TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PROSES PEMBENTUKAN OPINI PUBLIK BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA PERIODE 2017/2018 (Survey Deskriptif : Mengenai Video Penyembelihan ayam oleh Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta yang diunggah di instagram Doni Herdaru pada 15 Februari 2017)
TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Ahli Madya Oleh : HAFSHAH NURUL HASANAH 4123143818
PROGRAM STUDI DIII HUBUNGAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA Agustus 2017
Hafshah Nurul Hasanah (4123143818) PROSES PEMBENTUKAN OPINI PUBLIK BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA PERIODE 2017/2018 (Survey Deskriptif : Mengenai Video Penyembelihan ayam oleh Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta yang diunggah di instagram Doni Herdaru pada 15 Februari 2017); 130 Hal; lampiran; 20 buku, 1998 – 2014; website; Sumber lain; Tugas Akhir Karya Ilmiah, Agustus 2017. ABSTRAK Video aksi pemotongan ayam yang dilakukan oleh mahasiswa Universitas Negeri Jakarta, menuai pro dan kontra dari mahasiswa UNJ terutama BEM UNJ periode 2017/2018. Penulis memiliki perumusan masalah yaitu bagaimana proses pembentukan opini publik BEM UNJ periode 2017/2018 mengenai video penyembelihan ayam oleh Mahasiswa UNJ yang diunggah di instagram Doni Herdaru pada 15 Februari?. Konsep yang digunakan penelitian ini adalah opini publik. Variabel yang digunakan ialah proses pembentukan opini publik yang terdiri dari enam dimensi yaitu perbedaan opini, terbentuknya publik, tahap pembicaraan dan pembentukan opini publik, opini publik yang direncanakan dan tidak direncanakan, cara kerja opini publik dan peranan humas dalam pembentukan opini publik. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini adalah 58 orang diambil dari populasi yang berjumlah 140 orang anggota BEM UNJ periode 2017/2018. Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan purposive sampling dengan tendensi sentral mean. Berdasarkan hasil penelitian, dimensi yang memiliki perolehan nilai mean tertinggi terdapat pada dimensi pertama yaitu perbedaan opini. Indikator yang tertinggi dalam penelitian ini terletak pada faktor munculnya perbedaan opini dengan mayoritas responden menjawab sangat setuju. Dimensi terendah terdapat pada dimensi keenam yaitu peranan humas dalam pembentukan opini publik dengan perolehan nilai terendah dalam penelitian ini terletak pada indikator informasi yang relevan dengan mayoritas jawaban responden tidak setuju. Dari hasil penelitian ini, BEM UNJ harus terbuka terkait permasalahan yang menyangkut mereka agar tidak menimbulkan hasil pro dan kontra dari masyarakat. Saran dari penulis dalam penelitian ini. mereka harus terbuka terkait masalah aksi pemotongan ayam oleh mahasiswa UNJ dengan menjelaskan dan mencoba lebih berkoordinasi dengan humas dan birokrat UNJ. Kata Kunci : Opini Publik, proses pembentukan opini publik, pandangan umum.
i
Hafshah Nurul Hasanah (4123143818) THE PROCESS OF FORMING PUBLIC OPINION STUDENT EXECUTIVE BOARD UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA PERIOD 2017/2018 (Survey Descriptive: Concerning a video of slaughtering chicken by Universitas Negeri Jakarta Student video which uploaded in Doni Herdaru’s instagram on February 15th 2017); 130 pages; Appendix; 20 books; 1998 – 2014; website; other source; Thesis of Scientific Work, August 2017. ABSTRACT A video of slaughtering chicken which is conducted by students of Universitas Negeri Jakarta (UNJ) is reaping the pros and cons from students of UNJ, especially The Student Executive Board UNJ period 2017/2018. The formulation of the problem is how the process of forming public opinion Student Executive Board UNJ period 2017/2018 about the slaughtering chicken by Student of UNJ video which uploaded in Doni Herdaru’s instagram on February 15th 2017?. In this research, the author use the concept of public opinion. The variable in this research is the process of forming public opinion which consisting of six dimensions. The differences of opinion, the public formation, the stages of speech and the formation of public opinion, planned and unplanned opinion, the way of public opinion works and the role of public relations in the formation of public opinion. This research is uses quantitative research.The author uses interviews as primary data and questionnaires as well as the news from various media as secondary data. The sample in this research is 58 member from 140 member of Student Executive Board UNJ which are the population in this research. The sampling technique that uses in this research is purposive sampling with mean as the central tendency. Based on the result from all dimensions, the dimension which has the highest mean’s value in in first dimension, differences of opinion dimension. The highest indicator is emergence differences of opinion factor with the most of respondents greatly agree.The lowest mean’s value is in the sixth dimension, the role of public relations in the formation of public opinion with the lowest indicator value is being on the relevant information which most of the respondents aswered disagree. Based on the research, Student Executive Board UNJ period 2017/2018 should be transparant about the issues related to them in order not to cause pros and cons. The author suggest they should be open in the problem of slaughtering chicken by explaining and trying to have a better coordination with the public relations and bureaucracy of UNJ. Keywords : Public opinion, process of forming public opinion, general opinion.
ii
LEMBAR ORISINALITAS
PROGRAM STUDI DIII HUBUNGAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
Dengan ini penulis menyatakan bahwa Tugas Akhir Karya Ilmiah dengan judul PROSES PEMBENTUKAN OPINI PUBLIK BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA PERIODE 2017/2018 (Survey Deskriptif : Mengenai Video Penyembelihan ayam oleh Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta yang diunggah di instagram Doni Herdaru pada 15 Februari 2017) benar-benar hasil karya pribadi dan sudah mengikuti ketentuan penulisan karya ilmiah. Apabila dikemudian hari ditemukan adanya plagiat dalam Tugas Akhir Karya Ilmiah ini, maka penulis sanggup menerima sanksi yang telah ditentukan.
Jakarta,
Agustus 2017
HAFSHAH NURUL HASANAH NIM. 4123143818
iii
LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH
Nama
: HAFSHAH NURUL HASANAH
NIM
: 4123143818
Judul
:PROSES PEMBENTUKAN OPINI PUBLIK BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA PERIODE 2017/2018(Survey Deskriptif : Mengenai Video Penyembelihan ayam oleh Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta yang diunggah di instagram Doni Herdaru pada 15 Februari 2017) TIM PENGUJI
No.
Nama
Tanda Tangan
Tanggal
1.
Dr. E. Nugrahaeni.,M.Si Ketua Sidang
………………
Agustus 2017
2.
Marisa Puspita Sary, M. Si Dosen Pembimbing
………………
Agustus 2017
3.
Dr. Dini Safitri, M. Si Penguji Ahli
………………
Agustus 2017
4.
Maulina Larasati P. M.I.Kom Sekretaris Sidang
………………
Agustus 2017
Lulus Sidang, Juli 2017
iv
KATA PENGANTAR Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT, karena atas segala karunia-Nya saya dapat menyelesaikan Tugas Akhir Karya Ilmiah saya yang berjudul “PROSES PEMBENTUKAN OPINI PUBLIK BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA PERIODE 2017/2018” (Survey Deskriptif : Mengenai Video Penyembelihan ayam oleh Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta yang diunggah di instagram Doni Herdaru pada 15 Februari 2017) Shalawat serta salam saya sampaikan kepada junjungan kita Nabi Muhammad
SAW. Terimakasih
kepada
orangtua
saya
yang
selalu
memberikan doa dan dukungan kepada saya sehingga saya bisa seperti saat ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah banyak berkontribusi, yaitu: 1. Bapak Prof. Dr. H. Djaali selaku Rektor Universitas Negeri Jakarta. 2. Bapak Dr. Muhammad Zid, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Jakarta. 3. Ibu Dr. Kinkin Yuliaty S.P. selaku Koordinator Program Studi DIII Hubungan Masyarakat, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Jakarta
v
vi
4. Ibu Marisa Puspita Sary, M. Si selaku dosen pembimbing 5. Bapak dan Ibu Dosen program studi DIII Hubungan Masyarakat, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Jakarta 6. Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta, yang telah membantu saya mencari data dan informasi untuk penelitian saya. 7. Seluruh pihak yang telah membantu dan teman-teman yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.
Saya menyadari bahwa laporan Tugas Akhir Karya Ilmiah ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, saya mohon maaf apabila ada kata-kata yang kurang berkenan dan menyinggung hati pembaca. Atas perhatian dari anda saya ucapkan terimakasih.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Jakarta, Agustus 2017 Hormat Saya,
Hafshah Nurul Hasanah NIM. 4123143818
DAFTAR ISI
ABSTRAK ........................................................................................... i ABSTRACT ......................................................................................... ii LEMBAR ORISINALITAS ................................................................... iii LEMBAR PENGESAHAN ................................................................... iv KATA PENGANTAR ........................................................................... v DAFTAR ISI ......................................................................................... vii DAFTAR TABEL ................................................................................. x DAFTAR DIAGRAM ............................................................................ xii DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... xiii BAB I 1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 1.5.1 1.5.2
PENDAHULUAN..................................................................... 1 Latar Belakang Masalah ......................................................... 1 Perumusan Masalah ............................................................... 14 Pembatasan Masalah ............................................................. 14 Tujuan Penelitian .................................................................... 15 Manfaat Penelitian .................................................................. 15 Manfaat Penelitian Akademis .................................................. 15 Manfaat Penelitian Praktis ...................................................... 15
BAB II 2.1 2.1.1 2.2 2.2.1 2.2.1.1 2.2.1.2 2.2.1.3 2.2.1.4 2.2.1.5 2.2.1.6 2.3
KAJIAN PUSTAKA................................................................ Kerangka Konsep .................................................................. Opini Publik ............................................................................ Variabel .................................................................................. Proses Pembentukan Opini Publik ......................................... Perbedaan Opini .................................................................... Terbentuknya Publik .............................................................. Tahap Pembicaraan dan pembentukan Opini ........................ Opini Publik: Direncanakan VS Tak Direncanakan ................ Cara Kerja Opini Publik. ......................................................... Peranan Humas dalam Pembentukan Opini Publik ............... Keterkaitan antar konsep .......................................................
16 16 16 19 19 22 28 31 33 33 35 37
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................ 40 3.1 Pendekatan Penelitian ........................................................... 40
vii
viii
3.2 3.3 3.3.1 3.3.2 3.4 3.4.1 3.4.2 3.5 3.5.1 3.5.2 3.6 3.7 3.7.1 3.7.2 3.8 3.8.1 3.8.2 3.9 3.10 3.11 3.12 3.13
Metode Penelitian ................................................................... 41 Populasi dan Sampel.............................................................. 44 Populasi.................................................................................. 44 Sampel ................................................................................... 45 Unit Analisis dan Unit Observasi ............................................ 46 Unit Analisis ............................................................................ 46 Unit Observasi ........................................................................ 46 Ukuran Sampel dan Teknik Penarikan Sampel ...................... 47 Ukuran Sampel ....................................................................... 47 Teknik Penarikan Sampel....................................................... 48 Lokasi Penelitian .................................................................... 50 Uji Instrumen .......................................................................... 51 Validitas .................................................................................. 51 Reliabilitas .............................................................................. 53 Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 56 Data Primer ............................................................................ 56 Data Sekunder ....................................................................... 58 Teknis Analisis Data ............................................................... 59 Skala Pengukuran .................................................................. 61 Definisi Konsep ...................................................................... 61 Operasionalisasi Konsep ........................................................ 63 Keterbatasan dan Kelemahan Penelitian ............................... 64
BAB IV 4.1 4.1.2 4.2 4.2.1 4.3 4.3.1 4.3.1.1 4.3.1.2 4.3.2 4.3.2.1 4.3.3 4.3.3.1 4.3.3.2
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .......................... 65 Gambaran Umum Badan Eksekutif Mahasiswa UNJ ............. 65 Visi Misi BEM UNJ.................................................................. 67 Objek Kajian ........................................................................... 67 Video aksi pemotongan ayam oleh mahasiswa UNJ .............. 67 Hasil Penelitian ....................................................................... 68 Perbedaan opini ..................................................................... 69 Faktor munculnya perbedaan opini publik .............................. 69 Empat segi pengkajian opini publik ........................................ 73 Terbentuknya Publik ............................................................... 79 Ciri – Ciri Publik ...................................................................... 79 Tahap Pembicaraan Dan Pembentukan Opini Publik ............ 83 Tiga Tahap Pembicaraan ....................................................... 83 Pembentukan Opini ................................................................ 86
ix
4.3.4 4.3.4.1 4.3.4.2 4.3.5 4.3.5.1 4.3.5.2 4.3.6 4.3.6.1 4.3.6.2 4.4 4.4.1 4.4.2 4.5
Opini Publik Direncakan VS Tidak Direncanakan ................... Opini Direncanakan ................................................................ Opini Tidak Direncanakan ....................................................... Cara Kerja Opini Publik ........................................................... Pandangan Umum .................................................................. Opini Publik ............................................................................. Peranan Humas dalam pembentukan opini publik .................. Opini yang Rasional ................................................................ Informasi yang Relevan .......................................................... Analisa Penelitian ................................................................... Analisis Mean Per Dimensi ..................................................... Analisis Mean Per Indikator ................................................... Pembahasan Hasil Penelitian .................................................
90 90 93 97 97 100 104 104 107 111 111 113 116
BAB V PENUTUP .............................................................................. 124 5.1 Kesimpulan ............................................................................ 124 5.2 Saran ..................................................................................... 126 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 128 LAMPIRAN .......................................................................................... xiv
DAFTAR TABEL Tabel 3.1. Tabel 3.2. Tabel 3.3. Tabel 3.4. Tabel 3.5 Tabel 3.6 Tabel 4.1 Tabel 4.2 Tabel 4.3 Tabel 4.4 Tabel 4.5 Tabel 4.6 Tabel 4.7 Tabel 4.8 Tabel 4.9 Tabel 4.10 Tabel 4.11 Tabel 4.12 Tabel 4.13 Tabel 4.14 Tabel 4.15 Tabel 4.16 Tabel 4.17 Tabel 4.18 Tabel 4.19 Tabel 4.20 Tabel 4.21 Tabel 4.22 Tabel 4.23 Tabel 4.24 Tabel 4.25 Tabel 4.26 Tabel 4.27 Tabel 4.28 Tabel 4.29
Kriteria Penafsiran Koefisien Validitas .................................... 52 Tabel Validitas ........................................................................ 52 Klasifikasi Reliabilitas.............................................................. 54 Tabel Case Processing Summary .......................................... 55 Tabel Reliability Statistic Summary ......................................... 55 Tabel Operasionalisasi Konsep .............................................. 63 Perbedaan Pandangan terhadap Fakta .................................. 69 Video tersebut untuk mendukung tercapainya pesan ............. 70 Perbedaan motif antara BEM – SI dan Animal Defender ........ 72 Pendapat mengenai video tersebut di dominasi BEM UNJ..... 73 Video masih menjadi perbincangan hangat di BEM UNJ ....... 75 Protes di sosial media berdampak ke aktivitas BEM UNJ....... 76 Terdapat pro dan kontra dari mahasiswa UNJ ........................ 77 Pihak – pihak UNJ membahas video tersebut ........................ 79 Diskusi dilakukan BEM UNJ untuk mahasiswa UNJ ............... 80 Tanggapan dari pihak luar UNJ di sosial media BEM UNJ ..... 81 BEM UNJ mendapat informasi pertama kali dari instagram.... 83 Terdapat kelompok mahasiswa yang membahas video ......... 84 Adanya diskusi publik mahasiswa UNJ................................... 85 Diperlukan fakta terkait aksi pemotongan ayam ..................... 86 Pemicu tersebarnya video aksi pemotongan ayam ................ 87 Pro dan Kontra dari pengguna instagram ............................... 89 Penyebaran video dilakukan oleh organisasi .......................... 90 Penyebaran video dilatarbelakangi kepentingan organisasi ... 91 Target utama video mahasiswa pengguna instagram ........... 92 Salah satu anggota animal defender mengunggah video ....... 93 Klarifikasi BEM UNJ 2017/2018 .............................................. 94 Video tersebut ditujukan untuk semua pengguna instagram .. 95 Pendapat mengenai video bersifat permanen ........................ 97 Perbedaan sudut pandang merubah opini BEM UNJ ............ 98 Anggota BEM UNJ 2017/2018 memiliki pandangan sama ..... 99 Isu lain menggantikan permasalahan video tersebut ............ 100 Opini berubah seiring berjalannya waktu .............................. 101 Perbedaan pandangan anggota BEM UNJ 2017/2018 ......... 102 Humas memberikan opini yang rasional ............................... 104
x
xi
Tabel 4.30 Tabel 4.31 Tabel 4.32 Tabel 4.33 Tabel 4.34 Tabel 4.35 Tabel 3.36
Humas bersifat kooperatif ke kedua belah pihak ................... 105 Humas menerima pihak yang meminta penjelasan ............... 106 Humas berkoordinasi dengan BEM UNJ ............................... 107 Humas memberikan penjelasan berdasarkan fakta .............. 108 Humas memberikan perhatian terhadap mahasiswa UNJ .... 109 Tabel Mean per Dimensi ....................................................... 111 Tabel Mean per Indikator ...................................................... 113
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 4.1 Diagram 4.2
Mean per Dimensi............................................................... 112 Mean per Indikator .............................................................. 115
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4 Lampiran 5 Lampiran 6 Lampiran 7 Lampiran 8 Lampiran 9 Lampiran 10 Lampiran 11 Lampiran 12 Lampiran 13 Lampiran 14 Lampiran 15 Lampiran 16 Lampiran 17 Lampiran 18 Lampiran 19 Lampiran 20 Lampiran 21 Lampiran 22
Kuisioner ....................................................................... xiv Transkrip wawancara BEM UNJ ................................... xx Transkrip wawancara Tim pengembang WR III ............ xxiv BEM Se-Indonesia Gelar Aksi Demo detik.com............ xxix Kronologi Demo mahasiswa news ................................ xxx UNJ Menghina Presiden wow.tribbunnews.com ........... xxxii Polisi selidiki Video Mahasiswa UNJ detik.com ............ xxxiv Demo Mahasiswa UNJ tribunwow.com ........................ xxxvi Video Demo mahasiswa beredar .................................. xxxviii Awas Salah Fokus! UNJ Kita ........................................ xlii Instagram Doni Herdaru ............................................... xlv Komentar di instagram Doni Herdaru ........................... xlvi Komentar di instagram BEM UNJ ................................. xlvii Twitter UNJ 16 dan 19 Februari 2017 ........................... xlviii Twitter UNJ 20 Februari 2017 ....................................... xlix Surat Observasi wawancara Ketua BEM UNJ .............. l Surat Observasi wawancara Wakil Rektor III ................ li Data Sampel ................................................................. lii Wawancara kepala Humas UNJ ................................... liv Curriculum Vitae ........................................................... lviii Coding Sheet ................................................................ lix Formulir bimbingan ....................................................... lxii
xiii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masalah opini publik adalah hal yang sangat mendasar bagi pekerjaan seorang praktisi public relations. Bahkan hubungan yang dilakukan oleh perusahaan atau organisasi manapun di dunia ini tidak lepas dari munculnya opini di dalam masyarakatnya. Mengapa objek ini menjadi sangat penting, tentu karena sifat komunikasi yang dilakukan menyangkut manusia di dalam kedudukannya baik sebagai individu maupun sebagai bagian dari masyarakat secara luas.1 Definisi opini publik adalah sekumpulan pandangan individu terhadap isu yang sama. Opini publik dijumpai diantara publik atau sekelompok orang yang berkomunikasi yang memiliki kepentingan yang sama. Mereka secara kolektif menganut pandangan tentang suatu mengapa isu itu menjadi perhatian, dan apa yang harus dilakukan dalam situasi itu. Proses ini berlangsung secara terus menerus.2 Opini publik terbentuk karena adanya isu yang menjadi faktor terjadinya opini publik. Isu adalah kabar yang beredar di masyarakat yang tak dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya disebabkan sumbernya tidak 1
Rhenald Kasali, Manejemen Public Relations: Konsep dan Aplikasinya di Indonesia, Jakarta : PT. Pustaka Utama Grafiti, 2003, hlm. 16 2 Elvinaro Ardianto, Handbook of Public Relations, Pengantar Komprehensif, Bandung : Simbiosa Rekatama Media, 2013. Hlm.126
1
2
jelas. Isu biasanya terjadi akibat perdebatan atau perselisihan karena pandangan yang berbeda dari setiap individu. Isu juga dapat didefinisikan sebagai situasi kontemporer yang mungkin tidak terdapat kesepakatan, atau setidaknya ada unsur kontroversi yang terkandung di dalamnya. Isu juga mengandung konflik kontemporer.3 Dalam konteks yang lebih luas, para pakar komunikasi sering mengaitkan konsep opini publik dengan peristiwa – peristiwa politik. Hal ini disebabkan
oleh
pandangan
bahwa
pemerintahan
demokratis
wajib
menjalankan kehendak rakyat, sementara itu rakyat sendiri secara luas sering memilih untuk diam. Sehingga opininya sering tidak diketahui secara jelas. Untuk itulah lahir lembaga – lembaga yang sering mengakui bahwa kehadirannya
tak
lebih
untuk
menyuarakan
kehendak
rakyat,
atau
menyampaikan suara rakyat. Misalnya, organisasi – organisasi sosial politik, organisasi keagamaan, dan media massa.4 Salah satu organisasi yang juga sering menyuarakan pendapatnya adalah Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) yang dalam hal ini ikut membantu masyarakat untuk menyampaikan aspirasinya. Biasanya cara yang dilakukan oleh BEM dalam menyuarakan aspirasi mereka adalah dengan melakukan aksi. Namun, di dalam aksi – aksi tersebut terkadang terdapat perbuatan – perbuatan yang menimbulkan pro dan kontra dari berbagai pihak.
3 4
Helena Olii dan Novi Erlita, Opini Publik Edisi Kedua, Jakarta : Indeks, 2011,hlm. 111. Rhenald Kasali, Op. Cit, hlm. 18
3
Dalam hal ini, opini publik terjadi karena adanya masalah mengenai munculnya video mahasiswa yang tengah melakukan aksi pemotongan hewan yang kemudian darahnya ditumpahkan ke gambar Presiden Jokowi dan juga Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK). Setelah ditelusuri, mahasiswa yang melakukan aksi tersebut berasal dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ) dalam aksi Badan Eksekutif Mahasiswa seluruh Indonesia (BEM SI). Permasalahan ini berawal pada saat demo mahasiswa BEM seluruh Indonesia pada 20 Oktober 2016. Demo yang dilakukan oleh para mahasiswa ini untuk menyambut dua tahun pemerintahan Jokowi – JK serta menuntut Jokowi – JK untuk merealisasikan program yang pro kerakyatan. Dalam aksi demo yang berlangsung di depan istana negara, Jl. Merdeka Utara, Jakarta ini, para mahasiswa menyerukan 4 isu. Adapun isu – isu yang diangkat dalam demo adalah pembangunan yang dinilai tidak berpihak pada rakyat, program tax amnesty yang juga dinilai tak pro rakyat, penyelesaian kebakaran hutan yang tak selesai-selesai, dan hukuman kebiri yang disebut bukan penyelesaian akar permasalahan.5 Aksi tersebut dihadiri oleh massa yang mencapai 5000-an orang dari pelosok negeri seperti Sumatera, Jawa, Kalimantan, Bali – Nusa Tenggara, dan Maluku. Dalam rilis pers yang ditulis oleh Bagus Tito Wibisono selaku koordinator pusat BEM seluruh Indonesia, Bagus menjelaskan. 5
http://news.detik.com/berita/d-3325086/bem-se-indonesia-gelar-aksi-demo-2-tahunpemerintahan-jokowi-jk , diakses pada 18 Maret 2017 pukul 19.00 WIB
4
“Aksi berjalan panas sejak awal disebabkan massa aksi yang tidak diperbolehkan menuju ke depan istana. Sekitar pukul 14.00, harapan BEM seluruh Indonesia (BEM SI) bertemu dengan presiden muncul. 15 perwakilan mahasiswa diterima, namun kepala staff kepresidenan yang menemui. Dalam dialog di dalam pembahasan isu tidak maksimal karena BEM SI mendesak untuk bertemu presiden. Betapa tidak, jalur birokratis dan administratif resmi sudah dijalankan sesuai prosedur, namun presiden masih enggan menemui mahasiswa. Kepala staff kepresidenan juga menolak untuk menemui massa aksi untuk memberikan klarifikasi mengapa presiden tidak mau menemui mahasiswa. Akibat hal tersebut 15 presiden mahasiswa walk out dari forum dengan luapan kekesalan.”6 Di luar istana, massa aksi sudah menunggu kehadiran mereka dan sontak terjadi aksi – aksi heroik idiologis karena luapan kekecewaan. Aksi tersebut diantaranya penyembelihan ayam yang darahnya diteteskan di atas foto besar Jokowi – JK, kemudian bangkai ayam dilempar ke istana. Begitu pula dengan aksi pelepasan tikus – tikus, yang menandakan penegakan hukum yang lemah serta masih dipeliharanya koruptor di Indonesia. Bagus juga menjelaskan “bahwa dalam aksi tersebut terdapat dua orang yang mengalami bocor karena terjadi peristiwa pemukulan terhadap massa aksi yang tidak membawa senjata dan tidak melakukan perlawanan.”7 Menjelang selesainya aksi, BEM SI melakukan pembakaran kepada topeng serta foto Jokowi – JK dan aksi ditutup dengan sholat berjamaah di jalan perjuangan dan dilanjutkan dengan pembacaan sumpah mahasiswa
6
http://www.mahasiswanews.com/2016/10/kronologi-lengkap-demo-mahasiswa-2.html#, diakses pada 18 Maret 2017 pukul 16.55 WIB 7 Ibid
5
Indonesia. Dalam rilis pers tersebut tertulis sebagai follow up aksi tersebut, BEM - SI mengusung tanda pagar #JokowiSombong dan #PresidenHilang. Karena aksi – aksi heroik yang dilakukan oleh para mahasiswa, muncul pro dan kontra dari tindakan mahasiswa tersebut. Perdebatan ini diawali dengan diunggahnya video pemotongan ayam hidup oleh mahasiswa yang mengenakan almamater UNJ Video tersebut diunggah oleh akun instagram
@doniherdaru
yang
merupakan
aktivis
hewan
sekaligus
penggagas rehabilitasi hewan terlantar, @animaldefendindo pada 15 Februari 2017. Dalam video tersebut pada kolom keterangan Doni menuliskan. “Mahasiswa adalah agen perubahan. Penjaga moral bangsa. Dan ini jelas bukan sikap yg kita harapkan muncul dari Mahasiswa. Apapun tujuan mereka sesungguhnya, sungguh tidak elok melibatkan satwa dan mempertontonkan penyiksaan macam begini. Tidak punya empati adalah gejala sakit jiwa. Gimana mau punya generasi penerus bangsa jika mereka tidak bisa berempati dan memandang rendah hewan? Yg tau / kenal pelaku yg di video, dan kronologis lengkap, dimohon infonya. Kita akan teruskan ke pihak berwajib. Semoga bs ditindak tegas. Shame on you, kids. Go home.”8 Terdapat pula komentar – komentar dari pengguna instagram yang menunjukkan kekecewaannya terhadap aksi yang dilakukan oleh mahasiswa UNJ tersebut. “Tidak suka sama pemerintahan, bukan berarti harus membunuh binatang dengan cara yang tidak pantas” komentar pengguna
8
https://wn.com/unj_menghina_presiden_dengan_potong_ayam_netizen_memalukan, diakses pada tanggal 19 Maret 2017 pada pukul 17.33
6
instagram. Dari user yang berbeda juga memberikan tanggapan “Masih banyak cara lain untuk berdemo adik – adik mahasiswa, terlalu sadis! Dalam agama apapun dilarang menyiksa sesama makhluk hidup”.9 Beredarnya video mahasiswa UNJ yang berdemo menggunakan darah, pihak UNJ memberikan tanggapannya. Beberapa hari setelah video tersebut viral dan mendapatkan komentar negatif dari para netizen, pihak kampus UNJ menanggapi melalui akun resmi twitter UNJ @UNJ_official. Cuitan tersebut diunggah pada Kamis, 16 Februari 2017.10 Dalam cuitan tersebut pihak UNJ memberikan pernyataan. “Menanggapi bredarny gmbr/vdeo aksi sklmpk mhs yg mngnakan almamater UNJ di Medsos, pihak UNJ sdg mnlusuri kbnrn berita tsb&akn mnindaklnjutiny” tulis akun @UNJ_official. Dalam wawancara dengan detik.com pada 18 Februari 2017, Doni Herdaru
Tona
selaku
orang
yang
mengunggah
video
tersebut
di
instagramnya membenarkan setiap orang dijamin haknya untuk bebas menyatakan pendapat. Namun dia menyayangkan adanya eksploitasi terhadap hewan dalam proses tersebut. “Setiap orang dijamin kebebasan berpendapat, tapi sebaiknya tidak menggunakan hewan untuk mengeksploitasi rasa mereka ada caracara yang elegan dan lebih terdidik. Perlindungan hewan Pasal 302 KUHP yang bisa kita terapkan kita tuntut ke mereka. Saya percaya adik-adik mahasiswa bisa dididik, dan di edukasi, paham dengan 9
http://www.majalahsiantar.net/2017/02/demo-pemerintah-mahasiswa-ini-potong.html, diakses pada tanggal 19 Maret 2017 pukul 18.42 10 http://wow.tribbunnews.com/201/02/18/video-demo-mahasiswa-unj-dengan-darah-beredarpihak-kampus-beri-tanggapan?page=3, diakses pada tanggal diakses pada 16 Maret 2017 pada pukul 10.00
7
otokritik, menyampaikan pendapat lho. Nah, ketika mereka mengkritik orang tapi ketika mengkritik orang tidak mau dikritik itu berarti ada yang salah," urai dia.11 Pihak UNJ kembali memberikan tanggapannya melalui
twitter
@UNJ_official pada 19 Februari 2017. Dalam cuitannya tersebut pihak UNJ mengundang Doni Herdaru dan kawan – kawan untuk bertemu dengan Humas UNJ. Berikut adalah cuitan – cuitan dari akun @UNJ_official. “@doniiblis selamat sore mas Doni. Terima kasih atas perhatian mas Doni terhadap permasalahan yang melibatkan mahasiswa kami” “@doniiblis kami dari Humas UNJ bersedia menerima mas Doni dkk di Humas UNJ hari Senin pukul 12 siang” “@doniiblis Humas dan kantor Wakil Rektor 3 bidang kemahasiswaan akan menerima mas Doni dan Kawan – kawan. Terima Kasih”12 Cuitan tersebut langsung dibalas oleh Doni melalui akun twitternya @doniiblis. Dalam cuitannya, Doni menuliskan “Terimakasih atensinya. Kami akan sowan besok. Salam”. Menanggapi kritikan dari pihak – pihak luar, mahasiswa UNJ sendiri melalui tulisannya di UNJ Kita menyatakan kebingungannya. Aksi mahasiswa yang berlangsung pada 20 Oktober 2016 itu melibatkan berbagai elemen kampus yang ada di Indonesia. Karena aksi tersebut merupakan aksi nasional peringatan dua tahun kepemimpinan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Teatrikal yang dilakukan merupakan ekspresi 11
https://news.detik.com/berita/d-3426710/polisi-selidiki-video-mahasiswa-unj-potong-ayamdi-foto-jokowi, diakses pada tanggal 17 Maret 2017 pukul 09.15 WIB 12 Twitter @UNJ_official 19 Februari 2017 pukul 5:05 WIB, diakses pada tanggal 16 Maret 2017 pukul 10.00 WIB
8
kekecewaan dari mahasiswa terhadap kinerja dan kebijakan pemerintah yang dianggap belum sesuai dengan janji saat berkampanye dan masih menyebabkan banyak penderitaan terhadap rakyat kecil. Dalam tulisan yang terdapat di UNJ Kita, bisa dilihat mahasiswa merasa heran terhadap kritikan dari aksi yang sudah lama terjadi pada bulan Oktober 2016 ini dan baru diungkit lagi pada bulan Februari dengan mempermasalahkan pemotongan hewan yang lalu darahnya ditumpahkan ke figura Jokowo – JK. “Jika ditelurusi lebih jauh, model teatrikal seperti itu bukanlah yang pertama atau baru ditemukan. Namun, perlu diketahui bahwa sudah banyak aksi lain yang menggunakan model seperti itu. Ditambah ada sesuatu yang mengherankan. Aksi massa sudah berlalu cukup lama. Ingat 20 Oktober 2016 sekarang sudah memasuki bulan Februari 2017. Yang menjadi pertanyaan adalah kenapa baru diangkat sekarang.”13 Tidak hanya melalui media sosial twitter, pihak UNJ juga memberikan penjelasan melalui kepala kantor hubungan masyarakat UNJ Asep Soegiarto yang membenarkan ketiga orang yang terlihat di video adalah mahasiswa mereka dan pihaknya tetap melakukan penyelidikan yang sifatnya masih internal. “Wakil rektor III di bidang kemahasiswaan beserta prodinya sudah memanggil anak – anak yang ada di video dan foto tersebut. Jadi secara internal sudah kita proses berdasarkan mekanisme yang ada di kampus kita” jelas Asep dalam pembicaraannya dengan detik.com.14
13
http://unjkita.com/awas-salah-fokus/ , diakses pada 16 Maret 2017 pada pukul 09.17 Op. Cit, https://news.detik.com/berita/d-3426710/polisi-selidiki-video-mahasiswa-unjpotong-ayam-di-foto-jokowi 14
9
Permasalahan pemotongan ayam oleh mahasiswa UNJ ditangani oleh wakil rektor III bidang kesiswaan. Berdasarkan wawancara yang dilakukan oleh penulis terhadap Vera Mayasanti dan Abdul Khalik selaku tim pengembang wakil rektor III bidang kesiswaan, pihak UNJ mendengar berita terkait video aksi pemotongan ayam oleh mahasiswa UNJ pertama kali dari humas UNJ. Setelah berita tersebut muncul, anak – anak yang terlibat dipanggil oleh pihak fakultas yang terlibat dalam video tersebut yakni satu anak dari fakultas ekonomi (FE) dan satu anak dari fakultas ilmu sosial (FIS). “Mereka dipanggil oleh tingkat fakultas dulu ketemu pimpinan fakultas. Kalo yang FIS dengan Pak Andi dan Pak Jafar. Untuk FE dengan Pak Yaser” jelas Vera. Setelah dipanggil oleh dekanat, barulah dipanggil oleh wakil rektor III. Pertemuan tersebut dihadiri oleh wakil dekan III dari FIS dan FE serta kedua orang tua dari masing – masing mahasiswa. Mereka ditanyakan secara personal terkait video tersebut untuk dijadikan bukti dan klarifikasi apabila pihak UNJ menghadapi animal defender. “Kedua mahasiswa itu membenarkan bahwa mereka terlibat, tapi yang memotong saat itu bukanlah mahasiswa UNJ melainkan mahasiswa dari Universitas Negeri Lampung (UNILA).” Jelas Vera.15 Lalu pada tanggal 20 Februari 2017 dilakukan pertemuan dengan pihak animal defender yang dihadiri oleh Asep, Vera dan Khalik selaku perwakilan dari UNJ. Dalam pertemuan itu pihak animal defender
15
Hasil wawancara dengan tim pengembang wakil rektor III Universitas Negeri Jakarta, Ibu Vera Mayasanti dan Bapak Abdul Khalik, pada tanggal 30 Mei 2017, pukul 11.00 WIB.
