7. Daftar Pustaka
Ali, M.,Hadi, S., Mihardja, D.K., 1994, Pasang Surut Laut. Diktat Kuliah Pasang Surut Laut Jurusan Geofisika dan Meteorologi, Institut Teknologi Bandung. Arzhenta, Aldy, 1999, Studi Penyusunan Prototipe Sistem Informasi Pasang Surut di Perairan Pantai Utara Jawa, Tugas Akhir Sarjana, Jurusan Geofisika dan Meteorologi, Bandung: Institut Teknologi Bandung. Asyari, Panugrah, 2002, Sistem Pasang Surut Laut Indonesia, Tugas Akhir Sarjana Jurusan Geofisika dan Meteorologi, Institut Teknologi Bandung. Foreman, M.G.G., 1977, Manual for tidal currents analysis and prediction, Pacific Marine Science Report 78-6, Institute of Ocean Sciences, Patricia Bay, Sidney. Garrison, Tom,1998, Oceanography: An Invitation to Marine Science (3rd edition), Wadsworth Publishing Company, Florida. Gjevik, B., 2006, Lectures on Tides, Departement of Mathematics University of Oslo, Oslo. Julkarnaen, Dodi, 2000, Penyusunan Basis Data Sistem Informasi Pasang Surut Indonesia, Tugas Akhir Sarjana, Jurusan Geofisika dan Meteorologi, Institut Teknologi Bandung. Mellor, G.L., 2004, User Guide for a Three-Dimensional: primitive equation, numerical ocean model, Princeton University. Pugh, D.T., 1987, Tides, Surges, and Mean Sea-Level: A Handbook for Engineers and Scientists, John Wiley & Sons Ltd., Great Britain.
7–1
Putri, Mutiara, R., 1994, Pemodelan Hidrodinamika dan Penyebaran Logam Berat Cadmium (Cd) di Pelabuhan Tanjung Priuk, Tugas Akhir Sarjana, Jurusan Geofisika dan Meteorologi, Institut Teknologi Bandung Radjawane, I. M., Hadi , S., 2005, Diktat Kuliah OS-3204 Arus Laut, Program Studi Oseanografi, Departemen Geofisika dan Meteorologi, FIKTM-ITB, Institut Teknologi Bandung. Sumantri, Kris Permana,1999, Sistem Informasi Arus Permukaan Laut Prototipe: Perairan Laut Jawa, Tugas Akhir Sarjana, Jurusan Geofisika dan Meteorologi, Institut Teknologi Bandung. Xu, Zhigang, 2002, Ellipse Parameters Conversion and Velocity Profiles for Tidal Currents in Matlab, Canada:Maurice-Lamontagna Institute, Ocean Science Division, Fisheries and Oceans, Canada Sumber lain: http://www.oc.nps.navy.mil/nom/day1/partc.html http://wxtide32.com/links.html http://www.miz.nao.ac.jp/staffs/nao99/index_En.html http://en.wikipedia.org/wiki/Bilinear_interpolation
7–2
LAMPIRAN
A. PENDAHULUAN Basis Data Arus Pasang Surut merupakan sebuah aplikasi yang dapat digunakan untuk menyimpan data-data pasang surut baik elevasi maupun arus yang kemudian dapat dilakukan peramalan untuk waktu-waktu tertentu. Basis data ini dibuat sebagai upaya untuk mendukung upaya pengembangan oseanografi operasional di Indonesia. Sebagai langkah awal, dataset yang tersedia adalah dataset Teluk Jakarta yang dapat dilakukan pembaruan data setiap saat. Baik data dari lapangan maupun data yang berasal dari data hasil pemodelan matematika. Pengembangan terhadap basisdata ini perlu terus dilakukan penyempurnaan terutama pada fungsi-fungsi analisa data yang masih terbatas pada data-data pendek. Oleh karenanya, basis data ini dibuat sedemikian rupa sehingga dapat kembangkan baik dari sisi fungsi maupun dari sisi tampilan. B. INSTALASI SOFTWARE a. Sistem Operasi yang Sesuai Windows 98, 2000, NT dan XP b. Perangkat keras yang diperlukan Perangkat keras yang syaratkan mempunyai spesifikasi minimum sebagai berikut: •
Prosesor
: Pentium 4 atau setara
•
RAM
: 1 GB
•
VGA-Card
: 128
•
Untuk versi ini space hardisk yang diperlukan 300 MB L. 1
C. CARA MENGGUNAKAN SOFTWARE
1. Tentang Basis data Prototipe basis data arus dan pasang surut ini dapat digunakan untuk melakukan analisa dan peramalan pasang surut baik untuk elevasi maupun untuk kecepatan arut. Basis data ini juga dapat digunakan untuk menyimpan data-data lapangan baik arus maupun elevasi. Berikut adalah tampilan Basis data a. Tampilan antarmuka Tampilan antarmuka (interface) terdiri dari beberapa bagian yaitu layer control, tool bar, menu bar, info panel, dan tampilan peta. Seperti tampak pada Gambar L.1.
