SKRIPSI ANALISIS PENGARUH FIRM SIZE, GROWTH, LEVERAGE, DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)
SITTI MARYAM
JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2014
SKRIPSI ANALISIS PENGARUH FIRM SIZE, GROWTH, LEVERAGE, DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)
sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi
Disusun dan diajukan oleh SITTI MARYAM A21110288
kepada
JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2014
ii
iii
iv
v
PRAKATA
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Alhamdulillah,tiada kata lain yang bisa dihaturkan kepadaNya selain Puji syukur atas nikmat dan segala yang telah diberikan olehNya, Sang Pencipta Allah SWT. Atas ilmu yang diberikan dan atas segala rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Pengaruh Firm Size, Growth, Leverage, dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI ”. Shalawat dan salam tak lupa pula kita kirimkan kepada baginda Rasulullah Muhammad SAW, yang membawa umat manusia dari alam jahilia ke alam sekarang ini. Skripsi ini dibuat sebagai akhir dari rangkaian pembelajaran sekaligus sebagai salah satu syarat untuk menempuh ujian sarjana di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Manajemen Universitas Hasanuddin. Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan dan dorongan baik moril maupun materil dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada: 1.
Bapak Prof. Dr. Gagaring Pagalung, SE., M.S., Ak., CA., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin.
2.
Bapak Dr. H. Muh Yunus Amar, M.T., selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin.
vi
3.
Bapak Dr. H. Muh Yunus Amar, M.T., selaku Dosen Pembimbing pertama yang berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.
4.
Bapak Drs. Kasman Damang, ME.,selaku pembimbing kedua yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan terhadap penyusunan skripsi ini.
5.
Prof. Dr. H. Cepi Pahlevi, SE., M.Si., Ibu Dr. Hj. Dian A.S Parawansa,SE., M.Si dan Ibu Dra. Debora Rira, M.Si., selaku penguji yang telah memberikan koreksi dan pengarahan terhadap penyusunan skripsi ini.
6.
Ibu Fahrina Mustafa, SE., M.Si , selaku penasehat akademik selama penulis menjadi mahasiswa di jurusan manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin Makassar.
7. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin atas ilmu yang telah diberikan, seluruh staf dan karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin atas bantuannya dalam segala urusan penyusunan skripsi ini. 8.
Terkhusus kepada kedua orangtuaku yang tersayang, Ayahanda Ace dan Ibunda Marsadi yang senantiasa memberikan doa dan dukungan yang tak pernah putus selama ini kepada penulis sehingga bisa menyelesaikan skripsi ini.
9.
Dan yang terspesial pembimbing tersayang Syarief Dienan Yahya, yang selalu setia menemani dalam suka dan duka, yang selalu membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
10. Kakak-kakakku tersayang K’Ardi, K’Erni, K’Erna, K’Achmad dan kakak-kakak ipar K’Hasna, K’Ichal, dan K’Dimmank serta ponakan-ponakan yang lucu yang selalu memberikan dukungan kepada penulis.
vii
11. Om tercinta Pammusureng, S.pd, tante Beda sekeluarga, K’ Zul, K’Iim, kipli dan Mifta yang tak henti memberikan dukungan dan bantuan kepada penulis. 12. Sahabat terbaik di Ekonomi yang dikirim Tuhan untuk menemani dalam setiap langkah di kampus Deu, Nhear, Maya, Dewi, Anty, Kyki ,Afie,Lola, dan teman –teman Etcetera yang tidak bisa saya sebutkan namanya satu persatu kalian luar biasa. 13. Kanda – kanda senior K’ Ryu, K’Afiel, K’Ahmadi dan masih banyak lagi yang setia memberikan masukan – masukannya dalam pengerjaan skripsi ini. 14. Teman – teman HPMM Kom. Unhas Wawa, Umma, Rhini, Risal, Linda, Yani, Yuni, Dian, Engky,Inal, Aras, Tafa, Irsul, Kur, Sandi dan kanda – kanda senior yang selalu memberi semangat. 15. Serta semua pihak yang telah membantu penulisan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terima kasih sudah bekerja keras semuanya. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun sehingga dapat dijadikan referensi bagi penulis guna perbaikan di masa yang akan
datang.
Akhirnya,
dengan
segala
kerendahan
hati
penulis
mempersembahkan skripsi ini dengan harapan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak. Amin. Wassalamualaikum Warahmatullahi wabarakatuh. Makassar, 21 Januari 2014
Penulis
viii
ABSTRAK Analisis Pengaruh Firm Size, Growth, Leverage, dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia ) Analysis Effect of Firm Size, Growth, Leverage, and Profitability Against Value Company (Studies in Manufacturing Companies Listed in Indonesia Stock Exchange) Sitti Maryam Muhammad Yunus Amar Kasman Damang
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh firm size, growth, leverage, dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan. Data yang digunakan adalah publikasi laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2012.Selama periode pengamatan menunjukkan bahwa data penelitian berdistribusi normal. Berdasarkan uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas dan uji autokorelasi tidak ditemukan variabel yang menyimpang dari asumsi klasik. Hal ini menunjukkan bahwa data yang tersedia telah memenuhi syarat untuk menggunakan model persamaan regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel firm size, growth, leverage, dan profitabilitas berpengaruh secara parsial dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Koefisien determinasi menunjukkan bahwa dalam model regresi sebesar 67,2% perubahan variabel nilai perusahaan disebabkan oleh keempat variabel yang diteliti, sedangkan sisanya 32.8% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dimasukkan ke dalam model penelitian. Kata Kunci :firm size, growth,leverage, profitabilitas, dan nilai perusahaan.
This study aimed to analyze the effect of firm size, growth, leverage, and profitability on firm value. The data used is the publication of the financial statements of companies listed in Indonesia Stock Exchange 2008-2012 period. During the observation period of the study indicate that the data are normally distributed. Based on the test multicollinearity, heteroscedasticity test and autocorrelation test found no variables that deviate from the classical assumptions. This suggests that the available data are qualified to use the multiple linear regression model. The results showed that the variables firm size, growth, leverage, and profitability and significant partial effect on firm value. The coefficient of determination in the regression model showed that 67.2 % of the value of the variable changes caused by the four ompanies studied variables, while the remaining 32.8 % is influenced by other factors not included in our model. Keywords : firm size , growth , leverage , profitability , and firm value .
ix
DAFTAR ISI Halaman
HALAMAN SAMPUL ....................................................................................
i
HALAMAN JUDUL ........................................................................................
ii
HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................
iii
HALAMAN PENGESAHAN ...........................................................................
iv
PERNYATAAN KEASLIAN ...........................................................................
v
PRAKATA .....................................................................................................
vi
ABSTRAK .....................................................................................................
ix
DAFTAR ISI .................................................................................................
x
DAFTAR TABEL ..........................................................................................
xiii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................
xiv
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................
xv
DAFTAR SINGKATAN ..................................................................................
xvi
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................
1
1.1
Latar Belakang ........................................................................
1
1.2
Rumusan Masalah ...................................................................
7
1.3
Tujuan Penelitian .....................................................................
7
1.4
Kegunaan Penelitian ................................................................
8
1.4.1 Kegunaan Teoritis ...........................................................
8
1.4.2 Kegunaan Praktis ............................................................
8
1.5
Ruang Lingkup Batasan Penelitian ...........................................
8
1.6
Organisasi / Sistematika ..........................................................
9
x
BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................
10
2.1
Tinjauan Teori dan Konsep .....................................................
10
2.2
Tinjauan Empirik ......................................................................
21
2.3
Kerangka Pemikiran .................................................................
24
2.4
Hipotesis ..................................................................................
25
BAB III METODE PENELITIAN.....................................................................
27
3.1
Rancangan Penelitian ..............................................................
27
3.2
Tempat dan Waktu ..................................................................
27
3.3
Populasi dan Sampel ...............................................................
27
3.4
Jenis dan Sumber Data ............................................................
29
3.5
Teknik Pengumpulan Data .......................................................
30
3.6
Variabel Penelitian dan Defenisi Operasi .................................
30
3.7
Instrumen Penelitian.................................................................
34
3.8
Analisis Data ............................................................................
35
3.8.1 Analisis Deskriptif………………………………………….... 35 3.8.2
Pengujian Model ............................................................... 35 3.8.2.1 Linieritas ............................................................... 35 3.8.2.2 Heteroskedastisitas................................................ 35 3.8.2.3 Autokorelasi........................................................... 36 3.8.2.4 Multikolinearitas .................................................... 36 3.8.2.5 Normalitas ............................................................ 36
3.8.3 Analisis Statistik ................................................................ 36 3.8.4 Pengujian Statistik ............................................................. 38 3.8.4.1 Analisis Koefisien Determinasi (R ) .................... 38 3.8.4.2 Uji F .................................................................... 38
xi
3.8.4.3 Uji T (Uji Parsial) ............................................. 39
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN…………………………….. 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian ............................................
40 40
4.2 Statistik Deskriptif ......................................................................... 42 4.3 Pengujian Model ........................................................................
44
4.3.1 Linieritas .........................................................................
44
4.3.2 Heteroskedastisitas .........................................................
44
4.3.3 Uji Autokorelasi ..............................................................
46
4.3.4 Uji Multikolinearitas..........................................................
47
4.3.5 Uji Normalitas .................................................................
48
4.4 Pengujian Hipotesis dan Pembahasan (Analisis Statistik) ..........
50
4.4.1 Analisis Regresi Berganda .............................................
50
4.4.2 Analisis Koefisien Determinasi (R ) ................................
52
4.4.3 Uji F ................................................................................
53
4.4.4 Uji T (Uji Parsial) ............................................................ .
55
4.4.5 Pembahasan ..................................................................
56
BAB V PENUTUP ………………………………………………………………….
60
5.1
Kesimpulan ..............................................................................
60
5.2
Saran ......................................................................................
61
5.3
Keterbatasan Penelitian ...........................................................
62
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................
63
LAMPIRAN ..................................................................................................
76
xii
DAFTAR TABEL
Tabel
1.1
Halaman Rata-rata Firm Size, Growth, DER, ROE, dan PBV Pada Perusahaan Manufaktur yang Listed di BEI Pada Tahun 2008-2012 .............
5
3.1
Daftar Perusahaan Sampel Penelitian........................................
28
3.2
Definisi Operasional Variabel .....................................................
34
4.1
Hasil Statistik Deskriptif ..............................................................
42
4.2
Hasil Uji Autokorelasi .................................................................
46
4.3
Hasil Uji Multikorelasi .................................................................
47
4.4
Hasil Uji Regresi Linear Berganda .............................................
50
4.5
Koefisien Determinasi ...............................................................
52
4.6
Hasil Uji f ....................................................................................
54
4.7
Hasil Uji t (Parsial)......................................................................
55
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
2.1
Model Penelitian ........................................................................
25
4.1
Hasil Uji Liniearitas ....................................................................
44
4.2
Hasil Uji Heteroskedastisitas .....................................................
45
4.3
Hasil Uji Normalitas ...................................................................
48
4.4
Grafik Histogram ........................................................................
49
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Halaman
Nilai Size, Growth, DER, ROE dan PBV perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2008-2012 ............................................
66
2
Hasil Analisis menggunakan SPSS 21 .......................................
72
3
Biodata.......................................................................................
79
xv
DAFTAR SINGKATAN
BEI
: Bursa Efek Indonesia
DER : Debt to Equity Ratio PBV : Price to Book Value ROA : Return On Assets ROE : Return On Equity
xvi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Perkembangan
ilmu
pengetahuan
dan
teknologi
serta
kondisi
perekonomian yang baik dapat menyebabkan timbulnya persaingan di dunia bisnis, hal ini disebabkan setiap perusahaan akan berusaha menghasilkan laba yang maksimum dengan harapan dapat meningkatkan nilai perusahaannya. Peningkatan nilai perusahaan dapat tercermin dari peningkatan kemakmuran pemilik atau pemegang saham yang dapat dilihat dari besarnya harga saham. Semakin tinggi harga saham maka semakin tinggi juga tingkat kemakmuran pemegang saham. Untuk dapat meningkatkan nilai perusahaan maka manajer diharapkan dapat mengelola keuangan perusahaan secara efektif dan efisien. Nilai perusahaan sangatlah penting karena dapat memengaruhi persepsi investor terhadap perusahaan. Nilai perusahaan tidak hanya mencerminkan bagaimana nilai intrinsik pada saat ini tetapi juga mencerminkan prospek dan harapan akan kemampuan perusahaan tersebut dalam meningkatkan nilai kekayaannya di masa depan. Globalisasi telah menciptakan lingkungan bisnis yang menyebabkan perlunya peninjauan kembali sistem manajemen yang digunakan oleh perusahaan untuk dapat survive dan prospectable, sehingga perusahaan dituntut untuk selalu dapat meningkatkan nilai perusahaan mereka. Bagi perusahaan yang masih bersifat private atau belum go public, nilai perusahaan ditetapkan oleh lembaga penilai atau apprisial company (Suharli ,2006). Bagi perusahaan yang akan go public nilai perusahaan dapat diindikasikan atau tersirat dari jumlah variabel yang melekat pada perusahaan tersebut. Misalnya saja asset yang dimiliki perusahaan, keahlian manajemen
1
2
dalam mengelola perusahaan. Sedangkan nilai perusahaan bagi perusahaan yang sudah go public, dapat ditentukan oleh mekanisme permintaan dan penawaran di bursa, yang tercermin dari listing price (Karnadi,1993). Nilai perusahaan dapat menggambarkan keadaan perusahaan. Dengan tingginya nilai perusahaan maka perusahaan akan dipandang baik oleh para calon investor, demikian pula sebaliknya nilai perusahaan yang tinggi menunjukkan kinerja perusahaan yang baik. Setiap pemilik perusahaan akan selalu menunjukkan kepada calon investor bahwa perusahaan mereka tepat sebagai alternatif investasi maka apabila pemilik perusahaan tidak mampu menampilkan sinyal yang baik tentang nilai perusahaan, nilai perusahaan akan berada di bawah nilai yang sebenarnya. Terdapat banyak faktor yang dapat memengaruhi nilai perusahaan baik faktor internal maupun faktor eksternal. Faktor internal bersifat controllable artinya dapat dikendalikan oleh perusahaan, seperti kinerja perusahaan, keputusan keuangan, struktur modal, biaya ekuitas, dan faktor lainnya. Sedangkan faktor eksternal dapat berupa tingkat suku bunga, fluktuasi nilai valas, dan keadaan pasar modal. Beberapa variabel tersebut memiliki hubungan dan pengaruh terhadap nilai perusahaan, namun hasil yang didapat hingga kini masih tidak konsisten. Ukuran perusahaan (Firm Size) dianggap mampu memengaruhi nilai perusahaan karena semakin besar ukuran suatu perusahaan maka akan semakin mudah perusahaan tersebut memperoleh sumber pendanaan, yang kemudian dapat dimanfaatkan oleh pihak menajemen untuk tujuan meningkatkan nilai perusahaan. Menurut Sujoko (2007) ukuran perusahaan yang besar menunjukkan perusahaan mengalami perkembangan sehingga investor akan merespon positif dan nilai perusahaan akan meningkat. Pangsa pasar relatif
3
menunjukkan daya saing perusahaan lebih tinggi dibanding pesaing utamanya. Investor akan merespon positif sehingga nilai perusahaan akan meningkat. Ukuran perusahaan dinyatakan berhubungan positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan (Rachmawati dan Hanung,2007). Pertumbuhan merupakan kemampuan perusahaan untuk mempertahankan posisi usahanya dalam perkembangan ekonomi dan industri di dalam perekonomian di mana perusahaan tersebut beroperasi (Pakpahan, 2010). Asset merupakan aktiva yang digunakan untuk aktivitas operasional perusahaan. Semakin besar asset maka diharapkan semakin besar pula hasil operasional yang akan dihasilkan. Pertumbuhan yang tinggi menyebabkan kebutuhan dana meningkat (kecenderungannya pada laba ditahan). Peningkatan asset akan diikuti dengan peningkatan hasil operasional. Hal ini akan meningkatkan kepercayaan para investor. Dengan demikian maka semakin besar pertumbuhan perusahaan maka nilai perusahaan juga akan meningkat. Hal ini didukung oleh hasil penelitian Pakpahan (2010), Wirawati (2008) yang menyatakan bahwa pertumbuhan perusahaan berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Leverage mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajiban finansialnya yang terdiri dari hutang jangka pendek dan hutang jangka panjangnya. Menurut pendapat Copeland & Weston (1992 : 53), bahwa dengan menggunakan leverage, nilai perusahaan akan meningkat karena adanya manfaat
perlindungan
pajak.
