TAKDIR DAN WAKTU A novelet by Hittori Yudo
Takadir dan Waktu. Oleh: (Liyando Hermawan/ Hittori Yudo) Copyright © 2015 by (Hittori Yudo)
Penerbit Hittori Yudo http://hittori-yudo.blogspot.co.id/
[email protected] Desain Sampul: Hittori Yudo
Diterbitkan melalui: www.nulisbuku.com
2
[TAKDIR DAN WAKTU]
Prakata Pertama saya akan menguacapkan syukur alhamdulilah
kepada
Allah
SWT
yang
telah
memberikan saya berkah untuk tetap menulis ini dan itu sampai pada naskah yang belum selesai. Ini naskah yang keberapa saya juga sudah tidak bisa menghitung yang pasti ini bukan naskah pertama atau kedua. Mari kita lihat, naskah ini saya tulis di penghujung tahun 2014 dimana pembaca pertama naskah ini teman saya Ilham Akbar yang tidak tahu kapan lagi berjumpa mengatakan naskah ini cukup bagus. Cukup bagus bukan berarti bagus dan sekarang dengan kemampuan saya yang seadaanya. Saya mencoba menggarap dan merivisi naskah sesuai
[TAKDIR DAN WAKTU]
3
dengan ketentuan yang menjadi pedoman saya. Hasilnya yah sepertinya naskah ini sudah mencapai batasnya dan saya sedikit kesal hanya untuk mengirim pergi ke tempat naskah tunggu. Salam tadi kelupan ya, yang kedua saya ucapkan
terimakasih
kepada
orang
tua
yang
memberikan saya banyak kemudahan bahkan beliau tidak banyak menuntut saya dan malah memberikan saya kebebasan. Kebebasan yang tetap berpedom pada agama Islam dan menghormati orang lain serta menjadi pribadi yang baik. Tentu saja syarat dan ketentuan berlaku di sini jadi arti dari “Kebebasan” itu hanya untuk melepaskan ketegangan pikiran saya saja.
4
[TAKDIR DAN WAKTU]
Terimakasih juga untuk teman – teman yang telah mendukung saya, oh saya lupa nama mereka. Bercanda ^_^ mana mungkin saya lupa cuma kalo ketemu mungkin sudah agak lupa. Belum memperkenalkan diri ya sebagai penulis, maaf itu juga kelupaan, nama saya Liyando Hermawan Hasibuan. Terserah panggil apa saja, tapi kalau di dunia literatur nama saya Hittori Yudo ya! Terimakasih juga bagi yang mau meluangkan uang dan waktunya untuk membaca tulisan pemula ini. Kalo begitu salamnya di akhiri sampai sini saja ya.
Penulis
[TAKDIR DAN WAKTU]
5
1 Bagian dari masalah “Tak…tak…tak…”
Jari
telunjuknya
mengetuk meja cukup lama, Gadis bernama Cika ini terus
memperhatikan
didepannya,
tatapan
laki tajam
–
laki
yang
yang
ada
diperlihatkan
menandakan perempuan ini sangat kesal. Sudah 10 menit laki – laki ini hanya diam tidak
mengeluarkan
suara
ataupun
teguran.
Sepertinya dia juga terlihat berpikir keras tentang apa yang terjadi pada mereka saat ini. Mungkin dirinya kebingung dengan apa yang terjadi dengan mereka dan kenapa harus terjadi hal yang seperti ini.
6
[TAKDIR DAN WAKTU]
Ini seperti bermain bola tangkap tanpa bola, mereka berdua membiarkan bola itu berada ditengah – tengah tanpa peduli untuk mengambilnya. “Eeh mesum, apa kamu tidak punya solusi?” laki - laki bernama Fajar ini menatap perempuan yang ada didepannya ini dengan kesal. Dia tidak memiliki alasan yang cukup kuat untuk membantah tuduhan mesum yang di berikan pada perempuan ini.Yah, tuduhan itupun ada karena Cika sendiri yang melakukan hal yang berakibat buruk. Tapi setidaknya mulut perempuan ini tidak harus sepedas tadi. “Maaf
wanita
IBLIS,
tapi
ini
bukan
sepenuhnya salahku. Kamu sendiri yang tidur di sampingku
padahal
[TAKDIR DAN WAKTU]
aku
sendiri
sudah
7
menyerahkankamarku ? Coba saja kamu tidur di dalam kamarku. Mungkin ini semua tidak akan terjadi!” Cika segera menutup wajahnya karena malu sekaligus kesal. Ini bukan seperti pemuda yang ada di depannya ini membuat banyak masalah. Tapi, penyebab
sebenarnya
adalah
dirinya
sendiri,
walaupun itu benar harga dirinya sebagai perempuan seakan ternoda. “Apa tidak bisa bilang pada ibumu untuk membatalkan pernikahan kita. Dia benar – benar aneh menginginkan aku menjadi
menantunya?
