Investor Daily – 20/02/2017, Hal. 23 2017, Premi Bancassurance Bakal Meningkat Pesat
Harian Kontan – 20/02/2017, Hal. 24 Tenaga Pemasar Bertambah
Suara Merdeka – 17/02/2017, Hal. 5 Pendapatan Asuransi Jiwa Rp 208,92 T
16/02/2017 2016, Premi Industri Asuransi Jiwa Tumbuh 29,8% http://finansial.bisnis.com/read/20170216/215/629368/-2016-premi-industri-asuransi-jiwa-tumbuh-298 Bisnis.com, JAKARTA – Industri asuransi jiwa mencatatkan pertumbuhan pendapatan premi sebesar 29,8% sepanjang 2016. Ketua Umum Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Hendrisman Rahim menjelaskan sepanjang tahun lalu total pendapatan industri asuransi jiwa bertumbuh hingga 57,4% (year-on-year/yoy) menjadi Rp208,92 triliun.
Pendapatan premi, jelasnya, mencapai Rp167,04 triliun atau berkontribusi hingga 80% dari total pendapatan industri. “Pertumbuhan premi tumbuh 29,8% [yoy] sebab pada 2015 [realisasi prei] Rp128,66 triliun,” ungkapnya di sela-sela konferensi pers laporan kinerja industri asuransi jiwa, Kamis (16/2/2017). Hendrisman mengatakan bila dirincikan total pendapatan premi bisnis baru meningkat 48,3% (yoy) menjadi Rp104,46 triliun. Selebihnya atau senilai Rp62,58 triliun bersumber dari premi lanjutan. Realisasi premi lanjutan ini pun tumbuh 7,5% sebab pada periode yang sama 2015 nilainya mencapai Rp58,24 triliun. Oleh :Oktaviano DB Hana
16/02/2017 ASURANSI JIWA: Hasil Investasi 2016 Melonjak Lebih Dari 2.000% http://finansial.bisnis.com/read/20170216/215/629371/asuransi-jiwa-hasil-investasi-2016-melonjaklebih-dari-2.000 Bisnis.com, JAKARTA – Hasil investasi industri asuransi jiwa melonjak hingga 2.145,5% sepanjang 2016. Realisasi itu terungkap dari data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) yang dipaparkan hari ini, Kamis (16/2/2017). Ketua Umum AAJI Hendrisman Rahim menjelaskan hingga akhir 2016 hasil investasi industri melesat ke Rp33,94 triliun.
Realisasi itu meningkat hingga 2.145,5% (year-on-year/yoy) sebab pada periode yang sama 2015 hasil investasi justru minus Rp1,66 triliun. “Hasil investasi meningkat pesat pada tahun lalu,” ungkapnya di selasela konferensi pers. Hendrisman menjelaskan pada tahun lalu pergerakan indeks harga saham gabungan atau IHSG turut memengaruhi hasil investasi industri asuransi jiwa. Di samping itu, sebutnya, peningkatan hasil investasi mengindikasikan adanya perbaikan kondisi ekonomi nasional pada tahun lalu. “Kondisi ini juga sedikit banyak memberikan gambaran akan semakin membaiknya iklim investasi di Indonesia,” jelasnya Oleh :Oktaviano DB Hana
16/02/2017 ASURANSI JIWA: Bancassurance Topang Pendapatan Premi Sepanjang 2016 http://finansial.bisnis.com/read/20170216/215/629390/asuransi-jiwa-bancassurance-topangpendapatan-premi-sepanjang-2016 Bisnis.com, JAKARTA – Pertumbuhan pendapatan dari saluran pemasaran bancassurance menjadi penopang utama meningkatnya pendapatan premi asuransi jiwa. Ketua Umum Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Hendrisman Rahim menjelaskan pada tahun lalu realisasi premi dari kanal yang merupakan kerja sama antara asuransi dengan perbankan itu bertumbuh sebesar 74,1% (year-onyear/yoy).
