The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2014 Dan 2013 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
2014
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION December 31, 2014 And 2013 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
Catatan / Notes
2013
ASET
ASSETS
ASET LANCAR Kas dan bank Investasi jangka pendek Piutang usaha - pihak ketiga - neto Piutang lain-lain Pihak ketiga - neto Pihak berelasi Persediaan - neto Pajak dibayar di muka Biaya dibayar di muka Uang muka
2.946.546 2f,2g,5,34 1.631.125 2f,2g,6,34 22.833.228 2f,2g,3,7,34 2f,2g,3,8,34 371.533 2e,33 3.169.070 2h,3,9 5.373.861 20a 584.650 2i,11 15.184.923 2e,10,33
CURRENT ASSETS 166.515 Cash on hand and in banks Short-term investment - Trade receivables - third parties - net Other receivables 2.492 Third parties - net 9.138 Related parties 127.921 Inventories - net 492 Prepaid taxes 44.931 Prepaid expenses 7.162.031 Advances
Jumlah Aset Lancar
52.094.936
7.513.520
Total Current Assets
-
NON-CURRENT ASSETS Restricted cash Deferred tax assets - net
5.064.125 622.155 6.867.034 22.645 10.345 -
Property and equipment - net of accumulated depreciation of US$ 72,034,139 in 2014 and US$ 7,210,615 in 2013 Intangible assets Mining properties - net Exploration and evaluation assets Long-term advances Refundable deposits Other non-current assets
ASET TIDAK LANCAR Kas yang dibatasi penggunaannya Aset pajak tangguhan - neto Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar $AS 72.034.139 pada tahun 2014 dan $AS 7.210.615 pada tahun 2013 Aset takberwujud Properti pertambangan - neto Aset eksplorasi dan evaluasi Uang muka jangka panjang Uang jaminan Aset tidak lancar lainnya
4.400.000 38.031
2f,2g,12 2t,3,20e
82.569.179 2j,2n,2o,3,13 40.473.151 2l,2o,14 - 2k,2o,3,15 30.961.632 2k,2o,3,16 10 68.310 2f,2g,34 418.301 2m
Jumlah Aset Tidak Lancar
158.928.604
12.586.304
Total Non-current Assets
JUMLAH ASET
211.023.540
20.099.824
TOTAL ASSETS
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
See accompanying Notes to the Consolidated Financial Statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
1
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) 31 Desember 2014 Dan 2013 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (continued) December 31, 2014 And 2013 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
Catatan / Notes
2014
2013
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Hutang bank jangka pendek Hutang usaha - pihak ketiga Hutang lain-lain Hutang pajak Beban masih harus dibayar Uang muka pelanggan Bagian liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Hutang bank jangka panjang Hutang sewa pembiayaan Hutang pembiayaan konsumen Jumlah Liabilitas Jangka Pendek
LIABILITAS JANGKA PANJANG Liabilitas pajak tangguhan - neto Liabilitas jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Hutang bank jangka panjang Hutang sewa pembiayaan Hutang pembiayaan konsumen Keuntungan tangguhan atas transaksi jual dan sewa kembali Provisi untuk pengelolaan dan reklamasi lingkungan hidup Liabilitas imbalan kerja jangka panjang Jumlah Liabilitas Jangka Panjang JUMLAH LIABILITAS
LIABILITIES AND EQUITY
62.431 2.093 69.469 219.478 3.342
CURRENT LIABILITIES Short-term bank loan Trade payables - third parties Other payables Taxes payable Accrued expenses Advances from customers
13.883.336 2f,21,34,35 4.577.482 2f,2n,22,34,35 - 2f,23,34,35
300.701 265.254
Current maturities of long-term liabilities Long-term bank loans Obligation under finance lease Consumer finance payable
29.459.125
922.768
Total Current Liabilities
175.971
NON-CURRENT LIABILITIES Deferred tax liabilities - net
1.500.000 2f,17,34,35 7.790.888 2f,18,34,35 784.629 2f,34,35 160.105 2t,3,20b 759.314 2f,19,34,35 3.371 2s
12.944.189
2t,20e
-
2n,13
578
-
2q,25
26.765
2p,3,24
414.091
Long-term liabilities - net of current maturities Long-term bank loans Obligation under finance lease Consumer finance payable Deferred gain on sale-andleaseback transactions Provision for enviromental and reclamation costs Long-term employee benefits liability
76.188.295
618.205
Total Non-current Liabilities
105.647.420
1.540.973
TOTAL LIABILITIES
41.250.000 2f,21,34,35 19.979.264 2f,2n,22,34,35 - 2f,23,34,35
2.014.842
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
800
See accompanying Notes to the Consolidated Financial Statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
2
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) 31 Desember 2014 Dan 2013 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
Catatan / Notes
2014 EKUITAS Ekuitas yang dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk Modal saham - nilai nominal Rp 100 per saham Modal dasar – masing-masing 48.000.000.000 dan 4.000.000.000 saham pada 2014 dan 2013 Modal ditempatkan dan disetor penuh – masing-masing 12.000.000.000 dan dan 1.500.000.000 saham pada 2014 dan 2013 Tambahan modal disetor - neto Selisih kurs penjabaran laporan keuangan Defisit Jumlah ekuitas neto yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Kepentingan Nonpengendali
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (continued) December 31, 2014 And 2013 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
2013 EQUITY Equity Attributable to Owners of the Parent Share capital - Rp 100 par value per share Authorized - 48,000,000,000 and 4,000,000,000 shares in 2014 and 2013, respectively
106.551.809 23.116.016
26 2r,27
(7.793.850) (16.494.831)
2d
105.379.144 (3.024 )
2b
Issued and fully paid - 12,000,000,000 and 1,500,000,000 shares 16.750.419 in 2014 and 2013, respectively 23.410.761 Additional paid-in capital - net Exchange difference on (7.909.851 ) financial statements translation (13.702.828 ) Deficit
18.548.501
Total net equity attributable to owners of the parent
10.350
Non-controlling Interests
JUMLAH EKUITAS
105.376.120
18.558.851
TOTAL EQUITY
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
211.023.540
20.099.824
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
See accompanying Notes to the Consolidated Financial Statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
3
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 Dan 2013 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
2014
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME For The Years Ended December 31, 2014 And 2013 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
Catatan / Notes
2013
PENDAPATAN
27.691.434
2s,28
-
REVENUES
BEBAN POKOK PENDAPATAN
(21.230.307)
2s,29
-
COST OF REVENUES
-
GROSS PROFIT
LABA BRUTO
6.461.127
Beban umum dan administrasi Pendapatan (beban) usaha lainnya - neto
(4.988.480)
LABA USAHA
(1.110.564) 2d,2j,2s,31 362.083
Beban keuangan
(2.160.586)
LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
(1.798.503)
MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN - NETO
700.662
LABA (RUGI) DARI OPERASI YANG DILANJUTKAN
(1.097.841 )
OPERASI YANG DIHENTIKAN
(1.694.144)
RUGI TAHUN BERJALAN
(2.791.985)
PENDAPATAN (RUGI) KOMPREHENSIF LAIN Selisih kurs penjabaran laporan keuangan JUMLAH RUGI KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
2s,30
116.000
2s
2t,20c
166.464
General and administrative expenses Other operating income (expenses) - net
89.397
INCOME FROM OPERATIONS
-
Finance costs
89.397
INCOME (LOSS) BEFORE INCOME TAX
(77.067)
(9.575 ) 79.822
2v,39
2d
(2.675.985)
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
INCOME TAX BENEFIT (EXPENSE) - NET INCOME (LOSS) FROM CONTINUNING OPERATIONS
(4.490.029)
DISCONTINUED OPERATIONS
(4.410.207)
LOSS FOR THE YEAR
(5.134.634)
OTHER COMPREHENSIVE INCOME (LOSS) Exchange difference on financial statements translation
(9.544.841)
TOTAL COMPREHENSIVE LOSS FOR THE YEAR
See accompanying Notes to the Consolidated Financial Statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
4
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 Dan 2013 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
Catatan / Notes
2014 RUGI TAHUN BERJALAN YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik entitas induk Laba (rugi) dari operasi yang dilanjutkan Rugi dari operasi yang dihentikan Sub-jumlah Kepentingan nonpengendali Laba dari operasi yang dilanjutkan Rugi dari operasi yang dihentikan
(1.099.331)
RUGI KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik entitas induk Rugi dari operasi yang dilanjutkan Rugi dari operasi yang dihentikan Sub-jumlah Kepentingan nonpengendali Rugi dari operasi yang dilanjutkan Rugi dari operasi yang dihentikan
RUGI PER SAHAM DASAR YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK Rugi dari operasi yang dilanjutkan Rugi dari operasi yang dihentikan JUMLAH
79.795 (4.486.126)
(2.792.003)
(4.406.331) 2b
1.491
18 (2.791.985)
LOSS FOR THE YEAR ATTRIBUTABLE TO: Owners of the parent Income (loss) from continuing operations Loss from discontinued operations Sub-total
(3.903 )
Non-controlling interests Income from continuing operations Loss from discontinued operations
(3.876 )
Sub-total
27
(1.473)
(4.410.207)
TOTAL TOTAL COMPREHENSIVE LOSS FOR THE YEAR ATTRIBUTABLE TO: Owners of the parent Loss from continuing operations Loss from discontinued operations
(983.330)
(5.054.372)
(1.692.672)
(4.482.269)
(2.676.002)
(9.536.641)
Sub-total
(440 ) (7.760 )
Non-controlling interests Loss from continuing operation Loss from discontinued operation
(8.200 )
Sub-total
2b 1.490 (1.473)
Sub-jumlah JUMLAH
2013
(1.692.672)
Sub-jumlah JUMLAH
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME (continued) For The Years Ended December 31, 2014 And 2013 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
17 (2.675.985 )
(9.544.841)
TOTAL
(0,0002)
0,0001
(0,0003)
(0,0030)
BASIC LOSS PER SHARE ATTRIBUTABLE TO OWNERS OF THE PARENT Loss from continuing operation Loss from discontinued operation
(0,0005 )
(0,0029)
TOTAL
2v,32
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
See accompanying Notes to the Consolidated Financial Statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
5
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 Dan 2013 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY For The Years Ended December 31, 2014 And 2013 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk / Equity attributable to owners of the parent
Tambahan Modal Disetor - Neto / Additional Paid-In Capital - Net
Modal Saham / Share Capital
Saldo 1 Januari 2013
Selisih Kurs Penjabaran Laporan Keuangan / Exchange Difference on Financial Statements Translation
Defisit / Deficit
16.750.419
23.410.761
(2.779.541 )
Rugi komprehensif lainnya tahun berjalan
-
-
(5.130.310 )
Rugi tahun berjalan
-
-
16.750.419
23.410.761
Saldo 31 Desember 2013
(7.909.851 )
Kepentingan nonpengendali / Non-controlling Interests
Jumlah / Total
(9.296.497 )
-
(4.406.331 ) (13.702.828 )
Jumlah Ekuitas / Total Equity
Balance as of January 1, 2013
28.085.142
18.550
28.103.692
(5.130.310 )
(4.324 )
(5.134.634 )
Other comprehensive loss for the year
(4.406.331 )
(3.876 )
(4.410.207 )
Loss for the year
18.548.501
10.350
18.558.851
Balance as of December 31, 2013
See accompanying Notes to the Consolidated Financial Statements which are integral part of the consolidated financial statements.
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
6
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 Dan 2013 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk / Equity attributable to owners of the parent Selisih Kurs Penjabaran Laporan Keuangan / Exchange Difference on Tambahan Modal Financial Disetor - Neto / Statements Additional Paid-In Defisit / Capital - Net Translation Deficit
Modal Saham / Share Capital Saldo 1 Januari 2014 Penambahan setoran modal saham melalui penawaran umum terbatas I (lihat Catatan 1a, 1b dan 27)
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY For The Years Ended December 31, 2014 And 2013 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
16.750.419
89.801.390
23.410.761
(7.909.851 )
(294.745 )
Jumlah / Total
(13.702.828 )
-
Kepentingan nonpengendali / Non-controlling Interests
-
18.548.501
Jumlah Ekuitas / Total Equity
10.350
89.506.645
-
Kepentingan non-pengendali yang timbul dari kombinasi bisnis (lihat Catatan 4)
-
-
-
-
-
Dampak dari pelepasan entitas anak
-
-
-
-
-
(14.001 )
Pendapatan komprehensif lain tahun berjalan
-
-
116.001
-
116.001
(1 )
Rugi tahun berjalan
-
-
-
106.551.809
23.116.016
Saldo 31 Desember 2014
(7.793.850)
(2.792.003 ) (16.494.831 )
610
(2.792.003 ) 105.379.144
18 (3.024)
18.558.851
Balance as of January 1, 2014
89.506.645
Additional shares issued through limited public offering I (see Notes 1a,1b and 27)
610
Non controlling interest arising on business combination (see Note 4)
(14.001 )
Effect from disposal of subsidiaries
116.000
Other comprehensive income for the year
(2.791.985 ) 105.376.120
Loss for the year Balance as of December 31, 2014
See accompanying Notes to the Consolidated Financial Statements which are integral part of the consolidated financial statements.
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
7
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 Dan 2013 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS For The Years Ended December 31, 2014 And 2013 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
2014 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok
2013
21.133.822 (9.373.037)
1.196.118 (479.164)
Pengembalian uang muka mangan Pembayaran kas untuk karyawan Pembayaran untuk beban operasional lainnya
6.937.975 (6.577.827)
2.979.420 (1.342.780)
Kas diperoleh dari operasi Pembayaran pajak penghasilan Penerimaan taksiran tagihan pajak
11.256.910 (847 ) 1.645.688
201.346 (615 ) -
Kas Neto Diperoleh dari Aktivitas Operasi
12.901.751
200.731
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Aset tetap Penerimaan dari hasil penjualan Perolehan Pengembalian uang muka pembelian aset tetap Penambahan investasi jangka pendek Pembayaran untuk akuisisi entitas anak, setelah dikurangi kas yang diperoleh Penerimaan atas pelepasan entitas anak Penambahan aset eksplorasi dan evaluasi Penambahan aset tidak lancar lainnya
(864.023)
(2.152.248)
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash receipt from customers Cash paid to suppliers Refund of advance for purchase manganese Cash paid to employees Cash paid for other operational expense Cash provided by operations Income taxes paid Receipt of tax refund Net Cash Provided by Operating Activities
Pembayaran uang muka investasi saham
(14.873.848 )
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Property and equipment 296.709 Proceeds from sale (117.314) Acquisitions Refund of advance for purchase 129.127 of property and equipment Additional of short-term investment Payment of acquisition of subsidiaries, net of cash acquired - Proceeds of disposal on subsidiaries Additional of exploration and (27.096) evaluation assets - Additional of other non-current assets Payment of advance for future share subscription
Kas Neto Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Investasi
(91.041.667)
281.426
239.491 (2.236.061) (1.631.125 ) (86.094.154 ) 13.636.125 (4.059 ) (78.036 )
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pembayaran bunga Pembayaran hutang pembiayaan konsumen Penerimaan dari penerbitan saham Pembayaran beban emisi saham Pembayaran hutang bank Penurunan hutang pihak berelasi Pembayaran hutang sewa pembiayaan Kas Neto Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan
Net Cash Provided by (Used in) Investing Activities
(3.924.037)
(1.188.377)
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Interest paid Payment of consumer finance payable Proceeds from issue of shares Payment of share issuance cost Payment of bank loans Decrease due to related party Payments of obligation under finance lease
80.920.157
(1.910.931)
Net Cash Provided by (Used in) Financing Activities
(2.418.160 )
(203.745)
(266.054) 89.801.390 (294.745) (733.809 )
(518.809) -
(1.244.428)
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
-
See accompanying Notes to the Consolidated Financial Statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
8
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 Dan 2013 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS (continued) For The Years Ended December 31, 2014 And 2013 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
2014 KENAIKAN (PENURUNAN) NETO KAS DAN BANK
KAS DAN BANK AWAL TAHUN DAMPAK PERUBAHAN SELISIH KURS MATA UANG
KAS DAN BANK AKHIR TAHUN
2013
2.780.241
NET INCREASE (DECREASE) IN (1.428.774) CASH ON HAND AND IN BANKS
166.515
CASH ON HAND AND IN BANKS AT THE BEGINNING OF THE YEAR
(210 )
2.946.546
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
2.010.856 (415.567)
166.515
EFFECT OF FOREIGN CURRENCY TRANSLATION CASH ON HAND AND IN BANKS AT THE END OF THE YEAR
See accompanying Notes to the Consolidated Financial Statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
9
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 Dan 2013 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
1.
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2014 And 2013 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
UMUM a.
b.
1.
Pendirian dan Kegiatan Usaha Perusahaan
GENERAL a.
Establishment and Business Activity of the Company
PT SMR Utama Tbk (Perusahaan) didirikan dengan nama PT Dwi Satria Jaya berdasarkan Akta Notaris F. Eka Sumarningsih, S.H., M.H., No. 31 tanggal 11 November 2003. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C-28091HT.01.01.TH.2003 tanggal 21 November 2003 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 43, Tambahan No. 5091 Anggaran Dasar tanggal 28 Mei 2004. Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan Akta Notaris Rini Yulianti, S.H., No. 12 tanggal 8 Agustus 2014 sehubungan dengan perubahan atas penambahan modal dasar dari 4.000.000.000 saham menjadi 48.000.000.000 saham dan modal ditempatkan dan disetor penuh dari 1.500.000.000 saham menjadi 12.000.000.000 saham melalui Penawaran Umum Terbatas (PUT I). Perubahan tersebut telah diterima oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-05011.40.21.2014 tanggal 11 Agustus 2014.
PT SMR Utama Tbk (the Company) was established as PT Dwi Satria Jaya based on Notarial Deed No. 31 of F. Eka Sumarningsih, S.H., M.H., dated November 11, 2003. The Deed of establishment was approved by the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia in his Decision Letter dated No. C-28091HT.01.01.TH.2003 November 21, 2003 and was published in the State Gazette No. 43, Supplement No. 5091 dated May 28, 2004. The Company’s Articles of Association have been amended several times, most recently based on the Notarial Deed No. 12 dated August 8, 2014 of Rini Yulianti, S.H., in relation to change in authorized shares from 4,000,000,000 to 48,000,000,000 and issued and fully paid shares from 1,500,000,000 shares to 12,000,000,000 shares through the Limited Public Offering I. The amendment has been acknowledged by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in letter No. AHU-05011.40.21.2014 dated August 11, 2014.
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar, ruang lingkup kegiatan Perusahaan antara lain bergerak dalam bidang perdagangan, jasa, industri, pengangkutan, perbengkelan dan pembangunan. Saat ini, selain menjalankan fungsi sebagai perusahaan induk (holding company), Perusahaan tidak aktif terlibat dalam bisnis apapun. Perusahaan berkedudukan di Jakarta, Indonesia.
According to Article 3 of the Company’s Articles of Association, the Company is engaged, among others, in the trading, service, industry, transportation, workshop and development. Currently, the Company, aside from being a holding company, is not actively engaged in any business of its own. The Company domiciled at Jakarta, Indonesia.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, PT Lautan Rizki Abadi (LRA) dan PT Alam Abadi Resources (AAR) masing-masing adalah entitas induk dan entitas induk terakhir dari Perusahaan.
As of December 31, 2014 and 2013, the Company’s immediate and ultimate holding company is PT Lautan Rizki Abadi (LRA) and PT Alam Abadi Resources (AAR), respectively,
Penawaran Umum Saham Perusahaan
b.
Pada tanggal 30 September 2011, Perusahaan telah memperoleh Surat Pernyataan Efektif No. S-107/0/BL/2011 dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) untuk melakukan penawaran umum perdana saham sejumlah 500.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham kepada masyarakat melalui Bursa Efek Indonesia (BEI). Saham tersebut ditawarkan pada harga sebesar Rp 600 per saham.
Public Offering of the Company’s Share On September 30, 2011, the Company obtained Effective Statement Letter No. S-107/0/BL/2011 from the Chairman of the Capital Market and Financial Institution to Supervisory Agency (BAPEPAM-LK) conduct an initial public offering of 500,00,000 shares with par value of Rp 100 per share to public through the Indonesia Stock Exchange (IDX). The shares were offered at a price of Rp 600 per share.
10
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 Dan 2013 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
1.
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2014 And 2013 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan) b. Penawaran (lanjutan)
c.
1. Umum
Saham
Perusahaan
GENERAL (continued) b.
Public Offering of the Company’s Share (continued)
Tindakan Perusahaan (corporate action) yang mempengaruhi efek yang diterbitkan sejak penawaran umum perdana sampai dengan laporan akhir tahun terbaru adalah Penawaran Umum Terbatas I (PUT I) kepada para pemegang saham dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD). Pada tanggal 26 Juni 2014, Perusahaan telah memperoleh Surat Pernyataan Efektif No. S-307/D.04/2014 dari Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melakukan PUT I sejumlah 10.500.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham dan sebanyak 500.000.000 Waran Seri I (WS I). Sebagai insentif kepada para pemegang saham, melekat satu WS I pada setiap 21 saham baru hasil HMETD. Masing-masing WS I berhak untuk membeli saham baru Perusahaan dengan harga pelaksanaan Rp 150 per saham, dengan jumlah nilai pelaksanaan WS I adalah sebanyakbanyaknya Rp 75.000.000.000. Periode pelaksanaan WS I adalah 14 Januari hingga 13 Juli 2015 (lihat Catatan 41).
The Company’s corporate action from the date of its initial public offering up to the latest reporting year-end is the Limited Public Offering I (PUT I) to the shareholders in relation to issuance of right issue with Preemptive Rights (HMETD). On June 26, 2014, the Company obtained Effective Statement Letter No. S-307/D.04/2014 from Indonesia Financial Services Authority (OJK) to conduct PUT I of 10,500,000,000 shares with par value of Rp 100 per share and 500,000,000 Series I Warrants (WS I). As an incentive to its shareholders, attached is one WS I for every 21 shares issued through HMETD. Each WS I gives the shareholder the right to purchase the Company’s shares at exercise price of Rp 150 per share, with total exercise price is maximum of Rp 75.000.000.000. The exercise period of WS I is from January 14 to July 13, 2015 (see Note 41).
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, saham Perusahaan yang telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia masing-masing berjumlah 12.000.000.000 saham dan 1.500.000.000 saham.
As of December 31, 2014 and 2013, the Company’s shares totaling to 12,000,000,000 and 1,500,000,000 shares, respectively, were listed in the Indonesia Stock Exchange.
Entitas Anak
c.
Entitas Anak yang dikonsolidasikan dan persentase kepemilikan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
Entitas Anak / Subsidiaries
Domisili / Domicile
Tahun Awal Operasi Komersial / Start of Commercial Operations
Subsidiaries The consolidated Subsidiaries and the percentages of equity held by the Company as of December 31, 2014 and 2013 are as follows:
Persentase Kepemilikan / Percentage of Ownership
Kegiatan Usaha / Principal Activity
2014
2013
Jumlah Aset / Total Assets
2014
2013
Kepemilikan langsung / Direct ownership PT Soe Makmur Resources (SMR) PT Adikarsa Alam Resources (AKAR) PT Transentra Nusantara (TN) PT Ricobana (RB)
Jakarta
2010
Pertambangan / Mining
-
99,91%
-
16.755.988
Jakarta
-*)
Perdagangan / Trading
99,99%
99,90%
15.288.667
7.160.010
Jakarta Jakarta
-*) -*)
Pertambangan / Mining Investasi / Investing
99,99%
99,94% -
84.024.592
1.317.325 -
11
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 Dan 2013 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
1.
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2014 And 2013 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan) c.
1.
Entitas Anak (lanjutan)
Entitas Anak / Subsidiaries
Domisili / Domicile
GENERAL (continued) c.
Tahun Awal Operasi Komersial / Start of Commercial Operations
Subsidiaries (continued)
Persentase Kepemilikan / Percentage of Ownership
Jumlah Aset / Total Assets
Kegiatan Usaha / Principal Activity
2014
2013
1981
Kontraktor Batubara / Mining Contractor
99,99%
-
195.730.987
-
-*)
Investasi / Investing
98,31%
-
3.277.505
-
-*)
Investasi / Investing
98,14%
-
2.831.233
-
-*)
Pertambangan / Mining
97,35%
-
3.458.271
-
2014
2013
Kepemilikan tidak langsung / Indirect ownership PT Ricobana Abadi (RBA) (melalui RB/ through RB) Jakarta PT Troposfir Pancar Sejati (TPS) (melalui RBA/ through RBA) Jakarta PT Troposfir Mega Raya (TMR) (melalui TPS/ through TPS) Jakarta PT Delta Samudra (DS) (melalui TMR/ through TMR) Jakarta
*) Belum beroperasi secara komersial / has not started commercial operations
Akuisisi Entitas Anak
Acquisition of Subsidiaries
Pada bulan Agustus 2014, Perusahaan telah mengakuisisi 99,99% saham PT Ricobana (RB) dengan nilai pembelian total sebesar $AS 87.801.639 (atau setara Rp 1.017.708.800.000). Atas transaksi ini Perusahan mengakui goodwill sebesar $AS 20.283.060 (lihat Catatan 4).
On August, 2014, the Company acquired 99.99% equity interest in PT Ricobana (RB) with purchase consideration amounting to US$ 87,801,639 (or equivalents to Rp 1,017,708,800,000). Under this transaction, the Company recognized a goodwill amounting to US$ 20,283,060 (see Note 4).
RB memiliki kepemilikan langsung 99,99% atas PT Ricobana Abadi (RBA). RB memiliki kepemilikan tidak langsung masing-masing sebesar 98,29%, 98,14% dan 97,35% atas PT Troposfir Pancar Sejati (TPS), PT Troposfir Mega Raya (TMR) dan PT Delta Samudra (DS).
RB has direct ownership interest of 99.99% over PT Ricobana Abadi (RBA). RB has indirect ownership interest of 98.29%, 98.14% and 97.35% over PT Troposfir Pancar Sejati (TPS), PT Troposfir Mega Raya (TMR) and PT Delta Samudra (DS), respectively.
Pelepasan Entitas Anak
Disposal of Subsidiaries
Pada tanggal 19 Desember 2014, Perusahaan menandatangani perjanjian untuk menjual 99,91% kepemilikan sahamnya pada PT Soe Makmur Resources (SMR) sebanyak 344.700.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp 1.000 (per lembar saham) kepada PT Cakrawala Prima Utama dan PT Willis Intermoda Nusantara, pihak ketiga dengan nilai penjualan sebesar $AS 12.361.600 (atau setara Rp 154.520.000.000). Pada saat penjualan, SMR mempunyai saldo kas dan bank sebesar $AS 4.236 sehingga nilai kas bersih yang diterima Perusahaan sebesar $AS 12.357.364. Rugi atas penjualan kepemilikan tersebut sebesar $AS 773.693 (atau setara Rp 9.623.409.122) dicatat pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Pada saat penjualan, jumlah aset SMR diluar kas dan bank sebesar $AS 13.862.763 dan jumlah liabilitas sebesar $AS 724.097.
On December 19, 2014, the Company signed an agreement to sell its 99.91% ownership interest in PT Soe Makmur Resources (SMR) 344,700,000 shares with par value of Rp 1,000 (per share) to PT Cakrawala Prima Utama and PT Willis Intermoda Nusantara, third parties, with a selling price of US$ 12,361,600 (or equivalent to Rp 154,520,000,000). At the date of sale, SMR’s cash on hand and in banks balance amounted to US$ 4,236, and thus net proceeds received by the Company amounted to US$ 12,357,364. Loss from the sale of subsidiary amounted to US$ 773,693 (or equivalent to Rp 9,623,409,122) is recognized in the consolidated statement of comprehensive income. At the date of sale, SMR’s total assets exclude cash on hand and in banks amounted to US$ 13,862,763 and total liabilities amounted to US$ 724,097.
12
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 Dan 2013 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
1.
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2014 And 2013 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan) c.
d.
1.
Entitas Anak (lanjutan)
GENERAL (continued) c.
Subsidiaries (continued)
Pelepasan Entitas Anak (lanjutan)
Disposal of Subsidiaries (continued)
Pada tanggal 19 Desember 2014, Perusahaan menandatangani perjanjian untuk menjual 99,94% kepemilikan sahamnya pada PT Transentra Nusantara (TN) (159.900 lembar saham dengan nilai nominal Rp 100.000 (per lembar saham) kepada Mohamad Heykal dan Tony Harianja, pihak ketiga dengan nilai penjualan sebesar $AS 1.279.200 (atau setara Rp 15.990.000.000). Pada saat penjualan, TN mempunyai saldo kas dan bank sebesar $AS 439, sehingga nilai kas bersih yang diterima Perusahaan sebesar $AS 1.278.761. Laba atas penjualan kepemilikan tersebut sebesar $AS 169 (atau setara Rp 2.098.890) dicatat pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Pada saat penjualan, jumlah aset TN di luar kas dan bank sebesar $AS 1.280.000 dan jumlah liabilitas sebesar $AS 607.
On December 19, 2014, the Company signed an agreement to sell its 99.94% ownership interest in PT Transentra Nusantara (TN) (159,900 shares with par value of Rp 100,000 (per share) to Mohamad Heykal and Tony Harianja, third parties, with a selling price of US$ 1,279,200 (or equivalent to Rp 15,990,000,000) At the date of sale, TN’s cash on hand and in banks balance amounted to US$ 439, and thus net proceeds received by the Company amounted to US$ 1,278,761. Gain from the sale of subsidiary amounted to US$ 169 (or equivalent to Rp 2,098,890) is recognized in the consolidated statement of comprehensive income. At the date of sale, TN’s total assets exclude cash on hand and in banks amounted to US$ 1,280,000 and total liabilities amounted to US$ 607.
Komisaris, Karyawan
Direksi,
Komite
Audit
dan
d.
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Independen Dewan Direksi Direktur Utama (tidak terafiliasi) Direktur
Members of the Company’s Boards of Commissioners and Directors as of December 31, 2014 and 2013 are as follows:
Veny Indrawati Supandi W.S Jokky Wahyoedi Hidayat Djoko Purwanto
Susunan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut: Komite Audit Ketua Anggota Anggota Sekretaris Perusahaan
Commissioners, Directors, Audit Committee and Employees
Board of Commissioners President Commissioner Independent Commissioner Board of Directors President Director (unaffiliated) Director Members of the Company’s Audit Committee as of December 31, 2014 and 2013 are as follows:
Supandi W.S Chandy Williem Agnes Lew Dermawan Ahmad Fadhil
Audit Committee Chairman Member Member Corporate Secretary
Personil manajemen kunci Perusahaan memiliki kewenangan dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan aktivitas Perusahaan. Seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi (selain Komisaris Independen) merupakan manajemen kunci Perusahaan.
Key management personnel of the Company are those persons having the authority and responsibility for planning, directing and controlling the activities of the Company. All members of the Boards of Commissioners and Directors (except Independent Commissioner) are considered as key management personnel of the Company.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Perusahaan dan entitas anaknya memiliki masingmasing 940 dan 122 karyawan tetap (tidak diaudit).
As of December 31, 2014 and 2013, the Company and its subsidiaries had a total of 940 and 122 permanent employees (unaudited), respectively.
13
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 Dan 2013 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
1.
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2014 And 2013 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan) eksplorasi e. Area pengembangan
f.
1. dan
eksploitasi/
GENERAL (continued) e.
Exploration and exploitation/development areas
Batubara
Coal
DS, entitas anak, memiliki wilayah eksplorasi dan eksploitasi berdasarkan Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi (IUP-OP) No. 545/K.835/2009 tanggal 16 Oktober 2009 atas nama DS, yang berlaku selama 22 tahun. Luas Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP) adalah sebesar 9.384 hektar di mana 7.489 hektar yang berada dalam kawasan Hutan Produksi (HP) dan hutan Produksi Terbatas (HPT).
DS, a subsidiary, has exploration and exploitation area covered by Mining Business License for Production Operation (IUP-OP) No. 545/K.835/2009 dated October 16, 2009 under its own name DS, which is valid for 22 years. The area covered by the Mining Business License (WIUP) is approximately 9,384 hectares on which 7,489 hectares are located in Production Forest (PF) and Limited Production Forest (LPF).
Berdasarkan rencana kerja tambang, pertimbangan teknis Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Kalimantan Timur dan rekomendasi yang diberikan oleh Gubernur Kalimantan Timur yang dapat digunakan untuk pinjam pakai adalah 7.377,7 hektar. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, DS sedang dalam proses permohonan IPPKH di daerah Kalimantan. Area tersebut terletak di Desa Lingau, Kecamatan Nyuatan, Kabupaten Kutai Barat, Provinsi Kalimantan Timur.
Based on the mine work plan, technical consideration of Department of Energy and Mineral Resources in East Kalimantan and the recommendations given by the Governor of East Kalimantan, the total area that can be used under the permit to use forest area (IPPKH) approximately, 7,377.7 hectares. As of the date of completion of consolidated financial statements, DS is still in the process of applying for the IPPKH in Kalimantan region. The mining area is located in Lingau Village, District Nyuatan, West Kutai, East Kalimantan Province.
Berdasarkan Laporan Eksekutif Review dan Verifikasi Sumberdaya dan Cadangan Batubara oleh ahli yang independen dan kompeten melalui nomor laporan 001/DE_PTDS/VI/2014 tanggal 13 Juni 2014, estimasi jumlah cadangan terbukti dan terkira yang dimiliki DS adalah sebesar 43.473.546 ton.
Based on the Executive Report on the Review and Verification of the Resources and Coal Reserves by an independent and component its report number expert through 001/DE_PTDS/VI/2014 dated June 13, 2014, the total estimated proved and probable reserves owned by DS totaling to 43,473,546 tons.
Penerbitan Laporan Keuangan Konsolidasian
f.
Laporan keuangan konsolidasian ini telah diotorisasi untuk diterbitkan oleh Dewan Direksi Perusahaan, selaku pihak yang bertanggung jawab atas penyusunan dan penyelesaian laporan pada tanggal keuangan konsolidasian, 20 Maret 2015.
Issuance of Statements
Consolidated
Financial
The consolidated financial statements have been authorized for issue by the Board of Directors of the Company, as the party responsible for the preparation and completion of the consolidated financial statements, on March 20, 2015.
14
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 Dan 2013 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2014 And 2013 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING a.
Dasar Penyajian Konsolidasian
Laporan
2.
Keuangan
SUMMARY POLICIES a.
OF
SIGNIFICANT
Basis of Preparation Financial Statements
of
ACCOUNTING Consolidated
Laporan keuangan konsolidasian atas Perusahaan dan entitas anaknya (bersama-sama sebagai “Kelompok Usaha”) telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK), yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Indonesia dari Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK - IAI) dan peraturan terkait yang diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), khususnya Peraturan No. VIII.G.7, Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM-LK No. Kep 347/BL/2012 tentang "Pedoman Pelaporan dan Pengungkapan Laporan Keuangan untuk Perusahaan Publik ".
The consolidated financial statements of the Company and its subsidiaries (together as "Group") have been prepared and presented in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards, which comprise of the Statements of Financial Accounting Standards (PSAK) and the Interpretation of Financial Accounting Standards (ISAK), issued by Indonesian Accounting Standards Board of the Indonesian Institute of Accountants (DSAK IAI) and the related Financial Services Authority’s (OJK) regulation particularly Rule No. VIII.G.7, Appendix of the Decision Decree of the Chairman of BAPEPAM-LK No. Kep 347/BL/2012 on “Guidelines for Financial Statements Reporting and Disclosures for Public Companies”.
Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian konsisten dengan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian pada tahun sebelumnya, kecuali untuk penerapan beberapa SAK baru yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2014 seperti yang diungkapkan dalam Catatan ini.
