BAB II LANDASAN TEORI
2.1
Literatul Jurnal Berikut kumpulan untuk membandingkan antara referensi jurnal dengan
yang ingin di teliti Tabel 2.1 Literatul Jurnal Keterangan
Jurnal 1
Jurnal 2
Judul
Analisa performansi quality of service pada virtual router redudancy protokol menggunakan mikrotik router board
Analisis simulasi sistem perpacket load balancing dengan dua tunnel interface pada jaringan dual link point to point
Analisis packet load balancing dengan 4 interface pada router mikrotik rb1000 dan rb1100 menggunakan protokol round robin
Masalah
Ketersediaan jaringan sangat penting oleh karena itu kegagalan didalam sebuah jaringan harus sekecil mungkin harus di hindari. Kegagalan pada jaringan terdiri dari kegagalan link dan devices. Router gateway sangat penting karena menghubungkan
suatu sistem agar downtime yang terjadi pada gangguan jaringan WAN dapat seminimal mungkin. Sistem tersebut dapat diakomodir dengan menggunakan konfigurasi PerPacket Load Balancing dengan dua Tunnel Interface yang diterapkan pada Router Cisco yang terhubung ke jaringan
Untuk mendukung komunikasi data yang baik dan efektif, mutlak dibutuhkan suatu jaringan WAN yang handal, multiple link (lebih dari satu link komunikasi) serta suatu sistem agar downtime yang terjadi pada gangguan jaringan WAN dapat
7
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Yang akan di analisis
8
kebanyak segment.
WAN.
seminimal mungkin
Metodologi
Jika suatu router utama gagal, redundant router berfungsi mengambil alih fungsi pada router utama dengan menerapkan First Hop Redudancy Protocol (FHRP), salah satu metodenya adalah Virtual Router Redudancy Protocol (VRRP)
Penggunaan Sistem Per-Packet Load Balancing dengan Dua Tunnel Interface pada Jaringan Dual Link Point-to-Point pada router Cisco memungkinkan pendistribusian traffik yang seimbang di kedua link telekomunikasi dan sistem pemindahan link komunikasi secara otomatis bila salah satu link komunikasi mengalami gangguan (down).
Pada sistem ini menggunakan Mikrotik tipe RB1000 dan RB1100. Perancangan ini menggunakan empat interface fast ethernet di Bonding secara logical. Sistem ini dimana jika salah satu interface mati kapasitas yang dikirim oleh transmitter akan diback up oleh interface yang lain dengan membagi bandwidth dengan jumlah kapasitas yang sama.
Hasil
Untuk packet loss dari masing masing kondisi di saat jaringan berjalan normal dan perpindahan dari router master ke router backup terdapat packet loss 0% yaitu sangat baik. Berbeda dengan kondisi disaat router master mengalami kegagalan yang mempunyai packet loss sebesar 18.47% , packet loss di sebabkan oleh perpindahan dari router master ke router backup.
Pada simulasi Sistem Per-Packet Load Balancing dengan dua Tunnel Interface pada Jaringan Dual Link Point-to-Point waktu yang dibutuhkan untuk Auto Backup Link dengan kondisi salah satu Tunneling terganggu atau DOWN adalah antara 24 - 41 detik.
