ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN, GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP NILAI PERUSAHAAN Chairul Amri¹ Dr. Untara, S.E., M.M.² Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi – Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya 100, Depok – 16424
[email protected]
ABSTRAK
Studi ini meneliti pengaruh ROE sebagai proksi dari kinerja keuangan, kepemilikan manajerial sebagai proksi dari Good Corporate Governance dan pengungkapan CSR terhadap Tobin’s Q sebagai proksi dari nilai perusahaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis (a) pengaruh kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan (b) pengaruh GCG terhadap nilai perusahaan (c) pengaruh CSR terhadap nilai perusahaan. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan LQ-45 yang terdaftar dalam Indonesia Stock Exchange (IDX) dalam rentang tahun 2008-2010. Analisis data menggunakan analisis linier berganda. Hasil penelitian dengan analisis linier menunjukkan bahwa ROE dan CSR berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan, dengan sig. sebesar 0,000 untuk ROE dan 0,47 untuk CSR. Kepemilikan manajerial tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan dengan sig. sebesar 0,715. Sedangkan dari hasil analisis linier berganda menunjukkan bahwa variabel independen berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan dengan sig. sebesar 0,000. Daftar Pustaka (1994 – 2010) Kata Kunci: ROE, Kepemilikan Manajerial, CSR, Tobin’s Q.
1
ABSTRACT This study is investigate the influence of ROE as proxy from financial performance, managerial ownership as proxy from Good Corporate Governance and Corporate Social Responsibility disclosure to Tobin’s Q as proxy from firm value. The aim of this research is to analysis (a) the influence of financial performance to firm value (b) the influence of GCG to firm value (c) the influence of CSR to firm value. The sample of this research is LQ-45 companies which is listed on Indonesia Stock Exchange (IDX) over 2008-2010. The analysis methods of this research used multiple regression. The result of this this research shows that ROE and CSR have significant influence to firm value, with sig. 0,000 for ROE and 0,47 for CSR. Managerial ownership doesn’t has significant influence to firm value with sig. 0,715. Meanwhile the result from multiple regression shows that the independent variable have significant influence to firm value with sig. 0,000. Bibliography (1994 – 2010) Keyword : ROE, Managerial Ownership, CSR, Tobin’s Q.
I. PENDAHULUAN
Sejarah perkembangan akuntansi, yang berkembang pesat setelah terjadi revolusi industri, menyebabkan pelaporan akuntansi lebih banyak digunakan sebagai alat pertanggung jawaban kepada pemilik modal (kaum kapitalis) sehingga mengakibatkan orientasi perusahaan lebih berpihak kepada pemilik modal mengakibatkan perusahaan melakukan eksploitasi sumber-sumber alam dan masyarakat (social) secara tidak terkendali sehingga mengakibatkan kerusakan lingkungan alam dan akhirnya mengganggu kehidupan manusia. Beberapa peristiwa akibat perusahaan yang tidak mengindahkan tanggung jawab sosial yang mengakibatkan kerusakan lingkungan masih sering terjadi. Sebagai contoh adalah kasus PT Freeport Indonesia di Papua, kasus PT Newmont di Buyat, atau bahkan lebih fenomenal yaitu kasus lumpur panas di ladang migas PT Lapindo Brantas di Sidoarjo. Kasus seperti ini seharusnya dapat membuat perusahaan meyadari bahwa masyarakat merupakan bagian dari lingkungan perusahaan. Hadirnya perusahaan di tengah-tengah masyarakat seharusnya tidak memberikan kerugian yang besar, namun sebaliknya memberikan manfaat yang berarti bagi masyarakat. Tanggung jawab sosial perusahaan atau yang lebih dikenal dengan Corporate Social Responsibility (CSR) sebenarnya telah menjadi perbincangan
2
