REDAKSI (021) 57901023 (021) 70642362
MARKETING Iklan: (021) 70643688 Sirkulasi: 0811887123
JUMAT, 25 MARET 2011 TAHUN XXVI No. 8676 TERBIT 28 Halaman
R E F E R E N S I B I S N I S T E R P E R C AYA www.bisnis.com
INDEKS SAHAM
JBA-25
IHSG: 3,611.64 ▲ 55.41 (1.56%) BISNIS-27: 315.91 ▲ 6.32 (2.04%) Hang Seng: 22,915.28 ▲ 89.88 (0.39%) KLSE: 1,513.84 ▲ 1.87 (0.12%)
Nikkei: 9,435.01 ▼ 14.46 (0.15%) STI: 3,043.03 ▲ 20.84 (0.69%) DJIA*): 12,086.02 ▲ 67.39 (0.56%) FTSE*): 5,795.88 ▲ 33.17 (0.58%)
Keterangan: *) Tanggal 23 Maret 2011
30.518,19 29.279,42 3.611,64 3.494,07 LQ45
BISNIS-27 647,73
621,21 315,91 302,65 18/3
21/3
KURS TENGAH VALAS
IHSG
24 Maret 2011
22/3
23/3
24/3
24 Maret 2011
EUR: 12,282.37 ▼ 70.98 (0.57%) GBP: 14,169.87 ▼ 95.13 (0.67%) HKD: 1,118.99 ▲ 0.07 (0.01%) JPY (100): 10,767.98 ▼ 12.70 (0.12%)
SGD: 6,901.02 ▲ 10.60 (0.15%) USD: 8,722.00 ▲ 1.00 (0.01%) AUD: 8,832.87 ▲ 45.02 (0.51%) THB: 287.68 ▼ 0.48 (0.17%)
Euro/Rp US$/Rp 12.341,54
12.282,37
8.773,00
8.722,00
18/3 21/3 22/3
23/3 24/3
Kurs Bea Masuk 21–27 Maret 2011, Rp8775,80/US$
China kuasai 653 SNI Pemerintah siapkan regulasi untuk atasi dampak negatif ACFTA OLEH MARIA Y. BENYAMIN Bisnis Indonesia
BISNIS/YAYUS YUSWOPRIHANTO
EKSPLORASI FOKUS BISNIS: Direktur Retail Banking PT Bank Permata Tbk Lauren Sulistiawati mendengarkan pertanyaan wartawan dalam sebuah acara di Jakarta, belum lama ini. Lauren menjelaskan perseroan masih mengeksplorasi fokus bisnis GE Finance, perusahaan pembiayaan yang diakuisisi oleh bank tersebut. • Bisnis GE Finance Hal. 5
NAVIGASI Jual obligasi rekap: Kementerian BUMN mengimbau agar rencana tukar guling obligasi rekapitulasi BNI dengan saham Bahana Pembinaan Usaha Indonesia dibatalkan. (Hal. 3) Aset multifinance: Aset industri pembiayaan diperkirakan naik 10% menjadi Rp250 triliun pada kuartal II/2011. (Hal. 5) Aturan zonasi ritel: Kemendag akan mempertegas pengaturan zonasi lokasi ritel modern. (Hal. 6)
TAJUK
K
ebutuhan akan pasokan hunian murah bagi masyarakat kecil kian membengkak. Konsep bank tanah hendaknya segera direalisasikan, apabila kita tak hendak backlog terus meningkat. (Hal. 11)
Pertumbuhan pasar elektronik: Pasar elektro-
nik domestik diproyeksikan tumbuh minimal 20% pada tahun ini. (Hal. 8)
Pabrik mobil Jepang: Indo-
nesia siap menjadi tempat relokasi pabrik otomotif Jepang. (Hal. 9)
Dana asing di bursa: Aksi broker patungan
asing memutar dana Rp5,41 triliun di bursa saham kemarin membuat IHSG melesat. (Hal. f1)
Kinerja emiten konstruksi: Lambatnya
realisasi proyek pemerintah berdampak pada pendapatan emiten konstruksi. (Hal. f2)
Terminal mini LNG: Pertamina akan bekerja sama dengan PLN untuk membangun proyek pembangunan terminal mini penerima gas alam cair. (Hal. i2) Pasar sewa transponder: Permintaan layanan sewa transponder satelit komunikasi diyakini masih terus tumbuh. (Hal. i3)
Perppu untuk Kalibaru: Kadin Indonesia
mengusulkan agar pemerintah membuat perppu untuk mengurai perselisihan proyek Pelabuhan Kalibaru. (Hal. i4)
Armada offshore: Ke-
Edisi Minggu beredar hari ini
Eceran:
menhub menantang pelaku usaha pelayaran dan pengusaha nasional untuk berinvestasi di sektor penyediaan armada offshore kelompok C. (Hal. i5)
Rp5.900 E-MAIL:
[email protected] [email protected] [email protected]
JAKARTA: Upaya pemerintah meredam serbuan impor produk China melalui penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI) dinilai tidak efektif. Pasalnya, negara dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di dunia itu sudah menguasai 653 SNI. Menurut Ketua Badan Standardisasi Nasional (BSN) Bambang Setiadi, China sudah membeli 653 SNI untuk produk elektronik dan kelistrikan, makanan, dan pertanian sehingga memperkecil hambatan nontarif di pasar domestik. China bahkan ingin membeli 6.779 SNI yang telah ditetapkan oleh BSN, sehingga negara tersebut dapat memproduksi semua produk Indonesia yang telah memiliki SNI. “Gila enggak karena kalau China punya SNI, mereka akan bikin [produk] persis seperti SNI kita. Di satu sisi, ini bagus karena SNI kita dipakai, tetapi kita harus siap-siap juga. Tidak ada lagi hambatan nontarif dari China untuk masuk ke negara kita karena standar yang mereka pakai sama dengan standar kita,” ujarnya di sela-sela peringatan Hari Ulang Tahun BSN ke-14, kemarin. Pembelian SNI tersebut, menurut Bambang, dilakukan pada November 2010. Badan standar China membeli 653 SNI tersebut dengan membayar sejumlah uang yang disetorkan ke kas negara. Namun, dia enggan mengungkapkan nilai pembelian 653 SNI tersebut. Bambang menegaskan mekanisme jual beli standar itu diperbolehkan dalam aturan internasional, sehingga BSN tidak bisa menolak ketika China membeli SNI tersebut. “Harus diberikan, sebab kalau tidak diberikan, mereka akan menolak juga ketika kita mau membeIi standar di negaranya. Standar itu bisa diperjualbelikan, seperti standar ISO [International Organization for Standardization] juga bisa diperjualbelikan.” Menurut Bambang, langkah China itu sudah sangat maju. “Misalnya, kita mau membuat SNI mengenai selang tabung gas. Kita tinggal cari standarnya untuk dipakai. Nah, China ini sudah lebih maju lagi, dia membeli total standar kita. Dia sudah tahu Indonesia pakai SNI dan dia akan memproduksi barang yang sesuai dengan standar itu untuk memudahkan produknya masuk ke pasar domestik.”
Sebelum membeli SNI, kata Bambang, China mengundang BSN untuk melakukan pengujian atas produknya. “Sekarang tidak lagi. Mereka sudah beli sehingga bisa langsung produksi di negara mereka kemudian dikirim ke pasar Indonesia.” Bambang mengakui jual beli standar tersebut baru kali ini terjadi dengan China. “Persoalan jual beli standar ini kasus baru bagi kita dan sangat menarik. Saya belum pernah dengar terjadi di negara lain.” Karena itu, tuturnya, BSN akan mengusulkan pembahasan kasus itu kepada ISO untuk selanjutnya diagendakan dalam General Assembly ISO di India pada September. Saat General Assembly itu, kantor standar dari seluruh dunia akan berkumpul. “Saya akan bawa masalah ini ke sidang ISO. Saya akan kemukakan bagaimana jika terjadi kasus semacam ini dan mengaturnya,” ujarnya. Sekjen Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman seluruh Indonesia (Gapmmi) Franky M. Sibarani menilai pembelian SNI oleh China itu membuktikan bahwa negara itu siap mengikuti standar yang diterapkan Indonesia. “Kalau SNI tidak wajib nggak masalah dibeli karena di Indonesia masih banyak UKM,” ujarnya. Dia mengakui pembelian SNI o l e h China secara o t o matis produsen di negara
itu sudah menggunakan standar yang sama, sehingga tidak akan mengalami hambatan nontarif ketika masuk ke pasar domestik. “Soal beli membeli, saya kira itu yang perlu diluruskan.”
Susun regulasi
Sementara itu, Menteri Perindustrian M. S. Hidayat mengungkapkan pemerintah segera menyusun regulasi guna mengatasi dampak negatif ACFTA, khususnya terhadap lima sektor industri yang dinilai rentan, yakni elektronik, furnitur, logam, permesinan, dan tekstil. Dia mengatakan regulasi itu diperlukan setelah survei Kemenperin menunjukkan adanya indikasi persaingan tidak seimbang antara produk dalam negeri dan China. Survei itu a.l. menemukan indikasi tindakan dumping pada 38 produk yang diimpor dari China melalui skema ACFTA yang berlaku sejak 1 Januari 2010. (Bisnis, 24 Maret). “[Survei Kemenperin] itu akan dipakai dalam penyusunan regulasi yang baru untuk lebih bisa mengatasi dan mengantisipasi dampak ACFTA. Pemerintah akan melaku-
Jumlah SNI yang berlaku SNI penetapan baru SNI revisi SNI amendemen Total SNI
6.101 887 10 6.998
kan berbagai upaya, antara lain menggunakan safeguard,” katanya di Istana Presiden. Dia mengakui hingga saat ini belum ada industri terkait yang mengajukan komplain mengenai kerugikan akibat dumping 38 produk tersebut. Untuk itu, Kemenperin berinisiatif menanyakan kepada pelaku industri. “Dengan ada proses safeguard, pemeriksaan terhadap harga dan kualitas bisa dilakukan karena sesuai dengan aturan WTO, selain bisa meningkatkan efisiensi produk nasional,” katanya. Menurut Menperin, hasil survei tersebut juga dijadikan pedoman bagi program kerja berikutnya untuk memperkuat sektor yang sudah tersaingi oleh produk China sejalan dengan pemberlakuan ACFTA. Menko Perekonomian Hatta Radjasa mengatakan pemerintah akan mengajukan keberatan kepada Pemerintah China apabila ditemukan industri yang terpukul akibat ACFTA. “Kita punya suatu mekanisme untuk complain, saya minta [tim koordinasi penanggulangan hambatan industri dan perdagangan] bergerak kalau memang ditemukan dumping ataupun ketidakfair-an di dalam perdagangan bebas itu,” ujarnya seusai rapat persiapan Indonesia sebagai Ketua Asean 2011. Menurut Hatta, apabila dalam evaluasi nera-
Jumlah SNI ditarik (abolisi) 1.544 Sumber: Badan Standardisasi Nasional
Pemetaan kesiapan Standar Nasional Indonesia Sektor
Jumlah pos tarif
Jumlah pos tarif SNI
114 53 10 7 7 2 5 1 1 6 22 228
54 (14 SNI) 48 (24 SNI) 7 (5 SNI) 7 (13 SNI) 1 (1 SNI) 5 (32 SNI) 122 (89 SNI)
Logam Tekstil Permesinan Elektronik Kimia anorganik Petrokimia Furnitur Jamu Kosmetik Alas kaki Maritim Total Sumber: Kementerian Perindustrian
Jumlah pos tarif (draf RSNI) 15 (23 RSNI) 5 (34 RSNI) - (9 RSNI) - (2 RSNI) 1 (1 RSNI) - (24 RSNI) 1 (1 RSNI) 1 (1 RSNI) 6 (11 RSNI) 29 (106 SNI)
Jumlah pos tarif yang belum SNI 45 10 22 77 BISNIS/HUSIN PARAPAT
ca perdagangan Indonesia-China terbukti defisit, pemerintah juga akan mengajukan keberatan kepada China untuk menyeimbangkannya kembali. “Sesuai dengan kesepakatan, China harus menyeimbangkan itu kembali. Jadi saya minta tim untuk melakukan sebuah upaya,” ujarnya. Dia mendukung pemberlakuan safeguard bagi sektor industri yang terkena dampak negatif ACFTA. “Harusnya [safeguard] efektif [untuk mengatasi dampak ACFTA],” katanya. Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu mengatakan penetapan kebijakan safeguard harus didahului dengan proses investigasi berdasarkan keluhan dari pelaku industri di dalam negeri. “Dalam melakukan investigasi harus ada permohonan dari industri. Jadi kami menunggu [permintaan] dari industri,” katanya. Namun, Mari mengatakan safeguard bukan satu-satunya solusi untuk mengatasi dampak negatif ACFTA, karena banyak langkah lain, seperti pemberdayaan terhadap industrinya dengan bentuk insentif dan capacity building. Secara terpisah, staf ahli Menperin Fauzi Aziz berpendapat sistem dan tatanan perdagangan barang di dunia perlu ditata ulang. Pendapat itu didasarkan pada tiga alasan dan pertimbangan, pertama, perdagangan bebas tidak akan pernah terwujud karena dalam praktiknya hampir semua negara tidak ingin kepentingan nasionalnya terganggu. “Tidak ada satu pun pemimpin negara di dunia mau mengorbankan kepentingan domestiknya karena rakyatnya pasti akan menolak ketika terjadi tekanantekanan eksternal dalam perdagangan,” ujarnya. Kedua, sengketa perdagangan selama ini selalu sulit diselesaikan karena persyaratan dan aturan yang ada dibuat sangat rumit termasuk prosedurnya. “Dari kondisi ini saja terlihat sistem pasar bebas ini tidak sejalan dengan semangat perdagangan bebas.” Ketiga, dalam perkembangannya implementasi pasar bebas yang terjadi dewasa ini justru mengarah pada regionalisasi dan bilateralisasi perdagangan. Oleh karena itu, kata Fauzi, sistem dan tatanan perdagangan dunia perlu ditata kembali, dengan tidak mengedepankan sistem perdagangan bebas, tetapi perdagangan terkelola mengingat setiap negara pasti menginginkan aturan dagang yang dibuat tidak menimbulkan ketidakseimbangan yang fatal atau kerugian serius. (LINDA T. SILITONGA/A. DADAN MUHANDA/ IRSAD SATI/CHAMDAN PURWOKO)
(
[email protected])
Laba bersih emiten perkebunan naik 48% OLEH DIENA LESTARI & YENI H. SIMANJUNTAK Bisnis Indonesia
JAKARTA: Lima emiten perkebunan di Bursa Efek Indonesia, yang mayoritas fokus pada tanaman kelapa sawit, mengantongi total laba bersih Rp4,55 triliun sepanjang tahun lalu atau tumbuh 48,23% dibandingkan dengan Rp3,07 triliun pada 2009. Total penjualan naik 20,3% menjadi Rp18,46 triliun dibandingkan dengan Rp15,35 triliun pada tahun sebelumnya. PT Astra Agro Lestari Tbk membukukan nilai penjualan paling tinggi yakni Rp8,84 triliun dengan perolehan laba bersih Rp2,02 triliun, naik dibandingkan dengan Rp1,66 triliun pada 2009. (lihat ilustrasi) Namun, saham Astra Agro yang ditransaksikan dengan kode
Kinerja sejumlah emiten perkebunan (Rp miliar) Emiten PT Astra Agro Lestari PT Bakrie Sumatra Plantations Tbk PT BW Plantation Tbk PT PP London Sumatra Indonesia Tbk PT Sampoerna Agro Tbk Sumber: Laporan keuangan yang dipublikasi, diolah
AALI itu ditutup turun 0,2% atau Rp50 ke harga Rp22.550 pada akhir perdagangan kemarin. Adapun, saham empat emiten perkebunan lainnya yang juga telah memublikasikan kinerja keuangan untuk tahun buku 2010, ditutup menguat. Saham PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) naik 3,37% ke level Rp2.300. Saham PT BW Plantation Tbk
3.895 ringgit Malaysia per ton atau senilai US$1.283 per ton, tertinggi dalam 2 tahun terakhir, dipicu oleh naiknya harga minyak mentah fosil Penjualan Laba bersih akibat memanasnya suhu 2009 2010 2009 2010 politik di Timur Tengah. James Fry, Chairman LMC 7.424 8.843 1.660 2.016 2.325 3.004 252,78 805,63 International Ltd, lembaga 584,11 712,17 167,46 243,58 yang melakukan riset terha3.199 3.592 707,48 1.033 dap harga CPO dan berkedu1.815 2.311 281,76 451,71 dukan di Inggris, menyatakan BISNIS/HUSIN PARAPAT naiknya harga CPO dunia (BWPT) naik 1,79% ke harga sepanjang tahun lalu juga dipicu Rp1.140, saham PT Sampoerna oleh faktor perubahan musim Agro Tbk naik 1,69% ke level e k s t r e m Rp3.000, dan saham PT Bakrie yang berakiSumatra Plantations Tbk (UNSP) bat pada kegagalan panaik 1,43% ke level Rp355. Membaiknya kinerja lima emi- nen bahan ten perkebunan tersebut, tidak baku minyak lepas dari meroketnya harga mi- nabati non nyak sawit mentah (crude palm CPO seperti kedelai, buoil/CPO). Harga CPO yang mencapai nga mataha-
ri, dan rapeseed. Lewat surat elektroniknya kepada Bisnis, Fry memperkirakan harga CPO hingga semester I/2011 akan mencapai 3.400 ringgit per ton. Analis JPMorgan Securities Sdn Bhd Simone Yeoh, dalam risetnya yang dipublikasi 12 Januari lalu, menilai harga CPO di pasar global masih berpotensi meningkat dan berada pada posisi puncak pada kuartal pertama tahun ini.(
[email protected]/
[email protected])
4
Bisnis Indonesia, Jumat, 25 Maret 2011
MAKROEKONOMI
Bisnis Indonesia, Jumat, 25 Maret 2011
Kualitas belanja dinilai membaik
PM Portugal mengundurkan diri
2 DINAMIKA Pemda bisa terbitkan obligasi JAKARTA: Pemerintah pusat membuka pintu bagi pemerintah daerah untuk menerbitkan municipal bond untuk membiayai belanja daerah dengan syarat memenuhi tiga ketentuan. Dirjen Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan Marwanto Hardjowiryono mengatakan tiga syarat yang harus dipenuhi bagi pemerintah daerah menerbitkan municipal bond adalah total utang (outstanding loan) maksimal 75% dari total pendapatan daerah. Obligasi yang diterbitkan untuk pembiayaan proyek yang mendatangkan pendapatan dan harus mampu menunjukkan kemampuan membayar utang pada masa lalu minimal 2,5%. Marwanto menuturkan pada saat ini sudah ada beberapa daerah yang memungkinkan untuk menerbitkan obligasi tersebut. “Untuk nama daerahnya belum bisa disebutkan, tidak saya pegang,” katanya di Jakarta, kemarin. (BISNIS/BPJ)
PPN pertamax akan dihapus JAKARTA: Pemerintah tengah menghitung potensi penerimaan negara yang hilang dari setoran pajak pertambahan nilai (PPN) jika usulan Kementerian ESDM untuk menghapuskan PPN atas pertamax direalisasikan. “Pajak pertamax itu jika dibebaskan PPNnya berarti ada potential loss bagi penerimaan negara. Itu yang akan kami hitung dulu. Saya lagi lihat dulu dasar hukumnya dan untung ruginya bagi APBN,” ujar Plt Kepala Badan Kebijakan Fiskal Bambang Permadi Sumantri Brodjonegoro di Jakarta, kemarin. (BISNIS/AGI)
Dana jaminan kesehatan naik JAKARTA: Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan mengungkapkan kebutuhan alokasi dana penerima bantuan iuran (PBI) jaminan kesehatan tahun depan mencapai Rp22 triliun lebih tinggi 66,67% dari alokasi APBN sebesar Rp13,2 triliun. Kepala Pusat Kebijakan APBN BKF Askolani mengatakan asumsi kebutuhan alokasi dana jaminan kesehatan tahun depan sebesar Rp22 triliun didasarkan pada perkiraan penerima sebanyak 65,7 juta orang miskin dengan total iuran Rp16,5 triliun. Dia melanjutkan tambahan Rp5,5 triliun berasal dari iuran jaminan kesehatan untuk PNS, veteran, TNI, serta Polri. (BISNIS/10)
BLOOMBERG
Lonjakan harga minyak kunci utama revisi APBN OLEH AGUST SUPRIADI & BAMBANG P. JATMIKO Bisnis Indonesia
JAKARTA: Pemerintah menyatakan kualitas penyerapan anggaran cenderung membaik yang tercermin dari realisasi belanja negara Rp111,5 triliun atau 9,1% dari pagu APBN. Selain itu, APBN juga mengalami surplus sekitar Rp18,5 triliun pada Januari–Februari menyusul pemasukan negara yang mencapai Rp130,4 triliun lebih tinggi dari nilai belanja negara Rp111,5 triliun. “Bahkan per 15 Maret, penyerapan anggaran sudah sebesar 11,5%. Artinya sudah melebihi yang diharapkan,” kata Bambang Permadi Sumantri Bordojonegoro, Plt Kepala Badan Kebijakan Fiskal di Jakarta, kemarin. Menko Perekonomian Hatta Rajasa beberapa waktu lalu menargetkan penyerapan anggaran negara pada kuartal I/2010 sebesar 10% lebih tinggi dari realisasi pada periode yang sama beberapa tahun sebelumnya 7%–8%. Bambang menjelaskan total penerimaan negara dan hibah sampai dengan akhir bulan lalu mencapai sebesar Rp130,4 triliun atau 11,8% dari target APBN 2011 lebih tinggi dari pencapaian Januari-Februari 2010 sebesar Rp108,4 triliun (10,9% dari APBN). Adapun belanja negara sampai dengan Februari 2011 tercatat sebesar Rp111,5 triliun atau 9,1% dari yang ditargetkan dan 14% lebih tinggi dari realisasi pada 2 bulan pertama tahun lalu Rp97,8 triliun. Selain itu, Bambang menyatakan kebutuhan pembiayaan dari penerbitan obligasi valas dalam dolar AS yang direncanakan pada semester I/2011 diperkirakan memenuhi target APBN. Bambang menuturkan sentimen positif dari investor asing di sejumlah ne-
Postur dan realisasi APBN 2011 (Rp triliun) APBN 2011 Pendapatan negara dan hibah • Penerimaan perpajakan • PNBP
Realisasi*
%
1.104,9
130,0
11,8
850,3
108,1
12,7
250,9
21,9
8,7
1.229,6
111,5
9,1
• Belanja pusat
836,6
47,1
5,6
• Transfer daerah
393,0
64,4
16,4
(124,7)
18,5
(14,8)
124,7
19,6
(15,7)
Belanja negara
Surplus/defisit Pembiayaan • Pembiayaan dalam negeri
125,3
24,8
19,8
• Pembiayaan luar negeri
(0,6)
(5,2)
856,3
Ket: *Realisasi per Februari 2011 Sumber: Kemenkeu
gara kunjungan roadshow pada pekan lalu cukup bagus terhadap rencana penerbitan global bond Indonesia. Kendati demikian, pemerintah masih perlu memantau perkembangan kondisi pasar keuangan global secara harian untuk menentukan waktu penerbitan obligasi valas yang tepat. “Kami cukup optimistis [permintaan global bond] oversubscribe,” kata Bambang.
Revisi APBN Mengenai perkembangan harga minyak Indonesia (ICP), Bambang menjelaskan hingga pertengahan Maret menembus US$104,48 per barel lebih tinggi dari perkiraan US$90– US$100 per barel untuk tahun ini. Dia mengatakan semakin memanasnya kondisi sosial dan politik di Libia menjadi penyebab utama kenaikan harga minyak dunia. Bambang memastikan lonjakan harga ICP itu akan memengaruhi profil APBN secara keseluruhan termasuk defisit fiskal. Direktur Direktorat Jasa Keuangan dan Analisis Moneter Sidqy Suyitno menjelaskan kenaikan harga minyak
sebesar US$1 per barel membuat subsidi naik sebesar Rp7 triliun. “Jadi bisa dibayangkan, jika harga minyak saat ini sudah melampaui US$100 per barel, sedangkan harga minyak di patokan APBN masih di level US$80 per barel,” ujarnya. Menurut Sidqy, salah satu pos yang harus diubah dalam APBN adalah harga minyak, yang berkorelasi dengan besaran subsidi BBM. Dalam APBN 2011, asumsi ICP dipatok sebesar US$80 per barel. Dokumen tersebut juga menegaskan bahwa pemerintah diberikan diskresi untuk menyesuaikan harga BBM bersubsidi jika rata-rata harga ICP 10% di atas asumsi yang ditetapkan. Namun, Bambang menegaskan pemerintah belum berniat menggunakan pasal tersebut guna mengamankan postur anggaran negara. Dirjen Perbendaharaan Agus Suprijanto menuturkan dampak lonjakan ICP terhadap subsidi BBM belum terlihat karena Pertamina belum menagihkan anggaran subsidi dalam 3 bulan pertama 2011. (agust.supriadi@bisnis. co.id/
[email protected])
LISBON: Perdana Menteri Portugal Jose Socrates mengundurkan diri dari jabatannya setelah rencananya memangkas anggaran dan belanja negara ditolak Parlemen dalam pertemuan, kemarin. Dengan tidak memotong anggaran, maka Portugal semakin mendekati pemilihan opsi menerima bantuan pinjaman darurat (bailout) dari lembaga internasional, baik dari kreditur internasional, seperti International Monetary Fund, maupun dari Uni Eropa. Presiden Anibal Cavaco Silva, kemarin, mengatakan menjadwalkan pertemuan dengan partai berkuasa pada 25 Maret 2011. Pemerintah, jelasnya, akan mempertahankan kekuatan dan komposisi kabinet sampai menerima surat pengunduran diri Socrates secara resmi. Pemungutan suara untuk menolak atau menerima kebijakan penghematan belanja negara usulan Socrates digelar beberapa jam sebelum pertemuan para pemimpin Uni Eropa di Brussels guna menyepakati kebijakan mengatasi krisis anggaran pemerintah di kawasan itu. Kegagalan perundingan penyelamatan anggaran itu, dapat menjatuhkan nilai obligasi Portugal. Royal Bank of Scotland Group Plc mengestimasikan surat utang negara itu yang diperdagangkan pada saat ini mencapai US$113 miliar (80 miliar euro). “Ini tidak terelakkan. Portugal akan membutuhkan bantuan. Pasar akan
rusak jika tidak ada aturan yang pasti. Risiko penurunan nilai obligasi tentu Jose Socrates akan diantisipasi pasar,” jelas Jacques Cailloux, ekonom Royal Bank of Scotland, dari London melalui sambungan telepon, kemarin.
Naikkan pajak Negara itu telah menaikkan pajak dan mengimplementasikan pemangkasan belanja terbesar selama lebih dari 3 dekade terakhir guna meyakinkan investor bahwa pemerintah bisa mengurangi pembengkakan defisit anggaran. Tambahan pemangkasan belanja terakhir diumumkan pada 11 Maret. Namun, pengumuman itu memicu konflik politik dan gagal mengembalikan kepercayaan investor. Sementara itu, biaya kegagalan pinjaman negara sudah mendekati rekor tertinggi sepanjang sejarah. Secara terpisah dilaporkan, imbal hasil surat utang bertenor 2 tahun naik sebesar 29 basis poin menjadi 6,89% pada pukul 18:34 waktu New York, sedangkan imbal hasil obligasi Irlandia berdurasi 10 tahun naik ke posisi 10% untuk hari ke-2 hari. Indeks Stoxx Europe 600 meningkat 0,3% dan indeks perdagangan berjangka Standard & Poor’s 500 menguat 0,5%. Nilai franc menurun terhadap 15 dari 16 mata uang utama dunia. (ESU)
PERBANKAN
Bisnis Indonesia, Jumat, 25 Maret 2011
Pemerintah minta bond rekap dijual
MEDIASI Trade finance Mandiri naik JAKARTA: Volume pembiayaan transaksi perdagangan (trade finance) PT Bank Mandiri Tbk pada 2010 meningkat 5,4% dibandingkan dengan tahun sebelumnya, menjadi US$10,226 miliar. Executive Vice President (EVP) Coordinator Consumer Finance Bank Mandiri Mansyur S. Nasution kemarin memaparkan peningkatan volume tersebut mendorong peningkatan penguasaan pangsa pasar hingga 20% untuk bank garansi, 21% untuk transaksi ekspor, dan 12% transaksi impor. Jumlah tersebut, tidak memperhitungkan transaksi surat kredit berdokumen dalam negeri [SKBDN]. (BISNIS/13)
Mayapada buka cabang baru JAKARTA: PT Bank Mayapada Internasional Tbk meresmikan kantor cabang ke-156 di Kendari, Sulawesi Tenggara. Berdasarkan keterangan tertulis yang dikirimkan kemarin, Bank Mayapada mengembangkan jaringan di kota besar dengan menargetkan membuka 45 kantor cabang pada tahun ini. Saat ini jaringan kantor Bank Mayapada sudah tersebar di 18 provinsi dan sampai akhir tahun ini manajemen bank publik itu akan meningkatkan hingga 22 provinsi. (BISNIS/HTA)
BPUI merasa ada sinergi dengan BNI OLEH GITA ARWANA CAKTI, HENDRI T. ASWORO & M. MUNIR HAIKAL Bisnis Indonesia
JAKARTA: Kementerian BUMN mengimbau rencana tukar guling obligasi rekapitulasi PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) dengan saham PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI) dibatalkan. Menteri BUMN Mustafa Abubakar mengatakan saat ini rencana aksi korporasi itu masih dalam pembicaraan antara Bahana dan BNI. Semula, BNI menginginkan adanya penukaran langsung obligasi rekap dengan saham dari induk usaha PT Bahana Securities. Namun, Menteri Keuangan Agus Martowardojo menyarankan manajemen BNI melepas obligasi rekap ke pasar keuangan dan hasilnya digunakan untuk membeli
BSB raih tambahan modal Rp100 miliar BISNIS INDONESIA
JAKARTA: PT Bank Syariah Bukopin (BSB) meraih penambahan modal sebesar Rp100 miliar yang akan direalisasikan paling lambat akhir bulan ini. Direktur Utama BSB Riyanto mengatakan 70% dari tambahan modal itu akan digunakan untuk mendukung ekspansi pembiayaan ke sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Sisanya, lanjut dia, dialokasikan untuk investasi teknologi informasi dan penguatan sumber daya insani (SDI). Dia menuturkan target pertumbuhan pembiayaan 2011 diperkirakan minimal 35%-40%. Pembiayaan BSB pada 2010 naik 25,94% mencapai Rp1,61 triliun dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp1,28 triliun. "Modal disetor kami akan mencapai Rp460 miliar, sekarang Rp350 miliar, setelah ditambah laba bersih [Rp10,23 miliar] dan tambahan modal ini," ujarnya kemarin. Dia mengungkapkan tambahan modal itu berasal dari salah satu pemegang saham BSB sehingga mengubah persentase kepemilikan saham perseroan. Sebelum tambahan modal, PT Bank Bukopin Tbk menguasai 65,4% saham BSB, PT Jamsostek, Bakrie Capital, dan Mega Capital masing-masing memiliki 9%. Selanjutnya, Muhammadiyah memiliki 3%, dan PT Mitra Usaha Sarana 2% serta sisanya dimiliki perorangan. Riyanto menjelaskan rapat umum pemegang saham (RUPS) menyetujui penambahan modal karena pada akhir ta-
hun lalu rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) perseroan mencapai level 10,88%, sedikit di atas ketentuan Bank Indonesia sebesar 8%. Tambahan modal tersebut mendongkrak CAR perseroan menjadi 16,3%, meski Riyanto memperkirakan rasio tersebut segera merosot ke level 12% karena gencarnya ekspansi pembiayaan. Dia mengungkapkan laba BSB melonjak 1.131,63% menjadi Rp10,23 miliar dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp831 juta. Riyanto menjelaskan saat ini perseroan fokus untuk membiayai UMKM, dengan porsi sekitar 80% dari total pembiayaan yang dikeluarkan. Porsi tersebut akan dipertahankan untuk pengembangan pembiayaan pada 2011. Selain itu, total aset sepanjang 2010 tumbuh 11,9% menjadi Rp2,19 triliun dibandingkan dengan tahun sebelumnya senilai Rp1,98 triliun. Rasio pembiayaan terhadap total simpanan pada 2010 membaik hingga di level 99,37% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai 100,62%. Namun, rasio pembiayaan bermasalah pada 2010 mencapai 3,8%, meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai 3,25%. “Kami banyak memberi kredit bagi UMKM, itu risikonya UMKM, fluktuatif” katanya. Selain itu, RUPS BSB telah menyetujui laba tidak akan dibagikan melalui dividen tetapi akan digunakan untuk menunjang kegiatan operasional dan pengembangan usaha.
Permata kucuri kredit ke PNM Rp200 miliar OLEH M. MUNIR HAIKAL Bisnis Indonesia
JAKARTA: PT Permodalan Nasional Madani (PNM) meraih kredit senilai Rp200 miliar dari PT Bank Permata Tbk. Direktur Wholesale Banking Bank Permata Roy A. Arfandy kemarin memaparkan kredit ini dialokasikan oleh perseroan untuk mendukung PNM menyalurkan pembiayaan ke usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi (UMKM&K). “Dukungan pendanaan ini merupakan keberpihakan Bank Permata dalam pengembangan UMKM&K yang telah dilakukan oleh PNM selama ini. Kami berharap fasilitas pembiayaan ini dapat membuat sektor UMKM&K dapat maju dan menggerakkan perekonomian Tanah Air,” paparnya. Perjanjian kerja sama pembiayaan tersebut ditandatangani oleh Roy dan Direktur PNM Lintang Nugroho, kemarin. Direktur Utama PNM Parman Nata-
atmadja menambahkan kredit ini memiliki tenor selama 3 tahun dan akan disalurkan melalui unit layanan modal mikro (UlaMM). Saat ini PNM memiliki 454 kantor, yang terdiri dari 378 ULaMM yang melayani hampir 1.500 kecamatan di seluruh Tanah Air, 19 kantor cabang, dan 56 kantor klaster koordinator. Melalui UlaMM, dalam 2 tahun terakhir dapat disalurkan pembiayaan langsung kepada 45.000 usaha mikro dan kecil dengan total penyaluran sebesar Rp2,8 triliun. Parman memaparkan peningkatan penyaluran pembiayaan didukung oleh optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi berupa online atau real time monitoring yang menghubungkan seluruh kantor dan unit layanan ULaMM PNM. Menurut dia, efektivitas pengelolaan kualitas dibuktikan dengan tingkat rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) sekitar 1,09% pada akhir 2010.
Kredit BJB ditargetkan tumbuh 30,6% BISNIS INDONESIA
DENPASAR, Bali: PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (BJB) menargetkan ekspansi kredit sebesar 30,6% pada tahun ini dibandingkan dengan pencapaian tahun lalu sebesar Rp23,67 triliun. Tahun lalu, kredit yang disalurkan perseroan meningkat 20,5% menjadi Rp23,669 triliun dibandingkan dengan Rp19,63 triliun pada tahun sebelumnya. Direktur Operasional BJB Dadang A. Suyanto mengatakan untuk mencapai target rasio kredit terhadap simpanan (loan to deposit ratio/LDR) 85,32% pada akhir tahun ini. Dia menuturkan upaya menggenjot kredit pada tahun ini didukung dengan rencana menggelar ekspansi di tiga kota besar di Indonesia yaitu Denpasar (Ba-
3
li), Makassar (Sulawesi Selatan), dan Balikpapan (Kalimantan Timur). “Pada pekan ini ini juga kami akan membuka cabang di Makassar. Selain kantor cabang, tahun ini kami akan membuka 37 kantor cabang pembantu dan menambah 10 unit ATM,” katanya di sela-sela pembukaan kantor cabang di Denpasar, kemarin. BJB saat ini memiliki 48 cabang yang tersebar di Jabar, Banten, Jakarta, Jateng, Jatim, Medan dan Batam. Menurut Dadang, Bali telah menjadi target ekspansi bisnis sejak tahun lalu karena potensi pasar yang cukup besar dan pertumbuhan ekonomi yang menunjukkan tren positif. “Kami membidik segmen UMKM dan retail di Bali ini. Sebenarnya tahun ini kami berencana melakukan ekspansi di tiga kota lagi, seperti Tegal , Jakarta Barat, dan Pekanbaru,” tuturnya. (K2)
Bahana Securities. Dampaknya, tidak perlu perubahan peraturan pemerintah (PP) untuk skema penukaran tersebut. “Itu masih berproses di antara mereka [BNI dan BPUI]. Pak Menkeu berharap obligasi rekap dipasarkan dulu, ya ikuti saja dulu. Mengubah PP bisa saja, tetapi akan memakan waktu, sesuaikan dulu saja dengan arahan Menkeu, dan saya kira BNI juga akan mempelajarinya,” jelasnya kemarin. Namun, dia mendukung rencana BNI untuk mengambil saham BUMN sekuritas, karena bisa masuk program restrukturisasi dan ikut memperkuat kinerja perusahaan BUMN. “Kalau sesama BUMN, apakah merger atau akuisisi, itu dalam rangka restrukturisasi dan menguatkan BUMN juga. Saya kira itu bagus jika BNI mengambil saham BPUI,” tambahnya. Direktur Utama BNI Gatot Mudiantoro Suwondo telah menyatakan rencana penukaran obligasi rekap dengan saham
BPUI untuk membantu pemerintah mengurangi bond yang dikeluarkan negara untuk menyelamatkan bank pada saat krisis 1998. Menurut dia, jika obligasi tersebut dijual ke pasar, utang pemerintah tidak berkurang, sehingga harus membayar imbal hasil yang cukup tinggi. Saat ini, BNI memiliki sisa obligasi rekap lebih dari Rp17 triliun dari total suntikan dana waktu krisis sekitar Rp66 triliun.
Saling sinergi Direktur Utama PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia Heri Sunaryadi mengakui sebenarnya penjajakan dengan BNI sudah berlangsung lama. “Ada beberapa pertemuan dan kami melihat ada sinergi. Namun, penjajakan ini tidak hanya dengan BNI. ” Dia menjelaskan anak perusahaan BPUI yaitu Bahna Artha Ventura bisa memanfaatkan kapasitas yang dimiliki oleh BNI untuk menggenjot jaringan mikro ventura yang telah dikembangkan
perseroan. Selain itu, lanjutnya, Bahana TCW Investment Management bisa memanfaatkan jaringan BNI untuk memasarkan produknya. Direktur Utama PT Bahana Securities Eko Yuliantoro menuturkan mencari investor strategis merupakan opsi yang dipilih manajemen untuk meningkatkan permodalan dan kinerja perseroan ke depan. Dia memastikan rencana akuisisi oleh BNI tidak terkait dengan modal kerja bersih disesuaikan (MKBD) perseroan yang sempat mengalami tekanan. Menurut Eko, pembahasan dengan BNI untuk mengakuisisi Bahana sudah dilakukan sebelum masalah terkait penyerapan saham PT Garuda Indonesia Tbk muncul, begitu juga terkait dengan rencana PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA). Dia tak mengelak bahwa pembahasan nonformal dengan BNI lebih intens. Bahkan, sempat membahas nama jika Bahana dimerger dengan BNI Sekuritas.
“Unit bisnis diambil, tetapi nama [Bahana] tetap,” katanya. Namun, Eko menyadari proses akusisi perlu waktu lama karena harus masuk Komite Privatisasi hingga proses persetujuan di legislatif. Sebelum penawaran saham terbatas (initial public offering/IPO) Garuda Indonesia, MKBD Bahana Securities berada pada level Rp201,64 miliar dan sempat anjlok pada 2 Maret menjadi Rp89,69 miliar. “MKBD kami sudah naik karena kami menggelar sejumlah restrukturisasi. Hari ini sudah di atas Rp300 miliar.” Berdasarkan data di situs bursa, MKBD Bahana Securities telah mencapai Rp314 miliar. Bahana Securities bersama PT Danareksa Sekuritas dan PT Mandiri Sekuritas, selaku penjamin emisi, harus menyerap sisa saham IPO Garuda Indonesia sebesar 47,48%. Nilai sisa saham yang tidak laku itu sebesar Rp2,25 triliun atau 3,01 miliar saham. (gita.cakti@bisnis. co.id/
[email protected]/munir.
[email protected])
NIAGA & JASA
6 KUOTA
Mendag pertegas aturan zonasi ritel Perda tentang perpasaran swasta akan direvisi
313 BLK direvitalisasi JAKARTA: Kemenakertrans bekerja sama dan berkoordinasi dengan Kemendiknas dan Bappenas untuk melakukan revitalisasi terhadap 313 balai latihan kerja (BLK) di seluruh Indonesia yang menyelenggarakan pelatihan dan pendidikan kerja pada 2011. Hal itu dilakukan karena pentingnya keberadaan pelatihan dan pendidikan kerja yang menjadi bagian dari sistem pendidikan nasional, sekaligus memberikan kemudahan bagi kalangan industri untuk mendapatkan tenaga kerja yang berkualitas. Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar menyatakan revitalisasi pelatihan kerja (vocational training) yang diselenggarakan BLK memiliki peranan yang sangat strategis untuk meningkatkan kompetensi calon tenaga kerja atau pencari kerja agar sesuai dengan kebutuhan dunia industri. (BISNIS/TRI)
Benahi pelayanan rumah sakit JAKARTA: Perbaikan pelayanan rumah sakit mendesak diperlukan agar kesehatan masyarakat dapat terjamin dan pemenuhan kualitas dan kuantitas pelaksana jasa kesehatan ini harus menjadi prioritas. Bahkan, kalangan pengelola rumah sakit wajib memperhatikan peningkatan mutu melalui akreditasi, mengingat sampai kini dari 1.523 rumah sakit yang ada Indonesia, baru 43% rumah sakit yang terakreditasi. Artinya, baru ada sejutar 654 rumah sakit yang terakreditasi dan selebihnya 57% atau separuh lebih rumah sakit di Indonesia belum terakreditasi. Menurut Kuntjoro Adi Purjanto, Sesditjen Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan, tantangan ke depan adalah pelayanan kesehatan yang tidak membatasi negara. (BISNIS/TRI)
Hotel nonbintang butuh kredit BANDUNG: Sejumlah hotel nonbintang di Kota Bandung tidak berani mengambil kredit dari bank karena khawatir tidak bisa mencicil pinjaman seiring dengan semakin ketatnya persaingan antarhotel. Momon Abdurochman, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia Kota Bandung, mengemukakan pihaknya berusaha membantu pengusaha hotel melati untuk berkembang, salah satunya mencarikan pinjaman ke beberapa bank dengan fasilitas khusus. “Sejak pertengahan 2010, kami berusaha meminta kepada perbankan agar memberikan grace period dan suku bunga yang tidak tinggi,” katanya kemarin. (BISNIS/K30)
Bisnis Indonesia, Jumat, 25 Maret 2011
OLEH NATALINA KASIH WASIYATI & MARIA Y. BENYAMIN Bisnis Indonesia
JAKARTA: Kementerian Perdagangan akan mempertegas pengaturan zonasi lokasi ritel modern agar tidak mengganggu perdagangan pasar tradisional, kebijakan tersebut akan dikoordinasikan dengan pemerintah daerah. Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu mengatakan persoalan terkait zonasi dan lokasi ritel modern diatur dalam ketentuan Permendag No. 53 Tahun 2008 yang merupakan petunjuk pelaksanaan dari Peraturan Presiden Nomor 112 Tahun 2007 tentang Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Moderen. Dia menambahkan dalam aturan ketentuan tersebut diatur peritel besar hanya boleh beroperasi di jalan protokol, kecuali yang terintegrasi dalam suatu mal atau realestat, sedangkan
untuk minimarket tergantung dari populasi atau jumlah penduduk. “Aturannya sudah jelas, kalau ritel besar itu berada di jalan protokol atau terintegrasi dengan mal, sedangkan satu minimarket melayani satu wilayah. Untuk mendapatkan izinnya lokasi harus melakukan analisis sosial ekonomi setempat, yang diharapkan tidak mengganggu perdagangan tradisional maupun kegiatan ekonomi sosial setempat,” katanya, hari ini. Mari menambahkan perda yang mengatur jarak lokasi minimarket dan pasar tradisional sebetulnya diterbitkan sebelum ada peraturan presiden itu. Seperti Pemda DKI Jakarta saat ini tengah melakukan revisi terhadap aturan ini. “Intinya peraturannya jelas dan tentu, kami bersama pemerintah daerah akan berkoordinasi, kalau ada yang tidak tepat, tentu akan dilakukan evaluasi dan penertiban,” ujarnya.
Validasi data Asisten Perekonomian dan Administrasi DKI Jakarta Hasan Basri Saleh mengatakan Pemprov tengah melakukan finalisasi validasi data dari tiap kecamatan
terkait keberadaan minimarket di wilayahnya, yang akan diajukan kepada Gubernur Fauzi Bowo. Tujuan validasi itu, untuk mengetahui data konkret pertumbuhan minimarket yang meliputi jumlah minimarket berizin resmi, izin tidak lengkap, dan tidak memiliki izin, yang nantinya menjadi faktor penanganan persoalan itu selanjutnya. Dia menambahkan pemberian sanksi akan didasarkan pada Perda Nomor 2/2002 tentang Perpasaran Swasta dan Ingub Nomor 115/2006. Setelah penertiban minimarket selesai, lanjutnya, pihaknya akan melanjutkan upaya penataan melalui revisi Perda Nomor 2/2002 tentang Perpasaran Swasta. “Regulasinya sudah jelas. Jadi bagi yang melanggar tentu akan ditindak sesuai dekan peraturan yang ada. Pemberian sanksi, tidak hanya diberikan kepada minimarket yang melanggar, tetapi juga kepada oknum pejabat yang mengeluarkan izin,” katanya. Selain itu, lanjut dia Pemprov juga akan merevisi perda tentang perpasaran tersebut yang telah disepakati dengan DPRD dan pembahasannya telah masuk dalam daftar Balegda (Badan Le-
gislatif Daerah), sedikitnya ada 24 perda yang akan di revisi. “Kami sudah sepakat dengan DPRD. Perda itu sudah masuk dalam daftar Balegda, ada 24 perda yang dilakukan revisi salah satunya Perda Perpasaran. Diperkirakan September ini dilakukan pembahasan dan pembahasan kurang lebih 1 bulan, kami berharap dalam tahun ini sudah selesai,” ujarnya. Sementara itu, terkait zonasi lokasi minimarket dan pasar tradisional, aturannya masuk pada perda tata ruang yang akan direvisi juga pada April 2011. “Revisi Perda tata ruang ini, akan mengakomodasikan kebutuhan regulasi terkait pembangunan jalan tol, jalan nontol, flay over dan infrastruktur lainnya termasuk minimarket dan pasar tradisional.” Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Benjamin Mailool mengatakan maraknya pertumbuhan minimarket ilegal disebabkan oleh adanya kebutuhan masyarakat yeng belum terlayani dan ada perubahan gaya hidup di mana pembangunan perumahan lebih kearah vertical ketimbang horizontal. Kondisi ini tentunya mendorong munculnya minimarket
pa da apartemen-apartemen sebagai satu kelangkapan fasilitas sudatu bangunan infrastruktur. “Terkait minimarket ilegal, kami melihatnya dari keseluruhan perannya terhadap perekonomian. Jadi tidak bisa dipilah antara perizinan dan kontribusinya terhadap perekonomian, sebagai upaya pemenuhan kebutuhan,” ujarnya. Sementara itu, Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) menilai menjamurnya usaha ritel saat ini berpotensi menimbulkan persaingan usaha tidak sehat. Untuk itu, KPPUmengimbau pemerintah membuat regulasi terkait izin pendirian usaha ritel yang sejalan dengan UU Persaingan Usaha guna melindungi pasar tradisional dan pedagang kecil. Komisioner KPPU Tresna P. Soemardi mengatakan sejauh ini pihaknya telah melakukan kajian terkait keberadaan usaha ritel tersebut. Menurut dia, secara fisik persaingan usaha tidak sehat tersebut dapat dilihat dari lokasi pengusaha ritel yang berdekatan dengan pasar tradisional maupun pedagang kecil.(07) (natalina.kasih@ bisnis.co.id/
[email protected])
Impor produk Jepang wajib bebas radioaktif nuklir OLEH IRSAD SATI, LINDA T. SILITONGA & MARIA Y. BENYAMIN Bisnis Indonesia
JAKARTA: Pemerintah mewajibkan impor produk makanan olahan dan segar asal Jepang mengantongi sertifikat bebas kontaminasi radioaktif nuklir dari otoritas di Jepang untuk pengapalan pasca 11 Maret. Produk makanan impor asal Jepang yang beredar di pasar Indonesia saat ini dijamin aman karena merupakan barang yang dikapalkan sebelum 9 Maret atau sebelum terjadinya bencana nuklir di Jepang. Menteri Kesehatan Endang
Rahayu Sedyaningsih mengatakan segera mengeluarkan permenkes untuk mengatur masalah wajib sertifikasi bebas radioaktif bagi produk makananan asal Jepang itu agar bisa diimplementasikan di lapangan. “Permenkes serupa sebenarnya sudah pernah dikeluarkan pada 1987 untuk produk asal Eropa Timur saat bencana nuklir terjadi di Chernobyl, Rusia. Tinggal melengkapi permenkes itu saja untuk produk dari Jepang,” katanya di Istana Presiden, kemarin. Dia menambahkan beberapa produk makanan olahan yang diimpor dari Jepang, seperti jenis
mi, bumbu masakan, dan bahan penyedap. Selain itu, menurut Endang, perlakuan deteksi khusus bagi orang yang yang datang dari Jepang masih diberlakukan untuk kedatangan di Bandara Soekarno-Hatta Jakarta dan Bandara Ngurah Rai Bali. “Setiap orang yang datang dari Jepang diperiksa tingkat paparan radiasinya oleh Bapeten. Ini berlaku sampai Senin dan akan ditinjau lagi setelah itu.” Menurut dia, perlakuan itu akan diturunkan menjadi wajib lapor kepada Kementerian Keluatan dan Perikanan untuk mendapatkan surat pengantar pemeriksaan di Puskesmas ter-
dekat. “Nanti kalau keadaan membaik di Jepang, Kami tidak melakukan cek radiasi itu tapi cukup dengan pengumuman di pesawat siapa orang diatas 11 Maret itu berkunjung di Fukusima atau daerah sekitarnya, diminta melapor ke KKP,” ujarnya. Sebelumnya, Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu menegaskan pemerintah tidak melarang produk impor dari Jepang, tetapi memperketat pengawasannya dengan mensyaratkan adanya sertifikasi bebas radiasi produk dari Jepang yang dikapalkan setelah 11 Maret.
“Intinya kita tidak larang produk dari jepang tapi kita memperketat pengawasannya,” tegas Mari. Menurut Mari, pemerintah sudah melakukan koordinasi di tingkat Kementerian baik itu Kementerian Perdagangan, Kementerian Kesehatan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Bea Cukai, BPOM, Badan Karantina Kementerian Pertanian untuk mengantisipasi produk impor dari Jepang. Dia mengatakan pernyataan bebas radiasi tersebut harus berasal dari Pemerintah Jepang atau instansi yang berwenang di Jepangnya.
Mitra Adiperkasa ekspansi ke Jayapura OLEH NATALINA KASIH WASIYATI Bisnis Indonesia
JAKARTA: PT Mitra Adiperkasa Tbk akan ekspansi usaha ke Jayapura, Palu, dan Ambon untuk menggarap potensi pasar ritel di wilayah timur Indonesia yang dinilai akan menjadi kantong ekonomi baru, pembukaan gerai tersebut sekaligus menambah jumlah kota yang telah dilayani menjadi 28 kota. Corporate Secretary Mitra Adiperkasa Fetty Kwartati mengatakan potensi pasar ritel di wilayah tersebut belum tergarap secara maksimal sehingga pembukaan gerai baru di tiga kota itu diharapkan dapat berkontribusi pada pendapatan perseroan tahun ini. Dia menambahkan daerah yang menjadi penyumbang pendapatan terbesar saat ini masih dari Jakarta yang memberi kontribusi sebesar 73% dari total pendapatan bersih perusahaan pada 2010 mencapai Rp4,71 miliar, selanjutnya 14% dari kota-kota di Jawa dan sisanya tersebar di Sumatra, Bali, dan Sulawesi. “Tahun ini kami fokus ekspansi ke wilayah timur Indonesia seperti Jayapura, Palu, dan Ambon yang dinilai menjadi kantongkantong ekonomi baru nantinya, meski demikian perusahaan terus menggenjot pengembangan bisnis di daerah potensial saat ini,” katanya, kemarin. Fetty mengatakan untuk melengkapi portofolio lisensi merek dagang, perseroan akan menambah tiga merek lagi pada tahun ini yaitu Stradivarius, Payless ShoeSource, dan Bershka.
PROPERTI
Bisnis Indonesia, Jumat, 25 Maret 2011
Lippo Cikarang tawarkan klaster Florencia tahap 2
7
Fasilitas di kawasan Lippo Cikarang
BEKASI: Lippo Cikarang kembali meluncurkan klaster terbarunya, yaitu Florencia tahap II, yang terdiri dari 80 unit, dengan target penjualan sedikitnya Rp40 miliar.
Kawasan industri Akses tol Pendidikan Rumah sakit Taman rekreasi Water Boom Cikarang
Mal Syukurman Larosa, Marketing & Sales Division Perbankan Head PT Lippo Cikarang Tbk menyatakan klaster Florencia tahap II adalah rumah dua lantai yang memiliki kelebihan pada desain kamar tidur utama yang cukup luas, fasad bangunan modern art deco, dan denah yang variatif. “Ada empat tipe yang ditawarkan, mulai dari luas 87 m2 [dua kamar tidur], luas 93 m2 [2 + 1 kamar tidur], luas 96 m2 [tiga kamar tidur], dan luas 102 m2 [3 + 1 kamar tidur]. Harga yang ditawarkan mulai dari Rp500 jutaan,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima Bisnis, kemarin. Sumber: Lippo Cikarang
PENDAPATAN MENINGKAT: Vice President Director II PT Agung Podomoro Land (APL) Tbk. Indra Wijaya (kanan) berdiskusi dengan Vice President Director III Handaka Santosa saat memberikan keterangan kinerja perseroan di Jakarta, kemarin. Penjualan dan pendapatan usaha perusahaan pada 2010 mencapai Rp1,94 triliun. BISNIS/YAYUS YUSWOPRIHANTO
Pengembang kian minati hotel murah
BISNIS/GAK/ILHAM NESABANA
PILAR
Aston International siap buka 20 budget hotel OLEH SITI NURAISYAH DEWI Bisnis Indonesia
BUMD Jatim bangun 500 RSh SURABAYA: PT Jatim Grha Utama (JGU) mematok target pembangunan rumah sederhana sehat (RSh) atau rumah sejahtera pada 2011 sebanyak 500 unit. BUMD yang mayoritas sahamnya milik Pemerintah Provinsi Jatim itu sejak 2008-2010 telah membangun sedikitnya 1.500 unit RSh. Direktur Utama PT JGU Erlangga Satriagung mengatakan hingga kini BUMD yang bergerak di sektor properti sejak 20082010 telah membangun 1.500 unit RSh. “Pada tahun ini [2011] JGU akan membangun sedikitnya 500 unit RSh, sehingga hingga akhir 2011 total RSh yang dibangun sebanyak 2.000 unit,” kata Erlangga kepada Bisnis kemarin. Erlangga menerangkan pihaknya kini menyiapkan lahan sedikitnya 5 ha di Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik. (BISNIS/K21)
JAKARTA: Pengembang kian serius menggarap pasar budget hotel atau dikenal dengan hotel murah, seiring dengan potensi pasar yang terus meningkat. Satu lagi pengembang besar, yaitu PT Agung Podomoro Land Tbk, pada 2011 siap mengakuisisi hotel berbintang 2 di Jakarta di daerah Thamrin, yang saat ini masih dalam tahap negosiasi. Sayangnya, Vice President PT Agung Podomoro Land Tbk, Indra Wijaya, tidak bersedia menyebutkan berapa investasi yang dibutuhkan dalam akuisisi hotel itu. “Kalau hotel bintang 2 akuisi-
sinya tidak begitu besar,” ujarnya kemarin. Pada tahun ini Aston International juga berencana melakukan ekspansi usaha dengan membuka 20 hotel baru di Indonesia, Malaysia dan Filipina. Wakil Presiden Aston Internasional untuk penjualan dan pemasaran Norbert Vas mengatakan 20 hotel baru yang saat ini dalam tahap pembangunan tersebut yaitu untuk hotel berbintang dua, yang dikenal dengan Fave Hotel. Research Division Manager Colliers International Ferry Salanto menyatakan pasar yang semakin besar menyebabkan meningkatnya jumlah investor yang akan bermain dalam segmen budget hotel tersebut.
