ISSN 2356-0312 (r'ersi cetak) ISSN 2356-0320 (r'ersi elektronik)
h.
@aan Jurnal Ilmiah Pertanian dan Kehutanan Volume
1
Nomor 2, Desember 2014
Inokulasi Rhizobium indigenous dan Dosis Urea Terhadap Nodulasi dan Pertumbuhan Kacang Nagara pada Media Tanah Gambut. .......... 52-63 Usman, Jamzuri Hadie dan Rahmi Zulhidiani. Potret dan Praktik Kearifan Lokal dalam Sistem Perladangan di Kecamatan Kurun Kabupaten Gunung Mas Berkot dan Revi Sunaryati..
64-78
Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup pada Usaha Jasa Perhotelan di Kota Palangka Raya ..... 79-88 Budi, Suharno, dan Akhmad
Sajarwon
Respon Penggunaan Abu Boiler pada Beberapa Media Tanam Terhadap Perakaran Tomat
Nurul Hidayati dsnAsro'Laelani
Indrayanti.
......89-96
Analisis Efisiensi Usaha Tani Padi di kecamatan Maliku Kabupaten Pulang Pisau Revi Sunarvati... ...........
97-104
Analisis Sifat Fisih Sifat Kimia dan Kesuburan Tanah di Areal PT Bahtera Bukit Zaitun Kabupaten Barito Utara
Setiarrn...
....
Studi Morfologi Perbungaan dan
Uji Viabilitas Benih pada Berbagai Tingkat
Kemasakan Buah Kahoi (Shorea balangeran) Siti Maimunah dan
Fahruni....
105-111
.....
112-122
Volume
I Nomor
2, Desember2Al4
ISSN 1234-5678 (versi cetak) ISSN 4321-8765 (versi elektronik)
Qrm Jurnal Ilmiah Pertanian dan Kehutanan Penerhit:
,,,ff $J3'Jm,$ff;1T#ffi .,, Pelindung: Rektor Universitas Muhammadiyah Palangkaraya
Penanggung Jawab
:
Dekan Fakultas Pertanian dan Kehutanan Universitas Muharnmadiyah Palangkaraya
Pimpinan Umum : Siti Maimunah, S.Hut, M.P. Dewan Redaksi dan Penyunting Pelaksana : Djoko Eko H.S., S.P., IVI.P. Fahruni, S.Hut, M.P. Haryadi, M.Si, M.Sc Ir. Fitriadi Yusuf Ise A{ital1 S.Hut, M.P.
Penyunting Ahti : Dr. Ir. Maleh4 M.S. (Sosial Ekonomi Pertanian) Dr. Hastin Ernarvati N.C.C., S.P., M.P. (Ilmu Tanaman) Dr. Ir. H. Saputer4 M.Si (Pasca Panen) Ir. H. Setiarno, M.P. (Ilnu Kehutanan) lr. Sustiyah, M.P. (Ilmu Tanah) Pelaksana Tata Usaha dan Sirkulasi : Sri Fauji Tejaw-ati, S.P. Hariyadi, S.P.
Alamat Redaksi
:
Fakultas Pertanian dan Kehutanan Universitas Muhammadiyah Palangkaraya Jl. RTA Miiono Km. 1,5 Palangka Raya; Kode Pos : 73 I I I Telp. (05 36) 3242480 ; e-mail : daunump@gmail. com Terbit setahun dua kali (pada bulan Juni dan Desember) diterbitkan peraama kali tahun 2014, berisi artikel hasil penelitian dan kajian yang bersifat analisis kritis di bidang ilmu pertanian dan kehutanan. Redaksi menerima kiriman naskah yang belum pernah dipublikasikan di media lain. Persyaratan dan format naskah tercantum di haiaman beiakang. Naskah yang masuk dievaluasi dan disunting untuk keseragaman format, istilah dan tatz cara penulisan lainnya.
ISSN 1234*s678
Qaun Jurnal Ilmiah Pertanian dan Kehutanan Kampus Fakrrltas Pertanian dan Kehutanan Universitas Muhammadiyah Palangkaraya Jl. RTA Milono Km.l,5 Palangka Rava, Telp. 0536-3242480, e-mail :
PENGANTAR REDAKSI Assalamu'alaikum Wr Wb. Pembaca media publikasi ikniah yang terhormat...
Fakultas Pertanian dan Kehutanan Universitas Muharnmadiyah Palangl<araya (UM Palangkaraya)
turut serta
altif rnengemban Tri
Dhanna Perguruan Tinggi khususnya Dharma
Penelitian yang sekaligus diserlai publikasi melalui media publikasi ilmiah. Sebagai fakultas yang
memiliki sumberdaya rnanusia berupa para dosen sekaligus peneliti, maka Fakultas Pertanian dan Kehutanan UM Palangkaraya dengan semangat menerbitkan media publikasi ilmiah bernana @awr sebagai
jurnal ilmiah pertanian dan kehutanan.
d@zror sebagai
Jurnal Ihniah Pertanian dan Kehutanan dengan tekad dan kegigihan berbagai
pihabtelah terbit kembali pada Volume
l, Nomor 2, Desember 2014. Penerbitan
di edisi ini selain
merupakan upaya yang baik atas berbagai pihalq juga upaya khusus dari para dosen peneliti yang berpartisipasi dalam rangka ikut menyumbangkan artikel ilmiahnya untuk penerbitan ini.
