PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN PENDEKATAN KONSEP DAN LINGKUNGAN (Studi Eksperimen pada Konsep Ekosistem di Kelas VII SMP Negeri 4 Lemahsugih Kabupaten Majalengka) DIFFERENCES STUDENT RESULTS THE PROCESS LEARNING WAS USING PROBLEM BASED LEARNING (PBL) MODEL WITH CONCEPT AND ENVIRONMENT APPROACH (Experimental Study on the Ecosystem Concept at 7th Grade Student of The Fourth Public Junior High School Lemahsugih Majalengka)
Ria Nurmayanti, Purwati Kuswarini Suprapto, Ai Sri kosnayani Program Study Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, University of Siliwangi Jl. Siliwangi no: 20 Tasikmalaya -Jawa Barat, Email:
[email protected]
Abstract The purposes of this research were knowing it has differences student results the process learning were using problem based learning model with concept and environment approach on the ecosystem concept at 7th grade student of the fourth public junior high school Lemahsugih Majalengka. This research conducted on December 2013 until April 2014 at the fourth public junior high school Lemahsugih Majalengka. The method of the research was pre experiment, the population of this research are all of 7th grade student of the fourth public junior high school Lemahsugih Majalengka academic year of 2013/2014 as much as 3 classes totally 92 student. The interpretation of sample used purposive sampling technique selected VII A class and VII B class. The measure of study result used an instrument study result of test. Data analysis technique used independent experiment with the standart signifikan α = 0.05. the average of the result of student’s learning process by using concept approach as 23,1 and environment as 19,7. Grounded on result of analyzing the data and testing the hypotesis can be concluted that were a differences between the result of student’s learning by using PBL model with concept and environment approach at 7th grade student of the fourth public junior high school Lemahsugih Majalengka and the concept approach of better than environment approach. Key word : problem based learning model, approach and environment concepts, ecosystem.
1
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model problem based learning dengan pendekatan konsep dan lingkungan pada konsep Ekosistem di kelas VII SMP Negeri 4 Lemahsugih Kabupaten Majalengka. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2013 sampai dengan April 2014 di SMP Negeri 4 Lemahsugih Kabupaten Majalengka. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre eksperiment. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas VII SMP Negeri 4 Lemahsugih Kabupaten Majalengka tahun ajaran 2013/2014 sebanyak 3 kelas dengan jumlah siswa sebanyak 92 orang. pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling, terpilih kelas VII A dan VII B. Untuk mengukur hasil belajar digunakan instrumen berupa tes hasil belajar. Teknik analisis data menggunakan uji t independen dengan taraf signifikan α = 0,05. Rata-rata hasil belajar siswa yang proses pembelajaran menggunakan model PBL dengan pendekatan konsep sebesar 23,1 dan pendekatan lingkungan sebesar 19,7. Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis didapat kesimpulan bahwa ada perbedaan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model problem based learning dengan pendekatan konsep dan lingkungan pada konsep Ekosistem di kelas VII SMP Negeri 4 Lemahsugih Kabupaten Majalengka dan pendekatan konsep lebih baik dari pendekatan lingkungan. Kata kunci : model problem based learning, pendekatan konsep dan lingkungan, ekosistem.
