5/13/2013
Tujuan • Membedakan antara Kecacatan, pengerjaan ulang dan sisa • Menjelaskan prosedur akuntansi untuk kecacatan normal dan abnormal • Menghitung kecacatan pada penentuan biaya proses menggunakan metode rata-rata tertimbang, FIFO, dan Standar
Penentuan Biaya Proses Untuk Kecacatan Normal dan Abnormal Elty Sarvia, ST., MT. Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha Bandung
Pengertian Kecacatan,Pengerjaan Ulang, dan Produk Sisa • Produk Cacat
•
unit produksi (apakah sudah selesai secara penuh atau sebagian) yang tidak memehuni standar/tidak dapat diterima.
•
• Pengerjaan Ulang (Rework) unit produksi yang tidak memenuhi standar/tidak dapat diterima, kemudian diperbaiki dan dijual sebagai unit jadi yang dapat diterima.
•
• Produk Sisa (Scrap) bahan yang tersisa saat membuat suatu produk. Sisa memiliki nilai jual yang sangat rendah dibandingkan nilai jual produk.
BEBERAPA JENIS KECACATAN • CACAT NORMAL Cacat yang tidak dapat dihindarkan dalam proses produksi tertentu yang muncul walaupun dibawah kondisi operasi yang efisien.
Kehilangan Unit Normal • •
•
• CACAT ABNORMAL
Beberapa jumlah kecacatan, pengerjaan ulang dan produk sisa tidak bisa dipisahkan dari banyak proses produksi. Contoh dalam produksi semikonduktor sangatlah rumit, sehingga sangat mungkin terdapat produk yang cacat, dan biasanya unit yang cacat tidak bisa dikerjakan ulang. Sebagai contoh dari kecacatan dan pengerjaan ulang yang timbul pada produksi alat-alat mesin yang berkualitas tinggi yang sangat presisi yang dibuat untuk memenuhi standar, tapi hanya pada biaya yang masih dapat dipertimbangkan. Perhitungan kecacatan ditujukan untuk menetapkan besarnya biaya kecacatan dan untuk membedakan jenis kecacatan. Untuk mengelola, mengendalikan dan mengurangi biaya kecacatan, perusahan perlu menyoroti pada biaya ini, bukannya tidak menghiraukannya dari biaya barang yang diproduksi.
Unit yang hilang dapat terjadi karena penguapan, penyusutan, hasil di bawah standar. Pada umumnya, sifat operasi perusahaan akan menyebabkan kerugian NORMAL atau yang tidak dapat dielakkan. Jika kerugian seperti itu dianggap berada dalam batas toleransi yang normal untuk kesalahan manusia dan kesalahan mesin, maka biaya unit yang hilang tidak akan disajikan sebagai unsur biaya tersendiri tetapi dibebankan ke unit utuh yang tersisa
Cacat yang tidak akan timbul dibawah kondisi operasi yang efisien. Kecacatan bukan merupakan hal yan lazim dalam proses produksi tertentu. Cacat Abnormal biasanya dianggap dapat dihindarkan dan dapat dikendalikan.
LT Sarvia/2009
6
1
5/13/2013
Ilustrasi Cacat Normal dan Abnormal
Kehilangan Unit Abnormal •
• •
LT Sarvia/2009
Cacat Normal •
•
•
• •
•
Pada kenyataannya, beberapa proses menghasilkan kebijakan cacat nol. Dalam kasus demikian, setiap kehilangan dianggap sesuatu yang abnormal. Contoh : Baju bolong, produk tidak sesuai standar, produk dicuri, kemasan produk sobek. Disini, prosedur yang digunakan kembali mencakup perhitungan biaya yang didasarkan pada produksi ekuivalen untuk unit-unit yang utuh ditambah unit yang hilang.