Jurnal Ilmiah Pertanian dan Kehutanan sebagai media publikasi ilmiah ini tentunya berencana
terbit kembali pada edisi Mei 2015 dan berperanserta menyebarluaskan hasil-hasil penelitian dan pengembangan
ilmu
pengetahuan dan teknologi
yang dilakukan oleh peneliti, khususnya di
lingkungan Fakultas Pertanian dan Kehutanan Universitas Muhammadiyah Palangkaray4 dan peneliti Iain yang senada dengan ciri khas jurnal ilmiah pertanian dan kehutanan
@n.
Penerbitan edisi ini, memuat tujuh artikel yarrg terdiri atas aspek bidang ilmu fisiologi tanaman,
pohet dan praktik kearifan lokal bidang Agroforesty, ilmu lingkungan dalarn aspek bisnis perhotelan, pernupukan, agribisnis bidang usaha tani, analisis kesuburan tanah
di
areal perusahaan dan studi
morfologi perbenihan tanaman hutan. Dewan redaksi menyadari sepenuhnya pada terbitan ini masih terdapat kekurangan dan dengan segala kerendahan hati bersedia menerima masukan-masukan yang bersifat konstruktif, demi perbaikan pada penerbitan berikutrya.
Ucapan terimakasih disampaikan kepada para penyumbang artikel yang telah memberikan khasanah dalarn terbitnya jurnal ilmiah pertanian dan kehutanan @aw edisi ini. Kami tetap berharap
terbitnya edisi
ini
dapat memotivasi pembaca dan peneliti untuk menyumbangkan fulisan yang
berhubungan dengan bidang ilmui pertanian dan kehutanan.
Wassalamu'alaikum Wr.
Wb.
Dewan Redaksi dan Penyunting Pelaksana
Siti Maimunqh dan Fahruni, Studi Morfologi Perbungaan dan
Uji Viabilitas Benih
pada Berbagai Tingkat
STUDI MORFOLOGI PERBUNGAAN DAN UJI VIABILITAS BENIH PADA BERBAGAI TINGKAT KENIASAKAN BUAH KAHOI (Shorea balangeran) (Study of Influorecens Morjbloglt and Seed Viahility Trial on Vurious Fruit Maturity Phase of Kahoi (Shorea bolangeran\)
Siti Maimunah dan Fahruni Program Studi Kehutanan Fakultas Perlariiarr daa Kehutanan Universitas Muhammadiyah Palangkara,va e-mail :
[email protected]
Abstraet Peat Forest rehabilitatian in lndonesia ho,-e many technical and biologist constzints of their species. This reasons are the swamp forest is dominated of species with recal.sitan seed that cannot suryiy*e on the be klngingtime to rest. Species endemicswampforest have speci/ie acidityaf soil,folest buming, and non periodic flaoding. '[he best interested idea is to research matry endemic species of swamp forest. Kahoi is one of endemic species of s*-amp forest that survive for non periodic Jlooding area. The qims o{this research are to lmow primordial oJ'inflourescens development to tiuit maturity to make time schedule of harvesting and to know viability indect .for variotts fruit mahtrity phase ol'Kahoi. This research is very important to share the seed information specially.fbrest stand that recalsitrans seed.
The result of this research is the range of
fuit
maturiry period of Kahoi is 3 month after
influorecens primordial have raised. Seed viability tial of Kahoi started on eigth maturity phase after primordial raised, and stopped at melfth maturitT,phase because the frait are drop o/f.
Key*-ords:viabilit.vtrial,Shoreabalangeran,primordial
Abstrak Rehabilitasi htrtan gambut di lndonesia mengalami banyak kendala baik secara teknis maupun biologis dmi jenis pohon yang bersangkutan. Hal ini disebabkan hutan ran'a garnbut banyak didominasi olch jenis-jenis pohon dengan sifat benih rekalsitran yang tidak mampu disimpan dalam lr'aktu -vang lama. Jenis-jenis yang mampu tumbuh di lahan gambut sangat terbatas karena sifat tanah yang masam, kemungkinan kebakaran hutan saat musim kering dan adanya gemngan yang bersifat non periodik selama rnusinr penghujan. Kahoi (Shorea halangeran) adalah jenis endemik hutan rawa gambut, dan tahan genangan yang bersifat non periodik. Tujuan Penelitian ini adalah untuli (l) mengetahui perkembangan primordia br.rnga hingga menjadi buah kahoi yang masatri fisiologis, (2) mengetahui umur perkembangan dari primordia b,,nga hingga buah masak fisiologis untuk menentukan jadwal pemanenan buah kahoi dan (3) mengetahui indeks viabilitas benih pada setiap tingkat kemasakan buah kahoi.Sedangkan manfaat dari penelitian ini dipandang penting untuk memberi informasi yang bermanfaat urtuk keperluan perbenihan tanaman hutan khususnya jenisjenis endemik rawa gambut yang cendenrng bersifat rekalsitran.