Padahal dia belum kenal sama sekali denganku. Ya kan?” ucap Cika ambigu, karena dia merasa pertanya
8
[TAKDIR DAN WAKTU]
ini tidak mungkin dijawab dengan kata “Iya kata ibu bisa!” oleh Fajar dengan ekspersi santai. “Katakan pada ayahmu kenapa dia sangat senang saat kau dikabarkan anaknya akan segera dinikahkan! Dan sejak kapan kita punya hubungan?” ucap Fajar sinis, mengingat kejadiaan saat dia di paksa ibunya menelepon ayah Cika, yang terjadi malah ayah Cika akan datang besok lusa untuk melihat calon menantunya. Fajar kembali mengusap wajahnya kesal mengingat kejadian bodoh yang dialaminya. Suara berat yang seharusnya terdengar garang, malah sangat bahagia. Dia berpikir akan mendengar sumpah atau sejenisnya. Benar kata orang, tidak pernah
[TAKDIR DAN WAKTU]
9
terbayangkan saat berurusan dengan masalah yang mengandung perempuan. Perempuan itu memang racun dari segala racun, mereka mampu membuat orang lain mendekat tapi memberikan masalah. Kemudian, buam kau akan terjebak selamanya dalam lubang yang tak tentu arah. “Seharusnya mereka protes!” ucap kedua orang ini berbarengan setelah menghela nafas panjang.Mereka tidak tahu masalah ini membuat mereka begitu tertekan. Bahkan pikiran mereka tidak lepas dari masalah ini sejak tadi pagi, pagi yang buruk untuk kedua orang yang bahkan baru saling mengenal. “Pertunangan semuanya sudah di urus ibuku dan kita hanya tinggal menghadiri upacara itu saja.
10
[TAKDIR DAN WAKTU]
Undangannya mungkin akan segera disebar, padahal baru kemarin aku bertemu denganmu. Kuharap besok matahari tidak terbit!” ucap Fajar kesal sambil membenturkan kepala ke atas meja. Dia benar – benar pusing, masalah ini bahkan terasa mencekik lehernya. Ini bahkan lebih rumit dari program yang sering dipikirkannya atau klein yang complain
karena
produknya
tidak
memenuhi
pemikiran mereka. “Apa kamu tidak senang menikah denganku. Oh, jadi kau sudah punya pacar. Makanya gak mau nikah denganku dan jangan katakana hal yang mengerikan seperti tadi. Aku tidak mau mendengar itu dari mulutmu terlalu mengerikan!” ucap Cika kesal melihat Fajar dengan wajah yang seperti itu.