The accounting policies adopted in the preparation of the consolidated financial statements are consistent with those adopted in the preparation of the consolidated financial statements in the prior year, except for the adoption of several new SAK effective January 1, 2014 as disclosed in this Note.
Laporan keuangan konsolidasian, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian, disusun dengan dasar akrual. Laporan arus kas konsolidasian disusun berdasarkan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas atas dasar aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The consolidated financial statements, except for the consolidated statement of cash flows, are prepared under the accrual basis of accounting. The consolidated statement of cash flows has been prepared based on the direct method by classifying cash flows on the basis of operating, investing and financing activities.
Perlu dicatat bahwa estimasi akuntansi dan asumsi digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian. Estimasi dibuat berdasarkan pengetahuan dan pertimbangan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan yang terjadi. Hal-hal yang kompleks atau memerlukan tingkat pertimbangan yang lebih tinggi atau area di mana asumsi dan estimasi dapat berdampak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian diungkapkan di Catatan 3.
It should be noted that accounting estimates and assumptions are used in preparation of the consolidated financial statements. Although these estimates are based on management’s best knowledge and judgment of current events and actions, actual results may ultimately differ from those estimates. The areas involving a higher degree of judgment or complexity, or areas where assumptions and estimates are significant to the consolidated financial statements are disclosed in Note 3.
15
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 Dan 2013 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR (lanjutan) a.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
Dasar Penyajian Laporan Konsolidasian (lanjutan)
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2014 And 2013 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
PENTING
2.
Keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) a.
ACCOUNTING
Basis of Preparation of Consolidated Financial Statements (continued)
Pencabutan dan Penerbitan Standar Akuntansi Keuangan
Revocation and Issuance Accounting Standards
Berikut ini adalah ISAK baru dan Pencabutan PSAK (PPSAK) yang wajib berlaku untuk periode pelaporan yang dimulai sejak tanggal 1 Januari 2014:
Below are the new ISAK and Revocation of PSAK (PPSAK) which are mandatory for the first time for the financial period beginning January 1, 2014:
•
• ISAK No. 27 on “Transfer of Assets from Customers”. • ISAK No. 28 on “Extinguishing Financial Liabilities with Equity Instruments”. • ISAK No. 29 on “Stripping Costs in the Production Phase of a Surface Mine”.
• •
•
ISAK No. 27 tentang “Pengalihan Aset dari Pelanggan”. ISAK No. 28 tentang “Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas”. ISAK No. 29 tentang “Biaya Pengupasan Lapisan Tanah dalam Tahap Produksi pada Tambang Terbuka”. PPSAK No. 12 tentang “Pencabutan PSAK No. 33: Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Pertambangan Umum”.
of
Financial
• PPSAK No. 12 on “Revocation of PSAK No. 33: Stripping Activities and Environmental Management in General Mining”.
Sehubungan dengan penerapan pertama kali ISAK No. 29 di atas, entitas diwajibkan untuk mengakui aset pengupasan lapisan tanah ke saldo laba awal dari periode sajian yang paling awal apabila aset tersebut ternyata tidak dapat diatribusikan atas komponen badan bijih yang teridentifikasi. ISAK ini juga mengharuskan entitas yang selama ini mengalokasikan biaya pengupasan lapisan tanah sebagai bagian dari beban produksi untuk meninjau ulang dasar pengalokasiannya dan mengkapitalisasi bagian dari beban tersebut.
In accordance with the initial implementation of ISAK No. 29, mining entities are required to write-off existing stripping assets to opening retained earnings at the beginning of earliest period presented if the assets cannot be attributed to an identifiable component of an ore body. The interpretation also requires entities that presently allocate their stripping costs as a production cost to revisit their approach and capitalize a portion of their costs.
Pada tanggal 1 Januari 2014, Kelompok Usaha tidak memiliki saldo aset pengupasan lapisan tanah dan dengan demikian penerapan ISAK No. 29 di atas tidak memiliki dampak yang material terhadap jumlah-jumlah yang dilaporkan di dalam laporan keuangan konsolidasian untuk periode berjalan maupun periode-periode sebelumnya. Namun demikian, efektif 1 Januari 2014, Perusahaan telah merubah kebijakan akuntansinya untuk menyesuaikan dengan ketentuan transisi dari ISAK No. 29 tersebut.
As of January 1, 2014, the Group did not recognize any deferred stripping asset in its consolidated financial statements. Therefore, the implementation of ISAK No. 29 has no material impact on the amounts reported on the consolidated financial statements for the current or prior reporting periods. However, the implementation of ISAK No. 29 resulted to a change in the Company’s accounting policy in accordance with the transitional provision of the interpretation effective January 1, 2014.
Kelompok Usaha juga telah mengevaluasi bahwa penerbitan ISAK baru lain dan PPSAK di atas tidak menimbulkan dampak yang material terhadap laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The Group has also evaluated the impact of the other new ISAK and PPSAK to be immaterial on the consolidated financial statements.
16
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 Dan 2013 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR (lanjutan) b.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2014 And 2013 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
PENTING
2.
Dasar Konsolidasi
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) b.
ACCOUNTING
Basis of Consolidation
Entitas anak adalah seluruh entitas (termasuk entitas bertujuan khusus) di mana Kelompok Usaha memiliki kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional atasnya, biasanya melalui kepemilikan lebih dari setengah hak suara. Keberadaan dan dampak dari hak suara potensial yang saat ini dapat dilaksanakan atau dikonversi, dipertimbangkan ketika menilai apakah Kelompok Usaha mengendalikan entitas lain. Entitas anak dikonsolidasikan secara penuh sejak tanggal di mana pengendalian dialihkan kepada Perusahaan. Entitas anak tidak dikonsolidasikan lagi sejak tanggal Entitas Induk kehilangan pengendalian.
Subsidiaries are all entities (including special purpose entities) over which the Group has the power to govern the financial and operating policies generally accompanying a shareholding of more than one half of the voting rights. The existence and effect of potential voting rights that are currently exercisable or convertible are considered when assessing whether the Group controls another entity. Subsidiaries are fully consolidated from the date on which control is transferred to the Company. They are deconsolidated from the date on which that control ceases.
Seluruh transaksi signifikan antar entitas dan saldo akun, termasuk keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi telah dieliminasi. Kebijakan akuntansi Entitas Anak diubah jika diperlukan untuk memastikan konsistensi dengan kebijakan akuntasi yang diadopsi Kelompok Usaha.
All significant intercompany transactions and accounts balances, including unrealized gains or losses, have been eliminated. Accounting policies of Subsidiaries have been changed where necessary to ensure consistency with the policies adopted by the Group.
Kepentingan nonpengendali (NCI) merupakan bagian dari laba atau rugi dan aset neto Entitas Anak yang tidak diatribusikan secara langsung atau tidak langsung kepada Entitas Induk, yang disajikan secara terpisah masing-masing dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan sebagai bagian dari ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, yang disajikan secara terpisah dalam bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik perusahaan induk.
Non-controlling interests (NCI) represents the portion of the profit or loss and net assets of the subsidiaries not attributable, directly or indirectly, to owners of the Company, which are presented separately in the consolidated statement of comprehensive income and under the equity section of the consolidated statement of financial position, respectively, separately from the corresponding portion attributable to the owners of the parent company.
Rugi Entitas Anak yang tidak dimiliki sepenuhnya diatribusikan pada kepentingan nonpengendali bahkan jika itu mengakibatkan saldo defisit.
Losses of a non-wholly owned Subsidiary are attributed to the NCI even if that results in a deficit balance.
Kelompok Usaha memperlakukan transaksi dengan kepentingan nonpengendali sebagai transaksi dengan pemilik ekuitas Kelompok Usaha. Untuk pembelian dari kepentingan nonpengendali, selisih antara nilai wajar imbalan yang dibayar dan bagian yang diakuisisi atas jumlah tercatat aset neto Entitas Anak dicatat pada ekuitas. Keuntungan atau kerugian pelepasan kepentingan nonpengendali juga dicatat pada ekuitas.
The Group treats transactions with noncontrolling interests as transactions with equity owners of the Group. For purchases from noncontrolling interests, the difference between any consideration paid and the relevant share acquired of the carrying amount of net assets of the Subsidiary is recorded in equity. Gains or losses on disposals to non-controlling interests are also recorded in equity.
Ketika Kelompok Usaha tidak lagi memiliki pengendalian atau pengaruh signifikan, kepentingan yang masih tersisa atas entitas diukur kembali berdasarkan nilai wajarnya, dan perubahan jumlah tercatat diakui dalam laba rugi. Jumlah tercatat awal adalah sebesar nilai wajar untuk kepentingan pengukuran kembali kepentingan yang tersisa sebagai entitas asosiasi, ventura bersama atau aset keuangan.
When the Group ceases to have control or significant influence, any retained interest in the entity is remeasured to its fair value, with the change in carrying amount recognized in profit or loss. The fair value is the initial carrying amount for the purposes of subsequently accounting for the retained interest as an associate, joint venture or financial asset.
17
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 Dan 2013 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR (lanjutan) b.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2014 And 2013 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
PENTING
2.
Dasar Konsolidasi (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) b.
Di samping itu, jumlah yang sebelumnya diakui pada pendapatan komprehensif lain sehubungan dengan entitas tersebut dicatat seolah-olah Kelompok Usaha telah melepas aset atau liabilitas terkait. Hal ini dapat berarti bahwa jumlah yang sebelumnya diakui pada pendapatan komprehensif lain direklasifikasi ke laba rugi. c.
ACCOUNTING
Basis of Consolidation (continued) In addition, any amounts previously recognized in other comprehensive income in respect of that entity are accounted for as if the Group had directly disposed of the related assets or liabilities. This may mean that amounts previously recognized in other comprehensive income are reclassified to profit or loss.
Akuntansi untuk Kombinasi Bisnis
c.
Accounting for Business Combination
Kelompok Usaha menerapkan metode akuisisi untuk mencatat kombinasi bisnis. Imbalan yang dialihkan untuk akuisisi suatu entitas anak adalah sebesar nilai wajar aset yang dialihkan, liabilitas yang diakui terhadap pemilik pihak yang diakusisi sebelumnya dan kepentingan ekuitas yang diterbitkan oleh Kelompok Usaha. Imbalan yang dialihkan termasuk nilai wajar aset atau liabilitas yang timbul dari kesepakatan imbalan kontinjensi. Aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas serta liabilitas kontinjensi yang diambil alih dalam suatu kombinasi bisnis diukur pada awalnya sebesar nilai wajar pada tanggal akuisisi.
The Group applies the acquisition method to account for business combinations. The consideration transferred for the acquisition of a subsidiary is the fair value of the assets transferred, the liabilities incurred to the former owners of the acquiree and the equity interests issued by the Group. The consideration transferred includes the fair value of any asset or liability resulting from a contingent consideration arrangement. Identifiable assets acquired and liabilities and contingent liabilities assumed in a business combination are measured initially at their fair values at the acquisition date.
Kelompok Usaha mengakui kepentingan nonpengendali pada pihak yang diakuisisi baik sebesar nilai wajar atau sebesar bagian proporsional kepentingan nonpengendali atas aset neto pihak yang diakuisisi. Kepentingan nonpengendali disajikan di ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari ekuitas pemilik entitas induk.
The Group recognizes any non-controlling interest in the acquiree on an acquisitionbyacquisition basis, either at fair value or at the non-controlling interest’s proportionate share of the acquiree’s net assets. Non-controlling interest is reported as equity in the consolidated statement of financial position, separate from the owner of the parent’s equity.
Biaya yang terkait dengan akuisisi dibebankan pada saat terjadinya.
Acquisition-related costs are expensed as incurred.
Selisih imbalan yang dialihkan, jumlah kepentingan nonpengendali pada pihak yang diakuisisi dan nilai wajar pada tanggal akuisisi dari kepentingan ekuitas sebelumnya pada pihak yang diakuisisi yang melebihi nilai wajar bagian Kelompok Usaha atas aset neto yang dapat diidentifikasi yang diakuisisi dicatat sebagai goodwill. Jika jumlah ini lebih rendah dari nilai wajar aset neto entitas yang diakuisisi dalam kasus pembelian dengan diskon, selisihnya diakui langsung dalam laba rugi.
The excess of the consideration transferred, the amount of any non-controlling interest in the acquiree and the acquisition-date fair value of any previous equity interest in the acquiree over the fair value of the Group’s share of the identifiable net assets acquired is recorded as goodwill. If this is less than the fair value of the net assets of the subsidiary acquired in the case of bargain purchase, the difference is recognized directly in the profit or loss.
\
18
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 Dan 2013 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR (lanjutan) d.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2014 And 2013 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
PENTING
2.
Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) d.
(a) Mata Uang Fungsional dan Penyajian
Foreign Currency Balances
ACCOUNTING
Transactions
and
(a) Functional and Presentation Currency
Mata uang fungsional Perusahaan adalah Rupiah Indonesia. Entitas anak menentukan mata uang fungsional mereka sendiri dan akun-akun yang termasuk dalam laporan keuangan masing-masing entitas anak diukur dengan menggunakan mata uang fungsional.
The functional currency of the Company is Indonesian Rupiah (Rupiah). The Subsidiaries determine their own functional currency and accounts included in the financial statements of each subsidiary are measured using that functional currency.
Mata uang penyajian yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah Dolar Amerika Serikat ($AS). Pada setiap akhir periode pelaporan, aset dan liabilitas Perusahaan dan entitas anaknya dijabarkan ke dalam mata uang penyajian dengan spot rate yang merupakan kurs yang berlaku pada akhir periode pelaporan dan laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dijabarkan dengan kurs rata-rata selama periode tersebut. Selisih yang timbul dari penjabaran laporan keuangan Perusahaan dan entitas anaknya termasuk dalam pendapatan komprehensif lain dan disajikan sebagai bagian dari "Selisih Kurs atas Penjabaran Laporan Keuangan" dalam laporan perubahan ekuitas konsolidasian.
The presentation currency used in the preparation of the consolidated financial statements is the United States Dollar (USD). At the end of each reporting period, the assets and liabilitsies of the Company and its Subsidiaries are translated into the presentation currency at the spot rate which is the exchange rate prevailing at the end of the reporting period and their consolidated statements of comprehensive income are translated at the average rate during the period. The resulting differences arising from translations of the financial statements of the Company and its Subsidiaries are included in other comprehensive income and presented as part of “Exchange Difference on Financial Statements Translation” in the consolidated statements of changes in equity.
(b) Transaksi dan Saldo
(b) Transactions and Balances
Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang fungsional masingmasing Perusahaan dan entitas anak dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi.
Foreign currencies transactions are translated in to respective functional currency of the Company and its subsidiaries using the exchange rates prevailing at the dates of the transactions.
Aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan dengan kurs yang berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. Bagian non-moneter yang diukur dalam nilai historis dalam mata uang asing tidak ditranslasi kembali.
Monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are translated at the rate of exchange ruling at the consolidated statement of financial position date. Non-monetary items that are measured in terms of historical cost in a foreign currency are not retranslated.
Selisih kurs yang timbul dari penyelesaian akun moneter dan penjabaran kembali akun moneter termasuk ke dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Exchange differences arising on the settlement of monetary items and on retranslation of monetary items are included in the consolidated statement of comprehensive income.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, nilai tukar yang digunakan berdasarkan kurs tengah yang diterbitkan Bank Indonesia adalah masing-masing Rp 12.440 dan Rp 12.189.
As of December 31, 2014 and 2013, the exchange rate used based on the middle rate published by Bank Indonesia was Rp 12,440 and Rp 12,189, respectively.
19
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 Dan 2013 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR (lanjutan) e.
f.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2014 And 2013 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
PENTING
2.
Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) e.
ACCOUNTING
Transactions with Related Parties
Sesuai dengan PSAK No. 7 (Revisi 2010) tentang “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”, Kelompok Usaha menganggap pihak yang dianggap berelasi jika salah satu pihak memiliki kemampuan untuk mengendalikan (dengan cara kepemilikan langsung maupun tidak langsung) atau mempunyai pengaruh signifikan (dengan cara partisipasi dalam kebijakan keuangan dan operasional) selama pihak lain berpartisipasi dalam keputusan kebijakan keuangan dan operasional.
In accordance with PSAK No. 7 (Revised 2010), “Related Party Disclosures”, the Group parties are considered to be related if one party has the ability to control (by way of ownership, directly or indirectly) or exercise significant influence (by way of participation in the financial and operating policies) over the other party in making financial and operating decisions.
Seluruh transaksi yang signifikan dengan pihakpihak berelasi telah diungkapkan dalam Catatan 33 atas laporan keuangan konsolidasian.
All significant transactions with related parties are disclosed in Note 33 to the consolidated financial statements.
Instrumen Keuangan
f.
Financial Instruments
Aset Keuangan
Financial Assets
Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan di mana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset keuangan dalam jangka waktu yang ditetapkan oleh pasar yang bersangkutan.
All financial assets are recognized and derecognized on trade date where the purchase or sale of a financial asset is under a contract whose terms require delivery of the financial asset within the timeframe established by the market place concerned.
Kelompok Usaha mengklasifikasikan aset keuangannya dalam kategori berikut: (i) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, (ii) pinjaman yang diberikan dan piutang, (iii) investasi dimiliki hingga jatuh tempo dan (iv) aset keuangan yang tersedia untuk dijual.
The Group classifies its financial assets in the following categories: (i) financial assets at fair value through profit or loss, (ii) loans and receivables, (iii) held to maturity investment and (iv) available for sale financial assets.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Kelompok Usaha hanya memiliki aset keuangan diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan yang tidak diperoleh di pasar aktif. Hal tersebut termasuk dalam aset lancar yang jatuh tempo kurang dari dua belas bulan, jika tidak, mereka diklasifikasikan sebagai aset tidak lancar. Pinjaman yang diberikan dan piutang Kelompok Usaha terdiri dari kas dan bank, investasi jangka pendek, piutang usaha, piutang lain-lain, kas yang dibatasi penggunaannya dan uang jaminan di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.
As at December 31, 2014 and 2013, the Group only had financial assets classified as loans and receivables. Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. They are included in current assets for maturities shorter than twelve months; otherwise, they are classified as noncurrent assets. The Group loans and receivables comprised of cash on hand and in banks, short-term investment, trade receivables, other receivables, restricted cash and refundable deposits in the consolidated statement of financial position.
20
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 Dan 2013 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR (lanjutan) f.
g.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2014 And 2013 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
PENTING
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) f.
ACCOUNTING
Financial Instruments (continued)
Aset Keuangan (lanjutan)
Financial Assets (continued)
Pinjaman yang diberikan dan piutang pada awalnya diakui sebesar nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai. Aset keuangan dihentikan pengakuannya ketika hak untuk menerima arus kas dari aset tidak lagi ada atau telah ditransfer dan Kelompok Usaha telah secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat kepemilikan.
Loans and receivables are initially recognized at fair value plus transaction costs and subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method less any impairment. Financial assets are derecognized when the rights to receive cash flows from the assets have ceased to exist or have been transferred and the Group has transferred substantially all risks and rewards of ownership.
Liabilitas Keuangan
Financial Liabilities
Kelompok Usaha mengklasifikasikan liabilitas keuangannya dalam dua kategori (i) pada nilai wajar melalui laba rugi dan (ii) liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
The Group classifies its financial liabilities into two categories (i) at fair value through profit or loss and (ii) financial liabilities measured at amortized cost.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Kelompok Usaha hanya memiliki liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi yang terdiri dari hutang usaha, hutang lain-lain, beban masih harus dibayar, hutang bank, hutang pihak berelasi, hutang sewa pembiayaan dan hutang pembiayaan konsumen. Setelah pengakuan awal yang sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, Kelompok Usaha mengukur liabilitas keuangan pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif. Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat liabilitas tersebut dihentikan atau dibatalkan atau telah kadaluarsa.
As at December 31, 2014 and 2013, the Group only had financial liabilities measured at amortized cost that comprised of trade payables, other payables, accrued expenses, bank loan, due to related party, obligation under finance lease and consumer finance payable. After the initial recognition which is at fair value plus transaction costs, the Group measures all financial liabilities at amortized cost using effective interest rate method. Financial liabilities are derecognized when the obligation under the liability is discharged or cancelled or expired.
Saling Hapus Aset dan Liabilitas Keuangan
Offsetting Liabilities
Aset dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai netonya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, jika dan hanya jika, Kelompok Usaha 1) saat ini memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan 2) berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
A financial asset and a financial liability is offset and the net amount is presented in the consolidated statement of financial position when, and only when, the Group 1) currently has a legally enforceable right to set off the recognized amounts; and 2) intends either to settle on a net basis, or to realize the asset and settle the liability simultaneously.
Penurunan Nilai Aset Keuangan
g.
Pada setiap periode pelaporan, manajemen menilai apakah terdapat bukti yang objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti objektif penurunan nilai.
of
Financial
Assets
and
Impairment of Financial Assets At each reporting period, management assesses whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired. A financial asset or a group of financial assets is impaired and impairment losses are incurred, if and only if, there is an objective evidence of impairment.
21
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 Dan 2013 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR (lanjutan) g.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2014 And 2013 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
PENTING
2.
Penurunan Nilai Aset Keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) g.
ACCOUNTING
Impairment of Financial Assets (continued)
Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, kerugian diukur sebagai selisih antara jumlah tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan pada suku bunga efektif awal dari aset keuangan. Jumlah tercatat aset tersebut dikurangi baik secara langsung maupun melalui penggunaan akun penyisihan. Jumlah kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
For financial asset measured at amortized cost, loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows discounted at original effective interest rate of the financial assets. The carrying amount of the asset shall be reduced either directly or through the use of an allowance account. The amount of the loss is recognized in the consolidated statement of comprehensive income.
Manajemen awalnya menentukan apakah terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual. Jika Kelompok Usaha menentukan tidak terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual apakah signifikan atau tidak, itu termasuk dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai secara kolektif penurunan nilai.
Management initially assesses whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant. If the Group determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset whether significant or not, it includes the asset in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment.
h. Persediaan
h.
Inventories
Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi neto. Biaya perolehan persediaan meliputi seluruh biaya pembelian dan biaya lainnya yang timbul sampai persediaan berada dalam kondisi dan lokasi saat ini di mana ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang. Nilai realisasi neto adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha normal dikurangi estimasi biaya yang diperlukan untuk melaksanakan penjualan.
Inventories are stated at the lower of cost or net realizable value. The cost of inventories includes all costs of purchase and other costs incurred in bringing the inventories to their present location and condition. The cost is determined using the weighted-average method. Net realizable value is the estimated selling price in the ordinary course of business less the estimated costs necessary to make the sale.
Ketika persediaan dijual, jumlah tercatat persediaan tersebut diakui sebagai beban pada tahun di mana pendapatan terkait diakui.
When inventories are sold, the carrying amount of those inventories is recognized as an expense in the year in which the related revenue is recognized.
Penyisihan penurunan nilai persediaan karena keusangan, kerusakan, kehilangan dan lambatnya perputaran ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan masing-masing persediaan untuk mencerminkan nilai realisasi neto pada akhir periode pelaporan. Penyisihan penurunan nilai persediaan ke nilai realisasi neto dan seluruh kerugian persediaan diakui sebagai beban pada periode penurunan nilai atau kerugian terjadi.
Provision for decline in value of inventory due to obsolescence, damage, loss and slow movement is determined based on a review of the condition of individual inventory to reflect its net realizable value at the end of the reporting period. The amount of any allowance for impairment to net realizable value and all losses of inventories are recognized as an expense in the period the write-down or loss occurs.
Jumlah setiap pemulihan penyisihan penurunan nilai persediaan karena kenaikan nilai realisasi neto, diakui sebagai pengurangan terhadap jumlah persediaan yang diakui sebagai beban pada periode terjadinya pemulihan tersebut.
The amount of any reversal of any allowance for write-down of inventories, arising from an increase in net realizable value, is recognized as a reduction in the amount of inventories recognized as an expense in the period in which the reversal occurs.
22
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 Dan 2013 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR (lanjutan) i.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2014 And 2013 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
PENTING
2.
Biaya Dibayar di Muka
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) i.
Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat dengan menggunakan metode garis lurus. j.
ACCOUNTING
Prepaid Expenses Prepaid expenses are amortized over their beneficial periods using the straight-line method.
Aset Tetap
j.
Property and Equipment
Pada saat pengakuan awal, aset tetap diukur pada biaya perolehan yang meliputi harga pembelian dan biaya lainnya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diperlukan. Setelah pengakuan awal, Kelompok Usaha menggunakan model biaya di mana seluruh aset tetap diukur sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai (jika ada).
At initial recognition, property and equipment are measured at cost which includes the purchase price and other costs directly attributable to bring the asset to the present location and condition. After initial recognition, the Group uses the cost model in which all property and equipment are measured at cost less accumulated depreciation and accumulated impairment losses (if any).
Biaya setelah perolehan awal termasuk dalam jumlah tercatat aset atau diakui sebagai aset yang terpisah, mana yang lebih tepat, ketika terdapat kemungkinan bahwa manfaat ekonomi di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke Kelompok Usaha dan biaya tersebut dapat diukur secara andal. Jumlah tercatat komponen yang diganti dihentikan pengakuannya pada periode di mana pada saat penggantian tersebut terjadi. Seluruh biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan ke dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Subsequent cost are included in the asset’s carrying amount or recognized as a separate asset, as appropriate, when it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the Group and the cost of the item can be reliably measured. The carrying amount of the replaced part is derecognized during the financial period in which they are incurred. All other repairs and maintenance are charged to the consolidated statement of comprehensive income.
Penyusutan dihitung menggunakan metode garis lurus untuk mencatat jumlah penyusutan selama estimasi manfaat ekonomi sebagai berikut:
Depreciation is calculated using straight-line method to write off the depreciable amount over their estimated useful lives as follows:
Tahun / Years Bangunan Prasarana Kendaraan dan alat berat Peralatan dan inventaris kantor
20 4-6 4-8 4-8
Buildings Infrastructure Vehicles and heavy equipment Office equipment and fixture
Masa manfaat ekonomi, nilai residu dan metode penyusutan aset tetap ditelaah setiap periode pelaporan dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi akuntansi tersebut berlaku prospektif.
The estimated useful lives, residual values and depreciation method of property and equipment are reviewed at each reporting period with the effect of any changes in accounting estimates accounted for on a prospective basis.
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi rugi penurunan nilai. Aset dalam penyelesaian akan direklasifikasi ke aset tetap yang bersangkutan pada aset tersebut saat selesai dan siap untuk digunakan. Penyusutan mulai dibebankan pada tanggal aset tersebut siap digunakan.
Construction in progress is stated at cost less any impairment losses. Construction in progress is reclassified to appropriate property and equipment account when completed and ready for use. Depreciation is charged from the date the assets are ready for use.
23
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 Dan 2013 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR (lanjutan) j.
k.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2014 And 2013 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
PENTING
2.
Aset Tetap (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) j.
ACCOUNTING
Property and Equipment (continued)
Aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomi masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya.
An item of property and equipment is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal.
Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset tetap) diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada periode aset tersebut itu dihentikan pengakuannya.
Any gain or loss arising from derecognition of the asset, calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the item, is recognized in consolidated statement of comprehensive income in the period the item is derecognized.
Properti Pertambangan dan Biaya Eksplorasi dan Evaluasi
k.
Mining Properties and Exploration and Evaluation Assets
Kegiatan eksplorasi dan evaluasi melibatkan pencarian mineral, penentuan kelayakan teknis dan penilaian kelayakan komersial dari sebuah sumber daya teridentifikasi. Kegiatan tersebut meliputi:
Exploration and evaluation activities involve the search for mineral resources, the determination of technical feasibility and the assessment of commercial viability of an identified resource. Such activities include:
(i)
(i)
pengumpulan data eksplorasi melalui topografi, studi geokimia dan geofisika;
gathering exploration data through topographical, geochemical and geophysical studies; (ii) exploratory drilling, trenching and sampling; (iii) determining and examining the volume and grade of the resource; and (iv) surveying transportation and infrastructure requirements.
(ii) pengeboran, penggalian dan sampel; (iii) menentukan dan memeriksa volume dan kualitas sumber daya; dan (iv) meneliti persyaratan transportasi dan infrastruktur. Biaya administrasi yang tidak langsung dapat diatribusikan dengan suatu daerah eksplorasi khusus dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Biaya lisensi yang dibayar sehubungan dengan hak untuk mengeksplorasi di daerah eksplorasi yang ada dikapitalisasi dan diamortisasi selama jangka waktu lisensi atau izin.
Administration costs that are not directly attributable to a specific exploration area are charged to consolidated statement of comprehensive income. License costs paid in connection with a right to explore in an existing exploration area are capitalized and amortized over the term of the license or permit.
Biaya eksplorasi dan evaluasi (termasuk amortisasi atas biaya lisensi yang dikapitalisasi) dikapitalisasi pada saat terjadinya, kecuali dalam keadaan berikut:
Exploration and evaluation costs (including amortization of capitalized license costs) are capitalized as incurred, except in the following circumstances:
(i)
sebelum memperoleh hak hukum untuk mengeksplorasi suatu wilayah tertentu; (ii) setelah dapat dibuktikan dengan kelayakan teknis dan komersial atas penambangan sumber daya mineral atau ditemukannya cadangan terbukti.
(i)
Kapitalisasi biaya eksplorasi dan evaluasi dicatat dalam akun "Aset Eksplorasi dan Evaluasi" dan selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan dikurangi penyisihan penurunan nilai. Aset tersebut tidak disusutkan karena belum tersedia untuk digunakan tetapi ditelaah untuk indikasi penurunan nilai.
Capitalized exploration and evaluation costs are recorded under “Exploration and Evaluation Assets” and are subsequently measured at cost less any allowance for impairment. Such assets are not depreciated as they are not available for use but monitored for indications of impairment.
before the legal rights to explore a specific area are obtained; (ii) after the technical feasibility and commercial viability of extracting a mineral resource are demonstrable or proven reserves are discovered.
24
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 Dan 2013 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR (lanjutan) k.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2014 And 2013 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
PENTING
2.
Properti Pertambangan dan Biaya Eksplorasi dan Evaluasi (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) k.
ACCOUNTING
Mining Properties and Exploration and Evaluation Assets (continued)
Apabila suatu penurunan potensial terindikasi, penilaian dilakukan untuk setiap area of interest dalam kaitannya dengan kelompok aset operasi terkait (yang merupakan unit penghasil kas) terhadap eksplorasi yang diterkait tersebut. Sejauh biaya eksplorasi dan evaluasi tidak diharapkan untuk dipulihkan, biaya tersebut dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Where a potential impairment is indicated, an assessment is performed for each area of interest in conjunction with the group of operating assets (representing a cash generating unit) to which the exploration is attributed. To the extent that deferred exploration and evaluation costs are not expected to be recovered, it is charged to consolidated statement of comprehensive income.
Arus kas terkait dengan kapitalisasi biaya eksplorasi dan evaluasi diklasifikasikan sebagai arus kas dari aktivitas investasi dalam laporan arus kas konsolidasian, sedangkan arus kas terkait dengan biaya eksplorasi dan evaluasi yang dibiayakan diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi.
Cash flows associated with capitalized exploration and evaluation costs are classified as investing activities in the consolidated statement of cash flows, while cash flows in respect of exploration and evaluation costs that are expensed are classified as operating activities.
Ketika cadangan terbukti telah ditentukan, aset eksplorasi dan evaluasi direklasifikasi ke "Tambang dalam pembangunan", yang merupakan bagian dari "Properti Pertambangan". Semua biaya pengembangan setelah perolehan awal yang berkaitan dengan pembangunan infrastruktur yang dibutuhkan untuk mengoperasikan tambang dikapitalisasi dan diklasifikasikan sebagai "Tambang dalam pembangunan”. Biaya pengembangan dicatat bersih setelah dikurangi hasil penjualan atas mineral yang diekstraksi selama tahap pengembangan.
When proven reserves are determined, exploration and evaluation assets are reclassified to “Mines under development”, which are included in “Mining Properties”. All subsequent development costs relating to construction of infrastructure required to operate the mine is capitalized and classified as “Mines under development”. Development costs are net of proceeds from the sale of mineral extracted during the development phase.
Pada saat pengembangan telah selesai, semua aset yang termasuk dalam “Tambang dalam pembangunan” direklasifikasikan ke “Tambang berproduksi” dalam properti pertambangan atau ke dalam komponen lain dalam aset tetap. Tambang berproduksi dicatat sebesar biaya perolehan, dikurangi dengan akumulasi amortisasi dan rugi penurunan nilai, jika ada.
Once development is completed, all assets included in “Mines under development” are reclassified as either “Producing mines” under mining properties or into other component of fixed assets. Producing mines are stated at cost, less accumulated amortization and accumulated impairment losess, if any.
Properti pertambangan mencakup aset dalam tahap produksi dan pengembangan, serta aset yang ditransfer dari aset eksplorasi dan evaluasi. Properti pertambangan dalam tahap pengembangan tidak diamortisasi sampai tahapan produksi dimulai.
Mining properties include assets in production and in development stages, and assets transferred from exploration and evaluation assets. Mining properties in development are not amortized until production commences.
Pada saat proyek konstruksi tambang bergerak ke tahap produksi, kapitalisasi atas konstruksi tambang tertentu biaya tersebut dan dicatat sebagai bagian dari biaya persediaan atau dibebankan, kecuali untuk biaya yang memenuhi syarat untuk kapitalisasi yang berkaitan dengan penambahan dan pengembangan aset pertambangan dan pengembangan cadangan ditambang.
When a mine construction project moves into the production stage, the capitalization of certain mine construction costs ceases and costs are either regarded as part of the cost of inventory or expensed, except for costs which qualify for capitalization relating to additions and development of mining asset and development of mineable reserve.
25
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 Dan 2013 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR (lanjutan) k.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2014 And 2013 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
PENTING
2.
Properti Pertambangan dan Biaya Eksplorasi dan Evaluasi (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) k.
Akumulasi biaya dari tambang yang telah berproduksi diamortisasi dengan menggunakan metode unit produksi sepanjang cadangan tambang tersebut dapat dipulihkan secara ekonomis. l.
ACCOUNTING
Mining Properties and Exploration and Evaluation Assets (continued) The accumulated costs of producing mines are amortized on the unit-of-production method over the economically recoverable reserves of the respective mines.
Aset Takberwujud
l.
(a) Goodwill
Intangible Assets (a) Goodwill
Pengakuan awal goodwill dijabarkan pada Catatan 2b. Goodwill yang muncul atas akuisisi entitas anak disertakan dalam aset takberwujud.
Initial recognition of goodwill is described in Note 2b. Goodwill arises on acquisition of subsidiary is included in intangible assets.
Setelah pengakuan awal, goodwill diukur pada jumlah tercatat dikurangi akumulasi kerugian penurunan nilai.
After initial recognition, goodwill is measured at cost less any accumulated impairment losses.
(b) Hubungan terkait pelanggan
(b) Customer relationships
Hubungan terkait pelanggan yang diperoleh secara terpisah disajikan sebesar harga perolehan. Hubungan terkait pelanggan yang diperoleh sebagai bagian dari kombinasi bisnis diakui nilai wajar pada tanggal perolehannya. Hubungan terkait pelanggan memiliki masa manfaat yang terbatas dan dicatat sebesar harga perolehan dikurangi akumulasi amortisasi.
Separately acquired customer relationships are shown at historical cost. Customer relationships acquired in a business combination are recognized at fair value at acquisition date. Customer relationships have a finite useful life and carried at cost less accumulated amortization.
Amortisasi dihitung dengan menggunakan metode garis lurus untuk mengalokasikan harga perolehan hubungan terkait pelanggan selama estimasi masa manfaatnya 5 tahun.
Amortization is calculated using the straight-line method to allocate the cost of customer relationships over its estimated useful lives of 5 years.