1. Pendahuluan Tantangan utama dunia pendidikan Indonesia dewasa ini dan di masa depan adalah kemampuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Kualitas
sumber
daya
manusia
tersebut
dipengaruhi
oleh
kualitas
pendidikannya. Sistem pembelajaran yang berlaku di Indonesia selama ini dirasa belum mampu melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas. Selain itu, salah satu faktor rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia disebabkan karena belum adanya sistem pembelajaran yang tepat untuk masyarakat Indonesia atau kurikulum yang sering berubah-ubah dan juga faktor dari cara mengajar guru. Guru memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan kuantitas dan kualitas pembelajaran yang dilaksanakannya. Oleh sebab itu, guru harus memikirkan dan membuat perencanaan secara seksama dalam meningkatkan kesempatan belajar bagi siswanya dan memperbaiki kualitas mengajarnya. Hal ini menuntut perubahan dalam pengorganisasian kelas, penggunaan model pembelajaran, pendekatan pembelajaran, maupun sikap dan karakteristik guru dalam mengelola proses belajar mengajar. Guru berperan sebagai pengelola 2
proses belajar mengajar, bertindak selaku
fasilitator
yang berusaha
menciptakan kondisi belajar mengajar, mengembangkan bahan pelajaran dan menguasai tujuan-tujuan pendidikan yang harus mereka capai. Berdasarkan hasil wawancara dengan salah seorang guru mata pelajaran IPA di kelas VII SMP Negeri 4 Lemahsugih Kabupaten Majalengka, Kriteria Ketuntasan Minimum mata pelajaran IPA adalah 70, sedangkan nilai rata-rata pada konsep Ekosistem tahun pelajaran 2012/2013 adalah 65. Hal itu disebabkan karena guru hanya mentransfer materi dari buku kepada siswa, sehingga siswa hanya dapat menerima materi tanpa memahaminya. Guru hanya menggunakan model pembelajaran langsung dengan metode ceramah sehingga siswa hanya tahu istilah tetapi tidak tahu arti, tahu nama tetapi tidak tahu bendanya. Selain itu, banyak di antara siswa mengikuti pelajaran tidak lebih dari rutinitas untuk mengisi daftar absensi tanpa diiringi kesadaran untuk menambah wawasan maupun keterampilan, siswa kurang kreatif, kurang terlibat dalam proses pembelajaran, dan menganggap belajar adalah aktivitas yang tidak menyenangkan, duduk berjam-jam dengan mencurahkan perhatian pada suatu pokok bahasan. Salah satu model pembelajaran yang dianggap dapat meningkatkan pemahaman siswa selama proses pembelajaran adalah model problem based learning. Dengan model problem based learning siswa diharapkan bisa terampil dalam memecahkan masalah, aktif dan mau bekerja sama sehingga siswa dapat memahami mata pelajaran yang diajarkan oleh guru. Pada kesempatan kali ini peneliti mencoba membedakan pendekatan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan konsep dan lingkungan. Melalui pendekatan konsep, guru berfokus pada pemahaman siswa terhadap konsep-konsep yang terkandung dalam suatu topik sedangkan melalui pendekatan lingkungan diharapkan bisa lebih paham karena siswa mengalami apa yang dipelajarinya bukan hanya mengetahuinya sehingga pembelajaran
menjadi menarik dan
sedikit mengurangi kebosanan dalam diri siswa serta mampu mengaplikasikan nilai-nilai sains yang terwujud pada kecintaan terhadap lingkungan dan
3
kesediaan untuk belajar sambil menikmati keindahan dan keunikan alam sekitar. Berdasarkan hal tersebut di atas, penulis ingin melakukan penelitian dengan judul “Perbedaan Hasil Belajar Siswa yang Proses Pembelajarannya Menggunakan Model Problem Based Learning dengan Pendekatan Konsep dan Lingkungan (Studi Eksperimen pada Konsep Ekosistem di Kelas VII SMP Negeri 4 Lemahsugih Kabupaten Majalengka).” 2. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model problem based learning dengan pendekatan konsep dan lingkungan pada konsep Ekosistem di kelas VII SMP Negeri 4 Lemahsugih Kabupaten Majalengka. 3. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre experiment. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas VII SMP Negeri 4 Lemahsugih sebanyak 3 kelas dengan jumlah siswa 92 orang dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 2 kelas yang diambil dengan cara purposive sampling. Dalam penelitian ini yang menjadi sampel penelitian adalah siswa kelas VII A dan VII B SMP Negeri 4 Lemahsugih, dengan alasan karena kelas tersebut memiliki kurang keaktifan yang sama. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Alternative Treatment Posttest Only With Nonequivalent Groups Design yaitu desain yang menggunakan prosedur yang sama seperti perbandingan kelompok statis dengan pengecualian bahwa kelompok perbandingan noneqivalent menerima treathment yang berbeda. Pola
: Group A Group B
X1_________O __________ X2_________O
Keterangan: A = Kelas Pertama B = Kelas kedua 4
