Standard Operating Procedure Benih Tanaman Durian Bido
Nomor BD JBG 1
Tanggal 8 Maret 2012
Persiapan Kebun Perbenihan
Halaman 1/2
Revisi ………………………
I. PERSIAPAN KEBUN BENIH TANAMAN DAN MEDIA TANAM A. Definisi : Kegiatan persiapan kebun benih tanaman dan media tanam berfungsi sebagai media pertumbuhan bagi benih. B. Tujuan : Persiapan lahan bertujuan untuk mendapatkan tempat terbuka dengan kondisi tertentu / sesuai dengan agroklimat yang terkontrol (kelembaban, intensitas sinar matahari dll). C. Validasi : Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika, dan petani penangkar durian Kecamatan Wonosalam, UPT PB Hortikultura Jawa Timur, Dinas Pertanian Jawa Timur, Dinas Pertanian Jombang, UPT. PSBTPH Jawa Timur. D. Alat dan Bahan : a. Meteran b. Bambu c. Kawat bendrat d. Sabit e. Paranet f. Cangkul g. Sprayer h. Herbisida i. Alat tulis j. Plastik UV E. Fungsi : a. Meteran digunakan sebagai alat pengukur luas area pembenih tanamanan dan jarak tanam.
1
Standard Operating Procedure Benih Durian Bido
Nomor BD JBG 1
Tanggal 8 Maret 2012
Persiapan Kebun Perbenihan
Halaman 2/2
Revisi ………………………
b. Bambu digunakan sebagai bahan pembuatan tiang naungan area pembenih tanamanan dan rumah grafting c. Kawat bendrat digunakan sebagai bahan untuk mengikat paranet pada tiang bambu. d. Sabit digunakan sebagai alat untuk membersihkan lahan dari rumput alang – alang dan untuk membelah bambu. e. Paranet digunakan sebagai bahan atap dari naungan area pembenih tanamanan. Persentase sinar matahari yang dapat dilewatkan oleh paranet disesuaikan dengan fase pertumbuhan benih. f. Cangkul digunakan sebagai alat untuk mengolah tanah. g. Sprayer digunakan sebagai alat untuk menyemprot herbisida. h. Herbisida digunakan sebagai bahan untuk mengendalikan gulma. i. Alat tulis digunakan untuk mendesain kebun pembenih tanamanan dan mencatat kegiatan yang telah dilaksakan. j. Plastik UV digunakan sebagai rumah grafting F. Prosedur Pelaksanaan : a. Buat perencanaan luas area pembenih tanamanan dan bentuk bedengan sesuai dengan kontur tanah arah utara selatan. b. Lakukan perencanaan denah lahan, lokasi pengairan, jalan masuk dan keluar kebun benih tanaman, serta tempat pengumpulan benih siap salur. c. Lakukan pembersihan lokasi area pembenih tanamanan dari gulma dan tanaman yang tidak diinginkan. d. Lakukan pengolahan tanah dan bentuk menjadi bedengan. e. Beri naungan paranet di setiap bedengan. f. Catat setiap kegiatan Persiapan Kebun benih tanaman yang telah dilaksanakan.
2
Standard Operating Procedure Benih Durian
Nomor BDG JBG II
Tanggal 8 Maret 2012
Persiapan Batang Bawah
Halaman 1/4
Revisi ……………………
II. PERSIAPAN BATANG BAWAH A. Definisi : Persiapan Batang Bawah merupakan rangkaian kegiatan penyediaan bahan tanaman dari hasil semaian biji durian yang sudah terseleksi dari pohon durian yang mempunyai system perakaran baik dan kuat, toleransi tinggi terhadap hama dan penyakit, kompatibel dengan batang atasnya serta mempunyai daya adaptasi terhadap berbagai jenis kondisi lahan. Biji yang digunakan berasal dari buah yang sudah tua maksimal/masak pohon, sehat (tidak terserang hama dan penyakit), ukuran besar dan seragam serta dari pohon yang telah terpilih.
B. Tujuan : •
Menyediakan tanaman calon batang bawah yang bermutu sesuai dengan standard dan kebutuhan.
