1
Maya Septiyuliana 2016 : Pengaruh modal intelektual dan pengungkapan modal intelektual pada nilai perusahaan yang melakukan intial public offering. Pembimbing I Myrna Sofia,SE., M.Si dan Pembimbing II Prima Aprilyani Rambe SE., M.Sc. ABSTRACT The objective of this research is to investigate the influence of intellectual capital performance and intellectual capital disclosure on the value of the firm after an initial public offering (IPO). The Value Added Intellectual Coefficient (VAICTM) methode is used to measure of intellectual capital. Intellectual capital disclosure in this research is measure with Zingh and Zahn (2008) index, and firm value is determined by market value of the firm. The result of the analysis fails to support the first and two hypothesis that intellectual capital is affected to firm’s values and intellectual capital disclousure is affected firm’s values. The result probably is an indication that market is incapable to assess the value of a company’s intellectual capital because it has no standardized measure and the limited quantitative disclosure regarding intellectual capital. The results support the use of the control variables firm age ,firm size to firm value.
Keywords : Intellectual Capital, Intellectual Capital Disclosure, Firm Age, Firm Size, And Firm Value
ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menginvestigasi pengaruh kinerja modal intelektual dan pengungkapan modal intelektual pada nilai perusahaan setelah Initial Public Offering (IPO). Metode Value Added Intellectual Capital (VAICTM) digunakan untuk mengukur modal intelektual. Pengungkapan modal intelektual dalam penelitian ini diukur dengan indek Zingh dan Zahn (2008), dan nilai perusahaan ditentukan dengan nilai pasar dari perusahaan tersebut. Hasil analisis gagal untuk mendukung hipotesis pertama dan kedua yang menyatakan bahwa modal intelektual berpengaruh pada nilai perusahaan dan pengungkapan modal intelektual berpengaruh pada nilai perusahaan. Hasilnya mungkin merupakan indikasi bahwa pasar tidak mampu untuk menilai nilai modal intelektual perusahaan karena tidak memiliki ukuran standar dan pengungkapan kuantitatif yang terbatas mengenai modal intelektual. Hasil penelitian ini mendukung dengan menggunakan variabel kontrol yakni umur perusahaan dan ukuran perusahaan pada nilai perusahaan.. Kata kunci :Modal Intelektual, Pengungkapan Modal Intelektual, Umur Perusahaan, Ukuran Perusahaan Dan Nilai Perusahaan.
2
PENDAHULUAN Masa depan dan prospek organisasi kemudian akan bergantung pada bagaimana kemampuan manajemen untuk mendaya gunakan nilai-nilai yang tidak tampak dari aset tidak berwujud. Oleh karena itu, penting untuk dilakukan penilaian terhadap aset tidak berwujud tersebut melalui modal intelektual. Dalam dunia bisnis moderen modal intelektual telah menjadi aset yang sangat bernilai. Hal ini menimbulkan tantangan bagi para akuntan untuk mengidentifikasikan, mengukur dan mengungkapkan dalam laporan keuangan (Sawarjono, 2003). Selain itu, penelitian mengenai modal intelektual dapat membantu Bapepam dan Ikatan Akuntan Indonesia menciptakan standar yang lebih baik dalam pengungkapan modal intelektual. Selama beberapa tahun terakhir, penelitian tentang modal intelektual merupakan topik yang menarik bagi para peneliti akuntansi maupun para praktisi. Hal ini dikarenakan perkembangan teknologi yang semakin pesat dan persaingan yang semakin ketat memaksa perusahaan untuk mengubah cara berbisnis mereka dari berdasarkan pada tenaga kerja menuju pada bisnis berdasarkan ilmu pengetahuan (Widarjo, 2010). Salah satu pendekatan yang digunakan untuk menilai dan mengukur aset pengetahuan adalah modal intelektual. Selain itu Salah satu manfaat dari Modal Intelektual tersebut telah menarik perhatian sejumlah akademisi dan praktisi yang di jadikan sebagai alat untuk menentukan nilai suatu perusahaan. Nilai suatu perusahaan dapat dilihat dari harga yang dibayar investor atas sahamnya di pasar. Jika pasarnya efisien dan semakin tinggi modal intelektual perusahaan maka nilai perusahaan tersebut akan semakin tinggi pula. Hal ini dikarenakan investor akan memberikan nilai yang tinggi pada perusahaan yang memiliki modal intelektual yang lebih besar. Pengungkapan modal intelektual perlu untuk dilakukan oleh suatu perusahaan dikarenakan adanya permintaan transparasi yang meningkat di pasar modal, sehingga informasi modal intelektual membantu investor menilai kemampuan perusahaan dengan lebih baik. Penelitian terhadap perusahaan yang melakukan IPO menjadi penting dan menarik karena ketika perusahaan melakukan IPO, tingkat asimetri informasi
3
antara pemilik perusahaan dengan calon investor lebih tinggi jika dibandingkan dengan perusahaan yang sudah go public (Hartono, 2006).
TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Kajian Pustaka Resource Based Theory Resaource Based Theory (RBT) adalah suatu pemikiran yang telah berkembang dalam teori manajemen startegik dan keunggulan kompetitif perusahaan yang meyakini bahwa perusahaan akan mencapai keunggulan apabila memiliki sumber daya yang unggul (Widarjo, 2010). Menurut pandana Resource Based Theory perusahaan akan unggul dalam persaingan usaha dan mendapatkan kinerja keuangan yang baik dengan memiliki, menguasai dan memanfaatkan aset –aset strategis yang penting ( aset berwujud dan tidak berwujud ). Strategi yang potensial untuk meningkatkan kinerja perusahaan adalah dengan menyatukan aset berwujud dan aset tidak berwujud. Stakeholder Theory. Teori stakeholder menyatakan bahwa semua stakeholder mempunyai hak untuk memperoleh informasi mengenai aktivitas perusahaan yang mempengaruh mereka kutipan (deegan,2004 (ulum i. , 2009, hal. 4) ). Teori stakeholder menekan akuntabilitas organisasi jauh melebihi kinerja keuangan atau ekonomi sederhana. Dalam hal ini teori lebih mempertimbangkan posisi para stakeholder yang dianggap powerfull. Kelompok stakeholder ini lah yang menjadi pertimbangan utama bagi perusahaan dalam mengungkapkan dan/atau tidak mengungkapkan suatu informasi di dalam laporan keuangan. Dalam konteks untuk menjelaskan tentang IC, teori Stakeholder harus dipandang dari keduanya, baik bidang etika (moral) maupun bidang manajerial. Legitimacy Theory Menurut pandangan teori legitimasi, organisasi secara berkelanjutan mencari cara untuk menjamin keberlangsungan usaha mereka berbeda dalam batasan norma yang berlaku di masyarakat ((Deegan,2004) dalam (ulum i. , 2009, hal. 7)). Organisasi berusaha memastikan bahwa aktifitas yang berlaku oleh organisasi
4
diterima oleh pihak luar. Teori ini berdasarkan pada pernyataan bahwa terdapat sebuah kontrak sosial antara organisasi dengan lingkungan dimana organisasi tersebut menjalankan usahanya. Kontrak sosial adalah salah satu cara untuk menjelaskan harapan masyarakat tentang bagaimna seharusnya organisasi melaksankan operasinya( (Deegan, 2004) dalam (ulum i. , 2009, hal. 7)). Pandangan
teori
legitimasi
menyatakan
bahwa
dalam
menjalankan
operasinya, organisasi harus sejalan dengan nilai-nilai Masyarakat. Hal ini dapat dicapai melalui pengungkapan dalam laporan Keuangan. Pengungkapan dalam laporan keuangan dapat digunakan oleh perusahaan untuk menunjukkan perhatian manajemen terhadap nilai yang ada dalam masyarakat. Teori legitimasi menempatkan persepi dan pengakuan masyarakat sebagai masyaraat yang mendorong organisasi untuk mengungkapkan suatu informasi dalam laporan keuangan (Widarjo, 2010, hal. 6). Modal Intelektual (Intellectual Capital) Sebelum membahas lebih lanjut mengenai pengelolaan, pengukuran dan pengungkapan modal intelektual harus dipahami lebih dulu apa sebenarnya yng dimaksud dengan modal intelektual. Berikut ini adalah beberapa pengertian modal intelektual : Stewart, pengarang Inteletual Capital, The New Wealth of Organization (seperti dikutip oleh Osborne (1998:37) (Chargs, 2007)) mendefinisikan “ modal intelektual sebagai bahan baku intelektual seperi pengetahuan, informasi, property intelektual, pengalaman, yang secara bersama-sama digunakan untuk menciptakan kesejahteraan dalam perusahaan. “
Marr dan Schiuman dalam penelitian (Widarjo, 2010, hal. 8) berpendapat bahwa “ modal intektual adalah sekelompok aset pengetahuan yang merupakan atribut organisasi yang berkontribusi signifikan untuk meningkatkan posisi persaingan
dengan
berkepentingan. ”
menambahkan
nilai
bagi
pihak-pihak
yang
5
Pengungkapan Modal Intelektual Dapat dikatakan bahwa disclousure intellectual capital suatu laporan yang dimaksud untuk memenuhi kebutuhan informasi bagi penggunan yang dapat memerintahkan persiapan laporan, sehingga dapat memenuhi seluruh kebutuhan mereka (Abeysekara:2006 dalam (ulum i. , 2009, hal. 148)). Guthrie dan Petty (2000) tidak menawarkan defisi disclosure intellectual captal secara eksplisit, namum mereka menyinggung adanya fakta bahwa bandingan dimasa lalu. Terutama bagi sektor yang mempunyai karakteristik industri manufaktur berubah menjadi hihg technology, finansial dan jasa asuransi (ulum i. , 2009, hal. 148). Mouristen et al (2001) menyatakan bahwa disclosure intellectual capital dalam suatu laporan keuangan sebagai salah suatu cara untuk mengungkapkan bahwa laporan tersebut menggambarkan aktifitas perusahaan yang kredibel, terpadu ( kohesif) serta “true and fair” (ulum i. , 2009, hal. 148). Maka dalam hal ini peneliti menyimpulkan bahwa Pengungkapan Modal Intelektual, ialah suatu laporan yang mana bertujuan sebagai salah satu cara untuk mengungkapkan, yang mana laporan tersebut menggambarkan segala aktifitas perusahaan dan mampu memenuhi kebutan informasi bagi pengguna yang dapat memenuhi seluruh kebutuhan Investor.
Nilai Perusahaan Nilai perusahan merupakan harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli apabila perusahaan tersebut dijual. Dikutip dalam (SARI, 2013). Nilai perusahaan sering dikaitkan dengan harga saham. Semakin tinggi harga saham maka semakin tinggi pula nilai perusahaan, bahwa dengan memaksimalkan nilai perusahaan berarti juga memaksimalkan kemakmuran pemegang saham yang merupakan tujuan perusahaan. Sehingga nilai perusahaan yang tinggi menjadi keinginan para pemilik
perusahaan.