[TAKDIR DAN WAKTU]
11
Entah kenapa dia merasa sedang di hina saat ini, sekali lagi harga dirinya sebagai perempuan terinjak – injak. “Kenapa ngomong seperti itu. Kau lebih terlihat
seperti
istri
muda
yang
sedang
mempertanyakan kesetiaan suaminya!” kata fajar dengan nada mengejek, sambil meminum sedikit kopi yang ada didepannya dengan mata yang masih melihat Cika. Cika hanya terdiam dengan ucap Fajar dia kembali melihat balok es yang ada di dalam gelas.Sementara Fajar terlihat sedang asik memadang keluar jendela setelah puas melihat eksperesi Cika yang putus asa. Mereka sama – sama tidak memiliki
12
[TAKDIR DAN WAKTU]
topik
yang
cukup
menarik
kecuali
hanya
menikah
harus
pertengkaran yang sia –sia. “Seharusnya
kalau
mau
berdasarkan cinta, kalaupun di paksakan biasa penyebabnya uang. Tapi kenapa kita berakhir dengan ending pernikahan dengan cara konyol seperti ini! Ini konyol, sangat konyol!” ucap Cika mengingat ngingat apa yang terjadi setelah keheningan beberapa saat. Dia selalu bermimpi akan dinikahi oleh orang yang sangat mencintainya. “Kau menyebut konyol tiga kali dan tidak ada gunanya!” “Oh Anda sangat perhatian sekali!” sinis Cika membuat Fajar menelan ludahnya, benarkan mereka
[TAKDIR DAN WAKTU]
13
selalu bertengkar. Kembali lagi kedua orang ini terbayang dengan apa yang terjadi tadi pagi. Pagi itu mereka berdua ditemuakan di ruang tengah saling berpelukan satu sama lain untuk menghangatkan. Ibu Fajar yang baru pulang dari luar kota karena ada kesibukan terkejut melihat anaknya, bukannya memarihi mereka berdua tapi malah asik memfoto anaknya dengan seorang perempuan. Dan akhirnya mereka berakhir di café ini. “Dan
kenapa
kamu
memeluk
dengan
erat.Mesum!” ucap Cika lagi setelah berpikir lama beberapa saat. Fajar hanya diam seperti orang berpikir. Dia merasa ada konteks yang salah disini. “Manusia cenderung mengikuti insting saat tidur, mungkin aku merasa kamu
14
guling atau
[TAKDIR DAN WAKTU]
kedinginan! Dan seharusnya katakan itu pada dirimu!” ucap Fajar mengingat – ngingat apa yang dia pikirkan tadi. Dengan nada suara santai tanpa rasa bersalah. “Oh jadi kamu pikir, aku tidak memilik pinggul dan payudara begitu ?” protes Cika kesal karena merasa di sama ratakan dengan guling. “Bisa gak sih, gak meributkan hal kecil. Lagian kau gak kerja hari ini?”Cika menatap Fajar dengan tatapan bingung. “Kau bilang hal kecil!” ucap Cika kini mulai naik darah dengan ucapan Fajar, bahkan telinganya ikut memerah. “Oh benar, kamu baru di pecat dan di usir dari tempat kosmu kan” jawab Fajar meyakinkan dirinya [TAKDIR DAN WAKTU]
15
sendiri, Cika yang mendengar ucapan Fajar kembali melotot. “Kamu sendiri, penganggura ya ?” ucap Cika balik menyerang Fajar, Fajar hanya berdehem kemudian menyilangkan tangan dengan gaya yang cukup sombong. Kakinya diangkat satu membuat Cika melihat semakin kesal. “Aku CEO IT yang ada di London, kami mengembakan software Painting mungkin kamu pernah menggunakan Paintsoft itu adalah product baru kami, ah kau tidak tahu hal seperti itu kan.” Cika seakan bertambah kesal dengan pekerjaan Fajar hanya bisa mengutuk dirinya sendiri.K enapa bisa menanyakan hal bodoh seperti tadi, tentu saja dia bisa menikahinya karena telah memiliki penghasilan.
16
[TAKDIR DAN WAKTU]
“Terkutuk manik IT!” jawab Cika membuat wajah Fajar geram. “Begitu – begitu penghasilanku terkahir dapat membeli satu gedung lantai 20!” tegas Fajar membuat Cika memutar bola matanya. “Baguslah, aku tidak mau hidup miskin!” ucap Cika dengan nada kesal. Dia tidak tahu kata apa yang harus di keluarkanya untuk menghadaapi Fajar saat ini. “Tentu saja tuan putri kamu tidak mungkin hidup miskin dan tinggal di tempat laki – laki karena kesulitan uang.Aku berjanji~” ucap Fajar dengan senyum mengejek entah kenapa saat Cika mendengar ucapan Fajar wajahnya seketika memerah.