Tingkat okupansi Meningkatnya jumlah pemain budget hotel ini, kata dia, dise-
Perumnas menanti anggaran rumah murah OLEH SITI NURAISYAH DEWI Bisnis Indonesia
JAKARTA: Perusahaan pelat mrah Perum Perumnas membutuhkan dana sedikitnya Rp900 miliar untuk membangun 30.000 unit rumah murah, dari total 100.000 unit, yang ditargetkan pemerintah untuk kelompok masyarakat berpenghasilan rendah. Direktur Utama Perumnas Himawan Arief Sugoto mengatakan pembangunan rumah sejahtera yang diperuntukkan bagi masyarakat berpenghasilan rendah masih menunggu kebijakan terkait dengan lahan dan subsidi pelayanan umum (public service obligation/PSO) yang diberikan pemerintah. “Investasi yang dibutuhkan untuk membangun 30.000 unit rumah sejahtera yaitu Rp900 miliar, tetapi tidak harus total Rp900 miliar di depan. Kalau anggaran PSO-nya ada, kami langsung bisa memulai,” kata Himawan, kemarin. Menurut Himawan pihaknya berharap pada semester I/2011, Perumnas dapat memulai pembangunannya. Lamanya pembangunan rumah
murah tersebut, kata Himawan, bergantung pada ketersediaan lahan dan dan kesiapan lahan untuk dibangun. “Kalau lahan sudah siap, pembangunannya hanya 3 bulan sudah terwujud sehingga seharusnya target tahun ini sebanyak 30.000 unit dapat terwujud. Kalau PSO-nya besar, pembangunan rumah murah ini dapat bertambah,” imbuhnya. Himawan menuturkan program rumah murah ini membutuhkan lahan seluas 40 hektare, di mana per unit rumah murah kategori 3 dan 4 memiliki ukuran 36 m2 dengan kisaran harga Rp20 juta hingga Rp25 juta. Dia menambahkan sejauh ini lahan yang telah siap ada di Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, dan Kalimantan Timur.
Dana PSO Lebih lanjut Himawan mengatakan pemerintah menjanjikan dana PSO sebesar Rp400 miliar hingga Rp500 miliar yang masuk ke dalam rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2011 dan Rancangan Anggaran Pen-
dapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2012. Sebelumnya Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian Perumahan Rakyat Sri Hartoyo mengatakan sebagai badan usaha milik negara (BUMN) di bidang perumahan Perumnas seharusnya berperan lebih optimal dalam merespons program pembangunan rumah murah dengan mengesampingkan keuntungan layaknya pengembang swasta. Menurut dia pembangunan rumah sangat murah berpotensi tidak dilirik pasar. Karena itu, peran Perumnas dalam program tersebut sangat strategis. Kementerian Perumahan Rakyat menjamin apabila program ini berjalan sesuai dengan target, insentif fiskal dapat diberikan seperti pembebasan PPN dan pembayaran PPh final hanya 1% seperti yang diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan No.31/PMK.03/2011 mengingat harga rumah ini di bawah Rp70 juta. Sebelumnya, Perumnas sempat mendesak pemerintah menyisihkan dana APBN untuk keperluan pembebasan tanah bagi optimalisasi pembangunan rumah sejahtera.
Kasus biaya ‘siluman’ perumahan dibawa ke KPK OLEH ANUGERAH PERKASA Bisnis Indonesia
JAKARTA: Indikasi tindak pidana suap tentang perizinan perumahan maupun permukiman disampaikan ke KPK, sementara itu, Kemenpera dan Kemendagri berencana untuk segera membuat nota kesepahaman untuk mengantisipasinya. Deputi Bidang Pengembangan Kawasan Kemenpera Hazzadin T. Sitepu menyatakan temuan tersebut tertuang dalam kajian yang dilakukan Kementerian Perumahan Rakyat. “Kami sudah menyampaikan hasil kajian itu ke KPK. Bahwa inilah [perizinan] sebagai masalah yang terjadi. Pemerintah daerah seharusnya melihat perizinan bukan sebagai pendapatan asli daerah, tetapi sebagai pengendalian,” ujarnya kemarin. Menurut Hazzadin, masalah izin perumahan dan permukiman merupakan wewenang dari pemerintah daerah setelah adanya otonomi daerah. Oleh karena itu, paparnya, pemerintah daerah diimbau membuat
simpul-simpul perizinan tersebut lebih sederhana. Dia menuturkan modus yang terjadi adalah terjadinya kontak di luar jam kantor antara pihak yang ingin memperoleh izin dan pejabat yang memiliki otoritas tersebut. Walaupun di sejumlah daerah sudah ada satu atap, papar Hazzadin, namun hanya digunakan untuk administrasi surat sehingga pihak pencari izin tetap menemui orang di dinas terkait di luar jam kerja. “Secara kasat hasil penelitian itu ada di enam kota. Kami menginginkan ada nota kesepahaman antara Kemenpera-Kemenpera-KPK. Tetapi KPK hanya akan menjadi pihak yang mengawasi jalannya dari nota kesepahaman,” ujarnya. Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch (IPW) Ali Tranghada mengatakan modus adanya ‘biaya siluman’ terjadi hampir di seluruh wilayah terkait dengan pembangunan perumahan dan permukiman. Dia mengungkapkan biaya itu dikeluarkan dari mulai untuk izin peruntukkan hingga izin membangun bangunan (IMB).
Walaupun demikian, dia menuturkan, kini publik maupun pengembang sudah dapat mengakses tentang pemetaan tata ruang yang dimiliki Dinas Tata Kota di setiap wilayah secara online. Hal tersebut, sambung Ali, paling tidak mengurangi terjadinya praktik tumpangtindih penggunaan kawasan. Ketua DPP REI Setyo Maharso sebelumnya mengatakan pemerintah dinilai membiarkan dan tidak melakukan upaya tegas terhadap adanya ‘biaya siluman’ terkait dengan perizinan tersebut. “Ini karena belum adanya kejelasan regulasi. Kalau Kementerian Perumahan Rakyat bisa memperpendek simpul perizinan, hal itu dapat membantu. Namun, masalah biaya siluman ini sepertinya dibiarkan. Padahal negara harus tegas,“ ujar Setyo. Dia memperkirakan ‘biaya siluman’ yang harus dikeluarkan oleh para pengembang untuk hunian masyarakat menengah ke bawah saja mencapai 20%-22% dari total produksi.
Beberapa hotel bujet di Indonesia Pengembang
Brand
PT Grahawita Santika Tune Hotels Sdn Bhd PT Intiland Development Tbk Tauzia Hotel Management Aston International Accor
Amaris Tune Whiz POP!Harris Fave Hotel Formule1
Sumber: Colliers International
babkan oleh biaya untuk membuat hotel Budget tidak terlalu besar, tetapi okupansinya selalu tinggi sehingga menjanjikan keuntungan yang cukup besar. “Selama 3 tahun terakhir, industri budget hotel semakin berkembang dan akan menjadi trend ke depannya, khususnya di kota-
kota besar yang sering menjadi transit para pebisnis, seperti Surabaya, Jakarta, Batam, Yogyakarta, dan kota lainnya,” ujarnya beberapa waktu lalu. Orang-orang yang melakukan bisnis seperti perdagangan, sambungnya akan merasa lebih nyaman tinggal di budget hotel karena biayanya yang lebih murah dibandingkan dengan tinggal di hotel berbintang. Meski demikian, pelayanan dan kualitas hotel murah tetap prima. Hotel bujet yang biasanya merupakan hotel berbintang satu hingga dua, ungkapnya, biasanya memiliki rate sewa kamar antara Rp250.000 hingga Rp400.000 per malamnya. Hotel ini biasanya hanya dipakai untuk tinggal dalam jangka waktu yang pendek ataupun hanya untuk transit saja. Dia menambahkan biasanya
pengembang mengakali minimnya fasilitas budget hotel dengan pusat perbelanjaan ataupun pusat kegiatan lainnya. Misalnya ada pengembang yang membangun budget hotel di atas bangunan pusat perbelanjaan. Dengan cara seperti itu, tamu yang menginap di budget hotel tetap dapat merasakan fasilitas yang lengkap tetapi harganya tetap terjangkau. Pihak hotel juga tidak perlu menyediakan beragam fasilitas karena sudah didukung oleh fasilitas yang terletak di sekitar hotel. Archied Noto Pradono Executive Director Capital & Investment Management PT Intiland Development Tbk menyatakan okupansi hotel jenis ini meningkat tiap tahunnya dan lebih tinggi dibandingkan dengan hotel bintang lima. (GAJAH KUSUMO) (siti.
[email protected])
MANUFAKTUR
8
Bisnis Indonesia, Jumat, 25 Maret 2011
Pasar elektronik bisa tumbuh 20% Produksi farmasi China diprediksi tumbuh 24% BEIJING: Produksi industri farmasi China diproyeksikan tumbuh 24% menjadi 1,55 triliun yuan (US$236 miliar) pada tahun ini dibandingkan dengan tahun lalu. Data National Development and Reform Commission menyebutkan badan perencanaan ekonomi negara itu memprediksi penjualan obat akan naik 23% menjadi 860 miliar yuan (US$131 miliar) tahun ini, dengan
penjualan di rumah sakit meningkat 25% menjadi 550 miliar yuan (US$83,7 miliar). NDRC juga menyebutkan penjualan di toko obat diproyeksikan naik 16% menjadi 195 miliar yuan atau sekitar US$29,7 miliar.
Kinerja industri farmasi China 2010 (US$ miliar)
Keterangan
Nilai
Pertumbuhan (%)
Produksi
236
24
131
23
Penjualan di RS
83,7
24
Penjualan di toko obat
29,7
16
Penjualan obat
Sumber: National Development and Reform Commission
BLOOMBERG/HL/ILHAM NESABANA
AKSELERASI Laba sektor petrokimia naik HOUSTON: Margin keuntungan petrokimia diperkirakan naik mencapai rekor pada 2013 setelah permintaan plastik global melampaui suplai, menurut Chemical Market Associates Inc. Margin industri Amerika Serikat untuk plastik polietilena dari penyulingan etana diprediksi meningkat menjadi sekitar US$0,25 per pon tahun ini dari US$0,20 sen pada 2010, ungkap Mark Eramo, Wakil Presiden Eksekutif CMAI, dalam presentasinya pada Konferensi Petrokimia Dunia di Houston, AS, kemarin. “Pada 2013, industri global akan kembali ke level keuntungan sangat tinggi, berpotensi melampaui level pendapatan tinggi yang pernah dicapai. Olefin dan plastik diproyeksikan mencatat pendapatan paling kuat dari sebelumnya.” (BLOOMBERG/HL)
Penjualan masih didominasi produk murah BISNIS INDONESIA
JAKARTA: Pasar elektronik domestik diproyeksikan tumbuh minimal 20% pada tahun ini, seiring dengan peningkatan produk domestik bruto yang ditargetkan 6%—7%. Tahun lalu, saat pertumbuhan ekonomi 5,5%, volume penjualan elektronik naik 17,2%. Lembaga riset GfK mengungkapkan nilai pasar elektronik Indonesia pada 2010 mencapai Rp83 triliun atau melonjak 26% dibandingkan dengan realisasi pada tahun sebelumnya. Pertumbuhan pasar itu merupakan yang tertinggi di Asia Pasifik. Direktur Komersial Regional Asia GfK Stanley Kee mengatakan pengeluaran masyarakat Indonesia untuk membeli peralatan elektronik merupakan yang ter-
16
Nilai pasar elektronik per kuartal 2009-2010 (Rp triliun) 19 19 19 18 17 Teknologi informasi
Pangsa pasar elektronik berdasarkan produk (%)
21
Elektronik konsumsi 16,3
13,5
Peralatan listrik besar 19,8
39,5
Telekomunikasi Foto/kamera QI
Q II
Q III
23
Peralatan listrik kecil 8,2
2,7
Q IV
2009
QI
Q II
Q III
Sumber: GfK
besar kedua setelah Malaysia. “Ke depan, pengeluaran masyarakat akan semakin tinggi karena persentase penduduk usia muda dan pertumbuhan pendapatan per kapita terus meningkat,” katanya saat pemaparan hasil riset GfK kemarin. Manajer Senior GfK Indonesia Grace Maringka mengatakan pasar terbesar di Indonesia terdapat pada produk dengan harga di ba-
Q IV
2010 BISNIS/ILHAM NESABANA
wah Rp2 juta, yang merupakan 84% dari total produk yang diserap pasar pada tahun lalu. “Berdasarkan data tersebut, produsen elektronik sebaiknya melakukan inovasi dan fokus pada produk dengan tingkat harga itu,” katanya. Adapun, produk dengan tingkat harga Rp2 juta—Rp5 juta mewakili 36% dari total nilai pasar dan menyumbangkan
14% dari jumlah unit yang terjual. Produk dengan harga di atas Rp5 juta berkontribusi 16% dari nilai pasar, tetapi dari sisi volume penjualan hanya menyumbang 2%. Grace menambahkan 70% penjualan produk dengan harga tertinggi itu merupakan ponsel pintar (smartphone) dan komputer jinjing.
Lonjakan penjualan Riset GfK atas penjualan 40 jenis produk elektronik di Tanah Air itu juga mengungkapkan pertumbuhan pasar selama tahun lalu didominasi oleh lonjakan penjualan elektronik rumah tangga. Grace menjelaskan perubahan pola hidup masyarakat Indonesia yang semakin didominasi oleh keluarga kecil dan modern meningkatkan kebutuhan terhadap elektronik rumah tangga. “Semakin banyak keluarga, penjualan elektronik rumah tangga semakin tinggi. Apalagi, penetrasi pasarnya yang baru 25% menyediakan banyak ruang untuk tumbuh,” ujarnya.
Alat pendingin atau lemari es merupakan elektronik rumah tangga yang tumbuh paling pesat pada tahun lalu dengan indeks penetrasi pasar mencapai 34%. Adapun, penetrasi produk pendingin ruangan (AC) dan mesin cuci masing-msaing 15%. Berdasarkan kontribusi pasar, peralatan telekomunikasi masih mendominasi. Alat telekomunikasi mewakili 39,5% total pasar elektronik, disusul oleh elektronik rumah tangga 19,8%, dan elektronik konsumer 16,3%. Stanley menambahkan produk elektronik dengan potensi pertumbuhan terbesar di dalam negeri adalah smartphone dan TV layar datar. “Pertumbuhan penjualan kedua produk itu didorong oleh replacement market, yakni keinginan konsumen untuk mengganti barang sejenis dengan model yang lebih baru,” paparnya. Untuk elektronik konsumer, lanjutnya, komputer jinjing dan kamera digital mencatat pertumbuhan lebih lambat dan ditopang oleh konsumen pemula. (11) (
[email protected])
Industri olahan karet andalkan pinjaman bank BISNIS INDONESIA
JAKARTA: Pelaku usaha menilai perbankan berperan penting dalam pengembangan industri pengolahan karet di Tanah Air sehingga perlu memahami cara kerja bisnis karet. Ketua Umum Dewan Karet Azis Pane mengatakan salah satu peran penting perbankan adalah mendanai usaha karet hulu. “Hilirisasi hanya dapat dicapai dengan memperkuat industri hulu, itu butuh bantuan modal kuat perbankan. Apalagi dalam menghadapi tekanan pengusaha asing yang memiliki modal lebih kuat,” katanya kemarin. Di Indonesia, terdapat lebih dari 130 pabrik penghasil karet men-
tah atau crumb rubber dengan total kapasitas 4 juta ton per tahun. Dalam beberapa tahun terakhir, perusahaan Thailand dan China agresif berusaha mengambil alih beberapa pabrik itu. Direktur Eksekutif Gabungan Produsen Karet Indonesia (Gapkindo) Suharto Honggokusumo menjelaskan sebagian besar produsen karet sudah memanfaatkan pinjaman bank guna mendanai pembelian karet mentah untuk produksi. “Saya tidak bisa berkomentar mengenai aktivitas bisnis per perusahaan. Namun, kebanyakan memang menggunakan dana bank,” katanya kemarin. Mantan Ketua Umum Gapkindo Daud Husni Bastari mengharap-
kan perbankan memahami industri karet sangat peka terhadap perubahan harga komoditas. “Seharusnya ada saling pengertian antara produsen dan perbankan mengenai cara kerja industri ini, bahwa biaya produksi kami tiba-tiba bisa melonjak,” kata Daud yang juga Komisaris Utama PT Global Deorub Industry.
Kooperatif Ketua Gapkindo Sumatra Utara dan eksekutif PT Wipolimex Santo Sumono menyatakan perbankan sebetulnya sudah cukup memahami kebutuhan biaya produksi karet yang melonjak akibat kenaikan harga karet dunia. “Mereka cukup koorperatif. Setelah memeriksa stok, efisiensi
produksi dan lain sebagainya, bank bersedia memberi tambahan modal,” ujarnya. Direktur PT Lingga Djaja Indra Mulyawan menambahkan pihaknya dapat memahami apabila bank berhati-hati memberikan pinjaman, apalagi ketika harga komoditas tidak stabil. “Mereka tentu saja butuh jaminan. Tahun lalu, harga karet naik sangat tinggi, kalau turun bagaimana? Berbeda kalau naiknya perlahan, mungkin bisa lebih mudah [menyetujui pinjaman].” Menurut dia, produsen karet biasanya membiayai maksimal 70% dari pembelian karet mentah dengan pinjaman dari bank. “Selebihnya harus biaya sendiri, biasanya mereka tidak mau jika
kita tidak punya 30% dari total biaya,” katanya. Lingga Djaja dan Deorub merupakan produsen pengolah karet mentah berbasis di Sumatra Selatan, dengan produksi tahun lalu masing-masing 20.000 ton dan 36.000 ton. Direktur Corporate Banking Bank Mandiri Fransisca Nelwan Mok mengatakan pengusaha karet umumnya debitur lama yang sudah turun-temurun menjadi nasabah bank tersebut. “Sebagai BUMN, Mandiri selalu mendukung industri karet nasional dengan batas dan struktur pembiayaan kredit fleksibel sesuai dengan pola usaha nasabah serta dalam menyikapi harga karet dunia yang fluktuatif.” (11)
HUKUM BISNIS
10 KLAUSUL SCTV belum siap konsultasi JAKARTA: Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) menyatakan PT Elang Mahkota Teknologi Tbk belum siap melakukan konsultasi terkait dengan rencana akuisisi, induk usaha PT Surya Citra Media Tbk (SCTV), terhadap PT Indosiar Karya Media Tbk (Indosiar). Sejauh ini, dua entitas tersebut masih dalam persiapan untuk merealisasikan rencana akuisisi itu. Komisioner KPPU Ana Maria Tri Anggraeni, kemarin, mengatakan PT Elang Mahkota telah mendatangi lembaga persaingan tersebut. Namun, dia menegaskan bahwa pertemuan tersebut bukan untuk konsultasi terkait dengan rencana akuisisi. Sementara itu, Titi Maria Rusli, Corporate Secretary EMTK menyatakan pihaknya hanya sekadar berkunjung ke KPPU, bukan konsultasi. “Kami tidak ada pembicaraan terkait rencana akuisisi,” katanya. (BISNIS/07)
Pukuafu tetap pada gugatan JAKARTA: PT Pukuafu Indah kembali menegaskan kepada majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan untuk tetap menerima permohonan mereka terkait hasil RUPSLB PT Newmont Nusa tenggara (NNT) mengenai divestasi saham 7% pada 2010. “Kami tetap kembali pada permohonan awal yaitu agar majelis hakim menerima permohonan kami,” ujar Thomas Kopong Mukin, kuasa hukum PT Pukuafu Indah pada sidang, kemarin di PN Jakarta Selatan. Pihak PT Newmont Nusa Tenggara dijadwalkan akan memberikan tanggapan atas permohonan penggugat pada 31 Maret 2011. (BISNIS/17)
Bisnis Indonesia, Jumat, 25 Maret 2011
PN Jaksel berhak adili IPO Krakatau Gugatan masuk dalam ruang lingkup perdata BISNIS INDONESIA
JAKARTA: Pengadilan Negeri Jakarta Pusat menyatakan berwenang mengadili gugatan warga negara (citizen lawsuit) yang diajukan oleh 13 pengamat ekonomi terkait dengan penawaran saham perdana (IPO) PT Krakatau Steel. Putusan hakim tersebut mengakhiri perdebatan antara pihak penggugat dan tergugat soal kewenangan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan untuk memeriksa dan mengadili perkara itu. Tergugat dalam perkara tersebut adalah Kementerian BUMN sebagai tergugat I, PT Krakatau Steel Tbk (KS) sebagai tergugat II, dan Badan Pengawas Pasar Modal-Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) sebagai tergugat III. Hakim Marsuddin Nainggolan saat membacakan putusan sela, kemarin, menyatakan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menolak eksepsi dari pihak PT Karakatau Steel (tergugat II).
“Pemeriksaan atas perkara ini [gugatan citizen lawsuit] dapat dilanjutkan,” katanya saat membacakan putusan. Pengadilan akan menggelar kembali persidangan atas perkara itu pada 7 April dengan agenda jawaban dari tergugat. Dalam pertimbanganya, majelis hakim menilai objek perkara yang diajukan penggugat yaitu terkait dengan penjualan saham. Oleh karenanya, majelis hakim menyatakan gugatan penggugat masuk kedalam lingkup keperdataan dan menjadi wewenang pengadilan negeri. Selain itu, majelis menyatakan penggugat memiliki legal standing untuk mengajukan gugatan. Dalam pertimbangannya, majelis menolak seluruh dalil eksepsi (jawaban) tergugat yang menilai penggugat tidak memiliki legal standing untuk mengajukan gugatan dalam perkara itu. “Penggugat memiliki kepentingan dan diakui secara undang-undang untuk mengajukan gugatan yang mengatasnamakan warga negara [citizen lawsuit]. Untuk itu eksepsi tergugat yang menilai penggugat tidak memiliki legal standing harus ditolak,” katanya. Kuasa hukum penggugat, Ian Si-
regar menyambut baik putusan sela tersebut. “Pertimbangan majelis hakim telah sesuai dengan fakta yang ada. Dengan adanya putusan ini, maka pemerintah harus transparan dalam melakukan IPO perusahaan negara lainya,” jelasnya seusai sidang, kemarin. Sementara itu, kuasa hukum PT Krakatau Steel (tergugat II), Suar Sanubeli, masih enggan berkomentar terkait putusan sela tersebut. “Nantilah, kami harus mempelajari putusan ini dulu,” jawabnya singkat seusai persidangan. Dalam eksepsi yang disampaikan oleh PT Krakatau Steel dalam sidang sebelumnya, disebutkan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tidak berwenang dalam memeriksa dan mengadili perkara itu. Pihak PT Krakatau Steel berpendapat bahwa seharusnya gugatan yang teregister di bawah No.500/PDT.G/ 2011/PN.JKT.PST ini diajukan melalui Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN). Sebelumnya, 13 pengamat ekonomi dan pasar modal mengajukan gugatan warga negara, terkait dengan penawaran saham perdana (initial public offering) PT Krakatau Steel, melalui Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. (
[email protected])(07)
Merek Maxistar digugat BISNIS INDONESIA
JAKARTA: PT Maxistar Intermoda Indonesia, perusahaan yang bergerak di bidang tekstil, mengajukan gugatan pembatalan pendaftaran merek Maxistar yang terdaftar atas nama pengusaha lokal, Ng Jok Pin. Gugatan tersebut terdaftar dengan No.20/merek/ 2011/PN. Niaga.Jkt.Pst. Perkara itu ditangani oleh majelis hakim yang diketuai oleh Nirwana. Penggugat melalui kuasa hukumnya Maria Situmorang menilai merek Maxistar yang terdaftar atas nama tergugat memiliki persamaan pada pokoknya dengan merek kliennya. “Gugatan ini kami ajukan karena merek tergugat memiliki persamaan pada pokoknya dengan merek klien kami yang telah didaftarkan terlebih dahulu,” ujarnya kemarin di Pengadilan Niaga Jakarta Pusat. Dia menjelaskan telah memiliki merek Maxistar melalui jual beli dan penyerahan hak yang dibuat pasa 15 November 2007 dari Edwin, yang dalam perkara ini menjadi turut ter-
gugat I. “Turut tergugat I telah menjual dan menyerahkan kepada penggugat hak atas merek Maxistar, sehingga apa yang dijual dan diserahkan menjadi milik penggugat,” katanya. Ditjen Hak Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM, menurut dia, telah menyetujui pendaftaran merek oleh turut tergugat I pada 28 September 2007. Mereka itu terdaftar No.IDM000136551 untuk melindungi barang kelas 24 (segala macam jenis tekstil). Sementara itu, kuasa hukum tergugat, Felix Wangsaatmaja, membantah semua tudingan yang diajukan penggugat. Menurut dia, merek Maxistar yang terdaftar atas nama kliennya memiliki perbedaan yang signifikan dengan merek penggugat. “Jelas ada perbedaan antara kedua merek ini. Dan perbedaan ini diakui oleh penggugat dalam gugatannya. Artinya, klien kami sah secara hukum memiliki merek tersebut,” katanya. Pemeriksaan dalam perkara ini akan dilanjutkan pada 30 Maret. (07)
BISNIS/YAYUS YUSWOPRIHANTO
REFORMASI PERADILAN BISNIS: Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Indonesia Hikmahanto Juwana (kiri) berbincang dengan Hakim Agung Supandi (tengah) dan Managing Partner SF Consulting Sri Wahyuni Sujono di sela-sela seminar Reformasi Peradilan di Bidang Bisnis di Jakarta, kemarin. Penyebab korupsi di perpajakan dan juga pengadilan pajak dimungkinkan
karena beberapa sebab, a.l. sistem dua atap yaitu pengadilan pajak di bawah MA dan Kementerian Keuangan, UU Pengadilan Pajak dan UU yang mengatur perpajakan tidak sinergis dan konsisten serta putusan pengadilan yang tidak konsisten.
Microsoft gugat Barnes & Noble terkait paten AP
SEATTLE: Microsoft Corp menggugat Barnes & Noble Inc dan dua produsen Nook e-reader berbasis Android terkait dengan pelanggaran hak paten. Dalam gugatan yang diajukan di Pengadilan Distrik AS di Seattle, pada awal pekan ini, Microsoft mengajukan pelanggaran tiga rangkap berdasarkan pelanggaran hak paten secara sengaja dari lima hak patennya. Selain mengajukan gugatan ke pengadilan, Microsoft juga melakukan pengaduan ke Komisi Perdagangan Internasional yang memiliki kekuatan untuk melarang impor produk-produk yang melanggar hak paten. Perangkat Nook dan Nook war-
na keluaran Barnes & Noble, yang saat ini bersaing dengan Kindle ereader keluaran Amazon.com Inc serta berbagai perangkat lainnya keluaran Sony Corp, merupakan perangkat yang berbasis Android yaitu sistem software yang dikembangkan pertama kali oleh Google untuk smartphone dan kemudian untuk komputer tablet.
Gugat Motorola Selain menggugat Barnes & Nobel inc., Microsoft juga menggugat Motorola, pembuat smartphone berbasis Android, atas pelanggaran hak paten pada Oktober 2010. Motorola kemudian mengugat balik Microsoft pada November. Gugatan Microsoft tidak secara langsung tertuju kepada Google, tetapi gugatan itu masih bisa me-
rugikan web pencarian nomor satu itu jika mereka memutuskan untuk tidak membayar lisensi teknologi Microsoft. Microsoft dalam gugatannya menyatakan bahwa perangkat Nook e-reader tersebut dilengkapi teknologi yang dipatenkan yaitu untuk menampilkan isi halaman web sebelum memuat gambar latar yang memungkinkan pengguna untuk membaca halaman lebih cepat. Dua hak paten lainnya yang diperkarakan oleh Microsoft adalah terkait dengan teknologi untuk memilih dan menganotasi teks dalam dokumen. Dalam gugatan itu juga dicantumkan nama dua produsen asal Taiwan yaitu Inventec Corp dan Foxconn International Holdings Ltd.
Pada blog perusahaan, Microsoft menyatakan bahwa setelah berunding selama 1 tahun, Barnes & Noble, Inventec serta Foxconn yang merupakan bagian dari Hon Hai Precision Industry Co tidak bersedia untuk menandatangani lisensi. “Bagaimanapun, kami tetap kukuh bahwa perizinan adalah cara terbaik bagi industri ke depannya dan kami akan terus memilih jalan lisensi daripada melakukan gugatan hukum“ tulis Horacio Gutierrez, penasihat umum wakil perusahaan Redmond Wash, Washington. Juru bicara Barnes & Noble, Mary Ellen Keating, menolak berkomentar mengenai gugatan hukum yang diajukan oleh pihak Microsoft tersebut. (T06)
ASURANSI & PEMBIAYAAN
Bisnis Indonesia, Jumat, 25 Maret 2011
PROTEKSI Laba SAN Finance meroket JAKARTA: PT Surya Artha Nusantara Finance (SAN Finance) mencetak peningkatan laba bersih 50,22% menjadi Rp114,68 miliar pada 2010 dari perolehan 2009, yaitu Rp76,34 miliar. Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan perseroan, laba bersih itu ditopang oleh peningkatan sewa pembiayaan dan pembiayaan konsumen. SAN Finance merupakan anak usaha dari PT Astra International Tbk yang bergerak di bidang pembiayaan alat berat. Kontribusi sewa pembiayaan meningkat 21,77% dari Rp334,54 miliar pada 2009 menjadi Rp Rp407,4 miliar pada 2010. Adapun, pembiayaan konsumen meningkat 58,5% dari Rp25,47 miliar pada 2009 menjadi Rp40,37miliar pada 2010. Pendapatan bunga dan lain-lain turun 68,65% dari Rp16,62 miliar menjadi Rp 5,21 miliar. (BISNIS/20)
Standar polis syariah terkendala JAKARTA: Klausul penyelesaian sengketa dan pembatalan polis menghambat pemberlakuan standar polis asuransi syariah oleh regulator. Wakil Ketua Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI) Yudha Pratama mengatakan kedua hal itu dinilai perlu didiskusikan lebih lanjut antara regulator, asosiasi, dan Dewan Pengawas Syariah. Dia menuturkan penyelesaian sengketa antara perusahaan asuransi dan pemegang polis syariah harus melalui Badan Mediasi Asuransi Indonesia, Badan Arbitrase Syariah Indonesia, dan pengadilan agama. Perusahaan asuransi konvensional hanya perlu menyelesaikan sengketa di pengadilan negeri. “Kami harus berdiskusi lagi ketika ada permintaan dari Kementerian Keuangan, terkait dengan peluang penyelesaian sengketa asuransi syariah di pengadilan negeri,” ujar Yudha kepada Bisnis kemarin. (BISNIS/19)
Premi Avrist menanjak 20% JAKARTA: Premi PT Avrist Assurance naik 20% menjadi Rp1,7 triliun pada 2010 dibandingkan dengan perolehan premi pada 2009, yaitu Rp1,4 triliun. Head of Marketing and Corporate Communications Avrist Kartina Sury mengatakan premi individual memberikan kontribusi hingga 80% dari total perolehan premi. Premi individual dihasilkan melalui berbagai kanal distribusi antara lain agensi, dana pensiun, produk unit linked, dan produk tradisional. “Kami memperluas jaringan distribusi di Indonesia, mengembangkan produk dan meningkatkan layanan dengan memaksimalkan pemasaran melalui berbagai kanal distribusi yang ada saat ini,” ujar Kartina kepada Bisnis kemarin. (BISNIS/19)
Aset multifinance bisa tembus Rp250 triliun Gempa Jepang pengaruhi penjualan otomotif OLEH SYLVIANA PRAVITA R.K.N. Bisnis Indonesia
JAKARTA: Aset industri pembiayaan diperkirakan naik 10% menjadi Rp250 triliun pada triwulan II/2011 dari posisi pada akhir tahun lalu, yaitu Rp230 triliun. Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia Wiwie Kurnia mengatakan peningkatan aset tersebut terkait dengan kondisi perekonomian dalam negeri yang menjanjikan bagi pertumbuhan bisnis multifinance. “Kami tetap optimistis target aset multifinance mencapai Rp275 triliun hingga akhir tahun ini. Kondisi Jepang akan memengaruhi kinerja multifinance, tetapi kami belum merevisi target aset. Kami memperkirakan aset multifinance mencapai Rp250 triliun pada triwulan II/2011,” kata Wiwie, kepada Bisnis kemarin. Aset industri pembiayaan sepanjang tahun lalu mencapai Rp230 triliun atau meningkat 31,8% dibandingkan dengan aset industri pada 2009 sebesar Rp174,44 triliun. Pertumbuhan tersebut ditopang oleh kenaikan penyaluran pembiayaan baru (booking), pelaku usaha multifinance memproyeksikan aset industri naik 20% menjadi Rp275 triliun pada tahun ini seiring dengan ekspektasi peningkatan kebutuhan pembiayaan. Wiwie mengungkapkan segmen pembiayaan konsumen tetap mendominasi Total aset
174,44
230,3
Total kewajiban
Total pendapatan 39,78 44,37 Total beban 29,36 32,81
135,35
182,47
Kinerja industri multifinance per 31 Desember (Rp triliun)
2010 2009 Laba bersih Sumber: Badan Pengawas 7,82 Pasar Modal dan Lembaga 8,92 Keuangan BISNIS/HUSIN PARAPAT
dibandingkan dengan segmen sewa guna usaha (leasing), anjak piutang (factoring), dan kartu kredit. Nilai pembiayaan konsumen yang terdiri dari pembiayaan kendaraan, pembiayaan barang elektronik, dan pembiayaan perumahan itu berkontribusi 66% dari total pembiayaan, sedangkan leasing 27,9%. Pada 2009, kontribusi pembiayaan konsumen sebesar 65%, sedangkan leasing 32,6% dari total pembiayaan 2009 sebesar Rp142,53 triliun. Pembiayaan melalui kartu kredit dan anjak piutang terkoreksi, menyusul prospek bisnis yang kurang cerah dibandingkan dengan dua segmen lainnya. Dia menilai kinerja multifinance tidak akan terpengaruh oleh kemungkinan pemerintah meningkatkan harga bahan bakar minyak dan membatasi jumlah konsumsi bensin bersubsidi akibat kenaikan harga minyak dunia. Senada dengan Wiwie, Presiden Direktur PT Wahana Ottomitra Multiartha (WOM Finance) Suwandi Wiratno mengatakan kebijakan pemerintah itu tidak akan berdampak pada bisnis perusahaan pembiayaan, khususnya pembiayaan motor. Dia justru menilai penjualan motor akan meningkat apabila pemerintah memberlakukan kebijakan tersebut. “Kami memperkirakan kinerja multifinance bagi pembiayaan motor akan makin bagus,” katanya.
Pembiayaan motor Anak usaha dari PT Bank International Indonesia Tbk (BII) itu merupakan perusahaan pembiayaan, khusus sepeda motor dengan berbagai merek. WOM Finance tidak menurunkan target bisnis, meskipun pemerintah akan menerapkan kebijakan atas bahan bakar minyak pada tahun ini. Pada tahun ini, katanya, perseroan menargetkan pembiayaan baru (booking) hingga Rp 8 triliun untuk sekitar 700.000 unit motor. Adapun, WOM Finance berhasil menyalurkan pembiayaan baru untuk 620.000 unit motor senilai Rp7,3 triliun pada 2010. Direktur PT Astra International Tbk Gunawan Geniusahardja menilai apabila harga bahan bakar minyak dinaikkan, hal itu tidak akan menunda masyarakat untuk membeli mobil atau motor. (20) (
[email protected])
Arah bisnis GE Finance belum ditentukan BISNIS INDONESIA
JAKARTA: PT Bank Permata Tbk belum memutuskan arah bisnis perusahaan pembiayaan yang diakuisisi bank tersebut pada tahun lalu, yaitu PT GE Finance Indonesia. Fokus Permata terhadap perusahaan pembiayaan tersebut, yaitu memindahkan nasabah kartu kredit GE Finance menjadi nasabah perseroan. Direktur Retail Banking Permata Lauren Sulistiawati mengatakan perseroan masih mengeksplorasi fokus bisnis dari GE Finance ke
5
depan. “Kami fokus untuk transfer nasabah kartu kredit GE Finance ke Bank Permata pada saat ini,” ujarnya kepada Bisnis beberapa waktu lalu. Sebelumnya, dia mengatakan transfer nasabah itu guna memperkuat bisnis dari kartu kredit Permata. Sekitar 300.000 kartu GE Money, kartu kredit GE Finance, akan ditransfer menjadi Permata Shopping Card dan ditargetkan selesai pada September 2011. Sisanya, yaitu nasabah kartu kredit GE Finance yang berjumlah
sekitar 200.000 nasabah akan ditransfer pada tahun mendatang. “Semua nasabah akan masuk ke Permata Shopping Card. Ke depan, kami akan melihat mereka masuk ke kartu tipe yang mana, apakah classic, platinum atau gold,” ujarnya. GE Finance merupakan satusatunya lembaga nonbank yang menerbitkan kartu kredit. Ketika akuisisi digelar GE Finance, pihaknya memperkirakan dapat menguasai 6% pangsa pasar kartu kredit di Indonesia. Dia memaparkan pihak Permata mengakui akuisisi itu dilakukan
untuk menggenjot portofolio kartu kredit Permata menjadi tiga kali lipat dari 250.000 nasabah dan menguasai sekitar 8% dari pangsa pasar kartu kredit. Ketika ditanya apakah GE Finance akan fokus di luar bisnis kartu kredit, Lauren enggan menjelaskan lebih lanjut. Menurut dia, perseroan masih terus mengeksplorasi bisnis multifinance sesuai dengan aturan yang berlaku. Namun, dia mengindikasikan GE Finance mungkin akan fokus pada kredit motor dengan dukungan joint financing dari Permata. (20)
BISNIS/KELIK TARYONO
PIALANG ASURANSI: Ketua Umum Asosiasi Broker Asuransi dan Reasuransi Indonesia (ABAI) Nanan Ginanjar (kanan) menjawab pertanyaan wartawan didampingi oleh Sekjen ABAI Freddy Pieloor pada acara jumpa pers di Jakarta, Rabu. Pertemuan itu memaparkan pengenalan fungsi dan peranan industri asuransi, khususnya pialang asuransi.
Perusahaan reasuransi penuhi batas minimum modal BISNIS INDONESIA
JAKARTA: Perusahaan reasuransi dalam negeri telah memenuhi batas minimum modal senilai Rp120 miliar pada tahun ini, terkait dengan regulasi modal yang ditetapkan oleh regulator. Premi PT Tugu Reasuransi Indonesia (Tugu Re) naik 40% menjadi Rp494 miliar pada 2010 dibandingkan dengan perolehan premi pada 2009, yaitu Rp419 miliar. Asuransi kerugian berkontribusi hingga 90% dari total pendapatan. Perinciannya, yaitu terdiri asuransi nonangkutan laut 40%, asuransi angkutan laut 30%, lainlain 20% dan asuransi jiwa sebesar 10%. Perolehan laba perseroan juga meningkat sebesar 160% pada 2010 menjadi sekitar Rp28,34 miliar. Hasil investasi meningkat sebesar 20% dan rasio modal terhadap risiko (risk based capital RBC) mencapai 160%. Presiden Direktur Tugu Re Moro W. Budhi mengatakan kondisi pasar asuransi dan reasuransi di Indonesia membaik. Perusahaan reasuransi lokal masih mempunyai kesempatan menggarap pasar dalam negeri, meskipun premi industri asuransi nasional yang terdistribusi ke reasuradur internasional diperkirakan mencapai 80% dari total industri. Terkait dengan pemenuhan modal minimum sebesar Rp100 miliar berdasarkan PP No. 81/2008, Tugu Re telah mencapai batas minimum, yakni sebesar Rp120 miliar. Namun, Moro tidak menampik jika perusahaan masih membutuhkan suntikan modal minimal Rp100 miliar dari perusahaan induk Tugu Pratama. “Tambahan modal itu ditujukan untuk
memperkuat modal dan mengembangkan bisnis. Kami akan fokus menggarap pasar korporat dan mengelola risiko keuangan yang lebih hati-hati,” kata Moro. Adapun, PP No. 81/2008 juga mewajibkan perusahaan reasuransi memenuhi modal minimum sebesar Rp150 miliar pada 2012 dan Rp200 miliar pada 2014. “Mengapa harus menunggu hingga 2014 jika berpeluang memenuhi modal sejak sekarang? Selain itu, aktivitas perseroan juga akan lebih tenang tanpa harus dikejar kewajiban pemenuhan modal minimum,” ujar Moro. Selain Tugu Re, PT Reasuransi Internasional Indonesia (ReIndo) mengaku telah memenuhi batas modal minimum yang ditetapkan regulator, sehingga ReIndo tidak menghadapi kendala dalam permodalan.
Suntikan modal Kepala Departemen Treaty ReIndo Fitris Dinarwan menyatakan perusahaan reasuransi itu tetap membutuhkan suntikan modal. Hal itu terkait dengan pemenuhan modal atas regulasi pemerintah, menyusul modal bagi struktur bisnis perseroan. Selanjutnya, Presiden Direktur PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk (Marein) Robby Loho mengatakan modal yang dimiliki Marein mencapai Rp180 miliar dan perseroan berencana menambah modal. Menurut Robby, Marein menguasai sekitar 22,5% dari total pangsa pasar reasuransi di Indonesia dan pangsa pasar 90% untuk asuransi jiwa. Marein menargetkan pertumbuhan premi sebesar 20% sekitar Rp 530 miliar hingga Rp540 miliar dibandingkan dengan perolehan tahun lalu sekitar Rp 480 miliar. (19)
OTOMOTIF
Bisnis Indonesia, Jumat, 25 Maret 2011
KTB pertahankan posisi di segmen kabin ganda OLEH SITI MUNAWAROH Bisnis Indonesia
BALIKPAPAN: PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB), agen tunggal pemegang merek Mitsubishi, berambisi mempertahankan posisi sebagai pemimpin pasar di segmen kendaraan pikap kabin ganda, menyusul peluncuran varian anyar Strada Triton HD-X. Sejak 2005 hingga saat ini, Mitsubishi menjadi market leader dengan meraup sekitar 40% pangsa pasar secara nasional di segmen kendaraan pikap kabin ganda melalui model andalannya Strada Triton. Selama 6 tahun dan saat ini memasuki tahun ke-7, total penjualan Strada Triton mencapai lebih dari 36.000 unit di Indonesia. Executive Marketing Director KTB Rizwan Alamsyah mengatakan
Strada Triton dengan enam varian produknya telah menjadi model yang sangat digemari (saleable) dan diandalkan oleh konsumen. “Target kami mempertahankan posisi dan produk Strada Triton makin digemari konsumen,” katanya dalam peluncuran Strada Triton HD-X, kemarin. Seiring dengan kondisi pasar dan kehadiran varian anyar, kata Rizwan, penjualan model Strada Triton pada tahun ini diharapkan meningkat sekitar 10% menjadi kisaran 7.000-an unit. Tahun lalu, Strada Triton membukukan angka penjualan sebanyak 6.196 unit, tumbuh 29% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. “Secara nasional market share kami di kelas Strada Triton sebesar 40-an % dan di Kaltim mencapai 60%,” paparnya.
RI siap tampung pabrik mobil Jepang Gaikindo: Produksi mobil masih aman hingga bulan depan OLEH ELVANI HARIFANINGSIH BIsnis Indonesia
JAKARTA: Indonesia siap menjadi daerah relokasi pabrik otomotif Jepang jika upaya restart fasilitas produksi di Negeri Sakura itu dalam jangka panjang masih belum dapat dilakukan. Ketua Umum Gaikindo Sudirman M. Rusdi menyebutkan kalangan ATPM (agen tunggal pemegang merek) di Indonesia sudah mengajak pabrikan asal Jepang yang terganggu kegiatan operasinya akibat gempa bumi dan tsunami untuk merelokasikan pabriknya ke Indonesia. Jika relokasi dapat direalisasikan, kata Sudirman, kandungan lokal yang digunakan untuk memproduksi kendaraan bermotor di Tanah Air. “Apalagi kalau mereka yang meminta, tentu kita maupun GIAMM [pelaku industri suku cadang di Indonesia] akan mendukung,” ujarnya.
Bangkok Motor Show diklaim terbesar di Asia OLEH AFRIYANTO Bisnis Indonesia
BANGKOK: Grand Prix International Co., Ltd., mengklaim Bangkok International Motor Show ke-32 sebagai pameran otomotif terbesar di Asia, menyusul pemindahan arena pameran ke Challanger Hall, Impact Muang Thong Thani. Prachin Eamlumnow, Chairperson Grand Prix International Co., Ltd., penyelenggara pameran, mengatakan lokasi pameran di Impact Muang Thong Thani ini menepati area 60.000 m2 sehingga mampu menampung lebih banyak peserta. “Dengan venue yang lebih luas, acara ini bisa dianggap sebagai ajang pameran otomotif terbesar di Asia,” ujarnya pada acara pembukaan The 32nd Bangkok International Motor Show di Bangkok, kemarin. Klaim sebagai pameran terbesar di Asia tersebut bahkan terpampang dengan jelas di backdrop panggung, pada logo The 32nd Bangkok International Motor Show yang bertuliskan ‘The biggest in Asia’. Menurut dia, selama 12 tahun terakhir, pameran otomotif dilaksanakan di Bangkok International Trade & Exhibition. Namun berhubung dari tahun ke tahun jumlah peserta terus meningkat, pihak panitia menilai lokasi tersebut sudah tidak mampu lagi menampung peserta, sehingga diputuskan untuk mencari lokasi baru yang lebih representatif. The 32nd Bangkok International Motor Show yang mengambil tema 'Discovery a new innovation' ini berlangsung selama 12 hari mulai 25 Maret hingga 5 April 2011. Sedikitnya 29 merek mobil berpartisipasi dalam pameran tersebut, ditambah dengan 10 merek sepeda motor dan 10 industri pendukung. Prachin Eamlumnow menargetkan pameran kali ini ditargetkan dapat di-
9
kunjungi oleh sedikitnya 1,8 juta orang, dengan volume transaksi sebanyak 28.000 unit. Namun, dia tidak menyebut besarnya nilai transaksi itu. Pameran menampilkan sejumlah produk terbaru antara lain Honda Brio, new Mazda3, Mercedes-Benz CLS, dan Chavrolet Colorado. Selain itu, tampil mobil konsep seperti Toyota FT-EV II, Mitsubishi Global Small, Nissan Leaf, Proton Lekir, dan Suzuki Swift Ranger Extender. Toyota menempati stand terluas yaitu 2.600 m2, disusul Mercedes-Benz dan BMW masing-masing seluas 1.600 m2. Ketua Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Johnny Darmawan yang hadir di acara tersebut mengakui pameran kali ini jauh lebih besar dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. “Seiring dengan perkembangan industri otomotif, pelaksanaan pameran tentunya juga harus lebih besar dari tahun ke tahun,” ujarnya. Gaikindo pun, lanjutnya, sudah lebih dulu memperluas cakupan pameran otomotif di Indonesia, dengan memindahkan lokasi pameran dari Jakarta Convention Center di Senayan ke arena PRJ di Kemayoran. “Kami tentu saja berharap suatu saat nanti pameran otomotif di Indonesia bisa setara dengan pameran di sini [Bangkok],” tutur Johnny. Lebih jauh Prachin Eamlumnow berharap bahwa pelaksanaan pameran otomotif ini dapat memberi kontribusi terhadap target peningkatan penjualan kendaraan bermotor di Thailand. Menurut dia, tahun lalu penjualan mobil di pasar domestik Thailand mencapai 800.000 unit dan sepeda motor 1,7 juta unit. “Tahun ini pasar kendaraan bermotor roda empat ditargetkan tumbuh menjadi 850.000 unit, sedangkan sepeda motor 1,8 juta unit.”
Presiden Direktur Indomobil Eropa dan Amerika Serikat karena Group, Gunadi Sindhuwinata, pasokan komponen tersendat. Terkait dengan dampak gangberpendapat bahwa relokasi dapat dilakukan dengan cara me- guan operasional pabrik di Jepang mindahkan mesin-mesin dari terhadap Indonesia, Gaikindo Jepang ke Indonesia dan hal itu menyatakan kegiatan produksi dinilai lebih efisien bagi produsen mobil di Indonesia masih aman hingga bulan dekendaraan berpan. motor asal Negari Akan tetapi, Sakura ini. “Saat ini yang mereka masih Apalagi, memenjadi prioritas belum dapat nurut dia, pasar kendaraan ber- prinsipal di Jepang memastikan bagaimana kondisi motor di Indonesia terus adalah keselamatan pada bulan selanjutnya. tumbuh dengan para pekerja dan “Untuk prosangat pesat. layanan purnajual.” duksi Maret Demikian pula hingga April madengan pasar di sih relatif aman, tetapi Mei masih negara-negara anggota Asean. Indonesia, sambungnya, per- menunggu informasi dari sana lu mempersiapkan kawasan karena situasi setiap harinya berindustri yang memungkinkan ubah,” ujar Sudirman. Saat ini, lanjutnya, pihaknya para produsen kendaraan ini dapat masuk dan memanfaatkan masih terus melakukan konsolipabrik-pabrik yang sudah ada dasi dengan prinsipal, sehingga jika prinsipal di Jepang serius ATPM Daihatsu ini belum dapat memastikan seberapa besar dammerelokasikan pabriknya. Sampai sejauh ini rencana pak bencana ini dan potential restart pabrik otomotif di Jepang loss yang diderita sejumlah promasih terus terkendala. Gangguan dusen. Direktur PT Indomobil Sukses produksi kendaraan bermotor bahkan telah melebar hingga ke Internasional Tbk, Bambang Su-
bijanto, juga menyebutkan bahwa produksi pada Maret dan April masih sesuai dengan rencana produksi semula, karena material sudah sesuai dengan pesanan.
Pasokan beragam Di lain pihak, ATPM Jepang lainnya, PT Hino Motors Manufacturing Indonesia, menyebutkan bahwa lokasi pabrik kendaraan ini yang berlokasi di Tokyo Prefektur, tidak terkena imbas bencana alam. “Untuk domestic market masih sesuai dengan rencana. CKD tak hanya dari Jepang, tetapi juga dari negara Asean lainnya. Untuk lokal supplier juga masih cukup untuk Maret-April ini,” kata Kristijanto, Deputy Associate Director Corporate Affair Hino Motors. Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor Joko Trisanyoto menyebutkan hingga saat ini pabrik Toyota yang ada di Jepang masih menunda produksi kendaraan bermotor hingga 26 Maret mendatang. Menurut dia, saat ini yang menjadi prioritas prinsipal di Jepang adalah keselamatan para pekerja dan layanan purnajual.
“Untuk layanan purnajual sudah mulai beroperasi sejak 17 Maret lalu dan sudah ada pengapalan suku cadang ke Indonesia pada 21-22 Maret. Kami harapkan after sales ini tidak akan terganggu,” tuturnya. Presdir PT Isuzu Astra Motor Indonesia Yohannes Nangoi menyebutkan kantor pusat yang berlokasi di Omori dan dua pabrik Isuzu lainnya dalam kondisi yang aman, tetapi 50 lokal supplier mengalami dampak yang cukup serius dan 65 supplier lainnya menderita dampak yang ringan. Akibat gempa ini, kata Yohannes, pihaknya belum dapat mengalkulasi secara detail dampaknya. Kendati demikian, dia dapat memastikan bahwa stok komponen dan suku cadang ATPM ini hingga April mendatang masih dalam kondisi yang aman. Senada dengan ATPM lainnya, PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors, yang memegang merek Mitsubishi di Indonesia, juga menyatakan bahwa stoknya masih aman sepanjang Maret hingga April mendatang. (elvani.
[email protected])
OPINI
Jumat, 25 Maret 2011
Akuntan publik atau akuntan menteri?
Menanti bank tanah
K
esenjangan antara ketersediaan hunian dan jumlah keluarga yang memerlukannya (backlog) semakin besar hingga saat ini tercatat lebih dari 7 juta unit. Memang kebutuhan paling besar atas salah satu kebutuhan dasar tersebut berada di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek), tetapi bukan berarti di daerahdaerah lainnya persoalan permukiman sudah teratasi. Untuk itulah pemerintah pusat, selama setidaknya 1 tahun belakangan ini, menetapkan bahwa pemerintah daerah (pemda) juga mempunyai kewajiban dalam hal penyediaan hunian bagi masyarakat khususnya kalangan ekonomi menengah ke bawah yang memang jangkauan ekonominya terbatas untuk memiliki rumah sendiri. Tujuan kebijakan tersebut jelas baik, yakni agar pemda, sebagai yang paling mengetahui kondisi setempat, ikut terlibat secara nyata dalam pemenuhan kebutuhan akan hunian bagi warganya. Permasalahannya, faktanya belum banyak pemda yang mempunyai strategi konkret dalam menggenjot penyediaan hunian untuk masyarakat berpenghasilan terbatas. Salah satu kendala, bahkan dapat disebut sebagai yang paling besar, adalah terbatasnya lahan yang tersedia untuk dibangunkan permukiman dengan harga yang masih cukup murah supaya harga rumah yang didirikan masih terjangkau oleh masyarakat kecil. Di sisi lain, harus diakui bahwa belum terbukti kepedulian kebanyakan pemda terhadap penuntasan masalah perumahan sudah cukup tinggi. Dalam kondisi seperti itu, pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera), agaknya tidak bisa demikian saja melepas upaya memacu penyediaan hunian ini kepada pemda-pemda. Paling tidak, pemerintah pusat sebaiknya melakukan semacam pendampingan bagi pemda agar konsep bank tanah bisa berjalan di berbagai daerah. Bank tanah menjadi penting untuk segera direalisasikan, mengingat kendala terbesarnya memang pada pasokan lahan yang harganya masih cukup murah. Sulitnya, di tingkat pemerintah pusat pun, belum tersedia konsep yang dapat mewujudkan secara konkret konsep bank tanah. Tetapi, dengan adanya kesadaran bahwa penyediaan hunian memang merupakan persoalan yang mendesak, rasanya belum terlambat untuk menyiapkan konsep seperti apa sebenarnya bank tanah yang dikehendaki dan bisa diterapkan di berbagai daerah. Muncul usulan agar dibentuk satu badan yang secara khusus bertugas untuk ‘mengumpulkan’ stok tanah. Sempat mengapung pula nama Perum Perumnas sebagai salah satu alternatif pelaksana badan dimaksud. Semua tidak bisa diputuskan tanpa kajian. Jadi, mulailah kajian tersebut sesegera mungkin dan tanpa menunggu waktu yang lama, selayaknya dapat ditularkan kepada pemda-pemda. Harus dimulai sekarang kalau kita memang tidak ingin backlog terus membengkak.
TAJUK UTAMA
Pembahasan RUU Akuntan Publik tak perlu studi banding OLEH MARISI P. PURBA Dosen Luar Biasa Pendidikan Profesi Akuntan, Universitas Kristen Maranatha
Sangat menarik menyimak perdebatan antara para birokrat perancang RUU Akuntan Publik dan Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) pada akhir 2010 lalu.
I
API mengusulkan perubahan terhadap draf RUU Akuntan Publik terutama terkait dengan pasal pengenaan sanksi hukum pidana terhadap akuntan publik yang lalai dalam melakukan tugasnya. IAPI bahkan mengancam akan melakukan judicial review apabila RUU Akuntan Publik disahkan oleh pemerintah. Sedemikian hebohnya masalah RUU Akuntan Publik tersebut hingga pimpinan DPR telah menyetujui RUU Akuntan Publik sebagai salah satu topik dalam daftar rencana studi banding ke Washington D.C., Amerika Serikat, dalam waktu dekat. RUU Akuntan Publik memang sangat mendesak untuk disahkan karena eksistensi akuntan publik sangat signifikan dalam penegakan good corporate governance dan pembentukan sistem pasar modal yang baik. Berbagai skandal korporasi yang terjadi di AS seperti skandal Enron, Worldcom, Adelphia dan lain-lain menunjukkan begitu besarnya peranan profesi akuntan publik. DPR dan pemerintah sebetulnya dapat memetik pelajaran dari skandal-skandal tersebut dengan kajian sederhana tanpa harus menghamburkan biaya mahal untuk melakukan studi banding
“
VERBATIM
”
B
TAJUK TAMU
“Harus [terus] hidup dan berkembang.” Mendiknas M. Nuh soal dukungan dana atas Pusat Dokumentasi Sastra HB Jasin.