Tujuan
jangka
panjang
perusahaan
adalah
memaksimimumkan nilai perusahaan. Sehingga apabila suatu perusahaan di anggap memiliki nilai maka perusahaan itu berharga atau dalam artian memiliki prospek masa depan. Optimilasi nilai perusahaan yang merupakan tujuan perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan fungsi manajemen keuangan,
6
dimana satu keputusan keuangan yang diambil akan mempengaruhi keputusan keuangan lainya dan berdampak pada nilai perusahaan. Ukuran Perusahaan Menurut (Utomo, 2015) Ukuran perusahaan mencerminkan seberapa besar suatu perusahaan yang diukur dalam nilai total aktiva perusahaan pada neraca akhir tahun. Dengan ukuran perusahaan yang semakin besar, maka tantangan perusahaan untuk melakukan pengungkapan informasi secara lengkap. Ukuran perusahaan dapat diukur menggunakan aset, omset, atau kapitalisasi.
PENGEMBANGAN HIPOTESIS Pengaruh Modal Intelektual dan Nilai Perusahaan. Modal intelektual oleh wiliam 2001 yang di kutip oleh (Widarjo, 2010) didefinisikan sebagaia informasi dan pengetahuan yang diaplikasikan dalam pekerjaan untuk menciptakan nilai. Investor akan memberikan nilai yang lebih tinggi pada perusahaan yang memiliki sumber daya intelektual yang lebih tinggi dibandingkan dengan nilai perusahaan yang memiliki nilai sumber daya intelektual yang lebih rendah. Nilai yang diberikan oleh investor pada perusahaan tersebut akan mencerminkan dalam harga saham perusahaan. Wahyu widarjo mengutipkan pada (tan, 2007) (y.hwang, 2005) dan (firer, 2003) telah membuktikan bukti empiris bahwa modal intelektual berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan perusahaan. Selain itu (ulum a. a., 2008) juga melakukan studi tentang modal intelektual dengan menggunakan sampel perusahaan perbankan di indonesia. Hasil dari penelitian secara statistik berpengaruh terhadap kinerja perusahaan dan kinerja perusahaan di masa depan. Hasil penelitian yang dilakukan oleh isnawati dan anshori (2007). Selain itu sianipar (2009) juga menunjukan adanya pengaruh yang signifikan antara modal intellektual capital dengan kinerja perusahaan. Menurut (chen 2005 dalam (Jacub, 2012, hal. 97)) menyatakan bahwa intellectual capital berpengaruh positif terhadap nilai pasar perusahaan. Jika intellectual capital meningkat, dalam artian dikelola dengan baik, maka hal ini akan meningkatkan persepsi pasar terhadap nilai perusahaan.
7
Berdasarkan hasil penelitian penelitian tersebut, maka hipotesisi pertama sdalam penelitian ini adalah : H1 : Modal Intelektual berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan yang melakukan penawaran umum saham perdana.
Pengaruh Pengungkapan Modal Intelektual Dan Nilai Perusahaan Dalam penelitian terdahulu terdapat bukti empiris yang menyatakan pengaruh pengungkapan sukarela dan pengungkap modal intelektual terhadap nilai perusahaan atau kapitalisasi pasar, walaupun bukan dalam konteks IPO. Tingkat pengungkapkan informasi yang tinggi akan mengarahkan investor untuk merevisi penilaian mereka terhadap harga saham perusahaan dan meningkatkan likuiditas sahamnya, serta menciptakan nilai institusi tambahan dan meningkatkan ketertarikan para analisis akan surat berharga. Wahyu widarjo mengutip dalam (abdolmohammadi, 2005) bahwa jumlah pengungkapan komponen modal intelektual dalam laporan tahunan berpengaruh signifikan terhadap nilai kapitalisasi pasar perusahaan. Artinya, perusahaan yang mengungkapkan lebih banyak komponen modal intelektual dalam laporan tahunanya cenderung memiliki nilai kapitalisasi pasar yang lebih tinggi. Penelitian tersebut juga menemukan bukti bahwa terdapat hubungan positif antara tingkat pengungkapan modal intelektual dengan kapitalisasi pasar. Hasil penelitian tersebut mendukung penelitian (abdolmohammadi, 2005). Dengan demikian berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis kedua dalam penelitian ini adalah sebagai berikuti : H2 : Pengungkapan modal intelektual berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan yang melakukan penawaran saham perdana.
Pengaruh Modal Intelektual dan Pengungkapan Modal Intelektual pada Nilai Perusahaan yang melakukan Penawaran Saham Perdana. Modal intelektual dan pengungkapanya adalah salah satu investor dalam mengambil sebuah kebijakan atau keputusan dalam investasinya sehingga investor dapat menggunakan informasi tersebut sebagai salah satu dalam pembuatan
8
keputusan dalam investasi (Wahyuwidarjo, 2010). Hal ini menunjukkan bahwa modal intelektual dan pengungkapanya merupakan kekuatan bagi perusahaan untuk bersaing dalam mencapai keunggulan kompetitif. Jika perusahaan terus dapat mengelolah modal intelektual dan pengungkapanya dengan baik, maka persepsi pasar terhadap nilai perusahaan tersebut diharapkan akan semakin meningkat yang menyimpulkan bahwa investor akan menilai perusahaan lebih tinggi dan meningkatkan investasinya pada perusahaan yang memiliki investasi atau pengeluaran Modal Intelektual yang lebih besar. Selain itu pengungkapan modal intelektual juga memenuhi kebutuhan informasi bagi pihak-pihak yang tidak terlibat dalam pembuatan laporan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa pengungkapan modal intelektual menjadi pendorong utama bagi penciptaan nilai perusahaan ( (Jacub, 2012, hal. 99)) demikian berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis ketiga dalam penelitian ini adalah sebagai berikuti : H3 : Modal Intelektual dan Pengungkapan Modal Intelektual berpengaruh Positif terhadap Nilai Perusahaan yang melakukan Penawaran Saham Perdana.
