PERANCANGAN PUBLIKASI BUKU “PECINAN SEMARANG: SEPENGGAL KISAH, SEBUAH PERJALANAN” UNTUK MENDUKUNG PARIWISATA SEMARANG BAGI MASYARAKAT KELAS MENENGAH KEATAS Ananda Astrid A. Jalan Putih Melati C3/5 Kelapa Gading Jakarta Utara, (021) 4533312,
[email protected] Noor Latif CM, S.Sn
ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini ialah mengajak pembaca untuk mengetahui budaya dan sejarah, juga hal-hal menarik yang dapat ditemukan di Pecinan Semarang, sehingga pembaca tertarik untuk mengalaminya sendiri secara langsung. Metode yang digunakan antara lain dengan mengadakan survei ke lapangan, interaksi dan wawancara dengan narasumber, pencarian data melalui buku referensi dan internet. Diharapkan penelitian ini dapat menghasilkan sebuah media publikasi berupa buku yang berisi kumpulan foto dan cerita yang dapat memberi gambaran mengenai suasana Pecinan Semarang kepada masyarakat, yang secara khusus ditujukan bagi pembaca kalangan menengah keatas. Kesimpulannya dengan desain yang sesuai diharapkan buku ini dapat menjadi panduan wisata budaya dan sejarah Pecinan Semarang, menambah kekayaan literatur dan membangkitkan keinginan pembaca untuk berwisata ke kawasan tersebut. The purpose of this thesis is to invite the reader, to know the culture and history, as well all the attractions that can be found in Chinatown Semarang, so the reader get attracted, and want to have their own experience directly. The method used is conducting a survey into the field, interactions and interviews with sources, data search through reference books and the internet. This research is expected to generate a media publication of the book contains a collection of photographs and stories that can give an idea of the atmosphere of Semarang's Chinatown community, which is specifically intended for readers of the middle class and above. In conclusion, this book can be expected to guide the cultural and historical attractions of Chinatown Semarang, adding a literature about Chinatown Semarang and evoke the reader desire to travel to the Chinatown Semarang. Kata kunci: Publikasi; Wisata; Kultural; Historis; Experience; Storytelling
PENDAHULUAN Salah satu daerah di pesisir Jawa yang menjadi daerah persinggahan imigran Cina di Indonesia adalah Kota Semarang. Hal ini diawali oleh kedatangan Laksamana Cheng Ho pada tahun 1412 Masehi, dengan membawa misi dagang. Kegiatan perdagangan pedagang Cina terus-menerus terjadi hingga pada abad ke17 ketika pemerintah Kolonial Belanda berkuasa di Indonesia. Khawatir akan kekuatan dan keberadaan etnis Tionghoa yang semakin banyak, seluruh aktivitas hidup dan kegiatan berdagang etnis Tionghoa dibatasi dengan membuat aturan Wijkenstetsel, yaitu sebuah aturan untuk memusatkan seluruh kegiatan etnis Tionghoa dalam satu tempat, yang hingga sekarang dikenal sebagai Kampung Cina atau Pecinan. Budaya dan peninggalan sejarah etnis Tionghoa di Semarang tercermin di sepanjang kawasan Pecinan, yang terletak di Semarang Tengah, Semarang Jawa Tengah. Kawasan yang terletak di tepi Kali Semarang ini memiliki keunikan, yaitu keunikan etnisitas, fungsi, artsitektur, sosial budaya yang saling jalin menjalin dan latar belakang sejarah yang panjang yang menyisakan peninggalan yang sangat menarik untuk digali dan diceritakan. Peninggalan tersebut berupa bangunan fisik seperti bangunan klenteng dan rumah tempat tinggal yang bercorak ke-Cinaan hingga yang tak terlihat namun tetap terasa, seperti suasana, adat istiadat, budaya yang tak pernah ditinggalakan. Selain itu juga terdapat kebudayaan khas Pecinan yang merupakan percampuran antara budaya Cina dan lokal seperti seni pertunjukan, seni kerajinan maupun seni boga. Banyak hal yang menarik dari budaya Pecinan di Kota Semarang yang sangat potensial sebagai kawasan wisata. Keunikan yang tersimpan dari setiap peninggalannya sangat menarik untuk ditelusuri. Namun sayangnya, tidak terdapatnya informasi yang memadai dan terpadu mengenai keunikan Pecinan di Semarang ini, sehingga banyak orang yang tidak mengetahui keistimewaan budaya dan sejarah kawasan tersebut. Medium publikasi sebagai salah satu alat yang tepat untuk memperkenalkan sesuatu dan memberikan informasi. Budaya dan sejarah Peranakan Tionghoa berupa daerah Pecinan di Kota Semarang kurang banyak mendapatkan publikasi, sehingga masyarakat kurang familiar dengan kelebihan dan keunikan yang ada disana. Oleh sebab itu penulis ingin mengangkat sebuah topik penulisan mengenai wisata budaya dan sejarah Pecinan Semarang. Penulisan ini diarahkan sebagai sumber referensi wisata edukatif untuk mempromosikan wisata Semarang, sehingga masyarakat dapat lebih mengetahui warisan budaya dan sejarah Pecinan, khususnya di Kota Semarang. Namun lebih dari itu buku ini juga ditujukan sebagai alat dokumentasi dari berbagai peninggalan sejarah dan sisa-sisa kebudayaan yang masi terjaga dan terpelihara sampai sekarang.