sejak beberapa dekade lalu, dan kini juga tengah marak gaungnya baik di tingkat nasional maupun global. Telah banyak perusahaan yang menyatakan bahwa CSR adalah penting karena perusahaan sesungguhnya tidak hanya memiliki tanggung jawab ekonomis kepada para shareholders mengenai bagaimana memperoleh profit yang besar, namun perusahaan juga harus memiliki sisi tanggung jawab sosial terhadap stakeholders di lingkungan tempat perusahaan beroperasi Banyak penelitian yang memeriksa pengaruh kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan diantaranya yang dilakukan oleh Ulupui (2007) dan Makaryawati (2002), Carlson dan Bathala (1997). Teori yang mendasari penelitian-penelitian tersebut adalah semakin tinggi kinerja keuangan, maka semakin tinggi pula nilai perusahaan. Melalui rasio-rasio keuangan tersebut dapat dilihat seberapa berhasilnya manajemen perusahaan mengelola asset dan modal yang dimilikinya untuk memaksimalkan nilai perusahaan. Ukuran dari keberhasilan pencapaian alasan ini adalah angka ROE yang berhasil dicapai. Semakin besar ROE mencerminkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan yang tinggi bagi pemegang saham. Secara teori, sebuah bisnis yang menunjukkan laba atas ekuitas tinggi cenderung lebih mampu menghasilkan laba secara internal.
Di era Pasar Bebas, kegiatan bisnis mulai dituntut mengembangkan, menerapkan sistem dan paradigma baru dalam pengelolaan bisnis yaitu prinsipprinsip tata kelola yang baik yaitu Good Corporate Governance (GCG). Good Corporate Governance adalah suatu pilar dari sistem ekonomi pasar, karena berkaitan dengan kepercayaan publik terhadap perusahaan. Secara eksternal perusahaan akan lebih dipercayai oleh investor. Penerapan GCG mendorong terciptanya persaingan yang sehat dan iklim yang kondusif, sehingga dengan begitu perusahaan akan lebih mudah mendapatkan pendanaan dengan biaya modal yang lebih rendah. Pada akhirnya akan mempengaruhi performa bisnis yang ditandai dari harga saham perusahaan. Prinsip dasar GCG yaitu transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi serta kewajaran dan kesetaraan diperlukan untuk mencapai keberlanjutan usaha (sustainability) perusahaan dengan memperhatikan kepentingan (stakeholders). Sehubungan dengan pentingnya GCG, peningkatan kinerja keuangan dan CSR dalam perusahaan, oleh karena itu judul penelitian yang digunakan adalah ”ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN, GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP NILAI PERUSAHAAN”
3
2. METODE PENELITIAN 2.1
Jenis Penelitian Penelitian ini berbentuk penelitian deskriptif kuantitatif yaitu penelitian yang mengungkap besar atau kecilnya suatu pengaruh atau hubungan antar variabel yang dinyatakan dalam angka-angka, dengan cara mengumpulkan data yang merupakan faktor pendukung terhadap pengaruh variabel-variabel yang bersangkutan kemudian menganalisis dengan menggunakan alat analisis yang sesuai dengan variabel – variabel dalam penelitian. 2.2
Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah jumlah seluruh objek yang karakteristiknya hendak diduga (Handoko, 2008). Populasi penelitian ini merupakan perusahaan yang masuk didalam kategori LQ45 yang terdaftar di BEI. Dipilihnya Perusahaan yang tergabung LQ45 karena perusahaan tersebut memiliki kriteria (Hakim, 2006): 1. Berada di top 95% dari total rata-rata tahunan nilai transaksi saham dipasar reguler. 2. Berada di top 90% dari rata-rata tahunan kapitalisasi pasar. 3. Merupakan urutan tertinggi yang mewakili sektornya dalam klasifikasi industri BEI sesuai dengan nilai kapitalisasi pasarnya. 4. urutan tertinggi berdasarkan frekuensi transaksi. 5. Memiliki porsi yang sama dengan sektor-sektor lainnya. Pemilihan sampel dilakukan dengan menggunakan purposive sampling yaitu sampel dipilih berdasarkan kriteria tertentu atau tidak acak (Rahayu, 2007) agar diperoleh sampel yang tegas dengan penelitian yang dilakukan. Sampel harus merupakan sebagian dari populasi, sehingga sampel yang diambil adalah benar-benar dapat mewakili populasinya (Mustofa, 1998 ; Hakim, 2006) Adapun kriteria – kriteria yang dalam pengambilan sampel adalah sebagai berikut: 1. Perusahaan yang masuk atau tergabung dalam kategori LQ45 yang mencakup dan bertahan selama tahun 2008- 2010 dengan mengambil bedasarkan LQ45 periode 2008 sampai dengan 2010. 2. Emiten memiliki data rasio keuangan yang berkaitan dengan pengukuran variabel lain yang diperlukan dan mempunyai data keuangan lengkap, yaitu laporan keuangan audit per 31 Desember dan harga saham closed date yang dapat diandalkan kebenarannya pada tahun 2008-2010.
