Edisi II | September 2015
Media Komunikasi dan Informasi Insan Takaful Keluarga
70 Tahun Indonesia Merdeka; Reeksi Peran Umat Islam bagi Bangsa
SeputarIndustri: CoordinationofBenefit(COB) BPJS&AsuransiKomersial Beritakaful: TasyakuranMiladXXITakafulKeluarga Oleh-olehdariTopAgentAward-AAJI2015
NasihatInsanTakaful: MenyelamiArtiKemerdekaan KeuanganSyariah: RangkumanPrinsipDasardan KontrakKeuanganSyariah
Salam REDAKSI
SELASAR Media Komunikasi dan Informasi Insan Takaful Keluarga
PEMBINA Hasreiza Assalamu'alaikum wr. wb. Tepat tanggal 17 Agutus 2015 yang lalu, negeri ini menginjak usia ke 70 tahun. Sebuah usia yang cukup matang bagi sebuah bangsa dalam menjalani kesepakatannya dalam ikatan wilayah kenegaraan. Proses kemerdekaan Republik ini tidak didapatkan begitu saja, namun melalui perjuangan gigih setelah keramahan peradaban kita sebagai bangsa dilecehkan oleh teror dan penindasan bangsa lain. Islam, yang diyakini oleh banyak ilmuwan seperti J.C. Van Leur, Hamka, Abdullah bin Nuh, D. Shahab dan T.W Arnold, masuk ke nusantara sejak abad ke 7 masehi atau abad pertama Hijriyah, telah memberikan sumbangsih atas perjuangan melawan penjajahan dengan menyerahkan mujahid-mujahid terbaiknya berjuang dengan kegigihan dan prinsip jihad yang tinggi. Dan hal tersebut masih terus berlangsung hingga kini, ketika Islam memberikan warna dominan dalam perjalanan bangsa, paska kemerdekaan. Berdekatan dengan itu, tanggal 25 Agustus 2015, PT. Asuransi Takaful Keluarga juga menginjak usia ke 21 tahun. Usia yang jika diibaratkan manusia, adalah usia produktif yang menuju kematangan, baik dalam berbuat maupun bersikap. Usia di mana terjadi proses produktif yang tinggi bagi pemenuhan tanggung jawab bagi dirinya sendiri dan banyak orang yang terkait dengannya. “Dua Dekade, Satu Hati” menjadi tema yang dipilih dalam filosofinya sebagai pengingat, perekat dan pendorong bagi seluruh insan Takaful untuk berjuang dan melakukan yang terbaik bagi perusahaan sebagai bagian dari jihad masa kini bagi keluarga, umat dan tegaknya syariah dalam perekonomian negeri ini. Ya, jihad masa kini yang menjadi kesinambungan atas jihad yang dilakukan oleh umat dan mujtahid pendahulu yang berjuang bagi kemerdekaan dan kedaulatan tanah air. Segala upaya untuk senantiasa bersyukur atas nikmat iman, kemerdekaan, dan lainnya yang terus menerus dilimpahkan oleh Allah SWT kepada segenap insan Takaful, diharapkan akan terimplementasi dengan terus berusaha memberikan yang terbaik dalam pekerjaan sebagai bagian dari ibadah muamalah kita dalam mendorong tegaknya syariat Islam dalam sistem ekonomi negeri ini, atas dasar tujuan kemaslahatan umat. Assalamu'alaikum wr. wb.
Cendekia
Siapkan masa depannya, Wujudkan cita-citanya
PENASIHAT Satibi Darwis, Lc. PEMIMPIN REDAKSI Ahmad Sultoni REDAKTUR AHLI Tegar Hidayat Wahyuningsih Asep Kurniawan STAFF REDAKSI Ahmad Prasetyadi Fajar Basuki Hurun ‘In PENATA LETAK & DESAIN GRAFIS Ahmad Prasetyadi PENERBIT PT. Asuransi Takaful Keluarga ALAMAT Jl. Mampang Prapatan Raya No. 100 Jakarta 12790 Indonesia TELEPON | FAX (021) 799 1234 | (021) 790 1435
EMAIL
[email protected] WEBSITE http://www.takaful.co.id * Redaksi menerima berbagai jenis tulisan dari pembaca sesuai dengan rubrikasi yang kami sediakan. Kirimkan ke e-mail
[email protected] beserta biodata dan nomor kontak yang dapat dihubungi. Redaksi berhak menyunting tulisan yang masuk tanpa mengubah maksud dan isi.
Daftar ISI
source: batatx.photo
14 Interview
04 Seputar Industri
Bu Dosen sang Agen Juara
COB BPJS dengan Asuransi Komersial
16 Wawasan
06 Fokus
Mencermati PTKP 2015
70 Tahun Indonesia Merdeka; Refleksi Peran Umat Islam bagi Bangsa
18 Keuangan Syariah Rangkuman Prinsip Dasar dan Kontrak Keuangan Syariah
10 Beritakaful
Milad XXI Takaful Keluarga Hongkong Trip Contest 2015 Top Agent Award 2015 Soft-launching SELASAR
21 Nasihat Insan Takaful Menyelami Arti Kemerdekaan
13 Marketing Corner Top Agent of the Month Periode Agustus 2015
3
SELASAR Media Komunikasi dan Informasi Insan Takaful Keluarga
Edisi II | September 2015
Seputar INDUSTRI Faskes BPJS adalah Rumah Sakit/Klinik yang bekerjasama dengan BPJS, sedangkan non Faskes BPJS adalah yang tidak bekerjasama dengan BPJS. Dapat disampaikan juga bawah terdapat perbedaan prosedur bagi peserta yang menjalani pengobatan atau perawatan di kedua jenis Fasilitas Kesehatan tersebut. 1. Prosedur Pelayanan di Faskes BPJS
COB BPJS dengan Asuransi Komersial
C
oordination of Benefit (COB) adalah suatu proses dimana dua atau lebih penanggung (payor) menanggung orang yang sama untuk benefit asuransi kesehatan yang sama, dengan membatasi total benefit dalam jumlah tertentu yang tidak melebihi jumlah pelayanan kesehatan yang dibayarkan peserta.
Sebenarnya istilah ini sudah tidak asing lagi bagi kita yang bekerja di industri asuransi, karena merupakan hal yang umum dilakukan apabila ada nasabah memiliki 2 (dua) atau lebih polis asuransi. Namun belakangan ini kita seperti diingatkan kembali dan ingin tahu lebih banyak mengenai COB ini setelah adanya program COB BPJS. Tidak hanya masalah prosedur namun juga bagaimana 2 produk yang berbeda ini dapat saling dikoordinasikan, karena seperti
SELASAR Media Komunikasi dan Informasi Insan Takaful Keluarga
Edisi II | September 2015
yang kita ketahui terdapat perbedaan antara produk BPJS dan produk Asuransi Komersial (Askom). Karena masih banyak yang belum paham mengenai program COB BPJS ini, dan perlunya memberikan informasi terutama kepada marketing Corporate maka pada Rabu, 26 Agustus 2015 Divisi Corporate Business menyelenggarakan training atau sharing mengenai COB BPJS di ruang meeting lantai 3 Gedung Graha Takaful Indonesia, Jakarta. Acara ini diikuti oleh Marketing Corporate dari Corporate Agency (CA), Account Executive (AE), Alternative Distribution Channel (ADC) dan Broker. Dalam penjelasan yang disampaikan oleh Tim Aktuari dan Tim Klaim, terdapat 2 jenis Rumah Sakit/Klinik yaitu yang disebut sebagai Faskes BPJS dan Non Faskes BPJS dalam pelaksanaan prosedur BPJS ini.