METODE PENELITIAN Pemilihan model VAICTM sebagai ukuran atas modal intelektual mengacu pada penelitian (Widarjo, 2010), dan (Pulic, 1998) dalam (ulum i. , 2009, hal. 88 91). Formulasi perhitunag VAICTM adalah sebagai berikut : VA = OUT – IN
Output (OUT)
= total penjualan dan pendapatan lain
Input (IN)
= beban dan biaya – biaya (selain beban karyawan)
Value added
= selisih atara input dan output VACE = VA / CE
Value added
Capital employed (CE)
Value added capital employed (VACE)
= selisih atara input dan output = dana yang tersedia (ekuitas, laba bersih) =
menunjukkan kontribusi
yang dibuat oleh setiap unit dari CE terhadap value added organisasi.
9
VAHC = VA/ HC
value added (VA) = selisih antara output dan input
human capital (HC) = beban karyawan
value added human capital (VACH) = menunjukan kontribusi yang dibuat oleh setiap rupiah yang diinvestasikan dalam HC Terhadap value added organisasi. VASC = SC / VA
value added (VA) = selisih anatara output dan input
Structural capital (SC) = selisih antara value added (VA) dengan human capital (HC)
Human capital (HC) = beban karyawan
Value adde structural capital (VASC), rasio ini mengukur jumlah SC yang dibutuhkan untuk menghasilkan 1 rupiah dari VA dan merupakan indikasi bagaimana keberhasilan SC dalam penciptaan nilai. VAICTM = VACE + VAHC + VASC
Value added intellectual coefficient (VAICTM) Mengindefikasiakan kemampuan intellekual organiasi. VAICTM dapat juga dianggap sebagai BPI (business performance indicator)
1.3.1.1 Pengungkapan Modal Intelektual Pengungkapan modal intelektual diproksikan dengan indeks pengungkapan modal intelektual. Indeks pengungkapan yang digunakan dalam penelitian ini adalah indeks pengungkaan modal intelektual yang digunakan oleh Sing dn Zahn (2008). Penggunaan indeks ini didasarkan pada pertimbangan kesamaan objek penelitian, yaitu perusahaahn yang melakukan IPO. Indeks ini terdiri dari 81 item yang diklasikasikan kedalam enam katagori : 1. Resources (28 Item) 2. Customer (14 Item) 3. Information Technologi (6 Item) 4. Process( 9 Item)
10
5. Research And Development (9 Item) 6. Strategi Statements (15 Item) Pemberian skor item pengungkapan dilakukan dengan menggunakan skala dikotonomi tidak tertimbang (unweighted dichotonomous scale), dimana jika di setiap katagori pengungkapan modal intelektual di ungkapkan dalam prospektus akan diberikan nilai satu (1) dan nol (0) jika tidak di ungkapkan. Selanjutnya, skor dari setiap item dijumlahkan untuk memperoleh total skor pengungkapan untuk setiap perusahaan. Persetasi pengungkapan modal intelektual dihitung dengan rumus : ICD =
∑ ∑
∑ ∑
Dimana : ICD = persentasi pengungkapan modal intelektual perusahaan. Ditem = total skor pengungkapan modal intelektual pada prospektual perusahaan ADIitem = total intem dalam indeks pengungkapan modal intelektual
NILAI PERUSAHAAN Dengan demikian dalam penelitian ini yang menjadi Variabel dependen dalam penelitian ini adalah nilai perusahaan, yaitu nilai pasar perusahaan pada hari pertama dipasar sekunder. Nilai dari variabel ini diperoleh dengan mengalikan jumlah seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh dengan harga penutupan perlembar saham pada hari pertama pasar sekunder (Widarjo, 2010, hal. 163). Nilai Perusahan : Jumlah seluruh saham yang di tempatkan x harga penutup perlembar saham pada hari pertama pasar sekunder
VARIABEL KONTROL Varibel kontrol adalah sebagai variabel yang keberadaanya dikontrol oleh peneliti untuk menetralisirkan pengaruhnya, dimana jika tidak di kontrol variabel
11
tersebut akan mempengaruhi gejala yang sedang dikaji (Suhayati, 2010, hal. 33). Selain itu menurut (Prof, 2008, hal. 207 - 208) Variabel Peelngkap dikenal sebagai Variabel Kontrol (control variabel) yaitu variabel untuk melengkapi atau mengkontrol hubungan kausal supaya lebih baik untuk didapatkan model empiris yang lebih lengkap dan baik. variabel kontrol ini bukan variabel utama yang akan diteliti dan diuji tetapi lebih ke variabel lain yang mempunyai efek pengaruh. Jika efeknya kecil terhadap hubungan kausal dan jumlah variabel kontrol dapat sangat banyak maka variabel ini dapat diabaikan. Maka Variabel kontrol dalam penelitan ini adalah umur perusahaan dan ukuran perusahaan.
