ISBN 978-602-95471-0-8
PERANAN MORFOLOGI SEMAI DALAM MENGIDENTIFIKASI JENIS TUMBUHAN BERHABITUS POHON
R.S. Purwantoro, Mudjahidin, Winda Utami Putri Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor - LIP} ABSTRACT Plants inventory needs knowledge about plant identification specially specific infonnation on plants morphology characteristic that can differentiate one plant from the other. This paper will give infonnation about plant identification method through observation on plant seedlings. Plant identification can be done by observing and take notes of all plant specific infonnation. Plant identification based on seedlings can be done by observing seedlings that grow naturally under its mother tree and from seedlings that grow from seeds gennination. Based on observation, plants has different seedling characteristic, so identification on seedling can be use as an alternative method to identified plants. Keywords: Plants, Identification, seedling
PENDAHULUAN Keragaman jenis tumbuhan dengan berbagai macam manfaat merupakan bagian yang talc terpisahkan dalam kehidupan di muka bumi. Dilihat dari sisi ekologi dalam suatu ekosistem tumbuhan sebagai bagian mata rantai makanan yang statusnya sebagai produsen. Dari sisi lain seluruh vegetasi di dunia menghasilkan ksigen sebagai kunci kehidupan organisme tingkat tinggi baik manusia maupun hewan sampai dengan organisme tingkat rendah yang membutuhkan oksigen. Di samping itu, sejak zaman purbakala tumbuhan merupakan bagian kehidupan manusia yang menyediakan sandang, papan, pangan, dan lingkungan hidup yang nyaman hingga sekarang. Untuk dapat memanfaatkan keragaman tumbuhan berbagai tujuan tersebut di atas, tentu saja manusia se\ak dulu m-e.m-e.rlukan. ~et\~e.tah.uan. \It\t\lk da~at me.t\~e.t\a\ ke.Th'bam~ tumbu\\'3l\.
Ketika manusia mulai memanfaatkan jenis-jenis tumbuhan untuk keperluan kehidupannya pada saat itu juga manusia mulai mengidentifikasi, memberi nama, dan mengelompok-kelompokkan tumbuhan. Pada saat menginventarisasi keragaman tumbuhan baik di habitat asH maupun yang telah ditempatkan di tempat tertentu diperlukan pengetahuan tentang ciri-ciri morfologi tumbuhan yang spesifik yang dapat ID-eID-hed.a.k.at1 \enis. tumllurum. c:.atu. de.t\~~ \e.t\\.s. la\\m'ja. ~e.t\~e.tah.uan. ,,~a~\c:. tersebut
sangat penting dalam memilah-milah tumbuhan berdasarkan jenisnya atau takson tingkat marga, bangsa dan seterusnya. Ciri-ciri morfologi tumbuhan kemudian dikembangkan sehingga menjadi bidang tersendiri yang disebut Ilmu Morfologi Tumbuhan. Ciri-ciri yang telah dikenal melalui Ilmu Morfologi Tumbuhan diperlukan untuk pengelompokan keragaman tumbuhan berdasarkan ciri takson tertentu yang diperdalam dalam limn Taksonomi Tumbuhan. Tumbuhan memiliki karakteristik tertentu yang membedakannya dari tumbuhan lain. Karakteristik tersebut dap~t dilihat dari beberapa bagian pada tumbuhan. Bagianbagian ini disebut sebagai kunci dalam pengenalan jenis tumbuhan. Dalam bagian-bagian tumbuhan terlihat sifat-sifat morfologi tumbuhan yang dapat membantu dalam pengenalan jenis, beberapa diantaranya adalah sifat-sifat perawakan, batang, tajuk, kulit batang, kayu, getah, daun, bunga, buah, bij i, atau bagian tumbuhan lainnya yang mudah dilihat atau diraba. Sifat morfologi tumbuhan telah lama dijadikan dasar dalam
540
Prosiding Keaneka ragaman Hayati
ISBN 978-602-95471-0-8
