PEMBELAJARAN MAKRAME PADA JURUSAN KRIYA TEKSTIL DI SMK NEGERI 2 SEWON BANTUL YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016
ARTIKEL E-JOURNAL
Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
oleh Neng Sa’adah NIM 12207249002
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KRIYA JURUSAN PENDIDIKAN SENI RUPA FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA OKTOBER 2016
Pembelajaran Makrame pada .... (Neng Sa’adah) 1
PEMBELAJARAN MAKRAME PADA JURUSAN KRIYA TEKSTIL DI SMK NEGERI 2 SEWON BANTUL YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 MACRAME LEARNING IN CLASS TEXTILE CRAFT OF SMK NEGERI 2 SEWON BANTUL YOGYAKARTA IN THE ACADEMIC YEAR 2015/2016 Oleh: Neng Sa’adah, NIM 12207249002, dan Ismadi, S.Pd., M.A. Program Studi Pendidikan Kriya, Jurusan Pendidikan Seni Rupa, FBS Universitas Negeri Yogyakarta. e-mail:
[email protected]
Abstrak Pada semester gasal tahun pelajaran 2015/2016, pembelajaran makrame di Kelas X Kriya Tekstil 3 SMK Negeri 2 Sewon Bantul menggunakan KTSP 2006 dimana satu guru mengajar 23 peserta didik. Penelitian ini bertujuan untuk memahami dan mendeskripsikan pembelajaran makrame dilihat dari perencanaan, pelaksanaan dan penilaian hasil belajar. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Data penelitian berupa deskripsi kata-kata dan tindakan yang diperoleh melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Objek penelitian ini merupakan pembelajaran makrame di Kelas X Kriya Tekstil 3 SMK Negeri 2 Sewon Bantul. Subjek yang dideskripsikan dalam penelitian ini ialah guru dan peserta didik Kelas X Kriya Tekstil 3 yang melaksanakan pembelajaran makrame. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan perpanjangan pengamatan dan triangulasi. Adapun analisis data dilakukan dengan tahap reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Guru menyusun silabus dan RPP dalam tahap perencanaan pembelajaran. Media yang digunakan adalah contoh produk, contoh gambar, video dan powerpoint. Metode ceramah, demonstrasi, tanya jawab dan penugasan digunakan dalam pembelajaran oleh guru. Materi yang diajarkan berupa mendeskripsikan jenis-jenis simpul, membuat kriya makrame untuk benda hias, dan membuat kriya makrame untuk benda fungsional. 2) Pelaksanaan pembelajaran makrame menggunakan KTSP 2006 meliputi kegiatan eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi yang diajar oleh satu guru dengan jumlah peserta didik 23 orang. 3) Penilaian hasil belajar dititikberatkan pada ranah kognitif, afektif, psikomotorik dan terdapat program remidi, serta pengayaan. Hasil penilaian akhir didapatakan skor tertinggi 84 dan nilai terendah skor 75,3. Oleh karena itu, 23 peserta didik dinyatakan sudah mencapai standar KKM 75 dan dinyatakan tuntas.
Kata kunci: Pembelajaran, Makrame. Abstract In the academic year 2015/2016, macramé learning in Class X Textile Craft 3 SMK Negeri 2 Sewon, Bantul use KTSP 2006 where there is one teacher teaching 23 students. This research is aimed to understand and describe macramé learning in terms of planning, implementation and assessment of the learning result. This quantitative research is a description research. The data which are words and behavior were collected through observation, interview, and documentation. The objects of the research are teacher and students of Class X Textile Craft 3 doing the macramé learning. The techniques of data collection are through observation, interview, and documentation. Validity of the data use prolongation, observation and triangulation. The data analysis was performed with data reduction, the presentation of the data, and conclusion. Findings of the research show that: 1) Teacher design syllabus and lesson plan in the planning stage of learning. The media are product sample, picture sample, video and power point slides. The teaching methods used by the teacher are lectures, demonstration, question & answer, and assignment. The teaching material are describing types of the knot, making macramé craft for ornamental objects, and making macramé craft for functional objects. 2) The implementation of macramé learning used KTSP 2006 which includes exploration, elaboration, and confirmation where there is one teacher teaching 23 students. 3) Assessment of the learning process emphasizes on the cognitive, affective, and psychomotor aspect. There is also remedial and enrichment program. The obtained score has been collected and the highest is 84 and the lowest is 75,3. Therefore, the 23 students have reached the KKM 75 and have completed the learning. Keywords: learning, macramé
2 Jurnal Pendidikan Kriya Edisi Oktober Tahun 2016
efisiensi. Oleh karena itu, pengetahuan dan
PENDAHULUAN Era globalisasi membutuhkan sumber daya
wawasan di sekolah menengah kejuruan (SMK)
manusia (SDM) berkualitas. Agar sumber daya
yang diberikan oleh pendidik lebih mengarahkan
manusia (SDM) mampu bersaing, bermitra, dan
atau cenderung pada metode untuk bekerja agar
mandiri atas jati dirinya sendiri khususnya di
kedepannya peserta didik memiliki keahlian
Indonesia, maka diperlukan pendidikan yang
tertentu
berkualitas. Pendidikan adalah usaha sadar dalam
kehidupannya.
