Pertemuan
VI
Konsep Biaya dan Penentuan Kurva Penawaran
Kerangka waktu pengambilan keputusan(1) Sebuah perusahaan mengambil keputusan-keputusan penting atas berapa banyak dan bagaimana output akan dihasilkan untuk sebuah tujuan utama: profit maximization. Diantara keputusan tersebut menentukan keberlangsungan perusahaan.
Pada pertemuan VI, mahasiswa diharapkan Memahami perbedaan the short run and the long run Mampu menjelaskan hubungan antara produk perusahaan dan biayanya dalam jangka pendek dan menurunkan kurva biaya jangka pendek Mampu menjelaskan hubungan antara produk perusahaan dan biayanya dalam jangka panjang dan menurunkan kurva biaya rata-rata jangka panjang Mampu menurunkan kurva penawaran perusahaan
Kerangka waktu pengambilan keputusan(2) Jangka Pendek/The Short Run Jangka pendek/The short run adalah masa dimana salah satu atau lebih dari jumlah input/sumber daya bersifat tetap (fixed).
Dan, keputusan-keputusan tersebut tidak dapat dibalik/surut ke belakang (or very costly to reverse).
Bagi sebagian besar perusahaan, adalah modal, sebut saja pabrik, sifatnya tetap dalam jangka pendek.
Ada juga yang dapat dibalik namun biasanya keputusan non-strategis tapi sedikit banyak mempengaruhi profit.
Sumber daya lain seperti tenaga kerja, bahan baku dan energi biasanya dapat disesuaikan jumlahnya dengan mudah dalam jangka pendek.
Semua keputusan tersebut dapat diklasifikasikan: Jangka Pendek/The short run Jangka Panjang/The long run
Kerangka waktu pengambilan keputusan(3) Jangka Panjang/The Long Run Jangka panjang/The long run adalah masa dimana semua jumlah input/sumber daya dapat disesuaikan, termasuk modal. Keputusan jangka panjang biasanya sulit dibalik.
Keputusan-keputusan dalam jangka pendek biasanya mudah dianulir.
Short-Run Cost Dalam jangka pendek, peningkatan produk memerlukan jumlah input yang lebih banyak, artinya biaya juga meningkat. Ada tiga konsep biaya dalam jangka pendek untuk peningkatan jumlah produk:
Konsekuensinya adalah A sunk cost , yaitu biaya yang muncul dan tidak dapat dikembalikan.
Total cost
Konteksnya adalah bagian dari modal yang sudah tidak memiliki harga pasar (has no resale value).
Average cost
Marginal cost
1
Short-Run Cost Total Cost Biaya total/total cost (TC) adalah jumlah dari semua biaya yang diperlukan.
Short-Run Cost Gambar 10.4 menunjukkan kurva biaya jangka pendek.
Total fixed cost (TFC) adalah jumlah biaya untuk sumber daya tetap (fixed input). Fixed costs tidak berubah sejalan peningkatan produk.
Total fixed cost tetap berapapun produknya.
Total variable cost (TVC) adalah jumlah biaya untuk sumber daya yang bersifat variabel. Tentunya, berubah seiring peningkatan produk.
Total variable cost meningkat seiring produk.
Total cost sama dengan jumlah total fixed cost dan total variable cost. Yaitu:
TC = TFC + TVC
Total cost, adalah jumlah TFC dan TVC juga meningkat seiring produk.
Short-Run Cost Kurva biaya variabel jangka pendek adalah kebalikan dari kurva total produk. Ingat bahwa kurva TP meningkat tajan di awal, kemudian menurun perlahan. Sebaliknya, kurva TVC seperti gambar di samping, meningkat perlahan dan tajam kemudian.
Short-Run Cost Marginal Cost Marginal cost (MC) adalah penambahan total biaya akibat bertambahnya input sebesar satu unit. Pada karakter produksi yang bersifat increasing marginal returns, marginal cost akan menurun seiring peningkatan produk. Sebaliknya, pada karakter produksi yang bersifat diminishing marginal returns, marginal cost meningkat seiring penambahan produk.
2
Short-Run Cost Average Cost 3 pengukuran biaya rata-rata yang dihasilkan dari biaya total: Average fixed cost (AFC) adalah biaya tetap total dibagi dengan jumlah output/produk. Average variable cost (AVC) adalah biaya variabel total dibagi dengan jumlah output/produk. Average total cost (ATC) adalah biaya tetap plus biaya variabel total dibagi dengan jumlah output/produk.