Realisasi premi dari saluran distribusi itu pun berkontribusi sekira 43,3% dari total pendapatan premi industri asuransi jiwa yang tercatat senilai mencapai Rp167,04 triliun. “Meningkatnya total pendapatan premi didukung oleh pertumbuhan pendapatan premi dari saluran distribusi bancassurance,” jelasnya di sela-sela konferensi pers laporan kinerja industri asuransi jiwa, Kamis (16/2/2017). Hendrisman mengatakan pada periode yang sama jalur keagenan yang berkontribusi hingga 38,9% pada total pendapatan premi 2016 bertumbuh sebesar6,2% (yoy). Selebihnya atau sebesar 17,7% pendapatan premi asuransi jiwa bersumber dari kanal pemasaran alternatif. Pendapatan premi dari saluran distribusi ini tumbuh 14,7% (yoy). “Pertumbuhan signifikan sepanjang 2016 menunjukkan industri asuransi jiwa terus atas kepercayaan masyarakat dan pemangku kepentingan,” jelas Hendrisman. Oleh :Oktaviano DB Hana
16/02/2017 Agen Profesional Asuransi Jiwa Capai 543.192 Orang http://finansial.bisnis.com/read/20170216/215/629400/agen-profesional-asuransi-jiwa-capai-543.192orang Bisnis.com, JAKARTA – Jumlah agen asuransi profesional berlisensi tercatat sebanyak 543.192 jiwa hingga akhir 2016. Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Togar Pasaribu menjelaskan realisasi itu bertumbuh sebesar 6,0% sebab pada akhir 2015 jumlanya masih 512.657 tenaga pemasar.
“90,8% dari jumlah total tenaga pemasar itu berasal dari saluran keagenan,” jelasnya di sela-sela konferensi pers laporan kinerja industri asuransi jiwa, Kamis (16/2/2017). Data AAJI menunjukkan pada periode yang sama agen asuransi jiwa dari saluran keagenan mencapai 493.264 jiwa atau tumbuh 4,8%. Tenaga pemasar dari saluran bancassurance tumbuh 7,1% menjadi 26.374 jiwa dan dari saluran alternatif tumbuh 34,7% menjadi 23.554 jiwa. Togar menjelaskan tenaga pemasar memainkan peranan kunci dalam mendorong literasi dan inklusi keuangan di industri asuransi jiwa. Peningkatan jumlah agen profesional berlisensi pun menjadi salah satu syarat untuk menjangkau masyarakat di pelosok negeri. “AAJI akan terus berusaha memperluas jangkauan perlindungan asuransi jiwa ke semakin banyak anggota masyarakat dan terus menjaga kepercayaan masyarakat dengan mengembangkan tenaga pemasar berlisensi yang handal dan berkualitas.” Dia mengatakan total tertanggung industri asuransi jiwa hingga akhir 2016 mencapai 57.225.887 orang atau bertumbuh 4,1%. Peningkatan itu, jelas Togar, didukung dengan pertumbuhan total tertanggung individu sebesar 8,8% menjadi 17.692.724 jiwa dan total tertanggung kumpulan sebesar 2,1% menjadi 39.533.163 jiwa. Oleh :Oktaviano DB Hana
19/02/2017 Pemasar asuransi jiwa 2016 mencapai 543.192 orang http://keuangan.kontan.co.id/news/pemasar-asuransi-jiwa-2016-mencapai-543192-orang
JAKARTA. Industri asuransi jiwa masih berhasil mencatatkan pertumbuhan kinerja yang positif di 2016. Makin banyaknya tenaga pemasar yang bekerja di sektor ini menjadi salah satu fakor pendorongnya. Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Togar Pasaribu menyebut, hingga tutup tahun kemarin, jumlah tenaga pekerja pemasar di sektor industri ini mencapai 543.192 orang. "Naik 6% dari tahun sebelumnya yang sebanyak 512.657 orang," kata Togar belum lama ini. Jalur keagenan masih jadi yang paling besar menyumbang tenaga pemasar di industri asuransi jiwa yang mencapai 493.264 orang. Total jumlah agen sepanjang tahun lalu mengalami kenaikan sebesar 4,8% dibanding posisi akhir 2015. Segmen kedua yang memiliki tenaga pemasar terbesar adalah dari kanal bancassurance yang menembus 26.374 orang alias naik 7,1% secara year on year. Sementara meski berada di posisi paling buncit, namun saluran distribusi alternatif justru mencatatkan jumlah pertumbuhan tenaga pemasar yang paling tinggi dengan 34,7%. Sampai akhir tahun kemarin, jumlah tenaga pesar di kanal ini mencapai 23.554 orang. Pertumbuhan jumlah tenaga pemasar ini ikut menyumbang pertumbuhan premi yang dinikmati industri asuransi jiwa sebesar 29,8% menjadi Rp 167 triliun. Selain ikut menumbuhkan bisnis, Togar menyebut makin banyaknya jumlah tenaga pemasar ikut mendorong tingkat literasi keuangan di masyarakat, terutama soal asuransi jiwa. Reporter Tendi Mahadi
