ABSTRACT
BAB I PENDAHULUAN
Mareta Damalang. Sago Processing Contribution to the Family Income in Tola Village NortTabukan sub District, Under guardance of Th. M. Katiandagho as a Chairman, T. Lolowang and J. Timban as Members.
1.1. Latar Belakang Tanaman sagu adalah satu jenis tanaman lokal yang tumbuh di Kepulauan Sangihe, dan merupakan salah satu komoditi tanaman pangan,
The research
Objective is
to
of
this
determine
contribution of sago processing to the family income in Tola Village northenTabukan district.This study use survey method The data used
serta
interviews with farmer and analyzed descriptively, and secondary data is obtained from related institution. The result of this research showed that the contribution of sago processing to the family incomewas 75,00
%,
Servants,
other
income
construction,
(Civil
workers,
The conclusion of this research result is sago processing still dominant compared to the other business.
sumber
baru atau pohon rumbia yang diolah dengan cara tradisional, yang sudah diajarkan oleh para leluhur secara turun temurun. Pohon sagu juga memiliki potensi ekonomis yang tinggi karena hampir
semua
memberikan
bagiannya
banyak
keuntungan
finansial, daunnya dibuat sebagai atap,
tangkai
daunnya
dapat
digunakan sebagai sapu lidi. Sagu sampai
saat
ini
masih
banyak
dikonsumsi oleh oleh masyarakat Sangihe. Pemanfaatan
drivers) was 17,67 % , coconut and nutmea farm income was 21,97 %
sebagai
karbohidrat. Sagu berasal dari pohon
are primary data and secondary data. Primary data is obtained by direct
digunakan
sagu
secara
tradisional masih banyak dilakukan oleh
sebagian
besar
penduduk
Sangihe, selain sebagai makanan pokok, yang pada umumnya diolah dalam bentuk papeda, sagu lempeng. Seiring
dengan
perkembangan
masyarakat, sagu juga dimanfaatkan
sebagai bahan baku kue-kue seperti
perkembangan
kue bagea, bangket dan lain-lain.
sagu ini, menarik perhatian untuk
Pengolahan kue-kue,
bukan
Sagu
sebagai
hanys
sekedar
usaha
pengolahan
dilakukan penelitian. 1.2. Perumusan Masalah
dikonsumsi sendiri tetapi sebagai
Berkembangnya
usaha
salah satu mata pencaharian beberapa
pengolahan sagu, dengan produksi
keluarga. Di Kabupaten Sanghe ada
yang rutin, dan telah dipasarkan
beberapa Kampung seperti Kampung
sampai ke Tahuna, serta merupakan
Taloarane
mata pencaharian sebagian besar
dan
Manumpitaeang
Kampung Kecamatan
penduduk
Kampung
Tola,
Manganitu serta Kampung Tarolang
merupakan
alasan
utama
dan
dilakukannya penelitian ini. Usaha
Kampung
Kecamatan
Bowowongkulu
Tabukan
Utara
juga
pengolahan
sagu
bukan
hanya
memproduksi kue bagea maupun
sekedar sebagai usaha sampingan
bangket.
keluarga,
Pada umumnya mereka hanya
tetapi
sebagai
mata
pencaharian sebagian penduduk.
memproduksi bila ada pesanan atau
Ketika sebuah usaha sebagai
orderan tetapi di Kampung Tola
mata pencaharian berarti merupakan
ternyata para pelaku usaha sudah
salah
rurtin
bagea,
keluarga. Seberapa penting usaha
Perkembangan
pengolahan sagu dalam menopang
Usaha pengolahan ini memyebabkan
kehidupan keluarga, sehingga usaha
Kampung
memproduksi
maupun
sentra
bangket.
kue
sebagai
ini terus dipertahankan?
produksi
kue-kue
dengan
Untuk menjawab pertanyaan ini maka perlu dilakukan penelitian
rumah kerja
tangga, yang
berapa
besar
digunakan
pengolahan sagu ini terhadap total
sagu di wilayah ini telah dipasarkan Tahuna.
menghitung
kontribusi pendapatan dari usaha
keluarga. Produksi usaha pengolahan
ke
untuk
dimana
sebagian besar merupakan anggota
sampai
pendapatan
dijuluki
Usaha pengolahan sagu ini
tenaga
sumber
Tola
bahan baku sagu.
berskala
satu
Mengamati
pendapatan keluarga.