C. Validasi : Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika, dan petani penangkar durian Kecamatan Wonosalam, UPT PB Hortikultura Jawa Timur, Dinas Pertanian Jawa Timur, Dinas Pertanian Jombang, UPT. PSBTPH Jawa Timur.
D. Alat dan Bahan : a. Biji durian varietas unggul lokal b. Cangkul c. Sabit d. Keranjang bambu e. Mulsa Organik f. Polybag (15x25 Cm) g. Tanah lapisan atas (Top soil) h. Pupuk Organik
i. Gembor
3
Standard Operating Procedure Benih Durian
Nomor BDG JBG II
Tanggal 8 Maret 2012
Persiapan Batang Bawah
Halaman 2/4
Revisi ……………………
j. Gunting k. Gentong Air l. Fungisida (Bahan Aktif :Metalaksil) m. ZPT E. Fungsi : a. Biji durian berfungsi sebagai bahan tanaman untuk batang bawah. b. Cangkul berfungsi sebagai alat untuk mengolah tanah dan
membentuk
bedengan pesemaian. c. Sabit berfungsi sebagai alat untuk membersihkan rumput dan tanaman yang tidak diinginkan dalam pembenihan. d. Keranjang bambu digunakan untuk mengumpulkan biji durian. e. Mulsa organik digunakan untuk menutup biji durian dan untuk menutup bedengan pembenih tanamanan yang sudah ditanami biji durian. f. Polybag digunakan sebagai tempat untuk memindahkan benih tanaman dari persemaian pada umur 1 BST (Bulan Setelah Tanam) g. Tanah lapisan atas digunakan untuk mengisi polybag sebagai media tanam. h. Pupuk Organik berfungsi sebagai sumber nutrisi bagi biji durian di dalam polybag. i. Gembor berfungsi untuk menyiran pesemaian durian dipolybag. j. Gunting untuk memotong akar tunjang waktu pemindahan ke polibag k. Gentong air di gunakan untuk tandon air l. Fungisida untuk mencegah pertumbuhan jamur m. ZPT untuk merangsang pertumbuhan
4
Standard Operating Procedure Benih Durian
Nomor BDG JBG II
Tanggal 8 Maret 2012
Persiapan Batang Bawah
Halaman 3/4
Revisi ……………………
F. Prosedur Pelaksanaan : F.1. Proses pemisahan buah durian dengan biji a. Pilih buah durian yang masak pohon/tua untuk diambil bijinya. b. Buang daging buah/pisahkan daging buah durian dengan bijinya dan kumpulkan biji durian pada keranjang bambu. c. Lakukan pencucian biji dengan air bersih dan masukan biji ke dalam larutan fungisida dengan bahan aktif binomil sesuai dengan dosis anjuran 0,5 gram/liter kemudian ditiriskan di keranjang bambu d. Letakkan keranjang yang berisi biji/benih durian yang sudah bersih di tempat teduh jangan sampai kena sinar matahari langsung atau tutup dengan menggunakan mulsa e. Lakukan penanaman biji/benih durian dengan jarak 5 cm,dengan posisi bagian lembaga di bawah di lahan persemaian f. Lakukan penutupan dengan mulsa organik
Persemaian Biji/benih batang bawah
Penutupan dengan Mulsa Organik
Persemaian Benih Durian
5
Standard Operating Procedure Benih Durian
Nomor BDG JBG II
Tanggal 8 Maret 2012
Persiapan Batang Bawah
Halaman 4/4
Revisi ……………………
F.2. Pemindahan persemaian ke polybag (1 BST) a. Isi polybag dengan campuran tanah dan pupuk organik dengan perbandingan 2 : 1. b. Tata polybag yang berisi media pada tempat yang ternaungi (paranet atau pohon) dengan berjajar (10 polybag x 10 polybag). c. Siram media tanam polybag dengan larutan metalaksil 1 gr/Lt Interval 1
bulan sekali dengan menggunakan gembor. d. Pindahkan benih tanaman pada persemaian yang telah berumur 1 BST , potong akar tunjangnya kemudian lakukan pemberian ZPT dan fungisida metalaksil lalu tanam pada polybag . e. Selesai tanam siram lagi dengan gembor untuk merapatkan media tanam dengan akar f. Lakukan penyiraman sesuai dengan kondisi lapang g. Catat setiap kegiatan persiapan batang bawah yang telah dilaksanakan.