10
mengharapkan agar ada efek jera dari mahasiswa – mahasiswa UNJ terutama yang mengikuti aksi. Mereka juga ingin mendidik mahasiswa – mahasiswa tersebut agar dapat mengeluarkan aspirasinya dengan cara yang baik. Menurut Vera, selaku tim pengembang wakil rektor bidang kesiswaan, terdapat unsur politik dalam permasalahan ini. Mereka menyadari bahwa Doni dari animal defender ini merupakan tim sukses dari salah satu calon pilkada yang bersebrangan dengan anak – anak BEM UNJ 2016/2017. Mereka juga tidak menyetujui usul dari pihak animal defender untuk mendidik mahasiswa UNJ karena dosenlah pendidik yang tepat untuk mahasiswa. “Mereka mau mendidik, yang benar saja pakai tindik pakai tato pakai kaos oblong pakai topi, apa begitu orang mau mendidik. Dianya aja ugal – ugalan gitu, gimana mau mendidik orang” ucap Vera.16 Sementara itu, humas UNJ selaku pihak yang menjembatani pertemuan antara pihak UNJ dan animal defender menganggap bahwa awalnya Doni ingin bertemu dengan ketua BEM UNJ periode 2016/2017 saja yaitu Bagus Tito, namun setelah ditunggu di seven eleven, Bagus Tito berhalangan hadir dengan alasan tengah mengajar. Setelah itu karena beritanya semakin berkembang pesat. Maka dari pihak humas mengajak pihak Doni Herdaru untuk bertemu. Awalnya pertemuan berjalan lancar dan masalah pun selesai, namun tiba – tiba panas kembali ketika anak BEM UNJ
16
Hasil wawancara dengan tim pengembang wakil rektor III bidang kesiswaan Universitas Negeri Jakarta, Vera Mayasanti dan Abdul Khalik, pada tanggal 30 Mei 2017, pukul 11.00 WIB
11
periode 2016/2017 datang. Setelah dibicarakan akhirnya kita anggap selesai. Tapi pihak Doni meminta kejelasan informasi terkait sanksi yang akan didapat oleh mahasiswa UNJ. Berikut sanksi yang didapat oleh pihak mahasiswa yang terlibat. “Teguran keras yang satu ekonomi yang satu FIS. Dapet teguran keras dari masing – masing fakultas. Rekomendasi dari fakultas itu teguran keras tapi mereka minta yang mengeluarkan wakil rektor III. Karena ranahnya kan itu membawa universitas.” Ucap Asep17 Asep menjelaskan cara dalam menangani permasalahan terkait video aksi pemotongan ayam ini. Pihak humas terus menginformasikan kepada pihak animal defender terkait masalah ini. Berikut adalah cara humas dalam menangani masalah video pemotongan ayam ini. “Kita kasih tau yang pertama bahwa itu (Demo) tidak mewakili UNJ. Nah yang kedua, kita selalu update informasi ke mereka tentang perkembangan proses ke anak – anak yang terlibat itu ke Doni nya langsung supaya masalah ini clear dan tidak berlarut – larut.” Jelas Asep.18 Menurut Asep selaku kepala Humas UNJ, nama UNJ menjadi jelek karena video aksi pemotongan ayam tersebut. Ia berharap agar mahasiswa bisa melakukan aksi dengan cara – cara intelektual yang tidak melibatkan kekerasan terhadap binatang. “Ada banyak caranya, kita bisa teatrikal, pakai puisi dan seterusnya. Yang intelektualitas aja.” Ucap Asep.
17
Hasil Wawancara dengan kepala Humas Universitas Negeri Jakarta Bapak Asep Soegiarto, pada tanggal 17 Juli 2017, pada pukul 14.15 WITA 18 Ibid
12
Pendapat lain muncul dari Ketua BEM UNJ periode 2017/2018 menjelaskan bahwa memang dalam aksi biasanya gimik – gimik itu selalu ada dalam sebuah aksi. Dalam aksi tanggal 20 Oktober 2016 lalu pihak BEM UNJ yang ditunjuk untuk melakukan gimik tersebut karena pada periode itu UNJ merupakan koordinator pusat dari Badan Eksekutif Mahasiswa Se – Indonesia. Walaupun begitu, Miqdad selaku ketua BEM UNJ periode 2017/2018 yang merupakan periode selanjutnya dari periode 2016/2017 yang terikat masalah video ini, beranggapan bahwa mungkin ada dari beberapa mahasiswa yang tidak sepakat dengan cara tersebut. “Mungkin ada yang kritis dengan caranya” jelasnya.19 Sementara munculnya video pemotongan hewan tersebut, menurut Miqdad selaku ketua BEM dikarenakan adanya politik aksi yang dilandasi permasalahan pilkada DKI Jakarta yang saat ini tengah terjadi. “Memang karena kita waktu itu berseberangan dengan mereka (Doni), maka kita dihajar habis – habisan” jelas Miqdad. Dalam video tersebut, walaupun yang nampak hanya mahasiswa UNJ, pada dasarnya aksi tersebut adalah aksi dari BEM se – Indonesia. Akan tetapi hanya UNJ yang dipermasalahkan. Miqdad juga menjelaskan bahwa saat itu BEM UNJ merupakan koordinator pusat BEM – SI dan menjadi sentral. “Apabila UNJ goyang maka BEM seluruh Indonesia pun akan goyang.” Jelasnya.
19
Hasil wawancara dengan Ketua Umum BEM Universitas Negeri Jakarta, Miqdad Ramadhan, pada tanggal 25 April 2017 pukul 14.30 WIB.
13
Setelah munculnya video tersebut, tidak terjadi dampak yang terlalu signifikan. Aksi – aksi lain yang dilakukan oleh BEM juga masih berjalan. Bahkan hampir setiap minggu BEM mengadakan aksi. BEM UNJ tidak pernah melaksanakan aksi yang mengatasnamakan universitas sendiri saja, melainkan mereka selalu bergabung dengan universitas – universitas lain minimal oleh aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Jabodetabek Banten. Dalam prosedur pelaksanaan aksi hal yang pertama dilakukan adalah membahas isu yang ada dan akan diangkat pada aksi oleh aliansi contohnya BEM Jabodetabek Banten (BJB). Setelah itu barulah disepakati apakah mereka akan turun aksi atau tidak. Untuk melakukan aksi pun perizinan yang dibuat hanya perizinan dengan polisi. Sementara itu dalam undang – undang kebebasan berpendapat nomor 9 tahun 1998, menjelaskan bahwa tidak ada yang boleh melarang – melarang untuk mengadakan aksi karena apabila dilarang mereka yang melarang tersebut melanggar hukum.20 Permasalah aksi penyembelihan ayam saat demo yang dilakukan oleh Mahasiswa UNJ ini menimbulkan pro kontra. Kelompok yang pro terhadap aksi penyembelihan ayam ini mayoritas berasal dari mahasiswa yang merasa bahwa aksi tersebut merupakan aksi yang biasa dilakukan saat demo. Sementara pihak yang kontra berasal dari Doni Herdaru selaku orang yang
20
Hasil wawancara dengan Ketua Umum BEM Universitas Negeri Jakarta, Miqdad Ramadhan, pada tanggal 25 April 2017 pukul 14.30 WIB.
14
mengunggah video penyembelihan ayam tersebut di instagram, serta orang – orang yang mengirimkan komentar negatif. Dengan hal ini terlihat bahwa video penyembelihan ayam oleh mahasiswa Universitas Negeri Jakarta yang diunggah oleh Doni Herdaru selaku penggagas animal defender
telah menuai pro dan kontra. Oleh
karena itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai proses pembentukan opini publik Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta (BEM UNJ) mengenai video penyembelihan ayam oleh mahasiswa Universitas Negeri Jakarta yang diunggah di instagram Doni Herdaru pada 15 Februari. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka dirumuskan masalah penelitian ini adalah bagaimana proses pembentukan opini publik Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta (BEM UNJ) periode 2017/2018
mengenai
video
penyembelihan
ayam
oleh
mahasiswa
Universitas Negeri Jakarta yang diunggah di instagram Doni Herdaru pada 15 Februari 2017 ?
1.3 Pembatasan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut agar penulisan karya ilmiah ini tidak menyimpang dan mengambang dari tujuan sehingga mempermudah
15
mendapatkan data dan informasi yang diperlukan, maka penulis menetapkan batasan masalah adalah proses pembentukan opini publik di Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta (BEM UNJ) periode 2017/2018 mengenai video penyembelihan ayam oleh mahasiswa Universitas Negeri yang diunggah di instagram Doni Herdaru pada 15 Februari 2017. 1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang di atas, maka dirumuskan tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui proses pembentukan opini publik Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta (BEM UNJ) periode 2017/2018
mengenai
video
penyembelihan
ayam
oleh
mahasiswa
Universitas Negeri Jakarta yang diunggah di instagram Doni Herdaru pada 15 Februari 2017. 1.5 Manfaat Penelitian 1.5.1 Manfaat Penelitian Akademis Hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi ilmu komunikasi khususnya public relations mengenai proses pembentukan opini publik terhadap institusi / lembaga.
1.5.2 Manfaat Penelitian Praktis Hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi praktisi public relations mengenai proses pembentukan opini publik terhadap institusi / lembaga.
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kerangka Konsep 2.1.1 Opini Publik Opini publik berasal dari dua kata berbahasa latin, yakni opinari dan publicus. Opinari berarti berpikir atau menduga. Kata opinion sendiri dalam bahasa Inggris berhubungan erat dengan kata optio dan hope, yang berasal dari bahasa Latin Optio yang perarti pilihan atau harapan. Sedangkan kata publicus mempunyai arti, “milik masyarakat luas”. Dengan demikian, hubungan antara kedua kata itu, opini publik, menyangkut hal seperti dugaan, perkiraan, harapan, dan pilihan yang dilakukan orang banyak.21 Gagasan umum tentang opini publik menyatakan bahwa opini publik adalah sekumpulan pandangan individu terhadap isu yang sama. Tetapi pendekatan ”kesepakatan individual” untuk mendefinisikan opini publik ini melupakan bahwa ini bersifat publik. Kognisi individu barangkali mewakili atau barangkali tidak mewakili konsensus, atau “pemikiran bersama”. Sebab konsensus lebih mempresentasikan jenis opini yang membentuk atau dibentuk oleh diskusi publik di kalangan pihak – pihak yang berbagi “sense of commoness”.22 21
Rhenald Kasali, Op. Cit.,hlm. 16 Scott M.Cutlip, Allen H. Center, dan Glen M.Broom, Effective Public Relations: Edisi kesembilan, Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2011, hlm. 239 22
16
17
Dari pengertian di atas, Menurut William Albiq “Opini publik adalah jumlah dari pendapat individu – individu yang diperoleh melalui perdebatan pada opini publik merupakan hasil interaksi antar individu dalam suatu publik”. Sementara itu, Emory S. Bogardus dalam The Making of Public Opinion mengatakan “opini publik adalah hasil pengintegrasian pendapat berdasarkan diskusi yang dilakukan di dalam masyarakat yang demokrasi. Opini publik bukan merupakan jumlah seluruh pendapat individu – individu yang dikumpulkan”.23 Opini publik merupakan efek komunikasi atau hasil suatu komunikasi.24 Berdasarkan hasil penelitian, pengertian opini publik sebagai berikut yakni.25 Opini publik adalah kumpulan ungkapan Opini banyak individu yang terikat dalam satu kelompok yang mempunyai tujuan, aspirasi, kebutuhan, dan keinginan yang sama. Orang – orang yang berminat atau memiliki kepentingan pribadi terhadap suatu isu, yang mungkin terkena dampak isu tersebut, membentuk opini publik mengenai hal khusus tersebut.
Seorang PRO harus bisa memahami opini publik. Untuk memahami opini
seseorang
atau
publik
tersebut,
maka
seorang
PRO
harus
mengevaluasi secara berkala tentang opini yang sedang beredar dalam segmentasi publiknya. Seseorang tidak dapat mengukur sikap dan perilaku 23
Helena Olii dan Novi Erlita, Op. Cit, hlm. 21 Betty RFS Soemirat, Eddy Yehuda, Opini Publik, Jakarta : Universitas Terbuka, 2016, hlm. 1.28 25 Elvinaro Ardianto, Op. Cit., hlm 130 24
18
orang lain secara langsung. Yang terukur adalah ekspresi sikap “apa dan bagaimana” yang muncul dalam bentuk perilaku. Menurut Leonard W. Doof dalam buku Public Opinion & Propaganda, suatu opini publik dianggap kompeten atau mampu memenuhi syarat opini publik dalam arti khusus, bila terdapat:26 a) Fakta yang dipakai sebagai tolok ukur perumusan opini publik, yaitu adanya unsur “penilaian baik dan buruk” dari masyarakat. b) Penggunaan fakta – justru suatu sikap diambil karena tidak berdasarkan fakta – sampai pada suatu kesimpulan atau kesepakatan mengenai tindakan yang harus diambil untuk memecahkan suatu persoalan tertentu yang dihadapinya. c) Syarat – syarat sebagai opini publik dalam arti khas itu dapat ditinjau dari : fakta, nilai – nilai, opini publik, dan kompetensinya. Jadi, batas – batas tolok ukur opini publik tergantung, dari beberapa hal yaitu:27 a) Tergantung pada pengetahuan dan tingkat pendidikan masing – masing pihak (publik). b) Kebijaksanaan tergantung dari penilaian dan seleksi publik terhadap fakta dan penilaiannya. 26
Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi, konsepsi dan aplikasi, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2010,Op.Cit, hlm. 71 27 Ibid, hlm. 72
19
c) Kenyataan bahwa setiap persoalan berkaitan dengan berbagai aspek, sehingga untuk hal – hal kompeten yang menimpa masyarakat, maka opini publik terdiri dari banyak orang (publik) dan sulit untuk diambil keputusan sebagai acuannya. d) Tidak ada standar atau ukuran tertentu untuk menyelesaikan suatu persoalan, apalagi menyangkut masalah – masalah sosial yang mempunyai ciri kekhasannya masing – masing. Hal ini tergantung dari tingkat pengetahuan, pendidikan, pengalaman dan kebudayaan serta nilai – nilai yang dianut oleh publik bersangkutan. 2.2 Variabel Variabel adalah karakteristik yang dapat diamati dari sesuatu (Objek), dan mampu memberikan bermacam – macam nilai atau beberapa kategori.28 Dalam penelitian ini, variabel yang akan digunakan adalah proses pembentukan opini publik. 2.2.1 Proses Pembentukan Opini Publik Proses opini publik dimulai dengan adanya komunikasi yang menciptakan arti sosial melalui tanda – tanda (bahasa) yang dapat dipahami kedua belah pihak. Dalam komunikasi terdapat jaringan komunikasi. Jaringan komunikasi yang paling sederhana terdiri dari dua orang yang saling bertukar
28
Riduwan dan H. Sunarto, Pengantar statistika untuk penelitian : Pendidikan, Sosial, Komunikasi, Ekonomi dan Bisnis, Bandung : Alfabeta, 2013, hlm. 8
20
tanda yang mempunyai arti. Meskipun sederhana wujudnya, jaringan komunikasi sangat penting untuk membentuk ulang opini umum atau perorangan. Jaringan dua orang tersebut merupakan sarana untuk menyampaikan opini perorangan, dan menjadi struktur yang menjadi dasar bagi pola komunikasi yang lebih rumit.29 Asal mula opini publik tentang kebanyakan masalah terletak dalam perselisihan atau pembantahan yang memiliki potensi untuk berkembang menjadi isu yang akan menangkap perhatian banyak orang30 Sebelum mengkaji proses pembentukan opini publik, kita perlu mengetahui kembali definisi dari opini publik. Menurut Santoso Sastropoetro, opini publik dapat didefinisikan sebagai “Apa yang dipikirkan sekelompok orang secara kolektif tentang sesuatu yang bersifat kontroversial” atau “hasil pemikiran sekelompok orang secara kolektif tentang sesuatu hal yang bersifat kontroversial”.31 Opini publik adalah pengumpulan citra yang diciptakan oleh proses komunikasi. Gambaran tentang sesuatu akan menimbulkan banyak tafsir bagi para peserta komunikasi. Sesuatu akan berbentuk abstrak atau konkret dan selalu bermuka banyak atau berdimensi jamak karena adanya berbagai
29
Helena Olii dan Novi Erlita, Op.Cit,, hlm. 44 Betty RFS Soemirat, Eddy Yehuda, Op. Cit hlm. 3.1 31 Helena Olii Op. Cit., hlm. 47 30
21
perbedaan penafsiran (persepsi) yang terjadi diantara peserta komunikasi. Setiap kali jaringan komunikasi berubah, opini publik juga berubah. Menurut Bernard Hennessy, ada lima faktor munculnya Opini publik: 32 a) Ada isu (presence of an issue). Harus terdapat konsesnsus yang sesungguhnya, opini publik berkumpul disekitar isu tertentu. Isu dapat didefinisikan sebagai situasi kontemporer yang mungkin tidak terdapat
kesepakatan,
paling
tidak
ada
unsur
kontroversi
terkandung di dalamnya, dan isu mengandung konflik kontemporer. b) Ciri publik (nature of public). Harus ada kelompok yang dikenal dan berkepentingan dengan persoalan itu. c) Pilihan yang sulit (complex of preferences). Faktor ini mengacu ke totalitas opini para anggota masyarakat tentang suatu isu. d) Pernyataan opini (expression of opinion). Berbagai pernyataan bertumpuk disekitar isu tertentu. Pernyataan biasanya disampaikan melalui kata – kata yang diucapkan atau dicetak dan sewaktu – waktu melalui gerak – gerik, kepalan tinju, lambaian tangan, dan tarikan napas panjang. Dalam pembentukan opini publik terdapat beberapa proses yang menunjang terjadinya opini publik. Proses tersebut seperti perbedaan opini,
32
Ibid, hlm. 22
22
terbentuknya publik, tahap pembicaraan dan pembentukan opini, cara kerja opini publik, dan peranan humas dalam pembentukan opini publik. 2.2.1.1 Perbedaan Opini Opini publik terdiri dari opini dan publik. Menurut Santoso Sastropoetro “Opini adalah penyataan tentang sikap mengenai masalah tertentu yang bersifat kontroversial. Opini timbul sebagai hasil pembicaraan tentang masalah yang kontroversial yang menimbulkan pendapat yang berbeda – beda.”33 Opini dapat dinyatakan secara aktif atau pasif, verbal (lisan) dan baik secara terbuka dengan melalui ungkapan kata – kata yang dapat ditafsirkan dengan jelas, maupun melalui pilihan kata yang halus atau diungkapkan secara tidak langsung, dan dapat diartikan secara konotatif atau persepsi (personal).34 Opini dapat pula dinyatakan melalui perilaku, bahasa tubuh, raut muka, simbol – simbol tertulis, pakaian yang dikenakan, dan oleh tanda – tanda lain yang tak terbilang jumlahnya, melalui referensi, nilai – nilai, pandangan, sikap dan kesetiaan.35 Para psikologi mencatat yang disebut dengan overt opinion, yakni opini yang dapat dinyatakan secara verbal. Overt opinion merupakan sentral data yang dikumpulkan oleh para peneliti dalam survai mengenai opini yang 33
Ibid, Hlm. 33 Rosady Ruslan, Op.Cit, hlm.66 35 Rhenald Kasali, Op. Cit, hlm.19 34
23
dilakukan melalui wawancara. Selain itu opini dapat dinyatakan dalam bentuk lain. Opini dapat dinyatakan melalui diskusi informal, melalui surat – surat yang ditujukan kepada media massa agar diterbitkan dan dibaca khalayak, surat – surat pada redaksi surat kabar secara tertutup, partisipasi pada suatu demonstrasi atau pernyataan pendapat. Opini memiliki beberapa ciri – ciri, menurut Dra. Djoenaesih S. Sunarjo ciri – ciri opini itu adalah:36 a) Selalu diketahui dari pernyataan – pernyataannya; b) Merupakan sintesa atau kesatuan dari banyak pendapat; c) Mempunyai pendukung dalam jumlah besar. Dalam Proses pembentukan Opini, terdapat perbedaan opini dimana perbedaan opini itu timbul karena beberapa hal. George Carslake Thompson mengemukakan bahwa ketika publik menghadapi isu yang kontroversial, maka timbul perbedaan opini diantara mereka. Perbedaan opini tersebut muncul karena:37 a) Perbedaan pandangan terhadap fakta, b) Perbedaan perkiraan tentang cara – cara terbaik untuk mencapai tujuan, c) Perbedaan motif untuk mencapai tujuan. 36 37
Rosady Ruslan, Op.Cit., hlm.66 Helena Olii dan Novi Erlita, Op. Cit, hlm. 47
24
Penyebab terjadinya perbedaan pandangan terhadap fakta, perbedaan perkiraan tentang cara – cara terbaik untuk mencapai tujuan, dan perbedaan motif untuk mencapai tujuan dikarenakan adanya unsur molekul dalam opini seperti yang disebutkan Abelson, yakni: 38 a) Belief (Kepercayaan tentang sesuatu) b) Attitude (apa yang sebenarnya dirasakan seseorang) c) Perception (Persepsi) Akar dari opini sebenarnya tak lain adalah persepsi. Opini muncul karena orang tersebut mempunyai persepsi. Persepsi ditentukan oleh faktorfaktor seperti :39 a) Latar belakang budaya, kebiasaan dan adat – istiadat yang dianut seseorang atau masyarakat. b) Pengalaman masa lalu seseorang / kelompok tertentu menjadi landasan atas pendapat atau pandangannya. c) Nilai – nilai yang dianut (moral, etika dan keagamaan yang dianut atau nilai – nilai yang berlaku di masyarakat) d) Berita – berita, pendapat – pendapat yang berkembang yang kemudian mempunyai pengaruh terhadap pandangan seseorang.
38 39
Rhenald Kasali, Op.Cit., hlm. 20 Rosady Ruslan, Op. Cit, hlm. 67
25
Proses inilah yang akan melahirkan suatu interpretasi atau pendirian seseorang, dan pada akhirnya akan terbentuknya suatu opini publik, apakah nantinya bersifat mendukung, dan menentang atau berlawanan. Pendirian adalah apa yang dirasakan oleh seseorang (what the individual really feels), dan kemudian timbul attitude, sebagai the feeling one has for self atau sikap yang dapat bersifat laten (latent opinion). Sikap tersebut dapat muncul dalam bentuk simbol, bahasa tubuh, verbal, mimik muka, ekspresi serta makna dari suatu warna yang dipakainya dan lain sebagainya. Opini perorangan
tersebut
kemudian
secara
akumulatif
dapat
berkembang menjadi suatu konsensus (kesepakatan), dan terkristalisasi jika masyarakat dalam kelompok tertentu mempunyai kesamaan dalam visi, ide, nilai – nilai yang dianut, latar belakang dan hingga tujuan yang hendak dicapai dikemudian hari akan terbentuk menjadi opini publik.40 untuk berkembang menjadi opini publik, opini
opini tersebut melewati
sejumlah dimensi, yakni:41 a) Waktu Konsensus atas masing – masing individu itu tidak terjadi dengan sendirinya, melainkan memerlukan beberapa waktu. Berapa lama waktu yang dibutuhkan 40 41
sangat
tergantung
Ibid, hlm. 68 Rhenald Kasali, Op.Cit, hlm. 21
pada
unsur
emosi
anggota
segmen
26
masyarakat, kesamaan persepsi, kepercayaan atas isu yang dibicarakan, pengalaman yang sama, tekanan – tekanan dari luar dan tindakan – tindakan yang dilakukan oleh sumber berita. b) Cakupan (luasnya publik) Konsensus atas masing – masin individu terhadap suatu opini tertentu biasanya dimulai dari suatu kelompok segmen yang paling kecil, kemudian berkembang menjadi suatu kelompok yang lebih luas. Kadang – kadang ia hanya mempengaruhi suatu segmen publik tertentu saja. c) Pengalaman Masa Lalu Audience Audience atau khalayak, umumnya pernah memiliki suatu pengalaman tertentu atas objek yang dibicarakan. Makin intensif hubungan antara objek tertentu dengan audience, maka akan semakin banyak pengalaman yang dimiliki oleh audience. 42 Selama audience menjalin hubungan dengan objek, ia akan melakukan penilaian. Pengalaman masa lalu ini biasanya diperkuat oleh informasi lain, seperti berita di koran, kejadian yang melanda objek, sampai pada penggantian manajemen dan teguran pemerintah. Pengalaman masa lalu diekspos oleh hal – hal yang dialami sendiri maupun di dengar atau dibaca dari sumber – sumber lain. Makin tinggi dan sama pengalaman masing – masing individu akan semakin besar pula kemungkinan terjadinya konsensus diantara mereka. 42
Ibid, hlm 22
27
d) Media Massa Konsensus biasanya akan berkembang lebih pesat lagi apabila suatu kejadian diekspos media massa. Bahkan, media massa sering disebut sebagai alat pembentukan opini publik. Apakah melalui pilihan kata, cerita, foto yang ditampilkan, atau rekaman video yang ditayangkan. Sulit dihindari bahwa media massa hanya menyajikan fakta. Sejak fakta itu ditulis dan dibaca oleh manusia, hampir dapat dipastikan berita mengandung opini. e) Tokoh Hampir dalam setiap kasus selalu tampil seorang tokoh. Konsensus yang muncul biasanya amat tergantung pada tokoh yang menangani kasus tersebut. Dalam perbedaan opini, terdapat empat segi pengkajian opini publik yang digunakan untuk mempelajari opini publik. Empat segi tersebut ialah:43 a) Difusi, yaitu apakah opini yang timbul merupakan suara terbanyak atau hanya suara golongan tertentu, b) Persistence, yaitu berapa lama langsungnya isu tertentu, c) Intensitas, yaitu seberapa kuat dampak dari isu tertentu, dan d) Reasonableness, yaitu seberapa kuat alasan kemunculan isu tertentu.
43
Helena Olii dan Novi Erlita, Op. Cit, hlm. 47
28
2.2.1.2 Terbentuknya Publik Setelah terdapat perbedaan opini terhadap suatu isu, proses selanjutnya adalah terbentuknya publik. John Dewey mendefinisikan publik sebagai unit sosial aktif yang dari semua pihak yang terlibat mengenali problem bersama yang akan mereka cari solusinya secara bersama – sama. Ia menulis bahwa publik dibentuk dengan pengakuan akan adanya konsekuensi buruk dari kepentingan bersama.44 Masalah – masalah tersebut tak henti – hentinya menjadi pembicaraan publik, karena masalah – masalah itu menyangkut kepentingan mereka. Berbagai masalah tersebut memunculkan kelompok
– kelompok di
masyarakat yang tidak teratur yang memenuhi syarat atau ciri – ciri untuk disebut sebagai publik. Berikut ini adalah ciri – ciri publik yang dikemukakan oleh Herbert Blumer :45 a) Menghadapi isu tertentu, b) Terlibat ke diskusi mengenai isu tertentu, dan c) Memiliki perbedaan opini tentang cara mengatasi isu tertentu. Publik yang terdiri dari kelompok – kelompok individu yang secara kebetulan bertemu dan mendiskusikan “isu”, sehingga muncullah ciri – ciri bahwa: 44 45
Elvinaro Ardianto, Op. Cit, Hlm. 127 Helena Olii dan Novi Erlita, Op. Cit., hlm. 48
29
a) Kehadiran kelompok tidak direncanakan, tetapi merupakan respon yang bersifat alamiah terhadap isu tertentu; b) Kelompok tersebut tidak didirikan secara resmi, c) Bertemunya individu – individu kedalam kelompok karena spontanitas. Kelompok – kelompok tersebut, lambat laun terlibat kedalam diskusi. Masing
–
masing
individu
mengemukakan
pandangan
dan
saling
melemparkan argumentasi. Diskusi tersebut berjalan mengikuti konteks kerangka pengetahuan (frame or reference) dan kerangka pengalaman (frame of experience) dari masing – masing individu. Masing – masing mengemukakan opini dan menerima masukan yang bermacam – macam yang sering bersifat simpang siur. Akan tetapi, lambat laun arah pembicaraannya makin jelas sehingga akhirnya tercipta satu opini yang bulat. Terdapat tiga faktor yang menggerakan publik laten menjadi publik aktif menurut Grunig, yaitu:46 1) Pengenalan Problem Mempresentasikan sejauh mana orang menyadari bahwa ada yang tidak beres dalam suatu situasi, dan karenanya mereka tahu bahwa mereka butuh informasi. 2) Pengenalan batas – batas
46
Scott M.Cutlip, Allen H. Center, dan Glen M.Broom, Op.Cit., hlm. 242
30
Mempresentasikan sejauh mana orang memandang diri mereka dibatasi oleh faktor eksternal, dan sejauh mana mereka memandang bahwa mereka dapat berbuat sesuatu untuk situasi itu. Jika orang mengira bahwa mereka bisa berbuat sesuatu atau bisa memengaruhi situasi problem, mereka akan mencari informasi untuk merencanakan suatu tindakan. 3) Level Keterlibatan Mempresentasikan sejauh mana orang memandang dirinya terlibat dan dipengaruhi oleh situasi. Dengan kata lain, mereka memandang dirinya terkait dengan situasi, semakin mungkin mereka akan mengomunikasikan hal ini. Grunig
juga
menemukan
empat
tipe
publik
berdasarkan
komunikasinya:47 1) All issue publics bersikap aktif dalam semua isu. 2) Aphathetic publics
tidak memerhatikan atau tidak aktif terhadap
semua isu. 3) Single – issue public aktif pada satu atau sejumlah isu terbatas (publik ini termasuk kelompok pro – kehidupan, kelompok lingkungan dan kelompok penyayang binatang)
47
Elvinaro Ardianto, Op. Cit. Hlm 128
31
4) Hot – issue public Setelah semua media mengekspos hampir semua orang dan isu menjadi topik sosial yang diperbincangkan secara luas Seperti ditunjukan oleh teori publik dari Grunig, untuk memberikan informasi yang dibutuhkan oleh publik yang berbeda – beda, pesan harus disusun dan disesuaikan berdasarkan beberapa aktif dan pasifnya perilaku komunikasi mereka, serta isu apa yang penting bagi mereka. Definisi publik yang bukan hanya mempertimbangkan faktor demografi atau psikografis adalah definisi yang juga mencakup indikator pengenalan umum terhadap kepentingan
bersama
dan
pengenalan
variabel
situasional
yang
menghubungkan individu tertentu dengan situasi spesifik atau isu spesifik. Dengan kata lain, publik muncul dari isu atau situasi tertentu, bukan dari berbagai situasi yang saling bersinggungan.48 2.2.1.3 Tahap Pembicaraan dan pembentukan Opini Dalam kelompok individu yang tercipta dari publik – publik tersebut, dalam memberikan informasi yang dibutuhkan pesan harus disusun dan disesuaikan berdasarkan seberapa aktif dan pasifnya perilaku komunikasi mereka, serta isu apa yang penting bagi mereka. Terdapat pembicaraan dan
48
Ibid, hlm. 129
32
yang berlanjut ke pembentukan opini. Terdapat tiga tahapan pembicaraan, yaitu :49 a) Tahap I Pada tahap ini, masukan masih semrawut. Ada sementara Ilmuan menyebutkan sebagai stage of brainstorming. Ferdinand Tonnies menyebutkan sebagai luftartigen position atau sebagai angin. b) Tahap II Pada tahap ini, pembicaraan mulai terarah, mulai membentuk opini yang jelas dan menyatu. Tahap ini oleh sebagian ilmuan disebut sebagai the stage of consolidation. Ferdinand Tonnies menyebutnya fleissigen position. c) Tahap III Para Ilmuan menyebut tahap ini sebagai the solid stage. Ferdinand Tonnies menyebutnya festigen position. Setelah
melalui
tiga
tahapan
tersebut,
hasil
dari
diskusi
dipertentangkan lagi oleh kelompok yang hadir dalam diskusi. Opini yang tidak ditentang lagi, dan timbul sebagai akibat dari interaksi ini disebut opini publik. Hal tersebut ternyata selaras dengan definisi Leo Bogart yang menyatakan bahwa opini publik tidak timbul dari persetujuan, tetapi dari pertentangan pendapat mengenai nilai – nilai. Mereka yang “pro” dan”kontra” 49
Helena Olii dan Novi Erlita, Op. Cit., hlm. 49
33
masing – masing mengemukakan penilaian dan pendapatnya serta mengemukakan fakta, prinsip, harapan ataupun perasaan. Dengan tidak disadari publik terlibat ke proses pembentukan opini publik. 2.2.1.4 Opini Publik: Direncanakan VS Tak Direncanakan Dalam proses pembentukan opini publik, terdapat opini publik yang direncanakan atau yang tidak direncanakan. Menurut Nurudin, Opini publik dapat timbul karena direncanakan dan tidak direncanakan.50 Keduanya memiliki perbedaan, apabila opini publik yang tidak direncanakan tidak mempunyai tujuan dan target tertentu. Kehadirannya hanya sekedar karena ada permasalahan yang harus diketahui masyarakat dan munculnya juga secara alamiah. Dalam opini publik yang tidak direncanakan tidak diperlukan media penyalur yang efektif agar opini itu menjadi opini publik. Sementara itu, opini publik yang direncanakan memiliki keorganisasian, media, dan target yang jelas. Isu muncul untuk mempengaruhi opini publik yang berkembang di masyarakat atau sengaja meng – counter opini publik lain yang sudah di yakini masyarakat. 2.2.1.5 Cara Kerja Opini Publik. Menurut Redi Panuju, Untuk menjelaskan cara kerja opini publik, terlebih dahulu perlu dibedakan pengertian antara opini publik dan
50
Ibid, hlm. 50
34
pandangan umum (general opinion). Pandangan umum relatif permanen, sedangkan opini publik tidak bersifat permanen. Sebaliknya, opini publik bersifat dinamis, bergeser dan berubah sesuai konteksnya51. Jadi opini publik lebih dari sekedar kumpulan pandangan yang dianut oleh kategori kelompok individu pada satu waktu. Opini publik tidak bisa hanya didefinisikan sebagai sebuah kesadaran individu. Opini publik merefleksikan poses dinamis dimana ide – ide “diekspresikan, disesuaikan dan dikompromikan dalam rangka menuju determinasi kolektif dari suatu arah tindakan.”52 Objek yang semula merupakan pendapat umum bisa berubah menjadi opini publik apabila nilai – nilai atau makna objek tersebut mulai bergeser dan mengundang pro dan kontra. Dalam opini publik makna menjadi relatif karena berbagai kepentingan yang mendorong individu memposisikan dirinya berbeda dalam memaknai objek tertentu. Opini yang terbentuk karena adanya aktivitas komunikasi yang bertujuan mempengaruhi orang lain atau pihak lain. dalam prosesnya, terjadi tawar – menawar agar pihak lain terpengaruh. Proses ini tidak jarang menggunakan cara – cara penekanan, agitasi (provokasi), atau ancaman (intimidasi).