Dalam
perhitungan
pajak,
bunga
hutang
dikurangkan terlebih dahulu, ini berarti penggunaan hutang mengakibatkan keringanan pajak untuk arus kas perusahaan. Jadi nilai perusahaan akan naik dengan naiknya hutang jika satu-satunya pengaruh terhadap operasi perusahaan adalah pengaruh perlindungan pajak akibat naiknya hutang. Dalam dunia bisnis sekarang hampir tidak ada lagi perusahaan yang semata-mata dibiayai dari
4
modal sendiri, tetapi merupakan sesuatu yang otomatis didukung dari modal hutang (Sitanggang, 2012:25). Sehingga leverage menggambarkan seberapa banyak aktiva perusahaan yang didanai oleh hutang. Nilai perusahaan dapat pula dipengaruhi oleh besar kecilnya profitabilitas yang dihasilkan oleh perusahaan. Copeland dan Weston (1992) mendefinisikan profitabilitas adalah probabilitas sejauh mana perusahaan menghasilkan laba dari penjualan dan investasi perusahaan. Profitabilitas mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba. Perusahaan yang memiliki tingkat profitabilitas yang tinggi akan diminati sahamnya oleh investor. Apabila profitabilitas perusahaan baik maka para stakeholders yang terdiri dari kreditur, supplier, dan juga investor akan melihat sejauh mana perusahaan dapat menghasilkan laba dari penjualan dan investasi perusahaan. Dengan baiknya kinerja perusahaan akan meningkatkan pula nilai perusahaan (Suharli,2006). Dengan demikian profitabilitas dapat memengaruhi nilai perusahaan. Investor dalam menentukan saham yang akan dibeli atau dijual, akan mempertimbangkan informasi yang tersedia. Informasi tersebut berguna dalam menentukan tingkat keuntungan beserta risiko saham yang akan dijual atau dibeli. Salah satu informasi yang dapat diperoleh seorang investor adalah pengumuman pembayaran dividen. Pengumuman tersebut di dalam pasar modal tertera nama saham, tanggal pengumuman, jumlah dividen yang dibagikan serta jenis dividen. Pengumuman pembayaran dividen merupakan sumber informasi dan menyebabkan reaksi pasar kuat dan positif. Informasi atas dividen menghipotesiskan bahwa para manager menggunakan pengumuman dividen untuk memberi sinyal perubahan dalam pengharapannya tentang prospek perusahaan yang akan datang (Aharony dan Swary, 1980).
5
Perekonomian di Indonesia dipengaruhi oleh pertumbuhan sektor industri manufaktur. Industri manufaktur memberikan kontribusi yang besar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) sampai tahun 2012 sebanyak 131 perusahaan dari 477 perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa peran serta industri manufaktur dalam perekonomian di Indonesia mempunyai posisi yang dominan. Besarnya rata-rata keempat variabel independen (Firm Size, Growth, DER, dan ROE) dan variabel dependen (PBV) pada perusahaan manufaktur yang listed di BEI selama periode 2008-2012 adalah sebagai berikut: Tabel 1.1 Rata-rata Firm Size, Growth, DER, ROE,dan PBV Pada Perusahaan Manufaktur yang Listed di BEI Pada Tahun 2008-2012 Nilai perusahaan (%)
Variabel Firm Size Growth Debt to Equity Ratio Return On Equity Price to Book Value
2008 15,1 0,325 25,232 5,625
2009 15,33 15,4 0,2875 27,634 2,155
2010 15,55 18,45 0,255 23,504 2,895
2011 15,5 15,1 0,23 31,246 4,18
2012 15,67 17,34 0,32 28,674 3,35
Sumber : Indonesian Capital Market Directory (ICMD) 2012
Berdasarkan tabel di atas diketahui telah terjadi fenomena gap yaitu adanya perbedaan data yang ada pada 19 perusahaan manufaktur yang dijadikan sampel dalam penelitian ini periode 2008-2012 seperti yang terdapat pada tabel 1.1 ditandai dengan adanya ketidakkonsistenan hubungan antar data. Pada tahun 2009 variabel Firm Size mengalami peningkatan tetapi PBV mengalami penurunan. Tahun 2010 Firm Size mengalami peningkatan dan hal ini diikuti dengan peningkatan PBV. Akan tetapi pada tahun 2011 saat Firm Size mengalami penurunan, PBV mengalami peningkatan. Hal ini menunjukkan adanya hubungan yang tidak konsisten antara Firm Size dengan PBV. Pada tahun 2010 Growth mengalami peningkatan begitu juga dengan PBV. Akan tetapi pada tahun 2011 penurunan Growth tidak disertai dengan PBV yang
6
mengalami peningkatan. Hal ini menunjukkan adanya hubungan yang tidak konsisten antara PBV dan Growth. Pada tahun 2009 DER mengalami penurunan menjadi 0,2875% begitu juga dengan variabel PBV juga mengalami hal yang sama yaitu turun menjadi 2,155%. Pada tahun 2010 dan 2011 DER mengalami penurunan akan tetapi PBV mengalami peningkatan. Hal ini menunjukkan adanya hubungan yang tidak konsisten antara DER dan PBV. Pada tahun 2009 variabel ROE mengalami peningkatan sementara variabel PBV mengalami penurunan. Pada tahun 2010 ROE mengalami penurunan sementara PBV mengalami peningkatan. Tahun 2011 ROE mengalami peningkatan begitu juga dengan PBV yang mengalami peningkatan. Hal ini menunjukkan adanya hubungan yang tidak konsisten antara ROE dan PBV. Kondisi perusahaan inilah yang menarik untuk diteliti. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel Firm Size, Growth, DER, dan ROE terhadap Price to Book Value (PBV) di perusahaan Indonesia, maka dalam penelitian ini mengambil kasus pada perusahaan manufaktur yang go public dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012. Berdasarkan latar belakang masalah yang disajikan di atas, maka penulis tertarik untuk mencoba melakukan penelitian pada sejumlah perusahaan manufaktur Indonesia dengan judul “Analisis Pengaruh Firm Size, Growth, Leverage, dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”.
7
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian sebelumnya, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. berpengaruh
signifikan terhadap
nilai
perusahaan
pada
perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2008 – 2012? Apakah Firm Size, Growth, Leverage, dan Profitabilitas secara simultan akan 2. Bagaimana pengaruh Firm Size terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2008 – 2012? 3.
Bagaimana pengaruh Growth terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2008 – 2012?
4. Bagaimana pengaruh Leverage akan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2008 – 2012? 5. Bagaimana
pengaruh
Profitabilitas
terhadap
nilai
perusahaan
pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2008 – 2012? 6. Variabel mana di antara variabel-variabel independen tersebut yang paling berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan?
1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui pengaruh secara simultan Firm Size, Growth, Leverage, dan Profitabilitas terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2008-2012. 2. Untuk mengetahui pengaruh secara parsial Firm Size, Growth, Leverage, dan Profitabilitas terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2008-2012.
8
3. Untuk mengetahui variabel independen mana yang paling berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.
1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Teoritis Penelitian ini dapat dijadikan sebagai sarana informasi untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan tentang dampak dari Firm Size, Growth, Leverage, dan Profitabilitas terhadap nilai perusahaan. Selain itu, memberikan kontribusi sebagai bahan referensi untuk penelitian sejenis. 1.4.2 Kegunaan Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan kegunaan bagi para investor untuk membantu proses pengambilan keputusan dalam melakukan investasi pada industri manufaktur di Indonesia sehingga para investor dapat memilih alternatif saham yang akan diambil pada tingkat return tertentu.
1.5 Ruang Lingkup Batasan Penelitian Batasan masalah dalam penulisan ini terbatas pada Firm Size, Growth, Leverage, dan Profitabilitas dalam hubungannya terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2008-2012, yang dikaji secara serempak dari seluruh variabel, maupun secara parsial dari masing-masing variabel tersebut.
1.6 Organisasi/ Sistematika Hasil penelitian ini dilaporkan dalam bentuk skripsi dengan sistematika penulisan sebagai berikut:
9
BAB I PENDAHULUAN Bab pendahuluan ini pada dasarnya memuat latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, ruang lingkup batasan penelitian, dan organisasi/ sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab tinjauan pustaka memuat teori-teori yang digunakan sebagai tinjauan/landasan
dalam
menganalisis
masalah
pokok
yang
telah
dikemukakan, kerangka pemikiran, dan hipotesis. BAB III METODE PENELITIAN Bab metode penelitian ini berisi uraian tentang rancangan penelitian, tempat dan waktu, populasi dan sampel, jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data, variabel penelitian dan definisi operasional, instrumen penelitian dan analisis data. BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN Bab pembahasan dan hasil penelitian berisi uraian tentang karakteristik masing-masing variabel, hasil pengujian hipotesis, dan pembahasan atas temuan penelitian. BAB V PENUTUP Bab penutup memuat tiga hal pokok, yaitu kesimpulan, saran, dan keterbatasan penelitian.
10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Teori dan Konsep 2.1.1 Nilai Perusahaan
Tujuan utama perusahaan menurut theory of the firm adalah untuk memaksimumkan
kekayaan
atau
value
of
the
firm
(Salvatore,2005).
Memaksimalkan nilai perusahaan sangat penting artinya bagi suatu perusahaan, karena dengan memaksimalkan nilai perusahaan berarti juga memaksimalkan kemakmuran pemegang saham yang merupakan tujuan utama perusahaan (Euis dan Taswan, 2002). Menurut Husnan (2000) nilai perusahaan merupakan harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli apabila perusahaan tersebut dijual. Sedangkan menurut Keown (2004) nilai perusahaan merupakan nilai pasar atas surat berharga hutang dan ekuitas perusahaan yang beredar. Nilai keberhasilan
perusahaan perusahaan
merupakan yang
persepsi
sering
investor
dikaitkan
terhadap
dengan
harga
tingkat saham
(Sujoko,2007). Harga saham yang tinggi membuat nilai perusahaan juga tinggi. Nilai perusahaan yang tinggi akan membuat pasar percaya tidak hanya pada kinerja perusahaan saat ini namun juga pada prospek perusahaan di masa depan. Ada empat jenis nilai yang berhubungan dengan saham yaitu nilai nominal, nilai buku ( book value), nilai pasar (market value), dan nilai intrinsik ( intrinsic value). Nilai nominal adalah nilai perlembar saham yang berkaitan dengan hukum. Nilai buku adalah nilai saham menurut pembukuan perusahaan. Nilai pasar adalah harga saham di bursa efek. Nilai intrinsik adalah nilai sebenarnya
10
11
dari saham. Investor perlu mengetahui dan memahami keempat nilai tersebut sebagai informasi penting dalam pengambilan keputusan investasi saham Nilai perusahaan sering diproksikan dengan Price to Book Value (Ahmed dan Nanda, 2000). PBV dapat diartikan sebagai hasil perbandingan antara harga saham dengan nilai buku per lembar saham. Menurut Ang (1997) secara sederhana menyatakan bahwa PBV merupakan rasio pasar yang digunakan untuk mengukur kinerja harga pasar saham terhadap nilai bukunya. Keberadaan PBV sangat penting bagi investor untuk menentukan strategi investasi di pasar modal karena melalui PBV,
investor dapat memprediksi
saham-saham yang overvalued atau undervalued (Ahmed dan Nanda, 2000). PBV menggambarkan seberapa besar pasar menghargai nilai buku saham suatu perusahaan. Perusahaan yang berjalan dengan baik, umumnya memiliki rasio PBV di atas satu, yang mencerminkan bahwa nilai pasar saham lebih besar dari nilai bukunya. PBV yang tinggi mencerminkan tingkat kemakmuran para pemegang saham, di mana kemakmuran bagi pemegang saham merupakan tujuan utama dari perusahaan (Weston dan Brigham, 2001).
3.1.1.1 Analisis Nilai Perusahaan Berdasarkan penelitian terdahulu, ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi nilai perusahaan, di antaranya: pertumbuhan perusahaan, kinerja keuangan, kebijakan hutang, profitabilitas, kebijakan deviden, dan ukuran perusahaan. Beberapa faktor tersebut memiliki hubungan dan pengaruh terhadap nilai perusahaan yang tidak konsisten. Menurut Brigham dan Houston (2001) terdapat beberapa pendekatan analisis rasio market value yaitu: pendekatan Price Earning Ratio (PER), Price to Book Value (PBV), Market Book Ratio (MBR), deviden yield ratio, dan Deviden Payout Ratio (DPR).
12
Dalam penelitian ini nilai perusahaan diukur dengan Price to Book Value (PBV). PBV merupakan rasio harga saham terhadap nilai buku perusahaan yang menunjukkan seberapa besar nilai harga saham per lembar dibandingkan dengan nilai buku per lembar saham. Semakin tinggi rasio PBV maka semakin tertarik para investor untuk membeli saham perusahaan. Penghitungan PBV dilakukan dengan menggunakan rumus:
PBV =
(1)
Data harga per lembar saham diperoleh dari harga saham di bursa pada akhir periode per tanggal 31 Desember tahun yang bersangkutan, sedangkan nilai buku per lembar saham dihitung dengan cara: Nilai buku per lembar saham =
(2)
Nilai buku per lembar saham menunjukkan aktiva bersih per lembar saham yang dimiliki oleh pemegang saham. Hal ini mencerminkan seberapa besar jaminan yang diperoleh pemegang saham apabila perusahaan dilikuidasi. PBV mempunyai beberapa keunggulan antara lain: a. Nilai buku mempunyai ukuran yang relatif stabil yang dapat diperbandingkan dengan harga pasar. b. Nilai buku memberikan standar akuntansi yang konsisten untuk semua
perusahaan.
