PERBEDAAN RERATA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DENGAN STRATEGI BELAJAR MANDIRI DAN GAYA BELAJAR BERBEDA PADA MATA KULIAH EKOLOGI GEOGRAFI DI PRODI PENDIDIKAN GEOGRAFI JURUSAN PENDIDIKAN IPS FKIP UNILA
Oleh Rahma Kurnia Sri Utami, Bambang Sumitro, Herpratiwi FKIP Unila, Jl. Prof. Dr. Sumantri Brojonegoro No.1 Bandarlampung E-mail:
[email protected] 0811726071 Abstract: The Difference of Student Achievement Mean Gain with Independent Learning Strategy and Different Learning Style in Ecological Geographic Study at Geographic Education of Social Study Education, Education Faculty of Lampung University. The objective of research is to analyze interaction between independent learning strategy and learning style to student achievement mean gain, difference of student achievement mean gain between mind map and learning journal methods, difference of field dependent student achievement mean gain between mind map and learning journal methods, and difference of field independent student achievement mean gain between mind map and learning journal methods. The research use non equivalent control group design type of quasi-experimental method with factorial design. Research sample determined with purposive sampling technique that is field dependent and field independent student. Research outcome indicate that (1) There is significant interaction between independent learning strategy and learning style to student achievement mean gain. (2) There is significant difference of student achievement mean gain between student using mind map and learning journal. (3) There is no significant difference of field dependent student achievement mean gain that use mind map and learning journal. (4) There is significant difference of field independent student achievement mean gain that use mind map and learning journal. Key Words: independent learning, learning style, learning achievement Abstrak: Perbedaan Rerata Peningkatan Prestasi Belajar Mahasiswa Dengan Strategi Belajar Mandiri dan Gaya Belajar Berbeda Pada Mata Kuliah Ekologi Geografi di Prodi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan IPS FKIP Unila Penelitian bertujuan menganalisis interaksi antara strategi belajar mandiri dan gaya belajar terhadap rerata peningkatan prestasi belajar mahasiswa, perbedaan rerata peningkatan prestasi belajar mahasiswa antara metode mind map dan learning journal, perbedaan rerata peningkatan prestasi belajar mahasiswa field dependent antara metode mind map dan learning journal, serta perbedaan rerata peningkatan prestasi belajar mahasiswa field independent antara metode mind map dan learning journal. Penelitian menggunakan metode kuasi eksperimen tipe non equivalent control group design dengan desain faktorial. Sampel penelitian ditentukan dengan teknik purposive sampling yaitu mahasiswa field dependent dan field independent. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Ada interaksi signifikan antara strategi belajar mandiri dengan gaya belajar terhadap rerata peningkatan prestasi belajar mahasiswa. (2) Ada perbedaan signifikan rerata peningkatan prestasi belajar antara mahasiswa yang menggunakan mind map dengan learning journal. (3) Tidak ada perbedaan signifikan rerata peningkatan prestasi belajar mahasiswa field dependent yang menggunakan mind map dengan learning journal. (4) Ada perbedaan signifikan rerata peningkatan prestasi belajar mahasiswa field independent yang menggunakan mind map dengan learning journal. Kata Kunci: belajar mandiri, gaya belajar, prestasi belajar
3
kontra-produktif terhadap pengembangan
PENDAHULUAN Kata
kunci
setiap
usaha
diri dan kompetensi mahasiswa. Fenomena pembelajaran tersebut
pendidikan adalah ‘belajar’, tak akan pernah ada pendidikan tanpa belajar. Namun
kenyataannya,
institusi
pendidikan di Indonesia justru tidak memberikan tekanan utama pada proses belajar
peserta
didik.
Kegiatan
pendidikan masih berpusat pada segi administratif, finansial,
birokratis,
dan
cara
infrastruktur pembelajaran
tradisional. Institusi pendidikan, termasuk didalamnya
perguruan
tinggi,
belum
mampu menjadi ‘ladang’ bagi kiprah
Perguruan tinggi belum mampu menghasilkan individu pembelajar sejati, yaitu pribadi ‘matang’ yang mandiri dan aktif dalam belajar. Padahal, kepribadian seperti inilah yang menentukan kualitas individu sebagai sumber daya manusia produktif dan mampu bersaing secara global. Keberhasilan perubahan kualitas
keberhasilan
akan
tergantung
kualitas
pada
pembelajaran
dosen/guru Munthe (2009: 1-2). Namun, perkuliahan masih menampakkan ciri sistem
pembelajaran
Program Studi Pendidikan Geografi, Jurusan
Pendidikan
Keguruan
dan
IPS,
Ilmu
Fakultas Pendidikan,
Universitas Lampung, pada khususnya pembelajaran
mata
kuliah
Ekologi
Geografi. Perkuliahan yang berlangsung saat
ini
masih
jauh
dari
konsep
pembelajaran aktif dan inovatif. Ada lima kelemahan yang teramati berdasarkan hasil
observasi
proses
perkuliahan
Ekologi Geografi semester ganjil tahun
inovasi pembelajaran produktif.
pendidikan
terjadi pula dalam proses pembelajaran di
konvensional
(ceramah, teacher oriented). Padahal tiap aspek dalam cara pembelajaran ini dinilai mengandung banyak kelemahan serta
akademik 2011/2012. Pertama,
rendahnya
prestasi
belajar Ekologi Geografi mahasiswa. Nilai ujian akhir mahasiswa didominasi kriteria nilai sangat rendah (< 50) yaitu sebesar 37,21% dan sebanyak 52,33% mahasiswa memiliki nilai di bawah ratarata (<56,14). Keadaan ini mencerminkan kurangnya kemampuan mahasiswa dalam menguasai kompetensi Ekologi Geografi. Mahasiswa
memiliki
kecenderungan
untuk belajar hanya pada saat perkuliahan berlangsung
atau
menjelang
ujian.