• International Herald Tribune, 23 Maret
Upaya menangkal radiasi
K
ebocoran radioaktif dari reaktor nuklir No.1 di PLTN Fukushima yang dioperasikan oleh Tokyo Electric Power Co. menunjukkan tingkat yang membingungkan tidak hanya bagi penduduk di Prefektur Fukushima, tetapi juga masyarakat di sekitar prefektur tersebut. Menurut Kementerian Pendidikan, Budaya, Olahraga, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, angka indikator radioaktivitas lingkungan saat ini menunjukkan tingkat tinggi kadar cesium sebesar 137 dan iodine sebesar 131 di Prefektur Hitachinaka, Ibaraki dan Distrik Shinjuku di Tokyo. Kedua daerah tersebut masing-masing berjarak sekitar 120 km dan lebih dari 200 km dari PLTN. Beberapa dari angka tersebut melebihi tingkat yang ditetapkan pemerintah tentang daerah radiasi terkontrol. Penetapan itu bertujuan untuk mencegah paparan tingkat radiasi berbahaya. Sangat jelas, zat radioaktif yang dilepaskan ke atmosfer dari PLTN yang lumpuh tersebut telah bercampur dengan tanah. Kita tidak boleh panik dengan angka-angka tingkat radiasi tersebut. • The Asahi Shimbun, 23 Maret
ke luar negeri. Istilah akuntan publik memiliki makna yang harus dipahami dengan memperhatikan aspek historis terbentuknya profesi tersebut. Profesi ini lahir dari konsep korporasi sistem ekonomi liberal di negara-negara Barat dengan moto laissez faire-laissez passer-nya. Berdasarkan sistem tersebut, campur tangan pemerintah harus diminimalisasi karena adanya keyakinan the invisible hand yang memungkinkan mekanisme pasar berjalan secara otomatis. Profesi akuntan publik lahir dari hakikat korporasi yang merupakan nexus of contract antara para stakeholder korporasi itu sendiri. Seorang akuntan publik diharapkan dapat bersikap independen terhadap semua stakeholder korporasi dan pihak manajemen yang menugaskannya. Sebab, jika tidak, maka laporan audit yang ia terbitkan tidak dapat dipercaya. Dalam menjalankan tugasnya itu, akuntan publik bertanggung jawab kepada publik secara luas dan para stakeholder korporasi secara sempit. Di sinilah akuntan publik diharapkan dapat menjaga integritasnya dan objektivitasnya dalam menjalankan tugas sebagai auditor eksternal.
Kewenangan Menkeu Sebagaimana diketahui, PMK No. 17/PMK.01/2008 menetapkan kewenangan penuh dalam pemberian izin dan pembinaan
profesi akuntan publik pada Departemen Keuangan. Bahkan otoritas penetapan sanksi dan review terhadap kualitas Kantor Akuntan Publik juga ada pada Departemen Keuangan. Menurut penulis, dengan diberlakukannya PMK No. 17/PMK.01/2008, sebetulnya hakikat akuntan publik telah berubah menjadi
BISNIS/MAHER
’akuntan menteri’. Sebab PMK No. 17/PMK.01/2008 telah memungkiri hakikat akuntan publik sebagai profesi yang bertanggung jawab terhadap publik. Kewenangan yang dimiliki
“Kita akan buka tiga outlet.” Dirut Martha Tilaar Bryan Tilaar soal ekspansi Martha Tilaar Shop ke luar negeri pada 2011.
Surat-surat harus dilengkapi dengan identitas pribadi
Pentingnya UU intelijen Para petugas intelijen kembali menjadi bahan pembicaraan di berbagai media massa terkait kasus teror paket bom buku yang belakangan ini terjadi dan menimbulkan keresahan luas di masyarakat. Bahkan, ada yang langsung menuduh bahwa kejadian itu merupakan permainan intelijen. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, Ansyad Mbaai, membantah adanya permainan intelijen dalam kasus teror bom buku itu. Dalam keterangannya, ia menyatakan bahwa pelaku adalah orang lama dari jaringan teroris yang masih eksis. Kalau dinalar lebih lanjut, dalam sebuah negara modern, intelijen merupakan sebuah elemen penting yang mempunyai beberapa fungsi, di antaranya adalah fungsi pencegahan, fungsi deteksi dini, dan fungsi menghilangkan ancaman. Dan, itu sangat perlu! Fungsi pencegahan biasa disebut dengan fungsi antisipasi terhadap suatu kejadian yang mungkin akan terjadi. Hal ini berkaitan dengan fungsi deteksi dini yang memungkinkan aparat intelijen untuk mengumpulkan data, menganalisis informasi dan menilai data serta informasi tersebut, sebelum mengambil langkah-langkah yang tepat untuk menghilangkan ancaman yang mungkin akan terjadi. Terkait fungsi di atas, menurut beberapa informasi, hingga kini institusi intelijen masih belum memiliki perundangan yang menjadi dasar hukum organisasi. Mereka masih berkutat dengan keputusan presiden yang hierarkinya di bawah undang-undang. Maka, tidak heran bila komunitas intelijen sangat butuh undang-undang sebagai dasar hukum dalam melaksanakan fungsi tadi
oleh Menteri Keuangan dalam mengatur dan membina profesi akuntan publik memiliki implikasi terhadap independensi profesi ini. Misalnya dalam kasus seorang akuntan publik melakukan audit terhadap laporan keuangan BUMN yang telah go public, ia tentunya tidak dapat diharapkan
bersikap independen terhadap Menteri Keuangan yang memiliki kapasitas sebagai pemegang saham mayoritas BUMN tersebut. Seorang akuntan publik juga tidak dapat diharapkan bersikap independen pada saat ditugaskan melakukan audit terhadap laporan keuangan partai politik, audit investigasi terhadap korupsi yang dilakukan pejabat, audit pajak dan lain-lain. Fungsi pembinaan profesi akuntan publik yang dilakukan oleh Departemen Keuangan masih perlu dipertanyakan. Adalah mustahil bagi para staf Departemen Keuangan—kini Kementerian Keuangan— dapat me-review dan melakukan pembinaan terhadap profesi akuntan publik manakala mereka sendiri belum pernah bekerja sebagai akuntan publik. Menurut The International Organization of Securities Commissions (IOSCO), pemerintah dapat menggunakan salah satu dari selfregulation model atau direct regulation model dalam mengatur profesi akuntan publik. Jika pemerintah menggunakan selfregulation model, profesi akuntan publik dibiarkan mengatur dirinya sendiri. Sedangkan apabila pemerintah menggunakan direct regulation model, pemerintah bertanggung jawab melakukan pengaturan dan pembinaan terhadap profesi akuntan publik. Namun IOSCO menetapkan bahwa terdapat syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh pemerintah apabila menggunakan direct regulation model. Syarat pertama, pemerintah harus memiliki sikap independen dan dapat mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya, kedua; pemerintah harus memiliki sumber daya, kompetensi dan kapasitas yang memadai, dan ketiga; pemerintah harus melakukan tugasnya dengan memperhatikan standar profesional dan kerahasiaan yang tinggi. Apabila syarat-syarat yang ditetapkan IOSCO tersebut tidak terpenuhi, profesi akuntan publik di Indonesia belum dapat dianggap memenuhi standar global dengan kompetensi dan independensi yang diharapkan.
Indonesia (JIBI). Apabila lebih dari 1 minggu artikel yang diterima belum diterbitkan tanpa pemberitahuan lain dari redaksi, penulis berhak mengirimkannya ke media lain. Setiap tulisan yang dimuat merupakan pendapat pribadi penulis.
Setiap artikel yang dikirim ke redaksi hendaknya diketik dengan spasi ganda maksimal 5.000 karakter, disertai riwayat hidup (curriculum vitae) singkat tentang diri penulis. Artikel yang masuk merupakan hak redaksi Bisnis Indonesia dan dapat diterbitkan di media lain yang tergabung dalam Jaringan Informasi Bisnis
Perselisihan dalam sekutu anyak yang terkejut ketika Prancis muncul sebagai salah satu pendukung terdepan dalam aksi militer di Libia, terutama Amerika Serikat, yang terbiasa dengan kritik Prancis tentang Irak dan Afghanistan. Intervensi militer untuk menyelamatkan penduduk Benghazi dari ancaman pembunuhan oleh Kolonel Moammar Khadafi mungkin akan terlambat bila Presiden Nicolas Sarkozy tidak menekan PBB untuk mendukung zona larangan terbang. Saat ini, Sarkozy perlu untuk menahan diri dan membiarkan NATO memimpin. Ia tampaknya siap untuk melakukan hal tersebut setelah berbicara dengan Presiden Obama melalui telepon pada hari Selasa, namun perinciannya perlu untuk direalisasikan secepatnya. Upaya Prancis untuk tampil sebagai pemimpin dan koordinator utama intervensi membuat tegang hubungan dengan negara-negara lain yang tergabung dalam koalisi.
11
PEMBACA MENULIS
sebagai tugas negara. Yang masih menjadi persoalan adalah rancangan undang-undang intelijen hingga kini masih menjadi bahan perdebatan di parlemen. Itulah mengapa kinerja para petugas intelijen nasional kita kurang maksimal dalam mengantisipasi ancaman yang mungkin terjadi pada negara dan bangsa tercinta. Sekali lagi, keberadaan institusi intelijen yang memiliki kredibilitas tinggi dan beratap undang-undang benar-benar diperlukan dalam entitas sebuah negara. Jenifer Woworuntu Lenteng Agung Jakarta
Permudah IMB bagi rakyat Pemerintah sudah menyiapkan cetak biru rumah murah bagi masyarakat tak mampu dengan harga sekitar Rp20-Rp26 juta. Cetak biru perumahan murah ini ditargetkan selesai pekan ini. Cetak biru itu mencakup luas rumah, harga, lokasi perumahan, dan jadwal pelaksanaan pembangunan. Selain itu ada beberapa keringanan lain, seperti bebas izin pembangunan (izin mendirikan bangunan/IMB). Pemerintah akan bekerja sama dengan pemda (pemerintah daerah) agar rumah murah diberikan keringanan bebas pajak. Saya menyarankan agar pengembang maupun pemda dituntut bersinergi dalam membangun rumah sejahtera di lahan yang telah disiapkan. Menurut saya, urusan perumahan kini sudah menjadi urusan wajib daerah. Jika ada kepala daerah yang tidak memberi perhatian pada pemenuhan rumah,
maka patut dipertanyakan komitmennya pada rakyatnya sendiri. Pendapat saya juga pada sektor perumahan harus menjadi instrumen penting dalam perencanaan pembangunan kota dan daerah. Sehingga upaya penyediaan cadangan lahan untuk dibangun jadi hunian rakyat, seperti di Amerika Serikat atau Singapura, perlu dilakukan untuk mengontrol pergerakan harga lahan yang makin melambung. Dan perlu ditambahkan pula bahwa lahan-lahan strategis yang harganya murah dapat dibeli dengan dana APBD. Nantinya, aset lahan itu bisa dijual dengan harga logis kepada pengembang rumah sejahtera. Permudah izin pembangunan rumah murah. Untuk mendukung program pemerintah dalam menyediakan rumah murah untuk rakyat, daerah harus memberikan kemudahan bagi pengembang yang akan melakukan pembangunan. Jangan sampai pengembang enggan membantu program pemerintah, karena menganggap perizinan dipersulit dan mahal. Untuk bidang lain, pemda hendaknya juga mempermudah izin bagi pengusaha yang akan menanamkan investasinya. Beberapa waktu lalu Menko Perekonomian Hatta Rajasa meminta kepada daerah untuk membuka diri dan memberikan kemudahan kepada investor yang akan menanamkan modalnya. Karena langkah-langkah itu bisa membantu mempercepat pembangunan ekonomi nasional. Anggelita Putri Pondok Gede Jakarta
Kritik, saran, dan komentar bisa disampaikan melalui surat ke redaksi Bisnis Indonesia atau e-mail:
[email protected]
Pemimpin Umum: Dr. H. Sukamdani S. Gitosardjono. Wakil Pemimpin Umum: Ahmad Djauhar. Pemimpin Perusahaan: Soebronto Laras. Wakil Pemimpin Perusahaan: Haryadi B. Sukamdani. Pemimpin Redaksi: Arief Budisusilo. Wakil Pemimpin Redaksi: Linda Tangdialla. Sekretaris Redaksi: M. Syahran W. Lubis. Redaktur Pelaksana: Abraham Runga Mali, Chamdan Purwoko, Gung Panggodo Supryanto, Inria Zulfikar. Redaktur: Aprilian Hermawan, Budi Prakarsa, Djony Edward, Eries Adlin, Firman Hidranto, Firman Wibowo, Hery Lazuardi, Hery Trianto, Ismail Fahmi, Lahyanto Nadie, Martin Sihombing, M. Rochmad Purboyo, M. Sarwani, M. Yunan Hilmi, Nono Budiono, Rustam Agus, Setyardi Widodo, Sutarno, Suwantin Oemar, Wisnu Wijaya, Zufrizal. Tim Pengembangan Redaksi: Adhitya Noviardi, Y. Bayu Widagdo. Manajer Sekretariat Redaksi: Indyah Sutriningrum. Asisten Redaktur: Algooth Putranto, Andry T. Kurniady, Aprika Rani Hernanda, Arif Pitoyo, Bambang Supriyanto, Bastanul Siregar, Elsya Refianti, Erna Sari Ulina Girsang, Fahmi Achmad, Gajah Kusumo, Hendra Wibawa, Junaidi Halik, Lutfi Zaenudin, Moh. Fatkhul Maskur, Muhammad Munir Haikal, Nana Oktavia Musliana, Rahayuningsih, Sylviana Pravita R.K.N., Taufik Wisastra, Tomy Sasangka, Tri Dirgantara Pamenan, Yayan Indrayana, Yeni H. Simanjuntak, Yusran Yunus. Staf Redaksi: Achmad Aris, Afriyanto, Agust Supriadi, Anggi Oktarinda, Anugerah Perkasa, Arif Gunawan Sulistiyono, Arif Novianto Yuwono, Asep Dadan Muhanda, Bambang P. Jatmiko, Berliana Elisabeth, Dewi Astuti, Diena Lestari, Elvani Harifaningsih, Erwin Tambunan, Fajar Sidik, Fita Indah Maulani, Gita Arwana Cakti, Hendri T. Asworo, Herry Suhendra, Hilda Sabri Sulistyo, Irsad, Irvin Avriano, John A. Oktaveri, Linda Teti Silitonga, Maria Yuliana B., Mia Chitra Dinisari, M. Tahir Saleh, Mulia Ginting Munthe, Natalina Kasih Wasiyati, Nurbaiti, Nurudin Abdullah, Rahmayulis Saleh, Ratna Ariyanti, Raydion, Reni Efita Hendry, R. Fitriana, Roni Yunianto, Rudi Ariffianto, Sepudin, Siti Nuraisyah Dewi, Stefanus Arief Setiaji, Theresia Diyah Wulandari, Tularji, Yusuf Waluyo Jati. Perwakilan: Bali: Samantha Ardiansyah (Koordinator Bali). Bandung: Asep Mh. Mulyana (Manajer), Hilman Hidayat (Asisten Redaktur), Muhammad Sufyan. Makassar: M. Noor Korompot (Manajer), Kwan Men Yon (Asisten Redaktur), Siti Munawaroh (Koordinator Balikpapan). Medan: Melvin A. Sebayang (Manajer), Master Sihotang. Semarang: Edy Barlianto (Manajer), Endot Brilliantono, Rahmat Sujianto. Surabaya: Galih Prakoso (Manajer), Marlina A. Jobs (Asisten Redaktur), Bambang Sutedjo (Koordinator Malang), Dwi Wahyuni, Wahyu Darmawan. Batam & Pekanbaru: Suyono Saputra (Manajer). Foto: Dedi Gunawan, Endang Muchtar, Kelik Taryono, Yayus Yuswoprihanto. Artistik: Adi Purdiyanto, Tutun Purnama. Ekonom/ Kepala Bisnis Indonesia Intelligence Unit: Rofikoh Rokhim. Manajer Produksi: Andri Trisuda. Manajer Media Digital: Deriz Syahpatria Syarief. Penerbit: PT Jurnalindo Aksara Grafika, Direksi: Lulu Terianto (Direktur Utama), Ahmad Djauhar, Endy Subiantoro, Alamat Kantor: Wisma Bisnis Indonesia, Lt. 5-8, Jl. KH Mas Mansyur No. 12A, Karet Tengsin, Tanah Abang, Jakarta Pusat 10220. Telepon: (021) 57901023 (hunting). Faks. redaksi: (021) 57901025, Pemasaran: (021) 57901024. Perusahaan: (021) 57901028. Rekening bank: PT Jurnalindo Aksara Grafika, BCA cab. Wisma Asia 084-303.757-4; PT Jurnalindo Aksara Grafika, Bank Mandiri cab. Wisma Bisnis Indonesia 121-009.009999-9; PT Jurnalindo Aksara Grafika, Bank BNI ($) cab. Kramat 10528868. Kantor Perwakilan: Jawa Timur, Jl. Opak No. 01 Surabaya, Tel. (031) 5670748, Fax. (031) 5675853. Malang, Pertokoan Sarangan Jl. Sarangan No. 1 a Malang, Telp. (0341) 402727, (0341) 480630, Fax (0341) 402728. Denpasar Jl. Suli No. 119 Blok B-3 Denpasar 80233 Telp. 0361-7446604, Fax. (0361) 261067. Jawa Tengah, Jl. Sompok Baru No. 79 Semarang, Telp. (024) 8442852, Fax. (024) 8454527. Jawa Barat, Jl. Buah Batu No. 46B, Bandung 40261 Telp. (022) 7321627, 7321637, 7321698, Fax (022) 7321680. Sumatra Utara, Kompleks Istana Bisnis Center, Medan Maimun Jl. Brigjend. Katamso No. 6, Medan, Telp. (061) 4554121/4553035 Fax: (061) 4553042. Riau, Jl. Pepaya No. 42, P. Karam Sukajadi, Pekanbaru 28127. Telp. (0761) 7048307, Fax (0761) 40335. Batam, Kompleks Ruko Mahkota Raya Blok C No.8 Batam Centre - Batam Telp: (0778) 748 3156 / Fax (0778) 748 3154, Indonesia Timur, Jl. Metro Tanjung Bunga Mall GTC Makassar GA-9 No. 16, Telp: (0411) 8114203 Fax: (0411) 8114253. Balikpapan, Balikpapan Superblock, Jl. Jend. Sudirman Stal Kuda Blok A/18, Balikpapan Telp. (0542) 7213507, Fax. (0542) 7213508. Harga langganan: P. Jawa Rp117.000/bulan, luar Jawa Rp117.000/bulan. Tarif iklan: Display Rp35.000/mm kolom, berwarna Rp52.000/mm kolom, iklan laporan keuangan Rp21.000/mm kolom, berwarna Rp34.000/mm kolom, baris Rp19.000/minimum 3 baris. ISSN 0215-2045. Surat izin: SK Menpen No; 017/SK/Menpen/SIUPP/A.7/1985, 4 Desember 1985, Anggota SPS No. 116/1985/11/A/2002, terbit 7 kali seminggu. Wartawan Bisnis Indonesia selalu dibekali tanda pengenal dan tidak diperkenankan menerima atau meminta imbalan apa pun dari nara sumber berkaitan dengan pemberitaan.
12
Varia
Jumat, 25 Maret 2011
KRONIKA Hatta-SBY akan besanan JAKARTA: Menko Perekonomian Hatta Rajasa tidak membantah kabar mengenai perjodohan putrinya dengan putra bungsu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Untuk itu, ketika ditanyakan soal rencana proses pertunangan dan lamaran antara Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) dan Siti Ruby Aliya Rajasa, Hatta Rajasa Ketua Umum PAN itu mengaku tidak berkenan memberikan jawabannya. “Semua itu adalah rahasia Tuhan,” ujarnya kemarin. (BISNIS/IRS/LTC)
KPK tahan Edie Widiono JAKARTA: Komisi Pemberantasan Korupsi menahan mantan Dirut PLN Eddie Widiono terkait kasus dugaan korupsi pengadaan customer information system (CIS) Rencana Induk Sistem Informasi (RISI) di perusahaan listrik negara tersebut pada periode 2000 -2006. “Benar [Eddie Widiono] ditahan, untuk kepentingan pengembangan penyidikan,” kata juru bicara KPK Johan Budi di Kemarin. Mantan Dirut PLN ini sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK sejak Maret 2010. (BISNIS/YUW)
Kongres gugat 'agresi' AS AS: Khadafi sedang cari jalan keluar dari tekanan AP
WASHINGTON: Peran Amerika Serikat dalam penyerangan ke Libia bersama pasukan sekutu menimbulkan permasalahan di dalam negeri karena intervensi itu ditengarai tanpa persetujuan Kongres. Petinggi Partai Republik di Kongres mempertanyakan tujuan dan sasaran dari intervensi militer AS di Libia. Menurut partai tersebut, para anggota parlemen tidak dimintai pendapat sebelum Presiden Barack Obama memutuskan bahwa AS akan bergabung dalam koalisi perang internasional ke Libia. Juru bicara Majelis John Boehner menemukan kontradiksi antara pernyataan Obama bahwa sasaran koalisi Barat adalah perubahan rezim di Libia dan pemberian sanksi PBB untuk menahan pasukan militer Moammar Khadafi dalam menyerang warga sipil. Senator Richard Lugar dari Indiana—petinggi Partai Republik di Komite Senat Hubungan Luar Negeri—menyerukan sidang dengar pendapat di Kongres mengenai misi tersebut. “Pemerintah belum cukup mendefinisikan kepentingan
strategis AS di Libia atau mengartikulasikan bagaimana konflik tersebut berakhir,” kata Lugar dalam sebuah surat kepada ketua panel Senator Partai Demokrat John Kerry dari Massachusetts. Anggota Partai Republik dari Ohio Boehner dalam surat terpisah mempertanyakan Obama bagaimana pemimpin Libia itu akan diturunkan dari kekuasaannya karena resolusi PBB No. 1973 yang mengizinkan penggunaan kekuatan menunjukkan bahwa perubahan rezim bukan bagian dari upaya internasional. “Pesan saling yang bertentangan dari administrasi dan negaranegara koalisi telah menghasilkan ketidakjelasan mengenai tujuan dari misi ini,” tulis Boehner. Lugar mengatakan tidak jelas apakah Obama telah memikirkan konsekuensi dari tindakan ini bagi stabilitas regional.” Dia menambahkan sidang dengar pendapat sangat penting karena pemerintahan Obama tidak sepenuhnya berkonsultasi dengan Kongres.” Dewan Komite Hubungan Luar Negeri telah meminta Menlu Hillary Clinton untuk memaparkan kesaksiannya mengenai Libia pada 30 Maret mendatang. Kepada Obama, Boehner mengatakan bahwa dia menyesalkan tidak adanya kesempatan yang diberikan untuk ber-
konsultasi dengan para pemimpin Kongres sebelum keputusan untuk menyerang Libia dibuat. Hoyer, tokoh penggerak Dewan Partai Demokrat, mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa Obama tidak berkonsultasi saat melakukan pertemuan dengan pemimpin Kongres 18 Maret lalu.
Perkiraan kekuatan pertahanan Libia Angkatan Darat Pasukan : 50.000 personil Tank tempuran utama: 500 unit Kendaraan tempur lapis baja: 1.000 unit
Jalan keluar
Pengangkut personel lapis baja: 945 unit Artileri: 2.421 unit Rudal: 400 unit
Angkatan Laut Pasukan: 5.000 personil Patroli kapal selam: 2 unit Kapal permukaan: 3 unit Kapal patroli pantai: 16 unit
Angkatan Udara Pasukan: 18.000 personil Pesawat tempur: 394 unit Penembak rudal: 216 unit Penderek rudal: 144 unit Kendaraan terpasang rudal: 72 unit Sumber: Wikipedia dan berbagai sumber
BISNIS/ILHAM NESABANA
Dalam perkembangan lain, pejabat tinggi dalam peme-rintahan Obama mengklaim bahwa orang dekat Khadafi sudah menghubungi AS untuk menginformasikan bahwa pimpinan Libia mencari jalan keluar terkait konflik. Deputi penasihat keamanan nasional Denis McDonough kepada stasiun televisi MSNBC mengatakan bahwa serangan udara yang dilancarkan pada Sabtu hingga Rabu oleh pasukan AS, Prancis, dan Inggris membawa dampak memukul rezim Libia. “Hal itu tidak mengejutkan saya dengan memberi tekanan intens kepadanya (Khadafi) dan orang-orang terdekatnya merupakan hasil dari kerja yang hebat dari tentara kami. Ada beberapa dari mereka mencoba untuk mencari kesempatan bagaimana keluar dari tekanan itu,” tegasnya. Namun, dia tidak akan memberikan perincian mengenai hal itu. (T06/ISMAIL FAHMI)
RI diminta menjadi mediator konflik Timteng OLEH IRSAD SATI Bisnis Indonesia
JAKARTA: Menlu Marty Natalegawa mengungkapkan sejumlah negara di kawasan Timur Tengah mengharapkan Indonesia berpartisipasi dalam proses mediasi dan menstabilkan konflik politik yang terjadi di kawasan tersebut.
“Tadi pertemuan Bapak Presiden [Susilo Bambang Yudhoyono] dengan utusan Raja Arab Saudi [Sekretaris Jenderal Dewan Keamanan Nasional yang juga Utusan Khusus Raja Arab Saudi, Pangeran Bandar bin Sultan bin Abdul Aziz Al-Saud], menyampaikan ha-rapan serupa agar Indonesia berperan dalam penyelesaian persoalan
yang kini terjadi di Timur Tengah,” katanya di Istana Presiden, kemarin Menurut Marty, Indonesia berupaya memenuhi permintaan sejumlah kalangan dari kawasan itu dengan mengoptimalkan semua kemampuan dan sumber daya yang dimiliki Indonesia. Sementara itu, Staf Khusus
Presiden bidang Hubungan Internasional Teuku Faizasyah mengatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bisa memahami pengiriman pasukan Arab Saudi dan negaranegara yang tergabung dalam Dewan Kerjasama Teluk (Gulf Cooperative Council-GCC) ke Bahrain dalam kasus konflik politik di negara tersebut.
Susno diganjar 3 tahun penjara OLEH YUSUF WALUYO JATI Bisnis Indonesia
terbukti melanggar UU No. 20/2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi pada JAKARTA: Mantan Pasal 11 dan Pasal 3 jo Kabareskrim Polri KomPasal 55 KUHPidana. jen (Pol) Susno Duadji Menurut Majelis divonis 3 tahun penjara Hakim, ada beberapa dan denda Rp200 juta hal yang meringankan atau subsider 6 bulan Susno yakni terdakwa penjara oleh Majelis telah mengabdi kepada Hakim Pengadilan Negeri negara sehingga menJakarta Selatan tadi dapatkan pengurangan malam. hukuman berdasarkan Terdakwa juga wajib UU LPSK. membayar ganti rugi Susno Duadji Adapun hal yang senilai Rp4 miliar atas memberatkan terdakwa adalah perdua kasus korupsi yang melilitnya. Vonis tersebut lebih rendah di- buatan korupsi yang melanggar hubandingkan dengan tuntutan jaksa kum serta merugikan negara. “Menurut hemat majelis, perilaku penuntut umum (JPU) selama 7 tahun ditambah denda Rp500 juta yang menerima hadiah dengan atau subsider 6 bulan penjara. Ter- menggunakan jabatannya sebagai dakwa juga dituntut membayar bentuk tindak pidana. Terdakwa seuang pengganti dana hibah untuk cara sadar dan sengaja menerima uang untuk memperkaya diri sennegara sebesar Rp8,5 miliar. Ketua Majelis Hakim Charis Mar- diri.” Susno, menurut hakim, harus diyanto menjelaskan Susno terbukti melakukan dua perkara korupsi. bertanggung jawab karena terbukti Pertama, terkait dengan kasus pe- menerima uang sebesar Rp500 juta nanganan perkara PT Salmah Aro- dari pengacara Haposan Hutagalung wana Lestari (SAL). Kedua, kasus melalui Sjahril Djohan. Terdakwa pemotongan dana pengamanan menerima uang tersebut dalam tas berwarna cokelat dari Sjahril DjoPemilukada Jawa Barat pada 2008. Dalam persidangan yang mulai han. Uang itu diberi agar kasus yang digelar sekitar pukul 13.00-20.00 WIB, Charis memutuskan terdakwa dilaporkan Ho Kian Huat, klien
Haposan, segera diselesaikan penyidik Bareskrim Polri. Pengusaha asal Singapura itu melaporkan Anwar Salma, pemilik PT SAL, dengan sangkaan penggelapan. Dalam menanggapi vonis yang dijatuhkannya terdakwa Susno Duadji langsung menyatakan banding kepada majelis hakim.
Dilematis Sementara itu, Indonesian Corruption Watch (ICW) menyatakan lembaganya dalam posisi dilematis dalam menyikapi vonis yang mengganjar Susno Duadji. Wakil Koordinator ICW Emerson Yunto Wakor mengatakan pada satu sisi, vonis yang dijatuhkan Majelis Hakim PN Jaksel kepada Susno bisa menjadi preseden buruk terkait dengan adanya peristiwa kriminalisasi hukum. Susno, menurut dia, selama ini dinilai sebagai whistle blower atas upayanya mengungkap jaringan mafia hukum dalam kasus Bank Century. “Namun, dengan adanya upaya kriminalisasi Susno, nampaknya dia menjadi bungkam dan tertutup sehingga dia menjadi tak segarang dulu. Jika sampai divonis penjara, kami sangat menyayangkan,” katanya kepada Bisnis melalui telepon seluler.
Setgab partai koalisi rentan pecah OLEH JOHN ANDI OKTAVERI Bisnis Indonesia
JAKARTA: Peneliti senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro menilai Sekretariat Gabungn (Setgab) parpol pendukung pemerintah rentan pecah karena banyaknya konflik kepentingan di dalamnya. “Setgab ini akan fragile ke depan karena ada konflik kepentingan akibat banyaknya kepentingan individu yang masuk ke dalam parpol,” ujar Siti seusai diskusi politik di Gedung DRP kemarin. Selain Siti Zuhro juga turut menjadi narasumber dalam diskusi itu Ketua Fraksi Partai Demokrat Jafar Hafsah dan politisi Partai Golkar Bambang Soesatyo. Menurut Siti, banyaknya kepentingan politik masuk ke parpol anggota Setgab membuat kinerja kabinet terganggu. Padahal, menurut
dia, masyarakat jauh lebih menyoroti kinerja kabinet ketimbang kesepakatan koalisi di Setgab. Politisi Partai Golkar Bambang Soeasatyo mengatakan tidak yakin Presiden SBY akan berani mengeluarkan Golkar dan PKS dari kabinet. Menurut dia, SBY ingin menyelesaikan kekuasaannya pada 2014 tanpa mengalami kegaduhan politik karena mengeluarkan kedua parpol itu. “Saya tidak yakin Presiden SBY akan mengeluarkan Golkar dan PKS dari koalisi karena Golkar mempunyai kekuatan yang signifikan dan PKS punya kekhasannya,” ujar Bambang menegaskan. Dalam paparannya, Ketua Fraksi Partai Demokrat Jafar Hafsah mengakui kalau sikap Partai Golkar dan PKS yang berbeda dengan Partai Demokrat dalam penentuan sikap di DPR membuat masyarakat bingung. Kedua partai menerima usulan penggunaan hak angket mafia pajak
dalam sidang paripurna DPR beberapa waktu lalu sedangkan Partai Demokrat dan sejumlah peserta koalisi lainnya menolak penggunaan hak konstitusi tersebut. Sementara itu, juru bicara Presiden Julian Aldrin Pasha mengatakan pemerintah tidak akan ikut campur soal penyelesaian masalah di Partai Keadilan Sejahtera (PKS), menyusul sejumlah pengurusnya dilaporkan Yusuf Supendi ke KPK. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, menurut dia, memang menyimak perkembangan atas masalah yang membelit PKS, dengan mengikuti perkembangan pemberitaannya di media massa. “Presiden tidak pernah ikut campur [soal PKS],” kata Julian pada pers di Istana Presiden. Perhatian Presiden, jelasnya, lebih pada konsolidasi dan kepatuhan partai yang berkoalisi dengan pemerintah saat kabinet dibentuk.
“Presiden memahami pertimbangan GCC untuk mengirimkan pasukan mereka termasuk dari Arab Saudi,” katanya. Dia menambahkan Presiden Yudhoyono menyampaikan harapannya agar situasi di Bahrain dapat kembali normal dan segera ada satu penyelesaian damai yang dapat disepakati oleh bangsa Bahrain.
Radioaktif PLTN di atas batas aman AP
OSAKA: Kantor berita Kyodo melaporkan yodium radioaktif di perairan dekat Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Daiichi Fukushuma terdeteksi pada tingkat 147 kali lebih tinggi dari batas aman. Sebelumnya yodium radioaktif pada sampel air yang diambil dari perairan 100 meter di garis pantai dekat reaktor nuklir itu, berada di tingkat 29,8 kali dari batas aman. Namun demikian, para pakar menilai sedikit kemungkinan situasi di PLTN akan mirip dengan ledakan yang terjadi di Chernobyl pada April 1986, dan tingkat polusi tidak seharusnya mencapai tingkat yang serupa. “Sepertinya situasi di Fukushima tidak akan berkembang menjadi kecelakaan yang pernah terjadi di Chernobyl,” kata kepala Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Yukiya Amano. kemarin. Tim darurat kembali menggunakan alat pemadam kebakaran dengan pompa air bertekanan tinggi di reaktor nuklir yang rusak, sehari setelah asap gelap memaksa mereka untuk dievakuasi Para pekerja berupaya untuk menghentikan melelehnya PLTN yang menyemburkan radiasi dan membuat puluhan ribu orang mengungsi. Asap putih sudah membubung di empat dari enam reaktor kemarin pagi. Para pekerja ditarik kemarin, setelah asap pekat membubung dari reaktor No. 3 yang terguncang gempa besar berkekuatan 9,0 skala Richter diikuti tsunami yang menghan-
Bencana Jepang tam timur laut Jepang pada 11 Maret.
Bantuan RI Sementara itu, Pemerintah Jepang berharap Pemerintah Indonesia membantu menurunkan tim evakuasi dan identifikasi jenazah pascaterjadinya tsunami di Negeri Matahari itu. Konsul Muda Jepang Ayako Masuda saat berkunjung ke Kalsel mendampingi Konjen Jepang Surabaya Masaaki Takano di Banjarmasin mengatakan Indonesia negara yang sudah pengalaman mengatasi tsunami Dia menjelaskan Indonesia memiliki pengalaman mengatasi bencana sehingga Jepang yakin Indonesia memiliki sumber daya manusia untuk identifikasi jenazah. “Banyak jenazah korban tsunami yang belum ditemukan dan diidentifikasi pascatsunami, sehingga kami sangat memerlukan bantuan untuk hal tersebut,” ujarnya seperti dikutip Antara. Selain itu, menurut dia, bantuan kedatangan tim medis yaitu dokter dan perawat juga masih sangat diperlukan, sehingga Jepang berharap Indonesia juga bisa mengirimkan tim kesehatan. (T06/ISMAIL FAHMI)
Isi di luar tanggung jawab percetakan PT Aksara Grafika Pratama
BURSA
f2
Bisnis Indonesia, Jumat, 25 Maret 2011
PREDIKSI
Ekspektasi inflasi ikut dorong indeks OLEH INDRA Analis Bisnis Indonesia Intelligence Unit
JAKARTA: Kinerja positif yang dicatatkan sejumlah emiten serta rendahnya perkiraan inflasi bulan ini diprediksi mampu membuat indeks harga saham gabungan (IHSG) untuk terus melaju. IHSG yang kemarin naik 1,56% ke level 3.611,64 juga dipengaruhi oleh masuknya dana dalam bentuk hot money. Namun, hot money tersebut berpeluang keluar dari bursa domestik, untuk mengincar keuntungan dari indeks di bursa utama regional maupun dunia. “Bullish-nya IHSG hari ini [kemarin] juga ditopang oleh hot money. Indeks Dow Jones yang juga naik belum akan berpengaruh positif terhadap IHSG, karena kenaikan Dow justru membuat hot money pergi dari sini,” jelas Analis Waterfront Securities Isfan Helmy Asad kemarin. Namun, kinerja positif emiten dan tingkat inflasi yang diperkirakan rendah pada bulan ini, akan mampu mendorong IHSG untuk melaju di atas level 3.600. Sejak awal pembukaan perdagangan kemarin, IHSG terus menanjak dan tidak sekali pun beralih ke teritori negatif. Sentimen global dan derasnya aliran uang asing yang masuk memberikan suntikan bagi pergerakan indeks. Pada saat IHSG menguat 1,56% ke level 3.611,64, indeks BISNIS-27 terangkat 2,04% ke level 315,91.
Tunggu dividen
Membaiknya kinerja emiten, yang tecermin dari publikasi laporan keuangan untuk tahun buku 2010, membuat perhatian pelaku pasar saat ini tertuju pada pembagian dividen. Untuk saat ini, investor domestik maupun asing masih bertahan di pasar saham, meskipun masih ada sentimen negatif yang berkembang di luar negeri. Penundaan pembatasan BBM yang seharusnya diterapkan awal April dan ditunda hingga Juli, akan menjadi salah satu sentimen positif bagi pasar saham domestik. Menurut Isfan, pergolakan di Timur Tengah dan masalah nuklir di Jepang memang masih memberikan setimen negatif terhadap pergerakan bursa global. Namun, investor secara perlahan mulai kembali membeli saham-saham unggulan, terutama di sektor komoditas dan barang konsumsi.(15/YENI H. SIMANJUNTAK)
LABA MENINGKAT 1.131%: Direktur Utama
Bank Syariah Bukopin Riyanto (kanan) bersama Direktur Bisnis Harry Harmono Busiri memberikan keterangan pers seusai melakukan rapat umum pemegang saham tahunan di Jakarta, kemarin. Bank Syariah Bukopin membukukan laba bersih Rp10,23 miliar pada tahun lalu, naik 1.131% dibandingkan dengan Rp831 juta pada 2009. BISNIS/RAHMATULLAH
Kinerja emiten konstruksi melambat Pendapatan BUMN karya terganjal proyek pemerintah OLEH GITA ARWANA CAKTI & YENI H. SIMANJUNTAK Bisnis Indonesia
JAKARTA: Lambatnya realisasi proyek pemerintah berdampak pada pendapatan dua emiten konstruksi yang juga berstatus sebagai BUMN yakni PT Adhi Karya Tbk dan PT Pembangunan Perumahan Tbk sepanjang tahun lalu. Namun, keduanya masih mengantongi pertumbuhan laba bersih, didukung oleh efisiensi. Kepala Riset MNC Securities Edwin Sebayang menyebutkan minimnya pertumbuhan pendapatan pada tahun lalu sudah diperkirakan sebelumnya, mengingat proyek pemerintah yang banyak tertunda, tecermin dari penyerapan APBN yang turun sekitar 3,5% pada tahun lalu.
“Proyek pemerintah memang kadang memberikan nilai tambah, tetapi kadang juga suka terlambat pengerjaannya. Untuk perusahaan BUMN karya, saya harapkan dapat lebih memperluas bisnis usaha, baik di dalam maupun di luar negeri. Jangan terlalu tergantung juga pada proyek pemerintah,” katanya kemarin. Adhi Karya, yang merilis kinerja keuangannya kemarin, membukukan laba bersih Rp189,48 miliar sepanjang tahun lalu, naik dibandingkan dengan Rp165,53 miliar pada tahun sebelumnya. Pendapatan perseroan turun menjadi Rp5,67 triliun dibandingkan dengan sebelumnya Rp7,71 triliun. Dalam publikasi laporan keuangannya, Adhi Karya menyebutkan salah satu anak usahanya yakni Adhi Oman LLC tidak lagi masuk dalam konsolidasi pada tahun lalu. Adapun, Pembangunan Perumahan atau yang lebih dikenal dengan PT PP, membukukan pendapatan usaha Rp4,4 triliun,
Pergerakan harga saham
Rp790
PT Adhi Karya Tbk
Corporate Secretary Wijaya Karya (Wika) Natal Argawan Pardede mengatakan perseroan tetap berpatokan pada rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP) awal yakni mengincar pendapatan Rp8 triliun dengan perolehan laba Rp253 miliar.
Target Adhi Karya Tertinggi pada a 06 Okt. 1.080 1 Terendah pada a 11 Feb. 760 Rata-rata 887
Rp690
PT PP (Persero) Tbk Tertinggi pada 24 Sep. 960 Terendah pada 09 Feb. 570 Rata-rata 770 15 Okt.
15 Nov.
15 Des.
14 Jan.
14 Feb.
15 Mar.
Sumber: Bloomberg
naik 4,71% dibandingkan dengan Rp4,2 triliun pada 2009. Perseroan mengantongi laba bersih Rp201,65 miliar, naik 23,51% dibandingkan dengan Rp163,26 miliar pada tahun sebelumnya. Saham emiten ini yang ditransaksikan dengan kode
PTPP, kemarin ditutup menguat 1,47% ke level Rp690. Adapun, saham Adhi Karya stagnan di level Rp790. Emiten BUMN karya lainnya yakni PT Wijaya Karya Tbk diperkirakan memublikasikan kinerjanya hari ini.
Adapun, dalam keterangan resminya kemarin, Sekretaris Perusahaan Adhi Karya Kurnadi Gularso menyebutkan perseroan menargetkan laba usaha Rp720 miliar untuk tahun ini, atau tumbuh 30,91% dibandingkan dengan Rp550 miliar pada tahun lalu. Pertumbuhan laba yang mencerminkan kinerja operasional tersebut akan dicapai dengan memperluas usaha melalui anak usahanya yang baru. “Dengan berbagai upaya produktivitas yang dilakukan, Adhi Karya diproyeksi memperoleh laba usaha Rp720 miliar pada 2011,” tuturnya. (ARIF GUNAWAN S.) (
[email protected]/yeni.simanjuntak @bisnis.co.id)
Wintermar optimistis lampaui target OLEH RAYDION SUBIANTORO Bisnis Indonesia
JAKARTA: PT Wintermar Offshore Marines Tbk, perusahaan pelayaran penunjang sektor migas, optimistis pendapatan pada tahun ini bisa melampaui target yang ditetapkan Rp845 miliar. Optimisme tersebut didukung oleh melonjaknya harga jual minyak dunia akibat krisis politik di Afrika dan Timur Tengah. Managing Director Wintermar Sugiman Layanto memperkirakan penyewa kapal, yang merupakan perusahaan-perusahaan minyak, akan lebih giat melakukan kegiatan eksplorasi, sehingga menguntungkan perseroan. “Pada saat harga minyak dunia US$70 per barel saja, kegiatan eksplorasi sudah cukup banyak, apalagi sekarang yang menembus di atas US$100 per barel. Karena itu, kami harapkan pendapatan tahun ini bisa melebihi target,” jelasnya kemarin. Dia menuturkan melambungnya harga jual minyak dunia tidak berpengaruh signifikan terhadap operasional perusahaan karena pihak penyewa kapal yang menanggung biaya bahan bakar. “Berpengaruh mungkin kepada yang
kecil-kecil seperti biaya makan [untuk pelaut], tetapi tidak ke yang intinya,” papar Sugiman. Wintermar merupakan perusahaan pelayaran yang bergerak di bidang pendukung kegiatan sektor migas, dengan armada fast utility vessel untuk transportasi kru secara cepat, anchor handling tug, utility vessel, ASD tug, crew boat, platform utility vessel, oil barge, landing craft, dan diving support vessel. Kendati optimistis pendapatan bisa melampaui target, Sugiman mengatakan saat ini pihaknya juga masih menunggu kondisi hingga akhir Mei apakah memang ternyata pasar masih positif bagi perusahaan. “Setelah Mei akan lebih jelas, apakah harga minyak dunia masih seperti sekarang [tinggi] atau normal. Diperkirakan pada Mei, perusahaan akan berani membuka tender kebutuhan kapal, dan sebagainya,” jelas Sugiman. Perseroan juga masih mencari pinjaman US$100 juta dari bank untuk digunakan sebagai belanja modal tahun ini. Dana tersebut akan digunakan untuk membeli 11 unit kapal baru. Pembelian armada itu merupakan bagian dari strategi perusahaan memperkuat armada yang berusia lebih muda.
Kertas Basuki incar pinjaman US$50 juta OLEH ACHMAD ARIS Bisnis Indonesia
JAKARTA: PT Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk menargetkan pinjaman bank senilai US$50 juta atau setara Rp436,13 miliar dapat cair paling lambat akhir bulan ini. Dana tersebut akan digunakan untuk penyelesaian pembangunan proyek mesin kertas kedua (paper machine/PM 2) yang berlokasi di Banyuwangi, Jawa Timur. Saat ini, proses pembangunan konstruksinya sudah mencapai 90%. Corporate Secretary Kertas Basuki Rachmat Tiur Simamora menyebutkan perseroan sedang menyiapkan semua dokumen yang diminta oleh calon kreditur agar proses penandatanganan bisa segera dilakukan paling lambat akhir bulan ini. “Offering-nya sudah kami dapatkan. Pinjamannya dari satu pihak. Spesifiknya [siapa krediturnya], saya belum bisa men-disclosure sekarang,” katanya saat dihubungi Bisnis, kemarin. Selain untuk penyelesaian proyek PM 2 yang tinggal 10% itu, dana hasil pin-
jaman juga akan digunakan untuk modal kerja perseroan, investasi, dan membayar bunga selama masa konstruksi (interest during construction/IDC). Pembangunan PM 2 tersebut diharapkan dapat mendongkrak kapasitas produksi perseroan hingga 15 kali lipat menjadi 150.000 ton per tahun dari tahun-tahun sebelumnya yang hanya sebesar 10.000 ton per tahun. “Tahun ini, kapasitas produksi kami juga mentok di 10.000 ton karena kami hanya mengandalkan PM 1 yang mesinnya sudah tua. Jadi untuk target penjualan dan laba tahun ini belum bisa digenjot,” jelasnya. Menurut dia, perseroan baru bisa menaikkan penjualan dan laba pada tahun depan, bersamaan dengan mulai beroperasinya PM 2. Target penyelesaian pembangunan PM 2 sendiri adalah awal kuartal I/2011. Untuk tahun ini, perseroan hanya akan mengandalkan pinjaman perbankan untuk mengatasi masalah kesulitan modal kerja. “Tidak mungkin untuk menerbitkan obligasi atau rights issue,” ujar Tiur.
FINANSIAL Bisnis Indonesia, Jumat, 25 Maret 2011
Pertanian 2.012,88
Pertambangan
Industri dasar
3.170,96
382,04
2.080,09 3.126,37 30,07
18/03 21/03 22/03 23/03 24/03
51,62
18/03 21/03 22/03 23/03 24/03
Aneka industri
18/03 21/03 22/03 23/03 24/03
16,30
18/03 21/03 22/03 23/03 24/03
1.068,31
7,38
18/03 21/03 22/03 23/03 24/03
183,94
Keuangan
2,86
16,25
443,81
717,12 18/03 21/03 22/03 23/03 24/03
Perdagangan
460,04
746,89
187,73
995,19
11,78
Infrastruktur
Properti
1.109,61 952,26
354,80
Industri konsumsi
18/03 21/03 22/03 23/03 24/03
Manufaktur 831,73
481,90 481,07 2,27
7,72
18/03 21/03 22/03 23/03 24/03
791,22 18/03 21/03 22/03 23/03 24/03
13,73
18/03 21/03 22/03 23/03 24/03
Asing suntik bursa Rp5,41 triliun Stabilitas bursa jadi pendorong kenaikan indeks OLEH ARIF GUNAWAN S. Bisnis Indonesia
REKOMENDASI e-Trading Securities
P
ada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan bergerak di kisaran 3.556–3.651. Saham-saham yang dapat diperhatikan antara lain BMRI, PTBA, dan JSMR. Indeks masih berpotensi melanjutkan penguatannya, tetapi investor perlu mewaspadai aksi ambil untung. Adapun, kemarin, IHSG ditutup menguat 1,55% atau 55,41 poin ke level 3.611,64.
Sinarmas Sekuritas
S
ecara teknikal, indeks diprediksi bergerak menguat di kisaran 3.580-3.642 pada perdagangan hari ini. Saham-saham yang perlu diperhatikan antara lain ASRI, BMRI, JSMR, dan BBNI. Perusahaan manufaktur Jepang yang mulai beroperasi serta kondisi makroekonomi yang membaik memberikan sentimen positif terhadap pergerakan indeks.
DISCLAIMER Keputusan untuk melakukan transaksi jual, beli atau investasi saham lainnya sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Perusahaan pialang yang membuat rekomendasi saham dan harian Bisnis Indonesia tidak bertanggung jawab terhadap keputusan yang diambil, dengan mengacu pada rekomendasi saham di kolom ini. Dalam melakukan investasi, pembaca membuat penilaian independen.
JAKARTA: Aksi broker patungan asing memutar dana senilai Rp5,41 triliun di bursa saham kemarin membuat indeks harga saham gabungan (IHSG) melesat 1,55% (55,41 poin) ke level 3.611,64. Nilai transaksi broker asing itu setara dengan 90,27% dari total transaksi harian bursa sebesar Rp5,99 triliun. Dengan pembelian bersih (net buy) Rp857,75 miliar, indeks bursa pun melompati level psikologi 3.600. Analis PT Indo Premier Securities Ikhsan Binarto menilai lonjakan transaksi broker asing tersebut sebagai bentuk antisipasi laporan keuangan emiten per Desember 2010 yang diekspektasikan masih positif. Di sisi lain, pemodal asing juga memburu saham Indonesia karena dinilai menjanjikan pertumbuhan ekonomi dan stabilitas politik tahun ini, di tengah gejolak politik Timur Tengah yang menekan bursa kawasan itu. “Mereka mengntisipasi laporan keuangan. Di tengah gejolak politik di bursa kawasan lain seperti Timur Tengah, pemodal global
secara rasional mencari bursa stabil yang dari sisi ekonomi dan politik, salah satunya Indonesia,” ujarnya kepada Bisnis, kemarin. Pendapat senada juga diungkapkan Kepala Riset MNC Securities Edwin Sebayang. Menurut dia, pePergerakan IHSG ningkatan yang terjadi Tertinggi gg ppada 09 Des. 3.786,1 pada IHSG kemarin meruTerendahh pada 24 Sep. 3.346,1 pakan hal yang wajar dan Rata-rata 3.576,5 memang sudah diprediksi seiring dengan banyaknya 15 Okt. 15 Nov. 15 Des. laporan keuangan sejumlah emiten yang keluar Sumber: Bloomberg CLSA (Rp564 miliar). pada akhir bulan ini. Selanjutnya, PT Credit Suisse Dibandingkan dengan bursa lain di Asia Pasifik, kenaikan Securities Indonesia (Rp536 miIHSG tersebut merupakan yang liar), PT JP Morgan Securities tertinggi pada perdagangan Ka- (Rp523 miliar), PT eTrading mis. Indeks Komposit Shanghai Securities (Rp478 miliar), PT Kim melemah 0,06%, Hang Seng naik Eng Securities Indonesia (Rp482 0,39%, Nikkei-225 turun 0,15%, miliar), Merril Lynch (Rp436 miliar), dan PT UBS Securities InStraits Times menguat 0,72%. Di layar monitor bursa, seba- donesia (Rp372 miliar). Ikhsan menilai pemodal asing nyak 178 saham ditutup menguat, 49 turun, dan 79 lainnya stagnan. melalui broker-broker patungan Seluruh indeks sektoral ditutup asing tersebut kian berselera menguat, kecuali sektor perda- membeli saham-saham unggulan di Indonesia karena pemerintah gangan yang melemah 0,46%. Sepuluh broker asing yang memastikan menunda rencana menduduki daftar teraktif terse- pembatasan subsidi BBM. Salah satu sektor yang membut adalah PT CIMB Securities Indonesia dengan nilai transaksi beri sumbangan positif bagi Rp859 miliar, PT Macquarie Se- indeks adalah konstruksi dan curities Indonesia senilai Rp586 properti sebesar 3,64%. Kemarin, miliar, PT Deutsche Securities PT Bakrieland Development Tbk Indonesia Rp567 miliar, dan juga mengeluarkan laporan ke-
Rp241,7 miliar. Presdir Bakrieland Hiramsyah Thaib menyataRp3.611,64 kan kontribusi pendapatan terbesar bersumber dari proyek properti perkotaan, yakni 35,1%, disusul perumahan tapak 29,5%, hotel dan resor serta jalan tol dengan kontribusi masingmasing 29,2%, dan 6,2%. Pengembang lainnya, PT Agung Podomoro Land Tbk juga menunjukkan kinerja yang cukup baik. 14 Jan. 14 Feb. 15 Mar. Menurut Direktur Keuangan Agung Podomoro Land uangannya dengan menunjukkan Cesar M. Dela Cruz, emiten detingkat margin laba bersih dan ngan kode APLN itu memperoleh margin usaha tahun lalu mem- pendapatan 2010 sebesar Rp1,9 baik masing-masing menjadi triliun atau naik 126,4% dari 13,07% dan 17,7% dari sebelum- pendapatan 2009 sebesar Rp856 nya 12,5% dan 15,7%. miliar. “Dari perolehan tersebut, kontribusi terbesar atau sekitar 95% Pendapatan Bakrieland Membaiknya indikator yang berasal dari penjualan apartemenunjukkan kemampuan per- men, perkantoran, dan kios, seusahaan dalam mencetak laba itu mentara sisanya berasal dari didorong kenaikan pendapatan recurring,” ujarnya. (18/BASTANUL 29,1% menjadi Rp1,37 triliun, SIREGAR) (
[email protected]) yang diikuti peningkatan laba bersih dan laba usaha 35,1% dan 4 4 , 9 % menjadi Rp178,7 miliar dan
KORPORASI
Bisnis Indonesia, Jumat, 25 Maret 2011
Menguji Mandala & WOM Finance Faktor regulasi potensial tekan kinerja masih di bawah 1%. Faktor positif pendorong lainnya adalah proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun ini yang di atas 6% dan rasio kepemilikan kendaran roda dua di Indonesia yang masih relatif rendah. “Kami perkirakan tahun ini Mandala bisa tumbuh 25%,” katanya. Untuk sahamnya, Pefindo mematok target PER (price to earning ratio) atau rasio harga saham terhadap laba bersih per saham 7,6 kali, dengan PBV (price to book value) atau rasio harga saham terhadap nilai buku perusahaan 1,6 kali.
OLEH M. TAHIR SALEH Wartawan Bisnis Indonesia
Ukuran PT Wahana Ottomitra Multiartha (WOM Finance) memang hampir dua kali lebih besar dari PT Mandala Multifinance Tbk. Tapi apa yang lebih besar selalu lebih cepat?
B
aik Mandala maupun WOM Finance, keduanya emiten multifinance dengan fokus pembiayaan sepeda motor, sama melalui tahun 2010 dengan pertumbuhan mengesankan. Mandala membukukan pembiayaan Rp3,7 triliun, WOM Finance meraih Rp7,3 triliun. Ada sejenis keyakinan pada hampir semua analis, moncernya kinerja kedua emiten itu masih akan berlanjut tahun ini seiiring dengan menguatnya daya beli masyarakat. Meski, kalangan industri multifinance melihat ada sejumlah kendala dari sisi regulasi. Analis PT Indo Premier Securities Chichent TN dalam risetnya 15 Maret 2011 mengatakan kedua perusahaan tersebut patut dibandingkan mengingat keduanya sama-sama bermain di segmen menengah ke bawah dalam bisnis pembiayaan sepeda motor. Dia memperkirakan laba bersih Mandala tumbuh 13,14% menjadi Rp122,3 miliar. Adapun, untuk tahun ini, laba bersih perusahaan yang dikendalikan PT Jayamandiri Gemasejati itu diproyeksi tumbuh 25%, atau dua kali lipat leibh besar dari proyeksi pertumbuhan sektor otomotif, 10%-15%. Chichent merekomendasikan beli dengan target harga saham Rp800 per unit lantaran dari sisi kualitas aset perseroan cukup terjaga dengan baik. Asetnya per 30 September 2010 mencapai Rp3,1 triliun dengan kredit macet
Masih punya kans Dimas Aditya, analis PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), juga menilai sektor multifinance meski tidak secemerlang jasa keuangan lain seperti bank, masih punya kans untuk berkembang mengingat potensi pembiayaan kendaraan masih tinggi. Dia mencontohkan kinerja WOM Finance, perusahaan multifinance yang dikendalikan PT Bank Internasional Indonesia Tbk itu, yang tahun lalu terlihat lebih kinclong dibandingkan dengan pemain lain di industri yang sama. Laba bersih WOM Finance melonjak 127% menjadi Rp137,86 miliar dari Rp60,67 miliar. Berbeda dengan prediksi Indo Premier, Dimas lebih meletakkan pijakan pengaruh regulasi pemerintah yang dinilai sedikit memperlambat pertumbuhan industri pembiayaan. “Regulasi seperti pembatasan bahan bakar minyak, pajak progresif tentunya membuat pertumbuhan multifinance termasuk WOM dan Mandala Multifinance sedikit melambat dibandingkan tahun lalu yang begitu agresif,” katanya. Kualitas aset perseroan juga meningkat menjadi Rp3,59 triliun dari sebelumnya Rp2,57 triliun. Dengan segala kelebihan dan kekurangan itu, WOM Finance sendiri mematok pertumbuhan pembiayaan tahun ini 15%. (
[email protected])
Pergerakan saham Tertinggi pada 29 Sep. Terendah pada 21 Jan. Rata-rata
Wahana t Multiartha Ottomitra
700 460 551 Rp485
Rp450
Mandala M M Multifinance e 15 Okt.