Waktu yang dibutuhkan untuk Auto Backup Link dengan kondisi salah satu interface terganggu atau down dan pada saat interface kembali up adalah antara 3 4 detik, hal ini disebabkan pada penggunaan default routing kearah empat tunnel interface untuk pengiriman traffik paket ke tujuan, jika salah satu interface down maka akan membutuhkan waktu tertentu untuk mengirimkan traffik melewati tunnel interface yang normal. Sesuai data sistem Per-Packet Load Balancing dengan empat tunnel interface ini efektifdalam memaksimalkan tiga link komunikasi sehingga traffik menjadi seimbang dan proses pemindahan link dapat berjalan secara otomatis, oleh karena itu sistem ini dapat dijadikan rekomendasi kepada perusahaan pengguna jaringan telekomunikasi.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
9
2.2
Jaringan Komputer Jaringan komputer dapat didefinisikan sebagai sebuah sistem atau
kumpulan komputer dan perangkat-perangkat komputer lain yang terhubung dalam satu kesatuan. Informasi dan data bergerak melalui kabel-kabel atau tanpa kabel (wireless) sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling bertukar dokumen dan data serta bersama-sama menggunakan hardware atau software yang terhubung dengan jaringan. Setiap komputer, printer atau but node[3]. periferal yang terhubung dengan jaringan disebut
2.2.1 Manfaat Jaringan Komputer Jaringan komputer menjadi sangat penting bagi suatu organisasi, karena jaringan komputer memiliki manfaat yang menguntungkan bagi organisasi yang menggunakannya. Dibawah ini adalah beberapa manfaat dari jaringan komputer, antara lain: 1. Jaringan komputer memungkinkan seseorang dapat mengakses file yang dimilikinya atau file orang lain yang telah diizinkan untuk diakses, dimana pun dan kapan pun melalui remote desktop. 2. Jaringan komputer memungkinkan proses pengiriman data dapat berlangsung cepat dan efisien. 3. Jaringan komputer memungkinkan adanya sharing hardware antar user. 4. Jaringan komputer memungkinkan seseorang berhubungan dengan orang lain diberbagai negara dengan berupa teks, gambar, audio, dan video secara realtime.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
10
5. Jaringan komputer dapat menekan biaya operasional seperti pemakaian kertas, pengiriman surat atau berkas, telepon serta pembelian hardware jaringan[3]. 2.2.2 Jenis-jenis Jaringan Komputer Secara umum, jaringan komputer terdiri dari lima jenis. Antara lain: 1. Local Area Network (LAN) Local
Area
Network
atau
LAN
merupakan
jaringan
yang
ghubungkan sejumlah komputer yang ada dalam suatu lokasi dengan area menghubungkan yang terbatas seperti ruang dan gedung. LAN dapat menggunakan media munikasi seperti kabel dan wireless[4] . komunikasi .
Gambar 2.1 Local Area Network [4] 2. Metropolitan Area Network (MAN) Suatu jaringan dalam suatu kota dengan transfer data berkecepatan tinggi,
yang
menghubungkan
berbagai
lokasi
seperti
kampus,
perkantoran, pemerintah dan sebagainya. Jaringan MAN adalah
http://digilib.mercubuana.ac.id/
11
gabungan dari beberapa LAN. Jangkauan dari MAN ini antar 10 hingga 50 km, MAN ini merupakan jaringan yang tepat untuk membangun jaringan antar kantor-kantor dalam satu kota antara pabrik/instansi dan kantor pusat yang berada dalam jangkauannya[4].
Gambar 2.2 Metropolitan Area Network [4]
3. Wide Area Network (WAN) WAN WAN) Merupakan jaringan komputer yang mencakup area yang besar sebagai contoh yaitu jaringan komputer antar wilayah, kota atau bahkan negara, atau dapat didefinisikan juga sebagai jaringan komputer yang membutuhkan Router dan saluran komunikasi publik[4].
http://digilib.mercubuana.ac.id/
12
Gambar 2.3 Wide Area Network [4]
4. Internet Internet adalah sekumpulan jaringan yang saling terinterkoneksi, biasanya menggunakan gateway yang digunakan untuk berhubungan dan menerjemahkan, baik perangkat keras maupun perangkat lunak[4]. 5. Jaringan Tanpa Kabel Jaringan tanpa kabel merupakan suatu solusi terhadap komukasi yang tidak bisa dilakukan dengan jaringan yang menggunakan kabel. Misalnya orang yang ingin mendapat informasi atau melakukan komunikasi walaupun sedang berada diatas mobil atau pesawat terbang, maka mutlak jaringan tanpa kabel diperlukan karena koneksi kabel tidaklah mungkin dibuat di dalam mobil atau pesawat. Saat ini jaringan tanpa kabel sudah marak digunakan dengan memanfaatkan jasa satelit dan mampu memberikan kecepatan akses yang lebih cepat dibandingkan dengan jaringan yang menggunakan kabel[4].
