3 BAHAN DAN METODE 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Desa Dulanpokpok Kecamatan Fakfak Kabupaten Fakfak Provinsi Papua Barat. Desa Dulanpokpok merupakan daerah pantai, yang dikelilingi oleh perbukitan dan lahan perkebunan/hutan di belakang desanya. Lahan perkebunan merupakan kebun campur yang sebagian besar ditumbuhi tanaman keras seperti pala, durian, duku, kelapa, cengkeh dan tanaman pisang (Gambar 1).
Sorong Raja Amp at
SorongSela ● tan
Supiori
●
Kota Sorong ●
●Manokwari
Manokwar i
●
Bintuni
●
Bia k
●
Teluk Wonda ma
●
Seru i
●
Sarmi
Waropen
Senta ● ni
● Nabire
●
Fakfak
● Kaimana
Jayapura ●
●
Pania i
●
●
● Tolikara Toli
Puncak Jaya
kara ●
Wamen ● Jaya a wijaya
Timika ●
Kota Jayapura ●
●
Ars o Keerom
Pegunungan . Bintang Oksi ●
Yahukimo
●
bil
Boven Digul ●
● As mat Mappi
●
Merauke ●
LOKASI PENELITIAN
Gambar 1 Peta Lokasi Penelitian
Jumlah penduduk Desa Dulanpokpok sebanyak 1.432 jiwa, pada umumnya bermata pencaharian sebagai petani kebun dan nelayan, sebagian pegawai negeri serta pedagang. Desa Dulanpokpok termasuk dalam wilayah kerja Puskesmas Fakfak dan Puskesmas Pembantu Sekban. Desa Dulanpokpok juga merupakan pusat kegiatan dan permukiman di Kecamatan Fakfak dengan mobilitas penduduk yang cukup tinggi. Sebagai daerah yang sedang berkembang, berbagai kegiatan pembangunan seperti pembuatan jalan dan permukiman semakin meningkat. Pembangunan ini memerlukan lahan, sehingga kawasan hutan pun mulai dimanfaatkan untuk permukiman dan aktivitas perkebunan. Kondisi ini berpengaruh terhadap habitat fauna, dengan terbentuknya genangan-genangan air sebagai tempat perkembangbiakan nyamuk. Desa Dulanpokpok beriklim tropis sangat dipengaruhi oleh iklim laut, suhu udara rata-rata pada tahun 2008 berkisar antara 21,1 – 30,1 C. Musim hujan tidak menentu, disertai panas matahari yang terik. Banyaknya hari hujan pada tahun 2008 sebanyak 224 hari, biasanya hari hujan terbanyak terjadi mulai bulan April sampai bulan Agustus dengan jumlah curah hujan pada tahun 2008 tercatat 3.465 mm. Kelembaban udara berkisar antara 83% - 91%, dengan rata-rata 86,4% dan kecepatan angin berkisar antara 4 – 6 meter per jam. 3.2 Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan selama empat bulan dari bulan Mei sampai dengan Agustus 2009. Penangkapan nyamuk dewasa menggunakan umpan badan dilakukan satu minggu satu kali selama 16 minggu (Mei-Agustus 2009).
3.3 Metode Penelitian Jenis penelitian adalah observasional yaitu penelitian yang dilakukan dalam bentuk survai lapangan dan artinya
menggali
informasi
eksploratif epidemiologik. Ekploratif
sebanyak-banyaknya
untuk
mendapatkan
informasi perilaku A. punctulatus, habitat larva, angka kejadian malaria dan perilaku masyarakat dalam pencegahan penularan malaria.
3.3.1 Penangkapan Nyamuk Dewasa Penangkapan nyamuk dewasa dilakukan satu minggu satu kali di dalam dan di luar rumah dengan umpan orang. Penangkapan nyamuk dilakukan oleh 6 orang, dengan 3 orang menangkap di dalam rumah dan 3 orang menangkap di luar rumah pada 3 rumah yang berbeda. Waktu penangkapan nyamuk dilakukan pada malam hari dimulai dari jam 18.00-06.00, setiap jam penangkapan terdiri atas 40 menit. Tiap penangkap duduk di dalam dan di luar rumah dengan celana digulung sampai lutut. Nyamuk yang hinggap langsung ditangkap dengan aspirator, kemudian nyamuk yang tertangkap dimasukkan dalam gelas kertas dan dibedakan menurut jam penangkapan.