1.3
Tujuan dan Manfaat
a. Meningkatkan nilai tambah
Penelitian
b. Menghasilkan produk yang dapat
Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis
keuntungan
usaha
dipasarkan atau digunakan atau dimakan
pengolahan sagu serta berapa besar
c. Meningkatkan daya simpan dan
kontribusi pendapatan dari usaha
d. Menambah
pengolahan
sagu
terhadapan
pendapatan keluarga.
kepada
dapat
dan
keuntungan produsen Agroidustri pengolahan hasil
Manfaat dari penelitian ini diharapkan
pendapatan
menginformasi
memberikan
pertanian,
mempunyai
ciri-ciri
sebagai berikut :
gambaran
a. Dapat meningkatkan nilai tambah
tentang usaha pengolahan sagu baik
b. Menghasilkan produk yang dapat
kepada pelaku usaha maupun kepada
dipasarkan atau digunakan atau
pengambil kebijakan.
dimakan
BAB
2.1
c. Menghasilkan produk yang dapat
II
TINJAUAN PUSTAKA
dipasarkan atau digunakan atau
Agroindustri
dimakan
Agroindustri
merupakan
industri pengolahan yang mengolah bahan
baku
Agoindustri
hasil
pertanian.
pertama
kali
d Meningkatkan daya saing c. Menambah
pendapatan
dan
keuntungan produsen Pembangunan industri hasil
diungkapkan oleh Austin (1981),
pertanian
yaitu perusahaan yang memproses
meningkatkan
nilai
bahan nabati (yang berasal dari
hasil-hasil
pertanian
yang
tanaman}
mencipakan
kesempatan
kerja,
atau
hewani
(yang
dihasilkan oleh hewan). Menurut
Hicks
(agroindustri)
akan
tambah
dari
melalui proses pengolahan, produk(1995),
produk pertanian akan lebih beragam
agroindustri adalah kegiatan dengan
kegunaanya
(Soekartawi
ciri :
dalam Suwardi, 2011).
,
2001
2.2. Industri Industri kelompok
adalah
suatu
perusahaan
yang
menghasilkan
dan
saling
menggantikan (Maulana, 1992 dalam Masalamate 2010). Industri dapat
mempunyai pekerja 5 sampai dengan15 orang. c. Industri
sedang
adalah
diartikan
juga
sebagai
suatu
industri
kumpulan
dari
perusahaan
yang
mempunyai pekerja 22 sampai
menghasilkan
barang yang sama
pengolahan
usaha yang
dengan 99 orang.
atau secara bersamaan yang terdapat
d. Industri besar adalah industri yang
dalam suatu proses pasar (Sukirno,
mempunyai pekerja 100 orang
1994 dalam Salamate, 2010).
atau lebih.
Biro
Pusat
Statistik
(1993)
Berdasarkan
pengelompokan
menjelaskan bahwa perusahaan /
diatas, industri kecil termasuk juga
usaha industri adalah suatu unit
industri
(kesatuan) produksi yang terletak
rumahtangga. Industri rumah tangga
pada suatu tempat tertentu,
adalah industri
yang
melakukan
kegiatan
untuk
kerajinan,
terutama
industri
yang diusahakan
untuk
menambah
mengubah bahan baku dengan mesin
pendapatan keluarga, jadi industri
atau pun dengan tangan menjadi
rumahtangga dapat diartikan sebagai
produk baru.
usaha
masyarakat
untuk
Perusahaan atau industri dapat
meningkatkan kesejahteraan dalam
digolongkan menjadi empat kategori
taraf hidup keluarga, melalui usaha
berdasarkan jumlah tenaga kerja
kegiatan produksi di rumah tangga
yang bekerja pada suatu perusahaan,
(Anonimous,
atau usaha industri pengolahan, tanpa
Masalamate ,2010).
memperhatikan modal yang ditanam atau kekuatan mesin yang digunakan. Empat kategori tersebut adalah
1996
2.3. Pengembangan
Pengolahan Hasil Pertanian
penting untuk dilakukan,
1sampai dengan 4 orang.
produk
industri
adalah
pengolahan
usaha yang
industri
pengolahan hasil pertanian sangat
industri yang mempunyai pekerja
kecil
Industri
Pengembangan
a. Industri rumatangga adalah usaha
b. Industri
dalam
yang
dihasilkan
agar dapat
disesuaikan dengan tuntutan pasar.
Produk
yang
dihasilkan
menghasilkan
komoditi
tesebut pertanian
c. Modal Modal adalah barang atau
untuk menjadi produkbaru.
uang yang dipakai untuk
Faktor-faktor
menghasilkan
yang
pengembangan
mendukung
pengelolaan
hasil
pertanian yaitu :. a.