4
Untuk mendapat pelayanan di Faskes BPJS, peserta diharuskan menggunakan kartu BPJS Kesehatan dan mengikuti sistem rujukan berjenjang yang sudah ditentukan oleh BPJS Kesehatan . “Coordination of Benefit” atau COB hanya berlaku pada manfaat Rawat Inap jika kelas Rumah Sakit yang digunakan lebih tinggi dari kelas yang menjadi hak di BPJS Kesehatan (naik kelas). Untuk dapat mengajukan klaim reimbursement COB, Rumah Sakit harus memberikan tagihan selesai biaya antara Tagihan Rumah Sakit dan biaya yang sudah dijamin oleh BPJS Kesehatan. 2. Prosedur Pelayanan di Faskes Non BPJS (COB) Secara prosedur hampir sama dengan prosedur pada pelayanan di Faskes BPJS Kesehatan, yang dalam pelaksanaannya peserta harus tetap mengikuti sistem rujukan berjenjang. Namun untuk prosedur kedua ini saat ini baru bisa dilakukan di 24 Rumah Sakit untuk seluruh wilayah Indonesia, jumlah Rumah Sakit dapat berubah sesuai informasi dari BPJS Kesehatan. Setelah peserta mengikuti prosedur, jaminan di Rumah Sakit diberikan oleh Askom dengan penggantian sesuai dengan manfaat dan ketentuan Askom.
Seputar INDUSTRI Setelah Askom menerima tagihan dari RS, Askom akan menagihkan selisih biaya ke BPJS Kesehatan yang akan membayarkan sebesar tarif INA CBG RS tipe C. Untuk mengetahui daftar Rumah Sakit dapat dilihat di website BPJS Kesehatan. 3. Prosedur Pelayanan Gawat Darurat Ketentuan gawat darurat ini harus sesuai dengan yang berlaku pada BPJS, misalnya untuk panas suhu badan 40 derajat celcius, patah tulang terbuka, henti jantung dan masih banyak lagi. Untuk mengetahu kriteria gawat darurat secara lengkap dapat mengakses : bpjs-kesehatan.go.id. Untuk kondisi darurat peserta dapat menggunakan Rumah terdekat tempat kejadian untuk
menghilangkan kondisi daruratnya saja. Setelah kedaruratan dapat diatasi peserta harus pindah ke Faskes BPJS Kesehatan. Apabila kondisi darurat sudah diatasi namun peserta tidak mau pindah ke Faskes BPJS Kesehatan maka manfaat BPJS Kesehatan tidak dapat digunakan. Sebagai peserta tentu saja kita harus memahami prosedurprosedur yang ditetapkan BPJS jika ingin memaksimalkan penggunaan COB BPJS tersebut, karena apabila kita tidak mengikuti prosedur yang ditetapkan maka fasilitas COB BPJS menjadi tidak berlaku. Sebagai karyawan Askom diharapkan lebih memahami hal ini, sehingga dapat memak-
simalkan manfaat dari pemberlakuan COB BPJS Kesehatan. Dan akan lebih bermanfaat juga buat orang lain, apabila kita dapat menjadi tempat bertanya bagi peserta lain yang belum mendapat informasi mengenai manfaat COB BPJS ini.
Wahyuningsih Manager Corporate Business PT Asuransi Takaful Keluarga
Gagal merencanakan berarti merencanakan kegagalan, Persiapkan hari bahagia Anda di masa depan bersama Takaful Keluarga. asuransitakafulkeluarga
@takafulkeluarga
5
http://www.takaful.co.id
SELASAR Media Komunikasi dan Informasi Insan Takaful Keluarga
Edisi II | September 2015
FOKUS
70 Tahun Kemerdekaan; Re leksi Peran Umat Islam bagi Bangsa
Hasreiza Kadiv. Human Capital PT Asuransi Takaful Keluarga
SELASAR Media Komunikasi dan Informasi Insan Takaful Keluarga
Edisi II | September 2015
6
FOKUS
B
erkenaan dgn HUT kemerdekaan RI ke 70 tahun, sejarah bangsa ini telah mencatat peran penting umat Islam dan para pejuang muslim dalam merebut setiap jengkal tanah di seluruh persada nusantara, mengusir penjajah dan memproklamasikan kemerdekaan RI. Pemberontakan petani menentang penindasan yang berlangsung terus-menerus sepanjang masa penjajahan selalu di bawah bendera Islam. Demikian pula perlawanan yang dilakukan oleh Tengku Cik Di Tiro, Teuku Umar dan diteruskan oleh Cut Nyak Dien dari tahun 1873-1906 adalah jihad melawan “kape-kape” Belanda.
Sesungguhnya umat Islam memiliki peran sangat penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia dan dalam menumbuhkan kebangkitan. Peperangan yang terjadi pada abad ke-19 melawan penjajah Belanda selalu bernafaskan jihad. Sejak Maret 1602, pada saat Belanda mendirikan serikat dagang VOC (Verenigde Oostindische Compagnie), salah satu gerakannya yakni memonopoli perdagangan rempah-rempah di kawasan Nusantara pada kala itu berbuntut pada perlawananperlawanan yang dilakukan oleh kerajaan yang ada di Nusantara misalnya Kerajaan Banten dan Kerajaan Mataram. Namun kiprah kerajaan tersebut tidak berlangsung lama. Pihak VOC berhasil mengajak ‘damai’ pihak kerajaan dalam upaya mengelola hasil bumi Nusantara. Sehingga kemelut VOC dengan pribumi khususnya di Jawa meletus ditandai dengan Perang Jawa yang dikomandoi oleh Pangeran Diponegoro salah satu anak Sultan Hamengkubuwono III yang keluar dari istana
menghimpun kekuatan masyarakat di luar kerajaan. Karenanya, upaya protes dan inisiatif perlawanan mulai diambil alih oleh kalangan luar istana dengan subjek yang memiliki latar belakang sebagai pemuka lokal, orang biasa, dan para pemuka agama. Dalam konteks inilah, institusi pesantren sebagai lembaga pendidikan tradisional Islam di Jawa, memiliki peran yang sangat penting dalam membangun gerakan yang bersifat messianistik. Oleh karenanya, Belanda sangat mencurigai keberadaan pesantren dan tarekat sebagai tempat dalam mendukung dan melakukan pembentukan unitas kemasyarakatan dan tempat
“
Lima belas ribu tentara Sekutu dengan persenjataan serba canggih tak mampu menghadapi pasukan perlawanan pasukan kyai dan santri. Bahkan, Brigadir Jenderal A.W.S. Mallaby tewas di tangan laskar santri.
