PEDOMAN PRAKTIKUM SOSIOLOGI PERTANIAN ( PNU 1208) SEMESTER GENAP TA. 2015/2016
Disusun oleh : Sri Widarni, dkk.
LABORATORIUM PERENCANAAN PENGEMBANGAN SUMBERDAYA
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN PURWOKERTO 2016
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirot Allah SWT, yang karena berkah, rahmat serta hidayahnya Tim Penyusun dapat menyelesaikan penulisan diktat pedoman praktikum mata kuliah Sosiologi Pertanian ( PNU 1208 ) dengan baik. Pedoman praktikum ini disusun dengan maksud untuk memberikan pedoman bagi mahasiswa yang melakukan praktikum lapang,sehingga dapat memperlancar dan mempermudah pelaksanaan tugas lapang tersebut. Diktat pedoman praktikum ini juga merupakan pedoman kerja yang praktis dan sistematis, wajib digunakan bagi mahasiswa yang melakukan praktek lapang sosiologi pertanian. Pada kesempatan ini tim mengucapkan banyak terima kasih kepada : 1. Pimpinan Fakultas Pertanian, yang telah membantu tersusunnya diktat pedoman praktikum ini 2. Semua pihak yang telah membantu tersusunnya diktat pedoman praktikum ini. Tim Penyusun menyadari keterbatasan baik isi maupun penyajian tulisan ini, namun demikian semoga dapat bermanfaat bagi penggunanya.
Purwokerto, 21 April 2016 Tim Penyusun
TATA TERTIB PRAKTIKUM 1. Mahasiswa yang akan melaksanakan praktikum, satu minggu sebelumnya diwajibkan menghubungi dosen/asisten pembimbing masing-masing. 2. Selama praktikum di lapang dan melakukan wawancara dengan petani atau masyarakat desa, mahasiswa harus bersikap sopan, tertib dan tidak menimbulkan hal-hal yang sifatnya mengganggu lingkungan. 3. Mahasiswa diwajibkan memakai pakaian yang sopan dan jaket almamater serta membawa “Field Book” atau buku catatan lapang serta alat dokumentasi. 4. Satu minggu setelah pelaksanaan praktikum, mahasiswa wajib menyerahkan draf laporan secara kelompok kepada dosen/asisten pembimbing praktikum. 5. Praktikum dinyatakan gagal apabila ; a. Mahasiswa tidak melengkapi daftar hadir (absensi) yang telah disediakan dan ditandatangani Kepala Desa dan pembimbing b. Mahasiswa tidak mengumpulkan laporan hasil praktikum sesuai ketentuan yang berlaku. c. Mahasiswa dianggap menyimpang dan tidak mengindahkan tata terib yang berlaku 6. Nilai praktikum ini adalah bagian dari nilai mata kuliah Sosiologi Pertanian ( PNU 1208 ) dengan bobot 30.
I. PENDAHULUAN A. MAKSUD DAN TUJUAN PRAKTIKUM LAPANG Tugas lapang yang akan saudara lakukan merupakan salah satu pengalaman untuk mendukung kompetensi sebagai mahasiswa pertanian yang sangat berharga. Latarbelakang mahasiswa yang sebagian besar bukan berasal dari lingkungan pertanian menjadikan tugas lapang ini menjadi pengalaman baru dan menarik untuk dikaji secara sosiologi. Anda dapat secara langsung berdialog dengan petani, kelompok tani maupun masyarakat, mengungkap permasalahan konkrit yang dihadapi para petani serta mencari solusi terbaik. Teori yang diperoleh selama proses pembelajaran telah cukup sebagai dasar untuk memahami dinamika masyarakat pertanian secara faktual.