Belajar tidak menjadi aktivitas yang bersinergi dalam kehidupan sehari-hari mahasiswa. Tidak ada upaya mahasiswa memperdalam
pemahaman
materi
3
sehingga ingatan atas informasi tersebut
menggali ilmu pengetahuan diluar dari
tidak bertahan lama. Hal ini berdampak
perkuliahan (Surya, 2009: 97).
pada rendahnya prestasi belajar. Kedua,
tidak
ada
Keempat, hasil observasi terhadap strategi
tugas-tugas mahasiswa selama kuliah
pembelajaran yang kreatif dan inovatif
menunjukkan
dari
karya tersebut tidak mengindikasikan
dosen
pengampu
mata
kuliah
bahwa
Ekologi Geografi. Peran dosen sangat
pemahaman
mendominasi
pemikiran kritis
aktivitas
pembelajaran,
sebagian
mendalam
atau
mahasiswa.
besar
hasil Banyak
mahasiswa cenderung ‘duduk manis’
mahasiswa membuat karya tulis dengan
mendengarkan
sumber
ceramah.
Praktek
dari
internet
yang
disusun
perkuliahan masih menitikberatkan segi
sedemikian rupa, bahkan ada yang ‘copy
pembelajaran, bukan pada mahasiswa
paste’
yang belajar. Dosen cenderung untuk
aslinya.
menekankan transfer informasi sebanyak-
kemampuan
banyaknya pada mahasiswa. Kenyataan
informasi
tersebut bertentangan dengan teori belajar
diperolehnya dalam proses perkuliahan
konstruktivisme yang berlandasan bahwa
melalui karya tulis, apalagi jika harus
setiap individu secara aktif membangun
membandingkan atau menerapkan hasil
pengetahuannya.
belajarnya secara teoritis dengan realitas
Ketiga,
rendahnya
tingkat
sama
persis
Mahasiswa
dengan tidak
mengungkapkan (pengetahuan)
sumber memiliki kembali yang
kehidupan nyata.
keaktifan dan respon mahasiswa terhadap
Kelima,
dosen
tidak
proses perkuliahan Ekologi Geografi.
memperhatikan karakteristik individual
Belum ada kemasan perkuliahan yang
mahasiswa
mampu mengaktifkan mahasiswa secara
mahasiswa memiliki latar belakang dan
keseluruhan. Mahasiswa berlaku pasif
karakteristik pendekatan belajar yang
dalam
hanya
berbeda. Keadaan ini tentunya menuntut
beberapa orang saja yang terlibat diskusi
perlakuan yang berbeda pula dalam
pada saat pembelajaran di dalam kelas.
proses pembelajaran.
proses
pembelajaran,
Padahal, pada umumnya seorang dosen
dalam
belajar.
Padahal,
Selain fakta pembelajaran di atas,
itu hanya mampu memberikan ilmu
hasil
pengetahuan berkisar 25 persen saja,
mahasiswa
sementara 75 persen lagi merupakan
perkuliahan Ekologi Geografi tersebut
tugas
mengindikasikan bahwa pembelajaran
mahasiswa
secara
mandiri
wawancara yang
dengan
beberapa
telah
mengikuti
4
dosen yang monoton membuat mereka
adalah belajar mandiri. Tatap muka di
jenuh dan tidak termotivasi.
kelas belum cukup untuk menciptakan
Mahasiswa
tidak
antusias
mahasiswa yang cerdas dan terampil,
mengikuti proses pembelajaran karena
harus diikuti dengan belajar terstruktur
kemasan ‘belajar’ yang tidak menarik.
dan belajar mandiri (Yamin dan Ansari ,
Rendahnya nilai ujian merupakan salah
2012: 18). Ada beberapa alasan perlunya
satu dampak dari ketidakaktifan mereka
penerapan strategi belajar mandiri dalam
dalam belajar. Mahasiswa berpendapat
perkuliahan Ekologi Geografi, yaitu:
bahwa perlu adanya cara pembelajaran
1. Membantu
mahasiswa
memiliki
baru yang dapat membuat mereka tertarik
pengetahuan Ekologi Geografi yang
mengikuti
perkuliahan.
memadai dan cara berpikir yang tepat
Mahasiswa juga menginginkan rancangan
dalam menghadapi isu ekologis dalam
pembelajaran
kehidupan nyata.
jalannya
yang
perbedaan-perbedaan mahasiswa.