(c) Piranti lunak komputer
(c)
Biaya perolehan perangkat lunak komputer untuk penggunaan internal dikapitalisasi dan dicatat sebagai aset takberwujud jika biaya bukan merupakan bagian integral dari piranti keras yang terkait. Akumulasi biaya tersebut diamortisasi menggunakan metode garis lurus selama estimasi masa manfaat 4 tahun yang diharapkan ketika perangkat lunak komputer secara substantif siap untuk digunakan.
Computer software The acquisition cost of computer software for internal use is capitalized and accounted for as an intangible asset if the cost is not an integral part of the related hardware. The accumulated cost is amortized on a straight line method basis over its expected useful lives of 4 years when the computer software is substantialy ready for its intended use.
26
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 Dan 2013 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR (lanjutan) l.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2014 And 2013 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
PENTING
2.
Aset Takberwujud (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) l.
(c) Piranti lunak komputer (lanjutan)
Computer software (continued) The estimated useful life and amortization method are reviewed at the end of each reporting period with the effect of any changes in estimate accounted for on a prospective basis.
m. Beban Ditangguhkan
m.
Pengeluaran signifikan yang terjadi yang dianggap memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun, ditangguhkan dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama periode yang diharapkan dapat memberikan manfaat dari pengeluaran tersebut. n.
Intangible Assets (continued) (c)
Taksiran masa manfaat dan metode amortisasi ditelaah pada setiap akhir periode pelaporan dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku secara prospektif.
ACCOUNTING
Deferred Charges Significant expenditures incurred which are considered to have a benefit of more than one year, are deferred and amortized applying the straight-line method over the period expected to benefit from such expenditures.
Sewa
n.
Leases
Suatu perjanjian, yang meliputi suatu transaksi atau serangkaian transaksi, merupakan perjanjian sewa atau mengandung sewa jika Kelompok Usaha menentukan bahwa perjanjian tersebut memberikan hak untuk menggunakan suatu aset atau sekelompok aset selama periode tertentu dengan imbalan suatu atau serangkaian pembayaran. Pertimbangan tersebut dibuat berdasarkan hasil evaluasi terhadap substansi perjanjian terlepas dari bentuk formal dari perjanjian sewa tersebut.
An arrangement, comprising a transaction or a series of transactions, is or contains a lease if the Group determines that the arrangement conveys a right to use a specific asset or assets for an agreed period of time in return for a payment or a series of payments. Such a determination is made based on an evaluation of the substance of the arrangement and is regardless of whether the arrangement takes the legal form of a lease.
(1)
(1) Operating lease
Sewa operasi Sewa di mana secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan secara efektif tetap dimiliki oleh lessor diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Pembayaran sewa operasi (dikurangi insentif yang diterima dari lessor) diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus selama periode manfaat yang diharapkan.
(2)
Leases under which substantially all the risks and benefits of ownership are effectively retained by the lessor are classified as operating leases. Operating lease payments, net of any incentives received from the lessor, are charged as an expense on a straight-line basis over the period of expected benefit.
Sewa pembiayaan
(2) Finance leases
Sewa atas aset tetap di mana Kelompok Usaha, sebagai lessee, menanggung seluruh risiko, dan manfaat dari kepemilikan aset secara substansial diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Pada awal sewa, sewa pembiayaan dicatat sebesar nilai yang terendah antara nilai wajar aset sewaan atau nilai kini dari pembayaran sewa minimum.
Leases of property and equipment where the Group, as lessee, has assumes substantially all the risks, and rewards of ownership are classified as finance lease. Finance leases are capitalized at the inception of the lease at the lower of the fair value of the leased property or the present value of the minimum lease payments.
27
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 Dan 2013 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR (lanjutan) n.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2014 And 2013 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
PENTING
2.
Sewa (lanjutan) (2)
(3)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) n.
Sewa pembiayaan (lanjutan)
Leases (continued) (2) Finance leases (continued)
Sesuai kewajiban sewa, dikurangi beban keuangan, disajikan sebagai hutang jangka pendek dan jangka panjang. Setiap pembayaran sewa dialokasikan sebagai hutang dan biaya keuangan. Biaya keuangan dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian selama masa sewa sehingga dapat menghasilkan suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo hutang setiap periode.
The corresponding rental obligations, net of finance charges, are included in shortterm and long-term payables. Each lease payment is allocated between the liability and finance cost. The finance cost is charged to the consolidated statement of comprehensive income over the lease period so as to produce a constant periodic rate of interest on the remaining balance of the liability for each period.
Aset sewa guna usaha disusutkan dengan kebijakan yang sama dengan yang diterapkan untuk aset tetap pemilikan langsung. Namun, ketika tidak ada kepastian yang memadai bahwa Kelompok Usaha akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa, maka aset sewaan disusutkan selama periode yang lebih pendek antara umur manfaat aset atau masa sewa.
Leased assets are depreciated using the same policies as applied to property and equipment under direct ownership. However, when there is no reasonable certainty that Group will obtain ownership by the end of the lease term, then the leased assets are depreciated over the shorter of the estimated useful life of the asset or the lease term.
Transaksi jual dan sewa kembali
(3) Sale-and-leaseback transaction
Transaksi jual dan sewa kembali melibatkan penjualan suatu aset dan penyewaan kembali aset yang sama. Dalam transaksi jual dan sewa kembali yang menghasilkan sewa pembiayaan, Kelompok Usaha telah menangguhkan dan mengamortisasi selama masa sewa keuntungan dari hasil penjualan dari jumlah tercatat aset sewaan. o.
ACCOUNTING
A sale and leaseback transaction involves the sale of an asset and leasing back of the same asset. In a sale and leaseback transaction which results in finance lease, the Group has deferred and amortized over the lease term the excess of the sales proceeds over the carrying amount of the leased asset.
Penurunan Nilai Aset Non-keuangan
o.
Impairment of Non-financial Asset
Pada setiap akhir periode pelaporan, Kelompok Usaha menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai aset (yaitu goodwill yang diperoleh dalam suatu kombinasi bisnis) diperlukan, maka Kelompok Usaha membuat estimasi formal jumlah terpulihkan aset tersebut.
The Group assesses at each annual reporting period whether there is an indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, or when annual impairment testing for an asset (i.e. goodwill acquired in a business combination) is required, the Group makes an estimate of the asset’s recoverable amount.
Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau UPK dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset atau kelompok aset lain.
An asset’s recoverable amount is the higher of the asset’s Cash Generating Units (CGU’s) fair value less costs to sell and its value in use, and is determined for an individual asset, unless the asset does not generate cash inflows that are largely independent of those from other assets or groups of assets.
28
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 Dan 2013 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR (lanjutan) o.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2014 And 2013 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
PENTING
2.
Penurunan Nilai Aset Non-keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) o.
Impairment (continued)
of
ACCOUNTING
Non-financial
Asset
Jika jumlah tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dipertimbangkan mengalami penurunan nilai dan jumlah tercatat aset diturunkan nilai menjadi sebesar nilai terpulihkannya. Kerugian penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan, jika ada, diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sesuai dengan kategori biaya yang konsisten dengan fungsi dari aset yang mengalami penurunan nilai.
Where the carrying amount of an asset exceeds its recoverable amount, the asset is considered impaired and is written down to its recoverable amount. Impairment losses of continuing operations, if any, are recognized in the consolidated statement of comprehensive income under expense categories that are consistent with the function of the impaired asset.
Untuk tujuan pengujian penurunan nilai, goodwill yang diperoleh dari suatu kombinasi bisnis, sejak tanggal akuisisi dialokasikan pada setiap Unit Penghasil Kas (UPK) dari Kelompok Usaha yang diharapkan dapat memberikan manfaat dari sinergi kombinasi bisnis tersebut, terlepas dari apakah aset atau liabilitas lain dari pihak yang diakuisisi ditetapkan atas UPK tersebut.
For the purpose of impairment testing, goodwill acquired in a business combination is, from the acquisition date, allocated to each of the cashgenerating units (CGU) that is expected to give benefit from the the combination, irrespective of whether other assets or liabilities of the acquire are assigned to those CGU.
Peninjauan atas penurunan nilai pada goodwill dilakukan setahun sekali atau dapat lebih sering apabila terdapat peristiwa atau perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya potensi penurunan nilai. Nilai tercatat dari goodwill dibandingkan dengan jumlah yang terpulihkan, yaitu jumlah yang lebih tinggi antara nilai pakai dan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual. Rugi penurunan nilai segera diakui dalam laba rugi dan selanjutnya tidak dibalik kembali.
Goodwill impairment reviews are undertaken annually or more frequently if events or changes in circumstances indicate a potential impairment. The carrying value of goodwill is compared to the recoverable amount, which is the higher of value-in-use (“VIU”) and the fair value less costs to sell. Any impairment losses is recognized immediately as an expense and is not subsequently reversed.
p. Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang
p.
Long-term Employee Benefits Liability
Kelompok Usaha menyediakan imbalan pasca kerja sesuai dengan Undang-undang No. 13/2003. Perhitungan liabilitas imbalan kerja jangka panjang didasarkan pada ketentuan di dalam Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dengan menggunakan metode aktuarial Projected Unit Credit.
The Group provides post employment benefits in accordance with Law No. 13/2003. The calculation of long-term employee benefits liability is based on Law No. 13/2003 regarding employment using the projected unit credit actuarial method.
Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti pada awal periode pelaporan diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja dari para pekerja dalam program.
The accumulated unrecognized actuarial gains and losses that exceed 10% of the present value of the defined benefit obligation at the beginning of the reporting period is recognized on the straight-line method over the expected average remaining working lives of the participating employees.
Jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diamortisasi dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested.
Past service cost is recognized immediately if the benefits are already vested, and otherwise is amortized on a straight-line basis over the average period until the benefits become vested.
29
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 Dan 2013 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR (lanjutan)
KEBIJAKAN
p. Liabilitas Imbalan (lanjutan)
AKUNTANSI
Kerja
Jangka
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2014 And 2013 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
PENTING
2.
Panjang
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) p.
Jumlah yang diakui sebagai liabilitas imbalan kerja jangka panjang pada laporan posisi keuangan konsolidasian merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan atau kerugian aktuarial yang belum diakui serta biaya jasa lalu yang belum diakui.
Employee Benefits Liability
The amount recognized as long-term employee benefits liability in the consolidated statement of financial position represents the present value of defined benefit obligation adjusted for unrecognized actuarial gains or losses and unrecognized past service cost.
q. Provisi
r.
Long-term (continued)
ACCOUNTING
q.
Provision
Provisi diakui jika Kelompok Usaha memiliki liabilitas kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) jika, sebagai akibat peristiwa masa lalu, besar kemungkinan penyelesaian liabilitas tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan jumlah liabilitas tersebut dapat diestimasi secara andal.
A provision is recognized when the Group has a present obligation (legal or constructive) where, as a result of a past event, it is probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation and a reliable estimate can be made of the amount of the obligation.
Provisi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi terbaik yang paling kini. Jika kemungkinan besar tidak terjadi arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi untuk menyelesaikan liabilitas tersebut, maka provisi dibatalkan.
The provision is reviewed at each reporting date and adjusted to reflect the current best estimate. If it is no longer probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation, the provision is reversed.
Restorasi, rehabilitasi dan pengeluaran lingkungan lainnya yang timbul selama tahap produksi dibebankan sebagai bagian dari biaya produksi.
Restoration, rehabilitation, and other environmental expenditures incurred during the production phase of operations are charged as part of the cost of production.
Tambahan Modal Disetor - Neto Tambahan modal disetor merupakan antara agio saham (yaitu kelebihan pemegang saham di atas nilai nominal) biaya-biaya saham yang terkait langsung penerbitan efek ekuitas Perusahaan penawaran umum (lihat Catatan 1b).
r.
Additional Paid-in Capital - Net
selisih setoran dengan dengan dalam
Additional paid-in capital includes the difference between the excess of paid-up capital share made by shareholders over its par value and the direct costs incurred in respect of the issuance of the Company’s shares in the public offering (see Note 1b).
Transaksi restrukturisasi entitas sepengendali dicatat dengan menggunakan metode yang sama seperti metode penyatuan kepemilikan. Selisih antara harga pengalihan dengan proporsi nilai buku aset neto entitas anak yang diakuisisi dicatat sebagai bagian dari "Tambahan modal disetor" pada bagian ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian dan selanjutnya tidak dapat diakui sebagai laba rugi realisasi maupun reklasifikasi ke saldo laba.
Restructuring transactions of entities under common control are accounted for using a method similar as the pooling of interest method. The difference between the transfer price and the proportionate book value of the acquired subsidiary’s net assets is recorded as part of “Additional paid-in capital” under the equity section of the consolidated statements of financial position and furthermore may not be recognized as realization of income or reclassification to retained earning.
s. Pengakuan Pendapatan dan Beban
s.
Pendapatan diukur pada nilai wajar dari imbalan yang diterima atau piutang. Pendapatan disajikan setelah dikurangi pajak pertambahan nilai, retur, potongan harga dan diskon.
Revenue and Expense Recognition Revenue is measured at fair value of the consideration received or receivable. Revenue is presented net of value added tax, returns, rebates and discounts.
30
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 Dan 2013 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR (lanjutan)
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2014 And 2013 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
PENTING
2.
s. Pengakuan Pendapatan dan Beban (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) s.
Expense
Recognition
Pendapatan diakui apabila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan mengalir kepada Kelompok Usaha dan pendapatan tersebut dapat diukur secara andal. Kriteria pengakuan tertentu berikut harus dipenuhi sebelum pengakuan pendapatan diakui:
Revenue is recognized when it is probable the economic benefits will flow to the Group and the revenue can be measured reliably. The following specific recognition criteria must be met before revenue recognition will be recognized:
-
Pendapatan yang timbul dari jasa penambangan diakui berdasarkan jasa yang diberikan kepada pelanggan, sesuai dengan syarat dan ketentuan dari setiap perjanjian layanan.
-
Revenue arising from mining services is recognized based on delivery of services to customer, in accordance with term and conditions of each service agreement.
-
Pendapatan dari penjualan barang diakui pada saat risiko dan manfaat kepemilikan secara signifikan telah dialihkan kepada pelanggan. Hal ini biasanya ketika barang diserahkan dan pelanggan telah menerima barang.
-
Revenue from the sale of goods is recognized when the significant risks and rewards of ownership have been transferred to the customer. This is usually taken as the time when the goods are delivered and the customer has accepted the goods.
-
Pendapatan dari sewa alat berat diakui dengan metode garis lurus selama masa sewa
-
Revenue from rental of heavy equipment is recognized using straight-line method over the lease term.
-
Uang muka yang diterima dari pelanggan untuk barang dan jasa yang akan diberikan pada periode berikutnya disajikan sebagai "Uang Muka Pelanggan" dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.
-
Advances received from customers for goods and services to be delivered in the subsequent period are presented as “Advances from Customers” in the consolidated statement of financial position.
-
Pendapatan bunga diakui atas dasar proporsi waktu dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
-
Interest income is recognized on a time proportion basis using the effective interest rate method.
Beban diakui pada saat terjadinya (basis akrual).
t.
Revenue and (continued)
ACCOUNTING
Expenses are recognized as incurred (accrual basis).
Pajak Penghasilan
t.
Income Tax
Beban pajak penghasilan meliputi jumlah beban pajak kini dan pajak tangguhan.
Income tax expense represents the sum of the current tax and deferred tax.
Pajak diakui sebagai pendapatan atau beban dan termasuk dalam laba rugi untuk periode berjalan, kecuali pajak yang timbul dari transaksi atau kejadian diakui di luar laba rugi. Pajak terkait dengan pos yang diakui dalam pendapatan komprehensif lain, diakui dalam pendapatan komprehensif lain dan pajak terkait dengan pos yang diakui langsung di ekuitas, diakui langsung di ekuitas.
Tax is recognized as income or an expense and included in profit and loss for the period, except to the extent that the tax arises from a transaction or event which is recognized outside profit or loss. Tax that relates to items recognized in other comprehensive income is recognized in other comprehensive income and tax that relates to items recognized directly in equity, is recognized in equity.
31
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 Dan 2013 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR (lanjutan) t.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2014 And 2013 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
PENTING
2.
Pajak Penghasilan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) t.
ACCOUNTING
Income Tax (continued)
Pajak Kini
Current Tax
Aset (liabilitas) pajak kini ditentukan sebesar jumlah ekspektasi restitusi dari (atau dibayarkan kepada) otoritas perpajakan yang dihitung menggunakan tarif pajak (dan peraturan perpajakan) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian.
Current tax asset (liability), which is determined by the amount of the expected refund (or payable to) the tax authorities, is calculated using tax rates (and tax laws) that have been enacted or substantively enacted at the consolidated statement of financial position date.
Manajemen secara berkala mengevaluasi jumlah yang dilaporkan di dalam Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) terkait dengan keadaan di mana peraturan pajak yang berlaku memerlukan interpretasi dan, jika diperlukan, manajemen akan menghitung provisi atas jumlah yang mungkin timbul.
Management periodically evaluates the amount reported in the Annual Tax Return (SPT) in relation to the circumstances in which the applicable tax regulations are subject to interpretation and, if necessary, the management will calculate the amount of fees that may arise.
Pajak Tangguhan
Deferred Tax
Pajak tangguhan diakui dengan menggunakan metode liabilitas atas perbedaan temporer antara dasar pajak aset dan liabilitas dengan jumlah tercatatnya untuk tujuan pelaporan keuangan pada akhir periode pelaporan.
Deferred tax is recognized using the liability method on temporary differences arising between the tax bases of assets and liabilities and their carrying amount for reporting purposes at the end of the reporting period.
Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak. Aset pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer yang dapat dikurangkan serta atas akumulasi rugi fiskal dan kredit pajak yang tidak dimanfaatkan sejauh realisasi atas manfaat pajak tersebut dimungkinkan.
Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences. Deferred tax assets are recognized for all deductible temporary differences and for the carryforward of unused tax losses and unused tax credits to the extent the realization of such tax benefit is probable.
Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah setiap akhir tanggal pelaporan dan dikurangi ketika tidak terdapat kemungkinan bahwa laba kena pajak akan tersedia dalam jumlah yang memadai untuk memanfaatkan seluruh atau sebagian aset pajak tangguhan tersebut. Aset pajak tangguhan yang belum diakui dinilai kembali pada akhir periode pelaporan dan diakui sepanjang besar kemungkinan bahwa laba kena pajak mendatang akan tersedia untuk dipulihkan.
The carrying amount of deferred tax assets is reviewed at the end of each reporting period and reduced to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable profit will be available to allow all or part of the deferred tax assets to be utilized. Unrecognized deferred tax assets are reassessed at the end of reporting period and are recognized to the extent that it has become probable that future taxable profits will allow the deferred tax assets to be recovered.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diekspektasikan akan berlaku ketika aset dipulihkan atau liabilitas diselesaikan berdasarkan tarif pajak (dan peraturan perpajakan) yang berlaku atau secara substansial telah diberlakukan pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian.
Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply to the year when the asset is realized or the liability is settled based on tax rates (and tax laws) that have been enacted or substantively enacted at the consolidated statement of financial position date.
32
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 Dan 2013 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR (lanjutan) t.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2014 And 2013 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
PENTING
2.
Pajak Penghasilan (lanjutan)
t.
ACCOUNTING
Income Tax (continued)
Pajak Tangguhan (lanjutan)
Deferred Tax (continued)
Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, kecuali bila berhubungan dengan transaksi yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas, dalam hal pajak tangguhan tersebut juga dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.
Deferred tax is charged to or credited in the consolidated statements of comprehensive income, except when it relates to items charged to or credited directly in equity, in which case the deferred tax is also charged to or credited directly in equity.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan dapat saling hapus, jika dan hanya jika, 1) terdapat hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus antara aset dan liabilitas pajak kini dan 2) aset serta liabilitas pajak tangguhan tersebut terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama.
Deferred tax assets and liabilities can be offset if, and only if, 1) there is a legally enforceble right to offset the current tax assets and liabilities and 2) the deferred tax assets and liabilities relate to the same taxable entity and the same taxation authority.
u. Laba (Rugi) Per Saham
v.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
u.
Earnings (Loss) per Share
Laba (rugi) per saham dasar dihitung dengan membagi laba (rugi) tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor penuh selama tahun berjalan.
Basic earnings or loss per share is computed by dividing the income or loss for the period attributable to owners of the parent by the weighted average number of issued and fully paid shares outstanding during the period.
Laba atau rugi per saham dilusian dihitung ketika Kelompok Usaha memiliki instrumen efek berpotensi saham biasa dilutif.
Diluted earnings or loss per share is calculated when the Group has instruments which are dilutive potential ordinary shares.
Operasi yang Dihentikan
v.
Discontinued Operation
Operasi yang dihentikan adalah komponen bisnis Kelompok Usaha, operasi dan arus kas yang dapat dengan jelas dibedakan dari sisa Kelompok Usaha, yang telah dilepaskan atau diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual, dan
A discontinued operation is a component of the Group’s business, the operations and cash flows of which can be clearly distinguished from the rest of the Group, that either has been disposed of, or is classified as held for sale, and
(a) mewakili lini usaha atau area geografis operasi utama yang terpisah;
(a) represents a separate major line of business or geographical area of operations; (b) is part of single co-ordinated plan to dispose of a separate major line of business or geographical area of operations; or (c) is a subsidiary acquired exclusively with a view to resale.
(b) sebagai bagian dari rencana tunggal terkoordinasi untuk melepaskan lini usaha besar atau area geografis operasi utama yang terpisah; atau (c) entitas anak yang diperoleh secara khusus dengan tujuan dijual kembali. Operasi dihentikan tidak termasuk hasil operasi yang dilanjutkan dan disajikan dalam jumlah tersendiri sebagai laba atau rugi setelah pajak dari operasi yang dihentikan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Discontinued operations are excluded from the results of continuing operations and are presented as a single amount as profit or loss after tax from discontinued operations in the consolidated statement of comprehensive income.
33
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 Dan 2013 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR (lanjutan)
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2014 And 2013 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
PENTING
2.
w. Informasi Segmen
3.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
w. Segment Information
Segmen usaha dilaporkan dengan cara yang sesuai dengan pelaporan internal yang dipersiapkan untuk pembuat keputusan operasional. Pembuat keputusan operasi adalah pihak yang bertanggung jawab untuk mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi.
Operating segments are reported in a manner consistent with the internal reporting provided to the chief operating decision maker. The chief operating decision maker is responsible for allocating resources and assessing performance of the operating segments.
Pendapatan, beban, hasil usaha, aset dan liabilitas segmen termasuk item-item yang dapat diatribusikan secara langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang memadai untuk segmen tersebut. Segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi antar Kelompok Usaha dieliminasi sebagai bagian dari proses konsolidasi.
Segment revenue, expenses, results, assets and liabilities include items directly attributable to a segment as well as those that can be allocated on a reasonable basis to that segment. They are determined before intragroup balances and intra-group transactions are eliminated.
PERTIMBANGAN, ESTIMASI AKUNTANSI YANG PENTING
DAN
ASUMSI
3.
CRITICAL ACCOUNTING JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Kelompok Usaha mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontinjensi, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam periode-periode pelaporan berikutnya.
The preparation of the Group’s consolidated financial statements requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets and liabilities, and the disclosure of contingent liabilities, at the end of the reporting period. Uncertainty about these assumptions and estimates could result in outcomes that require a material adjustment to the carrying amount of the asset or liability affected in future periods.
Pertimbangan Akuntansi
Kebijakan
Judgments in the Application of Accounting Policies
Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha, manajemen telah membuat pertimbangan-pertimbangan berikut ini, selain dari yang melibatkan estimasi, yang memiliki pengaruh paling signifikan terhadap jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian:
In the process of applying the Group's accounting policies, management has made the following judgments, apart from those involving estimations, which have the most significant effect on the amounts recognized in the consolidated financial statements:
Penentuan Mata Uang Fungsional
Determination of Functional Currency
Mata uang fungsional dari masing-masing entitas dalam Kelompok Usaha adalah mata uang dari lingkungan ekonomi utama di mana entitas tersebut beroperasi. Mata uang tersebut adalah mata uang yang mempengaruhi pendapatan dan biaya dari masing-masing entitas masing-masing.
The functional currency of each entity in the Group is the currency from the primary economic environment where such entity operates. Those currencies are the currencies that influence the revenues and costs of each respective entity.
Penentuan mata uang fungsional mungkin memerlukan pertimbangan karena berbagai kompleksitas, antara lain, entitas dapat bertransaksi di lebih dari satu mata uang dalam kegiatan usahanya sehari-hari.
The determination of functional currency may require judgment due to various complexity, among others, the entity may transact in more than one currency in its daily business activities.
dalam
Penerapan
34
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 Dan 2013 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
3.
PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) Pertimbangan dalam Akuntansi (lanjutan)
Penerapan
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2014 And 2013 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
ASUMSI
3.
Kebijakan
CRITICAL ACCOUNTING JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued) Judgments in the Application of Accounting Policies (continued)
Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan
Classification of Financial Assets and Financial Liabilities
Kelompok Usaha menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan apakah definisi yang ditetapkan dalam PSAK No. 55 (Revisi 2011) telah dipenuhi. Aset dan liabilitas keuangan diakui dan dikelompokkan sesuai dengan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha seperti diungkapkan pada Catatan 2f atas laporan keuangan konsolidasian.
The Group determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK No. 55 (Revised 2011). Financial assets and financial liabilities are accounted for and grouped in accordance with the Group’s accounting policies as disclosed in Note 2f to the consolidated financial statements.
Pajak Penghasilan
Income Taxes
Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan penyisihan atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti dalam kegiatan usaha normal. Kelompok Usaha mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan.
Significant judgment is involved in determining the provision for income taxes. There are certain transactions and computations for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business. The Group recognizes liabilities for expected tax issues based on estimates of whether additional taxes will be due.
Di mana hasil pajak yang dikeluarkan berbeda dengan jumlah yang awalnya diakui, perbedaan tersebut akan berdampak pada pendapatan pajak dan ketentuan pajak tangguhan pada periode di mana penentuan tersebut dilakukan. Jumlah tercatat hutang pajak penghasilan Kelompok Usaha diungkapkan di dalam Catatan 20b atas laporan keuangan konsolidasian.
Where the final tax outcome of these matters is different from the amounts that were initially recognized, such differences will impact the income tax and deferred tax provisions in the period in which such determination is made. The carrying amount of the Group's income taxes payable is disclosed in Note 20b to the consolidated financial statements.
Kapitalisasi Biaya Eksplorasi dan Evaluasi
Capitalization of Exploration and Evaluation Cost
Seperti diungkapkan dalam Catatan 2k, kebijakan akuntansi Kelompok Usaha untuk biaya eksplorasi dan evaluasi menimbulkan adanya sejumlah biaya yang dikapitalisasi untuk suatu area of interest yang dipertimbangkan dapat terpulihkan oleh kegiatan eksploitasi di masa depan atau penjualan. Kebijakan ini mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan berdasarkan asumsi tertentu untuk peristiwa dan keadaan di masa depan, khususnya tentang apakah operasi ekstraksi yang ekonomis dapat dilaksanakan. Pertimbangan tersebut dapat berubah seiring tersedianya informasi baru.
As disclosed in Note 2k, the Group’s accounting policy for exploration and evaluation cost results in certain items of expenditure being capitalized for an area of interest where it is considered likely to be recoverable by future exploitation or sale. This policy requires management to make judgment based on certain assumptions as to future events and circumstances, in particular whether an economically viable extraction operation can be established. Such judgment may change as new information becomes available.
Jika setelah dilakukan kapitalisasi biaya berdasarkan kebijakan, tidak tampak adanya kemungkinan pemulihan biaya, biaya yang dikapitalisasi tersebut akan dibebankan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
If, after having capitalized the expenditure under the policy, a judgment is made that recovery of the expenditure is unlikely, the capitalized amount will be charged to the consolidated statements of comprehensive income.
35
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 Dan 2013 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
3.
PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) Pertimbangan dalam Akuntansi (lanjutan)
Penerapan
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2014 And 2013 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
ASUMSI
3.
Kebijakan
CRITICAL ACCOUNTING JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued) Judgments in the Application of Accounting Policies (continued)
Sewa
Leases
Kelompok Usaha telah menandatangani beberapa perjanjian sewa. Berdasarkan perjanjian tersebut, Kelompok Usaha menilai apakah risiko dan manfaat secara signifikan telah dialihkan kepada Kelompok Usaha. Kelompok Usaha membukukan perjanjian sewa tersebut sebagai sewa pembiayaan jika risiko dan manfaat secara signifikan telah dialihkan kepada Kelompok Usaha, jika tidak sewa dicatat sebagai sewa operasi.
The Group has entered into several lease agreements. Based on the agreement, the Group assesses whether the significant risks and rewards have been transferred to the Group. The Group account for the lease agreement as finance lease if the significant risks and rewards have been transferred to the Group, otherwise the lease is accounted for as an operating lease.
Sumber Estimasi Ketidakpastian
Estimated Sources of Uncertainty
Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas untuk tahun keuangan berikutnya diungkapkan di bawah ini.
The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year are disclosed below.
Penurunan Piutang Usaha dan Piutang Lain-lain
Impairment of Receivables
Penurunan piutang usaha dan lain-lain terjadi jika terdapat bukti objektif bahwa Kelompok Usaha tidak dapat menagih seluruh atau sebagian nilai terutang sesuai dengan persyaratan awal hutang. Penilaian dilakukan pada setiap tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian dari ada tidaknya indikasi penurunan nilai atau apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang sebelumnya diakui pada tahun-tahun sebelumnya mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun.
Impairment of trade and other receivables is established when there is objective evidence that the Group will not be able to collect all amounts due according to original term of debts. An assessment is made at each consolidated statement of financial position date of whether there is any indication of impairment or whether there is any indication that an impairment loss previously recognized in prior years may no longer exist or may have decreased.
Di mana hasil aktual berbeda dari jumlah yang awalnya dinilai, perbedaan tersebut akan mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat piutang lain-lain dalam laporan keuangan tahun berikutnya. Jumlah tercatat dari piutang usaha dan lain-lain diungkapkan pada Catatan 7 dan 8 atas laporan keuangan konsolidasian.
Where the actual results differ from the amounts that were initially assessed, such differences will result in a material adjustment to the carrying amounts of other receivables within the next financial year. The carrying amount of the trade and other receivables are disclosed in Notes 7 and 8 to the consolidated financial statements.
Penurunan Persediaan
Impairment of Inventories
Kelompok Usaha telah membentuk penyisihan untuk persediaan usang dan lambatnya perputaran berdasarkan perkiraan persediaan yang akan dijual di masa yang akan datang dengan mempertimbangkan nilai realisasi neto dari persediaan tersebut.
The Group has established provision for obsolete and slow moving inventories based on estimate of future sale of the inventory items taking into consideration the net realizable value of the inventory items.
36
Trade
Receivables
and
Other
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 Dan 2013 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
3.
PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2014 And 2013 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
ASUMSI
3.
CRITICAL ACCOUNTING JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued)
Sumber Estimasi Ketidakpastian (lanjutan)
Estimated Sources of Uncertainty (continued)
Penurunan Persediaan (lanjutan)
Impairment of Inventories (continued)
Perhitungan penyisihan ini mempertimbangkan beberapa variabel, terutama waktu di mana persediaan tersebut diharapkan akan terjual dan tingkat harga di mana persediaan dapat dijual. Ketidakpastian yang terkait dengan faktor-faktor ini mengakibatkan jumlah realisasi akan berbeda dari jumlah tercatat persediaan yang dilaporkan. Jumlah tercatat persediaan diungkapkan di dalam Catatan 9 atas laporan keuangan konsolidasian.
The calculation of this provision involves estimating a number of variables, principally the year which the inventory items are expected to be sold and the price level at which the inventory items can be sold. Uncertainty associated with these factors may result in the ultimate realizable amount being different from the reported carrying amount of inventories. The carrying amount of the inventories is disclosed in Note 9 to the consolidated financial statements.
Masa Manfaat Aset Tetap
Useful Lives of Property and Equipment
Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus, aset tetap diestimasi berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis dari aset yang bersangkutan yang berkisar antara 4 hingga 20 tahun, suatu kisaran yang umumnya diperkirakan dalam industri sejenis.
The cost of property and equipment is depreciated on a straight-line basis over, the property and equipment's estimated economic useful lives. Management estimates the useful lives of these property and equipment to be within 4 to 20 years, a range that is generally thought of in similar industries.
Perubahan dalam pola pemakaian dan tingkat perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis serta nilai sisa dari aset tetap. Dan karenanya, biaya penyusutan masa depan memiliki kemungkinan untuk diubah. Jumlah tercatat aset tetap Kelompok Usaha pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian diungkapkan di dalam Catatan 13 atas laporan keuangan konsolidasian.
Changes in the expected level of usage and technological developments could impact the economic useful lives and the residual values of these assets, therefore, future depreciation charges could be revised. The carrying amount of the Group's property and equipment at the consolidated statement of financial position date is disclosed in Note 13 to the consolidated financial statements.
Masa Manfaat Aset Takberwujud
Useful Lives of Intangible Assets
Kelompok Usaha mengestimasi umur manfaat aset takberwujud yang berhubungan dengan piranti lunak dan hubungan terkait pelanggan. Estimasi umur manfaat tersebut ditelaah setiap tahun dan diperbaharui jika terjadi perbedaan perkiraan dari estimasi awal dikarenakan perubahan situasi pasar atau batasan lainnya. Namun terdapat kemungkinan hasil operasi masa yang akan datang terpengaruh secara material oleh perubahan estimasi yang terjadi dikarenakan perubahan faktor-faktor yang disebutkan di atas. Jumlah dan waktu biaya yang dicatat untuk setiap periode akan dipengaruhi oleh perubahan pada faktor-faktor dan keadaan. Penurunan nilai estimasi masa manfaat ekonomi aset takberwujud, kecuali goodwill, Kelompok Usaha akan menambah pencatatan beban amortisasi dan mengurangi nilai aset takberwujud. Jumlah tercatat aset takberwujud Kelompok Usaha pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian diungkapkan di dalam Catatan 14 atas laporan keuangan konsolidasian.
The Group estimates the useful life of the intangible assets for its various computer software and customer relationships. The estimated useful life of the intangible assets is reviewed annually and is update if expectations differ from previous estimates due to changes in market situations or other limits. It is possible, however, that future results of operations could be materially affected by changes in estimates brought about by changes in the factors mentioned above. The amount and timming of recorded expenses for any period would be affected by changes in these factors and circumstances. A reduction in the estimated useful life of the Group’s intangible assets, except goodwill, would increase its recorded amortization expenses and decrease its intangible assets. The carrying amount of the Group's intangible assets at the consolidated statement of financial position date is disclosed in Note 14 to the consolidated financial statements.
`
37
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 Dan 2013 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
3.
PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2014 And 2013 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
ASUMSI
3.
CRITICAL ACCOUNTING JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued)
Sumber Estimasi Ketidakpastian (lanjutan)
Estimated Sources of Uncertainty (continued)
Beban eksplorasi dan evaluasi
Exploration and evaluation expense
Kebijakan akuntansi Kelompok Usaha untuk biaya eksplorasi dan evaluasi mengakibatkan biaya tertentu dikapitalisasi untuk sebuah area of interest yang dianggap dapat dipulihkan oleh eksploitasi di masa depan atau penjualan atau di mana kegiatan tambang belum mencapai tahap tertentu yang memungkinkan dilakukan penilaian yang wajar atas keberadaan cadangan. Kebijakan ini mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi tertentu atas peristiwa dan keadaan di masa depan, khususnya apakah operasi eksploitasi dapat dilaksanakan secara ekonomis.
