ARTIKEL ILMIAH
Kemampuan Menulis Laporan Pengamatan Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 16 Kota Jambi Tahun Pelajaran 2013/2014
Oleh: Pebrina Pakpahan A1B110064
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI JULI 2014
FKIP Universitas Jambi
Page 1
Kemampuan Menulis Laporan Pengamatan Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 16 Kota Jambi Tahun Pelajaran 2013/2014 Oleh: Pebrina Pakpahan (Pendidikan Bahasa dan Seni FKIP Universitas Jambi)
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan kemampuan menulis laporan pengamatan siswa kelas VIII A SMP Negeri 16 Kota Jambi, kemampuan siswa terindikasikan dari sistematika penulisan laporan yaitu pendahuluan, isi, dan penutup. Sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan yang disampaikan, metode yang digunakan dalam penelitian ini berupa metode deskriptif dan jenis penelitiaan kuantitatif. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 16 Kota Jambi yang menggunakan satu kelas yaitu kelas VIII A sebagai subjek penelitian karena karakteristik siswa kelas VIII A merupakan kelas yang memiliki kemampuan rata-rata sama. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes berbentuk tugas siswa. Penelitian ini menggunakan analisis data kuantitatif. Analisis data yang dilakukan adalah dengan menghitung presentase dari penilaian kemampuan menulis laporan pengamatan. Dari hasil pengolahan data tersebut, dapat diketahui kemampuan menulis laporan pengamatan sisiwa kelas VIII A SMP Negeri 16 Kota Jambi tergolong kategori mampu. Hal ini terbukti dengan diperolehnya rata-rata nilai dari penilai 1 dan penilai 2 sebesar 81,94. Nilai tersebut dilihat dari tabel interval nilai yang berada pada interval 75-84. Interval nilai tersebut menurut tabel konversi nilai termasuk kategori mampu. Secara rinci nilai tersebut diperoleh dari sistematika laporan dan aspek kebhasaan, yaitu menulis bagian pendahuluan dengan rata-rata nilai 88,8 dengan kategori sangat mampu, isi dengan rata-rata nilai 82,2 dengan kategori mampu, menulis bagian penutup dengan rata-rata nilai 86,5 dengan kategori sangat mampu, menerapkan tata bahasa dengan rata-rata nilai 75,4 dengan kategori mampu, menerapkan unsur ejaan dengan rata-rata nilai 76,8 dengan kategori mampu. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan siswa kelas VIII A SMP Negeri 16 Kota Jambi dalam menulis laporan pengamatan tergolong mampu. Dari hasil penelitian ini disarankan agar guru bahasa Indonesia kelas VIII A SMP Negeri 16 Kota Jambi untuk meningkatkan kemampuan menulis laporan pengamatan berdasarkan sistematika laporan terutama bagian isi dan menerapkan aspek kebahasaan dalam menulis.
FKIP Universitas Jambi
Page 2
I. PENDAHULUAN Kemampuan menulis biasanya dikaitkan dengan pembelajaran mengarang. Rofi’udin (1999:71) mengatakan “latihan menulis dan mengarang dalam pembelajaran bahasa Indonesia dapat membiasakan siswa untuk menerapkan pengetahuan kebahasaan, seperti kosa kata, gaya bahasa, ejaan, kalimat, dan sebagainya”. Menulis juga dapat digunakan untuk merekam peristiwa, melaporkan kejadian, meyakinkan, dan mempengaruhi (provokatif) dalam bentuk tulisan. Dengan demikian kegiatan menulis dalam dunia pendidikan merupakan kemampuan membuat laporan, ikhtisar, menyusun makalah, dan hal-hal yang berkaitan dengan media yang dapat digunakan untuk menyampaikan gagasan, fakta, dan pendapatnya dalam ragam tulisan. Dilihat dari standar kompetensi yang akan dicapai dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) maka diharapkan siswa mampu menulis dengan baik. Salah satu kompetensi dasar pembelajaran menulis di SMP yaitu “menulis laporan dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar” (Depdikbud, 2006:121). Menulis laporan merupakan kegiatan menulis yang bertujuan untuk melatih siswa dalam mengungkapkan informasi dalam bentuk catatan, cerita, atau pernyataan mengenai fakta yang dikemukakan secara sistematis (Komaruddin dkk, 2000:133). Pentingnya menulis