Menu Bar Tool Bar GIS
Input Koordinat
Layer kontrol Tampilan Map (Viewer GIS) Info Koordinat
Info panel Gambar L. 1 Tampilan antar muka
1 Keterangan untuk masing-masing fungsi pada window utama adalah sebagai berikut:
Menu Berisi kumpulan fungsi utama untuk memanggil fungsi yang ada dalam sub menu, keterangan lebih lanjut diterangkan pada bagian b. L. 2
Toolbar GIS Berfungsi untuk aktivasi modul GIS dalam aplikasi ini, misalnya perbesaran tampilan (zoom), pergesaran tampilan(drag) dan lain-lain. Keterangan lebih lanjut dapat dilihat pada bagian c.
Layer Control Berisi layer tema yang di tampilkan di View GIS dan Plotter.
Tampilan Peta Berfungsi menampilkan peta, GIS, plot dari basis data dan hasil interpolasi.
Input Koordinat Untuk mengisi koordinat data baru atau koordinat untuk melakukan interpolasi
Koordinat Merupakan informasi lokasi cursor berada.
b. Menu Bar Menu bar merupakan pilihan-pilihan aplikasi yang terdiri dari submenu-submenu yang dikelompokkan sesuai dengan fungsinya.
Gambar L. 2 Pilihan menu
c. Toolbar Toolbar terdiri dari perangkat editing dan juga perangkat GIS. Perangkat-perangkat tersebut berkaitan penggunaan terhadap tampilan peta.
Gambar L. 3 Tool Bar
L. 3
d. Layer Control Layer kontrol merupakan panel kendali terhadap layer-layer yang tampil pada peta. Dengan layer kontrol kita dapat mengatur urutan layer yang muncul pada peta, mengaktifkan/menonaktifkan layer, serta menghapus layer mulai dari layer yang paling bawah.
Gambar L. 4 Layer Kontrol
2. Analisa harmonik Analisa harmonik yang digunakan adalah analisa harmonik admralty dengan keterbatasan panjang data 15 dan 29 hari dan interval data 1 jam. Format data input adalah file dengan format text (misal *.txt) dengan format penulisan satu kolom data time series. Sebelumnya data input perlu diformat dahulu untuk menyamakan format data. a. Analisa titik Untuk melakukan analisa titik diperlukan data inputan data time series pasang surut dengan panjang data 15 atau 29 hari dengan interval 1 jam
Gambar L. 5 Form analisa harmonik pasang surut
L. 4
b. Analisa kelompok Analisa kelompok bertujuan untuk memberikan analisa harmonik untuk sejumlah data berseri secara sekaligus. Input yang dimasukkan sama dengan input pada analisa satu titik, hanya saja perlu diperhatikan nama file yang pelu dibuat berseri.
Gambar L. 6 Form Analisa Harmonik untuk kelompok titik
3. Menampilkan komponen harmonic Langkah-langkah untuk menampilkan komponen harmonik adalah sebagai berikut, a. Pilihlah info tool pada toolbar b. Klik satu titik pada tampilan peta yang ingin diketahui c. Klik tombol keterangan pada toolbar sehingga muncul tampilan keterangan tentang parameter pasut di titik tersebut
Gambar L. 7 Form Keterangan Stasiun
d. Klik tombol elevasi, kecepatan U dan V untuk mengeluarkan besaran komponen yang tersimpan pada basis data. L. 5
4. Interpolasi titik Data yang disimpan oleh basis data merupakan data pada titik-titik tertentu menurut pada titik-titik grid model atau data lapangan pada koordinat tertentu. Untuk mengetahui parameter pasang surut di suatu titik tertentu sembarang maka dapat dilakukan interpolasi bilinear. Langkah-langkah yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut. a. Pilih select tool pada tool bar b. Klik pada peta untuk memilih titik yang diinginkan, atau koordinat dapat diisikan pada toolbar.
Gambar L. 8 Isian koordinat titik pada toolbar
c. Pilih menu peramalan kemudian pilih submenu peramalan interpolasi, sehingga muncul tampilan berikut,
Gambar L. 9 Form Interpolasi titik dalam Grid
d. Interpolasi dapat dilakukan dengan menekan salah satu tombol sesuai dengan parameter yang ingin di interpolasi. e. Data output dapat disimpan pada lokasi tertentu di dalam computer dengan menu file dialog. f. Hasil interpolasi dapat pula dilihat pada tampilan memo. g. Hasil interpolasi dapat langsung diramalkan dengan menekan tombol “Ramalkan” sehingga akan keluar tampilan ramalan.