”
konsentrasi dalam menanamkan rasa kebencian dan permusuhan terhadap pemerintah kolonial Hindia Belanda. Pesantren tidak hanya sekedar menjadi tempat pendidikan, melainkan juga menjadi tempat penanaman para kader dan pemimpin agama yang pada kelanjutannya sanggup mempengaruhi serta memimpin beberapa gerakan perlawanan terhadap kolonial (Zainul Milal Bizawie, 2014: 53-55). Dalam buku Jaringan Ulama Timur Tengah dan Kepulauan Nusantara Abad XVII & XVIII (2005), Azyumardi Azra mengungkap sejumlah contoh
7
perjuangan para ulama dalam melawan penjajah. Sebutlah contoh Syekh Yusuf al-Maqassari (1627-1629M). Ulama terkenal ini bukan hanya mengajar dan menulis kitab-kitab keagamaan, tetapi juga memimpin pasukan melawan penjajah. Tahun 1683, setelah tertangkapnya Sultan Ageng Tirtayasa, Syekh Yusuf Maqassari memimpin sekitar 4.000 pasukan di hampir seluruh wilayah Jawa Barat. Menurut Adian Husaini, seperti yang dikutip dari dakta.com, ada satu versi yang menceritakan bahwa Syekh Yusuf berhasil ditangkap setelah komandan pasukan Belanda, van Happel, berhasil menyusup ke markas Syekh Yusuf, dengan menyamar sebagai Muslim dengan pakaian Arab. Syekh Yusuf pun dibuang ke Srilanka dan Afrika Selatan untuk mengurangi pengaruhnya. Tapi, justru di kedua tempat itu, Syekh Yusuf berhasil mengembangkan Islam dengan mengajar dan menulis. Dalam buku yang sama, diceritakan terdapat ulama lain, yakni Syekh Abd al-Shamad alPalimbani (1704-1789), yang dikenal sebagai ulama paling terkemuka dari wilayah Palembang. Meskipun menetap Mekkah, Syekh Abd al-Shamad memiliki kepedulian kuat terhadap kondisi Nusantara dan mendorong kaum Muslim untuk melaksanakan jihad melawan penjajah. Sebuah kitab berba-hasa Arab tentang keutamaan jihad fi-sabilillah ditulisnya dengan judul; Nashihah al-Muslim waTadzkirah al-mu’minin fi-Fadhail al-Jihad fi-Sabilillah wa-Karamah al-Mujahidin fi-Sabilillah. Melalui kitabnya ini, Syekh al-Palimbani menjelaskan bahwa wajib hukumnya bagi kaum Muslim untuk melakukan jihad melawan kaum kafir.
SELASAR Media Komunikasi dan Informasi Insan Takaful Keluarga
Edisi II | September 2015
FOKUS Dalam The Achehnese, seperti dikutip dalam buku di atas, Snouck Hurgronje menyebutkan bahwa karya Syekh al-Palimbani merupakan sumber rujukan utama berbagai karya mengenai jihad dalam Perang Aceh yang sangat panjang melawan Belanda, mulai 1873 sampai awal abad ke-20. Kitab ini menjadi model imbauan agar kaum Muslim berjuang melawan kaum kafir. Masih menurut Adian Husaini, bahkan setelah kemerdekaan diraih, para ulama tetap mengawal kemerdekaan Indonesia. Itu ditunjukkan oleh kepahlawanan KH Hasyim Asy’ari dengan fatwa jihadnya, pada 14 September 1945. Dampak dari Resolusi Jihad itu sungguh luar biasa. Puluhan ribu kyai dan santri berperang melawan tentara Sekutu, yang baru saja memenangkan Perang Dunia kedua. Lima belas ribu tentara Sekutu dengan persenjataan serba canggih tak mampu menghadapi pasukan perlawanan pasukan kyai dan santri. Bahkan, Brigadir Jenderal A.W.S. Mallaby tewas di tangan laskar santri. (Lihat, el-Guyanie, Resolusi Jihad Paling Syar’i, 2010). Dalam proses kemerdekaan pun, peran umat sangatlah sentral. Di sana ada tokoh-tokoh umat seperti KH Wahid Hasyim, Ki Bagus Hadikusumo, KH Kahar Muzakkir dan lainnya yang menjadi anggota BPUPKI dan PPKI. Mereka bukan sekadar menginginkan Indonesia merdeka, tetapi juga gigih memperjuangkan Islam sebagai dasar negara. Perlawanan kultural dan peperangan yang dipimpin kiaikiai pesantren juga masih konsisten pada abad 20 melawan kolonialisme Belanda, juga pada saat Jepang masuk
SELASAR Media Komunikasi dan Informasi Insan Takaful Keluarga
Edisi II | September 2015
source: screenshoot film “Sang Kyai”
juga pada saat Jepang masuk menggantikan Belanda. Terbukti terbentuknya Laskar Hizbullah pada tahun 1944 yang berisikan kiai-santri yang bergabung sebagai tentara PETA (Pembela Tanah Air). Peran kiai, sebagaimana dikutip dari Ali Maschan Moesa, dalam perang kemerdekaan tidak hanya dalam laskar Hizbullah-Sabilillah saja, tetapi banyak di antara mereka menjadi komandan dan anggota tentara PETA (Gugun AlGuyanie, 2012: 35) Laskar ulama-santri yang tergabung dalam tentara Hizbullah-Sabilillah mengawal sampai Proklamasi kemerdekaan Indonesia, bahkan menjadi subjek utama dalam Resolusi Jihad yang difatwakan pada 22 Oktober 1945 guna mempertahankan kemerdekaan Indonesia saat Belanda dan sekutunya melakukan agresi militer. Begitu besarnya peran umat Islam dalam perjuangan
8
kemerdekaan, dalam bukunya ‘Menemukan Sejarah’, Ahmad Mansur Suryanegara menuliskan beberapa data di antaranya: 1. Pengakuan George Mc Turner Kahin seorang Indonesianis (Nationalism and revolution Indonesia) bahwa ada 3 faktor terpenting yang mempengaruhi terwujudnya integritas Nasional; 1) Agama Islam dianut mayoritas rakyat Indonesia, 2) Agama Islam tidak hanya mengajari berjamaah, tapi juga menanamkan gerakan anti penjajah, 3) Islam menjadikan bahasa Melayu sebagai senjata pembangkit kejiwaan yang sangat ampuh dalam melahirkan aspirasi perjuangan Nasionalnya. 2. Bahwa pelopor gerakan Nasional bukan Budi Utomo tetapi Syarekat Islam (SI) yang memasyarakatkan istilah Nasional dan bahasa Melayu ke seluruh Nusantara, anggotanya beragam dan terbuka. Sementara Budi Utomo; menolak persatuan Indonesia, memakai
FOKUS bahasa Jawa dan Belanda dalam pergaulannya, bersikap ekslusif di luar pergerakan Nasional dan keanggotaannya hanya untuk kalangan Priyayi (bangsawan/ningrat) saja. 3. Pelopor pembaharuan sistem pendidikan Nasional adalah Muhammadiyah (1912) 10 tahun lebih awal dari Taman Siswa (1922). Muhammadiyah sudah memakai bahasa Melayu sementara Taman Siswa berbahasa Jawa dan Belanda. 4. Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 dipelopori oleh para pemuda Islam atas prakarsa para ulama dalam rapat Nasional PSII di Kediri pada 27-30 September 1928. Dan masih banyak lagi-lagi fakta-fakta lain yang belum terungkap.
Inilah rangkaian bukti sejarah kiprah Islam Nusantara yang diwariskan oleh Wali Songo, lalu diteruskan ulama dan pesantren sebagai basisnya ikut serta menyumbangkan kekuatan untuk meraih kemerdekaan atas pengaruh kolonialisme selama berabad-abad yang mendiami bumi Nusantara ini. Wakil Sekjen MUI KH Tengku Zulkarnaen menyebutkan bahwa hampir 90 persen pejuang yang melawan penjajah adalah orang Islam. Selain mengangkat senjata, umat Islam juga telah memberikan kontribusi dengan lahirnya organisasi-organisasi Islam. Ia mengatakan bahwa lahirnya Syarekat Islam, Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, dan organisasi Islam lain
telah menggerakkan elemen bangsa untuk sadar akan kemerdekaan. Sejarah sudah membuktikan banyak sumbangsih yang dilakukan orang Islam dalam merebut kemerdekaan dari tangan penjajah. Selain berjuang di medan perang, umat Islam juga telah banyak membangun lembaga pendidikan melalui beberapa organisasi Islam. Dengan dibangunnya beberapa institusi pendidikan Islam pada saat perjuangan merebut kemerdekaan, secara tidak langsung menyadarkan diri bagaimana kita harus lepas dari segala bentuk penjajahan untuk mendapatkan hak hidup merdeka.