Pemindahan Batang bawah ke polybag
Siap dilakukan Grafting 6
Standard Operating Procedure Benih tanaman Durian
Nomor BDG JBG III
Tanggal 8 Maret 2012
Persiapan Batang Atas
Halaman 1/2
Revisi ……………………………
III. PERSIAPAN BATANG ATAS (ENTRES/PUCUK) A. Definisi : Persiapan batang atas merupakan rangkaian kegiatan penyediaan bahan tanaman (Pohon Induk / entres /pucuk) yang berasal dari pohon induk yang varietasnya telah dilepas oleh Kementerian Pertanian dan telah diregistrasi oleh UPT. PSBTPH, sehat, baik pertumbuhannya, diutamakan yang sudah pernah berbuah, untuk disatukan dengan batang bawah yang telah dipersiapkan sebelumnya. B. Tujuan : • Menyediakan bahan tanaman / bagian dari pohon induk yang bermutu sesuai dengan kebutuhan. C. Validasi : Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika, dan petani penangkar durian Kecamatan Wonosalam, UPT PB Hortikultura Jawa Timur, Dinas Pertanian Jawa Timur, Dinas Pertanian Jombang, UPT. PSBTPH Jawa Timur. D. Alat dan Bahan : a. Pohon induk yang sudah dilepas oleh Kementerian Pertanian dan telah diregistrasi oleh UPT.PSBTPH b. Gunting pangkas c. Pelepah pohon pisang d. Tali raffia E. Fungsi : a. Pohon induk digunakan sebagai sumber batang atas untuk dipertautkan dengan batang bawah. b. Gunting pangkas digunakan sebagai alat untuk memotong pucuk entres/mata tempel dari pohon induk dan perompesan daun entres. c. Pelepah pohon pisang digunakan sebagai bahan untuk membungkus pucuk entres yang sudah dirompes.
7
Standard Operating Procedure Benih tanaman Durian
Nomor BDG JBG III
Tanggal 8 Maret 2012
Persiapan Batang Atas
Halaman 2/2
Revisi ……………………………
d. Tali raffia digunakan untuk mengikat pucuk entres yang sudah dibungkus dengan pelepah pohon pisang. F. Prosedur Pelaksanaan : a. Pangkas tunas pucuk yang sudah berumur 3 bulan (mata tunas masa dorman). dari pohon induk durian yang sudah ditentukan. b. Segera lakukan perompesan daun untuk menghindari penguapan yang banyak. c. Bungkus dengan menggunakan pelepah pohon pisang dan ikat dengan menggunakan tali raffia. d. Catat setiap kegiatan persiapan batang atas (entreas/pucuk mata tempel).
8
Standard Operating Procedure Benih tanaman Durian
Nomor BDG JBG IV
Tanggal 8 Maret 2012
Grafting
Halaman 1/4
Revisi ……………………………
IV. GRAFTING A. Definisi : Grafting adalah serangkaian kegiatan penyatuan batang atas dan batang bawah tanaman menjadi satu dengan jalan menyayat entres/batang atas membetuk mata baji dan membelah batang bawah/Seedling/zailling membentuk huruf V dengan menggunakan pisau grafting kemudian batang atas dimasukkan pada batang bawah dan kemudian diikat dengan menggunakan plastic es lilin. B. Tujuan : •
Menyatukan batang atas dan batang bawah sehingga menghasilkan individu / tanaman yang baru yang mempunyai gabungan sifat batang atas dan batang bawah, yang betujuan mendapatkan generasi baru yang sesuai dengan Diskripsi pohon induk.
