778 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 8 Tahun ke-6 2017 PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SD KANISIUS PUGERAN MELALUI METODE KUNJUNG KARYA DALAM PEMBELAJARAN IPA IMPROVING THE LEARNING MOTIVATION OF THE STUDENTS OF SD KANISIUS PUGERAN THROUGH THE WORK VISIT IN SCIENCE LEARNING
Oleh: Helvia Sari, PSD / PGSD
[email protected]
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa kelas 5 SD Kanisius Pugeran melalui metode kunjung karya dalam pembelajaran IPA. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan secara kolaboratif. Desain penelitian menggunakan model Kemmis dan Mc Tanggart. Langkahnya: perencanaan, tindakan, refleksi, dan observasi. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Subjek penelitian sebanyak 19 siswa. Objek penelitian ini adalah tingkat motivasi belajar siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi. Teknik analisis data menggunakan deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Metode kunjung karya dapat meningkatkan motivasi belajar siswa didasarkan pada hasil siklus I bahwa siswa masih ada yang belum aktif belajar kelompok dengan persentase 60,9% dengan kategori tinggi. Siklus II, guru menyampaikan materi dan membagi kelompok secara heterogen dengan persentase meningkat menjadi70,7% kategori tinggi. Hal tersebut menunjukkan bahwa metode kunjung karya dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas 5. Kata kunci: motivasi belajar, kunjung karya, di SD.
Abstract This study aims to improve the learning motivation of grade 5 students of SD Kanisius Pugeran through the work visit method in science learning. This was a classroom action research study conducted collaboratively. The research design used Kemmis and Mc Taggart’s model. The step were planning, action, observation and reflection. The study was conducted in two cycles. The research subjects were 19 students. The research object was the level of students’ learning motivation. The data were collected through observations. The data analysis techniques were quantitative and qualitative descriptive techniques. The results of the study shows that the work visit method is capable of improving the students’ learning motivation. The results of Cycle I showed that there were some students who were not active in group learning with a percentage of 60.9%, which was high. In cycle II, the teacher delivered the materials and devided the students into heterogeneous groups; the activeness improved with a percentage of 70.7%, which was high. This showed that the work visit method was capable of improving Grade 5 students’ learning motivation. Keywords: learning motivation, work visit, Elementary School
Peningkatan Motivasi Belajar ... (Helvia Sari) 779
Permasalahan
PENDAHULUAN Dalam
upaya
memperbaiki
dan
ditemukan
ini
di
pula
SD
yang
Kanisius
dapat
Pugeran,
meningkatkan mutu dan kualitas sebuah
Yogyakarta lebih spesifik lagi pada tingkat
pendidikan sepertinya seakan tidak pernah
kelas 5. Dalam kegiatan pembelajaran
berhenti. Dalam setiap saat mutu dan
sehari-hari di dalam kelas V SD Kanisius
kualitas pendidikan dapat berubah sewaktu-
Pugeran siswa kurang memiliki motivasi
waktu. Banyak agenda seperti reformasi
belajar
yang telah, sedang dan akan dilaksanakan.
cenderung
menggunakan
Beragam program yang bersifat inovatif
pembelajaran
yang
ikut
monoton sehingga siswa merasa bosan
serta
dalam
restrukturisasi
pendidikan,
memperbaiki dengan
memeriahkan
pola
hubungan
lingkungannya
dan
yang
tinggi
dikarenakan
relatif
guru
metode sama
dan
yakni
dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar.
sekolah
Siswa dalam mengikuti kegiatan belajar
dengan
mengajar mengalami
kebosanan
dan
pengembangkan
mempengaruhi tingkat motivasi belajar
perencanaan serta pola mengembangkan
anak yang menurun, hal tersebut dapat
manajerial
sekolah,
ditunjukan melalui berbagai aktivitas yang
pemberdayaan guru dan restrukturisasai
dilakukan oleh siswa saat guru sedang
model-model pembelajaran Murphy (dalam
menyampaikan
Abdul Majid:3)
berlangsung. Metode pembelajaran yang
pemerintah,
pola
dari
sebuah
Penggunaan metode belajar sangat penting bagi perkembangan peserta didik, karena dalam kegiatan belajar mengajar penggunaan metode belajar yang diterapkan oleh guru menentukan keberhasilan tujuan pembelajaran yang telah diharapkan. Guru sebaiknya menggunakan metode belajar yang
variatif
sehingga
siswa
tidak
mengalami kebosanan. Pemilihan metode belajar yang tidak tepat dapat membuat siswa
mengalami
kebosanan
dan
menurunkan tingkat motivasi belajar anak. Permasalahan diatas seperti sebuah parameter dunia pendidikan di negeri ini, permasalahan yang dapat dijumpai hampir di sebagian besar sekolah di negeri ini.
akan
digunakan
kegiatan
untuk
pembelajaran
meningkatkan
motivasi siswa dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam adalah metode kunjung karya, merupakan tipe dari pendekatan struktural
dari
beberapa
model
pembelajaran kooperatif, untuk melibatkan lebih banyak siswa dalam menelaah materi yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi pelajaran tersebut. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Jenis Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research). Ciri utama dari penelitian tindakan kelas adalah memperbaiki pelaksanaan praktik
780 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 8 Tahun ke-6 2017
pendidikan, khususnya dalam pembelajaran
motivasi belajar siswa kelas 5 SD Kanisius
di kelas. Penelitian tindakan kelas ini
Pugeran, Yogyakarta.