Hasil penelitain dilietahui bahwa waltu perbungaan Kahoi hingga buah masak diperlukan rvaktrn (3 bulan) setelah munculnya primordial buuga. Uji viabilitas dilaksanalian setelah kotiledon terbentuk, dirnulai pada minggu ke delapan setelah primordial terbentuk dan berakhir pada minggu 12 minggu
keduabelas karena buah sudah rontok semua. Ka t a htn ci : vi abi li tas,
Sh
or e a
ba
I angeran,
pn mordi a
PENDAHULUAN Pelestarian plasma nutfah harus selalu
sembarangan berakibat
jenis tersisa
dalam
hutan hanyalah jenis yang bermutu rendah. Hal
disebabkan karena hanya jenisljenis yang
menjadi pusat pemikiran para ilmuwan dan ahli
ini
hutan karena tingginya tingkat eksploitasi hutan
berkualitas rendah atau bahkan yang tidak
di
bernilai saja yang ditinggalkan/tidak ditebang
1t2
Kalirnantan. Penebangan hutan secara
Jurnal
tersebut
gain adalah suatu
keberhasilan
pembangunan kehutanan, benih merupakan
awal penentu keberhasilan
mempunyai genetic go in yang menumn.
2014 .112-122
Dalam mata rantai
sehingga terjadi penumnan kualitas genetiknya
atau dikatakan bahwa sisa hutan
Qao4Vol. I No. 2, Desember
titik
pembangunan,
kualitas
artinya apabila benih yang digunakan untuk
genetik pohon yang digambarkan dalam suatu
penanaman bermutu baik, maka tanarnan yang
sistem distribusi normal (statistika) dimana
ditanam menjanjikan hasil yang baik juga. Dan
apabila benih yang digunakan
didukung juga oleh jenis yang sesuai pada
Genetic
untuk
perbanyakan tanaman adalah keturunan (F1)
kondisi lingkungan yang akan
maka akan terjadi penurunan
kualitas
sehingga memilih jenis endemik dengan bahan
genetiknya disebabkan oleh beberapa sehab
perbanyakan tanaman yang berkualitas dan
galr suatujenis
bermutu merupakan rekomendasi awal menuju
perbanyakan tanaman
keberhasilan penanilman. Berdasarkan uraian di
diperoleh dari bibit unggul atau benih yang
atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian
dimuliakan, bukan ketulunan alami jenis
yang berjudul studi morfologi perbrmgaan dan
antara lain inbreeding. Cienetic
akan meningkat
tersebut (Zobel B.
jika
& Talbert J., 1984). Tatacara
peningkatan kualitas genetika suatu jenis dilakukan dalam beberapa cara antara lain
penyelbukan silang, peningkatan
uji
ditanami,
viabilitas benih pada berbagai tingkat
kemasakan buah kahoi (Shorea balangeran).
Permasalahan y-ang dihadapi dalam
dan
pengadaan benih kahoi adalah pada sifat
pertahanan kualitas gen melalui sistem areal
benihnya yang rekalsitran, dirnana hanya
produksi benih secara generatif dan vegetatif.
disimpan beberapa
Rehabilitasi hutan garnbut
di
Indonesia
hari saja
berkecambah benihnya
kemampuan
hrun drastis fungga
0
mengalami banyak kendala baik secara teknis
(nol). Sistern
maupun biologis jenis pohon yang bersangkutan.Hutan rawa gambut banyak
musirnan dan serentak, biasanya akan berbunga
didominasi oleh jenis-jenis pohon dengan sifat
dipengaruhi juga oleh kondisi iklim pada waktu
benth rekalsitran yang tidak mampu disimpan
tersebut. Buah yang masak akan segera rontok
dalam waktu yang lama.Jenis-jenis
dari tangkai buah secara serentak dan terbuang
yang
mampu tumbuh di lalan gambut sangat terbatas
karena sifat tanah yang masam, kemungkinan
perbungaan
pada bulan Desernber
di
kahoi
bersifat
setiap tahunnya dan
dan tidak bisa digunakan sebagai benih.
Tujuan Penelitian ini adalah
1)
kebakaran hutan saat musim kering dan adanya
mengetahui perkembangan primordia bunga
genangan yang bersifat non periodik selama
hingga menladi buah kahoi yang
musim penghujan.Kahoi (Shorea balangeran)
fisiologis, 2) mengetahui umur perkembangan
adalah jenis endemik hutan rawa gambut, dan
dari primordia bunga hingga buah
tahan genangan yarg bersifat non periodic
fisiologis untuk menentukan jadwal pemanenan
(Australia Indonesia Parbrership, 2009).
buah kahoi,
3)
rnasak
masak
mengetahui indeks viabilitas
113
Siti Meimunah dan Fqhnmi, Studi lvlorfologi Perbungaan dan
Uji Viabilitas Benih
benih pada setiap tingkat kemasakan buah
diawali
dengan
primordia bunga
dimana
Perkembangan bunga
pembentukan
kahoi.
pada Berbagai Tingkat..