Anda dapat
mengkaitkan kajian teoritik dengan fakta di lapang serta membandingkan kemudian dapat menarik benangmerah dari keduanya. Dari hasil pengamatan di lapang serta analisis peristiwa secara diskriptif akan saudara jadikan sebagai bahan guna menyusun laporan praktikum. Di samping itu dengan tugas lapang ini diharapkan mahasiswa dapat memahami gambaran masyarakat pertanian secara baik dan benar. Laporan praktikum yang akan saudara buat secara berkelompok merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban personal yang terkait dengan cara-cara pengamatan, analisis peristiwa dan implikasi terhadap masalah yang ada pada masyarakat pertanian. B. PETUNJUK DAN METODE PRAKTIKUM Tugas lapang ini akan berlangsung selama 3 (tiga) hari pengamatan, dengan pembagian waktu 1 (satu) hari pertama untuk mengetahui gambaran umum masyarakat pertanian termasuk jaringan sosialnya sejauh kemampuan dan pengetahuan sosiologi saudara. Hari ke 2 (dua) dan 3 (tiga) saudara melakukan pengamatan yang terkait dengan mata acara praktikum. Untuk itu diperlukan
petunjuk atau tatacara khusus sehingga tugas lapang berjalan dengan lancar sesuai tujuan. Adapun petunjuk tersebut adalah sebagai berikut : 1. Satu hari pertama ; merupakan periode pengamatan dan pengumpulan data umum.
Pada periode ini saudara melakukan tugas pokok yang terkait
dengan diskripsi wilayah desa, gambaran struktural desa atau pedukuhan serta gambaran umum masyarakat pertanian. 2. Hari ke 2 dan 3 ; merupakan periode pengumpulan data khusus yang terkait dengan topik acara serta melakukan analisis data. Dengan bekal kerangka pemikiran baik yang bersumber dari pengamatan hari pertama maupun kajian teoritikal selama proses pembelajaran, maka saudara akan mampu melakukan pendalaman analisis (deep analysis) tentang topik acara praktikum. Secara umum di dalam masyarakat, suatu peristiwa tidak berdiri sendiri atau terlepas dengan peristiwa lain, oleh karena itu saudara diharapkan mampu menganalisis dan menghubungkan peristiwa-peristiwa tersebut dengan topik yang saudara pilih. 3. Penggunaan buku catatan harian (fieldnotes) merupakan hal yang wajib dilakukan mahasiswa dalam praktikum ini.
Adapun fungsinya untuk
mencatat semua peristiwa yang saudara lihat, baik saat wawancara maupun pengamatan situasional, sehingga data dan informasi yang diperoleh menjadi lebih lengkap.
Bahkan jika memungkinkan mahasiswa bisa
membawa peralatan lain seperti laptop, handycam, atau tiprecorder dll agar semua momen praktikum terdokumen secara lengkap. Buku catatan harian diisi secara periodik yaitu pengisian dilakukan dua kali sehari. Pencatatan pertama pada siang hari untuk melaporkan peristiwa/data pagi hari dan kedua pada malam hari untuk mencatat data siang dan sore hari. Rangkuman kesan yang bersifat sementara (hipotesis) yang diperoleh selama hari kerja dapat merupakan bahan pengamatan dan analisis untuk hari berikutnya. Dengan demikian data secara komulatif dapat diperoleh sebagai dasar untuk pembuatan laporan hasil praktikum.
Metode yang digunakan dalam praktikum lapang Sosiologi Pertanian ini adalah Observasi Partisipatif yaitu metode pengamatan langsung dari sumber data secara mendalam. Mahasiswa sebagai pengamat ikut terlibat dan menyatu atau membaur dengan masyarakat, ikut merasakan kedinamisan masyarakat serta berperan aktif. Wawancara yang dilakukan tidak harus dengan daftar pertanyaan secara tertulis (kuisioner), tetapi saudara bebas mengadakan wawancara sesuai dengan sasaran yang dituju. Namun demikian saudara harus tetap mengikuti aturan wawancara tertentu, karena sebelum saudara berhubungan
dengan
warga
masyarakat
desa
terlebih
dahulu
harus
berhubungan dengan perangkat desa. Oleh karena itu kembangkanlah “rapport” dan komunikasi yang baik dengan perangkat desa. Pelaksanaan wawancara jangan hanya berdasarkan satu sumber informan saja, usahakan mencari dari sumber lainnya untuk keperluan cross reference yang lengkap sebagai sumber gambaran struktur dan peristiwa pada masyarakat pertanian.
II PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN Di dalam pembuatan laporan hasil praktikum ada bagian yang harus uraikan terlebih dahulu sebelum membahas dan menganalisis pilihan peristiwa yang saudara pilih.
Bagian atau Bab tersebut adalah bahan keterangan umum
(keadaan umum desa).