400 unit yang cacat karena keterbatasan mesin peleburan injeksi dan kondisi operasi yang efisien merupakan cacat yang normal. Biaya cacat normal biasanya dimasukkan sebagai komponen dari biaya unit bagus yang diproduksi karena unit yang bagus tidak dapat dibuat tanpa membuat juga beberapa unit yang cacat. Biaya perunit yang diproduksi adalah $30 ($615.000÷20.500 unit) Biaya cacat NORMAL adalah $12.000 ($30 perunit x 400 unit). Biaya unit bagus yang diproduksi adalah $612.000 – biaya dari unit bagus itu sendiri adalah $600.000 ($30 perunit x 20.000 unit yang bagus), ditambah $12.000 biaya kecacatan normal. Jadi biaya perunit yang bagus adalah $30,60 ($612.000 ÷ 20.000 unit)
Cacat Abnormal • Di Mendoza, kerugian dari cacat abnormal adalah $3.000 ($30 perunit x 100 unit).
•
Mendoza Plastic yang membuat rangka plastik untuk komputer i-Mac menggunakan peleburan injeksi plastik. Di bulan oktober 2002, Mendoza mengeluarkan biaya $615.000 untuk memproduksi 20.500 unit tapi kemudian hanya menghasilkan 20.000 unit yang bagus dan 500 unit yang cacat. Mendoza tidak memiliki persediaan awal dan tidak ada persediaan akhir pada bulan itu. Dari 500 unit cacat, 400 diantaranya cacat karena ketidak mampuan mesin peleburan injeksi memproduksi 100% rangka yang bagus sepanjang waktu. Jadi unit ini cacat walaupun telah menjalankan mesin dengan hati-hati dan dengan efisien. 100 unit sisa cacat karena kerusakan mesin dan kesalahan operator.
7
Cacat Normal • Tingkat cacat normal dihitung dengan membagi unit cacat normal dengan total unit bagus yang selesai, bukan total unit aktual yang dimulai di proses produksi. • Terlihat bahwa Pada Mendoza Plastic, tingkat cacat normal adalah 400 ÷ 20.000 = 0,02 (2%), bukan 400 ÷ 20.500 = 0,0195 (1,95%). Mengapa? Karena cacat normal adalah cacat yang berhubungan dengan unit bagus yang diproduksi.
Contoh Lain : TOYOTA • Toyota memikirkan proses produksi mereka secara strategis . Mereka tidak melakukan proses produksi begitu saja. • Lebih dari itu mereka dengan konstan merancang ulang produk dan memperbaiki proses untuk menurunkan cacat normal. • Tujuannya adalah zero defect yang berarti mereka memperlakukan semua kecacatan sebagai abnormal.
2
5/13/2013
SISTEM PENENTUAN BIAYA PROSES DAN KECACATAN
CONTOH 2 : MENGHITUNG SELURUH KECACATAN
• Unit yang cacat abnormal harus dihitung dan dicatat secara terpisah. • Unit cacat normal dapat dihitung dengan menggunakan pendekatan unit output (fisik maupun ekuivalen)
•
•
Menghitung dan Membagi Biaya Unit Bahan Langsung Tabel 1
Biaya yang akan dihitung Dibagi unit ekuivalen Biaya per unit ekuivalen Pembagian biaya Unit bagus yang diselesaikan (5.000 x $27) Ditambah Kecacatan normal (1.000 x $27) Biaya unit bagus yang dipindahkan keluar Pekerjaan-dalam-proses akhir : (4.000 x $27) Terhitung
Mengakui Unit Cacat saat menghitung output diunit ekuivalen $ 270.000 / 10.000 $27
$135.000 $27.000 + $162.000 $108.000 + $270.000
Tabel 2