Penelitian dipandang penting untuk
perhtnbuhan tunas baru terhenti pada ujung
memberi informasi yang bermanfaat untuk
batang, daun ada yang tetap tumbuh baru,
keperluan perbenihan tanaman hutan khususnya
nalnun diikuti dengan calon
jenis-jenis endemic rawa gambut
Pertumbuhan calon bunga pada ruas batang
yang
cenderung bersifat rekal sitran.
bunga.
terjadi perlahan dan turnbuh memendek secara
Kahoi mempunyai beberapa nama lokal untuk jenis
metamorfosis sehingga
bagian-bagian
ini yaitu: balangeran, kahoi, kawi (Kalimantan), Melangir (Bangkq Belitung).
perturnbuhan nampak tersusun dalam suatu
Penyebarannya cukup luas mulai dari Afrika,
mencapai
lingkaran-lingkaran. Setelah
stadium
tumbuhan
perkembangan
Indi4 China hingga ke
reproduktiftry4 rnaka beberapa atau semua
wilayah Asia Tenggara seperti Birma Thailand,
rneristem apeks pucuk pada ranting berhenti
Malaysia dan Indonesia (Rasyid, Marfualu
menghasilkan daun dan mulai mernbentuk
Wijayakusurnah, Hendrasyatr, 1991). Kahoi
bagran bunga rrenurut urutan yang khas bagi
tumbuh besar di hutan primer tropis basah yang
species yang bersangkutan (Hidayat, E.8.,
Seychelles, Srilanka
sewaktu-waktu tergenang air,
di rawa atau di
pinsgk sungai, pada tanah berpasir,
r
ees).
tanah
garnbut atau tanah liat dengan tipe curah hujan
A-B pada ketinggian 0
-
100
m dpl.
METODOLOGI Penelitian
Dengan
ini
akan dilakukan
di
dua
di Bangka Belitung dan Kalimantan Bara! Selatan dan Tengah
tempat, pengamatan dan pengambilan sampei
(Martawijaya dkk., 1989, dalam Misransyah,
aliran sungai dan lokasi perfumbuhan kahoi
2006).
alami pada hutan kota Palangka Raya di
daerah penyebaran
dilaksanakan
di pohon-pohon induk sepanjang
Musim berbunga dan berbuah tidak rutin
belakang gedung kantor Walikota Palangka
terjadi setiap tahun. Musim berbunga dipengaruhi oleh keadaan iklim setempat.
Raya. Sedangkan identifikasi, perkecambahan,
Pemungutan buah sering dilakukan bersamaan
laboratorium
dengan jenis lain pada
Sedangkan waktu
famili Dipterocarpaceae,
dan analisis data akan
ini
dilaksanakan di
benih UM
Palangkaraya.
yang diperlukan
6
dalarn
yaitu bulan Februari. April hingga Juni. Buah
penelitian
kahoi disirnpan paling larna 12 hari di dalam
studi literatur, penulisan proposal, pengarnbilan
wadah dengan diberi arang basah (Martawijaya
data di lapangan, analisis, dan pelaporan.
dkk., 1 989, dalam Misransyah, 2006).
selama
(enam) bulan, mulai
Bahan yang digunakan dalam penelitian
ini
antara
lain pohon kahoi dalam suatu
tegakan. Alat yang digunakan dalam penelitian
tt4
Jurnal @awt, Vol.
ini antara lain GPS, etiket, mistar, kamer4 alat tulis, alat gambm manual, tali raffi4 gunting"
sebagai berikut
ini
dilakukan dengan alur
1. Mengamati perkembangan rnorfologi bunga kahoi setiap minggu sekali sebanyak
112-122
dianalisis benih pada tiap
pohon sampel rneliputi
a. Ukuran
:
.
bunga hingga buah masak fisiologis.
2. Viabilitas benih,
timbangan analitik.
2Ol4
b. Mencatat setiap perkembangan setiap minggu dari pernbentukan primordia
ajrr, parang, perahu motor, bak kecambah, Penelitian
i No. 2. Desember
b.
:
dan berat benih
Kemurnian benih Berqt benihirumi Kemurnian Benih' = x'J.00o/o Beratbenihtotaa -- -
10
pohon sampel secara acak.
2. Mengambil
sampel buah yang mulai muncul
c.
Indeks viabilitas benih
dmr rnenggarnbarkan sesuai ilmu morfologi
Indeks
tumbuhan,
Uji
3. Mernefik buah pada setiap pohon sampel dan memberi label pacla setiap pohon induk
viabilitas Benih =
rffi
xtaao/o
statistika yang digunakan adalah
Rancangan Acak Lengkap (CRD) (Hanafiah.
K.A., 2005) dengan uji lanjut BNT taraf 0.05.
dan mencatat posisi satelit letak pohon HASIL DAN PEMBAHASAN
induk yang bersangkutan.