METODE PENELITIAN Dalam proses pembuatan makalah ini, diperlukan beberapa beberapa metode, yaitu : 1.Kajian pustaka Berupa data yang didapat dari buku – buku mengenai etnis Tionghoa, Pecinan dan sejarah Kota Semarang, artikel di internet, dan media massa, yaitu: a. Referensi buku “Riwayat Semarang” karya Liem Thian Joe b. Referensi Buku “Riwayat Tionghoa Peranakan di Jawa” karya Onghokham c. Referensi Buku “Anti Cina, Kapitalisme Cina dan Gerakan Cina” karya Onghokham d. Referensi Buku “Semarang Sepanjang Kenangan” karya Djawir Muhammad, dkk e. Referensi Buku “Pecinan Semarang: Dari Boen Hian Tong sampai Kopi Semawis” f. Referensi Katalog “Pasar Imlek Semawis 2006” g. Referensi Karya Tulis Ilmiah “Pengembangan Pecinan Semarang Sebagai Kawasan Wisata Warisan Budaya Berdasarkan Persepsi Masyarakat Setempat” Karya Riyanto h. Referensi Buku “Semarang City, A Glance into the Past” Karya Jongkie Tio i. Referensi Karya Tulis Ilmiah “Melacak Sejarah Pecinan Semarang Melalui Toponim” j. http://asalusulbudayationghoa. blogspot.com k. http://pecinan.net/ l. http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Semarang 2. Hasil pengamatan langsung berupa foto dan wawancara di lapangan. Metode yang dipakai adalah diskusi dan perbincangan dengan Kasi Informasi dan Dokumentasi, Bidang Pemasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang, Ibu Tri Rahayu. Penulis juga
berkesempatan untuk melakukan tanya jawab seputar jumlah wisatawan yang berkunjung di Kota Semarang, selama kurun waktu 2010 hingga 2011, beserta target kunjungan wisata di tahun 2012-1014. Setya Darmawati dari bagian Perencanaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang, yang biasa disapa Mbak Ati. Selain itu, penulis juga mendapatkan kesempatan untuk bertemu budayawan Jongkie Tio yang juga merupakan penulis buku “Semarang City, a Glance into the Past”. Bertemu dengan beliau, Penulis mendapatkan banyak informasi, cerita, sejarah mengenai Pecinan Semarang yang sangat berguna dalam penulisan buku yang akan Penulis susun. Penulis juga menyadari pentingnya merasakan sendiri pengalaman, atmosfer dan suasana dari Kawasan Pecinan Semarang itu sendiri. Oleh karena itu penulis juga melakukan survei lapangan dengan metode pengamatan langsung dan dokumentasi.
HASIL DAN BAHASAN Format Teknik Buku Ukuran buku adalah 15.5 X 20 cm. Bentuk buku tidak terlalu besar agar sesuai untuk keperluan handcarry. Material buku menggunakan bahan kertas fancy Bulky Yulong 80gsm dengan selipan artpaper 120gsm untuk setiap chapter opener. Menggunakan bahan dengan gramatur ringan agar buku tidak terlalu berat karena halaman buku cukup banyak yaitu 480 halaman. Binding yang digunakan adalah jilid lem panas dengan sofcover agar tidak menambah ketebalan buku.
Hasil Desain Gambar 1. Logo Buku
Logotype merupakan personalized dari tulisan kaligrafi Cina, dan logomark menggunakan lampion sebagai simbol dari kebudayaan pecinan yang sudah sangat melekat dipikiran masyarakat. Logomark menggunakan style Chinese Stamp / Seal Carving untuk memperkuat nuansa ke-Cina-annya. Keduanya dibungkus dengan lingkaran, yang dalam kaligrafi Cina adalah lingkaran Zen, yang merupakan salah satu teknik kaligrafi Cina.