17/02/2017 Premi Industri Asuransi Jiwa Tumbuh Luar Bisa Sepanjang 2016 https://mediaasuransinews.co.id/2017/02/17/premi-industri-asuransi-jiwa-tumbuh-luar-bisa-sepanjang-2016/
Ketua Umum Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Hendrisman Rahim (tengah) bersama dengan Kepala Bidang Regulasi dan Best Practices AAJI Maryoso Sumaryono (kiri) dan Direktur eksekutif AAJI Togar Pasaribu memberikan keterangan pers seputar kinerja AAJI semester IV 2016, di Jakarta, Kamis (16/2/17). AAJI mencatat total pendapatan premi Industri Asuransi Jiwa sepanjang tahun 2016 mengalami peningkatkan sebesar 29,8 persen menjadi Rp 167,04 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 128,66 triliun. Pada tahun ini, AAJI menargetkan pertumbuhan pendapatan premi sebesar 1030 persen. wik
TEMPO.CO 17/02/2017 Kuartal IV, Pendapatan Asuransi Jiwa Tumbuh 57 Persen https://m.tempo.co/read/news/2017/02/16/090847175/kuartal-iv-pendapatan-asuransi-jiwa-tumbuh57-persen
TEMPO.CO, Jakarta - Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) merilis kinerja pertumbuhan industri asuransi jiwa pada kuartal IV 2016. AAJI menyatakan total pendapatan industri asuransi jiwa meningkat sebesar 57 persen dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya dari Rp Rp 132,64 triliun menjadi Rp 208,92 triliun. "Kami bersyukur dengan pertumbuhan kinerja industri asuransi jiwa yang meningkat signifikan di sepanjang tahun 2016," kata Ketua Umum AAJI, Hendrisman Rahim dalam konferensi pers di kantor pusat AAJI, Jakarta, Kamis, 16 Februari 2017. Menurut Hendrisman, premi menjadi penyumbang terbesar pendapatan industri asuransi jiwa sebesar 80 persen. Hasil investasi juga meningkat signifikan. "Hasil investasi meningkat pesat menjadi Rp 33,94 Triliun, atau tumbuh hingga 2.145 persen," ucapnya. Hendrisman menambahkan pergerakan positif Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turut mempengaruhi hasil investasi industri jiwa. "Hal ini juga memberikan gambaran bahwa iklim investasi di Indonesia cenderung semakin membaik." Pada kesempatan ini, Hendrisman membacakan statistik industri asuransi jiwa yang baru saja dirilis Otoritas Jasa Keuangan (OJK). OJK mengumumkan perolehan laba turun sebesar Rp 3,5 triliun dibandingkan periode sama tahun 2015 sebesar 10,23 triliun. "Itu data sebelum di audit, biasanya setelah audit akan berbeda, sejauh ini industri asuransi jiwa masih dalam performa yang meyakinkan," ucapnya. FAJAR PEBRIANTO | SETIAWAN
16/02/2017 Total Pendapatan Asuransi Jiwa 2016 Tembus Rp208 Triliun http://economy.okezone.com/read/2017/02/16/320/1620008/total-pendapatan-asuransi-jiwa-2016tembus-rp208-triliun?utm_source=finance_bt
JAKARTA - Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat total pendapatan industri asuransi jiwa pada 2016 mencapai Rp208,92 triliun atau tumbuh 57,4% dibandingkan tahun sebelumnya Rp132,74 triliun. "Dengan hasil perolehan ini, dapat digarisbawahi bahwa industri asuransi jiwa nasional terus bertumbuh dan berkembang secara berkelanjutan didasari antara lain oleh tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya asuransi jiwa yang meningkat," kata Ketua Umum AAJI Hendrisman Rahim saat jumpa pers di Jakarta, Kamis (16/2/2017). Ia menuturkan, total pendapatan premi merupakan penyumbang terbesar terhadap total pendapatan industri asuransi jiwa. Pertumbuhan total premi bisnis baru dan total premi lanjutan membuat total pendapatan premi di 2016 mengalami peningkatan sebesar 29,8 persen menjadi