yang
bermanfaat
untuk
menjalani
mengembangkan daya cipta (intelektual) dan
Salah satu lembaga pendidikan menengah
hakikat sebagai makhluk berakal baik secara
kejuruan yang mempersiapkan tenaga terampil
individual
dalam bidang Kriya Tekstil adalah SMK Negeri 2
maupun
kelompok
untuk
mendewasakan sumber daya manusia (SDM)
Sewon.
melalui kegiatan pembelajaran. Sejalan dengan
kurikulum yang memberikan bekal peserta didik
itu, Siswoyo, dkk. (2011: 1) mengatakan bahwa
dengan keterampilan, pengetahuan, dan sikap
pendidikan
untuk
agar kompeten dalam menggambar berbagai jenis
pengembangan manusia dan masyarakat yang
produk kriya tekstil, mewarna pada kain dan
didasarkan atas pandangan hidup atau filsafat
serat, membuat produk kriya tekstil dengan teknik
hidup, bahkan latar belakang sosiokultural tiap-
cetak saring, batik tulis, batik cap, ikat celup,
tiap
makrame, jahit perca, jahit aplikasi, jahit tindas,
sebagai
masyarakat,
usaha
serta
sadar
pemikiran-pemikiran
Jurusan
tersebut
memiliki
struktur
kristik dan sulam, tenun, tapestri, serta bordir
psikologi tertentu. Terlihat jelas dari uraian di atas bahwa pendidikan selalu mendorong dalam menciptakan
untuk dapat menciptakan dan mengembangkan kreativitas baru dan siap terjun di lapangan kerja.
pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai
Pembelajaran makrame terdapat di Kelas X
baru dalam masyarakat. Selain itu, setiap sumber
Kriya Tekstil dikarenakan pembelajaran makrame
daya manusia (SDM) dituntut untuk mampu
termasuk salah satu pembelajaran dasar yang
mengembangakan
harus
potensi
berkarya
dan
dikuasai
peserta
didik
untuk
menciptakan lapangan kerja guna meningkatkan
mengembangakan keterampilan di pembelajaran
kesejahteraan,
selanjutnya. Selain itu, agar peserta didik dapat
kemajuan
peradaban,
dan
ketangguhan daya saing yang sejajar dengan
menjadi
negara lain.
mengembangakan jiwa wirausaha, serta jiwa
Sanjaya
(2013:
159)
mengatakan
seninya,
kreatif
sehingga
dan
inovatif
peserta
didik
dalam
dapat
pendidikan kejuruan merupakan pendidikan yang
bereksplorasi dengan imajinasinya dan mampu
bertujuan
mengahadapi derasnya arus globalisasi.
untuk
meningkatkan
kecerdasan,
pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta
Proses pembelajaran makrame di Kelas X
keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti
Kriya Tekstil ini menggunakan KTSP 2006.
pendidikan
Walaupun sebelumnya SMK Negeri 2 Sewon
lebih
lanjut
sesuai
dengan
kejuruannya agar dapat bekerja secara efektif dan
pernah
menerapkan
kurikulum
baru,
yaitu
Pembelajaran Makrame pada .... (Neng Sa’adah) 3
Kurikulum 2013. Namun, penerapan tersebut
Tekstil di SMK Negeri 2 Sewon pada tahun
tidak berlangsung lama dikarenakan baru berjalan
pelajaran 2015/2016, mulai dari perencanaan
satu semester sudah kembali menggunakan
pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, hingga
kurikulum KTSP 2006. Selain itu, pembelajaran
tahap hasil belajar.
makrame sebelumnya menggunakan sistem team teaching, yaitu pembelajaran makrame diajar oleh
METODE PENELITIAN
dua guru yang saling bekerja sama dengan jumlah peserta didik 32 orang. Namun, pada tahun pelajaran
2015/2016
pembelajaran
Jenis Penelitian Penelitian
makrame
diajar oleh satu guru dengan jumlah peserta didik 23-24 orang dikarenakan fasilitas kelas sudah
deskripsi
ini
dengan
merupakan
penelitian
menggunakan
pendekatan
kualitatif.
bertambah dan untuk memudahkan guru dalam mengikuti sertifikasi guru SMK Negeri 2 Sewon.
Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di SMK Negeri 2
Proses pembelajaran makrame Kelas X Kriya
Tekstil
di
SMK
Negeri
2
Sewon
merupakan kegiatan belajar dan mengajar yang dilakukan secara terstruktur. Sesuai dengan KTSP
Sewon Bantul dan dilakukan pada bulan Agustus 2015 s/d Januari 2016 dilakukan pada semester gasal tahun pelajaran 2015/2016.