Hadirkan ketenangan berkarya, untuk masa depan keluarga.
9
SELASAR Media Komunikasi dan Informasi Insan Takaful Keluarga
Edisi II | September 2015
BERITAKAFUL
Meriahnya Tasyakuran Milad XXI Takaful Keluarga
T
epat pada tanggal 25 Agustus 2015 lalu, PT. Asuransi Takaful Keluarga menginjak usia yang ke-21 sebagai pelopor perusahaan asuransi syariah di Indonesia. Dalam rangka mensyukuri nikmat Allah SWT atas pencapaian tersebut, panitia mengadakan serangkaian kegiatan yang puncaknya adalah penyelenggaraan acara “Tasyakuran Milad ke-21 PT. Asuransi Takaful Keluarga" pada 9 September 2015 di Wisma Muzdalifah, Jakarta Selatan. Rangkaian kegiatan milad ke-21 Takaful Keluarga diawali dengan penyelenggaraan kontes kreasi konsep & tema milad yang dimenangkan oleh Sdr. Tegar Hidayat dengan gagasan “Dua Dekade Satu Hati”.
tak kenal lelah insan Takaful bersinergi dan berkolaborasi dalam mengelola, membangun, serta mengembangkan perusahaan demi mewujudkan visi & misi yang dicita-citakan bersama.
melangkah lebih maju dalam naungan berkah dan ridha-Nya, sehingga menjadi kebanggaan seluruh stakeholder dan dapat menebar manfaat sebesarbesarnya bagi masyarakat Indonesia. Amin.
Selanjutnya, diselenggarakan serangkaian perlombaan antara lain futsal antar divisi, bulutangkis, tenis meja, serta lomba memasak bagi para karyawan perempuan.
Semoga pencapaian usia ke-21 ini menjadi momen untuk bermuhasabah sekaligus menjadi motivasi untuk
Selamat milad Asuransi Takaful Keluarga. Dua dekade satu hati! (AS)
Puncaknya, diselenggarakan acara Tasyakuran Milad ke-21 PT. Asuransi Takaful Keluarga yang dihadiri oleh segenap direksi, tamu undangan, serta karyawan-karyawati Takaful Keluarga. Dua puluh satu tahun perjalanan Takaful Keluarga ini merupakan rahmat dan anugerah Allah SWT yang patut disyukuri, sekaligus sebagai bukti dari komitmen dan
SELASAR Media Komunikasi dan Informasi Insan Takaful Keluarga
Edisi II | September 2015
Penghargaan untuk karyawan dengan masa pengabdian 20 tahun.
10
BERITAKAFUL
FOTO: FAJAR BASUKI
Corporate Business Mid-Year Contest 2015 Pada acara training COB BPJS 26 Agustus yang lalu, divisi Corporate Business turut mengumumkan pemenang Mid-Year Contest untuk para marketing Corporate dengan hadiah berupa trip ke Hongkong. Dari total 61 orang marketing Corporate didapatkan 2 orang yang memenuhi kriteria pemenang kontes, yaitu Ibu Dwi Titik Adjarini dan Bapak Masyhuril Khamis dari CA KBS. Ibu Dwi Titik sebagai Top Agent berhasil mengumpulkan sebanyak 5 (lima) polis baru dengan
total premi Rp 3,143,425,450,- dan Bapak Masyhuril Khamis yang mewakili CA KBS sebagai Top Corporate Agency berhasil mengumpulkan 55 polis baru dengan total premi Rp 5,511,189,698,-. Kami mengucapkan selamat atas pencapaian yang sudah diraih para pemenang dan semoga hal ini dapat menjadi motivasi bagi seluruh marketing Corporate bekerja dengan lebih semangat. (HI)
Kiprah ATK dalam Top Agent Award - AAJI 2015 Tanggal 19-20 Agustus 2015 yang lalu, AAJI telah melaksanakan acara Top Agent Award (TAA) AAJI yang bertemakan Asuransi Bagi Negeri Bahari di Makassar. Pada acara malam Gala Dinner yang berlangsung di Four Points Hotel by Sheraton Makassar, diberikan penghargaan kepada seluruh Top Agent versi Perusahaan, dimana Takaful Keluarga mengirimkan Ibu Suningsih sebagai Top Agent. Pada tahun ini, Takaful mengikuti 2 kategori yaitu Agent Top Premium (diwakili Ibu Suningsih) dan Group Agent Top Premium (diwakili Ibu Hendrawati). Selamat kepada Ibu Hendrawati yang memperoleh penghargaan sebagai peringkat 5 - Group Agent Top Premium. Sedangkan untuk Agent Of The Year, tahun ini dimenangkan oleh AIA Financial (peringkat I), Equity Life (peringkat II) dan Prudential Life (peringkat III). Semoga di tahun mendatang Takaful Keluarga dapat lebih meraih prestasi di acara TAA - AAJI berikutnya. Dibulan September ini akan diumumkan pemenang kontes Gebyar Merdeka 2015 dan nantikan pula inisiatif kontes lainnya. (AK)
Sosialisasi & Soft-launching E-bulletin SELASAR Bertempat di ruang meeting Graha Takaful Indonesia (12/08/2015), tim redaksi SELASAR menyelenggarakan acara softlaunching sekaligus sosialisasi e-bulletin bulanan SELASAR edisi perdana, Agustus 2015. Mengundang segenap jajaran manajemen PT. Asuransi Takaful Keluarga, e-bulletin SELASAR diresmikan secara langsung oleh Ibu Rina Elviroza selaku Direktur Operasional. Tim redaksi berharap kehadiran e-bulletin SELASAR dapat menjadi media komunikasi dan informasi bagi segenap insan Takaful Keluarga, menjadi medium silaturrahim, sekaligus menjadi wadah unjuk kreativitas yang bermanfaat untuk para pembacanya. (AP)
SELASAR Media Komunikasi dan Informasi Insan Takaful Keluarga
Edisi II | September 2015
12
Marketing CORNER
Retail Business Top Agent of the Month (berdasarkan pencapaian bulan Agustus 2015)
Top Policy
TAD
TSM
TFC
Dian Achtiana H.
Rini Riana S.
Rolan Putra P.
010300101
020300005
031100361
Spirit Agency Jakarta IV - III
Java Agency Bandung III
Perwira Agency Purwokerto IV
Top Premium
TAD
TSM
TFC
Dian Achtiana H.
Sri Lestari N.
Abdul Rohman
010300101 Spirit Agency Jakarta IV - III
Top Recruitment
030700047
111100023
Utami Agency Yogyakarta II
Samara Agency Bandar Lampung I
Top Rookie
Penilaian berdasarkan pada pencapaian jumlah rekrut, jumlah polis, serta jumlah premi.
Penilaian berdasarkan pada pencapaian jumlah polis.
Herlina Fitri Sari
Mailan Sari
(TAD)
(TFC)
010900547
011500179
Hanifa Agency Bekasi II
Permata Agency Tangerang I
13
SELASAR Media Komunikasi dan Informasi Insan Takaful Keluarga
Edisi II | September 2015
INTERVIEW
Hendra Pertaminawati 5th Top Group Premium Winner TAA AAJI 2015
“Bu Dosen Sang Agen Juara” sosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) kembali menggelar acara tahunan Top Agent Awards (TAA) untuk yang ke-28 kalinya. Perhelatan tersebut berlangsung dari tanggal 19-20 Agustus 2015 di Makassar, Sulawesi Selatan.