Menurut
mengakomodasi yang
dimiliki
mereka,
ada
mahasiswa yang memang pintar (cepat belajar) dan ada mahasiswa yang lambat dalam menerima informasi. Dalam
rangka
2. Sesuai karakteristik mahasiswa yang membutuhkan pendekatan andragogi (pembelajaran orang dewasa). 3. Sistem Kredit Semester (SKS) di perguruan
meningkatkan
prestasi belajar mahasiswa pada mata kuliah Ekologi Geografi maka dosen
tinggi
menempatkan
mahasiswa mandiri dan bertanggung jawab terhadap proses belajarnya. 4. Mengarahkan
mahasiswa
menjadi
perlu menerapkan strategi belajar aktif.
subjek belajar yang aktif dan mandiri
Strategi ini dipilih karena dampak dari
dalam bertindak dan berpikir sehingga
proses
meningkatkan
pembelajaran
‘mengaktifkan’
yang
mahasiswa
tidak adalah
kreativitas
dan
kemampuan berpikir kritis.
kurangnya pemahaman dan daya ingat
5. Solusi bagi masalah umum yang
terhadap materi perkuliahan sehingga
dihadapi dosen, yaitu luasnya cakupan
prestasi belajar menjadi rendah. Budiarjo
materi
(2005: 1) berpendapat bahwa pembelajar
pemahaman
yang aktif dalam proses belajar memiliki
pada waktu perkuliahan tatap muka
kecenderungan untuk berhasil.
yang terbatas.
Strategi belajar aktif yang sesuai untuk mata kuliah Ekologi Geografi
yang
membutuhkan
mendalam
dihadapkan
6. Mengakomodasi perbedaan kecepatan individual
dalam
menerima
dan
5
memproses
informasi
untuk
memahami materi perkuliahan.
model Witkin yaitu field dependent dan field independent.
Strategi belajar mandiri yang
Yamin (2013: 130) menyatakan
sesuai untuk diterapkan pada mata kuliah
bahwa pemetaan terhadap gaya belajar
Ekologi Geografi adalah metode mind
peserta didik dapat digunakan sebagai
map (peta pikiran) dan learning journal
landasan
(jurnal
mengembangkan ‘rencana pembelajaran
belajar).
berguna
Mind
dalam
map
sangat
menyederhanakan,
meringkas dan menyusun kembali format
bagi
pembelajaran
yang
mandiri’. Rancangan
inovatif
strategi
materi (informasi) yang telah dipelajari
belajar mandiri (mind map dan learning
dalam perkuliahan sesuai dengan pola
journal) dengan memperhatikan gaya
pikir mahasiswa. Kebiasaan menulis
belajar mahasiswa (field dependent dan
dalam learning journal akan membuat
field independent) diharapkan akan dapat
mahasiswa terbiasa berpikir kritis, berani
meningkatkan prestasi belajar mahasiswa
mengekspresikan
secara lebih efektif dan efisien.
perasaan
melalui
tulisan serta mampu mengenali kemajuan belajarnya secara mandiri.
Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis tentang:
Perbaikan kualitas pembelajaran
a. Interaksi strategi belajar mandiri (mind
Ekologi Geografi dengan menerapkan
map-learning
strategi belajar mandiri (mind map dan
belajar
learning journal) tidaklah cukup. Slavin
independent)
terhadap
(2009: 13) berpendapat bahwa pelajar
peningkatan
prestasi
yang
mahasiswa.
mandiri
adalah
siswa
yang
mempunyai pengetahuan tentang strategi
journal)
(field
dan kapan menggunakannya. Ini berarti
menggunakan
bahwa
dengan learning journal.
pelajar
rerata belajar
b. Perbedaan rerata peningkatan prestasi belajar
sebagai
gaya
dependent-field
belajar yang efektif, serta tahu bagaimana
mahasiswa
dan
antara
mahasiswa metode
mind
yang map
mandiri harus mengenal gaya belajarnya.
c. Perbedaan rerata peningkatan prestasi
Gaya belajar menempati posisi penting
belajar mahasiswa field dependent
dalam proses pembelajaran (Desmita,
yang menggunakan metode mind map
2009: 151). Gaya belajar yang menjadi
dengan learning journal.
kajian penelitian adalah gaya belajar
d. Perbedaan rerata peningkatan prestasi belajar mahasiswa field independent
6
yang menggunakan metode mind map
dan
field
dengan learning journal.
moderator).