C. Validasi : Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika, dan petani penangkar durian Kecamatan Wonosalam, UPT PB Hortikultura Jawa Timur, Dinas Pertanian Jawa Timur, Dinas Pertanian Jombang, UPT. PSBTPH Jawa Timur. D. Alat dan Bahan : a. Pisau okulasi/grafting b. Plastic es lilin/mambo c. Plastic transparan d. Gunting pangkas E. Fungsi : a. Pisau okulasi / grafting digunakan sebagai alat untuk melaksakan kegiatan grafting. b. Plastic es lilin/mambo digunakan untuk mengikat grafting. c. Plastic transparan digunakan untuk menutup/sungkup susunan zailling/ Seedling durian yang sudah di grafting. d. Gunting Pangkas untuk memotong batang bawah
9
Standard Operating Procedure Benih tanaman Durian
Nomor BDG JBG IV
Tanggal 8 Maret 2012
Grafting
Halaman 2/4
Revisi ……………………………
F. Prosedur Pelaksanaan : a. Pilih zailling/ Seedling / batang bawah yang sehat dan berumur 3 bulan. b. Bawa zailling/ Seedling ke rumah grafting c. Sayat batang atas membentuk mata baji dengan panjang 1,5 – 2,5 cm d. Belah batang bawah membentuk celah huruf V dengan panjang 1,5 – 2,5 cm e. Masukkan batang atas ke celah batang bawah kemudian ikat dengan mengunakan tali plastic es mambo/lilin (yang telah ditarik) dengan arah ikatan dari bawah ke atas sampai bekas sayatan tertutup semua. f. Sungkup susunan zailling/ Seedling durian yang sudah digrafting dengan menggunakan plastic transparan sampai minimal 5 cm di bawah sambungan g. Jangan melakukan penyiraman pada 1 hari sebelum dan 2 hari setelah grafting h. Buka plastic sungkup pucuk entres jika sudah terlihat pecah tunas baru pada batang atas lebih kurang 1 bulan setelah Grafting i. Catat setiap kegitan grafting yang telah dilaksanakan.
10
Standard Operating Procedure Benih tanaman Durian
Nomor BDG JBG IV
Tanggal 8 Maret 2012
Grafting
Halaman 3/4
Revisi ……………………………
11
Standard Operating Procedure Benih tanaman Durian
Nomor BDG JBG IV
Tanggal 8 Maret 2012
Grafting
Halaman 4/4
Revisi ……………………………
Hasil perlakuan Grafting
12
Standard Operating Procedure Benih tanaman Durian
Transplanting dan Pemeliharaan Benih tanaman
Nomor BDG JBG V
Tanggal 8 Maret 2012
Halaman 1/2
Revisi …………………………
V. SELEKSI/SORTASI DAN PEMELIHARAAN BENIH A. Definisi : Seleksi/sortasi dan Pemeliharaan Benih tanaman adalah serangkaian kegiatan pemilihan dan memindah tanaman baru dari hasil grafting yang sudah siap salur ( 4 6 bulan) dari grafting
yang disusul dengan pemeliharaan secara optimal agar
tanaman baru siap salur sehat dan berkualitas. B. Tujuan : Memilih benih tanaman durian yang siap salur ke petani ( siap tanam di lapangan). C. Validasi : Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika, dan petani penangkar durian Kecamatan Wonosalam, UPT PB Hortikultura Jawa Timur, Dinas Pertanian Jawa Timur, Dinas Pertanian Jombang, UPT. PSBTPH Jawa Timur. D. Alat dan Bahan : a. Kereta dorong b. Gembor E. Fungsi : a. Kereta dorong digunakan untuk mengangkut hasil Sortasi benih durian ke tempat penampungan / karantina. b. Gembor digunakan untuk menyiram benih tanaman durian yang dikarantina. F. Prosedur Pelaksanaan : a. Pilih benih durian yang sudah jadi dari hasil grafting, yang tidak jadi susun kembali ke tempat semula. b. Angkut dengan menggunakan kereta dorong ke tempat karantina benih tanaman. c. Susun benih tanaman durian dengan rapi (per kelompok berisi 100 batang), siram dengan menggunakan gembor. d. Catat setiap kegiatan sortasi yang sudah dilaksanakan.