A
melanjutkan kuliah S2 lalu mengajar di UIN Syarif Hidayatullah. Kemudian tahun 2004, saya melamar kembali di Takaful Keluarga sebagai sales Corporate Business dan pada tahun yang sama saya juga mengikuti ujian PNS. Alhamdulillah saya berhasil lolos keduanya.
Dalam acara yang dihadiri oleh perusahaanperusahaan asuransi termasuk Takaful Keluarga ini, terdapat 11 kategori penghargaan yang akan diberikan kepada agen-agen terbaik. Pada kategori Group Agent Top Premium, Ibu Hendrawati sebagai salah satu agen Corporate Business PT. Asuransi Takaful Keluarga berhasil meraih peringkat ke-5. Penghargaan yang diraih oleh Ibu Hendrawati ini sungguh membanggakan, mengingat beliau sudah cukup lama dalam bidang marketing.
Motivasi apa yang membuat Ibu ingin bergabung di Takaful Keluarga? Saya tertarik ingin bergabung dengan Takaful karena Takaful merupakan perusahaan yang dijalankan dengan berbasis syariah. Motivasi saya juga berawal dari keinginan untuk menambah penghasilan dan mengumpulkan biaya untuk berangkat haji. Kesulitan apa saja yang Ibu hadapi selama menjadi agen Takaful? Awalnya dulu saya sering menemui kendala di pelayanan Takaful, lalu muncul kendala dengan produk. Namun saat ini kedua hal tersebut sudah cukup baik, jadi sekarang tergantung pada kemampuan saya sebagai agen untuk memasarkan produk Takaful.
Ditemui selepas acara training COB BPJS di Takaful Keluarga, Ibu Hendrawati menceritakan pengalamannya dari awal menjadi Agen Takaful hingga bisa meraih penghargaan pada acara TAA AAJI ke-28. Bagaimana kisahnya hingga Ibu bisa bergabung di Takaful?
Prestasi apa saja yang sudah Ibu raih selama menjadi agen Takaful?
Tahun 1995 saya ikut seleksi karyawan di Bank Muamalat Indonesia (BMI), namun pada seleksi akhir tidak lolos. Pada saat itu, secara tidak sengaja bertemu dengan Direktur Utama Takaful dan diberikan kartu nama.
Prestasi yang saya raih diantaranya mencapai target 500 juta pada tahun pertama saya menjadi sales Corporate Business. Lalu dari 2008 hingga 2014 saya sering memenangkan kontes yang diadakan untuk agen Takaful, antara lain memenangkan kontes ke Malaysia, ibadah umrah, ke Singapura dan terakhir pada tahun 2014 saya
Setelah itu saya sempat menjadi marketing retail selama 6 bulan, lalu menjadi karyawan di bagian sales support pada awal tahun 1996 sampai dengan tahun 1998. Setelah menikah saya sempat resign dan
SELASAR Media Komunikasi dan Informasi Insan Takaful Keluarga
Edisi II | September 2015
14
INTERVIEW memenangkan kontes Agency Trip ke Jepang. Bagaiman kesan Ibu selama menjadi agen Takaful Keluarga? Apakah ada pengalaman unik yang pernah dialami? Saya menikmati sekali pekerjaan saya menjadi agen Takaful dan bangga menjadi bagian dari keluarga besar Takaful, karena banyak pengalaman unik selama menjadi agen Takaful. Contohnya seperti, saya pernah membayarkan kelebihan biaya (ekses) saat ada peserta yang sedang di rawat inap. Lalu pernah datang ke kantor klien seminggu 3 kali untuk membantu memeriksa dokumen klaim. Pernah juga saya “dimarahin” klien karena ada kesalahpahaman, tapi tetap saya senang melayani klien. Hingga telepon saya “on” 24 jam agar klien bisa menghubungi saya kapanpun . Bagaimana kondisi pasar saat ini? Tantangan terbesar dalam pasar saat ini yaitu karena adanya BPJS, banyak perusahaan yang tidak membeli asuransi komersial tambahan karena budget mereka sudah habis untuk membayar premi BPJS. Saat ini yang dapat di-follow up adalah perusahaan yang merasa benefit BPJS tidak cukup baik untuk karyawannya, namun perusahaan asuransi lain pun turut bersaing untuk mendapatkan klien-klien seperti ini, sehingga persaingan memang semakin ketat. Bagaimana pengalaman Ibu dalam Top Agent Award 2015? Pada ajang TAA, kemarin saya berhasil mendapat peringkat ke-5 untuk Top Group Premium dari 8 Nominator. Di TAA kemarin,
perusahaan asuransi syariah yang berhasil masuk hanya Takaful. Ini penghargaan pertama untuk saya, karena tahun-tahun sebelumnya hanya menjadi partisipan saja. Saat mendapat penghargaan ini rasanya sangat senang dan tidak percaya. Ini menjadi motivasi saya untuk lebih semangat dan lebih bekerja lebih keras lagi.
dengan tujuan akhir sebagai sarana bermuamalah secara syar’i. Semoga Takaful produksinya lebih bagus dan tetap fokus pada tujuan yang ditentukan di awal. Karena Takaful berdiri bukan hanya untuk mencari keuntungan semata tetapi juga untuk menjalankan misi sosial, yaitu kemanusiaan tolong menolong.
Adakah tips sukses menjadi agen Takaful Keluarga?
Harus tetap semangat melakukan prospek dan memperluas pasar asuransi syariah ke market yang lebih luas, yaitu kelompok muslim rasional, yang jumlahnya besar dan mayoritas di Republik ini.
Jangan pernah berhenti mencari prospek, harus tetap semangat melakukan aktivitas seperti cold calling dan lainnya. Jangan lupa bahwa agen juga berperan sebagai sarana promosi Takaful, sehingga dengan memberikan service yang baik dan dapat dipercaya, bisa memberikan citra baik pula bagi Takaful. Begitupun sebaliknya. Pesan dan harapan Ibu di ulang tahun Takaful yang ke21?
Untuk para karyawan tetap semangat bekerja, karena kita sebagai asuransi syariah sudah dipandang oleh AAJI dan asosiasi Asuransi lainnya dan layak berdiri berdampingan dengan asuransi konvensional. (HI)
Saya berharap Takaful jangan keluar dari tujuan awalnya walaupun saat ini sudah terjadi regenerasi. Awal Takaful berdiri adalah karena ingin menjadi pilihan dan melindungi umat dari kegiatan ekonomi yang ribawi,
INFO KEPESERTAAN Untuk memudahkan komunikasi, silahkan perbaharui data kepesertaan Anda berupa; “data alamat surat-menyurat, nomor HP, dan alamat email bapak/ibu”” melalui sms 087788164000 atau bisa menghubungi call center 08071003456 atau 021-79190005 dan atau email ke
[email protected] dengan format: No.Polis#nama lengkap#alamat suratmenyurat#no.handphone#email adress asuransitakafulkeluarga
15
@takafulkeluarga
http://www.takaful.co.id
SELASAR Media Komunikasi dan Informasi Insan Takaful Keluarga
Edisi II | September 2015
WAWASAN
Mencermati PTKP 2015 source: liputan6.com
S
eperti yang telah kita ketahui bersama bahwa target penerimaan negara dari sektor Perpajakan pada Tahun 2015 adalah Rp 1.489 triliun. Dan di tengah beban target tinggi seperti itu dari sektor perpajakan, Pemerintah melalui Menteri Keuangan mengeluarkan kebijakan yang cukup melegakan yaitu mulai 1 Januari 2015, Wajib Pajak Orang Pribadi akan mendapatkan kenaikan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) sebesar 48% atau setara dengan Rp. 11.700.000,00 menjadi Rp. 36.000.000,00 setahun, dari sebelumnya sebesar Rp24.300.000,00. Peningkatan PTKP tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 122/PMK.03/2015 tentang Penyesuaian Besarnya PTKP. Meskipun diundangkan pada tanggal 29 Juni 2015, Peraturan Menteri Keuangan tersebut mulai
SELASAR Media Komunikasi dan Informasi Insan Takaful Keluarga
Edisi II | September 2015
berlaku sejak Tahun Pajak 2015. Ada dua hal yang melatarbelakangi dinaikkannya batas PTKP, yang pertama adalah Penyesuaian Upah minimum Provinsi (UMP) atau Upah Minimum Kabupaten (UMK). Kenaikan UMP 2015 bila dibanding dengan UMP 2013 adalah 31%. Alasan pemerintah menaikan batas PTKP yang lebih tinggi yaitu sebesar 48% karena memasukan UMK, khususnya Karawang yang menetapkan upah minimum paling tinggi di Indonesia sebesar Rp. 35.500.000,- setahun atau Rp. 2.957.450,- sebulan.
