e-Journal Edutech Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Teknologi Pendidikan (Vol: 3 No: 1 Tahun: 2015)
PENGEMBANGAN E-LEARNING DENGAN MODEL WATERFALL PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS VII SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DI SMP LABORATORIUM UNDIKSHA Putu Widiadnyana1, Desak Putu Parmiti2, Luh Putu Putrini Mahadewi 3 1,2,3
Jurusan Teknologi Pendidikan Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia
e-mail: {
[email protected],
[email protected],
[email protected]} Abstrak Pengembangan e-learning ini dilakukan karena kurangnya pemanfaatan fasilitas yang ada di sekolah guna menunjang kegiatan pembelajaran dan hasil belajar siswa yang kurang maksimal pada mata pelajaran IPA. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) untuk mendeskripsikan rancang bangun pengembangan e-learning, (2) untuk mendeskripsikan hasil validasi e-learning yang dikembangkan menurut review para ahli dan uji coba produk, (3) untuk mengetahui efektivitas e-learning yang dikembangkan terhadap hasil belajar pada mata pelajaran IPA di SMP Laboratorium Undiksha. Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah model waterfall. Prosedur penelitian mengacu pada model yang dipilih. Data dikumpulkan dengan metode pencatatan dokumen, kuesioner dan tes tertulis. Analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif, deskriptif kuantitatif dan uji-t independent. Hasil penelitian ini adalah 1) deskripsi rancang bangun pengembangan media elearning dengan prosedur pengembangan model waterfall; 2) validitas hasil pengembangan e-learning menurut review ahli dan siswa yaitu: ahli bidang studi diperoleh persentase 82,7% dengan kualifikasi baik, ahli desain pembelajaran diperoleh persentase 88% dengan kualifikasi baik, ahli e-learning diperoleh persentase 89,3% dengan kualifikasi baik, uji coba perorangan diperoleh persentase 90,2% dengan kualifikasi sangat baik, uji coba kelompok kecil diperoleh persentase 90% dengan kualifikasi sangat baik, dan uji coba lapangan diperoleh persentase 91% dengan kualifikasi sangat baik; 3) Efektivitas e-learning diketahui dari terdapatnya perbedaan yang signifikan hasil belajar antara siswa yang menggunakan e-learning dengan siswa yang tidak menggunakan e-learning pada mata pelajaran IPA kelas VII semester genap di SMP Laboratorium Undiksha tahun pelajaran 2014/2015 (thitung = 1,78 > ttabel =1,67). Kata kunci: Pengembangan, E-learning, Model Waterfall, IPA Abstract The development of e-learning is done because of the lack of utilization of existing facilities in schools to support learning activities and student learning outcomes are less than the maximum in science subjects. The purpose of this study were (1) to describe the design of e-learning development, (2) to describe the results of the validation of e-learning are developed according to the review experts and product trials, (3) to determine the effectiveness of e-learning developed against learning outcomes in science subjects in the Junior Laboratory Undiksha. Development
e-Journal Edutech Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Teknologi Pendidikan (Vol: 3 No: 1 Tahun: 2015) models used in this study is the waterfall model. The procedure refers to research on the model chosen. Data collected by the method of recording documents, questionnaires and written test. Analysis of data using qualitative descriptive analysis, quantitative descriptive and independent t-test. Results of this study are 1) a description of the design development of e-learning media with waterfall model of development procedures; 2) the validity of the results of the development of elearning experts and students according to the review, namely: expert field of study obtained by percentage of 82,7% with good qualifications, instructional