Penelitian menggunakan metode eksperimen
dengan
(variabel
Penelitian diterapkan pada mata
METODE PENELITIAN
kuasi
independent
tipe
non
equivalent control group design. Dalam upaya menjawab permasalahan penelitian dan menguji hipotesis, penelitian ini menggunakan desain faktorial. Gambaran desain faktorial penelitian dapat dilihat
kuliah Ekologi Geografi semester ganjil tahun akademik 2012/2013. Perkuliahan terbagi dalam dua kelas, yaitu kelas A (kelas kontrol) menggunakan mind map dan
kelas
B
(kelas
eksperimen)
menggunakan learning journal. Populasi penelitian
adalah
mahasiswa
Prodi
Pendidikan Geografi yang mengikuti
pada tabel:
mata kuliah Ekologi Geografi. Penelitian
Tabel Desain Faktorial 2x2 Variabel Bebas
Belajar Mandiri (A) Mind Learning Map Journal (A1) (A2)
Variabel Moderator Field dependent A1B1 A2B1 Gaya (B1) Belajar Field (B) independent A1B2 A2B2 (B2) Keterangan: A1B1= Kelompok mahasiswa yang menggunakan pembelajaran mind map dan memiliki gaya belajar field dependent. A1B2= Kelompok mahasiswa yang menggunakan pembelajaran mind map dan memiliki gaya belajar field independent. A2B1= Kelompok mahasiswa yang menggunakan pembelajaran learning journal dan memiliki gaya belajar field dependent. A2B2= Kelompok mahasiswa yang menggunakan pembelajaran learning journal dan memiliki gaya belajar field independent.
menggunakan sampel dengan
teknik
purposive sampling yaitu pengambilan sampel didasarkan pada tujuan untuk membedakan rerata peningkatan prestasi belajar antara mahasiswa field dependent dengan mahasiswa field independent. Data
dikumpulkan
menggunakan
instrumen tes dan angket. Tahapan analisa data adalah deskripsi data, uji persyaratan analisis dan uji hipotesis. Ada
empat
hipotesis
yang
diajukan dalam penelitian ini, yaitu: a. Hipotesis 1 Ada interaksi signifikan antara strategi belajar mandiri (mind map-learning
Variabel prestasi
belajar
yang
diteliti
mahasiswa
adalah (variabel
terikat), strategi belajar aktif berupa belajar mandiri yaitu metode mind map dan learning journal (variabel bebas) serta gaya belajar tipe field dependent
journal)
dan
gaya
belajar
(field
dependent-field independent) terhadap rerata peningkatan prestasi belajar. b. Hipotesis 2 Ada
perbedaan
signifikan
rerata
peningkatan prestasi belajar antara
7
mahasiswa yang menggunakan mind map dengan learning journal. c. Hipotesis 3 Ada
HASIL PENELITIAN DAN
perbedaan
signifikan
rerata
peningkatan prestasi belajar antara mahasiswa
field
menggunakan
dependent
metode
mind
Hasil Penelitian
yang map
dengan yang menggunakan metode learning journal.
(1) Hipotesis 1 Tabel Hasil Analisis Anova Faktorial Type III Sum Mean df of Squares Square
Source Strategi Belajar
d. Hipotesis 4 Ada
PEMBAHASAN
Gaya Belajar
perbedaan
signifikan
729.720
1
85.206
1
rerata
GayaBelajar* Strategi Belajar
1885.868
peningkatan prestasi belajar antara
Corrected Total
3689.038 37
mahasiswa field independent yang menggunakan
metode
mind
map
dengan yang menggunakan metode learning journal. Tahap
pengujian
hipotesis
dilakukan dengan ketentuan:
Sig.
729.7 26.381 .000 85.2
3.080 .088
1 1885.8 68.179 .000
H0: Tidak ada interaksi signifikan antara strategi belajar mandiri (mind map dan learning journal) dan gaya belajar (field dependent dan field independent) terhadap rerata peningkatan prestasi belajar mahasiswa. Ha: Ada interaksi signifikan antara strategi belajar mandiri (mind map dan learning journal) dan gaya belajar (field dependent dan field independent) terhadap rerata peningkatan prestasi belajar mahasiswa.
a. Hipotesis 1 Menggunakan
F
Nilai probabilitas interaksi antara uji
anova
faktorial
strategi
belajar
dan
gaya
belajar
dengan kriteria uji:
mahasiswa adalah sig 0,000 (< 0,05)
-
jika nilai probabilitas (sig) > 0,05
maka H0 ditolak dan Ha diterima. Ini
maka terima H0 dan tolak Ha
berarti bahwa ada interaksi signifikan
jika nilai probabilitas (sig) < 0,05
antara strategi belajar mandiri dan gaya
maka tolak H0 dan terima Ha
belajar
-
b. Hipotesis 2, 3, dan 4 Menggunakan uji t sampel bebas (independent sample t test) dengan kriteria uji: -
jika nilai thitung > ttabel maka terima Ha tolak H0
-
jika nilai thitung < ttabel maka tolak Ha terima H0
terhadap
rerata
peningkatan
prestasi belajar mahasiswa. Interaksi tersebut terlihat dari grafik berikut:
8
menggunakan mind map dengan mahasiswa yang menggunakan metode learning journal.
Besarnya
t
tabel
dengan
ketentuan: df = 36 dan α = 0,05 uji satu pihak maka didapatkan ttabel 1,688. Besarnya thitung adalah 2,979. Nilai thitung lebih besar daripada nilai ttabel, yaitu 2,979 > 1,688 maka tolak H0 dan terima Ha.