2006, terdapat tahapan-tahapan dalam proses pelaksanaan pembelajaran, yaitu perencanaan
Subjek dan Objek Penelitian Subjek
pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran makrame yang diajarkan pada kelas X penting dikarenakan makrame merupakan salah satu pembelajaran yang menjadi bekal dasar agar peserta didik dapat kreatif dan inovatif untuk
Selain
itu,
keterampilan
pembelajaran
dideskripsikan
dalam
penelitian ini ialah guru dan peserta didik Kelas
penilaian hasil belajar.
mengembangkan
yang
X
Kriya
Tekstil
pembelajaran
3
makrame.
yang
melaksanakan
Sementara,
objek
penelitian ini merupakan pembelajaran makrame di Kelas X Kriya Tekstil 3 SMK Negeri 2 Sewon Bantul.
selanjutnya.
makrame
dapat
Prosedur Penelitian
mengembangkan jiwa wirausaha dan jiwa seni peserta didik, sehingga mereka bisa bereksplorasi dengan imajinasiya. Hal ini dikarenakan pada masa yang akan datang dibutuhkan pribadipribadi kreatif dan inovatif untuk bisa bersaing menghadapi derasnya arus globalisasi. Oleh karena itu, penulis ingin meneliti bagaimana pembelajaran makrame pada Kelas X Kriya
ini
menggunakan
penelitian
kualitatif, yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh
subjek
persepsi,
penelitian
motivasi,
misalnya
tindakan,
dll,
perilaku, secara
menyeluruh, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks
4 Jurnal Pendidikan Kriya Edisi Oktober Tahun 2016
khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan
makrame Kelas X Kriya Tekstil 3 menggunakan
berbagai metode alamiah (Moleong, 2014: 6).
KTSP 2006 di SMK Negeri 2 Sewon Bantul
Tahap
awal
dalam
Yogyakarta, seperti silabus dan RPP, dokumen
penelitian ini, yaitu mengambil data dengan
hasil wawancara, hasil karya siswa, gambar dan
menggunakan metode observasi, wawancara dan
video,
dokumentasi. Kemudian, data diolah dan diuji
makrame Kelas X Kriya Tekstil 3.
keabsahannya
yang
dilakukan
menggunakan
perpanjangan
triangulasi
pengamatan.
serta
dokumen
hasil
pembelajaran
dan
Sebagaimana
Teknik Analisis Data
dijelaskan Sugiyono (2015: 365) bahwa dalam
Penelitian ini menggunakan teknik analisis
penelitian kualitatif, “temuan atau data dapat
data deskriptif kualitatif. Bungin (2008: 146)
dinyatakan valid apabila tidak ada perbedaan
menjelaskan format deskriptif kualitatif lebih
antara yang dilaporkan peneliti dengan apa yang
banyak menganalisis permukaan data, hanya
sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti”.
memperhatikan proses-proses kejadian suatu
Pada tahap akhir, peneliti mengolah data dengan
fenomena, bukan kedalaman data ataupun makna
mengunakan beberapa langkah, yaitu reduksi
data. Oleh karena itu, dalam menganalisis data
data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
yang dikumpulkan selama melakukan penelitian
Penarikan
agar
pada pembelajaran makrame Kelas X Kriya
mendapatkan temuan baru yang sebelumnya
Tekstil 3 di SMK Negeri 2 Sewon Bantul
belum pernah ada.
Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016, peneliti
kesimpulan
dilakukan
mengunakan beberapa langkah, yaitu reduksi data Data, Instrumen, dan Teknik Pengumpulan
untuk mendapatkan data valid yang disajikan
Data
dalam laporan penelitian dan menghilangkan data Pengumpulan data dilakukan dengan cara
yang dirasa tidak perlu digunakan, penyajian data
observasi, wawancara dan dokumentasi. Pada
yang
tahap observasi peneliti melihat, mengamati dan
pelaksanaan pembelajaran, dan evaluasi hasil
mencermati kegiatan pembelajaran makrame
pembelajaran dalam bentuk uraian singkat dengan
Kelas X Kriya Tekstil 3 menggunakan KTSP
teks yang bersifat naratif sesuai data yang
2006
Bantul
diperoleh dari berbagai sumber, serta penarikan
Yogyakarta. Pada tahap wawancara, peneliti
kesimpulan yang bertujuan untuk menjawab
melakukan wawancara yang berkaitan dengan
rumusan masalah yang ada.
di
SMK
Negeri
2
Sewon
meliputi
perencanaan
pembelajaran,
proses pembelajaran makrame kepada beberapa pihak agar dapat diketahui informan secara langsung
mengenai
pembelajaran
tersebut.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN SMK Negeri 2 Sewon merupakan sekolah
Sementara, pada tahap dokumentasi, peneliti
yang memiliki
mengumpulkan
dokumen
multimedia, desain komunikasi visual (DKV),
administrasi dan gambar kegiatan pembelajaran
kriya tekstil, dan busana butik. SMK ini masih
data
berupa
4 program
keahlian,
yaitu
Pembelajaran Makrame pada .... (Neng Sa’adah) 5
tergolong muda dikarenakan didirikan pada tahun
ini pembelajaran makrame di Kelas X Kriya
2003. Pada tahun ajaran 2015/2016, diawal
Tekstik 3 diajar oleh satu guru setiap kelas, tetapi
semester
proses pembelajaran dapat berjalan cukup efektif
gasal
untuk
kelas
X
diterapkan
Kurikulum 2013. Proses pembelajaran makrame
dikarenakan guru mengajar dengan baik.