Adapun aspek-aspek data umum yang menunjang
kelengkapan pelaporan adalah : 1. Letak desa; jelaskan secara singkat letak desa atau posisi dari aspek pewilayahan daerah (Kabupaten) baik secara administrasi maupun geografis sehingga menghasilkan informasi yang tepat dan jelas. 2. Biogeofisik; yang meliputi keadaan bentuk muka bumi (topografi), fisiografi, tipe iklim, penggunaan lahan, keadaan flora dan faunanya.
Keadaan
biogeofisik desa dapat ditampilkan melalui tabel, gambar visual dan lainnya dengan memberi keterangan selengkapnya. 3. Sejarah
dan
perkembangan
desa;
meliputi
keterangan
pertumbuhan/legenda desa, pertimbangan pemilihan tempat, sebab desa tumbuh, perkembangan hunian, fasilitas pendidikan, kesehatan, ekonomi, sosial dan budaya masyarakatnya. Latar belakang desa diuraikan secara rinci dan jelas sesuai data yang digali dari hasil wawancara. 4. Penduduk; meliputi data suku bangsa (pribumi, pendatang), komposisi penduduk, jaringan kekerabatan, bentuk-bentuk keluarga, statisik penduduk (kelahiran, kematian, perpindahan), ikatan dengan tradisi.
Ke adaan
kependudukan dapat diuraikan berdasarkan data yang ada pada monografi desa, dapat ditampilkan melalui tabel, curva, grafik yang diberi keterangan lengkap. 5. Keadaan kesehatan; meliputi data lembaga kesehatan (klinik, BKIA, Posyandu dsb), tenaga medis (dokter, bidan, mantri, dukun dsb), gizi masyarakat serta kesehatan lingkungan.
6. Pendidikan; meliputi data tentang lembaga (SD, SLTP, Madrasah, Kursus dll), jumlah pendidik dan peserta didik, rerata lama pendidikan, taraf/tingkat pendidikan masyarakat dan perangkat desa baik formal maupun non formal. 7. Struktur pemerintahan desa ; meliputi data susunan/organisasi (jabatan, fungsi dan hirarkhi) pemerintahan desa, kesatuan pembentuk desa (kampung, pedukuhan dll), kantor desa, pejabat pemerintahan desa dari tingkat RT, RW sampai kepala desa. Keadaan struktur pemerintahan desa diuraikan secara jelas menurut kemampuan mahasiswa mendalami sosiologi, tampilkan tabel berikut keterangannya. 8. Struktur ekonomi; meliputi data berbagai macam bentuk penguasaan tanah, susunan dan kepentingannya (pasar, warung, lumbung desa, koperasi, lembaga perkreditan dan jika memungkinkan jumlah pelepas uang /rentenir), hasil-hasil yang diperdagangkan, jaringan perdagangan, usahausaha di luar usahatani, pengaruh-pengaruh pedagang luar desa, kedudukan tengkulak, pelaku pasar lainnya. 9. Struktur sosial; meliputi data tentang kelompok-kelompok sosial yang ada di desa, peran kekerabatan, pelapisan sosial dan cirinya, pemangku adat, kepemimpinan formal dan spiritual dan dinamika kelompok tani. Uraikan struktur sosial yang ada di desa sesuai fakta lapang dan kaitkan dengan teori atau referensi pustaka yang ada.
III MATERI PILIHAN ( TOPIK PILIHAN ) Setiap
mahasiswa diwajibkan memilih salah satu topik yang ditawarkan
sesuai materi kuliah. Proses memilih topik/acara praktikum setiap mahasiswa perlu koordinasi dengan lainnya dalam satu kelompok sehingga ada kerjasama dan pembagian tugas secara proporsional dan baik. Prosedur pembuatan laporan hasil praktikum ditetapkan berkelompok (tersaji pada lampiran). Setiap kelompok terdiri dari minimal 4 orang dan maksimal 6 orang mahasiswa. Sehingga setiap laporan hasil praktikum harus berisi semua topik/acara yang telah ditetapkan.Adapun materi pilihan yang telah ditetapkan berdasarkan teori/materi kuliah sosiologi pertanian adalah sebagai berikut : 1. Acara 1; Hubungan Desa-Kota. Landasan Teori Konsep dan pengertian masyarakat dalam kajian sosiologi memiliki 4 syarat yaitu 1) manusia yang hidup bersama, 2) bercampur dalam kurun waktu yang cukup lama, 3) menyadari adanya satu kesatuan dan 4) membentuk sistem hidup bersama serta menciptakan kebudayaan (Soekanto, 1986). Oleh karena itu sifat masyarakat adalah dinamis, selalu bergerak atau berubah sesuai 4 syarat tersebut. Sedangkan pengertian desa menurut Paul H. Landis dalam Soekanto (1986) adalah tempat/wilayah yang dihuni oleh orang kurang dari 2500 serta pergaulannya ditandai oleh sifat keakraban, keramahan yang meluas dan merupan pusat kegiatan pertanian dalam arti luas. Sehingga secara konseptual terdapat persamaan antara masyarakat desa dengan masyarakat pertanian. Pada sisi lain ada pengertian masyarakat kota atau industri yang dicirikan sebagai masyarakat yang orang-orangnya sangat heterogen/variatif, pergaulannya bersifat kosmopolitan/patembayan, pusat kegiatannya pada bidang non pertanian. Namun demikian kedua masyarakat itu secara faktual membentuk pola hubungan, yaitu pola hubungan desa-kota. Desa berhubungan dengan kota melalui berbagai jaringan, baik yang bersifat material maupun non material.