laporan bagi siswa pada pembelajaran bahasa Indonesia di SMP adalah untuk melatih siswa membuat suatu tulisan berdasarkan sistematika laporan yang sederhana sehingga dilakukan pembekalan kemampuan siswa dalam menulis laporan pengamatan. Laporan ini akan disusun dengan cara mengamati langsung apa yang hendak dilaporkan dan disusun berdasarkan sistematika penulisan laporan. Sehingga dengan adanya pengamatan secara langsung maka siswa akan termotivasi dan akan menjadikan refleksi kehidupan sekolah. Pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah menengah pertama, penulisan laporan pengamatan merupakan kemampuan yang harus dilakukan oleh para siswa. Oleh karena itu, seluruh siswa ikut serta melibatkan diri dalam kegiatan yang diselenggarakan di sekolah. Melalui kegiatan tersebut, siswa dapat memiliki pengalaman yang bermanfaat. Dengan pengalaman tersebut mereka dapat belajar menulis sebuah tulisan yang berbentuk laporan dan berdasarkan sistematika laporan yang terdiri dari unsur pendahuluan, isi, dan penutup serta mampu menerapkan aspek kebahasaan yang meliputi unsur tata bahasa, dan ejaan. Peneliti memilih meneliti di SMP Negeri 16 Kota Jambi. Alasan peneliti memilih di SMP Negeri 16 Kota Jambi karena sekolah ini belum pernah dijadikan sebagai tempat penelitian khususnya tentang kemampuan menulis laporan pengamatan. Kelas yang diteliti dalam penelitian adalah kelas VIII A . Kelas VIII A dipilih sebagai subjek penelitian dengan pertimbangan karakteristik siswa yang merupakan siswa unggul dengan memiliki kemampuan rata-rata sama. Menurut salah satu guru bahasa Indonesia di sekolah tersebut, penelitian tentang menulis laporan pengamatan bagus dilaksanakan, agar nantinya dapat mengetahui kemampuan siswa dalam menulis laporan pengamatan. Hal ini bila dikaitkan dengan penulis sebagai calon guru bermanfaat untuk mengetahui kemampuan menulis sekaligus hal ini akan memberi pengetahuan dan pengalaman bagi penulis. Berdasarkan uraian tersebut, dapat dilihat bahwa menulis laporan sangat penting bagi siswa. Terkait dengan dilakukannya penelitian kemampuan siswa Sekolah Menengah Pertama dalam menulis laporan pengamatan diharapkan dapat ditemukan apa saja yang menjadi kendala atau kekurangan siswa dalam menulis laporan pengamatan, sehingga dapat menjadi bahan pertimbangan bagi guru bidang studi bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Pertama dalam proses pembelajaran berikutnya. Untuk itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Kemampuan Menulis Laporan Pengamatan Siswa Kelas VIII A di SMP Negeri 16 Kota Jambi”.
FKIP Universitas Jambi
Page 3
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pembelajaran Menulis di SMP Depdikbud (2006:117) pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2006, mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk SMP dinyatakan bahwa standar kompetensi ketrampilan menulis bahasa yang harus dikuasai adalah siswa mampu mengungkapkan pikiran dan pengalaman dalam buku harian dan surat pribadi, mengungkapkan berbagai informasi dalam bentuk narasi dan pesan singkat, mengungkapkan informasi dalam bentuk laporan, surat dinas dan petunjuk, mengungkapkan informasi dalam bentuk rangkuman, teks berita, slogan/poster, mengungkapkan informasi dalam bentuk iklan baris, resensi, dan karangan, mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dalam bentuk karya ilmiah sederhana, teks pidato, surat pembaca. 