13
Standard Operating Procedure Benih tanaman Durian
Nomor BDG JBG V
Tanggal 8 Maret 2012
Grafting
Halaman 2/2
Revisi ……………………………
Benih siap siar
14
Standard Operating Procedure Benih tanaman Durian
Nomor BDG JBG VI
Tanggal 8 Maret 2012
Halaman 1/3
Revisi
Pengendalian Hama dan Penyakit
……………………… VI. PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT A. Definisi : Pengendalian hama dan penyakit adalah serangkaian kegiatan atau tindakan untuk mengontrol dan mengendalikan populasi hama dan penyakit agar benih tanaman durian dapat tumbuh dengan optimal dan lulus sertifikasi dan pelabelan. B. Tujuan : a. Menghindari kerugian ekonomi berupa kehilangan hasil perbanyakan benih tanaman (grafting) dan penurunan mutu (kualitas) benih tanaman durian yang dihasilkan sehingga dapat lulus sertifikasi. b. Menjaga kesehatan benih tanaman durian . C. Validasi : Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika, dan petani penangkar durian Kecamatan Wonosalam, UPT PB Hortikultura Jawa Timur, Dinas Pertanian Jawa Timur, Dinas Pertanian Jombang, UPT. PSBTPH Jawa Timur. D. Alat dan Bahan : D.1. Alat a. Handsprayer b. Ember / timba c. Pengaduk d. Takaran (Skala ml dan liter) e. Gunting pangkas f. Alat pelindung (Kaca Mata,masker, Sarung Tangan Karet) D.2. Bahan a. Pestisida (Insektisida dan fungisida) yang terdaftar dan diijinkan, sesuai dengan daftar pestisida untuk pertanian dan kehutanan tahun terakhir. b. Air c. Deterjen
15
Standard Operating Procedure Benih tanaman Durian
Nomor BDG JBG VI
Tanggal 8 Maret 2012
Halaman 2/3
Revisi
Pengendalian Hama dan Penyakit
……………………… E. Fungsi : F1. Alat a. Handsprayer untuk mengaplikasikan pestisida pada tanaman. b. Ember / timba digunakan sebagai tempat untuk mencampur pestisida dan air. c. Pengaduk digunakan sebagai alat untuk mengaduk pestisida dan air. d. Takaran / gelas ukur digunakan untuk menakar pestisida dan air (skala cc/ltr dan liter). e. Gunting pangkas digunakan untuk memotong bagian tanaman (benih tanaman) yang terkena OPT. f. Alat pelindung (kaca mata, masker dan sarung tangan karet) digunakan untuk melindungi bagian tubuh operator handsprayer dari cemaran bahan kimiawi (pestisida). F2. Bahan a. Pestisida untuk bahan pengendalian hama dan penyakit b. Air untuk melarutkan pestisida dan pembersihan peralatan c. Detergent untuk membersihkan tangan dan peralatan G. Prosedur Pelaksanaan : a. Lakukan pengamatan terhadap OPT secara berkala (seminggu 2 kali). b. Lakukan identifikasi gejala serangan, jenis OPT, dan musuh alaminya. c. Perkiraan OPT yang perlu diwaspadai dan dikendalikan. d. Tentukan tingkat serangan maksimum yang masih ditolelir. e. Tetapkan alternative pengendalian hama dan penyakit : •
Perbaikan sanitasi kebun pembenihan dan system pengairan.
•
Mekanisasi (memotong / membuang bagian) memisahkan polybag yang berisi benih tanaman yang terserang ke tempat isolasi.
f. Penggunaan pestisida merupakan alternative terakhir, bila melewati ambang batas ekonomi. Maka pestisida dapat digunakan secara berkala g. Catat setiap kegiatan Pengendalian Hama dan Penyakit yang telah dilakukan.
16
Standard Operating Procedure Benih tanaman Durian
Nomor BDG JBG VI
Tanggal 8 Maret 2012
Halaman 3/3
Revisi
Pengendalian Hama dan Penyakit
……………………… v Beberapa hama dan Penyakit yang menyerang benih durian : 1.
Kutu Putih ( Pseudococus sp.) Hama ini menyerang dengan mengisap cairan dan bisa sebagai pembawa penyakit embun jelaga dan penyebaran dibantu semut. Gejala serangan daun keriting dan merana, Pengendalian Kultur Tehnis : Sanitasi lingkungan kebun benih tanaman.
-
Pengendalian Mekanis : - Pangkas bagian daun atau ranting yang terinfeksi berat. Pengendalian kimiawi : 2.