merupakan penelitian tindakan kolaboratif. Penelitian tindakan kolaboratif merupakan upaya bersama dari berbagai pihak untuk mewujudkan perbaikan yang diinginkan. Upaya
perbaikan
proses
dan
hasil
pembelajaran tidak dapat dilakukan sendiri oleh peneliti, tetapi ia harus berkolaborasi dengan guru. Dalam hal ini guru bertindak sebagai pelaksana tindakan (pengajar) dan peneliti bertindak sebagai observer serta
penelitian
ini,
peneliti
menemukan permasalahan pada siswa kelas 5 SD Kanisius Pugeran yaitu rendahnya motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan
bermaksud
Alam.
memecahkan
Peneliti
permasalahan
tersebut dengan cara melakukan penelitian tindakan kelas (classroom action research), dengan judul Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Kelas 5 SD Kanisius Pugeran Melalui Metode Kunjung Karya dalam
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas 5 SD Kanisius Pugeran, Yogyakarta Tahun Ajaran 2015/2016 yang berjumlah 19 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 10 siswa siswa
kelas
5
sebagai subjek penelitian ini karena tingkat motivasi belajar siswa kelas 5 SD Kanisius Pugeran Yogyakarta masih rendah. Adapun objek dalam penelitian ini adalah tingkat motivasi
siswa
SD
Kanisius
2015/2016
Pugeran
yang
Tahun
beralamat
Ajaran
di
Jalan
Suryodiningratan
no.7,
Pugeran,
Yogyakarta.
Kanisius
Pugeran
SD
mempunyai beberapa fasilitas, antara lain yaitu ruang kepala sekolah, ruang guru,
khususnya
proses pembelajaran, perpustakaan, UKS, laboratorium komputer, koperasi sekolah, ruang musik, ruang tari, ruang doa, kamar mandi, kantin, halaman parkir guru dan siswa. SD Kanisius Pugeran dipimpin oleh seorang kepala sekolah, beliau bernama Ibu Theresia Mardinah. Jumlah guru di sekolah ini berjumlah 19 orang yang terdiri dari 12 orang guru kelas, 2 orang guru mata pelajaran, 2 orang guru agama, 1 orang guru agama Katolik, 1 orang guru olah raga, 1
1 orang guru seni musik. Selain itu, juga
Subjek dan Objek Penelitian
Dipilihnya
Penelitian ini dilaksanakan dalam kelas 5
orang guru komputer, 1 orang guru seni tari,
Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.
perempuan.
1. Tempat Penelitian.
ruang tamu, ruang kelas untuk kegiatan
perancang tindakan. Dalam
Setting Penelitian
dalam
hal
terdapat 2 karyawan tenaga administrasi dan 1 tenaga perpustakaan dan seorang penjaga sekolah. Pada penelitian ini, peneliti memilih kelas 5 dengan jumlah keseluruhan siswa yaitu 19 siswa yang terdiri dari 10 laki-laki dan 9 perempuan sebagai subjek penelitian. Proses pembelajaran dilaksanakan oleh seorang guru mata pelajaran IPA kelas 5 , beliau bernama Bapak Triaskus Daryanto,
Peningkatan Motivasi Belajar ... (Helvia Sari) 781
S.Pd. Sehingga dalam penelitian ini, peneliti
Tabel
berkolaborasi dengan seorang guru mata
1. Kisi-kisi
lembar observasi
motivasi belajar siswa
pelajaran IPA kelas 5 sebagai pelaksana
No
Indikator
Nomer butir
tindakan dengan tujuan untuk meningkatan
1
Attention
1,2,3,4,5
motivasi belajar siswa pada pembelajaran
2
Relevance
6,7,8,9
IPA dan demi kemajuan sekolah.
3
Confidence
10,11,12
2. Waktu Penelitian.
4
Satisfaction
13,14,15
Penelitian
ini
dilakasanakan
pada
semester II tahun ajaran 2015/2016, yaitu
Teknik Analisis Data
pada bulan April 2016. Waktu penelitian disesuaikan
dengan
jadwal
Ilmu
ini menggunakan metode analisis deskriptif,
Pengetahuan Alam di kelas 5.
kualitatif, dan kuantitatif. Hasil observasi
Desain Penelitian Desain
penelitian
ini
menggunakan
gambaran secara sistematis data yang
Teknik Pengumpulan Data
penelitian
pengumpulan ini
berupa
data
dalam
observasi
dan
serta hubungan antar fenomena-fenomena
deskriptif adalah menggunakan suatu data
Instrument Penelitian. Instrument penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena maupun
factual dan akurat mengenai fakta-fakta
yang diselilidiki atau diteliti. Analisis
dokumentasi.
alam
menggunakan teknik analisis data kualitatif. Tujuan analisis ini adalah untuk membuat
model Kemmis dan Mc. Taggart.