2.2 Hakikat Kemampuan Menulis Konsep kemampuan menulis terdiri dari kemampuan dan menulis. Moeliono (2002:701) menyatakan bahwa “Kemampuan adalah kesanggupan, kecakapan, dan kekuatan.” Sesuai dengan pendapat Alwi (2002:707) mengartikan bahwa ”kemampuan ialah sebuah kesanggupan, kecakapan, kekuatan kita berusaha dengan diri sendiri.” Selanjutnya Semi (2007:1) berpendapat bahwa “Kemampuan adalah daya untuk melakukan suatu tindakan sebagai hasil dari pembawaan dan latihan yang dilakukan seseorang.” Menulis adalah membuat huruf atau angka, yang melahirkan pikiran atau perasaan dengan tulisan (Moeliono, 2002:1219). Sejalan dengan itu Semi (2007:8) berpendapat “mengarang atau menulis pada hakikatnya merupakan pemindahan pikiran atau perasaan kedalam lambang-lambang bahasa.” Hal ini juga didukung oleh Budiyono (2005:5) yang menyatakan bahwa “menulis adalah kegiatan penuangan informasi pikiran (gagasan atau pendapat), perasaan (keinginan) atau pengalaman ke dalam bahasa tulis yang dimaksudkan untuk dikomunikasikan kepada pihak lain atau pembaca.” Berdasarkan beberapa teori tersebut, dapat dinyatakan bahwa kemampuan menulis adalah kesanggupan seseorang untuk melakukan keterampilan dalam berkomunikasi secara tidak langsung yang berupa pemindahan pikiran atau gagasan melalui proses yang memerlukan waktu untuk menghasilkan sebuah karya tulis yang dapat dipahami pembaca. 2.3 Menulis Laporan Kompetensi Dasar dari pengajaran materi menulis laporan tertera dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yaitu mengungkapkan pikiran dan pengalaman dalam buku harian dan surat pribadi, mengungkapkan berbagai informasi dalam bentuk narasi dan pesan singkat, mengungkapkan informasi dalam bentuk laporan, surat dinas dan petunjuk, mengungkapkan informasi dalam bentuk rangkuman, teks berita, slogan/poster, mengungkapkan informasi dalam bentuk iklan baris, resensi, dan karangan, mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dalam bentuk karya ilmiah sederhana, teks pidato, surat pembaca. 2.3.1 Hakikat Laporan Laporan adalah cara penyampaian informasi kepada seseorang atau suatu instansi yang disusun atas dasar tanggung jawab yang diembankan (Kosasih, 2012:61). Untuk itu laporan adalah penyampaian informasi yang bersifat aktual tentang suatu masalah secara perorangan atau kelompok, badan atau dinas tertentu, kepada pihak tertentu. Menurut Komaruddin (2000:133), laporan berasal dari bahasa latin, reportare, report yang berarti membawa kembali, menyampaikan, atau mengabarkan. Menurut
FKIP Universitas Jambi
Page 4
istilah laporan berarti catatan, cerita, atau pernyataan secara tertulis yang disusun sebagai hasil dari prosedur untuk menjelaskan informasi mengenai fakta atau hasil dari sesuatu yang dikemukakan secara sistematis. Keraf (1993:284) mengatakan bahwa laporan adalah suatu cara komunikasi penulis menyampaikan informasi kepada seseorang atau suatu badan karena tanggung jawab yang dibebankan kepadanya, karena laporan yang dimaksud sering mengambil bentuk tertulis, maka dapat dikatakan pula bahwa laporan merupakan suatu macam dokumen yang menyampaikan informasi mengenai sebuah masalah yang tengah atau tengah diselidiki, dalam bentuk fakta-fakta yang diarahkan kepada pemikiran dan tindakan yang akan diambil. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa definisi laporan adalah segala sesuatu hal yang dilaporkan, penulis laporan hanya menyampaiakn hal-hal yang esensial (intisari). Penyampaian suatu hasil kegiatan secara perorangan, kelompok, atau dinas tertentu kepada pihak tertentu secara objektif sesuai kenyataan yang sebenarnya. Dengan laporan penerima dapat mengetahui informasi yang disampaikan oleh penulis mengenai informasi dari suatu masalah. 2. 4 Laporan Pengamatan Kosasih (2012:75) laporan pengamatan merupakan karangan yang memaparkan suatu fenomena atau kejadian berdasarkan hasil pengamatan. Jadi menulis laporan pengamatan adalah catatan suatu pernyataan secara tertulis yang disusun sebagai hasil dari prosedur untuk menjelaskan informasi mengenai fakta, atau hasil dari pengawasan terhadap kegiatan atau peristiwa tertentu. Suyatno (2011:41) laporan adalah keterangan atau informasi yang dikumpulkan, diolah, dan disajikan secara tertulis. Laporan dibagi menjadi 5 jenis yaitu laporan diskusi, laporan kegiatan, laporan peristiwa, laporan penelitian, dan laporan perjalanan. kegunaan laporan adalah untuk mengatasi suatu masalah, untuk mengambil keputusan yang efektif, untuk mengetahui kemajuan dan perkembangan masalah, untuk menemukan teknik-tekni