4
2.3
Jenis dan Sumber Data Menurut Nachrowi (2006) dalam ekonometrika terdapat tiga jenis data, yaitu time series (data runtun waktu), cross-section (data seksi silang), dan pooled data (data panel). Jenis Data yang digunakan dalam penelitian ini bersifat pooled data. Sehingga data penelitian ini memiliki karakteristik yang terdiri dari beberapa objek (perusahaan yang tergabung LQ45) dan dalam beberapa periode waktu. Data dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan auditan perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2008 – 2010 yang telah dipublikasikan. Data dalam penelitian ini juga diperoleh dari homepage BEI yaitu www.idx.co.id. 2.4 Variabel Yang Digunakan Variabel adalah obyek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (Arikunto, 2002 : 96). Variabel yang dimaksud dalam penelitian dibedakan menjadi 2 kelompok yaitu : 1. Variabel Dependen (tidak bebas) Variabel dependen adalah variabel yang diengaruhi oleh variabel independen. Definisi operasional variabel terikat dalam penelitian ini yaitu nilai perusahaan diukur dengan Tobin’s Q, Tobin’s Q dihitung dengan rumus : Tobin’s Q = {(Closing price x jumlah saham yang beredar) + Debt} ( EBV + Debt ) Di mana : Debt = Nilai buku dari total hutang EBV = Nilai buku dari total aktiva 2. Variabel Independen (bebas) Variabel independen adalah variabel yang dapat mempengaruhi variabel lain. Variabel independen dalam penelitian ini terdiri dari : Kinerja Keuangan, Good Corporate Governance dan Corporate Social Responsibility. Definisi operasional serta pengukuran dari variabel – variabel tersebut adalah sebagai berikut : 1. Kinerja Keuangan Kinerja keuangan dalam penelitian ini di proksikan dengan Return On Equity (ROE). Dari semua rasio fundamental yang dilihat oleh investor, salah satu rasio yang terpenting adalah ROE. ROE menunjukkan apakah manajemen meningkatkan nilai perusahaan pada tingkat yang dapat diterima. Untuk memperoleh nilai ROE, dihitung dengan rumus : ROE = Laba Bersih Setelah pajak x 100% Modal Sendiri 2. Good Corporate Governance Good Corporate Governance diproksikan dengan kepemilikan manajerial. Pengukuran kepemilikan manajerial menggunakan rumus : KM = kepemilikan shm oleh manajer, direktur, komisaris Jumlah saham beredar
5
3.