Tertinggi pada 25 Sep. Terendah pada 17 Feb. Rata-rata
15 Nov.
15 Des.
640 415 508 14 Jan. 2011
Ikhtisar keuangan PT Mandala Multifinance Tbk (Rp miliar) Akun Laba sebelum pajak Laba bersih EPS PER (x) PBV (x)
15 Mar.
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (Rp miliar)
2010* 170,5 122,3 92,3 4,7 1,0
2009 148,2 108,1 81,6 3,0 0,7
Akun Pendapatan Kewajiban Laba bersih Aset ROE (x) PER (x)
Data efek Uraian Kode saham Harga saham (Rp) Laju tahun berjalan (%) Kapitalisasi (Rp miliar) Rekomendasi
14 Feb.
Mandala MFIN 450 (15,09) 596 Beli
Wahana WOMF 485 (21,77) 970 -
2010* 2009 1.492,01 1.387,77 3.139,44 2.236,43 137,86 60,71 3.598,70 2.572,82 30,01 18,04 1,9 2,02
Sumber: Bloomberg & riset PT Indo Premier Securities, 2011 Keterangan: * Prediksi; EPS (earning per share/ laba per saham); PER (price to earning ratio/ rasio harga terhadap laba bersih per saham); PBV (price to book value/ rasio harga saham terhadap kapitalisasi pasar); ROE (return on equity/ rasio laba bersih terhadap modal)
BISNIS/BSI/ADI PURDIYANTO
Rain kian meyakinkan OLEH BASTANUL SIREGAR Bisnis Indonesia
JAKARTA: Laba bersih perusahaan batu bara thermal milik keluarga Adijanto PT Resource Alam Indonesia Tbk yang lebih dikenal dengan sebutan Rain meroket 418,84% menjadi Rp166,3 miliar dengan kenaikan laba usaha sebesar 390,75% menjadi Rp220,74 miliar. Posisi keuangan yang kian meyakinkan itu ditopang penjualan yang membubung 138,39% menjadi Rp969,35 miliar, yang otomatis mendongkrak laba per sahamnya menjadi Rp166 per unit dari capaian sebelumnya Rp128 per unit. Paparan kinerja Resource Alam yang dirilis kemarin itu sekaligus mengonfirmasi berbagai prediksi sebelumnya, yang menyebut perusahaan di bawah konglomerasi Grup Bumi Raya Utama yang baru berubah nama menjadi Grup Rain ini akan membuat kejutan. Resource Alam menggarap beberapa tambang baru. Produksinya dipatok 3,48 juta ton dari sebelumnya 2,25 juta ton. Tahun ini, perseroan meraih kontrak penjualan batu bara 1,7 juta ton. Ditopang oleh kontrak itu, Resource Alam tahun ini menargetkan kenaikan pendapatan 95,4% menjadi Rp1,89 triliun,
dengan kenaikan laba bersih 138.9% menjadi Rp413 miliar. Asumsi yang dipakai harga penjualan batu bara US$59,8 per ton, naik 24,3% dari tahun lalu. Dalam perkembangan lain, hampir sama dengan pencapaian Resource Alam, produsen batu bara kokas (coking) PT Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar 499,72% menjadi Rp348,85 miliar dari sebelumnya rugi Rp99,78 miliar. Sejalan dengan itu, pendapatan perseroan yang dikendalikan PT Republik Energi Metal itu naik 1.272.26% jadi Rp2,75 triliun dengan kenaikan laba usaha 2.012.04% menjadi Rp1,01 triliun, sehingga margin usahanya membubung 36,73% dari posisi sebelumnya 24,59%. Realisasi kinerja tersebut sudah melampaui estimasi PT CIMB Securities yang menyebut pendapatan Borneo Rp2,56 triliun, tapi masih lebih rendah dari estimasi PT Morgan Stanley Securities yang menyebut Rp2,96 triliun. Faktor utama meroketnya kinerja itu adalah kenaikan harga coking coal dan penjualan yang diyakini masih berlanjut. Riset terakhir PT Mandiri Sekuritas menyebut Borneo mendapatkan harga US$240-US$275 per ton pada kuartal I/2011. (WISNU WIJAYA)
f3
Alfaria cetak pendapatan Rp14 triliun BISNIS INDONESIA
JAKARTA: Peritel dengan format convenience store PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk melalui periode 2010 secara cukup meyakinkan dengan mencetak laba bersih Rp255,82 miliar, tumbuh 37,23% dibandingkan dengan capaian tahun sebelumnya. Sejalan dengan capaian itu, laba usahanya tumbuh 47,6% menjadi Rp310,85 miliar dengan kenaikan pendapatan sebesar 33,14% menjadi Rp14,06 triliun. Semua itu
mendongkrak laba bersih per sahamnya menjadi Rp74,55 dari posisi sebelumnya Rp54,53. Capaian itu didorong oleh leveraging yang dilakukan, terlihat dari jumlah kewajiban Alfaria yang naik menjadi Rp3,17 triliun dari Rp1,97 triliun. Kenaikan utang itu jauh lebih besar dari kenaikan ekuitasnya yang menjadi Rp1,09 triliun dari semula Rp891,09 miliar. Analis Waterfront Securities Isfan Helmy Asad merekomendasikan hold terhadap emiten berkode saham AMRT itu. Pergerakan sa-
ham perseroan kurang likuid karena aksi korporasi yang kurang besar, seperti pembukaan toko yang nilainya tidak besar. “Jumlah penjualan yang mencapai Rp14,06 triliun dengan laba hanya sebesar Rp255,82 miliar itu tidak sebanding dengan penjualan yang di atas Rp14 triliun. Laba yang didapatkan perusahaan masih terlalu kecil. Saya merekomendasikan hold saham ini,” ujarnya di Jakarta, kemarin. Dalam perkembangan lain, produsen kosmetik pendatang baru di
bursa PT Martina Berto Tbk mengumumkan telah mencetak laba bersih 2010 sebesar Rp36,76 miliar, tumbuh 65,38% dari capaian tahun sebelumnya, dengan kenaikan laba usaha 85,47% menjadi Rp51,75 miliar. Akan tetapi, penjualannya hanya tumbuh 9,65% menjadi Rp566,18 miliar, ditekan oleh kenaikan beban pokok penjualan sebesar 6,63% menjadi Rp264,7 miliar serta beban beban usaha sebesar 3,98% menjadi Rp249,74 miliar. (15/GITA ARWANA CAKTI)
DATA EMITEN
f4
Bisnis Indonesia, Jumat, 25 Maret 2011
BURSA EFEK INDONESIA, 24 MARET 2011 Nama saham
Sbl.
Kurs Ttg. Trd.
Ptp.
▲/ ▼ (poin)
Transaksi Volume Nilai
PER
Jual
Minat Volume Beli
Nama saham
PERTANIAN
M
1.Palawija/Tanaman Pangan BISI ................ BISI International Tbk ..........................................................1.620 ................. 1.730............. 1.620 .............1.680 ................ 60 .............8.528.000 .................14.373.800.000 ............... 31,78................1.680 .................207.500.............1.670 .................. 4.500 2.Perkebunan AALI .............. Astra Agro Lestari Tbk .................................................... 22.600 ..............22.700..........22.350 ......... 22.550 ...............-50 ............... 1.441.500 ............... 32.496.400.000 .................17,61.............22.550 ....................21.000........ 22.500 .............. 421.000 BWPT............. BW Plantation Tbk ................................................................. 1.120 ..................1.150................1.110 ..............1.140 ................ 20 ............15.565.500 ..................17.655.965.000 .............. 18,89................. 1.140 ................ 585.500..............1.130 .................81.000 GZCO ............. Gozco Plantations Tbk ........................................................... 350 ...................360................345 ............... 360 ................. 10 ...........20.385.000 ....................7.190.562.500 ...............13,43...................360 ..............1.934.500...............355 ..............744.000 LSIP ............... PP London Sumatra Indonesia Tbk. .................................2.225 ................2.325............2.200 ............2.300 .................75 ...........33.302.000 ...................75.716.012.500 ................3,04...............2.300 ............. 2.347.500........... 2.275 ..........5.226.000 SGRO ............. Sampoerna Agro Tbk...........................................................2.950 ................3.025.............2.925 ............3.000 ................ 50 ..............8.215.500 .................24.372.725.000 ...............12,55...............3.000 ................ 455.000............2.975 ..............349.500 SMAR ............ SMART Tbk ...........................................................................4.850 ............... 5.000............ 4.950 ............5.000 ...............150 ......................2.000 ...........................9.950.000 ...............14,25...............5.050 ...................... 1.000...........5.000 ......................500 TBLA ............. Tunas Baru Lampung Tbk ......................................................405 ....................410................395 ...............405 ....................- .............. 1.389.500 .......................559.977.500 .................. 11,6....................410 ................866.500.............. 405 ............... 127.500 UNSP ............. Bakrie Sumatra Plantations Tbk .......................................... 350 ...................360................345 ................355 ...................5 ...........69.389.500 .................24.507.070.000 ................ 5,97...................355 ...............6.517.000...............350 .........28.182.500 3.Peternakan CPDW ............ Cipendawa Tbk .........................................................................229 .........................-......................- ................229 ....................- ............................... - .............................................- ...............-2,88.........................- ...............................-.....................- ............................MBAI .............. Multibreeder Adirama Ind. Tbk ....................................... 13.500 ..............13.850........... 13.700 .......... 13.850 ..............350 ......................5.500 ........................ 75.900.000 ..................5,17..............13.850 ...................... 1.000..........13.700 ..................17.000 4.Perikanan CPRO ............. Central Proteinaprima Tbk .......................................................53 .........................-......................- ..................53 ....................- ............................... - .............................................- ................-5,19.........................- ...............................-.....................- ............................DSFI ............... Dharma Samudera Fishing In Tbk ...........................................50 ..................... 50..................50 ..................50 ....................- ....................77.000 .......................... 3.850.000 ................12,61.....................50 .................770.500.....................- ............................IIKP ................ Inti Agri Resources Tbk .........................................................680 .........................-......................- ...............680 ....................- ............................... - .............................................- ...........-610,52.................. 680 ...................50.000................510 ......................500 5.Lainnya BTEK.............. Bumi Teknokultura Unggul Tbk .............................................750 ....................770................760 ................770 ................ 20 .................768.000 ......................585.435.000 ..............-186,7...................770 ................468.500...............760 .............. 318.000 PERTAMBANGAN 1.Pertambangan Batu Bara ADRO............. Adaro Energy Tbk ................................................................2.250 ............... 2.300............ 2.225 ............ 2.275 ................ 25 ...........100.761.500 .............. 227.987.800.000 ...............32,17............... 2.275 ............. 11.477.500...........2.250 ..........2.005.000 ATPK ............. ATPK Resources Tbk ............................................................... 164 ....................164.................163 ................ 164 ....................- ..................210.000 ........................34.285.000 ...........-128,63....................164 ...................95.000................163 ..................11.000 BORN............. Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk ...............................1.550 .................1.660............. 1.550 .............1.650 ...............100 ..........173.264.000 ..............280.327.090.000 .......................-................1.650 ..............1.083.000............1.640 ............. 986.500 BRAU ............. Berau Coal Energy Tbk .......................................................... 530 ...................540................530 ............... 530 ....................- ............... 1.601.000 ..................... 852.445.000 ..............35,05.................. 540 ...........45.289.500...............530 ....... 122.021.000 BUMI .............. Bumi Resources Tbk ............................................................. 3.125 ................3.225..............3.125 ............3.200 .................75 ...........183.153.500 .............582.348.262.500 ..............28,56...............3.200 ............41.099.000.............3.175 ..........4.098.000 BYAN ............. Bayan Resources Tbk ........................................................17.200 ...............17.450.............17.150 ............ 17.150 ...............-50 ..................140.000 ..................2.409.550.000 ...............87,75..............17.200 ...................20.000........... 17.100 ..................11.000 DEWA............. Darma Henwa Tbk ......................................................................60 .......................61.................. 59 ..................60 ....................- ........... 35.887.500 .....................2.139.077.500 ...............-8,22.....................60 ..............9.547.500.................59 ........20.520.000 DOID .............. Delta Dunia Makmur Tbk ......................................................1.100 ..................1.130.............1.080 .............. 1.130 ................ 30 ............72.018.500 ............... 80.028.545.000 ...............16,35..................1.130 ............ 10.257.500............. 1.120 ..........2.280.000 GTBO ............. Garda Tujuh Buana Tbk .............................................................62 .......................61..................60 ..................60 ..................-2 .................268.500 ..........................16.210.500 ................-5,12...................... 61 .....................4.000.................59 ................20.000 HRUM ............ Harum Energy Tbk ...............................................................8.700 ................9.000............ 8.700 ............8.850 ...............150 ...............7.571.500 ................67.244.800.000 .......................-...............8.900 ...................115.500...........8.850 ..............328.000 ITMG .............. Indo Tambangraya Megah Tbk ........................................ 49.800 ..............51.000..........49.900 ......... 50.650 ..............850 ............. 3.036.000 .............. 153.835.450.000 ................31,18.............50.700 ......................7.000.........50.350 ................... 1.500 KKGI............... Resource Alam Indonesia Tbk ............................................3.675 ................ 3.725.............3.675 .............3.675 ....................- .................639.500 ...................2.366.937.500 ...............22,13................3.700 ...................32.500............3.675 ..................8.000 PKPK ............. Perdana Karya Perkasa Tbk....................................................136 .....................137.................135 .................136 ....................- .................599.500 .........................81.505.500 ................ 9,99....................137 ....................37.000................135 ................64.000 PTBA ............. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk ...............................20.750 ..............21.200..........20.650 ............21.100 ..............350 ...............8.781.500 ..............184.389.250.000 ................ 24,2...............21.100 .................389.500......... 21.000 ...................9.500 PTRO ............. Petrosea Tbk ...................................................................... 25.500 .............26.500..........26.000 ......... 26.500 ........... 1.000 .......................1.000 ........................26.250.000 .................7,04.........................- ...............................-........ 26.000 ......................500 2.Pertambangan Minyak & Gas Bumi ARTI............... Ratu Prabu Energi Tbk ............................................................265 ................... 270................265 ................265 ....................- ...................411.000 ........................110.490.000 .............. 18,42...................270 ...................35.500...............265 ................59.000 BIPI ................ Benakat Petroleum Energy Tbk ..............................................85 ..................... 90..................85 ..................90 ...................5 ...........20.823.000 ...................1.830.364.500 ............. -21,08.....................90 ...............2.127.500.................89 ...........1.552.500 ELSA.............. Elnusa Tbk ................................................................................ 290 .................... 315................290 .................315 ................ 25 .......... 82.640.500 ...................25.192.187.500 ..............35,98....................315 .............10.100.500................310 ........33.578.000 ENRG ............. Energi Mega Persada Tbk........................................................125 .................... 129.................125 .................128 ...................3 .........283.233.000 ................. 36.059.162.000 ...............-25,9....................128 ............17.458.000................127 ..............874.000 MEDC............. Medco Energi International Tbk ........................................2.800 ................2.875............2.800 ............2.850 ................ 50 ..............5.795.500 ................ 16.440.462.500 ............. 44,38...............2.850 ...............1.673.000...........2.825 ............ 1.031.000 RUIS............... Radiant Utama Interinsco Tbk.............................................. 200 ....................210................200 ............... 205 ...................5 .................268.000 ..........................54.197.500 ..................13,9.................. 205 ...................23.500.............. 200 ..............232.500 3.Pertambangan Logam & Mineral lainnya ANTM ............ Aneka Tambang (Persero) Tbk...........................................2.200 ................2.250............2.200 ............2.250 ................ 50 ............ 17.205.500 ............... 38.392.800.000 ............... 12,75...............2.250 .............6.463.500...........2.225 ............1.729.500 CITA ............... Cita Mineral Investindo Tbk ....................................................317 .........................-......................- .................317 ....................- ............................... - .............................................- ................8,49.........................- ...............................-...............350 ................25.000 DKFT.............. Central Omega Resources Tbk ............................................. 550 .........................-......................- ............... 550 ....................- ............................... - .............................................- .............-14,58.........................- ...............................-.....................- ............................INCO .............. International Nickel Indonesia Tbk. .................................. 4.725 ................ 4.775.............4.725 ............ 4.750 ................ 25 .............13.168.500 ................62.536.625.000 ...............12,08................4.775 ..............1.664.500........... 4.750 ................82.000 TINS............... Timah (Persero) Tbk. ........................................................... 2.575 ................2.625............2.550 ............2.625 ................ 50 ...........25.450.000 ................ 66.038.037.500 ............. 20,84...............2.625 ............... 5.161.500...........2.600 ............. 996.500 4.Pertambangan Batu-batuan CNKO ............. Exploitasi Energi Indonesia Tbk .............................................126 .................... 129.................124 .................126 ....................- ........... 21.840.500 ...................2.755.328.000 ................9,46....................126 ..................712.500................125 ..............263.500 CTTH ............. Citatah Tbk. .................................................................................72 .........................-......................- ..................72 ....................- ............................... - .............................................- ...............13,08......................76 ..................133.000................. 73 ............. 250.000 MITI................ Mitra Investindo Tbk..................................................................50 .......................51..................50 ..................50 ....................- .............. 1.696.500 .........................86.501.000 ..............95,49...................... 51 ................ 528.500.................50 ...........6.186.000 INDUSTRI DASAR DAN KIMIA 1.Semen INTP............... Indocement Tunggal Prakasa Tbk ................................... 15.000 .............. 15.950...........15.000 .......... 15.800 ............. 800 .............. 9.577.000 .................149.551.125.000 .............. 18,04............. 15.800 ...................... 1.500..........15.750 .................. 2.000 SMCB............. Holcim Indonesia Tbk ...........................................................1.990 ............... 2.050..............1.970 ............2.050 ................ 60 ........... 21.808.500 .................43.728.732.500 ...............19,02...............2.050 ..............4.014.000...........2.025 ............. 894.500 SMGR............. Semen Gresik (Persero) Tbk ..............................................8.950 ................9.300............8.950 ............9.250 ..............300 ............ 13.369.000 ................ 122.751.075.000 ...................15,1...............9.200 ...................... 1.000............ 9.150 .............. 168.500 2.Keramik, Perselen & Kaca AMFG ............. Asahimas Flat Glass Tbk ....................................................5.400 ............... 5.400............5.300 ............5.350 ...............-50 .................299.500 ...................1.602.050.000 ................. 7,72...............5.350 ...................22.500...........5.300 .................. 5.500 ARNA ............ Arwana Citramulia Tbk ...........................................................255 ................... 270................260 ................265 ................. 10 .................708.500 ....................... 187.322.500 ................. 6,15...................265 ................... 57.500...............260 ............. 260.500 IKAI................ Intikeramik Alamasri Inds. Tbk...............................................135 .................... 138.................135 .................137 ...................2 ...................94.000 .........................12.864.500 ................-1,65....................137 ....................19.500................134 ...............132.500 KIAS............... Keramika Indonesia Assosiasi Tbk .........................................85 ..................... 85..................82 ..................84 ...................-1 .................822.500 ........................68.502.500 ..............114,75.....................84 ...................50.000.................83 ..................11.500 MLIA .............. Mulia Industrindo Tbk............................................................. 380 ...................425................ 375 ...............400 ................ 20 ..................196.500 .........................78.925.000 .................0,74.................. 405 ...................50.500...............385 ................28.000 TOTO.............. Surya Toto Indonesia Tbk ............................................... 35.000 .........................-......................- ......... 35.000 ....................- ............................... - .............................................- ................8,62.........................- ...............................-........ 32.000 ......................500 3.Logam & Sejenisnya ALKA ............. Alakasa Industrindo Tbk .........................................................475 .........................-......................- ................475 ....................- ............................... - .............................................- ............ -226,4...................470 ...................... 1.000.....................- ............................ALMI .............. Alumindo Light Metal Inds. Tbk ............................................710 ...................850................850 ...............850 ...............140 .........................500 ..............................425.000 ...................4,7.................. 850 ...................... 1.000................710 .................. 5.000 BTON ............. Betonjaya Manunggal Tbk ..................................................... 300 .................... 310................305 .................310 ................. 10 .................. 176.000 ..........................54.175.000 ................. 7,76....................315 ..................... 9.500...............305 ................48.000 CTBN ............. Citra Tubindo Tbk .................................................................2.500 .........................-......................- ............2.500 ....................- ............................... - .............................................- ...............12,89.........................- ...............................-.....................- ............................GDST.............. Gunawan Dianjaya Steel Tbk.................................................. 144 .................... 162.................144 ................ 158 ................. 14 .............24.011.000 ...................3.700.535.500 ................6,39....................159 ................. 182.000................158 ................78.500 INAI................ Indal Aluminium Industry Tbk .............................................. 300 ................... 325................300 ................325 ................ 25 ......................3.500 ............................1.065.000 ................. 4,12...................325 ....................71.500.............. 300 .................97.500 ITMA .............. Itamaraya Tbk. ........................................................................ 385 .........................-......................- ............... 385 ....................- ............................... - .............................................- ...............-3,65.........................- ...............................-.....................- ............................JKSW ............. Jakarta Kyoei Steel Works Tbk. .............................................136 .........................-......................- .................136 ....................- ............................... - .............................................- ...............-36,2....................149 .........................500.................90 .................. 4.500 JPRS ............. Jaya Pari Steel Tbk ................................................................. 610 ...................640.................610 ............... 630 ................ 20 ............. 8.992.500 ....................5.627.610.000 ...............10,49.................. 640 ..............1.680.000...............630 ................119.000 KRAS ............. Krakatau Steel (Persero) Tbk .............................................. 1.150 ..................1.190...............1.150 .............. 1.190 ................40 ..........103.996.500 ................ 122.461.610.000 ...............37,95................. 1.190 .............16.192.000............. 1.180 .......... 3.335.500 LION .............. Lion Metal Works Tbk ..........................................................3.800 .........................-......................- ............3.800 ....................- ............................... - .............................................- ................ 5,37.........................- ...............................-.....................- ............................LMSH ............. Lionmesh Prima Tbk. ......................................................... 4.800 .........................-......................- ........... 4.800 ....................- ............................... - .............................................- ................6,39...............4.800 ...................... 1.000.....................- ............................NIKL............... Pelat Timah Nusantara Tbk................................................... 380 ...................400................385 ............... 390 ................. 10 .............12.612.000 ..................4.964.082.500 ................. 13,2...................395 ..................517.000...............390 ..........2.002.500 PICO............... Pelangi Indah Canindo Tbk..................................................... 190 ...................205.................190 ................ 190 ....................- ......................2.000 ..............................402.500 ......................9.................. 205 ...................38.000................190 ...............174.500 TBMS ............. Tembaga Mulia Semanan Tbk ............................................8.900 .........................-......................- ............8.900 ....................- ............................... - .............................................- ..............28,95...............9.000 .........................500.....................- ............................4.Kimia BRPT ............. Barito Pacific Tbk.................................................................... 990 ................ 1.000............... 980 ............... 990 ....................- ...............1.657.000 .................... 1.637.245.000 ............. -190,3.................. 990 ...................23.000.............. 980 ..............672.000 BUDI .............. Budi Acid Jaya Tbk .................................................................. 210 ....................215................205 .................215 ...................5 ..................512.500 .......................108.387.500 ..............24,47....................215 ................. 237.000................210 ............. 244.000 DPNS ............. Duta Pertiwi Nusantara Tbk.................................................. 390 ...................385................380 ............... 380 ................-10 ...................50.000 .......................... 19.015.000 .......................-....................415 .........................500.............. 380 .................21.500 EKAD ............. Ekadharma International Tbk ............................................... 260 ...................260................250 ............... 260 ....................- ..................169.000 ........................42.650.000 ................. 5,61...................260 ................... 79.500...............255 ................25.000 ETWA ............. Eterindo Wahanatama Tbk ......................................................215 ....................215.................210 .................215 ....................- ..................120.500 .........................25.307.500 ...............12,68....................215 ..................219.000................210 ................50.000 INCI ................ Intanwijaya Internasional Tbk .............................................. 240 ................... 245................240 ................245 ...................5 ..................172.000 .........................41.350.000 ...................-1,9...................245 .................733.000...............240 ................72.500 SOBI............... Sorini Agro Asia Corporindo Tbk .......................................3.375 ............... 3.400.............3.375 .............3.375 ....................- ................... 55.500 ........................187.475.000 ...............34,21...............3.400 ................ 256.000............3.375 ...............951.500 SRSN ............. Indo Acidatama Tbk...................................................................55 ......................55..................54 ..................55 ....................- ..................155.500 ...........................8.397.500 ...............67,97.....................55 ..................129.000.................54 ................... 1.000 TPIA............... Chandra Asri Petrochemical Tbk. ......................................3.375 ................3.525.............3.375 ............3.525 ...............150 .................425.000 ................... 1.455.025.000 ...............31,03............... 3.525 ....................14.500...........3.500 ................22.500 UNIC .............. Unggul Indah Cahaya Tbk .....................................................1.760 .........................-......................- ..............1.760 ....................- ............................... - .............................................- ...............12,34................ 2.125 ...................... 1.000............1.560 .................. 2.500 5.Plastik & Kemasan AKKU............. Aneka Kemasindo Utama Tbk................................................ 145 .........................-......................- ................ 145 ....................- ............................... - .............................................- ................-13,4.........................- ...............................-................120 .................10.500 AKPI .............. Argha Karya Prima Inds. Tbk ................................................. 910 .........................-......................- ................ 910 ....................- ............................... - .............................................- ................11,56...................920 ...................... 1.000.............. 890 .................. 5.000 APLI............... Asiaplast Industries Tbk ..........................................................95 ......................92.................. 92 ..................92 ..................-3 ...................... 7.500 ..............................690.000 ................. 5,21.....................94 ......................7.500.................92 ................42.500 BRNA............. Berlina Tbk ..............................................................................1.410 ................ 1.440.............1.400 .............1.420 ................. 10 .................226.500 ...................... 320.735.000 ................5,84................1.430 ..................... 5.000............1.420 ................32.500 DYNA ............. Dynaplast Tbk .......................................................................3.500 .........................-......................- ............3.500 ....................- ............................... - .............................................- ...............13,58.........................- ...............................-.....................- ............................FPNI............... Titan Kimia Nusantara Tbk......................................................132 ....................134.................134 ................ 134 ...................2 ................... 25.000 ...........................3.350.000 ...............-3,64....................134 ..................125.000.................131 ................26.000 IGAR .............. Champion Pacific Indonesia Tbk ..........................................580 .........................-......................- ...............580 ....................- ............................... - .............................................- ..............20,43.........................- ...............................-.....................- ............................IPOL............... Indopoly Swakarsa Industry Tbk ........................................... 190 ....................198.................190 .................196 ...................6 ............29.186.000 ...................5.673.236.500 ................. 6,19....................196 .................567.000................194 .............. 901.000 SIAP............... Sekawan Intipratama Tbk ..........................................................81 .........................-......................- ...................81 ....................- ............................... - .............................................- ....................7,7......................76 ..................... 2.000.................56 ................30.000 SIMA .............. Siwani Makmur Tbk...................................................................128 .........................-......................- .................128 ....................- ............................... - .............................................- ................-1,35.........................- ...............................-.....................- ............................TRST.............. Trias Sentosa Tbk.................................................................... 290 .........................-......................- ............... 290 ....................- ............................... - .............................................- ...............15,08...................290 .................369.500.............. 280 .................. 5.000 YPAS ............. Yanaprima Hastapersada Tbk............................................... 630 ...................640................620 ...............640 ................. 10 ..................172.000 ......................108.600.000 ............. 20,08.................. 640 ...................33.500...............630 ................22.000 6.Pakan Ternak CPIN .............. Charoen Pokphand Indonesia Tbk .....................................1.830 .................1.890............. 1.820 .............1.880 ................ 50 ............. 28.711.000 .................53.729.065.000 ................2,83................1.890 .................. 317.500............1.880 .................77.500 JPFA .............. Japfa Comfeed Indonesia Tbk .............................................3.175 ................3.425..............3.175 ............3.425 ..............250 ...............9.149.000 .................30.659.237.500 ................8,83............... 3.425 ................. 518.500...........3.400 ..............726.000 MAIN.............. Malindo Feedmill Tbk ...........................................................4.700 ................ 4.775.............4.700 ............ 4.750 ................ 50 ..................571.000 ....................2.703.937.500 ............... 10,77............... 4.750 .........................500............4.725 .................. 4.000 SIPD............... Sierad Produce Tbk ...................................................................56 ..................... 60..................56 ..................59 ...................3 ...........94.632.000 ................... 5.510.343.000 ................8,48.....................59 ............ 8.464.000.................58 ...........7.328.000 7.Kayu & Pengolahannya SULI ............... Sumalindo Lestari Jaya Tbk ....................................................116 ..................... 119..................116 ..................118 ...................2 .............. 2.551.500 ......................299.653.500 ................13,74.....................118 .................379.500.................117 .................10.000 TIRT ............... Tirta Mahakam Resources Tbk ................................................69 ......................70..................68 ..................70 ....................1 ...................113.000 ........................... 7.692.500 ...............-2,69..................... 70 ................ 385.500.................68 ................72.500 8.Pulp & Kertas FASW ............. Fajar Surya Wisesa Tbk ........................................................3.100 .................3.100.............3.025 ............3.050 ...............-50 .................260.500 ......................798.375.000 ................. 22,1...............3.050 ................... 97.500........... 3.025 ...............128.500 INKP .............. Indah Kiat Pulp and Paper Tbk. .......................................... 1.670 ..................1.710............. 1.660 .............1.690 ................ 20 ..............3.759.500 ...................6.360.375.000 ...............15,58................1.690 ................. 190.500............1.680 ................43.000 INRU .............. Toba Pulp Lestari Tbk..............................................................700 ...................560................560 ............... 560 ............. -140 ......................2.500 ........................... 1.400.000 .............135,07.................. 680 ..................... 2.500...............570 ......................500 KBRI .............. Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk. ..................................81 ......................83................... 81 ...................81 ....................- ..............3.327.000 ........................271.951.500 ................6,47.....................82 .................722.000..................81 .............. 185.000 SAIP............... Surabaya Agung Industry P. Tbk ............................................130 .........................-......................- .................130 ....................- ............................... - .............................................- ................ 4,93.........................- ...............................-.....................- ............................SPMA............. Suparma Tbk ..............................................................................215 ................... 225.................215 ............... 220 ...................5 .................505.500 ........................112.490.000 ................ 9,67...................220 ..................130.500................215 ............. 896.500 TKIM .............. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk ..........................................2.800 ............... 2.850.............2.775 ............2.800 ....................- ..................135.000 ......................380.437.500 ................4,27...............2.825 ....................37.500............2.775 ......................500 ANEKA INDUSTRI 1.Otomotif dan Komponennya ASII ................ Astra International Tbk.................................................... 55.850 .............56.950..........55.350 .........56.800 ..............950 .............3.684.500 ............. 208.097.000.000 ................16,01............56.800 ................... 47.000.........56.700 ......................500 AUTO ............. Astra Otoparts Tbk ............................................................ 13.600 ..............13.850............13.750 ...........13.750 ...............150 ......................9.000 .......................124.325.000 ................ 9,29..............13.800 .........................500..........13.650 ......................500 BRAM ............ Indo Kordsa Tbk ....................................................................2.100 .........................-......................- .............2.100 ....................- ............................... - .............................................- ................. 7,74...............2.500 .........................500...........2.200 ......................500 GDYR ............. Goodyear Indonesia Tbk .....................................................9.400 .........................-......................- ............9.400 ....................- ............................... - .............................................- .................7,29............. 10.400 .........................500...........8.500 ................... 1.000 GJTL .............. Gajah Tunggal Tbk.................................................................2.100 .................2.150.............2.075 .............2.150 ................ 50 ............20.512.500 ................43.395.887.500 ................8,46................ 2.150 .............2.345.000............ 2.125 ..........2.228.000 IMAS .............. Indomobil Sukses Int’l. Tbk ................................................ 7.600 .................7.700.............7.600 ............ 7.650 ................ 50 ................... 59.500 ......................456.875.000 .................15,8................7.650 ..................... 2.500........... 7.600 .................12.500 INDS............... Indospring Tbk .....................................................................9.500 ............... 10.100............10.100 ............10.100 ..............600 .........................500 .......................... 5.050.000 .................4,18..............10.200 .........................500........... 8.700 ......................500 LPIN............... Multi Prima Sejahtera Tbk..................................................2.325 ............... 2.300............2.200 ............2.300 ............... -25 ................... 30.000 .........................68.212.500 .................3,77...............2.350 ...................... 1.500...........2.300 ......................500 MASA ............ Multistrada Arah Sarana Tbk .................................................275 ...................295................270 ............... 295 ................ 20 ...........20.985.500 ...................6.005.037.500 ...............10,26...................295 ..............4.651.000.............. 290 .......... 2.547.000 NIPS............... Nipress Tbk ...........................................................................3.850 .........................-......................- ............3.850 ....................- ............................... - .............................................- .................7,02................3.925 ..................... 3.000...........3.000 ................... 1.000 PRAS ............. Prima Alloy Steel Tbk................................................................78 ......................79.................. 78 ..................78 ....................- ...................66.500 .............................5.191.000 ................-5,81.....................80 ....................51.000................. 77 .................13.500 SMSM ............ Selamat Sempurna Tbk........................................................1.080 ..................1.140.............1.080 ..............1.100 ................ 20 ..............6.670.500 ...................7.464.635.000 ................11,59...................1.110 .................. 101.000............. 1.100 .............. 144.500 SUGI............... Sugih Energy Tbk. .....................................................................157 .........................-......................- .................157 ....................- ............................... - .............................................- ................-12,6.........................- ...............................-.....................- ............................2.Tekstil & Garmen ADMG ............ Polychem Indonesia Tbk ...........................................................191 .................... 195.................190 ................ 194 ...................3 .................576.500 ...........................111.172.500 .................. 14,1....................194 ...................44.500................193 .............. 190.000 ARGO............. Argo Pantes Tbk......................................................................900 .........................-......................- ...............900 ....................- ............................... - .............................................- ...............-2,04................1.000 ..................... 5.000.....................- ............................CNTB ............. Saham Seri B (Centex) Tbk ................................................5.000 .........................-......................- ............5.000 ....................- ............................... - .............................................- .............. 14,54.........................- ...............................-.....................- ............................CNTX ............. Centex (Preferen) Tbk .........................................................2.650 .........................-......................- ............2.650 ....................- ............................... - .............................................- ...............-5,22.........................- ...............................-.....................- ............................ERTX.............. Eratex Djaja Tbk .........................................................................90 .........................-......................- ..................90 ....................- ............................... - .............................................- ................-0,31.........................- ...............................-.................95 ................25.000 ESTI ............... Ever Shine Tex Tbk. ................................................................. 100 .........................-......................- ................ 100 ....................- ............................... - .............................................- ...............51,38.....................110 ...................25.000.................94 ............. 500.000 HDTX ............. PanasiaIndosyntec Tbk .......................................................... 250 .........................-......................- ............... 250 ....................- ............................... - .............................................- ...............-6,66.........................- ...............................-.....................- ............................INDR .............. Indo-Rama Synthetics Tbk. ................................................2.000 .................2.100............2.050 ............ 2.075 .................75 .................... 10.000 ........................20.862.500 ................5,82............... 2.075 .........................500...........2.050 ................29.000 KARW ............ Karwell Indonesia Tbk ............................................................. 145 .........................-......................- ................ 145 ....................- ............................... - .............................................- ..............-19,24.........................- ...............................-.....................- ............................MYRX ............ Hanson International Tbk ........................................................191 ....................194.................190 ................ 194 ...................3 .............19.801.500 .................... 3.801.351.500 ...........205,66....................194 ..............2.641.000................193 ............2.517.000 MYRXP .......... Saham Seri B Hanson International Tbk ...............................53 ......................55.................. 53 ..................54 ....................1 ................. 557.500 ........................29.802.500 ..............-15,32.....................54 .................259.000.................53 .............. 188.000 MYTX ............. Apac Citra Centertex Tbk ........................................................63 ..................... 64..................64 ..................64 ....................1 .........................500 .................................32.000 .................-0,6.....................65 ................. 100.000.................62 .................10.500 PAFI ............... Panasia Filament Inti Tbk ...................................................... 250 .........................-......................- ............... 250 ....................- ............................... - .............................................- ...............-4,97.........................- ...............................-.....................- ............................PBRX ............. Pan Brothers Tbk. ..................................................................1.720 ................. 1.760..............1.720 ..............1.740 ................ 20 .............8.244.500 .................14.347.500.000 ...............19,37.................1.750 ................ 250.500.............1.740 ..............764.500 POLY.............. Asia Pacific Fibers Tbk ............................................................175 ....................180................. 173 .................176 ....................1 ..................537.000 ........................ 93.869.000 .................. 0,8....................178 ......................7.500................176 ................ 74.500 RICY............... Ricky Putra Globalindo Tbk.................................................... 194 ...................200..................191 .................195 ....................1 ........... 26.785.500 ...................5.257.452.000 ...............10,27....................196 .................. 181.000................195 ............. 492.000 SSTM ............. Sunson Textile Manufacture Tbk ...........................................235 ................... 245.................210 ................245 ................. 10 .................... 10.000 ...........................2.252.500 ...............21,26...................240 ..................... 2.000................215 ................... 1.000 TFCO.............. Tifico Fiber Indonesia Tbk ...................................................... 410 .........................-......................- ................ 410 ....................- ............................... - .............................................- ...............-82,11.................. 445 ...................... 1.000...............385 ................... 1.500 UNIT .............. Nusantara Inti Corpora Tbk.......................................................111 .........................-......................- ...................111 ....................- ............................... - .............................................- ...............13,44....................149 ...................... 1.000............... 108 .................10.000 UNTX ............. Unitex Tbk. ............................................................................ 3.700 .........................-......................- ............ 3.700 ....................- .........................
W W M
M MM
m
M
M
m
m
m mm
Transaksi Volume Nilai
PER
Jual
Minat Volume Beli
m m
M m
m W
W INFRASTRUKTUR, UTILITAS, DAN TRANSPORTASI
M M
M M
M
m
m M
m m
M
m m
M
M m
M
m
M
M M
m M
W W
W
m M m m m
W
m M
m m
M
mM KEUANGAN m m
M
M W
M
m m
M
m M m m
M W M M M
M W M m M
m
m
M
m
M
W M
M
M M
W
m
M
M
M
m
M
m
M M
M
M
m
M
M
M
m m
M
M
m
MM
M M
m m PERDAGANGAN, JASA, DAN INVESTASI
M
M m M
M M M
m
M M
m
m M
M
M M M
M
m
m
M W W
M
m m
M M M M M
M M M M
M
M m
▲/ ▼ (poin)
m
m
m
m
m m
INDUSTRI BARANG KONSUMSI M
Ptp.
m M
M
M
M
M M M
M
m M
W
W W
M m
m m MW
m
Kurs Trd. Ttg.
Sbl.
Volume
m m
W M
m M M
M W M
M m M m
M M
m M
M M M M
M M M M
M M M
M m
m M
M
m
M M
m
M m
m
m m
m m
MM m
M
M
M
M
M m
M
M
M M
m
m M
m
M
m m
m M M M
m
m m
M
M M
m
m
m
M m PROPERTI DAN REAL ESTAT
M M
M
m
m
m
M
m m
m
m
m m
M
M
m m
M M
m
m
m
M m
m
W
MM
m m
M
M
Jenis transaksi
Volume
Jumlah
Frekuensi
m M M M
M M
M
m
M
m
m m m
m
m
80 8
M M
8
0 8 44
0 4
w w
m w
M M
44
8 40
0
8
0 00 484 0 4
4 0
00 4
444 08
Sumber: Data dari PT BEI diolah kembali oleh Stock Watch
Volume
DATA FINANSIAL & KOMODITAS
Bisnis Indonesia, Jumat, 25 Maret 2011
INDEKS BISNIS-27
20 SAHAM TERAKTIF
Perdagangan saham anggota Indeks BISNIS-27, 24 Maret 2011 No.
Kode
Nama
Sebelum
Penutupan
Stock Prev Close Perubahan
%
Frekuensi
Volume
Nilai (Rp)
1 .........AALI .............Astra Agro Lestari Tbk ............................................22.600 .................22.550 .......................-50...................-0,22 ................. 649 ..........................1.441.500 .............. 32.496.400.000 2 ........ADRO............Adaro Energy Tbk, .......................................................2.250 ....................2.275 .........................25........................1,11 ............... 3.515 ......................100.761.500 .............227.987.800.000 3 ........ANTM ...........Aneka Tambang (Persero) Tbk ..................................2.200 ...................2.250 ........................ 50.....................2,27 ................ 1.158 .......................17.205.500 .............. 38.392.800.000 4 ........ASII ...............Astra International Tbk ........................................... 55.850 ................ 56.800 ......................950........................ 1,7 ............... 1.987 ........................3.684.500 ............208.097.000.000 5 ........BBCA ............Bank Central Asia Tbk ............................................... 6.800 ...................6.850 ........................ 50.....................0,74 ...............1.040 ........................15.215.500 .............. 103.838.125.000 6 ........BBNI .............Bank Negara Indonesia Tbk .......................................3.650 ....................3.775 ....................... 125.................... 3,42 ..................1.113 ......................26.299.000 ............... 98.456.312.500 7 ........BBRI .............Bank Rakyat Indonesia Tbk .......................................5.200 ...................5.300 .......................100......................1,92 ..............2.090 ...................... 42.013.500 ..............221.372.700.000 8 ........BDMN ...........Bank Danamon Tbk .....................................................6.600 ...................6.550 .......................-50....................-0,76 ...................391 .........................1.832.000 .................12.020.150.000 9 ........BMRI.............Bank Mandiri (Persero) Tbk .......................................6.000 .................... 6.150 .......................150.......................2,5 .............. 2.959 ...................... 62.281.500 ..............376.714.425.000 10.......BNGA............Bank CIMB Niaga Tbk .................................................. 1.700 .....................1.750 ........................ 50.................... 2,94 ................. 994 ........................17.401.500 ...............30.295.520.000 11 ........BNII...............Bank International Ind, Tbk .......................................... 590 .......................620 .........................30.................... 5,08 ................1.415 .......................13.343.500 ..................8.218.645.000 12 .......EXCL.............XL Axiata, Tbk ..............................................................5.400 ................... 5.550 .......................150.....................2,78 ................. 447 ........................3.389.000 ............... 18.559.600.000 13 .......GGRM ...........Gudang Garam Tbk ...................................................42.500 .................42.650 .......................150.................... 0,35 ..................539 .......................... 1.193.500 ...............50.795.950.000 14.......INCO .............International Nickel Indonesia Tbk .......................... 4.725 ....................4.750 .........................25.....................0,53 ................1.276 ........................13.168.500 ...............62.536.625.000 15 .......INDY .............Indika Energy Tbk ........................................................4.025 .................... 4.150 ....................... 125.......................3,11 ................1.076 ......................20.872.500 .................85.797.787.500 16 .......INTP..............Indocement Tunggal Prakasa Tbk .......................... 15.000 ..................15.800 ......................800.....................5,33 ............... 1.626 .........................9.577.000 ................149.551.125.000 17 .......ITMG .............Indo Tambangraya Megah Tbk ...............................49.800 .................50.650 ......................850.......................1,71 ...............1.540 ........................3.036.000 ............. 153.835.450.000 18.......JSMR............Jasa Marga (Persero) Tbk ..........................................3.250 ....................3.325 .........................75......................2,31 ..................530 ........................5.964.500 ................19.660.375.000 19 .......KLBF.............Kalbe Farma Tbk ..........................................................3.025 .................... 3.100 .........................75....................2,48 ................. 982 .......................18.798.000 ................57.763.800.000 20......LSIP ..............PP London Sumatra Indonesia Tbk ..........................2.225 ...................2.300 .........................75.....................3,37 ............... 1.523 ......................33.302.000 ................. 75.716.012.500 21 .......PNBN............Bank Pan Indonesia Tbk ...............................................1.150 ......................1.170 .........................20...................... 1,74 .................... 79 ..........................1.513.500 ...................1.764.345.000 22......PTBA ............Tambang Batubara Bukit Asam Tbk.......................20.750 ...................21.100 ......................350......................1,69 ............... 1.657 ......................... 8.781.500 .............184.389.250.000 23 ......SMCB............Holcim Indonesia Tbk ..................................................1.990 ...................2.050 ........................ 60.....................3,02 ................ 1.491 ......................21.808.500 ................43.728.732.500 24 ......SMGR ...........Semen Gresik (Persero) Tbk ......................................8.950 ................... 9.250 ......................300.....................3,35 ................ 1.169 .......................13.369.000 ...............122.751.075.000 25......TINS..............Timah (Persero) Tbk,................................................... 2.575 ................... 2.625 ........................ 50......................1,94 ................1.976 ..................... 25.450.000 ...............66.038.037.500 26 ......TLKM ............Telekomunikasi Indonesia Tbk ................................. 6.800 .....................7.150 ......................350......................5,15 ............... 5.160 .......................51.423.000 ............360.238.450.000 27 ......UNTR ............United Tractors Tbk.................................................. 23.200 .................23.000 .....................-200...................-0,86 ................ 1.571 .........................6.621.000 ..............152.926.025.000
Volume
Value
f5
20 SAHAM PENCETAK GAIN
20 SAHAM PENCETAK LOSS
20 PIALANG TERAKTIF
Stock Prev Close
Stock
Code Freq
Volume
Value
Prev Close
Volume
Value
ALMI ...............710........850 .....................500 .....................425,000
INRU .............700........560 ..................2,500 ..................1,400,000
YU..........9,390 ............412,893,000 ...........859,138,162,500
TLKM........6,800.......7,150 .......51,423,000 ..360,238,450,000
SONA..........1,600......1,850 ................76,000 ..............142,130,000
ANTA ............250........200 ...............50,000 ...............10,000,000
RX ..........4,465 ............241,876,400 .........586,470,327,000
BBTN ..........1,550......1,560 ......34,384,500 .......53,710,925,000
GDST .............144..........158 .........24,011,000 .........3,700,535,500
DSSA ......29,000..26,500 .................17,500 ...........485,000,000
DB ...........5,218 ..............176,912,000 ........566,995,535,000
BORN .........1,550......1,650 .....173,264,000 ...280,327,090,000
FISH ............1,560.......1,700 ...............22,000 ..............36,605,000
RMBA ...........890........ 830 ..........1,208,000 ...........1,017,470,000
KZ ..........5,294 ............154,750,500 ..........563,725,667,500
ADRO ........2,250.....2,275 ...... 100,761,500 ....227,987,800,000
ELSA.............290..........315 ......82,640,500 .........25,192,187,500
TURI..............630........600 ...........7,128,500 ........4,409,555,000
CS ............6,124 ................177,721,918 ............536,213,778,100
BUMI...........3,125.....3,200 ......183,153,500 ..582,348,262,500
CLPI ..............350........ 380 ..........3,144,500 ...........1,142,027,500
MEGA .........3,150.....3,000 .....................500 ..................1,500,000
BK ..........5,477 ................113,311,500 ........522,635,896,000
BMRI.........6,000......6,150 .......62,281,500 .....376,714,425,000
HITS ..............350........ 380 .....................500 ......................190,000
SMDR ........3,900......3,725 .................13,500 ..............48,475,000
ZP ..........8,736 ...........207,543,000 ........ 486,377,096,000
KRAS...........1,150........1,190 .....103,996,500 ......122,461,610,000
INAI...............300.........325 ..................3,500 ..................1,065,000
TRIM ................99...........95 ...............20,000 .....................1,911,000
YP ........27,560 ...........420,075,980 ........ 479,825,950,000
BJBR ...........1,120........1,150 ........83,127,500 ........95,128,145,000
JPFA............3,175.....3,425 .......... 9,149,000 ......30,659,237,500
LAMI .............200..........193 ................77,500 ................14,924,000
ML.........4,448 .............83,262,500 ..........436,201,057,500
RICY................194..........195 .......26,785,500 .........5,257,452,000
LPCK ..............510.........550 .........4,475,500 .........2,367,285,000
MDRN.......2,000.......1,930 ...................1,000 ...................1,930,000
AK..........6,303 ........... 134,006,000 ..........371,928,563,000
KIJA.................112...........115 ......195,851,500 ......22,839,274,000
BTPN .......10,900.....11,750 ............238,000 .......2,650,500,000
GTBO ...............62...........60 ............268,500 .................16,210,500
DR ..........7,564 ...........280,069,000 .............363,161,173,000
BBRI ......... 5,200.....5,300 .......42,013,500 .....221,372,700,000
TRIL .................66.............71 ........ 3,308,000 ............. 228,517,500
APLI.................95........... 92 .................. 7,500 .....................690,000
PD ...........17,152 ............351,432,200 ..........362,149,730,500
ASII .........55,850..56,800 ........3,684,500 ..208,097,000,000
MASA ............275.........295 ......20,985,500 ........ 6,005,037,500
PJAA..............750.........730 ..................8,500 .................6,325,000
CC ..........6,247 ...........268,226,000 ........322,322,435,500
TINS...........2,575.....2,625 ......25,450,000 ......66,038,037,500
GEMA ...........290..........310 ...............101,000 ................29,310,000
DPNS............390........ 380 ...............50,000 .................19,015,000
DX ..........3,544 ...............131,288,186 ........320,004,069,484
ENRG..............125..........128 ....283,233,000 .......36,059,162,000
BORN .........1,550......1,650 .....173,264,000 ...280,327,090,000
ITTG .................96...........94 .....................500 ........................47,000
LG...........5,284 ............227,722,500 .........280,227,396,000
DOID ............1,100........1,130 .......72,018,500 .....80,028,545,000
INDS...........9,500.....10,100 .....................500 .................5,050,000
APIC...............245.........240 ...............131,500 ...............31,600,000
OD...........7,534 ..............161,376,588 ...........241,705,457,960
CPIN............1,830......1,880 .........28,711,000 ......53,729,065,000
PWSI ................50............53 .....................500 .......................26,500
TOTL.............250.........245 ...............72,500 .................17,762,500
CP ...........8,787 ..............314,514,750 ........240,233,895,000
BHIT................173..........175 ......90,235,500 .........15,713,702,000
SMRA .........1,000......1,060 ..........7,692,500 ...........7,941,760,000
GIAA .............530.........520 .........15,561,000 .........8,163,230,000
NI............. 9,521 .............168,540,516 .........226,626,952,700
PGAS ........3,800.....3,800 ......34,062,500 .....129,367,000,000
BIPI ..................85...........90 ......20,823,000 .........1,830,364,500
FASW ..........3,100.....3,050 ............260,500 ............798,375,000
AI............3,546 ............128,849,000 ........203,366,649,500
PTBA ...... 20,750.....21,100 ..........8,781,500 ....184,389,250,000
DVLA ..........1,040....... 1,100 ..................4,500 ..................4,765,000
HEXA........6,300.....6,200 ..........1,672,000 ......10,440,075,000
KI.............3,744 ............206,901,500 ........ 202,367,480,000
Sumber: BEI
Indeks penutupan saham per sektor di BEI 24 Maret 2011.
