5
B5
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN 5
5.1
Kesimpulan 5.1.1 Secara Umum Secara umum dapat disimpulkan bahwa ternyata kinerja keuangan perusahaan properti, yang diwakili oleh beberapa rasio keuangan seperti: Return on Asset, Operating Profit Margin, Current Ratio, Quick Ratio, Debt Ratio, Debt to Equity Ratio, dan Return on Equity ternyata terdapat beberapa emiten yang memiliki hubungan dengan imbal hasil saham maupun risiko sahamnya. Akan tetapi dari seluruh sampel yang digunakan, tidak terdapat satu emiten pun yang memiliki pengaruh dari rasio keuangan terhadap imbal hasil sahamnya. Sedangkan pengaruh dari rasio keuangan terhadap risiko sahamnya hanya terdapat 10% dan pengaruh yang memberikan kontribusi hanya ditunjukkan oleh Operating Profit Margin. Dari nilai rata-rata 10 sample perusahaan yang digunakan sebagai nilai industri property secara umum, rasio keuangan yang memiliki hubungan dengan imbal hasil saham maupun risiko sahamnya adalah Operating Profit Margin. Untuk pengaruh yang dihasilkan, hasil yang sama seperti pada 1 emiten (yang memiliki pengaruh terhadap risiko sahamnya) juga ditunjukkan bahwa industri properti memiliki pengaruh Operating Profit Margin dengan risiko sahamnya.
138
139 Baik dari masing-masing emiten maupun industri properti, pengaruh yang ditunjukkan oleh Operating Profit Margin tidak mencapai 35%.
5.1.2 Hubungan Dan Pengaruh Kinerja Keuangan Perusahaan Properti Terhadap Imbal Hasil Sahamnya Berdasarkan hasil pengujian korelasi antara Return on Asset, Operating Profit Margin, Current Ratio, Quick Ratio, Debt Ratio, Debt to Equity Ratio, dan Return on Equity dengan imbal hasil saham, didapatkan hasil penelitian sebagai berikut : •
Hanya 10% (satu dari sepuluh perusahaan properti) saja yang memiliki hubungan signifikan antara Operating Profit Margin dan imbal hasil saham.
•
Hanya 10% (satu dari sepuluh perusahaan properti) saja yang memiliki hubungan signifikan antara Debt Ratio dan imbal hasil saham.
•
Hanya 10% (satu dari sepuluh perusahaan properti) saja yang memiliki hubungan signifikan antara Debt to Equity Ratio dan imbal hasil saham.
•
Hanya 10% (satu dari sepuluh perusahaan properti) saja yang memiliki hubungan signifikan antara Return on Equity dan imbal hasil saham. Pada pengujian regresi linier berganda untuk mengetahui
pengaruh antara variabel independen yaitu Return on Asset, Operating
140 Profit Margin, Current Ratio, Quick Ratio, Debt Ratio, Debt to Equity Ratio, dan Return on Equity terhadap imbal hasil sahamnya, diperoleh hasil yang tidak signifikan untuk kesepuluh emiten yang diuji.
5.1.3 Hubungan Dan Pengaruh Kinerja Keuangan Perusahaan Properti Terhadap Risiko Sahamnya Berdasarkan hasil pengujian korelasi antara Return on Asset, Operating Profit Margin, Current Ratio, Quick Ratio, Debt Ratio, Debt to Equity Ratio, dan Return on Equity dengan risiko saham, didapatkan hasil penelitian sebagai berikut : •
Hanya 40% (empat dari sepuluh perusahaan properti) saja yang memiliki hubungan signifikan antara Operating Profit Margin dan imbal hasil saham.
•
Hanya 20% (dua dari sepuluh perusahaan properti) saja yang memiliki hubungan signifikan antara Current Ratio dan imbal hasil saham.
•
Hanya 20% (dua dari sepuluh perusahaan properti) saja yang memiliki hubungan signifikan antara Quick Ratio dan imbal hasil saham.
•
Hanya 20% (dua dari sepuluh perusahaan properti) saja yang memiliki hubungan signifikan antara Debt to Equity Ratio dan imbal hasil saham. Pada pengujian regresi linier berganda untuk mengetahui
pengaruh antara variabel independen yaitu Return on Asset, Operating
141 Profit Margin, Current Ratio, Quick Ratio, Debt Ratio, Debt to Equity Ratio, dan Return on Equity terhadap risiko sahamnya, diperoleh hasil yang signifikan hanya untuk satu dari kesepuluh emiten yang diuji. Nilai pengaruh yang ditunjukkan hanya sebesar 30.6% dimana kontribusi pengaruh hanya yang diberikan oleh Operating Profit Margin. Pengaruh yang dihasilkan juga tidak sepenuhnya dapat diwakilkan oleh 30.6% tersebut
dikarenakan
terdapatnya
gejala
heteroskedastisitas
pada
penelitian ini.
5.2
Saran Berdasarkan kesimpulan yang telah ditarik di atas, saran yang dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk penelitian selanjutnya adalah: 1.
Disarankan untuk menguji faktor fundamental lain selain rasio-rasio keuangan yang telah digunakan pada penelitian ini untuk mengetahui apakah ada hubungan ataupun pengaruh yang signifikan terhadap imbal hasil dan risiko (volatilitas imbal hasil saham) untuk rasio keuangan yang lain tersebut.
2.
Jika memungkinkan, data-data yang digunakan adalah data laporan keuangan per kwartal dan data harga saham secara lengkap, karena akan memungkinkan hasil penelitian untuk imbal hasil dan risikonya (volatilitas imbal hasil saham) menjadi lebih akurat.
142 3.
Memperpanjang periode penelitian serta memperbanyak rasio keuangan yang diuji, agar gejala heteroskedastisitas maupun autokorelasi yang dihasilkan pada penelitian ini tidak terjadi.