Corporate Social Responsibility Pengungkapan CSR adalah pengungkapan informasi yang berkaitan dengan tanggung jawab perusahaan didalam laporan tahunan. Instrument pengukuran yang akan digunakan dalam penelitian ini mengacu pada instrument yang digunakan oleh Siregar (2008) yang terdiri atas 78 item pengungkapan. Pengukuran variabel ini dengan indeks pengungkapan sosial, selanjutnya ditulis CSR dengan membandingkan jumlah pengungkapan yang diharapkan. Pengungkapan sosial merupakan data yang diungkap oleh perusahaan berkaitan dengan aktifitas sosialnya yang meliputi 13 item lingkungan, 7 item energy, 8 item kesehatan dan keselamatan kerja, 29 item lainlain tenaga kerja, 10 item produk, 9 item keterlibatan masyarakat, dan 2 item umum. Score CSR = Jumlah Total Kategori 78 (item pengungkapan) 2.5 Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas Data Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Kalau nilai residual tidak mengikuti distribusi normal, uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil (Ghozali, 2005). Dari hasil uji normalitas, variabel ROE, KM, dan CSR memiliki data yang tidak terdistribusi dengan normal karena nilai signifikannya < 0,05. 2. Uji Multikolonieritas Uji Multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antara antara variabel independen. Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai tolerance < 0,10 atau sama dengan nilai VIF > 10” dan untuk matrik korelasi adanya indikasi multikolonieritas dapat dilihat jika antar variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi umumnya diatas 0,90. 3. Uji Heteroskedasitas Uji heteroskedasitas oleh Ghozali (2005) bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedasitas dan jika berbeda disebut heteroskedasitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedasitas atau tidak terjadi heteroskedasitas. Kebanyakan data cross section mengandung situasi heteroskedasitas karena data ini menghimpun data yang mewakili berbagai ukuran (kecil, sedang, dan besar). Setelah diuji, terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tidak membentuk pola tertentu atau tidak teratur. Hal ini mengindikasikan tidak terjadi heterokedasitas pada model regresi sehingga model regresi layak dipakai.
6
4.
Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji pakah dalam model regresi linear terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya) (Ghozali, 2005). Dimana seperti diketahui bahwa dalam data jenis ini sering muncul problem autokorelasi yang dapat saling “mengganggu” antar data (Ghozali, 2005). 5. Regresi Linier Berganda Hasil perhitungan rasio-rasio tersebut keudian diukur korelasi dengan haga saham perusahaan untuk mengukur kuat-tidaknya hubungna antara variabel loefisien korelasi Pearson (pearson’s Product Moment Coefisient of Correlation) dalam J. Supranto (1994;146). r=
n . ∑Xi .Yi - (∑Xi) . (∑Yi) √(n∑Xi² - (∑Xi)²) .
√(n∑Yi² - (Σyi)²)
Dimana : r
= Tingkat keeratan antar variabel (koefisien korelasi)
Y
= Variabel tidak bebas
X
= Variabel bebas
n
= Jumlah sampel
3. Hasil dan Pembahasan
3.1 Analisis Regresi Berganda Analisis regresi linier berganda digunakan untuk menentukan seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependennya. Berikut adalah tabel hasil output persamaan regresi dari penelitian ini. Tabel Output Persamaan Regresi
7
Persamaan regresi linier berganda dengan 3 variabel independen sebagai berikut : Y = a + C1X1 + C2X2 + C3X3 Y = -1,274 + 0,046X1 + (-0,707X2) + 6,452X3 Persamaan regresi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : Konstanta sebesar -1,274; artinya jika ROE (X1), KM (X2), CSR (X3) nilainya adalah 0, maka tobinsq (Y) nilainya akan mengalami penurunan sebesar Rp 1,274 Koefisien regresi variabel ROE (X1) sebesar 0,046; artinya jika variabel independen lain nilainya tetap dan ROE mengalami kenaikan 1%, maka tobinsq mengalami kenaikan sebesar Rp. 0,046. Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara ROE dengan tobinsq, semakin naik ROE maka semakin meningkat tobinsq. Koefisien regresi variabel KM (X2) sebesar -0,707; artinya jika variabel independen lain nilainya tetap dan KM mengalami kenaikan 1%, maka tobinsq mengalami penurunan sebesar Rp. 0,046. Koefisien bernilai negatif artinya terjadi hubungan negatif antara KM dengan tobinsq, semakin naik KM maka semakin menurun tobinsq Koefisien regresi variabel CSR (X3) sebesar 6,452; artinya jika variabel independen lain nilainya tetap dan CSR mengalami kenaikan 1%, maka tobinsq mengalami kenaikan sebesar Rp. 6,452. koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara CSR dengan tobinsq, semakin naik CSR maka semakin meningkat tobinsq Berdasarkan persamaan regresi yang didapat, diketahui bahwa variabel yang paling berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan adalah variabel CSR. Hal ini disebabkan karena CSR memiliki nilai koefisien regresi yang paling tinggi. 3.2
Uji Signifikasi Parsial (t-test) Uji-t pada digunakan untuk menguji pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Tabel Output t-test Coefficients Model 1
a
t (Constant)
Sig.