The Group’s accounting policy for exploration and evaluation expense results in certain items of expense being capitalised for an area of interest where they are considered likely to be recoverable through future exploitation or sale or where the activities have not reached a stage that permits a reasonable assessment of the existence of reserves. This policy requires management to make certain estimates and assumptions as to future events and circumstances, inparticular whether an economically viable extraction operation can be established.
Setiap perkiraan dan asumsi tersebut dapat berubah seiring tersedianya informasi baru. Jika, setelah dilakukan kapitalisasi atas biaya berdasarkan kebijakan ini, suatu pertimbangan dibuat bahwa pemulihan biaya dianggap tidak dimungkinkan, biaya yang telah dikapitalisasi tersebut akan dibebankan ke dalam laba rugi.
Any such estimates and assumptions may change as new information becomes available. If, after having capitalised the expenditure under the policy a judgement is made that the recovery of the expense is unlikely, the relevant capitalised amount will be written off to profit or loss.
Kegiatan pengembangan dimulai setelah dilakukan pengesahan proyek oleh tingkat manajemen yang berwenang. Pertimbangan diterapkan oleh manajemen dalam menentukan kelayakan suatu proyek secara ekonomis. Dalam melakukan pertimbangan ini, manajemen perlu membuat estimasi dan asumsi tertentu yang serupa dengan kapitalisasi biaya eksplorasi dan evaluasi yang dijelaskan di atas.
Development activities commence after a project is sanctioned by the appropriate level of management. Judgement is applied by management in determining whether a project is economically viable. In exercising this judgement, management is required to make certain estimates and assumptions similar to those described above for the capitalisation exploration and evaluation expense.
Setiap estimasi dan asumsi tersebut dapat berubah seiring tersedianya informasi baru. Jika, setelah kegiatan pengembangan dimulai, berdasarkan pertimbangan bahwa ternyata terjadi penurunan nilai aset dalam biaya pengembangan yang ditangguhkan, penurunan nilai tersebut akan dibebankan ke dalam laba rugi.
Any such estimates and assumptions may change as new information becomes available. If, after development activity has commenced, a judgement is made that a development asset is impaired, the appropriate amount will be written off to profit or loss.
Penurunan Nilai Aset Non-keuangan
Impairment of Non-financial Assets
Kelompok Usaha meninjau jumlah tercatat aset nonkeuangan pada setiap akhir tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian untuk menentukan apakah terdapat indikasi penurunan nilai. Jika terdapat indikasi, estimasi jumlah yang dapat dipulihkan akan dilakukan dan kerugian penurunan nilai akan diakui sejauh jumlah tercatat melebihi jumlah yang dapat dipulihkan.
The Group reviews the carrying amounts of the nonfinancial assets as at the end of each consolidated statement of financial position date to determine whether there is any indication of impairment. If any such indication exists, a formal estimate of recoverable amount is performed and an impairment loss is recognized to the extent that the carrying amount exceeds the recoverable amount.
38
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 Dan 2013 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
3.
PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2014 And 2013 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
ASUMSI
3.
CRITICAL ACCOUNTING JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued)
Sumber Estimasi Ketidakpastian (lanjutan)
Estimated Sources of Uncertainty (continued)
Penurunan Nilai Aset Non-keuangan (lanjutan)
Impairment of Non-financial Assets (continued)
Penentuan nilai wajar dan nilai pakai mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi tentang produksi yang diharapkan dan volume penjualan, harga komoditas (mengingat harga saat ini dan masa lalu, tren harga dan faktor-faktor terkait), cadangan dan lain-lain. Estimasi ini dan asumsi berdasarkan pada risiko dan ketidakpastian; maka ada kemungkinan bahwa perubahan dalam situasi akan mengubah proyeksi ini, yang mungkin berdampak pada jumlah terpulihkan aset.
The determination of fair value and value in use requires management to make estimates and assumptions about expected production and sales volumes, commodity prices (considering current and historical prices, price trends and related factors), reserves and others. These estimates and assumptions are subject to risk and uncertainty; hence there is a possibility that changes in circumstances will alter these projections, which may have an impact on the recoverable amount of the assets.
Dalam keadaan seperti itu, beberapa atau semua jumlah tercatat aset mungkin akan mengalami penurunan atau biaya penurunan dikurangi dengan dampak yang dicatat dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
In such circumstances, some or all of the carrying amount of the assets may be further impaired or the impairment charge reduced with the impact recorded in consolidated statement of comprehensive income.
Alokasi Harga Beli dan Penurunan Nilai Goodwill
Purchase Price Allocation and Goodwill Impairment
Kelompok Usaha menerapkan akuntansi akuisisi yang mensyaratkan penggunaan estimasi akuntansi secara ekstensif dalam mengalokasikan harga beli kepada nilai pasar wajar aset dan liabilitas yang diakuisisi, termasuk aset takberwujud. Akuisisi bisnis tertentu oleh Kelompok Usaha menimbulkan goodwill. Goodwill tidak diamortisasi dan diuji bagi penurunan nilai setiap tahunnya. Jumlah tercatat goodwill diungkapkan di dalam Catatan 14 atas laporan keuangan konsolidasian.
The Group implemented acquisition accounting requires extensive use of accounting estimates to allocate the purchase price to the fair market values of the assets and liabilities acquisition, including intangible assets. Certain business acquisition of the Group have resulted in goodwill. Goodwill is not amortized and subject to an annual impairment testing. The carrying amount of the goodwill is disclosed in Note 14 to the consolidated financial statements.
Pengujian penurunan nilai dilakukan apabila terdapat indikasi penurunan nilai. Dalam hal ini, goodwill diuji untuk penurunan nilai setiap tahunnya dan jika terdapat indikasi penurunan nilai. Manajemen harus menggunakan pertimbangan dalam mengestimasi nilai terpulihkan dan menentukan adanya indikasi penurunan nilai.
Impairment test is perfomed when certain impairment indication is present. In case of goodwill, such assets are subject to annual impairment test and whenever there is an indication that such asset may be impaired. Management has to use its judgement in estimating the recoverable value and determining if there is any indication of impairment.
Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang
Long-term Employee Benefits Liability
Penentuan liabilitas imbalan kerja jangka panjang Kelompok Usaha bergantung pada pemilihan asumsi aktuarial yang digunakan. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Kelompok Usaha dicatat sesuai dengan kebijakan yang dimaksudkan di dalam Catatan 2p atas laporan keuangan konsolidasian.
The determination of the Group’s long-term employee benefits liability is dependent on its actuarial selection of certain assumptions. Those assumptions include among others, discount rates, future annual salary increase, annual employee turn-over rate, disability rate, retirement age and mortality rate. Actual results that differ from the Group’s assumptions are accounted in accordance with the policies as mentioned in Note 2p to the consolidated financial statements.
39
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 Dan 2013 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
3.
4.
PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2014 And 2013 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
ASUMSI
3.
CRITICAL ACCOUNTING JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued)
Sumber Estimasi Ketidakpastian (lanjutan)
Estimated Sources of Uncertainty (continued)
Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang (lanjutan)
Long-term Employee Benefits Liability (continued)
Kelompok Usaha berkeyakinan bahwa asumsi pada tanggal pelaporan tersebut adalah wajar dan sesuai. Perbedaan signifikan dalam Kelompok Usaha pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Kelompok Usaha dapat mempengaruhi secara material liabilitas imbalan kerja jangka panjang dan beban imbalan kerja. Jumlah tercatat liabilitas imbalan kerja jangka panjang diungkapkan di dalam Catatan 24 atas laporan keuangan konsolidasian.
The Group believes that its assumptions on reporting date are reasonable and appropriate. Any significant differences in the Group’s actual result or significant changes in the Group’s assumptions may materially affect its long-term employee benefits liability and employee benefits expenses. The carrying amount of the Group’s long-term employee benefits liability is disclosed in Note 24 to the consolidated financial statements.
KOMBINASI BISNIS
4.
BUSINESS COMBINATION
Sebagaimana dijelaskan dalam Catatan 1c, Perusahaan mengakuisisi 99,99% dari modal saham RB. RB adalah perusahaan induk dengan investasi pada entitas anak yang bergerak di bidang jasa kontraktor pertambangan dan kegiatan pertambangan lainnya. Akuisisi ini dilakukan untuk tujuan meningkatkan kinerja Perusahaan dan memberikan nilai tambah bagi pemegang saham. Jasa kontraktor pertambangan dan penyewaan peralatan yang disediakan oleh RB diharapkan untuk memberikan sumber pendapatan bagi Perusahaan untuk secara bertahap menghilangkan defisit yang terjadi pada periode sebelumnya.
As discussed in Note 1c, the Company acquired 99.99% of the share capital of RB. RB is a holding company with investment in subsidiaries that are engaged in mining contractor services and other mining activities. The acquisition was carried out for purpose of improving the performance of the Company and providing additional value to shareholders. The mining contractor services and equipment rental provided by RB are expected to offer a good source of income for the Company to gradually eliminate the deficit incurred in the previous periods.
Nilai wajar aset dan liabilitas RB pada tanggal akuisisi diidentifikasi adalah sebagai berikut:
The fair values of the identifiable assets and liabilities of RB as at the date of acquisition are as follows:
Nilai Wajar Diakui Pada Akuisisi / Fair Value Recognized on Acquisition Aset Kas dan bank Piutang usaha Piutang lain-lain Persediaan Pajak dibayar di muka Uang muka Biaya dibayar di muka Kas yang dibatasi penggunaannya Aset tetap - neto Aset pajak tangguhan Aset eksplorasi dan evaluasi Aset tak berwujud Uang jaminan Aset tidak lancar lainnya
1.707.485 21.715.573 474.156 3.426.201 5.727.431 383.127 494.567 4.400.000 87.271.748 38.204 31.203.820 22.073.856 233 506.127 179.422.528
40
Assets Cash on hand and in banks Trade receivables Other receivables Inventories Prepaid taxes Advance payments Prepaid expenses Restricted cash Property and equipment - net Deferred tax assets Exploration and evaluation assets Intangible assets Refundable deposits Other non-current assets
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 Dan 2013 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
4.
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2014 And 2013 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
KOMBINASI BISNIS (lanjutan)
4.
BUSINESS COMBINATION (continued)
Nilai Wajar Diakui Pada Akuisisi / Fair Value Recognized on Acquisition Liabilitas Hutang usaha Hutang pajak Beban masih harus dibayar Liabilitas lancar lainnya Hutang bank jangka panjang Hutang sewa pembiayaan Hutang pihak berelasi Liabilitas imbalan kerja jangka panjang Liabilitas pajak tangguhan
7.795.314 304.792 1.700.257 707.703 57.367.145 26.936.593 1.244.428 2.204.330 13.642.777
Liabilities Trade payables Taxes payable Accrued expenses Other current liabilities Long-term bank loans Obligation under finance lease Due to related party Long-term employee benefits liability Deferred tax liability
111.903.339 Jumlah nilai wajar aset teridentifikasi neto
67.519.189
Kepentingan nonpengendali pada bagian proporsional atas nilai wajar aset teridentifikasi neto Entitas Anak
(610)
Total fair value of identifiable net assets Non-controlling interests measured at the proportionate share of fair value of the Subsidiaries identifiable net assets
Goodwill atas akuisisi
20.283.060
Goodwill arising on acquisition
Imbalan pembelian yang dialihkan
87.801.639
Purchase consideration transferred
Analisis arus kas pada saat akuisisi:
Analysis of cash flows on acquisition:
Imbalan kas yang dibayar Dikurangi kas yang diperoleh
87.801.639 (1.707.485)
Arus kas neto pada saat akuisisi
86.094.154
Cash consideration Less cash acquired Net cash flow on acquisition
Nilai wajar dari aset tetap, aset eksplorasi dan evaluasi dan aset takberwujud didasarkan pada laporan penilaian yang dilakukan oleh KJPP Iwan Bachron & Rekan, penilai independen. Penilaian yang dianggap pendekatan penilaian seperti pendekatan data pasar, pendekatan biaya dan pendekatan pendapatan.
The fair values of the property and equipment, exploration and evaluation assets and intangible assets are based on valuation report conducted by KJPP Iwan Bachron & Rekan, an independent valuer. The appraisal considered the valuation approaches such as market data approach, cost approach and income approach.
Aset takberwujud meliputi kontrak dan hubungan terkait pelanggan dan piranti lunak. Kontrak dan hubungan terkait pelanggan timbul atas kontrak RBA, entitas anak langsung RB.
Intangible assets include customer contracts and relationships and computer software. Customer conracts and relationships arise from the contracts of RBA, a direct subsidiary of RB.
Dari tanggal akuisisi, RB telah memberikan kontribusi sebesar $AS 27.691.434 dan $AS 1.670.084 masingmasing dari jumlah pendapatan dan rugi sebelum pajak penghasilan kelompok Usaha. Jika penggabungan usaha telah terjadi pada awal tahun 2014, pendapatan dan rugi sebelum pajak penghasilan Kelompok Usaha masing-masing akan menjadi sebesar $AS 72.363.359 dan $AS 32.536.025.
From the date of acquisition, RB has contributed US$ 27,691,434 and US$ 1,670,084 to the Group’s total revenue and loss before income tax, respectively. If the business combination has taken place at the beginning of 2014, the Group’s revenue and loss before income tax would have been US$ 72,363,359 and US$ 32,536,025, respectively.
41
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 Dan 2013 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
5.
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2014 And 2013 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
KAS DAN BANK
5.
Rincian kas dan bank adalah sebagai berikut:
CASH ON HAND AND IN BANKS The details of cash on hand and in banks are as follows:
2014
2013
Kas Rupiah Dolar Amerika Serikat
12.827 6.170
7.535 -
Cash on hand Rupiah United States Dollar
Sub-jumlah
18.997
7.535
Sub-total
Bank Rupiah PT Bank Permata Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Sinarmas PT Bank Capital Indonesia Tbk PT Bank Sinarmas Syariah PT Bank Mayapada International Tbk Bangkok Bank PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank NTT PT Bank Windu Kentjana International Tbk
Cash in banks Rupiah PT Bank Permata Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Sinarmas PT Bank Capital Indonesia Tbk PT Bank Sinarmas Syariah PT Bank Mayapada International Tbk Bangkok Bank PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank NTT PT Bank Windu Kentjana International Tbk
1.357.302 42.758
3.042
12.495 6.769
12.807 685
743 739 244 145
138.255 -
110 12 -
599 96
-
896
1.500.661 2.934 1.558
-
914 165 -
2.191 409
Sub-jumlah
2.927.549
158.980
Sub-total
Jumlah
2.946.546
166.515
Total
Dolar Amerika Serikat PT Bank Permata Tbk PT Bank Sinarmas Bangkok Bank PT Bank Mayapada International Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, tidak terdapat bank yang ditempatkan pada bank pihak berelasi, dibatasi penggunaannya ataupun yang digunakan sebagai jaminan.
United States Dollar PT Bank Permata Tbk PT Bank Sinarmas Bangkok Bank PT Bank Mayapada International Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk
As of December 31, 2014 and 2013, there are no cash in banks which are placed in related party bank, restricted in use or pledged as collateral.
42
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 Dan 2013 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
6.
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2014 And 2013 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
INVESTASI JANGKA PENDEK
6.
Pada tanggal 31 Desember 2014, akun ini merupakan investasi pada PT Bank Sinarmas Tbk – unit usaha Syariah sehubungan dengan Penyaluran Dana dengan Akad Wakalah. Investasi tersebut, memiliki jangka waktu 12 bulan yang akan jatuh tempo pada tanggal 6 Agustus 2015 dengan ketentuan nisbah bagi hasil sebesar 50% pemilik dana dan 50% penerima dana. 7.
SHORT-TERM INVESTMENT As of December 31, 2014, this account represents the investment in PT Bank Sinarmas Tbk – Shariah business unit in connection with Funds Distribution with Wakalah Akad. This investment, has a period of 12 months which will be due on August 6, 2015 with provision for profit sharing ratio of 50% : 50% to owner of the fund and recipient of the fund, respectively.
PIUTANG USAHA - PIHAK KETIGA
7.
TRADE RECEIVABLES - THIRD PARTIES
Pada tanggal 31 Desember 2014, akun ini meliputi tagihan kepada para pelanggan sehubungan dengan pendapatan jasa penambangan dan penyewaan alat berat.
As of December 31, 2014, this account represents receivables from customers in respect to mining services revenue and rental of heavy equipment.
a.
a.
Rincian saldo piutang usaha - pihak ketiga berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut: 2014 Dolar Amerika Serikat PT Berau Coal Energy Tbk PT Baswara Sinarmulia PT Diva Kencana Borneo PT Tanito Harum PT Darma Henwa Tbk Sub-jumlah
2013
7.198.448 6.600.000 4.319.761 1.855.397 108.945
-
United States Dollar PT Berau Coal Energy Tbk PT Baswara Sinarmulia PT Diva Kencana Borneo PT Tanito Harum PT Darma Henwa Tbk
20.082.551
-
Sub-total
Rupiah PT Berau Coal Energy Tbk PT Tanito Harum PT Darma Henwa Tbk
3.260.961 30.637 2.251
-
Rupiah PT Berau Coal Energy Tbk PT Tanito Harum PT Darma Henwa Tbk
Sub-jumlah Penyisihan atas penurunan nilai
3.293.849 (543.172 )
-
Sub-total Allowance for impairment
-
Total
Jumlah
b.
Details of trade receivables - third parties based on currency are as follows:
22.833.228
Rincian piutang usaha - pihak ketiga berdasarkan umur adalah sebagai berikut:
b.
2014
The aging of trade receivables - third parties is as follow:
2013
Belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai Telah jatuh tempo namun tidak mengalami penurunan 1 – 30 hari 31 – 90 hari > 90 hari Penurunan nilai
8.394.123
-
Neither past due nor impaired
3.828.905 87.835 10.522.365 543.172
-
Past due but not impaired 1 – 30 days 31 – 90 days > 90 days Impaired
Sub-jumlah Penyisihan penurunan nilai
23.376.400 (543.172)
-
Sub-total Allowance for impairment
Jumlah
22.833.228
-
Total
43
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 Dan 2013 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
7.
8.
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2014 And 2013 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
PIUTANG USAHA - PIHAK KETIGA (lanjutan)
7.
-
THIRD
PARTIES
Penyisihan penurunan nilai piutang usaha ditentukan berdasarkan penilaian invidividual. Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan penurunan nilai piutang usaha cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian dari piutang usaha.
Allowance for impairment of trade receivables is determined based on invidividual assessment. Management believes that the allowance for impairment of trade receivable is adequate to cover possible losses from trade receivable.
Pada tanggal 31 Desember 2014, tidak terdapat piutang usaha - pihak ketiga yang digunakan sebagai jaminan.
As of December 31, 2014, there are no trade receivables - third parties pledged as collateral.
PIUTANG LAIN-LAIN
8.
Rincian piutang lain-lain adalah sebagai berikut:
OTHER RECEIVABLES The details of other receivables are as follows:
2014
9.
TRADE RECEIVABLES (continued)
2013
Pihak ketiga PT Diva Kencana Borneo Karyawan PT Sefas Pelindotama PT Nusa Energy Raya Milka, pemilik lahan Lain-lain
353.698 13.801 26.582 12.822 -
778 7.712 1.714
Third parties PT Diva Kencana Borneo Employees PT Sefas Pelindotama PT Nusa Energy Raya Milka, land owner Others
Sub-jumlah Penyisihan atas penurunan nilai
406.903 (35.370 )
10.204 (7.712)
Pihak ketiga - neto Pihak berelasi (lihat Catatan 33)
371.533 -
2.492 9.138
Third parties - net Related parties (see Note 33)
Jumlah
371.533
11.630
Total
Sub-total Allowance for impairment
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, tidak terdapat piutang lain-lain yang digunakan sebagai jaminan.
As of December 31, 2014 and 2013, there are no other receivables pledged as collateral.
Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan penurunan nilai piutang lain-lain cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian dari piutang lain-lain.
Management believes that the allowance for impairment of other receivable is adequate to cover possible losses from other receivables.
PERSEDIAAN
9.
Rincian persediaan - neto adalah sebagai berikut:
INVENTORIES The details of inventories - net are as follows:
2014
2013
Suku cadang Bahan pembantu Mangan Lain-lain
2.209.541 607.077 352.452
70.598 128.247 34.046
Jumlah Penyisihan penurunan nilai
3.169.070 -
232.891 (104.970)
Neto
3.169.070
127.921
44
Spareparts Supporting materials Manganese Others Total Allowance for impairment Net
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 Dan 2013 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
9.
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2014 And 2013 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
9.
PERSEDIAAN (lanjutan) Mutasi penyisihan penurunan nilai adalah sebagai berikut:
The movements of allowance for impairment are as follows:
2014 Saldo awal Penyisihan (pemulihan) dalam tahun berjalan Pelepasan entitas anak Selisih kurs penjabaran laporan keuangan
INVENTORIES (continued)
2013
104.970
172.778
(104.970)
(32.102) -
Saldo Akhir
-
(35.706)
-
104.970
Beginning balance Allowance (reversal) during the year Disposal of subsidiary Exchange difference on financial statements translation Ending Balance
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan persediaan pada akhir tahun, manajemen berkeyakinan bahwa jumlah penyisihan untuk penurunan nilai persediaan tersebut cukup memadai untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul atas persediaan.
Based on the review of the condition of the inventories at the end of the year, management believes that the allowance for decline in value of inventories is adequate to cover possible losses which might arise on inventories.
Pada tanggal 31 Desember 2014, persediaan milik RBA, entitas anak, digunakan sebagai jaminan atas fasilitas kredit dari Indonesia Eximbank (lihat Catatan 21) serta pada tanggal 31 Desember 2013, tidak terdapat persediaan yang dijaminkan atas hutang.
As of December 31, 2014, inventories of RBA, a subsidiary, have been pledged as collateral for credit facilities obtained from Indonesia Eximbank (see Note 21) while as of December 31, 2013, no inventories are used as collateral for any obligations.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, persediaan tidak diasuransikan karena manajemen Kelompok Usaha berpendapat bahwa tidak terdapat risiko kerugian atas persediaan.
As of December 31, 2014 and 2013, inventories are not covered by insurance as the Group’s management believes that there are no possible risks of losses on inventories.
10. UANG MUKA
10.
Rincian uang muka adalah sebagai berikut:
The details of advances are as follows: 2014
Pihak berelasi (lihat Catatan 33) Pembelian mangan Pihak ketiga Uang muka investasi saham Perolehan aset tetap Lain-lain (masing-masing di bawah $AS 20.000) Sub-jumlah Dikurangi bagian lancar Uang muka jangka panjang
ADVANCES
2013
217.042
7.155.017
14.881.109
-
-
7.262
86.772
22.397
15.184.923 (15.184.923 )
7.184.676 (7.162.031)
-
22.645
45
Related parties (see Note 33) Purchase of manganese Third parties Advance for future share subscription Acquisition of property and equipment Others (each below US$ 20,000) Sub-total Less current portion Long-term advances
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 Dan 2013 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2014 And 2013 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
10. UANG MUKA (lanjutan)
10.
ADVANCES (continued)
Uang muka investasi saham merupakan deposit yang dibayarkan oleh AKAR, entitas anak, sehubungan dengan rencana untuk mengakuisisi saham PT Synergi Infrastruktur Indonesia (SII). Berdasarkan perjanjian kerjasama antara PT Lestari Asri Tandikek (TAL) dan AKAR tanggal 11 Desember 2014, kedua belah pihak sepakat untuk melaksanakan kegiatan usaha dalam pengembangan properti melalui SII. Perjanjian kerjasama menetapkan, antara lain, rencana untuk memperoleh tanah, sekitar tiga ratus hektar, yang terletak di Jl. Mulawarman, Teritip, Kecamatan Balikpapan Timur, Provinsi Kalimantan Timur.
Advance for future share subscription represents deposit paid by AKAR, a susbsidiary, in relation to its plan to acquire shares of PT Synergi Infrastruktur Indonesia (SII). Based on cooperation agreement between PT Tandikek Asri Lestari (TAL) and AKAR dated December 11, 2014, both parties agreed to carry out business activities in property development through SII. The cooperation agreement stipulates, among others, the plan to acquire land, approximately three hundred hectares, located at Jl. Mulawarman, Teritip Village, District East Balikpapan, East Kalimantan Province.
Uang muka investasi saham ini akan berlaku efektif apabila kedua belah pihak telah memenuhi beberapa hal-hal yang ditentukan dalam kontrak berikut ini:
Advance for future share subscription will become effective when both parties fulfill the following terms:
1. Dalam jangka waktu 60 (enam puluh) hari sejak tanggal penyertaan keduabelah pihak pada SII, izin lokasi atas tanah sudah harus diterbitkan oleh instansi yang berwenang. 2. Tanah sudah bersih, tidak ada sengketa, dan sudah tidak ada bangunan apapun di atasnya.
1.
3. Tanah dalam penyerahan.
3. The land is vacant at the time of transfer.
keadaan
kosong
pada
2.
saat
Jika salah satu ketentuan di atas tidak terpenuhi, maka AKAR berhak meminta pengembalian atas pembayaran uang muka dan pihak TAL wajib mengembalikan deposit AKAR tersebut dengan cara yang akan disepakati kemudian oleh kedua belah pihak.
Within a period of 60 (sixty) days from the date of investment of both parties in SII, permit the location on the land had to be issued by the competent authority. The land has clean title, there is no dispute, and there is no any building thereon.
If one of the above conditions are not fulfilled, then AKAR has a right to demand return of the advance paid and TAL shall refund the deposit AKAR in a way that will be agreed upon later by both parties.
11. BIAYA DIBAYAR DI MUKA
11.
Rincian biaya dibayar di muka adalah sebagai berikut:
PREPAID EXPENSES The details of prepaid expenses are as follows:
2014
2013
Asuransi Sewa
529.781 54.869
29.276 15.655
Insurance Rent
Jumlah
584.650
44.931
Total
12. KAS YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA
12.
Pada tanggal 31 Desember 2014, akun ini merupakan kas yang dibatasi penggunaannya milik RBA, entitas anak, yang ditempatkan pada Raiffeisen Bank International, AG sebagai Debt Reserve Account sesuai dengan perjanjian hutang bank, yang akan diambil pada saat pelunasan hutang bank jangka panjang (lihat Catatan 21).
RESTRICTED CASH As of December 31, 2014 this account represents restricted cash of RBA, a subsidiary, which was placed at Raiffeisen Bank International, AG as Debt Reserve Account based on loan agreement and can be drawned at loan settlement (see Note 21).
46
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 Dan 2013 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2014 And 2013 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
13. ASET TETAP
13.
PROPERTY AND EQUIPMENT
Rincian dan mutasi aset tetap adalah sebagai berikut:
The details and movements of property and equiment are as follows: 2014 Selisih Kurs Penjabaran Laporan Keuangan / Exchange Difference On Financial Statements Translation
Penambahan dari kombinasi bisnis / Additions Saldo Awal / through Beginning business Penambahan / Pengurangan / Reklasifikasi / Balance combination Additions Deductions Reclassifications Biaya Perolehan Pemilikan Langsung Bangunan Prasarana Kendaraan dan alat berat Peralatan dan inventaris kantor Aset dalam penyelesaian Sub-jumlah Aset Sewa Pembiayaan Peralatan dan inventaris kantor Kendaraan dan alat berat Jumlah Biaya Perolehan Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Bangunan Prasarana Kendaraan dan alat berat Peralatan dan inventaris kantor Sub-jumlah
Pelepasan Entitas Anak / Disposal of Subsidiary
Saldo Akhir / Ending Balance
-
1.217.353
210.279
-
(468.468)
(141 )
(2.892)
956.131
Acquisition Cost Direct Ownership Buildings Infrastructure Vehicles and heavy equipment Office equipment and fixture Construction in progress
10.095.445
66.271.329
2.236.061
477.659
28.927.290
(349.893 )
(11.561.115)
95.141.458
Sub-total
415.019 6.054.943
3.705.346
175.370
-
468.468
(10.326 ) (150.647 )
(404.693) (5.904.296)
4.349.184 -
3.024.362 601.121
47.383.056
4.671
407.004
28.190.815
(176.021 )
(4.709.528)
73.310.351
13.965.574
1.845.741
70.655
736.475
(12.758 )
(539.706)
16.525.792
-
2.875.491
-
-
(738.422 )
-
-
2.179.295
82.020.673
1.243.489
-
(28.188.868 )
70.202
-
12.274.740
151.167.493
3.479.550
477.659
-
(279.691 )
(11.561.115)
Assets Under Finance Lease Office equipment 2.137.069 and fixture Vehicles and heavy 57.324.791 equipment
154.603.318
57.834 5.066.575
985.486 -
230.443 482.449
-
-
(2.710 ) (150.904 )
(80.190) (5.398.120)
1.190.863 -
1.137.853
22.349.918
2.896.945
206.433
15.657.645
(86.887 )
(2.213.623)
39.535.418
265.747
7.685.699
1.251.483
58.596
599.058
(11.467 )
(342.896)
9.389.028
6.528.009
31.021.103
4.861.320
265.029
16.256.703
(251.968 )
(8.034.829)
50.115.309
Aset Sewa Pembiayaan Peralatan dan inventaris kantor Kendaraan dan alat berat
Total Acquisition Cost Accumulated Depreciation Direct Ownership Buildings Infrastructure Vehicles and heavy equipment Office equipment and fixture Sub-total
-
1.271.373
188.654
-
(599.889)
-
-
860.138
682.606
31.603.269
4.408.812
-
(15.656.814)
20.819
-
21.058.692
Assets Under Finance Lease Office equipment and fixture Vehicles and heavy equipment
Jumlah Akumulasi Penyusutan
7.210.615
63.895.745
265.029
-
72.034.139
Total Accumulated Depreciation
Nilai Buku
5.064.125
82.569.179
Net Book Value
9.458.786
(231.149 )
(8.034.829)
2013
Saldo Awal / Beginning Balance Biaya Perolehan Pemilikan Langsung Bangunan Prasarana Kendaraan dan alat berat Peralatan dan inventaris kantor Aset dalam penyelesaian Sub-jumlah
458.948 6.749.500
Penambahan / Additions
Selisih Kurs Penjabaran Laporan Keuangan / Exchange Difference On Financial Reklasifikasi / Statements Reclassifications Translation
Pengurangan / Deductions
Saldo Akhir / Ending Balance
(54.183)
-
Acquisition Cost Direct Ownership Buildings Infrastructure Vehicles and heavy equipment Office equipment and fixture Construction in progress
(2.572.090)
10.095.445
Sub-total
-
-
53.120 874.569
(97.049) (1.569.126)
415.019 6.054.943
2.045.208
4.490
460.035
2.165.386
(730.687)
3.024.362
526.080
13.587
455
182.954
(121.045)
601.121
1.114.038
99.237
48.450
(1.110.642)
10.893.774
117.314
508.940
2.165.387
47
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 Dan 2013 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2014 And 2013 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
13. ASET TETAP (lanjutan)
13.
PROPERTY AND EQUIPMENT (continued)
2013 (lanjutan / continued)
Saldo Awal / Beginning Balance
Penambahan / Additions
Selisih Kurs Penjabaran Laporan Keuangan / Exchange Difference On Financial Reklasifikasi / Statements Reclassifications Translation
Pengurangan / Deductions
Saldo Akhir / Ending Balance
Biaya Perolehan
(695.850)
2.179.295
Acquisition Cost Assets Under Finance Lease Vehicles and heavy equipment
(3.267.940)
12.274.740
Total Acquisition Cost
Aset Sewa Pembiayaan Kendaraan dan alat berat
5.040.532
-
-
Jumlah Biaya Perolehan
15.934.306
117.314
508.940
Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Bangunan Prasarana
(2.165.387) -
Accumulated Depreciation Direct Ownership Buildings Infrastructure Vehicles and heavy equipment Office equipment and fixture
48.788 5.141.944
22.316 1.158.366
-
-
(13.270) (1.233.735)
57.834 5.066.575
380.187
366.004
160.609
787.024
(234.753)
1.137.853
197.956
126.915
136
-
(58.988)
265.747
5.768.875
1.673.601
160.745
787.024
(1.540.746)
6.528.009
Kendaraan dan alat berat
1.224.072
450.041
-
(204.483)
682.606
Sub-total Assets Under Finance Lease Vehicles and heavy equipment
Jumlah Akumulasi Penyusutan
6.992.947
2.123.642
160.745
(1.745.229)
7.210.615
Total Accumulated Depreciation
Nilai Buku
8.941.359
5.064.125
Net Book Value
Kendaraan dan alat berat Peralatan dan inventaris kantor Sub-jumlah Aset Sewa Pembiayaan
a.
Penyusutan dialokasikan ke beban penyusutan adalah sebagai berikut:
(787.024)
-
a.
2014
2013
Beban pokok pendapatan (lihat Catatan 29) Beban umum dan administrasi (lihat Catatan 30) Beban operasi dihentikan
7.501.099
-
677.768 1.279.919
347 2.123.295
Cost of revenues (see Note 29) General and administrative expenses (see Note 30) Discontinued operation expenses
Jumlah
9.458.786
2.123.642
Total
Pada tanggal 31 Desember 2014 tidak terdapat aset tetap yang tidak digunakan oleh Kelompok Usaha. b.
The allocation of depreciation expense is as follows (see Notes 29 and 30):
As of December 31, 2014, the Group has no temporarily idle property and equipment.
Perhitungan laba (rugi) penjualan dan penghapusan aset tetap adalah sebagai berikut:
b.
48
The computation of gain (loss) on sale and disposal of property and equipment is as follows:
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 Dan 2013 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2014 And 2013 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
13. ASET TETAP (lanjutan)
13.
PROPERTY AND EQUIPMENT (continued)
2014 Operasi dilanjutkan / Continuing Operation Penjualan Penghapusan Aset Tetap / Aset Tetap / Sale of Disposal of Property and Property and Equipment Equipment
Operasi Dihentikan / Discontinued Operation Penjualan Penghapusan Aset Tetap / Aset Tetap / Sale of Disposal of Property and Property and Equipment Equipment
Hasil penjualan
13.524
-
225.967
239.491
Harga perolehan Akumulasi penyusutan
18.203
26.156
427.107
6.193
477.659
(16.112)
(24.929)
(219.555 )
(4.433 )
(265.029 )
Nilai buku neto
2.091
1.227
207.552
1.760
212.630
Laba (Rugi) penjualan dan penghapusan aset tetap (lihat Catatan 31)
11.433
(1.227)
18.415
(1.760 )
26.861
Hasil penjualan Harga perolehan Akumulasi penyusutan Nilai buku neto Laba (rugi) penjualan dan penghapusan aset tetap c.
Jumlah / Total
2013 Operasi dihentikan / Discontinued operation Penghapusan Penjualan Aset Aset Tetap / Tetap /Sale of Disposal of Property and Property and Jumlah / Total Equipment Equipment 296.709 296.709 460.419
48.521
508.940
(160.736 ) 299.683
(9 ) 48.512
(160.745 ) 348.195
(2.974 )
(48.512 )
(51.486 )
Pada 31 Desember 2014, saldo akun aset dalam penyelesaian meliputi prasarana, peralatan dan bangunan yang belum selesai. Rata-rata persentase penyelesaian aset dalam penyelesaian tersebut sekitar 42% - 95% dari biaya aktual yang terjadi dibandingkan dengan biaya yang direncanakan (budget). Aset dalam penyelesaian tersebut diestimasikan akan selesai kurang dari satu tahun setelah tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian.
c.
Pada tanggal 31 Desember 2014, tidak terdapat hambatan yang signifikan dalam penyelesaian aset dalam penyelesaian tersebut di atas.
