14
BAB III METODE PENELITIAN 3.1.
Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian perbaikan dilaksanakan selama 3 bulan yaitu bulan Agustus, September, dan Oktober 2012. Adapun pelaksanaan perbaikan dilaksanakan bulan September 2012 karena hari-hari tersebut merupakan hari-hari dalam kegiatan belajar mengajar pada semester 1 Tahun Ajaran 2012/2013 Pelaksanaan yang akan dilaksanakan selama 2 bulan tersebut uraiannya adalah : a.
Bulan Agustus 2012, digunakan untuk menyusun proposal penelitian.
b.
Pertengahan bulan September 2012 digunakan untuk melaksanakan siklus I.
c.
Akhir bulan September 2012 digunakan untuk melaksanakan sklus II.
d.
Bulan Oktober 2012 digunakaan untuk menganalisis data, pembahasan analisis, menyusun laporan hasil penelitian. Laporan penelitian yang dilakukan peneliti adalah di kelas V Semester 1
tahun ajaran 2012/2013 SD Negeri Cangkring kecamatan Tegowanu Kabupaten Grobogan. Penelitian adalah siswa kelas IV Semester 1 tahun ajaran 2012 / 2013 SD Negeri Cangkring yang berjumlah 39 siswa terdiri dari 27 siswa laki-laki dan 12 perempuan. 3.2.
Variabel yang Diselidiki Variabel yang diteliti ada 2, yaitu: 1.
Penerapan Teori STAD
2.
Hasil belajar siswa sebagai variavel terikat
14
15
Dalam penilaian ada 2 variabel yaitu aktifitas siswa selama penerapan teori STAD melalui diskusi kelompok dan prosentasenya sebagai variabel pertama, sedangkan variabel kedua adalah hasil belajar siswa setelah teori ini. Oleh karena itu hasil yang dipaparkan adalah data kuantitatif melalui paparan mengenai hasil pembelajaran metematika tentang mengurutkan dan menyederhanakan pecahan dengan penerapan teori Robert Slavin yang berupa nilai dan rata-rata kelas. Data dapat diperoleh dai ulangan harian yang diadakan kelas IV sebagai data awal. Data yang menunjukkan hasil perbaikan pada siklus I diperoleh dari penilaian yang dikerjakan siswa pada akhir perbaikan pembelajaran siklus I, hasil inilah yang peniliti jadikan sumber data siklus I. Data yang menunjukkan hasil perbaikan pada siklus II diperoleh dari hasil evaluasi yang dikerjakan siswa pada akhir perbaikan pembelajaran siklus II. Disamping tes pada akhir siklus II juga pengamatan yang dilakukan oleh peneliti beserta teman sejawat sebagai observer. 3.3.
Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data dilaksanakan dengan cara sebagai berikut: a. Observasi / Pengamatan Agar observasi / pengamatan dilakukan oleh teman sejawat terhadap guru pada waktu proses pembelajaran berlangsung dikelas, observer sekaligus mangamati kerjas sama dalam proses pembelajaran.
b. Tes Tes atau evaluasi diberikan guna mengetahui sejauh mana kompetensi siswa dalam ketrampilan mengurutkan dan menyederhanakan pecahan, setelah dilakukan pembelajaran kemudian dilakukan analisis hasil kerja siswa untuk mengetahui kekurangan dan kesalahan serta kelemahan yang dialami oleh siswa. Hambatan-hambatan yang dialami siswa dikonsultasikan dan didiskusikan dengan teman sejawat untuk tindak lanjut pembelajaran.
16
3.4.
Prosedur Penelitian
3.4.1. Pra siklus Pra siklus digunakan untuk menemukan masalah yang terjadi di kelas, sehingga nantinya dapat diperbaiki malalui penelitian tindakan kelas berdasarkan masalah tersebut guru melakukan tindakan perbaikan yang terdiri dari perencanaan
(planning),
pelaksanaan
tindakan
(acting),
pengamatan
(observating), dan refleksi (reflecting). 3.2.
Siklus 1 1. Proses perencanaan (planning) a. Identifikasi masalah dan perumusan masalah. b. Merancang pembelajaran dengan menitik beratkan pada bagian penerapan teori meliputi fase informasi, fase penjelasan, fase orientasi bebas dan integrasi. c. Menyiapkan alat peraga yang sesuai dengan materi yang dipaparkan (mengurutkan dan menyederhanakan pecahan). d. Menyusun lembar observasi sebagai panduan observasi. e. Merancang tes formatif. 2. Proses Pelaksanaan Pembelajaran (acting) Langkah-langkah pelaksanaan perbaikan pembelajaran daerah: a. Kegiatan awal ( 15 menit ) 1. Mengkondiskan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran 2. Mengadakan tanya jawab hal-hal yang berhubungan pecahan 3. Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang akan dicapai. 4. Menyampaikan uraian kegiatan yang akan dilaksanakan. b. Kegiatan Inti ( 50 Menit ) 1. Ekplorasi a. Guru memaparkan berbagai kebutuhan hidup yang dinyatakan dengan bilang pecahan seperti menyelesaikan pekerjaan dengan mak, luas panjang jalan dan lain sebagainya.