ATC = AFC + AVC.
Short-Run Cost Gambar10.5 memperlihatkan perilaku MC, AFC, AVC, dan ATC curves. Kurva AFC menunjukkan bahwa rata-rata biaya tetap semakin menurun seiring peningkatan produk.
Sedangkan kurva AVC berbentuk U(U-shaped). Dimana ketika output meningkat, pada awalnya biaya rata-rata berkurang kemudian meningkat seiring tingginya produk.
Short-Run Cost Sehingga, ATC akan berbentuk U pula sebagai hasil penjumlahan AFC dan AVC.
Hubungan khusus antara MC dan AVC maupun ATC. Ketika AVC turun, MC pasti lebih rendah daripada AVC. Sebaliknya saat AVC is rising, MC pasti berada di atas AVC. AVC=MC atau berpotongan di titik minimum AVC, MC equals AVC.
Short-Run Cost
Hubungan antara MC dan AVC di atas juga berlaku antara MC dan ATC. Saat ATC naik, MC > ATC. Di titik minimum ATC, MC = ATC.
3
Short-Run Cost Mengapa ATC berbentuk U? Hal ini dikarenakan: Pada saat awal produksi, marginal product >average product, sebagai konsekuensinya average product akan naik atau turunnya AVC. Berikutnya, marginal product turun sampai lebih rendah daripada average product, sebagai konsekuensinya average product turun atau naiknya AVC. Kurva ATC berbentuk U-shaped untuk penjelasan yang sama. Perbedaanya , terdapat unsur AFC di dalamnya yang turun secara tajam. Next: Penurunan SR supply curve
Short-Run Cost
Short-Run Cost
Cost Curves and Product Curves Secara intuitif didapatkan bahwa jenis teknologi yang dipergunakan suatu perusahaan akan menentukan biaya produksinya, dimana:
Gambar 10.6 menunjukkan hubungan tersebut.
MC berada pada titik minimum pada tingkat output yang sama ketika marginal product berada pada titik maksimum. Ketika marginal product meningkat, marginal cost pasti turun. AVC berada pada titik minimum pada tingkat output yang ketika average product berada pada titik maksimum.
sama
Ketika average product meningkat, average cost pasti turun.
Short-Run Cost Pergeseran pada kurva biaya: Ditentukan oleh dua faktor: Teknologi itu sendiri Harga input/biaya produksi
4
Short-Run Cost
Short-Run Cost
Teknologi
Selanjutnya, pengaruh harga input
Esensinya, perubahan teknologi akan berpengaruh terhadap produktifitas dan sekaligus biaya.
Peningkatan biaya input akan menggeser ke atas kurvakurva biaya.
Perubahan teknologi yang menyebabkan ↑ produktifitas; menyebabkan ↑ average dan marginal product atau pergeseran ke atas kurva MP dan AP dan sekaligus pergeseran ke bawah MC dan AC.
Meningkatnya fixed cost menggeser ke atas kurva total cost (TC ) dan average total cost (ATC ) tetapi tidak untuk kurva marginal cost (MC ).
Jika perubahan teknologi menyebabkan pergeseran input kepada modal, maka FC ↑ dan VC ↓.
Bila peningkatan terjadi pada variable cost semua kurva termasuk marginal cost (MC) akan bergeser ke atas.
Pada kasus ini ATC meningkat pada awalnya dan semakin menurun pada tingkat output yang lebih tinggi.
Long-Run Cost Dalam jangka panjang, semua input bersifat variabel. Fungsi produksi Fungsi produksi adalah hubungan antara jumlah maksimum produk yang dapat dihasilkan dan jumlah input yang diperlukan/bersesuaian baik modal maupun tenaga kerja Karakteristik long-run cost tergantung pada kurva fungsi produksi sebuah perusahaan. Sebuah contoh fungsi produksi dapat dilihat padaTabel 10.3 pada halaman 230.
Long-Run Cost Konsep Diminishing Marginal Product of Capital The marginal product of capital adalah penambahan output akibat penambahan satu unit input modal. Pada umumnya, fungsi produksi memiliki karakteristik Diminishing Marginal Product of Capital (untuk jumlah tenaga kerja yang tetap) maupun Diminishing Marginal Product of Labour (untuk jumlah tenaga kerja tertentu). Untuk setiap modal, misalkan ‘pabrik’, diminishing marginal product of labor menghasilkan sebuah kumpulan kurva biaya ,U-shaped untuk MC, AVC, dan ATC.