[TAKDIR DAN WAKTU]
17
“Jadi kamu setuju saja ?” ucap Cika kemudian. Fajar menatap perempuan yang di hadapan sebentar kemudian meminum cappuccino yang di pesannya. “Biarpun aku tidak setuju toh masih ada waktu 2 tahun untuk berpikir, lagipula ibuku cepat bosan mungkin dia akan melupakan segalanya!” ucap Fajar, Cika hanya melihatnya dengan tatapan tidak percaya. “2 tahun, Apa maksudmu ?” ucap Cika bingung.Dia melihat seluruh tubuh Fajar, dia bahkan tidak menemukan suatu penyakit yang bahkan memerlukan waktu 2 tahun untuk penyembuhan. “Aku kan, masih siswa SMA!” ucap Fajar santai.
18
[TAKDIR DAN WAKTU]
“HAAAH?” ucap Cika tidak percaya. Dia menatap Fajar cukup lama. Memperhatikan seluruh wajah laki – laki ini.Kemudian terdiam beberapa saat. Dia tidak percaya fakta lain membuat dirinya seperti gadis labil saja. “Jadi kamu memang mesum, kamu baru SMA tapi berani memperbolehkan perempuan masuk ke rumah orang tuamu.Oh tidak aku masuk dalam perangkap anak kecil, dia pasti sudah mempunyai banyak perempuan!” ucap Cika frustasi, semua orang menatap Fajar dengan tatapan menusuk, orang – orang café seakan memberi empati pada Cika saat ini. “Eh cobalah sedikit tenang ada tiga hal yang salah disini. Dengar, yang pertama itu adalah rumahku dengan uang hasil kerja kerasku dari SMP.
[TAKDIR DAN WAKTU]
19
Yang kedua aku tidak pernah membuat perangkap untukmu, bagaimana aku bisa membuat perangkap untuk wanita tua. Dan yang ketiga aku belum pernah menyentuh perempuan manapun!” ucap Fajar protes, Cika mengangguk – ngangguk sebentar kemudian menatap Fajar dengan senyum mengejek. “Jadi kamu siswa SMA yang belum pernah pacaran, kamu tidak laku ya?” ucapnya Cika tersenyum puas walaupun dia sedikit tidak yakin dengan apa yang dikatakan, setidaknya dia merasa dapat mengobati kepercayaan dirinya yang dirusak Fajar tadinya. “Katakan itu pada dirimu perempuan tua, mungkin karena wajahmu yang menua dengan sempurna tidak ada laki – laki yang tertarik hingga
20
[TAKDIR DAN WAKTU]
harus kehujanan di depan rumahku!” wajah Cika merengut kemudian mulai menangis. “Habisnya – habisnya aku tidak tahu harus kemana lagi. Aku capek lelah dan lapar tidak ada tempat yang ku tuju bahkan handphoneku habis pulsa. Waaa….waaaa…waaa…” dan Cika mulai menangis membuat orang di sekeliling mall menatap Fajar dengan tatap membunuh. Fajar tahu satu hal, senjata air mata bahkan lebih hebat dari sebuah propaganda yang dibuat oleh birokat modern. Senjata itu dapat melupakan semua kebaikan orang lain serta hal – hal yang dapat diukur logika,
berhembus
bagaikan
angina
kecang
menyisahkan harga diri yang rusak.
[TAKDIR DAN WAKTU]
21
“Sudahlah tenang, kamu bisa tinggal di rumahku! Ok!” ucap Fajar, Cika melihat Fajar dengan tatapan senang seperti melihat seorang dewa. “Sungguh?” ucap Cika dengan wajah yang berseri. “Iya…” ucap Fajar kesal melihat perempuan yang ada di depannya ini sangat pintar berakting. “Kalau begitu, apa aku bisa beli baju baru. Aku tidak bisa terus memakai ini!” ucap Cika dengan nada memelas. Fajar sekali lagi mengutuk seberapa mengerikan perempuan yang ada di hadapanya ini. “Kau memerasku?” tatap Fajar kesal. “Tidak, hanya saja ada beberapa orang yang mungkin kesini jika aku mulai menangis lagi!” jawab Cika 22
membuat
Fajar
langsung
melihat
ke
[TAKDIR DAN WAKTU]
sekelilingnya dan tatapan itu masih mengawasinya dengan sangat baik. “Iya – iya!” ucap Fajar kemudian beranjak pergi dari café menuju salah satu department Store yang ada di mall ini. Dengan wajah senang Cika menggadeng tangan Fajar, membuat wajahnya sedikit merona. “Wajahmu polos sekali, pake merah segala!” ucap Cika mengejek, Fajar yang mendengar ejekan Cika hanya menoleh ke samping menutupi wajahnya. 1 : 0 dia kalah telah telak dengan tante tua ini. “Ahh, Fajar kan ?” wajah Fajar menoleh ke arah seorang memanggilnya. Dia memicing mata untuk memastikan kalau yang di lihatnya benar – benar teman sebangkunya.