17
b. Siswa mengadakan cuah pendapat tentang persamaan bilangan pecahan serta perbandingan besar kecilnya benda yang dinyatakan dengan pecahan. c. Guru mengadakan tanya jawab mengenai mengidentifikasi pecahan yang menyatakan jumlah banyak dan sedikit/kecil. d. Guru membagi lembar kerja siswa dan penjelasan singat cara mengerjakan . e. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, masing-masing kelompok 4-5. 2. Elaborasi a. Siswa melakukan diskusi kelompok mengerjakan tugas masingmasing mengenai mengurutkan dan menyederhanakan pecahan. b. Selama diskusi guru memberikan motifasi dan pengarahan apabila ada kelompok yang mengalami kesulitan. c. Setiap kelompok melaporkan hasil kegiatan diskusi. d. Kelompok menanggapi hasil kelompok. 3. Konfirmasi a. Bersama siswa menarik kesimpulan hasil diskusi b. Memberi kesempatan kepada siswa kelas masih ada yang bertanya. c.
Kegiatan Penutup ( 15 menit ) a. Bersama-sama dengan siswa membuat kesimpulan pelajaran. b. Menyampaikan pesan moral pada siswa c. Siswa mengerjakan soal evaluasi. d. Memberi tindak lanjut dengan PR tentang urutan dari pecahan yang diacak susunannya dan menyederhanakan.
3. Proses Pengamatan (observating) Penelitian ini dapat terlaksana atas kerja sama antara peneliti, teman sejawat, dosen pembimbing, dan para siswa kelas IV SD Negeri Cangkring Kecamatan Tegowanu Kabupaten Grobogan. Adapun proses pengumpulan data adalah sebagai berikut : a. Observer / teman sejawat mengamati proses perbaikan pembelajaran yang terutama difokuskan pada guru dan siswa.
18
b. Oserver mencacat semua temuan pada saat proses pembelajaran berlangsung. c. Dari hasil pengamatan terhadap guru yang mengajar dharapkan ditemukan hal-hal yang bermanfaat bagi perbaikan pembelajaran. Adapun instrumen yang digunakan dalam melaksanakan penelitian adalah : a. Rencana Perbaikan Pengayaan. b. Lembar Tes Formatif . c. Lembar Observasi. 4. Proses Refleksi (reflecting) Setelah melaksanakan proses perbaikan pembelajaran siklus I pada mata pelajaran matematika akan dilakukan refleksi dengan materi mengurutkan dan menyederhanakan pecahan. Refleksi tersebut didapat dari reflektor yaitu Ibu Siti Suparyati, S.Pd. Serangkaian refleksinya meliputi pernyataan menyertai kelebihan dan kekurangan pada proses pembelajaran yang telah berlangsung dan hasil belajarnya, Selain hal-hal yang belum tercapai silus 1 akan diperbaiki di sklus II. 3.4.2. Siklus 2 Atas dasar refleksi diri terhadap perbaikan pembelajaran untuk meningkatkan efektifitashasil belajar siswa pada siklus I dan didiskusikan dengan teman sejawat serta berkomunikasi dengan pembimbimbing, maka peneliti mengembangkan rencana perbaikan pembelajaran berupa prosedur kerja yang dilaksanakan di dalam kelas yang terdiri dari : 1.
Proses Perencanaan (planning) a. Perencanaan pada siklus II didasarkan atas hasil refleksi pada siklus I. Dalam perencanaan ini peneliti berkolaborasi dengan teman sejawat dikonsultasikan pembimbing untuk mengungkapkan dan memperjelas permasalahan yang peneliti hadapi untuk dicarikan jalan pemecahan yang tepat.
19
b. Merancang pembelajaran dengan menitik beratkan pada bagian penerapan teori STAD yang meliputi Fase informasi, fase orientasi , fase penjelasan, fase orientasi bebas dan fase integrasi. c. Menyiapkan alat peraga yang sesuai dengan materi yang dipaparkan macam-macam bentuk pecahan pada berbagai ragam model pada alat peraga. d. Mengecek kembali lembar observasi pelaksanaan silus II. e. Merancang tes formatif. 2.
Proses Pelaksanaan (acting) Langkah-langkah pelaksanaan perbaikan pembelajaran adalah: a. Kegiatan awal ( 15 menit ) 1. Mengkondiskan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran 2. Mengadakan tanya jawab hal-hal yang berhubungan pecahan 3. Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang akan dicapai. 4. Menyampaikan uraian kegiatan yang akan dilaksanakan. b. Kegiatan Inti ( 50 Menit ) 1.