Teknik
Teknik analisis data dalam penelitian
sosial
yang
yang akan dibuat secara berkelompok (Riduwan dan Akdon, 2007:27).
diamati.
Instrument yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah: lembar observasi. Dalam pedoman pengamatan terdapat butirbutir pernyataan yang akan membantu peneliti untuk mengumpulkan data secara lebih mendalam dari suasana pembelajaran di kelas 5 B SD Kanisius Pugeran. Adapun pedoman pengamatan adalah seperti berikut
Uji Validitas Instrumen Validitas suatu instrumen dapat diuji dengan menggunakan pendapat para ahli (expert jugdement). Pada penelitian ini setelah instrumen dikonstruksikan tentang aspek-aspek yang akan diukur dengan berlandaskan teori tertentu sesuai dengan materi yang akan diujikan, selanjutnya dikonsultasikan pendidikan
dengan
Bahasa
ahlinya
dosen
Indonesia
untuk
memberikan pendapatnya tentang instrumen yang telah disusun. Keputusan para ahli digunakan sebagai acuan oleh peneliti untuk
782 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 8 Tahun ke-6 2017
memperbaiki beberapa butir soal yang
HASIL
belum valid. Setelah diadakan perbaikan,
PEMBAHASAN
instrumen tersebut dikonsultasikan kembali
DAN
Hasil Penelitian
dan para ahli memutuskan bahwa instrumen tersebut dapat digunakan dalam penelitian.
PENELITIAN
Penelitian ini dimulai pada tanggal 4 April 2016 sampai dengan 19 April 2016. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus
Indikator Keberhasilan Keberhasilan proses pembelajaran pada
dengan masing-masing siklus terdiri dari 2 kali
tindakan.
Penelitian
dilaksanakan
bagian motivasi belajar dapat dilihat dari
sesuai dengan jadwal pembelajaran IPA
peningkatan rata-rata yang diperoleh dari
dalam satu minggu dua kali, yaitu setiap
presentase (%) motivasi belajar siswa
hari Selasa dan Jumat yang berlangsung
selama siswa mengikuti kegiatan belajar
selama 4x35 menit. Subyek penelitian
mengajar. Sebanyak minimal 70% dari
adalah sisa kelas 5 SD Kanisius Pugeran.
jumlah siswa mencapai motivasi belajar
Penelitian yang dilaksanakan pada setiap
pada kategori tinggi. Hal tersebut sesuai
siklus memiliki empat buah komponen,
dengan pernyataan Zainal Aqib (2009:41),
yaitu perencanaan tindakan, pelaksanaan
apabila rata-rata motivasi peserta didik
tindakan, observasi, dan refleksi. Berikut ini
mencapai 70% sudah mencapai tingkat
adalah deskripsi pelaksanaan pembelajaran
keberhasilan dalam kategori tinggi.
IPA melalui metode pembelajaran kunjung karya di SD Kanisius Pugeran.
Tabel 2. Kriteria Tingkat Keberhasilan
Materi pokok yang digunakan, yaitu
motivasi belajar Siswa dalam
Lapisan
%
Kompetensinya,
Tingkat
Keterangan
perubahan
Bumi
dan
Batuan.
yaitu
yang terjadi
Standar
Memahami di
alam dan
hubungannya dengan penggunaan sumber
keberhasilan >80%
Sangat tinggi
daya alam dengan satu Kompetensi Dasar
60-79%
Tinggi
yaitu Mengidentifikasi jenis tanah dan
40-59%
Sedang
Mendeskripsikan struktur bumi. Materi
20-39%
Rendah
pertama diselesaikan dalam waktu 1 siklus (
<20%
Sangat
2 kali tindakan ) dengan alokasi waktu
rendah
masing-masing
2x35
menit
(4x2
jam
pelajaran) dan materi kedua diseelesaikan dalam waktu satu siklus (2 kali tindakan) dengan alokasi waktu masing-masing 2x35 menit (4x2 jam pelajaran). Proses penelitian
Peningkatan Motivasi Belajar ... (Helvia Sari) 783
tindakan
secara
sistematis
Pertemuan 1 dilakukan pada hari
dapat
dideskripsikan sebagai berikut.
selasa, 5 april 2016. Pembelajaran dimulai
Siklus I
pada pukul 07 :00 dan diakhir 08:30
1) Perencanaan Tindakan
pertemuan 1 diikuti oleh semua siswa
Pada tahap perencanaan dimulai dari
sebanyak 19 siswa. Kegiatan awal dimulai
penemuan masalah yang terjadi di lapangan
dengan
dengan
proses
dilanjutkan meminta siswa berdoa, guru
kemudian
melakukan apersepsi dengan melakukan
merancang tindakan yang akan dilakukan.
tanya jawab: apa saja yang menyusun
Setelah
bumi? Beberapa siswa menjawab
cara
pembelajaran
mengamati
dan
hasilnya,
diadakan
pengamatan
langkah
guru
mengucapkan
salam
tanah,
selanjutnya adalah sebagai berikut :
batu, sebagian siswa menjawab kulit bumi,
1) Membuat instrumen pembelajaran yang
dan inti bumi. Guru menyampaikan tujuan
terdiri dari satuan pelajaran dan skenario
pembelajaran
pembelajaran untuk siklus I
Kegiatan inti dimulai dengan melakukan
2) Membuat
instrumen
penelitian
3) Menyiapkan media pembelajaran yang
lapisan
bumi.