Proceeds from sale Acquisition cost Accumulated Depreciation Net book Value Gain (loss) on sale and disposal of property and equipment (see Note 31)
Proceeds from sale Acquisition cost Accumulated depreciation Net book value Gain (loss) on sale and disposal of property and equipment
As of December 31, 2014, construction in progress comprises of infrastructure, equipment and buildings, which are not yet completed. The percentage of completion ranged between 42% to 95% from the actual expenditures incurred compared to the total budgeted cost. The assets under construction are estimated to be completed in less than one year after the date of the consolidated statement of financial position. As of December 31, 2014, there is no significant obstacle to the completion of the assets under construction.
49
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 Dan 2013 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2014 And 2013 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
13. ASET TETAP (lanjutan) d.
e.
13.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, kendaraan dan alat berat dengan nilai buku neto masing-masing sebesar $AS 63.969.085 dan $AS 2,918,908 telah diasuransikan terhadap seluruh risiko dengan jumlah nilai pertanggungan masing-masing sebesar Rp 42.162.441.000, $AS 112.303.950 dan EUR 278.800 pada tahun 2014 dan Rp 37.809.073.055 and $AS 1.145.000 pada tahun 2013.
PROPERTY AND EQUIPMENT (continued) d.
As of December 31, 2014 and 2013, vehicles and heavy equipment with net book value of US$ 63,969,085 and US$ 2,918,908, respectively, are insured for all risks under blanket policies of Rp 42,162,441,000, US$ 112,303,950 and EUR 278,800 in 2014, and Rp 37,809,073,055 and US$ 1,145,000 in 2013.
Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset tetap yang dipertanggungkan.
Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the insured property and equipment.
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset tetap pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
The management is of the opinion that there are no events or changes in circumstances which may indicate an impairment in the values of property and equipment as of December 31, 2014 and 2013.
Pada tanggal 31 Desember 2014, beberapa alat berat RBA, entitas anak, digunakan sebagai jaminan atas fasilitas kredit yang diperoleh dari Indonesia Eximbank dan Raiffeisen Bank International, AG (lihat Catatan 21).
e.
14. ASET TAKBERWUJUD
14.
Pada tanggal 31 Desember 2014, takberwujud adalah sebagai berikut:
rincian
20.283.060
INTANGIBLE ASSETS As of December 31, 2014, the details of intangible assets are as follows:
Piranti Lunak Komputer / Computer Software
Goodwill Harga perolehan Penambahan dari kombinasi bisnis (lihat Catatan 4)
aset
As of December 31, 2014, some of heavy equipments of RBA, a subsidiary, are pledged as collateral for the facilities obtained from Indonesia Eximbank and Raiffeisen Bank International, AG (see Note 21).
523.115
Hubungan Terkait Pelanggan / Customer Relationships
Jumlah / Total
21.951.319
42.757.494
Acquisition cost Additions through business combination (see Note 4)
Akumulasi amortisasi Penambahan dari kombinasi bisnis
-
400.578
-
400.578
Amortisasi tahun berjalan
-
54.488
1.829.277
1.883.765
Accumulated amortization Additions through business combination Amortization during the year
Saldo akhir
-
455.066
1.829.277
2.284.343
Ending balance
20.283.060
68.049
20.122.042
40.473.151
Net Book Value
Nilai Buku Neto
Amortisasi piranti lunak komputer sebesar $AS54.488 dan hubungan terkait pelanggan sebesar $AS 1.829.277 dibebankan ke beban umum dan administrasi (lihat Catatan 30).
The amortization of computer software amounting to US$ 54,488 and customer relationship amounting to US$ 1,829,277 have been charged to general and administrative expenses (see Note 30).
50
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 Dan 2013 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2014 And 2013 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
14. ASET TAKBERWUJUD (lanjutan)
14.
Penurunan nilai goodwill diuji setiap tahun (pada tanggal 31 Desember) jika terdapat keadaan yang menunjukkan nilai tercatat mengalami penurunan nilai. Perusahaan menguji penurunan nilai untuk goodwill berdasarkan pada perhitungan nilai pakai yang menggunakan model arus kas diskonto. Pada 31 Desember 2014 tidak terdapat penurunan goodwill.
INTANGIBLE ASSETS (continued) Goodwill is tested for impairment annually (as at December 31) and/or when circumstances indicate the carrying value may be impaired. The Company’s impairment test for goodwill is based on value in use calculation that uses a discounted cash flow model. As of December 31, 2014 there is no impairment in goodwill.
15. PROPERTI PERTAMBANGAN
15.
Akun ini merupakan properti pertambangan SMR, entitas anak, dengan rincian sebagai berikut:
MINING PROPERTIES This account represents mining properties of SMR, a subsidiary, with details as follows:
2014
2013
Tambang dalam pembangunan Blok 11 Lain-lain (masing-masing di bawah $AS 50.000)
48.534
49.772
231.309
237.211
Mines under development Block 11 Others (each below US$ 50,000)
Sub-jumlah
279.843
286.983
Sub-total
195.047 191.300 62.443 46.718
200.024 64.036 196.181 47.910
Producing mines Block 1 Block 3 and 5 Block 2 Block 4
84.359
86.511
Akumulasi amortisasi
579.867 (21.408 )
594.662 (21.200 )
Sub-jumlah
558.459
573.462
(341.645 ) (496.657 )
(238.290 ) -
Tambang berproduksi Blok 1 Blok 3 dan 5 Blok 2 Blok 4 Lain-lain (masing-masing dibawah $AS 50.000)
Penyisihan penurunan nilai Pelepasan entitas anak Jumlah
-
Others (each below US$ 50,000) Accumulated amortization Sub-total Allowance for impairment Disposal of subsidiary
622.155
Total
Pada tanggal 31 Desember 2013, amortisasi properti pertambangan yang dibebankan ke beban pokok pendapatan sebesar $AS 1.397. Hal ini disajikan sebagai bagian dari operasi dihentikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
For the year ended December 31, 2013, amortization of mining properties charged to cost of revenue amounted to US$ 1,397. This has been presented as part of discontinued operation in the consolidated statement of comprehensive income.
Berdasarkan hasil evaluasi manajemen atas rencana produksi, manajemen berkeyakinan bahwa pada tanggal 31 Desember 2013 tidak terdapat penurunan nilai aset lebih lanjut atau pemulihan cadangan atas properti pertambangan.
Based on its assessment on the production plan, management believes that on December 31, 2013 there is no further impairment in assets value or recovery of the impairment of mining properties.
16. ASET EKSPLORASI DAN EVALUASI
16.
Rincian aset eksplorasi dan evaluasi adalah sebagai berikut:
EXPLORATION AND EVALUATION ASSETS The details of exploration and evaluation assets are as follows:
51
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 Dan 2013 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2014 And 2013 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
16. ASET EKSPLORASI DAN EVALUASI (lanjutan)
16.
EXPLORATION (continued)
AND
EVALUATION
ASSETS
2014
Saldo Awal / Beginning Balance
Penambahan dari Kombinasi Bisnis / Additions Through Business Penambahan / Combination Additions
Selisih Kurs Karena Penjabaran Laporan Keuangan / Exchange Difference Financial Statement Translation
Reklasifikasi / Reclassification
Pelepasan Entitas Anak / Disposal of Subsidiary
Saldo Akhir / Ending Balance
SMR DS
6.867.034 -
31.203.820
1.574 2.485
-
(170.852) (244.673)
(6.697.756) -
30.961.632
SMR DS
Jumlah
6.867.034
31.203.820
4.059
-
(415.525)
(6.697.756)
30.961.632
Total
31 Desember 2013 / December 31, 2013
Saldo Awal / Beginning Balance SMR
8.627.576
Penambahan / Additions
Selisih Kurs Karena Penjabaran Laporan Keuangan / Exchange Difference Due to Financial Reklasifikasi / Statement Saldo Akhir / Reclassifications Translation Ending Balance
22.448
-
(1.782.990 )
6.867.034
SMR
Pada tanggal 31 Desember 2014, akun ini merupakan aset eksplorasi dan evaluasi yang timbul atas WIUP DS, entitas anak tidak langsung yang dibeli melalui akuisisi RB pada tahun 2014 (lihat Catatan 1e dan 4).
As of December 31, 2014, the balance represents the exploration and evaluation asset incurred in the WIUP of DS, an indirect subsidiary purchased through acquisition of RB in 2014 (See Notes 1e and 4).
Pada tanggal 31 Desember 2013, aset eksplorasi dan evaluasi yang timbul atas WIUP yang belum memperoleh IPPKH adalah sebesar $AS 4.201.439 (lihat Catatan 1e).
As of December 31, 2013, exploration and evalutation assets incurred in the WIUP area with no IPPKH yet amounted to US$ 4,201,439 (see Note 1e).
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat indikasi penurunan nilai pada aset eksplorasi dan evaluasi yang ditangguhkan.
As of December 31, 2014 and 2013, management believes that there is no indication of impairment on deferred exploration and evaluation assets.
17. HUTANG BANK JANGKA PENDEK
17. SHORT-TERM BANK LOANS
RBA, Entitas Anak, pada tanggal 15 Desember 2010, berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Modal Kerja Ekspor No. 30 dari Notaris H. Teddy Anwar, S.H., S.pN., serta Perubahan Keempat Perjanjian Kredit Modal Kerja Ekspor No. 344/ADDPK/12/2013 tanggal 12 Desember 2013 dan Indonesia Eximbank, pihak ketiga, telah setuju untuk memberikan dan melakukan perubahan perjanjian atas beberapa fasilitas Kredit Modal Kerja Ekspor (KMKE).
RBA, Subsidiary, on December 15, 2010, based on the Deed of Export Working Capital Loan Agreement No. 30 of the Notary H. Teddy Anwar, S.H., S.pN., and the Fourth Amendment Export Working Capital Loan Agreement No. 344/ADDPK/12/2013 dated December 12, 2013 and the Indonesia Eximbank, third party, has agreed to give and to make changes of several the facilities agreement Export Working Capital Loan (KMKE).
Fasilitas KMKE tersebut, terdiri dari KMKE I dan II dengan jumlah penarikan maksimum masing-masing sebesar $AS 864.000 dan $AS 1.500.000 dan akan jatuh tempo masing-masing pada tanggal 15 Desember 2014 dan 13 Desember 2014.
The KMKE facility, consist of KMKE I and II with a maximum withdrawal amount each amounting to US$ 864,000 and US$ 1,500,000 and will be due each on December 15, 2014 and December 13, 2014, respectively.
52
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 Dan 2013 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2014 And 2013 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
17. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
17. SHORT-TERM BANK LOAN (continued)
Berdasarkan surat No. 048/RBA-DIR/XII/2014 tanggal 6 November 2014 tentang Permohonan Perpanjangan Fasilitas KMKE, telah setuju untuk memberikan dan melakukan perubahan perjanjian atas fasilitas KMKE II dengan jumlah penarikan maksimum $AS 1.500.000 dan akan jatuh tempo pada tanggal 13 Juni 2015.
Based on the letter No. 048/RBA-DIR/XII/2014 dated November 6, 2014 on the Application Extension Facility KMKE, the Indonesia Eximbank, a third party has agreed to give and to make changes of the facilities agreement KMKE II with a maximum withdrawal amount of US $ 1,500,000 and will be due on June 13, 2015.
Fasilitas KMKE I dan II digunakan untuk membiayai modal kerja RBA atas kontrak dari PT Berau Coal dan PT Tanito Harum, dengan tingkat suku bunga tetap masing-masing sebesar 6,24% dan 6,10%.
KMKE I and II facilities are used to finance working capital of RBA on contract from PT Berau Coal and PT Tanito Harum with a fixed annual rate of 6.24% and 6.10%, respectively.
Fasilitas pinjaman di atas diikat dengan jaminan serta kondisi dan persyaratan yang sama seperti halnya hutang bank jangka panjang yang diperoleh dari bank yang sama (lihat Catatan 21).
The above bank loans were tied to the warranty and the same terms and conditions as well as long-term bank loans obtained from the same bank (see Note 21).
18. HUTANG USAHA - PIHAK KETIGA a.
18. TRADE PAYABLES - THIRD PARTIES
Rincian hutang usaha - pihak ketiga berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:
a.
2014
b.
Details of trade payables - third parties based on currency are as follows:
2013
Dolar Amerika Serikat Rupiah Yen Jepang
7.228.899 552.679 9.310
62.431 -
United States Dollar Rupiah Japan Yen
Jumlah
7.790.888
62.431
Total
Rincian hutang usaha - pihak ketiga berdasarkan pemasok adalah sebagai berikut:
b.
2014 PT United Tractor PT AKR Corporindo Tbk PT Pindad PT Sefas Pelindotama PT Trakindo Utama PT Dahana (Persero) PT Dermaga Sukses Jaya Abadi PT Mexis PT Andalan Multi Kencana PT Linda Hanta Wijaya PT Eka Dharma Jaya Sakti PT DNX PT Duta Kreasi Teknik PT Merlin Wijaya PT Bintang Cosmos Sandvik Mining & Construction PT Kinend Indah Jaya Motor PT Sarana Langgeng Perkasa CV Sumber Makmur Abadi
Details of trade payables - third parties based on supplier are as follows:
2013
1.947.527 1.037.371 929.776 683.248 583.143 477.662 296.902 202.870 195.351 179.520 102.246 95.878 79.897 49.937 45.051 39.863 32.851 31.608 20.254 15.461
-
53
PT United Tractor PT AKR Corporindo Tbk PT Pindad PT Sefas Pelindotama PT Trakindo Utama PT Dahana (Persero) PT Dermaga Sukses Jaya Abadi PT Mexis PT Andalan Multi Kencana PT Linda Hanta Wijaya PT Eka Dharma Jaya Sakti PT DNX PT Duta Kreasi Teknik PT Merlin Wijaya PT Bintang Cosmos Sandvik Mining & Construction PT Kinend Indah Jaya Motor PT Sarana Langgeng Perkasa CV Sumber Makmur Abadi
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 Dan 2013 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2014 And 2013 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
18. HUTANG USAHA - PIHAK KETIGA (lanjutan)
18. TRADE PAYABLES (continued)
2014 Toko Mubatar PT Trijaya Mandiri Persada Toko Karya Timur Lain-lain (masing-masing di bawah $AS 10.000) Jumlah c.
-
THIRD
PARTIES
2013 -
22.499 11.814 4.172
Mubatar Shop PT Trijaya Mandiri Persada Karya Timur Shop
744.472
23.946
Others (each below US$ 10,000)
7.790.888
62.431
Total
Rincian hutang usaha - pihak ketiga berdasarkan umur adalah sebagai berikut:
c.
2014
The aging of trade payables - third parties are as follows:
2013
Belum jatuh tempo Telah jatuh tempo 1 – 30 hari 31 – 90 hari
3.105.901
22.072
1.840.072 2.844.915
3.392 36.967
Not yet due Past due 1 – 30 days 31 – 90 days
Jumlah
7.790.888
62.431
Total
Tidak ada jaminan yang diberikan oleh Kelompok Usaha sehubungan dengan hutang usaha - pihak ketiga di atas.
The Group does not provide any collateral for those trade payables - third parties.
19. BEBAN MASIH HARUS DIBAYAR
19. ACCRUED EXPENSES
Akun ini merupakan beban masih harus dibayar kepada pihak ketiga dengan rincian sebagai berikut:
This account represents accrued expenses to third parties with the following details:
2014
2013
Bunga Operasional lokasi Jasa tenaga ahli Pengembangan masyarakat Royalti Asuransi Lain-lain
535.877 137.788 23.311 62.338
5.116 16.408 126.895 67.356 655 3.048
Interest Operational site Professional fees Community development Royalty Insurance Others
Jumlah
759.314
219.478
Total
20. PERPAJAKAN a.
20.
Pajak Dibayar di Muka
TAXATION a.
Rincian pajak dibayar di muka adalah sebagai berikut:
Prepaid Taxes The details of prepaid taxes are as follows:
2014
2013
Pajak penghasilan: Pasal 22 Pasal 23 Pajak Pertambahan Nilai
40.363 4.086.144 1.247.354
492
Income taxes: Article 22 Article 23 Value Added Tax
Jumlah
5.373.861
492
Total
54
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 Dan 2013 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2014 And 2013 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
20. PERPAJAKAN (lanjutan)
20.
b. Hutang Pajak
TAXATION (continued) Taxes Payable
b.
Rincian hutang pajak adalah sebagai berikut:
The details of taxes payable are as follows:
2014 Pajak penghasilan: Pasal 21 Pasal 4 (2) - Final Pasal 23 Pajak Final Pajak Pertambahan Nilai Jumlah
c.
2013 80.685 18.025 61.395 -
68.024 91 123 1.231
Income taxes: Article 21 Article 4 (2) - Final Article 23 Final tax Value Added Tax
160.105
69.469
Total
Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan
c.
Income Tax Benefit (Expense)
Rincian manfaat (beban) pajak penghasilan selama tahun berjalan adalah sebagai berikut:
Details of income tax benefit (expense) are as follow:
2014
d.
2013
Beban pajak final Manfaat (beban) pajak tangguhan
(723) 701.385
(738 ) (8.837 )
Final tax expense Deferred tax benefit (expense)
Neto
700.662
(9.575 )
Net
Pajak Penghasilan Badan Rekonsiliasi penghasilan komprehensif untuk tahun 31 Desember berikut:
d.
Corporate Income Tax
antara rugi sebelum pajak menurut laporan laba rugi konsolidasian dengan rugi fiskal berakhir pada tanggal-tanggal 2014 dan 2013 adalah sebagai
Reconciliation between loss before income tax statements of per the consolidated comprehensive income and fiscal loss for the years ended December 31, 2014 and 2013 is as follows:
2014
2013
Laba (rugi) sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Laba sebelum pajak penghasilan dari Entitas Anak dan eliminasi konsolidasi
(1.798.503 )
89.397
(13.605.058 )
8.045
Income (loss) before income tax per the consolidated statements of comprehensive income Income before income tax of subsidiaries and elimination in consolidation
Laba (rugi) sebelum pajak penghasilan Perusahaan
(15.403.561 )
97.442
Income (loss) before income tax of the Company
Beda temporer: Imbalan kerja karyawan Beda permanen: Beban yang berhubungan dengan penghasilan yang telah dikenakan pajak bersifat final: Beban usaha dan beban lainnya Beban yang tidak dapat dikurangkan untuk tujuan fiskal
-
(100.508)
Temporary difference: Employees’ benefit Permanent differences:
41.608
83.226
Expense related to income already subjected to final tax: Operating expenses and other charges
15.218.219
2.054
Non-deductible expenses
55
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 Dan 2013 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2014 And 2013 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
20. PERPAJAKAN (lanjutan) d.
20.
Pajak Penghasilan Badan (lanjutan)
TAXATION (continued) d.
2014
Corporate Income Tax (continued)
2013 Permanent differences:
Beda permanen: Penghasilan yang telah dikenakan pajak yang bersifat final
Income already subjected to final tax
(305 )
(86.493)
Rugi fiskal Akumulasi rugi fiskal tahun sebelumnya
(144.039 )
(4.279)
Fiscal loss
(215.400)
(211.121)
Prior year accumulated fiscal losses
Akumulasi rugi fiskal
(359.439)
(215.400)
Accumulated fiscal losses
Rekonsiliasi antara manfaat (beban) pajak penghasilan yang disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan jumlah yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku terhadap laba (rugi) sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian adalah sebagai berikut:
Reconciliation between income tax benefit (expense) included in the consolidated statement of comprehensive income and the amount computed by applying the applicable tax rates to gain (loss) before income tax per consolidated statement of comprehensive income is as follows:
2014 Laba (rugi) sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Laba sebelum pajak penghasilan dari Entitas Anak dan eliminasi konsolidasi Laba (rugi) sebelum pajak penghasilan Perusahaan Manfaat (beban) pajak pada tarif pajak yang berlaku Pengaruh pajak atas beda tetap: Beban yang berhubungan dengan penghasilan yang telah dikenakan pajak bersifat final: Beban usaha dan beban lainnya Beban yang tidak dapat dikurangkan untuk tujuan fiskal Penghasilan yang telah dikenakan pajak yang bersifat final Selisih kurs penjabaran laporan keuangan Pajak tangguhan yang tidak diakui Beban pajak penghasilan Perusahaan
2013
(1.798.503 )
89.397
(13.605.058 )
8.045
Income (loss) before income tax per the consolidated statements of comprehensive income Income before income tax of subsidiaries and elimination in consolidation
(15.403.561 )
97.442
Income (loss) before income tax of the Company
(3.850.890 )
24.361
Income tax expense (benefit) at applicable tax rate Tax effect of permanent differences:
10.402
20.807
Expense related to income already subjected to final tax: Operating expenses and other charges
3.804.555
513
Non-deductible expenses
72.018
(22.989)
Income already subjected to final tax Exchange difference on financial statements translation
(36.009)
(1.069)
Unrecognized deferred tax
(76 )
(21.623)
-
-
56
Income tax expense the Company
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 Dan 2013 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2014 And 2013 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
20. PERPAJAKAN (lanjutan) d.
20.
Pajak Penghasilan Badan (lanjutan)
d. 2014
Pajak final – Perusahaan Manfaat (beban) pajak penghasilan Entitas Anak Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan Konsolidasian
TAXATION (continued) Corporate Income Tax (continued)
2013 (723)
(738)
Final tax - the Company
701.385
(8.837)
Income tax benefit (expense) Subsidiaries
700.662
(9.575)
Consolidated Income Tax Benefit (Expense)
Pada bulan September 2008, Undang-undang No. 7 Tahun 1983 tentang “Pajak Penghasilan” diubah untuk keempat kalinya dengan penerbitan Undang-undang No. 36 Tahun 2008. Perubahan tersebut juga mencakup perubahan tarif pajak penghasilan badan dari sebelumnya menggunakan tarif pajak bertingkat menjadi tarif tunggal, untuk tahun 2010 dan seterusnya yaitu 25%. Berdasarkan Undang-undang No. 36 Tahun 2008, wajib pajak badan dalam negeri dengan peredaran bruto tahunan tidak melebihi Rp 50 milyar (penjualan maksimum) atau kurang berhak mendapat pengurangan tarif sebesar 50% dari tarif pajak standar yang dikenakan terhadap bagian penghasilan kena pajak sampai dengan penghasilan kena pajak maksimal sebesar Rp 4,8 milyar.
On September 2008, Law No. 7 Year 1983 regarding “Income Tax” was revised for the fourth time with the issuance of Law No. 36 Year 2008. The revised Law stipulates changes in corporate tax rates from progressive tax rates to a single rate which, for fiscal year 2010 and onwards, is 25%. Under Law No. 36 Year 2008, a domestic corporate taxpayer with an annual turnover of not more than Rp 50 billion (maximum turnover) is entitled to a 50% tax reduction on a portion of its taxable income up to a maximum taxable income of Rp 4.8 billion.
Jika penghasilan kena pajak melebihi Rp 4,8 milyar namun peredaran bruto tahunan tidak melebihi Rp 50 milyar, maka bagian dari penghasilan kena pajak wajib pajak yang dikenakan pengurangan tarif pajak dihitung dengan mengkalikan antara penghasilan kena pajak dengan hasil pembagian antara penghasilan kena pajak maksimal sebesar Rp 4,8 milyar dengan jumlah peredaran bruto tahunan.
If the taxable income exceeds Rp 4.8 billion but the annual turnover is not more than Rp 50 billion, the portion of the taxpayer’s taxable income that is subject to the reduced tax rate is computed by multiplying the taxable income by the percentage of the maximum taxable income of Rp 4.8 billion to the actual annual turnover (sales).
Pada bulan Juni 2013, Pemerintah Republik Indonesia mengeluarkan Peraturan No. 46/2013 tentang “Pajak Penghasilan Atas Penghasilan dari Usaha yang Diterima atau Diperoleh Wajib Pajak yang Memiliki Peredaran Bruto Tertentu”, yang berlaku secara efektif pada tanggal 1 Juli 2013. Peraturan No. 46 menetapkan bahwa pajak final sebesar 1% dikenakan atas pendapatan kotor yang diperoleh atau diterima oleh wajib pajak yang tidak melebihi Rp 4,8 miliar.
In June 2013, the Indonesian Government released Regulation No. 46/2013 "Income Tax on Gross Revenue Earned or Received by Individual and Corporate Taxpayers“ which is effective July 1, 2013. The Regulation No. 46 stipulated that a 1% final tax is to be imposed on gross revenue earned or received by taxpayer that does not exceed Rp 4.8 billion.
Penghasilan Perusahaan dikenakan pajak final sebesar 1% dikarenakan telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam peraturan baru tersebut.
The Company’s gross revenue is subject to 1% final tax since the Company qualified with the requirements of this new regulation.
Peredaran bruto tersebut dikenakan tarif pajak sebesar 1% yang diakui sebagai penghasilan yang bersifat final.
The gross turnover subject to a tax rate of 1%, which is recognized as the final income.
57
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 Dan 2013 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2014 And 2013 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
20. PERPAJAKAN (lanjutan)
20.
e. Pajak Penghasilan Tangguhan
TAXATION (continued) e.
Deferred Income Tax
Analisis aset dan liabilitas pajak tangguhan diperkirakan hanya akan dapat dipulihkan setelah dua belas bulan.
The analysis of deferred tax assets and deferred tax liabilities are expected to be only recovered after more than twelve months.
Perhitungan manfaat (beban) pajak tangguhan adalah sebagai berikut:
The computation of the deferred income tax benefit (expense) is as follows:
2014
2013
Entitas Anak RB AKAR
701.385 -
(8.837 )
Jumlah
701.385
(8.837 )
Rincian aset (liabilitas) pajak tangguhan adalah sebagai berikut:
Total
The details of deferred tax assets (liabilities) are as follows:
2014 Aset pajak tangguhan Entitas anak: DS
Subsidiaries RB AKAR
2013
38.031
-
Deferred tax assets Subsidiary: DS
Liabilitas pajak tangguhan Entitas anak: RBA SMR
12.944.189 -
175.971
Deferred tax liabilities Subsidiaries: RBA SMR
Jumlah
12.944.189
175.971
Total
Liabilitas pajak tangguhan yang diakui terkait dengan kombinasi bisnis yang dilakukan oleh Perusahaan pada tahun 2014 sebesar $AS 13.642.777. Manfaat pajak tangguhan yang dicatat pada tahun 2014 sebesar $AS 698.588, dengan hasil akhir sebesar $AS 12.944.189 pada tanggal 31 Desember 2014.
The deferred tax liability recognized in relation to the business combination conducted by the Company in 2014 amounted to US$ 13,642,777. The deferred tax benefit recorded in 2014 amounted to US$ 698,588, which resulted to ending balance of US$ 12,944,189 as of December 31, 2014.
Rincian akumulasi rugi fiskal yang dapat dikompensasi Kelompok Usaha adalah sebagai berikut:
The details of accumulated fiscal losses carry forward of the Group are as follows:
2014
2013
Perusahaan Entitas anak: AKAR RBA TPS TMR DS
(359.439)
(215.400 )
(51.844) (14.325.236) (55.751) (22.538 ) (152.124)
(48.928 ) -
Company Subsidiaries: AKAR RBA TPS TMR DS
Jumlah
(14.966.932)
(264.328 )
Total
58
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 Dan 2013 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2014 And 2013 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
20. PERPAJAKAN (lanjutan)
20.
e. Pajak Penghasilan Tangguhan (lanjutan)
f.
TAXATION (continued) e.
Deferred Income Tax (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Kelompok Usaha, kecuali RBA dan DS, tidak mengakui aset pajak tangguhan yang berasal dari akumulasi rugi fiskal yang dapat dikompensasikan, mengingat manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat bukti yang memadai bahwa rugi fiskal yang tidak digunakan dapat dikompensasikan atau dimanfaatkan sebelum kadaluwarsanya.
As of December 31, 2014 and 2013, the Group, except RBA and DS, did not recognize deferred tax assets arising from accumulated fiscal losses carry forward, as the management believes there is insufficient evidence that it is probable that the unused fiscal losses can be utilized before their expiration.
Liabilitas pajak tangguhan yang diakui oleh RBA, entitas anak, berasal dari perbedaan metode atau dasar yang digunakan untuk tujuan pencatatan menurut pelaporan akuntansi dan pajak, yang terdiri atas penyusutan aset tetap dan hutang sewa pembiayaan.
Deferred tax liabilities recognized by RBA, subsidiary, arise from the difference in the methods or basis used for accounting and tax reporting purposes, mainly on depreciation of property and equipment and obligations under finance lease.
Pada 2013, AKAR, entitas anak, menghapuskan aset pajak tangguhan yang berasal dari akumulasi rugi fiskal yang dapat dikompensasikan sebesar $AS 11.140 (setara dengan Rp 107.719.600), mengingat manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat bukti yang memadai bahwa aset pajak tangguhan tersebut dapat dimanfaatkan/ dipulihkan nilainya sebelum kadaluwarsanya.
In 2013, AKAR, a subsidiary, write-off the deferred tax assets totaling to US$ 11,140 (equivalent to Rp 107,719,600) arising from the tax losses carry-forward, as management believes that there is insufficient evidence that it is probable that the tax losses carry-forward can be utilized/recovered before their expiration.
Surat Ketetapan Pajak
f.
Tax Assessment Letters
RBA
RBA
Pada tahun 2014, RBA menerima beberapa surat ketetapan pajak, antara lain: (1) Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar ("SKPLB") atas Pajak Penghasilan Badan tahun 2012 sebesar Rp10.508.970.558, dan telah menerima pengembalian tersebut pada tanggal 20 Mei 2014; (2) SKPLB PPN masa Maret 2013 sebesar Rp11.495.109.021, dan telah menerima pengembalian sebesar Rp 9.963.386.022 setelah dikompensasi dengan beberapa SKPKB dan STP dengan jumlah Rp1.531.722.999 pada tanggal 20 Mei 2014; dan (3) SKPLB PPN masa Desember 2013 sebesar Rp 5.417.661.533.
In 2014, RBA, a subsidiary, has been received several Tax Assessment Letter among others : (1) Underpayment Tax Assessment Letter (SKPKB) of Corporate Income Tax in 2012 amounted to Rp 10,508,970,558, and has received the refund on May 20, 2014; (2) SKPKB Value Added Tax March 2013 amounted to Rp11,495,109,021, and has received the refund amounted to Rp 9,963,386,022 after compensated with some SKPKB and Tax Collection Letters (STP) with total Rp 1,531,722,999 on May 20, 2014; and (3) Overpayment Tax Assessment Letter (SKPLB) Value Added Tax December 2013 amounted to Rp 5,417,661,533.
59
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 Dan 2013 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2014 And 2013 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
20. PERPAJAKAN (lanjutan) g.
20.
Administrasi Perpajakan
TAXATION (continued) g.
Tax Administration
Pengajuan besarnya jumlah pajak terutang berdasarkan perhitungan yang dilakukan oleh Kelompok Usaha atas hutang pajak (menghitung, menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terutang secara individu). Berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku otoritas pajak dapat menetapkan jumlah pajak terutang Kelompok Usaha dalam lima tahun sejak pajak terutang dibayarkan. Sedangkan ketetapan pajak untuk tahun fiskal 2007 dan tahun-tahun sebelumnya, batas waktu waktu ketetapan akan berakhir selambat-lambatnya pada tahun fiskal 2013.
The filing of tax returns is based on the Group own calculation of tax liabilities (self assessment). Under the prevailing tax regulation, Tax Authorities may assess Group tax within 5 years from the time the tax became payable. While tax assessment for fiscal year 2007 and prior years, the time limit to assess will end at the latest fiscal year 2013.
21. HUTANG BANK JANGKA PANJANG
21. LONG-TERM BANK LOANS
RBA, Entitas Anak, memiliki hutang bank jangka panjang dengan beberapa pihak ketiga dengan rincian sebagai berikut:
RBA, a Subsidiary, have long-term bank loan with several third parties with the details as follows:
2014
2013
Raiffeisen Bank International, AG Indonesia Eximbank
55.000.000 133.336
-
Raiffeisen Bank International, AG Indonesia Eximbank
Jumlah Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun
55.133.336
-
Total
(13.883.336)
-
Less current maturities
41.250.000
-
Long-term maturities
Bagian jangka panjang
Raiffeisen Bank International, AG (RBI)
Raiffeisen Bank International, AG (RBI)
Pada tanggal 11 Oktober 2013, berdasarkan Perjanjian Fasilitas Pinjaman $AS 55.000.000, RBA, entitas anak, memperoleh fasilitas pinjaman sebesar $AS 55.000.000 dari RBI. Fasilitas tersebut digunakan untuk:
On October 11, 2013, based on loan facility agreement US$ 55,000,000, RBA, a subsidiary, obtained loan facility amounted to US$ 55,000,000 from RBI. The facility is used for:
-
Pembiayaan kembali fasilitas pinjaman dari PT Bank Permata Tbk sebesar $AS 26.500.000. Pembayaran akhir atas akuisisi 91,43% saham PT Troposfir Pancar Sejati (dahulu PT Java Mitra Sentosa) sebesar $AS 24.100.000. Pendanaan Debt Service Reserve Account sebesar $AS 3.300.000 (lihat Catatan 12). Pembayaran dan pendanaan biaya sehubungan dengan fasilitas pinjaman dari RBI sebesar $AS 1.100.000 (lihat Catatan 12).
- Refinancing a loan facility from PT Bank Permata
Fasilitas pinjaman tersebut telah dicairkan seluruhnya oleh RBA, entitas anak, pada tanggal 7 November 2013.
The loan facility has been availed by the RBA, a subsidiary, on November 7, 2013.
-
Tbk amounting to US$ 26,500,000.
- The final payment for the acquisition of 91.43% of PT Troposfir Pancar Sejati (formerly PT Java Mitra Sentosa) for US$ 24,100,000. - Funding Reserve Debt Service Account of US$ 3,300,000 (see Note 12). - Payments and financing costs associated with the loan facility of US$ 1,100,000 for the RBI (see Note 12).
60
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 Dan 2013 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2014 And 2013 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
21. HUTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan)
21. LONG-TERM BANK LOANS (continued)
Raiffeisen Bank International, AG (RBI) (lanjutan)
Raiffeisen Bank International, AG (RBI) (continued)
Pembayaran fasilitas pinjaman tersebut sebesar 25% dari pinjaman akan dimulai 2 tahun (24 bulan) setelah tanggal penarikan fasilitas pinjaman serta sisanya 3 tahun (36 bulan) setelah tanggal penarikan fasilitas pinjaman.
Payment of the loan facility amounting to 25% of the loan will start 2 years (24 months) from the date of withdrawal of loan facility and the remaining will be payable 3 years (36 months) after the date of withdrawal of the loan facility.
Pinjaman tersebut dikenakan tingkat suku bunga tetap sebesar 6% per tahun yang dibayarkan setiap triwulanan.
The loan bears a fixed interest of 6% per annum payable in quarterly basis.
Pinjaman tersebut dijaminkan sebagai berikut:
The loan was secured with the following collateral:
-
- Subordination Agreement made by and between RBA and PT Ricobana (RB), dated October 30, 2013 and March 11, 2014. - Assignment of Account (RBA) dated October 31, 2013; Assignment of Account (RB) dated November 1, 2013. - Pledge of RBA shares from RB and Wijaya Mulia. - Pledge of PT Troposfir Pancar Sejati (TPS) Shares from RBA, Wijaya Mulia and Partoyo.
-
-
-
-
Subordinasi Perjanjian yang dibuat oleh dan antara RBA dan PT Ricobana (RB), tanggal 30 Oktober 2013 dan 11 Maret 2014. Penempatan Rekening (RBA) tanggal 31 Oktober 2013; Penempatan Rekening (RB) tanggal 1 November 2013. Penjaminan saham RBA dari RB dan Wijaya Mulia. Penjaminan saham PT Troposfir Pancar Sejati (TPS) yang berasal dari RBA, Wijaya Mulia dan Partoyo. Penjaminan saham PT Troposfir Mega Raya (TMR) dari TPS. Penjaminan saham PT Delta Samudra (DS) yang berasal dari TMR. Fidusia atas alat berat
- Pledge of PT Troposfir Mega Raya (TMR) shares from TPS. - Pledge of PT Delta Samudra (DS) shares from TMR. - Fiducia security over heavy equipment.