51 52
Ibid,hlm. 50 Scott M.Cutlip, Allen H. Center, dan Glen M.Broom, Op.Cit., hlm. 239
35
Aktivitas komunikasi ini rentan terhadap munculnya konflik yang terjadi ketika:53 a) Konsensus / persetujuan tidak tercapai, b) Proses penyesuaian satu sama lain tidak terjadi, dan c) Perubahan opini sulit dilakukan. 2.2.1.6 Peranan Humas dalam Pembentukan Opini Publik Humas adalah suatu seni untuk menciptakan pengertian publik yang lebih baik, yang dapat memperdalam kepercayaan publik terhadap suatu individu atau organisasi / perusahaan.54 Menurut Doug Newsom dan Alan Scott, “Humas adalah tanggung jawab dan sikap tanggap dalam kebijakan dan informasi demi kepentingan utama lembaga bersangkutan dan masyarkatnya.”55 Berbicara tentang syarat – syarat opini publik, tidak bisa tidak terkait dengan semakin pentingnya peranan opini publik di masyarakat. Opini publik dapat
membuat
suatu
organisasi
atau
perusahaan
tetap
stabil
keberadaannya atau sudah harus bubar atau bangkrut. Suatu tatanan politik atau pemerintah bisa pula runtuh akibat opini publik.56
53
Helena Olii dan Novi Erlita, Op. Cit.,hlm. 51 Elvinaro Ardianto, Op. Cit. Hlm. 9 55 Ibid, hlm 12 56 Betty RFS Soemirat, Eddy Yehuda, hlm. 3.3 54
36
Peranan humas dalam pembentukan opini publik dengan lebih mengarah ke rasio daripada emosi dan naluri (insting). Kemampuan beropini yang rasional dimiliki oleh setiap individu dan kelompok cerdas. Tugas hubungan
masyarakat
adalah
mengembangkan
opini
yang
rasional,
bukannya yang bersifat emosional, terhadap isu yang kontroversial. Ketika membentuk atau mengubah opini publik tentang hal - hal yang bersifat kontroversial, humas menyajikan informasi yang relevan tanpa ada yang disembunyikan atau diubah sehingga opini publik yang timbul merupakan produk dari pengetahuan dan pemilihan atas dasar pertimbangan yang rasional. Dukungan Informasional yang diberikan oleh humas mengacu pada seberapa banyak pengetahuan publik terhadap objek opini.57 Humas, Broadcasting, dan Markom (Marketing Communication) harus mengembangkan pikiran yang rasional dengan cara berikut: a) Memberi publik lebih banyak keterangan atau penjelasan (berupa laporan, gambar/ foto) untuk menanggapi isu yang kontroversial. b) Memberi perhatian yang lebih besar pada individu –individu sebagai kelompok yang menghadapi isu yang bersifat kontroversial.
57
Scott M.Cutlip, Allen H. Center, dan Glen M.Broom, Op. Cit., hlm. 240
37
Jika humas, broadcasting, dan marcom tidak berbuat seperti yang di atas maka ia akan gagal dalam tugasnya untuk menciptakan opini publik yang mendukung misi tertentu.58 2.3 Keterkaitan antar konsep Opini publik adalah jumlah dari pendapat individu – individu yang diperoleh melalui perdebatan dan opini publik merupakan hasil interaksi antar individu dalam suatu publik.59 Opini publik merupakan pengumpulan citra yang diciptakan oleh proses komunikasi. Gambaran tentang sesuatu akan menimbulkan banyak tafsir bagi para peserta komunikasi. Sesuatu akan berbentuk abstrak atau konkret dan berdimensi jamak karena adanya berbagai perbedaan penafsiran (persepsi) yang terjadi diantara peserta komunikasi. Setiap kali jaringan komunikasi berubah, opini publik juga berubah. Dalam opini publik tentunya terdapat proses pembentukan opini publik. Proses pembentukan opini publik dapat dibagi menjadi enam bagian yaitu perbedaan opini, terbentuknya publik, tahap pembicaraan dan pembentukan opini, opini publik yang direncanakan dan tidak direncanakan, cara kerja opini publik dan peranan humas dalam pembentukan opini publik.
58 59
Helena Olii dan Novi Erlita, Op. Cit.,hlm. 52 Ibid, hlm. 21 - 22
38
Dalam dimensi pertama yaitu perbedaan opini publik terdapat dua indikator yaitu faktor munculnya perbedaan opini yang terdiri dari perbedaan pandangan terhadap fakta, perbedaan perkiraan tentang cara – cara terbaik untuk mencapai tujuan, dan perbedaan motif untuk mencapai tujuan. Indikator yang kedua ialah empat segi pengkajian opini publik yaitu difusi, persistence, intensitas, reasonableness. Dimensi
kedua
dari
proses
pembentukan
opini
publik
ialah
terbentuknya publik. Dimensi ini memiliki satu indikator yaitu ciri – ciri publik yang terdiri dari menghadapi isu tertentu, terlibat ke diskusi mengenai isu tertentu, dan memiliki perbedaan opini tentang cara mengatasi isu tertentu. Dimensi ketiga ialah tahap pembicaraan dan pembentukan opini yang didalamnya terdapat dua indikator. Dua indikator tersebut ialah tiga tahap pembicaraan yaitu tahap pertama, berupa masukan yang semrawut, tahap kedua yaitu pembicaraan yang mulai terarah, dan tahap ketiga yaitu the solid stage. Indikator yang kedua ialah pembentukan opini publik yakni menjelaskan bahwa opini publik timbul dari pertentangan pendapat mengenai nilai – nilai serta adanya pro dan kontra dari masing – masing individu. Dimensi keempat yaitu opini publik yang direncanakan atau yang tidak direncanakan. Dalam dimensi ini juga terdapat dua indikator. Indikator yang pertama ialah opini publik yang tidak direncanakan, yaitu opini yang tidak
39
mempunyai tujuan dan target tertentu. Sementara indikator kedua ialah opini publik yang direncanakan yaitu yang memiliki keorganisasian, media, dan target yang jelas. Dimensi kelima yaitu cara kerja opini publik yang didalamnya terdapat dua indikator yaitu pandangan umum dan opini publik. Di dimensi ini dijelaskan perbedaan antara pendapat umum yang relatif permanen. Sementara opini publik tidak bersifat permanen melainkan bersifat dinamis, bergeser dan berubah sesuai konteksnya Dimensi yang keenam dalam proses pembentukan opini publik ialah peranan humas dalam pembentukan opini publik. Di dalam dimensi ini terdapat dua indikator yaitu opini yang rasional dan informasi yang relevan, seorang humas harus meyajikan informasi yang relevan sehingga opini publik timbul berdasarkan pertimbangan yang rasional.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian adalah pencarian atas sesuatu (inquiry) secara sistematis dengan penekanan bahwa pencarian ini dilakukan terhadap masalah – masalah yang dapat dipecahkan. Penelitan adalah suatu metode untuk menemukan kebenaran, sehingga penelitian juga merupakan metode berpikir secara kritis. Maka dari itu, pengertian dari penelitian ialah sebagai berikut: “Penelitian adalah penyaluran rasa ingin tahu manusia terhadap sesuatu / masalah dengan perlakuan tertentu terhadap masalah tersebut seperti memeriksa, mengusut, menelaah dan mempelajari secara cermat serta memformulasikan hipotesis sehingga diperoleh sesuatu seperti mencapai kebenaran, memperoleh jawaban atas masalah, pengembangan ilmu pengetahuan, dan sebagainya.”60 Riset memegang peranan penting dalam praktik komunikasi. Proses komunikasi ditujukan untuk menciptakan komunikasi yang efektif. Komunikasi yang menyaratkan adanya pertukaran informasi (sharing of information) dan kesamaan makna (setala atau in tune) antara komunikator dengan komunikan.61 Dalam penelitian terdapat dua pendekatan penelitian yaitu penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif menurut Strauss and 60
Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi perbandingan perhitungan manual & SPSS, Jakarta : Kencana, 2014, hlm. 2 61 Rachmat Kriyantono, Teknis Praktis Riset Komunikasi, Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2012, hlm. 4
40
41
Corbin merupakan jenis penelitian yang menghasilkan penemuan – penemuan yang tidak dapat dicapai dengan menggunakan prosedur statistik atau cara kuantifikasi lainnya.62 Sementara itu, penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menggambarkan atau menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat digeneralisasikan.63 Penelitian kuantitatif pada prinsipnya adalah untuk menjawab masalah. Proses penelitiannya bersifat linier, dengan langkah – langkah yang jelas, mulai dari perumusan masalah, tujuan penelitian, konsep atau landasan teoritis, hipotesis, metode penelitian yang dipergunakan, teknik pengumpulan data, analisis data, serta menarik kesimpulan, dan saran – saran yang diajukan peneliti.64 Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif karena penulis ingin mendeskripsikan gambaran dari proses pembentukan opini publik di Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta (BEM UNJ) periode 2017 / 2018 mengenai video penyembelihan ayam oleh mahasiswa Universitas Negeri Jakarta yang diunggah di instagram Doni Herdaru pada 15 Februari 2017. 3.2 Metode Penelitian Survei adalah metode penelitian dengan menggunakan kuesioner sebagai instrumen pengumpulan datanya. Tujuannya untuk memperoleh 62
Rosady Ruslan, Metode Penelitian :Public Relations dan Komunikasi, Jakarta :PT. Rajagrafindo Persada, 2010, hlm. 214 63 Rachmat Kriyantono, Op. Cit, 2012, hlm. 55 64 Rosady Ruslan, Op. Cit, hlm. 253
42
informasi tentang sejumlah responden yang dianggap mewakili populasi tertentu.65 Menurut Irawan Soehartono, penelitian survei adalah penelitian pengamatan yang berskala besar pada kelompok – kelompok manusia. Tujuan dari survei ialah untuk memberikan gambaran tentang sesuatu.66 Metode survei merupakan metode pengumpulan „data primer‟ dengan memperolehnya secara langsung dari sumber lapangan penelitian. Biasanya pengumpulan data atau informasi dan fakta lapangan secara langsung tersebut melalui kuesioner (questionnair), dan wawancara (interview) baik lisan maupun tertulis yang memerlukan adanya kontak secara tatap muka (face to face contact) antara peneliti dengan respondennya (subjek). Data penelitian yang sebagian besar data deskriptif berasal dari subjek yang menyatakan
opini,
sikap,
pandangan,
pengalaman,
dan
penelitian
karakteristik tertentu baik secara individual maupun kelompok.67 Terdapat empat skala pengukuran yaitu nominal, ordinal, interval dan rasio. Dalam kuesioner yang akan di sebarkan oleh penulis menggunakan skala interval. Skala interval memungkinkan untuk menentukan jumlah jarak antar kategori.68 Jenis penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi atau hal – hal lain yang sudah disebutkan, yang 65
Rachmat Kriyantono, Op. Cit. Hlm. 59 Rosady Ruslan, Op. Cit, hlm 21 67 Ibid, hlm. 22 - 23 68 W. Lawrance Neuman, Social Research Methods Qualitative and Quantitative Approaches Seventh Edition, United States of America : Pearson, 2011, hlm. 217 66
43
hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian. Dalam penelitian ini peneliti tidak melakukan apa – apa terhadap objek atau wilayah yang diteliti. Istilah dalam penelitian, peneliti tidak mengubah, menambahkan atau mengadakan manipulasi terhadap objek atau wilayah penelitian. Dalam kegiatan penelitian ini, peneliti hanya memotret apa yang terjadi pada diri objek atau wilayah yang diteliti, kemudian memaparkan apa yang terjadi dalam bentuk laporan penelitian secara lugas, seperti apa adanya.69 Penelitian deskriptif adalah penelitian yang hanya menggambarkan tentang karakteristik (ciri – ciri individu), situasi atau sekelompok tertentu. Penelitian ini relatif sederhana yang tidak memerlukan landasan teoritis rumit atau pengajuan hipotesis tertentu.70 Penelitian ini menggunakan metode penelitian survey deskriptif melalui penyebaran kuesioner untuk mendapatkan data serta informasi yang diperlukan. Dalam penelitian ini penulis hanya membuat deskripsi yang relatif sederhana tanpa memakai landasan teoritis yang rumit. Jadi, penulis hanya menjelaskan dan menggambarkan proses pembentukan opini publik di Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta (BEM UNJ) mengenai video penyembelihan ayam oleh mahasiswa Universitas Negeri Jakarta yang diunggah di instagram Doni Herdaru pada 15 Februari 2017.
69
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta : Rineka Cipta, 2013, hlm. 3 70 Rosady Ruslan, Op. Cit, hlm. 12
44
3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Sementara itu menurut Riduwan dan Tita Lestari mengatakan bahwa “Populasi adalah keseluruhan dari karakteristik atau unit hasil pengukuran yang menjadi objek penelitian”. Maka dari itu, populasi merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat – syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian.71 Populasi bukan hanya orang sebagai objek / subjek penelitian, tetapi dapat juga pada benda – benda alam lainnya, dan termasuk jumlah (kuantitas atau kualitas) tertentu yang ada pada objek / subjek yang di amati, bahkan seluruh karakteristik tertentu yang dimiliki oleh objek atau subjek tersebut yang akan di teliti.72 Populasi penelitian ini adalah anggota BEM UNJ yang berjumlah 140 orang dan terdiri dari tujuh departemen yakni badan pengurus harian (BPH), departemen dalam negeri, departemen pendidikan, departemen advokasi, departemen
komunikasi
dan
informasi,
departemen
bisnis
dan
kewirausahaan, dan departemen sosial politik73
71
Ridwuan, Dasar – Dasar statistika, Bandung : Alvabeta CV, 2013, hlm. 8 Rosady Ruslan, Op. Cit hlm. 134 73 Hasil wawancara dengan Ketua Umum BEM Universitas Negeri Jakarta, Miqdad Ramadhan, pada tanggal 25 April 2017 pukul 14.30 WIB. 72
45
3.3.2 Sampel Dalam penelitian kuantitatif, representatif sampel sangat diperlukan karena riset kuantitatif bersifat dapat digeneralisasikan. Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.74 Sampel merupakan bagian dari populasi yang memiliki ciri – ciri atau keadaan tertentu yang akan diteliti. Sampel dapat didefinisikan sebagai anggota populasi yang dipilih dengan menggunakan prosedur tertentu sehingga diharapkan dapat mewakili populasi. Sampel dalam penelitian kuantitatif merupakan sebuah isu yang krusial yang dapat menentukan keabsahan hasil penelitian.75 Jadi, sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai ciri – ciri atau keadaan tertentu yang akan diteliti. Karena tidak semua data dan informasi akan diproses dan tidak semua orang atau benda akan diteliti melainkan cukup dengan menggunakan sampel yang mewakilinya76 Jumlah populasi penelitian ini ialah 140 orang anggota BEM UNJ periode 2017 / 2018.77 Namun, sampel yang digunakan ialah 58 orang anggota Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta periode 2017 / 2018 yang dihitung menggunakan rumus slovin. Jadi, sampel dalam penelitian ini adalah 58 orang anggota BEM UNJ periode 2017 / 2018 yang tidak mengikuti demo. 74
Suharsimi Arikunto, Op. Cit. Hlm. 174 Nanang Martono, Metode Penelitian Kuantitatif : Analisis Isi dan Analisis Data sekunder, Depok: PT Raja Grafindo Persada, 2014, Hlm 77 76 Riduwan, Op. Cit. Hlm. 10 77 Hasil wawancara dengan Ketua Umum BEM Universitas Negeri Jakarta, Miqdad Ramadhan, pada tanggal 25 April 2017 pukul 14.30 WIB. 75
46
3.4 Unit Analisis dan Unit Observasi 3.4.1 Unit Analisis Unit Analisis merupakan keseluruhan satuan atau unit yang akan diteliti. Unit analisis dapat berupa individu, kelompok, organisasi, dan keluarga.78 Unit analisis adalah satuan tertentu yang di perhitungkan sebagai subjek penelitian.79 Unit analisis di dalam penelitian ini adalah individu, yaitu anggota Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta periode 2017 / 2018. 3.4.2 Unit Observasi Unit observasi adalah unit yang dipergunakan sebagai sumber data yaitu dengan cara peneliti mengamati secara langsung objek yang akan teliti oleh peneliti. Maka dari itu, Unit Observasi adalah sumber informasi tempat kita mendapatkan informasi.80 Dalam penelitian ini, Unit observasi yang diambil penulis adalah organisasi yaitu anggota Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta.
78
Nanang Martono, Op. Cit. hlm. 76 Suharsimi Arikunto, Op. Cit, hlm 187 80 Nanang Martono, Op. Cit, hlm. 76 79
47
3.5 Ukuran Sampel dan Teknik Penarikan Sampel 3.5.1 Ukuran Sampel Penelitian kuantitatif bertujuan untuk generalisasi, karena itu sampel yang baik ialah yang memenuhi unsur representatif. Beberapa ahli mengatakan bahwasanya ukuran besar atau kecilnya sampel tidak ada ketentuan pasti, yang penting dalam hal ini sampel harus mewakili populasi.81 Untuk menentukan ukuran sampel dari populasi yang diketahui jumlahnya, maka digunakan rumus slovin yaitu sebagai berikut82: n=
N 1+Ne²
Keterangan: n = ukuran sampel N = ukuran populasi e = kelonggaran ketidaktelitian karena kesalah pengambilan sampel yang dapat ditoleransi. Konstanta ( 0,1 atau 10%). Batas kesalahan yang ditolerir bagi setiap populasi tidak sama. Ada yang 1%, 2%, 3%, 4%, 5% atau 10%. n=
140
1+ 140 x (10%)²
81 82
Rachmat Kriyantono, Op. Cit, 2012, hlm. 136 Rachmat Kriyantono, Op. Cit, 2012, hlm. 136
48
n=
140
1+ 140 x (0.01) n=
140 1+ 1.4
n=
140 2.4
n = 58,3 Berdasarkan rumus slovin, ukuran sampel dari penelitian ini adalah 58.3 yang dibulatkan menjadi 58. Maka jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 58 orang. 3.5.2 Teknik Penarikan Sampel Teknik pengambilan sampel atau teknik sampling adalah suatu cara mengambil sampel yang representatif dari populasi. Pengambilan sampel ini harus dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel yang benar – benar dapat mewakili dan dapat menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya. Ada dua macam teknik pengambilan sampling dalam penelitian yang umum dilakukan yaitu : probability sampling
dan
non probability
sampling.83 Probability sampling (Sampel probabilitas, sampel berpeluang) merupakan teknik sampling yang memberikan peluang yang sama bagi
83
Riduwan, Op. Cit. Hlm 11
49
seluruh anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.84 Sementara itu non probability sampling Kriyantono menjelaskan yang dimaksud nonprobabilita adalah sampel tidak melalui teknik random (acak). Disini semua anggota populasi belum tentu memiliki peluang yang sama untuk dipilih menjadi sampel, disebabkan pertimbangan-pertimbangan tertentu oleh periset.85 Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik penarikan sampel purposif. Teknik penarikan sampel purposif adalah teknik penarikan sampel berdasarkan pada karakteristik tertentu yang dianggap mempunyai hubungan dengan karakteristik populasi yang sudah diketahui sebelumnya. 86 Teknik ini mencangkup orang – orang yang diseleksi atas dasar kriteria – kriteria tertentu yang dibuat periset berdasarkan tujuan riset. Sedangkan orang – orang dalam populasi yang tidak sesuai dengan kriteria tersebut tidak dijadikan sampel.87 Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 140 orang anggota BEM UNJ periode 2017 / 2018.88 Namun, sampel yang digunakan peneliti berjumlah 58 orang anggota BEM UNJ yang memiliki karakteristik yang sudah ditentukan. Adapun karakteristik tertentu yang peneliti ambil untuk menjadi sampel adalah anggota BEM UNJ periode 2017 / 2018 yang tidak mengikuti Demo. 84
Nanang Martono, Op. Cit. Hlm. 77 Rachmat Kriyantono Op. Cit.,hal. 158. 86 Rosady Ruslan Op. Cit. Hlm. 157 87 Rachmat Kriyantono, Op. Cit. Hlm. 158 88 Hasil wawancara dengan Ketua Umum BEM Universitas Negeri Jakarta, Miqdad Ramadhan, pada tanggal 25 April 2017 pukul 14.30 WIB. 85
50
Hal tersebut di karenakan bahwa yang melakukan aksi pemotongan ayam tersebut bukanlah BEM UNJ periode 2017 / 2018 melainkan BEM UNJ periode 2016 / 2017. Selain itu peneliti mengambil anggota yang tidak mengikuti demo karena peneliti ingin mengetahui pendapat anggota BEM yang tidak terkait dalam video penyembelihan ayam dalam demo tersebut. Sebagai anggota BEM, mereka memiliki pendapat pribadi mengenai video penyembelihan ayam pada saat aksi demo yang dilakukan oleh BEM seluruh Indonesia termasuk BEM UNJ. Peneliti juga ingin mengetahui apakah ada dampak bagi masing – masing pribadi dari anggota BEM UNJ setelah munculnya video penyembelihan ayam ini. Dalam penelitian ini, peneliti sudah melakukan wawancara dengan ketua BEM UNJ periode 2017 / 2018, tim pengembang wakil rektor III serta kepala humas UNJ untuk mendapatkan informasi yang dapat menunjang penelitian. 3.6 Lokasi Penelitian Penelitian ini di lakukan di sekretariat BEM UNJ yang berlokasi di Gedung G lantai 1, kampus A Universitas Negeri Jakarta, Jl. Rawamangun muka, Jakarta timur, DKI Jakarta 13220.89
89
http://www.unj.ac.id di akses pada tanggal 11 April 2017 pukul 19.04 WIB
51
3.7 Uji Instrumen 3.7.1 Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat – tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan.90 Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Validitas dimaksudkan untuk menyatakan sejauh mana instrumen (misalnya kuesioner) akan mengukur apa yang ingin diukur.91 Validitas interval menggunakan KMO – MSA & Barlett’s test yang bisa digunakan untuk menguji hipotesis tidak sah yang variabelnya tidak berkorelasi dalam populasi. Test statistik kebulatan ini didasarkan pada transformasi chi – square pada penentuan dari korelasi matriks.92 Secara umum, nilai yang lebih besar dari 0.5 diperlukan. Hipotesis yang tidak sah, bahwa matriks korelasi populasi adalah identitas dari matriks, di tolak oleh Barlett’s test. Perkiraan statistik chi – square adalah 111, 314 dengan 15 derajat kebebasan, yang mana signifikan pada level 0.05.93
90
Suharsimi Arikunto, Op. Cit. Hlm. 211 Rachmat Kriyantono, Op. Cit. Hlm, 143 92 Naresh K. Malhotra, Marketing research : an applied orientation, United States of America: Pearson, 2010, hlm. 608 93 Ibid, hlm. 609 91
52
Tabel 3.1 Kriteria Penafsiran Koefisien Validitas Koefisien Validitas Tafsiran 0,8 - 1,00 Validitas sangat tinggi (sangat baik) 0,6 - 0,8 Validitas tinggi (baik) 0,4 - 0,6 Validitas sedang 0,2 - 0,4 Validitas rendah (kurang) 0,0 - 0,2 Validitas sangat rendah 0,00 Tidak Valid Sumber: Wahyu Agung 2010.94 Pada tabel 3.2. di atas dapat dilihat bahwa untuk mengukur nilai koefisien validitasnya, “Di atas 0,8 berarti sangat tinggi (sangat baik) sedangkan 0,2 berarti sangat terendah”.95 Tabel 3.2 Validitas proses pembentukan opini publik Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta periode 2017 / 2018. Dengan survey deskriptif : Mengenai video penyembelihan ayam oleh mahasiswa Universitas Negeri Jakarta yang diunggah di instagram Doni Herdaru pada 15 Februari 2017 KMO and Bartlett's Test n = 58 Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. Bartlett's Approx. Chi-Square Test of Df Sphericity Sig. Sumber : hasil output SPSS 94
.739 1606.205 561 .000
Wahyu Agung, Panduan SPSS 16.0, Yogyakarta: Gerailmu, 2010, Hal 95. Ibid, hal 230.
95
53
Pada penelitian ini penulis menggunakan validitas untuk mengukur antara kesesuaian hasil dengan keadaan sebenarnya saat melakukan penelitian. Dari hasil analisis yang diperoleh nilai KMO sebesar 0.739 melebihi 0,5 maka data pada penelitian mengenai proses pembentukan opini publik Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta periode 2017 / 2018 dengan survey deskriptif mengenai video penyembelihan ayam oleh mahasiswa Universitas Negeri Jakarta yang diunggah di instagram Doni Herdaru pada 15 Februari 2017 berada pada validitas tinggi. 3.7.2 Reliabilitas Reliabilitas adalah untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat pengukur yang sama pula. 96 Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang dapat dipercaya akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga.97 Reliabilitas menunjuk pada sebuah konsistensi hasil jika pengukuran diulang dua kali atau lebih. Coefficient alpha atau chronbach’s alpha merupakan rata-rata hasil pembagian dari berbagai macam cara untuk membagi jarak nilai skala. Hal penting mengenai chronbach’s alpha adalah nilai yang terkandung akan 96 97
Syofian Siregar, Op. Cit. Hlm 55 Suharsimi Arikunto, Op. Cit. Hlm. 221
54
meningkat dengan meningkatnya nomor pada skala.98 Teknik atau rumus ini dapat digunakan untuk menentukan apakah suatu instrumen penelitian reabel atau tidak, bila jawaban yang diberikan responden berbentuk skala seperti 1 – 3, dan 1 – 5, serta 1 – 7, atau jawaban responden yang menginterpretasikan penilaian sikap. Kriteria suatu instrumen dikatakan reliabel dengan menggunakan teknik ini, bila koefisien reliabilitas (r11) > dari 0,6.99 Tabel 3.3 Klasifikasi Reliabilitas Reliabilitas (r) Kriteria 0,8 – 1,00 Sangat Tinggi 0,6 – 0,79 Tinggi 0,4 – 0,59 Sedang 0,2 – 0,39 Rendah < 0,2 Sangat Rendah Sumber: Suharsimi Arikunto, 2007.100 Pada Tabel 3.4. di atas standar untuk mengukur nilai koefisien reliabilitasnya di atas 0,8 berarti memiliki nilai sangat tinggi dan kurang dari 0,2 berarti sangat rendah.101
98
Naresh K Malhotra, Op.cit., hlm. 314 Syofian Siregar, Op. Cit. Hlm. 57 100 Suharsimi Arikunto. Op. cit. Hal 245 101 Ibid., hal 245. 99
55
Tabel 3.4 Case processing proses pembentukan opini publik Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta periode 2017 / 2018. Dengan Survey Deskriptif : Mengenai video penyembelihan ayam oleh mahasiswa Universitas Negeri Jakarta yang diunggah di instagram Doni Herdaru pada 15 Februari 2017 Case processing summary n = 58 N Cases Valid 58 a Excluded 0 Total 58 Sumber : Hasil Output SPSS
% 100.0 .0 100.0
Tabel 3.5 Reliability statistics summary proses pembentukan opini publik Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta periode 2017 / 2018. Dengan Survey Deskriptif : Mengenai video penyembelihan ayam oleh mahasiswa Universitas Negeri Jakarta yang diunggah di instagram Doni Herdaru pada 15 Februari 2017 Reliability statistics n = 58 Cronbach's Alpha Cronbach's Based on Alpha Standardized Items N of Items .894 .894 Sumber : Hasil Output SPSS
34
Berdasarkan keterangan hasil tabel reliability statistic di atas, penulis melihat bahwa reliabilitas dari 34 pernyataan yang diajukan oleh penulis kepada 58 responden mempunyai nilai cronbach’s alpha = 0,894 dan cronbach’s alpha based on standardized items = 0,894. Maka data pada
56
penelitian mengenai proses pembentukan opini publik Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta periode 2017 / 2018. Dengan Survey Deskriptif
:
mengenai
video
penyembelihan
ayam
oleh
mahasiswa
Universitas Negeri Jakarta yang diunggah di instagram Doni Herdaru pada 15 Februari 2017 berada pada validitas dapat di katakan valid dan berada pada validitas sangat tinggi, dapat dikatakan reliabel. 3.8 Teknik Pengumpulan Data Rachmat Kriyantono mendefinisikan instrumen pengumpulan data atau disebut saja sebagai instrumen riset adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh periset dalam kegiatan mengumpulkan data agar kegiatan itu menjadi sistematis dan dipermudah olehnya.102 Berdasarkan sumbernya, data terbagi menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data dalam penelitian menggunakan teknik pengumpulan data primer dan sekunder yang akan dijelaskan di bawah ini. 3.8.1 Data Primer Data primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung dari sumber pertama atau tempat objek penelitian dilakukan.103 Sumber data ini bisa responden atau subjek riset, dari hasil pengisian kuesioner, 102
wawancara,
observasi.104
Ibid, hal 96. Syofian Siregar, Op. Cit. Hlm, 16 104 Rachmat Kriyantono, Op. Cit hal. 41-42. 103
Wawancara
merupakan
metode
57
pengumpulan data dengan cara peneliti mengajukan pertanyaan secara lisan kepada
seseorang
(informan
atau
responden).105 Wawancara
dapat
dilakukan secara langsung (dengan tatap muka) dan melalui perantara (menggunakan media komunikasi jarak jauh).106 Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh responden. Disebut juga angket. Kuesioner bisa dikirim melalui pos atau peneliti mendatangi secara langsung responden. Bisa diisi saat periset datang sehingga pengisiannya didampingi periset, bahkan periset bisa bertindang sebagai pembaca pertanyaan dan responden tinggal menjawab berdasarkan jawaban yang disediakan. Tujuan penyebaran angket adalah mencari informasi yang lengkap mengenai suatu masalah dari responden tanpa merasa khawatir bila responden memberikan jawaban yang tidak sesuai dengan kenyataan dalam pengisian daftar pertanyaan. 107 Tujuan dari penyebaran angket adalah untuk mencari informasi yang lengkap mengenai
proses
pembentukan
opini
publik
BEM
UNJ
mengenai
permasalahan video pemotongan ayam di foto Presiden Jokowi – JK pada aksi tanggal 20 Oktober 2016. Kuesioner (angket) terbagi menjadi dua yaitu angket tertutup yaitu pertanyaan – pertanyaan yang diberikan kepada responden sudah dalam bentuk pilihan ganda jadi kuesioner jenis ini responden tidak diberikan kesempatan untuk mengeluarkan pendapat. Sementara itu kuesioner terbuka 105
Syofian Siregar, Op. Cit. Hlm. 85 Nanang Martono, Op. Cit. Hlm. 86 107 Rachmat Kriyantono, Op. Cit. Hlm, 97 106
58
merupakan angket atau pertanyaan – pertanyaan yang diberikan kepada responden
yang
memberikan
keleluasaan
kepada
responden
untuk
memberikan pendapat sesuai dengan keinginan mereka.108 Kuesioner yang akan disebarkan dalam penelitian ini adalah kuesioner tertutup dimana responden telah diberikan alternatif jawaban oleh periset. Responden tinggal memilih jawaban yang menurutnya sesuai dengan realitas yang dialaminya, biasanya dengan memberikan tanda X atau √.109 3.8.2 Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diterbitkan atau di gunakan oleh organisasi yang bukan pengolahannya.110 Data sekunder adalah data penelitian yang diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara atau digunakan oleh lembaga yang bukan merupakan pengolahannya, tetapi dapat dimanfaatkan dalam suatu penelitian tertentu.111 Data Sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua atau sumber sekunder.112 Dalam penelitian ini data sekunder yang digunakan oleh penulis adalah berita – berita yang dikumpulkan oleh penulis dari berbagai macam sumber
seperti
majalahsiantar.com,
dari
detik.com,
tribunnews.com
@UNJ_Official. 108
Syofian Siregar, Op. Cit. Hlm, 21 Rachmat Kriyantono, Op. Cit., 2010, hal. 98. 110 Syofian Siregar, Op. Cit. Hlm. 16 111 Rosady Ruslan, Op. Cit. Hlm. 138 112 Rachmat Kriyantono, Op. Cit., 2010, hal. 42. 109
unjkita.com, dan
juga
mahasiswanews.com, dari
twitter
UNJ
59
3.9 Teknis Analisis Data Analisis univariat terhadap satu variabel. Jenis analisis ini dilakukan untuk
riset
penghitungan
deskriptif, statistik
dan
menggunakan
deskriptif
nantinya
statistik
deskriptif.
merupakan
dasar
Hasil bagi
penghitungan analisis berikutnya.113 Penelitian ini memakai satu variabel yaitu proses pembentukan opini publik BEM UNJ. Statistik deskriptif digunakan pada riset deskriptif, yang berupaya menggambarkan gejala atau fenomena dari satu variabel yang diteliti tanpa berupaya menjelaskan hubungan - hubungan yang ada.
