50 Km Jalan Berkubang, Warga Ancam Pindah Written by Siswoyo Tuesday, 15 June 2010 04:01
TAKENGON (Waspada): Warga Pamue, Kec. Rusip, Aceh Tengah sejak zaman penjajahan sampai sekarang hidup dalam penderitaan. Jalan sepanjang 50 kilometer menghubungkan Kemukiman Pamue dengan kacamatan, penuh kubangan lumpur.
TAKENGON (Waspada): Warga Pamue, Kec. Rusip, Aceh Tengah sejak zaman penjajahan sampai sekarang hidup dalam penderitaan. Jalan sepanjang 50 kilometer menghubungkan Kemukiman Pamue dengan kacamatan, penuh kubangan lumpur.
Harga kebutuhan pokok melambung dua kali lipat. Sementara hasil pertanian tak mampu diangkut dan tidak tahu dipasarkan ke mana. Akhirnya ratusan warga kembali demo ke kantor DPRK Aceh Tengah. Aksi massa, Senin (14/6), nyaris panas.
Walau sudah ada utusan yang berdialog dengan bupati, pimpinan dan anggota dewan, massa Pamue tidak sabar menanti jawaban. Bahkan mereka sempat menerobos pengamanan polisi dan Satpol PP. Setelah pimpinan mereka turun, baru massa kembali ke halaman DPRK.
1/5
50 Km Jalan Berkubang, Warga Ancam Pindah Written by Siswoyo Tuesday, 15 June 2010 04:01
Menurut warga Pamue dalam laporannya ke DPRK dan bupati, jalan sepanjang 50 kilometer itu sangat hancur. Hanya dapat dilalui berjalan kaki. “Kami minta jalan ke Pamue diperhatikan. Kalau pun tidak diaspal hotmix, namun ada pengerasanlah. Statusnya memang jalan negara, yang seharusnya menjadi lintasan antar provinsi. Kok jalan negara hanya dapat dilalui dengan jalan kaki,” sebut Buchari M. Daud, Kepala Kampung Pamue.
Di depan Bupati Aceh Tengah Ir. Nasaruddin, MM, sidang dipimpin Ketua DPRK, Zulkarnain yang dihadiri anggota dewan, para kepala dinas, warga Pamue itu menyampaikan unek-uneknya, bahkan mengancam pemerintah daerah.
“Apa kami ini bukan warga Aceh Tengah? Nasib kami sejak zaman penjajahan sampai sekarang sama. Kalau persoalan jalan tidak diperhatikan, kami seluruh warga Pamue akan mengembalikan KTP, stempel kampung dan stempel sekolah. Kami tidak usah lagi jadi penduduk Aceh Tengah,” sebut Joni, tokoh masyarakat di sana.
“Kami malu dengan masyarakat. Mukim dan Kecik kerjanya hanya makan dan tidur. Persoalan jalan sampai sekarang tidak selesai. Memang ini bukan tanggungjawab tingkat II, tapi sebagai warga Aceh Tengah kami minta persoalan ini diselesaikan,” sebut M. Yunus Salim, Mukim Pamue.
Dampak dari rusak parahnya jalan Pamue, sebutnya, harga kebutuhan pokok naik dua kali lipat. Warga hanya mengandalkan pertanian sebagai sumber hidup. Selain beras, kebutuhan
2/5
50 Km Jalan Berkubang, Warga Ancam Pindah Written by Siswoyo Tuesday, 15 June 2010 04:01
pokok seperti gula, minyak, garam, harus didatangkan dari ibukota kecamatan, (Angkup atau Takengon).
Nilai jualnya sampai di Pamue sangat tinggi. Gula pasir harga jualnya Rp15.000/kg. Bensin/solar Rp10.000/liter. Garam di Takengon hanya Rp5.000/zak, di Pamue justru Rp10.000.
Sementara untuk transportasi, sepanjang 50 kilometer itu warga harus menyediakan uang Rp70.000 per orang, itu juga harus naik truk. Sementara untuk RBT (ojek), per orang Rp100.000.
Ancaman
Ancaman warga yang tidak mau pulang sebelum alat berat diturunkan ke Pamue serta ancaman pindah penduduk ke kabupaten lain, ditanggapi Bupati Aceh Tengah, serius.
“Tolong, jangan lari dari persoalan. Yang kita permasalahkan sekarang ini jalan ke Pamue, mengapa ada persoalan baru soal pindah penduduk. Kalau sakit kepala, ya kepala yang diobati, jangan kita cerita sakit perut,” sebut Nas.
3/5
50 Km Jalan Berkubang, Warga Ancam Pindah Written by Siswoyo Tuesday, 15 June 2010 04:01
Menurut bupati, persoalan jalan ke Pamue memang tanggungjawab provinsi. Status jalannya negara. Namun walau tanggungjawab provinsi, karena ini menyangkut hidup rakyat Aceh Tengah, Pemkab tidak tinggal diam.
“Walau anggaran untuk jala Pamue tidak dibenarkan dibebankan ke APBK, karena status jalannya nasional, namun Pemkab akan menurunkan alat berat untuk memperbaiki jalan yang hancur itu. Kemudian pembangunan selanjutnya, mari sama-sama kita minta ke gubernur agar secepatnya diperhatikan,” sebut bupati.
“5 Kepala Kampung yang ada di Kemukiman Pamue, ditambah 5 tokoh masyarakat, serta mukim, mari sama-sama kita menghadap gubernur, menyampaikan persoalan ini,” sebut bupati memberi solusi.
“Dari Pemkab Aceh Tengah Kepala Biro Program dan salah seorang Kabid di PU, serta dari anggota dewan. Sama-sama kita sampaikan persoalan daerah kita, yang menjadi tanggungjawab provinsi,” sebut Nas.
4/5
50 Km Jalan Berkubang, Warga Ancam Pindah Written by Siswoyo Tuesday, 15 June 2010 04:01
Sembari menunggu kepastian dari provinsi, alat berat dari Pemkab Aceh Tengah dikerahkan untuk memperbaiki jalan yang rusak. Bupati juga mendapat masukan dari warga Pamue, kalau hanya 3 alat berat yang diturunkan, akan membutuhkan waktu dua bulan lebih memperbaiki jalan tersebut.
Warga di sana tetap tidak mau pulang, bila alat berat tidak diturunkan ke Pamue. Pemkab Aceh Tengah menjanjikan hari Rabu (16/6) alat berat akan turun ke sana. Bersamaan dengan datangnya alat berat itu, ratusan warga Pamue akan kembali, tokoh dan kepala kampungnya menghadap gubernur melaporkan keadaan rakyat di sana.(b18/cir)
5/5