Sebagai bagian dari dokumen asli dan dokumen pembiayaan yang diamandemen dan dinyatakan kembali, sebagai tambahan untuk pembayaran bunga, RBA telah memberikan waran kepada Bank dimana setelah pelaksanaan akan mewakili kepemilikan saham 3% pada modal RBA setelah penambahan. Dalam hal bank memilih untuk tidak melaksanakan waran, RBA berkewajiban, sebagai pengganti dari waran, untuk memberikan imbal hasil sebesar 18% per tahun atas pinjaman tersebut setelah memperhitungkan pembayaran bunga. Juga, dalam hal saham RBA tercatat di bursa saham atau RBA menjadi bagian entitas anak dari entitas publik, RBA, berdasarkan persetujuan dari pemegang saham mayoritas dari entitas publik, dapat menghapuskan kewajibannya atas waran atau keseluruhan pengembalian, dengan mentransfer waran dan keseluruhan imbal hasil ke pemegang saham mayoritas dari entitas publik tersebut, atas transfer tersebut RBA hanya perlu memberikan jaminan ke bank untuk kewajiban yang diambil alih oleh pemegang saham mayoritas dari entitas publik dari RBA.
As part of the original and the amended and restated financing documents, in addition to the interest payment, RBA has provided to the bank warrants which upon exercise shall represent a shareholding of 3% in the increased share capital of RBA. In the event the bank chooses not to exercise the warrants, RBA is obligated, in lieu of the warrants, to provide an overall return of 18% per annum on the loan after adjusting the interest payments made. Also, in the event RBA shares are listed on an approved stock exchange or RBA becomes part of a subsidiary of a listed entity, RBA, subject to the approval of the major shareholder of the listed entity, can extinguish its obligations of warrants or overall return, by transferring the warrants and overall return to the major shareholders of the listed entity, upon such transfer RBA shall only provide guarantee to the bank for the obligations taken over by the major shareholder of the listed entity from RBA.
61
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 Dan 2013 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2014 And 2013 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
21. HUTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan)
21. LONG-TERM BANK LOANS (continued)
Indonesia Eximbank (IE)
Indonesia Eximbank (IE)
Pada tanggal 15 Desember 2010, berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Modal Kerja Ekspor (KMKE) No. 30 oleh Notaris H. Teddy Anwar, S.H,. SpN., dan Akta Perjanjian Kredit Investasi No. 31 oleh Notaris yang sama. RBA memperoleh fasilitas KMKE dan Kredit Investasi (KI) dari Indonesia Eximbank (IE) untuk pembiayaan modal kerja. Maksimum fasilitas KMKE dan KI masing-masing adalah sebesar $AS 4.000.000 dan $AS 16.000.000.
On December 15, 2010, based on Deed of Export Working Capital Credit (KMKE) Agreement No. 30 of Notary H. Teddy Anwar, S.H., SpN., and Deed of Investment Loan Agreement No. 31 by the same Notary. RBA obtained the KMKE and Credit Investment (KI) from Indonesia Eximbank (IE) for working capital financing. Maximum facilities of KMKE and KI amounted to US$ 4,000,000 and US$ 16,000,000, respectively.
Pinjaman ini dijamin dengan persediaan sebesar $AS 8.000.000 dan aset tetap berupa alat berat RBA sebesar $AS 20.000.000 (lihat Catatan 9 dan 13). Sehubungan dengan pinjaman tersebut, RBA diwajibkan untuk mempertahankan rasio keuangan tertentu.
Loan is collateralized by inventories amounted to US$ 8,000,000 and property and equipment such as amounted to heavy equipment of RBA US$ 20,000,000 (see Notes 9 and 13). In connection with the loan, RBA is required to maintain financial ratios.
Pada tanggal 14 Maret 2013, berdasarkan Perubahan Ketiga Perjanjian Kredit Modal Kerja Ekspor, RBA memperoleh fasilitas kredit KMKE III dari IE sebesar $AS 1.200.000 dan akan jatuh tempo pada tanggal 15 Maret 2015.
On March 14, 2013, based on the Third Amendment Export Working Capital Credit Agreement, the RBA obtained a credit facility KMKE III from IE of US$ 1,200,000 and shall due in March 15, 2015.
Pembayaran pinjaman KMKE III ini diangsur setiap 3 bulan serta dikenakan tingkat suku bunga tetap yang dibayarkan setiap bulan. Tingkat suku bunga per tahun adalah 6,10%.
Loan repayments for KMKE III installments every 3 months and bears a fixed interest rate which paid every month. The interest rate per annum 6.10%.
Pada tahun 2014, pembayaran pokok pinjaman adalah sebesar $AS 733.809.
In 2014, payment of the loan principal amounted to US$ 733,809.
22. HUTANG SEWA PEMBIAYAAN Rincian hutang sewa pembiayaan kreditur adalah sebagai berikut :
22. OBLIGATION UNDER FINANCE LEASE berdasarkan
The details of obligation under finance lease per creditor are as follows:
2014
2013
PT Komatsu Astra Finance Caterpillar Finance JA Mitsui Leasing Indonesia PT Mitsubishi UFJ Lease PT Rabana Investindo PT Toyota Astra Financial Services PT Orix Indonesia Finance PT Bank Central Asia Tbk PT Bumiputera - BOT Finance PT Chandra Sakti Utama Leasing PT Astra Sedaya Finance PT Dipo Star Finance
16.821.819 4.659.600 2.183.820 463.714 255.230 75.992 50.862 45.709 -
29.138 142.732 119.050 9.781
PT Komatsu Astra Finance Caterpillar Finance JA Mitsui Leasing Indonesia PT Mitsubishi UFJ Lease PT Rabana Investindo PT Toyota Astra Financial Services PT Orix Indonesia Finance PT Bank Central Asia Tbk PT Bumiputera - BOT Finance PT Chandra Sakti Utama Leasing PT Astra Sedaya Finance PT Dipo Star Finance
Jumlah Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun
24.556.746
300.701
Total
(4.577.482)
(300.701 )
Bagian jangka panjang
19.979.264
-
62
Less current maturities Long-term maturities
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 Dan 2013 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2014 And 2013 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
22. HUTANG SEWA PEMBIAYAAN (lanjutan)
22. OBLIGATION (continued)
Rincian pembayaran hutang sewa pembiayaan minimum pada masa yang akan datang berdasarkan perjanjian-perjanjian sewa tersebut adalah sebagai berikut:
Jumlah Dikurangi beban bunga yang belum jatuh tempo Nilai sekarang atas pembayaran minimum hutang sewa pembiayaan Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Bagian jangka panjang
FINANCE
LEASE
The details of future minimum payments of obligation under finance lease based on lease agreements are as follows:
2014 Sampai dengan satu tahun Lebih dari satu tahun dan kurang dari dua tahun Lebih dari tiga tahun
UNDER
2013
5.699.747
314.947
14.276.329 6.511.426
-
Within one year More than one year and no later than two years More than three year
26.487.502
314.947
Total
(1.930.756)
(14.246 )
24.556.746
300.701
(4.577.482)
(300.701 )
19.979.264
-
Less amount applicable to interest Present value of minimum payments of obligation under finance lease Less current maturities Long-term maturities
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, hutang sewa pembiayaan meliputi kontrak sewa yang ditandatangani masing-masing oleh RBA dan SMR, dengan lessor pihak ketiga.
As of December 31, 2014 and 2013, the obligation under finance lease represents the lease contracts entered into by RBA and SMR, respectively, with third party lessors.
RBA dan SMR, entitas anak, melakukan perjanjian sewa dengan berbagai lessor seperti tersebut di atas dengan masa sewa selama 3 - 4 tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal yang berbeda-beda hingga tahun 2018. Tingkat bunga efektif rata-rata 4,33% - 5,50% untuk pembiayaan dalam Dolar Amerika Serikat dan 8,91% - 11,94% untuk pembiayaan dalam Rupiah pada tanggal 31 Desember 2014, serta 12,78% untuk pembiayaan dalam Rupiah pada tanggal 31 Desember 2013.
RBA and SMR, subsidiaries have lease commitments with various third party lessors as indicated above covering heavy equipment units with lease terms of 3 - 4 years and expiring on different dates up to 2018. The average effective interest rate are 4.33% - 5.50% for leasing in United States Dollar and 8.91% - 11.94% for leasing in Rupiah as of December 31, 2014 and 12.78% for leasing in Rupiah as of December 31, 2013.
Berdasarkan perjanjian sewa, jika RBA dan SMR, sebagai lessee, lalai memenuhi liabilitas pembayaran kepada lessor, maka seluruh hutang sewa pembiayaan yang terutang harus segera dibayar sebagian atau keseluruhan, atau aset sewa pembiayaan harus dikembalikan dan/atau akan diambil kembali oleh lessor serta perjanjian sewa dianggap berakhir. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, SMR dan RBA telah memenuhi seluruh persyaratan tersebut.
Based on the lease agreements, if RBA and SMR, as lessee, neglects to fulfill its payment liability to the lessors, all outstanding obligations under the finance leases shall be immediately paid partially or in full, or the related leased assets shall be returned and/or repossessed by the lessors and the lease agreements shall be considered terminated. As of December 31, 2014 and 2013, SMR and RBA have fulfilled all these requirements.
23. HUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN Rincian hutang sebagai berikut:
pembiayaan
konsumen
23. CONSUMER FINANCE PAYABLE adalah
The details of consumer finance payable are as follows:
63
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 Dan 2013 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2014 And 2013 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
23. HUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN (lanjutan)
23. CONSUMER FINANCE PAYABLE (continued)
2014
2013
PT Mandiri Tunas Finance PT BII Finance Center
-
233.526 32.528
Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun
-
(265.254 )
Bagian jangka panjang
-
24.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Kelompok Usaha mencatat liabilitas imbalan kerja jangka panjang berdasarkan perhitungan aktuaria independen di mana menggunakan metode “Projected Unit Credit” dan asumsi-asumsi utama sebagai berikut:
Tingkat mortalitas
:
Umur pensiun normal Tingkat bunga diskonto Tingkat kenaikan gaji Tingkat pengunduran diri
: : : :
Tingkat mortalitas
:
Long-term maturities
SMR, a subsidiary, obtained credit facilities form third parties which were used to finance the acquisition of vehicles. The loans are repayable in 35 - 36 monthly installments and expiring on different dates up to 2013 - 2014. The average effective interest rate is 10.41% per annum in 2013. The loans are collateralized by the vehicles acquired from the proceeds of the loans.
24. LIABILITAS IMBALAN KERJA JANGKA PANJANG
: : : :
Less current maturities
800
SMR, entitas anak, memperoleh fasilitas kredit pembiayaan konsumen dari pihak ketiga yang digunakan untuk membiayai pembelian kendaraan. Pinjaman tersebut terutang dalam 35 - 36 angsuran bulanan dan akan jatuh tempo berkisar antara tahun 2013 - 2014. Tingkat bunga efektif rata-rata 10,41% per tahun pada tahun 2013. Pinjaman tersebut dijamin dengan kendaraan yang dimiliki melalui pinjaman tersebut.
Umur pensiun normal Tingkat bunga diskonto Tingkat kenaikan gaji Tingkat pengunduran diri
PT Mandiri Tunas Finance PT BII Finance Center
LONG-TERM EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY As of December 31, 2014 and 2013, the Group accrued long-term employee benefits liability based on the independent actuary, which applied the “Projected Unit Credit” method with the following main assumptions:
2014 55 tahun / 55 years 8,4% per tahun / 8.4% per year 7% per tahun / 7% per year 5% sampai dengan usia 19 - 39 dan berkurang secara linear sampai dengan 0% pada usia 54 dan setelahnya / 5% up to age of 19 - 39 and decreasing linearly to be 0% at the age of 54 Tabel Mortalita Indonesia - 2011 / Indonesian Mortality Table - 2011 2013 55 tahun / 55 years 9% per tahun / 9% per year 8% per tahun / 8% per year 5% sampai dengan usia 19 dan berkurang secara linear sampai dengan 0% pada usia 54 dan setelahnya / 5% up to age of 19 and decreasing linearly to be 0% at the age of 54 Tabel Mortalita Indonesia - 2011 / Indonesian Mortality Table - 2011
Mutasi nilai kini dari liabilitas adalah sebagai berikut:
: : : :
Normal pension age Discount rate Salary increase rate Resignation rate
:
Mortality rate
: : : :
Normal pension age Discount rate Salary increase rate Resignation rate
:
Mortality rate
The movements of the present value of liability are as follows:
64
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 Dan 2013 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2014 And 2013 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
24. LIABILITAS IMBALAN KERJA JANGKA PANJANG (lanjutan)
24. LONG-TERM EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY (continued)
2014 Saldo awal Beban jasa kini Beban bunga Imbalan yang dibayarkan Kerugian (keuntungan) aktuarial Liabilitas yang diambil alih melalui kombinasi bisnis Pelepasan entitas anak Selisih kurs penjabaran laporan keuangan Saldo akhir
2013
411.277 264.687 117.465 (30.731) (553.701)
588.477 128.394 19.120 (39.108 ) (163.990 )
1.418.746 (411.277)
-
(28.625)
(121.616 )
1.187.841
411.277
Rincian liabilitas imbalan kerja jangka panjang pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
Beginning balance Current service costs Interest costs Benefits paid Actuarial (gain) losses Liabilities acquired in a business combination Disposal of subsidiary Exchange difference on financial statements translation Ending balance
The details of the long-term employee benefits liability as at consolidated statement of financial position date are as follows:
2014
2013
Nilai kini liabilitas Keuntungan aktuaria yang belum diakui
1.187.841
411.277
Present value of liability
827.001
2.814
Unrecognized actuarial gain
Jumlah
2.014.842
414.091
Total
Rincian beban imbalan kerja karyawan adalah sebagai berikut:
Details of employee benefits expense are as follows:
2014 Beban jasa kini Beban bunga Kerugian aktuaria Dampak kurtailmen Jumlah
2013
264.687 117.465 (14.787) (216.526)
128.394 19.120 (612 ) (100.508 )
150.839
46.394
Mutasi liabilitas imbalan kerja jangka panjang adalah sebagai berikut:
Saldo Akhir
Total
The movements of the long-term employee benefits liability are as follows:
2014 Saldo awal Beban imbalan kerja karyawan tahun berjalan Beban imbalan kerja yang dibayarkan - tahun berjalan Kombinasi bisnis (lihat Catatan 4) Penyesuaian Pelepasan entitas anak Selisih kurs penjabaran laporan keuangan
Current service costs Interest costs Actuarial loss Effect of a curtailment
2013
414.091
512.777
150.839
46.394
(27.705) 2.204.330 (273.667) (414.091)
(39.108 ) -
(38.955)
(105.972 )
2.014.842
414.091
65
Beginning balance Employee benefits expense for the year Actual payments for the year Business combinations (see Note 4) Adjustment Disposal of subsidiary Exchange difference on financial statements translation Ending Balance
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 Dan 2013 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2014 And 2013 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
24. LIABILITAS IMBALAN KERJA JANGKA PANJANG (lanjutan)
24. LONG-TERM EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY (continued)
Perubahan atas asumsi tingkat diskonto pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 akan berdampak sebagai berikut:
Change in assumed discount rate as of December 31, 2014 and 2013 would have had the following effects:
2014
2013
Kenaikan sebesar 1% Nilai kini imbalan kerja Biaya jasa kini
(1.068.133) (234.344)
(21.093 ) (7.452 )
Increase by 1% Present value of employee benefit Current service cost
Penurunan sebesar 1% Nilai kini imbalan kerja Biaya jasa kini
1.327.082 300.692
24.380 8.590
Decrease by 1% Present value of employee benefit Current service cost
Nilai untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014 dan empat tahun sebelumnya sehubungan dengan kewajiban imbalan kerja adalah sebagai berikut: 2014
2013
Amounts for the year ended December 31, 2014 and the previous four years related to employees’ benefits obligation are as follows: 2012
2011
2010
Nilai kini kewajiban Aset program
1.187.841 -
411.277 -
588.477 -
338.954 -
102.340 -
Present value of obligation Plan asset
Defisit
1.187.841
411.277
588.477
338.954
102.340
Deficit
Penyesuaian
1.020.849
108.323
102.699
36.253
2.217
Experience adjusment
25. PROVISI UNTUK PENGELOLAAN REKLAMASI LINGKUNGAN HIDUP
DAN
25.
PROVISION FOR ENVIRONMENTAL RECLAMATION COSTS
AND
Provisi untuk pengelolaan dan reklamasi lingkungan hidup terkait bagian jumlah yang masih harus dibayar atas estimasi biaya pengelolaan lingkungan dan penutupan tambang yang akan terjadi pada akhir umur tambang.
The provision for environmental and reclamation costs relates to the accrued portion of the environmental and estimated closure costs to be incurred at the end of a mine’s life.
Provisi ini dihitung secara akrual dengan menggunakan metode unit yang diproduksi dengan mempertimbangkan estimasi jumlah biaya penutupan tambang dan sisa cadangan yang masih ada di suatu area pertambangan.
The provision is accrued using the unit-of-production method by considering estimated total closure costs and the remaining reserves of the mining area.
Estimasi untuk biaya ini dihitung secara internal oleh manajemen. Manajemen berkeyakinan bahwa akumulasi penyisihan yang dibentuk telah cukup untuk menyelesaikan semua liabilitas yang timbul dari kegiatan penutupan tambang sampai dengan tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian.
The current estimated costs were internally calculated by management. Management believes that the accumulated provision is sufficient to cover all liabilities arising from these mine closure activities up to the consolidated statements of financial position date.
Mutasi provisi untuk pengelolaan dan reklamasi lingkungan hidup adalah sebagai berikut:
The movements in the provision for environmental and reclamation costs account are as follows:
66
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 Dan 2013 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2014 And 2013 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
25. PROVISI UNTUK PENGELOLAAN DAN REKLAMASI LINGKUNGAN HIDUP (lanjutan)
25.
2014 Saldo awal Penambahan selama tahun berjalan Pelepasan entitas anak Selisih kurs penjabaran laporan keuangan
PROVISION FOR ENVIRONMENTAL RECLAMATION COSTS (continued)
AND
2013 26.765
31.998
Beginning balance
917 (27.682)
1.379 -
Saldo Akhir
-
(6.612)
Provision made during the year Disposal of subsidiary Exchange difference on financial statements translation
-
26.765
Ending Balance
Mutasi provisi untuk pengelolaan dan reklamasi lingkungan hidup berdasarkan area of interest adalah sebagai berikut:
The movements in the provision for environmental and reclamation costs account based on area of interest are as follows:
2014 Selisih kurs penjabaran laporan keuangan / Exchange difference on financial statement translation
Pelepasan Entitas Anak / Disposal of Subsidiary
Saldo Awal / Beginning Balance
Penambahan / Additions
Saldo Akhir / Ending Balance
Blok 1 Blok 2 Blok 3 dan 5 Blok 4 Blok 7 Blok 8 Blok 9 Blok 10
11.454 1.027 12.465 940 586 44 154 95
787 130 -
(285 ) (26 ) (310 ) (23 ) (15 ) (1 ) (4 ) (2 )
(11.956 ) (1.001 ) (12.285 ) (917 ) (571 ) (43 ) (150 ) (93 )
-
Block 1 Block 2 Block 3 and 5 Block 4 Block 7 Block 8 Block 9 Block 10
Jumlah
26.765
917
(666 )
(27.016 )
-
Total
2013
Saldo Awal / Beginning Balance
Selisih kurs penjabaran laporan keuangan / Exchange difference on financial statement translation
Penambahan/ Additions
Saldo Akhir / Ending Balance
Blok 1 Blok 2 Blok 3 dan 5 Blok 4 Blok 7 Blok 8 Blok 9 Blok 10
12.752 1.242 15.712 1.185 738 55 194 120
1.337 42 -
(2.635 ) (257 ) (3.247 ) (245 ) (152 ) (11 ) (40 ) (25 )
11.454 1.027 12.465 940 586 44 154 95
Block 1 Block 2 Block 3 and 5 Block 4 Block 7 Block 8 Block 9 Block 10
Jumlah
31.998
1.379
(6.612 )
26.765
Total
67
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 Dan 2013 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2014 And 2013 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
26. MODAL SAHAM
26.
SHARE CAPITAL
Susunan pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 3013 adalah sebagai berikut:
The composition of the Company’s shareholders as of December 31, 2014 and 2013 are as follows: 2014
Pemegang Saham PT Lautan Rizki Abadi PT Tandikek Asri Lestari Masyarakat (masing-masing dengan kepemilikan kurang dari 5%) Jumlah
Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh / Number of Shares Issued and Fully Paid
Persentase Pemilikan (%) / Percentage of Ownership (%)
Jumlah / Amount
Shareholders
6.123.666.500 2.440.995.852
51,03 20,34
54.373.388 21.672.638
PT Lautan Rizki Abadi PT Tandikek Asri Lestari
3.435.337.648
28,63
30.505.783
Public (each below 5% ownership)
12.000.000.000
100,00
106.551.809
Total
2013
Pemegang Saham PT Alam Abadi Resources Ultima Investment Holding Pte. Ltd. Masyarakat (masing-masing dengan kepemilikan kurang dari 5%) Jumlah
Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh / Number of Shares Issued and Fully Paid
Persentase Pemilikan (%) / Percentage of Ownership (%)
Jumlah / Amount
Shareholders
800.000.000
53,33
8.933.557
120.000.000
8,00
1.340.034
PT Alam Abadi Resources Ultima Investment Holding Pte. Ltd.
580.000.000
38,67
6.476.828
Public (each below 5% ownership)
1.500.000.000
100,00
16.750.419
Total
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, tidak terdapat anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang mempunyai saham Perusahaan.
As of December 31, 2014 and 2013, there were no shares held by the members of Boards of Commissioners and Directors.
Berdasarkan Akta Notaris Rini Yulianti, S.H., No. 12 tanggal 8 Agustus 2014, Perusahaan melakukan penambahan modal dengan menerbitkan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebanyak 10.500.000.000 saham dengan harga pelaksanaan sebesar nilai nominal Rp 100 dan sebanyakbanyaknya 500.000.000 Waran Seri I serta perubahan Anggaran Dasar Perusahaan sehubungan dengan peningkatan modal dasar, ditempatkan dan disetor dalam rangka Penawaran Umum Terbatas I, dari modal dasar tersebut telah ditempatkan dan disetor 25% atau sejumlah 12.000.0000.000 saham (lihat Catatan 1b).
Based on the Notarial Deed No. 12 dated August 8, 2014 of Rini Yulianti, S.H., the Company do additional capital by issuing Right Issue (HMETD) of 10,500,000,000 share with exercise price of par value Rp 100 and a maximum 500,000,000 Series I Warants and the Company change a Articles of Association in relation increase in the authorized, issued and paid-up capital in order to Limited Public Offering I (PUT I), of the authorized capital has issued and paid-up 25% or amounted to 12,000,000,000 shares (see Note 1b).
Pengelolaan Modal
Capital Management
Tujuan utama pengelolaan modal adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat guna mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham.
The primary objective of the capital management is to ensure that it maintains healthy capital ratios in order to support its business and to maximize shareholder value.
68
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 Dan 2013 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
26.
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2014 And 2013 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
MODAL SAHAM (lanjutan)
26.
SHARE CAPITAL (continued)
Perusahaan mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian, berdasarkan perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan, Perusahaan dapat menyesuaikan pembayaran dividen kepada pemegang saham, imbalan modal kepada pemegang saham atau menerbitkan saham baru.
The Company manages its capital structure and makes adjustments to it, in line of changes in economic conditions. To maintain or adjust the capital structure, the Company may adjust the dividend payment to its shareholders, return capital to shareholders or issue new shares.
Perusahaan mengelola permodalan dengan menggunakan rasio pengungkit, yang dihitung melalui pembagian antara hutang neto dengan jumlah modal. Kebijakan Perusahaan adalah menjaga rasio pengungkit dalam kisaran yang umum dalam industri untuk mengamankan sejenis dengan tujuan pendanaan terhadap biaya yang rasional.
The Company monitors its capital using gearing ratio, by dividing net debt with the total capital. The Company’s policy is to maintain a gearing ratio within the range of gearing ratios of the leading companies in the industry in order to secure funds at a reasonable cost.
Hutang neto meliputi seluruh pinjaman (hutang bank, hutang sewa pembiayaan dan hutang pembiayaan konsumen) ditambah hutang usaha - pihak ketiga dan hutang lain-lain serta beban masih harus dibayar dikurangi kas dan bank. Jumlah modal mencakup seluruh ekuitas sebagaimana yang disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.
Net debt is calculated as borrowings (bank loans, obligation under finance lease and consumer finance payable) plus trade payables - third parties and other payables and accrued expenses less cash on hand and in banks. The total capital is calculated as equity as shown in the consolidated statement of financial position.
Perhitungan rasio pengungkit adalah sebagai berikut:
The computation of gearing ratio are as follows:
2014
2013
Hutang bank jangka pendek Hutang usaha - pihak ketiga Hutang lain-lain Beban masih harus dibayar Hutang bank jangka panjang Hutang sewa pembiayaan Hutang pembiayaan konsumen
1.500.000 7.790.888 784.629 759.314 55.133.336 24.556.746 -
62.431 2.093 219.478 300.701 266.054
Short-term bank loans Trade payables - third parties Other payables Accrued expenses Long-term bank loans Obligation under finance lease Consumer finance payable
Jumlah Dikurangi kas dan bank
90.524.913 2.946.546
850.757 166.515
Total Less cash on hand and in banks
Hutang neto
87.578.367
684.242
Net debt
105.376.120
18.558.851
Total equity
0,83
0,04
Gearing ratio
Jumlah ekuitas Rasio pengungkit
69
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 Dan 2013 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2014 And 2013 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
27. TAMBAHAN MODAL DISETOR – NETO
27.
Rincian tambahan modal disetor - neto pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL - NET The details of additional paid-in capital as of December 31, 2014 and 2013 are as follows:
2014
2013
Agio Saham
27.917.365
27.917.365
Biaya penerbitan saham: - Penawaran umum perdana - penawaran umum terbatas I
(1.297.912) (294.745)
(1.297.912 ) -
Selisih nilai kombinasi bisnis entitas sepengendali
(3.208.692)
(3.208.692 )
Neto
23.116.016
23.410.761
Premium on share capital Share issuance costs: Intial public offering Limited public offering Difference arising from business combination of entities under common control Net
Pada tahun 2014, Perusahaan melakukan Penawaran Umum Terbatas I (PUT I) melalui penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (lihat Catatan 1b dan 26). Biaya-biaya saham yang terkait langsung dengan penerbitan efek ekuitas Perusahaan dalam PUT I adalah sebesar $AS 294.745.
In 2014, the Company conducted a Limited Public Offering I (PUT I) through Right Issue with Preemptive Rights (see Notes 1b and 26). The direct costs incurred in respect of the issuance of the Company’s shares through the limited public offering amounted to US$ 294,745.
Saldo agio saham berasal dari selisih antara hasil penerimaan dari penawaran umum perdana saham atas 500.000.000 lembar saham kepada masyarakat pada harga Rp 600 per saham dengan nilai nominalnya (Rp 100 per saham) sebesar $AS 27.917.365. Biaya yang terjadi sehubungan dengan penawaran umum tersebut adalah sebesar $AS 1.297.912.
balance of premium on share capital resulted from the difference between the proceeds from the initial public offering of 500,000,000 shares to the public at Rp 600 per share and the par value of the shares issued (Rp 100 per share) amounting to US$ 27,917,365. The costs incurred in relation to the public offering amounted to US$ 1,297,912.
Saldo selisih nilai kombinasi bisnis entitas sepengendali sebesar $AS 3.208.692 merupakan selisih antara antara biaya perolehan dengan nilai buku aset neto SMR, entitas anak, diperoleh melalui transaksi tanggal 17 Desember 2010 ketika Perusahaan melakukan penyertaan saham sebesar 94.700.000 saham sehingga menjadikan Perusahaan memiliki 99,68% kepemilikan saham di SMR. Kepemilikan mayoritas SMR sebelumnya dipegang oleh PT Alam Abadi Resources, pemegang saham Perusahaan, dengan 70% kepemilikan saham. Kombinasi bisnis entitas sepengendali dicatat dengan menggunakan metode pooling-of-interests. Pada tanggal 19 Desember 2014, Perusahaan melepaskan kepemilikan sahamnya atas SMR (lihat Catatan 1c).
The balance of business combination of entities under common control represents the difference amounting to US$ 3.208.692 between the acquisition cost and the book value of net assets of SMR, a Subsidiary, acquired on December 17, 2010 when the Company made an investment in 94,700,000 shares representing 99.68% shares ownership in SMR. The majority of the shares ownership in SMR was previously held by PT Alam Abadi Resources, the Company’s shareholder, with 70% shares ownership. Such business combination of entities under common control was recorded using the pooling-of-interests method. On December 19, 2014, the Company has divested its ownership over SMR (see Note 1c).
70
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 Dan 2013 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2014 And 2013 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
28. PENDAPATAN
28.
Rincian pendapatan adalah sebagai berikut :
REVENUES The details of revenues are as follows:
2014
2013
Pendapatan Jasa Jasa penambangan Penyewaan alat berat
26.844.290 847.144
-
Service revenues Mining services Rental of heavy equipments
Jumlah
27.691.434
-
Total
Rincian penjualan kepada pelanggan yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan konsolidasian adalah sebagai berikut:
Pendapatan / Revenue 2014 Pendapatan jasa PT Berau Coal Energy Tbk PT Tanito Harum
The details of revenue obtained from individual customers representing more than 10% of the total consolidated revenues are as follows: Persentase terhadap jumlah pendapatan / Percentage to total revenues
2013
19.105.959 8.585.475
2014
-
29. BEBAN POKOK PENDAPATAN
69% 31%
-
Service revenues PT Berau Coal Energy Tbk PT Tanito Harum
29. COST OF REVENUES
Rincian beban pokok pendapatan adalah sebagai berikut:
The details of the cost of revenues are as follows:
2014 Penyusutan (lihat Catatan 13) Gaji, upah dan tunjangan Pemeliharaan dan perbaikan Bahan bakar Penambangan Sewa Asuransi Biaya kantor Pengangkutan
2013
2013
7.501.099 4.496.924 3.265.657 2.787.725 1.746.762 355.365 279.726 267.950 133.145
-
Penurunan nilai persediaan Lain-lain
30.534 365.420
-
Depreciation (see Note 13) Salaries, wages and allowances Repairs and maintenance Fuel Mining Rent Insurance Office expense Transportation Reversal of impairment of inventories Others
Beban Pokok Pendapatan
21.230.307
-
Cost of Revenues
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, tidak terdapat pembelian dari dan/atau pembayaran kepada satu pemasok yang melebihi 10% dari jumlah beban pokok pendapatan konsolidasian.
For the year ended December 31, 2014,there were no purchases from and/or payments to any suppliers of more than 10% of the total consolidated cost of revenues.
71
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 Dan 2013 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2014 And 2013 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
30. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
30.
GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES
Rincian beban umum dan administrasi adalah sebagai berikut:
The details of general and administrative expenses are as follows:
2014 Amortisasi hubungan terkait pelanggan (lihat Catatan 14) Gaji, upah, bonus dan kesejahteraan karyawan Penyusutan (lihat Catatan 13) Penyisihan atas penurunan nilai piutang Sewa Jasa tenaga ahli Keperluan kantor dan perlengkapan Pengembangan perangkat lunak Transportasi Pemeliharaan dan perbaikan Perizinan Listrik, air dan telepon Asuransi Lain-lain Jumlah
2013
1.829.277
-
1.380.101 677.768
12.729 347
578.542 108.863 100.120 67.669 59.956 46.198 15.465 13.615 8.126 2.639 100.141
231 14.371 7.921 6.433 11.131 16.879 7.025
Amortization of customer relationships (see Note 14) Salaries, wages, bonuses and employee benefits Depreciation (see Note 13) Reversal of impairment of receivable Rent Professional fees Office supplies and utilities Software development Transportation Repairs and maintenance License Water, electricity and telephone Insurance Others
4.988.480
77.067
Total
31. PENDAPATAN (BEBAN) USAHA LAINNYA
31.
Rincian pendapatan (beban) usaha lainnya adalah sebagai berikut:
Details of other operating income (expenses) are as follows:
2014 Pendapatan jasa manajemen Laba penjualan aset tetap (lihat Catatan 13) Laba (rugi) selisih kurs Rugi atas pelepasan entitas anak Penghapusan aset tetap (lihat Catatan 13) Lain-lain - neto Jumlah
2013 76.676
-
11.433 (493.597) (773.524)
-
(1.227) 69.675
166.464
Income from management fee Gain on sales of property and equipment (see Note 13) Gain (loss) on foreign exchange Loss on disposal of subsidiaries Write-off of property and equipment (see Note 13) Miscellaneous - net
(1.110.564)
166.464
Total
32. RUGI PER SAHAM
32. LOSS PER SHARE
Perhitungan rugi per saham dasar adalah sebagai berikut:
The computation of basic loss per share is as follows:
2014 Rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar selama tahun berjalan Rugi per saham dasar
OTHER OPERATING INCOME (EXPENSES)
2013
(2.792.003 )
(4.406.331 )
5.694.214.876
1.500.000.000 (0,0029 )
(0,0005 )
72
Loss for the year attributable to owners of the parent Outstanding weighted average number of shares during the year Basic loss per share
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 Dan 2013 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2014 And 2013 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
32. RUGI PER SAHAM (lanjutan)
32. LOSS PER SHARE (continued)
Saham biasa yang dilutif sehubungan dengan waran Seri I menurunkan rugi per saham untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan oleh karena itu efeknya telah dianggap sebagai anti dilutif.
The potential ordinary shares in relation to the Series I Warrants decrease the loss per share for the year ended December 31, 2014 and therefore the effect has been considered as antidilutive.
Perusahaan tidak mempunyai efek yang bersifat dilutif untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013.
The Company does not have any dilutive ordinary shares for the year ended December 31, 2013.
33. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI
33.
BALANCES AND RELATED PARTIES
TRANSACTIONS
WITH
Dalam kegiatan usahanya, Kelompok Usaha melakukan beberapa transaksi dengan pihak-pihak berelasi yang dilakukan pada tingkat harga dan persyaratan tertentu.
The Group, in its regular business, has transactions with related parties which are conducted in certain prices and terms.
Rincian saldo yang timbul dari transaksi dengan pihakpihak berelasi di atas adalah sebagai berikut:
Details of balances arising from transactions with related parties are as follows:
2014
2013
Aset Piutang lain-lain (lihat Catatan 8) Pihak berelasi lainnya PT Timor Makmur Resources PT TTS Makmur Resources Lain-lain Pemegang saham PT Alam Abadi Resources
-
3.767 1.556 1.067
-
2.748
Jumlah
-
9.138
Total
Persentase terhadap jumlah aset konsolidasian
-
0,05%
Percentage to consolidated total assets
Uang muka (lihat Catatan 10) Pihak berelasi lainnya PT Timor Makmur Resources PT TTS Makmur Resources
217.042
3.770.818 3.384.199
Advances (see Note 10) Other related parties PT Timor Makmur Resources PT TTS Makmur Resources
Jumlah
217.042
7.155.017
Total
0,10%
35,59%
Percentage to consolidated total assets
Persentase terhadap jumlah aset konsolidasian a.