Beberapa jenis teknik yang termasuk
kategori statistik deskriptif yang sering digunakan antara lain: tabel (distribusi) frekuensi, tendensi sentral, dan standar deviasi. 114 Penelitian ini dilakukan untuk menggambarkan fenomena proses pembentukan opini publik BEM UNJ tanpa berupaya menjelaskan hubungan - hubungan yang ada. Dalam penelitian ini, jenis teknik statistik deskriptif yang digunakan adalah tendensi sentral. Tendensi sentral adalah ukuran statistik yang menyatakan bahwa satu skor yang dapat mewakili keseluruhan distribusi skor atau penelitian yang diteliti. Dengan demikian, maka tendensi sentral merupakan penyederhanaan data untuk mempermudah peneliti membuat interpretasi dan mengambil
113 114
Rachmat Kriyantono, Op. Cit. Hlm, 168 Ibid, hlm.169.
60
suatu kesimpulan.115Tendensi sentral bertujuan untuk mendapatkan ciri khas tertentu dalam bentuk sebuah nilai bilangan yang merupakan ciri khas dari bilangan tersebut. Ada tiga bentuk tendensi sentral yang sering digunakan yaitu mean, median, dan modus.116Mean (nilai rata - rata) adalah nilai tengah dari total bilangan. Modus, merupakan jenis tendensi sentral yang menunjukkan frekuensi terbesar pada suatu kelompok data nominal tertentu. Median, adalah nilai tengah sebuah data. Untuk mencarinya, data terlebih dulu diurutkan.117 Pada penelitian ini penulis menggunakan tendensi sentral karena peneliti menggunakan skala pengukuran interval. Maka, tendensi sentral yang digunakan adalah mean dalam analisis data proses pembentukan opini publik Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta. Mean merupakan nilai tengah dari total bilangan. Berikut adalah rumus mean: N = ∑ fX N Keterangan: f
= Frekuensi
X
= Nilai pengukuran
N
= Banyak pengamatan
115
Agus Irianto, STATISTIK : Konsep Dasar, Aplikasi dan Pengembangannya edisi kedua, Jakarta : Kencana, 2004, hlm. 25 116 Ibid, hlm. 170 117 Ibid, hlm. 171
61
3.10 Skala Pengukuran Menurut Indriantoro dan Supomo terdapat empat macam skala yaitu: skala nominal, ordinal, interval dan ratio.118 Skala yang digunakan penulis untuk penelitian ini adalah skala Interval. Skala interval dapat dinyatakan dengan angka 1 – 5 dan 7, pengukuran ini menggunakan konsep jarak (interval) yang sama karena tidak menggunakan angka 0 sebagai awal perhitungan dan nilai skala interval bukan angka yang absolut.119 Penulis ingin menguji proses pembentukan opini publik BEM UNJ periode 2017 / 2018 mengenai video penyembelihan ayam oleh mahasiswa UNJ yang diunggah di instagram Doni Herdaru pada 15 Februari 2017 dengan menggunakan skala interval 1 – 5. Skala 1 = Sangat Tidak Setuju (STS), Skala 2 = Tidak Setuju (TS), Skala 3 = Netral (N), Skala 4 = Setuju (S), Skala 5 = Sangat Setuju (SS). 3.11 Definisi Konsep Konsep adalah suatu istilah, terdiri dari satu kata atau lebih yang menggambarkan suatu generalisasi terhadap gejala yang berlaku umum atau abstraksi
mengenai
suatu
fenomena
yang
dirumuskan
atas
dasar
generalisasi dari sejumlah karakteristik kejadian, keadaan, kelompok, atau individu tertentu.120
118
Rosady Ruslan Op. Cit. Hlm 204 Ibid, hlm. 207 120 Syofian Siregar, Op. Cit. Hlm. 9 119
62
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan konsep opini publik yang kemudian diturunkan menjadi variabel. Variabel adalah konstruk yang sifat – sifatnya telah diberi angka (kuantitatif) atau juga dapat diartikan variabel adalah konsep yang mempunyai bermacam – macam nilai, berupa kuantitatif maupun kualitatif yang dapat berubah – ubah nilainya.121 Variabel dalam penelitian ini adalah proses pembentukan opini publik mahasiswa UNJ. Variabel tersebut kemudian diturunkan menjadi dimensi yang pada penelitian ini terdapat enam dimensi. Dimensi yang pertama adalah perbedaan opini yang diturunkan ke dalam dua indikator yakni faktor munculnya perbedaan opini dan empat segi pengkajian opini publik. Dimensi kedua adalah terbentuknya publik yang diturunkan dalam satu indikator yaitu ciri – ciri publik. Ketiga, dimensi tahap pembicaraan dan pembentukan opini publik yang memiliki dua indikator yaitu tiga tahap pembicaraan dan pembentukan opini. Dimensi yang keempat yaitu opini publik yang direncanakan VS tidak direncanakan. Dalam dimensi ini terdapat dua indikator yaitu opini direncanakan dan opini tidak direncanakan. Dimensi kelima, cara kerja opini publik yang terbagi menjadi dua indikator yaitu pandangan umum dan opini publik. Keenam, dimensi yang terakhir adalah peranan humas dalam pembentukan opini publik yang terbagi menjadi dua indikator yaitu opini yang rasional dan informasi yang relevan.
121
Ibid, Hlm. 10
63
3.12 Operasionalisasi Konsep Tabel 3.6 Operasionalisasi Konsep PROSES PEMBENTUKAN OPINI PUBLIK BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA PERIODE 2017 / 2018 (Survey Deskriptif : Mengenai video penyembelihan ayam oleh mahasiswa Universitas Negeri Jakarta yang diunggah di instagram Doni Herdaru pada 15 Februari 2017) Konsep Variabel Dimensi Opini Proses 1. Perbedaan Publik, Pembentukan Opini Edisi Opini Publik Kedua, Dra. Helena Olii, M.M Novi Erlita, 2. Terbentuknya S.Sos., publik M.A. 3. Tahap Pembicaraan dan pembentukan opini
Indikator a) Faktor munculnya perbedaan Opini b) Empat segi Pengkajian Opini Publik a) Ciri – ciri publik
a) Tiga Tahap Pembicaraan b) Pembentukan Opini
4. Opini publik: direncanakan VS tak direncanakan
a) Opini direncanakan b) Opini tidak direncanakan
5. Cara Kerja Opini Publik
a) Pandangan umum b) Opini Publik
6. Peranan Humas dalam Pembentukan Opini Publik
a) Opini yang rasional b) Informasi yang relevan
Skala Skala Interval 1-5 5 = Sangat Setuju (SS) 4 = Setuju (S) 3 = Netral (N) 2 = Tidak Setuju (TS) 1 = Sangat Tidak Setuju (STS)
64
3.13 Keterbatasan dan Kelemahan Penelitian 1. Keterbatasan dalam penelitian ini adalah kurangnya penjelasan konsep tentang opini publik dari sumber buku yang digunakan terkait dengan variabel yaitu proses pembentukan opini publik yang digunakan oleh penulis. 2. Kelemahan dalam penelitian ini ialah pengurusan surat yang memakan waktu cukup lama. 3. Kelemahan dari penelitian ini adalah sulit dan lamanya waktu untuk melakukan
wawancara
dari
pihak
BEM
UNJ
karena
adanya
kesalahpahaman baik dari peneliti dengan pihak BEM UNJ periode 2017 / 2018.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1
Gambaran
Umum
Badan
Eksekutif
Mahasiswa
Universitas
Negeri Jakarta (BEM UNJ). Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta (BEM UNJ) adalah organisasi pemerintah mahasiswa (OPMAWA) ditingkat universitas, BEM UNJ sebagai lembaga eksekutif menjalankan fungsi peran dan kewajiban pemerintahan kemahasiswaan. Bertempat di gedung G lantai 1 ruang 104.120 BEM UNJ periode 2017 / 2018 memiliki tujuh departemen yaitu badan pengurus harian (BPH), kepala biro bisnis dan kemitraan, kepala departemen pendidikan, kepala departemen sosial politik, kepala departemen komunikasi dan informasi, kepala departemen dalam negeri dan kepala departemen advokasi.121 Berikut ini adalah tugas – tugas dari bagian – bagian departemen yang ada di BEM UNJ. Di BPH, terdapat ketua BEM UNJ yakni Miqdad Ramadhan yang memimpin BEM UNJ periode 2017 / 2018. Ketua BEM UNJ dibantu dengan wakil yaitu Mohammad Hafizh. Dalam badan pengurus harian terdapat
sekertaris
yang
bertugas
120
mengurus
kesekertariatan
http://bemunj.com diakses pada tanggal 4 Juni 2017 pada pukul 21.42 WIB ibid
121
65
dan
66
administrasi. Bendahara yang
pengelola dan penanggung jawab sistem
keuangan organisasi. Dalam struktur organisasi terdapat biro bisnis dan kemitraan, biro ini mengurus kemitraan yang berguna untuk mensukseskan kerjasama BEM UNJ dengan lembaga lain.122 selanjutnya terdapat departemen pendidikan yang bertugas untuk menciptakan – mengkaji – mengawal – ISU PENDIDIKAN baik ditingkat kampus sampai di tingkat nasional. Departemen selanjutnya adalah departemen sosial politik ialah departemen yang mengurusi bidang sosial dan politik dari BEM UNJ, mengawal
kebijakan
pemerintah
di
tingkat
regional,
nasional,
dan
internasional serta pengabdian masyarakat. Departemen komunikasi dan informasi bergerak dalam penyebaran informasi, propaganda media, dan hubungan masyarakat (HUMAS). Departemen ini mengelola akun media online BEM UNJ yaitu twitter (BEMUNJ_OFFICIAL), web (bemunj.org), facebook (Bem Unj), dan instagram (BEMUNJ_OFFICIAL). Departemen dalam negeri ialah departemen yang menjadi leading dalam segala urusan mengenai internal kampus UNJ. Fokus utamanya ialah sistematika pola pengaderan, manajemen segala kebijakan kampus, dan tata kelola kampus di bidang lingkungan hidup. Lalu yang terakhir ialah departemen advokasi yakni bertanggung jawab dengan advokasi mahasiswa, 122
Instagram BEM UNJ (BEMUNJ_OFFICIAL)
67
menyaring
aspirasi
civitas
akademika
dan
pelayanan
kesejahteraan
mahasiswa.123 4.1.2 Visi dan Misi Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta A. Visi “Menjadikan lingkungan BEM UNJ yang berperan aktif dan berkontribusi untuk Indonesia” B. Misi Adapun misi dari Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta ialah: 1. Berkolaborasi aktif dengan setiap organisasi di UNJ 2. Melakukan pencerdasan dalam segi sosial, politik, dan pendidikan kepada masyarakat UNJ 3. Berperan aktif dalam kebijakan skala kampus, regional dan nasional. 4.2 Objek Kajian 4.2.1 Video aksi pemotongan ayam oleh mahasiswa Universitas Negeri Jakarta Video aksi pemotongan ayam yang melibatkan BEM UNJ telah mengakibatkan pro dan kontra dari berbagai pihak. Pihak kontra yang 123
Ibid
68
melibatkan animal defender selaku yang mengunggah video tersebut melalui akun instagram Doni Herdaru pada 15 Februari 2017 dan pihak yang pro terhadap video tersebut, mayoritas adalah para mahasiswa. Namun setelah munculnya video tersebut tanggapan yang diberikan oleh pihak UNJ hanya melalui twitter UNJ yang mengundang pihak animal defender untuk melakukan mediasi oleh pihak humas dan wakil rektor III Universitas Negeri Jakarta. Sementara dari pihak BEM UNJ periode 2017 / 2018 belum memberikan klarifikasi menanggapi video tersebut. Responden pada penelitian ini adalah 58 orang anggota BEM UNJ periode 2017 / 2018 dari jumlah populasi yaitu 140 orang anggota BEM UNJ periode 2017 / 2018.124 4.3 Hasil Penelitian Identitas
responden
dalam
penyebaran
kuesioner
terdiri
dari
responden laki – laki yang berjumlah 21 orang dan responden perempuan yang berjumlah 37 orang. Hal ini dikarenakan perempuan jarang mengikuti aksi demo sementara laki – laki kebanyakan selalu mengikuti aksi demo.
124
Hasil wawancara dengan ketua BEM UNJ periode 2017 /2018
69
4.3.1 Dimensi : Perbedaan opini 4.3.1.1 Indikator : Faktor munculnya perbedaan opini Tabel 4.1 Terdapat perbedaan pandangan terhadap fakta video aksi pemotongan ayam dalam demo di kalangan mahasiswa. n = 58 Mean Pernyataan Frekuensi Persentase 5 = (Sangat Setuju) 33 56.9% 4 = (Setuju) 14 24.1% 3 = (Netral) 6 10.3% 4.28 (Sangat Setuju) 2 = (Tidak Setuju) 4 6.9% 1 = (Sangat Tidak Setuju) 1 1.7% Total 58 100.0% Berdasarkan tabel 4.1 dengan pernyataan terdapat perbedaan pandangan terhadap fakta video aksi
pemotongan ayam dalam demo di
kalangan mahasiswa, rata – rata responden menyatakan sangat setuju dengan nilai mean 4.28. Dalam dimensi perbedaan opini terdapat faktor yang melatarbelakangi terjadinya perbedaan opini publik tersebut. Salah satu faktornya adalah perbedaan pandangan terhadap fakta. Perbedaan pandangan terhadap fakta ini diakibatkan karena adanya belief kepercayaan tentang sesuatu, attitude yaitu hal yang dirasakan oleh seseorang dan perception yakni persepsi. Dalam hal ini terdapat perbedaan pandangan terhadap fakta video aksi
70
pemotongan ayam dalam demo di kalangan mahasiswa sangat disetujui oleh responden dengan persentase 56,9%. Perbedaan pandangan terhadap fakta video pemotongan ayam saat aksi yang sudah beredar memunculkan banyak pro dan kontra. Masing – masing mahasiswa memiliki perbedaan pandangan terhadap video tersebut. BEM UNJ periode 2017 / 2018 yang merupakan salah satu organisasi di tingkat universitas menyatakan sangat setuju dengan adanya perbedaan pandangan terhadap fakta video aksi pemotongan ayam dalam demo di kalangan mahasiswa. Tabel 4.2 Aksi pemotongan ayam dalam video tersebut bertujuan mendukung tercapainya pesan yang disampaikan dalam demo atas ketidaksetujuan kinerja 2 tahun Jokowi – JK. n = 58 Pernyataan 5 = (Sangat Setuju) 4 = (Setuju) 3 = (Netral) 2 = (Tidak Setuju) 1 = (Sangat Tidak Setuju) Total
Frekuensi Persentase 36 62.1% 11 19.0% 7 12.1% 3 5.2% 1 1.7% 58 100.0%
Mean
4.34 (Sangat Setuju)
Berdasarkan Tabel 4.2 pernyataan aksi pemotongan ayam dalam video tersebut bertujuan mendukung tercapainya pesan yang disampaikan dalam demo atas ketidaksetujuan kinerja 2 tahun Jokowi – JK. Rata – rata responden menyatakan sangat setuju dengan mean 4.34.
71
Pernyataan tersebut dalam faktor perbedaan opini publik dikarenakan adanya perbedaan perkiraan tentang cara – cara terbaik untuk mencapai tujuan. Opini perorangan berkembang menjadi konsensus (kesepakatan), dan terkristalisasi jika masyarakat dalam kelompok tertentu mempunyai kesamaan dalam visi, ide, nilai – nilai yang dianut, latar belakang dan tujuan yang hendak dicapai. Maka dari itu mahasiswa yang mengikuti aksi tersebut sepakat melakukan aksi pemotongan ayam tersebut sebagai luapan kekecewaan karena mereka tidak bisa menemui presiden Jokowi. Kemudian munculnya video aksi pemotongan ayam yang melibatkan mahasiswa UNJ tersebut mengakibatkan pro dan kontra dikalangan masyarakat. Dari pernyataan tersebut dapat dilihat bahwa rata – rata responden sangat setuju dengan persentase 62,1%. Aksi
pemotongan
ayam
dalam
video
bertujuan
mendukung
tercapainya pesan yang disampaikan dalam demo atas ketidaksetujuan kinerja 2 tahun Jokowi – JK. BEM UNJ periode 2017 / 2018 menyatakan sangat setuju terkait aksi pemotongan ayam oleh mahasiswa UNJ dalam video tersebut, karena aksi – aksi tersebut merupakan gimik yang biasa mereka lakukan saat menjalankan demo. Walaupun begitu mereka tetap menerima pendapat dari mahasiswa ataupun masyarakat luar yang merasa kurang setuju terdapat aksi tersebut.
72
Tabel 4.3 Terdapat perbedaan motif antara pihak yang melakukan demo yakni BEM - SI dengan pihak yang menyebarkan video pemotongan ayam yaitu Animal Defender. n = 58 Pernyataan 5 = (Sangat Setuju) 4 = (Setuju) 3 = (Netral) 2 = (Tidak Setuju) 1 = (Sangat Tidak Setuju) Total
Frekuensi Persentase 21 36.2% 19 32.8% 11 19.0% 4 6.9% 3 5.2% 58 100.0%
Mean
3.88 (Setuju)
Berdasarkan tabel 4.3 dengan pernyataan terdapat perbedaan motif antara pihak yang melakukan demo yakni BEM - SI dengan pihak yang menyebarkan video pemotongan ayam yaitu animal defender. Rata – rata responden menyatakan sangat setuju dengan mean 3.88. Terdapat perbedaan motif untuk mencapai tujuan dalam dimensi perbedaan opini ini mengakibatkan Doni Herdaru yang mengatas namakan animal defender menyebarkan video aksi pemotongan ayam ini. Perbedaan motif ini dikarenakan adanya persepsi yang berbeda antara pihak BEM dengan animal defender. Perbedaan ini dilatarbelakangi karena adanya perbedaan latar belakang budaya, kebiasaan, dan adat istiadat yang dianut, pengalaman masa lalu, nilai – nilai yang dianut serta berita – berita, pendapat – pendapat yang berkembang di masyarakat. Maka dari itu, bisa dilihat
73
bahwa rata – rata responden menyatakan sangat setuju terhadap pernyataan tersebut dengan persentase 36.2%. Responden menyatakan sangat setuju dalam pernyataan terdapat perbedaan motif antara pihak yang melakukan demo yakni BEM – SI dengan pihak yang menyebarkan video pemotongan ayam yaitu animal defender. Dalam wawancara dengan tim pengembang wakil rektor UNJ dan ketua BEM UNJ
mereka
mengakui
bahwa
adanya
perbedaan
pendapat
yang
dilatarbelakangi permasalahan politik antara pihak UNJ dengan animal defender. 4.3.1.2 Indikator : Empat segi pengkajian opini publik Tabel 4.4 Pendapat yang muncul mengenai video aksi pemotongan ayam tersebut di dominasi BEM UNJ n = 58 Pernyataan 5 = (Sangat Setuju) 4 = (Setuju) 3 = (Netral) 2 = (Tidak Setuju) 1 = (Sangat Tidak Setuju) Total
Frekuensi Persentase 8 13.8% 11 19.0% 22 37.9% 11 19.0% 6 10.3% 58 100.0%
Berdasarkan tabel 4.4, dengan pernyataan pendapat mengenai
video
Rata- rata
3.07 (Netral)
yang
muncul
aksi pemotongan ayam tersebut di dominasi BEM UNJ.
Rata – rata responden menyatakan netral dengan memperoleh mean 3.07.
74
Dalam dimensi perbedaan opini terdapat empat segi pengkajian opini publik yang dijadikan pembelajaran terhadap opini publik. salah satu dari empat segi pengkajian tersebut adalah difusi yakni opini yang timbul merupakan suara terbanyak atau hanya dari golongan tertentu. Pernyataan pendapat yang muncul mengenai video aksi pemotongan ayam tersebut di dominasi
BEM
UNJ.
Dalam
perkembangan
opini
terdapat
dimensi
pengalaman masa lalu audience. Audience atau khalayak pernah memiliki suatu pengalaman tetentu atas objek yang dibicarakan dalam hal ini video aksi pemotongan ayam dalam demo. Kemudian, khalayak akan melakukan penilaian yang diperkuat oleh informasi lain seperti berita dan kejadian yang sama. Semakin tinggi dan sama pengalaman masing – masing individu akan semakin besar pula kemungkinan terjadinya kesepakatan. Maka dari itu, responden menyatakan netral dengan persentase 37.9%. Responden menyatakan netral terhadap penyataan pendapat yang muncul mengenai video aksi pemotongan ayam tersebut di dominasi BEM UNJ. Karena masing – masing dari anggota BEM UNJ periode 2017 / 2018 tidak semuanya terlibat dalam aksi yang ada dalam video tersebut.
75
Tabel 4.5 Setelah sebulan munculnya video aksi pemotongan ayam tersebut, video tersebut masih menjadi perbincangan hangat di BEM UNJ. n = 58 Pernyataan 5 = (Sangat Setuju) 4 = (Setuju) 3 = (Netral) 2 = (Tidak Setuju) 1 = (Sangat Tidak Setuju) Total
Mean Frekuensi Persentase 44 75.9% 7 12.1% 1 1.7% 4.47 (Sangat Setuju) 2 3.4% 4 6.9% 58 100.0%
Berdasarkan tabel 4.5 dengan pernyataan setelah sebulan munculnya video aksi pemotongan ayam tersebut, video tersebut masih menjadi perbincangan hangat di BEM UNJ. Rata – rata responden menyatakan sangat setuju dengan perolehan nilai mean 4.47. Dalam empat segi pengkajian opini publik terdapat persistence yaitu berapa lama berlangsungnya isu tersebut. Pendapat ataupun kesepakatan atas masing – masing anggota BEM UNJ periode 2017 / 2018 memerlukan beberapa waktu. Lamanya waktu yang dibutuhkan sangat tergantung pada unsur emosi anggota, kesamaan persepsi, kepercayaan atas isu yang dibicarakan, pengalaman yang sama, dan tekanan – tekanan dari luar. Dalam hal BEM UNJ sangat setuju terhadap pernyataan tersebut dengan persentase 75,9%.
76
Responden menyatakan sangat setuju terhadap pernyataan setelah sebulan munculnya video aksi pemotongan ayam tersebut, video tersebut masih menjadi perbincangan hangat di BEM UNJ, dikarenakan masih banyaknya respon negatif dari sosial media instagram yang mengakibatkan permasalahan video ini memakan waktu yang cukup lama. Tabel 4.6 Protes - protes di social media mengenai video aksi pemotongan ayam tersebut berdampak terhadap aktivitas BEM UNJ n = 58 Pernyataan 5 = (Sangat Setuju) 4 = (Setuju) 3 = (Netral) 2 = (Tidak Setuju) 1 = (Sangat Tidak Setuju) Total
Frekuensi Persentase 20 34.5% 19 32.8% 11 19.0% 6 10.3% 2 3.4% 58 100.0%
Mean
3.84 (Setuju)
Berdasarkan tabel 4.6 dengan pernyataan protes – protes di social media mengenai video aksi pemotongan ayam tersebut berdampak terhadap aktivitas BEM UNJ. Rata – rata responden menyatakan sangat setuju dengan memperoleh nilai mean 3.84. Dalam pengkajian opini publik terdapat intensitas yakni seberapa kuat dampak dari isu tertentu. Penyebaran video aksi pemotongan ayam oleh mahasiswa UNJ ini dilakukan melalui media sosial instagram. Opini biasanya akan berkembang lebih pesat lagi apabila suatu kejadian diekspos media
77
massa. Media massa sering disebut sebagai alat pembentukan opini publik, baik itu melalui pilihan kata, cerita, foto yang ditampilkan, atau rekaman video yang ditayangkan seperti video pemotongan ayam oleh mahasiswa UNJ. Dalam hal ini BEM UNJ periode 2017 / 2018 sangat setuju dengan pernyataan tersebut dengan persentase 34,5%. Responden menyatakan sangat setuju dengan pernyataan protes – protes di social media mengenai video aksi pemotongan ayam tersebut berdampak terhadap aktivitas BEM UNJ. Karena protes – protes tersebut tidak hanya muncul di instagram Doni Herdaru selaku pengunggah video dan juga di kolom komentar instagram BEM UNJ melainkan juga muncul di twitter (@UNJ_Official) yang mengakibatkan pihak kampus memanggil mahasiswa dan beberapa anggota BEM yang terlibat untuk dimintai keterangan. Tabel 4.7 Terdapat pro dan kontra dari mahasiswa UNJ terhadap video aksi pemotongan ayam tersebut. n = 58 Pernyataan 5 = (Sangat Setuju) 4 = (Setuju) 3 = (Netral) 2 = (Tidak Setuju) 1 = (Sangat Tidak Setuju) Total
Mean Frekuensi Persentase 32 55.2% 18 31.0% 3 5.2% 4.28 (Sangat Setuju) 2 3.4% 3 5.2% 58 100.0%
78
Berdasarkan tabel 4.7 dengan pernyataan terdapat pro dan kontra dari mahasiswa UNJ terhadap aksi pemotongan ayam tersebut. Rata – rata responden menyatakan sangat setuju dengan nilai mean 4.28. Dalam segi pengkajian opini publik terdapat reasonableness yaitu seberapa kuat alasan kemunculan isu tertentu. Pernyataan tersebut menjadi alasan yang kuat munculnya permasalah video pemotongan ayam ini. Karena disebarkan melalui instagram yang memiliki cakupan publik yang luas maka pendapat yang berawal muncul di kolom komentar Doni Herdaru yang merupakan pengunggah video tersebut berlanjut ke instagram BEM UNJ dan juga twitter UNJ. Selain itu munculnya tokoh Doni Herdaru yang mengaku sebagai pendiri animal defender dan juga Bagus Tito yang saat itu masih menjabat sebagai ketua BEM seluruh Indonesia yang berkaitan dengan permasalahan video ini. Pernyataan ini mendapatkan respon sangat setuju dengan persentase 55,2% dari anggota BEM UNJ periode 2017 / 2018 yang merupakan periode setelah kepemimpinan Bagus Tito yang dianggap terlibat dalam aksi pemotongan ayam dalam video tersebut. Munculnya video pemotongan ayam oleh mahasiswa yang mengenakan almamater UNJ serta kemunculan nama Bagus Tito dalam permasalahan ini menarik minat mahasiswa UNJ termasuk anggota BEM UNJ 2017 / 2018 untuk menyatakan pendapat mereka. Baik itu pro dan kontra terhadap video tersebut.
79
4.3.2 Dimensi : Terbentuknya publik 4.3.2.1 Indikator : Ciri – ciri publik Tabel 4.8 Terdapat birokrasi UNJ yang membahas mengenai video aksi pemotongan ayam tersebut. n = 58 Pernyataan 5 = (Sangat Setuju) 4 = (Setuju) 3 = (Netral) 2 = (Tidak Setuju) 1 = (Sangat Tidak Setuju) Total
Frekuensi Persentase 22 37.9% 15 25.9% 12 20.7% 6 10.3% 3 5.2% 58 100.0%
Mean
3.81 (Sangat Setuju)
Berdasarkan tabel 4.8 dengan pernyataan terdapat birokrasi UNJ yang membahas mengenai video aksi pemotongan ayam tersebut. Rata – rata responden menyatakan sangat setuju dengan perolehan mean sebesar 3.81. Dalam dimensi terbentuknya publik terdapat ciri – ciri publik yang salah satunya adalah menghadapi isu tertentu. Di UNJ sendiri terdapat publik – publik yang menanggapi semua isu termasuk isu video pemotongan ayam ini, publik yang apatis terhadap isu, ada juga publik yang hanya tertarik pada satu isu dan juga publik yang aktif ketika semua media sudah mengekspos salah satu isu. Dari publik yang aktif itu menghadirkan kelompok – kelompok baik itu dari mahasiswa UNJ termasuk BEM UNJ periode 2017 / 2018, kelompok – kelompok tersebut tidak direncanakan dan bersifat alamiah yang
80
membicarakan permasalahan ini. Kelompok – kelompok kecil tersebut tidak didirikan secara resmi dan bertemu secara spontanitas karena tertarik membicarakan permasalah video ini. Responden menyatakan sangat setuju dengan persentase 37.9% terhadap pernyataan ini. Karena setelah munculnya video aksi pemotongan ini
terdapat pula
kelompok – kelompok kecil yang membicarakan
permasalahan ini walaupun tidak secara detail dan menyeluruh. Tabel 4.9 Terdapat diskusi - diskusi yang dilakukan BEM UNJ untuk mahasiswa yang mempertanyakan aksi pemotongan ayam dalam video tersebut. n = 58 Pernyataan 5 = (Sangat Setuju) 4 = (Setuju) 3 = (Netral) 2 = (Tidak Setuju) 1 = (Sangat Tidak Setuju) Total
Mean Frekuensi Persentase 2 3.4% 11 19.0% 14 24.1% 2.59 (Tidak Setuju) 23 39.7% 8 13.8% 58 100.0%
Berdasarkan tabel 4.9 dengan pernyataan terdapat diskusi - diskusi yang dilakukan BEM UNJ untuk mahasiswa yang mempertanyakan aksi pemotongan ayam dalam video tersebut. Responden menyatakan tidak setuju dengan nilai mean 2.59. Dalam ciri – ciri publik terdapat publik yang terlibat ke diskusi mengenai isu tertentu. Diawali dengan kelompok – kelompok kecil yang membicarakan permasalahan video aksi pemotongan ayam oleh mahasiswa
81
UNJ, lambat laun kelompok – kelompok tersebut terlibat ke dalam diskusi dimana masing – masing individu bisa mengemukakan pandangan dan saling melemparkan argumentasi. Diskusi tersebut berjalan mengikuti konteks kerangka pengetahuan (frame of reference) dan kerangka pengalaman (frame of experience). Dalam hal ini yang memiliki pengetahuan dan pengalaman BEM UNJ periode 2016/2017. Sehingga banyak anggota BEM UNJ periode 2017 / 2018 tidak setuju apabila melakukan diskusi – diskusi karena tidak semua dari anggota BEM tersebut terlibat. Dalam pernyataan ini, responden menyatakan tidak setuju dengan persentase 39,7%. Hal tersebut dikarenakan BEM UNJ periode 2017 / 2018 tidak semuanya terlibat dalam aksi demo yang melibatkan pemotongan ayam sehingga munculnya video aksi pemotongan ayam yang menarik nama BEM UNJ periode 2017 / 2018. Tabel 4.10 Banyaknya tanggapan dari pihak luar UNJ yang menanggapi video aksi pemotongan ayam tersebut di media sosial BEM UNJ. n = 58 Pernyataan 5 = (Sangat Setuju) 4 = (Setuju) 3 = (Netral) 2 = (Tidak Setuju) 1 = (Sangat Tidak Setuju) Total
Frekuensi Persentase 14 24.1% 13 22.4% 13 22.4% 11 19.0% 7 12.1% 58 100.0%
Mean
3.28 (Netral)
82
Berdasarkan tabel 4.10 dengan pernyataan banyaknya tanggapan dari pihak luar UNJ yang menanggapi video aksi pemotongan ayam tersebut di media sosial BEM UNJ. Rata – rata responden menyatakan netral dengan perolehan nilai mean 3.28. Seperti yang dijelaskan bahwa publik terdiri dari publik yang aktif terhadap semua isu, publik yang apatis, publik yang hanya aktif terhadap isu tertentu dan publik yang aktif ketika isu tersebut sudah diekspos oleh media. Pernyataan ini menjelaskan bahwa bukan hanya publik internal UNJ saja seperti BEM UNJ maupun birokrasi UNJ yang menanggapi video ini melainkan juga berasal dari luar UNJ. Mayoritas dari publik eksternal tersebut adalah pengguna media sosial. Tanggapan – tanggapan yang diberikan oleh publik luar UNJ mayoritas bersifat negatif. Dalam
pernyataan
ini
responden
menyatakan
netral
dengan
persentase nilai 22,4%. Sebagai BEM UNJ periode 2017 / 2018, pihak BEM UNJ bersikap netral dikarenakan mereka tidak mau memihak ke kedua belah pihak baik itu publik eksternal maupun publik internal mereka yaitu BEM UNJ periode sebelumnya yang terlibat langsung dalam video pemotongan ayam tersebut.