PBV
dapat
diperbandingkan
antara
perusahaan-perusahaan yang sama sebagai petunjuk adanya under atau over valuation c. Perusahaan dengan nilai earning yang negatif tidak bisa dinilai dengan menggunakan PER (price earning ratio) dapat dievaluasi dengan menggunakan PBV.
13
2.1.2 Firm Size / Ukuran Perusahaan Ukuran perusahaan dapat diartikan sebagai besar kecilnya perusahaan dilihat dari besarnya nilai equity, nilai perusahaan, ataupun hasil nilai total aktiva dari suatu perusahaan (Riyanto, 2001) . Menurut Sujianto (2001) ukuran perusahaan menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan yang ditunjukkan oleh total aktiva, jumlah penjualan, rata-rata total penjualan asset, dan rata-rata total aktiva. Ukuran perusahaan dilihat dari total asset yang dimiliki oleh perusahaan
yang
dapat
dipergunakan
untuk
kegiatan
operasi
perusahaan. Jika perusahaan memiliki total asset yang besar, pihak manajemen lebih leluasa dalam mempergunakan asset yang ada di perusahaan tersebut. Kebebasan yang dimiliki manajemen ini sebanding dengan kekhawatiran yang dirasakan oleh pemilik atas assetnya. Jumlah asset yang besar akan menurunkan nilai perusahaan jika dilihat dari sisi pemilik perusahaan. Akan tetapi jika dilihat dari sisi manajemen, kemudahan yang dimilikinya dalam mengendalikan perusahaan akan meningkatkan nilai
perusahaan.
Ukuran
perusahaan
yang
besar
memudahkan perusahaan dalam masalah pendanaan. Perusahaan umumnya memiliki fleksibilitas dan aksebilitas yang tinggi dalam masalah pendanaan melalui pasar modal. Kemudahan ini bisa ditangkap sebagai informasi yang baik. Ukuran yang besar dan tumbuh bisa merefleksikan tingkat profit mendatang (Suharli, 2006). Perusahaan yang memiliki total aktiva besar menunjukkan bahwa perusahaan tersebut telah mencapai tahap kedewasaan di mana dalam tahap ini arus kas perusahaan sudah positif dan dianggap memiliki prospek yang baik dalam jangka waktu yang relatif lama, selain itu juga
14
mencerminkan bahwa perusahaan relatif lebih stabil dan lebih mampu menghasilkan laba dibanding perusahaan dengan total asset yang kecil (Basuki, 2006). Ukuran suatu perusahaan memengaruhi dividen yang akan dibagikan kepada para investor. Semakin besar perusahaan maka akses untuk
memasuki
pasar
modal
juga
semakin
besar,
sementara
perusahaan yang baru akan mengalami kesulitan untuk akses ke pasar modal. Ukuran untuk menentukan ukuran perusahaan (firm Size) adalah dengan log total aktiva (Perry dan Rimbey,1995). Secara umum ukuran perusahaan dapat dirumuskan sebagai berikut: Size = Ln of total aktiva
(3)
2.1.3 Growth Pertumbuhan merupakan kemampuan perusahaan untuk mempertahankan posisi usahanya dalam perkembangan ekonomi dan industri di dalam perekonomian di mana perusahaan tersebut beroperasi (Pakpahan, 2010). Asset merupakan aktiva yang digunakan untuk aktivitas operasional perusahaan. Semakin besar asset maka diharapkan semakin besar pula hasil operasional yang akan dihasilkan. Pertumbuhan yang tinggi menyebabkan kebutuhan dana meningkat (kecenderungannya pada laba ditahan). Semakin besar tingkat pertumbuhan perusahaan, maka semakin tinggi biaya yang diperlukan untuk investasi. Perusahaan yang bertumbuh akan membutuhkan dana yang lebih besar dibandingkan perusahaan yang lebih mapan. Peningkatan asset akan diikuti dengan peningkatan hasil operasional. Hal ini akan meningkatkan kepercayaan para investor. Dengan demikian maka semakin besar pertumbuhan perusahaan maka PBV perusahaan juga akan meningkat.
15
Teori free cash flow hypothesis yang disampaikan oleh Jensen (1976) menyatakan bahwa perusahaan dengan kesempatan pertumbuhan yang lebih tinggi memiliki free cash flow yang rendah karena sebagian besar dananya digunakan untuk investasi proyek yang memiliki NPV yang positif. Semakin besar asset maka diharapkan semakin besar pula hasil operasional yang akan dihasilkan. Peningkatan asset yang diikuti peningkatan hasil operasional akan meningkatkan kepercayaan para investor. Secara matematis Growth dapat dirumuskan sebagai berikut : ! "#
Growth =
− ! "# ( −1) ! "# ( −1)
(4)
2.1.4 Leverage Dalam
kegiatan
bisnis,
perusahaan
sering
dihadapkan
dengan
pengeluaran biaya yang bersifat tetap, yang tentu saja mengandung resiko. Berkaitan dengan itu pihak manajemen harus tahu mengenai leverage. Yang mana leverage mengandung biaya tetap dalam usaha yang menghasilkan keuntungan. Leverage itu sendiri menyangkut suatu kondisi yang baik di mana biaya stabil dan mengarah kepada sederetan besar tingkat keuntungan. Keputusan – keputusan tentang penggunaan leverage seharusnya menyeimbangkan hasil pengembalian yang lebih tinggi yang diharapkan dengan bertambahnya resiko dan konsekuensi yang dihadapi perusahaan jika mereka tidak dapat memenuhi pembayaran bunga atau kewajiban yang sudah jatuh tempo. Pengertian leverage yang dikemukakan oleh Van Horne dan Wachowitcz (1995 :434) “Leverage refers to the use of fixed costs in an attempt to increase or lever up profitability”. Sedangkan menurut Riyanto ( 2001: 375) “Leverage dapat didefenisikan sebagai penggunaan aktiva atau dana, di mana untuk
16
penggunaan tersebut perusahaan harus menutup biaya tetap atau membayar beban tetap”. Dari kedua pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa leverage adalah penggunaan sejumlah asset atau dana oleh perusahaan di mana dalam penggunaan asset atau dana tersebut perusahaan harus mengeluarkan biaya tetap. Penggunaan asset pada akhirnya dimaksudkan untuk meningkatkan keuntungan potensial bagi pemegang saham. 2.1.4.1 Pembagian Leverage Di dalam manajemen keuangan umumnya dikenal dua macam leverage, yaitu leverage operasi ( operating leverage) dan leverage keuangan (financial leverage). Penggunaan kedua leverage ini dengan tujuan agar keuntungan yang diperoleh lebih besar dari pada biaya asset dan sumber dananya. Dengan demikian, penggunaan leverage akan meningkatkan keuntungan bagi pemegang saham. Sebaliknya leverage juga dapat meningkatkan resiko kerugian. Jika perusahaan mendapat keuntungan yang lebih rendah dibandingkan dengan biaya tetapnya maka penggunaan leverage akan menurunkan keuntungan pemegang saham. a. Leverage Operasi (Operating leverage) Timothy dan Joseph (2000: 30) memberikan pengertian tentang leverage operasi “operating leverage refers to phenomenon where by a small change in sales triggers a relatively large change in operating income or earning before interest and tax”.Dapat disimpulkan leverage operasi sebagai penggunaan aktiva dengan biaya tetap dengan harapan bahwa revenue atau penerimaan yang dihasilkan oleh pengguna aktiva itu akan cukup untuk menutup biaya tetap dan biaya variabel atau dengan kata lain yaitu suatu cara untuk mengukur resiko usaha dari suatu perusahaan. Biaya tetap tersebut misalnya, beban penyusutan
17
gedung dan peralatan kantor, biaya asuransi dan biaya lain yang muncul dari penggunaan fasilitas manajemen. Biaya operasi tetap, dikeluarkan agar volume penjualan dapat menghasilkan penerimaan yang lebih besar dari pada seluruh biaya operasi yang tetap dan variabel. b. Leverage Keuangan (Financial Leverage) Yaitu penggunaan sumber dana yang memiliki beban tetap dengan harapan akan memberikan tambahan keuntungan yang lebih besar sehingga akan meningkatkan keuntungan bagi pemegang saham atau memperbesar pendapatan per lembar saham, dengan menunjukan perubahan laba per lembar saham (Earning Per Share = EPS). Sebagai akibat perubahan laba sebelum bunga dan pajak (Earning Before Interest and Taxes = EBIT). Namun di sisi lain perusahaan harus mempertimbangakan adanya peningkatan resiko dari penggunaan hutang tersebut. Hal ini karena adanya beban tetap berupa beban bunga yang akan menyertai pokok pinjaman. Menurut Sartono (2001:263) “Financial Leverage adalah penggunaan sumber dana yang memiliki beban tetap dengan harapan bahwa akan memberikan tambahan keuntungan yang lebih besar daripada beban tetapnya sehingga akan meningkatkan keuntungan yang tersedia bagi pemegang saham. ”Menurut Timothy dan Joseph (2000:3) “Financial leverage is the additional volatility of net income caused by the presence of fixed cost funds ( such fixed rate debt )in the firm capital structure”. Sedangkan menurut Riyanto (2001:375) “Financial leverage yaitu penggunaan dana dengan beban tetap itu adalah dengan harapan untuk memperbesar pendapatan perlembar saham”. Dari beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa leverage keuangan adalah penggunaan dana berupa hutang jangka panjang dalam struktur modal perusahaan di mana disertai dengan kewajiban membayar beban
18
tetap berupa bunga pinjaman dengan harapan dapat meningkatkan profitabilitas perusahaan. Leverage dalam penelitian ini diwakili oleh debt to equity ratio (DER). DER merupakan rasio yang membandingkan total hutang dan ekuitas. Rasio ini mengukur persentase dari dana yang diberikan oleh para kreditur. Total hutang meliputi kewajiban lancar dan kewajiban jangka panjang. DER mencerminkan kemampuan perusahaan untuk membayar atau memenuhi kewajibannya dengan modal sendiri. DER menunjukkan hubungan antara jumlah pinjaman yang diberikan oleh pemilik perusahaan. Semakin besar rasio ini menunjukkan bahwa semakin besar struktur modal yang berasal dari hutang digunakan untuk mendanai ekuitas yang ada, Sitepu (2010:45) menyatakan bahwa “semakin kecil rasio DER, semakin baik kemampuan perusahaan untuk dapat bertahan dalam kondisi yang buruk”. Rasio DER yang kecil menunjukkan bahwa perusahaan masih mampu memenuhi kewajibannya kepada kreditur. DER dapat dirumuskan sebagai berikut :
DER =
$ %
&'()'*'+',./0'+1
(5)
Di mana : Total Liabilities = hutang lancar + hutang tidak lancar Equity = Modal Sendiri
2.1.5 Profitabilitas Tujuan utama dari perusahaan adalah untuk memperoleh laba untuk menjamin kelangsungan hidup perusahaan. Keberhasilan suatu perusahaan bukan hanya dilihat dari besarnya laba yang diperoleh atau dihasilkan oleh
19
perusahaan, tetapi hal ini harus dihubungkan dengan jumlah modal yang digunakan untuk memperoleh laba yang dimaksud. Bagi perusahaan pada umumnya masalah profitabilitas adalah lebih penting dari persoalan laba, karena laba yang besar saja belumlah merupakan ukuran bahwa perusahaan itu telah dapat bekerja dengan efisien. Efisiensi baru dapat diketahui dengan membandingkan laba tersebut, atau dengan kata lain menghitung tingkat profitabilitasnya. Dengan demikian maka yang harus diperhatikan oleh perusahaan adalah tidak hanya bagaimana usaha untuk memperbesar laba, tetapi yang lebih penting adalah usaha untuk meningkatkan profitabilitasnya. Sehubungan dengan itu maka bagi perusahaan pada umumnya usahanya lebih diarahkan untuk mendapatkan titik profitabilitas maksimal dari pada laba maksimal. Oleh karena itu semakin tinggi profitabilitas perusahaan maka mencerminkan bahwa semakin tinggi tingkat efesiensi perusahaan. Untuk lebih jelasnya tentang profitabilitas maka Riyanto (2001 : 35) memberikan pengertian “ profitabilitas perusahaan menunjukkan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut. Dengan kata lain profitabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba untuk periode tertentu”. Sedangkan Harahap (1998 : 304) dalam bukunya Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan memberikan pengertian “Profitabilitas atau disebut juga rentabilitas adalah kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan, dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang dan sebagainya”. Dari kedua defenisi tersebut maka dapat disimpulkan bahwa profitabilittas adalah prestasi yang dicapai perusahaan pada periode tertentu yang diperoleh
20
dengan menggunakan semua kemampuan baik itu modal perusahaan atau aktiva. Cara untuk menilai profitabilitas suatu perusahaan bermacam - macam tergantung pada laba dan aktiva atau modal mana yang akan diperbandingkan satu dengan yang lainnya. Dengan adanya bermacam - macam cara penilaian profitabilitas suatu perusahaan, maka tidak mengherankan jika ada beberapa perusahaan yang berbeda - beda dalam cara menghitung profitabilitasnya. Yang penting adalah profitabilitas yang mana yang akan digunakan sebagai alat pengukur efesiensi penggunaan modal dalam perusahaan yang bersangkutan. 2.1.5.1 Jenis - Jenis Profitabilitas Dari pembahasan tadi tentang pengertian profitabilitas, maka
ada dua
jenis profitabilitas yang akan dibahas satu persatu sebagai berikut : 1. ROE ( Return on Equity ) Return on Equity merupakan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan modal sendiri yang dimiliki, sehingga ROE ini ada yang menyebut sebagai rentabilitas modal sendiri (Sutrisno, 2000:267). Return on Equity merupakan alat analisis keuangan untuk mengukur profitabilitas. Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan berdasarkan modal tertentu. Rasio ini merupakan ukuran profitabilitas dari sudut pandang pemegang saham (Halim dan Hanafi, 1996:85). Salah satu alasan utama perusahaan beroperasi adalah menghasilkan laba yang bermanfaat bagi para pemegang saham, ukuran dari keberhasilan pencapaian alasan ini adalah angka ROE berhasil dicapai. Semakin besar ROE mencerminkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan yang tinggi bagi pemegang saham. Nilai ROE sebuah perusahaan diperoleh dengan rumus.
21
234 =
6,+ 789:;, ./0'+1
× 100%
(6)
2. ROA (Return on Assets ) Return on Assets juga sering disebut sebagai rentabilitas ekonomis merupakan ukuran kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan semua aktiva yang dimiliki oleh perusahaan (Sutrisno, 2000:266). ROA sering disebut sebagai rentabilitas ekonomi memberikan informasi seberapa efisien suatu perusahaan dalam melakukan kegiatan usahanya. Rasio ini menunjukan kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan bagi semua investor (Riyanto, 2001). Rasio ini mengukur tingkat pengembalian investasi yang telah dilakukan perusahaan dengan menggunakan seluruh aktiva yang dimilikinya. Semakin tinggi ROA semakin tinggi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan. Semakin tinggi keuntungan yang dihasilkan perusahaan akan menjadikan investor tertarik akan nilai saham (Arifin, 2002;65). Nilai ROA sebuah perusahaan diperoleh dengan rumus.