http://digilib.mercubuana.ac.id/
13
2.3
MikroTik MikroTik RouterOSTM, merupakan sistem operasi Linux based yang
diperuntukkan sebagai Network Router. Di desain untuk memberikan kemudahan bagi penggunanya. Administrasinya bisa dilakukan melalui Windows Application (WinBox). Selain itu instalasi dapat dilakukan pada Standard komputer PC (Personal Computer). PC yang akan dijadikan Router MikroTik pun tidak memerlukan resource yang cukup besar untuk penggunaan standard, misalnya hanya sebagai gateway. Untuk keperluan beban yang besar ((Network yang kompleks, Routing yang rumit) disarankan untuk mempertimbangkan pemilihan resource PC yang memadai[5]. 2.3.1 Jenis-jenis MikroTik 1. MikroTik RouterOS yang berbentuk software yang dapat di download http:// .co.id/download.php. Dapat di-install pada komputer http://MikroTik.co.id/download.php. di http://MikroTik rumahan (PC). 2. Built-In Hardware MikroTik dalam bentuk perangkat keras yang ter khusus dikemas dalam board Router yang didalamnya sudah terinstall MikroTik RouterOS[5]. 2.3.2 Fitur-fitur MikroTik 1. Address List : Pengelompokkan IP Address berdasarkan nama 2. Asynchronous : Mendukung serial PPP dial-in / dial-out, dengan autentikasi CHAP, PAP, MSCHAPv1 dan MSCHAPv2, Radius, Dial on Demand, Modem Pool hingga 128 ports. 3. Bonding : Mendukung dalam pengkombinasian beberapa antarmuka ethernet ke dalam 1 pipa pada koneksi cepat.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
14
4. Bridge : Mendukung fungsi Bridge Spinning Tree, Multiple Bridge Interface, Bridging Firewalling. 5. Data Rate Management : QoS berbasis HTB dengan penggunaan burst, PCQ, RED, SFQ, FIFO Queue, CIR, MIR, limit antar peer to peer. 6. DHCP : Mendukung DHCP tiap antarmuka; DHCP Relay; DHCP Client, multiple Network DHCP; static and dynamic DHCP leases. 7. Firewall dan NAT : Mendukung pemfilteran koneksi peer to peer, source NAT dan destination NAT. NAT Mampu memfilter berdasarkan MAC, IP Address, range port, protokol IP. 8. Hotspot : Hotspot gateway dengan autentikasi RADIUS. Mendukung limit data rate, SSL, HTTPS. 9. IPSec : Protokol AH dan ESP untuk IPSec; MODP Diffie-Hellmann groups 1,2,5; MD5 dan algoritma SHA1 hashing; algoritma enkripsi menggunakan DES, 3DES, AES-128, AES-192, AES-256; Perfect Forwarding Secresy (PFS) MODP groups 1,2,5. 10. ISDN : mendukung ISDN dial-in/dial-out. Dengan autentikasi PAP, CHAP, MSCHAPv1, dan MSCHAPv2, RADIUS. Mendukung 128K bundle, Cisco HDLC, x751, x75ui, x75bui line protokol protokol. 11. M3P : MikroTik Protokol Paket untuk Wireless Links dan ehternet. 12. MDNP : MikroTik Discovery Neighbour Protocol, juga mendukung Cisco Discovery Protocol (CDP). 13. Monitoring / Accounting : Laporan Traffic IP, log, statistik graph yang dapat diakses melalui HTTP.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
15