Rp167,04 triliun dibandingkan periode yang sama di 2015 Rp128,66 triliun. Meningkatnya total pendapatan premi didukung oleh pertumbuhan pendapatan premi dari saluran distribusi bancassurance yang mengalami pertumbuhan sebesar 74,1% serta berkontribusi sebesar 43,3% dari keseluruhan total pendapatan premi industri asuransi jiwa. Sementara itu, dari saluran distribusi keagenan meningkat sebesar 6,2% dan saluran distribusi alternatif meningkat 14,7%, masing-masing memberikan kontribusi 38,9% dan 17,7%. Total pendapatan industri asuransi jiwa juga ditopang hasil investasi yang meningkat pesat sebesar 2.145,5% dari sebelumnya Rp1,66 triliun menjadi Rp33,94 triliun. "Semakin baiknya pergerakan IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) turut memengaruhi hasil investasi industri asuransi jiwa terkait pasar modal. Kondisi ini juga sedikit banyak memberikan gambaran akan semakin membaiknya iklim investasi di Indonesia," ujar Hendrisman. Investasi industri asuransi jiwa didominasi oleh investasi dalam bentuk saham dan reksadana masing-masing porsinya 29,3% dan 31,9% dari jumlah investasi Rp395,96 triliun. Kemudian diikuti oleh Surat Berharga Negara (SBN) dan deposito masing-masing 14,7% dan 12,6%. (dni)
16/02/2017 2016, Industri Asuransi Jiwa Tumbuh 57,4 Persen http://www.pikiran-rakyat.com/ekonomi/2017/02/16/2016-industri-asuransi-jiwa-tumbuh-574-persen393660
JAKARTA, (PR).- Kinerja industri asuransi jiwa menunjukkan peningkatan pertumbuhan yang signifikan, yakni tumbuh 57,4 persen atau menjadi Rp 208,92 triliun dari sebelumnya pada 2015 sebesar Rp 132,74 triliun. Hal itu seiring dengan membaiknya perekonomian nasional. "Secara keseluruhan, total pendapatan industri asuransi jiwa mengalami peningkatan di atas 50 persen di bandingkan periode yang sama tahun 2015 lalu," kata Ketua Umum Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Hendrisman Rahim pada jumpa pers di Jakarta, Kamis 16 Februari 2017. Hendrisman mengatakan, peningkatan pertumbuhan tersebut tidak lepas dari meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya asuransi jiwa. "Total pendapatan premi merupakan penyumbang terbesar terhadap total pendapatan industri asuransi jiwa yaitu mencapai 80 persen," paparnya. Pertumbuhan total premi bisnis baru dan total premi lanjutan, kata Hendrisman, membuat total pendapatan premi meningkat sebesar 29,8 persen menjadi Rp 167,04 triliun dibandingkan periode yang sama tahun 2015 sebesar Rp 128,66 triliun. "Meningkatnya total pendapatan premi didukung pertumbuhan pendapatan premi dari saluran bancassurance yang mengalami pertumbuhan sebesar 74,1 persen serta berkontribusi sebesar 43,3 persen dari keseluruhan total pendapatan premi industri asuransi jiwa," ujarnya. Disebutkan, sampai akhir kuartal keempat 2016, hasil investasi industri asuransi jiwa meningkat pesat sebesar 2.145,5 persen, melesat ke nominal Rp 33,94 triliun dibandingkan tahun 2015. Hal itu menunjukkan bahwa industri asuransi jiwa terus tumbuh atas kepercayaan masyarakat dan para pemangku kepentingan. Melalui komitmen untuk meningkatkan literasi dan inklusi masyarakat Indonesia, Hendrisman berharap semakin banyak masyarakat yang memahami pentingnya berasuransi dan menggunakan produk asuransi dalam melindungi kehidupan mereka di masa mendatang. "Komitmen tersebut juga dilihat dari manfaat yang dibayarkan meningkat 32,4 persen menjadi sebesar Rp 96,05 triliun dibandingkan periode sebelumnya sebesar Rp 72,57 triliun," katanya. Ketua Bidang Regulasi dan Best Practices AAJI Maryoso Sumaryono menambahkan, klaim nilai tebus (surrender) sebesar Rp 52,32 triliun memikiki proporsi terbesar di dalam pembayaran klaim dan manfaat yakni sebesar Rp 54,5 persen dari total klaim yang dibayarkan, dan klaim nilai tebus ini meningkat sebesar 49 persen dibandingkan tahun sebelumnya yakni Rp 35,12 triliun.