4. Mengeksn'aksi benih
yang
reproduktif
tumbuhan sangat dipengaruhi oleh musim.
ulangan.
Perubahan musirn yang terjadi pada dekade
6. Mensortasi benih bernrutu dan menghitung
seperti halnya pada Kahoi. Buah kahoi mempunyai waktu berbuah yang berbeda di
persentase kemruni annya. 7. Mengecambahkan
terakhir menyebabkan jadwal perbungaan dan pembuahan pada tumbuhan juga turut berubah
induk secara terpisah.
benih pada setiap pohon
setiap tempat. Hal
ini
menjadi permasalahan
yang dihadapi dalam penelitian
sampel lalu menguji indeks viabilitasnya.
ini
adalah
karena tidak ada keseragaman musim buah
8. Menganalisa total hasil penelitian.
Mengamati dan menghitung jumlah benih
sehingga perlu ulangan yang lebih banyak
yang berkecarnbah setiap pohon sarnpel.
untuk beberapa tempat tumbuh yang berbeda
Parameter yang diamati adalah 1.
organ
dipisahkan sesuai pohon sampel sebagai
5. Menimbang benih sampel pada setiap pohon
9.
Perkembangan
diperoleh
untuk akurasi hasil penelitian.
:
Morfologi perkembangan bunga
dari
Pengamatan yang dilakukan pada 3 tempat
bagian-bagian
yang berbeda rnenunjukkan bahwa ada perbedaan waktu perbungaaq sehingga pengambilan data dilakukan dalam 3 tempat
primordial bunga hingga menjadi buah.
a. Mengarnati perkembangan
bunga dan menggambarkan secila morfologi, serta mendokumentasikan untuk data pelengkap.
dan 3 waktu yeng berbeda berurutan sepanjang tahun.
1ls
Siti Maimurwh danr Fahnmi, Studi Morfologi Perbungaan dan
Uji Viabilitas Benih
pada Berbagai Tingkat..
Tabel 1. Daftar Lokasi Pengamatan Perkernbangan Buah Luas
Jml Pohon
Rentang Waldu
Areal
Tempat
Berbunga
(ha)
Hutan Kota
250
Danau Tahai,
500
Kelimpahan Buah Rendah (1 cabang saja)
Januari-MaretZAI4 April-Juni 2014
Rendah (masing-masing 5 cabang bawah saja) dan pada sebagian tajuk saja
Arboretum Nyaru Menteng dan Burni Perkemahan di Nyaru Menteng Kampus Universitas
Rendahhanya
Oktober-Desember 2014
I
cabang
saja pada kedua pohon
Palangka Raya
sampel
Penelitian tetap berlangsung meskipun
grrngo berkembang menjadi kuncup
I
tidak merata di seluruh tegakan Kahoi.
bunga selama
Pengambilan sarnpel dilalarkan secara bertahap
Bunga Kahoi berwarna kuning dengan mahkota
pada ketiga tempat yang berbeda, hingga bulan
berwarna kuning cerah. Pada perkerrbangannya
2014 ini masih dilakukan pengamatan untuk menguatkan data. Pengamatan dan pengunduhan serta uji
bunga banyak mengalami kerontokan. Bunga
Desember
viabilitas dilakukan bersamaan
dengan
bulan hingga bunga mekar.
melimpah pada bulan pertama setelah muncul primordial seperti terlihat pada Gambar
1.
Bunga memang sangat melimpah pada bulan pe.rtama nrrmun hanya pada ranting yang
rnasaknya buah.
di Hutan kota pada
bersangkutan dan hanya satu ranting saja yang
bulan Januari - Maret 2014 dan 250 hektar
berbunga, sehingga dinyatakan kelimpahan
kawasan hanya 3 pohon sajayang berbunga dan
bunga tetap rendah. Kelimpahan bunga sangat
jurrrlah kelimpahannya sangat rendah karena
besar', namun banyak yang gagal rnelakukan
hanya 1 cabang saja yang menghasilkan bunga.
fertilisasi yang dibuktikan dengan rontoknya
Hal ini disebabkan karena adanya
perubahan
bunga setelah mengalami polinasi. Penyerbukan
iklirn yang mengubah musim hujan di Kota
(polinasi) pada Kahoi dibantu oleh lebah
Palangka Ra,r,a sehingga mempengaruhi proses
(insectophori). Pada pengamatan awal hany
fisiologis perbungaan pada Kahoi. Pada bulan
terdapat 2-3 bunga rnekar saja pada setiap
Januari 2014 bunga berupa primordial bunga
cabang dan anak cabang. Berat bunga yang
Buah yang diunduh
berupa bunga yang muncul
mekar 11,1 mg. Perkembangan dari btrnga
yuw berupa sel
muncul serentak menuju proses polinasi dan
muda yang muncul pada ranting-ranting bagian
pembuahan, mengalami perontokan secara
terlual pada tajuk yang langsung terkena sinar
maksimal, sehingga bunga yang tersisa pada
matahari.
ranting hanya
dan beberapa
titik
pada tanggal 29 januari 2A14,
1t6
40o/o pada pengamatan keempat.