14. NTP : Network Time Protocol untuk server dan clients; sinkronisasi menggunakan sistem GPS (Global Positioning System). 15. Point to Point Tunneling Protocol : PPTP, PPPoE dan L2TP Access Consentrator; protokol autentikasi menggunakan PAP, CHAP, MSCHAPv1, MSCHAPv2; autentikasi dan laporan RADIUS; enkripsi MPPE; kompresi untuk PPoE; limit data rate. 16. Proxy : Cache untuk FTP dan HTTP Proxy server, HTTPS Proxy; transparent Proxy untuk DNS dan HTTP; mendukung protokol SOCKS; mendukung parent Proxy, static DNS. 17. Routing : Mendukung Routing statik dan dinamik. 18. SDSL : Mendukung Single Line DSL; mode pemutusan jalur koneksi dan jaringan. 19. Simple Tunnel : Tunnel IPIP dan EoIP ((Ethernet over IP ). IP). 20. SNMP : Simple Network Monitoring Protocol mode akses read-only 21. Synchronous : V.35, V.24, E1/T1, X21, DS3 (T3) media types; syncPPP, Cisco HDLC; Frame Relay line protokol; ANSI-617d (ANDI atau Annex D) dan Q933a (CCITT atau Annex A); Frame Relay jenis LMI. 22. Tool : Ping, Traceroute; Bandwidth Test; Ping Flood; Telnet; SSH; Packet Sniffer; Dinamik DNS Update. 23. UPnP : Mendukung antarmuka Universal Plug and Play. 24. VLAN : Mendukung Virtual LAN IEEE 802.1q untuk jaringan Ethernet dan Wireless; multiple VLAN; VLAN bridging. 25. VoIP : mendukung aplikasi Voice over IP
http://digilib.mercubuana.ac.id/
16
26. VRPP : Mendukung Virtual Router Redudant Protocol. 27. WinBox : Aplikasi mode GUI untuk me-remote dan mengkonfigurasi MikroTik RouterOS[5]. 2.3.3 Berbagai Level RouterOS dan Kemampuannya MikroTik
bukanlah
perangkat
lunak
yang
gratis
jika
ingin
memanfaatkannya secara penuh, dibutuhkan lisensi dari MikroTik untuk dapat menggunakannya alias berbayar. MikroTik dikenal dengan istilah Level pada lisensinya. Tersedia mulai dari Level 0 kemudian 1, 3 hingga 6. Untuk Level 1 adalah versi Demo MikroTik dapat digunakan secara gratis dengan fungsi-fungsi yang sangat terbatas[5]. Tentunya setiap level memiliki kemampuan yang berbeda-beda sesuai dengan harganya, Level 6 adalah level tertinggi dengan fungsi yang paling lengkap. Untuk aplikasi Hotspot, bisa digunakan level 4 (200 user), level 5 (500 user)) dan level 6 (unlimited user)[5]. Detail Perbedaan masing-masing level dapat dilihat di Tabel 2.3 dibawah ini. Tabel 2.2 Perbedaan kemampuan MikroTik berdasarkan Level [5] Level
1
3
4
5
6
Number
(Demo)
(ISP)
(WISP)
(WISPAP)
(Controller)
-
-
yes
Yes
yes
-
-
-
Yes
yes
-
-
yes
Yes
yes
Wireless Client and Bridge Wireless AP Synchronous Interfaces
http://digilib.mercubuana.ac.id/
17
EoIP Tunnels
1
unlimited
unlimited
unlimited
unlimited
1
200
200
500
unlimited
PPTP Tunnels
1
200
200
unlimited
unlimited
L2TP Tunnels
1
200
200
unlimited
unlimited
1
unlimited
unlimited
unlimited
unlimited
1
unlimited
unlimited
unlimited
unlimited
1
unlimited
unlimited
unlimited
unlimited
1
1
200
500
unlimited
-
yes
yes
Yes
yes
Queues
1
unlimited
unlimited
unlimited
unlimited
Web Proxy
-
yes
yes
Yes
yes
-
yes
yes
Yes
yes
PPPoE Tunnels
VLAN interfaces P2P firewall rules NAT rules Hotspot Users RADIUS Client
RIP, OSPF, BGP Protocols
http://digilib.mercubuana.ac.id/
18
Tabel 2.3 Lanjutan Tabel 2.2 [5] Level
1
3
4
5
6
Number
(Demo)
(ISP)
(WISP)
(WISPAP)
(Controller)
yes
Yes
Yes
yes
Configuration Upgrade
erased on upgrade
Secara singkat dapat digambarkan jelaskan sebagai berikut: 1. Level 0 (gratis); tidak membutuhkan lisensi untuk menggunakannya dan penggunaan fitur hanya dibatasi selama 24 jam setelah instalasi dilakukan. 2. Level 1 (demo); pada level ini dapat menggunakannya sebagai fungsi Routing standar saja dengan 1 pengaturan serta tidak memiliki limitasi waktu untuk menggunakannya. 3. Level 3; sudah mencakup level 1 ditambah dengan kemampuan manajemen segala perangkat keras yang berbasiskan kartu jaringan atau Ethernet dan pengelolaan perangkat Wireless tipe klien. 4. Level 4; sudah mencakup level 1 dan 3 ditambah dengan kemampuan mengelola jumlah pengguna Hotspot yang lebih banyak. 5. Level 6; mencakup semua level dan tidak memiliki limitasi apapun[5].