Dimana mengukur umur perusahaan berdasarkan ukuran
tahunan, sedangkan dalam penelitian ini diukur dalam hari. Umur perusahaan dihitung dari perusahaan didirikan (berdasarkan akta pendirian) sampai dengan tanggal efektif untuk melakukan penawaran umum menurut (white et al.2007 ; Sigh dan Zanh 2008 dalam (Widarjo, 2010, hal. 163). Umur perusahan : Perusahaan didirikan sampai dengan (berdasarkan akta pendirian ) sampai dengan tanggal efektif untuk melakukan penawaran umum Sedangkan
mengukur ukuran perusahaan adalah mengunakan ukuran
perusahan diukur dari total aset perusahaan. Ukuran Perusahaan : size = total aset
Model Empiris Analisi regresi yag digunakan untuk menguji penelitian ini adalah menggunakan regresi linier berganda. Variabel nilai perusahan yang diukur dengan harga penutupan per lembar saham pada hari pertama pasar sekunder dikalikan dengan jumlah seuruh saham yang ditempatkan dengan disetor penuh cenderung memiliki nilai standar deviasi lebih tinggi. Sehingga dalam penelitian mengakibatkan data tidak normal dan terjadinya heteroskedastisitas, sehingga
12
perlu ditransformasikan dalam logaritma natural pada variabel Y (varaibel dependen). Model pengujian hipotesis dalam penelitian adalah sebagai berikut : LnV = β0 + β1IC + β2ICD + β3AGE + β4SIZE + e Dimana : LnV
= Nilai perusahaan
IC
= Intellectual capital
ICD
= Intellectual capital disclousure
AGE = Umur perusahaan SIZE = Ukuran Perusahaan β0
= Konstanta
β1 β4
= Koefisien Regresi
e
= Error terms
SAMPEL sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan yang melakukan penawaran umum saham perdana pada tahun 2008 sampai 2015. Penentuan sampel di lakukan dengan menggunkan metode purposive sampling, yang mana populasi yang akan dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah populasi yang memenuhi kriteria sampel tertentu sesuai dengan kehendaki penelitian (Sekaran, 2006). Teknik ini digunakan dengan tujuan memberikan batasan (spesifikasi) pada jenis industri tertentu yang akan dijadikan sebagai objek penelitian. Hal ini dikarenakan tidak semua jenis industri memiliki aset modal intelektual yang intentif. Kreteria pengambilan sample dalam penelitian ini adalah : 1. Perusahaan Manufaktur yang melakukan IPO di BEI pada tahun 2008 sampai 2015. 2. Perusahaan yang melakukan IPO yang tidak menampilakan prospektus lengkap.
13
HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Deskripsi data Descriptive Statistics N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
ic
31
,671
23,317
5,42364
5,548935
icd
31
,160
,481
,33612
,084199
umurperusahaan
31
372
38373
9990,48
7443,401
ukuranperusahaan
31
,001
8,366
1,27028
2,159150
LN_NP
31
-3,06
6,63
,7331
2,33629
Valid N (listwise)
31
Sumber : Output SPSS 21 Berdasarkan data di atas, terlihat bahwa nilai dari variabel intellectual capital (IC) terendah (minimum) adalah 0,671, Intellectual Capital Dislouser (ICD) Terendah (minimum) adalah 0,160, Umur Perusahan Terendah (minimum) adalah 372, dan Ukuran Perusahan Terendah (minimum) adalah 0,001 dan Nilai Perusahaan Terendah (minimum) adalah -3,06 berasal dari nilai Pada Perusahan Manufaktur dari tahun 2008 - 2015, sedangkan nilai IC tertinggi (maximum) adalah 23,317, intellectual capital disloucer (ICD) tertinggi (maximum) adalah 0,481, Umur Perusahaan tertinggi (maximum) adalah 38373, dan Ukuran Perusahaan tertinggi (maximum) adalah 8,366 dan Nilai Perusahaan tertinggi (maximum) adalah 6,63. Adapun nilai rata-rata (mean) IC sebesar 5,42364, nilai rata-rata (mean) ICD sebesar 0,33612 Umur Perusahan nilai rata-rata (mean) sebesar 9990,48, dan Ukuran Perusahan nilai rata-rata (mean) sebesar 1,27028 dan nilai rata-rata (mean) Nilai Perusahaan sebesarr -1,5695 dan nilai standar deviasi IC yaitu sebesar 5,548935, nilai standar deviasi ICD yaitu 0,084199, nilai standar deviasi Umur Perusahaan yaitu 7443,401, nilai standar deviasi Ukuran Perusahaan 2,159150 dan nilai standar deviasi pada Nilai Perusahaan adalah 2,33629.
14
Pengujian Hipotesis dan Pembahasan Dalam penelitia ini diuji sebanyak 2kali dalam model regresi, hubungan langsung dengan variabel kontrol dan hubungan tidak langsung dengan variabel kontrol. Uji Secara parsial (Uji T) Coefficients Model
a
Unstandardized Coefficients
Standardized
t
Sig.
Coefficients B (Constant) 1
Std. Error
Beta
-1,211
1,774
Ic
,120
,075
Icd
3,841
4,974
-,683
,501
,286
1,594
,122
,138
,772
,447
a. Dependent Variable: ln_np
Sumber : Output SPPS 21. Hasil Pengujian secara Parsial dalam Tabel menunjukkan bahwa : 1. Dimana Intellectual Capital (IC)/ Vaic tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan yang melakukan penawaran umum perdana. 2. Dimana Intellectual Capital Disclouser (ICD) tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan yang melakukan penawaran umum perdana.
Uji Secara parsial (Uji T) Coefficients Model
a
Unstandardized Coefficients
Standardized
t
Sig.