X1
= Perlakuan (treathment) kelas pertama menggunakan model problem based learning pendekatan konsep. = Perlakuan (treathment) kelas kedua menggunakan model problem based learning pendekatan lingkungan. = hasil observasi sesudah diberikan perlakuan
X2
O
dengan dengan dengan dengan
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa pada konsep Ekosistem. Tes ini berupa pilihan ganda dengan 4 optiont dengan jumlah 50 soal. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas VII SMP Negeri 4 Lemahsugih Kabupaten Majalengka. 4. Hasil Penelitian dan Pembahasan a. Hasil Penelitian Berdasarkan hasil analisis dan pengolahan data serta pengujian hipotesis, diperoleh bahwa ada perbedaan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model problem based learning dengan pendekatan konsep dan lingkungan pada konsep Ekosistem di kelas VII SMP Negeri 4 Lemahsugih Kabupaten Majalengka. Hal ini dapat dilihat dengan adanya perbedaan hasil belajar antara model problem based learning dengan pendekatan konsep di kelas VII A dan yang proses pembelajarannya menggunakan
model
problem
based
learning
dengan
pendekatan
lingkungan di kelas VII B. Perbedaan hasil belajar tersebut dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 1 Ringkasan Hasil Uji t Independen thitung 5,23
ttabel 2
Hasil analisis
thitung > ttabel
Kesimpulan Tolak H0
b. Pembahasan 1) Hasil Belajar Siswa yang Proses Pembelajarannya Menggunakan Model Problem Based Learning dengan Pendekatan Konsep Berdasarkan data hasil penelitian yang telah dilakukan di kelas VII A yang proses pembelajarannya menggunakan model problem based learning dengan pendekatan konsep diperoleh, sebagai berikut : 5
Tabel 2 Ringkasan Hasil Penelitian
x
s
s2
23,1
2,59
6,73
hitung
2,88
tabel
7,81
Kesimpulan Analisis data berasal dari populasi yang berdistribusi normal
Adapun KKM mata pelajaran IPA di SMP Negeri 4 Lemahsugih adalah 70. Dari hasil konversi nilai rata-rata di kelas VII A SMP Negeri 4 Lemahsugih adalah 77. Jika dilihat dari nilai rata-rata maka proses pembelajarannya menggunakan model problem based learning dengan pendekatan konsep telah mencapai nilai KKM yang telah ditentukan. Pembelajaran model problem based learning dengan pendekatan konsep ini dimulai dengan guru mengklarifikasi istilah dan konsep, guru membagikan LKS pada setiap kelompok berupa masalah tentang ekosistem, siswa melakukan diskusi kelompok tentang LKS yang diberikan dimulai dengan merumuskan masalah dan menganalisis masalah, siswa memformulasikan tujuan pembelajaran berdasarkan hasil diskusi dan mencari informasi tambahan dari sumber yang lain, siswa mempresentasikan hasil diskusi pada pertemuan berikutnya. Berikut ini hasil diskusi kelompok selama dua pertemuan :
Gambar 1 Hasil Diskusi Lembar Kerja Siswa yang Proses Pembelajarannya Menggunakan Model Problem Based Learning dengan Pendekatan Konsep Gambar tersebut memperlihatkan hasil diskusi kelompok pada pertemuan kesatu dan kedua dimana pada pertemuan kesatu nilai yang diperoleh tiap kelompok bervariasi. Nilai tertinggi diperoleh oleh 6
kelompok delapan dengan nilai 82 sedangkan nilai terendah diperoleh kelompok satu dengan nilai 45. Sedangkan pada pertemuan kedua nilai terbesar diperoleh kelompok empat dan delapan dengan nilai 82. Sedangkan nilai terkecil diperoleh kelompok satu dan lima dengan nilai 55. 2) Hasil Belajar Siswa yang Proses Pembelajarannya Menggunakan Model Problem Based Learning dengan Pendekatan Lingkungan Berdasarkan data hasil penelitian yang telah dilakukan di kelas VII B yang proses pembelajarannya menggunakan model problem based learning dengan pendekatan lingkungan diperoleh, sebagai berikut : Tabel 3 Ringkasan Hasil Penelitian
x
s
s2
19,7
2,33
5,41
hitung
2,63
tabel
7,81
Kesimpulan Analisis data berasal dari populasi yang berdistribusi normal
Adapun KKM mata pelajaran IPA di SMP Negeri 4 Lemahsugih adalah 70. Dari hasil konversi nilai rata-rata di kelas VII A SMP Negeri 4 Lemahsugih adalah 66. Jika dilihat dari nilai rata-rata maka proses pembelajarannya menggunakan model problem based learning dengan pendekatan lingkungan tidak mencapai nilai KKM yang telah ditentukan. Pembelajaran model problem based learning dengan pendekatan konsep ini dimulai dengan siswa bersama guru pergi ke halaman sekolah, guru mengklarifikasi istilah dan konsep, guru membagikan LKS pada setiap kelompok berupa masalah tentang ekosistem, siswa melakukan diskusi kelompok tentang LKS yang diberikan dimulai dengan merumuskan
masalah
dan
menganalisis
masalah,
siswa
memformulasikan tujuan pembelajaran berdasarkan hasil diskusi dan mencari
informasi
tambahan
dari
sumber
yang
lain,
siswa
mempresentasikan hasil diskusi pada pertemuan berikutnya. Berikut ini hasil diskusi kelompok selama dua pertemuan.