Adapun gejala-gejala yang dapat mempererat hubungan desa-kota dapat diamati melalui berbagai aspek yaitu : Masuknya ekonomi uang ke desa Pemasaran hasil-hasil pertanian ke kota Masuknya barang konsumsi ke desa Tertariknya tenaga kerja dari desa ke kota Menyekolahkan anak-anak ke kota Pembentukan organisasi modern di desa Bertambahnya jaringan komunikasi massa Masuknya teknologi pertanian ke desa Uraikanlah secara jelas pengertian di atas sehingga saudara dapat membedakan sekaligus mengidentifikasi hal-hal kesamaannya tentang ke dua masyarakat tersebut. Tunjukkan pengaruh masing-masing masyarakat yang berhubungan. Berilah penilaian atau evaluasi dari gejala di atas dengan melakukan wawancara langsung secara mendalam (Deep analysis) dengan pedagang, petani, konsumen, pengusaha, guru, aparat desa dll.
Hubungan desa-kota juga mencakupn
pengaruh dan fungsi timbal-balik. Pada umumnya kota lebih dominan (kuat) pengaruhnya daripada desa, hal ini dapat dinilai melalui indikator-indikator pembentuk pola hubungan. 2. Acara 2. Bentuk-Bentuk Kerjasama Landasan Teori Bentuk-bentuk kerjasama dalam masyarakat pertanian merupakan salah satu manifestasi dari proses sosial yang terjadi. Secara umum proses sosial dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu proses yang sifatnya assosiatif dan proses dissosiatif. Proses assosiatif adalah proses sosial yang umumnya dikehendaki oleh masyarakat, sebab proses ini memberi implikasi yang sifatnya positif bagi kemajuan masyarakat. Sedangkan proses sosial yang bersifat dissosiatif biasanya dihindari oleh masyarakat karena mengarah kepada perpecahan bahkan dapat membawa kehancuran/kemunduran masyarakat.
Salah satu bentuk proses
sosial yang assosiatif adalahkerjasama. Kemajuan masyarakat pertanian sangat didukung oleh bagaimana menggerakkan kerjasama dalam warganya.
Oleh
karena itu hal ini dapat dipakai sebagai kerangka pikir di dalam mengkaji dan menganalisis gambaran struktur masyarakat desa/pertanian. Diskripsi mengenai bentuk-bentuk kerjasama dalam bidang pertanian dapat dilakukan dengan melihat dan mengamati tujuannya, unsur-unsur yang mengambil inisiatif dan cara-cara menggerakkan kerjasama. Tunjukkan pula fungsi kerjasama dalam bidang pertanian yang satu terhadap bidang lainnya. Bentuk kerjasama yang terikat pada tradisi sekarang telah berubah karena pengaruh luar atau akibat masuknya teknologi baru. Ungkapkanlah mengapa dan bagaimana perubahan tersebut terjadi, efek apa yang terlihat pada bentuk kerjasama bidang lainnya. Kerjasama adalah usaha mengkoordinasikan tenaga anggota kelompok untuk pengerahan ke arah tertentu.