Coefficients B (Constant)
1
Std. Error -3,199
1,707
Ic
,063
,064
icd
-,067
umurperusahaan UKURANPERUSAHAAN
Beta -1,874
,072
,149
,986
,333
4,469
-,002
-,015
,988
0,000054
,000
,171
1,108
,278
6,101
1,764
,564
3,458
,002
a. Dependent Variable: LN_NP
Sumber : Output SPPS 21. Hasil Pengujian secara Parsial dalam Tabel 4.8 menunjukkan bahwa :
15
1. Dimana Intellectual Capital (IC)/ Vaic tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan yang melakukan penawaran umum perdana. 2. Dimana Intellectual Capital Disclouser (ICD) bahwa pengungkapan modal intelektual tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan yang melakukan penawaran umum perdana. 3. Dimana Umur perusahaan tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan yang melakukan penawaran umum perdana. 4. Dimana Ukuran berpengaruh terhadap nilai perusahaan yang melakukan penawaran umum perdana. Uji simultan (uji F) a
ANOVA Model
Sum of Squares Regression
1
df
Mean Square
16,398
2
8,199
Residual
147,349
28
5,262
Total
163,747
30
F 1,558
Sig. ,228
b
a. Dependent Variable: ln_NP b. Predictors: (Constant), icd, ic
Sumber : Output SPSS 22 Dari hasil tabel diatas, statistik hipotesis secara pengujian simultan tidak didukung , artinya Variabel IC, ICD, tidak berpengaruh Terhadap Nilai Perusahaan yang melakukan penawaran perdana.
Uji Simultan (Uji F ) a
ANOVA Model
1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
71,614
4
17,904
Residual
92,133
26
3,544
163,747
30
Total a. Dependent Variable: LN_NP
b. Predictors: (Constant), UKURANPERUSAHAAN, umurperusahaan, ic, icd
Sumber : Output SPSS 22
F 5,052
Sig. ,004
b
16
Dari hasil tabel diatas dapat dilihat bahwa tabel diatas,statistik hipotesis secara pengujian simultan didukung , artinya Variabel IC, ICD, Ukuran Perusahaan dan Umur Perusahaan berpengaruh Terhadap Nilai Perusahaan yang melakukan penawaran perdana.
Pengaruh Modal Intelektual pada Nilai Perusahaan Berdasarkan hasil hipotesis yang pertama menunjukkan modal intelektual tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaa yang melakukan IPO penelitian ini konsisten dengan penelitian (Widarjo, 2010), dan
(Wulandari, 2014) yang
menyatakan bahwa nodal intelektual tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Dimana Intellectual Capital
(IC)/ VAIC
menunjukkan Tabel dengan nilai
dengan signifikansi 0,333. Dimana nilai signifikansi 0,333 > 0,05, maka dapat disimpulkan
bahwa dalam statistik ini tidak didukung / tidak berpengarauh
signifikan artinya modal intelektual tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan yang melakukan penawaran umum perdana. Dimana perusahaan tidak memberikan nilai yang lebih tinggi terhadap perusahan yang memiliki modal intelektual. Dalam hal ini hasil penelitian ini belum mampu mendukung penelitian (Jacub, 2012) , dan (putra, 2012) yang menyatakan bahwa modal intelektual berpengaruh
terhadap
nilai
perusahaan.
Perbedaan
sampel
penelitian
kemungkinan juga menyebabkan terjadinya tidak konsisten dalam hasil penelitian ini, karena konteks IPO asimetri infromasi lebih tinggi jika dibandingkan dengan perusahaan yang sudah go public, jadi investor lebih cenderung menggunakan faktor lain misalnya retensi kepemilikan, dan faktor fudanmental yang dicapai dari pada modal intelektual yang dimiliki perusahaan sebagai dasar analisis dalam pembuatan keputusan investasi (Widarjo, 2010). Selain itu perusahaan belum mampu mengelola dan menggunakan modal intelektual secara efektif sehingga walaupun memiliki modal intelektual yang lebih tinggi menunjukkan bahwa pasar tidak memberikan nilai yang tinggi terhadap perusahaan yang memiliki modal intelektual yang tinggi (Wulandari, 2014).
17
Pengaruh Pengungkapan Modal Intelektual pada Nilai Perusahaan. Berdasarkan hasil yang diteliti bahwa pengungkapan modal intelektual terhadap nilai perusahaan tidak berpengaruh, atau dalam kata lain hipotesis kedua dalam penelitian ini tidak didukung, dimana Intellectual Capital Disclouser (ICD) menunjukkan tabel dengan nilai signifikan 0,988. Dimana nilai signifikasi 0,988 > 0,05. Semakin tinggi pengungkapan modal intelektual yang dilakukan perusahaan semakin rendah nilai perusahaan setelah penawaran umum saham perdana. Kondisi ini menunjukkan bahwa investor tidak dapat menangkap sinyal yang diberikan oleh perusahaan melalui pengungkapan informasi tersebut dalam analisis pembuatan keputusan investasi. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa sinyal yang disampaikan oleh perusahaan melalui pengungkapan modal intelektual
dalam laporan keuangan kurang mampu untuk menambah nilai
perusahaan dalam menghasilakan item item yang mampu mendukung nilai perusahaan. Selain itu hasil penelitian ini berimplikasi pada pembuatan kebijakan untuk melakukan review dalam pembahasan pengukuran dan pengungkapan modal intelektual yang tepat dan akurat, sehingga dapat segera ditetapkan sebuah standar agar investor dapat melakukan nilai dan prospek perusahaan (Widarjo,2010). Perbedaan sampel dan tahun penelitian kemungkinan juga menyebabkan terjadinya tidak konsisten dalam hasil penelitian ini.