Semprot dengan Insektisida berbahan aktif carbaryl 1,5 gr/lt Penyakit Busuk Akar (Jamur Fusarium sp.)
Jika dibelah, pada bagian korteks akan tampak warna coklat dan pada bagian yang berkayu akan tampak warna merah muda dengan bercak coklat. Pengendalian Kultur Teknis : -
Sanitasi lingkungan kebun benih tanaman.
Pengendalian Mekanik : -
Pendam tanaman yang terserang penyakit.
Pengendalian Kimiawi : 3.
Disemprot dengan fungisida sistemik dengan dosis 1-2 gr/Lt Penyakit Bercak Daun (Jamur Colletotrichum sp.)
Gejala adanya bercak-bercak besar kering pada daun tanaman yang akhirnya berlubang. Pengendalian Kultur Tehnis : -
Sanitasi lingkungan kebun benih tanaman
Pengendalian Mekanis : -
Pangkas bagian daun atau ranting yang terinfeksi berat.
Pengendalian kimiawi : -
Disemprot dengan fungisida berbahan aktif binomil 0,5 gr/Lt
17
Standard Operating Procedure Benih tanaman Durian
Sertifikasi dan Pelabelan Benih tanaman
Nomor BDG VII
Tanggal 8 Maret 2012
Halaman 1/3
Revisi …………………………
VII. SERTIFIKASI DAN PELABELAN BENIH TANAMAN A. Definisi : Sertifikasi benih tanaman adalah proses pemberian sertifikat setelah melalui serangkaian proses pemeriksaan, pengujian dan pengawasan serta memenuhi semua persyaratan agar benih tanaman dapat diedarkan. B. Tujuan : a. Menjamin kemurnian dan kebenaran varietas. b. Menjamin ketersediaan benih tanaman bermutu secara berkesinambungan. C. Validasi : Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika, dan petani penangkar durian Kecamatan Wonosalam, UPT PB Hortikultura Jawa Timur, Dinas Pertanian Jawa Timur, Dinas Pertanian Jombang, UPT. PSBTPH Jawa Timur. D. Alat dan Bahan : D.1. Alat a.
Alat tulis
D.2. Bahan a.
Kertas tulis
b.
Surat Bukti Hasil determinasi Pohon Induk
c.
Bukti asal-usul sumber batang atas dan batang bawah
d.
Peta / Denah lokasi penghasil mata tempel / bahan sambung / stek
e.
Legalitas label dari UPT PSBTPH
E. Fungsi : a. Alat tulis digunakan untuk menulis surat – surat yang dibutuhkan dalam pengajuan sertifikasi. b. Kertas tulis digunakan sebagai media untuk menulis surat – surat yang dibutuhkan dalam pengajuan sertifikasi.
18
Standard Operating Procedure Benih tanaman Durian
Sertifikasi dan Pelabelan Benih tanaman
Nomor BDG VII
Tanggal 8 Maret 2012
Halaman 2/3
Revisi …………………………
c. Peta / Denah lokasi digunakan sebagai bahan bukti bahwa Pohon Induk yang diajukan sertifikasinya benar – benar ada dalam lingkungan kebun pembenihan. d. Legalitas Label digunakan sebagai tanda legalisasi benih sesuai dengan kelas benihnya. F. Prosedur Pelaksanaan : a. Ajukan permohonan kepada Unit Pelaksana Teknis Pengembangan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (UPT PSBTPH) setempat selambat – lambatnya 10 hari sebelum dimulai pelaksanaan pembenih tanamanan (penyemaian batang bawah) dengan mengisi formulir yang telah disediakan, dan melampirkan fotokopi Surat Bukti Hasil determinasi Pohon Induk,bukti asal usul benih sumber batang atas dan batang bawah, peta / Denah lokasi penghasil mata tempel / bahan sambung / stek, rencana grafting. b. Petugas UPT PSBTPH akan melakukan pemeriksaan sebanyak 4 kali yaitu : • Sebelum seedling (biji) durian ditanam • Saat proses grafting • 3 bulan setelah proses grafting • 7 hari sebelum disalurkan c. Ajukan jumlah label sesuai dengan jumlah benih tanaman yang lulus pemeriksaan terakhir. d. Standar mutu benih tanaman durian siap salur adalah tinggi benih tanaman minimal 40 cm, jumlah daun minimal 6 tangkai daun, kondisi fisik sehat secara visual dan umur benih tanaman sejak grafting 5 – 6 bulan. e. Lakukan permohonan legalitas label kepada UPT PSBTPH setempat.