Sementara itu, klaim penarikan sebagian (partial withdrawal), juga mengalami peningkatan sebesar 7,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2015 menjadi Rp 13,57 triliun. Sedangkan klaim kesehatan (medical) turut meningkat sebesar 28,5 persen menjadi Rp 9,29 triliun. "Peningkatan angka ini menggambarkan bahwa masyarakat betul-betul merasakan manfaat dan layanan asuransi kesehatan serta menyadarkan kita pentingnya perlindungan kesehatan," paparnya. Terkait total tertanggung industri asuransi jiwa, Direktur Eksekutif AAJI Togar Pasaribu mengatakan, tahun lalu tumbuh 4,1 persen menjadi 57.225.887 orang. Untuk mendorong literasi dan inklusi keuangan di industri asuransi jiwa, tenaga pemasar memainkan peran kunci. "Peningkatan jumlah agen profesional berlisensi menjadi salah satu syarat untuk menjangkau masyarajat di seluruh pelosok negeri," katanya.*** Satrio Widianto
17/02/2017 Pendapatan Industri Asuransi Jiwa Rp208,92 Triliun http://harian.analisadaily.com/ekonomi/news/pendapatan-industri-asuransi-jiwa-rp20892triliun/320579/2017/02/17 Jakarta, (Analisa). Industri asuransi jiwa Indonesia pada tahun 2016 membukukan pendapatan sebesar Rp208,92 triliun, meningkat 57 persen dari tahun 2015 sebesar Rp132,47 triliun. Ketua Umum Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesiw (AAJI) Hendrisman Rahim menjelaskan, pendapatan tersebut berasal dari pendapatan premi baru Rp104,5 triliun, premi lanjutan Rp62,6 triliun, hasil investasi Rp33,94 triliun, klaim reasuransi Rp2,92 triliun dan pendapatan lainnya Rp5,02 triliun. “Meningkatnya total pendapatan premi didukung oleh pertumbuhan pendapatan premi dari saluran distribusi bancassurance yang tumbuh 74,1 persen dan berkontribusi sebesar 43,3 persen dari total pendapatan industri asuransi jiwa.Sementara dari saluran distribusi keagenan meningkat 6,2 persen dan saluran distribusi alternatif meningkat 14,7 persen, masing - masing memberikan kontribusi 38,9 persen dan 17,7 persen,” ungkap Hendrisman di Jakarta, Kamis. Sampai akhir kuartal ke empat 2016, kata Hendrisman, hasil investasi industri asuransi jiwa meningkat pesat sebesar 2.145,5 persen, melesat ke nominal Rp33,94 triliun dibandingkan tahun 2015 yang minus sebesar Rp1,66 triliun. Realitas tersebut, kata dia, menunjukkan bahwa industri asu ransi jiwa terus tumbuh atas kepercayaan masyarakat dan para pemangku kepentingan. Melalui komitmen untuk meningkatkan literasi dan inklusi masyarakat Indonesia, Hendrisman berharap, akan semakin banyak masyarakat yang memahami pentingnya berasuransi dan menggunakan produk asuransi dalam melindungi kehidupan mereka di masa mendatang. “Komitmen tersebut juga dilihat dari manfaat yang dibayarkan meningkat 32,4 persen menjadi sebesar Rp96,05 triliun dibandingkan periode sebelumnya sebesar Rp72,57 triliun,” katanya. Sementara Ketua Bidang Regulasi dan Best Practices AAJI Maryoso Sumaryono mengatakan, klaim nilai tebus (surrender) sebesar Rp52,32 triliun memikiki proporsi terbesar di dalam pembayarab klaim dan manfaat yakni sebesar Rp54,5 persen dari total klaim yang dibayarkan, dan klaim nilai tebus ini meningkat