Barang
produk.
dapat
berupa
produksi yang digunakan,
Bahan Baku
bangunan
Bahan baku adalah faktor
pabrik,
dan
bahan-bahan yang dipakai
yang menunjang dan proses
untuk
produksi
produk.Sedangkan
uang
Persediaan bahan baku yaitu
adalah
yang
persediaan dari barang-barang
digunakan
berlanjut yang digunakan dalam
memperoleh sesuatu yang
proses produksi. Bahan baku
dibutuhkan, seperti membeli
industri ini diperlukan oleh suatu
mesin
industri
yang
keperluan
setelah melalui beberapa proses
membayar
diharapkan menjadi barang jadi
kerja
(Assauri
dalam Suwardi, 2011).
suatu
untuk
industri.
diolah,
1991
dalam
menghasikan
alat
tukar
untuk
atau
alat-alat
produksi upah
dan tenaga
(Mubyarto,
Suwardi,P.A.P. 2011).
Dalam
b.
industri hasil pertanian, juga
Tenaga Kerja Tenaga
kerja
dalam
pengelolaan
1989
usaha
diperlukan beberapa konsep
pengembangan industri
sebagai tolok ukur keberhasilan
pengelolaan hasil pertanian
suatu usaha. Adapun konsep-
harus
konsep tersebut antara lain :
diperhatikan
baik
dalam ketersediaannya maupun
kualitas
ketrampilan (Soekartawi,1991 Suwardi, 2011).
a. Keuntungan dan
Keuntungan adalah selisih
kerja
antara hasil penjualan dan
dalam
biaya
yang
dalam
satu
produksi.
dikeluarkan kali
proses
b. Konsep Biaya
Harga
Biaya
merupakan
barang
dan
jasa
menghasilkan
nilai untuk produk
tenaga
upahnya
kerja
adalah
(per jam atau pe
hari).Upah tenaga kerja adalah biaya
tertentu. Biaya terdiri dari
eksplisit, dengan asumsi upah
biaya variabel dan baya
yang dibayarkan adalah sama
tetap.Biaya
besar
biaya
tetap
yang
adalah
dengan
upah
yang
selalu
tetap
diterima
jumlahnya,
dan
tidak
bilabekerja di
terpengaruh
oleh
besar
Asumsi ini terpenuhi dipasar
kecinya
tingkat
produksi.Sedangkan
biaya
variabel adalah biaya yang
tenaga
tenaga
kerja,
tempat
kerja
lain.
persaingan
sempurna. b. Biaya Barang Modal
jumlahnya berubah sesuai
Ada
dengan
antara ekonomi dan akuntasi
tingkat
produksi
perusahaan. (Ahyani, dalam
dalam
Suwardi,2011)
barang
perbedaan
konsep
perhitungan modal,
biaya akuntan
Menurut Raharja dan Manurung
menggunakan konsep biaya
(2000), konsep biaya terdiri dari tiga
historis (historical cost), itu
yaitu :
sebabnya
a. Biaya Tenaga Kerja
akuntansi,
Biaya tenaga kerja adalah
modal
dalam
laporan
nilai
barang
harus
disusutkan
biaya yang harus dikeluarkan
(depreimplist).
untuk
Biaya ekonomi penggunaan
menggunakan
tenaga
kerja per orang per satuan
barang
waktu.
berapa besar uang yang harus
modal
bukanlah
dikeluarkan untuk
menggunakannya, melainkan
berapa
besar
pendapatan yang diperoleh bila kepada
mesin
disewakan pengusaha
lain,karna itu biaya barang
Biaya Implisit (implicit cost).
modal di ukur dengan hanya
Biaya yang tidak memerlukan
menyewa mesin.
uang
c. Biaya Kewirausahaan Wirausahaan adalah
biaya
(pengusaha)
orang
yang
mengkombinasikan berbagai untuk menjadi
faktor di
produksi
tansformasi
output
berapa
Dalam upaya tersebut yang harus menanggung resiko kegagalan atas keberanian menanggung resiko, mendapat
balas
jasa
berupa laba, makin besar (tinggi) resikonya
laba
yang
diharapkan
harus makin besar, begitu sebaliknya. Pengertian laba ekonomi
adalah
yang digunakan laba
ekonomi
(economi profit), yaitu kelebihan pendapatan yang diperoleh
perbedaan
eksplisit
menyoroti
biaya
perbedaan
yang
penting antara bagaimana dan
primer 2013 b. Biaya modal sebagai kesempatan. Biaya implisit yang penting dalam setiap
untuk memperoleh sesuatu, yang terdiri dari : a. Biaya eksplisit (explicit cost), biaya-biaya yang mengharuskan perusahaan mengeluarkan uang.