Long-Run Cost
Long-Run Cost
Short-Run Cost and Long-Run Cost
ATC1 adalah kurva ATC berkorespondensi dengan ukuran pabrik dengan 1 mesin produksi.
Average cost untuk menghasilkan suatu level output tertentu tergantung dan bervariasi menurut ukuran ‘pabrik’. Semakin besar ATC, semakin besar output dan semakin kecil ATC. Dalam contoh di atas, Cindy memilki 4 skenario pabrik yang berbeda: dengan 1, 2, 3, atau 4 mesin produksi. Setiap pabrik memiliki kurva ATC. Perusahaan dapat membandingkan ATC untuk setiap level output di masing-masing skenario ukuran perusahaan.
5
Long-Run Cost ATC2 adalah kurva ATC yang berkorespondensi dengan pabrik dengan 2 mesin produksi.
Long-Run Cost
Long-Run Cost
ATC3 adalah kurva ATC yang berkorespondensi dengan pabrik dengan 3 mesin produksi.
ATC4 adalah kurva ATC yang berkorespondensi dengan pabrik dengan 4 mesin produksi.
Long-Run Cost
Long-Run Cost
Tentunya perusahaan akan melakukan pilihan/kombinasi skenario sehingga ATC terendah untuk setiap level output.
13 sweater per hari memerlukan $7.69 per produk di ATC1.
Sehingga, secara teori kurva biaya jangka panjang kita hasilkan dari pemilihan skenario ukuran pabrik (dalam hal ini jumlah mesin) dan tingkat outputnya yang meminimumkan biaya untuk setiap jumlah produk tertentu yang ingin dihasilkan. Untuk itu, silakan simak ilustrasi berikut. Anggaplah Cindy si pemilik perusahaan ingin memproduksi 13 sweater dalam sehari.
6
Long-Run Cost 13 sweater per hari memerlukan $6.80 per produk di ATC2.
Long-Run Cost
Long-Run Cost
13 sweater per hari memerlukan $7.69 per produk di ATC3.
13 sweater per hari memerlukan $9.50 per produk di ATC4.
Long-Run Cost
Long-Run Cost
13 sweaters per hari sebenarnya hanya memerlukan $6.80 per produk di ATC2. Ini adalah jalan ‘termurah’ 13 untuk sweater per hari.
Long-Run Average Cost Curve Sehingga, the long-run average cost curve adalah hubungan antara average total cost terkecil and output ketika perusahaan dapat mengkombinasikan kedua input, baik modal maupun tenaga kerja. The long-run average cost curve adalah sebuah ‘skenario perjalanan’ atau perencanaan produksi yang memandu perusahaan untuk memproduksi pada tingkat tertentu dan meminimisasi biaya yang timbul. Dalam hal ini setiap pilihan perusahaan atas skenario besarnya pabrik akan menghasilkan suatu besaran ATC tertentu.
7
Long-Run Cost Gambar 10.8 menggambarkan kurva the long-run average cost (LRAC).
Long-Run Cost Konsep: Economies and Diseconomies of Scale Economies of scale adalah karakteristik dari fungsi produksi perusahaan yang mengarah pada turunnya the long-run average cost sejalan dengan peningkatan output.
Long-Run Cost Figure 10.8 illustrates economies and diseconomies of scale.
Diseconomies of scale adalah karakteristik dari fungsi produksi perusahaan yang mengarah pada naiknya the long-run average cost sejalan dengan peningkatan output. Constant returns to scale adalah karakteristik dari fungsi produksi perusahaan yang mengarah pada tidak berubahnya the long-run average cost sejalan dengan peningkatan output.
Long-Run Cost Minimum Efficient Scale Sebuah perusahaan sangat mungkin mengalami A firm economies of scale sampai tingkat produksi tertentu. Setelah tingkat tertentu tersebut, perusahaan akan mengalamai constant returns to scale atau diseconomies of scale. Minimum efficient scale adalah tingkat produksi dimana the long-run average cost mencapai nilai terendah. Hal ini secara eksplisit dapat dilihat pada kurva the longrun average yang berbentuk U-shaped, titik minimumnya adalah titik produksi untuk the minimum efficient scale. Next: Penggunaaan alat analisis Isoquant dan Isocost untuk LR costs and production
8
Selesai
9