Yang kedua adalah sebagai salah satu alat dan sarana pendorong perekonomian, di tengah situasi melambatnya pertumbuhan ekonomi serta perkembangan harga kebutuhan pokok yang semakin meningkat. Ketiga, kenaikan PTKP tersebut ditujukan untuk meningkatkan daya beli masyarakat dan sebagai insentif agar pertumbuhan ekonomi nasional dapat didorong melalui peningkatan konsumsi masyarakat. Perbandingan besarnya PTKP yang sebelumnya dengan yang saat ini berlaku adalah:
PTKP
Sebelumnya
Sekarang
Wajib pajak orang pribadi
Rp24.300.000,00
Rp36.000.000,00
Tambahan untuk WP kawin
Rp2.025.000,00
Rp3.000.000,00
Tambahan untuk tanggungan
Rp2.025.000,00
Rp3.000.000,00
Tambahan apabila penghasilan istri digabung dengan suami
Rp24.300.000,00
Rp36.000.000,00
16
WAWASAN Apa pengaruh kenaikan PTKP bagi pemotongan pajak yang selama ini diberlakukan untuk karyawan? PTKP merupakan pengurang penghasilan neto karyawan untuk menentukan berapa sebenarnya Penghasilan Kena Pajak (PKP). Semakin besar PTKP, semakin kecil PKPnya. Sebaliknya, semakin kecil PTKP, semakin besar PKPnya. Bisa dibilang Pengaruh kenaikan PTKP jika karyawan belum/tidak menikah yang penghasilan netonya di bawah Rp 36 juta setahun atau Rp 3 juta sebulan, tidak akan dipotong PPh Pasal 21. Itu dampak positif dari sisi karyawan, lalu bagaimana
dampak bagi perusahaan? Bagi perusahaan yang memberikan tunjangan PPh Pasal 21 bagi karyawannya, maka biaya yang dapat dibebankan menjadi berkurang, karena PPh Pasal 21 atas penghasilan karyawan berkurang. Namun begitu, hal tersebut menyebabkan penghasilan kena pajak perusahaan naik, dan PPh terutang perusahaan pun akan naik. Banyak dampak plus minus yang akan ditimbulkan akibat kenaikan PTKP. Mari kita ambil hikmah positifnya dari kenaikan PTKP terbaru. Kita sering melihat atau mendengar kata bijak yang menjadi slogan dari Dirjen Pajak
17
’Orang Bijak Taat Pajak’’. Kita doákan semoga saudarasaudara kita yang dititipkan kewajiban mengelola pajak kita, bisa menjalankan amanah yang diberikan dan berguna bagi sebesar-besarnya kemaslahatan umat dan bangsa ini. (Sumber: www.pajak.go.id)
Sigit Prasetyo Bagian Accounting PT Asuransi Takaful Keluarga
SELASAR Media Komunikasi dan Informasi Insan Takaful Keluarga
Edisi II | September 2015
Keuangan SYARIAH
Rangkuman Prinsip Dasar dan Kontrak Keuangan Syariah
K
euangan syari’ah adalah bentuk keuangan yang didasarkan pada syari’ah atau bangunan hukum islam. Syari’ah, yang berarti “jalan yang menuju sumber air”, dipenuhi dengan tujuan moral dan pelajaran tentang kebenaran. Sejatinya, syari’ah mewakili gagasan bahwa semua manusia dan pemerintah tunduk pada keadilan dibawah hukum. Ini adalah satu istilah yang meringkaskan cara hidup yang diajarkan Allah swt kepada hamba-hambanya dan mencakup segala sesuatu mulai dari kontrak bisnis dan pernikahan hingga azab dan ibadah. Keuangan syari’ah memiliki satu persyaratan utama setiap transaksi keuangan harus sesuai dengan syari’ah. Untuk menjamin kepatuhan terhadap syari’ah, lima prinsip utama harus diikuti secara ketat. Yaitu: 1. Keyakinan pada tuntunan ilahi Alam semesta diciptakan oleh Allah dan Dia menciptakan manusia di muka bumi untuk memenuhi tujuan-tujuan tertentu lewat ketaatan kepada perintahperintahNya. Perintah-perintah ini tidak dibatasi pada ibadah dan ritual keagamaan semata. Melainkan mencakup bidang penting dari nyaris setiap aspek kehidupan, termasuk transaksi ekonomi dan keuangan. Manusia membutuhkan tuntunan ilahi karena dia tidak memiliki kekuatan sendiri untuk mencapai kebenaran. 2. Tidak ada Bunga Anda tidak boleh menerima bunga dari satu pinjaman atau diminta untuk membayar bunga atas pinjaman.
SELASAR Media Komunikasi dan Informasi Insan Takaful Keluarga
Edisi II | September 2015
3. Tidak ada investasi haram
Apa Yang Tidak Boleh
Uang harus diinvestasikan pada tujuan yang baik. Sementara perusahaan-perusahaan yang memproduksi barang-barang haram dihindari.
Dalam praktiknya, sistem larangan-larangan yang pada prinsipnya memang dimaksudkan untuk melindungi para pelaku sistem keuangan dan memastikan terjadinya keadilan pada para pelaku dan pihak lain yang ada di dalam sistem ekonomi dan sosial umat Islam.
4. Berbagi resiko dianjurkan Gagasan tentang berbagi risiko secara sadar didorong dan dipraktikan secara rutin di antara mitra bisnis, seperti antara nasabah dan lembaga keuangan. Berbagi risiko bertujuan meningkatkan transparasi dan yang sangat penting mendorong rasa saling percaya dan kejujuran dalam transaksi di antara para mitra bisnis, lembaga, dan nasabah. 5. Pembiayaan didasarkan pada asset riil Pembiayaan yang disalurkan lewat produk-produk syari’ah hanya bisa meningkat seiring meningkatnya perekonomian riil dan dengan demikian membantu menangkal spekulasi dan ekspansi kredit yang berlebihan.
18
1. Riba (atau bunga) Umat islam dilarang mengambil riba apapun jenisnya. Larangan supaya umat islam tidak melibatkan diri dengan riba bersumber dari berbagai surat dalam al-Qur’an dan hadits Rasulullah SAW. a. Al-Qur’an menolak anggapan bahwa riba yang pada zahirnya seolah-olah menolong mereka yang memerlukan sebagai suatu perbuatan untuk mendekatkan diri atau bertaqarrub kepada Allah. b. Riba digambarkan sebagai suatu yang buruk. Allah mengancam akan memberikan balasan yang keras kepada orang yahudi yang memakan riba.