bisnis
adalah
biaya
kesempatan dari modal finansial yang
telah
diinvestasikan
ke
dalam bisnis, para ekonom dan akuntan
memperlakukan
biaya
dengan cara yang berbeda c. dan hal ini benar adanya dalam perlakuan menekan pada biaya modal. 2.4. Biaya
kesempatan
setara
dengan bunga pinjaman Bank dtambah
alternatif lain.
adalah apa yang harus dikorbankan
menganalisis
bisnis.Sumber : diolah dari data
dibanding jika memilih
Menurut Mankiw (2012), biaya
antara
dan
akuntan
barang dan jasa.
pengusaha
tunai,
dengan
bunga
tabungan. 2.5. KONSEP KEUNTUNGAN Konsep keuntungan atau juga disebut laba adalah sebagai berikut adalah selisih antara pendapatan yang diperoleh perusahaan dengan biaya
yag
dikeluarkan
untuk
memproduksi suatu barang. Rusue dan Pitoyo(dalam Suwardi 2011)
juga mengemukakan bahwa laba
adalah perbedaan nilai uang dari
merupakan kelebihan penghasilan
hasil
dari
dengan
semua
(Munansa,
biaya 1994
suatu
dalam
usaha Suwardi
2011).
penjualan
yang
seluruh
dikeluarkan.
diperoleh
biaya
Tetapi
yang
dalam
teori
ekonomi defenisi itu terlalu luas
Perusahaan menganalisis
dalam
keuntungan ataupun
kerugiaannya
maka
karena
tidak
mempertimbangkan
ongkos tersembunyi, yaitu ongkos
dibutuhkan
produksi yang tidak dibayar dengan
laporan rugi laba. Laporan rugi laba
uang tetapi perlu dipandang sebagai
merupakan laporan tentang keuangan
bahagian
dari
ongkos
yang berasal dari kegiatan operasi
produksi.Pengeluaran
tersebut
keuangan.Hasil
(ongkos
meliputi
kegiatan
operasi
tersembunyi)
keuangan diukur dari selisih antara
pendapatan yang seharusnya
penjualan yang diperoleh perusahaan
dibayarkan kepada pengusaha yang
dengan biaya yang dikeluarkan.
menjalankan sendiri peusahaannya,
Apabila
hasil
penjualan
tanah
dan
tersebut lebih besar dari biaya yang
digunakan,
dikeluarkan
peralatan
maka
perusahaan
memperoleh laba, dan
modal serta pabrik
sendiri,
yang
bangunan
dan
yang
dimiliki
sendiri.
sebaliknya jika hasil penjualan yang
Keuntungan
menurut
diterima lebih kecil dari biaya yang
pandangan
dikeluarkan
dikurangi lebih lanjut oleh ongkos
tersebut
maka menderita
perusahaan kerugian
tersembunyi,
(Djahidin, 1983 dalam Suwardi,
keuntungan
2011)
keuntungan Dalam
teori
ekonomi
ekonomi
pembukuan
akan
menghasilkan
ekonomi murni. kalau yang
Dalam
berbeda
adalah keuntungan ekonomi.
keuntungan
dari
pembukuan.Menurut Sukirno,
2000)
teori “
dimaksudkan
keuntungan”
pengertian
atau
diyatakan
keuntungan mempunyai arti sedikit dengan
apabila
segi Sandono pandangan
perusahaan / pembukuan perusahaan
2.5. KONSEP PENDAPATAN Menurut Mankiw (2012), total penerimaan (total revenue) adalah jumlah uang yang di terima oleh
perusahaan
dari
penjualan
sumbangan
pendapatan
usaha
produksinya.Biaya total (total cost),
pengolahan sagu
yakni nilai pasar dan bahan-bahan
terhadap
yang digunakan oleh perusahaan
keluarga.