2.4
Algoritma Round Robin (RR) Algoritma ini menggilir proses yang ada di antrian. Proses akan
mendapat jatah sebesar time quantum. Jika time quantum-nya habis atau
http://digilib.mercubuana.ac.id/
19
proses sudah selesai, CPU akan dialokasikan ke proses berikutnya. Tentu proses ini cukup adil karena tak ada proses yang diprioritaskan, semua proses mendapat jatah waktu yang sama dari CPU yaitu (1/n), dan tak akan menunggu lebih lama dari (n-1)q dengan q adalah lama 1 quantum. Algoritma ini sepenuhnya bergantung besarnya time quantum. Jika terlalu besar, algoritma ini akan sama saja dengan algoritma first come first served. Jika terlalu kecil, akan semakin banyak peralihan proses sehingga banyak waktu terbuang [7]. Permasalahan utama pada Round Robin adalah menentukan besarnya time quantum. Jika time quantum yang ditentukan terlalu kecil, maka sebagian besar proses tidak akan selesai dalam 1 quantum. Hal ini tidak baik karena akan terjadi banyak switch, padahal CPU memerlukan waktu untuk beralih dari suatu
proses
ke
proses
lain
(disebut
dengan context
time). switches time
Sebaliknya, jika time quantum terlalu besar, algoritma Round Robin akan served. Time quantum yang ideal berjalan seperti algoritma first come first served adalah jika 80% dari total proses memiliki CPU. burst time yang lebih kecil dari 1 time quantum. penjadwal berdasarkan jatah waktu pemroses yang disebut kwanta [4]. Ketentuannya adalah jika kwanta habis dan proses belum selesai, maka pemroses dialihkan ke proses lain dan jika kwanta belum habis tapi proses telah selesai, maka proses diakhiri dan pemroses dialihkan ke proses lain[7]. Tabel 2.4 Contoh Lima Buah Proses dengan Burst Time[7]
http://digilib.mercubuana.ac.id/
20
Gambar 2.4 Grafik Proses Penyelesaian Penjadwalan Round Robin dengan Kwanta 3[7] 2.5
Router Router adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengirimkan paket data
melalui sebuah jaringan menuju tujuannya melalui proses yang disebut Routing. Proses Routing terjadi pada Lapisan 3 OSI yaitu pada Layer Network Network. Router berfungsi sebagai penghubung antara dua atau lebih jaringan yang berada pada jaringan yang berbeda supaya bisa berhubungan, proses pengambilan paket data pada perangkat jaringan kemudian meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Router berbeda dengan Switch karena switch merupakan suatu perangkat yang menghubungkan perangkat satu dengan perangkat yang lainnya dengan menggunakan kabel[6]. Router-Router yang saling terhubung pada sebuah jaringan turut serta dalam sebuah algoritma Routing terdistribusi untuk menentukan jalur terbaik yang harus dilalui paket IP dari sistem ke sistem lainnya. IP Address tidak mengetahui jalur keseluruhan untuk menuju tujuan setiap paket. IP Routing hanya menyediakan IP address dari Router berikutnya yang menurutnya lebih dekat ke host tujuan sehingga IP Routing menentukan jalur terbaik yang harus dilewati paket[6].