design experts percentage of 88% was obtained with good qualifications, e-learning experts percentage of 89,3% was obtained with good qualification, individual testing obtained by percentage of 90,2% with excellent qualifications, test a small group obtained the percentage of 90% with excellent qualifications and field trials the percentage of 91% was obtained with excellent qualifications; 3) The effectiveness of e-learning is known of the presence of a significant difference between the learning outcomes of students who use e-learning to the students who did not use elearning in science subjects in the second semester of class VII SMP Laboratory Undiksha 2014/2015 school year (tarithmetic= 1,78 > ttable = 1,67). Keywords : Development, E-learning, Waterfall Model, IPA
PENDAHULUAN Pembelajaran merupakan suatu proses, cara, upaya yang dilakukan agar mendapatkan ilmu dan pengetahuan untuk perubahan diri sendiri menjadi lebih baik yang terjadi antara peserta didik dengan pendidik.Pembelajaran dikelas harus terdapat adanya interaksi antara pendidik dengan peserta didik seperti salah satunya dalam mempelajari IPA. IPA merupakan suatu pengetahuan teoretis yang diperoleh dengan metode khusus diamana objeknya adalah alam beserta isinya. IPA dipandang sebagai cara berpikir tentang memahami alam yang dituangkan dalam berupa konsep, prinsip, fakta, dan hukum yang teruji kebenarannya dan melalui serangkaian kegiatan dalam metode ilmiah. Proses pembelajaran IPA menekankan pada pemberian pengalaman langsung dalam proses mengembangkan kompetensi dalam memahami dan menjelajahi alam sekitar secara ilmiah dengan cara eksperimen, pengamatan,dan edukasi untuk menghasilkan penjelasan tentang sebuah kejadian agar dipercaya. Akan tetapi pada kenyataannya pada proses pembelajaran IPA kurangnya rasa ingin tahu dan aktif dalam mempelajari IPA yang mengakibatkan peserta didik memiliki pemahaman konsep yang belum baik terkait pelajaran IPA. Hal tersebut
mempengaruhi tujuan pembelajaran IPA disekolah menurut Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan peneliti dengan salah satu guru mata pelajaran IPA yaitu Bapak Drs. Made Resika, M.Pd. nilai rata-rata hasil belajar peserta didik kelas VII pada semester ganjil tahun pelajaran 2014/2015 belum mencapai KKM yang ditentukan untuk mata pelajaran IPA. KKM yang ditetapkan untuk mata pelajaran IPA adalah 78, sedangkan nilai rata-rata hasil belajar peserta didik kelas VII yaitu 72.81. Ini berarti hasil belajar peserta didik belum maksimal. Hasil belajar kurang maksimal juga disebabkan oleh beberapa faktor antara lain seperti (1) Jam pelajaran yang dipandang kurang cukup dalam penyampaian materi pelajaran IPA (2) Jarangnya pemanfaatan fasilitas yang ada disekolah yang sebenarnya bisa digunakan dalam pembelajaran seperti pemanfaatan Internet (3) keterbatasan media pembelajaran yang dapat meningkatkan pemahaman siswa pada mata pelajaran IPA. Dalam mengatasi permasalahan yang telah dipaparkan di atas, maka perlu suatu perbaikan untuk mengatasi masalah-masalah tersebut. (1) jam pelajaran yang dipandang kurang cukup dalam penyampaian materi pelajaran IPA, maka diberikan jam pelajaran tambahan diluar jam sekolah, (2) jarangnya
e-Journal Edutech Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Teknologi Pendidikan (Vol: 3 No: 1 Tahun: 2015) pemanfaatan fasilitas yang ada disekolah yang sebenarnya bisa digunakan, maka pemanfaatan Internet yang ada sebaiknya digunakan dalam proses pembelajaran, (3) keterbatasan media pembelajaran maka di atasi dengan penambahan media yang mampu membantu proses pembelajaran serta merangsang minat peserta didik. Dari berbagai pemecahan masalah yang paling sesuai untuk mengatasi permasalahn tersebut dengan menggunakan sistem pembelajaran elearning. E-learning merupakan pembelajaran