dalam proses produksi
Besarnya kontribusi dapat dihitung
keseluruhan
pendapatan
berdasarkan rumus sebagai berikut – Pendapatan adalah arus uang atau barang yang mengutungkan bagi seseorang,
kelompok
individu, BAB III
sebuah perusahaan atau perekonomian selama beberapa waktu
(Nasution,
Masalamate
1989
dalam
2010).Keuntungan
dalam usaha atau industri rumah tangga
dapat
diartikan
sebagai
pendapatan. Sedangkan pendapatan keluarga (PdK) adalah merupakan total penerimaan keluarga baik dari usaha maupun dari upah tenaga kerja dan berbagai usaha lainnya yang dilakukan oleh anggota keluarga,
METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data Metode penelitian digunakan kasus.
adalah
Data
yang
metode
yang
studi
dikumpulkan
terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui dengan
wawancara responden
dengan
langsung
(pelakuusaha)
menggunakan
daftar
pertanyaan (kuisioner), sedangkan data
sekunder
diperoleh
dari
yakni bapak (PdB), ibu (PdI) dan
intansi-instansi yang terkait dalam
anak (PdA)serta anggota keluarga
penelitian.
lainnya PdO)
3.2 Metode Pengambilan Sampel Penentuan
2.6. Kontribusi Kontribusi artinya sumbangan atau bagian.Kontribusi pendapatan usaha
pengolahan sagu terhadap
pendapatan keluarga adalah besarnya
lokasi
dan
responden dilakukan secara sengaja (purposive
sampling).
Lokasi
penelitian yang dipilih Kampung Tola Kecamatan Tabukan Utara, karena
di
kampong
usaha
pengolahan sagu dilakukan dengan
b. Harga Produk olahan dalam
rutin dan sudah menjadi mata
satuan kemasan tertentu
pencaharian
bagi
ibu
b. Biaya Variabel
rumahtangga.Banyaknya responden
Biaya Bahan Baku (Rp)
15 orang ibu rumahtangga sebagai
Biaya
pelaku
Perlengkapan (Rp)
usaha,
dan
dari
15
Peralatan
Dan
responden hanya 10 orang yang
Biaya Tenaga Kerja (Rp)
diambil sebagai sampel
Biaya Transportasi (Rp) c. BiayaTetap
3.3
Konsepsi Pengukuran
Bahan Baku (Rp)
Variabel
Bahan Tambahan (Rp)
a. Jumlah
produksi
hasil
olahan sagu dalam kurun waktu tertentu Kontribusi pendapatan dari usaha
3.4 Metode Analisis Data Metode
yang
digunakan
olahan sagu
adalah dengan mengunakan rumus pendapatan usaha
keluarga,
pendapatan
pengolahan
sagu
dan
3.5
kontribusi pendapatan pedagang kue
Waktu
dan
Tempat
ini
berlangsung
Penelitiaan
sagu, masing-masing dengan rumus Penelitian
sebagai berikut : Total
Pendapatan
Keluarga
=
Pendapatan (PdB) + Pendapatan Ibu (PdI)
+
Pendapatan
Anggota
keluarga lain (PdA) Pendapatan Ibu dalam hal ini adalah pendapatan yang dieroleh sebagai pengusaha bahan olahan sagu. Pendapatan = Pendapatan dari Usaha Olahan Sagu = Total Penerimaan Usaha Olahan Sagu – Total Biaya Pengolahan Sagu
selama empat bulan sejak bulan April 2013 sampai dengan bulan Juli 2013,
sejak
persiapan
penyusunan
laporan
penelitian.Tempat dilaksanakan
hingga
di
hasil penelitian
kampung
kecamatan Tabukan Utara.
Tola
BAB IV
Bahan dicampur
HASIL DAN PEMBAHASAN Proses pengolahan sagu sampai dengan produksi sebagai berikut
Pembukusan mengunakan Daun
Penebangan Pohon Pembakaran dalam Oven Pemotongan dan Pembelahan Pengepakan
Penokokan atau Pemarutan
Pada dasarnya tepung sagu dibuat dari empelur batang sagu, tahapan proses secara umum meliputi :
Pemerasan
penebangan pohon, pemotongan dan pembelahan, mengunakan alat yang sederhana
Penyaringan
seperti
parang
atau
kampak. Selanjutnya batang sagu dibersihkan
dipotong
sampai
beberapa potongan, penokokan atau Pengendapan dan Pengemasan
pemarutan,
untuk menghancurkan
empelur sagu, pemerasan, dilakukan dengan mengunakan tangan, dibantu Penjemuran dalam sinar matahari
dengan penyiraman air. Tepung yang diperoleh dari cara tradisional yang masih basah,
Pengeringan mengunakan api
dan
biasanya
dikemas
anyaman yang terbuat dari
dalam daun
sagu, dalam bahasa sangihe disebut “ Tepung Sagu
Kalumpuhe “ Sagu yang sudah dikemas kemudian disimpan dalam jangka
waktu
tertentu,
sebagai
11
persediaan pngan rumah tangga, dan
Dari Tabel 7 dapat dilihat bahwa
sebagian lagi di jual.