83
4.3.3 Dimensi : Tahap pembicaraan dan pembentukan opini publik 4.3.3.1 Indikator : Tiga tahap pembicaraan Tabel 4.11 BEM UNJ mendapatkan informasi mengenai video pemotongan ayam tersebut pertama kali melalui media sosial instagram. n = 58 Pernyataan 5 = (Sangat Setuju) 4 = (Setuju) 3 = (Netral) 2 = (Tidak Setuju) 1 = (Sangat Tidak Setuju) Total
Frekuensi Persentase 16 27.6% 18 31.0% 9 15.5% 11 19.0% 4 6.9% 58 100.0%
Mean
3.53 (Setuju)
Berdasarkan tabel 4.11 dengan pernyataan BEM UNJ mendapatkan informasi mengenai video pemotongan ayam tersebut pertama kali melalui media sosial instagram. Rata – rata responden menyatakan setuju dengan nilai mean 3.53. Tahap pembicaraan terbagi menjadi tiga tahap. Tahap yang pertama adalah ketika masukan yang didapatkan masih semrawut dan belum terarah. Tahapan ini disebut sebagai stage of brainstroming. Sebelum pihak UNJ memberikan pemberitahuan mengenai tersebarnya video tersebut, BEM UNJ 2017 / 2018 sudah mendapatkan informasinya melalui instagram melalui komentar – komentar dari para pengguna yang mayoritas negatif.
84
Berdasarkan pernyataan tersebut, responden sangat setuju dengan persentase 31.0%. Responden dalam permasalahan ini adalah BEM UNJ periode 2017 / 2018 menyatakan setuju karena informasi yang mereka dapat pertama kali mengenai video pemotongan ayam tersebut melalui instagram. Tabel 4.12 Terdapat kelompok - kelompok mahasiswa yang membahas video aksi pemotongan ayam tersebut. n = 58 Pernyataan 5 = (Sangat Setuju) 4 = (Setuju) 3 = (Netral) 2 = (Tidak Setuju) 1 = (Sangat Tidak Setuju) Total
Frekuensi Persentase 6 10.3% 8 13.8% 8 13.8% 20 34.5% 16 27.6% 58 100.0%
Mean
2.45 (Tidak Setuju)
Berdasarkan tabel 4.12 dengan pernyataan terdapat kelompok – kelompok mahasiswa yang membahas video aksi pemotongan ayam tersebut. Rata – rata responden menyatakan tidak setuju dengan mean 2.45. Tahapan yang kedua dari tahap pembicaraan adalah bahwa pembicaraan yang awalnya hanya berupa informasi yang belum diketahui kebenarannya mulai terarah, mulai membentuk opini yang jelas dan menyatu. Tahapan ini disebut sebagai the stage of concolidation. Mahasiswa UNJ memang memiliki pendapatnya masing – masing terhadap permasalah video pemotongan ayam ini. Namun mahasiswa tersebut tidak secara khusus
85
membuat kelompok – kelompok yang membahas secara detail mengenai permasalahan video ini. Berdasarkan pernyataan tersebut, responden menyatakan tidak setuju dengan persentase nilai 34.5%. Hal tersebut dikarenakan para mahasiswa tidak membicarakan secara khusus mengenai video pemotongan ayam yang melibatkan mahasiswa UNJ. Tabel 4.13 Adanya diskusi publik mahasiswa UNJ yang membahas video aksi pemotongan ayam tersebut untuk memperkuat opini mahasiswa UNJ. n = 58 Pernyataan 5 = (Sangat Setuju) 4 = (Setuju) 3 = (Netral) 2 = (Tidak Setuju) 1 = (Sangat Tidak Setuju) Total
Frekuensi Persentase 13 22.4% 17 29.3% 14 24.1% 9 15.5% 5 8.6% 58 100.0%
Mean
3.41 (Setuju)
Berdasarkan tabel 4.13 dengan pernyataan adanya diskusi publik mahasiswa UNJ yang membahas video aksi pemotongan ayam tersebut untuk memperkuat opini mahasiswa. Rata – rata responden menyatakan setuju dengan perolehan nilai mean 3.41. Tahapan ketiga yang merupakan tahap pembicaraan yang terakhir disebut sebagai the solid stage dimana opini dari masing – masing individu sudah kuat dan tidak bisa digoyahkan. Dalam hal ini BEM UNJ periode 2017 /
86
2018 menyatakan setuju apabila adanya diskusi publik dari mahasiswa UNJ yang membahas mengenai permasalah video aksi pemotongan ayam tersebut. Namun, diskusi tersebut tidak diadakan oleh BEM UNJ periode 2017 / 2018. Berdasarkan pernyataan tersebut, responden menyatakan setuju dengan persentase nilai 29,3%. Mahasiswa UNJ mengadakan diskusi publik tersebut walaupun tidak diadakan oleh BEM UNJ periode 2017 / 2018 sebagai tempat untuk mengutarakan pendapat mahasiswa mengenai permasalahan video aksi pemotongan ayam tersebut. 4.3.3.2 Indikator : Pembentukan opini Tabel 4.14 Diperlukan fakta-fakta terkait aksi pemotongan ayam tersebut sebelum memutuskan untuk menyebarkan video tersebut. n = 58 Pernyataan 5 = (Sangat Setuju) 4 = (Setuju) 3 = (Netral) 2 = (Tidak Setuju) 1 = (Sangat Tidak Setuju) Total
Frekuensi Persentase 7 12.1% 8 13.8% 7 12.1% 26 44.8% 10 17.2% 58 100.0%
Mean
2.59 (Tidak Setuju)
Berdasarkan tabel 4.14 dengan pernyataan diperlukan fakta – fakta terkait aksi pemotongan ayam tersebut sebelum memutuskan untuk
87
menyebarkan video tersebut. Rata – rata responden menyatakan tidak setuju dengan perolehan nilai mean 2.59. Suatu permasalahan seperti tersebarnya video aksi pemotongan ayam ini bisa dikatakan opini publik ketika munculnya pro dan kontra dari berbagai pihak.
Masing – masing pihak yang pro dan kontra tersebut seharusnya
mengemukakan pendapatnya itu diikuti oleh fakta, prinsip, harapan maupun perasaan. Namun, BEM UNJ periode 2017 / 2018 menyatakan tidak setuju karena Doni Herdaru yang mengunggah video tersebut di instagram tanpa diikuti keterangan ataupun fakta terkait aksi pemotongan ayam tersebut. Berdasarkan pernyataan di atas, responden menyatakan tidak setuju dengan persentase 44.8%. Responden berpendapat bahwa penyebaran video tersebut tidak diikuti oleh fakta – fakta dibalik aksi pemotongan ayam tersebut dan tanpa sepengetahuan dari pihak UNJ. Tabel 4.15 Perbedaan pendapat antara BEM UNJ dan Animal Defender merupakan pemicu tersebarnya video aksi pemotongan ayam. n = 58 Pernyataan 5 = (Sangat Setuju) 4 = (Setuju) 3 = (Netral) 2 = (Tidak Setuju) 1 = (Sangat Tidak Setuju) Total
Frekuensi Persentase 16 27.6% 19 32.8% 20 34.5% 3 5.2% 0 0.0% 58 100.0%
Mean
3.83 (Setuju)
88
Berdasarkan tabel 4.15 dengan pernyataan perbedaan pendapat antara BEM UNJ dan animal defender merupakan pemicu tersebarnya video aksi pemotongan ayam. Rata – rata responden menyatakan setuju dengan mean 3. 83. Opini publik diawali karena adanya perbedaan pendapat dari berbagai pihak terhadap suatu permasalahan. Opini publik tidak timbul dari persetujuan melainkan dari pertentangan mengenai nilai – nilai yang dianut oleh masing – masing pihak. Dalam permasalahan ini, BEM UNJ periode 2017 / 2018 menyatakan setuju dikarenakan pihak animal defender dalam hal ini adalah Doni Herdaru memiliki pendapat yang bersebrangan BEM UNJ 2016 / 2017 yakni periode sebelumnya terkait isu politik pilkada yang saat itu tengah memanas. Berdasarkan pernyataan tersebut, responden menyatakan setuju dengan persentase nilai 32,8%. Responden menyatakan setuju karena mereka berpendapat bahwa Doni Herdaru dengan BEM UNJ periode 2016 / 2017 yang juga merupakan BEM saat itu memiliki perbedaan pendapat terkait isu politik.
89
Tabel 4.16 Terdapat Pro dan Kontra dari pengguna Instagram mengenai video aksi pemotongan ayam oleh mahasiswa UNJ. n = 58 Pernyataan 5 = (Sangat Setuju) 4 = (Setuju) 3 = (Netral) 2 = (Tidak Setuju) 1 = (Sangat Tidak Setuju) Total
Frekuensi Persentase 9 15.5% 12 20.7% 18 31.0% 11 19.0% 8 13.8% 58 100.0%
Mean
3.05 (Netral)
Berdasarkan tabel 4.16 dengan pernyataan terdapat pro dan kontra dari pengguna instagram mengenai video aksi pemotongan ayam oleh mahasiswa UNJ. Rata – rata responden menyatakan netral dengan nilai mean 3.05. Tersebarnya video aksi pemotongan ayam di instagram memang memunculkan pro dan kontra dari berbagai pihak termasuk dari mahasiswa UNJ. Opini publik timbul dikarenakan adanya pro dan kontra dari berbagai pihak karena nilai – nilai yang dianut masing – masing berbeda sehingga memunculkan pendapat yang berbeda pula. Berdasarkan pernyataan tersebut, responden menyatakan netral dengan persentase nilai 31,0%. Hal tersebut dikarenakan dalam wawancara dengan ketua BEM UNJ Jakarta periode 2017 / 2018, BEM UNJ menerima
90
pendapat – pendapat tersebut dikarenakan masing – masing individu termasuk mahasiswa memiliki cara kritis yang berbeda. 4.3.4 Dimensi : Opini publik direncakan vs tidak direncanakan 4.3.4.1 Indikator : Opini direncanakan Tabel 4.17 Penyebaran video aksi pemotongan ayam tersebut dilakukan oleh sebuah organisasi yang bergerak di bidang perlindungan hewan yaitu Animal Defender. n = 58 Pernyataan 5 = (Sangat Setuju) 4 = (Setuju) 3 = (Netral) 2 = (Tidak Setuju) 1 = (Sangat Tidak Setuju) Total Berdasarkan
tabel
Mean Frekuensi Persentase 22 37.9% 15 25.9% 11 19.0% 3.71 (Sangat Setuju) 2 3.4% 8 13.8% 58 100.0%
4.17
dengan
pernyataan
penyebaran
aksi
pemotongan ayam tersebut dilakukan oleh sebuah organisasi yang bergerak di bidang perlindungan hewan yaitu animal defender. Rata – rata responden menyatakan sangat setuju dengan mean 3.17. Opini publik terbagi menjadi dua yakni opini publik yang direncanakan dan opini publik yang tidak direncanakan. Salah satu faktor dari opini publik yang direncanakan adalah memiliki keorganisasian. Animal defender adalah sebuah organisasi yang bergerak di bidang perlindungan hewan. Jadi apabila ada hal – hal yang berkaitan dengan penyiksaan hewan maka animal
91
defender
seharusnya melindungi hewan – hewan terlantar tersebut BEM
UNJ menyatakan sangat setuju dikarenakan Doni Herdaru yang mengunggah video aksi pemotongan hewan ini mengatas namakan sebagai animal defender. Berdasarkan pernyataan tersebut, responden menyatakan sangat setuju dengan persentase nilai 37,9%. Responden berpendapat bahwa pengunggah video tersebut mengatas namakan animal defender sebagai sebuah organisasi yang bergerak di bidang perlindungan hewan. Tabel 4.18 Penyebaran video pemotongan ayam tersebut dilatarbelakangi oleh kepentingan organisasi Animal Defender n = 58 Pernyataan 5 = (Sangat Setuju) 4 = (Setuju) 3 = (Netral) 2 = (Tidak Setuju) 1 = (Sangat Tidak Setuju) Total
Frekuensi Persentase 23 39.7% 18 31.0% 14 24.1% 1 1.7% 2 3.4% 58 100.0%
Mean
4.02 (Setuju)
Berdasarkan tabel 4.18 dengan pernyataan penyebaran video pemotongan ayam tersebut dilatarbelakangi oleh kepentingan organisasi animal defender. Rata – rata responden menyatakan setuju dengan mean 4.02.
92
Karena opini publik yang direncanakan memiliki keorganisasian, diikuti oleh video yang diunggah oleh Doni Herdaru yang merupakan salah satu anggota dari animal defender, maka responden menyatakan setuju apabila tersebarnya video pemotongan ayam oleh mahasiswa UNJ ini diikuti oleh kepentingan dari Doni Herdaru dan juga animal defender. Berdasarkan pernyataan tersebut, responden menyatakan setuju dengan persentase nilai 39,7%. BEM UNJ berpendapat bahwa organisasi dari animal defender memiliki kepentingan tersendiri dari diunggahnya video pemotongan ayam oleh mahasiswa UNJ, hal tersebut juga diikuti oleh perbedaan pendapat dari kedua belah pihak terkait isu politik. Tabel 4.19 Target utama dari video aksi pemotongan ayam tersebut ialah mahasiswa yang menggunakan instagram n = 58 Pernyataan 5 = (Sangat Setuju) 4 = (Setuju) 3 = (Netral) 2 = (Tidak Setuju) 1 = (Sangat Tidak Setuju) Total
Frekuensi Persentase 2 3.4% 12 20.7% 12 20.7% 21 36.2% 11 19.0% 58 100.0%
Mean
2.53 (Tidak Setuju)
Berdasarkan tabel 4. 19 dengan pernyataan target utama dari video aksi pemotongan ayam tersebut ialah mahasiswa yang menggunakan
93
instagram. Rata – rata responden menyatakan tidak setuju dengan mean 2.53. Salah satu faktor lain opini publik yang direncanakan adalah adanya target yang jelas. BEM UNJ periode 2017 / 2018 menyatakan tidak setuju dikarenakan cakupan dari pengguna instagram bukan hanya mahasiswa melainkan juga masyarakat luas. Jadi target dari video pemotongan ayam oleh mahasiswa UNJ ini bukan hanya mahasiswa melainkan juga pengguna media sosial lain. Berdasarkan pernyataan tersebut, responden menyatakan tidak setuju dengan persentase 36,2%. Instagram adalah media sosial dengan pengguna terbanyak dan bukan hanya mahasiswa saja. 4.3.4.2 Indikator : Opini tidak direncanakan Tabel 4.20 Tersebarnya video aksi pemotongan hewan tersebut dikarenakan adanya salah satu anggota dari Animal Defender yang menggugah aksi tersebut ke instagram n = 58 Pernyataan 5 = (Sangat Setuju) 4 = (Setuju) 3 = (Netral) 2 = (Tidak Setuju) 1 = (Sangat Tidak Setuju) Total
Frekuensi Persentase 21 36.2% 21 36.2% 11 19.0% 4 6.9% 1 1.7% 58 100.0%
Mean
3.98 (Setuju)
94
Berdasarkan tabel 4.20 dengan pernyataan tersebarnya video aksi pemotongan hewan tersebut dikarenakan adanya salah satu anggota dari animal defender yang mengunggah aksi tersebut ke instagram. Rata – rata responden menyatakan setuju dengan memperoleh mean 3.98. Berkebalikan direncanakan
tidak
dengan
opini
mengatas
yang
namakan
direncanakan, organisasi.
opini
Namun
yang dalam
permasalahan video pemotongan ayam oleh mahasiswa UNJ, orang yang mengunggah video tersebut yakni Doni Herdaru mengaku berasal dari salah satu organisasi yang bergerak di bidang perlindungan hewan. Berdasarkan pernyataan tersebut, responden menyatakan setuju dengan persentase 36,2%. Karena video aksi pemotongan ayam yang dilakukan oleh mahasiswa UNJ tersebut diunggah melalui akun instagram Doni Herdaru @doniherdaru yang merupakan anggota dari animal defender. Tabel 4.21 Klarifikasi BEM UNJ periode 2017 / 2018 diperlukan untuk menanggapi video aksi pemotongan ayam tersebut. n = 58 Pernyataan 5 = (Sangat Setuju) 4 = (Setuju) 3 = (Netral) 2 = (Tidak Setuju) 1 = (Sangat Tidak Setuju) Total
Frekuensi Persentase 6 10.3% 7 12.1% 11 19.0% 22 37.9% 12 20.7% 58 100.0%
Mean
2.53 (Tidak Setuju)
95
Berdasarkan tabel 4.21, dengan pernyataan klarifikasi BEM UNJ periode 2017 / 2018 diperlukan untuk menanggapi video aksi pemotongan ayam tersebut. Rata – rata responden tidak setuju dengan mean 2.53. Selain animal defender organisasi lain yang terlibat adalah BEM UNJ. Dalam demo pada tanggal 20 Oktober 2017 diikuti oleh BEM UNJ dan juga BEM Seluruh Indonesia. Dalam video tersebut, terlihat bahwa mahasiswa UNJ terlibat dalam aksi pemotongan ayam tersebut. Namun, sampai video aksi pemotongan ayam tersebut tersebar belum ada sama sekali klarifikasi dari BEM UNJ. Berdasarkan pernyataan tersebut, responden menyatakan tidak setuju dengan persentase 37,9%. Hal tersebut karena BEM UNJ
yang terlibat
dalam aksi pemotongan ayam yang ada di video tersebut adalah BEM UNJ periode 2016/2017 bukan periode 2017 / 2018 yang menjabat saat ini. Tabel 4.22 Video aksi pemotongan ayam tersebut ditujukan untuk semua kalangan masyarakat yang menggunakan social media terutama Instragram. n = 58 Pernyataan 5 = (Sangat Setuju) 4 = (Setuju) 3 = (Netral) 2 = (Tidak Setuju) 1 = (Sangat Tidak Setuju) Total
Frekuensi Persentase 17 29.3% 22 37.9% 7 12.1% 7 12.1% 5 8.6% 58 100.0%
Mean
3.67 (Setuju)
96
Berdasarkan tabel 4.22 dengan pernyataan video aksi pemotongan ayam
tersebut
ditujukan
untuk
semua
kalangan
masyarakat
yang
menggunakan social media terutama Instragram. Rata – rata responden menyatakan setuju dengan nilai mean 3.67. Dalam opini publik yang tidak direncanakan target yang dimiliki pun tidak jelas dan tidak memiliki kriteria tertentu. Media yang digunakan bisa dari media apapun. Dalam penyebaran video aksi pemotongan ayam ini melalui media sosial Instagram dengan jumlah cakupan audiens yang luas, sehingga sangat sulit untuk menentukan target – target tertentu. Maka dari itu, responden menyatakan setuju untuk pernyataan ini. Berdasarkan pernyataan tersebut, responden menyatakan setuju dengan persentase nilai 37,9%. Karena video aksi pemotongan ayam oleh mahasiswa UNJ ini tidak memiliki target yang jelas. Dari komentar – komentar audiens yang terdapat di instagram Doni Herdaru pun seluruhnya berasal dari semua kalangan pengguna instagram.
97
4.3.4 Dimensi : Cara kerja opini publik 4.3.4.1 Indikator: Pandangan umum Tabel 4.23 Pendapat mengenai video aksi pemotongan ayam tersebut bersifat permanen karena memakan waktu yang lama. n = 58 Pernyataan 5 = (Sangat Setuju) 4 = (Setuju) 3 = (Netral) 2 = (Tidak Setuju) 1 = (Sangat Tidak Setuju) Total
Frekuensi Persentase 7 12.1% 7 12.1% 5 8.6% 31 53.4% 8 13.8% 58 100.0%
Mean
2.55 (Tidak Setuju)
Berdasarkan tabel 4.23 dengan pernyataan pendapat mengenai video aksi pemotongan ayam tersebut bersifat permanen karena memakan waktu yang lama. Rata – rata responden menyatakan tidak setuju dengan nilai mean 2.55. Pandangan umum berbeda dengan opini publik. Pandangan umum relatif permanen yakni memakan waktu yang lama dan sulit untuk di gantikan. Pandangan umum juga hanya berupa kumpulan dari pandangan – pandangan yang terjadi pada satu waktu. Karena menimbulkan pro dan kontra maka video aksi pemotongan ayam ini tidak bisa disebut sebagai pandangan umum saja dan juga permasalahan video aksi pemotongan ayam ini tidak bersifat permanen.
98
Berdasarkan pernyataan tersebut, responden tidak setuju dengan persentase nilai 53,4%. Pandangan dari masing – masing anggota BEM UNJ periode 2017 / 2018 terkait video aksi pemotongan ayam oleh mahasiswa UNJ ini tidak memakan waktu yang sangat lama. Tabel 4.24 Perbedaan sudut pandang dari Video Aksi pemotongan ayam dapat merubah opini publik yang sudah tercipta di BEM UNJ periode 2017 / 2018. n = 58 Pernyataan 5 = (Sangat Setuju) 4 = (Setuju) 3 = (Netral) 2 = (Tidak Setuju) 1 = (Sangat Tidak Setuju) Total
Frekuensi Persentase 15 25.9% 10 17.2% 27 46.6% 4 6.9% 2 3.4% 58 100.0%
Mean
3.55 (Netral)
Berdasarkan tabel 4.24 dengan pernyataan tersebarnya video pemotongan ayam tersebut memunculkan perbedaan pandangan dari masing - masing anggota BEM UNJ periode 2017 / 2018. Rata – rata responden menyatakan netral dengan nilai mean 3.55. Pandangan umum bersifat permanen dan sulit untuk berubah. Tetapi dalam hal ini perbedaan sudut pandang bisa mengubah opini yang sudah ada karena opini bukan hanya sekedar kumpulan pandangan. Karena opini terbentuk melalui aktivitas komunikasi yang bertujuan untuk mempengaruhi
99
orang lain. Sehingga opini masing – masing anggota BEM UNJ periode 2017 / 2018 masih bisa berubah. Berdasarkan pernyataan tersebut responden menyatakan netral dengan persentase 46,6%. Hal tersebut karena video aksi pemotongan ayam oleh mahasiswa UNJ bukan pandangan umum melainkan opini yang masih bisa berubah – ubah. Tergantung pendapat dari masing – masing anggota BEM UNJ periode 2017 / 2018. Tabel 4.25 Anggota BEM UNJ periode 2017 / 2018 memiliki pandangan yang sama mengenai video aksi pemotongan ayam tersebut. n = 58 Pernyataan 5 = (Sangat Setuju) 4 = (Setuju) 3 = (Netral) 2 = (Tidak Setuju) 1 = (Sangat Tidak Setuju) Total
Frekuensi Persentase 9 15.5% 10 17.2% 16 27.6% 13 22.4% 10 17.2% 58
Mean
2.91 (Netral)
100.0%
Berdasakan tabel 4.25 dengan pernyataan anggota BEM UNJ periode 2017 / 2018 memiliki pandangan yang sama mengenai video aksi pemotongan ayam tersebut. Rata – rata responden menyatakan netral dengan nilai mean 2.91. Pandangan umum ialah pandangan yang dianut oleh kategori kelompok pada satu waktu. Pandangan anggota BEM UNJ periode 2017 /
100
2018 mayoritas sama dan hanya ada beberapa pandangan yang berbeda. Karena perbedaan itulah video aksi pemotongan ayam ini merupakan opini publik karena lebih dari sekedar pandangan umum suatu kelompok dan juga menciptakan pro dan kontra. Berdasarkan pernyataan tersebut, responden menyatakan netral dengan
persentase
nilai
27,6%.
Dalam
pernyataan
ini
responden
menyatakan netral karena walaupun masih berbeda pendapatnya, tapi mayoritas mereka memiliki pendapat yang sama. Karena masih adanya pendapat yang dipengaruhi oleh satu sama lain dari masing – masing anggota BEM UNJ periode 2017 / 2018. 4.3.4.2 Indikator : Opini Publik Tabel 4.26 Isu hangat lain dapat menggantikan pro dan kontra dari video aksi pemotongan ayam tersebut yang videonya sudah tersebar di instagram. n = 58 Pernyataan 5 = (Sangat Setuju) 4 = (Setuju) 3 = (Netral) 2 = (Tidak Setuju) 1 = (Sangat Tidak Setuju) Total
Frekuensi Persentase 5 8.6% 8 13.8% 6 10.3% 30 51.7% 9 15.5% 58 100.0%
Mean
2.48 (Tidak Setuju)
Berdasarkan tabel 4.26 dengan pernyataan isu hangat lain dapat menggantikan pro dan kontra dari video aksi pemotongan ayam tersebut
101
yang videonya sudah tersebar di instagram. Rata – rata responden menyatakan tidak setuju dengan mean 2.48. Opini publik memiliki sifat bergeser, namun bukan berarti karena ada isu hangat lain saja. Dengan berjalannya waktu opini publik dari video aksi pemotongan ayam ini bisa berganti tanpa harus menggunakan isu lain, bergantung pada seberapa sering individu termasuk masing – masing anggota BEM UNJ periode 2017 / 2018 membicarakan permasalahan ini. Berdasarkan pernyataan tersebut, responden menyatakan tidak setuju apabila isu video aksi pemotongan ayam oleh mahasiswa UNJ ini bisa tergantikan jika ada isu hangat lain yang diperbincangkan. Pernyataan tidak setuju dari responden memiliki persentase 51,7%. Tabel 4.27 Opini yang tercipta mengenai video aksi pemotongan ayam ini berubah seiring berjalannya waktu. n = 58 Pernyataan 5 = (Sangat Setuju) 4 = (Setuju) 3 = (Netral) 2 = (Tidak Setuju) 1 = (Sangat Tidak Setuju) Total
Frekuensi Persentase 17 29.3% 18 31.0% 8 13.8% 9 15.5% 6 10.3% 58 100.0%
Mean
3.53 (Setuju)
102
Berdasarkan tabel 4.27 dengan pernyataan opini yang tercipta mengenai video aksi pemotongan ayam ini berubah seiring berjalannya waktu. Rata – rata responden menyatakan setuju dengan nilai mean 3.52. Opini publik bersifat bergeser dan dinamis. Bersifat bergeser adalah dapat tergantikan dan tidak permanen. Bersifat dinamis yaitu ide – ide dari individu dapat diekspresikan, disesuaikan dan dikompromikan. Pendapat mengenai video aksi pemotongan ayam oleh BEM UNJ periode 2017 / 2018 ini berbeda tergantung masing – masing anggota BEM UNJ periode 2017 / 2018 mengekpresikannya sesuai dengan nilai – nilai yang dianut. Berdasarkan pernyataan di atas responden menyatakan setuju dengan persentase 31,0%. Karena opini publik bersifat dinamis dan bergeser sehingga dapat berubah seiring berjalannya waktu. Tabel 4.28 Tersebarnya video pemotongan ayam tersebut memunculkan perbedaan pandangan dari masing - masing anggota BEM UNJ periode 2017 / 2018. n = 58 Pernyataan 5 = (Sangat Setuju) 4 = (Setuju) 3 = (Netral) 2 = (Tidak Setuju) 1 = (Sangat Tidak Setuju) Total
Frekuensi Persentase 8 13.8% 29 50.0% 10 17.2% 5 8.6% 6 10.3% 58 100.0%
Mean
3.48 (Setuju)
103
Berdasarkan tabel 4.28 dengan pernyataan tersebarnya video pemotongan ayam tersebut memunculkan perbedaan pandangan dari masing - masing anggota BEM UNJ periode 2017 / 2018. Rata – rata responden menyatakan setuju dengan nilai mean 3.48. Objek yang semula merupakan pendapat umum bisa berubah menjadi opini publik apabilai nilai – nilai objek mengundang pro dan kontra. Dalam opini publik makna menjadi relatif karena berbagai kepentingan yang mendorong individu memposisikan dirinya berbeda dalam memaknai objek tertentu. Video aksi pemotongan ayam oleh mahasiswa Universitas Negeri Jakarta menimbulkan pro dan kontra baik dengan publik eksternal maupun publik internal BEM UNJ periode 2017 / 2018 karena perbedaan pendapat dari masing – masing individu. Berdasarkan pernyataan tersebut, responden menyatakan setuju dengan persentase nilai 50,0%. Karena masing – masing anggota BEM UNJ memiliki
pendapat
yang
berbeda
terkait
pemotongan ayam oleh mahasiswa UNJ.
permasalahan
video
aksi
104
4.3.6 Dimensi : Peranan humas dalam pembentukan opini publik 4.3.6.1 Indikator : Opini yang rasional Tabel 4.29 Humas UNJ memberikan opini yang rasional terhadap tersebarnya video aksi pemotongan ayam tersebut. n = 58 Pernyataan 5 = (Sangat Setuju) 4 = (Setuju) 3 = (Netral) 2 = (Tidak Setuju) 1 = (Sangat Tidak Setuju) Total
Frekuensi Persentase 8 13.8% 3 5.2% 14 24.1% 19 32.8% 14 24.1% 58 100.0%
Mean
2.52 (Tidak Setuju)
Berdasarkan tabel 4.29 dengan pernyataan humas UNJ memberikan opini yang rasional terhadap tersebarnya video aksi
pemotongan ayam
tersebut. Rata – rata responden tidak setuju dengan nilai mean 2.52. Salah satu tugas humas adalah memberikan opini yang rasional bukannya yang bersifat emosional, terhadap isu yang kontroversial walaupun terkait dengan institusi tempatnya bekerja. Dalam permasalahan video aksi pemotongan ayam oleh mahasiswa UNJ ini, humas berperan sebagai mediator antara kedua belah pihak. Berdasarkan pernyataan tersebut, responden menyatakan tidak setuju dengan persentase niliai 32,8%. Hal ini karena humas tidak mengutarakan
105
opini mereka dan hanya menjadi mediator ketika pihak animal defender diundang ke UNJ. Tabel 4.30 Humas UNJ bersikap kooperatif kepada kedua belah pihak yaitu pihak animal defender yang menyebarkan video dan BEM UNJ. n = 58 Pernyataan Frekuensi Persentase 5 = (Sangat Setuju) 6 10.3% 4 = (Setuju) 9 15.5% 3 = (Netral) 9 15.5% 2 = (Tidak Setuju) 22 37.9% 1 = (Sangat Tidak Setuju) 12 20.7% Total 58 100.0%
Mean
2.57 (Tidak Setuju)
Berdasarkan tabel 4.30, dengan pernyataan humas UNJ bersikap kooperatif
kepada kedua belah pihak yaitu pihak animal defender yang
menyebarkan video dan BEM UNJ. Rata – rata responden menyatakan tidak setuju dengan mean 2.57. Opini publik dapat membuat suatu organisasi atau perusahaan tetap stabil keberadaannya atau sudah harus bubar atau bangkrut. Suatu tatanan politik atau pemerintah bisa pula runtuh akibat opini publik. Salah satu cara dalam mengembangkan pikiran yang rasional adalah dengan memberi perhatian yang lebih besar pada individu – individu sebagai kelompok yang menghadapi isu yang bersifat kontroversial.
