6. KHEMOTERAPI
6.1. Bahan Yang Mengandung Fluoride Fluorida adalah zat kimia organik anggota pertama golongan halogen. Bersifat reaktif dan membentuk kompleks yang sangat kuat dengan sejumlah ion logam. Sangat berpengaruh dalam ber-bagai proses kimia dan biologi. Untuk penggunaannya perlu diketahui jumlah fluorida pada batas aman. Simtom awal dari keracunan fluorida yang akut terjadi pada dosis se-kitar 30 mg per kg berat badan. Letal dosis adalah 50 mg per kg bb (Combe, 1992) Fluorida berfungsi untuk (Annusavice,1996) : 1.
Membantu proses remineralisasi dan mengurangi demineralisasi .
2.
Mengurangi perkembangan bakteri plak.
Pemberian fluorida secara sistemik atau topical dapat mengurangi terjadinya karies gigi (Combe, 1992) Material yang mengandung fluor terdapat dalam sediaan : tablet, gel, larutan, pasta gigi, obat kumur, material tumpatan (SIK, SIK ART, IKMR ) Beberapa komposisi material yang mengandung fluorida : 1.
Larutan Sodium/NaF 2 %(Combe,1992), NaF 5 %, misal merk Duraphat, DuraFluor, Fluorprotector. (Craig, dkk., 2000) NaF 5 % (22,600 ppm) berbentuk gel (lar. kental) (Ferracane, 2001) NaF 5 % (2,26 % F atau 22,600 ppm), Difluorosilane 1 % (0,1 % F atau1,000 ppm). ( Craig, 2002)
2.
Lar. SnF 8% ( Combe,1992)
3.
APF (acidulated phosphate- fluoride) berisi 1,23 % ion fluorida dan asam orthophosphorik. ( Combe,1992) .APF gel yang berisi 2 % NaF, ),34 % hydrogen fluorida dan 0,98 % asam phosphorik dengan pengental, bahan penyedap, bahan pewarna. (Craig, dick., 2000) .APF 1,25% (Ferracane, 2001) Bentuk dari masing-masing gel mempunyai perbedaan pada sifat reologi. Tidak semua
dalam bentuk gel murni, beberapa dalam bentuk campuran dengan bahan lain. Misal : sodium karboksimetil selulose merupakan larutan yang kental. Hares difahami bahwa si-fat fluorida dalam jumlah banyak adalah toksik terutama untuk pasien anak-anak, harus dilakukan hati-hati dan gel jangan sampai tertelan. Gel biasanya digunakan dengan sen-dok spesial, untuk meyakinkan bahwa fluorida berkontak dengan email untuk waktu ter-tentu . Sendok terbuat dari wax, polivinil fluorida, material cetak alginat atau plastik. Perbedaan tipe karakteristik pada fluor yang digunakan untuk terapi :
Universitas Gadjah Mada
1
Karakteristik
APF
NaF
Gel, kumur
Gel, kumur
PH
asam
netral
Can etch restorations
yes
no
yes
Can stain restoration
no
no
yes
Bentuk
SnF Gel, kumur(rinse) asam
Mekanisme fluor dalam menghambat pertumbuhan bakteri streptokokus mutans (bak- teri anaerob) yang merupakan faktor mikroorganisme penyebab utama karies gigi adalah sebagi berikut : S. mutans memfermentasi manitol dan sorbitol serta memproduksi glu-kan. Jadi s. mutans memproduksi polisakarida ekstraseluler, glukan 1,3 dari sukrosa. Ba-han yang pekat, lengket dan tidak larut ini merupakan pembentuk plak gigi. S. mutans memetabolisme substrat diet dari sukrosa. Adanya sukrosa atau karbohidrat akan ditranportasikan kedalam sel melalui system fosfotransferase menggunakan fosfoenol piruvat (PEP) yang disentesis oleh enzim enolase melalui fermentasi anaerob dan melalui pro-ses glikolisis menjadi asam. Asam yang terbentuk akan melepaskan ion hidrogen yang akan bereaksi dengan hidroksiapatit, sehingga kristal tidak stabil. Terbentuknya air dan fosfat yang larut pada reaksi ini menghancurkan membran email. Sehingga asam hasil metabolisme karbohidrat berpenetrasi lebih dalam. Akibatnya terjadi pelarutan kristal apatit pada lapisan yang dalam. Bila terdapat fluor akan menghambat kerja enolase. Akibatnya PEP tidak dapat disin-tesis, sehingga transportasi sukrosa atau karbohidrat ke dalam sel bakteri akan dihambat. Dengan demikian S. mutan akan kekurangan sumber karbon untuk kehidupannya. Ada-nya hambatan pada enolase berarti proses glikolisis yang merupakan proses pembentukan energi tidak bekerja. 6.2. Komposisi dan Sifat Pasta gigi Pasta gigi diperlukan sebagai pelengkap dalam menyikat gigi karena bahan dasarnya mempunyai sifat antimikroba terhadap plak gigi.
Universitas Gadjah Mada
2
Fungsi utama pasta gigi adalah : Untuk membersihkan permukaan gigi dari pelikel, plak dan debris, hasil camping dari deposisi saliva dan pengunyahan makanan. Memberi aroma serta rasa nyaman dalam mulut. Fungsi sekunder pasta gigi adalah : Pemberian pasta gigi yang mengandung fluorida detergen, abrasive dan bahan pemutih memberikan kualitas dan estetika pada gigi yang erupsi. Penambahan bahan kimia ter-tentu bertujuan untuk menjadikan pasta gigi sebagai obat untuk mengatasi kelainan yang terjadi pada mulut. Pasta gigi disusun dari berbagai jenis bahan, setiap bahan mempynai fungsi yang spesifik Bahan-bahan tersebut antara lain : 1. Colloidal binding agent Mis. Sodium alginat atau metilselulosa (Craig, 2002) karboksimetilselulose (Phillips, 1991) Fungsi : mencegah pemisahan fase padat dan cair selama dalam penyimpanan. 2. Humectans Mis. Gliserol (Combe,1992) .Gliserin (Phillips, 1991;Craig, 2002), sorbitol (Phillips, 1991). propilen glikol. Gliserin dan sorbitol mempunyai rasa mans. Cairan glikol dapat menghambat pertumbuhan bakteri dan jamur. Fungsi : untuk mempertahankan kelembaban bahan sewaktu terbuka agar pasta tidak mengeras. 3. Preservatives Fungsi : Menghambat pertumbuhan bakteri di dalam material. 4. Flavoring agent/bahan peyedap Mis. Spearmint, (Combe, 1992), Peppermint (Combe, 1992; Craig, 2002), wintergreen dan cinnamon (Craig, 2002). 5. Abrasive. Mis. Kalsium pirophosphat (Ca2P2O7 ) , Dikalsium phosphat ( CaHP4.2H20 dan CaHPO4
),
Sodium
bikarbonat,
hidrat
silika.(Craig,
2002)
Kalsium
karbonat
(CaCO3)(Combe, 1992; Craig, 2002), dibasic kalsium phosphat (CaHPO4) dan CaHPO4, 2H20, sodium metaphosphat (Na3(P03)3 ), Aluminium hidrat (A1203, 3H20) (Combe, 1992) Fungsi : 1. Menghilangkan sisa makanan, stain, plak dari permukaan gigi. 2. Menghaluskan permukaan gigi. Bahan abrasive yang baik adalah yang mempunyai kemampuan membersihkan gigi maksimal dengan abrasi minimal, sehingga tidak merusak permukaan atau struktur Universitas Gadjah Mada
3
gigi. Bahan abrasive harus berikatan secara fisika dan kimia dengan bahan lain pada pasta gigi tersebut. 6. Detergent/surface active agent/Bahan aktif Mis.
Sodium
lauril
sulfat
(Craig,2002),
sodium
N-lauril
sarkosinat,
sodium
okomonogliseril sulfonat. Fungsi : untuk membersihkan permukaan dengan cara : 1. Menurunkan tegangan permukaan 2. Menembus dan menghilangkan deposit permukaan 3. Mengemulsikan dan melarutkan debris. Bahan aktif mempunyai karakteristik menjadikan pasta gigi dapat berbusa
7. Bahan terapeutik Mis. material yang mengandung fluorida, mis.NaF, SnF(Combe, 1992;Craig, 2002). Sodium monofluorophosphat (Na2PO3F) (Comte, 1992) Fungsi (Volpe, 1977): a. Mencegah atau mengurangi insidensi pembentukan karies gigi b. Mencegah atau memulihkan penyakit gingiva 8. Bahan kimia lainnya a. Triclosan ( 2,4,4-trikloro-2 hidroksi —phenil eter)=cloxifenol Merupakan bahan phenolik antibakteri nonkationik. Apabila ditambahkan pada pasta gigi yang mengandung 1 %zink sitrat akan meningkatkan efektifitas anti plak. Penggabungan ini lebih efektif dibanding dengan hanya tunggal. b. Zink Merupakan kation logam golongan II B, sebagai bahan antibakteri anorganik yang mempunyai sifat mempresipitasi protein dengan cars berinteraksi dengan enzim dari bakteri sehingga terlambat fungsinya.(Block dkk., 1974). Pasta gigi menggunakan persenyawaan zink klorida (Mc Gehee dan Green, 1952) dan Zink sitrat (Cummins dan Watson, 1989), sebagai agent anti mikroba, Interaksi elektrostatik dengan protein permukaan sel yang bermuatan negatip, menyebabkan terjadinya adsorpsi ion Zn 2+ oleh bakteri plak. . Ion Zn 2+ melekat pada dinding sel, sehingga terjadi perubahan permeabilitas membran sel yang berupa kebocoran komponen intraseluler, keseimbangan osmotik hilang. Akibatnya membran sitoplasma mengkerut membentuk vesikel sehingga terjadi pengendapan dan koagulasi sitoplasma bakteri. Pengendapan ini menghambat perbaikan dinding sel, kemudian sel akan hancur dan bakteri mati. Pengaruh ion Zn 2+ terhadap bakteri secara tidak langsung terjadi karena interaksinya dengan enzim-enzim yang bertanggung jawab pada metabolisme karbohidrat di dalam tubuh bakteri, yaitu fofotransferase, aldolase, gliseraldehid dehidrogenase dan glukosil Universitas Gadjah Mada
4
transferase. Gugus sulfidril (-SH) dioksidasi menjadi disulfid (S-S), sehingga enzim tidak aktif . Ini akan menghalangi pengambilan glukosa, glikolsis dan pembentukan glukan oleh s. mutans. Pertumbuhan bakteri dan pembentukan pak akan dihalangi. b. Arnika dari bunga arnica Montana Preparat herbal dan homeopatik c. Clove oil = oleum caryophyli Bentuk aktifnya adalah eugenol Fungsi : mengurangi sakit pada gigi. d. Sirih Mengandung eugenol. Ekstrak daun sirih mengandung minyak atsiri dengan komponen fenol yang mempunyai daya antiseptik kuat. Karvacol dan cineol mempunyai kasiat yang sama dengan eugenol. Karvacol mempunyai kasiat bakterisid. Kavicol bersifat sebagai
disinfektan
dan
anti
jamur.
Komponenkomponen
dapat
menghambat
pembentukan plak gigi. Pasta gigi yang mengandung bahan cloxifenol 0,3 %, arnica tinctura, oleum caryo-phylli dan sodium monofluorophosphat 0,8 dinyatakan dapat menghambat pembentukan plak dan menurunkan gingivitis. Komposisi pasta gigi standar menurut Lembaga Farmasi Nasional (1998) adalah sebagai berikut : Pasta dentifricia alba
Pasta dentifricia rubra
=Tapal gigi putih
= Tapal gigi merah (363)
(361)
a. Kalsium karbonat
: 70 gr
a. Kalsium karbonat
: 300 gr
b. Sabun lemak coklat : 15 gr
b. Sabun lemak coklat
: 100 gr
c. Sakarin
c. Karmin
:
1 gr
d. Minyak permen
:
10 gr
e. Gliserin
: 100 gr
f. Talk
: 100 gr
g. Minyak anis
:
: 1 gr
d. Minyak permen
:
e, Gliserin
: 15 gr
f. Air
2 gr
; secukupnya
2 gr
h. Minyak kayu manis
:
1 gr
i. Air
: secukupnya
Secara umum pasta gigi hams memiliki karakteristuk sebagai berikut : 1. Tidak mengandung bahan yang menyebabkan luka terhadap gigi, membran mukosa rongga mulut atau perut jika tertelan Universitas Gadjah Mada
5
2. Tidak mengandung bahan fermentative, abrasif yang kasar, kaustik astringent, asam atau pengahncur karang gigi dalam konsentrasi tinggi. 3. Tidak terlalu banyak mengandung obat, karena pemakaian pasta gigi dimaksudkan untuk membantu tindakan pembersihan 4. Tidak mengubah reaksi normal atu menghambat sekresi sliva 5. Tidak mengurangi atau merusak aksi saliva dalam fermentasi. 6. Tidak menimbulkan stain pada gigi 7. Menimbulkan rasa nyaman dan bau sedap. 6.3. Komposisi Dan Sifat Obat Kumur Definisi : Larutan yang diaplikasikan sebagai pencuci dan digunakan secara teratur untuk enhance kesehatan mulut, estetis, dan kesegaran nafas. Tujuan : Menghantarkan zat aktif ke permukaan gigi atau jaringan yang bersih untuk menghasilkan efek perawatan yang terbesar. Fungsi : 1. Menghilangkan atau merusak bakteri 2. Berperan sebagai astringent 3. Deodorise 4. Memiliki efek terapetik dengan menghilangkan infieksi atau mencegah karies.