Keuangan SYARIAH c. Riba diharamkan dengan dikaitkan kepada suatu tambahan yang berlipat ganda. d. Allah dengan jelas dan tegas mengharamkan apapun jenis tambahan yang diambil dari pinjaman. 2. Gharar Kita mengubah sesuatu yang harusnya bersifat pasti (certain) menjadi (uncertain). Contohnya sebagai karyawan kita menandatangani kontrak kerja di suatu perusahaan dengan gaji Rp. 1.100.000/bulan. Kontrak ini bersifat pasti dan mengikat kedua belah pihak, sehingga tidak boleh ada pihak yang mengubah kesepakatan yang sudah pasti itu menjadi tidak pasti. Misalnya mengubah sistem gaji dari Rp. 1,1 juta/bulan tersebut menjadi sistem bagi hasil dari keuntungan perusahaan. Hal yang sama juga berlaku bagi kontrak jual-beli dan sewa-menyewa. Dalam referensi lain, gharar bermakna resiko, sesuatu yang berpotensi terhadap kerusakan. 3. Maysir Secara sederhana, yang dimaksud dengan maysir atau perjudian adalah suatu permainan yang menempatkan salah satu pihak harus menanggung pihak beban yang lain akibat permainan tersebut. Setiap permainan atau pertandingan, baik dalam bentuk game of chance, game of skill ataupun natural events, harus menghindari terjadinya zero sum game, yakni kondisi yang menempatkan salah satu atau beberapa pemain harus menanggung beban pemain yang lain. Dengan demikian dalam sebuah pertandingan sepak bola misalnya, dana partisipasi yang dimintakan dari dana peserta
tidak boleh dialokasikan, baik sebagian maupun seluruhnya, untuk pembelian thropy atau bonus para juara. Penegasan dalam Alqur’an terkait hal ini: “Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya meminum khamr, berjudi, berkorban untuk berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan keji termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu dapat keberuntungan”. (QS. Al-Maidah:90)
“
Setiap permainan atau pertandingan, baik dalam bentuk game of chance, game of skill ataupun natural events, harus menghindari terjadinya zero sum game, yakni kondisi yang menempatkan salah satu atau beberapa pemain harus menanggung beban pemain yang lain.
Kontrak dalam keuangan syari’ah
”
Kontrak adalah kesepakatan antara dua pihak atau lebih yang menimbulkan kewajiban untuk melakukan atau hal-hal tertentu. Misalnya, jika anda akan menandatangani satu kontrak hipotik rumah berjangka waktu 15 tahun, itu berarti bank setuju memberi anda pinjaman untuk membeli rumah yang anda pilih. Dan anda harus membayar bank lewat angsuran bulanan tepat selama 15 tahun ke depan. Pada tingkatannya yang paling dasar, kontrak adalah satu kesepakatan yang secara hukum bisa ditegakkan. Al-qur’an memberikan kebebasan dasar untuk mengikatkan diri ke dalam kontrak dan melakukan transaksi atas keuntungan bersama. Kata
19
Arab untuk kontrak adalah aqd, yang berarti “mengikat” atau “memperkuat”. Supaya suatu kontrak atau akad itu sesuai syari’ah, kontrak tersebut harus memiliki 4 ciri berikut, beberapa diantaranya berbeda dari ciri-ciri kontak konvensional: 1. Ada setidaknya dua pihak dalam kontrak syariah. 2. Ada penawaran dan penerimaan oleh kedua belah pihak mengenai tujuan dan ketentuan-ketentuan kontrak. 3. Tujuan kontrak tidak boleh haram atau melanggar syariah. 4. Subyek dari kontrak harus berpindah tangan setelah kontrak selesai. Selain dari empat ciri di atas, ada beberapa sifat-sifat lain yang harus dipatuhi, untuk memastikan bahwa sebuah transaksi keuangan memang sudah sesuai secara syari’ah, yaitu: 1. Ketentuan-ketentuan kontrak harus bisa dicapai. 2. Pihak yang terikat kontrak harus mengetahui kualitas, kuantitas, dan spesifikasi sesungguhnya dari obyek kontrak untuk menghilangkan gharar (ketidakpastian) yang dapat menimbulkan perselisihan. 3. Pihak-pihak yang berkontrak harus diatas 15 tahun dan berakal sehat. Berikut merupakan klasifikasi secara sederhana mengenai nama-nama kontrak keuangan syariah : 1. Tabungan dan pembelanjaan terdiri dari wadiah, mudharabah, qard hasan. a) Wadiah. Merupakan kontrak diantara satu pihak yang memiliki barang dengan pihak yang diamanahkan untuk berjanji menyimpan barang dengan
SELASAR Media Komunikasi dan Informasi Insan Takaful Keluarga
Edisi II | September 2015
Keuangan SYARIAH tujuan dijamin keselamatannya.
baiinah.
b) Mudharabah. Dalam kontrak ini terdapat hubungan antara pemilik modal (shahibul mal) dengan pelaku usaha (mudharib). Kontrak mudharabah adalah kontrak menanggung untung dan rugi antara pemilik dana dengan nasabah. Hubungan kontrak keuangan ini menuntut adanya transparansi bagi pihak pelaku usaha.
3. Perlindungan (asuransi) yang meliputi akad tabarru’, wakalah, mudharabah.
c) Qard hasan. Suatu akad perjanjian antara pengutang dan peminjam yang melakukan hutang dan piutang. Dalam akad tersebut seseorang meminjamkan miliknya kepada peminjam dalam waktu tertentu. Peminjam juga berjanji akan membayar kembali kepada pengutang sama seperti nilai harta yang dipinjamkan dan tidak lebih dari itu, sesuai dengan kesepakatan.
4. Investasi yang meliputi murabahah, mudharabah, musyarokah, ijaroh. 5. Perdagangan yang meliputi murabahah, wakalah, wadiah. Kategori-kategori kontrak syariah Seperti kontrak konvensional, kontrak syariah bias unilateral atau bilateral. 1. Kontrak unilateral. Ini tidak menuntut persetujuan penerima dan secara umum memberi penerima, misalnya hadiah dan pinjaman lunak “gratis” yang hanya menuntut pengembalian hutang pokok.
b. Berbasis utang, murabahah, ijaroh.
2. Kontrak bilateral. Semua ini diikat oleh aturan-aturan spesifik berdasarkan kesepakatan diantara dua pihak. Meskipun kontrak-kontrak ini memiliki keberagaman yang luas, tidak ada cara baku untuk mengkategorikannya.