Ekplorasi a. Guru
memaparkan
berbagai
kebutuhan
hidup
yang
dinyatakan dengan bilang pecahan seperti menyelesai kan pekerjaan dengan mak, luas panjang jalan dan lain sebagainya. b. Siswa mengadakan cuah pendapat tentang persamaan bilangan pecahan serta perbandingan besar kecilnya benda yang dinyatakan dengan pecahan. c. Guru mengadakan tanya jawab mengenai mengidentifikasi pecahan yang menyatakan jumlah banyak dan sedikit/kecil. d. Guru membagi lembar kerja siswa dan penjelasan singat cara mengerjakan . e. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, masing-masing kelompok 4-5.
20
2.
Elaborasi a. Siswa melakukan diskusi kelompok mengerjakan tugas masing-masing
mengenai
mengurutkan
dan
menyederhanakan pecahan. b. Selama diskusi guru memberikan motifasi dan pengarahan apabila ada kelompok yang mengalami kesulitan. c. Setiap kelompok melaporkan hasil kegiatan diskusi. d. Kelompok menanggapi hasil kelompok. 3.
Konfirmasi a. Bersama siswa menarik kesimpulan hasil diskusi b. Memberi kesempatan kepada siswa kelas masih ada yang bertanya.
C. Kegiatan Penutup ( 15 menit ) a. Bersama-sama
dengan
siswa
membuat
kesimpulan
pelajaran. b. Menyampaikan pesan moral pada siswa c. Siswa mengerjakan soal evaluasi. d. Memberi tindak lanjut dengan PR tentang urutan dari pecahan yang diacak susunannya dan menyederhanakan. 3. Proses Pengamatan (Observating) Penelitian ini dapat terlaksana atas kerja sama antara peniliti, teman sejawat, dan siswa kelas IV SD Negeri Cangkring. Adapun proses pengumpulan data adalah sebagai berikut : a. Observer / teman sejawat mengamati proses perbaikan pembelajaran yang terutama difokuskan pada bagian guru dan siswa. b. Observer
mencatat
semua
temuan
pada
saat
proses
pembelajaran berlangsung. c. Dan hasil pengamatan terhadap guru yang mengajar diharapkan ditemukan hal-hal yang bermanfaat bagi perbaikan pembelajaran.
21
4. Proses Refleksi (Reflecting) Setelah melaksanakan perbaikan pembelajaran siklus II, maka akan dilakukan refleksi Hasil refleksi tersebut akan menunjukkan apakah penelitian tindakan kelas yang dilakukan berhasil atau tidak. Berdasarkan temuan hasil refleksi maupun evaluasi pada siklus II diharapkan bahwa
pembelajaran
matematika
kelas
IV
pada
materi
mengurutkan
dan
menyederhanakan pecahan dengan menerapkan Teori Robert Slavin dapat meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Cangkring Kecamatan Tegowanu Kabupaten Grobogan pada ajaran 2012 / 2013. 3.5. Teknik Pengumpulan Data Data dikumpulkan menggunakan teknik tes, yaitu tes tertulis yang dilaksanakan pada akhir pelaksanaan pada bagian kegiatan pembelajaran yaitu pada pra siklus I, dan siklus II. Disamping menggunakan butir-butir soal tes juga menggunakan pengamatan proses pembelajaran yang dilakukan oleh teman sejawat sebagai observer beserta peneliti. 3.6
Indikator Kinerja
Indikator keberhasilan Penelitian Tindakan Kelas ini adalah dengan metode STAD dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa dalam materi mengurutkan dan menyederhanakan berbagai bentuk pecahan sehingga ketuntasan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Cangkring dapat meningkat. Sebagai tolok ukur keberhasilan pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini adalah Meningkatnya hasil belajar siswa pada pelajaran matematika dengan ketuntasan klasikal 80 % dari jumlah siswa dengan KKM 60 3.7
Teknik Analisis Data
Data yang dikumpulkan berbentuk skor (kuantitatif). Data dianalisis untuk membandingkan nilai tes awal (pra siklus), nilai tes setelah siklus I dan nilai tes setelah siklus II. Dengan langkah-langkah diatas tadi bahwa diperlukan penilaian secara sabar, akurat dengan melaksanakan beberapa kegiatan itu dengan melibatkan observer dari teman sejawat untuk mengamati. Dari perolehan data dari pra siklus, siklus I dan siklus II yang terlaksana pada bukubuku yang lalu itu penulis menggunakan cara belajar kelompok karena dimaksudkan agar
22
siswa dapat belajar dengan interaksi secara langsung yang tanpa dipengaruhi wibawa guru. Dengan cara ini anak-anak dapat menngkat motivasinya. Dan pada observer dapat mengamati secara jelas untuk mengetahu anak yang mana masih mengalami kekurangan. Ternyata dengan melakukan hal ini dapat meningkatkan hingga memenuhi KKM. Karena itu perangkat yang lengkap seperti alat peraga, metode yang tepat dan guru pembimbing yang sabar akan mendorong penilaian siswa dalam melaksanakan kegiatan belajar.