23 =
6,+ 789:;, @AA.B
× 100%
(7)
2.2 Tinjauan Empirik Ada beberapa penelitian terdahulu yang telah dilakukan guna menguji tentang nilai perusahaan yang
dihubungkan dengan berbagai
variabel
independen. Penelitian itu dilakukan oleh: 1. Sujoko (2007) Meneliti struktur kepemilikan saham, leverage, faktor intern, dan faktor eksternal terhadap nilai perusahaan. Dengan menggunakan sampel
22
perusahaan manufaktur dan non manufaktur yang terdaftar di BEJ tahun 2000-2004. Hasil dari penelitian ini menunjukkan kepemilikan manajerial, keadaan pasar modal, pangsa pasar relatif tidak berpengaruh signifikan terhadap
leverage.
Kepemilikan
institusional,
tingkat
suku
bunga,
profitabilitas berpengaruh negatif terhadap leverage. Pertumbuhan pasar, pembayaran dividen, ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap leverage. Kepemilikan manajerial tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.
Kepemilikan
manajerial,
tingkat
suku
bunga,
leverage
berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan. Keadaan pasar modal, pertumbuhan pasar, profitabilitas, pembayaran dividen, ukuran perusahaan, pangsa pasar relatif berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. 2. Rachmawati dan Hanung (2007) Melakukan penelitian mengenai analisis faktor yang memengaruhi kualitas laba dan nilai perusahaan. Hasilnya kepemilikan institusioanal, ukuran perusahaan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Komisaris, independen, KAP, leverage berpengaruh secara signifikan dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Komite audit, komisaris independen, kepemilikan manajerial, dan institusioanal, serta leverage tidak berpengaruh terhadap kualitas laba. 3. Fitri Mega Mulianti (2010) Menganalisis pengaruh dari variabel ukuran perusahaan (SIZE), risiko bisnis (BRISK), likuiditas (CR) terhadap kebijakan hutang (DTA) dan pengaruh kebijakan hutang terhadap nilai perusahaan (PBV) pada perusahaan manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia periode 2004-2007. Menunjukkan bahwa Ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kebijakan hutang. Begitu pula dengan variabel risiko bisnis
23
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kebijakan hutang. Sedangkan variabel likuiditas berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kebijakan hutang. Sementara kebijakan hutang sendiri berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. 4. Rosma Pakpahan (2010) “Pengaruh faktor-faktor fundamental perusahaan dan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan” dengan variabel dependen PBV dan variabel independen Size, Growth, Leverage, ROE, dan DPR. Teknik analisis yang digunakan regresi linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor-faktor fundamental perusahaan (Size, Growth, Leverage, dan ROE) dan kebijakan dividen (DPR) berpengaruh terhadap nilai perusahaan yang diproxy dengan PBV. 5. Nia Hardiyanti (2012) Menganalisis
pengaruh
dari
variabel
insider
ownership,
leverage,
profitabilitas, firm Size dan dividen payout ratio terhadap nilai perusahaan. Sampel penelitian sebanyak 12 perusahaan manufaktur, di mana metode yang digunakan adalah purposive sampling yaitu suatu metode pengambilan sampel yang mengambil obyek dengan kriteria tertentu. Analisis data yang digunakan untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi nilai perusahaan
adalah
analisis
regresi
berganda.
Hasil
penelitian
ini
menunjukkan tiga variabel independen yang memiliki pengaruh signifikan terhadap nilai perusahan dan dua variabel independen yang berpengaruh tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Tiga variabel independen yang berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan dalam penelitian ini: (i) leverage berpengaruh positif signifikan, (ii) profitabilitas berpengaruh positif signifikan, (iii) dividen payout ratio berpengaruh positif signifikan. Dua
24
variabel yang berpengaruh tidak signifikan terhadap nilai perusahaan dalam penelitian ini : (i) insider ownership, (ii) firm Size. Semua variabel ini secara simultan berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan dengan pengaruh sebesar 19,4%. 2.3 Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran adalah suatu tinjauan mengenai apa yang diteliti dan dituangkan dalam sebuah bagan yang menjadi alur pemikiran penelitian. Kerangka pikir dari penelitian ini adalah sebagai berikut: Firm Size dianggap mampu memengaruhi nilai perusahaan karena semakin besar ukuran suatu perusahaan maka akan semakin mudah perusahaan tersebut memperoleh sumber pendanaan, yang kemudian dapat dimanfaatkan perusahaan.
oleh
pihak
menajemen
Ukuran perusahaan
yang
untuk besar
tujuan
meningkatkan
menunjukkan
nilai
perusahaan
mengalami perkembangan sehingga investor akan merespon positif dan nilai perusahaan akan meningkat. Pertumbuhan merupakan kemampuan perusahaan untuk mempertahankan posisi usahanya dalam perkembangan ekonomi dan industri di dalam perekonomian di mana perusahaan tersebut beroperasi. Asset merupakan aktiva yang digunakan untuk aktivitas operasional perusahaan. Semakin besar asset maka diharapkan semakin besar pula hasil operasional yang akan dihasilkan. Hal ini akan meningkatkan kepercayaan para investor. Dengan demikian maka semakin besar pertumbuhan perusahaan maka nilai perusahaan juga akan meningkat. Leverage mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajiban finansialnya yang terdiri dari hutang jangka pendek dan hutang jangka panjangnya. Dengan menggunakan leverage, nilai perusahaan akan meningkat
25
karena adanya manfaat perlindungan pajak. Dalam perhitungan pajak, bunga hutang
dikurangkan
terlebih
dahulu,
ini
berarti
penggunaan
hutang
mengakibatkan keringanan pajak untuk arus kas perusahaan. Jadi nilai perusahaan akan naik dengan naiknya hutang jika satu-satunya pengaruh terhadap operasi perusahaan adalah pengaruh perlindungan pajak akibat naiknya hutang. Nilai perusahaan dapat pula dipengaruhi oleh besar kecilnya profitabilitas yang
dihasilkan
oleh
perusahaan.
Profitabilitas
mengukur
kemampuan
perusahaan untuk menghasilkan laba. Perusahaan yang memiliki tingkat profitabilitas yang tinggi akan diminati sahamnya oleh investor. Dengan demikian profitabilitas dapat memengaruhi nilai perusahaan. Berdasarkan
pembahasan
di
atas
maka
model
penelitian
dapat
digambarkan sebagai berikut :
Firm Size Growth Nilai Perusahaan
Leverage Profitabilitas Gambar 2.1 Model Penelitian
2.4 Hipotesis Berdasarkan uraian pada kerangka pemikiran di atas dan untuk menjawab identifikasi masalah, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Firm Size, Growth, Leverage, dan Profitabilitas secara simultan berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur terdaftar di BEI tahun 2008 sampai dengan 2012.
yang
26
2. Firm Size berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2008 sampai dengan 2012. 3. Growth berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2008 sampai dengan 2012. 4. Leverage berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2008 sampai dengan 2012. 5. Profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur
yang terdaftar di BEI tahun 2008 sampai
dengan 2012. 6. Variabel yang paling berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan adalah profitabilitas.
27
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yaitu disusun berdasarkan laporan keuangan dari perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, variabel yang digunakan dalam penelitian ini, yakni variabel indipenden meliputi Firm Size, Growth, Leverage, dan Profitabilitas. Variabel dependen yaitu nilai perusahaan.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ini dilakukan pada Bursa Efek Indonesia periode 2008 – 2012 dengan metode electronic research dan library research guna mendapatkan tambahan informasi lainnya melalui akses internet ke website Bursa Efek Indonesia (BEI), Dunia Investasi, ICMD (Indonesia Capital Market Directory), dan link lainnya yang relevan.
3.3 Populasi dan Sampel Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Penelitian ini menggunakan periode penelitian 2008 sampai 2012 sebanyak 131 perusahaan. Sampel pada penelitian ini diambil dengan menggunakan metode Purposive Sampling. Purposive Sampling adalah pengambilan sampel yang dilakukan sesuai dengan tujuan penelitian yang telah ditetapkan, kriteria dalam pengambilan sampel dalam penelitian ini meliputi :
27
28
a)
Merupakan perusahaan manufaktur yang listed di BEI periode tahun 2008 sampai 2012 dan selalu menyajikan laporan keuangan setiap periode pengamatan.
b)
Memiliki Price to Book Value, yang mencerminkan nilai perusahaan.
c)
Memiliki rasio Growth yang positif.
d)
Memiliki leverage positif yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam melunasi hutang.
e)
Memiliki rasio profitabilitas ROE yang positif.
Berdasarkan kriteria pemilihan sampel di atas terdapat 19 perusahaan manufaktur yang dapat dijadikan sampel dalam penelitian ini. Tabel 3.1 Daftar Perusahaan Sampel Penelitian No.
Nama Perusahaan
Nama Perusahaan
No.
1.
Astra International
11.
Malindo Feedmill
2.
Astra Otoparts
12.
Mustika Ratu
3.
Sepatu Bata
13.
SMART
4.
Darya-Varia Laboratoria
14.
Semen Indonesia (Persero)
5.
Gudang Garam
15.
Selamat Sempurna
6.
Indofood Sukses Makmur
16.
Mandom Indonesia
7.
Indocement Tunggal Prakasa
17.
Tempo Scan Pacific
8.
Kimia Farma
18.
United Tractors
9.
Kalbe Farma
19.
Unilever Indonesia
10.
Lion Metal Works
Sumber : Indonesian Capital Market Directory (ICMD) 2012
29
3.4 Jenis dan Sumber Data 3.4.1 Jenis Data Data yang digunakan dalam penelitian ini terbagi dua yakni: 1. Data kuantitatif, yaitu data yang diperoleh dalam bentuk angka-angka yang dapat dihitung, yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Data yang diharapkan berupa data laporan keuangan dan rasio keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, dari tahun 2008 hingga tahun 2012. 2. Data kualitatif, yaitu data yang bukan dalam bentuk angka-angka atau tidak dapat dihitung melainkan dalam bentuk kata-kata. Data yang digunakan berasal dari buku, artikel jurnal, dan halaman web serta berasal dari hasil wawancara dengan pimpinan perusahaan dan karyawan dalam perusahaan agar gambaran tentang konsep faktorfaktor yang memengaruhi nilai perusahaan dapat kita lihat dari perspektif akademisi dan praktisi. Kemudian ditambah informasiinformasi yang diperoleh dari pihak lain yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.
3.4.2 Sumber Data Sumber data yang digunakan terdiri dari dua, yaitu: 1. Data Primer. Data primer yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia serta hal-hal yang berkaitan dengan penelitian ini. 2. Data Sekunder. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari buku-buku, halaman web, laporan penelitian sebelumnya, jurnal, dan makalah yang berkaitan dengan penelitian ini.
30
3.5 Teknik Pengumpulan Data Pelaksanaan pengumpulan data penelitian ini dilakukan dengan metode kepustakaan (Library Research) yaitu data diperoleh dengan cara membaca literatur-literatur, bahan referensi, bahan kuliah, laporan keuangan, serta hasil penelitian lainnya yang ada hubungannya dengan obyek yang diteliti, dalam hal ini data perusahaan manufaktur yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI).
3.6 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Secara teoritis, definisi operasional variabel adalah unsur penelitian yang memberikan penjelasan atau keterangan tentang variabel-variabel operasional sehingga dapat diamati atau diukur. Definisi operasional yang akan dijelaskan penulis adalah Firm Size, Growth, Leverage, dan Profitabilitas. Variabel bebas (X) terdiri atas Firm Size (X1), Growth (X2), Leverage (X3), dan Profitabilitas (X4). Nilai perusahaan dianggap sebagai variabel terikat atau dependen (Y), yang mengukur persentase perubahan nilai buku saham perusahaan.
3.6.1
Variabel Independen
a. Firm Size ( Size) Ukuran perusahaan dalam penelitian ini dinyatakan dengan total aktiva, maka semakin besar total aktiva perusahaan maka akan semakin besar pula ukuran perusahaan itu. Semakin besar aktiva maka semakin banyak modal yang ditanam. Ukuran perusahaan dapat dilihat dari total asset yang dimiliki oleh perusahaan (Suharli,2006). Dalam penelitian ini, ukuran perusahaan dinilai dengan Log of Total Assets. Log of Total Assets ini digunakan untuk mengurangi perbedaan signifikan antara ukuran perusahaan yang terlalu besar dengan
31
ukuran perusahaan yang terlalu kecil, maka nilai total asset dibentuk menjadi logaritma natural, konversi ke bentuk logaritma natural ini bertujuan untuk membuat data total asset terdistribusi normal. Ukuran perusahaan diukur dengan menggunakan log natural dari total asset. Size dirumuskan sebagai berikut : Size (X1) = Ln of total aktiva
(8)
b. Growth Pertumbuhan merupakan kemampuan perusahaan untuk mempertahankan posisi usahanya dalam perkembangan ekonomi dan industri di dalam perekonomian di mana perusahaan tersebut beroperasi ( Pakpahan, 2010). Semakin besar tingkat pertumbuhan perusahaan, maka semakin tinggi biaya yang
diperlukan
untuk
investasi.