Kelas X Kriya Tekstil menggunakan KTSP 2006.
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa
Sebelumnya, SMK Negeri 2 Sewon pernah
proses pembelajaran makrame berjalan dengan
menerapkan kurikulum baru, yaitu Kurikulum
baik, walaupun terdapat beberapa kendala yang
2013.
tidak
membuat pembelajaran makrame tidak kondusif.
berlangsung lama dikarenakan baru berjalan satu
Kendala tersebut berupa peserta didik yang
semester sudah kembali menggunakan KTSP
lambat dalam proses mengerjakan berbagai
2006. Selain itu pada pembelajaran makrame ini
macam simpul dasar dan variasinya, serta simpul
yang sebelumnya menggunakan sistem team
pengembangan, sehingga guru harus melakukan
teaching yaitu pembelajaran makrame diajar oleh
tindakan
dua guru yang saling bekerja sama dengan jumlah
pertemuan selanjutnya. Pada saat pembuatan
peserta didik 32 orang. Namun, pada tahun
kriya makrame benda hias menggunakan bahan
pelajaran 2015/2016, pembelajaran makrame
benang kasur, peserta didik juga diharuskan teliti
diajar oleh satu guru dengan jumlah peserta didik
dan ukurannya yang kecil, sehingga memerlukan
23-24 orang dikarenakan fasilitas kelas sudah
waktu cukup lama. Pada saat pembelajaran juga
bertambah dan untuk memudahkan guru dalam
terlihat ada peserta didik yang memainkan
mengikuti verifikasi guru SMK Negeri 2 Sewon.
telepon genggam, dan ngobrol dengan peserta
Namun,
penerapan
tersebut
dengan
mengambil
waktu
dari
Mata pelajaran makrame pada program
didik lain, sehingga guru selalu memperingatkan
keahlian Kriya Tekstil merupakan mata pelajaran
dan menegur peserta didik agar disiplin dalam
dasar yang harus dikuasai peserta didik untuk
melaksanakan proses pembelajaran. Selain itu,
mengembangakan
renovasi
keterampilan
pada
pembangunan
di
unit
1
(satu)
pembelajaran selanjutnya. Selain itu, agar peserta
menghambat proses pembelajaran dikarenakan
didik dapat menjadi kreatif dan inovatif dalam
beberapa kelas yang biasanya masuk sekolah di
mengembangakan jiwa wirausaha, serta jiwa
pagi hari menjadi masuk sekolah di siang hari dan
seninya,
berpindah-pindah ruang kelas. Adapun tahap
sehingga
peserta
didik
dapat
bereksplorasi dengan imajinasinya dan mampu
pembelajaran
mengahadapi derasnya arus globalisasi.
melakukan proses perencanaan, pelaksanaan dan
Kelas X Kriya Tekstil 3 merupakan kelas
makrame
diawali
dengan
penilaian hasil belajar.
yang digunakan sebagai objek penelitian. Pada proses pembelajaran makrame terjadi interaksi
Perencanaan Pembelajaran
antara guru dan peserta didik. Guru merupakan
Silabus dan RPP dibutuhkan agar tujuan
orang yang memegang peranan penting terhadap
pembelajaran dapat tercapai secara optimal.
pelaksanaan pembelajaran. Walaupun pada tahun
Silabus didapat dari pemerintah pusat. Setelah itu,
6 Jurnal Pendidikan Kriya Edisi Oktober Tahun 2016
guru mengembangkannya sesuai kemampuan
fungsional.
sekolah,
guru,
peserta
saat
terjadi
renovasi
didik.
Standar
pembangunan di unit 1 (satu), pembelajaran
makrame
adalah
makrame berupa membuat kriya makrame untuk
membuat kriya tekstil dengan teknik makrame.
benda fungsional di Kelas X Kriya Tekstil 3
Dari standar kompetensi tersebut dibagi menjadi
mendapatkan jadwal masuk siang, sehingga
tiga
yaitu
membuat peserta didik kurang nyaman dan
mendeskripsikan jenis-jenis simpul, membuat
terburu-buru. Selain itu, karena dalam proses
kriya makrame untuk benda hias, dan membuat
pembelajaran
kriya makrame untuk benda fungsional.
mengambil waktu dari pertemuan selanjutnya,
kompetensi
dan
Namun,
pembelajaran
bagian
kompetensi
Pembuatan RPP
dasar,
dilakukan
oleh guru
setelah membuat silabus, karena komponen yang terdapat pada RPP tidak jauh berbeda dengan silabus.