Jurnal
@ao4Vol. I No.2,
Desember 2014 :112-12?
Gambar 1. Bunga sangat rnelimpah pada pengarnatan minggu pertama
Perkembangan buah diawali dengan
kelima adalah pembesaran ukuran buah Kahoi.
proses polinasi. Pada Angiospennae seperti
Proses perontokan buah secara alami berkurang
Kahoi ini polinasi terjadi di dalam saluran pada
dan cenderung membentuk tangkai yang kuat
bakal buah. Pernbentukan buah diawali dengan
padazona absisi buah.
sel zigot, dimana I bagian membentuk zigot dan 3 bagian membentuk
diarnati ada 2 ukuran buah yang bed4 namun
pembelahan
kotiledon. Hasil pengamatan pa.da tingkat keempat
ini diketahui, bahwa dalam buah yang
Dali? pohon induk yang
mempunyai tingkat kemasakan yang sama.
Pengamatan keenarn
dan
ketujuh
diketahui buah Kahoi berkernbang lebih cepat,
dan
namun jumlah buah tiap ranting berkurang,
belurn terlihat pembentukan organ lainnya.
perkernbangan yang terjadi adalah proses
Pada pengamatan keempat terlihat sudah mulai
pembentukan kotiledon. Pada bagian buah yang
terbefltuk buah-buah kecil. Buah yang terbentuk
dibelah melintang diketahui kotiledon belurn
sebagian besm baru inisiasi sayap, perontokan
terbentuk sempurna dan hanya berupa bagian
mahkota bunga dan pembesaran calon buah. Isi
seperti gel yang melapisi ruang buah. Zigot
buah masih beruca cairan seperri air dengan
belum terlihat jelas hanya berkas yang ada di
tingkat kekentalan rendah, seperi halnya air dan
dasar ruang buah. Tingkat kemasakan buah
belum terbentuk inisiasi kotiledon dan zigot.
terlihat pada Gambar 3.
dibelah hanya berupa cairan seperti
air
Pada buah kahoi muda terbentuk pada tanggal
Pengamatan minggu
ke
delapan hanya
10 Februari 2014 di hutan kota dan pengamatan
terjadi penambahan ukuran sayap dan
keempat bulan Oktober 2Al4 pada lokasi
Struktur kotiledon mulai terbentuk berwarna
Karnpus Universitas Palangka Raya terlihat
agak putih susu namun masih
pada Gambar 2.
ditemukan zigot yang belurn
Perkernbangan buah pada minggu kelima
setelah adanya pembentukan primordial. Perkembangan yang terjadi pada minggu
buah.
cair. Didalamnya sempurna
terbentuk pan:ang 0,5cm. Minggu kedelapan
ini
adalah minggu penuarm, Perkembangan ukuran
buah tidak bedanyata dengan pengamatan
t17
Siti Mttimunqh dan Fahruni, Studt Morfblogi Perbungaan dan Uji Viabilitas Benih pada Berbagai Tingkat...
Gambar 2. Perkernbangan Kahoi minggu keempat pengamatan
Garnbm 3. Pengamatan minggu keenarn setelah muncul primordial bunga
minggu ketujuh. hanya terjadi pernbentukan
Pada tingkat kemasakm pada minggu ke
lapisan kotiledon yang lebih tebal dan berwama
l0
putih susu dan di dalamnya ada embrionya
meskipun hasilnya masih kurang bagus. Buah
(zigot) seperti dilihat pada Gambar 4.
Kahoi mempunyai indeks viabilitas
Hal yang sama juga te{adi pada Minggu kesembilan setelah muncul primordial
perrumbuhan
b*ga
lebih divokuskan
penyempurnaan penyusunan
materi
pada
dalam
buah sudah rnulai bisa dikecambalrkan yang
cenderung konstan pada tingkat kernasakan
11
dan 12 dalam skala penelitian ini yaitu pada
minggu
ke 11 dan 12
setelah muncul
primordial. Pada Tingkat kemasakan ke-12
kotiledon yang seperti pada Gambar 5 dan 6.
kotiledon sempurna terbentuk dan
Ukuran buah dan sayap bervariasi, namun rata-
menunggu rontok secara alarni dari ranting pada
rata panjang 5-6 crn yang sudah tua. Garnbar 5
zona absisi buah yang akan mudah diamati pada
saat dilakukan pengamatan sedangkan Garnbm
di
Hutan Kota
6 di Danau Tahai pada
tingkat kemasakan yang bersesuaian.
hanya
Gambar 6.
Gambar 7
menunjukkan tingkat
kemasakan buah yang sempuma dengan w-arna
sayap kecoklatan dan buah berwarna hijau kecoklatan segar.
118
Iurnal Qauu,
Vot I No. 2, Desember
2014 .112-122
Gambar 4. Pengamatan minggu kedelapan setelah rnuncul prirnordial
Gambar 5. Pengamatan pada Minggu kesepuluh setelah Muncul Prirnordial Bunga
Perkembangan buah dari pengamatan minggu pertama hingga minggu ke-12, dapat dilihat pada Tabel
Berdasarkan Tabel
2
diketahui bahwa
Indeks Viabilitas benih diketahui bahwa terjadi
peningkatan secara nyata pada kemasakan XI
l.