baru dan mengadakan pengawasan serta perbaikan. Laporan dapat ditulis dalam bentuk deskripsi, narasi, dan eksposisi. Berdasakan pendapat tersebut, dapat disimpulkan laporan pengamatan merupakan keterangan atau informasi yang dikumpulkan, diolah, dan disajikan secara tertulis serta karangan yang memaparkan suatu fenomena atau kejadian berdasarkan hasil pengamatan. Jadi menulis laporan pengamatan adalah catatan suatu pernyataan secara tertulis yang disusun sebagai hasil dari prosedur untuk menjelaskan informasi mengenai fakta, atau hasil pengawasan terhadap kegiatan atau peristiwa tertentu. 2.4.1 Fungsi Laporan Pengamatan Fungsi laporan pengamatan menurut Wirajaya dan Sudarmawarti (2008:53) adalah sebagai berikut. 1. Memberitahukan atau menjelaskan pertanggungjawaban tugas dan kegiatan yang dibebankan kepada seseorang/ instansi. 2. Memberikan atau menjelaskan hasil pengamatan. 3. Sebagai sumber informasi dan sumber pengetahuan. 4. Sebagai dokumentasi atau arsip hasil pengamatan. 2.4.2 Langkah-Langkah Menulis Laporan Pengamatan Keraf (1993:221) langkah-langkah menyusun laporan yaitu; 1) menentukan topik dan tema; 2) menyusun kerangka laporan; 3) mengumpulkan data; 4) mengembangkan kerangka laporan; 5) menentukan judul. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun laporan: (1) apa yang dilaporkan, (2) siapa yang melaporkan, (3) bahasa laporan. Menurut Komaruddin (2000:140) komposisi laporan kegiatan belum ada yang baku, apalagi seragam. Umumnya, komposisi laporan kegiatan mengacu kepada mutu
FKIP Universitas Jambi
Page 5
kegiatan. Kosasih, (2012:75) mengatakan bahwa observasi kegiatan memiliki dua format yang berbeda, yaitu: (1) format terstruktur yang terdiri dari pendahuluan, isi, dan penutup, dan (2) format uraian. Dari dua format tersebut, dalam penelitian ini akan menggunakan format terstruktur untuk menulis laporan pengamatan kegiatan. Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa laporan pengamatan adalah laporan yang ditulis sebagai bentuk pertanggungjawaban dari suatu kegiatan yang telah diselenggarakan untuk mengetahui keseluruhan pelaksanaan kegiatan. Perlu memperhatikan langkah-langkah pembuatan laporan pengamatan agar laporan yang dibuat menjadi laporan yang baik dan inovatif. Adapun langkah-langkahnya adalah (1) melakukan pengamatan data terhadap suatu objek, (2) mencatat dan mengumpulkan data terhadap objek yang diamati, (3) membuat kerangka laporan, (4) mengembangkan kerangka laporan menjadi laporan dengan bahasa yang baik dan benar. Selain itu, sistematika laporan harus ditampilkan secara runtut dengan bahasa yang efektif agar laporan kegiatan pengamatan merupakan laporan pertanggungjawaban serta menjadi laporan yang baik, inovatif, dan bermanfaat. 2.5 Sistematika Laporan Dalam menulis laporan pengamatan, kriteria yang harus diperhatikan adalah aspek sistematika. Menurut Keraf (1993:311) sistematika laporan yang baik meliputi tiga bagian yaitu pendahuluan, isi, dan penutup. 1. Bagian Pendahuluan Pada bagian ini dikemukakan apabila pada laporan tersebut menerapkan bagian dari pendahuluan yang meliputi. a. Latar belakang, Harus adanya masalah yang akan diamati Penjelasan masalah harus sesuai dengan topik Pentingnya masalah dalam pengamatan b. Tujuan, Tujuan laporan harus sesuai dengan topik Untuk mengetahui keadaan dan perkembangan tuntutan topik 2. Bagian Isi Pada bagian ini dimuat segala sesuatu yang ingin dilaporkan antara lain: a. Tempat dan waktu pengamatan, Tepat pada tempat dan waktunya pengamatan Urutan waktu pelaksanaan harus tepat b. Persiapan dan rencana pengamatan, Persiapan dan perencanaan harus terencana sebelumnya Berpegangan pada fakta, data dan persoalannya c. Hasil Menurut pengamatannya Isinya lengkap Urutan fakta/datanya Runtut atau sistematis 3. Bagian Penutup Kesimpulan dapat memperoleh tujuan dari laporan itu sendiri Saran menyegarkan kembali ingatan pembaca tentang apa yang sudah ditulis. dan sesuai dengan masalah-masalah pembahasan sebelumnya.