yang bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja tanpa dibatasi ruang dan waktu dengan memanfaatkan fasilitas Internet. Salah satu jurusan Teknologi Pendidikan di Universitas Pendidikan Ganesha yang membekali mahasiswanya dengan salah satu kemampuan untuk mengembangkan e-learning melalui sebuah mata kuliah desain web yang mengajarkan mahasiswanya dalam bidang desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan hingga proses evaluasi. Berpandangan dari hal tersebut di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian ini suatu pengembangan elearning untuk mata pelajaran IPA kelas VII semester genap tahun pelajaran 2014/2015 di SMP Laboratorium Undiksha dengan judul “Pengembangan E-learning dengan Model Waterfall Pada Mata Pelajaran IPA Kelas VII Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 di SMP Laboratorium Undiksha. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Bagaimanakah rancang bangun pengembangan e-learning pada mata pelajaran IPA kelas VII semester genap di SMP Laboratorium Undiksha?, (2) Bagaimanakah hasil validasi e-learning yang dikembangkan menurut review para ahli dan uji coba produk pada mata pelajaran IPA kelas VII semester genap di SMP Laboratorium Undiksha?, (3) Bagaimanakah efektivitas e-learning yang dikembangkan terhadap hasil belajar mata pelajaran IPA siswa kelas VII semester genap di SMP Laboratorium Undiksha? Berdasarkan Rumusan masalah, adapun tujuan yang ingin dicapai dalam
penelitian yaitu: (1) Untuk mendeskripsikan rancang bangun pengembangan e-learning pada mata pelajaran IPA kelas VII semester genap di SMP Laboratorium Undiskha, (2) Untuk mengetahui hasil validasi e-learning yang dikembangkan berdasarkan hasil review para ahli dan uji coba produk pada mata pelajaran IPA kelas VII semester genap di SMP Laboratorium Undiksha, (3) Untuk menguji efektivitas e-learning yang dikembangkan terhadap hasil belajar mata pelajaran IPA siswa kelas VII semester genap di SMP Laboratorium Undiksha. METODE Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan. Pada penelitian ini, pengembangan e-learning menggunakan model pengembangan Waterfall. Langkahlangkah yang harus dilakukan pada model Waterfall terdiri dari enam tahapan, yaitu: (1) analisis kebutuhan, (2) desain sistem, (3) implementasi/pelaksanaan, (4) investasi dan pengujian, (5) penyebaran sistem, dan (6) pemeliharaan. Data-data yang dikumpulkan dalam penelitian ini akan dikelompokkan menjadi 3 bagian, yaitu: (1) data analisis kebutuhan (2) data validasi, (3) data efektivitas. Data analisis kebutuhan dikumpulkan dengan metode wawancara, data validasi dikumpulkan dengan metode angket, dan data efektivitas dikumpulkan dengan metode tes. Data yang telah terkumpul, kemudian dikelompokkan menurut sifatnya menjadi dua yaitu data kualitatif dan kuantitatif. Data kuantitatif dihimpun dengan menggunakan angket kuesioner tertutup yang berupa penilaian produk dengan menggunakan skala Likert. Pengumpulan data melalui angket tertutup yaitu hasil dari (1) penilaian evaluasi ahli isi bidang studi atau mata pelajaran, ahli desain pembelajaran dan ahli e-learning, (2) evaluasi siswa (tahap uji perorangan, tahap uji kelompok kecil, dan tahap uji lapangan). Data kualitatif, dihimpun dari hasil penilaian, masukan, tanggapan, kritik, dan saran perbaikan melalui angket kuesioner terbuka yang diperoleh dari (1) hasil tanggapan para ahli (ahli isi bidang studi
e-Journal Edutech Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Teknologi Pendidikan (Vol: 3 No: 1 Tahun: 2015) atau mata pelajaran, ahli desain pembelajaran dan ahli e-learning), dan (2)
Tingkat Pencapaian (%)
Kualifikasi
75-89
Sangat baik Baik
65-74
Cukup
55-64
Kurang
0-54
Sangat kurang
90-100
Untuk dapat memberikan makna dan pengambilan keputusan digunakan ketetapan sebagai berikut.