19
Standard Operating Procedure Benih tanaman Durian
Sertifikasi dan Pelabelan Benih tanaman
Nomor BDG VII
Tanggal 8 Maret 2012
Halaman 3/3
Revisi …………………………
Pelabelan benih tanaman Durian
20
Standard Operating Procedure Benih tanaman Durian
Nomor BDG JBG VIII
Tanggal 8 Maret 2012
Halaman 1/4
Revisi
Pengemasan dan Pengangkutan Benih tanaman
………………………
VIII. PENGEMASAN DAN PENGANGKUTAN BENIH TANAMAN DURIAN A. Definisi : Pengemasan dan pengangkutan adalah serangkaian kegiatan penyaluran benih tanaman (distribusi) dari tempat (kebun benih) tanaman ke tempat tujuan (kebun petani,steak holder lainnya). B. Tujuan : a. Menghindari resiko kematian benih tanaman yang tinggi selama perjalanan. b. Menghemat biaya pengiriman dengan memperhatikan resiko kematian benih tanaman selama diperjalanan. C. Validasi : Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika, dan petani penangkar durian Kecamatan Wonosalam, UPT PB Hortikultura Jawa Timur, Dinas Pertanian Jawa Timur, Dinas Pertanian Jombang, UPT. PSBTPH Jawa Timur. D. Alat dan Bahan : D.1. Alat 1. Kendaraan bak terbuka 2. Terpal penutup 3. Spidol 4. Bak kecil 10 liter 5. Cutter D.2. Bahan a. Kertas tulis b. Polybag 20 x 35 cm c. Moss d. Air e. ZPT f. Tali raffia g. Karton h. Lak Ban i. Karung Plastik
21
Standard Operating Procedure Benih tanaman Durian
Nomor BDG JBG VIII
Tanggal 8 Maret 2012
Halaman 2/4
Revisi
Pengemasan dan Pengangkutan Benih tanaman
………………………
E. Fungsi : a. Kendaraan Bak terbuka digunakan sebagai alat untuk mengangkut benih tanaman durian dengan jarak dekat. b. Terpal penutup digunakan sebagai alat untuk menutupi benih tanaman yang ada di kendaraan Bak terbuka dari terik sinar matahari dan siraman hujan yang berlebihan. c. Spidol Marker digunakan sebagai alat untuk menulis alamat pengiriman pada kertas tulis, jenis tanaman dan jumlahnya. d. Bak kecil digunakan untuk mencampur moss, ZPT dan air. e. Cutter digunakan untuk memotong tali raffia dan membentuk karton sesuai dengan keiinginan. f. Kertas tulis digunakan sebagai media untuk menulis alamat pengiriman. g. Polybag digunakan sebagai wadah menampung benih tanaman yang akarnya telah dilumuri campuran moss, ZPT dan air. h. Moss digunakan sebagai bahan untuk mengganti media tanam (tanah) agar berat total benih tanaman menjadi berkurang. i. ZPT digunakan sebagai bahan yang berfungsi menjaga kesegaran akar dan memperkuat akar benih tanaman durian yang sedang mengalami stress karena media tanamnya (tanah) dikurangi jumlahnya dan diganti dengan moss. j. Tali rafia digunakan sebagai bahan untuk mengikat tanaman durian yang telah dikurangi media tanamnya dalam polybag agar tidak banyak bergerak, disamping juga untuk mengikat karton nantinya yang telah berisi benih tanaman. k. Air digunakan sebagai bahan untuk melarutkan ZPT dan mencampurkannya dengan moss, disamping menjaga kelembaban akar durian.