guru menjelaskan materi mengenai struktur lapisan
pembelajaran dan penelitian
Struktur
bumi,
siswa
mendengarkan
pendengarkan penjelasan yang disampaikan guru. Guru membentuk kelompok yang
diperlukan dalam siklus 1 4) Menyiapkan lembar observasi lembar
berjumlah 4 orang berdasarkan tempat
untuk mengamati proses keaktifan siswa
duduk,siswa berkelompok masing-masing 4
dan pelaksanaan metode pembelajaran.
orang dan ada satu kelompok terdiri dari 5
2) Pelaksanaan Tindakan
orang.
Guru
membagikan
LKS
yang
Perencanaan yang telah dibuat pada
berbeda setiap kelompok. Siswa berdiskusi
tahap sebelumnya akan dilaksanakan pada
bersama kelompoknya dengan bimbingan
tahap ini. Perencanaan yang dibuat harus
guru. Guru meminta perwakilan kelompok
bersifat fleksibel dan terbuka terhadap
untuk berkunjung kekelompok lain untuk
perubahan-perubahan
dalam
mendapatkan penjelasan materi, masing-
lain
masing kelompok mengirimkan wakilnya
pelaksanaannya. pelaksanaan
Dengan
bersifat
pertama dilaksanakan
kata
dinamis.
Siklus
dalam dua kali
pertemuan dengan alokasi waktu selama 4 jam pelajaran, yaitu pada tanggal 5 April 2016 dan 8 April 2016. Adapun rincian hasil observasi proses pembelajaran siklus I, yaitu sebagai berikut: a) Pertemuan 1
ke kelompok lain. Kegiatan selanjutnya siswa lain diberi kesempatan
untuk
menyampaikan
pendapatnya mengenai hasil diskusi oleh kelompok
lain.
pertanyaan
yang
Guru
meluruskan
menyimpang
dengan
784 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 8 Tahun ke-6 2017
melakukan diskusi bersama. Siswa dan guru
Observasi
menyimpulan materi yang dipelajari.
Kegiatan observasi atau pengamatan
Kegiatan diakhiri guru menyampaikan pesan untuk pertemuan berikutnya tetap membawa hasil diskusi pada pertemuan
ini merupakan tahapan kegiatan mengamatu jalannya proses pembelajaran. Pelaksanaan pengamatan
yang
dilakukan
meliputi
pengamatan terhadap metode pembelajaran
berikutnya.
dan pengamatan terhadap motivasi belajar b) Pertemuan II
siswa. Kegiatan pengamatan ini dilakukan
Pada pertemuan II dilaksanakan pada hari jumat, 8 april 2016. Pembelajaran dimulai
bersama
dengan
pelaksanaan tindakan,
dikarenakan yang diamati merupakan segala pada pukul 09:00
sesuatu yang terjadi selama proses tindakan
dan diakhiri 10:30. Kegiatan diawali dengan
berlangsung. Pengamatan ini dilakukan oleh
guru
teman
mengucapkan
salam
dan
peneliti
yang
sudah
diberikan
mengkondisikan siswa untuk mengikuti
penjelasan mengenai proses pembelajaran
pembelajaran,
yang akan menjadi fokus dalam penelitian
guru
menanyakan
pembelajaran pada pertemuan sebelumnya
ini.
kemudian
materi
Adapun rincian hasil observasi proses
pembelajaran yang dipelajari pertemuan
pembelajaran siklus I, yaitu sebagai berikut
sebelumnya. Kegiatan inti pada pertemuan
:
II ini guru meminta siswa untuk berkumpul
a) Pengamatan
siswa
menjawab
terhadap
bersama kelompoknya, siswa berkumpul
pembelajaran kunjung karya
sesuai dengan kelompoknya. Guru meminta
Dalam
observasi
metode
terhadap
metode
siswa melanjutkan berkunjung ke kelompok
pembelajaran kunjung karya ini guru sudah
lain dan kembali ke kelompok untuk
memenuhi semua indikator yang telah
menjelaskan materi yang diperoleh dari
diterapkan, juga dapat diartikan bahwa
kelompok lain.
skenario
pembelajaran
siklus
I
telah
Kegiatan selanjutnya guru meminta siswa
berjalan dengan lancar. Guru telah berhasil
mempersentasikan hasil diskusinya didepan
melaksanakan tugasnya dengan baik hanya
kelas kemudian siswa melakukan presentasi
saja masih terdapat beberapa kekurangan
didepan
misalnya
kelas
Kegiatan
akhir
menyimpulkan memberikan
dengan guru
kelompoknya. dan
guru
membagi
siswa
kelompok siswa yang hanya berdasarkan
guru
tempat duduk dan guru yang jarang
informasi
memberikan pujian ketika siswa berhasil
pembelajaran, memberikan
kurangnya
mengenai materi yang akan dipelajari
menjawab
dipertemuan selanjutnya. Kegiatan diakhiri
memberikan
dengan memberi motivasi dan berdoa.