http://digilib.mercubuana.ac.id/
21
Personal Computer (PC) yang biasanya digunakan sebagai Router (Routing) adalah PC multihomed, yaitu komputer yang memiliki lebih dari 1 NIC (Network Interface Card)[6]. 2.5.1 Jenis – Jenis Routing Ada 3 jenis Routing yaitu 2.5.1.1 Routing Default Routing default merupakan jalur default yang dilalui oleh paket yang mempunyai alamat network tujuan tertentu tetapi tidak terdapat tabel Routing pada Router yang dilewati tersebut.Tabel Routing biasanya digunakan untuk mengirimkan paket-paket secara manual serta menambahkan beberapa Router ke sebuah network tujuan yang tidak terdapat table Routing ke Router berikutnya. Default Routing bisanya digunakan pada jaringan yang hanya memiliki satu jalur keluar. Jika terdapat default Routing yang di-set pada sebuah Router, maka paket tersebut akan mengikuti rute default yang telah ditetapkan, jika tidak ada default Routing maka paket akan dibuang/discard. Default Routing didefiniskan dengan alamat : 0.0.0.0/0. Default Routing pada Routing table ditandai dengan flag “S*”[6].
Gambar 2.5 Contoh Default Routing [6] dengan
menambahkan
dimaintenance secara informasi Routing
tabel
terpisah
tabel
secara
Routing karena dinamis
pada tidak
sebuah melakukan
dengan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Router
dan
pertukaran
Router-Router
yang
22
lainnya. Sehingga Routing static harus diisi table Routing network yang akan dihubungi sehingga ketika ingin berhubungan dengan jaringan yang berbeda maka harus melalui default gateway Router yang sekelas[6]. 2.5.1.2 Routing Static Suatu statik route akan berfungsi sempurna jika Routing tabel berisi suatu route untuk setiap jaringan di dalam internetwork yang mana di konfigurasi secara manual oleh administrator jaringan. Setiap host pada jaringan harus di konfigurasi untuk mengarah kepada default gateway agar dapat berhubungan pada sebuah jaringan network yang berbeda, di mana Router memeriksa Routing table dan menentukan route yang mana digunakan untuk meneruskan paket. Static Routing terdiri dari perintah-perintah konfigurasi manual untuk setiap Router secara sendiri-sendiri. Sebuah Router hanya akan meneruskan paket kepada subnet-subnet yang hanya ada pada table Routing. Sebuah Router selalu mengetahui route yang bersentuhan langsung kepadanya keluar dari interface Router yang mempunyai status “up and up” pada line interface dan protokolnya. Dengan menambahkan static Routing, sebuah Router dapat diberitahukan kemana harus meneruskan paket-paket kepada subnet-subnet yang tidak bersentuhan langsung kepadanya[6].