-1.461
.150
ROE
4.003
.000
KM
-.367
.715
CSR
2.036
.047
8
Coefficients Model 1
a
t (Constant)
Sig.
-1.461
.150
ROE
4.003
.000
KM
-.367
.715
CSR
2.036
.047
a. Dependent Variable: Tobinsq
Dari pengujian statistik terhadap parameter-parameter regresi secara parsial atau individual. Didapat ROE dan CSR berpengaruh signifikan terhadap Tobin'Q. Sedangkan KM tidak berpengaruh signifikan. 4.5.2 Uji Signifikan Serentak (F-test) Uji signifikan serentak yang sering disebut dengan uji F ini dilakukan untuk menguji pengaruh yang ditimbulkan oleh keseluruhan variabel dependen yang ada dalam model terhadap variabel independennya. Pengaruh seluruh variabel independen secara bersama-sama terhadap nilai variabel dependen. Berikut ini merupakan hasil perhitungan Uji-F. Tabel Output F-test
Pengujian statistik terhadap parameter-parameter regresi secara bersama-sama. Hal ini untuk membandingkan antara f-hitung dengan ftabel, dengan tingkat signifikansi 5%, df1 = 3, df2 =53. Dengan kriteria pengujian sebagai berikut : Jika Ftabel > Fhitung, maka tidak berpengaruh signifikan Jika Ftabel < Fhitung, maka berpengaruh signifikan Yang diperoleh adalah diketahui bahwa nilai dari Fhitung adalah sebesar 7,499 sedangkan nilai Ftabel dengan df1 = 3 dan df2 = 53 pada α = 5% adalah 2,78 yang berarti Ftabel < Fhitung maka dengan demikian menolak hipotesis nol. Bahwa secara keseluruhan variabel CSR, GCG dan ROE berpengaruh terhadap variabel Tobinsq.
9
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2002. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Darwin, Ali . Akuntabilitas, Kebutuhan, Pelaporan, dan Pengungkapan CSR bagi perusahaan di Indonesia,” Economics Business Accounting Revie. Edisi III/SeptemberDesember,2006,hlm.92. Emirzon, Joni. 2006. Regulatory Driven Dalam implementasi PrinsipPrinsip Good Corporate Governance Pada Perusahaan Di Indonesia. Jurnal Manajemen & Bisnis SriwijayaVol. 4, No. 8 Desember 2006. Skripsi Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya. Ghozali, Imam, 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS, Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang. Gitosudarmo, (2001). Teori Ekonomi Produksi Pokok Bahasan Analisis Fungsi Cobb Douglas. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Hakim, Rahman (2006), Perbandingan Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Metode EVA, ROA, Dan Pengaruhnya Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Tergabung Dalam Indeks LQ45 Di Bursa Efek Jakarta. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia. Hanafi, Mahmud M. dan Abdul Halim. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta : AMP-YKPN. 2000. Handoko, Wahyu. 2008. Pengaruh EVA, ROE, ROA dan EPS terhadap Harga Saham Kategori LQ 45 pada BEJ. Skripsi. UMS. Ikatan Akuntansi Indonesia. 2007. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat. Jensen, M. dan W. Meckling (1998), “Theory of the Firm: Managerial Behavior,Agency, and Ownership Structure”. Journal of Financial Economics. Vol.3. (October): pp. 305-360. Jensen, Michael C., dan Smith, Jr Clifford W. (1994), ”The Modern Theory of Corporate Finance”. Mc Graw – Hill Book Company. Kaihatu, Thomas S. 2006. Good Corporate Governance dan Penerapannya di Indonesia. Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Petra Surabaya. Kast,F.E and Rosenzweig, J.E.2002. Organisasi dan Manajemen. Terjemahan Hasyim Ali. Bumi Aksara. Jakarta. Kusuma, Hesti Wardani. “Pengaruh Corporate Governance Perception Index terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan”. Jurnal Ekonomi manajemen dan Akuntansi. No 11 / Th. 6 / Oktober / 2006. Skripsi. Universitas Tri Sakti. Jakarta. 10