Gambar Grafik Plot Anova Faktorial (2) Hipotesis 2 Hasil uji t sampel bebas adalah: Tabel Statistik Deskriptif Uji T Strategi Belajar Gain Mind Map
20
38.77 10.18058
2.27645
18
30.00
1.79876
Strategi Belajar Gain Mind Map
Learning Journal
Rerata
Hasil output uji t adalah: Tabel Statistik Deskriptif Uji T
Std. Std. Error Mean Deviation Mean
N
(3) Hipotesis 3
gain
7.63150
mahasiswa
Std. Std. Error Deviation Mean
N
Mean
10
30.22
6.30021
1.99230
9
35.55
2.72302
.90767
Learning Journal
yang
menggunakan metode mind map lebih
Rerata
tinggi
yang
menggunakan mind map lebih rendah
menggunakan metode learning journal
daripada mahasiswa yang menggunakan
(38,78 > 30,00).
learning journal (30,22 > 35,56).
Tabel Uji T Sampel Bebas
Tabel Uji T Sampel Bebas
daripada
mahasiswa
Gain Equal variances 3.081 assumed Equal variances not assumed
Sig.
t
.088 2.9
df
36
3.0 34.9
Mean Sig. (2Differe tailed) nce .005 8.7764
.005 8.7764
H0 : Tidak ada perbedaan signifikan rerata peningkatan prestasi belajar antara mahasiswa yang menggunakan mind map dengan mahasiswa yang menggunakan metode learning journal. Ha: Ada perbedaan signifikan rerata peningkatan prestasi belajar antara mahasiswa yang
mahasiswa
Levene's Test for Equality of Variances
Levene's Test for Equality t-test for Equality of Means of Variances F
gain
F
Sig.
yang
t-test for Equality of Means
t
df
Mean Sig. (2Differe tailed) nce
Gain Equal variances assumed
9.319 .007 -2.35
17
.031 -5.332
Equal variances not assumed
-2.44
12.5
.031 -5.332
H0: Tidak ada perbedaan signifikan rerata peningkatan prestasi belajar antara mahasiswa field dependent yang menggunakan metode mind map dengan yang menggunakan metode learning journal. H a: Ada perbedaan signifikan rerata peningkatan prestasi belajar antara mahasiswa field dependent yang menggunakan metode
9
mind map dengan yang menggunakan metode learning journal.
Besarnya ttabel dengan ketentuan:
H a: Ada perbedaan signifikan rerata peningkatan prestasi belajar mahasiswa field independent yang menggunakan metode mind map dengan yang menggunakan metode learning journal.
df = 17 dan α = 0,05 uji satu pihak maka didapatkan ttabel 1,740. Besarnya thitung adalah -2,35. Nilai thitung lebih kecil daripada
nilai
ttabel
(-2,35
<1,740).
Kesimpulannya adalah tolak Ha dan
tabel
dengan
ketentuan: df = 17 dan α = 0,05 uji satu pihak maka didapatkan ttabel 1,740. Besarnya thitung adalah 8,872. Nilai thitung > 1,740 maka tolak H0 dan terima Ha.
(4) Hipotesis 4
Pembahasan
Tabel Statistik Deskriptif Uji T Strategi Belajar
Std. Std. Error N Mean Deviation Mean
Mind Map
10 47.33
4.06324
1.28491
Learning Journal
9 24.45
6.84939
2.28313
Rerata
gain
mahasiswa
yang
menggunakan metode mind map lebih tinggi
t
lebih besar daripada nilai ttabel, yaitu 8,872
terima H0.
Gain
Besarnya
daripada
mahasiswa
yang
menggunakan metode learning journal (47,33 > 24,45) dengan selisih rerata peningkatan prestasi belajar adalah 22,88.
(1) Hipotesis 1 Kerlinger
(1990:
415)
menyatakan bahwa profil plot anova faktorial menunjukkan semakin garisnya mendekati diagonal maka semakin tinggi relasinya. Ini berarti bahwa metode mind map memiliki relasi lebih tinggi dengan gaya
belajar
terhadap
peningkatan
prestasi belajar apabila dibandingkan dengan learning journal. Penerapan strategi belajar mandiri
Tabel Uji T Sampel Bebas Levene's Test for Equality of Variances F Gain Equal variances assumed Equal variances not assumed
Sig.
metode mind map maupun learning journal
terbukti
sama-sama
berhasil
t-test for Equality of Means
meningkatkan t
df
Mean Sig. (2Differe tailed) nce
17
.000
22.885 4
8.73 12.7
.000
22.885 4
1.207 .287 8.87
H0 : Tidak ada perbedaan signifikan rerata peningkatan prestasi belajar mahasiswa field independent yang menggunakan metode mind map dengan yang menggunakan metode learning journal.
prestasi
belajar
mahasiswa. Keterlibatan aktif mahasiswa menjadi unsur yang amat penting dalam menentukan kesuksesan belajar sesuai pendapat Piaget (dalam Budiningsih, 2005:
97),
dalam
hal
ini
berhasil
meningkatkan prestasi belajar mahasiswa secara keseluruhan. Variabel strategi belajar memiliki relasi dengan variabel prestasi belajar,
10
akan
tetapi
bentuk
relasinya
akan
peningkatan
prestasi
belajar
antara
tergantung pada variabel gaya belajar.
mahasiswa yang menggunakan metode
Metode mind map akan menghasilkan
mind map dengan mahasiswa yang
rerata gain tinggi apabila diterapkan pada
menggunakan metode learning journal.
mahasiswa
Mind
field
independent
namun
map
menghasilkan
rerata
menghasilkan gain lebih rendah apabila
peningkatan prestasi belajar lebih tinggi
diterapkan
pada
daripada
dependent.