pengenalan jenis tumbuhan, oleh karena itu amat penting untuk mengetahui sifat-sifat morfologi dari tumbuhan yang ingin diidentifikasi jenisnya. Beberapa kendala dalam menggunakan sifat morfologi tumbuhan untuk mengidentifikasi suatu jenis tumbuhan adalah adanya kemungkinan tumbuhan sedang dalam kondisi tidak berbunga pada saat akan dilakukan identifikasi jenis, tidak semua jenis tumbuhan memiliki ciri khusus yang khas pada bagian batangnya, dan pohon yang diamati relatif tinggi sehingga sulit untuk melihat bagian-bagian yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi pohon tersebut. Di dalam kawasan hutan sulit sekali untuk mengidentifikasi suatu jenis tumbuhan terutama yang berhabitus pohon. Dalam kondisi seperti ini, tanaman muda (seedling) yang tumbuh berkelompok di bawah pohon induknya atau tersebar ke temp at lain karen a terbawa arus air hujan dan hew an pemakan buah atau biji dapat digunakan sebagai panduan dalam mengidentifikasi jenis tumbuhan tersebut. Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memberikan infonnasi mengenai metode pengenalan tumbuhan berhabitus pohon melalui pengamatan pada morfologi semai. METODE PENGENALAN JENIS TUMBUHAN DENGAN MENGGUNAKAN SEMAI Untuk dapat mengenal jenis-jenis tumbuhan yang ada baik di habitat aslinya maupun di lingkungan buatan dikelompokkan ke dalam 2 kelompok besar yaitu pengenalan secara praktis berdasarkan ciri-ciri di lapangan dan pengenalan secara detail yang tersusun dalam bent uk deskripsi lengkap. Pengenalan secara praktis di lapangan bertujuan untuk dapat menentukan jenis tumbuhan berdasarkan pengamatan bagianbagian yang mudah dilihat ciri kbasnya secara langsung. Untuk memiliki pengetahuan demikian membutuhkan pengalaman dalam dunia tumbuhan berbunga. Pengenalan secara praktis juga dapat membantu melengkapi pengidentifikasian secara menyeluruh. Pengenalan jenis tumbuhan secara detail dilakukan dengan mencatat seluruh ciri-ciri tumbuhan yang dilengkapi dengan material herbarium sehingga didapatkan bahan deskripsi secara keseluruhan dari setiap spesimen yang didapatkan dari lapangan. Pengenalan jenis tumbuhan yang dilakukan di lapangan akan dengan mudah dilakukan apabila bagian-bagian kunci dari tumbuhan dapat dilihat secara langsung. Pada kondisi tertentu hal tersebut mungkin saja tidak dapat dilakukan, terutama pada saat di hutan. Seringkali tumbuhan yang di temui di lapangan masih berada pada tahap semai. Hal ini dapat menghambat proses pengenalan jenis tanaman, karena pada tahap semai bagian-bagian tumbuhan belum berkembang secara keseluruhan, sehingga bagian-bagian kunci yang dapat membantu pengenalan jenis tumbuhan belum dapat dilihat. Metode pengenalan tumbuhan yang akan disampaikan pada makalah ini adalah metode pengenalan tumbuhan dengan menggunakan semai. Pengamatan dilakukan terhadap semai dari beberapa jenis tumbuhan yang merupakan hasil perbanyakan di pembibitan Sub Bidang Reintroduksi Tumbuhan Kebun Raya Bogor. Lima jenis semai diamati di pembibitan da;n lima jenis lainnya diamati di bawah pohon induknya. Selain diamati, semai juga diambil gambamya untuk membantu dalam pendeskripsian tumbuhan. HASIL DAN PEMBAHASAN Pengenalan jenis tumbuhan dapat dilakukan dengan melihat kecambah atau bibit muda dari tumbuhan. Kecambah dan bibit muda ini sering dijumpai di permukaan tanah di sekitar pohon induknya. Tentunya hal tersebut bisa dijumpai setelah musim buah berlalu. Setiap jenis tumbuhan memiliki karakteristik yang berbeda pada biji maupun
Seminar Nasional Biologi XX dan Kongres PBI XIV UIN Maliki Malang 24-25 Juli 2009
541
ISBN 978-602-95471-0-8
bentuk perkeeambahannya. Pada tumbuhan yang daun lembaganya (cotyledon) bersifat persisten atau masih tetap bertahan dalam waktu tertentu pada masa perkecambahannya, jenis tumbuhan ini mudah dikenali. Hasil pengarnatan yang telah dilakukan terhadap beberapa jenis semai menunjukkan bahwa masing-masing jenis memiliki karakteristik yang berbeda. Beberapa semai yang berhasil diamati adalah : a. Semai yang diamati di pembibitan
1.