Keterangan Tabel.1 Konversi Tingkat Pencapaian dengan Tidak perlu Skala 5 direvisi (Tegeh dan Kirna, 2010:101) Sedikit direvisi Analisis Deskriptif Kualitatif yaitu Direvisi suatu cara analisis/pengolahan data secukupnya dengan jalan menyusun secara sistematis Banyak hal yang dalam bentuk kalimat/kata-kata, kategoridirevisi kategori mengenai suatu objek (benda, Diulangi gejala, variabel tertentu), sehingga membuat produk akhirnya diperoleh simpulan
hasil tanggapan siswa (tahap uji perorangan, tahap uji kelompok kecil, dan tahap uji lapangan). Dalam penelitian pengembangan ini digunakan tiga teknik analisis data, yaitu teknik analisis deskriptif kualitatif, analisis statistik deskriptif kuantitatif, dan analisis statistik inferensial (uji-t sampel independent). Analisis Deskriptif Kuantitatif yaitu teknik analisis ini digunakan untuk mengolah data yang diperoleh melalui angket dalam bentuk deskriptif persentase. Rumus yang digunakan untuk menghitung persentase dari masing-masing subyek adalah :
(Tegeh dan Kirna, 2010:101) Keterangan: ∑= jumlah n = jumlah seluruh item angket Selanjutnya, untuk menghitung persentase keseluruhan subyek digunakan rumus: Persentase = F : N
umum(Agung, 2012:67). Teknik analisis deskriptif kualitatif ini digunakan untuk mengolah data hasil review ahli isi bidang studi atau mata pelajaran, ahli desain pembelajaran, ahli e-learning, uji perorangan, uji kelompok kecil, dan uji lapangan. Hasil analisis ini kemudian digunakan untuk merevisi produk yang dikembangkan. Analisis statistik inferensial digunakan untuk mengetahui tingkat efektivitas produk terhadap hasil belajar siswa pada siswa SMP Laboratorium Undiksha di kelas VII yang menggunakan e-learning dengan yang tanpa menggunakan e¬-learning. Data uji coba kelompok sasaran dikumpulkan dengan menggunakan pre-test dan post-test terhadap materi pokok yang diuji cobakan. Hasil pre-test dan post-test kemudian dianalisis menggunakan uji-t untuk mengetahui perbedaan antara hasil pretest dan post-test. Sebelum melakukan uji hipotesis (uji-t sampel independent) dilakukan uji prasyarat (normalitas dan homogenitas).Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sebaran skor pada setiap variabel berdistribusi normal atau tidak, untuk itu dapat digunakan rumus Chi-Kuadrat. Adapun rumusnya sebagai berikut.
(Tegeh dan Kirna, 2010:101) Keterangan: F = jumlah persentase keseluruhan subyek N = banyak subyek
(dalam Koyan, 2012:90)
Keterangan:
e-Journal Edutech Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Teknologi Pendidikan (Vol: 3 No: 1 Tahun: 2015) x2 = chi-kuadrat fo = frekuensi observasi fe = frekuensi harapan Kriteria pengujian: data berdistribusi normal jika pada taraf signifikansi α = 0,05 dengan derajat kebebasan k-1. Uji homogenitas dilakukan untuk mencari tingkat kehomogenan secara dua pihak yang diambil dari kelompokkelompok terpisah dari satu populasi yaitu kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Untuk menguji homogenitas varians untuk kedua kelompok digunakan uji Fisher (F), sebagai berikut.
(dalam Koyan, 2012:34) Kriteria pengujian H¬0 diterima jika Fhitung < Ftabel yang berarti sampel homogen.Uji dilakukan pada taraf signifikan 5% dengan derajat kebebasan untuk pembilang n1 – 1 dan derajat kebebasan untuk penyebut n2 – 1. Uji Hipotesis (Uji-t sampel independent). Pada penelitian ini akan menguji perbedaan hasil belajar IPA antara siswa yang menggunakan elearning dengan yang tidak menggunakan e-learning. Rumus untuk uji-t sampel independent adalah sebagai berikut.
(dalam Koyan, 2012:33) Keterangan: = rata-rata sampel 1 = rata-rata sampel 2 s1 = simpangan baku sampel 1 s2 = simpangan baku sampel 2 s12 = varians sampel 1 s22 = varians sampel 2
Hasil uji coba dibandingkan ttabel dengan taraf signifikan 0,05 (5%) untuk mengetahui apakah ada perbedaan antara tidak menggunakan e-learning dengan menggunakan e-learning. H0:
Tidak terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar siswa antara siswa yang menggunakan e-learning dengan siswa yang tidak menggunakan e-learning pada mata pelajaran IPA kelas VII semester genap di SMP Laboratorium Undiksha tahun pelajaran 2014/2015.