Silabus
dijadikan
landasan
maka
pada
makrame
sebelumnya
pengerjaan
tugas
selalu
terakhir
ini
terkadang selesai sampai menjelang Maghrib. Alat dan bahan yang digunakan dalam
dalam
proses pembelajaran makrame diantaranya kertas
penyusunan RPP. Pada bagian pelaksanaan
buffalo berwarna hijau, kertas gambar, pensil,
pembelajaran makrame dilaksanakan 3 tahap
drawing pen atau spidol hitam, penghapus,
yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan
peraut, gunting, cutter, penggaris, meteran, stik
kegiatan akhir. Tahap inti terdiri dari 3 kegiatan
kayu, papan landasan, benang kasur, tali kur,
pokok yaitu eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.
aneka manik-manik, karet gelang, dan resleting.
Secara keseluruhan perencanaan pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran makrame dilaksanakan
makrame di SMK Negeri 2 sewon sudah sesuai
3 tahap yaitu:
dengan standar proses pembelajaran berupa
1. Kegiatan Pendahuluan
silabus dan RPP, serta komponen-komponen penyusunan RPP.
Pada
kali
pertemuan,
kegiatan
pendahuluan terdiri dari salam, doa, presensi, apresepsi,
Pelaksanaan Pembelajaran
17
motivasi,
pre-test,
menjelaskan
cakupan materi kompetensi dasar dan tujuan
Pelaksanaan pembelajaran makrame di
pembelajaran. Guru telah melaksanakan dengan
Kelas X Kriya Tekstil 3 dimulai pada semester
baik. Kendala yang muncul ketika kegiatan
gasal tepatnya pada bulan Juli sampai bulan
pendahuluan adalah tidak semua peserta didik
Desember 2015 pada hari Kamis puku 08.30 WIB
memperhatikan dan mendengarkan penjelasan
sampai dengan pukul 11.00 WIB dengan tiga jam
guru didepan kelas. Oleh karena itu, guru selalu
pelajaran dalam satu minggu yang setiap jamnya
memperingatkan peserta didik ketika mengetahui
berdurasi waktu 45 menit. Pada silabus dijelaskan
ada peserta didik yang menggangu ketenangan
bahwa pembelajaran makrame menerapkan tiga
proses pembelajaran.
materi pokok, yaitu mendeskripsikan jenis-jenis
2. Kegiatan Inti
simpul, membuat kriya makrame untuk benda
Kegiatan inti menggunakan metode yang
hias dan membuat kriya makrame untuk benda
disesuaikan dengan karakteristik peserta didik
Pembelajaran Makrame pada .... (Neng Sa’adah) 7
dan mata pelajaran, mengacu pada proses
jarang peserta didik yang mengembangkan jenis
pembelajaran KTSP 2006 meliputi kegiatan
simpul.
eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.
b. Elaborasi
a. Eksplorasi
Pada kegiatan elaborasi, guru memberikan
Guru memberikan informasi tentang materi
tugas kepada peserta didik sesuai dengan silabus
yang akan dipelajari pada kegiatan eksplorasi.
dan RPP yang dibuat. Pada saat membuat karya
Namun, guru tidak sepenuhnya memfasilitasi.
sampai finishing, peserta didik akan dihadapkan
Guru hanya menyediakan beberapa gambar yang
kepada situasi menemukan masalah maupun
ditayangkan
keraguan
maupun
menyampaikan
materi
tentang
materi
makrame
yang
seputar makrame, dan video mengenai pembuatan
dipelajari, sehingga timbul rasa ingin tahu dan
simpul untuk menciptakan produk kriya makrame
terinspirasi untuk bertanya guna memecahkan
benda hias dan benda fungsional. Kemudian,
masalah dan keraguan tersebut. Pertanyaan-
peserta didik diminta untuk mengidentifikasikan
pertanyaan tersebut diutarakan peserta didik
berbagai macam simpul dasar dan variasinya,
kepada guru atau teman dalam bentuk diskusi.
serta pengembangannya, alat dan bahan yang
Rata-rata peserta didik masih bingung tentang hal
digunakan
makrame,
yang mau didiskusikan, sehingga tidak semua
berbagai macam desain produk kriya makrame
peserta didik berdiskusi dengan guru maupun
benda hias dan benda fungsional, dan berbagai
peserta didik lainnya. Setelah peserta didik
macam karya produk kriya makrame benda hias
berdikusi dengan guru, peserta didik langsung
dan benda fungsional sesuai dengan pengamatan
membenahi karya yang dibuatnya. Pada kegiatan
yang dilakukan.
elaborasi,
dalam
pembelajaran
Guru memberikan materi-materi yang akan dipelajari
oleh
peserta
didik
menggunakan
masih
didominasi
oleh
guru
dikarenakan peserta didik kurang aktif dalam pembelajaran. Padahal esensi dalam kegiatan ini,
metode ceramah dan demonstrasi pada jam
yang menjadi senter adalah peserta didik.
pelajaran makrame untuk menyampaian tujuan
c. Konfirmasi
pembelajaran teori maupun saat praktik. Metode
Pada tahap konfirmasi, guru memberikan
tanya jawab tidak diterapkan melainkan hanya
umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk
kegiatan tanya jawab antara guru dengan peserta
lisan terhadap peserta didik. Guru menfasilitasi
didik maupun sebaliknya. Guru belum membuat
peserta didik dengan melakukan apresiasi dari
peserta didik aktif dalam bertanya tentang apa
hasil karya peserta didik, dimana karya tersebut
yang mereka temukan. Metode penugasan dengan
satu persatu ditampilkan didepan kelas oleh guru.