7
80 N 60 i l 40 a i 20
Pertemuan 1 Pertemuan 2
0 1
2
3
4
5
6
7
8
Kelompok
Gambar 2 Hasil Diskusi Lembar Kerja Siswa yang Proses Pembelajarannya Menggunakan Model Problem Based Learning dengan Pendekatan Lingkungan Gambar tersebut memperlihatkan hasil diskusi kelompok pada pertemuan kesatu dan kedua dimana pada pertemuan kesatu nilai yang diperoleh tiap kelompok bervariasi. Nilai tertinggi diperoleh oleh kelompok dua dan tiga dengan nilai 75 sedangkan nilai terendah diperoleh kelompok satu dengan nilai 40. Sedangkan pada pertemuan kedua nilai terbesar diperoleh kelompok tiga dengan nilai 75. Sedangkan nilai terkecil diperoleh kelompok satu dengan nilai 48. 3) Perbedaan Hasil Belajar Siswa yang Proses Pembelajarannya Menggunakan Model Problem Based Learning dengan Pendekatan Konsep dan Lingkungan Berdasarkan data hasil penelitian yang telah dilakukan di kelas VII A yang proses pembelajaran menggunakan model problem based learning dengan pendekatan konsep diperoleh ̅ = 21,1 dengan s = 2,59 dari s2 = 6,73 dan nilai
hitung 2,88
<
tabel
7,81 dengan kesimpulan data
berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Adapun KKM mata pelajaran IPA di SMP Negeri 4 Lemahsugih adalah 70. Dari hasil konversi nilai rata-rata di kelas VII A SMP Negeri 4 Lemahsugih adalah 77. Jika dilihat dari nilai rata-rata maka proses pembelajarannya menggunakan model problem based learning dengan pendekatan konsep telah mencapai nilai KKM yang telah ditentukan. Sedangkan di kelas VII B yang proses pembelajarannya menggunakan model problem based 8
learning dengan pendekatan lingkungan diperoleh ̅ = 19,7 dengan s = 2,33 dari s2 = 5,41 dan nilai
dengan
kesimpulan data berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Adapun KKM mata pelajaran IPA di SMP Negeri 4 Lemahsugih adalah 70. Dari hasil konversi nilai rata-rata di kelas VII A SMP Negeri 4 Lemahsugih adalah 66. Jika dilihat dari nilai rata-rata maka proses pembelajarannya menggunakan model problem based learning dengan pendekatan lingkungan tidak mencapai nilai KKM yang telah ditentukan. Perbedaan hasil belajar pun ditunjukkan dengan adanya perbedaan nilai rata-rata siswa. Untuk lebih jelasnya penulis sajikan dalam gambar diagam nilai rata-rata siswa proses pembelajarannya menggunakan model problem based learning dengan pendekatan konsep dan lingkungan berikut ini.
Gambar 3 Daftar nilai Rata-rata Proses Pembelajarannya Menggunakan Model Problem Based Learning dengan Pendekatan Konsep dan Lingkungan Dari gambar tersebut memperlihatkan bahwa siswa kelas VII A yang proses pembelajarannya menggunakan model problem based learning dengan pendekatan konsep memiliki nilai rata 77. Sedangkan siswa kelas VII B yang proses pembelajarannya menggunakan model problem based learning dengan pendekatan lingkungan memperoleh nilai rata-rata 66.Hal ini membuktikan bahwa proses pembelajarannya menggunakan model problem based learning dengan pendekatan konsep 9
memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model problem based learning dengan pendekatan lingkungan. Model problem based learning dengan pendekatan konsep adalah pembelajaran yang menuntut siswa untuk menelaah materi yang tercakup dalam suatu pelajaran dengan memfokuskan pemahaman siswa pada konsep-konsep yang terkandung dalam suatu topik sehingga siswa lebih mengerti dan mengingat akan materi yang dipelajarinya itu disertai belajar memecahkan masalah dengan berpikir kritis dan berpartisipasi dalam kelompok. Proses pembelajaran di kelas VII SMP Negeri 4 Lemahsugih dilihat dari hasil belajar cocok menggunakan pendekatan konsep karena siswa di kelas VII rata-rata masih belum mandiri sehingga dengan pendekatan konsep siswa lebih terarah, terbimbing berdasarkan konsep konsep yang diberikan guru sehingga siswa dapat memahaminya. Proses pembelajaran dengan menggunakan model problem based learning dengan pendekatan lingkungan adalah pembelajaran yang mengajak siswa belajar langsung ke lapangan tentang konsep Ekosistem sehingga siswa mampu mengaplikasikan nilai-nilai sains yang terwujud pada kecintaan terhadap lingkungan dan kesediaan untuk belajar sambil menikmati keindahan dan keunikan alam sekitar.