Gambar 2. Desain Cover
Desain cover dibuat simpel dengan banyak ruang kosong, dan penempatan logo buku di tengah buku. Di punggung buku ditempatkan judul buku dan juga nama pengarang. Logo penerbit diletakan di bagian belakang buku. Keseluruhan cover ingin dibuat simpel sehingga terkesan modern. Untuk memberikan sentuhan unik cover disablon di atas kain merah, memperkuat unsur Cina sekaligus pembeda dari buku lainnya.
Gambar 3. Colophon
Gambar 4. Layout & Grid
Layout buku ini cukup fleksibel. Setiap halaman difokuskan pada fotografi sebagai elemen utama yang didukung dengan cerita yang menjelaskan foto tersebut. Sistem yang digunakan adalah 2 coloumn grid. Sementara untuk chapter opener dan beberapa halaman, sebagai pembeda digunakan 1 coloumn grid. Perbedaan ini digunakan untuk menghilangkan kesan monoton.
Gambar 5. Halaman Pembuka
Gambar 6. Halaman Isi
Gambar 7. Halaman Judul
Gambar 8. Chapter Opener
Buku menggunakan personalized type dan 2 jenis font yaitu, personalized kaligrafi Cina untuk chapter opener dan headline. Colaborate Light 8pt untuk body copy dan Times Italic 8pt untuk body copy, dan 9pt untuk caption foto.
Gambar 9. Ikon
Ikon tiap gang/ jalan diambil dari bentuk - bentuk yang mewakili masing- masing gang/ jalan tersebut, penggunaan ikon ini diharapkan dapat mempermudah pembaca dalam membaca buku ini.
Gambar 10. Ikon Kategori Wisata
Ikon untuk informasi wisata juga terdapat disetiap judul wisata, terdapat 4 ikon, yaitu wisata religi dengan klenteng sebagai simbol. Wisata seni budaya dengan kipas lipat sebagai simbol. Wisata sejarah menggunakan gulungan perkamen Cina, dan wisata kuliner dengan mangkok dan sendok khas Cina.
Gambar 11. Fotografi
Fotografi dengan teknik fotografi jurnalistik digunakan untuk menjadi elemen visual utama buku ini. Fotografi dengan tampilan yang natural dan dekat dengan pembaca diharapkan dapat menggambarkan suasana pecinan dengan lebih emosional kepada para pembaca.
Gambar 12. Packaging Buku
Buku ini akan ditempatkan di dalam packaging khusus untuk Edisi Kolektor, berikut dengan item bonus seperti 9 chapter icon Chinese stamp style, satu seri postcard, bookmark, dan wordcard. Desain packaging dibuat simpel, berbahan kayu dan bergaya handmade untuk memberikan sentuhan natural kepada keseluruhan kemasan. Edisi Kolektor ini akan diproduksi terbatas.
Gambar 13. Poster
Poster dibuat simpel dengan fotografi yang mencerminkan buku sebagai buku fotografi dengan keterangan mengenai isi dari buku tersebut dan sampul buku untuk memudahkan pembaca mengenali buku ini. Poster berukuran 70x50 cm, digunakan sebagai alat promosi buku ini.
Gambar 14. X-Banner dan Mini X-Banner
X-Banner dibuat sintaktik dengan poster, juga dengan fotografi mencerminkan buku sebagai buku fotografi, dengan keterangan mengenai isi dari buku tersebut dan sampul buku untuk memudahkan pembaca mengenali buku ini. Poster sebagai alat promosi diletakkan di depan pintu masuk toko buku. Mini x-banner ini dibuat khusus sebagai alat promosi Edisi Kolektor buku ini, akan diletakan di display edisi terbatas ini atau di kasir toko buku.
Gambar 15. Seri Kartu Pos & Seri Pembatas Buku
Post card (kartu pos) yang merupakan item pelengkap dari buku ini, selain sebagai salah satu media yang dapat menunjang promosi, sekalipun telah kehilangan fungsinya, post card tetap menjadi item menarik terutama bagi kolektor. Pembatas buku dapat menjadi sebuah item promosi yang memiliki nilai guna yang lama, dan mempunyai kesempatan untuk dilihat berulang-ulang. Selain sebagai item promosi, bookmark sangat berguna dalam membaca sebuah buku.