Perusahaan
yang
bertumbuh
akan
membutuhkan dana yang lebih besar dibandingkan perusahaan yang lebih mapan. Peningkatan asset akan diikuti dengan peningkatan hasil operasional. Hal ini akan meningkatkan kepercayaan para investor. Growth dapat dirumuskan sebagai berikut : Growth (X2) =
A+ C(A+ CE) A+ CE
(9)
Di mana : St
= total asset tahun berjalan
St - 1 = total asset tahun sebelumnya
c. Leverage (Debt to Equity Ratio) Leverage merupakan pengukur besarnya aktiva yang dibiayai dengan hutang-hutang yang digunakan untuk membiayai aktiva berasal dari kreditur, bukan dari pemegang saham ataupun dari investor. Faktor ini mencerminkan
32
kemampuan
perusahaan
dalam
memenuhi
seluruh
kewajibannya
yang
ditunjukkan oleh beberapa bagian modal sendiri yang digunakan untuk membayar hutang. DER dapat dirumuskan sebagai berikut : DER (X3) =
$ %
&'()'*'+',-
( 10 )
./0'+1
Di mana : Total Liabilities = hutang lancar + hutang tidak lancar Equity = Modal Sendiri d. Profitabilitas (ROE) Profitabilitas merupakan suatu indikator kinerja yang dilakukan manajemen dalam mengelola kekayaan perusahaan yang ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan. Secara garis besar laba yang dihasilkan perusahaan berasal dari penjualan dan investasi yang dilakukan oleh perusahaan. Profitabilitas juga merupakan gambaran dari kinerja manajemen dalam mengelola perusahaan (Suharli,2006). Profitabilitas dapat diukur menggunakan ROE (return on equity) yang merupakan tingkat pengembalian atas ekuitas pemilik perusahaan. Menurut Copeland dan Weston (1992 ) ROE dapat dihitung dengan menggunakan rumus : ROE (X4) =
Di mana: EAT = Earning After Tax
.@B B:+(* ,/0'+1
( 11 )
33
3.6.2 Variabel Dependen Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai perusahaan. Nilai perusahaan dapat diukur dengan PBV (Price to Book Value) merupakan rasio pasar yang digunakan untuk mengukur kinerja harga pasar saham terhadap nilai bukunya, Jogiyanto (2000) menyatakan bahwa dengan mengetahui nilai buku dan nilai pasar, pertumbuhan perusahaan dapat diketahui. Rasio ini menunjukkan seberapa jauh suatu perusahaan mampu menciptakan nilai perusahaan yang relatif terhadap jumlah modal yang diinvestasikan. Semakin tinggi rasio tersebut semakin berhasil perusahaan menciptakan nilai bagi pemegang saham . Ang (1997) merumuskan PBV sebagai berikut :
PBV (Y) =
L
G H! IJ"HK ! M NK OKJ Gℎ JK
( 12 )
Di mana : Stock Price = harga saham pasar BVS = Book Value Per Share ( nilai buku per lembar saham) Harga saham yang akan ditawarkan tidak harus sama dengan nilai nominal per saham tersebut, harga setiap saham yang ditawarkan disebut dengan harga penawaran dan masa penawarannya ini sekurang-kurangnya tiga hari kerja. PBV menggambarkan seberapa besar pasar menghargai nilai buku saham pada suatu perusahaan. Makin tinggi rasio ini berarti pasar percaya akan prospek perusahaan tersebut. Perusahaan yang berjalan dengan baik, umumnya rasio PBVnya mencapai di atas satu, yang menunjukkan bahwa nilai pasar lebih besar dari nilai bukunya (Ang,1997).
34
Untuk lebih jelasnya definsi operasional variabel di atas, dapat diringkas seperti nampak pada tabel 3.2 berikut ini : Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel Variabel Penelitian Nilai Perusahaan / Price to Book Value
Ukuran perusahaan / Firm Size
Pertumbuhan Perusahaan / Growth Leverage Profitabilitas
Definisi operasional Simbol variabel Rasio yang digunakan untuk mengukur kinerja PBV pasar saham terhadap (Y) nilai bukunya Rasio besar kecilnya perusahaan yang ditentukan oleh beberapa hal, antara Size lain total penjualan, ( X1 ) total aktiva, dan ratarata tingkat penjualan perusahaan Rasio antara total asset tahun berjalan dengan Growth total asset tahun (X2) sebelumnya Rasio antara total DER liabilities dengan equity (X3) Rasio antara earning ROE after tax dengan total (X4) ekuitasnya
Skala
Pengukuran
Rasio
G H! IJ"HK LMG
Rasio
Ln of total aktiva
Rasio
G − (G − 1) G −1
Rasio Rasio
R" S" " "KT 4UN" V 4 JW"WX Y KJ Z KUN" V
Sumber: Diolah dari berbagai sumber
3.7 Instrumen Penelitian Dalam suatu penelitian, alat pengambil data (instrumen) menentukan kualitas data yang dapat dikumpulkan dan kualitas data itu menentukan kualitas penelitian. Karena itu alat pengambil data itu harus mendapatkan penggarapan yang cermat (Suryabrata, 2011 : 32). Maka penelitian ini menggunakan data sekunder dari masing-masing perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek Indonesia dengan melihat aturan-aturan yang berlaku.
35
3.8 Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian agar dapat diinterpretasikan dan mudah dipahami adalah: 3.8.1 Analisis Deskriptif Metode analisis data yang digunakan adalah statistic deskriptif yaitu suatu teknik analisis data yang berusaha menjelaskan atau menggambarkan berbagai karakteristik data, seperti berapa rata-ratanya, seberapa jauh data bervariasi dan sebagainya.
3.8.2 Pengujian Model Setelah model kita peroleh,maka kita harus menguji model tersebut sudah termasuk BLUE (Best Linear Unbiased Estimator) atau tidak. Suatu model dikatakan BLUE jika memenuhi persyaratan sebagai berikut (Sulaiman, 2004: 8789) : 3.8.2.1 Linieritas Untuk menguji linieritas hubungan dua variabel maka kita harus membuat diagram pencar (scatter plot) antara dua variabel tersebut. Dari sini bisa terlihat apakah titik-titik data membentuk pola linier atau tidak.
3.8.2.2 Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas ditujukan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dan residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas.
36
3.8.2.3 Autokorelasi Untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi maka dilakukan pengujian Durbin-Watson (DW) dengan ketentuan sebagai berikut : a. 1,65 < DW < 2,35 berarti tidak terjadi autokorelasi b. 1,21 < DW < 1,65 atau 2,35 < DW < 2,79 berarti tidak dapat disimpulkan c. DW < 1,21 atau DW > 2,79 berarti terjadi autokorelasi .
3.8.2.4 Multikolinearitas Multikolinearitas berarti ada hubungan linier yang sempurna (pasti) di antara beberapa atau semua variabel independen dari model regresi. Adapun cara pendeteksiannya adalah jika multikolinieritas tinggi, seseorang mungkin memperoleh R
yang tinggi tetapi tidak satu pun atau sangat sedikit koefisien
yang ditaksir yang signifikan secara statistik.
3.8.2.5 Normalitas Salah satu cara mengecek normalitas adalah dengan Probabilitas Normal. Melalui plot ini, masing-masing nilai pengamatan dipasangkan dengan nilai harapan dari distribusi normal, dan apabila titik-titik (data) terkumpul di sekitar garis lurus. Selain plot normal ada satu plot lagi untuk menguji normalitas, yaitu Detrend Normal plot. Jika sampel berasal dari populasi normal, maka titiktitik tersebut seharusnya terkumpul di sekitar garis lurus yang melalui 0 dan tidak mempunyai pola.
3.8.3 Analisis statistik Analisis regresi berganda adalah suatu teknik ketergantungan. Maka untuk menggunakannya, variabel harus dibagi menjadi variabel dependen dan
37
independen. Analisis regresi juga merupakan alat statistik yang digunakan bila variabel dependen dan independen berbentuk metrik. Akan tetapi, dalam keadaan tertentu variabel independen yang berupa data nonmetrik (variabel dummy, data berbentuk ordinal atau nominal) dapat juga digunakan (Sulaiman, 2004 : 77). Analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda dengan mempergunakan program SPSS . Analisis regresi berganda dipakai untuk menghitung besarnya pengaruh secara kuantitatif dari suatu perubahan kejadian (variabel X) terhadap kejadian lainnya (variabel Y). Analisis regresi berganda dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui pengaruh
Firm Size, Growth, Leverage, dan Profitabilitas terhadap nilai
perusahaan
pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia tahun 2008 - 2012. Formulasi persamaan regresi berganda sendiri adalah sebagai berikut:
Y = α + bE XE + b X + b^ X ^ + b_ X _ + e Di mana: Y = Nilai Perusahaan (PBV) α = Konstanta Intersepsi b = Koefisien regresi X1 = Ukuran Perusahaan (Size) X2 = Pertumbuhan Perusahaan ( Growth) X3 = Leverage (DER) X4 = Profitabilitas (ROE) e = Error
( 13 )
38
3.8.4 Pengujian Statistik 3.8.4.1 Analisis Koefisien Determinasi ( ab ) Pada model linear berganda ini, akan dilihat besarnya kontribusi untuk variabel bebas terhadap variabel terikatnya dengan melihat besarnya koefisien determinasi totalnya ( R ). Nilai R mempunyai interval antara 0 sampai 1 ( 0 ≤ R ≥ 1). Semakin besar R (mendekati 1) ,semakin baik hasil untuk model regresi tersebut dan semakin mendekati 0, maka variabel independen secara keseluruhan tidak dapat menjelaskan variabel independen (Sulaiman, 2004 : 86). Jika ( R ) yang diperoleh mendekati 1 (satu) maka dapat dikatakan semakin kuat model tersebut menerangkan hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat. Sebaliknya jika ( R ) makin mendekati 0 (nol) maka semakin lemah pengaruh variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat. Koefisien determinasi untuk mengetahui kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen. Semakin tinggi nilai koefisien determinasi semakin baik.
3.8.4.2 Uji F Uji F dapat digunakan untuk meramalkan nilai Y dengan memanipulasi nilai X. Uji F dilakukan untuk melihat pengaruh variabel-variabel independen secara keseluruhan terhadap variabel dependen. Pengujian dilakukan dengan membandingkan nilai F hitung dengan F tabel (Sulaiman, 2004 : 86). Uji ini digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap varibel terikat. Di mana F hitung > F tabel, maka H1 diterima. Sebaliknya apabila F hitung < F tabel, maka H0 diterima atau variabel bebas tidak memiliki pengaruh terhadap variabel terikat. Untuk mengetahui signifikan atau tidak pengaruh secara bersama-sama variabel bebas terhadap variabel terikat maka digunakan probability sebesar 5% (α= 0,05).
39
Jika sig > ά (0,05), maka H0 diterima H1 ditolak. Jika sig < ά (0,05), maka H0 ditolak H1 diterima.
3.8.4.3 Uji T (Uji Parsial) Uji T dipakai untuk melihat signifikansi dari pengaruh variabel independen secara individu terhadap variabel dependen dengan menganggap variabel lain bersifat konstan. Uji ini dilakukan dengan memperbandingkan t hitung dengan t tabel (Sulaiman, 2004 : 87). Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen (X) berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen (Y). Signifikan berarti pengaruh yang terjadi dapat berlaku untuk populasi (dapat digeneralisasikan) . Jika sig > ά (0,05), maka H0 diterima H1 ditolak dan jika sig < ά (0,05), maka H0 ditolak H1 diterima.
40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Karakteristik utama kegiatan industri manufaktur adalah mengolah sumberdaya menjadi barang jadi melalui suatu proses pabrikasi. Oleh karena itu, aktivitas perusahaan yang tergolong dalam kelompok industri manufaktur sekurang-kurangnya mempunyai tiga kegiatan utama yaitu: 1. Kegiatan untuk memperoleh atau menyimpan input atau bahan baku. 2. Kegiatan pengolahan/pabrikasi/perakitan atas bahan baku menjadi barang jadi. 3. Kegiatan menyimpan atau memasarkan barang jadi. Ketiga kegiatan utama tersebut harus tercermin dalam laporan keuangan perusahaan pada industri manufaktur. Dari segi produk yang dihasilkan, aktivitas industri manufaktur dewasa ini mencakup berbagai jenis usaha, antara lain yaitu: 1. Industri dasar dan kimia yang meliputi: a. Industri semen b. Industri keramik, misalnya ubin keramik, alat-alat saniter dari keramik,dll. c. Industri porselen, misalnya ubin porselen. d. Industri kaca
40
41
e. Industri logam, misalnya aluminium, pembuatan uliran pipa baja, besi beton baja, kawat baja, perlengkapan dari logam, batangan tembaga, kemasan kaleng,dll f.
Industri kimia, misalnya sorbitol, polypropylene, alkil benzene, dll
g. Industri plastik dan kemasan misalnya : kemasan plastik, kemasan fleksibel, dll. h. Industri pakan ternak misalnya pellet, chips,dll i.
Industri pulp dan kertas
2. Aneka Industri yang terdiri atas: a. Industri mesin dan alat berat b. Industri otomotif dan komponennya, c. Industri perakitan (assembling) d. Industri tekstil dan garmen e. Industri sepatu dan alas kaki lain f.
Industri kabel misalnya kabel listrik dan kabel telepon (elektrik)
g. Industri barang elektronika 3. Industri makanan dan minuman a. Industri rokok b. Industri farmasi c. Industri kosmetika Objek penelitian dalam skripsi ini adalah evaluasi pengaruh Firm Size, Growth, Leverage, dan Profitabilitas terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Perusahaan manufaktur yang diambil pada periode 2008-2012 dan terdaftar dalam Indonesian Capital Market Dictionary (ICMD) 2012. Pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling dan kriteria pengambilan sampel dalam penelitian ini
42
adalah merupakan perusahaan manufaktur yang listed di BEI periode tahun 2008 sampai 2012 dan selalu menyajikan laporan keuangan setiap periode pengamatan, memiliki Price to Book Value yang mencerminkan nilai perusahaan, memiliki rasio Growth yang positif, memiliki leverage positif yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam melunasi hutang, memiliki rasio profitabilitas ROE yang positif. Berdasarkan kriteria pemilihan sampel di atas terdapat 19 perusahaan manufaktur yang dapat dijadikan sampel dalam penelitian ini dari 131 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
4.2 Statistik Deskriptif Statistik deskriptif dilakukan untuk menunjukkan jumlah data (N) yang digunakan dalam penelitian ini serta untuk menunjukkan nilai maksimum, nilai minimum, nilai rata-rata (mean) serta standar deviasi (δ) dari masing-masing variabel yang dimiliki oleh perusahaan manufaktur yang menjadi objek penelitian. Penelitian ini hendak menguji pengaruh variabel independen yang diproksikan ke dalam Firm Size (Size) , Growth, Leverage (DER), dan Profitabilitas (ROE) terhadap nilai perusahaan (PBV) sebagai variabel dependen. Adapun hasil perhitungan statistik deskriptif adalah sebagai berikut: Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptif
Mean
Std. Deviation
N
PBV
4,0085
6,26973
95
SIZE
6,6436
,77585
95
16,4903
12,68952
95
DER
,9242
1,91403
95
ROE
33,2698
25,01243
95
GROWTH
Sumber : Output SPSS 21 (data diolah)
43
Variabel Size selama periode pengamatan (2008-2012) memiliki nilai rata-rata (mean) sebesar 6,64 dengan nilai standar deviasi sebesar 0,77 yang menunjukkan bahwa nilai standar deviasi lebih rendah dibandingkan nilai ratarata (mean). Hal ini mengindikasikan bahwa data variabel Size selama periode pengamatan dapat dikatakan baik. Variabel Growth selama periode pengamatan (2008-2012) memiliki nilai rata-rata (mean) sebesar 16,49 dengan nilai standar deviasi sebesar 12,68 yang menunjukkan bahwa nilai standar deviasi lebih rendah dibandingkan nilai ratarata (mean). Hal ini mengindikasikan bahwa data variabel Growth selama periode pengamatan dapat dikatakan baik. Variabel DER selama periode pengamatan (2008-2012) memiliki nilai rata-rata (mean) sebesar 0,92 dengan nilai standar deviasi sebesar 1,91 yang menunjukkan bahwa nilai standar deviasi lebih besar dibandingkan nilai rata-rata (mean). Hal ini mengindikasikan bahwa data variabel DER selama periode pengamatan dapat dikatakan kurang baik. Variabel ROE selama periode pengamatan (2008-2012) memiliki nilai rata-rata (mean) sebesar 33,26 dengan nilai standar deviasi sebesar 25,01 yang menunjukkan bahwa nilai standar deviasi lebih rendah dibandingkan nilai ratarata (mean). Hal ini mengindikasikan bahwa data variabel ROE selama periode pengamatan dapat dikatakan baik. Variabel PBV selama periode pengamatan (2008-2012) memiliki nilai rata-rata (mean) sebesar 4,00 dengan nilai standar deviasi sebesar 6,29 yang menunjukkan bahwa nilai standar deviasi lebih tinggi dibandingkan nilai rata-rata (mean). Hal ini mengindikasikan bahwa data variabel PBV selama periode pengamatan dapat dikatakan kurang baik.