sebesar 49 persen dibandingkan tahun sebelumnya yakni Rp35,12 triliun. Sementara itu, klaim penarikan sebagian (Partial Withdrawal), juga mengalami peningkatan sebesar 7,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2015 menjadi Rp13,57 triliun. Sedangkan klaim kesehatan (medical) turut meningkat sebesar 28,5 persen menjadi Rp9,29 triliun. “Peningkatan angka ini menggambarkan bahwa masyarakat betul-betul merasakan manfaat dan layanan asuransi kesehatan serta menyadarkan kita pentingnya perlindungan kesehatan,” paparnya. Terkait dengab total tertanggung industri asuransi jiwa, Direktur Eksekutif AAJ Togar Pasaribu mengatakan, tahun lalu tumbuh 4,1 persen menjadi 57.225.887 orang. Untuj mendorong literasi dan inklusi keuangan di industri asuransi jiwa, Togar mengatakan, tenaga pemasar memainkan peran kunci. “Peningkatan jumlah agen profesional berlisensi menjadi salah satu syarat yntuk menjangkau masyarajat di seluruh pelosok negeri,” kata Togar. (try)
Bisnis Indonesia – 18/02/2017, Hal. 4 (Berita Photo) Investasi Asuransi Jiwa Melonjak
Harian Kontan – 20/02/2017, Hal. 24 AJB Incar Premi Rp 1,5 T
Media Indonesia – 20/02/2017, Hal. 10 AJB Bidik Pertumbuhan 25%
Investor Daily – 20/02/2017, Hal. 23 Asuransi Jiwa Bumiputera Targetkan Premi Tumbuh 25%
Koran Sindo – 20/02/2017, Hal. 19 AJB Bumiputera Targetkan Bisnis Baru Tumbuh 25%
17/02/2017 FWD Life Buka Kantor Pemasaran Di Batam http://keuangan.kontan.co.id/news/fwd-life-buka-kantor-pemasaran-di-batam
JAKARTA. PT FWD Life Indonesia (FWD Life) resmi membuka kantor pemasaran ke-8 di kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri). Langkah perusahaan asuransi jiwa berbasis digital ini, merupakan komitmen perseroan dalam memperluas jangkauan pasar asuransi di wilayah Indonesia Bagian Barat, setelah sebelumnya FWD Life telah hadir di Medan, Sumatera Utara dan Palembang. Batam merupakan kawasan strategis untuk mendukung FWD Life dalam menjaring semakin banyak masyarakat, sehingga dapat menopang bisnis perusahaan terutama penetrasi akan produk dan layanan serta meningkatkan jumlah agen FWD Life. Presiden Direktur FWD Life, Rudi Kamdani mengatakan, FWD Life telah mencatat pertumbuhan bisnis yang positif sejak pertama berdiri pada tahun 2014. Kinerja bisnis tersebut memicu kebutuhan perusahaan untuk terus melakukan ekspansi di beberapa kota besar, salah satunya Batam. "Kehadiran kami di Batam juga sejalan dengan visi FWD Life untuk mengubah cara pandang masyarakat tentang asuransi dengan menyediakan pengalaman nasabah yang berbeda, dengan produk yang mudah dipahami, didukung teknologi digital,” kata Rudi dalam keterangan tertulisnya yang diterima KONTAN, Jumat (17/2). Dengan hadirnya FWD Life di Batam, Rudi berharap, perusahaan dapat semakin dekat untuk menjangkau sekitar 1,9 juta penduduk di Kepulauan Riau. Inii khususnya 1,3 juta penduduk di wilayah Batam yang memiliki peran penting dalam menyokong pertumbuhan ekonomi Indonesia, terutama Kepri. Hingga triwulan II 2016, Kepri mampu membukukan pertumbuhan ekonomi yang tinggi, yakni meningkat 5,40% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang sebesar 4,54%. Rudi menambahkan, tenaga agen yang terpercaya dan inovasi teknologi yang dimiliki oleh FWD Life akan membantu proses berasuransi menjadi lebih mudah dan sederhana serta dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja di wilayah kepulauan seperti Kepri. "Jadi sejalan dengan upaya Otoritas Jasa Keuangan (OJK), perusahaan diharapkan dapat membantu meningkatkan literasi dan inklusi asuransi di seluruh Kepulauan Riau,” imbuh dia. Menambah agen berlisensi Hendra Thanwijaya, Director & Chief Agency Officer FWD Life menimpali, sampai saat ini FWD Life memiliki lebih dari 100 agen berlisensi khusus di kota Batam. Dalam setahun ke depan, FWD Life berencana mengembangkan sampai 500 agen berlisensi. Selain itu, di Batam, FWD Life telah memiliki jumlah anggota financial planner yang telah memiliki standar pengakuan internasional atas pencapaian luar biasa dalam profesi asuransi jiwa atau Million Dollar Round Table (MDRT) yang cukup baik.
Menurut Hendra, dengan didukung teknologi digital yang dimiliki FWD Life, ruang gerak para agen akan sangat efektif untuk menghadirkan kemudahan bagi masyarakat dalam berasuransi dengan proses lebih cepat, mudah dan sederhana. Hal ini didukung pula oleh hasil survei dari Asosiasi Penyelenggara Jaringan Internet Indonesia (APJII) yang mengungkapkan bahwa penggunaan internet di Kepulauan Riau mencapai 19% dari total jumlah pengguna internet di wilayah Pulau Sumatera. Hendra menjelaskan, inovasi digital teknologi yang dimiliki FWD Life, salah satunya ialah inovasi Digital Agency. Yakni, sebuah aplikasi mobile komprehensif yang memungkinkan agen untuk melakukan proses berasuransi dengan lebih cepat dan mudah. Upaya tersebut dapat dilakukan dengan dukungan aplikasi penjualan produk yang efisien, M-Commerce dan aplikasi yang berisi modul pelatihan (M-Training), sehingga dapat mendukung karir mereka sebagai agen FWD Life. Selain itu, lanjut Hendra, pada aplikasi mobile Digital Agency juga terdapat M-Recruitment yakni sebuah aplikasi proses perekrutan, yang menyediakan layanan pendaftaran online, manajemen database serta modul pembelajaran guna perekrutan agen. "Pendekatan ini dapat meminimalisir gap masyarakat dalam berasuransi, terlebih di wilayah kepulauan seperti ini," kata Hendra. Hendra menambahkan, sebagai salah satu kota yang mencatat pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi, Kepulauan Riau, terutama Batam menghadirkan peluang baru bagi FWD Life untuk menembus pasar tersebut. Apalagi, kebutuhan masyarakat terhadap perlindungan asuransi yang dikaitkan dengan investasi akan terus tumbuh dan FWD Life siap dalam melayani dan berkembang bersama dengan pasar tersebut. Produk-produk asuransi yang dikaitkan investasi (unitlink) dari FWD Life seperti: SPrInt Link Plus & Bebas Ikhtiar dengan asuransi tambahan (rider) kesehatan, kematian dan kecelakaan akan memperkaya pilihan nasabah dalam mempersiapkan perlindungan asuransinya. Reporter Dikky Setiawan
Harian Kontan – 20/02/2017, Hal. 24 (Berita Photo) Pembukaan Kantor Pemasaran
Media Indonesia – 18/02/2017, Hal. 14 (Berita Photo) Perluas Jangkauan