106
Berdasarkan pernyataan tersebut, responden menyatakan tidak setuju dengan persentase nilai 37,9%. Hal ini menjelaskan bahwa UNJ dirasa hanya bersikap kooperatif terhadap satu pihak saja yakni animal defender. Tabel 4.31 Humas UNJ menerima pihak animal defender yang meminta penjelasan dari pihak UNJ perihal video aksi pemotongan ayam. n = 58 Pernyataan 5 = (Sangat Setuju) 4 = (Setuju) 3 = (Netral) 2 = (Tidak Setuju) 1 = (Sangat Tidak Setuju) Total
Frekuensi Persentase 11 19.0% 14 24.1% 22 37.9% 9 15.5% 2 3.4% 58 100.0%
Mean
3.40 (Netral)
Berdasarkan tabel 4.31 dengan pernyataan humas UNJ menerima pihak animal defender yang meminta penjelasan dari pihak UNJ perihal video aksi pemotongan ayam. Rata – rata responden menyatakan netral dengan mean 3.40. Salah satu cara lain dari mengembangkan pikiran yang rasional ialah dengan memberi publik lebih banyak keterangan atau penjelasan (berupa laporan/foto) untuk menanggapi isu karena humas bertanggung jawab dalam informasi demi kepentingan utama institusi yang bersangkutan. Berdasarkan pernyataan di atas, responden menyatakan netral dengan persentase 37,9%. Respoden merasa humas memberikan respon
107
yang positif terhadap animal defender dengan memberikan informasi berkaitan dengan masalah video aksi pemotongan ayam kepada pihak animal defender. Walaupun respon yang sama belum diberikan ke BEM UNJ periode 2017 / 2018. 4.3.6.2 Indikator : Informasi yang relevan Tabel 4.32 Humas UNJ berkoordinasi dengan BEM UNJ melalui pemberian informasi yang relevan mengenai isu video aksi pemotongan ayam tersebut. n = 58 Pernyataan 5 = (Sangat Setuju) 4 = (Setuju) 3 = (Netral) 2 = (Tidak Setuju) 1 = (Sangat Tidak Setuju) Total
Frekuensi Persentase 6 10.3% 5 8.6% 14 24.1% 25 43.1% 8 13.8% 58 100.0%
Mean
2.59 (Tidak Setuju)
Berdasarkan tabel 4.32 dengan pernyataan humas UNJ berkoordinasi dengan BEM UNJ melalui pemberian informasi yang relevan mengenai isu video aksi pemotongan ayam tersebut. Rata – rata responden menyatakan tidak setuju dengan mean 2.59. Humas harus bersikap netral tanpa harus melibatkan emosi walaupun bersangkutan dengan institusi tersebut. Humas harus menyajikan informasi yang sesuai dengan fakta dan tidak ada yang disembunyikan. Namun, humas
108
UNJ dalam permasalahan video aksi pemotongan ayam oleh mahasiswa UNJ ini hanya memberikan informasi yang berkaitan kepada animal defender saja. Berdasarkan pernyataan tersebut, responden merasa tidak setuju dengan persentase nilai 43,1%. Bisa dilihat dari kurangnya koordinasi antara Humas dari institusi yang dengan BEM UNJ periode 2017 / 2018 terkait permasalahan video aksi pemotongan ayam oleh mahasiswa UNJ. Tabel 4.33 Humas memberikan penjelasan berdasarkan fakta mengenai video aksi pemotongan ayam tersebut. n = 58 Pernyataan 5 = (Sangat Setuju) 4 = (Setuju) 3 = (Netral) 2 = (Tidak Setuju) 1 = (Sangat Tidak Setuju) Total
Frekuensi Persentase 11 19.0% 14 24.1% 18 31.0% 10 17.2% 5 8.6% 58 100.0%
Mean
3.28 (Netral)
Berdasarkan tabel 4.33 dengan pernyataan humas memberikan penjelasan
berdasarkan fakta mengenai video aksi pemotongan ayam
tersebut. Rata – rata responden menyatakan netral dengan mean 3.28. Humas harus memberikan dukungan informasional yang mengacu pada seberapa banyak pengetahuan publik terhadap objek opini. Jadi
109
informasi yang diberikan tidak boleh ada yang disembunyikan dan berasal dari pengetahuan serta pemilihan atas dasar pertimbangan yang rasional. Pada pernyataan tersebut, responden menyatakan netral dengan persentase 31,0%. Karena humas dari institusi yang terkait sudah memberikan informasi yang sesuai dengan fakta yang kebenarannya sudah dipastikan oleh pihak – pihak yang terlibat dalam video aksi pemotongan ayam oleh mahasiswa UNJ. Tabel 4.34 Pihak Humas UNJ memberikan perhatian besar terhadap mahasiswa UNJ dalam menghadapi isu penyebaran video aksi pemotongan ayam tersebut. n = 58 Pernyataan 5 = (Sangat Setuju) 4 = (Setuju) 3 = (Netral) 2 = (Tidak Setuju) 1 = (Sangat Tidak Setuju) Total
Frekuensi Persentase 7 12.1% 7 12.1% 6 10.3% 31 53.4% 7 12.1% 58 100.0%
Mean
2.59 (Tidak Setuju)
Berdasarkan tabel 4.34 dengan pernyataan pihak humas UNJ memberikan perhatian besar terhadap mahasiswa UNJ dalam menghadapi isu penyebaran video aksi pemotongan ayam tersebut. Rata – rata responden menyatakan tidak setuju dengan mean 2.59. Humas harus memberikan perhatian yang besar pada individu – individu atau kelompok yang masih ada kaitannya dengan permasalahan
110
video aksi pemotongan ayam oleh mahasiswa UNJ. Dalam masalah ini, humas hanya melakukan diskusi tertutup dengan wakil rektor III bidang kesiswaan, dekan fakultas yang terlibat yakni Fakultas Ekonomi dan Fakultas Ilmu Sosial, serta orang tua dari mahasiswa yang terdapat dalam video tersebut. Berdasarkan pernyataan tersebut, responden tidak setuju dengan persentase 53,4%. Hal tersebut menjelaskan bahwa humas UNJ
tidak
mengajak mahasiswa untuk berdiskusi atau sekedar bertukar pendapat karena diskusi yang dilakukan bersifat tertutup. Maka dari itu bisa dilihat bahwa humas kurang memberikan perhatian terhadap mahasiswa UNJ.
111
4.4 Analisa Penelitian 4.4.1 Analisis Mean per Dimensi Tabel 4.35 Tabel Mean Per Dimensi PROSES PEMBENTUKAN OPINI PUBLIK BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA PERIODE 2017 / 2018 (Survey Deskriptif : Mengenai Video Penyembelihan ayam oleh Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta yang diunggah di instagram Doni Herdaru pada 15 Februari 2017) n = 58 No 1 2 3 4 5 6
Dimensi Perbedaan Opini Terbentuknya Publik Tahap Pembicaraan Dan Pembentukan Opini Publik Opini Publik Direncakan VS Tidak Direncanakan Cara Kerja Opini Publik Peranan Humas dalam Pembentukan Opini Publik
Mean 4.04 3.22 3.14 3.43 3.09 2.82
Tabel di atas merupakan hasil dari nilai mean per dimensi yang terdiri dari enam dimensi yaitu dimensi perbedaan opini dengan nilai mean sebesar 4.04, dimensi terbentuknya publik dengan nilai mean sebesar 3.22, dimensi tahap pembicaraan dan pembentukan opini publik dengan mean sebesar 3.14, dimensi opini yang direncanakan VS tidak direncanakan 3.43, dimensi cara kerja opini publik dengan nilai mean sebesar 3.09, dan dimensi peranan humas dalam pembentukan opini publik dengan perolehan nilai mean sebesar 2.82. Dalam tabel di atas dapat dilihat mean tertinggi berada pada
112
dimensi perbedaan opini dan dimensi terendah berada pada dimensi peranan humas dalam pembentukan opini publik. Dimensi perbedaan opini sebagai dimensi dengan nilai mean tertinggi memiliki dua indikator yaitu faktor munculnya perbedaan opini dan empat segi pengkajian opini publik. Sementara itu, nilai mean terendah terdapat pada dimensi peranan humas dalam pembentukan opini publik yang memiliki dua indikator yaitu opini yang rasional dan informasi yang relevan. Diagram 4.1 Diagram Mean Per Dimensi PROSES PEMBENTUKAN OPINI PUBLIK BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA PERIODE 2017 / 2018 (Survey Deskriptif : Mengenai Video Penyembelihan ayam oleh Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta yang diunggah di instagram Doni Herdaru pada 15 Februari 2017) n = 58
3,14
3,43
Tahap Pembicaraa n Dan Pembentuka n Opini… Opini Publik Direncakan VS Tidak Direncanaka n
Terbentukny a Publik
3,22
3,09
2,82
Peranan Humas dalam Pembentuka n Opini…
4,04
Perbedaan Opini
5 4 3 2 1
Cara Kerja Opini Publik
Dimensi
Gambar di atas merupakan hasil penyebaran kuesioner kepada responden BEM UNJ periode 2017 / 2018 sebanyak 58 orang dengan 34 pernyataan. Dimensi tertinggi terdapat pada satu dimensi yaitu perbedaan
113
opini yang memiliki dua indikator yaitu faktor munculnya perbedaan opini publik dan empat segi pengkajian opini publik. Dalam dimensi tersebut, ratarata para responden menjawab sangat setuju. Namun, dimensi terendah terdapat pada peranan humas dalam pembentukan opini publik yang memiliki dua indikator yaitu opini yang rasional dan informasi yang relevan. Dalam dimensi tersebut, rata – rata responden menjawab tidak setuju. 4.4.2 Analisis mean per indikator Tabel 4.36 Tabel Mean Per Indikator PROSES PEMBENTUKAN OPINI PUBLIK BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA PERIODE 2017 / 2018 (Survey Deskriptif : Mengenai Video Penyembelihan ayam oleh Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta yang diunggah di instagram Doni Herdaru pada 15 Februari 2017) n = 58 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Indikator Faktor Munculnya Perbedaan Opini Empat Segi Pengkajian Opini Publik Ciri – Ciri Publik Tiga Tahap Pembicaraan Pembentukan Opini Opini Direncanakan Opini Tidak Direncanakan Pandangan Umum Opini Publik Opini Yang Rasional Informasi yang relevan
Rata – rata 4.17 3.91 3.22 3.13 3.16 3.47 3.40 3.01 3.17 2.83 2.82
114
Tabel di atas memperlihatkan hasil dari mean per indikator yang terdiri dari sebelas indikator. Indikator dengan perolehan nilai mean tertinggi terdapat pada indikator faktor munculnya perbedaan opini publik, sedangkan indikator dengan nilai mean terendah terletak pada pada indikator informasi yang relevan. Pada indikator dengan mean tertinggi yakni faktor munculnya opini publik merupakan indikator dari dimensi perbedaan opini. Pernyataan dari indikator yaitu “aksi Pemotongan ayam dalam video tersebut bertujuan untuk mendukung tercapainya pesan yang disampaikan dalam demo atas ketidaksetujuan kinerja 2 tahun Jokowi - JK”, banyak respoden yang menjawab sangat setuju dengan nilai mean 4.34. Pada indikator informasi yang relevan dengan nilai mean terendah merupakan indikator dari dimensi peranan humas dalam pembentukan opini publik. Salah satu pernyataan dari indikator ini yaitu “pihak humas UNJ memberikan perhatian besar terhadap mahasiswa UNJ dalam menghadapi penyebaran video aksi pemotongan ayam tersebut”, banyak responden yang menyatakan tidak setuju dengan nilai mean 2.59 dengan persentase nilai 53,4%. Hal tersebut dikarenakan BEM UNJ periode 2017 / 2018 merasa adanya pilih kasih dari pihak humas dan birokrat terkait masalah video tersebut.
115
Diagram 4.2 Mean Per indikator PROSES PEMBENTUKAN OPINI PUBLIK BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA PERIODE 2017 / 2018 (Survey Deskriptif : Mengenai Video Penyembelihan ayam oleh Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta yang diunggah di instagram Doni Herdaru pada 15 Februari 2017) n = 58 Indikator 5
4
4,17 3,91
3
3,22 3,13 3,16 3,47 3,40 3,01 3,17 2,83 2,82
Opini Yang Rasional Informasi yang relevan
Opini Publik
1
Faktor Munculnya… Empat Segi Pengkajian… Ciri - Ciri Publik Tiga Tahap Pembicaraan Pembentukan Opini Opini Direncanakan Opini Tidak Direncanakan Pandangan Umum
2
Gambar di atas merupakan hasil dari penyebaran kuesioner kepada responden yaitu Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta periode 2017 / 2018 sebanyak 58 orang dengan 34 pernyataan. Dapat dilihat bahwa terdapat satu indikator dengan nilai mean
tertinggi yaitu indikator
faktor munculnya perbedaan opini dengan rata – rata jawaban responden adalah sangat setuju. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta dalam melakukan aksi demo selalu di ikuti oleh aksi – aksi teatrikal seperti yang ada pada video aksi pemotongan ayam oleh
116
mahasiswa UNJ. Hal ini terlihat dari jawaban responden yang menyatakan sangat setuju pada pernyataan kuesioner yaitu aksi pemotongan ayam dalam video tersebut bertujuan mendukung tercapainya pesan yang disampaikan dalam demo atas ketidaksetujuan kinerja 2 tahun Jokowi – JK. Namun, indikator dengan nilai mean terendah yaitu peranan humas dalam pembentukan opini publik dengan rata – rata jawaban responden adalah tidak setuju. Hal ini menjelaskan bahwa Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta periode 2017 / 2018 tidak diberikan perhatian besar oleh humas dalam menghadapi isu penyebaran video aksi pemotongan ayam oleh mahasiswa UNJ. 4.5 Pembahasan Hasil Penelitian Penelitian ini menggunakan konsep opini publik yang merupakan kumpulan ungkapan opini banyak individu yang terikat dalam satu kelompok yang mempunyai tujuan, aspirasi, kebutuhan dan keinginan yang sama. Orang – orang yang berminat atau memiliki kepentingan pribadi terhadap suatu isu, yang mungkin terkena dampak isu tersebut, membentuk opini mengenai hal khusus tersebut. Seorang public relations harus memahami opini publik. Maka dari itu public relations harus mengevaluasi secara berkala tentang opini yang beredar dalam segmentasi publiknya. Permasalahan opini publik merupakan hal yang sangat mendasar bagi public relations. Objek ini menjadi penting, karena sifat komunikasi yang
117
dilakukan menyangkut manusia di dalam kedudukannya baik sebagai individu maupun masyarakat luas. Opini publik dijumpai diantara publik atau sekelompok orang yang berkomunikasi dan memiliki kepentingan yang sama. Mereka menganut pandangan tentang sesuatu mengapa isu tersebut menjadi perhatian dan apa yang harus dilakukan. Untuk membentuk opini publik, dibutuhkan isu yaitu kabar
beredar di masyarakat dan tidak dapat
dipertanggung jawabkan kebenarannya karena sumber yang tidak jelas. Isu terjadi akibat adanya perdebatan atau perselisihan dikarenakan adanya perbedaan pandangan antar individu. Proses ini berlangsung secara terus menerus. Dalam penelitian ini, penulis ingin mengetahui proses pembentukan opini publik Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta periode 2017 / 2018 mengenai video penyembelihan ayam oleh mahasiswa Universitas Negeri Jakarta yang diunggah di instagram Doni Herdaru pada 15 Februari 2017. Pada penelitian ini terdapat enam dimensi dan sebelas indikator. Dimensi pertama adalah perbedaan opini, dimensi ini terdiri dari dua indikator yaitu faktor munculnya opini publik dan empat segi pengkajian opini publik. Opini publik adalah pernyataan tentang sikap mengenai masalah yang bersifat kontroversial dan menimbulkan pendapat yang berbeda – beda. Opini bisa dinyatakan secara aktif dan pasif, verbal, dan terbuka dengan melalui ungkapan kata yang ditafsirkan dengan jelas. Opini juga bisa
118
dinyatakan melalui perilaku, bahas tubuh, raut wajah, simbol, pakaian yang dikenakan. Dalam proses pembentukan opini publik terdapat perbedaan opini dimana perbedaan opini timbul karena berbagai hal terkait dengan video aksi pemotongan ayam oleh mahasiswa UNJ. Video pemotongan ayam oleh mahasiswa UNJ ini menimbulkan pendapat positif dan negatif. Dalam hal ini BEM UNJ periode 2017 / 2018 menyatakan adanya perbedaan opini dikalangan mahasiswa, baik itu pendapat positif, negatif, maupun netral. Perbedaan opini tersebut dapat dilihat dari faktor munculnya opini publik dan juga dari empat segi pengkajian opini publik untuk melihat seberapa kuat opini publik terhadap BEM UNJ periode 2017 / 2018. Adapun dimensi dengan nilai tertinggi berada pada dimensi pertama yaitu perbedaan opini. Pada indikator pertama yang juga merupakan indikator tertinggi ini responden menjawab sangat setuju. Dalam hasil penelitian, responden sangat setuju terhadap perbedaan opini video aksi pemotongan ayam oleh mahasiswa UNJ saat aksi. Pada indikator kedua yakni faktor munculnya opini publik dan empat segi pengkajian opini publik mengenai perbedaan pandangan, tujuan dan motif serta pendapat mayoritas, lamanya isu video tersebut, dampak dari video serta alasan kemunculan dari video tersebut, responden menyatakan sangat setuju. Dimensi kedua adalah terbentuknya publik. Dimensi ini terdiri dari satu indikator yaitu ciri – ciri publik. Proses selanjutnya dalam proses pembentukan opini publik ialah mulai terbentuknya publik. Publik merupakan
119
unit sosial aktif yang terlibat mengenali masalah dan mencari solusinya bersama – sama. Masalah tersebut tidak berhenti dibicarakan publik karena menyangkut kepentingan mereka. Masalah tersebut nantinya membentuk kelompok – kelompok di masyarakat. Dalam penelitian pada indikator ciri – ciri publik, dijelaskan bahwa publik memiliki ciri – ciri apabila mereka menghadapi isu tertentu yang kontroversial seperti video aksi pemotongan ayam ini, publik dapat terlibat ke dalam diskusi mengenai video tersebut serta memiliki perbedaan pandangan yang berbeda tentang cara mengatasi permasalahan video aksi pemotongan ayam oleh mahasiswa UNJ tersebut. Responden menyatakan setuju atas adanya pihak – pihak dari UNJ yang membahas mengenai video tersebut. Sementara itu responden menyatakan tidak setuju terhadap diskusi – diskusi yang dilakukan BEM UNJ periode 2017 / 2018 untuk mahasiswa yang menanyakan video aksi pemotongan ayam
tersebut.
Responden
menyatakan
netral
terhadap
banyaknya
tanggapan dari pihak luar UNJ yang menanggapi video tersebut di sosial media. Dimensi ketiga adalah tahap pembicaraan dan pembentukan opini publik. Dalam dimensi ini terdapat dua indikator yakni tiga tahap pembicaraan dan pembentukan opini. Sebelum menjadi sebuah opini publik, permasalahan tertentu harus melewati tiga tahapan pembicaraan dimana isu atau masalah yang awalnya dibicarakan ketika masih berupa informasi yang belum terarah, lalu berlanjut ke pembicaraan yang mulai terarah dan akhirnya menjadi solid
120
atau kuat. Dalam hasil penelitian pada indikator ini, responden menyatakan setuju bahwa BEM UNJ periode 2017 / 2018 mendapatkan informasi pertama kali terkait video ini melalui instagram. Responden menyatakan tidak setuju bahwa terdapat kelompok – kelompok mahasiswa yang membahas video pemotongan ayam tersebut. Lalu responden menyatakan setuju bahwa adanya diskusi publik mahasiswa UNJ yang membahas aksi pemotongan ayam tersebut. Pada indikator kedua dalam dimensi ini, responden menyatakan tidak setuju bahwa diperlukan fakta – fakta terkait aksi pemotongan ayam sebelum menyebarkannya melalui video. Responden menyatakan setuju bahwa ada perbedaan pendapat antara BEM UNJ dan animal defender yang memicu tersebarnya video aksi pemotongan ayam. Responden menyatakan netral
bahwa terdapat pro dan kontra dari
pengguna instagram mengenai video tersebut oleh mahasiswa UNJ. Hal ini menyatakan bahwa video aksi pemotongan ayam oleh mahasiswa UNJ ini menimbulkan berbagai pendapat baik di BEM UNJ periode 2017 / 2018, mahasiswa UNJ, pihak internal UNJ bahkan pihak luar UNJ yang juga menyaksikan video tersebut. Dimensi keempat adalah opini publik yang direncanakan VS tidak direncanakan, dalam dimensi ini terdapat dua indikator yakni opini publik yang direncanakan dan yang tidak direncanakan. Opini publik yang direncanakan memiliki keorganisasian, media dan target yang jelas. Dalam hasil penelitian terhadap indikator ini, responden menyatakan setuju dalam
121
pernyataan bahwa penyebaran video aksi pemotongan ayam ini dilakukan oleh sebuah organisasi yang bergerak di bidang perlindungan hewan yakni animal defender
dan pernyataan bahwa penyebaran video pemotongan
ayam di latarbelakangi oleh kepentingan organisasi animal defender. Sementara itu responden menyatakan tidak setuju bahwa target utama dari video aksi pemotongan ayam ialah para mahasiswa yang menggunakan instagram. Opini publik yang tidak direncanakan tidak mempunyai tujuan dan target tertentu. Pada indikator ini, responden menyatakan setuju bahwa tersebarnya video tersebut dikarenakan ada salah satu anggota dari animal defender yang mengunggah aksi tersebut ke instagram. Pada pernyataan klarifikasi BEM UNJ diperlukan untuk menanggapi aksi pemotongan ayam tersebut, responden menyatakan tidak setuju. Sementara itu, responden menyatakan setuju bahwa video aksi pemotongan ayam tersebut ditujukan untuk semua kalangan masyarakat di instagram. Hal ini menyatakan bahwa penyebaran video aksi pemotongan ayam oleh mahasiswa UNJ ini dikarenakan adanya kepentingan dari organisasi animal defender. Dimensi yang kelima adalah cara kerja opini publik yang memiliki dua indikator yaitu pandangan umum dan opini publik. Pandangan umum adalah kumpulan pandangan yang dianut oleh kategori kelompok individu pada satu waktu, pandangan umum relatif permanen dan sulit untuk berubah – ubah. Dalam hasil penelitian pada indikator ini, responden menyatakan tidak setuju pada pernyataan bahwa pendapat mengenai video aksi pemotongan ayam
122
tersebut bersifat permanen karena memakan waktu yang lama. Dalam pernyataan bahwa perbedaan sudut pandang dari video aksi pemotongan ayam dapat merubah opini publik yang sudah tercipta di BEM UNJ periode 2017 / 2018, responden menyatakan setuju. Responden menyatakan netral bahwa anggota BEM UNJ periode 2017 / 2018 memiliki pandangan yang sama mengenai video tersebut. Pada indikator kedua dalam dimensi ini. Opini publik bersifat dinamis, bergeser dan berubah sesuai dengan konteksnya. Hasil Penelitian dalam indikator ini, responden menyatakan tidak setuju bahwa isu hangat lain dapat menggantikan pro dan kontra dari video aksi pemotongan ayam tersebut yang videonya sudah tersebar di instagram. Pada pernyataan opini yang tercipta mengenai video aksi pemotongan ayam ini berubah seiring berjalannya waktu dan pernyataan tersebarnya video pemotongan ayam tersebut memunculkan perbedaan pandangan dari masing – masing anggota BEM UNJ periode 2017 / 2018, responden menyatakan setuju. Hal ini menjelaskan bahwa video aksi pemotongan ayam ini menimbulkan opini publik yang memunculkan berbagai perbedaan pendapat dari BEM UNJ periode 2017 / 2018 dan bisa berubah seiring berjalannya waktu. Dimensi yang keenam adalah peranan humas dalam pembentukan opini publik merupakan dimensi yang terendah. Dimensi ini memiliki dua indikator yaitu opini yang rasional dan informasi yang relevan. Peranan Humas dalam pembentukan opini publik adalah mengembangkan opini yang
123
rasional bukannya emosional terhadap suatu isu yang kontroversial. Dalam hasil penelitian, responden menyatakan tidak setuju terhadap pernyataan bahwa humas UNJ memberikan opini yang rasional terhadap tersebarnya video aksi pemotongan ayam tersebut dan pernyataan bahwa humas bersikap kooperatif kepada kedua belah pihak yaitu animal defender yang menyebarkan video dan BEM UNJ. Pada pernyataan humas menerima pihak animal defender yang meminta penjelasan dari pihak UNJ perihal video aksi pemotongan ayam, responden menyatakan netral. Pada indikator kedua yaitu informasi yang relevan merupakan indikator yang terendah. Seorang humas harus menyajikan informasi yang relevan tanpa ada yang disembunyikan atau diubah. Hasil penelitian dalam indikator ini responden menyatakan tidak setuju bahwa humas berkoordinasi dengan BEM UNJ melalui pemberian informasi yang relevan mengenai isu video aksi pemotongan ayam tersebut dan pihak UNJ memberikan perhatian besar terhadap mahasiswa UNJ dalam menghadapi isu penyebaran video aksi pemotongan ayam tersebut. Sementara itu, responden menyatakan netral bahwa humas memberikan penjelasan berdasarkan fakta mengenai video aksi pemotongan ayam tersebut. Hal tersebut menjelaskan bahwa humas UNJ memberikan informasi yang relevan terkait video aksi pemotongan ayam namun untuk berkoordinasi dengan pihak BEM UNJ periode 2017 / 2018 masih belum baik.
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Opini publik merupakan kumpulan ungkapan opini banyak individu yang terikat dalam satu kelompok yang mempunyai tujuan, aspirasi, kebutuhan dan keinginan yang sama. Orang – orang yang berminat atau memiliki kepentingan pribadi terhadap suatu isu, yang mungkin terkena dampak isu tersebut, membentuk opini mengenai hal khusus tersebut. Permasalahan opini publik merupakan hal yang sangat mendasar bagi public relations. Objek ini penting, karena sifat komunikasi yang dilakukan menyangkut manusia di dalam kedudukannya baik sebagai individu maupun masyarakat luas. Opini publik di jumpai diantara publik atau sekelompok orang yang berkomunikasi dan memiliki kepentingan yang sama. Mereka menganut pandangan tentang sesuatu mengapa isu tersebut menjadi perhatian dan apa yang harus dilakukan. Untuk membentuk opini publik, dibutuhkan isu yaitu kabar
beredar di masyarakat dan tidak dapat di
pertanggungjawabkan kebenarannya karena sumber yang tidak jelas dan terjadi akibat adanya perdebatan atau perselisihan dikarenakan adanya perbedaan pandangan antar individu secara terus menerus.
124
125
Berdasarkan hasil penelitian ini dimensi yang memiliki nilai mean tertinggi adalah dimensi pertama yaitu perbedaan opini. Dalam proses pembentukan opini publik terdapat perbedaan opini dimana perbedaan opini timbul karena berbagai hal terkait dengan video aksi pemotongan ayam oleh mahasiswa UNJ. Video pemotongan ayam oleh mahasiswa UNJ ini menimbulkan pendapat positif dan negatif. Hal tersebut dapat dilihat bahwa Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta periode 2017/2018 menyatakan adanya perbedaan opini dikalangan mahasiswa. Perbedaan opini tersebut dapat dilihat dari faktor munculnya opini publik dan juga dari empat segi pengkajian opini publik untuk melihat seberapa kuat opini publik terhadap BEM UNJ periode 2017/2018. Dalam dimensi ini terdapat indikator dengan nilai mean tertinggi yaitu pada indikator pertama faktor munculnya opini publik. Sementara itu pada penelitian ini juga diperoleh dimensi yang memiliki nilai mean terendah pada dimensi keenam yaitu peranan humas dalam pembentukan opini publik. peranan humas dalam pembentukan opini publik adalah mengembangkan opini yang rasional bukannya emosional terhadap suatu isu yang kontroversial. Dalam dimensi ini indikator dengan mean terendah terdapat pada indikator informasi yang relevan. Seorang humas harus memberikan informasi yang relevan tanpa ada yang disembunyikan atau diubah. Hasil penelitian dalam indikator ini responden menyatakan tidak
126
setuju bahwa humas berkoordinasi dengan BEM UNJ melalui pemberian informasi mengenai isu video aksi pemotongan ayam tersebut dan pihak UNJ memberikan perhatian besar terhadap mahasiswa UNJ dalam menghadapi isu penyebaran video aksi pemotongan ayam tersebut. Hal tersebut menjelaskan bahwa humas UNJ memberikan informasi yang relevan terkait video
aksi
pemotongan
ayam
namun
untuk
berkoordinasi
dengan
memberikan perhatian besar terhadap pihak BEM UNJ periode 2017/2018 masih belum baik. 5.2 Saran Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penulis menyarankan Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta periode 2017/2018 untuk lebih intensif berkoordinasi dengan pihak humas UNJ dan juga mahasiswa dalam menyelesaikan permasalahan video pemotongan ayam ini. Setiap organisasi pasti memiliki publik internal dan eksternal mereka agar organisasi tersebut bisa dipercaya dan mendapatkan dukungan dari publik. Begitu pula Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta periode 2017/2018 mengenai video aksi pemotongan ayam oleh mahasiswa UNJ. Walaupun aksi pada video tersebut dilakukan oleh periode sebelumnya, tetapi dampak yang diakibatkan mencapai periode yang saat ini tengah menjabat. Dalam hal ini, Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Negeri
127
Jakarta periode 2017/2018 harus meyakinkan pihak – pihak internal baik itu anggota BEM UNJ periode 2017/2018, pihak humas dan birokrasi UNJ serta mahasiswa – mahasiswa UNJ bahwa pihak BEM UNJ tidak sepenuhnya terlibat dalam aksi tersebut karena aksi tersebut diikuti oleh BEM dari seluruh Indonesia. Selain itu, pihak BEM UNJ periode 2017/2018 harus lebih berkoordinasi lagi dengan Humas dalam menyampaikan penjelasan kepada mahasiswa UNJ terkait video aksi pemotongan ayam oleh mahasiswa UNJ ini sehingga mahasiswa UNJ mengerti dan tidak langsung memberikan pendapatnya tanpa disertai fakta yang ada.
DAFTAR PUSTAKA Buku. Agung, W. 2010. Panduan SPSS 16.0, Yogyakarta: Gerailmu. Ardianto, Elvinaro. 2013. Handbook of Public Relations, Pengantar Komprehensif, Bandung: Simbiosa Rekatama Media. Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta : Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta : Rineka Cipta. Cutlip, S.M, Center, A.H., Broom, G. M. 2011. Effective Public Relations: Edisi kesembilan, Jakarta : Kencana Prenada Media Group. Gulo, W. 2010. Metodologi Penelitian, Jakarta: PT. Grasindo. Irianto, A. 2004. STATISTIK : Konsep Dasar, Pengembangannya edisi kedua, Jakarta : Kencana.
Aplikasi
dan
Kasali, Rhenald. 2003. Manejemen Public Relations: Konsep dan Aplikasinya di Indonesia, Jakarta : PT. Pustaka Utama Grafiti. Kriyantono, Rachmat. 2006. Teknik Praktis Riset Komunikasi, Jakarta: Kencana. Kriyantono, Rachmat. 2010. Teknik Praktis Riset Komunikasi, Jakarta: Kencana. Malhotra, Naresh. K. 2010. Marketing research : an applied orientation, United States of America : Pearson. Martono, Nanang. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif : Analisis Isi dan Analisis Data sekunder, Depok: PT Raja Grafindo Persada. Newman W. Lawrance. 2011. Social Research Methods Qualitative and Quantitative Approaches Seventh Edition, United States of America : Pearson.
128
129
Olii, Helena. Novi, Erlita. 2011. Opini Publik Edisi Kedua, Jakarta : Indeks. Riduwan. H. Sunarto. 2013 Pengantar statistika untuk penelitian : Pendidikan, Sosial, Komunikasi, Ekonomi dan Bisnis, Bandung : Alfabeta. Ridwuan. 2013. Dasar – Dasar statistika, Bandung : Alvabeta CV. Ruslan, Rosady. 2010. Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi, konsepsi dan aplikasi, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Ruslan, Rosady. 2010. Metode Penelitian :Public Relations dan Komunikasi, Jakarta :PT. Rajagrafindo Persada. Siregar, Syofian. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi perbandingan perhitungan manual & SPSS, Jakarta : Kencana. Soemirat, Betty. RFS. 2016. Eddy Yehuda, Opini Publik, Jakarta : Universitas Terbuka. Sugiyono. 2012. Statistika Untuk Penelitian, Bandung : Alfabeta.