44
4.3 Pengujian Model 4.3.1 Linieritas Untuk menguji linieritas hubungan dua variabel maka kita harus membuat diagram pencar (scatter plot ) antara dua variabel tersebut. Dari sini bisa terlihat apakah titik-titik data membentuk pola linier atau tidak.
Sumber : Output SPSS 21 (data diolah)
Gambar 4.1 Hasil Uji Linieritas Dari gambar 4.1 terlihat grafik tidak membentuk suatu pola tertentu seperti kubik dan sebagainya, maka asumsi linieritas terpenuhi.
4.3.2 Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas ditujukan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dan residual satu pengamatan ke
45
pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heterokedastisitas dapat diketahui dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara nilai prediksi variabel terikat dengan residualnya. Untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas antar variabel independen dapat dilihat dari grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat dengan residualnya. Dasar analisis dari uji heteroskedastisitas melalui grafik plot adalah jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y secara acak, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Hasil uji heterokedastisitas berdasarkan grafik scatterplot dapat dilihat pada gambar 4.2 berikut.
Sumber : Output SPSS 21 (data diolah)
Gambar 4.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas
46
Berdasarkan gambar 4.2 dapat diketahui bahwa data (titik-titik) menyebar secara merata di atas dan di bawah garis nol dan tidak membentuk pola tertentu sehingga dapat disimpulkan bahwa pada uji regresi ini tidak terjadi masalah heteroskedastisitas.
4.3.3 Uji Autokorelasi Uji autokorelasi merupakan pengujian asumsi dalam regresi di mana variabel dependen tidak berkorelasi dengan dirinya sendiri. Maksud korelasi dengan dirinya sendiri adalah bahwa nilai dari variabel dependen tidak berhubungan dengan nilai variabel itu sendiri, baik variabel sebelumnya atau nilai periode sesudahnya. Untuk mengetahui adanya autokorelasi dalam suatu model regresi dilakukan melalui pengujian terhadap nilai uji Durbin Watson (Uji DW), dengan ketentuan sebagai berikut : a. 1,65 < DW < 2,35 berarti tidak ada autokorelasi b. 1,21 < DW < 1,65 atau 2,35 < DW < 2,79 berarti dapat disimpulkan c. DW < 1.21 atau DW > 2,79 berarti ada autokorelasi Dengan menggunakan program SPSS 21, diperoleh hasil untuk uji autokorelasi yang ditunjukkan pada tabel dibawah ini : Tabel 4.2 Hasil Uji Autokorelasi b
Model Summary Model
1
R
,820
R Square
a
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
,672
,657
a. Predictors: (Constant), ROE, SIZE, DER, GROWTH b. Dependent Variable: PBV
Sumber : Output SPSS 21 (data diolah)
3,67162
Durbin-Watson
1,753
47
Dari tabel di atas dapat terlihat nilai Durbin-Watson sebesar 1,753. Nilai tersebut berada di antara 1,65 dan 2,35 maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi dalam model regresi pada penelitian ini.
4.3.4 Uji Multikolinearitas Multikolinearitas berarti ada hubungan linier yang sempurna (pasti) di antara beberapa atau semua variabel independen dari model regresi. Adapun cara pendeteksiannya adalah jika multikolinieritas tinggi, seseorang mungkin memperoleh R yang tinggi tetapi tidak satu pun atau sangat sedikit koefisien yang ditaksir yang signifikan secara statistik. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas yang tinggi antar variabel independen dapat dideteksi dengan cara melihat nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF). Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan tidak terjadi multikolinearitas adalah nilai tolerance di atas 0,10 atau sama dengan nilai VIF di bawah 10. Hasil uji multikolinearitas dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut Tabel 4.3 Hasil Uji Multikolinearitas a
Model
Coefficients Collinearity Statistics Tolerance VIF
(Constant) 1
SIZE GROWTH DER ROE
,886 ,744 ,771 ,929
1,129 1,344 1,297 1,076
Sumber : Output SPSS 21 (data diolah)
Hasil uji multikolinearitas di atas menunjukkan bahwa nilai tolerance dari keempat variabel independen berada di atas 0.10 dan VIF kurang dari 10. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi tersebut tidak
48
terdapat problem multikolinieritas, maka model regresi yang ada layak untuk dipakai. 4.3.5 Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk melihat apakah model regresi variabel dependen dan independen saling terdistirbusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah model dengan distribusi normal atau mendekati normal. Salah satu cara mengecek normalitas adalah dengan plot probabilitas normal. Melalui plot ini masing-masing nilai pengamatan dipasangkan dengan nilai harapan dari distribusi normal, dan apabila titik-titik (data) terkumpul disekitar garis lurus (Sulaiman, 2004:89). Hasil uji normalitas secara grafik Probability Plot dengan menggunakan SPSS versi 21 untuk variabel nilai perusahaan ditunjukkan dengan grafik dibawah ini :
Sumber : Output SPSS 21 (data diolah)
Gambar 4.3 Uji Normalitas
49
Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting data akan dibandingkan dengan dengan garis diagonal. Jika distribusi data adalah normal, maka garis yang menghubungkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya. Grafik Normal P-P Plot di atas menunjukkan bahwa data mengikuti dan mendekati garis diagonal, secara kasat mata data dapat dikatakan normal. Selain berdasarkan grafik normal probability plot pendeteksian normalitas data dapat dilakukan dengan melihat grafik histogram dari penyebaran (frekuensi) data. Bentuk histogram seperti bentuk lonceng (bell shaped curve) mengindikasikan bahwa data berdistribusi normal. Gambar histogram penelitian ini dapat dilihat pada gambar 4.4 dibawah ini :
Sumber : Output SPSS 21 (data diolah)
Gambar 4.4 Grafik Histogram
50
Berdasarkan gambar 4.4 di atas, nampak bahwa bentuk histogram menggambarkan data yang berdistribusi normal atau mendekati normal karena membentuk seperti lonceng (bell shaped).
4.4 Pengujian Hipotesis dan Pembahasan (Analisis Statistik) 4.4.1 Analisis Regresi Berganda Analisis regresi berganda dipakai untuk menghitung besarnya pengaruh secara kuantitatif dari suatu perubahan kejadian (variabel X) terhadap kejadian lainnya (variabel Y). Analisis regresi linear berganda digunakan untuk menguji pengaruh dua atau lebih variabel independen terhadap satu variabel dependen. Persamaan regresi dapat dilihat dari tabel hasil uji coefficients. Untuk mengetahui koefisien variabel Size, Growth, DER, dan ROE maka dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut ini. Tabel 4.4 Hasil Analisis Regresi Berganda Coefficients Model
Unstandardized Coefficients
a
Standardized
t
Sig.
Coefficients B (Constant)
1
Std. Error -1,371
3,325
SIZE
,373
,019
GROWTH
,030
DER ROE
Beta -1,916
,042
,071
1,704
,024
,035
,007
1,907
,012
-,186
,225
-,057
-1,824
,035
,504
,516
,816
13,020
,000
Sumber : Output SPSS 21 (data diolah)
51
Berdasarkan tabel 4.4 di atas maka dapat disusun persamaan regresi berganda sebagai berikut: Y (Nilai Perusahaan) = -1,371 + 0,373X1 + 0,030X2 – 0,186X3 + 0,504X4 + e
Dari persamaan regresi di atas maka dapat diinterpretasikan beberapa hal, antara lain: 1. Nilai konstanta persamaan di atas adalah sebesar -1,371. Angka tersebut menunjukkan bahwa jika variabel-variabel independen diasumsikan konstan, maka variabel dependen yaitu nilai perusahaan mengalami penurunan sebesar 137,1%. 2. Variabel Size memiliki nilai koefisien regresi yaitu 0,373. Nilai koefisien regresi yang positif ini menunjukkan bahwa Size berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Hal ini berarti setiap kenaikan Size sebesar 1 persen maka nilai perusahaan akan mengalami kenaikan sebesar 37,3% dengan asumsi bahwa variabel independen yang lain dianggap konstan. 3. Variabel Growth memiliki nilai koefisien regresi yaitu 0,030. Nilai koefisien regresi yang positif ini menunjukkan bahwa Growth berpengaruh positif terhadap jumlah nilai perusahaan. Hal ini berarti setiap kenaikan Growth sebesar 1 persen maka nilai perusahaan akan mengalami kenaikan sebesar 3% dengan asumsi bahwa variabel independen yang lain dianggap konstan. 4. Variabel DER memiliki nilai koefisien regresi yaitu -0,186. Nilai koefisien regresi yang negatif ini menunjukkan bahwa DER berpengaruh negatif terhadap jumlah nilai perusahaan. Hal ini berarti setiap kenaikan DER sebesar 1 persen maka nilai perusahaan akan mengalami penurunan sebesar 18,6% dengan asumsi bahwa variabel independen yang lain dianggap konstan.
52
5. Variabel ROE memiliki nilai koefisien regresi yang positif yaitu sebesar 0,504. Nilai koefisien positif menunjukkan bahwa ROE terhadap jumlah nilai perusahaan berpengaruh positif. Hal ini menggambarkan bahwa jika terjadi kenaikan ROE sebesar 1 persen, maka nilai perusahaan akan mengalami peningkatan sebesar 50,4% dengan asumsi variabel independen yang lain dianggap konstan.
4.4.2 Analisis Koefisien Determinasi (ab ) Pada model linear berganda ini, akan dilihat besarnya kontribusi untuk variabel bebas terhadap variabel terikatnya dengan melihat besarnya koefisien determinasi totalnya (R ). Nilai R mempunyai interval antara 0 sampai 1 (0 ≤ R ≥ 1). Semakin besar R (mendekati 1) ,semakin baik hasil untuk model regresi tersebut dan semakin mendekati 0, maka variabel independen secara keseluruhan tidak dapat menjelaskan variabel independen (Sulaiman, 2004:86). Nilai R pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.5 di bawah ini : Tabel 4.5 Koefisien Determinasi Model Summaryb Model
R
R Square
1
,820a
Adjusted R Square
,672
Std. Error of the Estimate
,657
3,67162
DurbinWatson 1,753
a. Predictors: (Constant), ROE, SIZE, DER, GROWTH b. Dependent Variable: PBV Sumber : Output SPSS 21 (data diolah)
Nilai
R
menerangkan
tingkat
hubungan
antar
variabel-variabel
independen (X) dengan variabel dependen (Y). Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai R sebesar 0,820 atau 82,0%. Itu artinya hubungan antara variabel independen yaitu Size, Growth, DER, dan ROE terhadap variabel dependen yaitu nilai perusahaan adalah 82,0%. Angka sebesar 82,0% mengindikasikan bahwa
53
Size, Growth, DER, dan ROE
memiliki hubungan yang kuat dengan nilai
perusahaan. Nilai R Square (R ) pada tabel 4.5 sebesar 0,672 atau 67,2%. Artinya variabel independen yaitu SIZE, Growth, DER, dan ROE dapat menerangkan variabel dependen yaitu nilai perusahaan sebesar 67,2% atau R sebesar 0,672 menunjukkan adanya perubahan-perubahan sebesar 67,2% yang terjadi pada nilai perusahaan yang disebabkan oleh Size, Growth, DER, dan ROE. Sedangkan sisanya sebesar 32,8% diterangkan oleh variabel lain yang tidak di masukkan dalam model regresi pada penelitian ini. Adjusted R Square merupakan nilai R
yang disesuaikan sehingga
gambarannya lebih mendekati mutu penjajakan model, dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai Adjusted R Square (R ) adalah sebesar 0,657 atau 65,7%.
4.4.3 Uji F Uji F dilakukan untuk melihat pengaruh variabel – variabel independen secara keseluruhan terhadap variabel dependen sebagai daya ramal. Pengujian dilakukan dengan membandingkan nilai F hitung dengan F tabel . (Sulaiman, 2004:86). Untuk menguji pengaruh tersebut dapat dilakukan dengan dua cara sebagai berikut : 1. Membandingkan nilai F hitung dalam tabel ANOVA dengan F tabel. Jika F hitung
> F tabel maka hipotesis yang diajukan diterima artinya terdapat
pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen. Jika F hitung < F tabel maka hipotesis ditolak artinya tidak terdapat pengaruh antara
variabel independen terhadap variabel dependen. 2. Berdasarkan nilai probabilitas. Jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 atau 5% maka hipotesis yang diajukan diterima atau dikatakan signifikan. Jika nilai
54
signifikansi lebih besar dari 0,05 atau 5% maka hipotesis yang diajukan ditolak atau dikatakan tidak signifikan. Hasil uji F dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut : Tabel 4.6 Hasil Uji F a
ANOVA Model
1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
2481,820
4
620,455
Residual
1213,273
90
13,481
Total
3695,093
94
a.
Dependent Variable: PBV
a.
Predictors: (Constant), ROE, SIZE, DER, GROWTH
F 46,025
Sig. ,000
b
Sumber : Output SPSS 21 (data diolah)
Berdasarkan tabel 4.6 di atas dapat dilihat bahwa hasil uji F menunjukkan nilai F hitung sebesar 46,025 dengan signifikansi sebesar 0.000. Nilai signifikansi tersebut lebih kecil daripada 0.05, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel independen yaitu Size, Growth, DER,dan ROE berpengaruh terhadap nilai perusahaan sehingga hipotesis yang diajukan diterima. Apabila menggunakan cara lain yaitu dengan membandingkan F hitung dengan F tabel maka F tabel dapat dilihat dalam tabel F pada alfa 0,05 dengan derajat bebas/degree of freedom (df) untuk pembilang sebesar 4, dan derajat penyebut 90 (df untuk penyebut = n – k berarti 95 - 5 = 90) sehingga dapat diketahui bahwa nilai F tabel adalah sebesar 2,47 . Nilai F tabel tersebut lebih kecil daripada nilai F hitung pada tabel ANOVA sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel independen SIZE, Growth, DER, dan ROE berpengaruh terhadap variabel dependen sehingga hipotesis yang diajukan yaitu berpengaruh terhadap nilai perusahaan diterima. Artinya, setiap perubahan yang terjadi pada variabel independen akan berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur.
55
4.4.4 Uji T (Uji Parsial) Uji T dipakai untuk melihat signifikansi dari pengaruh variabel independen secara individu terhadap variabel dependen dengan menganggap variabel lain bersifat konstan. Uji ini dilakukan dengan memperbandingkan t hitung dengan t tabel (Sulaiman, 2004:87). Untuk menguji pengaruh parsial tersebut dapat dilakukan dengan dua cara sebagai berikut : 1.