22
l. Karton digunakan sebagai bahan untuk membungkus kumpulan benih tanaman. Standard Operating Procedure Benih tanaman Durian
Nomor BDG JBG VIII
Tanggal 8 Maret 2012
Halaman 3/4
Revisi
Pengemasan dan Pengangkutan Benih tanaman
………………………
m. Lak ban digunakan sebagai bahan untuk memplester sisi – sisi karton agar air tidak bisa masuk dan keluar. n. Karung plastic dsigunakan sebagai bahan yang dijadikan alas bagi benih tanaman agar tidak langsung bersinggungan dengan permukaan dalam karton F. Prosedur Pelaksanaan : F.1. Pengemasan dan Pengangkutan Jarak Dekat a. Letakkan benih tanaman durian bejajar rapi dalam kendaraan bak terbuka dan diusahakan antar polybag satu dengan lainnya saling menopang. Hindari penyusunan polybag yang saling menindih. b. Batasi barisan benih tanaman yang paling tepi dengan menggunakan kayu atau rentangan tambang agar posisinya lebih kokoh jika masih tersisa ruangan kosong dalam kendaraan bak terbuka. F.2. Pengemasan dan pengangkutan Jarak jauh a. Lakukan pencampuran Moss dan ZPT dengan perbandingan 5 kg Moss : 10 ml ZPT. Kemudian campuran itu ditambahkan air sampai jenuh. Campuran ini dapat dipakai untuk melumuri ± 20 tanaman. b. Lakukan pengurangan jumlah medi tanam (tanah) sebanyak 70% - 75% volume tanah. Jangan sampai bola akar rusak atau akar terputus. c. Lumuri dan lapisi bagian akar benih tanaman durian dengan campuran jenuh (Moss, ZPT, dan air). d. Masukkan lagi benih tanaman yang sudah dilumuri campuran tersebut ke polybag yang masih baru, lalu ikat dengan tali raffia. e. Lakukan persiapan karton, meliputi merangkai karton dengan melakban sisi – sisi karton sehingga berdiri kokoh, memberikan alas berupa karung plastic pada dasar karton dan membuat lubang – lubang ventilasi pada tiap sisi karton agar ada sirkulasi udara.
23
f. Lakukan penyusunan benih tanaman dalam karton dengan rapi, benih tanaman yang mempunyai ukuran lebih tinggi masuk terlebih dahulu, sedangkan yang berukuran lebih pendek masuk belakangan. Standard Operating Procedure Benih tanaman Durian
Nomor BDG JBG VIII
Tanggal 8 Maret 2012
Halaman 4/4
Revisi
Pengemasan dan Pengangkutan Benih tanaman
………………………
g. Lakukan penggabungan batang – batang benih tanaman durian (20 batang per ikat), kemudian diikat secara melingkar dari bawah keatas sampai ke pucuk benih tanaman. Usahakan ikatan jangan terlalu kencang. Sisa ikatan yang muncul dipermukaan karton ditutupi dengan lembaran karung plastic yang basah. h. Lakukan penutupan
karton,
dengan
cara
melakbannya lakukan
modifikasi pada penutup karton agar pas dengan sisa ikatan batang diatas permukaan karton. i. Karton diikat agar lebih kokoh dan tahan banting pada saat pengangkut j. Lakukan transport (pemindahan) karton berisi benih tanaman ke pusat – pusat transportasi seperti Bandar Udara (Kargo) dan pelabuhan laut untuk kemudian dikirim ke pemesan benih tanaman. k. Sebelum dikirim, lakukan pengurusan Sertifikat Kesehatan Tumbuhan Antar Area di kantor Badan Karantina Pertanian terdekat. l. Catat setiap kegiatan pengemasan dan pengangkutan benih tanaman durian yang telah dilakukan.
24
TIM PENYUSUN
A. Dinas Pertanian Propinsi Jawa Timur 1. Ir. Endang Puspitaningsih, M.MA 2. Ir. Siswandi, MM 3. Agus Sumarsono 4. Prima Septianto Welli Candra B. Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika 1. Rebin C. Dinas Pertanian Kabupaten Jombang 1. Ir. Much. Rony, MM 2. A D I, SP 3. Musthofa, SP 4. Hudi hernowo 5. K U S N O , SP 6. H. WIDIONO, SP 7. Addib Taufani 8. Ahmad Masrukhin 9. Erkham Lutfi
25