Assets Other receivables (see Note 8) Other related parties PT Timor Makmur Resources PT TTS Makmur Resources Others Shareholder PT Alam Abadi Resources
Pada tanggal 31 Desember 2013, piutang lain-lain pihak berelasi merupakan piutang yang akan jatuh tempo dalam jangka waktu kurang dari satu tahun. Piutang lain-lain berelasi merupakan piutang di luar kegiatan operasi Perusahaan.
a.
73
As of December 31, 2013, other receivables related parties are receivable that had maturities in less than one year. Other receivables related parties are receivables outside the Company's operations.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 Dan 2013 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2014 And 2013 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
33. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan) b.
33. BALANCES AND TRANSACTIONS RELATED PARTIES (continued)
Pada tanggal 25 Juni 2012, AKAR, entitas anak, mengadakan perjanjian jual beli mangan, masingmasing dengan PT TTS Makmur Resources (“TTS”) dan PT Timor Makmur Resources (“TMR”), pihak berelasi. Berdasarkan perjanjian tersebut, AKAR setuju untuk membeli mangan dari TTS dan TMR. Atas transaksi jual beli tersebut, AKAR membayarkan uang muka dengan nilai sebesar Rp 68.500.000.000 dan Rp 65.537.500.000 masing-masing kepada TTS dan TMR. Uang muka tersebut akan digunakan untuk pembelian mangan dengan harga pasar mangan yang berlaku setelah mangan diserahkan di tempat yang disepakati dan terbitnya hasil pengujian laboratorium atas kualitas mangan.
b.
WITH
On June 25, 2012, AKAR, a subsidiary, entered into manganese sale and purchase agreements with each of PT TTS Makmur Resources (“TTS”) and PT Timor Makmur Resources (“TMR”), related parties. Based on the agreements, AKAR agreed to purchase manganese from TTS and TMR. In relation to such transactions, AKAR agreed to pay advances to TTS and TMR with maximum amounts of Rp 68,500,000,000 and Rp 65,537,500,000, respectively. Such advances will be used for the purchase of manganese at the applicable market value after the delivery of manganese at the agreed place and the issuance of the manganese’s quality inspection result.
Perjanjian tersebut juga menyatakan bahwa uang muka tersebut akan diberikan jaminan tingkat pengembalian (guaranteed return) sebesar 15% per tahun, yang merupakan pengurangan terhadap harga kontrak pada saat adanya penyerahan mangan (selambat-lambatnya pada tanggal 30 September 2013). Nilai maksimal uang muka yang telah dibayarkan dapat diubah jumlahnya (berupa penambahan uang muka atau pengembalian uang muka) berdasarkan kesepakatan pihak-pihak yang bertransaksi.
The agreements also stipulate that such advances will be given guaranteed return at the annual rate of 15% which represent deduction to the manganese sales price and paid after the delivery of manganese (latest on September 30, 2013). It was agreed that the maximum amount of the advances already paid may be changed (in the form of addition to or the repayment of the advances) upon the agreement of all the parties involved in the transactions.
Pada tanggal 23 September 2013, perjanjian tersebut diubah dan penyerahan mangan diperpanjang sampai dengan 30 Maret 2014, yang kemudian telah diperpanjang kembali sampai dengan 30 Maret 2015 berdasarkan Amandemen III atas Perjanjian Jual Beli Mangan.
On September 23, 2013, the agreements were amended and the delivery of manganese was extended until March 30, 2014, which then was extended up to March 30, 2015 based on Amendment III Purchase Agreement Manganese.
Berdasarkan perjanjian kesepakatan bersama pada tanggal 11 November 2014, AKAR, entitas anak, sepakat untuk mengakhiri perjanjian jual beli mangan dengan pihak TTS dan TMR.
Based on the joint agreement on November 11, 2014, AKAR, a subsidiary, agreed to end sale and purchase agreement with the TTS manganese and TMR.
Pada tanggal 19 Desember 2014, TMR telah melunasi sisa uang mukanya sebesar $AS 2.893.200 dan di tanggal yang sama TTS telah membayarkan sisa uang mukanya sebesar $AS 2.706.800.
As of December 19, 2014, TMR has settled remain balance of its advance amounted to US$ 2,893,200 and in the same time TTS had paid remain balance of its advance amounted to US$ 2,706,800.
Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan merupakan personil manajemen kunci. Kompensasi yang dibayar atau terutang pada Dewan Komisaris dan Direksi Kelompok Usaha atas jasa adalah sebagai berikut:
The Boards of Commissioners and Directors of the Company are considered as key management personnel. The compensation paid or payable to the Group’s Boards of Commissioners and Directors for services is as follows:
74
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 Dan 2013 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2014 And 2013 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
33. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)
33. BALANCES AND TRANSACTIONS RELATED PARTIES (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, kompensasi yang dibayar atau terutang pada manajemen kunci, yang seluruhnya merupakan imbalan kerja jangka pendek masing-masing adalah sebesar $AS 665.645 dan $AS 109.897, persentase terhadap jumlah beban terkait masing-masing adalah sebesar 11,32%% dan 97%.
WITH
As of December 31, 2014 and 2013, the compensation paid or payable to key management, all of which represent short-term employee benefits amounted to US$ 665,645 and US$ 109,897, percentage to total related expense of 11.32% and 97%, respectively.
34. INSTRUMEN KEUANGAN
34. FINANCIAL INSTRUMENTS
Kecuali untuk hutang bank jangka panjang, hutang pihak berelasi, hutang sewa pembiayaan dan hutang pembiayaan konsumen, manajemen menganggap bahwa jumlah tercatat aset keuangan dan liabilitas keuangan yang diakui di dalam laporan posisi keuangan mendekati nilai wajarnya karena jangka waktu yang singkat atas instrumen keuangan tersebut.
Except for long-term bank loan, due to related party, obligation under finance leases and consumer finance payable, the management considers that the carrying amounts of the financial assets and financial liabilities recognized in the consolidated statement of financial position approximate their fair values due to short-term maturities of these financial instruments.
Perbandingan antara jumlah tercatat dan nilai wajar dari Kelompok usaha atas uang jaminan, hutang sewa pembiayaan, hutang pembiayaan konsumen dan hutang pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
The comparison between the carrying amount and fair value of the Group’s refundable deposit, obligations under finance leases, consumer finance payable and due to related party as of December 31, 2014 and 2013 is as follows:
2014
Jumlah tercatat / Carrying amount Aset Keuangan Uang jaminan Liabilitas Keuangan Hutang bank jangka panjang Hutang sewa pembiayaan Hutang pembiayaan konsumen Jumlah Liabilitas Keuangan
68.310
2013
Nilai wajar / Fair value
Jumlah tercatat / Carrying amount
68.310
10.345
Nilai wajar / Fair value 10.345
Financial Asset Refundable deposits Financial Liabilities
55.133.336
59.144.995
-
24.556.746
26.487.484
300.701
Long-term bank loans Obligation under finance 300.701 lease
-
-
266.054
266.054
Consumer finance payable
566.755
Total Financial Liabilities
79.690.082
85.632.479
566.755
Nilai wajar dari liabilitas keuangan tersebut diperkirakan sebagai nilai sekarang dari seluruh arus kas masa depan yang didiskontokan menggunakan tingkat bunga saat ini untuk instrumen dengan persyaratan yang sama, risiko kredit dan jatuh tempo yang sama.
-
The fair value of the above financial liabilities is estimated as the present value of all future cash flows discounted using the current rate for instrument on similar terms, credit risk and remaining maturities.
75
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 Dan 2013 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
34.
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2014 And 2013 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)
34.
FINANCIAL INSTRUMENTS (continued)
Nilai wajar uang jaminan dan kas yang dibatasi penggunaannya diasumsikan sama dengan jumlah tercatatnya karena tidak memiliki jangka waktu pembayaran tetap meskipun tidak diharapkan akan ditagihkan dalam waktu 12 bulan setelah periode pelaporan.
The fair value of refundable deposits and restricted cash are assumed to be equal to its carrying amount because it has no fixed repayment terms although it is not expected to be collected within 12 months after the reporting period.
Kelompok Usaha tidak memiliki aset keuangan dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
The Group has no financial assets and financial liabilities which are measured at fair value as at December 31, 2014 and 2013.
35. MANAJEMEN TERHADAP RISIKO KEUANGAN
35.
MANAGEMENT OF FINANCIAL RISK
Kelompok Usaha memiliki beberapa eksposur risiko terhadap instrumen keuangan dalam bentuk risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko pasar.
The Group, from its financial instruments, is exposed on certain financial risks such as credit risk, liquidity risk and market risk.
Kebijakan manajemen terhadap risiko keuangan dimaksudkan untuk meminimalisir potensi dan dampak keuangan merugikan yang mungkin timbul dari risikorisiko tersebut.
Financial risk management is designed to minimize the potential and adverse financial effects which might arise from such risks.
Berikut ini adalah ikhtisar tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan Kelompok Usaha:
The Group’s financial risk management objectives and policies are summarized as follows:
a.
a.
Risiko Kredit
Credit risk
Risiko kredit adalah risiko di mana salah satu pihak atas instrumen keuangan akan gagal memenuhi liabilitasnya dan menyebabkan pihak lain mengalami kerugian keuangan.
Credit risk is the risk when one party to a financial instrument will fail to discharge an obligation and cause the other party to incur a financial loss.
Risiko kredit yang dihadapi oleh Kelompok Usaha berasal dari kredit yang diberikan kepada pelanggan yang untuk saat ini cenderung terbatas. Untuk mengurangi risiko ini, Kelompok Usaha berusaha untuk memastikan pendapatan jasa dilakukan dengan menyeleksi pelangganpelanggan yang memiliki kondisi keuangan yang kuat serta reputasi yang baik. Sebagai tambahan, saldo piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi kemungkinan piutang yang tidak tertagih (lihat Catatan 7 dan 8).
Credit risk faced by the Group arising from the credit granted to its customers is currently very limited. Nevertheless, to mitigate this risk, the Group tries to ensure that service revenues are made selecting customers with strong financial condition and good reputation. Moreover, receivable balances are monitored on an ongoing basis to reduce the exposure to bad debts (see Notes 7 and 8).
Kelompok Usaha juga menghadapi risiko kredit yang berasal dari penempatan dana di bank dalam bentuk rekening lancar dan kas yang dibatasi penggunaanya. Untuk mengatasi risiko ini, Kelompok Usaha memiliki kebijakan untuk menempatkan dananya hanya di bank-bank yang mempunyai reputasi yang baik (lihat Catatan 5 dan 12).
The Group is also exposed to credit risk arising from the funds placed by the Group in banks in the form of current account and restricted cash. To mitigate this risk, the Group has a policy to place its funds only in banks that have good reputation (see Note 5 and 12).
76
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 Dan 2013 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
35. MANAJEMEN (lanjutan) a.
b.
TERHADAP
RISIKO
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2014 And 2013 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
KEUANGAN
35.
Risiko Kredit (lanjutan)
MANAGEMENT (continued) a.
OF
FINANCIAL
RISK
Credit risk (continued)
Kas dan bank dan piutang usaha telah jatuh tempo namun tidak mengalami penurunan. Perusahaan telah menempatkan kas dalam lembaga keuangan yang teratur dan terkemuka. Piutang usaha Perusahaan terkonsentrasi ke satu pelanggan, yaitu PT Berau Coal. Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat risiko kredit yang signifikan terkait dengan konsentrasi pelanggan ini karena PT Berau Coal dianggap sebagai pihak yang layak kredit dengan eksposur minimal atas kerugian penurunan nilai.
Cash on hand and in banks and trade receivables are neither past due nor impaired. The Company has placed its cash with financial institutions which are regulated and reputable. The Company’s trade receivables and are concentrated to one customer, which is PT Berau Coal. The management believes that there is no significant credit risk with regard to this customer concentration because PT Berau Coal is considered as a credit worthy party with minimal exposure of impairment loss.
Risiko kredit dari aset keuangan lainnya dianggap tidak signifikan.
Credit risk from other financial assets is not considered significant.
Risiko Pasar
b.
Market Risk
Risiko Mata Uang
Foreign Currency Risk
Kelompok Usaha melakukan transaksi bisnis dalam beberapa mata uang asing dan karena itu terkena risiko mata uang asing. Kelompok Usaha tidak memiliki kebijakan mata uang asing lindung nilai. Namun manajemen memonitor eksposur mata uang asing dan akan mempertimbangkan lindung nilai risiko mata uang asing yang signifikan harus diperlukan.
The Group transacts business in some foreign currencies and therefore is exposed to foreign exchange risk. The Group does not have a foreign currency hedging policy. However management monitors foreign exchange exposure and will consider hedging significant foreign exchange risk should the need arises.
Tabel berikut ini menunjukan sensitivitas kemungkinan perubahan tingkat pertukaran mata uang berdasarkan mata uang fungsional Perusahaan dan entitas anak, jika mata uang fungsional adalah Dolar Amerika Serikat, maka mata uang tersebut akan menguat/melemah terhadap mata uang asing, dengan asumsi variabel lain konstan, dampak terhadap laba setelah beban pajak penghasilan adalah sebagai berikut :
The following table demonstrates the sensitivity to a reasonably possible change in currency exchange rate based on the functional currency of the Company and its subsidiaries, if the functional currency is the United States Dollar, then the currency will strengthen/weaken against foreign currencies, assuming other variables constant, the impact on profit after income tax expense is as follows:
Tingkat Sentisitivitas / Sensitivy Rate 31 Desember 2014 Rupiah Euro
Dampak terhadap laba setelah beban pajak penghasilan / Effect on income after income tax expense
2% 3%
94.301 32
77
December 31, 2014 Rupiah Euro
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 Dan 2013 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
35. MANAJEMEN (lanjutan) b.
c.
TERHADAP
RISIKO
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2014 And 2013 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
KEUANGAN
35.
Risiko Pasar (lanjutan)
MANAGEMENT (continued) b.
OF
FINANCIAL
RISK
Market Risk (continued)
Risiko Mata Uang (lanjutan)
Foreign Currency Risk (continued)
Sedangkan pada tanggal 31 Desember 2013, jika mata uang fungsional Perusahaan dan Entitas Anak adalah Rupiah, maka perubahan yang mungkin terjadi dalam Rupiah terhadap Amerika Serikat Dolar adalah 7%. Jika Amerika Serikat Dolar telah melemah / menguat terhadap Rupiah oleh tingkat tersebut, dengan semua variabel lainnya dianggap konstan, laba setelah pajak pada tanggal 31 Desember 2013 akan menjadi lebih tinggi / rendah sebesar AS$ 678.
Whereas on December 31, 2013, if the functional currency of the Company and its Subsidiaries is Rupiah, then the changes that may occur in the Rupiah against the United States Dollar 7%. If the United States dollar had weakened / strengthened against the amount by the rate, with all other variables held constant, profit after tax as of December 31, 2013 would be higher / lower of US$ 678.
Menurut pendapat manajemen, analisis sensitivitas adalah menunjukkan pengungkapan risiko mata uang asing yang timbul pada akhir tahun namun tidak mencerminkan pengungkapan selama tahun berjalan.
In management's opinion, the sensitivity analysis is unrepresentative of the inherent foreign exchange risk as the year-end exposure does not reflect the exposure during the year.
Risiko Likuiditas
c.
Liquidity Risk
Risiko likuiditas adalah risiko di mana Kelompok Usaha akan mengalami kesulitan dalam memperoleh dana guna memenuhi komitmennya atas instrumen keuangan.
Liquidity risk is the risk when the Group will encounter difficulty in raising funds to meet its commitments associated with financial instruments.
Pengelolaan terhadap risiko likuiditas dilakukan dengan cara menjaga profil jatuh tempo antara aset dan liabilitas keuangan, penerimaan tagihan yang tepat waktu, manajemen kas yang mencakup proyeksi dan realisasi arus kas hingga beberapa periode ke depan serta memastikan ketersediaan pendanaan melalui komitmen fasilitas kredit.
Liquidity risk is managed through maintaining/synchronizing the maturity profile between financial assets and liabilities, on-time receivable collection, cash management which covers cash flow projection and realization in the subsequent periods and ensure the availability of financing through committed credit facilities.
Tabel di bawah merangkum profil jatuh tempo liabilitas keuangan Kelompok Usaha berdasarkan pembayaran kontraktual yang tidak didiskontokan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
The table below summarizes the maturity profile of the Group’s financial liabilities based on contractual undiscounted payments as of December 31, 2014 and 2013.
78
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 Dan 2013 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
35. MANAJEMEN (lanjutan) c.
TERHADAP
RISIKO
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2014 And 2013 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
KEUANGAN
35.
Risiko Likuiditas (lanjutan)
MANAGEMENT (continued) c.
OF
FINANCIAL
RISK
Liquidity Risk (continued)
2014
Kurang dari 1 tahun / Less than 1 year Hutang bank jangka pendek Hutang usaha pihak ketiga Hutang lain-lain Beban masih harus dibayar Hutang bank jangka panjang Hutang sewa pembiayaan Jumlah
Lebih dari 2 tahun / More than 2 years
1 – 2 tahun / 1 – 2 years
Bunga/ Interest
Jumlah / Total
1.522.875
-
-
7.790.888 784.629
-
-
-
7.790.888 784.629
759.314
-
-
-
759.314
17.230.570
44.330.000
-
(6.427.234)
55.133.336
5.699.747
14.276.329
6.511.426
(1.930.756)
24.556.746
Short-term bank loan Trade payables third parties Other payables Accrued expenses Long term bank loan Obligation under finance lease
33.788.023
58.606.329
6.511.426
(8.380.865)
90.524.913
Total
(22.875)
1.500.000
2013
Kurang dari 1 tahun / Less than 1 year
Lebih dari 2 tahun / More than 2 years
1 – 2 tahun / 1 – 2 years
Bunga/ Interest
Jumlah / Total
Hutang usaha pihak ketiga Hutang lain-lain Beban masih harus dibayar
62.431 2.093
-
-
-
62.431 2.093
219.478
-
-
-
219.478
Hutang sewa pembiayaan
314.947
-
-
(14.246)
300.701
Hutang pembiayaan konsumen
278.889
810
-
(13.645)
266.054
Trade payables third parties Other payables Accrued expenses Obligation under finance lease Consumer finance payable
Jumlah
877.838
810
-
(27.891)
850.757
Total
36. INFORMASI SEGMEN
36.
SEGMENT INFORMATION
Segmen usaha dilaporkan dengan cara yang sesuai dengan pelaporan internal yang dipersiapkan untuk pembuat keputusan operasional. Pembuat keputusan operasi adalah pihak yang bertanggung jawab untuk mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi.
Operating segments are reported in a manner consistent with the internal reporting provided to the chief operating decision maker. The chief operating decision maker is responsible for allocating resources and assessing performance of the operating segments.
Pendapatan, beban, hasil usaha, aset dan liabilitas segmen termasuk item-item yang dapat diatribusikan secara langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang memadai untuk segmen tersebut. Segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi antar Kelompok Usaha dieliminasi sebagai bagian dari proses konsolidasi.
Segment revenue, expenses, results, assets and liabilities include items directly attributable to a segment as well as those that can be allocated on a reasonable basis to that segment. They are determined before intragroup balances and intragroup transactions are eliminated.
79
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 Dan 2013 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2014 And 2013 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
36. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
36.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Kelompok Usaha mengklasifikasikan pendapatan, beban, hasil usaha, aset dan liabilitasnya ke dalam satu segmen, yaitu segmen jasa penambangan pada 31 Desember 2014 dan penjualan mangan pada 31 Desember 2013; sehingga tidak disajikan catatan tersendiri mengenai informasi segmen.
SEGMENT INFORMATION (continued) As of December 31, 2014 and 2013, the Group classifies its revenue, expenses, results, assets and liabilities under 1 (one) segment, namely mining service as of December 31, 2014 and sales of manganese as of December 31, 2013; therefore, no separate disclosure regarding segment information is presented.
37. PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING
37. SIGNIFICANT COMMITMENTS
Entitas Anak
Subsidiaries
DS
DS
a.
Undang-undang Pertambangan No. 4/2009
a.
AGREEMENTS
AND
Mining Law No. 4/2009
Pada tanggal 16 Desember 2008, Dewan Perwakilan Rakyat menyetujui Undang-Undang Pertambangan Mineral dan Batubara yang baru (“Undang-Undang Pertambangan”), yang telah disahkan oleh Presiden pada tanggal 12 Januari 2009 dan menjadi UU No. 4/2009. Sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang Pertambanga tersebut, seluruh entitas anak yang bergerak di bidang penambangan batubara telah memperoleh Izin Usaha Pertambangan (“IUP”).
On 16 December 2008, the House of Representatives passed a new Law on Minerals and Coal Mining, which received the assent of the President on 12 January 2009, becoming Law No. 4/2009 (the “Mining Law”). In accordance with the Mining Law, all subsidiaries engaged in coal mining have obtained a Mining Business Permit (“IUP”).
Pada tanggal 1 Februari 2010, Presiden Republik Indonesia menandatangani dua peraturan pelaksanaan untuk Undang-Undan Pertambangan tersebut, yaitu PP No. 22/2010 dan No. 23/2010.
On 1 February 2010, the President of the Republic of Indonesia signed two implementing regulations for the Mining Law, i.e. GR No. 22/2010 and GR No. 23/2010.
PP No. 22/2010 mengatur tentang pembentukan area pertambangan di Indonesia. PP No. 23/2010 menjelaskan lebih detil beragam tipe perizinan pertambangan yang ada sesuai dengan yang diatur dalam Undang-Undang Pertambangan ini, dan menjelaskan syarat dan kondisi dasar yang harus dipenuhi oleh pihak yang mengajukan maupun pihak berwenang yang mengeluarkan izin pertambangan.
GR No. 22/2010 deals with the establishment of mining areas in Indonesia. GR No. 23/2010 offers further details of different types of mining licenses which may be made available under this Mining Law, and sets out the basic terms and conditions which need to be satisfied by license applicants and issuing authorities.
Pada tanggal 21 Februari 2012 dan 11 Januari 2014, Pemerintah Indonesia mengubah PP No. 23/2010 dengan menerbitkan PP No. 24/2012 dan PP No.1/2014, yang mengatur mengenai pengalihan IUP, divestasi dan wilayah pertambangan.
On 21 February 2012 and 11 January 2014, the Government of Indonesia amended GR No. 23/2010 by issuing GR No 24/2012 and GR No.1/2014, respectively which regulate the transfer to IUPs, divestment and mining areas.
80
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 Dan 2013 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2014 And 2013 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
37. PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING (lanjutan)
37.
SIGNIFICANT AGREEMENTS COMMITMENTS (continued)
Entitas Anak (lanjutan)
Subsidiaries (continued)
DS (lanjutan)
DS (continued)
a.
Undang-undang (lanjutan)
Pertambangan
No.
4/2009
a.
Kelompok Usaha memonitor secara seksama perkembangan atas peraturan pelaksana dari Undang-Undang Pertambangan tersebut dan akan mempertimbangkan dampaknya terhadap operasi Grup, jika ada, pada saat peraturan peraturan pelaksana ini diterbitkan.
AND
Mining Law No. 4/2009 (continued) The Group is closely monitoring the progress of the implementing regulations for the Mining Law and will consider the impact on its operations, if any, as these regulations are issued.
b. Peraturan kehutanan
b.
Foresty regulation
Pada tanggal 10 Maret 2006, Menteri Kehutanan mengeluarkan Peraturan Menteri No. P.14/Menhut-II/2006 (”Peraturan Kehutanan 2006”) mengenai Pedoman Pinjam Pakai Kawasan Hutan yang menjelaskan mengenai izin untuk menggunakan hutan bukan untuk kegiatan hutan.
On March 10, 2006, the Ministry of Forestry issued Ministerial Regulation No. P.14/MenhutII/2006 (the “2006 Forestry Regulation”) regarding Guidelines for Borrowing/Use of Forest Areas describing the permit to use forests for non-forestry activities.
Menurut Peraturan Kehutanan 2006, perusahaan dapat diberikan izin perhutanan untuk menggunakan area hutan bukan untuk kegiatan perhutanan (misalnya untuk kegiatan komersial), dibatasi dengan sejumlah syarat, untuk periode selama 5 tahun (dapat diperpanjang).
Pursuant to the 2006 Forestry Regulation, a company may be given a forestry permit to use a forest area for non-forestry activities (e.g., commercial activities), subject to a number of preconditions, for a period of 5 years (extendable).
Salah satu syarat signifikan berdasarkan Peraturan Kehutanan 2006 adalah untuk menyediakan lahan bukan hutan seluas dua kali dari luas hutan yang digunakan (lahan kompensasi). Lahan kompensasi kemudian harus dihutankan kembali/reboisasi.
One of the most significant preconditions under the 2006 Forestry Regulation is to provide nonforest land with an area twice that of the forest area to be used (“compensation land”). The compensation land must then be reforested.
Atau sebagai alternatif, apabila dalam 2 tahun, perusahaan pemohon IPPKH tidak dapat menyediakan lahan kompensasi yang diminta, perusahaan harus membayarkan Pendapatan Negara Bukan Pajak (”PNBP”) secara tahunan kepada Menteri Kehutanan sebesar 1% dari jumlah nilai produksi. Peraturan Kehutanan 2006 tidak menyebutkan bagaimana menentukan jumlah nilai produksi.
Or, alternatively, if within 2 years the company as applicant of IPPKH cannot provide the required compensation land, the company must pay on an annual basis Non-tax State Revenue (“PNBP”) to the Minister of Forestry in the amount of 1% of “total production value”. The 2006 Forestry Regulation, however, is silent on how to determine the “total production value”.
Pada tanggal 10 Juli 2008, Peraturan Kehutanan 2006 telah diperbaharui melalui Peraturan Menteri Kehutanan No. P.43/Menhut-II/2008 (”Peraturan Kehutanan 2008”) antara lain mengenai penambahan bentuk kompensasi lahan untuk IPPKH, perubahan besaran PNBP dan jangka waktu IPPKH yang berubah menjadi 20 tahun dan dapat diperpanjang.
On July 10, 2008, the 2006 Forestry Regulation was amended by Ministerial Regulation No. P.43/Menhut-II/2008 (“the 2008 Forestry Regulation”) in relation to, among others, additional alternatives for land compensation for IPPKH, the changes in the basis of PNBP and changes in the IPPKH period to become 20 years, which is extendable.
Pada tanggal 30 Maret 2011, Peraturan Kehutanan 2008 telah diperbaharui melalui Peraturan Menteri Kehutanan No. P.18/MenhutII/2011 (”Peraturan Kehutanan 2011”) antara lain mengenai perubahan kondisi dan ketentuan IPPKH.
On March 30, 2011, the 2008 Forestry Regulation was amended by Ministerial Regulation No. P.18/Menhut-II/2011 (“the 2011 Forestry Regulation”) in relation to, among others, changes in the IPPKH terms and conditions.
81
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 Dan 2013 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2014 And 2013 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
37. PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING (lanjutan)
37.
SIGNIFICANT AGREEMENTS COMMITMENTS (continued)
Entitas Anak (lanjutan)
Subsidiaries (continued)
DS (lanjutan)
DS (continued)
b. Peraturan kehutanan (lanjutan)
b.
DS yang saat ini sedang dalam proses memperoleh persetujuan prinsip atas IPPKH sehingga belum dapat dikenakan PNBP dan melakukan reboisasi. DS juga melakukan monitoring terus-menerus atas kepatuhan mereka terhadap peraturan kehutanan dimaksud. c.
d.
AND
Foresty regulation (continued) DS, which is currently in the process of obtaining approval in principle on IPPKH, can not yet charged with PNBP and should perform reforestation. DS also continuously monitors its compliance with such forestry regulation.
Peraturan menteri No. 17/2010
c.
Ministerial regulation No. 17/2010
Pada tanggal 20 Desember 2010, Pemerintah Indonesia mengeluarkan peraturan implementasi atas Undang-undang Mineral No. 4/2009, yaitu Peraturan Pemerintah No. 78/2010 yang mengatur aktivitas reklamasi dan pasca tambang untuk pemegang IUP-Eksplorasi dan IUP-Operasi Produksi.
On December 20, 2010, the Government of Indonesia released an implementing regulation to Mining Law No. 4/2009, i.e., Government Regulation No. 78/2010 that deals with reclamations and post-mining activities for both holders of IUP-Exploration and IUP-Production Operation.
Pemegang IUP-Eksplorasi, ketentuannya antara lain, harus memuat rencana eksplorasi di dalam rencana kerja dan anggaran biaya ekplorasinya dan menyediakan jaminan reklamasi berupa deposito berjangka yang ditempatkan pada bank Pemerintah.
An IUP-Exploration holder must, among other requirements, include a reclamation plan in its exploration work plan and budget and provide a reclamation guarantee in the form of a time deposit placed at a state-owned bank.
Pemegang IUP-Operasi Produksi, ketentuannya, antara lain, harus menyiapkan (1) rencana reklamasi lima tahunan; (2) rencana pasca tambang; (3) menyediakan jaminan reklamasi yang dapat berupa rekening bersama atau deposito berjangka yang ditempatkan pada bank pemerintah, bank garansi, atau cadangan akuntansi (bila diijinkan) dan (4) menyediakan jaminan pasca tambang berupa deposito berjangka yang ditempatkan di bank Pemerintah.
An IUP-Production Operation holder must, among other requirements, prepare (1) a 5- years reclamation plan; (2) a post-mining plan; (3) provide a reclamation guarantee which may be in the form of a joint account or time deposit placed in a state-owned bank, a bank guarantee, or an accounting provision (if eligible); and (4) provide a post-mine guarantee in the form of a time deposits placed in state-owned banks.
Penempatan jaminan reklamasi dan jaminan pasca tambang tidak menghilangkan liabilitas pemegang IUP dari ketentuan untuk melaksanakan aktivitas reklamasi dan pasca tambang.
The requirement to provide reclamation and post-mine guarantees does not release the IUP holder from the requirement to perform reclamation and post-mine activities.
Peraturan mengenai Peningkatan Nilai Tambah Mineral
d.
Pada tanggal 6 Februari 2012, KESDM mengeluarkan Peraturan No. 07 Tahun 2012 mengenai Peningkatan Nilai Tambah Mineral melalui Pengolahan dan Pemurnian Mineral ("PerMen No. 7/2012"). Peraturan ini dikeluarkan untuk penerapan Pasal 96 dan 111 dari Peraturan Pemerintah (PP) No. 23.
Regulations Minerals
on
Domestic
Value-Add
On February 6, 2012, the KESDM issued Regulation No. 07 Year 2012 on the Increment in Value Added Minerals through Mineral Processing and Refining Activities (“PerMen No. 7/2012”). This regulation was issued to further implement Articles 96 and 111 of Goverment Regulation (PP) No. 23.
82
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 Dan 2013 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2014 And 2013 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
37. PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING (lanjutan)
37.
SIGNIFICANT AGREEMENTS COMMITMENTS (continued)
Entitas Anak (lanjutan)
Subsidiaries (continued)
DS (lanjutan)
DS (continued)
d.
d.
Peraturan mengenai Peningkatan Nilai Tambah Mineral (lanjutan)
Regulations on Domestic Minerals (continued)
AND
Value-Add
Berdasarkan PP No. 23 dan PerMen No. 7/2012, logam mineral tertentu, dianggap sebagai komoditas pertambangan yang nilainya dapat meningkat melalui proses pengolahan dan/atau kegiatan pemurnian. Dengan demikian, hasil tambang harus diproses dan/atau dimurnikan didalam negeri sesuai dengan batasan minimum yang ditetapkan dalam PerMen No. 7/2012.
Pursuant to PP No. 23 and PerMen No. 7/2012, certain metal minerals, are regarded as mining commodities, the value of which can be increased through processing and/or refining activities. As such, mining result must be processed and/or refined within the country in accordance with the minimum threshold provided in PerMen No. 7/2012.
PerMen No. 7/2012 juga melarang perusahaan pertambangan untuk menjual bijih mineral keluar negeri mulai tanggal 6 Mei 2012 dan mewajibkan pemegang IUP operasi produksi yang telah berproduksi sebelum tanggal berlakunya PerMen No. 7/2012 untuk melakukan penyesuaian rencana batasan minimum pengolahan dan pemurnian.
PerMen No. 7/2012 also regulates the prohibition for mining companies to export mineral ores since May 6, 2012 and for holders of operation and production mining rights who are already in production stage before the effective date of PerMen No. 7/2012 to make adjustments regarding the minimum plan of processing and refinery.
Pemegang IUP yang telah melakukan produksi sebelum Peraturan ini diterbitkan diwajibkan untuk:
IUP holders that have been producing prior to the issuance of the regulation must:
a.
melakukan penyesuaian terhadap batasan minimum pengolahan dan/atau pemurnian sesuai dengan batas yang ditentukan diatas dalam waktu 5 tahun setelah UU Minerba 2009 dikeluarkan; dan
a.
make adjustment to the processing and/or refining minimum threshold plan to be in accordance with the limit set out above within 5 years of the issuance of the 2009 UU Minerba; and
b.
menyampaikan laporan berkala mengenai penyesuaian terhadap batasan minimum pengolahan dan/atau pemurnian kepada Direktur Jenderal Mineral dan Batubara untuk evaluasi.
b.
submit periodic reports on the development of the adjustment to the processing and/or refining minimum limit plan to the Director General of Minerals and Coal for evaluation.
Dalam hal pemegang IUP tidak dapat membuat penyesuaian tersebut di atas atau tidak dapat melakukan kerjasama dengan pihak lain, mereka harus berkonsultasi dengan Direktur Jenderal.
In the event that IUP holders cannot make the above-mentioned adjustment or cannot do so through cooperation with other parties, they must consult with the Director General.
Pada tanggal 11 Mei 2012, KESDM menerbitkan Peraturan No. 11 Tahun 2012 (”PerMen No. 11/2012”) yang merupakan amandemen atas PerMen No. 7/2012.
On May 11, 2012, Regulation No. 11 Year 2012 (“PerMen No.11/2012”) was issued by the KESDM to amend PerMen No. 7/2012.
PerMen No. 11/2012 ini menegaskan bahwa pemegang IUP dan IPR dapat melakukan ekspor bijih/bahan mentah setelah memperoleh rekomendasi dari KESDM, apabila telah memenuhi seluruh persyaratan yang ditetapkan, dan akan dikenakan Bea Keluar berdasarkan Harga Patokan Ekspor. Direktur Jenderal telah menerbitkan peraturan-peraturan tertentu terkait dengan implementasi PerMen No. 11/2012 ini.
Under this PerMen No.11/2012, IUP and IPR holders may export ore/raw materials after obtaining recommendation from the KESDM, subject to certain requirements being fulfilled by the IUP and IPR holders, and will be subjected to Export Duty based on Export Standard Prices. Certain Director General regulations have been issued regarding the implementation of PerMen No. 11/2012.
83
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 Dan 2013 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2014 And 2013 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
37. PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING (lanjutan)
37.
SIGNIFICANT AGREEMENTS COMMITMENTS (continued)
Entitas Anak (lanjutan)
Subsidiaries (continued)
DS (lanjutan)
DS (continued)
d.
d.
Peraturan mengenai Peningkatan Nilai Tambah Mineral (lanjutan)
Regulations on Domestic Minerals (continued)
AND
Value-Add
Pemerintah Republik Indonesia juga telah menerbitkan peraturan-peraturan terkait Bea Keluar, yaitu, antara lain, Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia No. 29/MDAG/PER/5/2012 tanggal 7 Mei 2012 tentang Ketentuan Ekspor Produk Pertambangan, Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia No. 33/M-DAG/PER/5/2012 tanggal 28 Mei 2012 tentang Tata Cara Penetapan Harga Patokan Ekspor atas Produk Pertambangan yang Dikenakan Bea Keluar, Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia No. 34/MDAG/PER/5/2012 Tanggal 28 Mei 2012 tentang Penetapan Harga Patokan Ekspor atas Produk Pertambangan yang Dikenakan Bea Keluar, Peraturan Direktur Jenderal Mineral dan Batubara No. 574.K/30/DJB/2012 tanggal 11 Mei 2012 tentang Ketentuan Tata Cara dan Persyaratan Rekomendasi Ekspor Produk Pertambangan dan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.75/PMK.011/2012 tanggal 16 Mei 2012 tentang Penetapan Barang Ekspor Yang Dikenakan Bea Keluar dan Tarif Bea Keluar.