[TAKDIR DAN WAKTU]
23
“Gilang, ngapain kau di sini?” Fajar berkata bingung melihat temannya ini berada disana walau masih jam sekolah. Tangan Gilang memperhatikan genggaman tangan Fajar kemudian mulai tersenyum sedikit. “Ini tidak seperti yang kau bayangkan?” ucap Fajar
segera
melepaskan
tangan
Cika
dari
genggamanya. Cika yang melihat tingkah Fajar yang mulai panik, tiba – tiba memiliki ide yang cukup cemerlang. “Ah kamu temannya Fajar ya ?” ucap Cika tiba – tiba, Gilang hanya mengangguk setuju dengan ucapan Cika. Mata
Gilang
kemudian
memperhatikan
perempuan yang ada di depannya. Dia melihat drees
24
[TAKDIR DAN WAKTU]
berenda dengan warna biru dan kontras dengan sepatu putih dengan kaus kaki tinggi membuat Gilang menyimpulkan wanita di depannya ini cukup manis. Tapi dia merasa ada yang salah di sini, Fajar belum pernah tertarik pada seorang gadis bahkan madona kelas mereka tidak dilirik sedikitpun yang dikatakan sebagai gadis tercantik satu angkatan. “Tidak boleh lho kamu memperhatikan aku seperti itu.Aku ini tunangan Fajar?” ucap Cika dengan
nada
manja.
Fajar
langsung
melotot
mendengar Cika berkata seperti itu. “Fajar benarkah ?” ucap Gilang terkejut, Fajar langsung menggelengkan kepalanya. Entah kenapa keterkejutannya tadi membuat mulutnya tidak bisa bicara beberapa detik.
[TAKDIR DAN WAKTU]
25
“Ahh, kami harus melakukan sesuatu, sampai jumpa!” ucap Fajar langsung menarik tangan Cika berlari menjauhi Gilang yang melihat mereka dengan tatapan aneh kemudian tersenyum sendiri.Seolah dirinya telah mendapatkan sesuatu. “Kamu sengaja ya, tante tua!” ucap Fajar kesal setelah mereka sudah berada jauh dari Gilang. Cika
membalasnya
tuduhan
Fajar
dengan
memamerkan giginya. “Lagian cepat atau lambat beritanya akan nyebarkan.Jadi aku hanya mempermudah jalan penyebaran.Ini seperti menyeberangi sungai sekali dayung 2 dan 3 pula terlampaui!” ucap Cika sambil mengedipkan matanya.
26
[TAKDIR DAN WAKTU]
“Kamu
hanya
ingin
membuatku
dalam
masalah saja kan ?” ucap Fajar menarik pipi Cika dengan kesal. “Fajar
sakit
!”