indikator terlah berhasil dicapai aka tetapi
pertanyaan. catatan
bahwa
Observer walaupun
Peningkatan Motivasi Belajar ... (Helvia Sari) 785
guru masih dirasa kurang maksimal dalam
:
menjalankan metode, observer memberikan saran kepada guru dalam membentuk kelompok lebih baik dibentuk secara acak
Jadi besarnya persentase motivasi belajar
dengan menggunakan metode hitung agar
siswa siklus I adalah 60,8%
siswa kelompok lebih bervariasi. Siswa
Refleksi
melakukan diskusi bersama teman satu Refleksi digunakan untuk menganalisis
kelompoknya dengan baik dimana masingmasing kelompok memilih ketua kelompok. Siswa mengerjakan pekerjaan dengan cara berdiskusi dimana setiap siswa memberikan pendapatnya, akan tetapi ada beberapa siswa yang kurang menghargai siswa lain yang sedang berpendapat. Dalam berdiskusi
apakah tindakan siklus I telah berhasil atau masih kurang, sehingga dapat menjadi auan dalam
melakukan
berikutnya.
Ada
tindakan
siklus
kekurangan
dalam
pelaksanaan tindakan pada siklus I, yaitu: 1)
Masih terdapat beberapa siswa yang
siswa mengerjakan soal penuh antusias.
enggan menyampaikan pendapatnya
Siswa yang mengunjungi kelompok lain
saat
terlihat antusias dalam mendengarkan hasil
berlangsung.
diskusi
akan
tetapi
siswa
hanya
2)
kegiatan
diskusi
kelompok
Terdapat beberapa anak yang pada saat
mendengarkan saja tidak mencatat hasil
kegiatan diskusi kelompok masih ramai
kunjungan ke kelompok lain. Siswa tertarik
sendiri
dan
temannya.
antusias
dengan
pembelajaran
menggunakan metode kunjung karya karena
3)
dengan
berbicara
Beberapa siswa tampak tidak berani
sebelumnya metode tersebut belum pernah
mengutarakan
dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran.
kegiatan diskusi kelompok.
b) Pengamatan terhadap motivasi belajar
Berdasarkan hasil pengamatan terhaap tingkat motivasi belajar siswa pada siklus I, menunjukan bahwa siswa telah cukup baik hal
pendapatnya
saat
Siklus II Kegiatan yang dilakukan pada tahap
siswa
dalam
terhadap
memiliki
motivasi
belajar.
Berikut perolehan masing-masing indikator dan aspek motivasi belajar siswa, yaitu :
perencanaan
ini
adalah
menyusun
instrumen-instrumen yang akan digunakan dalam kegiatan penelitian tindakan dan refleksi
siklus
I.
Perencanaan
yang
dilakukan pada siklus II adalah sebagai berikut: a) Perencanaan tindakan dimulai dengan
Besarnya presentase motivasi belajar siswa
mempersiapkan
pada
disampaikan dan akan diberikan dalam
siklus
I,
yaitu
sebagai
berikut
materi
yang
akan
786 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 8 Tahun ke-6 2017
kegiatan pembelajaran dengan materi
batuan,manfaat batuan, dan asal mula
Batuan.
terbentuknya
dari
masing-masing jenis
pelaksanaan
batuan. Siswa mengerjakan tugas yang
pembelajaran yang akan digunakan
diberikan dengan bimbingan guru. Setalah
sebagai acuan guru dalam pelaksanaan
itu setiap kelompok mengirimkan wakil
pembelajaran.
kelompoknya
b) Menyusun
rencana
c) Mempersiapkan lembar kerja siswa
kekelompok
untuk lain
berkunjung dan
kembali
yang akan digunakan untuk diskusi
kekelompoknya untuk menjelaskan materi
kelompok
yang didapatkan dari kelompok lain.
d) Menyediakan lembar observasi
Kegiatan akhir guru menyampaikan
1) Pelaksanaan Tindakan
pesan agar hasil diskusi siswa dibawa pada
1) Siklus kedua dilaksanakan dalam dua
pembelajaran selanjutnya. Guru menutup
kali pertemuan dengan alokasi waktu 4
kegiatan pembelajaran dengan mengucap
jam pelajaran, yaitu pada tanggal 15
salam dan berdoa.
April 2016 dan 19 April 2016. a) Pertemuan I
b) Pertemuan II
Pertemuan
II
Pada pertemuan II dilaksanakan pada
pertemuan I dilakukan pada hari jumat, 15
hari selasa, 19 april 2016. Pembelajaran
april 2016. Pembelajaran dimulai pada
dimulai pada pukul 07:00 diakhiri 08:30.
pukul 09 :00 dan diakhir 10:30.