Pengaruh Modal Intelektual dan Pengungkapan Modal Intelektual pada Nilai Perusahaan
dengan Menggunakan Variabel Kontrol ( Umur dan
Ukuran Perusahan). Dari hasil penelitian bahwa Modal Intelektual dan Pengungkapan Modal Intelektual pada Nilai Perusahaan berpengaruh signifikan dengan nilai signifikan 0,004 lebih kecil dari 0,05 maka dapat
diambil kesimpulan bahwa Modal
intelektual dan pengungkapannya berpengaruh terhadap nilai perusahaan yang melakukan IPO secara simultan atau diuji secara bersamaan dengan menggunakan variabel IC,ICD dan variabel Kontrol yakni Umur perusahaan dan Ukuran perusahaan.
18
Dalam hal ini umur perusahaan sebagai variabel kontrol tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan dimana nilai signifikan adalah 0,278 atau lebih besar dari 0,05 dan ukuran perusahaan berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan dimana nilai signifikan antara ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan sebesar 0,002 atau lebih kecil dari 0,05, maka dalam hal ini variabel independen dan dependen berpengaruh terhadap nilai perusahaan dengan diuji secara bersamaan dengan menggunakan variabel kontrol. Ukuran Perusahaan berhasil mengkontrol variabel IC dan ICD, sehingga variabel IC dan ICD berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan secara bersama-sama. Variabel kontrol dalam penelitian ini adalah umur perusahaan dan ukuran perusahaan dalam hal ini umur perusahaan tidak berpengaruh signifikan sedangkan ukuran perusahaan berpengaruh signifikan artinya ukuran perusahaan memiliki hubungan yang tinggi terhadap nilai perusahaan sehingga ukuran perusahaan mampu mendukung nilai perusahaan maka dalam hal ini ukuran perusahaan lebih baik digunakan sebagai variabel independen (Wulandari, 2014).
Kesimpulan Berdasarkan hasil pengujian dan pembahasan yang telah disajikan pada bagaian sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan : Modal intelektual yang diukur dengan VAICTM tidak berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan, hal ini menunjukkan bahwa pasar, dalam hal ini calon investor tidak memberikan nilai yang lebih tinggi terhadap perusahaan yang memiliki modal intelektual yang tinggi. Selain itu belum adanya standar dalam pengukuran modal intlektual kemungkinan menyebabkan pasar belum mampu melakukan penilaian yang tepat atas modal intelektual yang dimiliki perusahaan. Pengungkapan modal intelektual tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan setalah penawaran saham perdana, dimana semakin tinggi pengungkapan modal intelektual maka semakin rendah nilai perusahaan. Sehingga calon investor belum mampu menilai saham perusahaan dan untuk anlisis yang tepat mengenai prospek perusahaan dimasa yang akan datang.
19
Selain itu dalam penelitian simultan atau uji F Dari hasil penelitian bahwa Modal Intelektual dan Pengungkapan Modal Intelektual pada Nilai Perusahaan berpengaruh signifikan dengan nilai signifikan 0,004 lebih kecil dari 0,05 maka dapat di ambil kesimpulan bahwa Modal intelektual dan pengungkapannya berpengaruh terhadap nilai perusahaan yang melakukan IPO secara simultan atau diuji secara bersamaan dengan menggunakan variabel IC,ICD dan variabel Kontrol yakni Umur perusahaan dan Ukuran perusahaan. Dalam hal ini umur perusahaan sebagai variabel kontrol tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan dimana nilai signifikan adalah 0,278 atau lebih besar dari 0,05 dan ukuran perusahaan berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan dimana nilai signifikan antara ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan sebesar 0,002 atau lebih kecil dari 0,05, maka dalam hal ini variabel independen dan dependen
berpengaruh
terhadap nilai perusahaan dengan diuji secara bersamaan dengan menggunakan variabel kontrol. Ukuran Perusahaan berhasil mengkontrol variabel IC dan ICD, sehingga variabel IC dan ICD berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan. Variabel kontrol dalam penelitian ini adalah umur perusahaan dan ukuran perusahaan dalam hal ini umur perusahaan tidak berpengaruh signifikan sedangkan ukuran perusahaan berpengaruh signifikan artinya ukuran perusahaan memiliki hubungan yang tinggi terhadap nilai perusahaan sehingga ukuran perusahaan mampu mendukung nilai perusahaan maka dalam hal ini ukuran perusahaan lebih baik digunakan sebagai variabel independen.
Saran. Adapun saran yang mampu disajikan dalam penelitian berikutnya adalah : 1. Penelitian selanjutnya dapat mengembangkan penelitian ini dengan menggunakan metode langsung yang lain dalam mengukur modal intelektual, misalnya dengan balance score card atau real options model. 2. Penelitian berikutnya dapat memasukkan varaibel kontrol lainya misalnya struktur kepemilikan. 3. Bagi penelitian berikutnya dapat memperpanjang tahun amatan.
20
DAFTAR PUSTAKA (iai), i. A. (2007). Pernyataan standar akuntansi keuangan no.19. Jakarta: salemba empat. Abdolmohammadi, m. (2005). Intelellektual capital dislosure and market capitalization. Journal of intellectual capital , 397-416. Agnes, u. W. (2008, september). Sebuah tinjauan akuntansi atas pengukuran an pelporan knowledge. Paper disajikan pada the 2nd national conference ukw.ms. Surabaya. Akin setawan pernomo dan dr.h raharja ., m. (n.d.). Faktor-faktor yang mempengaruhi
pengungkapan
sukarela
modal
intelektual.