H1:
Terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar siswa antara siswa yang menggunakan e-learning dengan siswa yang tidak menggunakan e-learning pada mata pelajaran IPA kelas VII semester genap di SMP Laboratorium Undiksha tahun pelajaran 2014/2015.
HASIL DAN PEMBAHASAN Sesuai dengan model penelitian yang dijadikan pedoman yaitu Model Waterfall, maka tahapan pengembangan produk terdiri dari 5 tahapan, yaitu: Tahap Analisis Kebutuhan diantaranya: analisis karakteristik siswa, analisis konten, analisis lingkungan/fasilitas. Tahap perancangan memiliki kegiatan yang dilakukan dalam mendesain produk diantaranya yaitu: Memilih dan menetapkan software/perangkat lunak, Penentuan SK dan KD, Pembuatan Flow Chat, Pemetaan/Mapping Pembelajaran, Pembuatan Storyboard.. Tahap implmentasi adalah pelaksanaan atau penerapan produk yang sudah dirancang dan di desain sebelumnya, berdasarkan desain yang telah dirancang dimana media yang akan dirancang adalah media pembelajaran e-learning. Pada tahap pengujian dilakukan pengujian dan evaluasi dengan cara penerapan elearning yang telah dikembangkan di SMP Laboratorium Undiksha. Tahap proses pemeliharaan meliputi perbaikan dan penambahan konten dan fitur-fitur yang
e-Journal Edutech Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Teknologi Pendidikan (Vol: 3 No: 1 Tahun: 2015) dapat membantu proses pembelajaran lebih baik dari sebelumnya karena media yang di kembangkan tidak hanya terbatas seperti itu dan perlu adanya pemeliharaan agar dapat mengikuti perkembangan. Kualitas media e-learning dalam pembelajaran IPA kelas VII, dilihat dari aspek isi mata pelajaran berada pada kategori sangat baik, dengan persentase 96%. Perolehan kualitas media dengan kategori sangat baik dikarenakan penyajian materi sesuai dengan tuntutan pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dimiliki sekolah. Dalam media e-learning ini disediakan buku elekronik lengkap serta soal-soal latihan di dalamnya. Selain itu juga didukung dengan gambar dan video terkait pembelajaran yang disampaikan sehingga membuat materi yang disampaikan menjadi lebih menarik, memotivasi dan menyenangkan tanpa dibatasi ruang dan waktu. Kualitas media e-learning dalam pembelajaran IPA dilihat dari aspek desain pembelajaran berada pada kategori sangat baik dengan persentase 92%. Perolehan kualitas desain media dengan kategori sangat baik dikarenakan ketepatan desain komunikasi visual antar pengguna. Selain itu kejelasan konten, kemudahan pengoperasian serta memotivasi belajar siswa dalam e-learning ini. Kualitas media e-learning dalam pembelajaran IPA dilihat dari aspek media pembelajaran berada pada kategori sangat baik dengan persentase 94%. Perolehan kualitas media dengan kategori sangat baik dikarenakan efektif dan efisien dalam menggunakan dan pengembangannya Kualitas media e-learning dalam pembelajaran IPA berada pada katergori sangat baik dilihat dari uji coba perorangan, kelompok kecil dan lapangan. Pada aspek uji coba perorangan, kualitas produk pengembangan mencapai tingkat persentase 90%. Pada aspek uji kelompok kecil, kualitas pengembangan produk mencapai tingkat persentase 90%. Pada aspek uji coba lapangan, kualitas produk pengembangan mencapai tingkat persentase 91.4%.