membuat
memberikan
Tidak semua karya dipilih oleh guru dikarenakan
kebebasan bagi peserta didik untuk membuat
keterbatasan waktu. Guru memberikan komentar
simpul sesuai kreativitas mereka masing-masing.
kekurangan dan kelebihan dari karya peserta
Namun, pada pembuatan karya makrame, peserta
didik yang dinilai bagus, sedang, dan jelek. Pada
didik hanya menggunakan simpul dasar dan
saat guru mengomentari hasil karya, guru lebih
karya
makrame,
8 Jurnal Pendidikan Kriya Edisi Oktober Tahun 2016
dominan
dimana
peserta
didik
hanya
dalam RPP berbentuk uraian. Soal uraian
memperhatikan mendengarkan apa yang katakan,
berjumlah 12 soal. Pada kenyataanya guru tidak
dan memberikan apresiasi kepada karya peserta
mengadakan tes tertulis baik pilihan ganda
didik yang ditampilkan.
maupun uraian untuk ulangan harian. Tes
3. Kegitan Penutup
dilakukan pada saat pertengahan semester dan
Dari 17 kali pertemuan, beberapa kegiatan
akhir semester dengan memberikan tes tertulis
yang dilaksanakan selama pada kegiatan penutup
pada peserta didik. Sementara, penilaian pada
yaitu mengumpulkan karya yang dibuat, guru dan
ranah psikomotorik merupakan penilaian yang
peserta
dan
berkaitan dengan pelaksanaan praktik, yaitu hasil
kesimpulan pembelajaran, menyampaikan materi
karya. Hasil penugasan praktik dalam proses
yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya,
pembelajaran menjadi bukti proses pembelajaran
melakukan evaluasi hasil karya, dan kemudian
dengan dikumpulkan dalam bentuk portofolio
guru mengakhiri pembelajaran makrame dengan
sebagai bahan untuk menilai keterampilan. Pada
berdoa bersama dan salam.
pembelajaran makrame, materi praktik bagi
didik
membuat
rangkuman
peserta didik adalah membuat berbagai macam simpul
Penilaian Hasil Belajar Penilaian hasil
dasar
dan
variasinya,
serta
pembelajaran makrame
pengembangannya, produk kriya makrame benda
Kelas X Kriya Tekstil 3 di SMK Negeri 2 Sewon
hias dan produk kriya makrame untuk benda
tidak hanya dilakukan saat akhir semester saja,
fungsional.
tetapi penilaian dilakukan saat pembelajaran di
meliputi kegiatan peserta didik melakukan tahap
kelas mulai berakhir. Tujuannya untuk mengukur
mendesain karya untuk merencanakan bentuk dan
sejauhmana para peserta didik mampu memahami
simpul
dan membuat karya makrame dengan benar. Oleh
menyimpul tali sampai menjadi sebuah karya.
karena itu, untuk menemukan penilaian hasil
Setelah itu, guru menilai hasil karya makrame
akhir pada pembelajaran makrame di Kelas X
peserta didik.
Serangkaian
apa
yang
kegiatan
akan
tersebut
digunakan,
serta
Kriya Tekstil 3, guru menitikberatkan pada ranah
Ranah kognitif, afektif, psikomotorik, dan
kognitif, yaitu nilai tes, afektif atau pendidikan
hasil karya itulah yang dijadikan guru sebagai
karakter, dan psikomotorik berupa hasil karya.
acuan penilaian akhir pembelajaran makrame.
Pada penilaian ranah afektif atau penilaian
Setiap
ranah
diberi
skor
sesuai
dengan
pada pendidikan karakter, dilakukan guru dengan
pengamatan guru, dan dari skor tersebut baru bisa
memperhatikan sikap peserta didik terhadap
diketahui apakah peserta didik sudah bisa
pelaksanaan
cara
dikatakan berhasil mengikuti pelajaran mata
mempertimbangkan beberapa aspek diantaranya
pelajaran makrame atau tidak. Pada lembar
aspek disiplin, kerjasama, menghargai prestasi
penilaian yang tercantum pada RPP, skala kriteria
dan kreatif. Penilaian pada ranah kognitif atau
penilaian skor 76-100 dikategorikan baik, skor
penilaian pengetahuan, instrumen yang tertulis
56-73 sedang, dan 0-55 dikategorikan kurang.
pembelajaran
dengan
Pembelajaran Makrame pada .... (Neng Sa’adah) 9
Pada penilaian hasil karya, aspek yang dinilai
psikomotorik menunjukkan bahwa semua peserta
guru diantaranya bentuk, komposisi, finishing
didik sudah tuntas dan memenuhi KKM 75.