3.3.2 Pengumpulan Larva dan Pengamatan Habitat Perkembangbiakan Larva dikumpulkan dengan menggunakan cidukan di setiap habitat, kemudian dimasukan ke dalam botol larva dengan menggunakan pipet dan diberi label sesuai dengan habitatnya. Larva dipindahkan ke laboratorium lapangan untuk dipelihara (rearing) sampai menjadi nyamuk dewasa agar memudahkan proses identifikasi. Karakteristik habitat terdiri atas jenis habitat, kedalaman air, suhu air, pH air, kadar garam, dasar habitat.
3.3.3. Identifikasi Nyamuk Nyamuk dewasa yang tertangkap dengan umpan orang dan nyamuk yang berasal dari hasil rearing larva di laboratorium lapangan dimatikan dengan kloroform, kemudian diidentifikasi di bawah mikroskop stereo berdasarkan panduan buku ”Kunci Bergambar Nyamuk Anopheles Dewasa di Indonesia” (O’Connor & Soepanto 1979).
3.3.4 Pengamatan Angka Kejadian Malaria dan Kondisi Cuaca Angka kejadian malaria di Desa Dulanpokpok diperoleh dari puskesmas Fakfak dan puskesmas pembantu Sekban selama waktu penelitian (MeiAgustus 2009). Data cuaca diperoleh dari Badan Meteorologi dan Geofisika Kabupaten Fakfak selama bulan Mei-Agustus 2009.
3.3.5 Pengamatan Perilaku Masyarakat Pengamatan
perilaku
masyarakat
dalam
pencegahan
dan
penanggulangan malaria diperoleh melalui wawancara dengan panduan kuesioner terstruktur (Depkes 2006b). Responden adalah penduduk usia dewasa antara 15-60 tahun dan bersedia untuk diwawancarai. Untuk menentukan besar sampel kegiatan survai perilaku masyarakat di Desa Dulanpokpok menggunakan rumus dari Lemeshow et al. (1997) : n = (Z1- /2)² P (1 – P) d² Keterangan : P
= 10% (perkiraan kasus malaria)
d
= 5% (tingkat kesalahan)
(Z1- /2)
= 1,96 (tabel distribusi standar normal)
n
= (1,96)² 0,1 (1 – 0,1) (0,0025)
n
= 138,2976 ≈138
Jadi besar sampel minimal untuk kegiatan survai perilaku masyarakat adalah 138 orang, dalam penelitian ini jumlah orang yang berhasil diwawancarai adalah 132 orang dari total populasi penduduk berusia di atas 15-60 tahun (930 orang).
3.4 Analisis Data Data kepadatan dan aktivitas menghisap darah A. punctulatus, larva dan hasil pengamatan habitat perkembangbiakan nyamuk, angka kejadian malaria, perilaku masyarakat dan kondisi cuaca dianalisis secara deskriptif dan disajikan dalam bentuk tabel dan grafik. Untuk menganalisis keeratan hubungan (asosiasi) antara faktor cuaca, kepadatan vektor dan angka kejadian malaria digunakan uji statistik korelasi Product Moment Pearson menggunakan bantuan software program komputer SPSS For Windows Versi 13. Kepadatan populasi nyamuk Anopheles dihitung berdasarkan MBR (man biting rate) yaitu rata-rata nyamuk Anopheles tertangkap dengan umpan orang
per malam dan MHD (man hour density) yaitu rata-rata nyamuk Anopheles tertangkap dengan umpan orang per jam. Rumus : MBR =
Jumlah spesies Anopheles tertentu yang tertangkap dengan umpan orang Jumlah malam x Jumlah umpan orang
MHD =
Jumlah spesies Anopheles tertentu yang tertangkap dengan umpan orang 40/60 x 12 per malam x Jumlah umpan orang