Munawir, S. 2006. Analisa Laporan Keuangan . Liberty. Yogyakarta. Musaali, M.E. 2009. Competitive Businessand Corporate Social Responsibility (CSR) – Friend or Foe?.publication of the institute of Corporate Governance of Uganda, Vol.7. Midiastuty, Pratana dan Machfoedz. 2003. Analisis Hubungan Mekanisme Corporate Governance dan Indikasi Manajemen Laba. Simposium Nasional Akuntansi VI. Murwaningsari, Etty. 2009. Hubungan Corporate Governance, Corporate Social Responsibilities dan Corporate Financial Performance Dalam Satu Continuum. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti. Nachrowi, D Nachrowi & Hardius Usman (2006), Pendekatan Populer dan Praktis EKONOMETRIKA Untuk Analisis Ekonomi dan Keuangan.________: LP FE Universitas Indonesia. Permanasari, Wien Ika. 2010. Pengaruh Kepemilikan Manajemen, Kepemilikan Institusional, dan Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai perusahaan. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro. Priyatno, Duwi. 2008. Mandiri Belajar SPSS. Yogyakarta : MediaKom. Rahayu, Sri. 2010. Pengaruh kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Pengungkapan Corporate Social Responsibility Dan Good Corporate Governance Sebagai Variabel Pemoderasi. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro. Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sunarto. 2004. Analisis Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Investment Opportunity Set, Return On Asset dan Debt To Equity Ratio Terhadap Dividend Payout Ratio. Tesis Unisersitas Diponegoro Semarang. Susanto, AB.2003. Mengembangkan Corporate Social Responsibility Di Indonesia. Penerbit Jurnal Reformasi Ekonomi Vol. 4, No. 1, Edisi Januari-Desember. Sembiring, Eddy Rismanda (2003), “Kinerja Keuangan, Political Visibility, Ketergantungan pada Hutang dan Pengungkapan Tanggung Jawab Perusahaan”, Simposium Nasional Akuntansi VI,2003. Shaw, John. C. Corporate Governance and Risk: A System Approach, John Willey & Sons, Inc. New Jersey.2003.
11
Ulupui, I. G. K. A. 2007. Analisis Pengaruh Rasio Likuiditas, Leverage, Aktivitas, dan Profitabilitas terhadap Return Saham (Studi pada Perusahaan Makanan dan Minuman dengan Kategori Industri Barang Konsumsi di Bursa Efek Jakarta). Jurnal Akuntansi dan Bisnis Vol.2. Yuniasih, Ni Wayan., dan Made Gede Wirakusuma. 2009. Pengaruh kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Pengungkapan Corporate Social Responsibility Dan Good Corporate Governance Sebagai Variabel Pemoderasi. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Udayana. Zuraedah, Isnaeni Ken. 2010. Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Pengungkapan Corporate Social Responsibility Sebagai Variabel Pemoderasi. Skripsi Universitas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional.
12