The Government of the Republic of Indonesia also has issued an Export Duty regulations package consisting of, among others, the Minister of Trade of the Republic of Indonesia Regulation No. 29/M-DAG/PER/5/2012 dated May 7, 2012 on Mineral Export Regulation, the Minister of Trade of the Republic of Indonesia Regulation No. 33/M-DAG/PER/5/2012 dated May 28, 2012 on Procedures to Stipulate Benchmark Prices of Mining Products which are Subject to Export Duty, the Minister of Trade of the Republic of Indonesia Regulation No. 34/M-DAG/PER/5/2012 dated May 28, 2012 on Stipulation of Benchmark Prices of Mining Products which are Subject to Export Duty, Director General of Minerals and Coal Regulation No. 574.K/30/DJB/2012 dated May 11, 2012 on Procedures and Requirements for Mining Product Export Recommendation, and Minister of Finance of the Republic of Indonesia Regulation No. 75/PMK.011/2012 dated May 16, 2012 on Stipulation of Export Products which are Subject to Export Duty and Tariff.
Manajemen berpendapat bahwa keseluruhan peraturan-peraturan ini berdampak terhadap operasi DS.
secara belum
Management believes that these regulations not affected DS’s operations.
Pada tanggal 11 Januari 2014, Pemerintah Indonesia telah menyelesaikan revisi peraturan pelarangan ekspor mineral mentah. Peraturan Pemerintah Nomor 1/2014 telah diterbitkan sebagai perubahan kedua atas Peraturan Nomor 23/2010 tentang “Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batu Bara”. Peraturan Nomor 1/2014 menetapkan bahwa pemegang Kontrak Pengerjaan dalam tahapan pemurnian dan Pemegang Izin Produksi Pertambangan dalam tahapan produksi diperbolehkan untuk mengekspor mineral dalam jumlah tertentu, di mana jumlah tersebut akan diatur dalam Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral.
On January 11, 2014, the Indonesian Government had finalized the revision of regulations banning export of raw minerals. Government Regulation No. 1/2014 has been issued as second amendment of Regulation No. 23/2010 on “Implementation of Coal and Mineral Mining Business”. Regulation No. 1/2014 stipulates that holders of Contract of Works in refining phase and holders of Mining Production License in processing phase are allowed to export mineral in certain amount, in which the amount will be stipulated in Minister of Energy and Mineral Resources.
84
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 Dan 2013 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2014 And 2013 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
37. PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING (lanjutan)
37.
SIGNIFICANT AGREEMENTS COMMITMENTS (continued)
Entitas Anak (lanjutan)
Subsidiaries (continued)
DS (lanjutan)
DS (continued)
d.
d.
Peraturan mengenai Peningkatan Nilai Tambah Mineral (lanjutan)
Regulations on Domestic Minerals (continued)
AND
Value-Add
PerMen No. 1/2014 telah diterbitkan oleh KESDM sebagai perubahan ketiga dari PerMen No. 7/2012. Sehubungan dengan larangan ekspor yang diberlakukan melalui PerMen No. 7/2012, PerMen No 1/2014 mengenai perpanjangan batas waktu ekspor mineral sampai dengan 2017. PerMen No. 1/2014 juga menetapkan jumlah minimum pengolahan dan pemurnian mineral di dalam negeri.
PerMen Regulation No. 1/2014 has been issued by KESDM as third amendment of PerMen No.7/2012. Contrary to the export ban enforced by PerMen No. 7/2012, PerMen No. 1/2014 extends the deadline of export of mineral until 2017. PerMen No. 1/2014 also stipulates the minimum amount of domestic mineral processing and refining.
Pada tanggal yang sama, Menteri Keuangan juga menerbitkan Peraturan Menteri Keuangan No. 6/2014 yang menetapkan bea keluar progresif atas ekspor mineral mentah. Bea keluar ekspor yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Keuangan adalah sebesar 25% untuk tembaga dan 20% untuk jenis mineral mentah lainnya. Bea keluar ekspor akan semakin meningkat hingga tarif tertinggi 60% pada semester kedua tahun 2016 untuk semua jenis mineral yang diatur oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, dan larangan total ekspor mineral mentah pada tahun 2017.
At the same date, Minister of Finance also issued MOF Regulation No. 6/2014 which stipulates the progressive raw mineral export duties. The export duties stipulated in MOF regulation are 25% for copper and 20% for other types of raw mineral. The export duties will be progressively increased up to the highest tariff of 60% in second semester of 2016 for all types of mineral regulated by Ministry of Energy and Mineral Resources, and total ban of raw mineral export in 2017.
Berdasarkan peraturan tersebut Pemegang kontrak karya dan Pemegang IUP-Operasi Produksi wajib melakukan pengolahan dan pemurnian hasil penambangan di dalam negeri, Pemegang kontrak karya dan Pemegang IUPOperasi Produksi ke luar negeri tersebut, yang melakukan kegiatan penambangan mineral logam dan telah melakukan kegiatan pemurnian di dalam negeri, dapat melakukan penjualan ke luar negeri dalam jumlah tertentu.
Under the regulation, the work contract holders and Production Operation-IUP are required to process the results of mining and refining in the country, the work contract holders and Production Operation-IUP to foreign countries, which metallic mineral mining operations and had engaged in domestic refining, can make sales abroad in a certain amount.
Untuk dapat mematuhi peraturan-peraturan tersebut diatas (lihat Catatan 37a-d), Kelompok Usaha terus memonitor perkembangan peraturanperaturan tersebut dan menganalisa dampak dari peraturan tersebut, jika ada, terhadap operasinya.
In order to be in compliance with those regulations above (see Notes 37a-d), the Group is closely monitoring their progress and keeps analyzing their impact, if any, on its operations.
85
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 Dan 2013 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2014 And 2013 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
37. PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING (lanjutan)
37.
SIGNIFICANT AGREEMENTS COMMITMENTS (continued)
Entitas Anak (lanjutan)
Subsidiaries (continued)
RBA
RBA
e.
e.
Perjanjian dengan PT Tanito Harum Berdasarkan surat Perjanjian Penambangan Batubara No. SP/136/TH-RBA/OB-CL/Y/2010 tanggal 27 Mei 2010, RBA mengadakan kerjasama penambangan batu bara. Berdasarkan perjanjian ini, RBA ditunjuk oleh PT Tanito Harum untuk melaksanakan pekerjaan seperti pembersihan, penggalian, pemuatan batubara ke dumb truck di lokasi tambang Pondok Labu atau lokasi lainnya yang disepakati para pihak, pemeliharaan jalan angkut batubara dari pit di tambang menuju lokasi main haul road. Selain itu, Perusahaan juga akan menyediakan armada alat berat termasuk peralatan pengeboran, serta fasilitas pemeliharaan dan perawatan alat. Perjanjian ini berlaku selama 3 tahun, dimana berakhir pada tanggal 15 Juli 2013. Berdasarkan addendum surat perjanjian No. add/136/THRBA/VII/2013 tanggal 17 Juli 2013, perjanjian tersebut telah diperpanjang sampai dengan Desember 2014.
f.
AND
Agreement with PT Tanito Harum Based on Coal Mining Agreement No. SP/136/TH-RBA/OB-CL/Y/2010 date Mei 27, 2010, Under these agreement, RBA appointed by PT Tanito Harum to carry out such works, cleaning, excavation, loading coal into a dumb truck at a mine site in Pondok Labu or other location that agreed by the parties, the maintenance of haul roads in the minig of coal from the pit to the main haul road. In addition, the Company will also provide heavy equipments including drilling equipment and maintenance facilities. This agreement is valid for 3 years, which ended on July 15, 2013. Based on the amended letter agreement No. add/136/TH-RBA/VII/ 2013 dated July 17, 2013, the agreement has been extended until December 2014.
Perjanjian dengan PT Berau Coal
f.
Agreement with PT Berau Coal
RBA memiliki beberapa perjanjian sehubungan dengan jasa penambangan dan jasa penyewaan alat berat dengan PT Berau Coal Tbk, antara lain sebegai berikut:
RBA has several agreements in connection with the mining services and heavy equipment rental services to PT Berau Coal Tbk, among others, as follows:
- Perjanjian Pekerjaan Pengangkutan Batubara di Area Lati Mine Operation (LMO) Pit East 2 No. 005/BC-RBA/DIR/AGR-MCM/I/2013 tanggal 1 Januari 2013. Perjanjian tersebut berlaku mulai dari tanggal 1 Januari 2013 sampai dengan 31 Desember 2017.
- Agreement on Transportation of Coal in the Area Lati Mine Operation (LMO) Pit East 2 No. 005/BC-RBA/DIR/AGR-MCM/I/2013 dated January 1, 2013. The agreement shall be valid from January 1, 2013 to December 31, 2017.
- Perjanjian tentang Pengupasan Lapisan Tanah Penutup di Area LMO dengan amandemen terakhir yaitu perjanjian No. 002/AMD/100/40.M00.620/18/BC/VI-10/PP.
- Agreement on Stripping Overburden in the Area LMO with latest amendment No. 002/AMD/100/40.M00.620/18/BC/VI-10/PP.
Perjanjian ini berlaku sejak September 2012 dan akan berakhir pada tanggal 31 Desember 2014. Ruang lingkup pekerjaan yang dilakukan Perusahaan adalah pekerjaan pengupasan tanah penutup yang meliputi pekerjaan seperti clear and grub, pemindahan dan penempatan kembali lapisan top soil dan sub-soil, konstruksi dan pemeliharaan jalan tambang, perataan tanah kembali, dan lain-lain.
This agreement is valid since September 2012 and ended on December 31, 2014. The scope of the work is stripping overburden such as clear and grub, removal and replacement of top soil and sub-soil, construction and road maintenance and others.
86
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 Dan 2013 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2014 And 2013 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
37. PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING (lanjutan)
37.
SIGNIFICANT AGREEMENTS COMMITMENTS (continued)
Entitas Anak (lanjutan)
Subsidiaries (continued)
RBA (lanjutan)
RBA (continued)
f.
f.
Perjanjian dengan PT Berau Coal (lanjutan)
AND
Agreement with PT Berau Coal (continued)
- Berdasarkan Surat No. 089/BC/BODDAT/XII/2014 tanggal 2 Desember 2014 mengenai terms of agreement RBA PIT OS/ON dan PIT East 2, antara lain: 1. Kontrak PIT OS/ON berakhir pada tanggal 31 Desember 2014. 2. Kontrak PIT East 2 berakhir pada tanggal 31 Desember 2017. 3. Karena kondisi harga yang rendah, produksi ESDM dan kondisi Pit Timur 2, aktivitas pertambangan pada Pit Timur 2 untuk tahun 2015 akan dibataskan sebesar 3.500.000 BCM, dimana diperkirakan akan tercapai pada Mei 2015. 4. Untuk mengakomodir kelebihan kapasitas unit produksi RBA, PT BC akan mengijinkan RBA untuk memperpanjang wilayah kerja tambang untuk PIT OS/ON.
- Based on letter No.089/BC/BODDAT/XII/2014 dated December 2, 2014 on terms of agreement RBA PIT OS / ON and PIT East 2, among others: 1. Contract PIT OS / ON ended December 31, 2014. 2. Contract PIT East 2 ended December 31, 2017. 3. Due to condition of low price, production cap for ESDM and Pit East 2 condition, mining activity in Pit East 2 for year 2015 will be limited to 3,500,000 BCM, which is estimated to be achieved in May 2015. 4. To accommodate the excess capacity of RBA’s production units, PT BC will allow RBA to extend its mine working area to PIT OS/ON.
- Perjanjian tentang Sewa Menyewa Alat Berat di Area LMO Pit East 2 No.006/BCRBA/DIR/AGR-MCM/I/2013 tanggal 9 Januari 2013. Jangka waktu perjanjian ini mulai berlaku sejak tanggal 1 Januari 2013 dan akan berakhir pada tanggal 31 Desember 2017.
- Agreement on Lease of Heavy Equipment in the Area LMO Pit East 2 No. 006/BCRBA/DIR/AGR-MCM/I/2013 dated January 9, 2013. Term of this agreement becomes effective on January 1, 2013 up to December 31, 2017.
g. Perjanjian dengan PT Gunung Bara Utama
g.
Berdasarkan surat Perjanjian Ketentuan Jasa Penambangan No. 026/AGR/GBU1-RA/X/12 tanggal 8 Oktober 2012, Perusahaan mengadakan kerjasama penambangan batu bara. Berdasarkan perjanjian ini, Perusahaan ditunjuk oleh PT Gunung Bara Utama untuk melaksanakan pekerjaan seperti menyediakan manajemen proyek yang dibutuhkan, perencanaan tambang, pengukuran, pengawasan, keamanan lokasi di area keria Kontraktor,material dan perlengkapan, pemeliharaan peralatan, tenaga kerja, transportasi, kesehatan, dan infrastruktur lokasi yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan. Selain itu, Peranjian ini akan dilaksanakan pada tanggal 1 April 2013 dan akan berIaku untuk periode Iima tahun atau apabila volume yang disetujui telah tercapai. Sampai dengan tanggal laporan keuangan, kerjasama ini belum dilaksanakan oleh kedua belah pihak.
Agreement with PT Gunung Bara Utama Based on the Condition Mining Services Agreement No. 026/AGR/GBU1-RA/X/12 dated October 8, 2012, the Company held coal mining cooperation. Under these agreement, the Company appointed by PT Gunung Bara Utama to perform such works, all necessary and sufficient project management, mine planning, surveying, supervision, Site security within Contractor's work area, materials, equipment, equipment maintenance, labour, transportation, medical services, consumables and Site infrastructure required to carry out the Works. This Agreement shall commence on April 1, 2013 and shall be valid for a period of 5 years or when the agreement volume is completed. Until financial position date , this cooperation has not been executed by both parties.
87
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 Dan 2013 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2014 And 2013 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
38. KONDISI USAHA
38.
BUSINESS CONDITION
Kelompok Usaha mengalami rugi sebesar $AS 2.675.985 dan $AS 9.544.841 masing- masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
The Group suffered loss amounting to US$ 2,675,985 and US$ 9,544,841 for the years ended December 31, 2014 and 2013, respectively.
Perkembangan bisnis kontraktor jasa pertambangan batubara beberapa tahun mendatang akan sangat dipengaruhi oleh pemulihan kondisi industri batubara. Dengan harga batubara yang dalam waktu dekat diperkirakan belum akan kembali ke kisaran harga semula, maka kondisi bisnis ini diperkirakan masih akan seperti periode sebelumnya. Menghadapi hal ini, Kelompok Usaha berusaha untuk mengambil langkahlangkah berupa secara konsisten meningkatkan produktifitas dan optimalisasi aset, melakukan pengembangan sumber daya manusia, melanjutkan program efisiensi biaya yang di periode sebelum telah diterapkan, serta melakukan konsolidasi internal yang diperlukan.
The development of coal mining contractor business services for the next few years will be very influenced by the recovery condition of coal industries. With prices of coal that in the near future not expected to return to the original price range, then the condition of this business is expected to be like the previous period. In response to these conditions, the Group seeking to take actions such as consistently increasing productivity and asset optimization, conduct human resource development, continuing cost efficiency programs that has been applied in previous period, as well as internal consolidated that required.
Selama ini, Kelompok Usaha memposisikan diri sebagai kontraktor pertambangan menengah dengan menargetkan pelanggan dari perusahaan pertambangan dengan skala kecil sampai ke perusahaan pertambangan menengah. Strategi Kelompok Usaha dalam menghadapi persaingan antara lain sebagai berikut:
For this time, the Group is positioning itself as the medium mining contractor by targeting customers from small to medium-scale mining companies. Group’s strategy to face the competition are as follows:
1.
1.
2.
3.
4. 5.
Fokus pada pelanggan yang ada saat ini dengan berusaha untuk meningkatkan volume produksi. Tetap mempertahankan dan meningkatkan efisiensi dalam operasional yang selama ini telah dilakukan. Lebih mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki Kelompok Usaha seperti sumber daya manusia dan peralatan untuk menunjang operasional. Berusaha untuk mencari pelanggan baru yang potensial. Lebih meningkatkan kerjasama dengan seluruh stakeholder guna lebih menunjang operasional Kelompok Usaha.
2. 3.
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, manajemen berkeyakinan bahwa Kelompok Usaha mempunyai upaya yang cukup menjalankan kegiatan usahanya secara berkesinambungan. Merupakan hal yang tidak mungkin untuk menentukan akibat dari masa yang akan datang terhadap kegiatan usaha dan posisi keuangan Kelompok Usaha.
Focus on existing customers by trying to increase the production volume. Maintain and improve the efficiency of the operation that has been done. More optimizing Group’s resources such as human resources and equipments to support the operation.
4.
Trying to find potential new customers.
5.
Improve cooperation with all stakeholders to support the operational of the Group.
Based on the above matters, management believes that the Group has considered sufficient ways and measures in order to continue to operate as a going concern. It is not possible to determine the future effects may have on the Group’s operations and its financial position.
39. OPERASI YANG DIHENTIKAN
39. DISCONTINUED OPERATIONS
Rincian dan analisis hasil operasi dihentikan adalah sebagai berikut:
Details and analysis of the discontinued operation are as follows:
88
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 Dan 2013 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2014 And 2013 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
39. OPERASI YANG DIHENTIKAN (lanjutan)
39. DISCONTINUED OPERATIONS (continued) 2014
Pendapatan Beban pokok pendapatan
2013
420.840
895.191
Revenue
(1.072.880)
(3.097.398 )
Cost of revenue
(652.040 )
(2.202.207 )
Gross loss
Beban umum dan administrasi Beban penjualan dan distribusi Beban usaha lainnya
(1.127.893 ) (4.212 ) (65.449 )
(1.901.458 ) (35.105 ) (143.011 )
General and administrative expenses Selling and distribution expenses Other operating expenses
Rugi usaha
(1.849.594 )
(4.281.781 )
Loss from operation
(24.617 )
(194.102)
Finance expense
(1.874.211 )
(4.475.883 )
Loss before income tax
(14.146 )
Income tax benefit (expense) – net
(4.490.029 )
Total comprehesive loss for the year
Rugi bruto
Beban keuangan Rugi sebelum pajak penghasilan Manfaat (beban) pajak penghasilan - bersih Jumlah rugi komprehensif tahun berjalan
180.067 (1.694.144 )
Rincian informasi arus kas yang berkaitan dengan operasi dihentikan adalah sebagai berikut :
Details of cash flow information discontinued operation are as follows :
2014 Arus kas dari aktivitas operasi Arus kas dari aktivitas investasi Arus kas dari aktivitas pendanaan Neto
to
2013
(1.929.369 ) 2.387.368 (613.118 )
(2.293.553 ) 3.141.293 (1.909.638 )
Cash flows from operating activities Cash flows from investing activities Cash flows from financing activities
(155.119 )
(1.061.898 )
Net
40. AKTIVITAS YANG TIDAK MEMPENGARUHI ARUS KAS
40.
Pada tanggal 31 Desember 2014, transaksi signifikan yang tidak mempengaruhi arus kas meliputi perolehan aset tetap melalui penambahan hutang sewa pembiayaan sebesar Rp 1.243.489.
41. KEJADIAN PENTING SETELAH PELAPORAN KEUANGAN
relating
NON-CASH ACTIVITY
For the year end December 31, 2014, significant non-cash transaction includes the acquisition of property and equipment through additional obligation under finance lease amouting to US$ 1,243,489.
TANGGAL
41.
SIGNIFICANT PERIOD
EVENT
AFTER
REPORTING
SMRU
SMRU
Pada tanggal 20 Maret 2015, jumlah Waran Seri I (WS I) yang telah dilaksanakan adalah sebesar 490.503.422 saham atau sejumlah Rp 73.575.513.300.
On March 20, 2015, total Series I Warrants (WS I) that has been exercise is 490,503,422 shares or amounted to Rp 73,575,513,300.
Pada tanggal 4 Maret 2015, Perusahaan mendirikan PT Synergi Metal Raya dengan setoran modal sebanyak 249 lembar saham atau setara dengan 99,60% kepemilikan dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp 249.000.000.
On March 4, 2015, the Company established PT Synergi Metal Raya with paid up capital 249 shares or equivalent to 99.60% ownership with total par value amounting to Rp 249,000,000.
89
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 Dan 2013 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
41. KEJADIAN PENTING SETELAH PELAPORAN KEUANGAN (lanjutan)
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2014 And 2013 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
TANGGAL
41.
SIGNIFICANT EVENT PERIOD (continued)
AFTER
REPORTING
SMRU (lanjutan)
SMRU (continued)
PT Synergi Metal Raya yang didirikan berdasarkan Akta Notaris Harra Mieltuani Lubis, S.H., No.7 tanggal 4 Maret 2015 . Akta Pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No.AHU0010444.AH.01.01.Tahun 2015 tanggal 6 Maret 2015
PT Synergi Metal Raya was established based on Notarial Deed No. 7 of Harra Mieltuani Lubis, S.H., dated March 4, 2015. The Deed of Establishment was approved by the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. AHU-0010444.AH.01.01.Tahun 2015 dated March 6, 2015.
RBA
RBA
a.
Berdasarkan Surat Perintah Membayar Kelebihan Pajak (SPMKP) No. 80048073-0048-2015 tanggal 14 Januari 2015, SKPLB untuk Pajak Pertambahan Nilai sebesar Rp 5.417.661.533 dikompensasikan dengan sebesar Rp 502.969.551. RBA telah menerima pengembalian sebesar Rp 4.914.691.982 berdasarkan SPMKP tersebut.
a.
Based on Excess Tax Payment Order (SPMKP) No. 80048073-0048-2015 dated January 14, 2015, the SKPLB for Value Added Tax amounted Rp 5,417,661,533 was applied totaling to Rp 502,969,551. RBA has received that refund amounting to Rp 4,914,691,982 based on SPMKP.
b.
Pada tanggal 23 Januari 2015, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) No. 00001/203/12/727/15 dan 00002/203/12/727/15 untuk tahun fiskal 2012 atas Pajak Penghasilan Pasal 23 dan 21 sebesar Rp 53.002.318.
b.
On January 23, 2015, the Company received the Underpayment Tax Assessment Letter (SKPKB) No. 00001/203/12/727/15 and 00002/203/12/727/15 of fiscal year 2012 for Income Tax Art 23 and 21 amounting to Rp 53,002,318.
c.
Pada tanggal 30 Januari 2015, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) No. 00008/406/13/073/15 untuk tahun fiskal 2013 atas Pajak Penghasilan Badan sebesar Rp 11.915.877.722. Perusahaan menerima klaim pajak tersebut pada tanggal 11 Maret 2015 sebesar Rp 11.915.877.722.
c.
On January 30, 2015, the Company received the Overpayment Tax Assessment Letter (SKPLB) No. 00008/406/13/073/15 of fiscal year 2013 for Corporate Income Tax amounting to Rp 11,915,877,722. On March 11, 2015, the Company received claim tax amounting to Rp 11,915,877,722.
AKAR
AKAR
Perjanjian Kerjasama antara PT Tandikek Asri Lestari (TAL) dan AKAR pada tanggal 11 Desember 2014 belum terpenuhi (lihat Catatan 10), maka AKAR berhak meminta pengembalian atas uang muka yang telah dibayarkan dan pihak TAL bersedia mengembalikan deposit kepada pihak AKAR. Pada tahun 2015, AKAR dan TAL menetapkan bahwa kondisi yang dinyatakan dalam perjanjian tidak terpenuhi. Sehingga pada tanggal 25 Februari 2015, AKAR menerima pengembalian atas uang muka investasi saham.
The clauses which have been described in the Cooperation Agreement between PT Tandikek Asri Lestari (TAL) and AKAR on December 11, 2014 are not yet fulfilled (see Note 10), AKAR has a right to demand return of the advance paid and TAL shall refund the deposit to AKAR. In 2015, AKAR and TAL decided that the conditions stated in the agreement have not yet been fulfilled. Thus, on February 25, 2015, AKAR received the refund of the advance for share subscription.
Pada tanggal 4 Maret 2015, AKAR mendirikan PT Synergi Metal Raya dengan setoran modal sebanyak 1 lembar saham atau setara dengan 0,40% kepemilikan dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp 1.000.000.
On March 4, 2015, AKAR established PT Synergi Metal Raya with paid up capital 1 share or equivalent to 0.40% ownership with total par value amounting to Rp 1,000,000.
90
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 Dan 2013 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2014 And 2013 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
42. REVISI DAN PENERBITAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU
42.
DSAK-IAI telah menerbitkan beberapa standar akuntansi keuangan baru ataupun revisi yang akan berlaku efektif atas laporan keuangan untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2015 sebagai berikut:
-
-
REVISED AND NEW FINANCIAL ACCOUNTING STANDARD DSAK-IAI has issued the following new or revised financial accounting standards which will be applicable to financial statements with annual periods beginning on or after January 1, 2015:
Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian Laporan Keuangan Tersendiri Investasi Pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama Imbalan Kerja Pajak Penghasilan Penurunan Nilai Aset Instrumen Keuangan: Penyajian Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran Instrumen Keuangan: Pengungkapan Laporan Keuangan Konsolidasian Pengaturan Bersama
:
PSAK No. 1 (Revisi / Revised 2013)
:
:
PSAK No. 4 (Revisi / Revised 2013)
:
- Presentation of Consolidated Financial Statements - Separate Financial Statements
:
PSAK No. 15 (Revisi / Revised 2013)
:
-
Investments in Associates and Joint Ventures
: : : :
PSAK No. 24 (Revisi / Revised 2013) PSAK No. 46 (Revisi / Revised 2014) PSAK No. 48 (Revisi / Revised 2014) PSAK No. 50 (Revisi / Revised 2014)
: : : :
-
:
PSAK No. 55 (Revisi / Revised 2014)
:
-
:
PSAK No. 60 (Revisi / Revised 2014)
:
-
:
PSAK No. 65
:
-
:
PSAK No. 66
:
-
Employee Benefits Income Taxes Impairment of Assets Financial Instruments: Presentation Financial Instruments: Recognition and Measurement Financial Instruments: Disclosures Consolidated Financial Statements Joint Arrangements
Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain Pengukuran Nilai Wajar Pengukuran Kembali Derivatif Melekat
:
PSAK No. 67
:
: :
PSAK No. 68 ISAK No. 26
: :
- Disclosure of Interests in Other Entities - Fair Value Measurement - Remeasurement of Embedded Derivatives
Manajemen masih mengevaluasi dampak dari revisi dan penerbitan standar akuntansi keuangan baru di atas dan belum dapat menentukan dampak yang timbul terkait dengan hal tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasian Kelompok Usaha.
Management is still evaluating the effects of those new or revised financial accounting standards and has not yet determined the related effects on the consolidated financial statements the Group.
91
The original supplementary financial information included herein are in Indonesian language.
Lampiran 1
Attachment 1
PT SMR UTAMA Tbk INFORMASI KEUANGAN ENTITAS INDUK LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Desember 2014 Dan 2013 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT SMR UTAMA Tbk PARENT ENTITY FINANCIAL INFORMATION STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION December 31, 2014 And 2013 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
2014
2013
ASET
ASSETS
ASET LANCAR Kas dan bank Investasi jangka pendek Piutang lain-lain Pajak dibayar di muka Uang muka Piutang pihak berelasi
27.571 1.631.125 4.835 129 1.206.592
5.614 3.815 247.897
CURRENT ASSETS Cash on hand and in banks Short-term investment Other receivables Prepaid taxes Advances Due from related parties
Jumlah Aset Lancar
2.870.252
257.326
Total Current Assets
103.033.150
31.394.700
NON-CURRENT ASSETS Investment in subsidiary
99
295
Property and equipment - net of accumulated depreciation of US$ 663 in 2014 and US$ 482 in 2013
Jumlah Aset Tidak Lancar
103.033.249
31.394.995
Total Non-current Assets
JUMLAH ASET
105.903.501
31.652.321
TOTAL ASSETS
ASET TIDAK LANCAR Investasi pada entitas anak Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar $AS 663 pada tahun 2014 dan $AS 482 pada tahun 2013
The original supplementary financial information included herein are in Indonesian language.
Lampiran 1 (lanjutan)
Attachment 1 (continued)
PT SMR UTAMA Tbk INFORMASI KEUANGAN ENTITAS INDUK LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Desember 2014 Dan 2013 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
2014
PT SMR UTAMA Tbk PARENT ENTITY FINANCIAL INFORMATION STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION December 31. 2014 And 2013 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
2013
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS JANGKA PENDEK Hutang lain-lain Hutang pajak Beban masih harus dibayar Hutang pihak berelasi
17.419 2.260 37.006 190.113
164 2.322 6.707 -
CURRENT LIABILITIES Other payables Taxes payable Accrued expenses Due to related parties
JUMLAH LIABILITAS
246.798
9.193
TOTAL LIABILITIES
EKUITAS Ekuitas yang dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk Modal saham - nilai nominal Rp 100 per saham Modal dasar – masing-masing 48.000.000.000 dan 4.000.000.000 saham pada 2014 dan 2013 Modal ditempatkan dan disetor penuh – masing-masing 12.000.000.000 dan dan 1.500.000.000 saham pada 2014 dan 2013 Tambahan modal disetor - neto Selisih kurs penjabaran laporan keuangan Defisit
EQUITY Equity Attributable to Owners of the Parent Share capital - Rp 100 par value per share Authorized - 48,000,000,000 and 4,000,000,000 shares in 2014 and 2013, respectively
106.551.809 23.116.016 (8.300.621) (15.710.501)
Issued and fully paid - 12,000,000,000 and 1,500,000,000 shares 16.750.419 in 2014 and 2013, respectively 26.619.453 Additional paid-in capital - net Exchange difference on (11.420.527) financial statements translation (306.217) Deficit
JUMLAH EKUITAS
105.656.703
31.643.128
TOTAL EQUITY
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
105.903.501
31.652.321
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
The original supplementary financial information included herein are in Indonesian language.
Lampiran 2
Attachment 2
PT SMR UTAMA Tbk INFORMASI KEUANGAN ENTITAS INDUK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 Dan 2013 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat. kecuali dinyatakan lain)
PT SMR UTAMA Tbk PARENT ENTITY FINANCIAL INFORMATION STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME For The Years Ended December 31. 2014 And 2013 (Expressed in United States Dollar. unless otherwise stated)
2014
2013
Pendapatan (beban) usaha lainnya - neto
(15.141.484)
166.421
General and administrative expenses Other operating income (expense)- net
LABA (RUGI) USAHA
(15.403.561 )
97.442
INCOME (LOSS) FROM OPERATIONS
-
Finance costs
97.442
INCOME (LOSS) BEFORE INCOME TAX
Beban umum dan administrasi
Beban keuangan LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK PENGHASILAN MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN - NETO LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN PENDAPATANA (RUGI) KOMPREHENSIF LAIN JUMLAH PENDAPATAN (RUGI) KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
(262.077)
(15.403.561)
(723) (15.404.284 )
(68.979)
(738 ) 96.704
INCOME TAX BENEFIT (EXPENSE) - NET INCOME (LOSS) FOR THE YEAR
3.119.906
(8.217.485)
OTHER COMPREHENSIVE INCOME (LOSS)
(12.284.378 )
(8.120.781)
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME (LOSS) FOR THE YEAR
The original supplementary financial information included herein are in Indonesian language.
Lampiran 3
Attachment 3 .
PT SMR UTAMA Tbk INFORMASI KEUANGAN ENTITAS INDUK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 Dan 2013 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT SMR UTAMA Tbk PARENT ENTITY FINANCIAL INFORMATION STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY For The Years EndedDecember 31. 2014 And 2013 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
Tambahan Modal Disetor - Neto / Additional Paid-In Capital - Net
Modal Saham / Share Capital Saldo 1 Januari 2013
Rugi komprehensif lainnya tahun berjalan Rugi tahun berjalan
Selisih Kurs Penjabaran Laporan Keuangan / Exchange Difference on Financial Statements Translation
Defisit / Deficit
16.750.419
26.619.453
(3.203.042 )
-
-
(8.217.485 )
-
-
Saldo 31 Desember 2013
16.750.419
26.619.453
Penambahan setoran modal saham melalui penawaran umum terbatas
89.801.390
(294.745 )
-
Dampak pelepasan entitas anak
-
(3.208.692 )
Rugi komprehensif lainnya tahun berjalan
-
Rugi tahun berjalan Saldo 31 Desember 2014
-
Jumlah / Total
(402.921 )
-
(8.217.485 )
Balance as of January 1. 2013
Other comprehensive loss for the year
96.704
Loss for the year
31.643.128
Balance as of December 31. 2013
-
89.506.645
Additional shares issued through limited public offering
-
-
(3.208.692 )
-
3.119.906
-
3.119.906
-
-
-
106.551.809
23.116.016
(11.420.527 )
(8.300.621 )
96.704
39.763.909
(306.217 )
(15.404.284 )
(15.404.284 )
(15.710.501 )
105.656.703
Effect of disposal on subsidiaries Other comprehensive loss for the year Loss for the year Balance as of December 31. 2014
The original supplementary financial information included herein are in Indonesian language.
Lampiran 4
Attachment 4
PT SMR UTAMA Tbk INFORMASI KEUANGAN ENTITAS INDUK LAPORAN ARUS KAS Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 Dan 2013 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
2014
2013
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Pembayaran kas untuk karyawan Penerimaan kas dari pendapatan operasional lainnya (pembayaran untuk beban operasional lainnya)
2.451.614
Kas digunakan untuk operasi Pembayaran pajak penghasilan Kas Neto Digunakan untuk Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penambahan investasi jangka pendek Penambahan investasi pada entitas anak Penerimaan atas pelepasan entitas anak Kenaikan piutang pihak berelasi Kas Neto Digunakan untuk Aktivitas Investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan dari penerbitan saham Pembayaran beban emisi saham Penurunan hutang pihak berelasi Kas Neto Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan KENAIKAN (PENURUNAN) NETO KAS DAN BANK
90.086
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash paid to employees Cash receipt from other operational income (paid for other operational expense)
2.308.327 (846 )
(19.811) (615 )
Cash used in operations Income taxes paid
2.307.481
(20.426)
Net Cash Used in Operating Activities
(143.287 )
(1.631.125 ) (103.033.150 ) 13.640.800 (958.694 ) (91.982.169)
(109.897)
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Additional of short-term investment Additional of investment on subsidiaries - Proceeds of disposal on subsidiaries Increase due from (247.897) related party (247.897)
Net Cash Used in Investing Activities
190.113
(32.410)
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Proceeds from issue of shares Payment of share issuance cost Decrease due to related party
89.696.758
(32.410)
Net Cash Provided by (Used in) Financing Activities
89.801.390 (294.745 )
22.070
KAS DAN BANK AWAL TAHUN
5.614
DAMPAK PERUBAHAN SELISIH KURS MATA UANG ASING
(113)
KAS DAN BANK AKHIR TAHUN
PT SMR UTAMA Tbk PARENT ENTITY FINANCIAL INFORMATION STATEMENTS OF CASH FLOWS For The Years Ended December 31. 2014 And 2013 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
27.571
-
NET INCREASE (DECREASE) IN (300.733) CASH ON HAND AND IN BANKS CASH ON HAND AND IN BANKS AT THE BEGINNING 386.149 OF THE YEAR
(79.802)
5.614
EFFECT OF FOREIGN CURRENCY TRANSLATION CASH ON HAND AND IN BANKS AT THE END OF THE YEAR