Membandingkan nilai t hitung dalam tabel coefficients dengan t tabel. Jika t hitung > t tabel maka H0 ditolak artinya terdapat pengaruh secara parsial antara variabel independen terhadap variabel dependen. Jika t hitung < t tabel maka H0 diterima artinya tidak terdapat pengaruh secara parsial antara variabel independen terhadap variabel dependen.
2. Berdasarkan nilai probabilitas. Jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 atau 5% maka hipotesis yang diajukan diterima atau dikatakan signifikan. Jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 atau 5% maka hipotesis yang diajukan ditolak atau dikatakan tidak signifikan.
Untuk mengetahui koefisien variabel SIZE, GROWTH, DER, dan ROE maka dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut ini : Tabel 4.7 Hasil Uji Parsial (Uji Statistik t) Coefficients Model
Unstandardized Coefficients
a
Standardized
t
Sig.
Coefficients B (Constant)
1
Std. Error -1,371
3,325
SIZE
,373
,019
GROWTH
,030
DER ROE
Beta -1,916
,042
,071
1,704
,024
,035
,007
1,907
,012
-,186
,225
-,057
-1,824
,035
,504
,516
,816
13,020
,000
Sumber : Output SPSS 21 (data diolah)
56
Sesuai tabel 4.7 di atas, maka hasil regresi berganda dapat dianalisis sebagai berikut : 1. Variabel
Size
berpengaruh signifikan secara parsial terhadap nilai
perusahaan. Hal ini terlihat dari nilai signifikan variabel Size di bawah dari 5% yaitu sebesar 2,4%. 2. Variabel Growth berpengaruh signifikan secara parsial terhadap nilai perusahaan. Hal ini terlihat dari nilai signifikan variabel Growth di bawah dari 5% yaitu sebesar 1,2%. 3. Variabel
DER
berpengaruh
signifikan
secara
parsial
terhadap
nilai
perusahaan. Hal ini terlihat dari nilai signifikan variabel DER di bawah dari 5% yaitu sebesar 3,5%. 4. Variabel
ROE
berpengaruh
signifikan
secara
parsial
terhadap
nilai
perusahaan. Hal ini terlihat dari nilai signifikan variabel ROE di bawah dari 5% yaitu sebesar 0%.
4.4.5 Pembahasan 4.4.5.1 Pengaruh Variabel Independen terhadap Variabel Dependen Secara Simultan Temuan penelitian menunjukkan bahwa keempat variabel independen secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen, di mana berdasarkan hasil analisis di atas nilai perusahaan dipengaruhi oleh variabel independen yaitu Firm Size, Growth, Leverage, dan Profitabilitas. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis pertama yang diajukan dalam penelitian ini diterima.
57
4.4.5.2 Pengaruh Variabel Independen terhadap Variabel Dependen Secara Parsial 1. Pengaruh Size terhadap Nilai Perusahaan (PBV) Temuan penelitian menunjukkan bahwa secara parsial Size berpengaruh terhadap nilai perusahaan (PBV). Pengaruh Size yang positif signifikan terhadap nilai perusahaan mengindikasikan bahwa Size akan berbanding lurus dengan nilai perusahaan. Apabila Size mengalami peningkatan maka nilai perusahaan akan mengalami peningkatan, dan sebaliknya. Hal ini sesuai dengan teori bahwa semakin besar ukuran suatu perusahaan maka akan semakin mudah perusahaan tersebut memperoleh sumber pendanaan, yang kemudian dapat dimanfaatkan
oleh
pihak
menajemen
untuk
tujuan
meningkatkan
nilai
perusahaan. Semakin besar ukuran perusahaan, maka ada kecenderungan lebih banyak investor yang menaruh perhatian pada perusahaan tersebut. Hal ini disebabkan karena perusahaan yang besar cenderung memiliki kondisi yang lebih stabil (Basuki, 2006). Kestabilan tersebut menarik investor untuk memiliki saham perusahaan tersebut. Kondisi tersebut menjadi penyebab atas naiknya harga saham perusahaan di pasar modal. Investor memiliki ekspektasi yang besar terhadap perusahaan besar. Peningkatan permintaan saham perusahaan akan dapat memacu pada peningkatan harga saham di pasar modal, sehingga akan meningkatkan nilai perusahaan tersebut. Jadi hipotesis kedua yang diajukan dalam penelitian ini diterima. 2. Pengaruh Growth terhadap Nilai Perusahaan (PBV) Temuan
penelitian
menunjukkan
bahwa
secara
parsial
Growth
berpengaruh terhadap nilai perusahaan (PBV). Pengaruh Growth yang positif signifikan terhadap nilai perusahaan mengindikasikan bahwa Growth akan berbanding lurus dengan nilai perusahaan. Apabila Growth mengalami
58
peningkatan maka nilai perusahaan akan mengalami peningkatan, dan sebaliknya. Hal ini sesuai dengan teori bahwa semakin besar tingkat pertumbuhan perusahaan, maka semakin tinggi biaya yang diperlukan untuk investasi. Perusahaan yang bertumbuh akan membutuhkan dana yang lebih besar dibandingkan perusahaan yang lebih mapan. Peningkatan asset akan diikuti dengan peningkatan hasil operasional. Hal ini akan meningkatkan kepercayaan para investor sehingga akan meningkatkan nilai perusahaan. Jadi hipotesis ketiga yang diajukan dalam penelitian ini diterima. 3. Pengaruh DER terhadap Nilai Perusahaan (PBV) Temuan penelitian menunjukkan bahwa secara parsial DER berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan (PBV). Pengaruh DER yang negatif signifikan terhadap nilai perusahaan mengindikasikan bahwa DER akan berbanding terbalik dengan nilai perusahaan. Apabila DER mengalami peningkatan maka nilai perusahaan akan mengalami penurunan, dan sebaliknya. Temuan ini searah dengan teori pendekatan tradisional dan teori TradeOff. Menurut teori pendekatan tradisonal sampai pada tingkat leverage tertentu, resiko perusahaan tidak mengalami perubahan. Tetapi jika hutangnya terus ditambah maka resikonya akan lebih besar daripada penurunan biaya karena penggunaan hutang. Hal ini berarti jika hutang sudah berada pada batas yang optimal maka penambahan hutang akan dapat menurunkan nilai perusahaan. Sedangkan menurut teori trade off perusahaan yang memiliki resiko bisnis tinggi sebaiknya menggunakan hutang yang sedikit, karena semakin besar hutang akan memperbesar biaya kesulitan keuangan. Temuan ini searah juga dengan pendapat Copeland dan Weston (1992) yang menyatakan bahwa semakin tinggi rasio leverage menunjukkan semakin besar dana yang disediakan oleh kreditur. Hal tersebut akan membuat investor berhati-hati untuk berinvestasi di
59
perusahaan yang rasio leveragenya tinggi karena semakin tinggi rasio leveragenya semakin tinggi pula resiko investasinya.Jadi hipotesis yang keempat yang diajukan dalam penelitian ini ditolak. 4. Pengaruh ROE terhadap Nilai Perusahaan (PBV) Temuan penelitian menunjukkan bahwa secara parsial ROE berpengaruh terhadap nilai perusahaan (PBV). Pengaruh ROE yang positif signifikan terhadap nilai perusahaan mengindikasikan bahwa ROE akan berbanding lurus dengan nilai perusahaan. Apabila ROE mengalami peningkatan maka nilai perusahaan akan mengalami peningkatan, dan sebaliknya. Hal ini sesuai dengan teori bahwa profitabilitas
yang
tinggi
mencerminkan
kemampuan
perusahaan
dalam
menghasilkan keuntungan yang tinggi bagi pemegang saham. Dengan rasio profitabilitas yang tinggi yang dimilki sebuah perusahaan akan menarik minat investor untuk menanamkan modalnya di perusahaan (Arifin, 2002). Tingginya minat investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan dengan ROE yang tinggi akan meningkatkan harga saham sehingga akan meningkatkan nilai perusahaan. Hal ini berarti hipotesis kelima yang diajukan dalam penelitian ini diterima. Dan dari hasil penelitian juga menunjukkan bahwa di antara beberapa variabel independen, Profitabilitas merupaakan variabel yang paling berpengaruh terhadap nilai perusahaan, sehingga hipotesis keenam yang diajukan diterima.
60
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan Berdasarkan pembahasan hasil penelitian, maka peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Dari hasil penelitian menunjukkan variabel Firm Size, Growth, Leverage, dan Profitabilitas
secara
simultan
perusahaan.
Artinya,
setiap
berpengaruh perubahan
signifikan
yang
terjadi
terhadap pada
nilai
variabel
independen yaitu Firm Size, Growth, Leverage, dan Profitabilitas secara simultan akan berpengaruh pada nilai perusahaan yang diproksikan dengan PBV pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2008 – 2012. 2. Secara parsial, variabel Firm Size, Growth, Leverage, dan Profitabilitas berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2008 – 2012. Berdasarkan hasil penelitian sebagai berikut: a. Variabel Firm Size berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. b. Variabel Growth berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. c.
Variabel Leverage berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.
d.
Variabel Profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.
60
61
3. Variabel Profitabilitas (ROE) merupakan variabel independen yang paling berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.
5.2 Saran Berdasarkan hasil analisis pembahasan serta beberapa kesimpulan pada penelitian ini, adapun saran-saran yang dapat diberikan melalui hasil penelitian ini agar mendapatkan hasil yang lebih baik, yaitu: 1. Bagi pihak manajemen, diharapkan untuk lebih meningkatkan jumlah asset yang dimiliki untuk menjaga ukuran perusahaannya guna meningkatkan nilai perusahaan. Bagi pihak investor perusahaan yang berukuran besar merupakan alternatif yang tepat untuk berinvestasi dibandingkan dengan perusahaan berukuran kecil. 2. Bagi pihak manajemen, diharapkan mampu menjaga tingkat kestabilan pertumbuhan perusahaannya untuk menjaga nilai perusahaan. Bagi pihak investor, menanamkan modal di perusahaan yang bertumbuh memiliki prospek keuntungan yang lebih besar. 3. Bagi pihak manajemen, diharapkan lebih berhati – hati dalam penggunana komponen hutang dalam komposisi struktur modalnya untuk menjaga nilai perusahaannya. Bagi pihak investor, disarankan lebih cermat dalam memilih perusahaan
untuk
menginvestasikan
modalnya.
Investor
diharapkan
memerhatikan faktor-faktor apa saja yang berpengaruh dan berkaitan terhadap nilai perusahaan, sehingga tidak akan dirugikan jika berinvestasi pada perusahaan khususnya manufaktur.
62
4. Bagi pihak manajemen, diharapkan lebih meningkatkan pengelolaan kinerja perusahaan lebih efektif dan efisien untuk meningkatkan profitabilitas perusahaan. Bagi pihak investor,
perusahaan yang memiliki tingkat
profitabilitas yang tinggi akan memberikan tingkat dividen yang tinggi pula. 5. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan mengarahkan penelitian pada obyek penelitian yang lebih luas dengan mengambil sampel yang lebih banyak atau menambah tahun pengamatan. Sehingga hasil penelitian menjadi lebih baik karena unsur keterwakilan data yang lebih tinggi dibandingkan pengambilan sampel yang lebih sedikit. Serta menambah variabel lain berupa variabel fundamental yang dapat berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
5.3 Keterbatasan Penelitian Penelitian ini mempunyai keterbatasan-keterbatasan yang dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi peneliti selanjutnya agar mendapatkan hasil yang lebih baik lagi. Adapun keterbatasan-keterbatasan tersebut sebagai berikut: 1. Penelitian ini hanya menggunakan empat variabel independen yang diduga berpengaruh terhadap nilai perusahaan yaitu Firm Size, Growth, Leverage, dan Profitabilitas sedangkan untuk mengukur nilai perusahaan masih terdapat beberapa variabel yang memengaruhi yang tidak sempat dibahas pada penelitian ini. 2. Penelitian ini hanya dilakukan selama 5 periode yakni tahun 2008 - 2012 untuk melihat pengaruh variabel - variabel independen terhadap nilai perusahaan. 3. Penelitian ini hanya terbatas pada sebagian perusahaan manufaktur untuk melihat pengaruh variabel Firm Size, Growth, Leverage, dan Profitabilitas terhadap nilai perusahaan.
63
DAFTAR PUSTAKA Aharony, J dan I Swary. 1980. Quarterly Dividend and Earning Announcements and Stockholders Returns: An Empirical Analysis. Journal of Finance, Vol. 35, [1]: 1-12. Ahmed, Parvez dan Sudhir Nanda. 2000. Style Investing : Incorporating Growth Characteristics in Value Stocks. Pennsylvania State University at Harrisburg, pp 1-27 Ang, Robert.1997. Buku Pintar Pasar Modal Indonesia.Jakarta : Mediasoft Indonesia. Arifin, Ali. 2002. Membaca Saham . Jakarta : PT Raja Gramedia. Basuki, Ismu, 2006. Financial Statement Analysis (2 nd Edition). Singapore: Prentice-Hall International, Inc. Bodie, et al, 2003. Essential of Investments, International Edition. New York: McGrawn-Hill. Brigham, E.F.dan Louis C Gapenski. 1996. Intermadiate Finance Managemen (5th ed.). Harbor Drive: The Dryden Press. Brigham, Eugene dan Joel F Houston. 2001. Manajemen Keuangan II. Jakarta : Salemba Empat. Bursa Efek Indonesia. 2012. Indonesia Capital Market Directory (ICMD).Jakarta Copeland, Thomas E dan J Fred Weston.1992. Financial Theory And Corporate Policy, 5thEd. USA : Addison-Wesley Publishing Company, Inc. Euis dan Taswan. 2002. Pengaruh Kebijakan Hutang Terhadap Nilai Perusahaan Serta Beberapa Faktor Yang Mempengaruhinya. Jurnal Bisnis dan Ekonomi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin. 2012. Pedoman Penulisan Skripsi. Makassar. Halim, Abdul dan Mamduh M, Hanafi. 1996. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta : UPP AMP YPKN. Harahap, Sofyan Syafri. 1998. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan (Edisi Pertama Cetakan Pertama). Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Hardiyanti, Nia. 2012. Analisis Pengaruh Insider Ownership, Leverage, Profitabilitas, Firm Size Dan Dividen Payout Ratio Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2007-2010). Skripsi. Semarang : Universitas Diponegoro.