Total Biaya untuk Juli 2003 Pekerjaan-dalam-proses, persediaan awal Bahan langsung (1.500 unit ekuivalen x $8/unit) Bahan Konversi (900 unit ekuivalen x $10/unit) Penambahan biaya bahan langsung selama Juli Penambahan biaya konversi selama Juli Total Biaya yang akan dihitung
Contoh 3 • Perusahaan Anzio memproduksi peti kayu daur ulang pada Departemen Pembentukannya. Bahan langsung untuk produk ini ditambahkan pada permulaan siklus produksi. Biaya konversi ditambahkan secara berkala selama produksi. Beberapa unit produk ini cacat sebagai hasil dari kerusakan, yang hanya dapat dideteksi saat inspeksi dari unit jadi. Biasanya unit cacat sebesar 10 % dari unit output bagus yang telah selesai, yaitu untuk setiap 10 unit bagus diproduksi, terdapat 1 unit kecacatan normal. Ringkasan data untuk Juli 2003 adalah :
Prosedur 5 langkah pada Bab sebelumnya hanya memerlukan sedikit modifikasi untuk mengakomodasi kecacatan
Contoh 2 (2) Unit Fisik untuk Juli 2003 Pekerjaan-dalam-proses, persediaan awal (1 Juli) Bahan langsung (100 % selesai) Bahan Konversi (60 % selesai) Dimulai selama Juli Diselesaikan dan dipindahkan keluar di bulan Juli Pekerjaan-dalam-proses, persediaan akhir (31 Juli) Bahan langsung (100 % selesai) Bahan Konversi (50 % selesai)
Chipmakers Inc, produsen chip komputer untuk televisi. Semua bahan langsung ditambahkan di awal proses. Untuk menyoroti isu yang timbul dengan cacat normal, kami mengasumsikan tidak ada persediaan awal dan terfokus hanya kepada biaya bahan langsung. Di Mei 2003, $270.000 bahan langsung dimasukkan ke dalam produksi. Data produksi untuk Mei 2003 mengindikasikan 10.000 unit dimulai, 5.000 unit bagus di selesaikan, dan 1,000 unit cacat (semuanya cacat normal). Akhir pekerjaandalam-proses adalah 4000 unit- setiap unit 100 % selesai untuk biaya bahan langsung. Kecacatan terdeteksi diakhir penyelesaian proses. Kecacatan diasumsikan muncul diakhir proses dan unit yang cacat diasumsikan telah 100% selesai berkaitan dengan bahan langsung.
1.500 unit
8.500 unit 7.000 unit bagus 2.000 unit
12.000 9.000 $21.000 76.500 89.100 $186.600
• Langkah 1 : Ringkas Aliran Unit Fisik Ouput. Identifikasi unit dengan kecacatan normal dan abnormal. Total Kecacatan = (Persediaan awal unit + unit dimulai) – (Unit bagus yang dipiindahkan + Persediaan akhir unit) Total Kecacatan = (1.500 + 8.500) – (7.000 + 2.000 ) Total Kecacatan = 10.000 – 9.000 Total Kecacatan = 1.000 unit Cacat normal 10 % dari 7.000 unit output yang bagus yaitu 700 unit. Cacat Abnormal = Total Kecacatan – Kecacatan Normal Cacat Abnormal = 1.000 – 700 Cacat Abnormal = 300
3
5/13/2013
3 Metoda Penentuan Biaya Persediaan
Prosedur 5 langkah pada Bab sebelumnya hanya memerlukan sedikit modifikasi untuk mengakomodasi kecacatan • Langkah 2 : Hitung Output dalam Unit Ekuivalen. • Langkah 3 : Hitung Biaya Unit Ekuivalen. • Langkah 4 : Ringkas Total Biaya yang akan dihitung. • Langkah 5 : Bagikan Total Biaya ke unit yang selesai, dan unit yang cacat dan ke unit pada akhir pekerjaan-dalam-proses.