http://digilib.mercubuana.ac.id/
23
Gambar 2.6 contoh topologi dan maping jaringan[6] 1. ·
Keuntungan Menggunakan Routing Static yaitu :
Routing Static lebih aman karena seorang administrator dapat menentukan
jalur mana yang boleh ditambahkan table Routing sehingga bisa menentukan akses Routing ke network tertentu saja. · CPU Router tidak mengalami Overhead (waktu pemrosesan) jika dibandingkan dengan Routing dinamis. · Static Routing tidak mudah di hacker untuk men-spoof paket dynamic Routing protocols dengan maksud melakukan konfigurasi Router untuk tujuan membajak traffic pada sebuah jaringan[6]. 2. Kelemahan Menggunakan Routing Static yaitu : ·
Seorang administrator Jaringan harus benar-benar memahami jalur network
yang harus dilewati dan administrator harus benar-benar memahami konfigurasi table Routing dengan benar[6].
http://digilib.mercubuana.ac.id/
24
·
Jika sebuah network baru ditambahkan pada sebuah jaringan, Maka
Administrasi harus menambahkan sebuah table Routing kesemua Router secara manual. ·
Routing statis tidak sesuai untuk network-network skala besar karena seorang
administrator akan merasa kualahan dan harus bekerja full time bila sering terjadi penambahan network baru[6]. 2.5.2 Tabel Routing ( table) terdiri atas entri-entri rute ip address Tabel Routing (Routing address. 2.5.2.1 Destination Dapat berupa alamat IPv4 tujuan yang akan dilewatkan pada sebuah jaringan. Dalam Windows, kolom ini dinamakan Network Destination dalam display perintah route print. 2.5.2.2 Network Mask Subnet mask digunakan untuk menyesuaikan tujuan alamat IPv4 yang Netmask. dikirim dari field destination. Pada windows, kolom ini dinamakan Netmask 2.5.2.3 Next-Hop Alamat IPv4 pada sebuah jaringan yang dilewati. Pada tabel Router di Gateway. Windows, kolom ini dinamakan Gateway 2.5.2.4 Interface Interface jaringan yang digunakan untuk mengirim (meneruskan) kembali paket IPv4. Dalam Windows, kolom ini berisi alamat IPv4 yang ditugaskan sebagai interface.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
25
2.5.2.5 Metric Merupakan angka yang digunakan sebagai indikasi penggunaan route sehingga menjadi jalur yang terbaik di antara banyak route dengan tujuan yang sama. Metric dapat menunjuk pada banyak tujuan atau rute yang diinginkan untuk digunakan, tergantung banyak link[6]. 2.5.3
Dynamic Routing (Router Dinamis) Adalah sebuah Router yang membuat tabel Routing secara otomatis
(automatic), automatic), dengan cara membaca lalu lintas jaringan yang saling berhubungan antara Router lainnya. Protokol Routing mengatur Router-Router sehingga dapat berkomunikasi dan memberikan informasi Routing antar Router satu dengan yang lainnya yang dapat mengubah isi forwarding table, tergantung keadaan jaringannya. Dengan cara ini, maka Router-akan mengetahui keadaan jaringan yang terakhir dan mampu meneruskan data ke arah jaringan yang dituju dengan benar[6]. Dynamic Router mempelajari sendiri jalur yang terbaik yang akan dilaluinnya untuk meneruskan paket dari sebuah network ke network lainnya. Administrator tidak menentukan jalur (rute) yang harus ditempuh oleh paketpaket yang dituju akan tetapi administrator hanya menentukan bagaimana cara Router mempelajari paket, dan kemudian Router mempelajarinya sendiri. Rute pada dynamic Routing berubah, sesuai dengan keadaan yang didapatkan oleh Router. Pengisian dan pemeliharaan tabel Routing tidak dilakukan secara manual oleh administrator. Router saling bertukar informasi Routing agar dapat mengetahui alamat tujuan dan menerima tabel Routing. Pemeliharaan jalur terbaik