63
64
Husnan, S. dan Suwarsono, M. 2000. Studi Kelayakan Proyek. Edisi ke-4. Yogyakarta. Jensen, Michael C. 1976. Separation of Ownership and Control. Journalof Law and Economics. Vol. XXVI, June, pp. 1-32. Jogiyanto ,HM. 2000. Analisis dan Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktis Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: .Andi. Karnadi, Steve. 1993. Manajemen Pembelanjaan. Jakarta : Yayasan Promotion Humana. Keown, Arthur J dkk. 2004. Manajemen Keuangan: Prinsip-prinsip dan Aplikasi. Jakarta : Indeks. Mulianti, Fitri Mega. 2010. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan Hutang Dan Pengaruhnya Terhadap Nilai Perusahaan. Tesis S2 Dipublikasikan. Semarang :Universitas Diponogoro. Pakpahan, Rosma. 2010. “Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental Perusahaan dan Kebijakan Ddividen terhadap Nilai Perusahaan”.Ekspansi Jurnal Ekonomi, Keuangan, Perbankan, dan Akuntansi Vol. 2 No. 2, November 2010, Hal. 221-227. Perry, Lartry G. dan James N. Rimbey. 1995. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi Keempat. Yogyakarta: BPFE. Rachmawati, Andri dan Hanung Triatmoko. 2007. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Laba dan Nilai Perusahaan. Makalah Disampaikan dalam Simposium Nasional Akuntansi 10. Makasar, 26 – 28 Juli. Riyanto, Bambang. 2001. Dasar - Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Salvatore, Dominick. 2005. Ekonomi Manajerial dalam Perekonomian Global. Jakarta :Salemba Empat. Sartono, R. Agus. 2001. Manajemen Keuangan, Edisi Ketiga.Yogyakarta: BPFE. Sitanggang. 2012. Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta : Penerbit Mitra Wacana Media. Sitepu, Andre Christian. 2010. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Informasi Sosial dalam Laporan Tahunan Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Skripsi. Universitas Sumatera Utara. Subekti ,Imam. 2001. Asosiasi Antara Set Kesempatan Investasi dengan Kebijakan Pendanaan dan Dividen Perusahaan serta Implikasi pada Perubahan Harga Saham. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia; vol. 9, no. 1, Januari 2001: 44-63.
65
Suharli, Michell. 2006. Akuntansi untuk Bisnis Jasa dan Dagang, Edisi Pertama. Yogyakarta:Graha Ilmu. Sujianto. 2001. Dasar-Dasar Management Keuangan. Yogyakarta: BPFE Sujoko. 2007. Pengaruh Sturuktur Kepemilikan Saham, Leverage, Faktor Intern dan Faktor Ektern Terhadap Niali Perusahaan. Jurnal Manajemen dan kewirusahaan. Vol. 9 No.1, h, 41-48. Sulaiman, Wahid. 2004. Analisis regresi menggunakan SPSS contoh kasus dan pemecahannya. Yogyakarta : Penerbit ANDI. Suryabrata, Sumadi. 2011. Metodologi Penelitian. Jakarta:Raja Grafindo Persada. Sutrisno. 2000. Manajemen Keuangan. Yogyakarta: Ekonosia. Timothy ,J and Joseph, D. Andrew. Jr. 2000. Financial Management Principles and Practice. Second Edition. New Jersey: Prentice Hall. Van Horne, James C. dan John M. Wachowicz, Jr. 1995. Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan Buku Dua Edisi Indonesia. Jakarta: Salemba Empat. Weston, J.Fred dan Brigham Eugene F. 2001 .Dasar – Dasar manajemen Keuangan. Jakarta : Erlangga. Wirawati, Ni Gusti Putu.2008.Pengaruh Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price Book Value Dalam Penilaian Saham Di Bursa Efek Jakarta Dalam Kondisi Krisis Moneter.Buletin Studi Ekonomi. Volume 13 No.1 Tahun 2008.
66
67
Lampiran 1 Nilai Firm Size Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2008-2012 NO
Kode Perusahaan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
ASII AUTO BATA DVLA GGRM INDF INTP KAEF KALB LION MAIN MRAT SMAR SMGR SMSN TCID TSPC UNTR
2008 7,91 6,60 5,60 5,80 7,38 7,60 7,05 6,16 6,76 5,40 5,93 5,55 7,00 7,03 5,97 5,96 6,47 7,36
19
UNVR
6,81
Firm Size (%) 2009 2010 2011 7,95 8,05 8,19 6,67 6,75 6,84 5,62 5,69 5,71 5,89 5,93 5,97 7,44 7,49 7,59 7,61 7,67 7,73 7,12 7,19 7,26 6,19 6,22 6,25 6,81 6,85 6,92 5,43 5,48 5,56 5,95 5,99 6,12 5,56 5,59 5,63 7,01 7,10 7,17 7,11 7,19 7,29 5,97 6,03 6,06 6,00 6,02 6,05 6,51 6,56 6,63 7,39 7,47 7,67 6,87
6,94
7,02
2012 8,26 6,95 5,77 6,03 7,61 7,76 7,36 6,32 6,94 5,61 6,26 5,64 7,21 7,42 6,15 5,10 6,65 7,70 7,09
68
Nilai Growth Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2008-2012 NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Kode Perusahaan ASII AUTO BATA DVLA GGRM INDF INTP KAEF KALB LION MAIN MRAT SMAR SMGR SMSN TCID TSPC UNTR UNVR
2008 27,11 15,26 21,03 13,68 0,6 34,09 12,69 4,25 11,01 17,13 70,34 12,27 23,34 24,52 12,01 25,59 6,99 75,72 21,96
Growth ( % ) 2009 2010 2011 10,15 26,89 36,03 16,67 20,26 24,68 3,68 16,22 6,69 22,89 9 8,69 13,12 12,89 27,15 1,99 17,07 13,35 17,63 15,59 18,28 8,09 6,06 8,26 13,65 8,49 17,66 7,2 11,99 20,37 2,96 9,15 37,41 3,06 5,67 9,35 1,84 22,18 18,01 22,15 20,17 26,34 1,28 13,32 6,54 9,2 5,29 7,99 9,98 10,01 18,41 6,82 21,7 56,36 15,07 16,25 20,47
2012 18,73 27,53 14,17 15,63 4,19 6,59 25,36 15,96 5,69 10,81 36,06 3,36 10,17 35,18 24,74 12,12 6,22 8,31 18,5
69
Nilai DER Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2008-2012 NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Kode Perusahaan ASII AUTO BATA DVLA GGRM INDF INTP KAEF KALB LION MAIN MRAT SMAR SMGR SMSN TCID TSPC UNTR UNVR
2008 1,21 0,45 0,47 0,26 0,55 3,11 0,33 0,53 0,38 0,26 17,66 0,17 1,17 0,3 0,63 0,12 0,29 1,05 1,01
DER (%) 2009 2010 2011 1 1,1 1,02 0,39 0,38 0,47 0,38 0,46 0,46 0,41 0,33 0,28 0,48 0,44 0,59 2,45 1,34 0,7 0,24 0,17 0,15 0,57 0,49 0,43 0,39 0,23 0,27 0,19 0,17 0,21 6,35 2,75 2,15 0,16 0,14 0,18 1,13 1,14 1,01 0,26 0,29 0,35 0,8 0,96 0,7 1,13 1,1 1,11 0,34 0,36 0,4 0,76 0,84 0,69 1,02 1,15 1,85
2012 1,03 0,62 0,5 0,34 0,59 0,71 0,17 0,45 0,27 0,16 1,79 0,18 0,94 0,46 0,78 1,18 0,38 0,56 1,43
70
Nilai ROE Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2008-2012 NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Kode Perusahaan ASII AUTO BATA DVLA GGRM INDF INTP KAEF KALB LION MAIN MRAT SMAR SMGR SMSN TCID TSPC UNTR UNVR
2008 46,44 29,09 83,76 21,5 17,12 30,59 27,44 10,14 32,52 28,36 32,33 10,49 32,04 44,48 26,29 20,65 19,72 34,6 111,23
ROE (%) 2009 2010 2011 41,11 42,65 33,98 29,51 36,11 26,57 23,79 25,51 22,18 20,56 24,02 22,85 26,38 26,57 26,94 40,02 32,37 20,1 35,54 32,49 29,92 10,02 16,03 18,52 34,13 32,95 30,5 19,75 19,34 22,25 93,02 87,16 62,73 9,12 9,77 10,24 20,7 28,39 33,69 25,65 39,33 34,83 37,33 39,43 41,69 20 18,3 18,63 19,95 24,17 24,3 39,33 31,37 28,3 114,74 112,19 151,45
2012 31,06 23,03 19,34 18,61 15,86 15,03 32,13 18,91 24,12 21,36 53,4 5,99 25,43 34,61 8,2 16,52 20,71 23,05 96,01
71
Nilai PBV Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2008-2012 NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Kode Perusahaan ASII AUTO BATA DVLA GGRM INDF INTP KAEF KALB LION MAIN MRAT SMAR SMGR SMSN TCID TSPC UNTR UNVR
2008 2009 1,29 3,52 1,02 1,38 0,98 1,55 1,06 1,54 0,53 2,27 0,96 3,07 1,99 4,72 0,45 0,71 1,12 3,06 0,79 0,48 5,87 2,53 0,22 0,53 1,06 1,53 5,01 4,39 1,71 2,17 1,35 1,85 0,81 1,36 1,32 3,72 19,2 22,77
PBV (%) 2010 2011 2012 4,48 3,95 3,68 2,79 2,78 2,73 2,65 2,02 1,98 2,05 1,77 2,36 3,63 4,86 4,23 2,55 1,28 1,54 4,449 3,99 4,59 0,79 1,51 2,97 6,14 5,3 7,83 0,76 0,9 1,55 4,2 3,94 6,23 0,82 0,6 0,57 2,46 2,51 2,24 4,67 4,65 6,37 2,97 2,92 4,56 1,53 1,52 2,05 2,95 3,77 5,13 4,91 3,57 2,42 31,12 38,97 31,16
72
Lampiran 2 Hasil Analisis menggunakan SPSS 21 Regression
[DataSet3] E:\iyam file\SKRIPSIKU\Olah data .sav Descriptive Statistics Mean
Std. Deviation
N
PBV
4,0085
6,26973
95
SIZE
6,6436
,77585
95
16,4903
12,68952
95
DER
,9242
1,91403
95
ROE
33,2698
25,01243
95
GROWTH
Correlations PBV
Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
SIZE
GROWTH
DER
ROE
PBV
1,000
,200
,117
,105
,814
SIZE
,200
1,000
,257
-,038
,158
GROWTH
,117
,257
1,000
,424
,158
DER
,105
-,038
,424
1,000
,205
ROE
,814
,158
,158
,205
1,000
PBV
.
,026
,130
,155
,000
SIZE
,026
.
,006
,357
,063
GROWTH
,130
,006
.
,000
,063
DER
,155
,357
,000
.
,023
ROE
,000
,063
,063
,023
.
PBV
95
95
95
95
95
SIZE
95
95
95
95
95
GROWTH
95
95
95
95
95
DER
95
95
95
95
95
ROE
95
95
95
95
95
73
Variables Entered/Removed Model
Variables
Variables
Entered
Removed
ROE, SIZE, 1
a
Method
. Enter
DER, b
GROWTH
a. Dependent Variable: PBV b. All requested variables entered. b
Model Summary Model
R
1
,820
R Square
a
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
,672
,657
Durbin-Watson
3,67162
1,753
a. Predictors: (Constant), ROE, SIZE, DER, GROWTH b. Dependent Variable: PBV
a
ANOVA Model
1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
2481,820
4
620,455
Residual
1213,273
90
13,481
Total
3695,093
94
F
Sig.
46,025
,000
t
Sig.
b
a. Dependent Variable: PBV b. Predictors: (Constant), ROE, SIZE, DER, GROWTH
Coefficients Model
Unstandardized Coefficients
a
Standardized Coefficients
B (Constant)
1
Std. Error -1,371
3,325
SIZE
,373
,019
GROWTH
,030
DER ROE
Beta -1,916
,042
,071
1,704
,024
,035
,007
1,907
,012
-,186
,225
-,057
-1,824
,035
,504
,516
,816
13,020
,000
74
Coefficients
a
Model
Collinearity Statistics Tolerance
VIF
(Constant)
1
SIZE
,886
1,129
GROWTH
,744
1,344
DER
,771
1,297
ROE
,929
1,076
a. Dependent Variable: PBV
Collinearity Diagnostics Model
Dimension
Eigenvalue
a
Condition Index
Variance Proportions (Constant)
1
SIZE
GROWTH
DER
1
3,779
1,000
,00
,00
,02
,02
2
,723
2,286
,00
,00
,00
,70
3
,295
3,578
,00
,00
,32
,03
4
,197
4,381
,01
,01
,61
,22
5
,006
24,651
,98
,99
,06
,03
Collinearity Diagnostics Model
Dimension
a
Variance Proportions ROE
1
a. Dependent Variable: PBV
1
,02
2
,01
3
,69
4
,27
5
,01
75
a
Residuals Statistics Minimum Predicted Value
Maximum
Mean
Std. Deviation
N
-1,9622
28,2041
4,0085
5,13832
95
-1,162
4,709
,000
1,000
95
,391
3,424
,738
,407
95
-38,2788
24,5778
3,6144
6,64601
95
-12,82430
14,16754
,00000
3,59265
95
Std. Residual
-3,493
3,859
,000
,978
95
Stud. Residual
-3,778
4,339
,028
1,120
95
-15,59754
44,14875
,39409
6,06871
95
-4,096
4,852
,034
1,195
95
Mahal. Distance
,079
80,772
3,958
9,084
95
Cook's Distance
,000
25,152
,294
2,580
95
Centered Leverage Value
,001
,859
,042
,097
95
Std. Predicted Value Standard Error of Predicted Value Adjusted Predicted Value Residual
Deleted Residual Stud. Deleted Residual
a. Dependent Variable: PBV
76
Charts
77
78
79
Lampiran 3 BIODATA
Identitas Diri Nama
: Sitti Maryam
Tempat, tanggal lahir
: Malua, 21 Agustus 1992
Jenis Kelamin
: Perempuan
Alamat
: Jl. Swadaya Mas Lr.1 No 6 Mks
Telephone
: 085255424814
Email
:
[email protected]
IPK
: 3,92
Riwayat Pendidikan -Pendidikan Formal 1. 1998 - 2004
: SD Negeri 24 Malua
2. 2004 - 2007
: SMP Negeri 2 Anggeraja
3. 2007 - 2010
: SMA Negeri 1 Baraka
4. 2010 - 2013
: S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis (Manajemen), Universitas Hasanuddin
-Pendidikan Non-Formal / Seminar 1. Pelatihan Basic Study Skill, Universitas Hasanuddin (2010) 2. Latihan Kepemimpinan Tingkat Pertama (LK 1), HPMM KOM.UNHAS (2010) 3. Latihan Kepemimpinan Tingkat Pertama (LK 1), IMMAJ FEB-UH (2011)
80
Pengalaman -Organisasi 1. Tahun 2005-2006
: Anggota Pengurus OSIS SMA Negeri 1 Baraka
2. Tahun 2006-2007
: Anggota Pengurus OSIS SMA Negeri 1 Baraka
3. Tahun 2011-2013
: Anggota Pengurus HPMM Kom. Unhas
4. Tahun 2012-2013
: Anggota Pengurus Ikatan Mahasiswa Manajemen (IMMAJ ) FEB-UH
5. Tahun 2012 -2013
: Bendahara Pengurus HPMM Kom.Unhas
Demikian biodata ini dibuat dengan sebenarnya.
Makassar, 21 Januari 2014
Sitti Maryam