Terminalia catappa
Pada Terminalia catappa (Gambar 1), cotyledon terdiri dari 2-4 helai yang menggulung dan tersusun seperti bunga mawar berwarna kuning.
2. Dryobalanops beccarii Pada jenis ini, cotyledon mengeriting dan berwama kemerahan. Ciri ini dapat membedakan jenis dalam satu marga. Pada D. lanceolata memiliki cotyledon sedikit bergelombang kehijauan.
dan
berwarna
Gambar 2. Keeambah Dryobalanops beccarii Canarium decumanum Semai Canarium memiliki ciri khas tersendiri yang eukup menarik yaitu
3.
eotyledonnya yang muneul setelah biji membuka menyerupai laba-Iaba hijau.
Gambar 3. Keeambah Canarium decumanum
4. Shorea pinanga Semai jenis tanaman ini juga memiliki bentuk yang sangat unik. Kotiledon pada keeambah muneul ke permukaan tanah. Pada Gambar 4 (b) dapat dilihat kotoledon berwama hijau, tebal dan berbentuk seperti jangkar. (a)
542
(b)
Prosiding KeaneiuJ ragaman Hayati
ISBN 978-602-95471-0-8
Gambar 4. Shorea pinanga; (a) buah; (b) semai
5. Nephelium lappaceum Semai Nephelium juga memiliki karakteristik yang khas. Pada awal pertumbuhannya tanaman ini berwarna merah kekuningan baik batang maupun daunnya. Kotiledon tidak muncul ke permukaan dan epikotil tumbuh memanjang. Daun majemuk berseling terdiri atas 3-11 anak daun, tepi daun rata.
(a) (b) Gambar 5. Nephelium /appaceum ; (a) biji; (b) -semai b. Semai yang diamati di bawah tanaman induk 1. Shorea sumatrana , Jenis Shorea memiliki bentuk buah yang unik. Buah tanaman ini memiliki sayap. Buah yang matang berwama kecoklatan. Pada Shorea sumatrana, jumlah sayap mencapai 2-4 helai. Semai yang ditemukan di bawah pohon induk menunjukkan karakteristik permukaan daun yang ka~ar, lancet, pe.rtulangan daun tegas dan berseling. Daun berwarna hijau muda.
...
(a)
(b)
Gambar 6. Shorea sumatrana;,,(a}buah;(b) semai -
2. Intsia bijuga Tumbuhan ini memiliki karakteristik biji berkulit keras, sehingga perkecambahannya membutuhkan waktu yang relatif panjang. Berdasarkan pengamatan pada semai yang tumbuh di bawah pohon induk, semai Intsia bijuga memiliki daun dengan permukaan
Seminar Nasional Biologi XX dan Kongres PBI XlV UIN Mali/a Malang 24-25 Juli 2009
543
ISBN 978-602-95471 -0-8
yang halus dan mengkilap, warn a daun hijau tua. Bagian batang berwama coklat tua dan relatif kokoh.
(a)
(b)
Gambar7. lfflSia bijuga; (a) biji;'(b) semai
3. Antiaris toxicaria Tumbuhan ini merupakan tumbuhan unik karena adanya kandungan racun pada kulit batangnya. Percabangan ranting pada waktu muda bebulu coklat. Daun penumpu melanset mudah gugur. Tangkai daun berbulu tebal dan lembar daun jorong sampai membulat telur. Pennukaan daun mengkilap, berwarna hijau muda hingga tua.