Hal ini berarti selalu ada unsur yang
mengkoordinasi dan unsur kesediaan untuk dikoordinasi. Secara faktual unsur persaingan akan merangsang terbentuknya kerjasama. Ungkapkanlah cara-cara rangsangan itu dan bagaimana efeknya, baik dalam kelompok maupun luar kelompok (antar group). Perhatikan pula terhadap pola kepemimpinan dalam pelaksanaan kerjasama. Seberapa jauh spontanitas anggota kelompok terhadap pelaksanaan kerjasama. Amati pula seberapa jauh sasaran pemantapan kelompok sehingga bentuk-bentuk kerjasama yang dianalisis menuju pada proses pelembagaan. 3. Acara 3 : Mobilitas Sosial Landasan Teori Mobilitas sosial atau gerak sosial yang terjadi dalam masyarakat memiliki dimensi yang luas. Pada hakekatnya manusia sebagai makhluk individu dan sosial senantiasa berada dalam suatu proses gerak sosial (social mobility). Dengan gerak sosial, manusia dapat menempatkan diri dari satu status ke status sosial tertentu.
Gerak pencapaian suatu status merupakan kegiatan yang
berorientasi untuk memenuhi kebutuhan sosial.
Banyak faktor aktor yang
mempengaruhi mobilitas sosial dalam masyarakat diantaranya ; pendidikan, pekerjaan, pendapatan dan kepemilikan material. Aspek-aspek ini sangat terkait dengan pandangan hidup dan budaya suatu masyarakat. Menurut Nasution (1975), faktor yang mendasari gerak sosial sangat tergantung dengan sifat atau sistem yang berlaku dalam masyarakat. Bagi masyarakat yang menganut sistem sosial tertutup (closed class societies) gerak sosial menjadi lebih lamban, sebaliknya jika menganut sistem terbuka (open class societies) maka gerak sosial menjadi cepat dan lebih dinamis. Colhoum (1978) menyebutkan bahwa gerak sosial masyarakat cenderung ke atas dan ke bawah, yang disebut vertical mobility. Sedangkan Soekanto (1986) mengatakan bahwa di samping adanya gerak sosial vertikal, juga dalam masyarakat terjadi gerak sosial horisontal. Mobilitas horisontal adalah pergeseran status sosial pada tingkat yang sama tidak menunjukkan adanya gerakan menanjak atau menurun, tetapi berada dalam posisi yang sama. Berdasarkan kajian teori tersebut maka saudara bisa mengidentifikasi gerak sosial yang terjadi dalam masyarakat desa. Apakah di desa tempat saudara praktek terjadi mobilitas ketenagakerjaan, pekerjaan maupun tempat tinggal/urbanisasi, amatilah dan cari penyebab atau alasannya. 4. Acara 4 : Masuknya Teknologi Baru Bidang Pertanian ke Desa Landasan Teori Topik ini memiliki kerangka teoritik sebagai berikut : Sumber atau asal teknologi baru bidang pertanian adalah kota (masyarakat industri) misalnya ditemukannya bibit unggul, mekanisasi, pupuk dst berasal dari sebuah research di lembaga pendidikan atau perusahaan di kota. Sehingga dapat dikatakan bahwa kota adalah agen pembaharuan (pusat perubahan) atau sumber modernisasi. Teknologi baru pertama-tama masuk pada masyarakat kota, kemudian secara perlahan-lahan masuk ke masyarakat desa.
Proses
masuknya dan penerimaan teknologi baru bidang pertanian di wilayah pedesaan merupakan topik yang cukup menarik untuk dikaji, misalnya penggunaan bibit varietas baru, sistem tanam dan pengairan pada usahatani padi dengan model
SRI (system of rice intencyfication), penggunaan alat/mesin baru atau mekanisasi pertanian dll. Teknologi adalah cara-cara melaksanakan sesuatu hal untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Cara-cara ini di wilayah perdesaan terikat oleh kebiasaan atau tradisi. Untuk merubah cara lama/kebiasaan lama yang telah terikat tradisi dalam kegiatan pertanian ke cara baru dengan tujuan yang lebih baik, memerlukan proses waktu yang relatif lama. Hal ini sangat dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, ikatan tradisi, budaya serta orientasi petani dalam bertani. Amatilah perubahan tersebut dengan seksama, seberapa jauh proses tersebut berpengaruh terhadap kebiasaan lama, pelembagaan desa yang ada bahkan pada struktur desa secara keseluruhan. Teknologi baru juga mencakup keorganisasian dalam masyarakat desa, yaitu cara-cara kelompok baru dibentuk atau diberi fungsi yang lain. Teknologi baru juga bisa berarti menambah fungsi-fungsi kelompok masyarakat yang telah ada, misalnya adanya kelompok tani yang semula berfungsi untuk menyatukan tujuan teknis, sekarang kelompok tani tersebut juga berfungsi sebagai lembaga ekonomi untuk melayani anggotanya. Teknologi sebagaimana yang telah diuraian di atas mengandung dua pengertian yaitu dari segi material dan non material. Sebagai pedoman untuk mengkaji topik ini adalah :
Siapa atau golongan mana yang memasukkan teknologi baru
Atas dasar pertimbangan apa teknologi tersebut dimasukkan
Apa tujuan konkritnya, baik jangka pendek, menengah maupun panjang
Bagaimana respon atau kesediaan masyarakat dalam menerima teknologi tersebut
Golongan petani mana yang paling cepat menerima teknologi baru tersebut dan golongan/individu petani yang paling lambat menerima teknologi baru tersebut
Adakah golongan yang menentang atau menolak teknologi baru tersebut
Setiap desa memiliki karakteristik tersendiri di dalam menerima teknologi baru, oleh karena itu saudara dapat memilih topik yang dianggap paling dominan dan penting untuk melengkapi pelaporan hasil praktikum.