1. Metoda Rata-rata Tertimbang dan Kecacatan 2. Metoda FIFO dan Kecacatan 3. Metoda Penentuan Biaya Standar dan Kecacatan (Tidak dibahas)
Metoda Rata-rata Tertimbang
Metoda Rata-rata Tertimbang Sistem Penentuan Biaya Proses dengan Kecacatan departemen pembentukan Anzio Company Juli 2003
Tabel 3 (Panel A)
Aliran Produksi Pekerjaan-dalam-proses, awal Dimulai selama perode sekarang Yang akan dihitung Unit Bagus diselesaikan dan dipindahkan keluar periode ini Kecacatan normal a (700 x 100%; 700 x 100%) Kecacatan abnormal b (300 x 100%; 300 x 100%) Pekerjaan-dalam-proses, akhir c (2.000 x 100%; 2.000 x 50%) Terhitung Pekerjaan Selesai
langkah 1 Unit Fisik 1.500 8.500 10.000 7.000 700
langkah 2 unit ekuivalen Bahan langsung Biaya konversi
7.000
7.000
700
700
300 300
300
2.000
1.000
10.000
9.000
2.000 10.000
Tabel 3 (Panel B) Total Aliran Produksi Langkah 3 Pekerjaan-dalam-proses, awal ($) Penambahan biaya di perode sekarang ($) Biaya yang terjadi Dibagi unit ekuivalen dari pekerjaan selesai Biaya unit ekuivalen pekerjaan selesai ($) Langkah 4 Total Biaya yang akan dihitung
Biaya Produksi 21.000 165.600
langkah 2 unit ekuivalen Biaya Bahan langsung konversi 12.000 76.500 + 88.500 10.000 8,85
9.000 89.100 + 98.100 9000 10,9
186.600
a kecacatan
normal adalah 10 % dari unit yang bagus yang dipindahkan keluar ; 10 % x 7.000 = 700 unit. Tingkat penyelesaian di dept ini : bahan langsung 100% dan biaya konversi 100% b kecacatan abnormal = total kecacatan - kecacatan normal = 1.000 - 700 = 300 unit. Tingkat penyelesaian di dept ini :bahan langsung 100% dan biaya konversi 100% c Tingkat penyelesaian di dept ini :bahan langsung 100% dan biaya konversi 50%
Tabel 3 (Panel C) langkah 2 unit ekuivalen
Total Aliran Produksi
Biaya Produksi
Bahan langsung Biaya konversi
Metoda FIFO Sistem Penentuan Biaya Proses dengan Kecacatan departemen pembentukan Anzio Company Juli 2003
Tabel 4 (Panel A)
Langkah 5 Penentuan biaya Unit bagus yang selesai dan dipindahkan keluar (7.000) unit
Biaya sebelum ditambah kecacatan normal ($) Kecacatan normal, 700 unit
(A) Total biaya unit bagus yang selesai dan dipindahkan (B)Kecacatan abnormal, 300 unit Pekerjaan-dalam-proses, akhir (2.000 unit) Bahan langsung Biaya konversi (C) Total pekerjaan-dalam-proses, akhir (A)+(B)+(C) Total biaya terhitung d unit
d 138.250 (7.000 x$8,85) 61.950 (700dx$8,85) 13.825 6.195
(7.000dx$10,9) 76.300 (700dx$10,9) 7.630
152.075 (300dx$8,85) 5.925 2.655
(300dx$10,9) 3.270
17.700 (2.000dx$8,85) 10.900 28.600 186.600
ekuivalen bahan langsung dan biaya konversi yang terhitung di langkah 2 panel A
(1.000dx$10,9)
Aliran Produksi Pekerjaan-dalam-proses, awal Dimulai selama perode sekarang Yang akan dihitung Unit Bagus diselesaikan dan dipindahkan keluar periode ini Dari awal pekerjaan-dalam-proses a [1.500 x (100% - 100%); 1.500 x (100% - 60%)] Dimulai dan diselesaikan b [5.500 x 100%; 5.500 x 100%] Kecacatan normal c (700 x 100%; 700 x 100%) Kecacatan abnormal d (300 x 100%; 300 x 100%) Pekerjaan-dalam-proses, akhir e (2.000 x 100%; 2.000 x 50%) Terhitung Pekerjaan Selesai
langkah 2 langkah 1 unit ekuivalen Unit Fisik Bahan langsung Biaya konversi 1.500 8.500 10.000 1.500 0
600
5.500
5.500
700
700
5.500 700 300 300
300
2.000
1.000
8.500
8.100
2.000
10.000
4
5/13/2013
Metoda FIFO
Metoda FIFO Sistem Penentuan Biaya Proses dengan Kecacatan departemen pembentukan Anzio Company Juli 2003
Tabel 4 (Panel B) Tingkat penyelesaian di dept ini : bahan langsung 100% dan biaya konversi 60% b 7.000 unit fisik selesai dan dipindahkan dikurangi 1.500 unit fisik selesai dan dipindahkan yang berasal dari persediaan awal pekerjaan-dalam-proses c Kecacatan normal adalah 10% dari unit bagus yg dipindahkan keluar : 10%x7.000=700 unit. Tingkat penyelesaian dari kecacatan normal di dept ini : bahan langsung 100% dan biaya konversi 100% d Kecacatan abnormal= total kecacatan - kecacatan normal = 1.000 - 700 = 300 unit. Tingkat penyelesaian dari kecacatan abnormal di dept ini : bahan langsung 100%, biaya konversi 100% e Tingkat penyelesaian di dept ini : bahan langsung 100%, biaya konversi 50% a
Total
Aliran Produksi Langkah 3 Pekerjaan-dalam-proses, awal ($)
langkah 2 unit ekuivalen
Biaya Biaya Produksi Bahan langsung konversi 21.000
Penambahan biaya di perode sekarang ($)
165.600
Dibagi unit ekuivalen dari pekerjaan selesai Biaya unit ekuivalen pekerjaan selesai ($) Langkah 4 Total Biaya yang akan dihitung
76.500 +
89.100 +
8.500 9
8.100 11
186.600
Tabel 4 (Panel C) langkah 2 unit ekuivalen Biaya Biaya Produksi Bahan langsung konversi
ARUS PRODUK
Total
Aliran Produksi Langkah 5 Penentuan biaya Unit bagus yang selesai dan dipindahkan keluar (7.000) unit Pekerjaan-dalam-proses, awal (1.500 unit) Penambahan bahan langsung di periode ini Penambahan biaya konversi di periode ini Total dari persediaan awal sebelum kecacatan normal Dimulai dan selesai sebelum kecacatan normal (5.500 unit) Kecacatan normal, 700 unit (A)
110.000 14.000
Total biaya unit bagus yang selesai dan dipindahkan
(B)Kecacatan abnormal, 300 unit
18.000
Biaya konversi (C) Total pekerjaan-dalam-proses, akhir (A)+(B)+(C) Total biaya terhitung
0f x $9 600f x $11 5.500f x $9 49.500 (700dx$9) 6.300
5.500f x $11 60.500 (700dx$11) 7.700
(300dx$9) 2.700
(300dx$11) 3.300
151.600 6.000
Pekerjaan-dalam-proses, akhir (2.000 unit) Bahan langsung
f unit
21.000 0 6.600 27.600
• Produk dapat bergerak di perusahaan dengan berbagai cara. Ada tiga bentuk arus produk yang berkaitan dengan metode harga pokok proses yaitu arus berurutan, sejajar dan selektif.
(2.000fx$9)
11.000 29.000 186.600
(1.000fx$11)
ekuivalen bahan langsung dan biaya konversi yang terhitung di langkah 2 panel A LT Sarvia/2009
1. Arus produk berurutan (sequential product flow) • Dalam arus produk berurutan setiap produk diproses melalui rangkaian langkah yang sama. Bahan yang diolah di departemen I kemudian dipindahkan ke departemen berikutnya. • Hal ini dapat digambarkan sebagai berikut :
Bahan
Departemen I
Departemen II
LT Sarvia/2009
Persediaan Barang Jadi
29
28
2. Arus produk sejajar (parallel product flow) • Dalam arus produk sejajar, bagian tertentu dari pekerjaan dilaksanakan secara serentak atau bersamaan, kemudian bersama-sama ditransfer sebagai input ke proses penyelesaian/berikutnya dan akhirnya diteruskan ke Barang Jadi. • Misal Sebuah perusahaan dengan 5 Departemen, maka arus produk dapat digambarkan sbb :
LT Sarvia/2009
30
5
5/13/2013
2. Arus produk sejajar (parallel product flow) Departemen I
3. Arus produk selektif (selective product flow)
Departemen II
Departemen V Departemen III
Departemen IV Persediaan Barang Jadi
LT Sarvia/2009
31
• Dalam arus produk selektif, produk bergerak melalui Departemen yang berbeda-beda di pabrik, sesuai dengan produk akhir yang diinginkan. • Misal : Sebuah perusahaan dengan 3 departemen dengan 1 departemen packing, maka arus produk dapat digambarkan sbb : LT Sarvia/2009
32
3. Arus produk selektif (selective product flow) Departemen I
Departemen II
Departemen Packing
Persediaan Barang Jadi
Departemen III LT Sarvia/2009
33
6