlah
wajib
pajak dan surat pemberitahuan pajak
terhutang
meningkat.
juga
akan
dan
hasil
pembahasan
penelitian
dapat
diambil
simpulan sebagai berikut: 1. Secara parsial jumlah wajib pajak tidak
berpengaruh
signifikan
terhadap penerimaan pajak bumi
surat
dan bangunan sehingga besar
pemberitahuan pajak terhutang
kecilnya penerimaan pajak bumi
dan jumlah bangunan berperan
dan bangunan yang diterima oleh
penting
Nagari Aua Kuning Kecamatan
wajib
karena
Berdasarkan
itu
jumlah
Oleh
KESIMPULAN
pajak,
dalam
upaya
meningkatkan penerimaan pajak
Pasaman
bumi
agar
Barat tidak di pengaruhi oleh
yang
jumlah wajib pajak.
dan
tercapainya diharapkan
bangunan target dengan
kesadaran
Kabupaten
2. Secara parsial untuk variabel
wajib pajak untuk membayar
jumlah
SPPT
pajak bumi dan bangunan.
bahwa
variabel
Maka
dapat
disimpulkan
Pasaman
menunjukkan SPPT
tidak
berpengaruh signifikan terhadap
bahwa hubungan antara jumlah
penerimaan
pajak
wajib pajak, surat pemberitahuan
bangunan
sehingga
pajak
kecilnya penerimaan pajak bumi
terhutang
dan
jumlah
bumi
dan besar
dan bangunan yang diterima oleh
Nagari
Aua
Kuning
Tangerang Periode 2010 s.d. 2013. Ultima Accounting, Vol 7 No.1.
Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman
Barat
tidak
di
pengaruhi oleh SPPT. 3. Secara parsial untuk variabel
Ansofino, dkk. (2016). Ekonometrika (1st ed.). Yogyakarta: Deepublish.
bangunan
Arikunto. (2011). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: Rineka Cipta.
berpengaruh signifikan terhadap
Irfan. (2010). Pengaruh kenaikan
penerimaan pajak bumi dan
upah minimum propinsi (ump) dan
bangunan
jumlah
jumlah bangunan menunjukkan bahwa
jumlah
sehingga
besar
penduduk
terhadap
kecilnya penerimaan pajak bumi
penerimaan
dan bangunan yang diterima
bangunan (pbb)
oleh
Kuning
selatan. skripsi. Universutas Islam
Kecamatan Pasaman Kabupaten
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Nagari
Aua
pajak
bumi di
dan
jakarta
Pasaman Barat di pengaruhi oleh jumlah bangunan. 4. Secara simultan untuk variabel jumlah
wajib
pajak,
surat
pemberitahuan pajak terhutang dan jumlah bangunan secara bersama-sama
berpengaruh
signifikan terhadap penerimaan pajak bumi dan bangunan.
DAFTAR PUSTAKA Afriyanah.
(2015).
Jumlah Wajib
Pengaruh Pajak,
Luas
Lahan, Jumlah Bangunan dan Laju
Inflasi
Terhadap
Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Studi empiris pada
Kecamatan-Kecamatan
di Kota
Mardiasmo. (2011). Perpajakan. Yogyakarta: Andi Offset. Putri, E. T. M. (2015). Pengaruh Jumlah Surat Pemberitahuan Pajak Terutang, Nilai Jual Objek Pajak, Dan Tunggakan Pajak Terhadap Penerimaan Pajak Bumi Dan Bangunan Di Yogyakarta. Fakultas Ekonomi Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Rahayu, S. K. (2010). Perpajakan: Konsep, teori dan isu. Jakarta: PT. Kencana