c. Berbasis utang, bai salam, ishtisna’, qard hasan, rahn,
Berikut satu metode yang diterima umum dimana setiap
2. Keuangan yang terbagi menjadi 3 bagian yaitu: a. Berbasis ekuitas, musyarokah, mudharabah.
tipe dapat dipecah lebih jauh menjadi 3 kategori: 1. Kontrak pertukaran. Semua ini beruusan dengan perdagangan, pembelian, dan penjualan asset, termasuk usufruct (hak untuk menggunakan asset milik orang lain). Asset ini dapat berupa sepetak tanah, rumah,dan keduanya. 2. Kontrak partisipasi atau turut serta. Ini mencakup berbagai jenis kemitraan seperti bagi hasil dan usaha patungan. 3. Kontrak pendukung. Ini adalah semua tipe kontrak lain di luar kedua jenis kontrak diatas. Dari ketiga kategori kontrak di atas, kontrak yang paling dasar adalah kontrak pertukaran, yang melibatkan pengalihan kepemilikan dan pengalihan penggunaan properti dari satu pihak ke pihak lain. Satu kontrak pertukaran menangkap esensi dari kegiatan komersial. Juga, semua kontrak lain memiliki kadar kemiripan tertentu dengan kontrak ini. (HR) (Sumber: Buku Pintar Keuangan Syariah, 2012, Daud Vicary Abdullah & Keon Chee, Zaman – Jakarta)
Selamat & Sukses
Score : B (Good) Indonesia Good Corporate Governance Award 2015
SELASAR Media Komunikasi dan Informasi Insan Takaful Keluarga
Edisi II | September 2015
The Best Risk Management Islamic Life Insurance - Full Pledge 11th Islamic Finance Award 2015 - Karim Consul ng Indonesia
20
Nasihat Nasihat INSAN INSAN TAKAFUL TAKAFUL
Menyelami Arti Kemerdekaan
Ust. Satibi Darwis, Lc. Sekretaris Dewan Pengawas Syariah PT Asuransi Takaful Keluarga
source: screenshoot film “Guru Bangsa Tjokroaminoto”
D
“
an Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh- sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan aku. dan Barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, Maka mereka Itulah orang-orang yang fasik.” (QS. An-Nur : 55)
Kemerdekaan merupakan salah satu karunia besar dari Allah SWT kepada hambahambaNya. Ia merupakan ni’mat urutan kedua sesudah ni’mat kehidupan. Namun ia tetap berada pada satu urutan di bawah ni’mat termahal, yakni ni’mat keimanan. Allah SWT memerintahkan kita untuk mensyukuri semua ni’mat-Nya. Sebab mensyukuri ni’mat akan menghasilkan pelipatgandaan ni’mat itu sendiri. Sedangkan kufur ni’mat akan menyebabkan ni’mat itu berubah menjadi sumber bencana bahkan azab. Sebagian ‘ulama mendefinisikan syukur ni’mat sebagai “memanfaatkan ni’mat di jalan ketaatan sehingga ni’mat tersebut bertambah.”
Apabila kita sebagai suatu bangsa pandai memanfaatkan ni’mat kemerdekaan dengan menjalani kehidupan berbangsa, bermasyarakat dan bernegara penuh dengan berbagai program ketaatan kepada Allah SWT, niscaya ni’mat tersebut akan Allah tambah kepada kita semua. Namun sebaliknya bilamana kemerdekaan itu kita sikapi dengan menjalani kehidupan berbangsa, bermasyarakat dan bernegara jauh dari tuntunan ilahi, maka sudah sewajarnya ni’mat kemerdekaan malah terasa menjadi sumber bencana dan bahkan azab. Kemarin, bertepatan dengan tanggal 17 Agustus, bangsa Indonesia kembali memperingati
21
hari kemerdekaannya yang ke 70. Kesemarakan menyambut hari bersejarah itu sudah nampak dari jauh-jauh hari. Spanduk, lampu hias, bendera, sampai baliho -baliho besar bertuliskan ucapan “Dirgahayu Kemerdekaan Republik Indonesia” menghiasi jalan-jalan raya. Iklan-iklan ucapan selamat hari kemerdekaan dan acara spesial kemerdekaan di media massa pun bertebaran menambah gegap gempita menyambut hari bersejarah itu. Namun dibalik kesemarakan itu masih terselip pertanyaan dibenak kita; benarkah kita sudah merdeka? Pasalnya kita banyak melihat disana-sini fenomena yang menunjukkan hal sebaliknya. Dalam aspek
SELASAR Media Komunikasi dan Informasi Insan Takaful Keluarga
Edisi II | September 2015
Nasihat INSAN TAKAFUL
ekonomi, sosial, politik, hukum, maupun budaya kita banyak mendapatkan kenyataan bahwa masyarakat kita masih jauh dari kemerdekaan. Begitu juga dengan perilaku individunya, banyak yang masih membebek kepada kehidupan yang tidak sesuai dengan akhlak Islam. Padahal Indonesia adalah negeri muslim terbesar di dunia. Dan The Founding Father kita mengakui dengan jujur dalam mukaddimah undang-undang dasar 1945, bahwa kemerdekaan ini diraih atas berkat rahmat Allah SWT. Artinya dalam mengisi kemerdekaan ini hendaknya kita tidak boleh melupakan Tuhan yang telah memberi kita nikmat kemerdekaan ini. Kemerdekaan yang Menyeluruh Suatu Negara bisa dikatakan merdeka secara hakiki apabila kemerdekaan tersebut terjadi secara menyeluruh dalam semua pilar-pilarnya. Kemerdekaan tersebut bukan hanya dalam konteks negara semata tetapi juga individu dan masyarakat yang menjadi pengisi sebuah Negara. Dalam konteks individu kemerdekaan berarti seorang yang ketika ia bersikap dan berperilaku akan selalu di dasarkan kepada pertimbangan rasional. Dan bagi orang yang beriman pertimbangan rasionalnya adalah ketika ia menyandarkan segala perbuatannya kepada aturan Allah SWT. Imam Ali ra. mengibaratkan hal tersebut dalam satu ungkapan; ”Seorang budak beramal karena takut hukuman, pedagang beramal karena menginginkan keuntungan, dan orang merdeka beramal karena mengharap keridhaan dari Allah SWT.”
SELASAR Media Komunikasi dan Informasi Insan Takaful Keluarga
Edisi II | September 2015
Maka jika ada seorang manusia dalam kehidupannya senantiasa dikendalikan hawa nafsu maka berarti dia belum menjadi orang merdeka yang sebenarnya. Meskipun ia bukan seorang budak dan hidup di sebuah masyarakat dan Negara merdeka. Karena ia terbelenggu oleh hawa nafsunya yang senantia memaksanya untuk melakukan perbuatan yang tidak sesuai dengan akal sehatnya. Kehidupannya selalu terjajah oleh hawa nafsunya sendiri sehingga mengakibatkan terjerumusnya ia ke jurang kebinasaan baik di dunia maupun di akhirat. Allah SWT berfirman : “Adapun orang yang melampaui batas, dan lebih mengutamakan kehidupan dunia, maka sesungguhnya nerakalah tempat tinggal(nya).” (QS. An-Naazi’aat:37-39). Dalam Tafsir Fathul Qadir, Imam As-Syaukani mengatakan; orang yang melampaui batas adalah yang melampaui batas dalam kekufuran dan maksiat kepada Allah. Lebih mendahulukan dunia ketimbang akhirat. Sedangkan Imam Al-Baidhawi menyatakan, maksud ayat di atas adalah; adapun orang yang melampaui batas hingga dia kufur serta me-
22
milih kehidupan dunia dan tidak mempersiapkan diri untuk kehidupan akhirat dan membersihkan diri dari hawa nafsu maka tempat kembalinya adalah neraka. Sedangkan dalam konteks masyarakat, kemerdekaan adalah ketika mereka tidak lagi menjadi pengekor pola pikir, budaya dan bahkan agama para penjajah. Kita bisa menjadikan masyarakat Madinah sebagai contoh masyarakat yang merdeka secara hakiki. Setelah Rasulullah SAW hijrah ke Madinah, beliau mulai menata masyarakat di sana dengan kehidupan yang Islami yang jauh berbeda dengan sebelumnya. Semula persatuan masyarakat dibangun di atas landasan kesukuan yang sangat rapuh dan sering memunculkan pertikaian di sana-sini, maka kemudian dirubah menjadi berlandaskan agama yang kokoh dan memunculkan ketentraman dan kedamaian. Budaya yang semula mengikuti budaya jahiliyah warisan nenek moyang yang dipenuhi takhayyul dan khurafat diganti menjadi budaya yang Islami yang rasional dan bernilai luhur. Wallahu A’lamu bis Showab.
Selamat & Sukses atas Milad XXI PT Asuransi Takaful Keluarga
asuransitakafulkeluarga
@takafulkeluarga
http://www.takaful.co.id
PT Asuransi Takaful Keluarga terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan.