ANALISA PERFORMANSI JARINGAN LOKAL KABEL TEMBAGA PADA AREA RK-RQ STO PASAR BARU TANGERANG
BAB II TEORI PERFORMANSI JARINGAN LOKAL KABEL TEMBAGA Jaringan
lokal
akses
tembaga
(JARLOKAT)
yaitu
jaringan
yang
menggunakan kabel tembaga sebagai media transmisinya. Jaringan kabel adalah jaringan yang paling lama dan paling banyak digunakan. Konfigurasi jaringan akses ini dimulai dari terminal blok vertical pada rangka pembagi utama (RPU) sampai kotak terminal batas (KTB) yang menggunakan kabel tembaga sebagai media aksesnya atau juga menambahkan perangkat lain untuk meningkatkan performansi atau unjuk kerja dari jarlokat tersebut. Berikut ini merupakan konfigurasi jaringan lokal kabel tembaga yang menggunakan perangkat tambahan :
Gambar 2.1 konfigurasi jaringan kabel
5 http://digilib.mercubuana.ac.id/
ANALISA PERFORMANSI JARINGAN LOKAL KABEL TEMBAGA PADA AREA RK-RQ STO PASAR BARU TANGERANG
2.1
MDF (Main Distribution Frame) Rangka Pembagi Utama yaitu tempat terminasi antara kabel telepon ke
sentral dan kabel telepon ke pelanggan (kabel primer). MDF terdiri dari frame vertikal dan horizontal, frame vertikal dihubungkan dengan kabel primer sedangkan frame horizontal dihubungkan dengan SLIC pada sentral. Berikut ini gambar konstruksi MDF, namun baglian horizontal yang ke sentral tidak diperlihatkan.
Gambar 2.2 konstruksi MDF Ukuran MDF minimal 5 frame vertikal dan dalam penempatannya, satu kabel primer tidak diperbolehkan dipecah menjadi 2 frame yang berbeda. 2.1.1
Kabel Primer Jumlah pair untuk kabel primer adalah 2/3 dari total perkiraan kabel sekunder
yang diterminasi pada RK untuk demand 5 tahun. Aplikasi Tanam Langsung diterapkan pada daerah yang relatif stabil dengan demand kurang dari 300 pair. Kapasitas kabel yang digunakan untuk tanam langsung maksimal 1400 pair. Aplikasi Duct untuk kabel primer diterapkan jika daerah yang dilayani tidak stabil, rawan
6 http://digilib.mercubuana.ac.id/
ANALISA PERFORMANSI JARINGAN LOKAL KABEL TEMBAGA PADA AREA RK-RQ STO PASAR BARU TANGERANG
terhadap penggalian dan pembongkaran. Perkiraan demand untuk satu cabang harus lebih dari 300 pair. Kekuatan kabel dan duct harus diperkirakan tahan sampai 10 tahun, sedangkan kapasitas duct harus diperkirakan sampai 5 tahun. Berikut ini jenis kabel primer untuk aplikasi duct dan tanam langsung. Tabel 2.1 Kapasitas Kabel Primer
Untuk aplikasi kabel primer yang menggunakan duct (pipa yang dicor beton), diperlukan konstruksi manhole dan handhole untuk penarikan kabel. Manhole dan handhole ditempatkan pada trotoar jalan yang mudah dicapai. Panjang maksimum antar manhole/handhole adalah 240 tn dan 150 in untuk jalur berbelok. Kapasitas duct terdiri kapasitas kecii (2 atau 4. pipa) dan kapasitas besar (1ebih adri 4 pipa). Setiap jalur harus disediakan minimal 1 pipa kosong untuk penambahan kabel dimasa yang akan datang.
7 http://digilib.mercubuana.ac.id/
ANALISA PERFORMANSI JARINGAN LOKAL KABEL TEMBAGA PADA AREA RK-RQ STO PASAR BARU TANGERANG
2.2
Rumah Kabel Rumah Kabel adalah suatu bagian yang penting dalam suatu jaringan kabel
berupa unit terminal yang merupakan titik terminal akhir kabel primer dan titik awal kabel sekunder. Cakupan Rumah Kabel (RK) atau Cross Connect Cabinet (CCC) ditentukan oleh batas-batas geografi seperti sungai, jalall besar dan lain lain. Tempt jika tidak spesifik, maka disesuaikan dengan batas kapasitas RK tersebut. Umumnya satu RK digunakan untuk maksimum 900 pelanggan. Kapasitasnya ditentukan oleh demand 5 tahun mendatang dibagi 0,8. Kapasitas RK terdiri dari ukuran 800, 1200, 1600 dan 2400. RK disusun atas blok blok terminal dengan kapasitas 100 dan 200 SST. Berikut table kapasitas maksimum kabel primer dan sekunder dalam RK.
Gambar 2.3 Rumah Kabel Penempatan RK sering dilakukan di pinggir jalan, sehingga digunakan kabinet yang ditopang oleh koiistruksi sekitar 50 cm di atas tanah. Jenis RK yang digunakan saat ini terbuat dari fiber glas produksi pabrik KRONE dan QUANTE (Kapasitas 800 pasang, 1600 pasang dan 2400 pasang). Kedua-duanya buatan Jerman ada juga merk GEYER (kapasitas 4800 pasang) Dan sebenarnya masih
8 http://digilib.mercubuana.ac.id/
ANALISA PERFORMANSI JARINGAN LOKAL KABEL TEMBAGA PADA AREA RK-RQ STO PASAR BARU TANGERANG
banyak lagi merk- merk RK yang dipasang di Indonesia. Sebenarnya secara umum yang membedakannya adalah cara terminasinya, tekan sisip, solder, puntir dsb. RK (Rumah Kabel) memiliki kapasitas masing-masing yaitu : a) Paling kecil berkapasitas 800 pasang artinya jumlah pasangan primer dan pasangan sekunder yang dapat diterminasikan adalah 800 pasang. b) Ukuran sedang berkapasitas 1600 dan 2400 pasang. c) Paling besar berkapasitas 4800 pasang. d) Pada umumnya perbandingan kapasitas kabel primer dan sekunder adalah 3:4. Tabel 2.2 kapasitas RK
RK (Rumah Kabel) memiliki fungsi yaitu : a)
Tempat menyambungkan kabel Primer dengan kabel Sekunder.
b)
Tempat pengetesan.
c)
Melokalisir gangguan.
d)
Fleksibilitas saluran.
9 http://digilib.mercubuana.ac.id/
ANALISA PERFORMANSI JARINGAN LOKAL KABEL TEMBAGA PADA AREA RK-RQ STO PASAR BARU TANGERANG
2.2.1
Kabel Sekunder Jaringan kabel yang menghubungkan antara RK (Rumah Kabel) dengan DP (
Distribution Point) adalah jaringan kabel sekunder. Berikut ini adalah ciri-ciri jaringan kabel sekunder : a) Jaringan Kabel yang berkapasitas lebih kecil dari kabel primer (maksimum 200 pasang dan minimum 10 pasang ) yang dipasang dari terminal RK sampai ke KP atau terminal pada Titik Pembagi Atas tanah (TPAT) atau Titik Pembagi Bawah Tanah (TPBT). b) Kapasitas maksimum 200 pasang, dengan diameter urat bervariasi mulai 0,4 mm sampai dengan 0,8 mm.
Gambar 2.4 Jaringan kabel sekunder c) Penamaan / tanda S1, S2, S3 dan seterusnya dimulai dari sekunder terpasang. d) Kabel sekunder dipasang dengan cara tanam langsung atau atas tanah (kabel udara). e) Kapasitas kabel sekunder biasanya bervariasi 1,1 sampai dengan 1,5 dari kapasitas kabel primer. Ukuran kabel sekunder tergantung jumlah pair ke DP, estimasinya adalah untuk demand 5 tahun. Jumlah pair yang didistribusikan akan diakumulasikan sepanjang rute kabel sekunder sampai sejumlah 200 pair. Tetapi ada baiknya
10 http://digilib.mercubuana.ac.id/
ANALISA PERFORMANSI JARINGAN LOKAL KABEL TEMBAGA PADA AREA RK-RQ STO PASAR BARU TANGERANG
menerapkan layanan per 100 pair. Berikut ini jenis kabel sekunder yang digunakan, balk aplikasi kabel udara maupun kabel tanam langsung. Tabel 2.3 Kapasitas Kabel Udara dan Tanam Langsung Sekunder
Kabel udara digunakan jika rute kabel adalah daerah temporer yang sedang dibangun dengan kepadatan demand yang rendah serta lokasi geografis susah digali. Sedangkan kabel tanam langsung jika situasinya mudah digali dan stabil. Pemakaian tiang pada jaringan sekunder terdiri dari pemakaian tiang-tiang utama, tiang percabangan, temberang tarik, tiang penyokong, temberang labrang. Jarak antara tiang adalah 40 m dan tidak boleh melebihi 55 m. Panjang tiang 7 - 9 m dengan lengkungan kabel minimum 4,5 m dan 6 m jika menyeberang jalan. Penyambungan kabel harus terkonsentrasi dan diminimalkan. Untuk percabangan kabel maksimum 4 cabang.
11 http://digilib.mercubuana.ac.id/
ANALISA PERFORMANSI JARINGAN LOKAL KABEL TEMBAGA PADA AREA RK-RQ STO PASAR BARU TANGERANG
2.3
Distribution Point( DP) DP (Distribution Point) adalah merupakan terminasi akhir dari kabel
sekunder dan terminasi awal saluran pelanggan.
Gambar 2.5 DP (distribution Point) DP (Distribution Point) memiliki fungsi sebagai berikut : a)
Menghubungkan kabel sekunder dengan saluran pelanggan.
b)
Tempat pengetesan.
c)
Untuk melokalisir gangguan. DP (Distribution Point) memiliki kapasitas masing-masing yaitu :
a)
10 pairs
b)
20 pairs
c)
Untuk DP/KP dinding bisa mencapai 100 pairs
12 http://digilib.mercubuana.ac.id/
ANALISA PERFORMANSI JARINGAN LOKAL KABEL TEMBAGA PADA AREA RK-RQ STO PASAR BARU TANGERANG
Ada beberapa macam DP (Distribution Point) yaitu : Kotak Pembagi Atas Tanah (KPAT) atau KP tiang a) Adalah Kotak pembagi yang dipasang pada tiang untuk menterminasikan kabel udara atau kabel tanam langsung. b) Jenis ini mempunyai kapasitas 10 pasang untuk yang kecil dan 20 pasang untuk yang besar. Kotak Pembagi Bawah Tanah (KPBT) Ada juga DP (Distribution Point) yang dipasang di sebelah dalam dan biasanya mempunyai kapasitas lebih besar misal : pada High Rise Building, kawasan industri, perkantoran dsb. DP jenis ini biasanya kapasitasnya lebih besar disbanding kapasitas DP tiang dan bisa mencapai kapasitas s/d 400 pasang. Jaringan kabel yang menghubungkan antara DP ( Distribution Point) dengan KTB (Kotak Terminal Batas) adalah jaringan kabel distribusi (saluran penanggal). Berikut ini adalah ciri-ciri jaringan kabel distribusi (saluran pananggal) : a) Kabel distribusi yang dimaksud adalah kabel distribusi pelanggan (kabel penanggal) yang
mempunyai fungsi menghubungkan KP (TPAT) ke
tambatan akhir di rumah pelanggan (KTB) b) Dapat juga menghubungkan KP (TPBT) ke terminal blok dirumah pelanggan melalui saluran bawah tanah . c) Kabel yang digunakan adalah Drop wire (Saluran Penanggal). d) Ada 2 jenis Drop Wire, yaitu : 1) Drop wire dengan penguat. 2) Drop wire tanpa penguat.
13 http://digilib.mercubuana.ac.id/
ANALISA PERFORMANSI JARINGAN LOKAL KABEL TEMBAGA PADA AREA RK-RQ STO PASAR BARU TANGERANG
Gambar 2.6 Jaringan kabel distribusi (saluran penanggal) 2.4
KTB (Kotak Terminal Batas) a) Adalah Kotak pembagi yang biasanya dipasang pada dinding bagian luar bangunan. b) Bahan KTB terbuat dari fiber glass. Jaringan kabel yang menghubungkan antara KTB (Kotak Terminal Batas)
dengan roset pelanggan adalah saluran kabel rumah. Berikut ini adalah ciri-ciri saluran kabel rumah : a) Saluran kabel rumah adalah kabel rumah (indoor cable) berkapasitas satu pasang atau lebih yang dipasang dari Kotak Terminal Batas (KTB) di rumah pelanggan sampai ke roset terminal pelanggan yang bersangkutan. b) Didalam pemasangan kabel rumah pelanggan atau gedung, pemasangannya harus menggunakan tray atau pipa dengan memperhatikan segi keindahan (IKR/ IKRG) c) Pemasangan / instalasi Kabel Rumah (IKR) dapat dilakukan dengan cara Sistem tanam : Kabel PVC dimasukkan didalam pipa dan tertanam didalam tembok / dinding. Sistem Tempel :
14 http://digilib.mercubuana.ac.id/
ANALISA PERFORMANSI JARINGAN LOKAL KABEL TEMBAGA PADA AREA RK-RQ STO PASAR BARU TANGERANG
Kabel PVC dimasukkan didalam pipa atau Tray kabel dan dipasang / ditempelkan di dinding. 2.5
Jaringan Akses Jaringan Akses adalah jaringan yang menghubungkan pelanggan dengan
sentral telepon. Jaringan ini adalah dasar jaringan telepon, karena pada dasarnya jaringan telekomunikasi adalah gabungan dari beberapa jaringan akses. a) Jaringan Lokal Akses Tembaga Murni
Gambar 2.7 Konfigurasi jaringan lokal akses tembaga tanpa menggunakan perangkat tambahan b) Jaringan Lokal Akses Tembaga Tidak Murni (menggunakan perangkat tambahan) Contoh : Aplikaksi ADSL
Gambar 2.8 Konfigurasi jaringan lokal akses tembaga dengan perangkat tambahan. Jaringan lokal akses tembaga adalah suatu jaringan kabel telepon dari bahan tembaga yang dipasang/ ditarik dan dipergunakan untuk menghubungkan pesawat – pesawat pelanggan dengan sentral lokal yang bersangkutan.
15 http://digilib.mercubuana.ac.id/
ANALISA PERFORMANSI JARINGAN LOKAL KABEL TEMBAGA PADA AREA RK-RQ STO PASAR BARU TANGERANG
Jaringan lokal akses tembaga ini dapat berupa Jaringan Catu Tidak Langsung, Jaringan Catu Langsung (DCL) dan Jarinagn Catu Kombinasi. a)
Jaringan Catu Tidak Langsung
gambar 2.9 konfigurasi jaringan catu tidak langsung Keterangan: 1. SSK : Sarana Sambung Kabel 2. STO : Sentral Telepon Otomat 3. RPU : Rangka Pembagi Utama 4. RK : Rumah Kabel 5. KTB : Kotak Terminal Batas
16 http://digilib.mercubuana.ac.id/
ANALISA PERFORMANSI JARINGAN LOKAL KABEL TEMBAGA PADA AREA RK-RQ STO PASAR BARU TANGERANG
b)
Jaringan Catu Langsung (DCL) Jaringan yang menghubungkan antara RPU ke KP tanpa melalui RK.
Gambar 2.10 konfigurasi jaringan catu langsung Keterangan:
1. SSK : Sarana Sambung Kabel 2. STO : Sentral Telepon Otomat 3. RPU : Rangka Pembagi Utama 4. RK : Rumah Kabel 5. KTB : Kotak Terminal Batas
17 http://digilib.mercubuana.ac.id/
ANALISA PERFORMANSI JARINGAN LOKAL KABEL TEMBAGA PADA AREA RK-RQ STO PASAR BARU TANGERANG
c)
Jaringan Catu Kombinasi
Jaringan lokal catu kombinasi adalah Jaringan lokal dimana pesawat terminal pelanggan yang dicatu melalui 2 (dua) cara yakni sebagian dengan catu langsung dan sebagian lagi dengan catu tidak langsung.
Gambar 2.11 konfigurasi jaringan catu kombinasi
Keterangan:
1. SSK : Sarana Sambung Kabel 2. STO : Sentral Telepon Otomat 3. RPU : Rangka Pembagi Utama 4. RK : Rumah Kabel 5. KTB : Kotak Terminal Batas
18 http://digilib.mercubuana.ac.id/
ANALISA PERFORMANSI JARINGAN LOKAL KABEL TEMBAGA PADA AREA RK-RQ STO PASAR BARU TANGERANG
2.6
Spesifikasi dan Karakteristik Kabel Tembaga 2.6.1
Strutur Kabel Tembaga
a) Kabel Tanah Tanam Langsung
Gambar 2.12 Kabel tanah tanam langsung Keterangan: 1. Urat kabel 2. Isolasi berwarna 3. Pita pelilit kode warna 4. Pembungkus inti kabel 5. Lapisan aluminium foil 6. Kulit dalam PE hitam 7. Armouring baja 8. Kulit luar PE hitam
19 http://digilib.mercubuana.ac.id/
ANALISA PERFORMANSI JARINGAN LOKAL KABEL TEMBAGA PADA AREA RK-RQ STO PASAR BARU TANGERANG
a)
Kabel Duct
Gambar 2.13 Kabel duct Keterangan: 1. Urat-urat kabel 2. Isolasi berewarna 3. pita pelilit kode warna 4. pembungkus inti kabel 5. lapisan aluminium foil 6. kulit kabel (PE)
20 http://digilib.mercubuana.ac.id/
ANALISA PERFORMANSI JARINGAN LOKAL KABEL TEMBAGA PADA AREA RK-RQ STO PASAR BARU TANGERANG
b)
Kabel Udara
Gambar 2.14 Kabel udara Keterangan: 1. Urat-urat kabel 2. Isolasi berwarna. 3. Pita pelilit kode warna. 4. pembungkus inti kabel. 5. Lapisan aluminium foil. 6. Kulit kabel. 7. Bearer (penggantung). 8. Kawat Cu (untuk arde).
21 http://digilib.mercubuana.ac.id/
ANALISA PERFORMANSI JARINGAN LOKAL KABEL TEMBAGA PADA AREA RK-RQ STO PASAR BARU TANGERANG
2.6.2
Fungsi Lapisan Kabel 1. Urat Kabel Sebagai penghantar yang menyambungkan terminal dengan sentral. 2. Isolasi - Sebagai pembungkus dan isolator antar penghantar. - Sebagai kode warna dalam perhitungan urat kabel. 3. Pita Pelilit/ Pengikat Kode Warna Untuk mengikat dan mempermudah perhitungan urat kabel. 4. Pembungkus Inti Kabel - Untuk membalut inti label supaya bulat, padat. - Sebagai bantalan antara urat kabel dan lapisan aluminium. - Sebagai pencegah lelehnya isolasi penghantar pada saat pembuatan kulit kabel. 5. Aluminium Foil Sebagai pelindung elektris terhadap induksi tegangan asing. 6. Kulit Dalam (PE Hitam) - Sebagai pelindung kemungkinan masuknya air. - Sebagai bantalan antara armouring baja dengan dengan lapisan aluminium. 7. Armouring Baja - Sebagai pelindung mekanis terhadap benturan benda keras. - Sebagai pelindung elektris terhadap induksi tegangan asing. 8. Kulit Luar Kabel (PE Hitam) atau PVC Abu-abu - Sebagai pelindung kemungkinan masuknya air. - Sebagai bantalan pada waktu penarikan.
22 http://digilib.mercubuana.ac.id/
ANALISA PERFORMANSI JARINGAN LOKAL KABEL TEMBAGA PADA AREA RK-RQ STO PASAR BARU TANGERANG
2.6.3
Perhitungan Urat Kabel Susunan Urat-urat kabel:
1. Setiap penghantar atau urat kabel dibungkus dengan isolasi PVC berwarna. 2. Setiap dua penghantar dipilin membentuk satu pasangan (pair). 3. Setiap empat penghantar (2 pair) dipilin bersama-sama membentuk satu empatan (quad) yang simetris 4. Setiap lima quad dipilin membentuk satuan dasar 10 pair / pasang (unit atau sub unit) yang di ikat dengan pita berwarna. 5. Setiap lima sub unit membentuk satuan dasar (unit) 50 pair / pasang yang diikat dengan pita berwarna. 6. Setiap sepuluh sub unit membentuk satuan dasar (unit) 100 pair / pasang yang diikat dengan pita berwarna.