Hal tersebut
memberikan pengaruh dan hasil yang positif, akan tetapi tidak lebih baik dan tidak memberikan skor yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan proses pembelajaran yang menggunakan model problem based learning dengan pendekatan konsep. Pembelajaran seperti ini memiliki kelemahan yaitu pada saat pembelajaran berlangsung tidak semua kelompok dapat berjalan dengan lancar dikarenakan model
problem based learning
dengan pendekatan lingkungan memiliki ruang yang luas menjadikan peneliti kurang mengontrol setiap siswa sehingga tidak sedikit pula siswa yang kurang terkontrol sehingga siswa mudah melepas diri dari keterlibatan dan tidak memperhatikan. Dengan pendekatan lingkungan siswa kurang bisa berkonsentrasi karena dapat terganggu oleh unsur 10
waktu dan lingkungan misalkan siswa jadi main main, atau keadaan panas atau hujan diluar ruangan sehingga siswa menjadi malas. Setelah di uji dengan menggunakan uji t independen dengan taraf nyata 5% didapat ttabel = 2 dan thitung = 5,23 sehingga thitung = 5,23 terletak di daerah penolakan H0. Hal tersebut menunjukan ada perbedaan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model problem based learning dengan pendekatan konsep dan lingkungan pada konsep Ekosistem di kelas VII SMP Negeri 4 Lemahsugih Kabupaten Majalengka. Perbedaan hasil belajar antara kelas yang proses pembelajarannya menggunakan model problem based learning dengan pendekatan konsep dan kelas yang proses pembelajarannya menggunakan model problem based learning dengan pendekatan lingkungan disebabkan perbedaan proses pembelajaran yang diterapkan. Hasil belajar memang tidak sepenuhnya dipengaruhi oleh pendekatan pembelajaran, tetapi hasil belajar pada umumnya dipengaruhi oleh beberapa faktor diantanya faktor intern dan ekstern. Berdasarkan pembahasan hasil belajar di atas dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model problem based learning dengan pendekatan konsep dan lingkungan pada konsep Ekosistem di kelas VII SMP Negeri 4 Lemahsugih Kabupaten Majalengka. Kesimpulan 1. Ada perbedaan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model problem based learning dengan pendekatan konsep dan lingkungan pada konsep Ekosistem di kelas VII SMP Negeri 4 Lemahsugih Kabupaten Majalengka. 2. Model problem based learning dengan pendekatan konsep memiliki hasil belajar yang lebih baik dibandingkan dengan model problem based learning dengan pendekatan lingkungan.
11
3. Pembelajaran yang menggunakan model problem based learning dengan pendekatan konsep lebih mudah dipahami siswa dikarenakan proses pembelajaran seperti ini menuntut siswa untuk menelaah materi yang tercakup dalam suatu pelajaran dengan memfokuskan pemahaman siswa pada konsepkonsep yang terkandung dalam suatu topik sehingga siswa lebih mengerti dan mengingat akan materi yang dipelajarinya itu disertai belajar memecahkan masalah dengan berpikir kritis dan berpartisipasi dalam kelompok 4. Proses pembelajaran di kelas VII SMP Negeri 4 Lemahsugih dilihat dari hasil belajar cocok menggunakan pendekatan konsep karena siswa di kelas VII ratarata masih belum mandiri sehingga dengan pendekatan konsep siswa lebih terarah, terbimbing berdasarkan konsep konsep yang diberikan guru sehingga siswa dapat memahaminya. Daftar Pustaka Amir, M. Taufiq. (2009). Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning: Bagaimana Pendidik Memberdayakan Pembelajaran Di Era Pengetahuan. Jakarta : PT. Kencana. Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Creswell, John W. (2003). Research Design Qualitative, Quantitative and Mixed Methods Approaches (second edition). London: Sage Publication. Riyanto, Yatim. (2012). Paradigma Baru Pembelajaran. Surabaya: kencana prenada media group. Sagala, Syaiful. (2013). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Suprapto, Purwati Kuswarini dan Diki M.C. (2013). Ekologi Hewan. Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi. Uno, Hamzah B. (2012). Belajar dengan Pendekatan PAILKEM. Jakarta: Bumi Aksara.
12