ucap
Cika
mencoba
melepaskan tangan Fajar dari pipinya. “Kalau gak mau sakit jangan di ulangi lagi. Janji!” ucap Fajar.Cika melihat kearah samping kanan seolah omongan Fajar tadi tidak di dengarnya. “Janji ?” ucap Fajar makin menguatkan tarikannya pada pipi perempuan ini. “Iya, iya janji!” ucap Cika terpaksa karena dia merasa pipinya hampir saja robek. “Anak pintar!” ucap Fajar mengelus – ngelus kepalanya. Cika balas menatap Fajar dengan garang setelah mendengar ucapnya tadi. [TAKDIR DAN WAKTU]
27
“Jadi kamu tidak perlu baju nih?” ucap Fajar mengejek setelah melihat tatapan barusan. “Perlu, iya aku anak pintar!” ucap Cika sepontan mengalah dengan wajah kesalnya. Fajar hanya tertawa sedikit kemudian meyeret perempuan ini ke salah satu toko yang ada di mall. Mata perempuan ini segera bercahaya mencari model pakaian yang di inginkannya, tapi saat perempuan ini mendapatai salah satu rok mini yang terlihat modis menurutnya.Fajar langsung memukul tangannya. “Apa – apaan sih ? tadi katanya mau belikan baju!” ucap Cika protes. “Aku gak mau orang lain lihat kamu berpakain seperti itu. Bisa – bisa kamu di cap
28
[TAKDIR DAN WAKTU]
murahan!” ucap Fajar kesal. Cika melirik sedikit kemudian tersenyum mengejek. “Jadi ceritanya cemburu nih ? khas ABG banget sih!” Fajar hanya sedikit tersenyum membalas ejekannya. “Wah ?khas tua banget sih seleranya anak ABG ?” Cika balik menatap Fajar dengan protes setelah dikatai tua. “Iya, aku cari yang lain!” ucap Cika tersinggung. Akhirnya setelah memilih beberapa pakaian cukup lama.Cika menatap Fajar dengan kesal dia hanya mendapatkan gaun terusan dengan lengan pendek, dan beberapa pakaian dengan lengan panjang dan juga celana panjang. [TAKDIR DAN WAKTU]
29
“Apa, aku tidak bisa mendapatkan rok, tidak mungkin aku berjalan keluar dengan gaun terusan ?” ucap Cika protes di meja kasir. “Bukanya kamu sudah punya rok ?” ucap Fajar melihat rok yang di pakai Cika dengan tatapan bingung. “Aku mau yang lain!” ucap Cika merengek. “Gak! selama kamu di rumah, aku gak akan membuatmu memakai rok!” ucap Fajar tegas. “Curang, kalau begitu aku boleh menerapkan peraturan untukmu juga ya ?” ucap Cika sepotan. Fajar teremenung sedikit kemudian berpikir beberapa lama. “Kalau alasan itu untuk kebaikan, kenapa tidak ?” ucap Fajar dengan wajah polosnya yang 30
[TAKDIR DAN WAKTU]
membuat Cika semakin kesal. Bagaiman mungkin anak SMA bisa menang argumen darinya itu membuat darahnya seakan mengalir ke kepalanya. “Bukannya kamu harus protes, kamu yang harusnya lebih mengekang kebebasanku!” ucap Cika kesal. “Ehh, kok minta di kasarin sih. Apa masokitis ?” ucap Fajar bingung melihat Cika marah – marah di depannya. “Aku bukan masokitis ? hanya saja kamu ini aneh, bukan seperti laki – laki kebanyakan…”ucap Cika dengar suara kecil yang membuat petugas kasir tidak bisa mendengar mereka. “Terserah kamu aja lah, tapi lihat dulu situasinya!” ucap Fajar yang sudah sadar mereka di [TAKDIR DAN WAKTU]
31
tonton oleh penjaga kasir dengan tatapan bingung kemudian tersenyum dengan cara yang cukup aneh. “Ahh!!!” hanya itu yang keluara dari mulut Cika bersama wajah yang sudah memerah.Sementara Fajar hanya menahan tawanya.
32
[TAKDIR DAN WAKTU]
Tentang penulis Liyando Hermawan Hasibuan atau sering muncul dengan nama Hittori Yudo ini merupakan salah penulis yang tidak begitu aktif, tidak juga begitu pasif. Orang yang sangat membenci akhir Happy Ending. Entah kenapa bisa begitu ? mungkin karena kehidupannya tidak sebagus novel Romance kebanyakaan. Terkadang selalu mengatakan kata –kata yang terlihat bijak tapi sebenarnya hanya ungkapan hati yang terkesan bodoh dan lugu. Tidak termasuk golongan orang pendiam atau golongan orang yang banyak bicara. Tidak juga mempunyai kepribadian psikopat seperti Jack the Ripper. Hanya orang biasa
[TAKDIR DAN WAKTU]
33
yang menyukai genre misteri tapi tidak bisa menulis apapun tentang genre itu. Tujuan yang ingin di capainya saat ini hanya ingin menaikan Vistor blognya yang tidak begitu banyak pos. Semoga di tahun ini dia bisa mendapatkan Vistor yang lebih banyak lagi, amin. FB
:
[email protected]
BLOG : http://hittori-yudo.blogspot.com/ EMAIL :
[email protected]
34
[TAKDIR DAN WAKTU]