atau kerapian dan waktu. Pembuatan simpul dengan menggunakan teknik yang baik akan berpengaruh pada hasil karya makrame yang
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan
dikembangkan oleh peserta didik, dan kerapian
Berdasarkan uraian data yang dikumpulkan
hasil karya peserta didik tercermin dari proses
dapat
praktik yang rapi. Setelah itu, diadakan tindak
pembelajaran
lanjut berupa proses pembelajaran berikutnya.
pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan
Penilaian secara keseluruhan sudah baik, tetapi idealnya penilaian pada KTSP 2006
ditarik
kesimpulan meliputi
bahwa
tahap
tahapan
perencanaan
penilaian hasil belajar. Pada
proses
persiapan
pembelajaran
dilaksanakan dengan penilaian sikap, penilaian
makrame, guru menyusun silabus dan RPP
pengetahuan dan penilaian keterampilan. Namun,
Metode yang digunakan guru berupa metode
pada kenyataannya penilaian yang tersedia berupa
ceramah,
penilaian pengetahuan dan ketrampilan. Penilaian
penugasan. Media yang digunakan meliputi
sikap atau karakter belum terealisasi dengan baik
contoh produk, contoh gambar, video dan
dikarenakan belum dilaksanakan oleh guru.
powerpoint
Penilaian sikap dibuat saat akhir semester
pembelajaran, dan aspek yang dinilai dalam
berdasarkan instrument yang terdapat dalam RPP.
demonstrasi,
yang
tanya
jawab
berhubungan
dan
dengan
pembelajaran makrame di Kelas X Kriya Tekstil
Standar kompetensi pembelajaran makrame
3, yaitu pendidikan karakter, hasil karya, dan nilai
di Kelas X Kriya Tekstil 3 SMK Negeri 2 Sewon
tes. Pendidikan karakter yang dinilai selama
adalah membuat kriya tekstil dengan teknik
proses pembelajaran adalah disiplin, kerjasama,
makrame menghasilkan 3 karya yaitu berbagai
menghargai prestasi dan kreatif. Pada penilaian
macam simpul makrame, benda hias, dan benda
pendidikan karakter ini tersedia tabel penilaian di
fungsional.
RPP. Sedangkan hasil karya yang dinilai meliputi
Karya
berbagai
macam
simpul
makrame dari peserta didik tersebut memiliki
komposisi, ketepatan, kerapian dan waktu.
hasil yang beragam dari segi bentuk. Hal ini
Pelaksanaan pembelajaran makrame Kelas
dikarenakan guru memberi kebebasan bagi
X Kriya Tekstil 3 di SMK Negeri 2 Sewon
peserta
dilaksanakan mulai pada tanggal 30 Juli 2015.
didik
untuk
mengembangkan
kreativitasnya melalui simpul yang digunakan.
Proses
Sementara, karya benda hias dan fungsional
kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan
terlihat seragam dari segi produk dikarenakan
penutup. Pada kegiatan pendahuluan, peserta
guru menentukan produk, tetapi memberikan
didik membersihkan dan mempersiapkan ruangan
kebebasan pada simpul yang digunakan agar
pembelajaran. Guru membuka dengan memberi
peserta didik mengembangkan kreativitasnya.
salam kepada peserta didik dan dilanjutkan
Hasil
penilaian
ranah
kognitif
maupun
pembelajaran
makrame
terdiri
dari
dengan guru memerintahkan ketua kelas untuk
10 Jurnal Pendidikan Kriya Edisi Oktober Tahun 2016
memimpin
doa
bersama-sama.
Setelah
itu,
tindak lanjut dan kegiatan untuk mengakhiri
dilanjutkan presensi, motivasi, dan penyampaian
pembelajaran dalam pembelajaran makrame ini
cakupan materi.
beruba doa dan salam.
Pada kegiatan inti, menggunakan metode
Penilaian
hasil
belajar
pembelajaran
yang disesuaikan dengan karakteristik peserta
makrame di SMK Negeri 2 Sewon tidak hanya
didik dan mata pelajaran. Mengacu pada proses
dilakukan saat akhir semester saja. Namun,
pembelajaran
yang
penilaian dilakukan saat pembelajaran di kelas
digunakan satu guru yang mengajar 23 orang
mulai berakhir. Penilaian pembelajaran makrame
peserta
ceramah,
yang dititikberatkan oleh guru adalah ranah
demonstrasi, tanya jawab dan penugasan. Pada
kognitif, afektif, dan psikomotorik. Penilaian
kegiatan ini, terdapat kegiatan yang meliputi
pada
kegiatan eksplorasi, dimana guru memberikan
pertengahan semester dan akhir semester dengan
informasi tentang materi yang akan dipelajari.
memberikan tes tertulis kepada peserta didik.