Perkembangan indeks bursa global hingga 24 Maret 2011. Indeks
22-03-11 23-03-11
24-03-11
Indeks
22-03-11 23-03-11
24-03-11
S&P 500 Index ........................................1,293.77 ......1,297.54 ..................Nasdaq Composite Index .....................2,683.87 .... 2,698.30 ..................S&P/TSX Comp (Toronto) ..................14,000.00 .....14,087.18 ..................Meksiko Bolsa Index ...........................35,925.35 ..36,546.62 ..................Brazil Bovespa Index .......................... 67,578.33 .... 67,795.51 ..................-
Asia Tenggara Jakarta Composite Index (IHSG)..........3,517.72 .....3,556.23 .....3,611.64 Kuala Lumpur Composite Index ...........1,509.10 ........1,511.97 .....1,513.84 Strait Times Index (Singapura)...........3,002.75 ......3,022.19 ...3,043.03 SET (Bangkok) ..........................................1,019.14 ......1,027.54 ....1,034.39 PSEi (Manila)...........................................3,854.14 .....3,855.52 ....3,841.54
Eropa FTSE-100 (London) .................................5,762.71 .....5,795.88 ..................CAC-40 (Paris)........................................ 3,892.71 .......3,913.73 ..................DAX Index (Frankfurt) .......................... 6,780.97 ....6,804.45 ..................IBEX-35 (Spanyol) .................................10,576.10 ...10,638.00 ..................FTSE MIB Index (Milan) ......................21,556.82 ...21,698.38 ..................AEX-Index (Amsterdam) .........................356.38 .........359.74 ..................OMX-30 (Stockholm) ..............................1,105.94 ........ 1,113.27 ..................Micex Index (Moskow) .............................1,741.34 ...... 1,770.56 ..................-
Asia & Pasifik Nikkei-225 (Tokyo) ................................9,608.32 .....9,449.47 ....9,435.01 Hang Seng (Hong Kong) ....................22,857.90 ..22,825.40 ..22,915.28 Kospi (Seoul) ...........................................2,013.66 .......2,012.18 ...2,036.78 Shanghai ...................................................2,919.14 ....2,948.48 .... 2,946.71 Taipei ......................................................8,508.04 ....8,545.08 ...8,576.40 BSE Sensex-30 (Mumbay) ..................17,988.30 ....18,206.16 ..18,350.74 All Ordinary ............................................. 4,737.70 .....4,746.50 ...4,794.20 NZX 50 (Wellington) .............................3,365.23 ......3,375.79 ....3,387.25
Timur Tengah & Afrika
Amerika
DFM General Index (Dubai) ....................1,521.10 ......1,529.40 ..................FTSE/JSE Top-40 (Johannesburg) ..27,790.80 ....28,126.26 ..................-
DJIA........................................................12,018.63 ...12,086.02 ..................-
Sektor
22/03
23/03 24/03
Gabungan ..................3.517,721 .....3.556,231........3.611,641 Pertanian................2.025,216 .....2.050,019...2.080,086 Pertambangan......3.081,222 .......3.119,339......3.170,959 Industri Dasar ...........361,984 ........370,260.......382,042 Aneka Industri .........969,342 ........ 978,891.........995,193 Ind Konsumsi...........1.089,120 ......1.102,226...... 1.109,606 Properti.......................183,396 .........184,861..........187,725 Infrastruktur..............721,400 .......730,640........746,889 Keuangan .................450,350 ........ 452,321........460,037 Perdagangan.............476,770 .......483,345.........481,074 Manufaktur ...............806,419 ........818,000..........831,733 LQ 45...........................627,700 ........636,745.........647,734 JII.................................494,963 ........504,766..........515,651 MBX...........................1.003,375 ......1.014,839......1.029,752 DBX .............................524,823 ........528,816.......540,342 Kompas 100...............813,207 ........823,769.........838,091 Bisnis-27.....................305,061 ....... 309,592.........315,909 Pefindo25 Index......364,975 .......368,385........370,628 Sri-Kehati Index.........182,419 ........184,982..........188,381
Sumber: BEI
Sumber: Bloomberg
1 Bulan
3 Bulan
6 Bulan
12 Bulan
Berlaku
Bank BNI Tbk..............................................5,50/1,25..........5,50/1,25........6,00/1,25 ........ 6,25/1,25 ........27/01/10 Bank BTPN........................................................... 7,00................... 7,00..................7,00 ..................7,00 ........ 01/11/09 Bank Bukopin .............................................6,00/1,50..........6,25/1,50........6,50/1,50 .........6,75/1,50 ....... 21/05/10 Bank Bumi Arta ......................................... 7,00/1,00.......... 7,00/1,00........ 7,00/1,00 .........7,00/1,00 ........14/07/10 Bank Central Asia Tbk .............................5,00/0,20.........5,25/0,20.......5,50/0,20 ........ 5,75/0,35 ....... 01/09/10 Bank Chinatrust Indonesia ......................5,00/1,00..........5,00/1,00........5,00/1,00 ........ 5,00/1,00 .......14/04/10 Bank CIMB Niaga Tbk ...............................5,50/1,00...........5,75/1,25........6,00/1,25 ........ 6,25/1,50 ........22/02/11 Bank Danamon Tbk ..................................5,25/0,25.........5,50/0,25.......6,00/0,25 ....... 6,00/0,25 ....... 01/03/10 Bank DKI......................................................6,50/1,50..........6,50/1,50........ 6,75/1,50 .........6,75/1,50 ....... 28/01/10 Bank ICB Bumiputera ...............................7,00/0,75.......... 7,00/1,00.........7,00/1,25 ..........7,00/1,75 .........21/02/11 Bank Int’l Indonesia Tbk ..........................5,75/0,75..........5,75/0,75........ 5,75/0,75 .........5,75/0,75 ...... 22/02/10 Bank Jabar Banten ...................................6,50/1,50..........6,50/1,50........6,50/1,50 .........6,75/1,50 ....... 01/09/10 Bank Jasa Jakarta ............................................. 7,00................... 7,00..................7,00 ..................7,00 ......07/09/09 Bank Jateng ........................................................6,25...................6,50..................6,75 ..................7,00 ........23/02/11 Bank Kesawan ............................................5,75/0,75..........5,75/0,75........ 5,75/0,75 .........5,75/0,75 ........17/06/10 Bank Mandiri .............................................5,25/0,25.........5,25/0,25........5,75/0,25 ....... 6,00/0,50 ........ 01/10/10 Bank Maspion ............................................ 7,25/5,50......... 7,25/5,50........7,25/5,50 ........7,25/5,50 .........16/02/11 Bank Mayapada Tbk..................................6,50/1,50..........6,50/1,50........ 6,75/1,50 .........6,75/1,50 ....... 25/01/10 Bank Mayora........................................................6,00...................6,00.................6,00 ................. 6,00 ........22/02/11 Bank Multiarta Sentosa ....................................6,00...................6,00.................6,00 ..................5,75 ....... 21/06/10 Bank Mutiara ............................................. 6,50/0,75......... 6,50/0,75........6,50/0,75 ........6,50/0,75 .......29/09/10 Bank OCBC NISP ......................................5,50/0,60.........5,50/0,40.......5,50/0,40 ....... 5,50/0,20 ....... 28/10/10 Bank Panin Tbk .........................................6,00/0,25.........6,00/0,50........6,00/0,75 ........6,00/1,00 ...... 26/08/10 Bank Permata ............................................ 5,75/1,25...........5,75/1,25.........5,75/1,25 .........5,75/1,25 ......22/04/10 Bank Rakyat Indonesia............................5,50/0,50.........5,50/0,50.......6,00/0,50 ....... 6,00/0,50 .......01/08/10 Bank Saudara .............................................7,25/0,25..........7,25/0,25........7,25/0,25 ........ 7,25/0,25 .........15/02/11 Bank Sinarmas .......................................... 7,00/2,50......... 7,00/2,50....... 7,00/2,50 ........7,00/2,50 ....... 01/03/10 Bank Swadesi Tbk .................................... 6,75/2,50......... 7,00/2,50........7,25/2,50 ........7,25/2,50 .........19/01/10 Bank Tabungan Negara .....................................6,25...................6,25................. 6,25 ..................6,25 ...... 29/07/09 Bank Yudha Bhakti ..............................................7,25....................7,25..................7,25 .................. 7,25 ......... 17/02/11 Bank Mitraniaga...................................................7,25....................7,25..................7,25 .................. 7,25 .........16/02/11 Nama bank
Valas
1 Bulan
3 Bulan
6 Bulan
Prb
Ttg
Trd
Pntp Sbl
Valas
Bank
CPO (RM/ton):
O/N
Prb (%)
Ttg
Trd
Vol.
Pntp Sbl
Crude Oil (US$/barel):
Apr11 .................. 3.323,00.............-24,00........... 3.200,00 ..........................- ...........526 .......3.347,00 Mei11...................3.292,00............ -36,00.............3.100,00 .........3.348,00.........6.846 ......3.328,00 Jun11 .................. 3.270,00............ -36,00............3.235,00 .........3.300,00........26.417 ......3.306,00 Jul11....................3.255,00............ -38,00............................ - ........3.462,00.........5.622 ......3.293,00 Ags11 ..................3.255,00............ -30,00.............3.100,00 ..........3.330,00.......... 2.516 ......3.285,00
SINGAPURA Prb
Ttg
Heating Oil Futr (US$/galon):
Natural Gas Futr (US$/MMBtu):
Harga karet di Singapore Commodity Exchange (Sicom) pada penutupan 24 Maret 2011 sebagai berikut: Ttp
Mei11 ................ 105,75 ............... +,78 .........105,45 ..........105,55 .......239.657 ........... 104,97 Jun11 .................106,21 ...............+,69 ......... 105,70 ...........106,10 ...........91.212 ........... 105,52 Jul11 ................ 106,58 ...............+,58 ......... 105,93 .......... 106,70 ..........34.617 ...........106,00 Ags11 ................ 106,76 ...............+,49 .........106,50 ..........108,90 .......... 15.537 ........... 106,27 Apr11 .............. 305,50 ...............-2,12 ........304,26 ......... 305,74 .........20.587 ...........307,62 Mei11 ................ 307,19 ............. -2,02 ........306,30 ......... 307,94 ........ 36.868 ........... 309,21 Jun11 ...............308,73 ...............-1,93 ........ 307,50 ......... 309,70 ............17.918 ........... 310,66 Jul11 .................310,24 .............. -1,90 ........308,40 .....................- ............. 7.711 .............312,14
Sumber: Bloomberg
Trd
Vol.
Pntp Sbl
RSS3 (US$cent/kg):
TSR20 (US$cent/kg):
Sumber: Bloomberg
Apr11 ................. 4.335 ...........+0.081 .......... 4.343 ...........4.350 ....... 109.852 ............ 4.254 Mei11 ..................4.412 ...........+0.081 .......... 4.420 ...........4.430 .........80.572 ..............4.331 Jun11 ................. 4.477 ...........+0.081 ...........4.393 ...........4.500 .......... 29.160 .............4.396 Jul11 ..................4.543 ......... +0.080 .......... 4.525 ...........4.590 .........24.354 .............4.463 Mar11 .............1.437,90 ...........+10,40 ....................- ....................- ................. 19 ........ 1.427,50 Apr11 ............1.438,00 ...........+10,40 ..... 1.438,00 ......1.438,00 .........119.990 ........ 1.427,60 Mei11 ............1.438,80 ...........+10,40 ..... 1.436,00 ...... 1.443,00 ...............355 ........1.428,40 Jun11 ............ 1.439,50 ...........+10,40 ...... 1.439,70 .......1.439,70 .......... 23.517 ......... 1.429,10
Harga lada di pasar Asia pada 23 Maret 2011 sebagai berikut:
Prb
Ttg
Prb
Ttg
Trd
Vol.
Pntp Sbl
7 Hari
1 Bln
Trd
Vol.
Pntp Sbl
Spot ..............23.218,75 ...........+125,40........................-............................-..................... -........23.093,35 Apr11 .............23.714,00 ............+42,00.....23.730,00..........23.735,00............5.292........23.672,00 Mei11.............23.974,00 ............... +7,00......23.981,00........ 24.000,00.............1.350........ 23.967,00 Jun11 ............24.277,00 .............-32,00.... 24.234,00......... 24.297,00..................48....... 24.309,00
Sumber: Bloomberg
Jagung (US$c/bushel): Mei11.....................681,00 ..............-5,75 .............681,50 .............. 681,50 .............120.229 ........686,75 Jul11.....................688,50 .............-5,50 ............687,50 ..............687,50 ...............55.970 ....... 694,00 Sep11 ...................645,50 .............-0,50 ............ 637,00 .............644,50 ...................9.971 ........645,75 Des11 ....................609,75 .............-2,50 ...........608,00 .............608,00 ..............32.887 .........612,25
Kedelai (US$c/bushel): Mei11................... 1.351,25 ............-14,25 ......... 1.350,25 ........... 1.350,25 .............. 63.435 .....1.365,50 Jul11....................1.361,00 ............-14,00 ...........1.361,00 ............ 1.361,00 ..............29.504 ......1.375,00 Ags11 ..................1.357,50 ............-13,00 .........1.350,00 ............1.376,00 .................3.093 ......1.370,50 Sep11 .................1.345,00 .............-11,50 ...........1.135,00 ...........................- ....................1.116 .....1.356,50
Bungkil Kedelai (US$/ton): Mei11....................360,00 .............-6,40 ............362,50 ............. 362,50 ................25.931 ....... 366,40 Jul11.....................364,30 .............-5,80 ............365,00 ..............372,00 .................9.662 ..........370,10 Ags11 ................... 364,90 .............-5,80 ............363,20 .............. 379,90 .................2.629 .........370,70 Sep11 ...................362,80 .............-5,50 ............354,60 ...........................- .....................371 ....... 368,30
3 Bln
6 Bln
Value
IPOL-W .........10/07/2013.........60 ........4 ...... 492,738,000 KARK-W ....... 13/04/2011..........10 ........0 ............................ 0 KBLV-W2 ... 03/05/2013...... 900 ........0 ............................ 0 KBRI-W ........02/07/2011........... 4 ........0 .............3,147,000 KBRI-W2.....05/12/2013.........69 ........0 ............................ 0 KOIN-W .......08/04/2011............2 ........0 .............1,891,000 LAPD-W ......08/04/2011.......... 51 ........0 ............................ 0 META-W ......26/07/2013........187 ........0 .........72,594,000 MIRA-W2 .......25/11/2011.............1 ........0 ............................ 0 MLPL-W.......12/04/2013......... 78 ........-1 .....1,143,546,500 PBRX-W ......02/01/2013...... 465 .......-5 .............1,377,500 POOL-W.........11/07/2014.............1 ........0 ............................ 0 RODA-W ...... 26/01/2013.........117 ........0 ............................ 0 SMMA-W4 ..09/07/2013....1,500 ........0 ............................ 0 TBLA-W......... 13/07/2011.......265 ........0 ............................ 0 TRAM-W ......09/09/2011.......435 ........0 ............................ 0 UNSP-W2 ... 12/02/2013.........101 ........0 ........ 63,460,000 WEHA-W ....28/05/2012.........49 ........0 ............................ 0 WINS-W........ 30/11/2012.........49 ........-1 ........ 68,063,000 Jumlah .............................................4,602,618,500
Ttg
Trd
Vol
Pntp Sbl
Kakao (Pound/ton): Mei11........................2.089 .................unch.......................- .......................Jul11.........................2.089 .....................+4.......................- .......................Sep11 .......................2.089 ......................+3.......................- .......................Des11 .......................2.096 ......................+3.......................- .......................-
.............. 4.175...............2.089 ............ 2.286...............2.085 .................730...............2.086 ................494............... 2.093
Gula Putih (US$/ton): Mei11......................687,90 .............. -12,50.......................- .......................Ags11 .....................653,60 .............. -12,40.......................- .......................Okt11.......................630,10 .............. -10,40.......................- .......................Des11 ......................616,50 ................-8,50.......................- .......................-
..............2.971.............700,40 ................ 870............ 666,00 ...................99............640,50 ...................57.............625,00
7 Hari
1 Bln
3 Bln
6 Bln
12 Bln
JIBOR Jibor Rp Suku Bunga Terendah(%) ...............................6.20000 ......6.40000 ..... 6.50000 ..... 6.70000 ......6.80000 .....7.00000 Suku Bunga Tertinggi(%) ................................6.35000 ......6.60000 ......7.00000 ..... 7.25000 .......7.50000 ......7.75000 Suku Bunga Rata-rata(%) ............................... 6.29200 .......6.47600 ......6.79840 .......7.01600 .........7.17200 ..... 7.32800 Jibor US$ Suku Bunga Terendah(%) ................................0.18000 ...... 0.24000 ......0.32000 .... 0.40000 ...... 0.56000 .... 0.80000 Suku Bunga Tertinggi(%) ................................0.30000 ...... 0.35000 ..... 0.40000 ..... 0.70000 ....... 1.00000 ..... 1.40000 Suku Bunga Rata(%) .............................................0.21111 .......0.29778 .......0.37778 ..... 0.52556 .......... 0.70111 ..... 0.97944 PENJAMINAN LPS 15 Januari 2011-14 Mei 2011 (dalam %) Rupiah ..........................................................................................................................................................................................7,00 Dolar AS ......................................................................................................................................................................................2,75 BPR (Rp) .................................................................................................................................................................................... 10,25 SIBOR US$ (23 Mar’11) ..................................................0,25778 .......0,28706 ...... 0,30967 ..... 0,46278 .........0,61461 ..... 0,77944 SIN$ (23 Mar’11) ................................................. 0,31250 ........0,37501 ...... 0,43750 ..... 0,56250 .......0,67556 .......0,75831 SWAP (Sin$, 23 Mar’11) .......................................0,13102 ........ 0,15333 ....... 0,16037 ......0,30787 .......0,47663 ..... 0,63970 Libor ($ 23 Mar’11) ............................................ 0,24950 ....... 0,28150 ..... 0,30800 .....0,46000 ........0,61425 ......0,77450 3 MG
1 Bln
2 Bln
3 Bln
5 Bln
6 Bln
8 Bln
9 Bln
10 Bln
12 Bln
Euribor (08 Feb’11) ....... 0,886.... 0,903 .....0,969 ........1,079 ....... 1,232........1,336 .... 1,455 ........1,513 ........1,570 .........1,683 Euribor (09 Feb’11) ........0,936.... 0,926 .... 0,985 ....... 1,089 .......1,245....... 1,350 .... 1,469 ...... 1,528 ....... 1,586 ......... 1,700 Euribor (10 Feb’11) .........0,930.... 0,924 .... 0,984 ....... 1,094 .......1,250....... 1,354 .....1,474 ...... 1,534 ........1,594 ......... 1,708 Euribor (11 Feb’11) ...........0,917..... 0,916 ......0,981 ....... 1,093 .......1,252........1,355 .....1,475 ...... 1,538 ........1,597 .......... 1,714 Euribor (14 Feb’11) .........0,905...... 0,911 .....0,977 ........ 1,091 .......1,250....... 1,354 .....1,476 ...... 1,538 ........1,598 .......... 1,716 Euribor (15 Feb’11) ........ 0,894.... 0,903 ..... 0,974 ....... 1,090 ........ 1,251........1,353 .....1,476 ...... 1,540 ....... 1,600 ......... 1,720 Euribor (16 Feb’11) .........0,878.... 0,892 .....0,969 ....... 1,089 ....... 1,249........1,352 .... 1,478 ...... 1,542 ........1,603 ..........1,725 Euribor (17 Feb’11) .........0,857....0,883 .....0,963 ....... 1,086 ....... 1,249........1,352 .....1,476 .......1,539 ....... 1,600 ...........1,721 Euribor (18 Feb’11) ........ 0,834..... 0,871 .....0,955 ........1,078 .......1,246....... 1,348 .....1,474 .......1,539 ........1,599 ...........1,721 Euribor (21 Feb’11) .........0,822....0,864 .....0,955 ........1,079 .......1,250........1,353 ....1,480 ...... 1,546 ....... 1,608 ...........1,731 Euribor (22 Feb’11) ........0,822....0,863 .....0,956 ....... 1,082 .......1,255....... 1,360 ....1,486 .......1,553 .........1,613 ..........1,739 Euribor (23 Feb’11) ........0,826....0,863 .... 0,958 ....... 1,087 .......1,260........1,367 .... 1,494 ...... 1,562 ........1,620 ..........1,748 Euribor (24 Feb’11) ....... 0,828....0,862 .... 0,958 .......1,088 ........ 1,261.........1,371 .... 1,497 ...... 1,564 ........1,624 ..........1,752 Euribor (25 Feb’11) ........0,832.... 0,867 .... 0,960 ....... 1,092 ....... 1,269........1,377 .... 1,506 .......1,575 ........1,635 ..........1,765 Euribor (28 Feb’11) ........0,832.... 0,867 .... 0,958 ....... 1,094 ....... 1,273........1,379 .... 1,509 .......1,579 ........1,638 ..........1,767 Euribor (01 Mar’11) ........0,833.... 0,867 .... 0,960 ....... 1,096 ....... 1,275....... 1,382 ..... 1,512 ...... 1,582 ....... 1,642 ..........1,773 Euribor (02 Mar’11) ........0,831....0,865 .... 0,958 ....... 1,095 ....... 1,276........ 1,381 ..... 1,513 ...... 1,584 ....... 1,644 ..........1,775 Euribor (03 Mar’11) ...... 0,845....0,869 .... 0,960 ....... 1,098 .......1,280....... 1,385 ..... 1,516 ...... 1,590 ........1,649 ......... 1,780 Euribor (04 Mar’11) ...... 0,882.... 0,897 .......1,016 .........1,162 .......1,366........1,475 .... 1,628 ........1,712 ........ 1,778 ......... 1,924 Euribor (07 Mar’11) ...... 0,895....0,904 ......1,025 .........1,172 ....... 1,375....... 1,487 .... 1,643 ....... 1,723 ........ 1,789 ......... 1,938 Euribor (08 Mar’11) .......0,905.... 0,905 ......1,030 ........ 1,180 .......1,383........1,493 .... 1,649 ....... 1,732 ........ 1,797 ......... 1,946 Euribor (09 Mar’11) .......0,897.... 0,902 ......1,027 .........1,179 .......1,383....... 1,494 .... 1,652 ....... 1,736 ........ 1,801 ......... 1,950 Euribor (10 Mar’11) ....... 0,888.... 0,897 ......1,026 .........1,175 .......1,382.........1,491 ..... 1,651 ....... 1,735 ........ 1,801 ......... 1,949 Euribor (11 Mar’11)..........0,878.... 0,893 ......1,022 .........1,173 .......1,380....... 1,489 .... 1,647 ........ 1,731 ........1,798 .........1,944 Euribor (14 Mar’11) ........0,872.... 0,892 ......1,023 ......... 1,174 ....... 1,377....... 1,487 .... 1,646 .......1,728 ........ 1,796 .........1,940 Euribor (15 Mar’11) ....... 0,860....0,887 .......1,019 .........1,167 .......1,364........1,474 .... 1,629 .......1,708 ........ 1,775 .......... 1,913 Euribor (16 Mar’11) ........0,853....0,887 .......1,021 .........1,170 .......1,368........1,477 ..... 1,631 ........1,710 ........ 1,776 .......... 1,915 Euribor (17 Mar’11)........ 0,846....0,887 .......1,021 .........1,170 ........ 1,371........1,478 .... 1,632 ........1,710 ........ 1,775 .......... 1,913
12 Bln
TOKYO
Harga jual logam mulia di Jakarta, belum termasuk PPN 10% dan ongkos pembuatan:
Harga beberapa komoditas di bursa berjangka Tokyo pada penutupan 24 Maret 2011 sebagai berikut:
PT Aneka Tambang Emas Murni (24 Maret) ....Rp412.000/gram Perak Murni (24 Maret)...Rp10.540.000/kg
Bln
Ttp
Bln
Prb
BBJ Informasi Perdagangan Bursa Berjangka Jakarta, pada 24 Maret 2011
Kontrak Berjangka Harian di BBJ Bulan
Harga Penyelesaian
OLE ...........................APR 11 ......................8200 OLE ...........................MAY 11 .........................8115 OLE ...........................JUN 11 ......................8440 OLE ............................JUL 11 ......................8400 OLE10 .......................APR 11 ......................8200 OLE10 .......................MAY 11 .........................8115 OLE10 .......................JUN 11 ......................8440 OLE10 ........................JUL 11 ......................8400
Bulan
Volume
Apr11................................ 9.722,50 .....................+236,50 Mei11.................................9.726,00 ..................... +237,00 Jun11 ................................9.729,00 ..................... +237,00 Jul11................................. 9.732,00 ..................... +237,00 Ags11 ................................9.735,50 .....................+236,50 Sep11 ................................9.739,00 .....................+236,00
Ttg
Trd
Vol
Pntp Sbl
Emas (yen/kg):
Alumunium (US$/metric ton):
Apr11......................3.745.................+31 ................ 3.743 ............... 3.750................. 137 ...................3.714 Jun11 .....................3.746...............+34 ................3.740 ............... 3.750.................. 99 ...................3.712 Ags11 .................... 3.744.................+31 ................3.740 ............... 3.750................ 763 ...................3.713
Apr11...................................2.611,75 ........................+29,75 Mei11..................................2.621,75 ....................... +30,25 Jun11 ................................2.629,75 ........................+30,75 Jul11..................................2.639,75 ........................ +31,00 Ags11 ...............................2.647,00 ........................+30,75
Apr11.....................96,90........... +2,90 .................93,10 ............... 97,90.....................5 .................94,00 Jun11 ....................97,50...........+3,40 ...............96,40 ...............98,70.................. 20 ..................94,10 Ags11 ....................97,00............+1,80 ...............94,40 ...............99,80....................19 .................95,20
Alumunium Alloy (US$/metric ton):
Perak (yen/kg):
Sumber: Bloomberg
Apr11................................2.387,00 ............................unch Mei11................................2.383,50 ............................unch Jun11 .............................. 2.380,00 ............................unch Jul11..................................2.377,00 ............................unch Ags11 ...............................2.376,00 ............................unch Sep11 ...............................2.375,00 ............................unch Okt11................................2.374,00 ............................unch
Bln
Ttp
Prb
Nikel (US$/metric ton): Apr11.............................26.830,00 .................... +475,00 Mei11.............................26.833,00 .................... +475,00 Jun11 .............................26.831,00 .................... +475,00 Jul11..............................26.825,00 .................... +475,00 Ags11 .............................26.795,00 .................... +475,00
Seng (US$/metric ton): Mei11..................................2.417,00 .......................+93,00 Jun11 ...............................2.422,50 ........................+92,75 Jul11.................................2.429,25 ........................+92,75 Ags11 ...............................2.436,00 .......................+93,00 Sep11 .............................. 2.443,00 .......................+93,00 Okt11................................2.447,50 .......................+92,00
Timah Hitam (US$/metric ton): Apr11..................................2.751,00 .......................+45,00 Mei11................................2.734,00 .......................+45,00
Bln
Ttp
Prb
Jun11 ................................ 2.721,00 .......................+45,00 Jul11..................................2.712,50 ....................... +47,00 Ags11 ...............................2.703,50 ....................... +47,00
Timah (US$/metric ton): Apr11..............................31.385,00 ..................+1.200,00 Mei11..............................31.385,00 ..................+1.200,00 Jun11 ............................. 31.365,00 ..................+1.200,00 Jul11...............................31.350,00 ..................+1.200,00 Sumber: Bloomberg
TENDER CPO
Volume
TSBJFX .................... DEC 11 ................................-
• Astra Agro Lestari 24 Maret 2011
PALN= Penyaluran Amanat Luar Negeri SPA= Sistem Perdagangan Alternatif
Penjual
Bulan
Prb (%)
Mar11 ................. 457,00..........+12,00 ..............451,00 ............ 457,00...................67 ..............445,00 Apr11................. 442,50..........+10,80 ............442,00 .............448,10..................68 ................431,70 Mei11...................441,50...........+8,50 .............439,00 .............444,10.................158 ..............433,00
Transaksi PALN Bulan
Ttp
Karet (yen/kg) :
Tembaga (US$/metric ton):
Sumber: Antam
Lokasi pabrik
Kualitas barang
Volume (ton)
Nama barang
Pembeli
Harga
Lokasi penyerahan
Tanggal penyerahan
Paket Riau Dumai ....................Dumai ..................................FFA Max 5% ........2.000 .............. CPO .................. Withdrawn ....8.140,00..................FOB Dumai .....................................31 Mar 2011 Total Paket Riau...............................................................2.000
Harga beberapa komoditas di ICDX pada penutupan 24 Maret 2011
Prb
O/N
LONDON
Harga berbagai komoditas kelompok soft commodity dan energi pertambangan pada penutupan 23 Maret 2011 di London International Financial Futures Exchange (LIFFE) dan International Petroleum Exchange (IPE) sebagai berikut:
Sumber: Bloomberg
Close ▲/ ▼
Date
Harga berbagai komoditas logam pada penutupan 23 Maret 2011 di London Metal Exchange (LME), sebagai berikut:
ICDX
Ttp
Code
Bank UOB Buana ..............................................6.30000 ......6.45000 ..... 6.85000 ..... 7.20000 .......7.30000 ..... 7.50000 Deutsche Bank AG............................................6.30000 ......6.50000 ......6.95000 ..... 7.20000 .......7.35000 ..... 7.50000 JP Morgan Chase Bank ...................................6.30000 ......6.50000 ..... 6.80000 ..... 7.00000 .......7.25000 ..... 7.50000 Standard Chartered Bank ...............................6.40000 ......6.50000 ..... 6.90000 ..... 7.20000 .......7.40000 ..... 7.60000
EURO
LONDON
Bln
Value
AGRO-W...... 25/05/2011......... 37 ........0 ........ 115,630,000 BACA-W ........11/07/2012.........65 ........0 ............................ 0 BAPA-W .........11/01/2013......... 37 ........8 ...............220,000 BCIP-W......... 10/12/2012........126 ........0 ............................ 0 BIPI-W .......... 11/02/2013......... 23 ........ 3 .......224,867,000 BMSR-W ........15/11/2013.............1 ........0 ............................ 0 BNBR-W.......01/04/2011.............1 ........0 ....................2,000 BRMS-W.......07/12/2012....... 104 ........0 ......458,803,500 BSIM-W ........14/12/2015........ 174 ........ 9 ........1,119,190,500 BUDI-W ........10/07/2012.........86 ........0 ...........8,600,000 BVIC-W ......... 21/06/2011.........69 ........0 ............................ 0 BVIC-W2 ......10/07/2013....... 100 ........0 ............................ 0 CKRA-W ...... 26/01/2013........175 ........0 ............................ 0 DILD-W........12/04/2012.......... 61 ......... 1 .........76,680,000 ELTY-W........ 25/01/2012.........28 ........-1 ........ 44,383,000 ENRG-W ....... 14/01/2013......... 27 ........0 ......660,603,500 FREN-W ......05/01/2016.......... 21 ........-1 ...........8,378,000 GREN-W .......15/07/2013..........14 ......... 1 ........38,444,000 INDX-W ........ 15/06/2012.............1 ........0 ............................ 0 INVS-W.......08/05/2015....6,100 ........0 ............................ 0
Bank
12 Bulan
Sumber: BBJ
Gandum (US$c/bushel): Mei11......................714,25 .............-8,00 .............714,25 ...............714,25 ................35.162 ........722,25 Jul11......................750,25 ..............-7,50 ............750,00 ..............750,00 .................16.919 ......... 757,75 Sep11 ....................789,00 ..............-7,50 ............779,00 ..............799,00 .................5.952 ........796,50 Des11 .....................817,25 .............-8,25 .............815,50 ...............819,50 .................8.657 ........825,50
Close ▲/ ▼
Date
HARGA EMAS & PERAK
Produk
Lada (Rupee India/Kuintal):
Transaksi futures berbagai komoditas kelompok soft commodity pada penutupan 23 Maret 2011 di Chicago Board of Trade (CBoT) sebagai berikut:
6 Bulan
HKJ50 ....................MAR 11 .........................909 HKJ5U ....................MAR 11 ..........................144 KRJ35 ......................JUN 11 .........................1216 KRJ5U .....................JUN 11 ..........................104 HKK50 .................................- ...................... 2620
ASIA Ttp
..........8,324.78 ...... 9,340.96 ......... 6,502.69 ....... 7,299.35 ..........8,366.74 ...... 9,390.08 ........... 9,047.10 ....... 10,154.15 .........................- ...................................1,552.14 .......... 1,741.81 ..........11,577.40 ......12,987.34 ........ 13,355.82 ...... 14,983.91 ...........1,054.77 .........1,183.20 ......... 10,149.36 ......11,386.59 .........................- ................................................- ..................................1,470.05 .........1,649.14 .............6,118.81 .......6,872.23 ...........3,132.58 .......3,665.75 .........................- ..................................1,294.70 .........1,455.15 ......... 6,502.69 ....... 7,299.35 ..............271.00 ..........304.36 ......... 8,222.00 ...... 9,222.00
Transaksi OTC Melalui SPA
Sumber: Bloomberg
Bln
CHICAGO
Sumber: Bloomberg
3 Bulan
Produk
Apr11 ........................509,00..................-11,00 ........... 506,00 ........... 509,00 .................11 ..........520,00 Mei11.........................509,00.................-13,00 .............451,00 .............513,00 .............. 60 ..........522,00 Jun11 .........................510,00.................-13,00 .............510,00 ........... 520,00 ..............80 ..........523,00 Jul11...........................510,20.................-12,80 .............510,00 ........... 520,00 ............. 170 ..........523,00
Ttp
1 Bulan
Komoditas
Gold 100 oz Futr (US$/Troy oz): Apr11 ........................572,00.................. -2,00 ........... 560,00 ............573,00 ................15 ..........574,00 Mei11.........................568,30.................. -3,00 ........... 556,00 .............571,00 .................4 ...........571,30 Jun11 ........................568,30..................-2,40 ........... 546,00 .............571,00 ................14 ...........570,70 Jul11..........................566,30...................-3,70 .........................- ...........568,00 .................. - .........570,00
..... 8,879.08 ..... 6,938.42 ...... 8,925.77 ......9,652.06 ....... 1,335.77 ...... 1,655.68 ..... 12,345.16 .... 14,243.00 ........ 1,124.70 .... 10,823.56 .............. 7.80 ..... 2,894.98 ....... 1,567.60 ..... 6,532.42 ..... 3,484.49 ..........201.87 ...... 1,383.20 ..... 6,938.42 .......... 289.31 ......8,766.00
Jual Rp
B,P,D, Jawa Barat Banten................................6.30000 ......6.45000 ..... 6.60000 ..... 6.75000 .......7.00000 ..... 7.25000 B,P,D, Jawa Timur .............................................6.20000 ......6.30000 ..... 6.50000 .....6.50000 ......6.50000 .... 6.50000 B,P,D, Riau ..........................................................6.30000 ......6.45000 ......6.75000 ..... 7.00000 ........ 7.15000 ..... 7.25000 B,P,D, SUMSEL Dan BABEL ............................6.30000 ......6.45000 ..... 6.80000 ..... 7.00000 .......7.20000 ..... 7.30000 Bank ANZ Panin ................................................6.30000 ......6.50000 ......6.75000 ..... 7.00000 ........7.10000 ..... 7.25000 Bank Bukopin.....................................................6.35000 ...... 6.65000 ......7.00000 ..... 7.30000 .......7.50000 ..... 7.60000 Bank Central Asia Tbk .....................................6.30000 ......6.50000 ..... 6.85000 ..... 7.25000 .......7.35000 .....7.50000 Bank CIMB Niaga ..............................................6.30000 ......6.45000 ......6.75000 .....6.85000 .......7.05000 ..... 7.35000 Bank Commonwealth .......................................6.25000 ......6.45000 ......7.00000 .......7.15000 ........ 7.15000 ..... 7.25000 Bank Danamon Indonesia................................6.30000 ......6.50000 ..... 6.80000 .......7.15000 .......7.35000 ..... 7.50000 Bank DBS Indonesia .........................................6.30000 ...... 6.55000 ..... 6.80000 .....6.90000 .......7.00000 ...... 7.10000 Bank HSBC .........................................................6.35000 ......6.60000 ..... 6.90000 ..... 7.25000 .......7.50000 ......7.75000 Bank Internasional Indonesia .........................6.25000 ......6.45000 ..... 6.80000 .....6.95000 ........7.10000 ..... 7.25000 Bank Mandiri......................................................6.30000 ......6.50000 ......7.00000 ..... 7.25000 .......7.50000 ......7.75000 Bank Mega .........................................................6.25000 ......6.45000 ...... 6.76000 .....6.95000 ........7.10000 ..... 7.20000 Bank Mizuho Indonesia....................................6.35000 ......6.50000 ..... 6.90000 ..... 7.20000 .......7.45000 ......7.70000 Bank Negara Indonesia 1946..........................6.25000 ......6.45000 ..... 6.60000 ..... 6.70000 ......6.80000 .....7.00000 Bank OCBC NISP, Tbk ......................................6.25000 ......6.40000 ..... 6.50000 ..... 6.70000 ...... 6.90000 .....7.00000 Bank Of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd, ...............6.35000 ......6.50000 ..... 6.85000 .......7.10000 .......7.25000 ..... 7.50000 Bank Panin Indonesia .....................................6.30000 ......6.45000 ..... 6.90000 .....6.95000 .......7.00000 .....7.00000 Bank Permata Tbk ............................................6.30000 ......6.45000 ......6.75000 .....6.90000 ........7.10000 ..... 7.20000 Bank Rakyat Indonesia ....................................6.25000 ......6.50000 ..... 6.80000 ..... 7.00000 .......7.05000 ...... 7.15000 Bank Tabungan Negara....................................6.20000 ......6.40000 ..... 6.60000 .... 6.80000 ...... 6.90000 .....7.00000
12 Bulan
Ttp
Beli Rp
Sukubunga antarbank di Jakarta (Jakarta Interbank Offered Rate) pada 24 Maret 2011 2011
Harga berbagai komoditas energi pada penutupan 23 Maret 2011 di New York Mercantile Exchange (NYMEX) dan New York Board of Trade (NYBOT), sebagai berikut: Bln
Kurs uang kertas asing
Jual Rp
Dolar Australia...........................1.00 .......... 8,786.48 Dolar Brunei ...............................1.00 .......... 6,863.33 Dolar Kanada .............................1.00 .......... 8,830.77 Franc Swiss.................................1.00 ..........9,548.86 Yuan Cina ....................................1.00 ........... 1,322.36 Kronor Denmark ........................1.00 ........... 1,638.22 Euro .............................................1.00 ..........12,219.49 Pound Inggris .............................1.00 ........ 14,096.54 Dolar Hongkong .........................1.00 ..............1,113.26 Yen Jepang ............................100.00 .......... 10,712.26 Won Korea ..................................1.00 ................... 7.72 Ringgit Malaysia ........................1.00 ..........2,863.08 Kronor Norwegia .......................1.00 ............ 1,551.58 Dolar Selandia Baru ..................1.00 ........... 6,458.17 Kina Papua Nugini .....................1.00 .......... 3,306.32 Peso Philipina ............................1.00 ............... 199.70 Kronor Swedia ...........................1.00 ............ 1,366.51 Dolar Singapura .........................1.00 .......... 6,863.33 Baht Thailand .............................1.00 ............. 286.03 Dolar AS ......................................1.00 .......... 8,678.00
NEW YORK
Vol.
Beli Rp
SUKU BUNGA ANTARBANK
KUALA LUMPUR
Ttp
Nilai
Code
Sumber: Bank Indonesia
Bank Chinatrust ...................................... EUR ............2,00............. 2,00 ............. 1,75 ................ 1,75 Bank BRI................................................... EUR .............0,75...............1,00 .............1,00 ................1,00 Bank Kesawan ......................................... Sin$............0,50............. 0,50 ........... 0,50 ...............0,50 Bank Mestika ........................................... Sin$.............0,75.............. 0,75 ............ 0,75 ............... 0,75
Harga crude palm oil (CPO) di Kuala Lumpur Commodity Exchange (KLCE) pada penutupan 24 Maret 2011 (beli/jual):
Kurs Transaksi
Mata uang
Bank CIMB Niaga .................................... Sin$............0,05...............0,10 ............0,25 ...............0,25 EUR ............ 0,25..............0,25 ............0,35 ...............0,45 Aus$ ..........3,00..............3,00 ............3,00 ...............3,00 Bank Central Asia ................................... SGD ............. 1,25...............1,25 .............1,25 ................1,25 EUR .............1,00...............1,00 .............1,00 ................1,00 JPY ............0,00............. 0,00 ........... 0,00 ...............0,00 AUD............2,50............. 2,50 ........... 2,50 ...............2,50 GBP .............1,50...............1,50 .............1,50 ................1,50 Bank Int’l Indonesia................................ Yen .............. 0,10...............0,10 .............0,10 ................0,10 Pound .........1,00...............1,00 .............1,00 ................1,00 Aus$ ..........2,50.............. 2,75 ........... 2,50 ...............2,50 Sin$............ 0,25..............0,25 ............0,25 ...............0,25 EUR ............ 0,25............. 0,50 ........... 0,50 ...............0,50 Bank Mutiara ........................................... Sin$............ 0,25..............0,25 ............0,25 ...............0,25 EUR ............ 0,25............. 0,50 ........... 0,50 ...............0,50 Yen .............. 0,10...............0,10 .............0,10 ................0,10 Aus$ .......... 2,25..............2,25 ............2,25 ...............2,25 Pound .........1,00...............1,00 .............1,00 ................1,00
Tingkat suku bunga deposito berjangka Rp/US$ pada 24 Maret 2011 (% per tahun). Nama bank
TRANSAKSI WARAN 24 MARET 2011
Kurs transaksi dan kurs uang kertas asing Bank Indonesia pada 24 Maret 2011.
Nama bank
SUKU BUNGA DEPOSITO
Bln
KURS VALUTA
INDEKS SAHAM
INDEKS BURSA GLOBAL
Bln
Value
ELSA.............290..........315 ......82,640,500 .........25,192,187,500
Sumber: BEI
Bln
Volume
Pntp
Vol.
Paket Jambi SAL.........................Bunga Tebo/Bangko .......FFA Max 5% ........1.000................ CPO .................. Withdrawn ...8.005,00..................FOB Talang Duku ........................07 Apr. 2011 Total Paket Jambi............................................................1.000 Paket Timur Tg. Bakau ..............Mamuju ...............................FFA Max 5% ........2.000 .............. CPO .................. Withdrawn ...8.065,00..................FOB Tg. Bakau .............................. 31 Mar. 2011 Total Paket Timur ............................................................2.000
CPO - CPOTR (Rp/Kg) (24 Maret 2011) April, 2011................................ 9,565 ...................0 Mei, 2011 .................................. 9,530 ................ 30 Juni, 2011..................................9,475 ...........1,809 Juli, 2011 .................................. 9,360 ..............506 August, 2011 ........................... 9,360 ...................0 September, 2011 .................... 9,360 ...................0 Emas - GOLDGR (Rp/gr) (23 Maret 2011) Maret, 2011........................406,500 ...................0 April, 2011...........................407,200 ...................0 Mei, 2011 .............................407,800 .....................1 Juni, 2011............................407,900 ...................0 Juli, 2011 .............................407,500 ...................5
Grand Total CPO ..............................................................5.000
Sumber: ICDX Keterangan: *Harga tidak termasuk PPn
PTPN VI ..........................750.......................... Max 5%........................Loco PKS Ophir....................................WD .................................7.965,00
• KPB Nusantara 24 Maret 2011 Produsen
Volume (ton)
Mutu
Penyerahan
Pembeli
Harga (Rp/kg)
PTPN I ............................500.......................... Max 5%........................Franco PP Medan.................................WD .................................8.148,00 PTPN III ...................... 2.000.......................... Max 5%........................Franco PT SAN Dumai........................WD .................................8.148,00 PTPN IV .........................500.......................... Max 5%........................Franco PT SAN Blwn...........................WD .................................8.148,00 PTPN V.........................1.000.......................... Max 5%........................Franco PT SAN Dumai........................HPI.................................8.148,00 PTPN VI .........................500.......................... Max 5%........................Loc PKS T Lebar ..................................WD ..................................7.914,00
DATA REKSA DANA
f6 Nama /jenis Reksadana
Nilai aktiva Hasil investasi dalam bersih per unit 30 hari 1 tahun Riil 1 th terakhir terakhir terakhir
(Rp)
(%)
(%)
Nama /jenis Reksadana
Nilai aktiva Hasil investasi dalam bersih per unit 30 hari 1 tahun Riil 1 th terakhir terakhir terakhir
•• KUSTODIAN BANK CIMB NIAGA Pendapatan Tetap
(Rp)
(%)
(%)
(%)
Campuran Bahana Dana Infrastruktur..................................................................................................................6.253,12.........................4,10....................14,13 ...................10,76 Bahana Dana Selaras ...........................................................................................................................5.350,73........................3,22.....................17,51 ..................14,04 BNP Paribas Dana Investa (D/H Fortis Dana Investa)...............................................................2.368,56........................4,40...................19,23 ..................16,30 BNP Paribas Equitra ( D/H Fortis Equitra )....................................................................................2.929,88.........................1,43....................6,65 ....................2,47 BNP Paribas Pesona (D/H Fortis Pesona) ...................................................................................18.068,23........................5,05...................21,95 ..................18,06 Batavia Dana Dinamis..........................................................................................................................4.722,82........................5,09...................15,24 ..................14,66 Cipta Balance............................................................................................................................................1.242,41........................3,52..................18,09 ....................13,51 Cipta Syariah Balance...........................................................................................................................1.294,36........................2,55...................16,23 ...................16,23 Citragold....................................................................................................................................................1.869,57........................3,49....................11,50 ....................8,22 Dana Selaras Dinamis ..............................................................................................................................2.611,12........................3,28...................15,66 ...................12,81 First State Ind. Balanced Fund ...........................................................................................................1.989,34........................2,07.....................7,32 .......................3,11 Garuda Satu ...............................................................................................................................................4.783,11...........................1,18....................3,95 ....................0,36 Mandiri Investa Aktif ...............................................................................................................................2.715,91........................4,63...................13,73 ...................11,48 Mandiri Investa Syariah Berimbang ................................................................................................2.362,29........................3,39.....................9,79 ....................7,62 Manulife Dana Campuran II ...................................................................................................................1.911,49........................3,49...................13,47 ..................12,05 Pratama Berimbang ( D/H Platinum Berimbang ) .........................................................................2.617,17........................3,85....................19,77 ...................17,98 Premier Citra Optima...............................................................................................................................2.191,17........................5,69....................9,99 ....................5,67 RD BNP Paribas Pro Balance ...............................................................................................................1.027,71.........................4,81..........................-- ..........................-RD BNP Paribas Spektra (D/H Fortis Spektra) ..............................................................................1.128,42..........................3,31...................16,52 ..................13,09 Reksa Dana Batavia Prima Ekspektasi...........................................................................................2.587,36........................5,22..................21,58 ..................21,58 Reksa Dana CIMB-Principal Balanced Growth..............................................................................2.410,27........................4,56....................11,69 ....................9,20 Reksa Dana CIMB-Principal UGM Balanced...................................................................................1.536,80........................3,52....................8,93 .....................6,51 Reksa Dana GMT Dana Fleksi.............................................................................................................1.864,37.........................1,88.................20,90 ....................18,51 Reksa Dana Guru.....................................................................................................................................1.287,79..........................3,01......................3,31 ......................1,77 Reksa Dana Maestroberimbang ........................................................................................................3.514,95........................4,08...................12,75 ....................11,36 Reksa Dana OSK Nusadana Kombinasi Maxima ............................................................................1.516,72........................3,65...................17,49 ...................15,75 Reksa Dana Panin Dana Bersama.....................................................................................................4.026,61........................5,85...................52,12 ..................48,41 Reksa Dana PNM Syariah ....................................................................................................................3.150,68........................3,62...................10,69 ....................7,46 Reksa Dana Prima....................................................................................................................................970,60..........................1,63.....................7,82 ....................6,75 Reksa Dana Si Dana Batavia Cpi ......................................................................................................1.305,44..........................5,16...................21,26 ......................9,71 Reksa Dana Syariah Batasa Kombinasi..............................................................................................720,24........................2,87...................-2,02 ...................-2,02 Schroder Dana Terpadu II ....................................................................................................................2.375,10........................3,98..................14,00 ....................11,20 Schroder Providence Fund .................................................................................................................2.463,72........................4,93.................20,09 .................20,09 Schroder Syariah Balanced Fund .......................................................................................................1.488,31........................2,84...................12,55 ...................10,33 Semesta Dana Maxima..........................................................................................................................4.716,18.........................2,14..................32,98 .................30,35 Syailendra Balance Opportunity Fund ..............................................................................................1.543,91........................2,96...................22,91 ...................22,91 Trim Kombinasi 2.....................................................................................................................................1.307,96........................2,39...................10,02 ..................10,02 Trim Syariah Berimbang........................................................................................................................1.545,19........................4,02...................16,29 ..................16,29 Pasar Uang Bahana Dana Likuid..............................................................................................................................1.000,00........................0,28....................4,34 ...................4,34 Mandiri Investa Pasar Uang ...............................................................................................................1.000,00........................0,49....................5,96 ....................5,96 Manulife Dana Kas II.............................................................................................................................1.000,00........................0,29....................3,57 ....................3,57 Mrs Cash Kresna....................................................................................................................................1.000,00........................0,49....................4,82 ....................4,82 Nisp Dana Siaga.....................................................................................................................................1.000,00........................0,46....................5,42 ....................5,42 Reksa Dana PNM Puas ........................................................................................................................1.000,00........................0,44....................4,94 ....................4,94 Schroder Dana Likuid...........................................................................................................................1.000,00.........................0,41....................4,93 ....................4,93
Saham
Terproteksi BNP Paribas Kapital II (D/H Fortis Kapital II) (28/02/11).............................................................1.063,31........................0,58.....................7,67 ....................5,56 BNP Paribas Kapital V (D/H Fortis Kapital V) (28/02/11) ...........................................................1.125,40.........................1,08...................14,49 ..................13,64 BNP Paribas Kapital VI (D/H Fortis Kapital VI) (28/02/11)............................................................1.110,81...........................1,16...................13,64 ....................11,38 BNP Paribas Kapital VIII (D/H Fortis Kapital VIII) (28/02/11) ..................................................1.038,86..........................0,71..........................-- ..........................-CIMB Islamic Sukuk I Syariah (25/02/11) ........................................................................................1.043,43.......................-0,76....................8,46 ....................6,85 CIMB Islamic Sukuk II Syariah (10/03/11) .........................................................................................1.018,09..........................1,57..........................-- ..........................-CIMB- Principal CPF Cb I (18/03/11)...................................................................................................1.014,50........................0,37..........................-- ..........................-CIMB-Principal CPF IX (14/03/11) ......................................................................................................1.024,36..........................0,17....................8,22 ......................7,15 CIMB-Principal CPF VI (14/03/11) ......................................................................................................1.024,62..........................0,17....................8,40 .....................7,32 CIMB-Principal CPF VIII (15/03/11) ....................................................................................................1.035,47..........................1,96....................9,20 .....................7,03 CIMB-Principal CPF X (08/03/11) ........................................................................................................986,79........................0,64..........................-- ..........................-CIMB-Principal CPF XI (28/02/11) .....................................................................................................1.000,90.........................0,76..........................-- ..........................-Danareksa Proteksi Melati Optima XIII (23/03/11)(*)...................................................................1.000,15........................0,82....................9,23 ....................7,05 Danareksa Proteksi Melati Optima XV (09/03/11) ........................................................................1.008,51........................0,84....................9,42 .....................7,23 Mandiri Capital Protected Income Fund 6 (14/03/11) ...................................................................1.029,21........................0,02.....................6,15 ....................5,62 Mandiri Capital Protected Income Fund 7 (14/03/11) ...................................................................1.016,83..........................0,13.....................7,49 ....................6,95 Mandiri Investa Terproteksi Pendapatan Berkala 3 (08/03/11) ................................................1.013,66.........................0,75..........................-- ..........................-Mandiri Investa Terproteksi Pendapatan Berkala 6 (28/02/11) ..............................................1.004,69..............................--..........................-- ..........................-Mandiri Investasi Terproteksi Seri 2 (28/02/11)...............................................................................988,17.......................-0,22..........................-- ..........................-Mandiri Protected Income Fund Dollar (USD) (28/02/11) ................................................................1,1291.........................0,14......................7,31 ......................7,31 Mandiri Terproteksi Dana Pendapatan Berkala 16 (18/03/11) ....................................................1.001,00.......................-0,02......................9,14 ....................3,42 Mandiri Terproteksi Dana Pendapatan Berkala 19 (10/03/11) ...................................................1.022,33..........................1,79..........................-- ..........................-Mandiri Terproteksi Dana Pendapatan Berkala 2 (28/02/11) .....................................................998,49........................0,88....................11,45 ..................10,89 Mandiri Terproteksi Dana Pendapatan Berkala 4 (28/02/11) ...................................................1.005,78........................0,84....................10,01 ....................10,01 Mandiri Terproteksi Dana Pendapatan Berkala 8 (28/02/11) .....................................................992,83........................0,26......................9,71 ......................9,71 RDT Mandiri Terpro Dana Pdpt Bk Seri 18 (28/02/11).................................................................1.006,95.........................0,70..........................-- ..........................-RDT OSK Nusadana Capital Protected Fund II (09/03/11)..........................................................1.007,79........................0,80....................9,50 ....................8,95 Syailendra Capital Protected Fund 1 (28/02/11)..............................................................................1.279,16........................0,83....................11,70 ....................11,70 Syailendra Capital Protected Fund 2 (28/02/11)..........................................................................1.048,49.........................1,08...................15,02 ..................15,02 Trim Terproteksi Lestari 3 (28/02/11) ..............................................................................................1.208,76........................0,82....................14,14 ....................14,14
Campuran
•
KUSTODIAN CITIBANK
Pendapatan Tetap BNP Paribas Obligasi Plus (d/h Fortis Obligasi Plus) ..................................................................1.238,35........................6,22...................14,69 .....................3,76 BNP Paribas Prima Asia USD...............................................................................................................0,9833........................0,50..........................-- ..........................-BNP Paribas Prima II (d/h Fortis Prima II).......................................................................................1.461,52........................5,26...................12,35 ....................10,15 BNP Paribas Prima USD ........................................................................................................................0,9708..........................1,03..........................-- ..........................-BNP Paribas Rupiah Plus II (d/h Fortis Rupiah Plus II)................................................................1.210,84........................2,06....................6,86 ...................5,80 CIMB-Principal Income Fund A ..........................................................................................................1.706,99........................2,25.....................7,63 ....................6,56 Danareksa JS Optima ...........................................................................................................................1.269,37........................2,63....................10,14 .....................7,96 Danareksa Melati Dollar (US$)................................................................................................0,1537603916.........................0,81.....................2,21 ....................0,69 Danareksa Melati Dollar (Rp)...............................................................................................................1.341,09..............................--..........................-- ..........................-Danareksa Melati Pendapatan Tetap ..............................................................................................1.045,64..........................1,75..........................-- ..........................-Danareksa Melati Pendapatan Tetap II.............................................................................................1.041,50..............................--..........................-- ..........................-Danareksa Melati Platinum Dollar AS (US$) .......................................................................0,9722411373........................0,59..........................-- ..........................-Danareksa Melati Platinum Dollar AS (Rp) ..................................................................................8.479,88..............................--..........................-- ..........................-Danareksa Melati Premium Dollar (US$)..............................................................................1,1184866223........................0,85....................4,25 .......................1,19 Danareksa Melati Premium Dollar (Rp)..........................................................................................9.755,44..............................--..........................-- ..........................-MRS BOND KRESNA.............................................................................................................................1.306,62.........................1,52...................13,83 ....................9,37 Mandiri Investa Dana Pendapatan Optimal 2...............................................................................1.008,80........................0,88..........................-- ..........................--
Pasar Uang
Reksadana
(%)
Reksa Dana OSK Nusadana Alpha Sector Rotation.....................................................................1.000,18.........................4,74..........................-- ..........................-Rencana Cerdas.......................................................................................................................................9.777,78........................4,87..................24,78 ...................19,93 Schroder Dana Prestasi Plus..........................................................................................................20.407,36........................5,94..................22,70 ...................19,69 Syailendra Equity Opportunity Fund ..............................................................................................2.436,30........................4,25..................32,57 .................28,63 Trim Syariah Saham ..............................................................................................................................1.059,22........................4,22...................15,62 ..................15,62
Nilai aktiva bersih dan hasil investasi berbagai reksa dana hingga 24 Maret 2011
Nama /jenis
Bisnis Indonesia, Jumat, 25 Maret 2011
Nilai aktiva Hasil investasi dalam bersih per unit 30 hari 1 tahun Riil 1 th terakhir terakhir terakhir
(Rp)
(%)
(%)
Nm
n
R
n
Saham Pasa uang Saham
Pendapatan Tetap
Campu an
MNC Dana Likuid (d/h Big Dana Likuid Satu) ................................................................................1.525,06.........................0,70.....................9,76 .....................9,76 MNC Dana Syariah (d/h Big Dana Muamalah)..............................................................................1.682,64........................0,52...................12,33 ...................12,33 Nikko Kalbar Fund ....................................................................................................................................966,32.......................-0,42....................2,36 ....................2,36
Terproteksi AAA Reksa Premium Proteksi V (28/02/11) ...................................................................................1.015,03........................0,46..........................-- ..........................-AAA Reksa Premium Proteksi VI (28/02/11)..................................................................................1.019,57........................0,63..........................-- ..........................-AAA Reksa Premium Proteksi VII (15/03/11) ................................................................................1.000,00..............................--..........................-- ..........................-AIM TRUST MONARCH (28/02/11) .....................................................................................................1.118,28........................0,68....................8,95 ....................8,95 Cipta Proteksi II (11/03/11) ...................................................................................................................1.000,00..............................--..........................-- ..........................-Gani Proteksi 1 (28/02/11) .......................................................................................................................1.119,55.........................0,70....................9,07 ....................9,07 Gani Proteksi 2 (28/02/11).....................................................................................................................1.116,84.........................0,70......................9,21 .....................9,21 Gani Proteksi 3 (28/02/11)....................................................................................................................1.071,53........................0,83..........................-- ..........................-HPAM Proteksi Dollar-1 (28/02/11).........................................................................................................1,0163........................0,35..........................-- ..........................-HPAM Proteksi-2 (28/02/11) ...............................................................................................................1.007,22........................0,48..........................-- ..........................-Lautandhana Proteksi Dollar (28/02/11)...............................................................................................1,0161........................0,26..........................-- ..........................-Lautandhana Proteksi VII (28/02/11) ................................................................................................1.019,90........................0,49..........................-- ..........................-Lautandhana Proteksi VIII (28/02/11)..............................................................................................1.006,35........................0,60..........................-- ..........................-Si Dana Proteksi Batavia XI (28/02/11) ..............................................................................................1.145,19.........................0,72....................9,22 ....................9,22 Si Dana Proteksi Batavia XII (28/02/11) ............................................................................................1.138,92........................0,69....................8,92 ....................8,92 Si Dana Proteksi Batavia USD I (28/02/11) ........................................................................................1,0937........................0,50.....................6,19 .....................6,19 Si Dana Proteksi Batavia USD II (28/02/11) .........................................................................................1,1001........................0,52.....................6,61 .....................6,61 Trim Syariah Terproteksi Prima II (28/02/11)..................................................................................1.237,59...........................1,10....................8,70 ....................8,70
Pasa Uang Te p o eks
Penyertaan Terbatas RDPT Dhanawibawa Eksklusif Terbatas I (04/02/11) .......................................................5.679.316.444,19 ................-0,08..........................-- ..........................--
• KUSTODIAN BRI
Pendapatan Tetap
ITB-Niaga .................................................................................................................................................1.849,36........................2,07.....................7,22 ...................4,84
Saham Mnc Dana Ekuitas (D/H Big Bhakti Ekuitas)................................................................................2.269,84..........................3,01..................30,53 .................30,53 Hpam Ultima Ekuitas 1 ..........................................................................................................................1.279,86........................4,59..................30,23 .................30,23 Campuran Reksadana Kresna Optimus...............................................................................................................2.770,08.........................3,79....................89,11 ....................89,11 IPB Syariah ..............................................................................................................................................2.160,53........................2,27..................18,66 ..................18,66 Mnc Dana Kombinasi (D/H Big Bhakti Kombinasi) .......................................................................1.419,21..........................1,63.................22,56 .................22,56 Hpam Premium-1 ....................................................................................................................................1.027,48........................9,35...................17,59 ..................15,55 Pasar Uang DPLK Bri Pasar Uang ..............................................................................................................................1.725,11.........................0,72....................9,30 ....................9,30 DPLK Bri Fix .............................................................................................................................................1.357,09........................0,96....................11,65 ....................11,65
• KUSTOD AN HSBC Pendapa an Te ap Saham
ndeks
Campu an
Penye aan Te ba as
• KUSTOD AN BANK DANAMON Saham Pasa Uang Campu an Te p o eks
Exchange T aded Fund ETF Te p o eks
• KUSTOD AN DBS NDONES A Campu an
Pasa Uang Te p o eks
Saham BNP Paribas Infrastruktur Plus (d/h Fortis Infrastruktur Plus) .............................................2.204,45........................4,54...................21,67 ....................17,79 BNP Paribas Solaris (d/h Fortis Solaris) ........................................................................................1.646,85........................5,65..................25,24 .................20,33 Dana Ekuitas Prima ...............................................................................................................................3.231,90........................5,02...................20,71 ..................12,98 Danareksa Mawar...................................................................................................................................6.396,16........................4,09...................24,71 .................22,86 Danareksa Mawar Agresif......................................................................................................................1.012,77........................3,50....................15,12 .....................11,21 Danareksa Mawar Fokus 10 .................................................................................................................1.365,68..........................1,99...................31,98 .................28,03 Danareksa Mawar Komoditas 10 ........................................................................................................1.021,53........................2,57..........................-- ..........................-Danareksa Mawar Konsumer 10 ........................................................................................................1.050,23........................5,53..........................-- ..........................-First State IndoEquity Peka Fund........................................................................................................1.212,14.........................5,41....................17,72 ....................13,10 NISP Indeks Saham Progresif .............................................................................................................1.550,76........................4,93....................18,51 ....................16,16 Schroder 90 Plus Equity Fund ...........................................................................................................1.298,67.........................6,14..........................-- ..........................--
Terproteksi
Campuran Bahana Quant Strategy.........................................................................................................................1.050,41........................3,08....................4,92 .....................1,83 Danareksa Anggrek .............................................................................................................................4.503,65.........................3,92....................11,03 ....................9,38 Danareksa Anggrek Fleksibel............................................................................................................2.975,63........................4,34...................18,98 ..................16,64 Danareksa Syariah Berimbang.........................................................................................................4.566,44..........................3,16...................15,96 ..................14,23 MRS FLEX KRESNA .........................................................................................................