Total
Proses
pembuatan
Rata-rata Penerimaan dan Pendapatan Produksi Sagu Per 1 kali produksi dan pendapatan lain – lain per bulan
sagu dijemur dalam sinar matahari cukup,
setelah
dijemur
dikeringkan lagi dengan mengunakan perapian sampai betul-betul menjadi tepung sagu, kemudian tepung sagu dicampur dengan bahan yang sudah tersedia.
Pengolahan sagu sebagai kuekue, bukan hanya sekedar untuk dikonsumsi sendiri tetapi sebagai salah
satu
mata
beberapa
pencahariaan
keluarga.
Usaha
pengolahan sagu ini banyak terdapat di
Kampung
Tabukan
Tola,
Utara,
sebesar
Rp.45.005,27
pengolahan sagu adalah pertama
yang
penyusutan
Penerimaan 3.466.500,00 Produksi sagu 2.642.000,00 Biaya Produksi Pendapatan rata824.500,00 rata Penerimaan 9.800.000,00 Usaha lain (PNS,Sopir,Buruh 14.550.000,00 bangunan) 1.950.000,00 Penerimaan Hasil Kelapa dan Pala Biaya Produksi Pendapatan rata- 12.600.000,00 rata Total 45.624.500,00 Pendapatan Sumber : diolah dari data primer 2013
Kecamatan Kabupaten
KESIMPULAN DAN SARAN
Kepulauan Sangihe. Rekapitulasi Total Biaya Penyusutan Responden
Total Biaya
Kesimpulan
Kontribusi pendapatan industri pengolahan
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
5.416,7 3.597,15 5.789,6 5.497,3 4.719,1 5.173,6 6.717,5 6.517 5.274 6.509,5
Total
45.005,27
pendapatan
sagu
terhadap
keluarga
di
kampung Tola sebesar 61,41 % Saran Diharapkan terkait
agar
kepada kiranya
Instansi dapat
menfasilitasi serta memberikan motivasi kepada pelaku usaha
12
pengolahan
sagu
demi
pengembangan
usaha
Pengolahan
sagudemi
peningkatan
kesejahteraan
masyarakat kampung
yang Tola
ada
serta
di demi
Kabupaten Kepulauan Sangihe yang
sejahterah
danber
martabat. DAFTAR PUSTAKA Alfons J.B. Sagu Mendukung Katahanan Pangan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Maluku (BPTP) 2011 Bambang S. 1992. Biaya Produksi Penerbit Rineke Cipta Biro
Pusat Statstik Pengertian Industri
(1993)
Balai
Penelitian Bioteknologi Perebunan Indonesia 2007 Tanaman Sagu Sebagai Sumber Energi Alternatif
Dewi,R.K. 2009 Pengelolaan Sagu Penerbit P.T. National Timber Forest Product, Selat Panjang Papua Kurnia. F 1991 Seminar Penilitian dan Pengembangan Sagu
Mubyarto 1989 Pengantar Agroindustri, Raja Grafindo Persada, Jakarta Raharja.P. 2000, Teori Ekonomi Mikro Konsep Biaya Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Mankiw.G, 2012 Pengantar Ekonomi Mikro Pendapatan dan Biaya Penerbit Salemba Empat Jakarta Selatan 2012 Simatupang,P. 1990 Pengembangan Agroindustri Sebagai Pengerak Pembangunan Desa Pusat Penelitian Ekonomi Bogor Sukirno.S. 2000, Pengantar Teori Mikro Ekonomi Defenisi Keuntungan Penerbit .P.T. Raja Grafindo Jakarta 2000 Soekartiwi. 2001. Pengantar Agroindustri. Penerbit Raja Grafindalaio Persada , Jakarta Soekartawi, 2005. Agribisnis Teori dan Aplikasinya.Penerbit Raja Grafindo Persada, Jakarta Subagyo, 2006 Metode Penelitian Dalam
Teori
Paktek.Penerbit
PT.
dan Asdi
Mahasatya, Jakarta
Metroxylom 1991 TanamanSaguPenerbit P.T. AgromediaPustaka Jakarta Maulana A. 2011 Pengelolaan Perkebunan SaguPenerbit P.T. National Sago Selat Panjang Riau
13