Buah yalg masak ditimbang
dan
dan XU. Hal
ini
disebabkan karena kotiledon
dimatai cirri-cirinya untuk rnenyimpulkan cirri-
dan struktur daiam b5i sudah
ciri buah masak pada Kahoi. Buah yang masak
terbentuk. Demikian halnya dengan kecepatan
akan berubah warnaflya dari merah
segar
berkecambah benih semakin meningkat. Untuk
menjadi kecoklatan dan rnudah rontok dari
waktu awal perkecambahan, semakin tinggi
ranting. Buah yang masak banyak dijumpai di
tingkat kemasakan buah sernakin awal mulai
lantai hutan. Wakhr inilah berakhir pengamatan
perkecambahan dan serentak begitu pula akhir
buah, dilanjutkan pengujian Viabilitas Benih berlanjut dari tingkat
perkecambahan. Semakin muda
kemasakan
10 hingga 12
selnpurna
biji yang diuji,
maka semakin lama waktu yang dibutuhkan
dengan hasil
untuk berkecambah karena struktur dalam biji
pengamatan seperti terlihat pada Gambar 8 dan
belum sempurna terbentuk. Hal ini terlihat jelas
Tabel 2.
pada Grafik 1.
kemasakan
119
S;ri Mainznaft darr Fa&nrni, Studi Morfologi Perbungaan dan Uji Viabilitas Benih pada Berbagai Tin8kat...
Gambar 6. Pengarnatan rninggu ke-12 setelah muncul primordial
Gambar 7. Buah Kahoi yang rnasak fisiologis
Gambar 8. Uji viabilitas benih 150,00
m
100,00
100,00
50,00
lI:
5'**-11rfr 231
1
ffi 120
Jurral
Tabel
1.
Qan4 Vol. I No.
2. Desember 2014: Il2-122
Perkembangan morfologi bunga Kahoi
Berat (me)
Pengamatan
(Nlinggu ke-)
Ukuran (rnm) Buah
Sayap
Jml
Kete,rangan
Sayap
II
11,10 1,00
III
13,10 2,r0 2,00 8,00 2,50 12,00
IV
-
0,25
1,00
2,75
3,00 4,5A
Burga baru mekar sebagian berupa kuncup dan primordial Terbentuk buah sebagian dan belum berkernbang sempurna Bunga mekar dilanjutkan perkembangan buah baru
inisiasi buah pada setragian kecil ranting Buah mulai merata pada sebagian ranting dan diikuti perontokan bunga secara
V
80"00
5,50
4.00 25,00
6,50
5,00
maksimal Perkernbangan buah mulai cepat dan hanya tersisa sedikit saja pada setiap
ranting, pernbentukan inisiasi kotiledon berupa
VI
I
19,5s
7,50
5,00 44,00
5"50
5,00
cairan dalarn biji. Proses penuaan bualq sayap berwarna merah cerah, kotiledon masih
berisi ail mulai rnengental seperti gel, dan belum
VII
12L,65
7,50
5,00 44,00 5,50
5,00
VM
122,62
7,50
5,00 44,00
5,50
5,00
IX
124,78
7,50
5,00 44,00 5,50
5,00
sempuma terbentuk. Perkembangan pernbentukan kotiledon Buah mulai melakukan pertumbuhan kotiledon, kekuatan pada zona absisi buah semakin kokoh sehingga buah bertahan dan tidak rontok, namun hanya l-2 buah saja pada setiap ranting. Buah tua mulai diuji
viabilitasny4 sayap
XII
124,81
7,50
5,00 44,40 5,50
5,00
125,0s
7,50
5,00 44,04 5,50
5,00
125,67
7,50
5,00 44,40 5,50
5,00
semakin kuat dan kaku, rvarna merah sempurna. Mulai tua dan rontok karena masak fi siologis, Masak rnulai merat4 tetap dilakukan uj i r.iabili tas. Masak serentak
t2t
Siti Mtrinwruh den Fahruni, Studi Morfologi Perbungaan dan
Uji Viabilitas Benih
pada Berbagai Tingkat...
Tabel2. Uji Viabilitas benih No.
Tingkat Kemasakan
IV
KK
AW
AK
I
\1II
5a
0,1 1a
9,4e
9.4de
2
Ix
1Oab
0,23ab
8,6d
9,2d
3
x
4Ac
1.81c
3.4c
s.8b
4
XI
68,6d
3.qgd
2.Bb
6bc
KI
100e
6.32e
2.24a
4.48a
5
Tingkat Kemasakan Minggu ke VIIL IX X, XI; IV: Indeks Viabilitas benih; KK : Kecepatan Berkecambah; AW : Awal perkecambahan; AK : Akhir perkecambahan. Huruf dibelakang angka yang sama menunjukkan persamaan (Uji BNT pada taraf uji 0,05) T10,
Keterangan
T1l,T12:
Hanaliah, K.A., 2005. Rancangan Percobaan "Teori dan Aplikasi".PT Raja Grafindo
STMPULAN DAN SARAN Simpulan
1. Waktu
Persada. Jakarta.
pembentukan primordia bunga Misransyah. 2006.Pengaruh Pemberian Zat Pengatur Turnbuh Rootone F dan
berbeda pada setiap letak geografi.