• KUSTODIAN BII
Pendapatan Tetap
• KUSTOD AN BANK MEGA
Campuran
Saham
Pasar Uang
Terproteksi
Terproteksi
Campu an
• KUSTODIAN BANK PERMATA
Te p o eks
Saham
Mncapital Nusantara Saham.................................................................................................................. 1.461,11 .......................4,62....................6,26 ............... -13,04 Schroder Indo Equity Fund................................................................................................................. 1.429,46 .......................6,63............... 24,09 .............. 24,09
Campuran Ins Dana Kombinasi .............................................................................................................................. 1.285,79 .......................0,67................. 12,25 ............... 12,25 Nikko Bumn Plus................................................................................................................................... 1.400,88 .........................3,17................ 19,64 ............... 19,64 Terproteksi Batavia Proteksi Majapahit Usd (22/03/11).........................................................................................1,0189.........................0,51....................0,85 ..........................0 Batavia Proteksi Sriwijaya (28/02/11)................................................................................................ 1.133,01 ....................... 0,17 ................. 0,06 ................. 0,06 Batavia Proteksi Utama 1 (28/02/11)................................................................................................ 1.042,19 ..................... -0,69 ................. -0,22 ................. -0,01 Batavia Proteksi Utama 5 (28/02/11) ............................................................................................. 1.007,56 ...................... 0,77 ........................ -- .........................-Lautandhana Proteksi Syariah 1 (28/02/11) ...................................................................................... 1.181,16 ..................... 0,82 ........................ -- ........................ -Mandiri Capital Protected Income Fund 4 (14/03/11) .................................................................. 1.021,06 ...................... -1,44 ..................-2,77 ................ -0,03 NISP Proteksi Income Plus I (17/03/11)............................................................................................ 1.285,20 ..................... 0,44 ................... 1,67 .................. 0,01 NISP Proteksi Income Plus VIII.......................................................................................................... 1.027,62 .......................0,43.......................1,41 .....................0,01 NISP Proteksi Income Plus IX ( 16/03/11 )..................................................................................... 1.000,00 ............................ -- ........................ -- ........................ --
Penyertaan Terbatas
• KUSTODIAN DEUTSCHE BANK Pendapatan Tetap Bahana Investasi Abadi.........................................................................................................................1.357,96.........................1,62....................6,52 ....................3,39 BNP Paribas Rupiah Plus ( D/H Fortis Rupiah Plus)...................................................................1.502,77........................0,28....................5,37 ....................4,33 First State Ind. Bond Fund ...................................................................................................................2.031,95........................3,09....................8,04 .....................3,81 GMT Dana Kencana ..............................................................................................................................1.204,28..............................--..........................-- ..........................-GMT Dana Obligasi Plus ........................................................................................................................1.990,14.......................-3,50...................21,39 ..................21,39 GMT Dana Pasti 2....................................................................................................................................1.374,95.........................0,76....................11,57 ....................11,57 Maestrodollar..............................................................................................................................................1,3402........................0,94....................4,69 .....................1,62 Mandiri Investa Dana Obligasi Seri II....................................................................................................969,91........................3,03......................9,18 .....................9,18 Mandiri Investa Dana Syariah...............................................................................................................1.579,21........................0,49....................8,80 ....................6,39 Mandiri Investa Dana Utama ...............................................................................................................1.163,02..........................2,13....................10,91 .....................8,71 Mandiri Investa Keluarga .......................................................................................................................1.115,40.........................1,43.....................7,46 ....................5,33 Manulife Obligasi Negara Indonesia II...............................................................................................1.328,14........................3,63.....................7,82 ....................6,47 Manulife Obligasi Unggulan.................................................................................................................1.553,08........................3,65....................5,56 ....................4,24 Manulife Pendapatan Bulanan II........................................................................................................1.074,95..........................1,37....................6,37 ....................5,04 Mr Dollar (USD) ...........................................................................................................................................1,8759........................-4,15....................0,33 ....................-1,66 Panin Dana Utama Plus 2...................................................................................................................1.484,29..........................2,10....................8,64 ...................8,64 PNM Dana Sejahtera II...........................................................................................................................1.207,33..........................1,90.....................5,41 .....................5,41 Reksa Dana PNM Amanah Syariah...................................................................................................1.536,57........................0,52....................8,23 ....................6,08 Schroder Dana Andalan II....................................................................................................................1.040,73.........................0,74....................3,50 ....................2,98 Schroder Dana Mantap Plus .............................................................................................................2.508,33........................3,68....................11,89 ....................9,68 Schroder Dana Mantap Plus II.............................................................................................................1.539,75..........................3,16..................10,54 ....................8,36 Schroder Dana Obligasi Ekstra ...........................................................................................................1.259,72.......................-0,20....................6,32 ....................4,22 Schroder USD Bond Fund (USD)............................................................................................................1,2382........................0,85....................4,60 ...................4,60
Saham Bahana Dana Prima.............................................................................................................................11.323,44..........................5,15....................17,75 ...................14,27 BNP Paribas Ekuitas (D/H Fortis Ekuitas ) ...................................................................................13.255,79........................5,25...................22,21 ...................17,46 BNP Paribas Maxi Saham ( D/H Fortis Maxi Saham ) .................................................................1.300,43........................4,85...................21,79 ....................18,19 Batavia Dana Saham..........................................................................................................................37.528,65........................6,00...................18,90 ..................16,56 Batavia Dana Saham Agro ...................................................................................................................1.159,54........................5,65...................19,83 ..................14,57 Batavia Dana Saham Optimal................................................................................................................1.718,17.........................6,51.................22,29 ...................17,47 Batavia Dana Saham Syariah .............................................................................................................1.453,99........................4,05...................13,57 ....................11,32 Cipta Syariah Equity ...............................................................................................................................1.313,90........................3,60..................20,92 .................20,92 Dana Pratama Ekuitas ( D/H Platinum Saham ) ...........................................................................5.712,59........................4,09..................20,78 ..................18,98 First State Indoequity Sectoral Fund ..............................................................................................4.030,47..........................5,18...................18,97 ..................14,30 First State Indoequity Value Select Fund .......................................................................................1.200,23........................5,68..................14,58 ..................10,08 GMT Dana Ekuitas.................................................................................................................................2.414,44........................4,36...................22,19 ...................22,19 Mandiri Investa Atraktif Syariah..........................................................................................................1.175,52.........................3,72..................13,88 ....................11,35 Mandiri Investa UGM .............................................................................................................................2.145,35........................5,38..................21,86 ....................19,15 Manulife Dana Saham ...........................................................................................................................8.903,13........................3,62..................18,64 .....................17,15 Panin Dana Maksima ..........................................................................................................................49.415,49........................6,25...................71,44 .................68,04 Phinisi Dana Saham............................................................................................................................15.886,28........................4,63..................18,34 ..................16,86 Pratama Saham .....................................................................................................................................3.733,82........................4,60.................22,55 ...................20,12 Rd Mandiri Investa Ekuitas Dinamis .................................................................................................1.020,38..............................--..........................-- ..........................-Reksa Dana Axa Citradinamis...........................................................................................................3.437,32........................4,59...................13,03 ....................11,63 Reksa Dana CIMB-Principal Equity Aggressive ..........................................................................2.698,40.........................4,78...................13,34 ..................10,82 Reksa Dana CIMB-Principal Islamic Equity Growth Syariah.......................................................1.359,10........................3,48...................15,20 ..................15,20 Reksa Dana Grow-2-Prosper.............................................................................................................2.006,80........................4,54..................25,39 .................20,45
• KUSTODIAN BANK MANDIRI
Penye aan Te ba as
Pendapatan Tetap Campuran
Terproteksi Exchange Traded Fund (ETF) Indeks
• KUSTODIAN BCA Pendapatan Tetap
Dana Obligasi Stabil .............................................................................................................................2.153,28 .........................1,24 ..................10,69 ..................8,58 Danareksa Gebyar Indonesia II ..........................................................................................................1.415,75 ........................3,79 ...................5,29 ...................4,29 Net Dana Gemilang ...............................................................................................................................1.120,95 ........................0,79 ....................9,77 ...................8,77 Nikko Gebyar Indonesia Dua .............................................................................................................1.407,36 .......................3,38 ...................9,68 ...................8,33 Nikko Indah Nusantara Dua ...............................................................................................................1.418,08 .........................1,25 ...................15,01 ..................13,93 Nikko Tron Dua ......................................................................................................................................1.324,99 ........................1,05 ...................8,59 ...................8,05 Panin Gebyar Indonesia II ..................................................................................................................1.428,26 .........................4,13 .....................7,01 ...................5,69 Prestasi Gebyar Indonesia II .............................................................................................................1.526,04 .......................3,24 ...................11,26 ....................9,15
Campuran
• KUSTOD AN STANDARD CHARTERED BANK Pendapatan Tetap
Rp
%
%
%
Net Dana Flexi ........................................................................................................................................1.154,85 .......................3,53 ...................10,51 ....................9,51 Optima Fleksi ..........................................................................................................................................1.105,38 ........................0,72 ..................13,20 ...................9,93 Optima Seimbang (03/06/2010)..........................................................................................................136,63 .............................--.................-86,19 ................-87,47 Panin Dana Unggulan ........................................................................................................................4.203,58 ........................5,67 .................47,40 ................44,92
Terproteksi Danareksa Proteksi Dinamis Fleksibel (28/02/11).......................................................................1.284,23 .......................0,28 ...................10,12 ...................10,12 IDR Regular Dividend Plan I (28/02/11)..........................................................................................1.286,43 ........................0,21 ....................7,72 ....................7,72 IDR Regular Income Plan I (03/03/11).............................................................................................1.356,49 .......................0,37 ....................7,04 ...................7,04 Proteksi Mahanusa Dana Traana (25/02/11)...................................................................................982,33 .......................0,85 ..................-3,34 ..................-4,34 Samuel Dana Obl Terproteksi (28/02/11)..........................................................................................720,22 ........................0,21 ................-16,09 .................-16,93 Terproteksi Net Dana Proteksi I (28/02/11)...................................................................................1.554,32 .........................1,32 ..................12,74 ..................12,74 Terproteksi Net Dana Proteksi II (28/02/11) ..................................................................................1.477,90 ........................0,78 ...................11,65 ...................11,65 Terproteksi Net Dana Proteksi III (28/02/11) .................................................................................1.378,70 ........................0,76 ..................12,29 .................12,29
Data dapat dikirim ke
[email protected],
[email protected] dan fax No. 021-57901025. Bisnis Indonesia tidak memungut biaya apa pun untuk publikasi data Insurance dan Reksa Dana. .
h un
Rp
(%)
• KUSTODIAN BNI
N
H 30 h
h
%
n
m hun R h
%
h h
%
f8
Komoditas
Jumat, 25 Maret 2011
Yen(100)/Rp 10.769,08
14.167,16
10.767,98
14.169,87
12,70 18/03 21/03 22/03 23/03 24/03
1.124,72 95,13
18/03 21/03 22/03 23/03 24/03
Persediaan kopi di El Savador anjlok sekitar 12 juta kantong pada tahun ini, yang merupakan level terendah sejak London menjadi pusat organisasi kopi internasional pada 1960-an.
12.341,54
12.282,37
18/03 21/03 22/03 23/03 24/03
15 Okt. 15 Nov.
174,65
228,56
15 Des. 14 Jan. 14 Feb. 15 Mar.
Harga kopi melemah CHICAGO: Harga kopi tertekan ke level paling tajam dalam sepekan karena rendahnya permintaan global. Harga kakao juga turun. “Memang sempat ada kekhawatiran ketatnya pasokan, namun dalam beberapa waktu terakhir pasokan relatif lancar. Jadi stabilitas stok cukup aman,” tutur Terry Roggensack, pendiri The Hightower Report –perusahaan analisis berjangka & peramalan- di Chicago, seperti dikutip Bloomberg, kemarin.
Harga kontrak berjangka kopi arabika untuk pengiriman Mei turun 4,85 sen (1,8%) menjadi US$2,686 per pound di ICE Futures AS pukul 14:00 waktu New York, penurunan terbesar untuk kontrak paling aktif sejak 15 Maret 2011. Persediaan kopi yang dimonitor oleh ICE Futures meningkat selama 2 pekan berturutturut setelah turun sejak pekan yang berakhir 26 November 2010. Stok turun 41% dalam 12 bulan terakhir. Di London, kontrak berjangka kopi robusta untuk pengiriman Mei turun 1,2% menjadi US$2.538 per metrik ton di NYSE Liffe. Sumber: Bloomberg
BISNIS/YUS/ADI PURDIYANTO
CPO
KLCE (RM per ton)
WTI NYMEX (US$ per bl)
Olein BBJ (Rp/kg)
105,75
3.499,00
1.118,99 0,07
18/03 21/03 22/03 23/03 24/03
1.415,90
10,40
18/03 21/03 22/03 23/03 24/03
3.323,00 18/03 21/03 22/03 23/03 24/03
24
101,07 18/03 21/03 22/03 23/03 24/03
1,75
8.300,00
8.200,00
110
18/03 21/03 22/03 23/03 24/03
‘Awas, harga minyak bisa US$200' Pemerintah diminta cermat menyiasati dampak kenaikan harga minyak BISNIS INDONESIA
US$266,9/pound 294,85
CBT Gold (US$/troy ounce) 1.437,90
70,98
JAKARTA: Krisis Libia yang kian genting dikhawatirkan akan mendorong kenaikan harga minyak dunia. Sejauh mana efek domino krisis Libia terhadap stabilitas harga minyak dunia dan ekonomi Tanah Air, Bisnis mewawancarai Kurtubi, pengamat minyak dan gas. Berikut petikannya:
Pergerakan kopi dunia
Emas
HK$/Rp
Euro/Rp
Pound/Rp
Bagaimana pengamatan Anda terhadap pergerakan harga minyak mentah dunia saat ini? Sebelum ada faktor geopolitik di kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara, pasar sudah memperkirakan tren harga minyak pada tahun ini akan naik. Faktor penyebabnya adalah permintaan yang tinggi seiring dengan pemulihan ekonomi global, padahal pasokan terbatas. Faktor geopolitik yang terjadi saat ini hanya mendorong harga tumbuh lebih tinggi. Coba kita lihat harga minyak pada November 2010 masih di level US$80 per barel. Sekarang sampai US$105 per barel, bahkan sebelumnya sempat menyentuh level tertinggi US$107 per barel. Apa pentingnya penyelesaian krisis Libia terkait harga minyak dunia? Seandainya gejolak Libia tidak selesai dalam waktu singkat sekitar 1 - 2 pekan, itu pertanda konflik di negeri itu akan berlangsung lama. Sekarang ini
produksi minyak Libia tinggal 400.000 barel per hari, dari kondisi normal 1,53 juta barel per hari. Berarti ada pengurangan sekitar 1,2 juta barel per hari. Kalau krisis ini hanya terjadi dalam 1-2 pekan, kekurangan pasokan dapat diisi oleh stok yang saat ini dimiliki oleh AS dan negara-negara Eropa, ditambah dengan kompensasi pasokan minyak yang dijanjikan Pemerintah Saudi Arabia, meskipun jumlahnya tidak sampai 1,2 juta barel. Keadaan akan jadi berbeda jika ternyata krisis ini berlanjut sehingga terjadi kehilangan produksi yang permanen, harga akan terdorong terus. Sampai sejauh mana pergerakan harga akan terjadi? Harga mungkin bisa menembus US$120 per barel dalam beberapa pekan ke depan. Jika level US$120 sudah terlampaui, sasaran selanjutnya adalah US$130 per barel. Kalau harga sudah menembus level itu maka tidak ada yang dapat mengerem kenaikannya lagi. Bahkan mungkin saja harga dapat menembus US$200 per barel kalau gejolak politik yang saat ini sudah menyebar ke Bahrain, juga merembet ke negara produsen utama minyak dunia, Saudi Arabia. Apa imbas yang bakal dirasakan oleh perekonomian Indonesia? Sudah jelas ada. Harga pertamax akan naik sebab pembentukan harganya melalui mekanisme pasar. Berbahaya sekali jika pemerintah mempertahan-
kan kebijakan subsidi bahan bakar minyak (BBM) dengan tanpa menaikkan harga premium. Itu akan membuat pengguna pertamax bermigrasi ke premium. Jika sudah begitu akan terjadi kenaikan jumlah dan nilai subsidi yang harus ditanggung pemerintah. Setidaknya sebanyak 50% pengguna pertamax dapat bermigrasi ke premium. Jika konsumsi pertamax pada tahun lalu mencapai 4 juta kiloliter, artinya ada potensi tambahan sebanyak 2 juta kiloliter atau 2 miliar penggunaan premium baru yang merupakan migrasi dari pertamax. Kalau selisih harga pertamax dan premium sebesar Rp4.200 dikalikan 2 miliar liter, maka potensi subsidi tambahan yang harus ditanggung pemerintah mencapai Rp8,4 triliun. Apa masukan Anda untuk pemerintah? Saya pribadi mendukung kebijakan untuk tidak menaikkan BBM. Pemerintah tidak perlu membatasi BBM dengan syarat DPR merubah batasan subsidi BBM baik dari sisi volume maupun rupiah. Sebetulnya pemerintah dapat menghindari defisit anggaran jika sasaran produksi minyak di APBN tercapai. Saat ini jumlah produksi minyak nasional rendah, hanya 905.000 barel per hari. Sementara itu, sasaran produksi sebesar 970.000 barel per hari. Masih ada kekurangan 65.000 barel per hari. Selain itu ada peluang untuk meningkatkan penerimaan
migas dengan cara mengaktifkan kembali tim renegosiasi pembentukan atau penjualan gas Tangguh (Papua) ke China untuk meyakinkan negara itu membayar dengan harga yang wajar dan normal. Sekarang harga LNG dari Tangguh untuk diekspor ke China sebesar US$3,35 per mmbtu. Sementara itu, harga LNG dari Bontang ke Jepang sebesar US$16 per mmbtu. Kalau bisa, harga LNG Papua ke China dapat direnegosiasikan agar sama dengan harga LNG Bontang ke Jepang. Jika itu terpenuhi, ada potensi tambahan migas sebesar Rp30 triliun per tahun. Peluang lainnya adalah dengan memenuhi permintaan Jepang untuk menambah ekspor LNG. Itu dapat dipenuhi dengan cara mengalihkan LNG
Tangguh yang semula ditujukan untuk memenuhi kebutuhan ekspor AS yang belum terealisasi juga sampai dengan saat ini. Jika penjualan LNG itu dapat mengikuti formula harga jual LNG Bontang sebesar US$16 per mmbtu, ada potensi tambahan Rp20 triliun. Secara keseluruhan dari kedua cara tersebut ada potensi tambahan pemasukan sektor migas sebesar Rp50 triliun per tahun tanpa perlu menaikkan harga premium. Pewawancara: ANGGI OKTARINDA
Kurtubi BISNIS/ENDANG MUCHTAR
INFRASTRUKTUR Bisnis Indonesia, Jumat, 25 Maret 2011
BTEL
TLKM
330
EXCL
5 310 18/3
5.550 350
6.700
21/3
22/3
23/3
ISAT
7.150
24/3
18/3
21/3
150 5.350
22/3
23/3
24/3
ASGR 5.200
18/3
21/3
50
23/3
24/3
24/ 26/ 12 22/3 30/ 12 18/312 21/3
640 5/ 1 23/3
6/ 1 24/3
KIJA 128
18/3
21/3
23/3
24/3
63
3
3
124 22/3
BNBR 115
10
5.150 22/3
ENRG 650
18/3
21/3
112 22/3
23/3
24/3
18/3
21/3
63 22/3
23/3
24/3
18/3
21/3
22/3
23/3
24/3
Kereta api butuh 70% dana swasta Hingga 2030 diperlukan Rp605 triliun BISNIS INDONESIA
JAKARTA: Kementerian Perhubungan membutuhkan dukungan investasi yang kuat dari pihak swasta sebesar 70% untuk pembangunan prasarana dan sarana perkeretaapian nasional. BISNIS/WAHYU DARMAWAN
PENGEMBANGAN SURAMADU: Perahu
nelayan melintas di dekat jembatan Surabaya-Madura (Suramadu), Surabaya, kemarin. Pemerintah menyiapkan rencana pengembangan kawasan dan pembangunan infrastruktur di kawasan Suramadu dengan membagi dalam tiga wilayah pembangunan seluas 1.800 hektare. Tiga wilayah itu yakni sisi Madura (600 ha), Surabaya (600 ha), dan kawasan khusus Pulau Madura.
PONDASI AKI minta perlakuan sama JAKARTA: Asosiasi Kontraktor Indonesia (AKI) meminta pemerintah pusat maupun daerah untuk memberi kesempatan yang sama kepada pelaku di sektor tersebut. “Pengguna jasa jangan hanya memberikan penekanan market kepada kontraktor tertentu seolah hanya dia yang mampu, sementara yang lain tidak,” ujarnya Ketua Asosiasi Konstruksi Indonesia Sudarto ketika dihubungi Bisnis, kemarin. Dengan adanya kesetaraan penunjukan jasa kontraktor, dia yakin pengusaha konstruksi baik dari swasta maupun BUMN dapat menyerap secara optimal dana kapitalisasi konstruksi yang telah dipersiapkan pemerintah pusat. Selain itu dia juga meminta agar pengguna jasa konstruksi selalu berkonsultasi dengan AKI, sehingga pemberdayaan seluruh pengusaha konstruksi di Indonesia dapat lebih optimal bukan hanya mengerucut pada satu kontraktor tertentu. (BISNIS/12)
‘KTI perlu diutamakan’
“Saat ini kami sangat mengharapkan kontribusi pendanaan melalui investasi dengan rasio dari swasta 70% dan 30% dari pemerintah,” ujar Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Tundjung Inderawan dalam seminar nasional bertema Pembangunan Infrastruktur Transportasi untuk Kesejahteraan Rakyat di Gedung DPR RI, kemarin. Menurut dia, suntikan dana tersebut sangat dibutuhkan untuk mencapai sasaran program investasi dan pendanaan infrastruktur perkeretaapian sampai 2030. Berdasarkan data yang diterima Bisnis, hingga 2030, kebutuhan pendanaan perkeretaapian nasional diperkirakan mencapai US$67,2 miliar atau setara dengan Rp605 triliun. Sementara untuk target 2014 dibutuhkan alokasi anggaran dana Rp82,06 triliun. Dana tersebut akan dipergu-
Logistik andalkan jalan darat AKARTA: Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto mengemukakan munculnya permasalahan infrastruktur transportasi jalan di Indonesia disebabkan karena lebih dari 90% pergerakan barang dan penumpang masih mengandalkan transportasi darat. Djoko mencontohkan bagaimana selama ini bus dan kontainer selalu melewati jalur pantura Jawa untuk membawa beban yang dinilai overload. Hal ini yang menjadi salah satu penyebab faktor kerusakan jalan hingga lima kali lebih besar. “Sehingga jalan yang tadinya diperkirakan dapat dipergunakan 10 tahun, dalam waktu 2 tahun saja sudah rusak,” ujarnya kemarin. (BISNIS/12)
Di bawah 50%
Menurut dia, kebutuhan atas bantuan swasta tersebut cukup penting sebab selama ini dari seluruh anggaran dana yang diajukan oleh Ditjen Perkeretaapian untuk pembangunan jalur rel serta rehabilitasi sejumlah rel, tidak pernah lebih dari 50% anggaran dana yang disetujui pemerintah.
Proyek BKT masih terkendala lahan 300 meter BISNIS INDONESIA
JAKARTA: Mantan Presiden Megawati Soekarno Putri mengusulkan agar pembangunan infrastruktur transportasi di kawasan timur Indonesia lebih diprioritaskan. Pasalnya, kata dia, selama ini terkesan pemerintah hanya fokus pada pembangunan infrastruktur di wilayah barat. “Usul agar [kawasan] timur lebih dahulu dibangun. Jangan ada kesan diskriminasi antara wilayah barat dan timur,” ujarnya saat pembukaan seminar nasional bertema Pembangunan Insfrastruktur Transportasi Untuk Kesejahteraan Rakyat, kemarin. Menanggapi pernyataan Megawati, Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto mengatakan bahwa pembangunan infrastruktur di wilayah timur sudah sesuai dengan kegiatan yang akan dilakukan instansinya. (BISNIS/12)
nakan untuk pembangunan sarana lokomotif yang ditargetkan mencapai 4.800 unit, sarana kereta 27.950 unit, penambahan gerbong 39.655 unit, dan kereta perkotaan sebanyak 6.020 unit dengan kebutuhan dana US$33,16 miliar. Selain itu juga untuk membangun prasarana jalur rel antarkota sepanjang 8.300 km serta jalan rel perkotaan sepanjang 3.800 km, di mana dana yang dibutuhkan untuk prasarana tersebut sebesar US$34,05 miliar. Tentu dengan adanya suntikan dana dari pihak swasta, Tundjung berharap rencana program strategis perkeretaapian yang telah dikonsep dapat terlaksana. Yaitu adanya pelayanan prasarana dan sarana perkeretaapian yang andal, teknologi perkeretaapian yang modern, ramah lingkungan, daya angkut besar, dan berkecepatan tinggi, serta penyelenggaraan perkeretaapian nasional yang mandiri dan berdaya saing.
JAKARTA: Penyelesaian Banjir Kanal Timur yang terkatung-katung sejak 2003 akan segera terealisasi pada akhir tahun ini. Namun, Kementerian PU mengakui hingga saat ini penyelesaian tersebut masih terkendala pembebasan lahan sepanjang 300 meter dari 23,6 km lahan yang dipergunakan. Dirjen Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum Mochammad Amron mengatakan kendala pembebasan lahan karena adanya kasus tanah sengketa dan keengganan warga sekitar untuk melepaskan tanah mereka. Menurut dia, hal tersebut merupakan tanggung jawab Pemprov DKI Jakarta. Untuk segera menyelesaikan kendala sengketa lahan, pihaknya mengimbau dan terus berkoordinasi dengan pemprov terkait dengan pembebasan lahan. “Semuanya sudah hampir selesai, hanya tinggal 300 meter pembebasan lahan, ini tanggung jawab Pemprov DKI. Kalau permasalahan lahan dapat selesai, saluran BKT akan rampung Desember 2011,”
katanya ketika dihubungi Bisnis kemarin. Kementerian PU pun sudah mengalokasikan anggaran sebesar Rp554 miliar untuk pembangunan konstruksi dan dimensi BKT pada tahun ini.
Sedot Rp4,9 triliun
Total biaya pelaksanaan BKT yang disediakan pemerintah Rp4,9 triliun, berasal dari dana APBD Rp2,4 triliun untuk pembebasan lahan, dan biaya konstruksi senilai Rp2,5 triliun yang berasal dari APBN Kementerian PU. Proyek BKT yang dibangun sepanjang 23,6 km tersebut dipergunakan untuk melayani sistem drainase pada wilayah seluas 270 km2 yang tersebar di Cipinang (48 km2), Sunter (73 km2), Buaran (13 km2), Jati Kramat (20 km2), dan Cakung (57 km2). Dengan segera terealisasinya BKT, kata Amron penanganan banjir di wilayah DKI Jakarta khususnya 13 kelurahan di Jakarta Timur dan Jakarta Utara seluas 160 km2 akibat luapan sungai-sungai tersebut, dapat segera teratasi secara lebih komprehensif. (12)
Trafik tol Kanci Pejagan melonjak OLEH ZUFRIZAL Bisnis Indonesia
JAKARTA: Manajemen PT Bakrieland Development Tbk mengungkapkan arus lalu lintas harian jalan tol Kanci–Pejagan yang dimilikinya selama 2010 meningkat hampir tiga kali lipat. Menurut Corporate Secretary PT Bakrieland Development Nuzirman Nurdin, ketika mulai dioperasikan di awal 2010, trafik baru sekitar 5.000 kendaraan per hari. “Angka ini melonjak signifikan pada Desember 2010 yaitu lebih dari 14.000 kendaraan per hari yang mencerminkan pertumbuhan hampir tiga kali lipat,” ujarnya dalam siaran pers kemarin.
Peningkatan trafik lalu lintas di jalan tol sepanjang 35 kilometer ini, kata dia, semakin memperkuat pendapatan Bakrieland. Selama 2010, pendapatan Bakrieland meningkat meningkat 29,1% menjadi Rp1,37 triliun dibandingkan dengan penjualan tahun sebelumnya Rp1,06 triliun. Sementara itu, laba bersih perusahaan mencapai Rp178,7 miliar, meningkat 35,1% dari laba bersih 2009 sebesar Rp132,3 miliar. Siaran pers itu tidak menyebutkan seberapa besar kontribusi jalan tol Kanci-Pejagan yang dikelola oleh PT Bakrie Toll Road terhadap pendapatan Bakrieland. Nuzirwan menyebutkan pada arus mudik Lebaran tahun lalu,
trafik Kanci-Pejagan mencapai lebih dari 22.000 kendaraan per hari. Ke depan, tuturnya, trafik dari jalan tol tersebut akan semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan daerah yang dilewatinya serta beroperasinya ruas Cikampek–Palimanan yang direncanakan mulai masuk masa konstruksi pada tahun ini. Kanci–Pejagan, merupakan proyek jalan tol pertama Bakrieland, yang menghubungkan Kanci (Cirebon) dan Pejagan (Brebes). Saat ini, perusahaan itu memiliki sejumlah proyek sejenis lainnya antara lain untuk ruas Pejagan-Pemalang dan Batang–Semarang yang merupakan bagian ruas jalan tol trans-Jawa.
Pembangunan jalur baru/ jalur ganda sedot Rp52 triliun Kementerian Perhubungan mencatat kebutuhan pembiayaan bidang perkeretaapian selama 20102014 mencapai Rp82 triliun. Dana sebanyak itu rencananya dialokasikan untuk merehabilitasi jalur, peningkatan jalur, termasuk reaktivasi lintas mati.
Secara keseluruhan porsi untuk pembangunan Rekapitulasi kebutuhan pembiayaan jalur baru kereta api dan PT KA 2010-2014 juga jalur ganda merupa3 1,6 7 (Rp triliun) kan yang tertinggi yakni lebih dari Rp50 triliun. 2 4 ,2 Selebihnya dana tersebut antara lain 12 ,8 6 dialokasikan untuk 9 ,5 9 kegiatan rehabilitasi/peningkatan 3 ,7 4 jembatan, sinyal, telekomunikasi dan pelistrikan 2 0 11 2 0 12 2 0 13 2 0 14 serta pengadaan material. 2 0 10 Sumber: Kementerian Perhubungan
“Sejak 2006 hingga saat ini, dari alokasi yang dianggarkan, tidak pernah lebih dari 50% yang disetujui pemerintah. Tentu ini akan menjadi kendala,” ujarnya. Sebagai perbandingan, pada 2006 dari total kebutuhan dana yang dibutuhkan Rp6,67 triliun, hanya Rp2,79 yang dapat terealisasi. Pada 2007 anggaran yang diajukan Rp7,27 triliun, tetapi hanya 42% atau Rp3,05 triliun yang dialokasikan. Begitu pula pada 2008, dari permintaan anggaran Rp10,39 triliun, Rp3,69 triliun saja yang dapat terpenuhi
BISNIS /12/ZUF/T. PURNAMA
atau setara dengan 33,61%. Pada 2009, anggaran yang dibutuhkan Rp9,2 triliun, tetapi pemerintah hanya mampu merealisasi 42%. Hal serupa pun dialami pada tahun ini, total anggaran yang dibutuhkan Rp9,59 triliun, hanya Rp4,64 triliun saja yang dapat direalisasikan. Hal ini tentu menunjukkan tidak adanya perbandingan manfaat atau kebutuhan pembangunan infrastruktur dengan kebijakan anggaran yang ditetapkan pemerintah. “Pemerintah seharusnya dapat
lebih memprioritaskan kereta api karena pembangunan infrastruktur ini paling sejalan dengan pro growth, pro job, pro poor, dan pro environment,” tegas Tundjung. Pasalnya, selama ini kebijakan pembangunan infrastruktur Indonesia terlalu berpihak pada moda transportasi darat dengan besarnya anggaran pemerintah untuk peningkatan jalan dan pembebasan lahan ruas jalan tol. Padahal, tutur dirjen, kereta api merupakan transportasi massal yang paling memenuhi aspek daya angkut, serta paling menguntungkan dari sisi penggunaan BBM, lahan, dan lainnya. Hal tersebut terlihat dari besarnya anggaran pemerintah untuk peningkatan jalan maupun biaya pembebasan lahan ruas tol. Padahal, dengan struktur negara kepulauan, Indonesia tidak bisa bertumpu hanya pada moda tersebut. Pengamat transportasi dari Unika Soegijapranata, Djoko Setijowarno, pun mengamini hal tersebut, sebab kebijakan pemerintah masih berpihak pada pengembangan infrastruktur darat. “Misalnya jalan tol, pembebasan lahan untuk jalan tol transJawa ditanggung pemerintah dengan anggaran Rp3,9 triliun. Begitu juga dengan pinjamanpinjaman asing lainnya, lebih banyak dialokasikan untuk jalan tol.” (12) (
[email protected])
DATA OBLIGASI & UNITLINKED
Bisnis Indonesia, Jumat, 25 Maret 2011
INDONESIA BOND PRICING AGENCY (IBPA) - IGSYC
f7
PERHIMPUNAN PEDAGANG SURAT UTANG NEGARA (HIMDASUN) Informasi perdagangan Surat Utang Negara (SUN) oleh anggota Himdasun pada 24 Maret 2011
INDONESIA GOVERNMENT SECURITIES YIELD CURVE BPA GB T
R
BPA GB C
34 4970
+0 3 50
P +0 2430
T
05
Y
2 3 4 5
24 M 6 7488 5 9428 6 7533 7 3283 7 5823 7 685 77484 7 8 96 79 7 8 0236 8 497 8 2840 8 42 8 557 8 6889 8 8 46
5 48 0 32 5 49 20 32
S FR0055 FR0053 FR0056 FR0054
0
0
2 3 4 5 6 7 8 9 0
%
9
Y ELD
95
85
BPA GB E
4 69 4
8 75 7 65
T
6
0
5
0
5
20
25
30
T 24 M
23 M
Y Y
% 23 M 8 9872 9 0937 9 96 9 2809 9 36 9 9 4350 9 5006 9 5593 96 7 9 658 9 6993 9 7357 9 7677 9 7959 9 8207
24 M 8 9329 9 0429 9 444 9 2373 9 32 8 9 3983 9 467 9 5289 9 584 9 6333 9 6770 9 7 57 9 7499 9 780 9 8066
6 7 8 9 20 2 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Benchma k Sun
% 98 250 0 0000 95 5250 0 352
Seri
0 0353
T
YTM % 7 80 6 8 023 8 9 30 9 3474
K
J
% m 2S p 9 4000 9 5000 2 M 2 4500 5 S p 3 5 Ag 2 9 3500 5 Ag 3 79500 2 0000 25 F b 2 0F b 3 8 7000 8 500 23 F b 4
OR 003 OR 004 OR 005 OR 006 OR 007 SR00 SR002 SR003
TTM 0 47 0 97 2 48 40 2 40 0 93 89 2 92
H P W % 24 M 23 M C 0 87 0 5930 0 5843 0 86 02 50 9 02 5 06 20 58 09 2847 09 4905 0 55 03 057 03 0626 0 99 0 6438 0 6537 0 0 04 3587 04 3596 3 85 02 9587 02 9202 5 80 0 773 0 92
K
% 7 3750 8 2500 8 3750 9 5000
YTM % 23 M C % 5 9684 0 0388 6 8 59 0 00 8 7 2535 0 0826 70374 0 0003 7 959 0 0037 7 020 0 0 28 70383 0 0238 77202 0 0225
24 M 5 9296 6 8 76 7 3360 70372 7 996 70892 70 45 7 6977
Sumber: www.ibpa.co.id
TRANSAKSI HARIAN OBLIGASI KORPORASI Daftar seluruh transaksi Obligasi Korporasi yang dilaporkan melalui BEI pada 24 Maret 2011 Bond Name
Trade Date
Obligasi Astra Sedaya Finance XII Tahun 2011 Seri D ...................22-Mar-11 Obligasi Verena Multi Finance I Tahun 2011 Seri C ........................22-Mar-11 Obligasi Astra Sedaya Finance XI Tahun 2010 Seri B ...................23-Mar-11 Obligasi Berlian Laju Tanker IV Tahun 2009 Seri B ......................23-Mar-11 Obligasi Bakrie Telecom I Tahun 2007 ............................................23-Mar-11 PPLN VII Tahun 2004 .........................................................................23-Mar-11 Obligasi SAN Finance I Tahun 2011 Seri A ......................................23-Mar-11 Sukuk Ijarah Mitra Adiperkasa I Tahun 2009 Seri B .....................23-Mar-11 Sukuk Ijarah PLN II Tahun 2007 .......................................................23-Mar-11 WOM Finance IV Thn 2007 Seri C ....................................................23-Mar-11 Obligasi TPJ I Tahun 2008 Seri C .....................................................24-Mar-11 Obligasi Astra Sedaya Finance XII Tahun 2011 Seri A ..................24-Mar-11 Obligasi VII Bank Jabar Banten Tahun 2011 Seri B .......................24-Mar-11 Obligasi II Bank Lampung Tahun 2007 ...........................................24-Mar-11 Obligasi Subordinasi II Bank CIMB Niaga Tahun 2010 ..................24-Mar-11 Bumi Serpong Damai II Tahun 2006 ................................................24-Mar-11 Bank Victoria II Tahun 2007 ..............................................................24-Mar-11 Jasa Marga XIV Seri JM-10 ................................................................24-Mar-11 Obligasi Lautan Luas III Tahun 2008 ...............................................24-Mar-11 Obligasi Subordinasi Bank Panin III Tahun 2010 ............................24-Mar-11
Price Vol. (Bio) Value *) IDR .... 100.750 ....100.000 ....100.250 ....100.000 ....100.050 .....110.000 .... 100.353 ....106.500 ....103.850 ....102.450 ....102.800 ....100.000 .....101.500 ....100.000 ....102.000 ....102.950 ......99.750 ..... 101.030 ...... 101.610 .... 100.023
Yield
Coupon Rating
(Bio) IDR
...........1.00........1.0075 ..........5.00......5.0000 .........81.00.....81.2025 ..........0.30......0.3000 ..........0.30...... 0.3002 ..........0.50...... 0.5500 ...........1.00........1.0035 ..........2.00........2.1300 ..........2.00.......2.0770 ..........0.50........0.5123 ..........5.00....... 5.1400 ..........3.00...... 3.0000 ..........5.00.......5.0750 ..........6.00......6.0000 .........10.00.....10.2000 ..........2.00...... 2.0590 ..........5.00.......4.9875 ..........5.00........5.0515 .........10.00....... 10.1610 ..........4.50........ 4.5011
...0.0000 ...0.0000 ...0.0000 ..15.4900 ...11.8600 ...0.0000 ...0.0000 ...0.0000 ...0.0000 ...0.0000 ..12.3400 ....7.9500 ... 9.8065 ...11.8400 ..10.5600 ....9.5234 .. 12.2700 .....9.1862 ...10.7400 ..10.4900
......10.0000 .............idAA ........11.2500 ................idA ........9.0000 .............idAA ...... 15.5000 ...............idA....... 11.9000 ...............idA...... 12.2500 ...........idAA+ .........7.7000 ................idA ....... 0.0000 .......idA+(sy) ....... 0.0000 .... idAA+(sy) ...... 12.0000 ...............idA.......13.2500 ...........A(idn) ........ 7.9500 .............idAA ...... 10.2000 ............idAA....... 11.8500 ...............idA...... 10.8500 ........ AA(idn) ...... 15.0000 ................idA ...... 12.0000 ....BBB+(idn) ........9.3500 .............idAA ....... 11.6500 ...............idA......10.5000 ............idAA-
TRANSAKSI HARIAN OBLIGASI PEMERINTAH Daftar seluruh transaksi Obligasi Pemerintah yang dilaporkan melalui BEI pada 24 Maret 2011 Bond Name
Trade Date
Price
Volume
Value *)
Yield
Coupon
(Bio) IDR (Bio) IDR
Obligasi Negara Th.2006 Seri FR0034 .............................................21-Mar-11 ........ 131.900 Obligasi Negara Th. 2007 Seri FR0045 ...........................................22-Mar-11 .......100.000 Obligasi Negara RI Seri FR0050 ........................................................22-Mar-11 ........107.000 Obligasi Negara Th. 2003 Seri FR0022 ............................................23-Mar-11 .......102.500 Obligasi Negara Th. 2005 Seri FR0027 ............................................23-Mar-11 .......106.600 Obligasi Negara Th.2005 Seri FR0031 ..............................................23-Mar-11 ........118.500 Obligasi Negara Th.2006 Seri FR0033 .............................................23-Mar-11 ........ 110.900 Sukuk Negara Ritel Seri SR-003 ........................................................23-Mar-11 ........ 99.000 Obligasi Negara Th. 2004 Seri FR0026 ...........................................24-Mar-11 .........110.750 Obligasi Negara Th. 2005 Seri FR0028 ...........................................24-Mar-11 ........110.000 Obligasi Negara Th.2005 Seri FR0030 ............................................24-Mar-11 ......... 111.600 Obligasi Negara Th. 2006 Seri FR0036 ...........................................24-Mar-11 ......... 121.910 Obligasi Negara Th. 2006 Seri FR0040 ...........................................24-Mar-11 ........ 116.650 Obligasi Negara Th. 2007 Seri FR0042 ...........................................24-Mar-11 ....... 108.750 Obligasi Negara Th. 2007 Seri FR0047 ............................................24-Mar-11 .......108.500 Obligasi Negara RI Seri FR0049 ........................................................24-Mar-11 .......104.550 Obligasi Negara RI Seri FR0051 .........................................................24-Mar-11 ........ 110.550 Obligasi Negara RI Seri FR0052 ........................................................24-Mar-11 ....... 109.250 Obligasi Negara RI Seri FR0053 ........................................................24-Mar-11 ....... 100.700 Obligasi Negara RI Seri FR0054 ........................................................24-Mar-11 ........101.600 Obligasi Negara RI Seri FR0055 ........................................................24-Mar-11 ..........98.100 Obligasi Negara RI Seri FR0056 ........................................................24-Mar-11 .........99.250 Obligasi Pem. Th. 2002 Seri FR0019 ................................................24-Mar-11 ........ 115.350 Obligasi Pem. Th. 2002 Seri VR0020 ...............................................24-Mar-11 .......100.250 Obligasi Pem. Th. 2002 Seri FR0020 ...............................................24-Mar-11 .........117.300 Obligasi Pem. Th. 2002 Seri VR0021 ................................................24-Mar-11 ........100.927 Obligasi Negara Republik Indonesia Seri ORI003 ...........................24-Mar-11 .......100.250 Obligasi Negara Republik Indonesia Seri ORI004 ..........................24-Mar-11 ........100.750 Obligasi Negara Republik Indonesia Seri ORI005 ...........................24-Mar-11 .......108.350 Obligasi Negara Republik Indonesia Seri ORI006 ...........................24-Mar-11 .......102.600 Obligasi Negara Republik Indonesia Seri ORI007 ...........................24-Mar-11 .......102.200 Surat Perbendaharaan Negara Seri SPN20110623 .........................24-Mar-11 ........98.846 Surat Perbendaharaan Negara Seri SPN20110707 .........................24-Mar-11 .........98.433 Sukuk Negara Ritel Seri SR-001 .........................................................24-Mar-11 ........ 104.150 Sukuk Negara Ritel Seri SR-002 ........................................................24-Mar-11 ........101.000 Obligasi Negara Th. 2003 Seri FR0023 ..............................................................- .......106.950 Obligasi Negara Th. 2004 Seri FR0025 .............................................................- ........101.500 Obligasi Negara Th. 2005 Seri FR0032 .............................................................- .......138.200 Obligasi Negara Th.2006 Seri FR0035 ...............................................................- .........131.750 Obligasi Negara Th. 2006 Seri FR0037 ..............................................................- .........119.750 Obligasi Negara Th. 2006 Seri FR0038 .............................................................- ........118.400 Obligasi Negara Th. 2006 Seri FR0039 .............................................................- ........121.000 Obligasi Negara Th. 2007 Seri FR0043 .............................................................- ..........111.350 Obligasi Negara Th. 2007 Seri FR0044 .............................................................- ........107.000 Obligasi Negara Th. 2007 Seri FR0046 .............................................................- ....... 104.750 Obligasi Negara Th. 2007 Seri FR0048 .............................................................- .......104.500
....... 32.00 ............43.2632 .......... 0.0000 ........ 12.8000 ..........0.06 ..............0.0690 .......... 0.0000 ...........9.7500 ..........6.42 ............... 6.8715 .......... 0.0000 .........10.5000 ..........0.00 ............... 0.5125 ...........6.4320 .........12.0000 ....... 24.68 .............26.3163 ............7.6339 ..........9.5000 .......... 17.16 .............20.3417 ............8.1836 ..........11.0000 ..........2.00 .............22.1800 .......... 6.5000 .........12.5000 ..........0.00 ..............0.0050 .......... 8.5400 ..........0.0000 ...........4.31 ...............4.7766 ............7.3595 ..........11.0000 ..........2.00 ........... 22.0000 ...........7.8863 .........10.0000 ......... 8.60 ..............9.6088 ............7.9487 ......... 10.7500 ........39.70 ........... 48.4958 .......... 0.0000 ..........11.5000 ........ 10.00 ..............11.6650 ...........8.9356 ..........11.0000 .....235.50 .......... 256.1063 .............9.1978 .........10.2500 ..........0.50 ..............0.5425 ............9.0100 .........10.0000 ........ 14.63 .............15.2957 ...........6.9635 ..........9.0000 ..........4.99 ................5.5176 .............7.1053 ..........11.2500 ..........0.50 ..............0.5463 ...........9.4500 .........10.5000 ........ 10.00 .............10.0700 ............8.1470 ..........8.2500 ..........5.00 ..............5.0800 ...........9.3300 ..........9.5000 ......100.00 ............ 98.1000 ...........7.8000 ........... 7.3750 ..........0.50 ..............0.4963 .......... 8.4600 ...........8.3750 ........ 14.00 ..............16.1490 .......... 6.6600 .........14.2500 .......96.00 ........... 96.2400 ............0.0714 ...........6.3697 ..........4.49 ...............5.2726 .............7.1543 ......... 14.2750 .......43.00 ............43.3985 ............0.2314 ...........6.3697 ..........2.00 ..............2.0050 ...........8.8667 ..........9.4000 ..........0.05 ..............0.0504 ........... 8.6801 ..........9.5000 ..........0.48 ...............0.5201 .............7.7199 ..........11.4500 ..........0.57 ..............0.5848 .............7.3651 .......... 9.3500 ..........0.52 ............... 0.5314 ...........6.9439 ...........7.9500 .....250.00 .............247.1139 .......... 4.9000 ..........0.0000 .......191.80 .......... 188.7950 ........... 5.7520 ..........0.0000 ..........0.50 ..............0.5208 ............7.2700 ..........0.0000 ...........0.10 ................ 0.1010 .......... 0.0000 ..........0.0000 .................- ............................ -.........................- ..........11.0000 .................- ............................ -.........................- .........10.0000 .................- ............................ -.........................- .........15.0000 .................- ............................ -.........................- .........12.9000 .................- ............................ -.........................- .........12.0000 .................- ............................ -.........................- ..........11.6000 .................- ............................ -.........................- .......... 11.7500 .................- ............................ -.........................- .........10.2500 .................- ............................ -.........................- .........10.0000 .................- ............................ -.........................- ..........9.5000 .................- ............................ -.........................- ..........9.0000
M
INSURANCE LINKED
Kupon
Jatuh Tempo
Beli
Bond Name
Trade Date
Price
23/03/
mm mm mm
Be
Jua
Be
Jua
23 03 Be
Jua
Beli
Jual
Beli
Bond ID
Maturity
M
M
23/03/
High
M
Vol. (Bio)
Value
IDR
(Bio) IDR
Yield
Coupon
Rating
..... 9,0000 .............idAA+ ..... 9,2500 .............idAA+ ... 14,5000 ........BBB(idn) ... 12,5000 ............. A(idn) ... 13,9000 .................. idA ... 15,0000 .................. idA ... 12,0000 .................. idD ... 12,5000 .................. idD ... 10,3500 ............... idAA ... 10,3000 ............... idAA ... 14,5600 ............... idAA ... 14,9000 ............... idAA ... 14,9000 ............... idAA ... 10,0000 ............... idAA
Low
Last
Freq.
Tot. Vol.