Kegiatan awal guru membuka pembelajran
Kegiatan
awal
dimulai
siklus
dengan
guru
dengan mengucap salam dan berdoa. Guru
mengucapkan salam dilanjutkan meminta
melakukan apersepsi dengan menunjukkan
siswa berdoa, guru melakukan apersepsi
contoh batu,siswa memperhatikan contoh
dengan menanyakan bahan-bahan yang
batu
digunakan untuk membuat rumah?siswa
menyampaikan tujuan pembalajaran.
yang
diberikan
guru
dan
menjawab batu bata, semen, pasir, dan
Kegiatan inti guru meminta siswa
batu.kemudian guru menyampaikan tujaun
berkelompok seseuai kelompoknya. Guru
pembelajarn.
menjelaskan kembali tugas yang dibuat
Kegiatan inti guru menjelaskan materi dan
dipertemuan sebelumnya. Kemudian guru
meminta
kelompok
meminta siswa melanjutkan mengirimkan
dengan cara menghitung, siswa berhitung 1-
wakilnya untuk berkunjung kekelompok
4 untuk membentuk kelompok.
lain dan kembali kekelompoknya untuk
siswa
membentuk
Kegiatan selanjutnya setiap kelompok
menjelaskan materi yang diperoleh dari
diberikan LKS dengan tugas yang berbeda
kelompok lain.
setiap kelompoknya tentang contoh-contoh
Kegiatan akhir guru meminta siswa untuk
batuan,perbedaan
membuat kesimpulan mengenai materi yang
antara
jenis-jenis
Peningkatan Motivasi Belajar ... (Helvia Sari) 787
baru
saja
dipelajari,
siswa
membuat
lebih lancar. Siswa aktif dan bersemangat
kesimpulan bersama-sama dengan guru.
dalam
mengikuti
pembelajaran
Kegiatan diakhiri dengan memberi motivasi
menggunakan metode kunjung karya. Siswa
dan berdoa.
dalam
melaksanakan
diskusi
yang
saling
menghargai pendapat satu sama lain dimana siswa terlihat antusias ketika melaksanakan
Observasi Kegiatan observasi atau pengamatan ini merupakan kegiatan mengamati jalannya proses
pembelajaran.
Pelaksanaan
diskusi dan mengunjungi kelompok lain. b) Pengamatan terhadap motivasi belajar siswa
meliputi
Berdasarkan pengamatan terhadap motivasi
pengamatan terhadap metode pembelajaran
belajar siswa pada siklus II, menunjukkan
dan pengamatan terhadap motivasi belajar
bahwa siswa melaksanakan diskusi dengan
siswa. Kegiatan pengamatan ini dilakukan
penuh semangat, siswa juga menjawab
bersama
pelaksanaan tindakan,
pertanyaan yang diberikan guru dengan
karena yang diamati merupakan segala
lugas dan siswa yang melakukan kunjungan
sesuatu
ke kelompok lain merasa senang. Siswa
pengamatan
yang
dengan
yang
dilakukan
terjadi
selama
tidakan
berlangsung. Pengamatan ini dilakukan oleh
telah
teman peneliti yang sudah diberi penjelasan
motivasi
mengenai proses pembelajaran serta sesuatu
masing-masing aspek motivasi belajar siswa
yang menjadi fokus penelitian.
secara rinci, yaitu:
Adapun rincian hasil observasi proses pembelajaran siklus II,
adalah sebagai
berusaha
untuk
belajarnya.
meningkatkan
Berikut
perolehan
Besarnya presentase motivasi belajar siswa pada siklus II, yaitu sebagai berikut :
berikut: a) Pengamatan terhadap metode kunjung karya Dalam observasi metode kunjung karya ini guru telah memenuhi semua indikator yang telah ditetaopkan, juga dapat diartikan pula
Jadi besarnya presentase motivasi belajar siswa siklus II adalah 70,7%
bahwa skenario pembelajaran siklus II telah berjalan
dengan
Refleksi
Guru
dalam
sudah
lebih
Pada siklus II siswa lebih berani aktif dalam
bervariasi dengan menggunakan metode
kegiatan diskusi bersama kelompoknya.
hitung sehingga anggota kelompok berbeda
Guru telah mampu mengelola kelas dengan
dari
baik
membentuk
lancar.
kelompok
kelompok
yang
kemaren
dan
sehingga
tercipta
suasana
yang
kolaborator juga sudah mulai akrab dengan
kondusif. Saat kegiatan diskusi terkadang
siswa sehingga pembelajaran dapat berjalan
diselingi dengan pemberian materi yang
788 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 8 Tahun ke-6 2017
siswa
siswa, dan (c) kegiatan pembelajaran
mendengarkan dan memperhatikan dengan
dengan menggunakan metode Kunjung
baik. Siswa juga menunjukan perhatian
Karya. Pembahasan atas beberapa aktivitas
yang tinggi terhadap guru maupun siswa,
yang
siswa juga bersemangat dalam mengikuti
pembelajaran Kunjung Karya pada mata
kegiatan
pelajaran IPA adalah sebagai berikut:
dilakukan
oleh
guru
pembelajaran
pembelajaran
dan
saat
berlangsung.
kegiatan
Berdasarkan
dilakukan
a. Penyajian
dengan
Kelas
tindakan yang telah dilakukan maka dapat
Kelompok)
disimpulkan bahwa dengan metode kunjung
Pembentukan
metode
(Pembentukan
kelompok
yang
akan
karya dapat meningkatkan motivasi belajar
digunakan untuk berdiskusi siswa dalam
siswa pada mata pelajaran IPA.
pembelajaran IPA dilakukan pada kegiatan inti
pelaksanaan
pembelajaran.