Hal
mahasiswa ini
field
akan
berlaku
sebaliknya pada learning journal. Strategi merupakan
belajar
pendekatan
memungkinkan
sistem
yang
mencapai
yaitu
mengindividualisasikan
journal).
Artinya, mind map memiliki kelebihan
dengan learning journal sehingga bisa memberikan rerata peningkatan prestasi belajar mahasiswa yang lebih tinggi.
tujuan instruksional sesuai gaya belajar masing-masing,
learning
yang lebih unggul jika dibandingkan mandiri
mahasiswa
metode
dengan pembelajaran.
Berdasarkan produk hasil mind map dan learning journal yang dibuat oleh
mahasiswa
diketahui
bahwa
Pemetaan gaya belajar mahasiswa sangat
perbedaan yang paling menonjol adalah
penting
tipikal
untuk
digunakan
sebagai
atau
karakteristik
catatannya.
landasan bagi desain strategi belajar
Berikut ini adalah perbedaan-perbedaan
mandiri sesuai pendapat Yamin (2013:
yang membuat mind map lebih unggul
130) supaya peningkatan prestasi belajar
daripada learning journal:
mahasiswa lebih optimal.
1. Catatan mind map berupa simbol,
Gaya belajar berperan penting
gambar
dan
warna
sehingga
dalam desain pembelajaran. Untuk itu,
produknya lebih menarik dan praktis.
sebelum
Sedangkan catatan learning journal
proses
(perkuliahan) melakukan
dimulai pemetaan
pembelajaran dosen gaya
perlu belajar
mahasiswa. Hal ini diperlukan sebagai bantuan
bagi
dosen
agar
dapat
hanya
berupa
cenderung
tulisan-tulisan
satu
warna
saja,
(monoton)
sehingga kurang menarik. 2. Catatan mind map singkat dan praktis
menentukan penerapan strategi belajar
sehingga
yang tepat dalam kelasnya.
untuk mengkaji ulang materi yang
(2) Hipotesis 2
diperlukan.
Kajian analisis uji t menunjukkan bahwa ada perbedaan signifikan rerata
journal,
memudahkan
Sedangkan
catatan
yang
mahasiswa
learning dihasilkan
banyak dan tidak mencakup inti materi
11
sehingga
mahasiswa
kesulitan
mengkaji ulang.
dapat mengakomodasi teori pemrosesan informasi sehingga proses pemahaman
3. Waktu belajar menggunakan catatan
atas informasi kurang memadai. Daya
mind map lebih singkat karena fokus
ingat mahasiswa akan informasi menjadi
pada kata kunci (gagasan materi).
lebih rendah. Refleksi yang dihasilkan
Sedangkan
belajar
dalam learning journal bersifat lebih
menggunakan learning journal lebih
kompleks sehingga dapat mengganggu
lama karena catatan banyak (banyak
fokus mahasiswa pada intisari materi.
waktu
cerita daripada gagasan materi).
Pendapat
4. Mind map merupakan catatan kreatif
bahwa
Jensen
visualisasi
232)
pemetaan
pikiran
kunci,
asosiasi,
yang dapat ditambahkan informasi
menggunakan
baru tanpa mengubah struktur yang
simbol atau gambar dan warna dapat
lama. Sedangkan catatan learning
memberikan makna ternyata terbukti
journal
bersifat
menambah
kata
(2011:
statis,
harus
dengan tingginya rerata peningkatan
jika
ingin
prestasi
lembar
menambahkan informasi baru.
belajar
menggunakan
Mind map merupakan salah satu
Perbedaan
mahasiswa
metode
yang
mind
map.
kelebihan-kelebihan
dan
bentuk advance organizer sebagaimana
kekurangan pada metode mind map dan
yang dijabarkan dalam teori belajar
learning
journal
Ausubel. Tiga tujuan advance organizer
implikasi
pada
dapat dipenuhi oleh mind map, yaitu:
peningkatan prestasi belajar mahasiswa.
a. memberikan
kerangka
konseptual
untuk belajar berikutnya,
Walaupun
telah
memberikan
perbedaan
terdapat
rerata
perbedaan
peningkatan prestasi belajar mahasiswa,
b. sebagai penghubung antara simpanan
penerapan strategi belajar mandiri (mind
informasi saat ini dan belajar yang
map dan learning journal) di dalam kelas
baru,
telah
c. jembatan antara struktur kognitif lama
Pembelajaran,
inilah
jurnal
diingat
mahasiswa
mahasiswa
terutama
sesi
baru. diskusi,
mahasiswa atas pemetaan pikiran atau
yang membuat mind map lebih mudah karena
suasana
terasa sangat ‘hidup’. Presentasi singkat
dan yang masih akan diperoleh. Keunggulan-keunggulan
memberikan
memiliki
kerangka pikir yang jelas atas informasi. Sedangkan metode learning journal tidak
belajarnya lebih
mampu
membuat
kreatif
menggali
informasi dari sumber lain, selain dosen.