(a) (b) Gambar 8, Antiaris toxicaria; (a) buah; (b) semai 4. Pangium edule Tumbuhan ini memiliki bentuk daun yang unik. Daun lebar menjantung-membundar telur tepi bercangap tiga, panjang tangkai daun dan panjang daun relatif sarna Daun berwama hijau tua dan permukannya mengkilap. Buah besar membulat, berbiji banyak membulat pipih.
(a)
(b)
Gambar 9 , Pangium edule; (a) buah; (b) semai
544
Prosiding Keaneka ragaman Hayali
ISBN 978-602-95471-0-8
5. Jatropha curcas Tumbuhan ini memiliki habitus berupa pohon kecil/semak, tingginya mencapai 6 m dengan menyebar, seluruh bagian bergetah seperti susu transparan. Daun tunggal membundar telur, bercangap 3-5, duduk berseling, terpusat di bagian atas. Daun berwama hijau muda dan permukannya kasar. Buah seperti kapsul, biji hitam lonjong.
(a) Gambar 10. Jatropha curcas; (a) buah dan biji; (b) semai
(b)
Pada tahapan semai, tidak semua bagian tumbuhan sudah berkembang. Hal ini menjadi kelemahan dalam metode pengenalan tumbuhan menggunakan semai. Hanya beberapa jenis tumbuhan yang memiliki semai dengan karakteristik tertentu yang dapat digunakan dalam identfikasi tumbuhan. Sedangkan semai dengan karakteristik yang kurang khas tidak dapat dapat digunakan dalam identifikasi tumbuhan karena cenderung menyulitkan. KESIMPULAN Berdasarkan hasH pengamatan yang telah dilakukan pada sepuluh jenis tumbuhan dapat diketahui bahwa masing-masing jenis tanaman memiliki semai dengan karakteristik yang khas. Karakteristik tersebut dapat digunakan untuk membantu dalam proses pengenalan suatu jenis tumbuhan. Pengenalan pada semai dapat digunakan sebagai salah satu metode dalam identifikasi tanaman. Namun, metode ini masih memiliki kelemahan karena belum lengkapnya bagian-bagian tumbuhan pada tahap semai.
DAFTAR PUSTAKA Backer, C.A. & R.C. Bakhuizen van den Brink Jr. 1963. Flora of Java, Vo!.l . N.V.P. Noordhoff, Groningen: 647 p. _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _. 1965. Flora of Java, Vo!'2. N.V.P. Noordhoff, Groningen: 641 p. Comer, E.J.H. & K. Watanabe. 1969. Rlustrated Guide to Tropical Plants. Hirokawa Publish. Comp. Inc., Tokyo: 1147 him. Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia, Vo.!I!. Yayasan Sarana Wana Jaya, Jakarta. Kalima, T.lI. Pumadjaja, U. Sutisna. 1998. Pedoman Pengenalan Pohon Hutan di Indonesia. Yayasan Prosea - Pusat Diklat Pegawai dan SDM Kehutanan. Bogor Mandang, Y. I., I Ketut Nuridja Pandit. 1997. Pedoman Identifikasi Jenis Kayu di Lapangan. Yayasan Prosea - Pusat Diklat Pegawai dan SDM Kehutanan. Bogor Mujahidin, D. M. Puspitaningtyas, Sutrisno. 2005. Tumbuhan Koleksi Kebun Raya Bukit Sari Jambi. Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor - Lembaga I1mu Pengetahuan Indonesia. Bogor
Seminar Nasional Biologi..IT dan Kongres PBI XIV UIN Maliki Malang 24-25 Jufj 2009
545
ISBN 978-602-95471-0-8
Soerianegara, I. & R.H.M. Leminens (eds.). 1994. Timber trees: Major Commercial Timbers. Prosea 5( 1): 634 him. Suselo, T.B. (1987). Autecology of E. zwageri T & B. (Lauraceae) as applied to forest regeneration. In: Proc. Symp. Forest Regeneration in South East Asia. Biotrop Special Publication No. 25 BIOTROP
546
Prosiding Keaneka ragaman Hayati