Sumber Lain. http://news.detik.com/berita/d-3325086/bem-se-indonesia-gelar-aksi-demo-2tahun-pemerintahan-jokowi-jk , diakses pada 18 Maret 2017 pukul 19.00 WIB http://www.mahasiswanews.com/2016/10/kronologi-lengkap-demomahasiswa-2.html# , diakses pada 18 Maret 2017 pukul 16.55 WIB https://wn.com/unj_menghina_presiden_dengan_potong_ayam_netizen_ memalukan, diakses pada tanggal 19 Maret 2017 pada pukul 17.33 http://www.majalahsiantar.net/2017/02/demo-pemerintah-mahasiswa-inipotong.html, diakses pada tanggal 19 Maret 2017 pukul 18.42 http://wow.tribbunnews.com/201/02/18/video-demo-mahasiswa-unj-dengandarah-beredar-pihak-kampus-beri-tanggapan?page=3, diakses pada tanggal diakses pada 16 Maret 2017 pada pukul 10.00
130
https://news.detik.com/berita/d-3426710/polisi-selidiki-video-mahasiswa-unjpotong-ayam-di-foto-jokowi ,diakses pada tanggal 17 Maret 2017 pukul 09.15 WIB http://unjkita.com/awas-salah-fokus/ , diakses pada 16 Maret 2017 pada pukul 09.17 http://www.unj.ac.id di akses pada tanggal 11 April 2017 pukul 19.04 WIB
xiv
Lampiran 1 KUESIONER Kepada Yth. Responden, Di tempat Saya Hafshah Nurul Hasanah Mahasiswa DIII Hubungan Masyarakat Universitas Negeri Jakarta angkatan 2014 sedang melakukan penelitian dalam rangka menyusun Tugas Akhir Karya Ilmiah yang berjudul: PROSES PEMBENTUKAN OPINI PUBLIK DI BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA PERIODE 2017/2018 (Survey Deskriptif : Mengenai Video Penyembelihan ayam oleh Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta yang diunggah di instagram Doni Herdaru pada 15 Februari 2017) Petunjuk Pengisian kuesioner : Berilah tanda () pada jawaban menurut pendapat anda. Setiap pernyataan hanya diberikan satu jawaban. 1) Skala 5 : Sangat Setuju (SS) 2) Skala 4 : Setuju (S) 3) Skala 3 : Netral (N) 4) Skala 2 : Tidak setuju (TS) 5) Skala 1 : Sangat Tidak Setuju (STS) Identitas Responden Nama
:
Jabatan
:
Jenis Kelamin
:
xv
DIMENSI 1 : PERBEDAAN OPINI INDIKATOR 1 : FAKTOR MUNCULNYA PERBEDAAN OPINI SS S N No. PERNYATAAN 5 4 3 Terdapat perbedaan pandangan terhadap fakta 1. video aksi pemotongan ayam dalam demo di kalangan mahasiswa. Aksi pemotongan ayam dalam video tersebut bertujuan mendukung tercapainya pesan yang 2. disampaikan dalam demo atas ketidaksetujuan kinerja 2 tahun Jokowi – JK Terdapat perbedaan motif antara pihak yang melakukan demo yakni BEM – SI dengan pihak 3. yang menyebarkan video pemotongan ayam yaitu Animal Defender. INDIKATOR 2 : EMPAT SEGI PENGKAJIAN OPINI PUBLIK SS S N No. PERNYATAAN 5 4 3 Pendapat yang muncul mengenai video aksi 4. pemotongan ayam tersebut di dominasi BEM UNJ Setelah sebulan munculnya video aksi 5. pemotongan ayam tersebut, video tersebut masih menjadi perbincangan hangat di BEM UNJ Protes – protes di social media mengenai video 6. aksi pemotongan ayam tersebut berdampak terhadap aktivitas BEM UNJ Terdapat pro dan kontra dari mahasiswa UNJ 7. terhadap video aksi pemotongan ayam tersebut.
No. 8.
DIMENSI 2 : TERBENTUKNYA PUBLIK INDIKATOR 3: CIRI – CIRI PUBLIK SS S PERNYATAAN 5 4 Terdapat Birokrasi UNJ yang membahas mengenai video aksi pemotongan ayam tersebut.
N 3
TS 2
STS 1
TS 2
STS 1
TS 2
STS 1
xvi
No. 9.
10.
No. 11. 12. 13.
No.
14.
SS 5
PERNYATAAN
N 3
TS 2
STS 1
Terdapat diskusi – diskusi yang dilakukan BEM UNJ untuk mahasiswa yang mempertanyakan aksi pemotongan ayam dalam video tersebut. Banyaknya tanggapan dari pihak luar UNJ yang menanggapi video aksi pemotongan ayam tersebut di media sosial BEM UNJ.
DIMENSI 3 : TAHAP PEMBICARAAN DAN PEMBENTUKAN OPINI PUBLIK INDIKATOR 4: TIGA TAHAP PEMBICARAAN SS S N TS STS PERNYATAAN 5 4 3 2 1 BEM UNJ mendapatkan informasi mengenai video pemotongan ayam tersebut pertama kali melalui media sosial instagram. Terdapat kelompok – kelompok mahasiswa yang membahas video aksi pemotongan ayam tersebut. Adanya diskusi publik mahasiswa UNJ yang membahas video aksi pemotongan ayam tersebut untuk memperkuat opini mahasiswa UNJ INDIKATOR 5: PEMBENTUKAN OPINI SS S N TS STS PERNYATAAN 5 4 3 2 1 Diperlukan fakta-fakta terkait aksi pemotongan ayam
tersebut
sebelum
memutuskan
untuk
menyebarkan video tersebut. Perbedaan pendapat antara BEM UNJ dan Animal 15.
S 4
Defender merupakan pemicu tersebarnya video aksi pemotongan ayam.
xvii
No.
PERNYATAAN
SS 5
S 4
N 3
TS 2
STS 1
Terdapat Pro dan Kontra dari pengguna Instagram 16.
mengenai
video aksi pemotongan ayam oleh
mahasiswa UNJ.
No. 17.
18.
19.
No.
20.
21.
22.
DIMENSI 4 : OPINI PUBLIK DIRENCANAKAN VS TIDAK DIRENCANAKAN INDIKATOR 6 : OPINI DIRENCANAKAN SS S N TS STS PERNYATAAN 5 4 3 2 1 Penyebaran video aksi pemotongan ayam tersebut dilakukan oleh sebuah organisasi yang bergerak di bidang perlindungan hewan yaitu animal defender Penyebaran video pemotongan ayam tersebut dilatarbelakangi oleh kepentingan organisasi animal defender Target utama dari video aksi pemotongan ayam tersebut ialah mahasiswa yang menggunakan instagram INDIKATOR 7 : OPINI TIDAK DIRENCANAKAN SS S N TS STS PERNYATAAN 5 4 3 2 1 Tersebarnya video aksi pemotongan hewan tersebut dikarenakan adanya salah satu anggota dari animal defender yang menggugah aksi tersebut ke instagram Klarifikasi dari BEM UNJ periode 2017/2018 diperlukan untuk menanggapi video aksi pemotongan ayam tersebut. Video aksi pemotongan ayam tersebut ditujukan untuk semua kalangan masyarakat yang menggunakan social media terutama instagram.
xviii
No. 23.
DIMENSI 5 : CARA KERJA OPINI PUBLIK INDIKATOR 8 : PANDANGAN UMUM SS S PERNYATAAN 5 4 Pendapat mengenai video aksi pemotongan ayam tersebut bersifat permanen karena memakan waktu yang lama. Perbedaan sudut pandang dari Video Aksi
N 3
TS 2
STS 1
N 3
TS 2
STS 1
pemotongan ayam dapat merubah opini publik 24.
yang
sudah
tercipta
di
BEM
UNJ
periode
2017/2018. 25.
No. 26.
27.
28.
No. 29.
Anggota BEM UNJ periode 2017/2018 memiliki pendangan yang sama mengenai video aksi pemotongan ayam tersebut. INDIKATOR 9 : OPINI PUBLIK SS PERNYATAAN 5 Isu hangat lain dapat menggantikan pro dan kontra dari video aksi pemotongan ayam tersebut yang videonya sudah tersebar di instagram. Opini yang tercipta mengenai video aksi pemotongan ayam ini berubah seiring berjalannya waktu. Tersebarnya video pemotongan ayam tersebut memunculkan perbedan pandangan dari masing – masing anggota BEM UNJ periode 2017/2018.
S 4
DIMENSI 6 : PERANAN HUMAS DALAM PEMBENTUKAN OPINI PUBLIK INDIKATOR 10 : OPINI YANG RASIONAL SS S N TS PERNYATAAN 5 4 3 2 Humas UNJ memberikan opini yang rasional terhadap tersebarnya video aksi pemotongan ayam tersebut.
STS 1
xix
No. 30.
31.
No.
32.
33.
34.
PERNYATAAN
SS 5
S 4
Humas UNJ bersikap kooperatif kepada kedua belah pihak yaitu pihak animal defender yang menyebarkan video dan BEM UNJ Humas UNJ menerima pihak Animal Defender yang meminta penjelasan dari pihak UNJ perihal video aksi pemotongan ayam INDIKATOR 11 : INFORMASI YANG RELEVAN SS S PERNYATAAN 5 4 Humas UNJ Berkoordinasi dengan BEM UNJ melalui pemberian informasi yang relevan mengenai isu video aksi pemotongan ayam tersebut Humas UNJ memberikan penjelasan berdasarkan fakta mengenai video aksi pemotongan ayam tersebut Pihak Humas UNJ memberikan perhatian besar terhadap mahasiswa UNJ dalam menghadapi isu penyebaran video aksi pemotongan ayam tersebut
N 3
TS 2
STS 1
N 3
TS 2
STS 1
xx
Lampiran 2 Transkrip wawancara BEM UNJ Miqdad Ramadhan, Ketua UMUM BEM UNJ periode 2017/2018 Tanggal
: 30 Mei 2017
Tempat
: Ruang wakil rektor III Universitas Negeri Jakarta
Pukul
: 11.00 WIB
Q : Apakah BEM Universitas Negeri Jakarta pernah mengadakan aksi yang mengatas namakan BEM UNJ? A : UNJ sendiri tidak pernah mengadakan aksi khusus minimal itu dalam tataran tingkat aliansi BEM se- Jabodetabek Banten. Tapi kalo atas nama BEM Univ sendiri tidak pernah. Kita karena punya aliansi otomatis kalau misalkan isu – isu regional minimal kita harus komunikasi dulu temen – temen BEM Jabodetabek Banten (BSJB). Q : Jadi ada prosedurnya ya Ka? A : Ada, jadi adanya isu baru di bahas dulu aliansinya itu baru sepakat turun aksi atau tidak. Kalo sepakat yang turun itu BSJB bukan UNJ. Q : Apakah ada perizinan ke pihak kampus apabila ada aksi? A : Perizinan cukup ke polisi aja. Karena kalo universitas sendiri tidak boleh sebenarnya melarang. Ada di Undang – Undang Kebebasan Berpendapat 9
xxi
tahun 98. Gak boleh kita dilarang – larang untuk menyampaikan pendapat . kalo kita dilarang berarti mereka melanggar hukum. Pasal 9 tahun 98. Q : Setelah perizinan selesai, apakah langsung turun aksi? A : Ya, langsung aksi. Sekarang kita udah berapa kali aksi. Terakhir kemarin hari Jumat, 7 April 2017. Mengenai reklamasi. Ada yang gegar otak dari PNJ. Kalo kita lihat sekarang rezim ini agak berbahaya. Maksudnya mereka lebih berani. Tapi kita jangan takut juga. Q : Pendapat kakak tentang aksi pemotongan hewan yang terjadi pada aksi 20 Oktober 2017? A : Kalo kalian tahu dasarnya, itu murni politik aksi saja. Doni kan pendukung salah satu calon juga. Memang karena kita waktu itu bersebrangan dengan mereka, maka kita dihajar habis – habisan. Saya waktu itu jam 3 malam baru tidur setelah ada aksi tanggal 14 kalo gak salah sebelum viralnya video itu. Subuh langsung pada laporan ”Dad, langsung rame nih ig BEM UNJ”. Berarti memang ada serangan secara sistematis. Karena kalo media itu kan.. ya kalian kalo niat deh bikin akun yang banyak nanti gampang kan tuh buat viral. Itu yang mereka lakukan sekarang. Q : Saya waktu itu pernah membuka IG dari Doni (animal defender) yang memboomingkan video tersebut. Saya lihat ada beberapa komen – komen dari anak – anak UNJ yang lebih mendukung ke Mas Doni.
xxii
A : Kalo di komen – komen. Pokoknya kalo kalian lihat akun – akunnya itu akun bodong sebenarnya. Banyak yang ngaku – ngaku jadi mahasiswa UNJ. Tapi mungkin ada dari mahasiswa yang memang tidak sepakat dengan caranya kali. Tapi kalo secara intinya sih belum ada sih yang ngelarang kita aksi. Mungkin ada yang kritis dengan caranya. Q : Aksi yang dilakukan pada tanggal 20 Oktober kan merupakan aksi yang dilakukan oleh BEM seluruh Indonesia ya Ka, tapi kenapa ya kok hanya UNJ saja yang dipermasalahkan? A : Karena memang kemarin itu kan UNJ itu sebagai koordinator pusat, jadi kalo UNJ nya Goyang, maka pergerakan mahasiswa seluruh Indonesia akan goyang juga. Q : Kalo boleh tahu, koordinator BEM SI yang sekarang ini masih UNJ kah atau sudah berganti? A : Sudah tidak sekarang sudah dipegang oleh Solo. Universitas Sebelas Maret. Q : Apakah ada dampak – dampak sendiri kan dari BEM UNJ karena aksi pemotongan ayam tersebut? A : Gak ada dampak yang terlalu signifikan ya kalo ada aksi, kalo aksi pun masih banyak yang mau ikut.
xxiii
Q : Kalo jumlah anggota BEM itu ada berapa ya ka? A : Ada sekitar 140 orang yang aktif. Q : Kalo Departemen yang membawahi aksi itu ada tidak ka? A : Ada departemen sosial politik terdiri dari 19 orang dibagi menjadi tiga divisi yaitu Pusat Studi dan Gerakan (PUSGERAK), internal yang membahas isu – isu internal kampus, dan eksternal yang berhubungan dengan pihak eksternal seperti aliansi. Q : Di dalam BEM UNJ itu ada departemen apa saja ya ka? A : Ada Departemen Dalam Negeri (Dagri). Departemen ini terdiri dari 3 divisi yaitu divisi kaderdata anggotaisasi, kebijakan kampus dan lingkungan hidup. Ada departemen pendidikan (DEPDIK) terdiri dari 5 divisi yaitu administrasi, internal, eksternal, prestasi dan kajian. Biasanya departemen ini yang membantu MAWAPRES. Lalu ada Advokasi yang juga terbagi menjadi 5 divisi yaitu Bendahara, sekertaris, pelayanan dan isu, internal dan eskternal. Selanjutnya ada Departemen Komunikasi Informasi (KOMINFO) terdiri dari tiga divisi ada Humas, Media Kreatif dan Jurnalistik dan berjumlah 20 orang. Bisnis dan Kemitraan yang terbagi menjadi empat divisi human resources management, event organizer, fundraising dan campus entrepreneur.
xxiv
Lampiran 3 Transkrip wawancara dengan tim pengembang wakil rektor III bidang kesiswaan dan alumni UNJ (Vera Mayasanti dan Abdul Khalik) Tanggal
: 30 Mei 2017
Tempat
: Ruang wakil rektor III Universitas Negeri Jakarta
Pukul
: 11.00 WIB
P : Dari mana Pertama kali pihak Universitas Negeri Jakarta (UNJ) mendengar berita mengenai video pemotongan ayam oleh mahasiswa UNJ yang diunggah di instagram Doni Herdaru? K : Dari tribunnews. Humas UNJ juga dapetnya dari tribunnews. Masalahnya sudah viral soalnya. P : Hal yang pertama kali dilakukan oleh UNJ setelah mendengar berita tersebut? V : Mahasiswa yang terlibat di video itu langsung kita panggil. Kemudian mereka dipanggil tingkat fakultas dulu ketemu dengan yang pimpinan fakultas kalo yang FIS dengan Pak Andi dengan Pak Zid dan Pak Jafar. Untuk FE dengan Pak Yaser. Setelah itu orangtuanya juga dipanggil terus mereka kita kumpulkan disini, lanjut
tingkat universitas. Kita ingin tahu kronologinya
seperti apa. Setelah itu kita klarifikasi video itu kita putarkan lagi.
xxv
P : Mahasiswa yang dipanggil apakah yang terlibat dalam demo tersebut atau hanya yang ada di video saja. V : Yang ada di Video saja, sebetulnya dua orang. Yang pertemuan dengan kami itu tertutup anak dengan orangtua itu sifatnya pribadi. Kita juga mencari tahu siapa sebenarnya yang motong ayam itu. Mereka kan yang ketiban sialnya pak yang megang kepala sama buntut. Itu kan yang demo juga BEM – SI bukan BEM UNJ saja. Mengatasnamakan ketika demo itu BEM SI. Topik Demonya tentang BBM, Oktober 2016. Jadi yang motong ayamnya itu, awalnya kita duga sriwijaya. UNILA ternyata. Itu adalah kalo gak salah ketua BEM UNILA. Almamaternya hijau juga. Sudah dikonfirmasi oleh anak BEM UNJ. P : Setelah pemanggilan mahasiswa yang terlibat tersebut apakah ada hukuman yang diterima oleh mahasisiwa yang terlibat. V : tidak, kita kan mencari bukti dulu. Klarifikasi dulu yang pasti. Ditanyakan dari pihaknya secara personal didampingi oleh orangtua masing – masing. Ini juga bukan Wakil Rektor III yang menangani tapi PD II PD III. P : Dalam twitter UNJ, pihak UNJ menerima pihak animal defender , kira – kira hal apa yang disampaikan dan bagaimana respon dari pihak UNJ ? V : Unsur politiknya kental, kita juga tidak begitu enak ngomonginnya. Tapi mahasiswa pasti paham. Pada saat ke sini dia mengatasnamakan animal
xxvi
defender sebetulnya dia tim sukses salah satu parpol calon di pilkada. Jadi video ini bergulir ketika anak – anak BEM aliansi juga tengah melakukan demo sehari sebelum pilkada. Kemudian dihari tersebut ada pencidukan oleh kepolisian. Para Ketua I dan II BEM aliansi BEM SI itu termasuk ketua BEM UNJ diangkut dengan menggunakan mobil khusus. Dan itu kan aliansi jadi tidak hanya UNJ saja. Nah kemudian, anak – anak yang lain diangkut dengan kopaja dan itu diterlantarkan sampai dengan maghrib atau sore gitu. Pada saat ditangkap itu ya Miqdad (Ketua BEM UNJ) itu juga di pukulin sampai berdarah – darah itu bibirnya. Jadi memang unsur politiknya. kental. Ketika AD kesini, memang sih ada kekurangan kalo boleh kita instrospeksi., Ketua BEM UN kita yang lama itu arogansinya terlalu kenceng, attitudenya kurang. Jadi agak susah seperti itu. Pada saat AD datang, itu anak – anak BEM belum datang dan kita yang menghadapi ada pak Khaliq, saya, Pak Ubed, ada Pak Asep selaku kepala UPT Humas yang menengahi yang menjembatani karena mereka ingin audiensnya humas. Jadi yang diminta dari AD itu, mereka inginnya bahwa ada efek jera dengan alasan mereka ingin mendidik mahasiswa kita. Tapi kata – kata mereka ingin mendidik mahasiswa kita itu sangat keterlaluan bagi saya secara pribadi. Di youtube itu tidak ditampilkan kalimat ibu, yang ibu mengucapkan mohon maaf mahasiswa kami adalah anak kami, dosen itu adalah orangtua dikampus. Kalo misalnya yang berhak untuk mendidik katakanlah ya biarkanlah kami. Mereka mau mendidik yang bener aja pakai tindik pakai tato pakai kaos
xxvii
oblong pakai topi apa begitu orang mau mendidik. Dianya aja ugal – ugalan gitu gimana mau didik orang. Kita kan jadi emosi jiwa tapi mereka kan sudah megang sosmed. Kalo kitanya gak berbaik – baik apa yang terjadi. Jadi sebetulnya mereka itu lagi nyari – nyari kesalahan. Kita juga mencoba berbaik – baik dengan ya kami terima. Di depan orang yang kita bela anak kita dong, walaupun nantinya kita omel - omelin juga kalo ga ada orang. Setelah itu tidak ada tindak lanjut karena kasusnya sudah lama 2016 tapi videonya muncul karena kita juga tahu mereka berunsur politik. Enak aja orang luar mau mendidik. Ternyata mereka juga melanggar peraturan, itu kan dalam video youtube mereka kan shoot tulisan wakil rektor III. Itu kan mereka gak izin. Sebetulnya kalo kita balikin tuntut mereka kena juga. Melakukan peliputan tanpa izin. Walaupun Cuma tulisan tapi kan ada logo UNJ disitu. Tapi setelah itu ada anak – anak BEM kesini ada Miqdad ya ibu maki – maki. Agar mereka tidak melakukan demo di dekat hari pilkada golongan kedua. Tapi AD mainnya cantik juga dengan menggunakan sosmed. P : Dampak terhadap pihak UNJ karena video tersebut? K : Tidak ada. P : Harapan – harapan ibu agar tidak ada kejadian seperti ini lagi di masa depan?
xxviii
V : sebenarnya anak – anak BEM itu sudah kami nasihati habis – habisan ya. Maksudnya, monggo kali mau melakukan audiensi demo, boleh, tapi bilang. Jadi kan kalo misalkan ada kejadian di kekep dipukulin seperti kemarin kita kan jadi bisa langsung bertindak. Terus juga kalo ada apa – apa seperti wawancara harus berdasarkan data sehingga kita tidak dituntut pencemaran nama baik.
xxix
Lampiran 4 Kamis 20 Oct 2016, 10:41 WIB BEM Se-Indonesia Gelar Aksi Demo 2 Tahun Pemerintahan Jokowi-JK Haris Fadhil - detikNews
Foto: Demo Bem Se- Indonesia/ Haris detikcom Jakarta - Massa BEM Universitas se-Indonesia melakukan aksi demo menyambut dua tahun pemerintahan Jokowi-JK. Massa mahasiswa yang berasal dari 44 universitas se-Indonesia ini menuntut Jokowi-JK untuk merealisasikan program yang pro kerakyatan. Dalam aksi demo yang berlangsung di depan Istana Negara, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta, Kamis (20/10/2016), para mahasiswa menyerukan 4 isu. Ada pun isu-isu tersebut adalah tentang Pembangunan yang dinilai tidak berpihak pada rakyat, program tax amnesty yang juga dinilai tak pro rakyat, penyelesaian kebakaran hutan yang tak selesai-selesai, dan hukuman kebiri yang disebut bukan penyelesaian akar permasalahan. "Meminta Jokowi-JK untuk menghapus reklamasi di Teluk Benoa!" teriak seorang orator disambut tepuk tangan peserta aksi. Para demonstran mengenakan topeng Jokowi dan JK dalam aksinya. Massa juga bawa spanduk yang bertuliskan 'apa kabar program nawa cita'. Hingga pukul 10.35 WIB aksi demo masih berlangsung. Sekitar 300 polisi berjaga-jaga di lokasi. Polisi juga menyiagakan water cannon, baracuda dan kendaraan berat lainnya.
xxx
Lampiran 5 Kronologi Lengkap Demo Mahasiswa "2 Tahun Jokowi-JK" FacebookTwitterPinterestWhatsAppMore833
Mahasiswa News | Momentum 2 tahun kepemimpinan Jokowi-Jk dimaknai sebagai ajang untuk evaluasi terhadap kinerja, khususnya nawacita. Masa aksi yang datang mencapai 5000an orang dari pelosok negeri seperti Sumatera, Jawa, Kalimantan, Bali-Nusa Tenggara, dan Maluku. Aksi berjalan panas sejak awal disebabkan masa aksi yang tidak diperbolehkan menuju ke depan istana, alhasil terjadi penumpukan di Jl. Medan Merdeka barat Jakarta, Kamis (20/10/2016). Sehingga lalu lintas harus ditutup. Sekitar pukul 14.00, harapan Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) bertemu dengan presiden muncul. 15 perwakilan mahasiswa diterima, namun Kepala Staf Kepresidenan yang menemui. Dalam dialog di dalam pembahasan isu tidak maksimal karena BEM SI mendesak untuk bertemu presiden. Betapa tidak, jalur birokratis dan administratif resmi sudah dijalankan sesuai prosedur, namun presiden masih enggan menemui mahasiswa. Kepala Staf Kepresidenan juga menolak untuk menemui masa aksi untuk memberikan klarifikasi mengapa presiden tidak mau menemui mahasiswa. Beliau berdalih,"Itu urusan anda."
Akibat hal tersebut 15 presiden mahasiswa walk out dari forum dengan
xxxi
luapan kekesalan. Di luar, masa aksi sudah menunggu kehadiran mereka dan sontak terjadi aksi-aksi heroik idiologis karena luapan kekecewaan. Aksi tersebut diantaranya penyembelihan ayam yang darahnya di teteskan diatas foto besar Jokowi-Jk, kemudian bangkai ayam dilempar ke istana. Begitu pula dengan aksi pelepasan tikus-tikus, yang menandakan penegakan hukum yang lemah serta masih dipeliharanya koruptor di Indonesia.
Dalam aksi tersebut, terjadi peristiwa pemukulan terhadap masa aksi yang tidak membawa senjata dan tidak melakukan perlawanan. Terdata 2 orang mengalami bocor kepala akibat hal tersebut. Menjelang selesai, BEM SI melakukan pembakaran kepada topeng serta foto Jokowi-Jk sebagai bentuk matinya hati nurani presiden dan mosi tidak percaya terhadap presiden.
Peristiwa pemukulan aparat terhadap masa aksi Aksi ditutup dengan sholat berjamaah di jalan perjuangan dan dilanjut dengan pembacaan sumpah mahasiswa Indonesia. Sebagai follow up aksi hari
ini,
BEM
SI
mengusung
tanda
pagar
#JokowiSombong
dan
#PresidenHilang sebagai bentuk kontra argumen terhadap presiden yang lahir dari media ini Rilis Pers Bagus Tito Wibisono Koordiantor Pusat BEM Seluruh Indonesia
xxxii
Lampiran 6
UNJ MENGHINA PRESIDEN DENGAN POTONG AYAM - NETIZEN: MEMALUKAN!!! Updated: 17 Feb 2017 UNJ MENGHINA PRESIDEN DENGAN POTONG AYAM - NETIZEN: MEMALUKAN!!! Beredar video demo dengan memotong kepala ayam hidup yang dilakukan oleh mahasiswa Universitas Negeri Jakarta (UNJ). Video tersebut diunggah oleh akun Instagram @doniherdaru yang merupakan aktivis hewan sekaligus penggagas rehabilitasi hewan terlantar, @animaldefendindo, Rabu (15/2/2017). Pada kolom keterangan video yang diunggahnya, @doniherudaru menuliskan, "Mahasiswa adalah agen perubahan. Penjaga moral bangsa. Dan ini jelas bukan sikap yg kita harapkan muncul dari Mahasiswa. Apapun tujuan mereka sesungguhnya, sungguh tidak elok melibatkan satwa dan mempertontonkan penyiksaan macam begini. Tidak punya empati adalah gejala sakit jiwa. Gimana mau punya generasi penerus bangsa jika mereka tidak bisa berempati dan memandang rendah hewan? Yg tau / kenal pelaku yg di video, dan kronologis lengkap, dimohon infonya. Kita akan teruskan ke pihak berwajib. Semoga bs ditindak tegas. Shame on you, kids. Go home. You dont deserve the "student" title. Video taken from Twitter. #stopanimalabuse #againstanimalabuse #stopbegok #mahasiswa #biadab." doniherdaru
xxxiii
instagram.com/doniherdaru Video tersebut menunjukkan para mahasiswa beralmamater hijau memotong kepala ayam hingga terputus di atas foto Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Tidak sampai di situ, ayam yang telah sekarat dibiarkan terlunta-lunta hingga darahnya bercucuran di atas foto pemerintah. Pasalnya, aksi yang dilakukan di depan Istana Merdeka itu dimaksudkan untuk memperingati 2 tahun pemerintahan Jokowi-JK. Tak berselang lama setelah diunggah, video ini menjadi perhatian masyarakat. Banyak yang menyayangkan peristiwa ini lantaran sebagai seorang pelajar, sikap tersebut dianggap tidak pantas. Video yang telah ditonton hampir 62 ribu akun pengguna Instagram ini dibanjiri komentar pahit dari netizen. Sumber: http://wow.tribunnews.com/2017/02/16/keji-kelakuan-mahasiswaunj-ini-dikecam-netizen-memalukan
xxxiv
Lampiran 7 Senin 20 Feb 2017, 10:13 WIB Polisi Selidiki Video Mahasiswa UNJ Potong Ayam di Foto Jokowi Mei Amelia R - detikNews
Foto: Screenshot YouTube dan Twitter Jakarta - Pihak Kepolisian Daerah Metro Jaya menyelidiki demo mahasiswa Universitas Negeri Jakarta (UNJ) yang jadi viral di media sosial (medsos). Mahasiswa tersebut, seperti terekam dalam video, memotong ayam di atas gambar Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla. "Diselidiki dulu, kapan kejadiannya, itu kan beredarnya video itu di medsos. Nanti kita selidiki dulu," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono kepada detikcom, Senin (20/2/2017) Polisi juga akan menyelidiki unsur pidana dalam aksi tersebut. "Iya nanti dicari apakah masuk unsur pidana atau tidak. Kalau ada unsur pidananya ya tentu akan diselidiki,” tambahnya. Aksi demo dengan memotong ayam yang dilakukan oleh sekelompok mahasiswa UNJ itu beredar viral di media sosial. Aksi tersebut mendapat kecaman dari Animal Defender. Ketua Animal Defender Doni Herdaru Tona menyebut aksi tersebut tidak sepatutnya dilakukan oleh mahasiswa. "Buat beberapa orang, 'Alah itu cuma ayam', kalau ini kita kasih angin atau permisif, barbar seperti ini, kali ini ayam, besok-besok orang. Karena
xxxv
menganggap remeh nyawa dalam proses penyampaian pendapat itu bukan ciri dari masyarakat madani, masyarakat yang beredukasi dengan baik, yang dipelopori oleh mahasiswa yang berperasaan yang berempati adalah cita-cita kita dalam koridor berdemokrasi," kata Doni Tona saat berbincang dengan detikcom, Sabtu (18/2) Doni membenarkan setiap orang dijamin haknya untuk bebas menyatakan pendapat. Namun dia menyayangkan adanya eksploitasi terhadap hewan dalam proses tersebut. "Setiap orang dijamin kebebasan berpendapat, tapi sebaiknya tidak menggunakan hewan untuk mengeksploitasi rasa mereka ada cara-cara yang elegan dan lebih terdidik. Perlindungan hewan Pasal 302 KUHP yang bisa kita terapkan kita tuntut ke mereka. Saya percaya adik-adik mahasiswa bisa dididik, dan diedukasi, paham dengan otokritik, menyampaikan pendapat lho. Nah, ketika mereka mengkritik orang tapi ketika mengkritik orang tidak mau dikritik itu berarti ada yang salah,” urai dia. Terkait dengan hal ini, pihak rektorat UNJ telah membenarkan ketiga orang yang terlihat di video tersebut adalah mahasiswa mereka. Kepala Kantor Hubungan Masyarakat (Humas) UNJ Asep Sugiharto mengatakan pihaknya tetap melakukan penyelidikan dan sifatnya masih internal. UNJ juga telah mengidentifikasi mahasiswa yang ada di video ataupun foto viral itu. "Wakil Rektor III di bidang kemahasiswaan beserta prodinya sudah memanggil anak-anak yang ada di video dan foto tersebut. Jadi secara internal sudah kita proses berdasarkan mekanisme yang ada di kampus kita," jelas Asep. (mei/fdn)
xxxvi
Lampiran 8 Demo Mahasiswa UNJ Dikecam Pecinta Hewan, Begini Respon Pihak Kampus! Senin, 20 Februari 2017 14:28
TWITTER/ARIE_KRITING Demo mahasiswa tuai kecaman gara-gara gunakan darah ayam. TRIBUNWOW.COM - Video demonstrasi mahasiswa Universitas Negri Jakarta (UNJ) pada 22 Oktober 2016 silam, mendadak viral. Video yang berisi demonstrasi aksi spam Jokowi-JK tersebut diunggah kembali oleh seorang aktivis pecinta hewan, Doni Herdaru. Inilah video tersebut. Pada akun Instagramnya, @doniherdaru, ia menuliskan kecaman dan kekecewaan kepada para mahasiswa yang berdemo karena dianggap telah menyiksa hewan dan tak menghargai Presiden serta Wakil Presiden JokowiJK. Mendapat banyak kecaman dari netizen, terutama pecinta hewan, melalui akun Twitter resminya @UNJ_Official, pihak kampus angkat bicara. Pada cuitan sebelumnya, @UNJ_Official berjanji akan menelusuri dan menindak lanjuti video yang beredar.