12
Mahasiswa terlibat dalam suasana
membuat mereka cocok menggunakan
diskusi yang menarik dan menyenangkan.
metode learning journal, yaitu:
Penerapan
dan
a. Berpikir global, tipe mahasiswa ini
learning journal membuat pemikiran
memandang sesuatu secara umum,
mahasiswa menjadi lebih terbuka dalam
sehingga
mengamati situasi atau kondisi di sekitar
menganalisis
mereka
lingkungan sekitar melalui sudut
metode
dikaitkan
mind
map
dengan
materi
perkuliahan Ekologi Geografi.
lebih
peka
dalam
permasalahan
pandang Ekologi, terutama melalui bahasa lisan.
(3) Hipotesis 3
b. Menerima struktur yang sudah ada,
Tidak ada perbedaan signifikan
mahasiswa tinggal menuliskan apa
rerata peningkatan prestasi belajar antara
yang
mahasiswa
melakukan
field
dependent
yang
dipikirkan
tanpa
konstruksi
perlu ulang
menggunakan metode mind map dengan
informasi dalam struktur tertentu.
yang menggunakan metode learning
c. Tertarik mengamati kerangka situasi
journal. Kesimpulan hipotesis ini tidak
sosial, mahasiswa senang mengamati
dapat digeneralisasi pada populasi. Hasil
keadaan
tidak signifikan tersebut kemungkinan
permasalahan-permasalahan ekologis
dikarenakan oleh jumlah sampel yang
yang terjadi sehingga mereka dapat
kurang memadai atau instrumen yang
menceritakan
masih
presentasi dan diskusi.
kurang
menggunakan
memadai
instrumen
yang
karena tidak
standar (hasil buatan peneliti).
sekitar,
melalui
terutama
jurnal,
d. Mencatat seluruh isi perkuliahan, mahasiswa mencatat tanpa struktur
Learning journal ternyata berhasil
yang jelas, lebih mengutamakan
meningkatkan prestasi belajar lebih tinggi
mengungkapkan apa yang dipikirkan
pada mahasiswa field dependent bila
melalui bahasa tulisan sehingga tidak
dibandingkan dengan metode mind map.
membutuhkan kata kunci, karena
Artinya,
senang bercerita.
metode
learning
journal
memiliki kelebihan yang lebih unggul
Dengan
karakteristik
tersebut
daripada mind map jika diterapkan pada
maka mahasiswa field dependent kurang
mahasiswa field dependent.
cocok dengan metode mind map. Metode
Ada mahasiswa
beberapa field
karakteristik
dependent
yang
mind map membutuhkan fokus yang lebih baik dalam melakukan strukturisasi
13
ulang atas informasi melalui kata kunci
Ada
yang singkat, padat dan jelas tetapi
mahasiswa
mendetil.
membuat mereka lebih cocok untuk
Membutuhkan
ketelitian
beberapa field
karakteristik
independent
yang
tersendiri dalam membuat mind map
menggunakan metode mind map, yaitu:
yang terstruktur, informatif dan menarik
a. Berpikir parsial, tipe mahasiswa ini
(simbol, warna dan gambar) sehingga
memandang sesuatu bagian per-
tidak akan sesuai untuk mahasiswa yang
bagian, tahap demi tahap membentuk
tidak suka model catatan terstruktur.
struktur pengetahuan, mereka lebih
Gaya
belajar
mahasiswa
memberikan
implikasi
peningkatan
prestasi belajar yang berbeda apabila diterapkan strategi belajar yang berbeda
suka
mengamati
permasalahan
Ekologi Geografi dengan menelaah secara parsial. b. Melakukan
struktur
ulang,
pula. Dosen harus memperhatikan gaya
mahasiswa lebih suka melakukan
belajar mahasiswa sebagai dasar untuk
konstruksi ulang atas informasi yang
menerapkan strategi pembelajaran dalam
diterimanya dalam bentuk struktur
desain pembelajarannya.
tertentu.
(4) Hipotesis 4
c. Memiliki kemampuan analisis yang
Kesimpulannya
adalah
ada
baik,
informasi
yang
diterima
perbedaan signifikan rerata peningkatan
mahasiswa akan diolah kembali per-
prestasi
bagian
belajar
mahasiswa
field
penting
yang
independent yang menggunakan metode
sehingga
mind map dengan yang menggunakan
dalam menganalisa.
metode learning journal. Hipotesis ini dapat digeneralisasi pada populasi. Mind
map
ternyata
mereka
diperlukan
sangat
efektif
d. Mencatat inti dari isi perkuliahan, mahasiswa mencatat dengan struktur
berhasil
yang jelas, lebih mengutamakan
meningkatkan prestasi belajar lebih tinggi
struktur dengan gagasan dan ide
pada mahasiswa field independent bila
penting sehingga membutuhkan kata
dibandingkan dengan metode learning
kunci, karena merupakan tipe praktis
journal. Artinya, metode mind map
yang efektif dan efisien.