Pembahasan
Pembentukan kelompok diskusi dikelas
Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Kelas 5
bertujuan agar siswa kelas 5 SD Kanisius
SD Kanisius Pugeran Melalui Metode
Pugeran mempunyai kelompok dan tidak
Kunjung Karya pada Pembelajaran IPA.
ada siswa yang tidak memiliki kelompok.
Penelitian
untuk
Siswa juga akan lebih tertarik dengan
meningkatkan motivasi belajar siswa kelas
materi sehingga mereka memperhatikan
5
pada
dengan benar-benar karena materi yang
pembelajaran IPA telah dilaksanakan dalam
disampaikan nantinya akan meningkatkan
2 siklus dan setiap siklusnya terdiri dari 2
rasa nasionalisme siswa yang tinggi, dan
kali pertemuan. Penelitian ini dilaksanakan
juga membantu siswa ketika kegiatan
pada bulan April tahun ajaran 2015/2016.
diskusi dilakukan.
di
yang
SD
bertujuan
Kanisius
Pugeran
Pada pembahasan dalam penelitian ini
b. Kegiatan diskusi kelompok
merupakan pembahasan yang membahas
Agar dapat kegiatan diskusi dalam kelas
dan mengarah kepada hasil observasi
yang terjadi di kelompok kecil ataupun
selama penelitian. Penelitian tindakan kelas
bersama
ini dilaksanakan untuk kemudian akan
mengkondisikan kelas dengan mengatur
dilakakukan reflesi pada tiap-tiap siklusnya.
tempat duduk siswa berdasarkan hasil
Pelaksanaan pembelajaran yang didasari
pembagian
dengan penggunaan metode pembelajaran
diskusi
Kunjung
pembelajaran
kesempatan sebesar-besarnya kepada para
meliputi (a) penyajian kelas yang berupa
siswa untuk berdiskusi dengan melibatkan
pembentukan
seluruh anggota kelompok dan memberikan
diskusi
Karya.
dalam
Proses
kelompok, kelas
(b)
yang
kegiatan terjadi
di
kelompok kecil ataupun bersama seluruh
seluruh
siswa,
kelompok.. berlangsung
Saat guru
guru
kegiatan memberi
kesempatan
siswa
untuk
memberikan
pendapatnya
saat
diskusi
berlangsung.
Peningkatan Motivasi Belajar ... (Helvia Sari) 789
Kegiatan
diskusi
dilaksanakan
dengan
Melalui Metode Kunjung Karya pada
dengan
metode
Pembelajaran IPA
mengkolaborasikan
Kunjung Karya. Guru dan siswa mengakhiri
Selama pelaksanaan penelitian dengan
diskusi dengan membuat kesimpulan secara
metode pembelajaran kunjung karya pada
bersama-sama yang dilaksanakan dalam
pembelajaran IPA dari siklus I dan siklus II
setiap siklus.
mengalami peningkatan. Peningkatan ini
c. Kegiatan
pembelajaran
dengan
dapat dilihat dari data hasil observasi
menggunakan metode Kunjung Karya
terhadap pelaksanaan proses pembelajaran
Agar
pembelajaran
yang meliputi motivasi belajar siswa,
menggunakan metode kunjung karya dapat
metode kunjung karya, dan pembentukan
dilaksanakan, guru memberikan penjelasan
kelompok dari siklus I sampai dengan siklus
mengenai peraturan dalam pembelajaran
II.
menggunakan metode kunjung karya agar
Data dari observasi menunjukkan motivasi
siswa tidak mengalami kebingungan dalam
belajar siswa adalah sebagai berikut:
melaksanakan
pembelajaran
a. Memperhatikan saat guru melakukan
nantinya. Guru juga membagikan lembar
pembelajaran IPA di siklus I sebesar
kerja
42,1 % dan di siklus II sebesar 63,1%
kegiatan
kegiatan
siswa
untuk
kegiatan
diskusi
kelompok yang nantinya digunakan untuk
b. Siswa tidak berbicara sendiri saat guru
mendukung kegiatan pembelajaran. Siswa
melakukan pembelajaran IPA di siklus I
berdiskusi bersama kelompoknya untuk
sebesar 47,4 % dan siklus II sebesar
menyelesaikan tugas yang terdapat di
73,7%
lembar
kerja
melaksanakan kelompok
siswa.