L. 6
5. Peramalan Peramalan dapat dilakukan pada satu titik tertentu atau juga pada semua titik grid pada lokasi pada satu waktu tertentu. a. Titik Untuk meramalkan kondisi pasut di suatu titik tertentu maka dapat dilakukan langkahlangkah sebagai berikut, •
Pilih menu peramalan dan pilih submenu peramalan titik sehingga muncul tampilan seperti gambar L.7
•
Peramalan titik dapat dilakukan dengan menekan salah satu tombol pada group TS sehingga akan muncul tampilan seperti berikut
Gambar L. 10 Form Peramalan Pasang Surut
•
Input yang diperlukan adalah data awal waktu peramalan hingga akhir waktu peramalan. Kemudian klik tombol tunggal untuk peramalan satu titik.
b. Spasial Untuk melakukan peramalan spatial, dapat langsung dilakukan pada panel informasi. Dengan langkah sebagai berikut •
Isikan tahun, bulan, tanggal dan waktu peramalan pada form info pada panel informasi
•
Tentukan jumlah jam peramalan pada form durasi (jam)
•
Untuk peramalan arus kerapatan data dapat diatur pada form interval grid. Contohnya adalah sebagai berikut
L. 7
Gambar L. 11 Tampilan plot hasil peramalan arus spasial
Arus di setiap titik pada grid dapat langsung ditampilkan pada peta. Kerapatan data dapat diatur melalui form interval data. Resolusi data yang ditampilkan adalah 100 meter.
6. Plot hasil Menu plot berisi pilihan untuk menampilkan basis data pasang surut baik arus maupun elevasi. Untuk menampilkan plot hasil pilih menu plot. Output yang dihasilkan adalah plot untuk : a. Current rose b. Plot elevasi c. Plot vektor arus
L. 8
Gambar L. 12 Plot Current Rose
Gambar L. 13 Plot elevasi
L. 9
Gambar L. 14 Plot vektor time series
7. Layer a. Tambah layer Untuk menambahkan layer pada peta dapat dilakukan langkah-langkah seperti berikut: •
Pada menu berkas pilih salah satu submenu buka o Submenu *.ASC untuk menambahkan layer dalam bentuk ekstensi asc o Submenu *.shp untuk menambahkan layer data shapefile dengan koordinat tertentu. o Submenu *.TIFF digunakan untuk menambahkan gambar raster yang telah teregistrasi kedalam koordinat geografis.
Setelah memilih salah satu submenu, pilihlah data yang sesuai maka data tersebut akan langsung tampil pada peta.
b. Layer Properti Layer properti memungkinkan kita untuk mengatur tampilan gambar seperti, warna, jenis dan ukuran huruf/angka, warna dan ukuran garis serta mengatur gradien warna pada peta. Langkah yang perlu dilakukan adalah: •
Double klik salah satu layer sehingga muncul tampilan properti dari layer seperti berikut L. 10
Gambar L. 15 Pengaturan tampilan layer
•
Atur konfigurasi tampilan sesuai keinginan.
8. Modul GIS a. Zoom, Pan, Extend Zoom tool
Full extend Pan tool
Untuk mempermudah dan akurasi ploting maka aplikasi ini dilengkapi dengan fasilitas GIS (Geographic Information System). Fasilitas yang umum dalam GIS seperti full extent , pan/drag , zoom
dapat dipilih dalam toolbar GIS View seperti
terlihat pada gambar diatas. b. Info tool Info tool digunakan untuk mengetahui informasi yang tersimpan dalam satu titik tertentu
9. Transformasi Koordinat Untuk mengubah koordinat model kedalam koordinat geografis dapat dilakukan dengan menggunakan menu ini. Langkah yang perlu dilakukan adalah: a. Pilih menu perangkat, kemudian pilih submenu konversi koordinat model b. Tampilan yang muncul adalah sebagai berikut
L. 11
Gambar L. 16 Form Konversi Koordinat Model
c. Masukkan batas-batas koordinat geografis dari model, kemudian ukuran grid dan koordinat grid. d. Pilihlah acuan model dari kiri atas atau dari kiri bawah. e. Output yang dihasilkan dapat dilihat pada memo.
10. Format Data File input yang akan dimasukkan kedalam basis data perlu memiliki format yang sama, sehingga data inputan perlu diformat berdasarkan format baku basis data. Untuk melakukan format data maka lakukan langkah-langkah berikut:
a. Pada menu perangkat pilih submenu format data
Gambar L. 17 Form udah Format Data
L. 12
b. Pilih file input dan pilih direktori keluaran (output) c. Pilih sumber data (lapangan/model) dan jenis data (elevasi, kecepatan u/v) d. Isi nama lokasi dan koordinat data point serta tanggal, bulan dan tahun data. e. Pilih satuan data dan panjang data, klik tombol jalan
D. SARAN DAN PERTANYAAN
Saran dan pertanyaan mengenai basis data ini dapat menghubungi email berikut: Prof. Safwan Hadi, PhD :
[email protected] Yuyus Rudimansah :
[email protected]
L. 13