FKIP Universitas Jambi
Page 6
2.6 Aspek Kebahasaan Tulisan yang baik harus memperhatikaan aspek kebahasaan (Budiyono 1992:7). Aspek kebahasaan dalam tulisan laporan ini meliputi dua unsur yaitu unsur tata bahasa, dan unsur ejaan. 2.6.1 Unsur tata bahasa Unsur tata bahasa dalam menulis laporan adalah penggunaan bahasa baku. Ernawati (2008:186) mengemukakan “ bahasa baku adalah ragam bahasa yang cara pengucapan dan penulisannya sesuai dengan kaidah-kaidah standar. Kaidah standar dapat berupa pedoman ejaan (EyD), tata bahasa baku, dan kamus umum.” Ernawati (2008:186) mengemukakan ada beberapa ciri bahasa baku, diantaranya sebagai berikut. 1. Tidak dipengaruhi bahasa daerah. 2. Tidak dipengaruhi bahasa asing. 3. Bukan merupakan bahasa percakapan. 4. Pemakaian imbuhan secara eksplisit. 5. Pemakaian yang sesuai dengan konteks kalimat. 6. Tidak mengandung makna ganda, tidak rancu. 2.6.2 Unsur ejaan Unsur ejaan dalam tulisan laporan meliputi pemakaian huruf besar dan pemakaian tanda baca. Pemakaian huruf besar yang salah adalah pemakaian huruf besar yang seharusnya huruf kecil atau sebaliknya pemakaian huruf kecil yang seharusnya huruf besar. Pemakaian tanda baca meliputi tanda titik (.), tanda koma (,), tanda tanya (?), tanda seru (!), dan tanda hubung (-). III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian menggunakan jenis penelitian deskriptif dan pndekatan kuantitatif karena penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan pokok permasalahan secara objektif sesuai dengan fakta yang ada dengan cara pengumpulan, pengelolahan dan analisis data. Penelitian ini menggunakan data berupa teks unjuk kerja kemudian diubah menjadi data yang berupa angka-angka. Dari data tersebut diketahui bagaimana kemampuan menulis laporan pengamatan siswa kelas VIII A SMP Negeri 16 Kota Jambi. 3.2 Subjek Penelitian Penelitian ini menggunakan satu kelas yaitu kelas VIII A. Kelas VIII A dipilih sebagai subjek penelitian karena karakteristik siswa kelas VIII A merupakan kelas unggul yang memiliki kemampuan rata-rata sama Oleh karena itu, peneliti ingin mengetahui kemampuan menulis laporan pengamatan siswa kelas VIII A SMP Negeri 16 Kota Jambi. 3.3 Data dan Sumber Data Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah hasil tulisan siswa kelas VIII A SMP Negeri 16 Kota Jambi dalam bentuk laporan pengamatan. Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII A SMP Negeri 16 Kota Jambi.