Gambar 2.15 kategori urat kabel antara 1-100 pair
23 http://digilib.mercubuana.ac.id/
ANALISA PERFORMANSI JARINGAN LOKAL KABEL TEMBAGA PADA AREA RK-RQ STO PASAR BARU TANGERANG
2.6.4
Kategori Kabel a) kategori I (kapasitas 10-120 pair)
Gambar 2.16 Kategori urat kabel antara 20-120 pair b) Kategori II (kapasitas 150-300 pair)
Gambar 2.17 Kategori urat kabel antara 150- 300 pair
24 http://digilib.mercubuana.ac.id/
ANALISA PERFORMANSI JARINGAN LOKAL KABEL TEMBAGA PADA AREA RK-RQ STO PASAR BARU TANGERANG
c) Kategori III (kapasitas 400-2400 pair)
Gambar 2.18 Kategori urat kabel antara 400-1400 pair
Gambar 2.19 Kategori urat kabel antara 1600-2400 pair
25 http://digilib.mercubuana.ac.id/
ANALISA PERFORMANSI JARINGAN LOKAL KABEL TEMBAGA PADA AREA RK-RQ STO PASAR BARU TANGERANG
2.7
Tools-tools pendukung
Beberapa tools yang mendukung dalam pengecekan serta pengukuran performansi suatu jaringan yaitu : 1. SISKA ( Sistem Informasi Kastamer ) 2. Garth ( Global Information Access Network Telkom ) a) SISKA Sistem Informasi Kastamer (SISKA) suatu aplikasi yang berfungsi untuk mengelola data-data yang ada mulai dari data jaringan, data pelanggan, data service level guaranty for customer (Segmentasi layanan), dan data abonemen pelanggan. Seiring dengan meningkatnya kebutuhan komunikasi yang mengakibatkan bertambahnya para pelanggan telkom, maka dirasa perlu ada aplikasi baru sebagai inovasi untuk mempermudah dan mempercepat pelayanan terhadap pelanggan terutama pelanggan pada Cluster Corporate dan bisnis disamping tidak mengabaikan pelayanan prima kepada pelanggan Residensial dan Sosial. SISKA adalah sebuah aplikasi internal telkom yang mengelola data pelanggan dengan sekuritas dan akurasi data yang tinggi, dengan demikian hal ini menjadi masalah mengingat operasional harian kerja untuk penanganan gangguan dan instalasi, administrasi pelanggan telah di serahkan ke pihak ke-3 (tiga) sebagai langkah efektifitas dan efisiensi operasional keuangan perusahaan.
26 http://digilib.mercubuana.ac.id/
ANALISA PERFORMANSI JARINGAN LOKAL KABEL TEMBAGA PADA AREA RK-RQ STO PASAR BARU TANGERANG
Gambar 2.20 Tools SISKA
b) GARTH ( Global Information Access Network Telkom ) Global Information Access Network Telkom ( GARTH ) adalah suatu aplikasi yang berfungsi untuk mengelola data-data yang ada mulai dari data jaringan, data pelanggan, data service level guaranty for customer (Segmentasi layanan), dan data abonemen
pelanggan.
Seiring dengan meningkatnya kebutuhan komunikasi yang mengakibatkan bertambahnya para pelanggan telkom, maka dirasa perlu ada aplikasi baru sebagai inovasi untuk mempermudah dan mempercepat pelayanan terhadap pelanggan terutama pelanggan pada Cluster Corporate dan bisnis disamping tidak mengabaikan pelayanan prima kepada pelanggan Residensial dan Sosial. SISKA adalah sebuah aplikasi internal telkom yang mengelola data pelanggan dengan sekuritas dan akurasi data yang tinggi, dengan demikian hal ini menjadi masalah mengingat operasional harian kerja untuk penanganan gangguan dan
27 http://digilib.mercubuana.ac.id/
ANALISA PERFORMANSI JARINGAN LOKAL KABEL TEMBAGA PADA AREA RK-RQ STO PASAR BARU TANGERANG
instalasi, administrasi pelanggan telah di serahkan ke pihak ke-3 (tiga) sebagai langkah efektifitas dan efisiensi operasional keuangan perusahaan.
Gambar 2.21 Tools GARTH
28 http://digilib.mercubuana.ac.id/