Perolehan kualitas media dari aspek uji coba perorangan, kelompok kecil dan lapangan dengan kategori sangat baik dikarenakan pemaparan materi jelas dilengkapi dengan buku elektronik IPA lengkap dan praktis, gambar, video secara jelas, menarik dan memotivasi. Pengaksesan e-learning tidak memandang tempat dan waktu untuk mempelajarinya sehingga penyerapan dalam belajar lebih mudah, praktis dan cepat. Berdasarkan pembahasan kualitas media e-learning dalam pembelajaran IPA kelas VII di SMP Laboratorium Undiksha, diketahui tingkat pencapaian produk jika dikaji dari aspek ahli isi mata pelajaran, aspek ahli desain pembelajaran, dan aspek ahli e-learning maka produk pengembangan ada pada kategori baik. Pada aspek uji coba perorangan, uji coba kelompok kecil dan uji coba lapangan, produk ada pada kategori sangat baik. Efektifitas produk pengembangan media e-learning pada pembelajaran IPA dalam penelitian ini di ukur dengan membandingkan hasil belajar siswa dengan menggunakan posttest terhadap 2 kelas yang terdiri dari 35 orang peserta didik kelas VII 1 dan 35 orang peserta didik kelas VII 4 di SMP Laboratorium Undiksha. Berdasarkan nilai 35 orang siswa tersebut, maka dilakukan uji-t untuk sampel berkorelasi. Rata-rata nilai posstest kelas VII 1 adalah 82.26 dan rata-rata nilai posttest kelas VII 4 adalah 84.43. Setelah dilakukan penghitungan secara manual diperoleh hasil thitung sebesar 1.77. Kemudian harga thitung dibandingkan dengan harga pada ttabel dengan db = n1 + n2 – 2 = 35 + 35 – 2 = 68. Harga ttabel untuk db 68 dan dengan taraf signifikansi 5% (α = 0,05) adalah 1,67. Dengan demikian, harga thitung lebih besar daripada harga ttabel sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Ini berarti, terdapat perbedaan yang signifikan pada hasil belajar IPA siswa kelas VII antara sebelum dan sesudah menggunakan media e-learning berbasis . SIMPULAN DAN SARAN
e-Journal Edutech Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Teknologi Pendidikan (Vol: 3 No: 1 Tahun: 2015) Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut. Rancang bangun media efektivitas elearning yang dikembangkan terhadap hasil belajar mata pelajaran IPA siswa kelas VII semester genap di SMP Laboratorium UNDIKSHA Singaraja dilakukan terlebih dahulu melalui analisis kebutuhan dan permasalahan pembelajaran yang ditemukan memlalui observasi di SMP Laboratorium Undiksha Singaraja. Selanjutnya merancang flowchart mapping dan storyboard. Dari flowchart, mapping dan storyboard inilah dapat dikembangkannya produk berupa media e-leaning berbasis moodles. Dalam pengembangan produk dibutuhkan beberapa dukungan software, seperti Mozilla firefox, opera, internet explorer serta hardware seperti seperangkat komputer PC, laptop, smartphone, gadget yang tentunya terhubung dengan jaringan internet. Pengembang kemudian memasukkan siswa kedalam grup elearning selaku peserta e-learning dan media e-learning siap digunakan. Hasil validasi pengembangan media elearning berbasis moodlles yang dilakukan oleh (1) ahli isi mata pelajaran berada pada kategori baik, dengan persentase 82.7% dikarenakan kejelasan dan ketepatan penyajian materi yang sesuai dengan tuntutan pencapaian SK-KD yang dimiliki sekolah dan sesuai dengan karakteristik pengguna, (2) ahli desain pembelajaran berada pada kategori baik, dengan persentase 88% dikarenakan, penyajian produk sesuai dengan karakteristik pengguna dan dapat langsung menunjang pengguna dalam proses pembelajaran, (3) ahli e-learnning pada kategori baik dengan persentase 89.3% dikarenakan pengembangan produk sudah sesuai dengan materi, SKKD, dan tujuan pembelajaran, (4) uji coba perorangan berada pada kategori sangat baik dengan persentase 90%, uji coba kelompok kecil berada pada kategori sangat baik dengan persentase 90%, dan uji coba lapangan berada pada kategori sangat baik dengan persentase 91.4% dikarenakan adanya pemaparan materi yang disertai dengan gambar, video, buku elektronik IPA, dan power point yang