Gambar 16. Seri Word Card
Word Card atau kartu bergambar yang disatukan dengan ring besi ini, berisi 55 lembar kartu yang di salah satu sisinya dapat ditulisi pesan sebagai kartu ucapan atau lainnya. Word Card ini bergambar fotografi seputar Pecinan Semarang yang dibagi sesuai chapter dalam buku ini. Work Card ini merupakan item pelengkap dari buku, selain fungsi tersebut, item ini juga dapat dijadikan sebagai sovenir.
Gambar 17. Travel Map
Travel Map disertakan di setiap buku sebagai panduan wisata ringkas mengenai Pecinan Semarang. Peta ini berisi gang-gang dan jalan-jalan dan tujuan wisata yang menarik di kawasan ini. Selain itu, terdapat juga panduan wisata singkat, jam operasional, dan lokasi akomodasi terdekat.
Gambar 18. Seri Chapter Icon Chinese Stamp
Untuk melengkapi pengalaman keseluruhan mengenai perjalanan menyusuri Pecinan dibuat stempel sesuai dengan 9 ikon gang dan jalan di Pecinan Semarang. Stempel dibuat bergaya Chinese Stamp.
SIMPULAN DAN SARAN Buku ini menghadirkan perjalanan menjelajahi Pecinan Semarang dalam lembaran-lembaran foto yang bercerita, menggambarkan suasana Pecinan apa adanya, dengan segala keunikan yang ada, mengemas sejarah dan budaya dengan tampilan yang menyenangkan dan memanjakan mata. Diharapkan selanjutnya kesadaran masyarakat khususnya kalangan menengah keatas akan keunikan Pecinan Semarang dapat meningkat. Kesadaran ini diharapkan pula dapat meningkatkan kunjungan wisata Semarang, banyaknya kunjungan diharapkan juga dapat meningkatkan kepedulian agar kawasan ini dapat dilestarikan dan dijaga keberadaaanya karena merupakan warisan budaya dan sejarah Indonesia.
REFERENSI Anonim. 2011. Warna Dalam Budaya Cina, [online], (http://kebajikandalamkehidupan.blogspot.com/, diakses tanggal 12 Maret 2012). Anonim. 2012. Tionghoa- Indonesia, [online], (http://id.wikipedia.org/, diakses tanggal 22 Februari 2012). Anonim. 2012. Pecinan Masyarakat Tionghoa, [online], http://www.pecinan.net/, diakses tanggal 26 Februari 2012). Anonim. 2012. Kota Semarang, [online], http://id.wikipedia.org/, diakses tanggal 26 Februari 2012). Hidayatullah, Ahmad Fauzan, TH Lanny Nathalie Ting dan SN Wargatjie. 2007. Pecinan Semarang: Dari Boen Hian Tong sampai Kopi Semawis. Semarang: Perkumpulan Sosial Rasa Dharma. Lidwell, William, Kritina Holden dan Jill Bulter. 2010. Universal Principles of Design. Massachusetts: Rockport Publishers. Liem, Thian Joe. 2004. Riwayat Semarang. Jakarta: Hasta Wahana. Maksum, M. Zarqoni. 2010. Sebuah Definisi Foto Jurnalistik, [online], http://www.antarafoto.com/, diakses tanggal 7 Juni 2012). Muhammad, Djawahir, dkk. 2011. Semarang Sepanjang Jalan Kenangan. Semarang: Pustaka Semarang. Ong, Hok Ham. 2008. Anti Cina, Kapitalisme Cina dan Gerakan Cina. Jakarta: Komunitas Bambu. Ong, Hok Ham. 2009. Riwayat Tionghoa Peranakan di Jawa. Jakarta: Komunitas Bambu. Riyanto. 2004. Pengembangan Pecinan Semarang sebagai Kawasan Wisata Warisan Budaya Berdasarkan Persepsi Masyarakat Setempat (Local Comunities). Jurusan Perencanaan Wilayah Dan Kota Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang. Rustan, Surianto. 2008. Layout Dasar dan Penerapannya. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Samara, Timothy. 2005. Publication Design Workbook. Massachusetts: Rockport Publisher. Suliyanti, Titiek. 2011. Melacak Sejarah Pecinan Semarang Melalui Toponim. Jurusan Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro Semarang. Tio, Jongkie. 2007. Semarang City, a Glance into the Past. Semarang: Tanpa penerbit.
土生华人
(Tu Sheng Hua Ren), [online], Utamin, Irfan. 2012. Cina Peranakan (http://asalusulbudayationghoa.blogspot.com/, diakses tanggal 26 Februari 2012).
RIWAYAT PENULIS Ananda Astrid A. lahir di Cirebon pada 13 Maret 1990. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Desain Komunikasi Visual peminatan New Media pada tahun 2012.