Tot. Val.*)
(Bio) IDR
(Bio) IDR
23/03/
22/03/
W W
20/0 /
9/0 /
23/03/
22/03/
24/03/
23/03/
23/03/
22/03/
m
PT Asu ans Mega L e M m M m M
M M M m
PT Asu ans J wa Recap a
M
23/03/
Jua
Be
M
m m
23/03/
Equ ty L e ndones a m
22/03/
22/03/
Jua
Be
m m m
23/03/
Jua
Be
Has nves as % 30 Ha e akh
Tahun e akh
22/03/
M
m m
M
Price
AIRJ01C ................................................................. 13-Mar-15 ............ 103,150 ..........102,800 .........102,800 ............. 3 ...................15,00 .....................15,4500 ASDF11B ................................................................. 18-Mar-12 ...........100,250 ..........100,250 ......... 100,250 ...............1 ...................81,00 .....................81,2025 ASDF12A ................................................................ 01-Mar-12 ...........100,240 ............99,970 .........100,000 ............. 4 .................. 27,00 ..................... 27,0015 ASDF12D ................................................................25-Feb-15 ............100,750 .......... 100,750 ..........100,750 ...............1 ..................... 1,00 ........................1,0075 BJBR07B ..............................................................09-Feb-16 ............101,500 ...........101,400 .......... 101,500 ............. 2 ...................10,00 ......................10,1450 BLAM02 ...............................................................09-Nop-12 ...........100,000 ............99,750 .........100,000 ............. 2 ...................12,00 ......................11,9850 BLTA04B ...............................................................28-Mei-12 ...........100,000 ..........100,000 .........100,000 ............. 3 ..................... 1,00 .......................1,0000 BNGA02SB ..........................................................23-Des-20 ........... 102,350 .......... 100,700 .........102,000 ............15 ..................98,00 ....................99,8330 BSDE02 ..................................................................20-Okt-11 ...........100,000 ..........100,000 .........100,000 ...............1 ..................... 1,00 .......................1,0000 BSDE02 ..................................................................20-Okt-11 ...........103,200 ..........102,950 ......... 102,950 ............. 2 ....................4,00 ........................4,1230 BTEL01 .................................................................. 04-Sep-12 ...........100,050 ..........100,000 .........100,050 ............. 2 ....................0,80 ......................0,8002 BVIC02A ................................................................ 21-Mar-12 ............. 99,750 ............99,750 ........... 99,750 ...............1 .................... 5,00 .......................4,9875 FR0022 ...................................................................15-Sep-11 ...........102,500 ..........102,500 .........102,500 ...............1 ....................0,50 ....................... 0,5125 FR0026 ..................................................................15-Okt-14 .............110,750 ..........109,000 ...........110,750 ............. 2 .................... 4,96 ....................... 5,4851 FR0027 ..................................................................15-Jun-15 ...........106,900 ..........105,000 .........106,600 ............12 ...................118,15 ..................... 126,1241 FR0028 ................................................................... 15-Jul-17 ..............110,150 ..........109,980 .......... 110,000 ............. 5 ................ 100,00 ................... 110,0860 FR0030 ..................................................................15-Mei-16 ............ 112,200 ............111,600 ........... 111,600 ............. 6 ....................71,76 ....................80,3728 FR0031 .................................................................15-Nop-20 ............118,500 ...........118,500 .......... 118,500 ............12 ................... 72,91 ................... 86,4007 FR0033 ................................................................. 15-Mar-13 ............ 110,900 ...........110,900 .......... 110,900 ...............1 ..................20,00 .....................22,1800 FR003 R R R R M R R R R M R A R R R R R R N R M A R N R N N M M O M OR OR M OR OR A
m M
PT AJ Sequ s L e
m
W W W W W
Terendah
Daftar ringkasan transaksi obligasi yang dilaporkan melalui BEI pada 24 Maret 2011
24/03/
K
23/03/ m m m m m
Tertinggi
RINGKASAN TRANSAKSI HARIAN OBLIGASI
PT Asu ans Taka u Ke ua ga
m
M
M
Jual
M
m
22/03/
23/03/
... 12,8000 .......................... 10,0000 ............... idAA ..... 9,7500 .......................... 10,5000 ........................... 11,2500 .................. idA ..... 9,0000 ............... idAA ... 15,5000 .................idA.... 11,9000 .................idA... 12,0000 ............................ 9,5000 ........................... 11,0000 .......................... 12,5000 .......................... 12,2500 .............idAA+ ...... 7,7000 .................. idA .... 0,0000 ......... idA+(sy) .... 0,0000 ...... idAA+(sy) .... 0,0000 .......................... 12,0000 .................idA... 13,2500 ............. A(idn) ..... 7,9500 ............... idAA ... 10,2000 .............. idAA.... 11,8500 .................idA... 10,8500 .......... AA(idn) ... 15,0000 .................. idA ... 12,0000 ......BBB+(idn) .... 11,0000 .......................... 10,0000 ........................... 10,7500 ........................... 11,5000 ........................... 11,0000 .......................... 10,2500 .......................... 10,0000 ............................ 9,0000 ........................... 11,2500 .......................... 10,5000 ........................... 8,2500 ............................ 9,5000 ............................. 7,3750 ............................ 8,3750 .......................... 14,2500 ............................ 6,3696 ........................... 14,2750 ............................ 6,3696 ............................ 9,3500 ............... idAA .... 11,6500 .................idA..... 9,4000 ............................ 9,5000 ........................... 11,4500 ............................ 9,3500 ............................ 7,9500 .......................... 10,5000 .............. idAA... 10,4000 .............idAA+ .... 0,0000 ...........A+(idn) .... 0,0000 ........................... 0,0000 ........................... 0,0000 ........................... 0,0000 ............................ 9,5000 .................. idA .... 11,0000 .................idA... 14,6000 .............idAA+ ... 13,5500 .............idAA+ ... 14,6000 .............idAA+ ..... 7,6000 .............idAA+ .... 8,2500 .............idAA+ ..... 8,7000 .............idAA+
M
Be
m
m
Harga
Total volume terakhir
Adira Dinamika Multi Finance IV Tahun 2010 Seri D ....................................- .... 100,200 ................ - .....................- .................. Adira Dinamika Multi Finance IV Tahun 2010 Seri E ....................................- .... 100,200 ................ - .....................- .................. Obligasi Aneka Gas Industri I Tahun 2008 ....................................................- .....102,950 ................ - .....................- .................. Obligasi TPJ I Tahun 2008 Seri B ...................................................................- .... 102,650 ................ - .....................- .................. Apexindo Pratama Duta II Tahun 2009 Seri A .............................................- .....107,000 ................ - .....................- .................. Apexindo Pratama Duta II Tahun 2009 Seri B ..............................................- ......105,100 ................ - .....................- .................. Obligasi APOL II Tahun 2008 Seri A ..............................................................- ......24,000 ................ - .....................- .................. Obligasi APOL II Tahun 2008 Seri B ...............................................................- .... 100,000 ................ - .....................- .................. Obligasi Astra Sedaya Finance VIII Tahun 2007 Seri G ..............................- .... 100,000 ................ - .....................- .................. Obligasi Astra Sedaya Finance IX Tahun 2008 Seri F .................................- ......101,350 ................ - .....................- .................. Obligasi Astra Sedaya Finance X Tahun 2009 Seri C ..................................- .... 100,040 ................ - .....................- .................. Obligasi Astra Sedaya Finance X Tahun 2009 Seri D ..................................- .....103,870 ................ - .....................- .................. Obligasi Astra Sedaya Finance X Tahun 2009 Seri E ..................................- ......103,710 ................ - .....................- .................. Obligasi Astra Sedaya Finance XI Tahun 2010 Seri C ..................................- .....100,487 ................ - .....................- .................. -
Rating
M
22 03
Jua
m
24/03/
M M M M M
m
M
AJ Manu e ndones a
Coupon
M
m m m m m m m
23/03/
(Bio) IDR
Sun L e F nanc a ndones a
A anz L e ndones a
M
IDR
Yield
PT MAA L e Assu ance
22/03/
m
m
Value
M M M M
22/03/
m
22/03/
Trade Date
M
m
m
Vol. (Bio)
M
23/03/
23/03/
Volume transaksi terakhir
Bond Name
Obligasi Negara Th.2006 Seri FR0034 .........................................21-Mar-11 ......131,900 .......32,80 .......43,2632 ......0,0000 Obligasi Astra Sedaya Finance XII Tahun 2011 Seri D .................22-Mar-11 .....100,750 .......... 1,00 ..........1,0075 ......0,0000 Obligasi Negara Th. 2007 Seri FR0045 .......................................22-Mar-11 .... 100,000 ......... 0,06 .........0,0690 ......0,0000 Obligasi Negara RI Seri FR0050 ....................................................22-Mar-11 .....107,000 ......... 6,42 ..........6,8715 ......0,0000 Obligasi Verena Multi Finance I Tahun 2011 Seri C ......................22-Mar-11 .... 100,000 ......... 5,00 ........ 5,0000 ......0,0000 Obligasi Astra Sedaya Finance XI Tahun 2010 Seri B .................23-Mar-11 .... 100,250 ........81,00 ....... 81,2025 ......0,0000 Obligasi Berlian Laju Tanker IV Tahun 2009 Seri B ....................23-Mar-11 .... 100,000 ......... 0,30 ........ 0,3000 .....15,4900 Obligasi Bakrie Telecom I Tahun 2007 ..........................................23-Mar-11 .... 100,050 ......... 0,30 .........0,3002 ......11,8600 Obligasi Negara Th. 2003 Seri FR0022 ........................................23-Mar-11 .... 102,500 ......... 0,50 ..........0,5125 ...... 6,4320 Obligasi Negara Th. 2005 Seri FR0027 ........................................23-Mar-11 .... 106,600 .......24,68 ........26,3163 ....... 7,6339 Obligasi Negara Th.2005 Seri FR0031 ..........................................23-Mar-11 ..... 118,500 ..........17,16 ....... 20,3417 ....... 8,1836 Obligasi Negara Th.2006 Seri FR0033 .........................................23-Mar-11 ......110,900 .......20,00 ....... 22,1800 ......6,5000 PPLN VII Tahun 2004 .......................................................................23-Mar-11 ..... 110,000 ......... 0,50 ........ 0,5500 ......0,0000 Obligasi SAN Finance I Tahun 2011 Seri A ....................................23-Mar-11 .....100,353 .......... 1,00 ..........1,0035 ......0,0000 Sukuk Ijarah Mitra Adiperkasa I Tahun 2009 Seri B ...................23-Mar-11 .... 106,500 ......... 2,00 ..........2,1300 ......0,0000 Sukuk Ijarah PLN II Tahun 2007 .....................................................23-Mar-11 .... 103,850 ......... 2,00 .........2,0770 ......0,0000 Sukuk Negara Ritel Seri SR-003 ....................................................23-Mar-11 ......99,000 ......... 0,00 ........ 0,0050 ......8,5400 WOM Finance IV Thn 2007 Seri C ..................................................23-Mar-11 .... 102,450 ......... 0,50 ..........0,5123 ......0,0000 Obligasi TPJ I Tahun 2008 Seri C ...................................................24-Mar-11 .... 102,800 ......... 5,00 ..........5,1400 .....12,3400 Obligasi Astra Sedaya Finance XII Tahun 2011 Seri A ................24-Mar-11 .... 100,000 ......... 3,00 ........ 3,0000 .......7,9500 Obligasi VII Bank Jabar Banten Tahun 2011 Seri B .....................24-Mar-11 ..... 101,500 ......... 5,00 .........5,0750 ...... 9,8065 Obligasi II Bank Lampung Tahun 2007 .........................................24-Mar-11 .... 100,000 ......... 6,00 ........ 6,0000 ......11,8400 Obligasi Subordinasi II Bank CIMB Niaga Tahun 2010 ................24-Mar-11 .... 102,000 ........10,00 .......10,2000 .....10,5600 Bumi Serpong Damai II Tahun 2006 ..............................................24-Mar-11 .....102,950 ......... 2,00 .........2,0590 ...... 9,5234 Bank Victoria II Tahun 2007 ............................................................24-Mar-11 .......99,750 ......... 5,00 .........4,9875 .....12,2700 Obligasi Negara Th. 2004 Seri FR0026 .......................................24-Mar-11 ...... 110,750 ...........4,31 ......... 4,7766 .......7,3595 Obligasi Negara Th. 2005 Seri FR0028 .......................................24-Mar-11 ..... 110,000 .......20,00 ......22,0000 .......7,8863 Obligasi Negara Th.2005 Seri FR0030 ........................................24-Mar-11 .......111,600 .......... 8,61 ........ 9,6088 .......7,9487 Obligasi Negara Th. 2006 Seri FR0036 .......................................24-Mar-11 .......121,910 ........39,78 ......48,4958 ......0,0000 Obligasi Negara Th. 2006 Seri FR0040 .......................................24-Mar-11 ......116,650 ........10,00 ........ 11,6650 ...... 8,9356 Obligasi Negara Th. 2007 Seri FR0042 .......................................24-Mar-11 .....108,750 .....235,50 .....256,1063 ........9,1978 Obligasi Negara Th. 2007 Seri FR0047 ........................................24-Mar-11 ....108,500 ......... 0,50 .........0,5425 ....... 9,0100 Obligasi Negara RI Seri FR0049 ....................................................24-Mar-11 .... 104,550 ........14,63 ........15,2957 .......6,9635 Obligasi Negara RI Seri FR0051 .....................................................24-Mar-11 ......110,550 ......... 4,99 .......... 5,5176 ........ 7,1053 Obligasi Negara RI Seri FR0052 ....................................................24-Mar-11 .....109,250 ......... 0,50 .........0,5463 ......9,4500 Obligasi Negara RI Seri FR0053 ....................................................24-Mar-11 .....100,700 ........10,00 ....... 10,0700 ........8,1470 Obligasi Negara RI Seri FR0054 ....................................................24-Mar-11 ..... 101,600 ......... 5,00 ........ 5,0800 ...... 9,3300 Obligasi Negara RI Seri FR0055 ....................................................24-Mar-11 .......98,100 ..... 100,00 .......98,1000 ...... 7,8000 Obligasi Negara RI Seri FR0056 ....................................................24-Mar-11 ......99,250 ......... 0,50 .........0,4963 ......8,4600 Obligasi Pem. Th. 2002 Seri FR0019 ............................................24-Mar-11 ......115,350 ........14,00 ........ 16,1490 ......6,6600 Obligasi Pem. Th. 2002 Seri VR0020 ...........................................24-Mar-11 .... 100,250 .......96,00 ......96,2400 ....... 0,0714 Obligasi Pem. Th. 2002 Seri FR0020 ...........................................24-Mar-11 ...... 117,300 ......... 4,49 ......... 5,2726 ........7,1543 Obligasi Pem. Th. 2002 Seri VR0021 ............................................24-Mar-11 .....100,927 .......43,00 ...... 43,3985 ....... 0,2314 Jasa Marga XIV Seri JM-10 ..............................................................24-Mar-11 ......101,030 ......... 5,00 ..........5,0515 ........9,1862 Obligasi Lautan Luas III Tahun 2008 .............................................24-Mar-11 .......101,610 ........10,00 ..........10,1610 ..... 10,7400 Obligasi Negara Republik Indonesia Seri ORI003 .......................24-Mar-11 .... 100,250 ......... 2,00 ........ 2,0050 ...... 8,8667 Obligasi Negara Republik Indonesia Seri ORI004 ......................24-Mar-11 .....100,750 ......... 0,05 ........ 0,0504 .......8,6801 Obligasi Negara Republik Indonesia Seri ORI005 .......................24-Mar-11 .... 108,350 ......... 0,48 ..........0,5201 ........ 7,7199 Obligasi Negara Republik Indonesia Seri ORI006 .......................24-Mar-11 .... 102,600 ..........0,57 ........ 0,5848 ........7,3651 Obligasi Negara Republik Indonesia Seri ORI007 .......................24-Mar-11 .... 102,200 ......... 0,52 ..........0,5314 .......6,9439 Obligasi Subordinasi Bank Panin III Tahun 2010 ..........................24-Mar-11 .....100,023 ......... 4,50 ...........4,5011 .....10,4900 Obligasi PLN XII Tahun 2010 Seri B ...............................................24-Mar-11 .....103,050 ......... 3,00 ..........3,0915 .......9,9466 Sukuk Ijarah Titan Petrokimia Nusantara I Tahun 2010 .............24-Mar-11 .... 104,300 ......... 2,00 ........ 2,0860 ......11,0800 Surat Perbendaharaan Negara Seri SPN20110623 .....................24-Mar-11 ......98,846 .... 250,00 ....... 247,1139 ......4,9000 Surat Perbendaharaan Negara Seri SPN20110707 .....................24-Mar-11 ......98,433 ...... 191,80 .....188,7950 .......5,7520 Sukuk Negara Ritel Seri SR-001 .....................................................24-Mar-11 ......104,150 ......... 0,50 .........0,5208 .......7,2700 Sukuk Negara Ritel Seri SR-002 ....................................................24-Mar-11 ..... 101,000 ...........0,10 ...........0,1010 ......0,0000 Obligasi Verena Multi Finance I Tahun 2011 Seri A ......................24-Mar-11 .... 100,000 ........37,00 .......37,0000 ......9,5000 Obligasi IV Adhi Tahun 2007 ............................................................................- .... 100,640 ................ - .....................- .................. Adira Dinamika Multi Finance II Thn 2006 Seri C ........................................- .... 102,200 ................ - .....................- .................. Adira Dinamika Multi Finance III Thn 2009 Seri B .......................................- ......104,150 ................ - .....................- .................. Adira Dinamika Multi Finance III Thn 2009 Seri C .......................................- .... 100,000 ................ - .....................- .................. Adira Dinamika Multi Finance IV Tahun 2010 Seri A ...................................- .... 100,000 ................ - .....................- .................. Adira Dinamika Multi Finance IV Tahun 2010 Seri B ....................................- ......99,430 ................ - .....................- .................. Adira Dinamika Multi Finance IV Tahun 2010 Seri C ....................................- ......100,012 ................ - .....................- .................. -
PT AXA L e ndones a
Commonwea h L e
Transaksi terakhir
Daftar seluruh transaksi obligasi yang dilaporkan melalui BEI pada 24 Maret 2011
Ha ga pe un
M
Harga transaksi terakhir
TRANSAKSI HARIAN OBLIGASI
PT P uden a L e Assu ance 24/03/
Jual
Yield penutupan
Sumber: HIMDASUN
23/03/
M M
Harga penutupan
ZC3........................................ 0 ..................... 11/20/2012 ..............88.457............88.592 .............88.524 ............................ 7.657 .................................64.50 ............................29-Feb-08 ........................... 105 .................................. 140 ........................... 64.50 .............. 64.50 ZC5........................................ 0 ......................2/20/2013 .............. 86.424............ 86.576 ............ 86.500 .............................7.914 ....................................0.00 ............................29-Feb-08 ................................ - ....................................... - .............................. 0.00 .................0.00 FR16 ............................... 13.45 ........................8/15/2011 .............. 103.221............103.261 .............103.241 ...........................4.840 ..................................93.94 .............................31-Oct-08 ............................... 5 .................................... 10 ............................ 93.94 ............... 93.75 FR17 .................................13.15 ........................1/15/2012 ..............105.651...........105.732 ............105.692 ............................5.750 ..................................94.97 ........................... 26-Nov-08 ............................... 8 ...................................... 8 ............................ 94.97 .............. 94.00 FR18 .............................. 13.175 ....................... 7/15/2012 .............108.383........... 108.513 ...........108.448 ........................... 6.290 ............................... 104.90 ..............................2-Sep-08 ............................... 9 ...................................... 9 .......................... 104.90 ............. 104.90 FR19 ...............................14 1/4 .......................6/15/2013 ..............114.640........... 114.860 ............. 114.750 ........................... 6.940 .................................115.05 ...............................1-Sep-09 .............................. 10 ................................... 20 ............................115.05 .............. 115.00 FR20 ............................14.275 ..................... 12/15/2013 ...............117.037............ 117.306 ...............117.172 .............................7.190 .................................119.80 ................................7-Apr-10 .............................. 10 ................................... 20 ........................... 119.80 ............... 119.75 FR22 .................................... 12 ........................9/15/2011 .............. 103.102........... 103.148 .............103.125 ........................... 5.094 ................................106.35 .............................. 19-Apr-10 ................................ 3....................................... 6 .......................... 106.35 ............. 106.00 FR23 ..................................... 11 ..................... 12/15/2012 ............. 107.098............ 107.198 ............. 107.148 ............................ 6.519 ............................... 108.50 .............................. 19-Apr-10 ................................ 7 ..................................... 14 ...........................108.50 .............108.45 FR25 ....................................10 ...................... 10/15/2011 .............102.439.......... 102.493 ........... 102.466 ............................5.374 .................................104.10 ..............................21-Jun-10 ............................... 2 ...................................... 4 ........................... 104.10 .............104.00 FR26 ..................................... 11 ..................... 10/15/2014 ............... 110.712............110.962 .............110.837 ............................7.465 ................................. 93.60 ............................. 11-Mar-09 ............................... 3 ...................................... 6 ............................93.60 ............... 93.57 FR27 ...............................9 1/2 ...................... 6/15/2015 ............ 106.504..........106.854 ............106.679 .............................7.612 ................................104.45 ...............................3-Mar-10 ............................... 4 ...................................... 9 .......................... 104.45 .............104.40 FR28 ....................................10 ....................... 7/15/2017 ...............110.001.............110.351 .............. 110.176 ............................. 7.913 ................................106.25 ...............................5-Mar-10 .............................. 10 ................................... 20 .......................... 106.25 ............. 106.20 FR30 .............................10 3/4 .......................5/15/2016 ................ 112.121.............112.521 ..............112.321 .............................7.787 .................................110.28 .................................7-Jan-10 .............................. 10 ................................... 20 ........................... 110.28 ............... 110.20 FR31 ...................................... 11 ..................... 11/15/2020 ............... 119.140........... 119.640 .............119.390 ........................... 8.063 .................................112.85 ................................ 6-Apr-10 .............................. 10 ................................... 20 ........................... 112.85 ............... 112.80 FR32 .................................... 15 ....................... 7/15/2018 .............138.223........... 138.723 ............138.473 ............................ 7.947 ................................ 135.25 ............................. 25-Mar-10 ............................... 5 .................................... 10 ...........................135.25 .............. 135.20 FR33 ..............................12 1/2 .......................3/15/2013 ..............110.202............110.395 .............110.299 ........................... 6.807 ...................................111.78 ................................ 9-Jun-10 ............................... 9 .................................... 20 .............................. 111.78 ................. 111.75 FR34 ................................ 12.8 .......................6/15/2021 .............132.088.......... 132.588 ............132.338 ...........................8.085 ................................ 126.25 ................................ 8-Apr-10 ............................ 50 .................................. 100 ...........................126.25 .............. 126.00 FR35 .................................12.9 ......................6/15/2022 ..............131.434............131.934 ............ 131.684 ...........................8.465 ................................. 90.50 ...............................3-Mar-09 ............................ 20 ................................... 80 ............................90.50 ............... 90.40 FR36 ...............................11 1/2 .......................9/15/2019 .............120.626.............121.126 ............120.876 ...........................8.050 ................................103.80 ............................ 27-May-09 .............................. 10 ................................... 20 .......................... 103.80 ...............103.75 FR37..................................... 12 .....................9/15/2026 ............. 125.022...........125.522 ............ 125.272 ........................... 8.950 ................................ 114.70 .............................14-Sep-07 ...............................10...................................... 10 ............................ 114.70 .............. 114.70 FR38 ............................... 11.60 ...................... 8/15/2018 ................119.721............120.221 .............. 119.971 ............................7.968 .................................115.00 ............................... 12-Jan-10 ............................ 20 ................................... 20 ........................... 115.00 ............... 115.00 FR39 ..............................11 3/4 ......................8/15/2023 .............122.608............123.108 ........... 122.858 ........................... 8.697 ................................. 95.00 ...............................4-Sep-08 ............................... 2 ...................................... 4 ............................95.00 ................94.90 FR40 ..................................... 11 .....................9/15/2025 ..............116.440........... 116.940 .............116.690 ........................... 8.922 ................................103.45 ............................23-Oct-09 ............................ 20 ................................... 40 .......................... 103.45 ............. 103.40 FR42 ..............................10 1/4 ...................... 7/15/2027 ............ 108.465.......... 108.965 .............108.715 ........................... 9.204 ................................103.65 .............................. 12-Apr-10 .............................. 10 .................................... 10 .......................... 103.65 ............. 103.65 FR43 ..............................10 1/4 ...................... 7/15/2022 ..............112.465............112.965 .............. 112.715 ........................... 8.476 ................................ 107.05 ................................7-Apr-10 ...............................15 ................................... 30 ...........................107.05 ..............107.00 FR44 ....................................10 .....................9/15/2024 .............108.827...........109.327 ............109.077 ........................... 8.833 ................................100.05 ...............................9-Mar-10 .............................. 15 ................................... 50 .......................... 100.05 ............... 99.75 FR45 .............................. 9 3/4 ......................5/15/2037 .............100.836............101.336 ............ 101.086 ............................9.633 ..................................97.50 .............................. 13-Apr-10 .............................. 10 ................................... 35 ...........................107.50 ............... 97.50 FR46 ...............................9 1/2 ...................... 7/15/2023 .............106.035.......... 106.285 .............106.160 ........................... 8.672 ................................ 82.00 .............................24-Jul-08 .............................. 10 ................................... 20 ........................... 82.00 ................81.50 FR47 ....................................10 .................... 2/15/2028 .............106.247.......... 106.347 ............106.297 ............................9.253 ................................ 103.95 ..............................21-Jun-10 ............................... 4 ...................................... 8 ...........................103.95 ..............103.92 FR48 ..................................... 9 ......................9/15/2018 .............105.229...........105.729 ............105.479 ............................ 8.010 .................................101.00 ................................7-Apr-10 ................................ 1 ...................................... 3 ........................... 101.00 ............. 100.90 FR49 ..................................... 9 ......................9/15/2013 .............104.459..........104.688 ............104.574 ............................6.947 .................................95.80 .............................18-Jun-09 .............................. 10 ................................... 20 ............................95.80 ............... 95.75 FR50 ............................. 10 1/2 ...................... 7/15/2038 ..............107.876............107.976 .............107.926 ........................... 9.668 ..................................97.05 ............................. 22-Feb-10 ............................ 50 .................................. 100 ............................ 97.05 ............... 97.00 FR51 ................................11 1/4 ...................... 5/15/2014 .............. 110.535........... 110.829 .............110.682 ............................7.362 ................................ 94.50 ............................26-Feb-09 ............................... 8 .................................... 12 ............................94.50 ............... 93.70 FR52 ............................. 10 1/2 ..................... 8/15/2030 ............... 110.241.............110.491 .............110.366 .............................9.331 ............................... 102.50 .............................. 5-May-10 ...............................10..................................... 40 ......................... 104.80 ............ 102.45 FR53 ...............................8 1/4 ....................... 7/15/2021 ............. 100.787.......... 100.887 ............100.837 ............................ 8.126 .......................................... - ............................................. - ............................... - ....................................... - .................................... - ....................... FR54 ...............................9 1/2 ....................... 7/15/2031 ..............101.365........... 101.465 ..............101.415 ........................... 9.340 .......................................... - ............................................. - ............................... - ....................................... - .................................... - ....................... FR55 .............................. 7 3/8 .......................9/15/2016 ...............97.862............98.262 .............98.062 .............................7.817 .......................................... - ............................................. - ............................... - ....................................... - .................................... - ....................... FR56 ..............................8 3/8 ......................9/15/2026 ..............95.442............95.542 ............. 95.492 ............................ 8.917 ............................... 106.85 ............................... 11-Oct-10 ................................ 5...................................... 10 ......................... 106.85 ............. 106.75 VR17 ........................................- .......................6/25/2011 .............100.034..........100.644 ............100.339 ...........................6.348 ................................ 99.87 .............................17-Mar-08 ..............................39......................................39 ............................ 99.87 .............. 99.87 VR18 ........................................- .................... 10/25/2012 ..............100.140............100.710 ........... 100.425 ........................... 6.343 ................................ 99.00 ............................22-Aug-07 ..............................30..................................... 30 ............................ 99.00 .............. 99.00 VR19 ........................................- .................... 12/25/2014 .............100.207...........100.793 ........... 100.500 ........................... 6.338 ................................ 99.80 ............................ 14-Mar-08 ...............................91...................................... 91 ............................ 99.80 ............. 99.80 VR20.......................................- ..................... 4/25/2015 ............ 100.044........... 100.516 ........... 100.280 ........................... 6.352 ................................ 99.33 .............................18-Feb-08 ............................ 198................................... 396 ............................ 99.33 .............. 99.27 VR21 ........................................- ..................... 11/25/2015 ............ 100.438........... 100.813 ............100.626 ........................... 6.330 .......................................... - ..............................................- ................................ - ....................................... - ..................................... - ......................... VR22 .......................................- ......................3/25/2016 .............100.457..........100.834 ........... 100.646 ........................... 6.329 .......................................... - ..............................................- ................................ - ....................................... - ..................................... - ......................... VR23 .......................................- .................... 10/25/2016 .............100.457..........100.834 ........... 100.646 ........................... 6.329 .......................................... - ..............................................- ................................ - ....................................... - ..................................... - ......................... VR24 .......................................- ......................2/25/2017 ............ 100.464...........100.786 ........... 100.625 ........................... 6.330 .......................................... - ..............................................- ................................ - ....................................... - ..................................... - ......................... VR25 .......................................- ......................9/25/2017 ............ 100.688........... 101.000 ...........100.844 ............................ 6.316 .......................................... - ..............................................- ................................ - ....................................... - ..................................... - ......................... VR26 .......................................- .......................1/25/2018 .............100.285.............101.153 .............100.719 ........................... 6.324 .......................................... - ..............................................- ................................ - ....................................... - ..................................... - ......................... VR27 .......................................- ...................... 7/25/2018 ............... 99.831............. 99.961 .............99.896 ............................6.376 .......................................... - ..............................................- ................................ - ....................................... - ..................................... - ......................... VR28 .......................................- ..................... 8/25/2018 ...............99.287............99.463 ..............99.375 ............................ 6.410 .......................................... - ..............................................- ................................ - ....................................... - ..................................... - ......................... VR29 .......................................- ......................8/25/2019 ...............99.287............99.463 ..............99.375 ............................ 6.410 .......................................... - ..............................................- ................................ - ....................................... - ..................................... - ......................... VR30 .......................................- .................... 12/25/2019 ...............99.287............99.463 ..............99.375 ............................ 6.410 .......................................... - ..............................................- ................................ - ....................................... - ..................................... - ......................... VR31 ........................................- ..................... 7/25/2020 ............... 99.661.............99.881 ...............99.771 ...........................6.384 .......................................... - ..............................................- ................................ - ....................................... - ..................................... - ......................... -
Ob gas Nega a R e & Sukuk Nega a R e K
Post Trade
Kuotasi
8 855
% 23 M 6 7485 5 9830 6 7737 7 3504 7 6 69 77325 7 8055 7 8829 79787 8 0923 8 2 86 8 3520 8 4874 8 62 0 8 7499 8 8724
Pre Trade
PT Asu ans J wa John Hancock
M m
23/03/
PT BN L e nsu ance
24/03/
Jua
Be
23/03/
Jua
Be
22/03/
m
PT A J Cen a As a Raya
M m m m
m
23/03/
22/03/
23/03/
22/03/
23/03/
22/03/
8/03/
7/03/
23/03/
22/03/
23/03/
22/03/
23/03/
22/03/
M
m
PT Av s Assu ance
23/03/
22/03/
PT AXA F nanc a ndones a Ma
L n Ma m m
23/03/
22/03/ m m M
m M M M M
m m
M
M m
Ln Pu
M
m
PT AJ Bum As h Jaya
m
M
JS L NK J WASRAYA 23/03/
AXA Mand F nanc a Se v ces
Be
Jua
23/03/
22/03/
22/03/
Be
m
PT Asu ans C GNA
Jua
23/03/
Jua
M
22/03/
Be
Jua
M
Be
m
M m
m
m m m m m m
m
PT Asu ans J wa S na mas
m m m m m m
PT G ea Eas e n L e ndones a
WM
PT ACE L e Assu ance
A A F NANC AL d/h A G L FE
M
23/03/
m
22/03/
Gene a
ndones a
M mm m m
m
m
PT Pan n L e
m
24/03/
23/03/
23/03/
M M
M
M
M
M
M
m m m
C MB Sun L e
m m
M
m
22/03/ m
M .
22/03/
m
WM
m
m m
23/03/
WM
22/0 /
2 /0 /
m
ENERGI
i2 Produksi feronikel Antam melonjak 49% JAKARTA: PT Aneka Tambang (Persero) Tbk mencatatkan lonjakan produksi feronikel tahun lalu sebesar 49% dan bijih nikel naik sebesar 20% dibandingkan dengan pencapaian 2009. Direktur Utama Antam Alwin Syah Loebis mengatakan produksi komoditas feronikel pada 2010 naik menjadi 18.688 ton nikel dalam feronikel (TNi). Sementara itu, volume produksi juga naik 20% menjadi 6.993.454 wmt. “Komoditas bijih nikel Antam menyumbang 27% dari total penjualan Antam pada 2010,” katanya dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, kemarin. Alwin menjelaskan dengan dimulainya
pengoperasian tambang emas baru Cibaliung, produksi emas Antam naik 6% dibandingkan dengan 2009 menjadi 2,78 ton. Namun, kenaikan produksi emas justru memperkecil volume penjualan emas Antam atau turun 49% dibandingkan dengan 2009 menjadi 6,56 ton. Kondisi ini menyebabkan pen-dapatan dari komoditas emas hanya berkontribusi 27% pada 2010.
Target produksi dan penjualan Antam 2011 18.500 18.000
Feronikel (TNi)
Bijih nikel (wmt) Ket: TNi= ton nikel dalam feronikel wmt=weight metric ton
5,86 7,65 Volume penjualan Target produksi
Sumber: Aneka Tambang
BISNIS/21/MAHER
Bisnis Indonesia, Jumat, 25 Maret 2011
Terminal mini LNG siap dibangun Penghematan BBM bisa capai Rp874 miliar/tahun OLEH NURBAITI Bisnis Indonesia
Profil proyek terminal mini penerima LNG tahap I
JAKARTA: PT Pertamina (Persero) akan bekerja sama dengan PT Perusahaan Listrik Negara untuk membangun proyek pembangunan terminal mini penerima gas alam cair guna memenuhi kebutuhan gas di kawasan timur Indonesia.
Ket: *) harg arg rga minyak rg m k US$10 US$ U 00/barel 00/bare 0 0//barell -asumsi harga US$100/barel oiiil US$18,67/MMbtu US$18 US$ $ 67/M $1 7/ M tu -harga fuel oil NG US$11/MMbtu NG M -harga beli LNG BISNIS/MAHER Sumber: Pertamina
Proyek receiving terminal LNG yang akan dibangun di delapan wilayah dengan total kapasitas gas mencapai 177 juta standar kaki kubik (MMscfd) tersebut terbagi dalam tiga tahapan pembangunan. Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan mengatakan untuk proyek tahap pertama dengan total gas sekitar 90 MMscfd atau setara dengan LNG sebanyak 0,7 juta ton per tahun diharapkan sudah mengalir pada 2013. “Ini [kerja sama Pertamina-
PLN] merupakan bentuk dari kolaborasi dan sinergi antara dua BUMN tentang penyediaan pasokan gas bagi kelangsungan energi PLN dan industri lainnya di wilayah Indonesia timur,” ujar dia seusai penandatanganan kerja sama pengembangan sistem transportasi dan receiving terminal LNG antara Pertamina dan PLN untuk Indonesia timur, kemarin. Dengan kerja sama tersebut, imbuh dia, diharapkan memberikan jaminan kepastian pasokan
Usia proyek: 20 tahun Total kebutuhan gas: 90 MMscfd Pasokan LNG: Dari Bontang 0,7 juta ton LNG/tahun Operasi: Akhir 2012 Potensi saving: US$186 juta/tahun*)
gas wilayah operasi PLN di Indonesia Timur dan sebagai bagian dari sistem bisnis gas yang lebih terintegrasi untuk kepentingan perusahaan listrik tersebut. Berdasarkan kajian awal, jelas dia, sistem transportasi untuk proyek tahap pertama itu akan menggunakan small LNG vessel dengan kapasitas sekitar 20.000 metrik ton untuk memasok LNG ke Pasanggaran-Bali dan KendariSulawesi Tenggara. Sementara itu, sistem containerized vessel dengan kapasitas sekitar 10.500 metrik ton akan digunakan untuk memasok LNG ke wilayah Kalimantan Timur. Begitu juga dengan receiving terminal-nya akan mempergunakan small receiving terminal berupa barge terapung ataupun small onshore plant. “Mini LNG merupakan solusi moda transportasi gas di Indonesia timur yang secara geografis merupakan wilayah kepulauan yang tersebar, sehingga tidak dapat dilakukan pipanisasi seperti halnya di Indonesia bagian barat,” tutur Karen. Terkait dengan investasi proyek
tersebut, Vice President for Gas and Engineering Project Pertamina Daniel Purba mengungkapkan masih menghitung kebutuhan pendanaan bersama PLN , termasuk moda transportasinya. “Kita masih menghitungnya, jadi belum ada gambarannya. Kita akan kaji sama-sama sumber pasokan gasnya, termasuk moda transportasinya,” kata dia. Selain itu, lanjut dia, pola kerja sama kedua BUMN tersebut juga masih dalam pembahasan bersama. “Tadi Karen [Dirut Pertamina] katakan on stream pada 2013, tetapi bisa kita speed up ke 2012. Secara keseluruhan ada delapan lokasi, tetapi nanti akan berkembang setelah kita identifikasi,” jelas Daniel. Menteri BUMN Mustafa Abubakar menilai kerja sama Pertamina dan PLN tersebut merupakan pilihan program yang sangat strategis.
Hemat BBM Direktur Utama PLN Dahlan Iskan mengatakan keberadaan terminal mini LNG tersebut dapat menghemat penggunaan bahan
bakar minyak sebesar Rp874 miliar/tahun. Penghematan didapat dari pengurangan ketergantungan PLN pada BBM jenis high speed diesel. PLN-Pertamina, lanjut Dahlan, kelak membentuk suatu perusahaan joint venture yang bertujuan memenuhi kebutuhan gas sebagai energi primer pembangkit listrik. Pada tahap awal, akan dibentuk tim kerja yang akan melakukan kajian aspek teknis hukum dan finansial serta membentuk studi kelayakan. Pengembangan akan dilaksanakan dengan tiga tahap. Tahap pertama a.l. di Tanjung Batu, Samarinda, Kaltim 25 MMscfd; Batakan di Balikpapan, Kaltim 15 MMscfd; Pasanggaran, Bali 25 MMscfd dan Pomala, Kendari, Sultra 25 MMscfd. Pada 2013 dan 2015, pengembangan akan dilanjutkan dengan tahap kedua dan ketiga. Pada 2013 pengembangan dilanjutkan ke Mataram, NTB 15 MMscfd; Banjarmasin, Kalsel 6 MMscfd. Pada 2015, di Gorontalo Sulut 6 MMscfd dan Halmahera, Maluku Utara 60 MMscfd. (21) (
[email protected])
EKSPLORASI Alternatif premium masih dicari JAKARTA : Pemerintah terus mencari bahan bakar alternatif yang harganya di antara BBM subsidi (premium) dan BBM nonsubsidi (pertamax) seiring dengan disparitas harga kedua bahan bakar itu yang semakin jauh. Dirjen Migas Kementerian ESDM Evita Herawati Legowo mengatakan pemerintah terus mencari bahan bakar lain di luar pertamax yang masih bisa terjangkau masyarakat dan harganya di kisaran Rp6.500. Hal itu dilakukan juga sebagai langkah sementara sambil menunggu pengaturan BBM subsidi yang saat ini ditunda. “Bahan bakar lain yang kira-kira harganya di atas premium tapi di bawah pertamax. Kami sudah mulai diskusi, kami belum putus apa. Tapi itu bukan hal mudah, karena pemerintah sudah berjanji tidak menaikkan harga premium,” ujarnya, kemarin. (BISNIS/14)
EFISIENSI ENERGI: Direktur Jen-
deral Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM Luluk Sumiarso (kiri) berbincang dengan Duta Besar Denmark untuk Indonesia Borge Petersen seusai meluncurkan program kerja sama Energy Efficiency and Conservation Clearing House Indonesia (EECCHI) di Jakarta, kemarin. EECCHI berfungsi sebagai unit pelayanan informasi, promosi dan kemitraan guna meningkatkan upaya efisiensi energi dan konservasi di berbagai sektor. BISNIS/RAHMATULLAH
Pusat berkeras beli saham Newmont OLEH AGUST SUPRIADI Bisnis Indonesia
JAKARTA: Pemerintah pusat menegaskan akan mengambil sisa saham divestasi 2010 PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) sebesar 7% dan kini tengah mematangkan opsi pembelian dalam perpanjangan tenggat waktu selama sebulan. Menteri Keuangan Agus D. W. Martowardojo mengatakan sejumlah aspek yang perlu dipertimbangkan pemerintah sebelum membeli 7% saham NNT a.l. proses divestasi, aspek hukum, dan aspek komersial lain. Terkait hal tersebut, dia menekankan perlunya tambahan waktu bagi pemerintah untuk bisa mengambil keputusan final. “Pemerintah [pusat] akan membeli saham dari Newmont itu. Tapi itu perlu ada opsi-opsi yang perlu dimatangkan.
FURNITUR
Kalau misalnya ada dokumen yang perlu dirapikan, perlu ada klarifikasi, tentu kita akan minta batas waktu. Kami minta perpanjangan waktu 1 bulan,” ujarnya sesuai seminar bertajuk Ancaman Alami, Bencana Bukan Alami, kemarin. Agus meyakini masuknya pemerintah pusat dalam kepemilikan saham NNT akan memberikan nilai tambah terhadap perusahaan tersebut. Selain itu, keputusan pembelian juga akan memberikan keyakinan akan prinsip tata kelola dan keuangan yang baik. Ke depannya, pemerintah akan mendorong NNT menjadi perusahaan publik. “Jadi ini adalah menjalankan amanat yang ada dalam kontrak karya dan kami meyakini ini semua akan memberi nilai tambah yang baik.” Saat diminta tanggapan atas sikap ngotot daerah untuk membeli saham
NNT, Menkeu menegaskan cukup bagi pemda mengusai 24% saham NNT saat ini. “Kan di daerah sudah ada 24% [saham NNT]. Oke,” tandasnya. Dalam kesempatan terpisah, Kementerian ESDM menyatakan pusat belum mengambil sikap apa pun terkait pernyataan Kabupaten Sumbawa Barat yang akan menghentikan operasi PT Newmont Nusa Tenggara (PT NNT) mulai 19 April 2011. Dirjen Minerbapabum Kementerian ESDM Bambang Setiawan ketika ditanya mengenai hal itu enggan mengomentari banyak karena pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada Kementerian Keuangan. Menurut dia, ancaman penghentian operasi PT NNT tersebut masih lama dan sampai saat ini pihaknya belum mengambil sikap apa pun. “Kita lihat saja dulu, itu kan masih 19 April,” ujarnya. (14)
PLN minta Pertamina kelola gas Cepu OLEH NURBAITI Bisnis Indonesia
JAKARTA: PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) mendesak PT Pertamina mengambil alih pengelolaan gas Blok Cepu yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur sehingga dapat digunakan sebagai bahan bakar pembangkit. Direktur Utama PLN Dahlan Iskan sangat menyayangkan potensi gas Blok Cepu yang dioperatori oleh Mobil Cepu Ltd (MCL), anak usaha ExxonMobil, yang hingga kini belum juga dikembangkan. “[Blok] Cepu ini, kalau memang ExxonMobil setengah-setengah dalam mengembangkan, kami mohon Pertamina mengambil alih. Biarkanlah Exxon mengerjakan minyaknya, sedangkan gasnya akan dikerjakan oleh Pertamina,” kata dia, kemarin. Menurut dia, perusahaan listrik pelat merah itu siap membeli gas yang diproduksi oleh Pertamina dari blok migas tersebut. “PLN akan membeli dengan harga 100% komersial sekalipun. Kita
melihat Exxon agak ogah-ogahan mengembangkan gas di sana karena minyaknya sangat menarik.” Dengan potensi gas Cepu yang besar serta lokasinya yang berada di Jawa, tentunya bisa memenuhi kebutuhan gas di wilayah tersebut. “Sayang jika gasnya tidak dimanfaatkan dengan baik karena banyak hal yang bisa diselesaikan di negeri ini,” tegas Dahlan.
Terlalu lama Menteri BUMN Mustafa Abubakar mendukung Pertamina mengambil alih pengelolaan Blok Cepu. “Saya kira kita sudah terlalu lama menunggu Cepu ini. Saya mengetahui ada progress, tetapi agak lambat. Kalau ada ide Pertamina mengambil gas dan PLN siap beli. Saya kira sudah sangat strategis,” kata dia. Dengan demikian, lanjut dia, pengembangan dan produksi Blok Cepu juga bisa disegerakan sehingga bisa mengatasi keterbatasan sumber energi khususnya untuk memenuhi kebutuhan pembangkit PLN. Direktur Energi Primer PLN Nur Pamudji sebelumnya mengatakan
perusahaan listrik pelat merah itu berharap mendapatkan pasokan gas paling sedikit 100 juta kaki kubik (MMscfd) dari produksi Blok Cepu untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar pembangkit berkapasitas 500 megawatt (MW). Dia mengungkapkan PLN telah memperpanjang kesepakatan jual beli gas dari Blok Cepu melalui nota kesepakatan (memorandum of agreement/MoA) antara kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) Blok Cepu dan PLN. Hanya saja, MoA yang ditandatangani pada 26 Oktober 2010 dan berakhir 31 Desember 2011 itu tidak menyebutkan volume pasokan maupun harga jualnya. KKKS Blok Cepu terdiri atas Mobil Cepu Ltd, anak usaha ExxonMobil Oil Indonesia yang bertindak sebagai operator, PT Pertamina EP Cepu, dan konsorsium empat BUMD yakni PT Sarana Patra Hulu Cepu (Jawa Tengah), PT Asri Dharma Sejahtera (Bojonegoro), PT Blora Patragas Hulu (Blora), dan PT Petrogras Jatim Utama Cendana (Jawa Timur). (21)
Pemprov Kaltim didorong masuk di Blok Mahakam BISNIS INDONESIA
BALIKPAPAN: Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur didesak untuk memanfaatkan participation interest atau hak partisipasi dalam pengelolaan migas, termasuk di Blok Mahakam. Peran ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan daerah dari sektor migas. Andang Bahtiar, anggota Dewan Pakar Forum Konsultasi Daerah Penghasil Minyak dan Gas Bumi, mengatakan adanya peraturan yang mewajibkan kontraktor kontrak kerja sama memberikan porsi 10% bagi pemerintah untuk berpartisipasi dalam proses hulu migas. Dengan begitu, daerah diharapkan dapat memanfaatkan hak ini guna meningkatkan pendapatan dari sektor migas. Menurut dia, peluang ini setidaknya dapat dimanfaatkan Pemprov Kaltim seiring dengan upaya pemerintah daerah untuk mengambil participation interest dalam Blok Mahakam di Kabupaten Kutai Kartanegara. Blok Mahakam saat ini dimiliki
oleh PT Total E&P Indonesie dan Inpex Corporation dengan nilai investasi US$16 miliar. Kontrak Total E&P di Blok Mahakam akan berakhir pada 2017. Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak mengatakan keinginan untuk mengelola dan berinvestasi di blok tersebut karena Kaltim masih memerlukan banyak pendanaan dan tidak memadai jika hanya mengandalkan keuangan saat ini. “Kami merasa tidak puas dengan perimbangan keuangan daerah dan pusat. Sebagai penyumbang besar devisa negara dari migas tapi tidak bisa mensejahterakan rakyat. Ini juga hak daerah seperti diisyaratkan UU No. 22/2001 tentang Migas. Sama seperti Riau, Cepu atau Bojonegoro yang telah mendapatkan hak atas pengelolaan itu,” terang Awang kepada Bisnis, kemarin. Pemerintah sebelumnya berharap PT Pertamina (Persero) bisa mengelola Blok Mahakam dari sekarang sebelum kontrak kerja sama blok itu berakhir pada 2017. Dirjen Migas Kementerian ESDM
Evita Herawati Legowo mengatakan pemerintah mendorong Pertamina ikut mengelola blok itu yang kini dikelola Total E&P Indonesie di Kalimantan Timur. (Bisnis, 25 Maret) “Memang kami mendorong Pertamina supaya ikut dari awal bersama Total. Tapi itu tidak related dengan perpanjangan [kontrak]. Tapi kami memang mendorong Pertamina untuk masuk,” ujarnya. Namun Evita menegaskan pemerintah tidak mencampuri hal besaran saham atau hak partisipasi maupun operator blok tersebut. Pemerintah, lanjutnya, akan memutuskan perpanjangan kontrak kerja sama Blok Mahakam paling lambat 2015. Menurut Awang, Provinsi Kaltim telah mengonsultasikan rencana penguasaan hak partisipasi dengan Pertamina dan mendapat sambutan baik dari badan usaha milik negara tersebut. Pemprov Kaltim bahkan telah mengirimkan surat resmi yang menyatakan minat mereka untuk berpartisipasi dalam Blok Mahakam kepada Badan Pengelola Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi. (22)
TEKNOLOGI INFORMASI
Bisnis Indonesia, Jumat, 25 Maret 2011
i3
Registrasi simcard perlu diawasi JAKARTA: Kementerian Komunikasi dan Informatika diimbau agar menggiatkan lagi pengawasan terhadap operator untuk melakukan validasi registrasi kartu perdana (simcard). Kamilov Sagala, Direktur Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat Informasi (LPPMI), mengatakan validasi registrasi tersebut adalah hal penting sebelum menuju penggunaan nomor portabilitas. “Kalau ini nanti jadi
ke arah sana [nomor portabilitas], nomor yang sah itu menjadi krusial. Banyaknya penggunaan blok nomor oleh operator di Indonesia yang kurang mendapatkan pengawasan akan menimbulkan dampak negatif,” ujarnya kepada Bisnis baru-baru ini.
Perkembangan telekomunikasi Indonesia
Simcard terjual (juta) 204,8
183,2
TAMBAH 100 GERAI: Direktur
Operasional PT Global Teleshop Andreas Thamrin (kanan) meninjau di gerai Global Teleshop, Plaza Indonesia, Jakarta, Rabu. Global Teleshop gencar melakukan transformasi bisnis ritel menjadi multibrand dengan mengelola 387 outlet di 124 kota seluruh Indonesia. Tahun ini, perusahaan yang memiliki cakupan bisnis distribusi, ritel, dan layanan purnajual ini menargetkan penambahan 100 gerai di seluruh Indonesia. BISNIS/RAHMATULLAH
2009
2010
Penetrasi* (%) 76,3
84,3
Ket: *) penjualan simcard terhadap populasi
Sumber: Kadin, diolah
Pasar sewa transponder prospektif 45% Kapasitas satelit Telkom-3 akan dikomersialkan
BISNIS/ROY/T. PURNAMA
KLIK
OLEH RONI YUNIANTO Bisnis Indonesia
NSN rilis Liquid Radio JAKARTA: Nokia Siemens Networks mengembangkan arsitektur baru untuk jaringan bergerak, Liquid Radio, yang diklaim mampu mengalirkan kapasitas broadband (pita lebar) ke tempat yang paling membutuhkan. Thorsten Robrecht, Head of Network Systems Product Management Nokia Siemens Networks (NSN), mengatakan inovasi teknologi itu memungkinkan penggunaan sumber daya jaringan yang lebih ekonomis melalui pembagian dan pendistribusian kembali kapasitas berdasarkan kebutuhan pengguna. “Arsitektur Liquid Radio [dikembangkan] untuk menghilangkan berbagai hambatan dalam jaringan broadband bergerak tradisional untuk mengatasi fluktuasi trafik karena pergerakan pengguna di dalam jaringan,” ujarnya dalam penjelasan resmi kepada Bisnis kemarin. (BISNIS/ROY)
JAKARTA: Permintaan layanan sewa transponder satelit komunikasi di Indonesia dan negara sekitarnya diyakini masih terus tumbuh yang dipicu oleh semakin banyaknya layanan yang membutuhkan transponder. Eddy Kurnia, Head of Corporate Communication PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, mengatakan berdasarkan hasil studi yang digelar oleh perseroannya, ada peningkatan permintaan atas satelit komunikasi baik di Indonesia maupun di negara-negara tetangga. ”Kami meyakini permintaan sewa transponder masih akan
tumbuh. Di Indonesia, saat ini lebih dari 160 transponder dimanfaatkan untuk mendukung backhaul operator seluler, jaringan data, dan untuk penyiaran. Adapun, pasokan domestik yang dilakukan oleh Telkom sendiri hanya 101 transponder,” ujarnya kemarin. Padahal, menurut dia, permintaan saat ini tumbuh untuk memenuhi kebutuhan penyiaran, telekomunikasi generasi ketiga (3G), Internet, layanan triple play (integrasi suara, data dan video), quadruple play service (mengombinaskan layanan triple play dari akses Internet broadband, TV, dan telepon dengan layanan nirkabel). Eddy menjelaskan satelit Telkom-3 yang akan diluncurkan pada akhir tahun ini selain ditujukan untuk keperluan komersial juga akan dimanfaatkan untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi (ICT).
RIM perkuat fitur aplikasi BBM OLEH RONI YUNIANTO Bisnis Indonesia
JAKARTA: Research in Motion (RIM) segera meluncurkan sejumlah fitur baru yang dikembangkan pada aplikasi Blackberry Messenger. Arum Verma, Platform Evangelist Research In Motion, mengatakan sejumlah fitur yang akan dihadirkan dalam platform sosial Blackberry Messenger (BBM) di antaranya fitur yang menyediakan kemampuan mengundang kontak BBM untuk bermain dalam aplikasi game. “Kami juga akan menggunakan fitur embed chat dalam aplikasi, fitur untuk berbagi konten aplikasi dengan kontak BBM, menciptakan komunitas aplikasi, dan meng-customize profil dengan status aplikasi,” ujarnya di sela-sela workshop Blackberry, Rabu. Saat ini, platform sosial BBM masih dalam versi beta. Namun, menurut Verma, inovasi platform sosial BBM yang akan dikembangkan tidak berhenti pada fitur-fitur itu. Dia menjelaskan komunitas pengembang masih berpeluang besar menggali potensi dari layanan BBM yang saat ini menjaring lebih dari 35 juta basis pengguna di dunia. “Kami
juga berencana mengembangkan platform BBM Mobile Gifting.” Platform BBM Mobile Gifting yang akan terintegrasi dengan toko aplikasi Blackberry App World dan sistem billing operator itu memungkinkan pelanggan Blackberry secara instan berbagi pulsa, aplikasi, dan layanan operator lainnya dari satu pelanggan ke pelanggan lain melalui BBM. Saat ini, jumlah pengguna baru BBM bertambah 2.000 pengguna setiap jamnya sehingga BBM menjadi salah satu platform jejaring sosial mobile terbesar di dunia. Adapun, menurut data yang dihimpun Bisnis, hinggga akhir 2010, jumlah pengguna BBM di Indonesia sebanyak 2,2 juta pelanggan.
Belum dipastikan Oliver Pilgerstorfer, Senior Public Relations Manager RIM Asia Tenggara, mengatakan pihaknya belum dapat memastikan kapan fitur baru itu hadir di Indonesia. “Belum ada pengumuman, kami masih akan menunggu arahan, termasuk produk baru apa yang akan hadir di Indonesia,” ujarnya. Dia menambahkan berdasarkan hasil studi dari survei mendalam yang dibiayai RIM terhadap 1.125
responden pengguna smartphone di Asia Tenggara selama November— Desember 2010, disimpulkan sebagian besar pengguna Blackberry di Indonesia menggunakan BBM untuk dapat selalu terhubung dengan komunitas mereka. Responden mengatakan lebih merasa terhubung dengan teman-teman mereka setelah menggunakan BBM. Adapun, tiga fitur paling populer di Indonesia adalah membuat grup dengan kontak di BBM, memilih tampilan foto atau gambar di BBM, dan saling berkirim pesan tanpa batasan panjang pesan. Studi itu juga menemukan lebih dari 50% pesan dikirim melalui BBM setiap harinya dibandingkan dengan platform pesan instan lainnya. Dalam perkembangan lain, operator terus meningkatkan kapasitas bandwidth (lebar cakupan frekuensi) layanan Blackberry seiring dengan pertumbuhan pelanggan. Venusiana Papasi, Vice President Telkomsel Area II Jabodetabek dan Jawa Barat, mengatakan pihaknya menambah kapasitas khusus untuk pengguna layanan Blackberry yang di Jabodetabek Jabar mencapai 700.000 pelanggan dan 1,4 juta pelanggan secara nasional.
Intel patok pertumbuhan 30% OLEH ARIEF NOVIANTO Bisnis Indonesia
JAKARTA: Vendor mikroprosesor Intel Corporation memproyeksikan permintaan produknya di Indonesia pada tahun ini masih tumbuh 30% seiring dengan diluncurkannya generasi kedua dari Intel Core. Direktur Intel Asia Tenggara Debjani Ghosh mengatakan Indonesia merupakan pasar dengan pertumbuhan tertinggi di wilayah Asia Tenggara yang mencapai 30% sepanjang 2010. Menurut dia, tingginya pertumbuhan pasar Indonesia didorong oleh oleh perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat dan memicu minat konsumsi terhadap personal computer (PC) yang memiliki berbagai kelebihan. Dalam hal ini, paparnya, konsumen terus menginginkan pengalaman baru yang berbeda dan menyenangkan ketika menggunakan PC dalam berbagai aktivitasnya serta memiliki kecepatan dan koneksi yang kuat pada jaringan Internet. “Indonesia termasuk leader dalam pertumbuhan permintaan terhadap produk komputer dengan terus berkembangnya keinginan terhadap
fitur-fitur yang disediakan. Kami optimistis pertumbuhan pada tahun ini masih sama dengan tahun lalu sekitar 30% seiring dengan kehadiran generasi kedua Intel Core,” ujarnya kemarin. Chief Representative Intel Indonesia Corporation Santosh Viswanathan mengatakan prosesor generasi kedua Intel Core ini merupakan lompatan teknologi Intel pada tahun ini.
Prosesor grafis Lompatan teknologi itu ditunjukkan dengan kehadiran prosesor grafis yang terintegrasi di dalam chip prosesor yang memungkinkan kinerja visual menjadi lebih pintar dan adaptif dibandingkan dengan generasi sebelumnya yang diluncurkan pada 2010. Santosh menambahkan kinerja fitur visual yang makin diperkaya itu ditandai dengan penambahan prosesor Intel Quick Sync Video, Intel HD Graphics, dan Intel Wireless Display 2.0. Generasi kedua Intel Core ini juga dibangun di atas teknologi proses manufaktur 32 nanometer dari Intel yang memiliki keunggulan lebih hemat energi dan tingkat harga yang lebih terjangkau.
Sejumlah vendor lokal dan multinasional di Indonesia mengungkapkan produk notebook, PC, dan server berbasis prosesor generasi kedua Intel Core akan tersedia di pasar pada akhir bulan ini. Vendor itu yakni Acer, Asus, Axioo, Bhineka, C-Cube, Dell, Extron, Gateway, HP, Lenovo, Link, MSI, Samsung, T-Zone, Toshiba, dan Zyrex “Kebangkitan industri kreatif, termasuk meningkatnya penghargaan dan minat masyarakat untuk menciptakan dan menikmati konten menjadikan Indonesia menjadi satu pasar potensial bagi Intel,” tutur Santosh. Prosesor generasi kedua dari Intel Core merupakan mikroarsitektur pintar secara visual yang memadukan teknologi visual dan grafis tiga dimensi (3D) dengan kinerja mikro prosesor unggulan dalam satu chip. Jajaran prosesor Intel Core yang meliputi i3, i5, dan i7 juga didukung oleh Intel Turbo Boost Technology 2.0. Intel mengklaim hal itu memberikan pengalaman berkomputer lebih baik dengan pengaturan daya yang juga lebih baik, lebih efisien, dan memiliki daya tahan baterai sangat baik.
Ketersediaan transponder satelit RI dan sekitarnya 1 97
95 43
201 1 Dalam negeri Sumber: Kemenkominfo
52
Pos dan Informatika Kemenkominfo, pada tahun ini akan ada kebutuhan 249 transponder. Adapun, saat ini ketersediaan transponder baru mencapai 95 unit, termasuk lima transponder untuk layanan penyiaran. Sementara itu, ketersediaan dari pihak asing dan kebutuhan tersisa sekitar 43 transponder.