LAMPIRAN-LAMPIRAN A. Metode Pembuatan Laporan Hasil Praktikum Laporan hasil praktikum Sosiologi Pertanian (PNU 1208) dibuat berdasarkan kelompok, setiap kelompok mahasiswa mengamati dan mengkaji topik acara di satu desa/dukuh/grumbul/kampung. Setiap kelompok mahasiswa menyerahkan laporan hasil praktikum kepada dosen pengampu/pembimbing sebanyak 1 eksemplar. Draf laporan yang telah disetujui oleh dosen pembimbing dapat langsung dijilid, dengan ketentuan : 1. ukuran kertas A4 atau kwarto 2. sampul depan/muka dan belakang berwarna hijau serta berlogo Unsoed 3. diketik rapi dengan jarak antar baris 2 atau spasi 2, baris pertama berjarak 3 cm dari tepi kertas atas dan baris terakhir berjarak 3 cm dari tepi kertas bawah, tepi kiri 4 cm dan tepi kanan 3 cm. Susunan laporan hasil praktikum adalah sebagai berikut :
Halaman sampul muka, warna hijau
Halaman sampul ke 2 warna putih
Halaman pengesahan
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Lampiran (jika ada)
Daftar Tabel (jika ada)
Daftar Gambar (jika ada)
Bab I PENDAHULUAN o Latar belakang o Maksud dan tujuan praktikum Bab II KEADAAN UMUM DESA
1. Letak desa 2. Keadaan Biogeofisik 3. Sejarah desa
4. Penduduk 5. Pendidikan 6. Struktur Pemerintahan Desa 7. Struktur Ekonomi 8. Struktur Sosial Bab III HASIL DAN PEMBAHASAN MATERI PRAKTIKUM 1. Acara 1 : Hubungan Desa-Kota 2. Acara 2 : Bentuk-bentuk Kerjasama 3. Acara 3 : Mobilitas Sosial 4. Acara 4 : Masuknya Teknologi Baru ke Desa Bab IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
Contoh halaman sampul muka (luar dan dalam)
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM SOSIOLOGI PERTANIAN DI DESA PONCOWATI KECAMATAN ALENGKA KABUPATEN ASTINA
Disusun oleh :
Raden Gatotkoco A1C00901/P Dewi Arimbi A1C00902/P Bima Ariasena A1C00903/P Dewi Kunti Talibroto A1C00904/P Sembodro A1C007/P
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN PURWOKERTO 2016
Contoh halaman Pengesahan
PRAKTIKUM SOSIOLOGI PERTANIAN DI DESA PONCOWATI KECAMATAN ALENGKA KABUPATEN ASTINA
Disusun oleh :
Raden Gatotkoco A1C00901/P Dewi Arimbi A1C00902/P Bima Ariasena A1C00903/P Dewi Kunti Talibroto A1C00904/P Untuk memenuhi salah satu persyarakat memperoleh nilai kelulusan mata kuliah Sosiologi Pertanian (PNU124) pada Fakultas Pertanian UNSOED
Diterima dan disahkan pada tanggal :
Dosen Pembimbing Praktikum
( Ir. Srikandi, M.Si )