2.
pgyfotnganR
hingga pemasakan
berlangsung
12 minggu
Kerapatan Naungan terhadap Pertufirbuhan Anakan Belangeran
buah
se-iak muncul
(Shorea balangeran, Bruck). Balai
prirnordia pertama.
3.
Litbang Kehutanan
Uji viabilitas benih baru dilaksanakan pada tingtriat kemasakan
I minggu setelah
S
arnarinda.
R*yr{
H.A., Marfuah, Wijayakusumah, H. Hendarsyah, D., 1991, Vadernilcum Dipteracevpacede. Badan Litbang kehutana[, Deartemen Kehutanan.
muncul prirnordial.
Saran
Jakarta.
Perlu penelitian lebih rinci pada setiap letak geografi yang berbeda dengan jangkauan
yang lebih luas untuk rnembuat kesirnpulan
Rudjiman and Dwi T. A. 2002. Identifrcation Manual of Shorea spp. GMLr Facul6, of Forestry.Gadjah Mada University and ITTO Project. Jogiakarta.
yang lebih akurat.
Zabel
B. &Talbert J.,
1984. Applied Forest
Tree Improvement.John
DAF'TAR PUSTAKA
USA.
Australia Indonesia Partnership, 2009 . S t ra t e g i c Peatland Rehabilitation Plan. For Block A. North-West) in the Ex- Mega Rice Project Area Central Kalirnantan. The Kalimantan Forests and Climate Partnership.
Hidayat, E.8., 1995. Anatomi
Tumbuhan
Berbiji. Penerbit ITB Bandung.
t22
& Wiley &
Sons.
PEDOMAN BAGI PEI{ULN
1. 2. 3. 4. 5.
Tulisan (naskah) merupakan hasil penelitian atau kajian yang bersifat analisis kritis di bidang ihnu pertanian dan kehutanan yang belum pernah dipublikasikan. Naskah ditulis dalam Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris diketik pada kertas HVS ukuran A4 dengan 1,5 spasi, panjang tulisan maksirnal 12 halanan (termasuk daftar pustaka). Pengetikan naskah rnenggunakan komputer dengan program Word. Jenis huruf yang digunakan adalah Times New Roman dengan uku'an 12 point. Naskah merupakan karya orisinal yang dibuktikan dengan surat pernyataan bermaterai Rp.6.000,00. Naskah ditulis dan diketik dengan tata aturan sebagai berikut
a. b. c. d. e. f.
6. 7. 8. 9.
:
Judul, harus singkat dan jelas, ditulis dalam bahasa Indonesia dan Inggris, panjang judul tidak melebihi lZkata. Nama Penulis, dicantumkan tanpa menyebutkan gelar, di bawah nama penulis dicantumkan tempat bekeda; dan alamat e-mail penulis. Abstralq ditulis dalam 2 bahasa yaitu Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesi4 merupakan uraian singkat teutang isi tulisan, panjang maksimal 250 kata dan memuat kata kunci. Pendahuluan. berupa latar belakang alasan pentingnya dilakukan penelitian atau hipotesis yang mendasari, pendekatar urnum dan tujuan diadakan penelitian serta kajian pustaka yang relevan.
Metodologi, secara cukup jelas menguraikan rvaktu dan ternpat penelitian/lingkungan penelitian, objeUbahan dan alat yang digunakan, teknik dan rancangan perccbaan fiika ada) serta metode analisis data yang digunakan.
g.
Hasil dan Pembahasan, dikemukakan secara jelas, bila perlu disertai dengan tabel, ilustasi (grafik, gambar, diagram) atau foto. Simpulan dan Saran, berisi hal-hal penting dari hasil dan pembahasan penelitian dan
h. i.
Ucapan Terimakasih atau Penghargaan fiika diperlukan). Daftar Pustaka, mencantumkan semua pustaka berikut keterangan dengan sistem Harvard.
di sajikan secara terpisah.
Naskalr dikirimkan ke alamat redaksi berupa hard copy satu rangkap dan soJi copy dengan rnenggunakan media CD/flashdisk atau rnelalui e-mail. Naskah sudah harus diterima redaksi selambat-lambatnya satu bulan sebelurn bulan penerbitan.
Untuk kelestarian dan kesinarnbungan penerbitan, setiap penulis yang naskahnya diterbitkan dibebani biaya penerbitan sebesar Rp. 250.000,00 perjudul. Biaya tersebut sewakfu-waktu dapat berubah mengikuti harga percetakan. Penulis yang naskahnya diterbitkan akan mendapatkan 2 (dua) eksemplar cetak naskah arikel ihniah. Alamat email jurnal Daun
[email protected]