FKIP Universitas Jambi
Page 7
3.4 Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes unjuk kerja yaitu tes kemampuan siswa dalam menulis laporan pengamatan. Tes unjuk kerja dalam instrumen penelitian ini berbentuk soal yaitu soal esai yang nantinya dapat mengukur kemampuan siswa kelas VIII A SMP Negeri 16 Kota Jambi dalam menulis laporan pengamatan. 3.5 Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini siswa diberi tugas menulis laporan pengamatan dengan waktu 2 X 45 menit (1 X Pertemuan) dengan teknik pengumpulan data sebagai berikut: 1. Peneliti memberi tugas berupa tes unjuk kerja, yaitu memberi perintah menulis laporan pengamatan. 2. Siswa mengumpulkan tugasnya. 3. Setelah tugas menulis laporan pengamatan yang dikerjakan oleh siswa terkumpul, peneliti memfotocopy karangan tersebut kemudian menyerahkan 1 eksemplar kepada peneliti 2 (Guru bahasa Indonesia). 4. Peneliti dan guru membaca, mengoreksi, dan memberi nilai tugas laporan pengamata siswa. 5. Peneliti dan guru memberi skor nilai terhadap hasil menulis laporan penamatan. 6. Setelah itu melakukan pengumpulan data berupa pengambilan skor nilai siswa dari kemampuan siswa menulis laporan pengamatan. 3.6 Teknik Analisis Data Penelitian ini menggunakan analisis data kuantitatif .Analisis data yang dilakukan adalah dengan menghitung rata-rata nilai dari penilaian kemampuan menulis laporan pengamatan dalam penilaiannya memperhatikan aspek-aspek berikut: 1. Pendahuluan 2. Isi 3. Penutup 4. Tata bahasa 5. Ejaan IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian nilai kemampuan siswa kelas VIII A SMP Negeri 16 Kota Jambi Tahun Pelajaran 2013/2014 dalam menulis laporan pengamatan memiliki nilai tertinggi 100 dan nilai terendah yaitu 56. Hasil penilaian dari 35siswa menunjukkan 11 siswa tergolong kategori sangat mampu, 18 siswa tergolong kategori mampu, 5 siswa tergolong kategori cukup mampu, dan 1 siswa tergolong kategori kurang mampu. Sedangkan nilai rata-rata siswa kelas VIII A SMP Negeri 16 Kota Jambi Tahun Pelajaran 2013/2014 dalam menulis laporan pengamatan adalah 81,94 tergolong kategori mampu. 4.2 Pembahasan Laporan adalah suatu cara komunikasi yang berisi informasi sebagai hasil dari sebuah tanggung jawab yang dibebankankan kepada pembuatnya, dengan kata lain, sebuah dokumentasi yang berisi fakta-fakta dari hasil penyelidikan suatu masalah sebagai bahan acuan pemikiran, penilaian, serta tindakan. Kosasih (2012:75) laporan pengamatan merupakan karangan yang memaparkan suatu fenomena atau kejadian berdasarkan hasil pengamatan. Jadi menulis laporan pengamatan adalah catatan suatu pernyataan secara tertulis yang disusun sebagai hasil prosedur untuk menjelaskan informasi mengenai fakta, atau hasil dari pengawasan terhadap kegiatan atau peristiwa tertentu.
FKIP Universitas Jambi
Page 8
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui kemampuan menulis laporan pengamatan siswa kelas VIII A SMP Negeri 16 Kota Jambi berpredikat mampu. Hal ini diketahui dari hasil pengolahan data kemampuan menulis laporan pengamatan. Adapun kemampuan menulis laporan pengamatan terdiri dari sistematika laporan yang terdiri dari bagian pendahuluan, bagian isi, dan bagian penutup serta penerapan aspek kebahasaan yang terdiri dari tata bahasa dan unsur ejaan. Penentuan nilai baik diberikan kepada siswa yang mampu menulis laporan pengamatan yang memenuhi kriteria menulis bagian pendahuluan, menulis bagian isi, menulis bagian penutup, menerapkan tata bahasa, menerapkan unsur ejaan. Penilaian laporan pengamatan memperhatikan sistematika dan kebahasaan sebagai deskriptor yang kemudian yang dikembangkan menjadi indikator. Sesuai dengan sistematika laporan yang sederhana maka sistematikanya meliputi: (1) Pendahuluan, yang terdiri atas latar belakang dan tujuan, (2) Isi laporan, yakni data yang diperoleh apakah itu masalah lingkungan, peristiwa atau kejadian tertentu, (3) Penutup, adalah kesimpulan dan saran dari laporan. Sesuai dengan aspek kebahasaannya maka aspek kebahasaan laporan terdiri dari (1) tata bahasa (penggunaan bahasa baku) dan (2) ejaan (pemakaian huruf besar dan pemakaian tanda baca). Dengan indikator tersebut, maka data kemampuan menulis laporan pengamatan dapat diukur. V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan pembahasan dan analisis hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan menulis laporan pengamatan siswa kelas VIII A SMP Negeri 16 Kota Jambi tahun pelajaran 2013/2014 dapat dikategorikan mampu yaitu dengan ratarata nilai 81,94 berada pada interval nilai 75-84. 