Setelah
diskusi mengirimkan
selesai
c. Siswa aktif menjawab pertanyaan di
masing-masing
siklus I sebesar 68,4% dan di siklus II
2
orang
perwakilannya ke kelompok lain untuk
sebesar 73,7% d. Siswa
mendengarkan/memperhatikan
mendengarkan hasil diskusi kelompok lain.
diskusi kelompok di siklus I sebesar
Anggota kelompok yang tidak berkunjung
73,7% dan di siklus II sebesar 89,5%
ke kelompok lain menunggu perwakilan
e. Siswa aktif dalam diskusi kelompok di
kelompok lain untuk menjelaskan hasil
siklus I sebesar 57,9% dan di siklus II
diskusi kelompoknya.
sebesar 73,7% f. Siswa
antusias
dengan
materi
pembelajaran di siklus I sebesar 73,7% dan di siklus II sebesar 63,1% g. Siswa meringkas materi pelajaran di Bukti
Peningkatan
Motivasi
Belajar
Siswa Kelas 5 SD Kanisius Pugeran
siklus I sebesar 63,1% dan di siklus II 84,2%
790 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 8 Tahun ke-6 2017
h. Siswa bersemangat dalam mengikuti
100
kegiatan pembelajaran IPA di siklus I
90
sebesar 52,6% dan di siklus II sebesar 42,1% i. Siswa merasa bosan dalam mengikuti kegiatan pembelajaran IPA di siklus I
84.2
84.2 78.978.9 78.9 73.7 73.7 73.7 73.7 73.7 73.7 68.4 68.4 70 68.4 63.1 63.1 63.1 63.1 57.9 57.9 57.9 60 52.652.6 47.4 50 47.4 42.1 42.142.1 42.1
80
40
Siklus I Siklus II
30
sebesar 52,6% dan di siklus II sebesar
20
57,9%
10
j. Siswa berani mengutarakan pendapat
94.7 89.5
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10111213141516
dalam kegiatan diskusi di siklus I
sekelompoknya di siklus I sebesar
Gambar 1. Grafik Bukti Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Kelas 5 SD Kanisius Pugeran Melalui Metode Kunjung Karya pada Pembelajaran IPA
78,9% dan di siklus II sebesar 57,9%
KESIMPULAN DAN SARAN
sebesar 68,4% dan di siklus II 84,2% k. Siswa mau berdiskusi dengan teman
l. Siswa
percaya
diri
dalam
menyampaikan hasil diskusi kepada
Simpulan Berdasarkan
hasil
penelitian
dan
kelompok lain di siklus I sebesar 73,7%
pembahasan yang dilakukan di kelas 5 SD
dan di siklus II sebesar 94,7%
Kanisius Pugeran dapat disimpulkan bahwa
m. Siswa merasa senang dengan kegiatan
metode kunjung karya dapat meningkatkan
pembelajaran di siklus I sebesar 68,4%
motivasi
dan di siklus II sebesar 68,4%
didasarkan
n. Siswa mendapat pujian dari guru saat kegiatan
pembelajaran
di
siklus
belajar pada
anak. hasil
Peningkatan
siklus
I
yang
menunjukkan bahwa siswa masih ada yang
I
belum aktif dalam belajar kelompok. Pada
sebesar 47,4% dan di siklus II sebesar
siklus II, guru menyampaikan materi dan
63,1%
membagi
kelompok
secara
heterogen
o. Siswa merasa puas terhadap hasil
setelah itu guru membagikan LKS untuk
diskusi kelompoknya di siklus I sebesar
melakukan diskusi secara berkelompok.
42,1% dan di siklus II sebesar 78,9%
Kemudian guru meminta setiap kelompok
p. Siswa
mengakhiri
kegiatan
mengirimkan wakil kelompoknya untuk
pembelajaran dengan rasa senang di
mendapatkan
siklus I sebesar 42,1% dan di siklus II
kelompok lain. Setelah itu, wakil kelompok
sebesar 78,9%.
kembali
penjelasan
kelompok
untuk
materi
dari
menjelaskan
materi yang diperoleh dari kelompok lain. Hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya nilai rata- rata hasil belajar siswa dan
Peningkatan Motivasi Belajar ... (Helvia Sari) 791
persentase ketuntasan belajar siswa. Nilai rata- rata hasil belajar siswa dari siklus I,
Abdullah. (1998). Pembelajaran IPA di SD.
Jakarta: Universitas Terbuka
dan siklus II yang semula 60,9% dan Aqib, Zainal. (2009). Penelitian Tindakan
menigkat menjadi 70,7%.
Kelas (PTK) Untuk Guru SD,SLB,
Saran Berdasarkan
simpulan,
maka
dapat
disarankan:
Milles,
1. Bagi Sekolah Agar
TK. Bandung: Yrama Widya. B.B.
dan
A.M.
Huberman.
(1992). Analisa Data Kualitatif.
sekolah
lebih
memberikan
Jakarta: UI Press.
sosialisasi terhadap para guru mengenai pembelajaran kooperatif yang dapat meningkatkan motivasi belajar siswa
Data dalam Analisis Statistika. Bandung: Alfabeta.
2. Bagi Guru Metode pembelajaran kunjung karya dapat dijadikan salah satu metode pembelajaran motivasi
Riduwan dan Akdon. (2007). Rumus dan
untuk
belajar
siswa
meningkatkan pada
mata
pelajaran IPA 3. Bagi Siswa Siswa kelas 5 SD Kanisius Pugeran, diharapkan setelah penelitian ini selesai dilaksanakan tetap memiliki motivasi belajarnya dan tetap bersemangan dalam melaksanakan pembelajaran.
Daftar Pustaka DAFTAR PUSTAKA