Jurnal
akuntansi. Awaluddin. (2014). Pengaruh nilai dan pengungkapan intellectual capital terhadap nilai perusahaan badan usaha milik negara yang terdaftar di bursa efek indonesia. Makasar: skripsi. Chargs, s. W. (2007). A human capital - driven fram work and the role of technology capital intellectual capital. Deegan, c. (2004). Financil accountig tehory. Sydney: mcgraw-hill book company. Drs.danang sunyato, s. S. (2011). Analisis regresi dan uji hipotesis. Jakarta: pt.buku seru. Firer, s. A. (2003). Intellectual capital and traditional measure of corporate performance. Juornal of intellectual capital, 348-360. Guthrie, j. A. (2000). Australian annual reporting practices. Intellectual capital 1, (3) : 241-251. Hartono. (2006). Hartono. Analisis retensi kepemilikan pada penerbitan saham perdana sebagai sinyal nilai perusahaan , 141-162. I.ghozali. (2002). Aplikasi analisis multivariate dengan program spss . Semarang: universitas diponegoro. Jacub, j. O. (2012). Modal intelektual dan pengungkpan modal intelektual pada nilai perusahaan (studi kasus perusahaan farmasi di bei ). Jurnal ilmiah mahasiswa akuntansi, 97.
21
Kadir, t. S. (2003). Intellectual capital, : perlakuan, pengukuran dan pelaporan (sebuah library research),. Jurnal akuntansi dan keuangan, 35-57. Kusumo, b. P. (2012). Studi kasus pengatuh modal intelektual terhadap kinerja keuangan, pertumbuhan perusahaan dan nilai pasar pada perusahaan yang terdaftar di bursa efek indonesia. Indonesia: skripsi fakultas ekonomika dan bisnis, universitas diponegoro. Pangestika, m. W. (2010). Analisis pengaruh modal intelektual terhadap kinerja perusahaan (studi empiris pada perusahaan perbankan yang terdaftar di bursa effek indonesia tahun 2008-2010). Indonesia: skripsi fakultas ekonomi, universitas esa unggul. Partane, t. (1998). Intellectal capital accounting: some steps towrd a conceptual framework for the valuation of intangible assets, . Mater thesis. Priyatno, d. (2010). Paham analisis statistik data dengan spss . Yogyakarta: mediakom. Prof, j. H. (2008). Metodologi penelitian sistem informasi. Yogyakarta: cv.andi offset. Prof.jogiyanto hm., a. M. (2008). Metodologi penelitian sistem informasi . Yogyakarta : c.v andi offset . Pulic, a. (1998). "measuring the performance of the intellectual potential in knowledge economy" paper presented at the 2nd mcmaster word on measuring and managing intellectual capital . Austarian: the austrian team for intellectual capital. Putra, i. G. (2012). Pengaruh modal intelektual terhadap nilai peruahaan perbankkan yang go public di bursa efek indonesia. Jurnal akuntansi. Restuti, d. C. (2014). Pengaruh modal intelektual terhadap nilai perusahaan dengan kinerj keuangan sebagai variabel intervening. Jurnal managemen dan bisnis. Sari, n. M. (2013). Analisis pengaruh leverage, efektivitas aset, dan sales terhadap profitabilitas serta dampaknya terhadap nilai perusahaan (studi pada perusahaan sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di bursa efek
22
indonesia periode tahun 2007-2011). Semarang: fakultas ekonomika dan bisnis. Sawarjono, t. D. (2003). Intellectual capital : perlakuan, pengukuran dan pelaporan . Library research, 35-57. Sekaran, u. (2006). Research methods for business, edisi 4 terjemahan jakarta. Jakarta: salemba empat. Suhayati, j. S. (2010). Riset akuntasi mengggunakan spss. Yogyakarta: graha ilmu. Tan, p. A. (2007). Intellectual capital and financial retruns of companies . Journal intellectual capital, 76-95. Tristani, l. L. (2012). Analisa pengaruh kareseristik perusahaan terhadap pengungkapan sukarela. Semarang: universitas diponorogo. Tristanti, l. L. (2012). Analisis pengaruh karakteristik perusahaan terhadap kelengkapan pengungkapan sukarela. Semarang: universitas diponorogo. Ulum, a. A. (2008). Intellectual capital dan kinerja keuangan perusahaan; suatu analisa dengan pendekatan partial least squares. Simposium nasional akuntansi, 23-24. Ulum, i. (2009). Intellektual capital "konsep dan kajian empiris". Yogyakarta: graha ilmu. Utomo, a. I. (2015). Faktor-faktor yang mempengaruhi pengungkapan modal intelektual dan dampaknya terhadap nili perusahan. Semarang: universitas diponegoro. Widarjo, w. (2010). Pengarh modal intelektual dan pengngkapan modal intelektual pada nilai perusahaan yang melakukan intial public offering. 159-161. Wijaya, t. (2011). Cepat menguasai spss 19 "untuk mengelolah & interprestasi . Yogyakarta: cahaya atma. Wulandari, t. (2014). Pengaruh modal intelektual dan pengungkapan modal intelektualpada nilai perusahaan dengan ukuran perusahaan sebagai variabel kontrol. Naskah publikasi.
23
Y.hwang, j. A. (2005). An empirical investigation of the relation between intellectual capital and firms market value and financial performance. Journal intellectual capital, 159-176. Yuaningsih, n. W. (2010). Eksplorasi kinerja pasar perusahan : kajian berdasarkan modal intelektual (studi empiris pada perusahaan yang terdaftar di bursa efek indonesia ). Simposium nasional akuntansi xii, 13-14.