KTSP
didik
2006,
adalah
metode
metode
ranah
kognitif
dilakukan
pada
saat
Pada kegiatan elaborasi guru memberikan
Penilaian afektif diberikan dengan cara menilai
tugas kepada peserta didik sesuai dengan silabus
pendidikan karakter peserta didik. Sementara,
dan RPP yang dibuat. Pada saat mempelajari dan
penilaian pada ranah psikomotorik merupakan
membuat
sampai
penilaian berkaitan dengan pelaksanaan praktik
finishing, peserta didik akan dihadapkan pada
peserta didik dalam membuat produk kriya
situasi menemukan masalah maupun keraguan
makrame. Nilai kriteria ketuntasan minimal
tentang materi makrame yang dipelajari, sehingga
(KKM) yang harus dicapai oleh peserta didik
timbul rasa ingin tahu dan terinspirasi untuk
untuk bisa dikatakan berhasil adalah 75. Terdapat
bertanya
program
keraguan
produk
guna
kriya
makrame
memecahkan
dan
remidi
bagi
peserta
didik
yang
Pertanyaan-pertanyaan
pencapaian kompetensi dibawah ketuntasan, dan
tersebut diutarakan peserta didik kepada guru
program pengayaan bagi peserta didik yang telah
atau teman dalam bentuk diskusi. Namun, rata-
memenuhi ketuntasan. Namun, program remidi
rata peserta didik masih bingung bahan yang akan
dan pengayaan belum terealisasi sebagaimana
didiskusikan, sehingga tidak semua peserta didik
mestinya. Adapun program remidi dilakukan jika
berdiskusi dengan guru maupun peserta didik
nilai rata-rata akhir peserta didik tidak mencapai
lainnya.
ketuntasan.
Pada
tersebut.
masalah
kegiatan
konfirmasi,
guru
Nilai hasil pembelajaran akhir diperoleh
memberikan umpan balik positif dan penguatan
guru dengan menjumlahkan hasil penilaian rata-
dalam bentuk lisan terhadap peserta didik. Guru
rata KD, yaitu penilaian pendidikan karakter
memfasilitasi peserta didik dengan melakukan
peserta didik selama mengikuti pembelajaran
penilaian hasil belajar berdasar hasil karya
makrame, tugas pertama berupa membuat simpul,
peserta didik yang ditampilkan di depan kelas
tugas kedua membuat benda hias, tugas ketiga
oleh guru. Sementara, kegiatan penutup sebagai
membuat benda fungsional, MID semester, dan
Pembelojoran Mabane pado .... (Neng Sa'adah) I I
UAS, sehingga didapatkan skor nilai rata-rata
dengan lebih baik, apalagi pada tahun
akhir tertinggi yaitu 84, dan nilai
terendah
dalam kelas hanya satu guru yang mengajar.
mendapatkan skor 75,3. Oleh karena ifrrb 23
Penugasan dengan memberikan kebebasan
peserta didik dinyaakan sudah mencapai standar
kepada peseta didik untuk menggunakan berbagai
KKM 75 dan dinyatakan tuntas.
simpul sesuai kreativitas dalam membuat dan
ini
di
mengembangkan produk kriya makrame perlu Saran
dipertahankan. Keberagaman kreativitas yang
Berdasarkan hasil penelitian, maka saran
yang diberikan adalah:
l)
Bagi pihak SMK
Negeri 2 Sewon untuk lebih
meningkatkan
fasilitas praktik yang diberikan agar
dapat
terlaksana dengan efisien dan efektifl seperti
penambatran-penambahan
membuat produk
peralatan
kriya
dalam
makrame,
dimiliki oleh peserta didik tersebut
akan
memberikan hasil memuaskan bagi pembelajaran
makrame;
3) Bagi peserta didik untuk
selalu
menliaga dan meningkatkan prestasi dalam bidang
akademik maupun
non
akademilq
serta
meningkatkan kedisiplinan dalam pembelqiaran.
serta
menambah buku acuan untuk pelajaran makrame;
DAFTAR PUSTAKA
2) Bagi pihak pendidik atau guru untuk terus
Bungin, Burhan. 2008. Perulition knlitatif.
mengembangkan media dan sumber belajar yang
dapat menumbuhkan minat dan ketertarikan peserta didilq serta ada baiknya
jika
dalam
pembelajaran makrame diperbanyak video tentang cara membuatan simpul dasar dan
Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Moleong, Lexy J. 2014. Metodologi Penelitian
Kualitatif,, Bandung: PT
Remaja
Rosdakarya.
Sanjay4 Wina. 2013. Kurikulum
dan
variasinya agar guru tidak terlalu lelah keliling
Pembelajaran Jakarta: Kencana Prenada
kelas untuk menjelaskan caranya, dan belum lagi
Media Group.
menghadapi pertanyaan peserta didik dikarenakan
terdapat masalah yang mengakibatkan kelas
kurang kondusif. Hal peserta
ini
dimaksudkan agar
didik lebih tertib dan lebih
antusias
memperhatikan materi yang diajarkarq sehingga
Siswoyo, fh,r/i, dkk. 2011.
Ilnu
Pendidikan.
Yogyakarta: UNY Pres.
Sugiyono. 2015. Metode Perelitian Pendidikan
Pendekatan Kuantitatif,,
fuolitatil don
R&D. Bandung: Alfabeta.
guru dapat mengajar dan menilai peserta didik Yogyakart4 17 Oktober 2016 Reviewer
,Lfztub^
-
Drs. Martono, M.Pd. NIP 19590418 198703 1002
NIP 19770626 200501 I 003