Pemakaian efektif : setiap hari setelah menyikat gigi
Universitas Gadjah Mada
6
Komposisi : Craig & Powers, 2002 1. Zat aktif untuk perawatan kesehatan yang spesifik. Contoh : zat yang memiliki aktivitas anti karies, efek anti microbial, pengantar fluorida, dan mengurangi adesi plak. 2. Pelarut: Contoh: air dan atau alcohol. Alkohol untuk melarutkan beberapa zat aktif, enhance flavor, sebagai pengawet untuk memperpanjang shelf life. 3. Surfactants untuk membantu menghilangkan debris dan melarutkan komponen lain. Contoh : non ionic block copolymer, sodium lauryl sulfat, cetyl pyridinium chloride. 4. Flavoring agents untuk menyegarkan nafas. Contoh : eucalyptol, menthol, thymol, dan metil salisilat. Combe, 1992 1. Agen anti bakteri : senyawa fenol, senyawa quartenary ammonium, minyak esensial ( peppermint oil, oil of wintergreen). 2. Astringent : zink klorida asetat, Aluminium potassium sulfat. 3. Etanol, dyes, zat pemanis, surfactants (surface active agents) 4. Air
Dalam menyusun formula obat kumur harus diperhatikan pemakaian zat aditif yang dapat mengurangi efek clari kandungan utama/ zat aktif. Dua factor yang harus dipertimbangkan adalah keasaman dan kandungan alcohol. OBAT KUMUR NEGARA Inggris (UK)
Ph Asam 3,4 — 6,6 (terbanyak)
Etanol (alkohol) 0 % - 27 %
Netral 6,9 Basa
8,3
Amerika (US)
-
0 %- 27%
Indonesia
-
0% - 26 %
*Kandungan alcohol dalam minuman bir 4%, wine 11%.
Universitas Gadjah Mada
7
Dua zat aktif utama dalam obat kumur adalah : Klorheksidin dan Fluor. Klorheksidin Merupakan agen antibakteri yang kuat terutama digunakan pada pasien dengan infeksi gingival atau jaringan lunak seperti gingivitis atau perikoronitis.. Konsentrasi yang digunakan 0,1 % - 0,2 %. Rasa agak pahit dan bertendensi menimbulkan stain pada permukaan gigi.
Fluor Memiliki efek anti karies. Uptake Fluor tergantung konsentrasi dan waktu. NaF 0,2 % mempunyai uptake lebih tinggi dari NaF 0,05%. Waktu pemaparan yang lebih lama menghasilkan efek perawatan yang lebih besar.
6.4. Pengaruh Obat Kumur Terhadap Bahan Obat kumur dengan kandungan etanol yang tinggi dapat menyebabkan pelunakan pada permukaan material resin ( resin komposit, kompomer, dan sealants). Lebih nyata path resin light cured. Obat kumur dapat menyebabkan pewarnaan. Contoh : obat kumur yang mengandung eugenol. Efek pewarnaan tergantung konsentrasi. Biokompatibilitas obat kumur Resiko karsinogenik tampak meningkat dengan peningkatan durasi pemaparan dan frekuensi pemakaian. Faktor resiko ini sama dengan yang dihasilkan dari peningkatan penelanan minuman beralkohol. Asosiasi ini timbul bila kandungan etanol obat kumur tinggi dan digunakan secara berlebihan.
6.5. Komposisi Dan Sifat Bahan Pembersih Deposit pada gigi tiruan dapat berupa deposit lunak dan keras. Deposit lunak dapat dihilangkan dengan penyikatan ringan atau rubbing yang diikuti pencucian. Deposit keras dari kalukuls pada gigitiruan sukar dihilangkan. Komposisi deposit keras terdiri dari bahan anorganik ( kalsium sulfat, kalsium karbonat, dan fosfat lain) dan anorganik ( mukoprotein). Dua metode digunakan untuk menghilangkan stain dan kalkulus, yaitu pemolesan ulang dan perendaman atau penyikatan gigitiruan setiap hari di rumah. Cara kedua lebih sesuai untuk home care of dentures.
Universitas Gadjah Mada
8
6.6. Syarat Bahan Pembersih Gigitiruan 1. Non toksik, mudah dihilangkan dan tidak meninggalkan material iritan 2. Mempunyai kemampuan menyerang atau melarutkan bahan anorganik dan organic dari deposit gigitiruan. 3. Tidak berbahaya bagi seluruh material gigitiruan (basis polimer dan alloy, gigi akrilik dan porselin, material resilient relining). 4. Tidak berbahaya bagi mata, kulit, atau pakaian , bila tanpa sengaja terpercik. 5. Stabil dalam penyimpanan 6. Lebih disukai bersifat bakterisid dan fungisid. Tipe pembersih gigi tiruan 1. Krim abrasif 2. Alkalin hipoklorit 3. Alkalin perborat 4. Larutan asam 5. Enzim
Universitas Gadjah Mada
9