Peta jalan 201 2 Luar negeri BISNIS/T. PURNAMA
“Selain itu, Telkom-3 juga diproyeksikan untuk memenuhi keperluan pemerintah dalam kaitan pertahanan dan keamanan atau militer ataupun untuk mendukung operasional perusahaanperusahaan milik pemerintah,” ujarnya. Menurut data Direktorat Jendral Sumberdaya dan Perangkat
Ketua Umum Asosiasi Satelit Seluruh Indonesia (Assi) Tonda Priyanto mengatakan roadmap (peta jalan) infrastruktur diharapkan bermanfaat untuk kemajuan dunia persatelitan di Indonesia dan berbagai pihak yang berkepentingan. PT Telkom Tbk dan PT Indosat Tbk yang telah menandatangani kesepakatan kerja sama satelit tengah menyusun request for proposal (RFP) dan secara target satelit baru itu sudah harus tersedia pada akhir 2013. “Kami turut menjadi motor
dan estimasi satelit [kerja sama Telkom—Indosat] dibangun mulai tahun depan. Soal nama tidak masalah,” tutur Tonda kepada Bisnis. Eddy memaparkan rencana peluncuran satelit Telkom-3 masih sesuai dengan jadwal yaitu akhir tahun ini. Satelit itu akan memperkuat jaringan dan mengatasi kebutuhan saluran yang belum terjangkau jaringan terestrial serat optik. Dia menjelaskan proyek satelit Telkom-3 bernilai total sekitar US$200 juta yang kini dalam proses perakitan di pabrik satelit ISS-Reshetnev, Rusia, akan menggunakan subsistem komunikasi yang dikembangkan oleh Thales Aleniaspace asal Prancis. Dari 42 transponder satelit Telkom-3, sebanyak 40%—45% atau sekitar 20 transponder akan dikomersialkan. Adapun, sisanya akan digunakan untuk menambah kapasitas seluruh layanan Grup Telkom. (
[email protected])
TRANSPORTASI & LOGISTIK
i4
Bisnis Indonesia, Jumat, 25 Maret 2011
MULTIMODA
Kadin usulkan perppu untuk Kalibaru
Pelabuhan Teluk Bayur dikeruk
Otoritas pelabuhan sudah siapkan dokumen lelang
PADANG: Kantor Cabang Teluk Bayur PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II menyiapkan anggaran Rp5 miliar guna pengerukan dermaga sandar kapal dalam tahun ini. Hudadi Soerja Djanegara, GM Kantor Cabang Teluk Bayur Pelindo II, mengatakan pengerukan sudah sepatutnya dilakukan, sebab pengerukan terakhir dilakukan pada 1984. “Apalagi, beberapa dermaga mulai mendangkal dikarenakan peningkatan sedimentasi akibat serpihan barang-barang proses bongkar muat,” katanya kemarin. Dia menambahkan proyek pengerukan itu akan dimulai April mendatang dengan ratarata kedalaman 10 meter. (BISNIS/K41)
BISNIS INDONESIA
JAKARTA: Kadin Indonesia mengusulkan agar pemerintah membuat peraturan pemerintah pengganti undangundang (perppu) untuk mengurai perselisihan proyek Pelabuhan Kalibaru. Proyek Kalibaru sebagai perluasan Pelabuhan Tanjung Priok itu menjadi rebutan antara Badan Otoritas Pelabuhan (BOP) dan PT Pelindo II. Kadin memberi batas waktu 1 bulan kepada pemerintah untuk membuat perppu kewenangan proyek pelabuhan di Kalibaru. Natsir Mansyur, Wakil Ketua Umum bidang perdagangan, distribusi dan logistik Kadin Indonesia, mengatakan perluasan Pelabuhan Tanjung Priok untuk mengatasi pertumbuhan arus barang dan peti kemas sudah sangat mendesak. Dia menilai Presiden harus turun tangan, mengingat terdapat multipenafsiran sebagaimana
Emirates tawarkan tiket murah JAKARTA: Maskapai penerbangan yang berbasis di Dubai, Emirates, menawarkan promosi tiket penerbangan rute Indonesia—Dubai dan Eropa untuk mendongkrak jumlah penumpang domestik ke dua tujuan internasional itu. Tiket promosi untuk kelas ekonomi ke Dubai dibanderol seharga US$816, sedangkan tarif promosi ke Eropa dipatok sebesar US$1.022 di kelas ekonomi dan US$3.195 di kelas bisnis. “Ini untuk menarik wisatawan Indonesia untuk melakukan perjalanan ke Dubai dan negara lainnya dalam jumlah besar sekaligus memperkuat posisi kami sebagai penerbangan kelas dunia dalam peta pariwisata internasional,” kata Mohammed Al Nahari, Emirates Country Manager Indonesia melalui siaran pers kemarin. (BISNIS/ARH)
yang ada dalam UU Pelayaran menyangkut kewenangan lelang proyek Kalibaru itu. “Jadi diperlukan perppu karena ini sifatnya mendesak,” ujarnya kepada Bisnis kemarin di sela-sela temu diskusi pelaku usaha logistik anggota Kadin Indonesia dengan Pelindo II yang diselenggarakan di pelabuhan Tanjung Priok. Natsir menambahkan pelaku usaha tidak mempersoalkan siapa yang akan membangun terminal Kalibaru di Pelabuhan Priok tersebut. “Siapa saja yang membangun [Kalibaru] silakan! Yang jelas harus ada ketegasan dari pemerintah dalam 1 bulan ini,” ujarnya. Dia mengatakan sebelum memasuki 2015, seiring dengan diberlakukannya Asean Economic Community (AEC), optimalisasi pelabuhan harus segera dilakukan. “Masih ada waktu 4 tahun lagi untuk membangun, optimalisasi, dan perluasan terminal baru, di Pelabuhan Priok menghadapi AEC 2015 itu,” ujarnya.
Rencana induk Sahat, Kepala BOP Tanjung Priok, mengatakan UU Pelayaran su-
Luas area pengembangan proyek Kalibaru (ha) Keterangan
Jumlah
Tahap pertama Tahap kedua Total areal
126 120 246
Sumber: PT Pelindo II, diolah
Proyeksi arus peti kemas di Tanjung Priok (Juta TEUs) Periode 2011 2012 2013 2014 2015
Proyeksi 4,67 4,95 5,25 5,59 5,90
Sumber: PT Pelindo II, diolah
dah secara tegas menyampaikan bahwa Otoritas Pelabuhan yang berkewenangan melakukan tender proyek Kalibaru. “Saat ini master plan [rencana induk] Tanjung Priok yang baru sedang kami siapkan, dan dokumen lelang untuk proyek terminal Kalibaru sudah siap kami
sampaikan kepada investor,” ujarnya. R. J Lino, Dirut PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II, menilai harus ada keputusan yang cepat dari pemerintah mengenai kepastian pembangunan fisisk terminal Kalibaru. “Soal Kalibaru saya gak pusing tetapi kalau tanpa keputusan, bangsa ini mau jadi apa,” ujarnya. Dia mengatakan selama 2009—2010 ada peningkatan arus peti kemas di Tanjung Priok sebanyak 1 juta TEUs atau 25%. Proyek pelabuhan di kawasan Kalibaru—sebagai pengembangan Pelabuhan Tanjung Priok— menjadi rebutan antara Badan Otoritas Pelabuhan (BOP) Tanjung Priok dan PT Pelindo II. Pelindo II optimistis mendapatkan hak menggarap proyek pelabuhan Kalibaru, karena kawasan itu diklaim masih masuk wilayah kerjanya. BUMN pelabuhan itu bahwa telah mendapatkan komitmen dari dua bank BUMN papan atas untuk membiayai proyek pengembangan Pelabuhan Tanjung Priok di Kalibaru kepada PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) dengan nilai total Rp14,4 triliun. Kedua bank itu adalah BRI dan
BNI. Manajemen PT Pelindo II menyebutkan BRI berkomitmen memberikan kucuran dana hingga 70% dari total dana yang dibutuhkan sebesar Rp12 triliun atau setara dengan Rp8,8 triliun. Sementara itu, BNI siap mengucurkan sedikitnya Rp6 triliun. Komitmen kedua bank pelat merah tersebut sudah diikat dengan penandatanganan letter of intent (LOI) antara pihak kreditur dan debitur. Rabu lalu, Lino mengatakan pendanaan untuk pembangunan pelabuhan di kawasan utara Kalibaru dalam rangka pengembangan Tanjung Priok sudah didapatkan dari bank di dalam negeri. Menurut dia, kedua bank tersebut siap mengucurkan dananya untuk pembiayaan proyek yang diproyeksikan dapat mengatasi ancaman stagnasi pada 2015. “Dua bank BUMN itu sudah berkomitmen menjadi kreditur,” ujarnya. Pengembangan pelabuhan di kawasan utara Kalibaru itu untuk mengantisipasi ancaman stagnasi di Tanjung Priok menyusul pertumbuhan arus peti kemas yang kini sudah berada di level 4,5 juta twenty feet equivalent units (TEUs). (K1) (
[email protected])
Riau Airlines operasikan empat pesawat OLEH BERLIANA ELISABETH S. Bisnis Indonesia
Perjalanan 10 KA dibatalkan BANDUNG: PT Kereta Api Indonesia (KAI) membatalkan 10 jadwal perjalanan KA ekonomi karena takut dirusak dan menjadi tempat perang batu antara suporter Persib Bandung dan warga di Bandung. Bambang Setya Prayitno, Kepala Humas Daerah Operasi (Daop) 2 Bandung PT KAI, mengatakan pihaknya menghentikan pengoperasian 10 perjalanan KA untuk menghindari tawuran antara bobotoh dengan warga di atas KA. “Langkah ini terpaksa kami lakukan karena setiap pertandingan Persib di Bandung, kami selalu menderita kerugian akibat ada kereta yang rusak,” ujarnya kemarin. (ANTARA)
JAKARTA: Riau Airlines (RAL) akhirnya beroperasi dengan empat pesawat, tiga di antaranya Fokker 50 yang sempat bermasalah dengan rekanan sehingga memaksa maskapai ini beroperasi dengan satu pesawat. Selain itu, maskapai yang mayoritas sahamnya dimiliki Pemprov Riau itu, tengah menyelesaikan perjanjian kerja sama dengan investor asal Singapura. “Saat ini RAL memiliki tiga unit pesawat F50 dan sewa satu Boeing 735,” kata Direktur Utama Riau Airlines (RAL) Teguh Tri-
yanto kepada Bisnis kemarin. Sebelumnya, Riau Airlines masih beroperasi dengan satu unit pesawat Boeing 737-500, setelah seluruh armadanya yang berjumlah lima unit Fokker 50 ditarik rekanan. RAL tercatat memiliki tiga unit Fokker 50, tetapi sampai awal Maret, masih dilarang dioperasikan oleh rekanan yakni Bank Muamalat karena adanya masalah keuangan. Sementara itu, dua unit Fokker 50 ditarik oleh lessor AeroCentruty Corp (AS) akibat tertunggaknya uang sewa. Teguh sebelumnya menargetkan satu unit Fokker 50 milik RAL sudah bisa kembali diope-
rasikan akhir bulan ini, seiring dengan positifnya pembicaraan dengan rekanan. “Total, RAL punya tiga unit pesawat dan tinggal membeli dua unit lagi untuk memenuhi UU Penerbangan,” jelasnya. Teguh menuturkan pada tahun ini RAL juga fokus pada pengadaan armada, di antaranya untuk memenuhi ketentuan UU Penerbangan No.1/2009 yang mensyaratkan maskapai minimal harus mengoperasikan 10 unit pesawat, di mana lima unit harus milik dan sisanya sewa. “Fokus kami tetap akan menjadi feeder airline dengan menggunakan armada berkapasitas 50-60
penumpang,” kata Teguh.
Investor Singapura Maskapai penerbangan yang sempat setop operasi akhir 2010, tengah menyelesaikan pembicaraan kerja sama dengan investor asal Singapura untuk pengembangan bisnis sekaligus memastikan kelangsungan operasional perusahaan. “Sedang dalam bahasan tahaptahap akhir. Pasti segera saya kabari kalau sudah final, saat ini saya belum bisa sebutkan nama perusahaannya,” kata Teguh. Dia mengatakan skema yang diterapkan dengan rekanan tersebut adalah kerja sama operasio-
nal (KSO) dengan profit sharing (berbagi keuntungan) untuk mengoperasikan lima unit pesawat Fokker 50. “Penyelesaian tahap akhir itu mengenai pembagian keuntungan dengan investor asal Singapura tersebut,” tuturnya. Mulai September 2010, RAL terpaksa setop beroperasi di seluruh rute karena maskapai yang dikendalikan oleh Pemprov Riau itu tidak memiliki armada untuk diterbangkan. Perusahaan kehilangan pesawat yang disewanya karena masalah keuangan dengan pihak rekanan, yakni AeroCentury Corp dan Bank Muamalat.
DATA KAPAL PENETAPAN RENCANA ALOKASI TAMBAT KAPAL DAN KEGIATAN BONGKAR MUAT PELABUHAN TANJUNG PRIOK PERIODE 24–25 MARET 2011
RENCANA SANDAR KAPAL Vessel
Pelayaran/Agen
ETA
ETD
Jakarta International Container Terminal (JICT) MARTAPURA RIVER..................MERATUS ..............................21-Mar.............22-Mar STX DALIAN ................................STX PAN OCEAN .................21-Mar.............22-Mar LAUTAN MAS ..............................WHL........................................21-Mar.............22-Mar UNI PACIFIC ................................EVER ......................................22-Mar............23-Mar LINTAS MAHAKAM ....................WSP........................................22-Mar............23-Mar TMS JADE....................................TMS ........................................22-Mar............23-Mar FOREVER PROSPERITY............SDL.........................................22-Mar............23-Mar CAPE FRANKLIN........................CMA........................................23-Mar............24-Mar CAPE NORMAN ..........................CSCL ......................................23-Mar............24-Mar WARNOW MASTER ....................MSL ........................................23-Mar............24-Mar CAPE FERROL ............................MSL ........................................23-Mar............24-Mar KOTA HARTA...............................PIL ..........................................23-Mar............24-Mar SINAR SUMBA ............................SI.............................................23-Mar............24-Mar YM INTERACTION ......................YML ........................................23-Mar............24-Mar APL MINNEAPOLIS....................APL.........................................24-Mar............25-Mar COSCO KARACHI .......................COSCO ...................................24-Mar............25-Mar MCC SANDIGAN..........................MSL ........................................24-Mar............25-Mar FE YUN HE ..................................COSCO ...................................25-Mar............26-Mar HANJIN PORT ADELAIDE ........HANJIN..................................25-Mar............26-Mar CAPE FRIO...................................IAL ..........................................25-Mar............26-Mar TMS JADE....................................TMS ........................................25-Mar............26-Mar HENRY SCHULTE .......................WHL........................................25-Mar............26-Mar APL TOPAZ .................................APL.........................................26-Mar............27-Mar CAPE MAGNUS...........................MSL ........................................26-Mar............27-Mar KOTA RANCAK............................PIL ..........................................26-Mar............27-Mar AMAZON RIVER .........................RCL.........................................26-Mar............27-Mar SINAR SABANG..........................SI.............................................26-Mar............27-Mar
Terminal Petikemas Koja BUX HARMONY ..........................OOCL......................................20-Mar............21-Mar MOL ACCLAIM ............................MOL ........................................20-Mar............21-Mar BF COPACABANA ......................KMTC/GOLDSTAR................21-Mar.............22-Mar MSC PALERMO ...........................MSC ........................................22-Mar............23-Mar KMTC SHANGHAI.......................KMTC......................................22-Mar............23-Mar MSC RUGBY ................................MSC ........................................23-Mar............24-Mar ASIAN ZEPHYR ..........................NYK LINE ..............................24-Mar............25-Mar HANJIN SAO PAOLO .................HANJIN/HEUNG-A ..............26-Mar............27-Mar SANUKI ........................................NYK LINE ..............................26-Mar............27-Mar
Nama kapal bendera
Pelayaran agen
PBM
Rencana
No
Sandar Tgl/Jam-Mnt
KADE
Pelabuhan Asal
Rencana Tujuan
keluar Tgl/Jam-Mnt
Luar Negeri TIMBER TRADER XI. MV.................................LIAN LESTARI PT......................................................................... MHS ..........................24/03/11-09:00........................KADE 109...........................................................KAOSHIUNG/TAIWAN.................................TANJUNG MANIS/MAL..................................25/03/11 13:00 ALBATROS. MV....................................................PELNI PT.......................................................................................... - ...........................24/03/11-08:00 .......................KADE 115 (DSB)...............................................BALI/INA...........................................................SINGAPORE.........................................................25/03/11 08:00 FLEX SHINE .MV.................................................GESURI LLOYD PT...................................................................... DMS ..........................24/03/11-21:00..........................KADE 202.........................................................SINGAPORE.....................................................PENANG/MALAYSIA.......................................25/03/11 23:00 CAPE SANTIAGO. MV*.....................................EVERGREEN SHIPPING AGENCY INDO............................ - ...........................24/03/11-18:00.........................UTPK I BARAT.................................................PORT KELANG/MALAYSIA......................TANJUNG PELEPAS........................................25/03/11 21:00 SINAR TOKYO.MT**..........................................PERTAMINA PERKAPALAN................................................... KATC ........................24/03/11-11:00...........................KADE PMB III...................................................SINGAPORE.....................................................SINGAPORE.........................................................26/03/11 23:00 FORMOSA SIXTEEN. MT.................................PERTAMINA PERKAPALAN................................................... KATC ........................24/03/11-07:00........................KADE PMB IV..................................................SINGAPORE.....................................................SINGAPORE.........................................................30/03/11 23:00
Dalam Negeri: LIUS MAHAKAM. BG*......................................PT.LINTAS SERAM MANDIRI.................................................. SULK ........................23/03/11-20:00........................KADE 002.........................................................BATAM................................................................BATAM....................................................................25/03/11 01:00 NUSANTARA.KM ................................................PULAU LAUT .PT......................................................................... SUP ...........................24/03/11-08:00 .......................KADE 004.........................................................SAMARINDA....................................................BALIKPAPAN......................................................25/03/11 23:59 BALI GIANYAR.MV.............................................SAMUDERA SHIPPING SEVICES PT................................... PNP ...........................24/03/11-06:30........................DERMAGA 004.PNP....................................MAKASSAR/U.PANDANG.........................JAKARTA..............................................................25/03/11 15:00 BARUNA JASA.KM............................................BARUNA SHIPPING LINE ........................................................ MKS ..........................23/03/11-23:00 ........................KADE 007.........................................................PAKAN BARU.................................................BELAWAN/MES..................................................26/03/11 23:00 SAHABAT. KM* Ex=LEV2=.............................BUKIT MERAPIN NUSTR.LINES. PT.................................... TO02 ........................24/03/11-18:00.........................KADE 105...........................................................PANGKAL BALAM........................................TANJUNG PANDAN.........................................24/03/11 23:00 LASKAR PELANGI.KM.....................................PRIMA VISTA PT........................................................................... TO02 ........................24/03/11-14:00.........................KADE 107...........................................................PONTIANAK....................................................PONTIANAK........................................................24/03/11 23:00 SRIKANDI LINE. MV*........................................BUKIT MERAPIN NUSTR.LINES. PT.................................... TO02 ........................25/03/11-23:00........................KADE 107...........................................................PANGKAL BALAM........................................PANGKAL BALAM............................................26/03/11 02:00 TANTO CAHAYA.KM=EKS.KOCA=..............TANTO INTIM LINE PT............................................................... DHUD .......................24/03/11-18:00.........................KADE 113............................................................BITUNG..............................................................SURABAYA...........................................................27/03/11 23:00 SOECHI CHEMICAL XIX. MT*........................PELY. KARYATAMA SRIWIJAYA.PT..................................... DKP ...........................24/03/11-08:00 .......................KADE DKP.........................................................CILACAP............................................................CILACAP................................................................26/03/11 01:00 APODA. MT............................................................PERTAMINA PERKAPALAN................................................... KATC ........................23/03/11-22:00........................KADE PMB II....................................................BALONGAN......................................................TELUK SEMANGKA.........................................30/03/11 23:00 GRAND MARINER. BG^^.................................PT.TAMPOK SUKSES PERKASA........................................... TABP ........................24/03/11-11:00...........................CURAH KERING KALI JAPAT..................PANJANG .........................................................PANJANG.............................................................25/03/11 14:00 GUNA SAMUDERA 168. TK*..........................PANDE ANUGERAH DEWATA. PT........................................ MTIN .........................24/03/11-11:00...........................DOK INGGOM...................................................LAMPUNG.........................................................LAMPUNG.............................................................25/03/11 17:00 TAURUS 01. TK*...................................................BANGUN PUTRA REMAJA PT............................................... MTIN .........................24/03/11-04:00........................DOK INGGOM...................................................PANJANG .........................................................PANJANG.............................................................25/03/11 10:00 PARAMOUNT.KM................................................ALKAN ABADI PELAYARAN.................................................. TO02 ........................24/03/11-07:00........................KADE 101............................................................PONTIANAK....................................................PONTIANAK........................................................25/03/11 12:00 ALFA GREEN. BG................................................LIAN LESTARI PT......................................................................... MTIN .........................23/03/11-22:00........................ETTY.II..................................................................DUMAI.................................................................DUMAI ....................................................................26/03/11 17:00 LAGUN MAS.KM..................................................TEMPURAN EMAS PT................................................................ OJA ...........................24/03/11-11:00...........................KADE 211............................................................PAKAN BARU.................................................PAKAN BARU.....................................................25/03/11 03:00
Pindah Sandar: HARAPAN PERDANA I. LCT* .......................BUNGA NUSA MAHAKAM.PT............................................... JCGI ..........................24/03/11-16:00 .........................DERMAGA 004.PNP....................................BONTANG.........................................................SAMARINDA........................................................25/03/11 16:00 PRATIWI RAYA. KM*..........................................SALAM PACIFIC INDONESIA LINES................................... DIP .............................23/03/11-17:30..........................KADE 103/104.................................................PRAWANG ........................................................PRAWANG ............................................................25/03/11 06:00 ISA LUCKY. MV.....................................................PELY. BERKAH TATA BARUNA PT....................................... OJA ...........................24/03/11-07:00........................KADE 302/303...............................................CHITTAGONG/BANGLADES.....................CHITTAGONG/BANGLADES ........................28/03/11 06:00 MATARAM EXPRESS.MV*..............................MERATUS LINE.PT...................................................................... - ...........................24/03/11-00:30........................UTPK I BARAT.................................................BANJARMASIN/KALSEL..........................BANJARMASIN/KALSEL..............................24/03/11 06:00 APL BANGKOK.MV............................................APL INDONESIA PT..................................................................... - ...........................24/03/11-07:00........................UTPK.I.UTARA.................................................SINGAPORE.....................................................TANJUNG PERAK/SUB..................................25/03/11 02:00 PONTREMOLI. MV..............................................CONTAINER MARITIM ACT.PT............................................... - ...........................24/03/11-04:00........................UTPK.I.UTARA.................................................MANILA..............................................................SURABAYA...........................................................25/03/11 01:00
(K1)
Bisnis Indonesia, Jumat, 25 Maret 2011
SIBOLGA: PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) I mempersiapkan pelabuhan peti kemas Sibolga, Sumatra Utara untuk melayani jasa angkutan bahan pertambangan dari wilayah tersebut.
Aturan khusus untuk kapal kelompok C terbit April 2011 OLEH TULARJI Bisnis Indonesia
Antara kemarin. Fasilitas yang telah disiapkan mencakup lapangan penumpukan peti kemas, gudang penyimpanan, peralatan bongkar muat untuk peti kemas serta forklift pengangkut peti kemas dari kapal ke dermaga.
Fasilitas di Pelabuhan Sibolga Panjang dermaga umum (m)
i5
Operator sediakan armada offshore
Sibolga siap layani angkutan tambang
Sihar Sihite, Manajer Cabang Sibolga PT Pelindo I, mengatakan semua persiapan teknis telah rampung. “April mendatang, diperkirakan peti kemas pertama akan masuk ke Tapanuli, melalui pantai barat pulau Sumatra ini,” katanya dikutip
TRANSPORTASI & LOGISTIK
3,5
Panjang dermaga khusus ASDP (m)
6
Panjang dermaga pelra (m)
19,5
Luas gudang (m2)
2.000
Luas lapangan penumpukan (m2)
2.400
Luas terminal penumpang (m2)
304
Luas lapangan parkir (m2)
100
Sumber: PT Pelindo I
JAKARTA: Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menantang pelaku usaha pelayaran dan pengusaha nasional untuk berinvestasi di sektor penyediaan armada offshore kelompok C berbendera Merah Putih. Menteri Perhubungan Freddy Numberi mengatakan Indonesia akan kehilangan potensi penerimaan negara yang tidak sedikit akibat aturan yang menyebabkan kapal khusus kelompok C asing tidak bisa beroperasi di Indonesia. Kapal kelompok itu a.l. kapal seismik 3D dan 2D, kapal pengeboran yakni jenis drilling ship, semi submersible rig, jack up rig dan tender assist rig serta kapal konstruksi lepas pantai yakni
jenis pipe lay barge dan cable laying barge. Kebutuhan kapal kelompok C “Kalau ada pengusaha periode 2011-2015 nasional yang punya, tunjukkan, nanti saya lihat dan saya Jenis Jumlah perintahkan Pertamina dan (unit) BPMigas menggunakan kapal Kapal seismik 2D dan 3D 16 itu,” katanya di kemarin. Drilling ship 8 Dia menjelaskan investasi Semi submersible rig 10 kapal kelompok C sangat maJack up rig 31 hal dengan tingkat populasi di Tender assist rig 6 dunia yang sangat terbatas, Pipe lay barge 11 seperti pengadaan drilling Cable laying barge 17 ship dengan biaya mencapai Rp6,5 triliun atau jack up rig Sumber: Kemenhub dan BP Migas, diolah minimal Rp5 triliun. Untuk memastikan kebutuhan nasional terhadap kapal rampung. “Sebelum 7 April sukelompok C ini mencukupi, ke- dah terbit,” katanya. Dia menjelaskan proses harmenteriannya menyiapkan aturan khusus yang segera terbit su- monisasi antarkementerian selepaya kapal-kapal yang sekarang sai sehingga aturan itu saat ini sudah beroperasi atau akan tinggal menunggu untuk ditetapberoperasi bisa mendapatkan ke- kan. “Harmonisasi lintas kementerian sudah dilakukan dan pastian. Kepala Pusat Komunikasi Pub- sudah selesai,” tegasnya. Berdasarkan data Kementerian lik Kementerian Perhubungan Bambang S. Ervan mengatakan Perhubungan, kebutuhan kapal aturan yang mengatur kapal khu- kelompok C untuk kegiatan sursus kelompok C sudah hampir vei seismik, pengeboran dan kon-
struksi lepas pantai selama 2011—2015 mencapai 99 unit. Untuk kegiatan seismik pada periode itu, Indonesia membutuhkan kapal jenis seismik 2D dan 3D sebanyak 16 unit, sedangkan kebutuhan kapal untuk pengeboran dengan jenis drilling ship tercatat sebanyak 8 unit. Adapun kebutuhan kapal pengeboran jenis semi submersible rig mencapai 10 unit, sedangkan kapal jack up rig dan tender assist rig masingmasing 31 unit dan 6 unit. Sementara itu, kebutuhan kapal kontruksi lepas pantai jenis pipe lay barge sebanyak 11 unit, sedangkan kapal jenis cable laying barge tercatat sebanyak 17 unit.
Mulai berinvestasi Ketua Umum Indonesian National Shipowners’ Association (INSA) Johnson W. Sutjipto mengatakan tidak sedikit pengusaha nasional yang mulai melakukan pengadaan kapal
kelompok C. Menurut dia, sejak asas cabotage bergulir, kapal-kapal kelompok yang sebelumnya belum tersedia, sekarang sudah ada yang berbendera Merah Putih. “Sekarang sudah mulai ada yang berinvestasi di sektor itu,” katanya. Dirjen Perhubungan Laut Kemenhub Sunaryo sebelumnya mengatakan aturan khusus kapal kelompok C tetap mengedepankan kepentingan pemberdayaan pelayaran nasional. Menurut dia, beberapa materi yang dimuat di dalam aturan itu adalah adanya kewajiban operator migas untuk menggunakan kapal nasional yang sudah tersedia yang diadakan oleh pengusaha nasional. Aturan itu, katanya, sejalan dengan program nasional asas cabotage yang sudah digulirkan melalui Instruksi Presiden No.5/2005. “Kalau sudah ada kapal berbendera Indonesia dan memenuhi syarat, wajib dipakai,” ujarnya. (
[email protected])
BISNIS/ARH/T. PURNAMA
TRANSIT Merak dapat kapal bantuan JAKARTA: Satu kapal feri, Raja Enggano, yang sebelumnya melayani rute perintis Bengkulu—Pulau Enggano, kemarin diperbantukan untuk memperkuat armada pengangkutan di lintasan Merak—Bakauheni agar mengurangi kemacetan. “Sebenarnya surat permintaan dari Kementerian Perhubungan sudah masuk sebulan yang lalu, namun masih kami tolak. Tapi karena terus diminta, akhirnya sejak pekan lalu diperbantukan,” kata Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Provinsi Bengkulu Ali Berti dikutip Antara kemarin. Ia mengatakan selama feri Raja Enggano diperbantukan, satu kapal dari Aceh akan menggantikan operasinya. Kapal pengganti tersebut, kata dia, masih dalam perjalanan dan diharapkan akhir pekan ini bisa melayani rute Kota Bengkulu-Pulau Enggano dua kali dalam sepekan. “Penggantinya tetap ada, jadi masyarakat Pulau Enggano tidak perlu khawatir, mudahmudahan akhir pekan ini sudah bisa berlayar,” tambahnya. (BISNIS/ARH)
Kadin minta hambatan logistik di Priok diatasi BISNIS INDONESIA
JAKARTA: Kamar dagang dan industri (Kadin) Indonesia meminta pemerintah dan mitra terkait di sektor logistik segera membenahi iklim usaha untuk menciptakan efisiensi dan daya saing ekspor impor melalui Pelabuhan Tanjung Priok. Anwar Sata, Ketua Tim Kelompok Kerja Logistik Kadin Indonesia, mengatakan pembenahan sektor logistik nasional tersebut memfokuskan tujuh permasalahan yang telah diidentifikasi Kadin dan harus segera diatasi oleh pemerintah. Tujuh permalasahan itu a.l. biaya logistik nasional yang tinggi, semakin dekatnya pelaksanaan Asean Economic Community (AEC) 2015 dan integrasi logistik Asean 2013, dan manajemen logistik nasional yang lemah dan tidak terintegrasi. Selain itu, keterbatasan dukungan infrastruktur dan fasilitas jasa kepelabuhanan, kelemahan kompetensi SDM di bidang logistik dan belum adanya kelembagaan khusus yang mengurusi logistik di Tanah Air juga menjadi persoalan yang diharapkan segera dicarikan solusi. “Selain itu juga masih banyak proses
dan kegiatan logistik masih dikelola secara konvensional,” ujarnya saat temu usaha logistik Kadin dengan PT Pelabuhan Indonesia II (Pelindo II) di Pelabuhan Tanjung Priok kemarin. Dia mengatakan pesoalan lainnya yang menghambat kelancaran kegiatan logistik adalah belum adanya standardisasi dokumen angkutan barang dan perdagangan. Ketua Umum Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Iskandar Zulkarnaen, mengatakan Kadin harus mampu mendesak pemerintah membenahi sistem logistik nasional. “Hal ini agar terwujud biaya logistik yang betul-betul efisien melalui pelabuhan di Indonesia lewat pembenahan dan penyiapan insfrastruktur yang cukup,” ujarnya. Dirut Pelindo II R.J. Lino mengakui sistem logistik nasional belum mampu menciptakan efisiensi lalu lintas barang dari dan ke pelabuhan. ”Coba saja bayangkan tarif angkut pelayaran [ocean freight] untuk rute PadangJakarta saat ini bisa mencapai US$ 600 atau lebih tinggi tiga kali lipat dibandingkan dengan Jakarta-Singapura yang hanya US$185,” ujarnya. (K1)
BISNIS/WAHYU DARMAWAN
KUNJUNGAN KAPAL MENURUN:
Sebuah kapal menjalani proses perbaikan di Selat Madura, Jawa Timur, kemarin. PT Pelabuhan Indonesia III mencatat arus kunjungan kapal di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya turun sekitar 5%, tetapi volume muatan barang mengalami kenaikan 5% pada 2010. Dirut PT Pelindo III Djarwo Surjanto mengatakan arus kunjungan kapal di pelabuhan itu cenderung menurun dalam beberapa tahun terakhir meski arus bongkar muat mengalami kenaikan.
AGRIBISNIS & WIRAUSAHA
i6
Perubahan iklim rugikan negara
Minapadi diandalkan untuk genjot produksi ikan budi daya JAKARTA: Kementerian Kelautan dan Perikanan mengandalkan minapadi sebagai program andalan untuk memenuhi target produksi perikanan budi daya sebesar 6,84 juta ton pada tahun ini. “Salah satu upaya yang dilakukan untuk mendukung program minapadi adalah penebaran benih di lahan sawah. Kami juga akan menebar benih di tempat genangan air agar bisa dinikmati warga dan menyosialisasikan konsumsi ikan lebih banyak oleh masyarakat,” ujar Dirjen Perikanan Budidaya Ketut Sugama, di sela-sela peninjauan Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Payau Jepara belum lama ini. Pada periode Maret-Juni 2011, kementerian akan menebar benih ikan pada lahan sawah seluas 10.000 hektare, sedangkan pada periode Juli-Desember 2011 akan ditebar benih ikan pada lahan sawah seluas 40.000 hektare. 1.000.000
Pengembangan minapadi 2011-2015
500.000
Luas area (ha) Produksi (ton)
200.000
250.000 250.000
250.000
50.000 2011
2012
2013
2014
Sumber: Kementerian Kelautan dan Perikanan, Maret 2011
2015 BISNIS/BAS/MAHER
Bisnis Indonesia, Jumat, 25 Maret 2011
Nilai kerugian capai 20% GDP OLEH ERWIN TAMBUNAN Bisnis Indonesia
JAKARTA: Perubahan iklim global diperkirakan mengakibatkan kerugian materiel per tahun setara dengan 20% gross domestic bruto (GDP). Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan mengungkapkan dampak itu tidak hanya dipikul sendiri oleh Indonesia, tetapi juga semua negara di dunia. Dia menjelaskan pemanfaatan hutan di Indonesia diakui dunia, seperti dalam publikasi Badan Pangan Dunia (FAO) 2011 tentang State of the World’s Forest. Laporan itu menyebutkan Tree Gardens in Java sebagai skema pemanfaatan hutan dengan sistem argoforestry menjadi sistem yang memungkinkan maksimalisasi pemanfaatan setiap jengkal lahan guna memproduksi kayu dan tanaman pangan.
“Oleh karena itu, optimalisasi pemanfaatan perlu dilakukan di seluruh kawasan hutan,” ungkapnya kemarin. Pemanfaatan terbatas, sambungnya, sudah dilakukan di hutan lindung dan kawasan konservasi untuk penunjang budi daya, pendidikan, penelitian, dan pariwisata alam. Menurut dia, pemanfaatan pada kawasan restorasi akan mampu menyerap 8,7 giga ton karbon atau 0,44 giga ton per tahun. Adapun, pada lahan kurang produktif penanaman pohon akan terserap 6 giga ton karbon atau 0,3 giga ton karbon per tahun. Menhut juga mengungkapkan besarnya potensi nonkayu pada kawasan konservasi. Kemenhut menetapkan 27,2 juta ha area konservasi, termasuk pemanfaatan 50 taman nasional seluas 16,2 juta ha. “Pemanfaatan di 50 taman nasional ini bisa mencapai 95% dibandingkan dengan nilai tegakannya. Jika pengelolaannya baik dan terdapat pasarnya, pada 2030
pemanfaatan mencapai lebih Rp19,34 triliun dengan penyerapan tenaga kerja 5,9 juta orang.” Hanya saja, menurutnya, pemanfaatan potensi ekonomi di kawasan taman nasional masih terkendala UU No 5/1990 tentang Konservasi Sumber Daya Hutan dan Ekosistemnya. UU itu tidak memasukkan ketentuan pemanfaatan tata air, budi daya flora fauna, dan geotermal.
Potensi ekspor Dalam perkembangan lain, Agung Nugraha, Ketua Harian Masyarakat Perhutanan Indonesia (MPI) memperkirakan potensi pendapatan dari kegiatan ekspor kehutanan mencapai US$9 miliar pada tahun ini, naik 30% dibandingkan dengan 2010 sekitar US$7 miliar. Potensi ekspor itu berasal dari kegiatan hulu hingga hilir, mulai dari kebutuhan kayu gergajian, kayu lapis, kertas dan bubur kertas hingga furnitur. “Kami kira pascamusibah gempa bumi dan tsunami di Jepang
ikut memacu peningkatan permintaan terhadap kebutuhan produk kayu. Potensi kebutuhan itu bisa dipenuhi Indonesia,” katanya. Menurut dia, potensi itu bisa digarap karena produk kayu RI mulai menerapkan standar kayu legal melalui mekanisme (SVLK) yang telah diakui internasional, sehingga peluang itu harus dimanfaatkan secara optimal oleh pemeritah dan swasta. Agung mengingatkan dunia usaha kehutanan tengah menanti kebijakan pemerintah, terutama jaminan kepastian hukum terkait dengan investasi. Dia mencontohkan perkembangan nota kesepahaman moratorium RI-Norwegia, terutama soal perizinan di kawasan hutan primer dan lahan gambut. “Kalau ini tidak segera ada kepastian, akan menimbulkan ketidakpastian dalam kegiatan investasi,” tegasnya. Selain itu, sambungnya, kebijakan penting lainnya adalah soal revisi rencana tata ruang wilayah
Menularkan efisiensi pabrik gula China ke RI Indonesia Gula Nusantara (IGN) pada 1418 Maret mengajak wartawan Bisnis Indonesia Ismail Fahmi meninjau perkebunan tebu dan pabrik gula yang dikelola BUMN China di Guandong, Guangzhou, Berikut laporannya: uara buldoser meraungraung memecahkan keheningan pagi di hamparan pepohonan tebu yang masih sunyi senyap. Sebuah truk melaju satu arah mengapit sisi kiri buldoser. Dalam hitungan menit, ratusan pohon tebu yang sudah menguning bertumbangan disapu alat berat tadi. Bahan baku gula siap giling itu kemudian diangkat ke bak truk yang mendampinginya untuk dibawa ke pabrik gula. Pemandangan mekanisasi pertanian tebu seperti ini terlihat pada setiap musim panen di Zhanjiang, Kabupaten Guangdong, Provinsi Guangzhou China. Pertengahan Maret merupakan musim giling teakhir yang dilakukan oleh GuangDong Agribusiness (GDA) Group Corporation, BUMN China yang
S
beroperasi di bawah naungan General Bureau of Guangdong State Farms. Mekanisasi pertanian tebu sudah pasti memangkas kehadiran petani dalam jumlah besar. Namun, produktivitas yang dicapai dari efisiensi tenaga kerja tadi sungguh menakjubkan. Deputi Direktur Bureau of Zhanjiang State Farm Huang Guogiang menyebutkan dengan pertanian tebu secara tradisional hanya menghasilkan tanaman 1 ton per orang per hari. Namun, dengan sistem mekanisasi diperoleh produktivitas 10.000 ton per hari. Selama musim tanam, GDA memberikan bimbingan dan penyuluhan. Begitu juga pengadaan bibit dan pupuk disediakan oleh BUMN itu. Pendek kata, petani hanya berkonsentrasi penuh melakukan cocok tanam. Masalah sarana dan prasarana disediakan oleh pemerintah melalui perusahaan negara. Usaha perkebunan tebu GDA mendapat dukungan 12 PG berkapasitas 3.000 ton-10.000 ton dengan total produksi 750.000 ton-800.000 ton per tahun.
Efisiensi PG PG yang dioperasikan BUMN
BISNIS/ISMAIL FAHMI
MoU kemitraan sektor pergulaan antara Indonesia dan China
China itu terbilang efisien. Menurut Deputy Chief of Production & Technology Zhanjiang State Farms Bureau Zhang Li Fu, mereka dapat melakukan pemerasan batang tebu hingga lima kali. Adapun PG di Indonesia umumnya melakukan pemerasan hanya tiga kali. Artinya, masih ada dua kali potensi peras tebu yang terbuang. Hal itu dimungkinkan karena daya dukung mesin PG di Indonesia masih menggunakan lori, di mana setelannya berat sehingga timbulkan pemborosan. Di samping proses permesin-
an, Zhang menyebut efisiensi juga diperoleh dari jadwal penggilingan. “Tebu yang datang ke pabrik, 1 jam kemudian harus digiling tanpa perlu penimbunan terlalu lama.” PG di Indonesia kebanyakan baru melakukan penggilingan setelah tebu diinapkan selama 2 hari karena faktor lemahnya daya serap mesin PG yang terbilang jadul. Mungkinkan efisiensi PG China dapat ditularkan ke Indonesia? Jawabannya, menurut Huang, bisa!. Alasannya di sisi hulu (perkebunan tebu) lahan pertanian di Indonesia
umumnya terbilang subur, tidak banyak ganggunan cuaca dan upah pekerja relatif murah. Di sisi hilir (produksi) tinggal merevitalisasi mesin PG yang sudah tua atau membangun PG baru dengan permesinan yang modern. Untuk upaya itu, GDA bersedia dijadikan mitra oleh pengusaha Indonesia. Mendapat tawaran itu, gayung pun bersambut. pengusaha nasional yang terhimpun sebagai pemegang saham PT Industri Gula Nusantara (IGN) sepakat berkongsi dengan GDA. MoU kemitraan pun ditandatangani oleh Presdir IGN Kamadjaya dan Huang di Gungdong, 15 Maret lalu. Dalam nota kesepakatan yang penandatanganannya disaksikan dua komisaris IGN Katherine Hendrik dan Andreas B. Utomo itu, GDA akan dilibatkan dalam pembangunan PG di Blora. Jateng sebagai kontraktor dan PG di Sambas, Kalbar sebagai penyedia mesin pabrik dan teknologi. Tinggal lagi yang ditunggu sekarang. Bagaimana kerja sama itu benar-benar terwujud, sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi industri gula nasional yang tak luput dirundung defisit. (
[email protected])
KAMERA
ALAT VENTILATOR
provinsi (RTRWP), khususnya di daerah kaya potensi sumber daya hutan, seperti di Kalteng, Kaltim, dan Riau. Terkait dengan kinerja Kemenhut, Agung menilai cukup baik. Hal itu terbukti dengan banyaknya respons Menhut mengenai upaya percepatan pembangunan kehutanan, termasuk keinginan pelaku usaha. “Mungkin yang perlu ditingkatkan adalah koordinasi dengan pemerintah daerah dan komunikasi yang lebih intens dengan dunia usaha,” katanya. Berdasarkan catatan kinerja Kementerian Kehutanan sepanjang 2010 antara lain rehabilitasi hutan dan lahan 102.000 ha. Pada tahun ini ditargetkan hingga 500.000 ha dan hingga 2014 ditargetkan mencapai 2,5 juta ha. Pengembangan hutan tanaman (HTI/HTR/RE) realisasi 2010 seluas 750.000 ha dan pada tahun ini ditargetkan 900.000 ha, serta mencapai 5,15 juta ha pada 2014. (BAMBANG SUPRIYANTO) (
[email protected])
Kopwan diminta pacu kinerja OLEH MULIA GINTING MUNTHE Bisnis Indonesia
JAKARTA: Kalangan koperasi yang dikelola wanita (kopwan) perlu meningkatkan kelembagaan sebagai salah satu solusi memperkuat permodalan dan usaha. Asisten Deputi Urusan Tatalaksana Koperasi dan UKM Kementerian Koperasi dan UKM, Nur Ediningsih mengatakan jika kualitas kelembagaan meningkat, secara sistematis mampu meningkatkan modal. “Karena itu kami terus mempertemukan koperasi sukses yang dikelola wanita (kopwan) dengan koperasi sejenis lain yang tengah berkembang,” ujarnya pada pertemuan Forum Komunikasi Peningkatan Kelembagaan Koperasi di kalangan wanita, kemarin. Dari pertemuan rutin itu Kopwan lainnya diharapkan bisa mendapat input melalui bersosialiasi dengan koperasi yang telah sukses. Paling tidak, kata Nungki, koperasi lain bisa mendapatkan informasi terhadap sistem operasio-
nal yang telah memenuhi standar nasional. Setiap koperasi, menurutnya, memiliki produk yang ditawarkan kepada anggota maupun secara terbuka kepada masyarakat, semisal dalam bentuk kegiatan koperasi simpan pinjam (KSP) ataupun produk lain yang terkait dengan komoditas atau produk umum. “Ketika sistem operasional kerja dan produknya sudah sesuai standar secara nasional [SNI], akan member dampak positif berupa kepercayaan dari anggota dan masyarakat. “Jika partisipasi anggota dan masyarakat meningkat, modal tidak lagi jadi persoalan.” Kelembagaan dalam visi Kemenkop dan UKM, mencakup standardisasi produk yang diciptakan oleh anggota koperasi. Setiap produk yang sudah dilengkapi dengan label SNI, memudahkan kinerja pemasaran oleh lembaga koperasi. Karena itu sejak awal yang jadi perhatian pemerintah dalam memberdayakan koperasi, baik kopwan maupun lainnya, adalah perkuatan kelembagaan.
MOBIL DIJUAL
PENGEMUDI
MOBIL DISEWAKAN
GUDANG
ABSENSI SIDIK JARI
ANTENA KURSUS
INDEKOS
AGEN PROPERTY EKSPEDISI RUANG USAHA
BENGKEL
LOWONGAN
KERJASAMA FILTER AIR
AHLI WC
MONEY CHANGER RUMAH DIJUAL
KULIT
MOBIL DICARI
ALAT BERAT
BIRO JASA
MESIN-MESIN
TOUR TRAVEL
WEBSITE
REGIONAL Bisnis Indonesia, Jumat, 25 Maret 2011
CTRP
LPCK 355
COWL 550
5 350 18/3
40 475
21/3 22/3 23/3 24/3
18/3
TRAM 122 2
120 21/3 22/3 23/3 24/3
18/3
TRUB 610 10
580 21/3 22/3 23/3 24/3
BLTA 59 0
59
24/ 1 8 /123 26/ 2 1 12 / 3 30/ 2 2 12 / 3 25/31/ 3 26/4 1/ 3
18/3
MIRA 360 5
360 21/3 22/3 23/3 24/3
CMNP 200
18/3
1.120 0
199 21/3 22/3 23/3 24/3
18/3
0 1.140
21/3 22/3 23/3 24/3
18/3
21/3 22/3 23/3 24/3
Bengkalis bangun jalan lingkar DUMAI: Pemerintah Kabupaten Bengkalis, Riau menganggarkan sekitar Rp1,6 triliun khusus untuk membangun dan merehabilitasi jalan lingkar yang ada di sejumlah wilayah di daerah itu. "Anggaran yang di-sharing-kan antara ABPD Provinsi, APBD Pemkab, dan APBN ini nantinya untuk pembangunan fisik dan perbaikan jalan yang dianggap parah," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bengkalis, Muhammad Amin, Selasa. Pulau Bengkalis Rupat Utara
Selain rencana pembangunan infrastruktur Jalan Lingkar, Pemkab Bengkalis juga akan menyiapkan dana untuk peningkatan jalan di kawasan perkotaan yang dianggarkan lewat APBD 2011 sebesar Rp140 miliar. Dana ini dikabarkan sudah termasuk pemeliharaan.
Anggaran pembangunan/ perbaikan jalan lingkar di Bengkalis
310 300
Jalan poros Pinggir
300
K t D l t Kota Durii selatan Kota Duri
270 2 240
B kit Batu B t & Siak Si k K Bukit Kecilil
ja menyelesaikan pembuatan miniatur alat berat di studio Ran Toys, Desa Haur Manggung, Kab. Bandung, Jawa Barat, kemarin. Berdasarkan data Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jabar, ekspor industri kerajinan provinsi ini pada 2010 mencapai Rp2,8 triliun. Ekspor sektor ini memberikan kontribusi sebesar 40% dari total ekspor industri kecil dan menengah (IKM) di Jabar. BISNIS/ARMIN ABDUL JABBAR
240
Transportasi Jakarta segera ditata
Anggaran (Rp miliar)
Sumber: Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bengkalis
Ruas jalan Casablanca ditutup awal April
ANTARA/MAHER
NUSANTARA DKI persiapkan Sea Games JAKARTA: Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mulai melakukan persiapan teknis sebagai bentuk kesiapannya menjadi tuan rumah Sea Games XXVI pada November 2011 bersama Sumatra Selatan. Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo kemarin mengatakan salah satu persiapan teknis yang membutuhkan koordinasi internal DKI Jakarta adalah pemakaian gelanggang olahraga Depok yang masih menjadi tanggungjawab panitia Sea Games XXVI di Jakarta. (BISNIS/TDW)
Ekspor rotan dibidik naik 20% BANDUNG: Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) Cirebon menargetkan ekspor furnitur rotan pada tahun ini sebesar 1.000 kontainer per bulan, atau naik 10%-20% dari tahun lalu yang berkisar 800-900 kontainer per bulan. “Kami berharap ekspor tahun ini lebih baik. Namun tampaknya sedikit sulit karena salah satu pasar ekspor yaitu Jepang terkena bencana,” kata Sumartja, Ketua Asmindo Komda Cirebon kepada Bisnis, kemarin. (BISNIS/K38)
MINIATUR ALAT BERAT: Sejumlah peker-
OLEH LINDA T. SILITONGA & IRSAD SATI Bisnis Indonesia
JAKARTA:Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha mengatakan pemerintah segera menata kembali masalah transportasi khususnya di wilayah DKI Jakarta. Kementerian Perhubungan, katanya, telah melakukan evaluasi untuk mendapatkan prioritas tindakan yang bisa segera dilakukan, guna mengatasi masalah lalu lintas khususnya di Jakarta. “Pemerintah mengakui bahwa ini adalah hal yang harus segera dibenahi dalam penataan kembali transportasi kita. Sejauh ini Kemenhub telah melakukan evaluasi untuk mengatasi masalah terkait perhubungan khususnya Jakarta,” kata Julian kemarin. Selanjutnya, jelasnya, Kementerian Perhubungan akan memberikan penjelasan tentang apa yang telah dilakukan selama ini, sehingga masyarakat mengetahui
upaya konkret yang telah dilakukan untuk mengatasi masalah transportasi tersebut. Menteri Perhubungan Freddy Numberi mengatakan Kemenhub bersama dengan Gubernur DKI Jakarta membenahi masalah transportasi. “Membenahi bersama, baik itu MRT, monorel dan sebagainya untuk mengurai masalah kemacetan. Ke depan juga akan ada peraturan baru yang kami buat untuk membenahi masalah ini,” kata Freddy. Pemerintah mempersiapkan sejumlah proyek untuk mengatasi padatnya lalu lintas Jakarta. Seperti layanan kereta mass rapid transit (MRT), monorel, jalan berbayar, (electronic road pricing/ ERP), dan jalan tol dalam kota. Direktur Eksekutif Institut Studi Transportasi (Instran) Darmaningtyas mendesak agar pemerintah fokus pada program penataan transportasi massal yang langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat dan sekaligus dapat mengatasi masalah kemacetan lalu lintas di Jakarta. Dia mengatakan realisasi dari fokus program itu meliputi antara lain menambah jumlah armada busway Transjakarta dan
menjamin ketersediaan pasokan bahan bakar gas untuk armada tersebut. Selanjutnya, kata dia, pemerintah pusat dapat memaksa pihak PT Perusahaan Listrik Negara untuk meningkatkan pasokan daya energi untuk kereta rel listrik sehingga jumlah rangkaian dapat terus ditambah serta berbagi pembiayaan dengan Pemprov DKI untuk merealisasikan pembangunan monorel. “Selain pilihan program yang dijadikan sebagai fokus untuk direalisasikan oleh pemerintah pusat itu Pemprov DKI Jakarta juga harus mengimbangi dengan mengatasi masalah perparkiran kendaraan di bahu jalan yang sangat berpotensi menjadi penyebab kemacetan lalu lintas.” A. Izzul Waro, Pengurus Harian Instran menambahkan Pemprov DKI Jakarta sudah menyusun pola transportasi makro yang cukup bagus meliputi antara lain pembangunan busway, waterway, mass rapid transit, monorel dan kereta api yang tinggal merealisasikannya.
Ditutup April Sementara itu. Kepala Bidang Jembatan Dinas Pekerjaan Umum Provinsi DKI Jakarta
Novizal memastikan penutupan ruas jalan Casablanca selama 3 bulan akibat proyek pembangunan jalan layang bukan tol Kampung Melayu-Tanah Abang, yang rencananya pada minggu ini, ditunda menjadi awal bulan depan. “Dari Dishub dan Polda mengatakan ada beberapa ruas jalan alternatif yang tidak direkomendasikan karena tidak memenuhi kriteria sebagai jalur alternatif, sehingga penutupan belum dapat dilakukan dalam waktu dekat.” Dia mengatakan penutupan ruas Jalan Casablanca akan dilakukan oleh Ditlantas Polda Metro Jaya setelah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan dan Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta. Rencananya, ruas jalan yang akan ditutup adalah sebagian Jalan Prof. Dr. Satrio Kuningan Jakarta Selatan, tepatnya jalan bawah samping (frontage) jalan laying Sudirman. Dengan demikian penutupan akan dimulai dari ruas jalan depan gedung Sampoerna Strategic Square dari arah Jalan Sudirman menuju Jalan Prof. Dr. Satrio. Penutupan juga akan dilaku-
kan pada dua sisi jalan underpass Casablanca, yaitu dari arah Jalan Prof. Dr. Satrio menuju Jalan Rasuna Said, dan arah sebaliknya dari arah Jalan Rasuna Said menuju Jalan Prof. Dr. Satrio. Novizal menegaskan total panjang jalan yang akan ditutup pada ruas Casablanca antara 70 meter dan 75 meter. “Jalan bawah samping flyover Sudirman yang pertama kali akan ditutup karena jalan alternatifnya sudah siap dipakai, sedangkan dua jalan lainnya masih menunggu jalan-jalan alternatif disiapkan,” ujarnya. Penutupan ruas jalan Casablanca ini, katanya, sehubungan dengan proses konstruksi pembangunan jalan layang bukan tol yang akan memasuki tahap pemasangan borpile dan pile cap. Akibatnya, akan ada beberapa kendaraan berat yang terparkir di sepanjang jalan untuk memasang sekitar 40 titik borpile yang dilanjutkan dengan penanaman tiang pancang berdiameter 2,5 meter. Usai penanaman tiang pancang, ruas jalan tersebut akan kembali dibuka. (TH. D. WULANDARI/NURUDIN ABDULLAH) (
[email protected]/irsad.sati@bisnis. co.id)
Jabar undang investor garap pengolah limbah BISNIS INDONESIA
BANDUNG: Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengajak investor menggarap proyek penyediaan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) terpadu pada zona industri di provinsi itu. Setiawan Wangsaatmaja, Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Jabar, mengemukakan beberapa lokasi zona industri tersebut a.l berada di Cimahi Selatan, Kota Cimahi serta di Kabupaten Bandung yaitu Ranca Ekek, Majalaya, dan Batujajar. Dia mengemukakan Pemprov Jabar sudah merampungkan studi kelayakan pada empat lokasi tersebut sekitar awal 2000-an. “[IPAL tersebut] Tinggal menunggu dibangun saja,” katanya, kemarin.
Pembangunan satu unit IPAL terpadu membutuhkan biaya minimal Rp100 miliar. Pemprov Jabar tidak memiliki cukup dana untuk membangun sarana tersebut sehingga mengajak keterlibatan swasta. Menurut dia, pemprov sudah membangun IPAL terpadu percontohan di Cisirung Kab. Bandung pada 1998 yang mampu mengelola limbah dari 25—30 industri. Setiawan mengakui rencana proyek IPAL terpadu berjalan tersendat. “Kami perlu duduk bersama untuk membahas kembali persoalan ini.” Selain empat lokasi, lanjutnya, beberapa zona industri lainnya diperkirakan juga butuh fasilitas sejenis seperti di kawasan Bogor, Cianjur, Bekasi, Karawang, dan
Cirebon. “Kami akan memberikan kemudahan kepada investor yang ingin membangun IPAL.” Untuk 12 kawasan industri di Jabar, katanya, semuanya sudah memiliki fasilitas pengolahan limbah mandiri. Penyediaan IPAL terpadu, lanjutnya, hanya ditujukan pada zona-zona industri atau klaster industri yang berkembang tanpa perencanaan.
11 Kasus pencemaran Setiawan menambahkan kasus pencemaran lingkungan oleh industri pada 2010 di Jabar mencapai 11 kasus, turun 31% dari kasus pada 2009 yang sebanyak 16 kasus. Tempat kejadian perkara pencemaran pada 2010 a.l di Bandung,
Cimahi, Bandung Barat, dan Karawang. Industri yang melakukan pencemaran mulai dari produsen makanan, minuman, dan tekstil. Tindakan yang dilakukan pada industri pencemar berupa sanksi administrasi, tuntutan perdata mapun pidana, yang dilakukan penyidik PNS, Polri, dan kejaksaan masingmasing daerah. “Ada yang sudah selesai, ada pula yang sedang dalam proses,” katanya. Setiawan tidak bersedia menyebutkan nama perusahaan yang mencemari lingkungan sebab dikhawatirkan mengganggu kinerja perusahaan itu. Yang jelas, kata Setiawan, perusahaan itu telah dikenai sanksi dan harus memperbaiki proses produksinya. (K45)
i7
Bisnis Indonesia, Jumat, 25 Maret 2011
FURNITUR
BAHAN BANGUNAN
TEKNIK
PERJALANAN
SEMINAR & WORKSHOP PROPERTI
PERANTI KERJA HOTEL
RUPA-RUPA
RUPA-RUPA