dapat membantu pengguna dalam proses pembelajaran. Efektivitas produk pengembangan media e-learning terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang signifikan setelah mengikuti pembelajaran menggunakan e-learning pada siswa kelas VII Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 di SMP Laboratorium Undiksha. Perbandingan hasil perhitungan ratarata posstest antara kelas VII 1 yang tidak menggunakan e-learning adalah 82.26 dan VII 4 yang menggunakan e-learning adalah 84.43. lebih besar 2.17 dari ratarata kelas yang tidak menggunakan elearning. Kesimpulannya, adanya perbedaan yang signifikan menunjukkan menggunakan media e-learning berbasis moodle berpengaruh terhadap hasil belajar IPA siswa dibandingkan tidak menggunakan media e-learning berbasis moodle. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat diajukan beberapa saran diantaranya sebagai berikut. Saran Pemanfaatan yaitu Dalam kegiatan belajar baik di sekolah maupun di rumah, pemanfaatan e-learning ini masih memiliki keterbatasan. Untuk itu disarankan dalam pemanfaatan e-learning hendaknya didukung oleh sumber belajar lain yang relevan, sehingga tidak dijadikan satusatunya sumber belajar. Saran Diseminasi yaitu e-learning ini dikembangkan berdasarkan karakteristik siswa SMP Laboratorium undiksha, sehingga bila digunakan pada siswa lain yang mempunyai karakteristik yang berbeda ataupun bila ditemukan kesalahan dan ketidaksmpurnaan, maka disarankan untuk merevisi seperlunya. Saran Pengembangan Produk lebih lanjut yaitu produk ini dapat dikembangkan lebih lanjut pada siswa lain yang memiliki karakteristik berbeda, karena pengembangan elearning ini tidak dimaksudkan untuk mengatasi semua permasalahan dalam proses pembelajaran. Agar penelitian bisa dilakukan secara optimal, maka pilihlah sekolah yang memiliki dukungan fasilitas yang memadai untuk melakukan penelitian dan kembangkan produk e-learning dengan desain yang menarik, materi yang berkualitas dan membuat siswa tertarik
e-Journal Edutech Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Teknologi Pendidikan (Vol: 3 No: 1 Tahun: 2015) untuk menggunakannya pembelajaran.
dalam
UCAPAN TERIMAKASIH Ucapan terima kasih disampaikan kepada: Dr. Desak Putu Parmiti, MS., selaku pembimbing I dan Luh Putu Putrini M., S.Pd., M.S., selaku pembimbing II yang telah banyak memberikan arahan, petunjuk, dan saran dalam pelaksanaan penelitian, Dr. I Made Tegeh, M.Pd. sebagai ahli desain dan I Kadek Suartama, Spd., M.Pd yang telah membantu mevalidasi media yang dikembangkan, Drs.Made Resika, M.Pd selaku guru pelajaran IPA yang telah banyak memberikan arahan dan bantuan selama melaksanakan penelitian, Siswasiswi kelas VII SMP Laboratorium Undiksha Tahun Pelajaran 2014/2015 yang telah berpartisipasi dan mengikuti secara langsung penelitian ini, dan Teman-teman Jurusan Teknologi Pendidikan, khususnya kelas A serta pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu, atas peran serta serta dukungannya dalam menyelesaikan skripsi ini. DAFTAR PUSTAKA
Agung, A. A. Gede. 2012. Metodologi Penelitian Pendidikan. Singaraja:Universitas Pendidikan Ganesha. Mahadewi, L. P. P., dkk. 2014. Pemrograman Berbasis Objek (Object-Oriented Programing). Singaraja:UNDIKSHA. Munir. 2009. Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: ALFABETA,cv. Prakoso, K. S. 2005. Membangun Elearning dengan Moodle. Yogyakarta:ANDI.
Suartama, I K. dan I D. K. T. 2014. Membangun Course E-learning Berbasis Moodle.Singaraja: UNDIKSHA PRESS. Sutopo, A. H. 2012. Teknologi Informasi Dan Komunikasi Dalam Pendidikan. Yogyakarta:GRAHA ILMU.