http://digilib.mercubuana.ac.id/
26
dilakukan berdasarkan pada jarak yang paling dekat antara device pengirim dan device tujuan[6]. 2.5.3.1
Routed Protocol dan Routing Protocol Protocol merupakan set atau rule-rule dan konversi yang menentukan
bagaimana device-device dalam sebuah network bertukar informasi. Berikut dua tipe dasar protocol[6]. 2.5.3.2
Routed Protocol diRouting Merupakan protokol-protokol pada jaringan yang dapat diRoutingkan oleh
sebuah Router. Routed protocol memungkinkan sebuah Router untuk secara tepat menginterpretasikan logical network. contoh dari routed protocol : IP, IPX, DECnet ,dan AppleTalk[6]. 2.5.3.3
Routing protocol Protokol-protokol yang dugunakan untuk merawat Routing table pada
Router-Router. Contoh Routing protocol diantaranya OSPF, RIP, BGP, IGRP, dan EIGRP[6]. ( Router) adalah Macam-Macam dari Routing Dinamis (Dynamic Router)
(Routing Information Protocol) Protocol) 2.5.3.3.1 RIP (Routing Distance vector protocol – merawat daftar jarak tempuh ke network-network lain berdasarkan jumlah hop, yakni jumlah Router yang harus dilalui oleh paketpaket untuk mencapai address tujuan. RIP dibatasi hanya sampai 15 hop. Broadcast di-update dalam setiap 30 detik untuk semua RIP Router yang berguna untuk menjaga integritas. RIP cocok dimplementasikan untuk jaringan berskala kecil[6].
http://digilib.mercubuana.ac.id/
27
2.5.3.3.2
IGRP (Internal Gateway Routing Protocol)
Interior Gateway Routing Protocol (IGRP) adalah sebuah Routing protocol jenis distance-vector yang dimiliki oleh cisco (cisco-proprietary). Artinya semua Router yang mendukung IGRP pada sebuah jaringan adalah Router cisco. IGRP memiliki jumlah hop maksimum sebanyak 255, dengan nilai default 100. Dengan adanya IGRP maka dapat menutupi kekurangan pada RIP[6].
2.5.3.3.3
OSPF (Open Shortest Path First)
Link state protocol menggunakan kecepatan jaringan berdasarkan metric untuk menetapkan jalur-jalur ke jaringan lainnya. Setiap Router merawat map secara sederhana dari keseluruhan jaringan. Update-update dilakukan via multicast, dan dikirim ke semua Router. OSPF cocok bila digunakan untuk jaringan berskala besar[6].
2.5.3.3.4
EIGRP (Enhanced Internal Gateway Routing Protokol)
Melakukan perawatan satu set metric yang kompleks untuk jarak tempuh ke jaringan lainnya. EIGRP menggabungkan konsep link state protocol (Open Shortest Path First). Broadcast-broadcast di-update setiap 90 detik ke semua EIGRP Router yang berdekatan dan untuk setiap update hanya memasukkan perubahan jaringan. EIGRP sangat cocok untuk jaringan berskala besar[6].
http://digilib.mercubuana.ac.id/
28
2.5.3.3.5
BGP (Border Gateway Protokol)
Merupakan distance vector exterior gateway protocol yang bekerja secara baik untuk merawat path-path ke jaringan lainnya. Update-update perubahan konfigurasi dikirim melalui koneksi TCP[6].
Tabel 2.5 perbedaan yang spesifik untuk kedua jenis Routing[6] Routing Statik
Routing Dinamik
Berfungsi pada protocol IP
Berfungsi
pada
inter-Routing
protocol Router
tidak
dapat
membagi Route Router dapat membagi informasi
informasi Routing
Routing secara otomatis (automatic) (automatic
Table Routing dibuat dan dihapus Table Routing dibuat dan dihapus secara manual. Tidak
secara otomatis (automatic).
menggunakan
protocol
routing Terdapat Routing protocol, seperti RIP atau OSPF dll.
Microsoft mendukung multihomed Microsoft mendukung RIP untuk IP (membutuhkan lebih dari 1 NIC) NIC dan IPX/SPX pada system seperti Router
http://digilib.mercubuana.ac.id/