memiliki kelebihan yang lebih unggul
Mahasiswa
field
independent
apabila dibandingkan dengan learning
dikenal memiliki sifat suka menyendiri
journal jika diterapkan pada mahasiswa
dan sangat suka dengan hal
field independent.
terstruktur. Karakter ini sangat sesuai
yang
14
dengan karakteristik metode mind map
3. Tidak ada perbedaan signifikan rerata
yang membutuhkan fokus, kreativitas dan
peningkatan
model catatan yang lebih terstruktur.
mahasiswa
Mahasiswa ini sangat menyukai ataupun
menggunakan
menikmati pemrosesan informasi yang
dengan
diterimanya melalui pembuatan mind
peningkatan
map.
mahasiswa metode
SIMPULAN, SARAN
IMPLIKASI
DAN
prestasi field
metode
learning
hasil
penelitian
map Rerata belajar
lebih
rendah
signifikan
rerata
prestasi
belajar
mahasiswa field independent yang
1. Ada interaksi signifikan antara strategi
dengan
metode
learning
belajar mandiri (learning journal dan
peningkatan
mind map) dan gaya belajar (field
mahasiswa
dependent
metode
independent)
yang
menggunakan
map
perbedaan
menggunakan
field
journal.
yang
mind
disimpulkan bahwa:
dan
mind
prestasi
peningkatan
Berdasarkan
dependent
daripada learning journal. 4. Ada
Simpulan
belajar
mind
journal.
Rerata
prestasi yang
mind
map
belajar
menggunakan
map
lebih
tinggi
terhadap rerata peningkatan prestasi
daripada yang menggunakan metode
belajar mahasiswa. Strategi belajar
learning journal
mandiri
memiliki relasi dengan
peningkatan prestasi belajar, namun bentuk relasi tergantung gaya belajar. 2. Ada
perbedaan
peningkatan mahasiswa metode
signifikan prestasi
yang
mind
map
rerata belajar
mahasiswa
dengan
metode
prestasi yang
mind
map
yang
belajar
1. Penerapan strategi belajar mandiri secara
optimal
dalam
proses
pembelajaran memerlukan pemetaan gaya belajar agar dapat meningkatkan prestasi belajar maksimal.
menggunakan lebih
tinggi
daripada yang menggunakan metode learning journal.
Implikasi penelitian ini adalah:
menggunakan
menggunakan learning journal. Rerata peningkatan
Implikasi
2. Mahasiswa
gaya
belajar
field
dependent lebih tepat menerapkan strategi
belajar
mandiri
learning
15
journal dalam rangka meningkatkan
DAFTAR PUSTAKA
prestasi belajar maksimal.
Budiardjo, Lily. 2005. Hakikat Metode Instruksional. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional. Buzan, Tony. 2009. Buku Pintar Mind Map. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Ghufron, Nur dan Risnawita, Rini. 2012. Gaya Belajar, Kajian Teoretik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Joyce, Bruce; Well, Marsha and Calhoun, Emily. 2009. Models of Teaching. USA: Pearson. Kerlinger, Fred N. 1990. Asas-Asas Penelitian Behavioral. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Morisson, Gary R. dkk. 2001. Designing Effective Instruction, 3rd Edition. USA: John Wiley & Sons, Inc. Munthe, Bermawy. 2009. Desain Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani. Prawiradilaga, Dewi Salma. 2008. Prinsip Disain Pembelajaran. Jakarta: Kencana. Seels, Barbara, dan Richey, Rita. 1994. Teknologi Pembelajaran, Definisi dan Kawasannya. Jakarta: Unit Percetakan UNJ. Silberman, Melvin L. 2007. Active Learning: 101 Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani. Slavin, Robert E. 2011. Psikologi Pendidikan, Teori dan Praktik. Edisi ke-9. Jakarta: PT. Indeks. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sumarmi. 2012. Model-Model Pembelajaran Geografi. Yogyakarta: Aditya Media Publishing. Syah, Muhibbin. 2010. Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Winkel. 2009. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi.
3. Mahasiswa
gaya
belajar
field
independent lebih tepat menerapkan strategi belajar mandiri dengan metode mind map dalam rangka meningkatkan prestasi belajar maksimal. Saran Saran penelitian ini adalah: 1. Kegiatan perkuliahan full class dapat diperkaya dengan menerapkan strategi belajar mandiri. 2. Pemetaan gaya belajar mahasiswa sangat diperlukan oleh dalam rangka menentukan strategi belajar yang tepat bagi mahasiswa untuk menciptakan pembelajaran yang efektif dan efisien. 3. Desain
pembelajaran
memerlukan
inovasi-inovasi kreatif untuk dapat meningkatkan
prestasi
belajar
mahasiswa secara optimal, antara lain dengan menerapkan strategi belajar mandiri
metode
learning journal.
mind
map
dan
16
Woolfolk, Anita. 2004. Educational Psychology 9th Edition. United States of America: Pearson. .
Yamin, Martinis dan Ansari Bansu. 2012. Taktik Mengembangkan Kemampuan Individual Siswa. Jakarta: Referensi (GP Press Group)