5.2 Saran Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian, penulis mengemukakan saran-saran yang dapat dijadikan bahan pertimbangan. Saran tersebut antara lain sebagai berikut. 1. Siswa kelas VIII A SMP Negeri 16 Kota Jambi diharapkan lebih dapat menumbuhkan sikap positifnya terhadap mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Berdasarkan hasil penelitian masih ditemukan kesalahan berupa kurangnya penerapan sistematika laporan terutama bagian isi dan aspek kebahasaan terutama dalam penggunaan bahasa baku. Kedua aspek ini merupakan hal terpenting dalam menulis laporan pengamatan karena yang ditulis menjadi sarana informasi yang penting. 2. Kepada guru mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia kelas VIII A di SMP Negeri 16 Kota Jambi bila melaksanakan kegiatan pembelajaran agar tetap intensif pembahasannya mengenai sistematika laporan dan aspek kebahasaannya (pendahuluan, isi, penutup, tata bahasa, ejaan). 3. Bagi peneliti lain yang akan meneliti laporan pengamatan dapat memanfaatkan skripsi ini sebagai bahan rujukan, dan dapat meneliti tentang sistematika laporan dan unsur kebahasaannya.
FKIP Universitas Jambi
Page 9
DAFTAR RUJUKAN Alwi,H. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Ali, M. 1993. Penelitian Pendidikan Prosedur dan Strategi. Bandung: Angkasa Nasional. Arikunto, S. 2006. Prosedur Penilitian: Suatu Pendekatan Praktik. Bandung: Pustaka Prima. __________. 2010. Prosesdur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta.
Jakarta: PT
Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). 2006. Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Badan Standar Nasional Pendidikan. Budiyono, H. 2005. Menulis Secara Sistematis dan Terarah. Jambi: Tidak Diterbitkan. Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa edisi keempat. Jakarta: PT Gramedia. Djiwandono. 1996. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta Keraf, G. 1993. Komposisi. Ende Flores: Nusa IndahJakarta: Bumi Aksara. Komaruddin. 2000. Kamus Istilah Karya Tulis Ilmiah. Jakarta: Bumi Aksara. Kosasih, E. 2012. Dasar-dasar Keterampilan Bersastra. Bandung: Yrama Widya. Moeliono. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Angkasa Nurboko, C., dan Ahmadi, A., 2007. Metodologi Belajar Aktif dan Terpadu. Surabaya: Duta Graha Pustaka. Nurgiyantoro, B. 1988. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta: BPFE. , B., 2007. Penilaian Dalam Pengajaran Bahasa Dan Sastra. Yogyakarta: BPFE. Oktaviani, 2010. Kemampuan Menulis Paragraf Ekspositif Siswa kelas X SMA Negeri 10 Kota Jambi Tahun Pelajaran 2009/2010. Skripsi UNJA. Rofi’udin, A., 1999. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas Tinggi. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Semi, A. 2007. Menulis Efektif. Padang: Angkasa. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta: Bumi Angkasa.
FKIP Universitas Jambi
Page 10
Suyatno.2011. Menulis laporan yang baik. Jakarta: PT. Grasindo. Tarigan, H, G. 2008. Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. Tim Penyusun. 2011. Pedoman Penulisan Skripsi. Jambi: FKIP Universitas Jambi. Vinari, Z. 2010. Kemampuan Menulis Laporan Pengamatan Siswa Kelas V SD Negeri 2 Kota Jambi. Skripsi UNJA. Widyamartaya, A. 2002. Seni Menuangkan Gagasan. Yogyakarta: Kanisius. Wirajaya, Y.S. dan Sudarmawarti, 2008. Berbahasa dan Bersastra Indonesia. Jakarta. CV. Putra Nugraha.
FKIP Universitas Jambi
Page 11