xxxvii
Kali ini berita lain datang dari Doni Herdaru yang merupakan aktivis sekaligus penggagas rehabilitasi hewan terlantar, @animaldefendindo. Pada akun Instagramnya, ia mengunggah potongan cuitan Twitter @UNJ_Official yang menyatakan bersedia menerima Doni dan kawan-kawan untuk berdialog bersama menyangkut video demo mahasiswa UNJ bulan Oktober lalu. Pada keterangan fotonya, @doniherdaru ia menuliskan, "Perjuangan kita bersama akan memuncak besok siang. Kita akan tunjukkan, bagaimana protes yg berpendidikan. Kritis yang bebas dr animal abuse. . Semua ini kami tempuh, agar pelajaran bisa dipetik, bahwa mengemukakan pendapat atau unjuk rasa, tidak selayaknya melibatkan hewan bahkan mempertontonkan penyiksaan hewan. Banyak cara yang lebih baik, manusiawi, dan penuh empati. . Kami percaya, bahwa usaha mengedukasi adik2 mahasiswa ini akan membuahkan hasil dan mempunyai efek jera, daripada harus saling kepal tangan maju ke meja hijau. .Mari menjadi manusia. Kedepankan kemanusiaan kita. Jangan lalim kepada yang inferior." Foto yang diunggah pada Minggu (19/2/2017) tersebut telah mendapat likes sebanyak 4.532 dan mendapat komentar sebanyak 462 komentar. Banyak netizen yang memberikan semangat serta doa agar permasalahan ini menjadi pelajaran untuk para mahasiswa yang terlibat demo. @facts_behind_truth: "Maju terussss bang !!!! Tidak boleh tinggal diam .. semua harus ada pertanggung jawabannya. Kalau tidak masyarakat indonesia yg akan menghukum nantinya." @praditaparamita : "Smg lancar dan sukses pertemuannya." @eribudipamungkas : "Semoga lancar dan sukses bang @doniherdaru berikan edukasi pada yang bersangkutan, agar tak mengulangi." @mia.sabri : "Semangat bang @doniherdaru dan kawan2.... semiga mereka menyesal dan tak akan mengulang lagi, dan tak akan ada lagi animal abuse ke depannya." Hingga berita tersebut beredar Senin (20/2/2017), belum ada kelanjutan dan hasil dari pertemuan yang diadakan pada Senin (20/2/2017) jam 12 siang tersebut. (TribunWow.com/ Lolita Valda Claudia)
xxxviii
Lampiran 9 Video Demo Mahasiswa UNJ dengan Darah Beredar, Pihak Kampus Beri Tanggapan Sabtu, 18 Februari 2017 16:32
TRIBUNWOW.COM - Beredar luas video mahasiswa UNJ demo gerakan spam Jokowi - JK yang dilaksanakan pada 22 Oktober 2016 lalu. Video tersebut viral saat mendapat banyak kecaman dari netizen karena dianggap menghina Presiden dan Wakil Presiden Jokowi - JK juga menyiksa hewan. Pada video tersebut tampak para mahasiswa beralmamater UNJ memotong kepala ayam hingga terputus di atas gambar poster Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Tidak hanya sampai di situ, ayam yang telah sekarat dibiarkan terlunta-lunta hingga darahnya bercucuran di atas gambar poster Jokowi-JK. Beberapa hari setelah video tersebut viral dan mendapatkan komentar negatif dari para netizen, pihak kampus UNJ menanggapi melalui akun resmi Twitter @UNJ_official. Cuitan tersebut di unggah pada Kamis 16/2/2017), selang beberapa jam setelah video aksi demo tersebut beredar. Melalui akun resmi @UNJ_Official, pihaknya mengatakan akan menelusuri kebenaran berita tentang beredarnya gambar atau video aksi sekelompok
xxxix
mahasiswa yang mengenakan almamater UNJ dan akan menindak lanjutinya. Cuitan UNJ tersebut telah dibagikan sebanyak 78 kali dan di komentari oleh 32 pengguna twitter. Sebagian besar netizen berharap para mahasiswa yang terlibat diberikan sanksi tegas. Nama Bagus Tito Wibisono dari BEM UNJ diketahui ikut berpartisipasi dalam Gerakan Spam Jokowi-JK @LIsaMLusiana : @UNJ_Official tindak lanjuti! Kalo perlu beri sanksi tegas kepada mereka yang terlibat. Kalo kayak gini, nama baik UNJ juga dipertaruhkan!! @soen_gustie : @UNJ_Official HARUS dan DITUNGGU hasilnya, untuk ditindak sebagai pembelajaran !! @MichelleJiemy : @UNJ_Official disaat mahasiswa negara lain belajar demi masa depannya, mahasiswa indonesi kerjanya cuma demo demo demo serasa mereka paling hebat dari pemerintah.. @Femimoza : @UNJ_Official Siapapun yang mempengaruhi & mahasiswa"yg terlibat harus ditindak sangat" tegas. Bagaimana jadi-nya saat mereka nanti terjun ke masyarakat sebagai pendidik? Diketahui sebelumnya, salah satu mahasiswa yang terlibat dalam aksi tersebut bernama Bagus Tito Wibisono. Unggahan foto pada akun instagramnya @bagustitowibisono terlihat tiga orang mahasiswa mengenakan almamater UNJ memegang poster Presiden dan Wakil Presiden Jokowi-JK yang berlumuran darah dan badan ayam yang kepalanya telah terpenggal. Demo yang berlangsung pada 20 Oktober 2016 itu merupakan seruan aksi Gerakan Spam Jokowi-JK. Sebelumnya, beredar video demo teatrikal memotong kepala ayam hidup yang dilakukan oleh mahasiswa Universitas Negeri Jakarta (UNJ).
xl
Video tersebut diunggah oleh akun Instagram @doniherdaru yang merupakan aktivis hewan sekaligus penggagas rehabilitasi hewan terlantar, @animaldefendindo, Rabu (15/2/2017). Pada kolom menuliskan,
keterangan video
yang
diunggahnya,
@doniherudaru
"Mahasiswa adalah agen perubahan. Penjaga moral bangsa. Dan ini jelas bukan sikap yg kita harapkan muncul dari Mahasiswa. Apapun tujuan mereka sesungguhnya, sungguh tidak elok melibatkan satwa dan mempertontonkan penyiksaan macam begini. Tidak punya empati adalah gejala sakit jiwa. Gimana mau punya generasi penerus bangsa jika mereka tidak bisa berempati dan memandang rendah hewan? Yg tau / kenal pelaku yg di video, dan kronologis lengkap, dimohon infonya. Kita akan teruskan ke pihak berwajib. Semoga bs ditindak tegas. Shame on you, kids. Go home. You dont deserve the "student" title. Video taken from Twitter. #stopanimalabuse #againstanimalabuse #stopbegok #mahasiswa #biadab." Pada video tersebut tampak para mahasiswa beralmamater hijau memotong kepala ayam hingga terputus di atas foto Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Tidak hanya sampai di situ, ayam yang telah sekarat dibiarkan terlunta-lunta hingga darahnya bercucuran di atas foto pemerintah. Pasalnya, aksi yang dilakukan di depan Istana Merdeka itu dimaksudkan untuk memperingati 2 tahun pemerintahan Jokowi-JK. Tak berselang lama setelah diunggah, video ini menjadi perhatian masyarakat. Banyak yang menyayangkan peristiwa ini lantaran sebagai seorang pelajar, sikap tersebut dianggap tidak pantas. Video yang telah ditonton hampir 62 ribu akun pengguna Instagram ini dibanjiri komentar pahit dari netizen. Terlebih, setelah diketahui perwakilan teatrikal ini merupakan mahasiswa dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UNJ. Seorang oknum yang telah ditemukan identitasnya adalah Bagus Tito Wibisono.
xli
Dipantau dari akun Instagramnya, @bagustitowibisono, demo yang berlangsung pada 20 Oktober 2016 itu merupakan seruan aksi Gerakan Spam Jokowi-JK. Nama Bagus Tito Wibisono dari BEM UNJ diketahui ikut berpartisipasi dalam Gerakan Spam Jokowi-JK (Instagram) Geram melihat peristiwa tersebut, netizen pun menuliskan komentar mereka. "Miris, mahasiswa macam apa ini? Bukannya kuliah yang bener supaya siap masuk ke era globalisasi utk bersaing dengan negara asing, tapi malah begini sikapnya.. bener-bener malu2in sihh (emoji)," tulis @mellisapermadi. "Tidak menghargai pemimpin negara dan juga menyiksa binatang..." kata pemilik akun @christ1184. "Untuk sebuah tujuan yang entah apa. Hewan pun jadi korban. Hmmm... bisa menilai orang lain ! Tapi mas2 mahasiswa ini lupa untuk berkaca tentang bagaimana perangainya....hmmm...sangat2 disayangkan loh mas...." ungkap akun @susiyanti_sariyono8181 "Tidak berpendidikan, @igahardyna13.
sungguh
memalukan
almamater!"
tulis
akun
"1. Itu penghinaan thpd Presiden dan Wakil Presiden. 2. Itu binatang main asal potong leher nya buat hal yang ga ada faedahnya. Oh, MAHAsiswa shame on you!!!" tambah @madealika. Pada akun Instagram @donihendaru dituliskan, ia menunggu tanggapan dari BEM UNJ untuk segera bertemu melalui audiensi dengan oknum yang terlibat. Kamis (16/2/2017) , hingga berita ini beredar, pihak BEM UNJ belum memberikan tanggapan mengenai video tersebut. (TribunWow.com/Lolita Valda Claudia)
xlii
Lampiran 10 Awas Salah Fokus! By Suara Anda
Seminggu terakhir rupanya mahasiswa dan sebagian khalayak digegerkan dengan unggahan video dari salah satu akun di media sosial. Konten video tersebut menggambarkan sebuah model teatrikal dalam aksi mahasiswa dimana peraga teatrikal melakukan pemotongan terhadap hewan, yaitu seekor ayam. Kemudian darah dari ayam tersebut di tumpahkan ke atas foto presiden Joko Widodo dan wakil presiden Jusuf Kalla. Aksi mahasiswa yang berlangsung pada 20 Oktober 2016 silam melibatkan berbagai elemen kampus yang ada di Indonesia. Karena aksi tersebut merupakan aksi nasional peringatan dua tahun kepemimpinan presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Teatrikal yang dilakukan merupakan ekspresi kekecewaan dari mahasiswa terhadap kinerja dan kebijakan pemerintah yang dianggap belum sesuai dengan janji saat berkampanye dan masih menyebabkan banyak penderitaan terhadap rakyat kecil. Jika ditelusuri lebih jauh, model teatrikal seperti itu bukanlah yang pertama atau baru ditemukan. Namun perlu diketahui bahwa sudah banyak aksi lain yang menggunakan model seperti itu. Ditambah ada sesuatu yang mengherankan. Aksi masa sudah berlalu cukup lama. Ingat 20 Oktober 2016. Sekarang sudah memasuki bulan Februari 2017. Yang menjadi pertanyaan
xliii
adalah kenapa baru diangkat sekarang. Lantas selama jangka waktu tersebut, hingga sampai pada hari ketika dipermasalahkan, apa pengunggah, dan komentator sengaja mencari celah terhadap aksi mahasiswa, atau kenapa hanya ini yang permasalahkan. Jika memang yang dipermasalahkan adalah menyembelih ayamnya, bukankah seharusnya dilakukan sejak pertama kali model tersebut ditemukan, dan jika memang ingin dipermasalahkan, adil rasanya jika kasus diperjelas. Apa indikator yang dapat menegaskan bahwa hal tersebut adalah penyiksaan terhadap binatang. Penegasan tersebut sangat penting, karena menyangkut nama baik yang dapat dicemarkan oleh pihak dengan kepentingan tertentu. Berpikir jernih adalah hal yang wajib dilakukan. Lihat konteksnya, telusuri sebab utamanya. Jangan sampai usaha yang baik yang ternyata mengusik sebagian pihak tertutupi oleh hal kecil yang merupakan bagian dari proses usaha tersebut. Dapat dipastikan, kerugianlah yang didapat. Sikap arif dan bijaksana juga harus deterapkan dalam hal ini. Upaya penindakan pihak kampus terhadap mahasiswa yang diduga terlibat, harusnya dilakukan dengan cara yang baik. Tidak langsung mengomentari tanpa terlebih dahulu mengklarifikasi apa yang terjadi. Akan lebih baik tentunya jika semua pihak dapat duduk bersama untuk menyelesaikan permasalahan ini. Sehingga tidak ada pihak yang dirugikan, dan yang lebih penting semua menjadi jelas. Hitam adalah hitam dan putih adalah putih. Bukan abu yang dinikmati. Sebagai mahasiswa dan masyarakat yang berpendidikan, tentu wajib berpandangan luas. Berpikir logis dan menganalisis terlebih dahulu peristiwa yang terjadi. Tidak main hakim dan bertindak dengan cara yang barbar. Hujat sana sini dan hanya terbawa suasana hati. Bukankan bisa jadi ini hanyalah upaya pemecahbelahan mahasiswa yang harusnya bersatu. Atau bisa jadi pelemahan, bahkan upaya mematikan gerakan mahasiswa yang mengawal
xliv
kebijakan pemerintah kesejahteraan.
agar
rakyat
dapat
merasakan
keadilan
dan
Saat ini justru seharusnya hal kecil seperti ini tidak memerlukan energi besar untuk mengatasinya. Masih ada hal lain. Pilkada 2017 misalnya. Bukankan masih banyak indikasi kecurangan di dalamnya. Bukankan masih ada putaran kedua yang juga perlu partisipasi dan pengawasan, dan bukankan masih banyak kasus korupsi yang lebih menggegerkan. Ayo tanggapi permasalahan yang ada dengan cerdas. Ke mana kita harus fokus untuk menanganinya. Jangan salah fokus dan salah tindak. Salam sejahtera untuk semua. Ayo bangkit. Hidup mahasiswa, hidup rakyat Indonesia. Oleh : Nadya Rizma Septiarini rznadyaa.blogspot.co.id
xlv
Lampiran 11 Screen capture video pemotongan ayam oleh Mahasiswa UNJ di instagram Doni Herdaru.
xlvi
Lampiran 12 Screen capture Komentar dari pengguna Instagram mengenai video pemotongan ayam saat demo
xlvii
Lampiran 13 Screen Capture komentar di instagram BEM UNJ
xlviii
Lampiran 14 Screen capture twitter UNJ tanggal 16 dan 19 Februari 2017
xlix
Lampiran 15 Screen Capture twitter UNJ tanggal 20 Februari 2017
l
Lampiran 16 Surat Permohonan Observasi Wawancara Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta periode 2017/2018
li
Lampiran 17 Surat Permohonan Observasi Wawancara Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Universitas Negeri Jakarta
lii
Lampiran 18 Data Sampel Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta periode 2017/2018
liii
Data Sample Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta periode 2017/2018
liv
Lampiran 19 Wawancara dengan kepala humas universitas negeri jakarta Asep Soegiarto Tanggal
: 30 Mei 2017
Tempat
: Ruang wakil rektor III Universitas Negeri Jakarta
Pukul
: 11.00 WIB
P
: Humas Pertama kali mendengar berita pemotongan ayam dari mana?
A.S
: Sebenernya waktu sebelum ramai itu pas mereka aksi saya sudah mendapatkan fotonya Pas mereka potong ayam. Selang tiga bulan foto tersebut masuk akun lambe turah baru
Ramai lagi tuh. Nah
setelah ramai lagi, ada penggiat animal defender Doni Herdaru dan Kawan – kawan mention
ke Humas, ini bener gak. Sebelum
menghubungi Humas, Doni ini Sudah menghubungi anak BEM UNJ, Tito waktu itu. Koordinator BEM SI juga periode 2016/2017. Ditanya kemudian di metion diminta koordinasi dan dimintai ketemuan. Bahkan sampai divideokan bahwa dia akan ketemuan sama Bagus Tito. Tetapi pas mereka janjian di seven eleven pemuda, Doni nya dateng tapi Tito nya gak dateng. Di telepon di whatsapp katanya
lv
Titonya lagi ngajar. Si Doni pulang barulah Tito Dateng. Jadi saat itu si Doni itu kesal marah sampai bahasanya tuh calon – calon pemimpin bangsa kok kaya gini, barulah si Doni bawa – bawa nama UNJ. Melihat hal seperti itu kan makin berkembang tuh, bahkan dari LSM luar negeri pun ramai mengomentari permasalahan tersebut. Makanya dari humas tergerak bahwa ini harus kita tanyain. Karena si Doni ini hanya dengan BEM ini aja. Saya ambil inisiatif ayolah kalo dia ingin mengklarifikasi mau menyelesaikan masalah yaudah kita jembatani supaya ini tidak semakin melebar dengan membawa ke arah yang semakin negatif, karena komentar – komentarnya ini tuh negatif loh. Akhirnya, kita gak bisa direct message karena si Doninya ini tidak mem follow back. Akhirnya kita tulis di twitter bahwa kalau dia mau datang kita tunggu di UNJ, humas dengan bidang tiga gitu. Akhirnya dia datang. P
: Pada tanggal 20 Februari itu ya Pak?
A.S
: Saya lupa tanggalnya. Akhirnya ketemuan kita ada di bidang tiga dari staff kemahasiswaan, tim pengembang wakil rektor III, kita ngobrol. Dan clear disitu. Saya humas dan dengan Doni ini clear. Nah pada saat berjalan pertemuan datang si Bagus Tito BEM nah malah jadi panas lagi. Jadi tapi akhirnya kita clear bahwa kita anggap selesai. Tapi mereka minta kejelasan informasi selanjutnya anak –
lvi
anak yang terlibat ini apakah sanksinya seperti apa. Ketika akan kita konfirmasi, malah Doninya yang terlibat kasus sama Melani. P
: Tapi apa ada hukuman gak Pak buat yang terlibat dalam aksi pemotongan itu?
A.S
: Ada, teguran keras yang satu ekonomi yang satu FIS. Dapet teguran keras dari masing – masing fakultas. Rekomendasi dari fakultas itu teguran keras tapi mereka minta yang mengeluarkan wakil rektor III. Karena ranahnya kan itu membawa universtas.
P
: Cara Humas dalam menangani video tersebut itu bagaimana pak?
A.S
: Yang pasti kita well – informed ke mereka (Doni). Bahwa ini tidak melibatkan BEM UNJ tapi ini aksi yang melibatkan BEM seluruh Indonesia. Cuma kebetulan yang muncul di foto itu kan anak BEM UNJ tiga orang yang memotong ayam itu. Kita kasih tau yang pertama bahwa itu tidak mewakili UNJ. Nah yang kedua, kita selalu update informasi ke mereka tentang perkembangan proses ke anak – anak yang terlibat itu ke Doni nya langsung supaya masalah ini clear dan tidak berlarut – larut.
P
: Terus Pak apakah apakah setelah pertemuan itu komunikasinya tertutup atau terus berlanjut?
lvii
A.S
: Kita masih komunikasi melalui twitter. Cuma Doni ini ketika saya hubungi, semenjak kasus dengan Melanie ini sudah tidak bisa dihubungi lagi handphonenya. Doni kena juga akhirnya.
P
: Apakah ada dampak dari video aksi pemotongan ayam oleh mahasiswa UNJ tersebut?
A.S
: Yang pasti saat itu jadi jelek lah namanya, soalnya dari komentar – komentar di instagram pun itu juga sudah negatif. Cuma setelah ketika ketemu dengan animal defender kita minta untuk meng clear kan supaya redam sendiri. Jadi bukan kita yang menjelaskan melainkan mereka si animal defender sendiri yang kami minta untuk menjelaskan.
P
: Tanggapan dan harapan Bapak agar tidak muncul lagi video seperti ini?
A.S
: Kita di humas tidak bisa mengkontrol tapi kita hanya menghimbau ketika aksi tersebut untuk dilakukan dengan cara – cara yang intelektual. Bagaimana cara menyampaikan pendapat itu dengan cara yang intelektual tidak melibatkan kekerasan terhadap binatang. Ada banyak caranya, kita bisa teatrikal, pakai puisi dan seterusnya. Yang intelektualitas aja.
lviii
Lampiran 20 CURRICULUM VITAE
Nama
: Hafshah Nurul Hasanah
Jenis Kelamin
: Perempuan
Tempat/Tanggal Lahir
: Jakarta, 13 Juli 1996
Kewarnegaraan
: WNI
Alamat
: Jl. Cipinang Baru Bunder no.17 Rt. 007 Rw. 018 Jakarta Timur
Telepon
: 085717865620
Email
:
[email protected]
Riwayat Pendidikan 1. 2002 - 2008 SDNP Kayu Putih 09 Pagi (Siemens) 2. 2008 - 2011 SMP Negeri 74 Jakarta 3. 2011 - 2014 SMA Negeri 30 Jakarta 4. 2014- Sekarang D-III Humas UNJ
lix
Lampiran 21 Coding sheet No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 4 5 5 3 5 5 2 5 5 4 5 5 5 4 4 4 5 3 5 5 3
2 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5
3 4 4 5 3 5 4 5 4 3 4 5 5 5 5 5 3 5 4 5 4 5
4 4 3 3 3 3 5 2 5 5 3 3 5 4 2 2 4 3 1 4 3 3
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 5 5 5 5
6 5 5 4 4 4 5 2 5 5 5 5 5 4 2 3 4 4 5 4 4 4
7 5 5 4 5 3 5 3 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 3
8 5 5 3 5 4 5 3 5 5 5 5 5 5 3 2 4 4 4 4 4 4
9 10 3 5 4 5 3 3 2 1 3 4 4 3 2 3 4 3 4 5 5 3 5 5 4 5 3 5 2 3 2 2 3 5 3 4 2 2 3 4 3 4 3 4
11
12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
3
2
4
3
3
5
4
5
4
4
4
4
2
5
4
4
4
4
2
3
5
3
5
4
5
5
5
3
4
4
5
5
4
5
5
3
2
5
3
2
5
5
5
5
4
5
4
5
5
4
3
2
4
3
5
3
4
5
3
5
5
4
2
2
3
4
1
1
3
2
4
2
5
2
5
1
3
1
1
3
2
4
1
3
2
3
3
2
1
3
2
2
3
2
2
2
3
5
3
2
4
3
5
4
1
5
5
5
2
4
2
2
4
4
2
2
4
2
4
2
5
4
5
5
4
4
5
5
4
5
5
3
2
5
5
5
5
4
4
4
5
4
5
5
5
3
2
2
4
2
1
2
4
5
2
4
2
3
2
2
4
4
1
2
3
2
3
3
4
4
5
5
5
5
5
5
4
4
4
3
2
5
5
5
4
5
5
4
5
5
4
2
5
4
5
5
5
3
5
5
4
5
2
5
2
5
5
5
5
5
5
4
4
5
3
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4
5
4
5
5
5
2
2
5
5
5
5
5
4
4
2
4
5
5
2
5
3
5
5
4
5
4
4
2
5
5
2
5
5
5
5
3
2
3
5
5
4
5
5
5
3
5
5
4
5
1
4
5
5
5
5
5
5
5
4
5
5
3
5
5
2
4
3
3
4
5
5
1
5
5
4
2
5
3
4
2
4
2
2
4
3
5
4
2
3
2
2
4
2
4
4
4
4
2
5
2
3
4
2
3
4
1
1
3
1
3
2
5
3
1
2
4
4
4
4
3
5
2
4
2
3
2
2
3
4
4
2
3
3
3
3
3
2
4
3
5
4
4
5
2
4
3
5
2
4
3
3
4
4
2
2
2
3
5
4
5
4
3
2
3
3
4
4
3
5
3
5
2
4
2
2
3
4
1
2
3
2
4
2
1
2
3
1
4
4
3
3
2
4
1
4
3
3
2
2
2
3
3
2
2
1
3
2
5
1
4
2
3
3
4
5
1
5
2
5
2
4
3
2
4
4
2
2
5
2
4
2
2
1
4
2
5
3
4
4
3
4
1
4
2
4
2
2
3
4
2
2
4
2
4
2
5
1
3
2
5
3
1
5
2
5
1
5
2
4
2
2
5
4
2
2
3
2
4
2
lx
22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47
5 5 5 4 5 3 5 5 5 3 5 4 5 5 5 4 5 5 2 5 2 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 2 5 3 4 3 5 5 5 5 5 5 5 4 1 5 3 3 5 3 5 3
4 5 5 5 4 2 4 2 4 2 5 4 5 4 5 5 4 3 1 5 3 3 4 4 5 2
4 4 3 4 4 1 1 1 1 3 3 3 5 5 2 3 2 3 3 2 3 4 2 5 2 4
5 5 5 5 5 1 5 2 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 4 4 5 5 5 3
4 5 3 5 4 4 3 1 3 3 3 5 5 5 2 4 4 2 3 2 3 5 4 5 4 2
5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 5 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 5 4 4
4 5 3 5 4 5 3 1 3 5 3 3 5 5 2 3 2 2 4 3 4 2 3 5 3 4
3 3 2 4 3 1 2 1 2 1 2 4 4 4 2 3 2 2 2 2 1 1 2 4 2 1
4 5 3 5 5 4 2 1 2 3 3 3 5 3 2 3 2 1 1 3 4 4 2 5 2 1
5
1
4
2
5
3
5
4
3
3
2
5
5
4
3
3
5
4
2
2
3
2
4
2
2
2
4
4
5
5
4
4
2
4
3
3
2
5
4
4
4
4
3
3
4
3
5
4
3
3
2
2
4
2
4
5
4
2
2
5
2
3
2
2
4
4
1
1
3
1
3
2
3
2
5
4
5
5
5
5
1
4
4
5
3
5
4
4
4
4
3
3
4
4
5
4
5
2
4
3
3
4
5
3
3
3
3
5
5
4
3
3
4
4
2
2
4
3
5
4
3
1
2
2
3
2
4
3
1
1
4
1
1
1
3
2
4
1
1
2
2
3
2
1
3
2
2
2
3
1
3 4
1 2
4 3
4 1
5 4
4 4
5 4
3 5
3 4
3 4
2 4
4 4
3 2
3 5
3 4
1 4
5 4
3 4
3 2
4 3
4 5
3 3
3 5
2 4
5
5
4
5
5
3
2
5
3
2
5
5
5
5
4
5
4
5
3
1
3
3
5
5
5
3
4
5
3
5
5
4
2
2
3
4
1
1
3
2
4
2
2
4
3
2
3
2
1
3
2
4
1
3
2
3
3
2
1
3
2
2
3
2
2
2
4
5
1
5
5
5
5
4
1
5
5
5
2
4
2
2
4
4
2
2
4
2
4
2
4
3
5
4
4
5
5
5
4
5
5
3
2
5
5
5
5
4
4
4
5
4
5
5
5
5
5
5
5
1
1
2
4
5
2
4
2
3
2
2
4
4
1
2
3
2
3
3
4
3
2
2
4
1
5
5
4
4
4
3
2
5
5
5
4
5
5
4
5
5
4
2
4
4
3
2
2
2
5
5
4
5
2
5
2
5
5
5
5
5
5
4
4
5
3
5
2
2
1
2
5
3
5
5
4
5
4
5
5
5
2
2
5
5
5
5
5
4
4
2
4
2
3
3
4
4
5
5
4
5
4
4
2
5
5
2
5
5
5
5
3
2
3
5
1
2
1
2
3
3
5
5
4
5
1
4
5
5
5
5
5
5
5
4
5
5
3
5
4
3
2
2
4
2
5
5
1
5
5
4
2
5
3
4
2
4
2
2
4
3
5
4
4
1
5
2
4
3
4
4
4
4
2
5
2
3
4
2
3
4
1
1
3
1
3
2
4
1
3
1
3
2
4
4
3
5
2
4
2
3
2
2
3
4
4
2
3
3
3
3
4
2
4
2
4
3
4
5
2
4
3
5
2
4
3
3
4
4
2
2
2
3
5
4
4
3
5
4
4
5
4
4
3
5
3
5
2
4
2
2
3
4
1
2
3
2
4
2
2
2
1
2
3
3
3
3
2
4
1
4
3
3
2
2
2
3
3
2
2
1
3
2
2
1
2
2
3
1
4
5
1
5
2
5
2
4
3
2
4
4
2
2
5
2
4
2
lxi
48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58
4 5 4 1 3 5 4 4 4 2 4
4 4 4 2 4 5 4 4 2 3 5
3 3 3 1 3 5 4 4 1 3 4
3 2 3 3 3 4 1 5 3 2 2
4 4 4 1 5 5 5 5 1 4 5
3 5 3 5 4 4 4 3 1 5 5
5 1 2 1 4 5 4 4 5 1 2
1 4 5 2 5 4 5 5 1 4 5
2 2 2 1 2 3 2 2 4 1 2
5 4 1 4 1 4 2 2 5 4 2
4
1
3
1
3
2
4
4
3
4
1
4
2
4
2
2
3
4
2
2
4
2
4
2
2
1
4
4
2
1
1
5
2
5
1
5
2
4
2
2
5
4
2
2
3
2
4
2
1
1
4
1
3
4
5
4
3
3
2
5
5
4
3
3
5
4
2
2
3
2
4
2
4
1
3
4
3
2
4
4
2
4
3
3
2
5
4
4
4
4
3
3
4
3
5
4
4
2
4
1
4
3
4
5
4
2
2
5
2
3
2
2
4
4
1
1
3
1
3
2
4
2
4
2
4
3
5
5
1
4
4
5
3
5
4
4
4
4
3
3
4
4
5
4
2
2
4
1
3
3
5
3
3
3
3
5
5
4
3
3
4
4
2
2
4
3
5
4
2
2
2
1
3
1
4
3
1
1
4
1
1
1
3
2
4
1
1
2
2
3
2
1
4
1
3
1
3
2
5
3
3
3
2
4
3
3
3
1
5
3
3
4
4
3
3
2
2
1
4
4
2
1
5
5
2
3
3
2
2
3
1
2
1
2
2
2
2
2
1
2
1
2
4
2
3
4
1
4
3
3
2
4
4
3
5
1
4
4
3
1
2
2
3
2
lxii
Lampiran 22 FORMULIR KEGIATAN BIMBINGAN TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH Nama : Hafshah Nurul Hasanah
Program Studi DIII Hubungan Masyarakat
NIM
Dosen Pembimbing: Marisa Puspita Sary, M. Si
: 4123143818
NO.
TANGGAL KONSULTASI
MATERI KONSULTASI Berita Kasus, Operasionalisasi Konsep
CATATAN MATERI KONSULTASI
1.
17 Maret 2017
2.
21 Maret 2017
BAB 1
Revisi BAB I
3.
24 Maret 2017
Operasionalisasi Konsep
BAB I dan BAB II
4.
31 Maret 2017
BAB II
5.
4 April 2017
BAB III
6.
7 April 2017
BAB III
7.
11 April 2017
BAB III
8.
21 April 2017
BAB III dan Kuisioner
Revisi BAB I dan BAB II Revisi BAB III dan Populasi, Sampel Revisi BAB III dan Teknik Penarikan Sampel Revisi BAB III dan typo Revisi Typo dan Kuisioner
9.
25 April 2017
Kuisioner
Revisi Kuisioner
10.
28 April 2017
Kuisioner
Revisi Kuisioner dan typo
11.
12 Mei 2017
12.
17 Mei 2017
13.
19 Mei 2017
Proposal BAB I – BAB III dan kata pengantar Proposal, kata pengantar dan kuisioner Kuisioner
PARAF PEMBIMBING
Cari Berita
Revisi kata pengantar dan typo kuisoner Revisi kuisioner Revisi Kuisioner
CATATAN : Kegiatan Konsultasi Materi TAKI dengan pembimbing minimal harus 8 kali guna memenuhi syarat untuk diujikan pada sidang TAKI.
lxiii
FORMULIR KEGIATAN BIMBINGAN TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH Nama : Hafshah Nurul Hasanah
Program Studi DIII Hubungan Masyarakat
NIM
: 4123143818
Dosen Pembimbing: Marisa Puspita Sary, M. Si
NO.
TANGGAL KONSULTASI
MATERI KONSULTASI
1.
28 Mei 2017
Survey Deskriptif, Populasi dan Sampel
2.
3 Juni 2017
Survey Deskriptif, Teknik penarikan sampel, BAB 1 Populasi dan Sampel
Revisi Survey Deskriptif (Kata – kata dikurangi)
3.
6 Juni 2017
BAB IV
Revisi BAB 4, Objek Penelitian
4.
12 Juni 2017
Pre Test
Hasil Validitas dan Reliabilitas
5.
20 Juni 2017
BAB IV dan BAB V
Revisi BAB IV dan BAB V( kurang n)
6.
3 Juli 2017
7.
5 Juli 2017
8.
6 Juli 2017
BAB IV, BAB V, Abstrak, Kelemahan dan Keterbatasan BAB I – BAB V, Kata pengantar, daftar isi, lampiran, daftar pustaka, abstrak BAB I – V, lampiran, Daftar isi, abstrak, daftar pustaka, kata pengantar
CATATAN MATERI KONSULTASI Revisi Survey deskriptif, Populasi, Sampel dan Ukuran sampel
PARAF PEMBIMBING
Revisi Kelemahan dan Keterbatasa, Abstrak
Revisi Abstrak
9. 10. CATATAN : Kegiatan Konsultasi Materi TAKI dengan pembimbing minimal harus 8 kali guna memenuhi syarat untuk diujikan pada sidang TAKI.